LANDASAN PERANCANGAN
2.1.2 Sushi
Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah
untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō yang membaluri ikan
dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Konon kebiasaan
mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah
pegunungan di Asia Tenggara . Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno
yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, “sushi” berarti
“itu (berasa) masam”, suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah
akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di
dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan
asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang
disebut umami dalam bahasa Jepang.
Logo Perusahaan :
Ciri khas yang ditonjolkan pada restaurant Sushi Tei ini sendiri
adalah sushi belt dan open kitchen, sementara itu Sushi Tei juga
memberikan condimen untuk para pelanggannya diantaranya wasabi,
ginger, togarashi dan yang paling penting Sushi Tei memberikan
minuman asli Jepang yaitu teh hijau (ocha) yang di berikan secara gratis
dan dapat juga diisi ulang.
Menu yang tersedia di Sushi Tei sangat bervariasi mulai dari sushi,
udon, yakimono, donburi, sashimi, ramen, dan tempura. Untuk makanan
favorit di Sushi Tei terdiri dari jumbo dragon roll, salmon sashimi,
salmon skin fried, unagi (belut), lobster, dan wagyu.
- Sushi Moriawase
- Sashimi Moriawase
- Salad
- Gunkan Sushi
- Temaki
- Agemono
- Nabemono
- Noodles
- Dessert
1. Apakah produknya?
2. Bagaimanakah produk akan dipindahkan?
3. Bagaimanakah dan di mana produk akan disimpan?
4. Bagaimanakah produk perlu dilindungi?
5. Bagaimanakah produk dipajang?
6. Di manakah produk akan dijual?
7. Siapakah target konsumennya?
8. Apakah kompetisi kategori ini?
9. Berapakah batasan biayanya?
10. Berapakah jumlah produksi?
11. Apakah jadwal produksinya?
12. Apakah struktur yang sudah ada sebelumnya dapat
diperbaiki?
13. Apakah struktur yang baru bisa dipilih dari stok gudang?
14. Apakah struktur yang baru perlu dikembangkan?
15. Apakah struktur harus dipatenkan?
Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec
(2007:139) juga menjelaskan bahwa struktur dan material
kemasan bisa dibagi ke dalam beberapa kategori umum:
1. Dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa kaki jauhnya
2. Didesain pada skala dan bentuk struktur tiga dimensi
3. Dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat yang berbeda-beda latar
belakangnya
4. Dapat dipercaya dan informatif dalam mengkomunikasikan informasi
produk
2.2.4 Teori Warna
1. Bahan : 44,467%
2. Warna : 22,248%
3. Informasi : 17,685%
4. Bentuk : 15,6%
4. Praktis : 8,97%
5. Lain-lain : 38,46%
2.2.8 Analisa SWOT
Strenght
- Kemasan terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
- Bagian atas terdapat jendela transparan sehingga konsumen dapat melihat
isinya dari luar.
- Terdapat informasi-informasi penting seperti logo restaurant, alamat, dan
lain-lain.
- Lebih menonjol dari segi visual dibandingkan kemasan sushi pada
umumnya.
Weakness
- Kemasan mudah penyok.
- Biaya produksi kemasan relatif lebih mahal.
Opportunities
- Masih banyak restaurant sushi lain yang masih menggunakan kemasan
plastik yang dijual secara umum.
- Kebanyakan desain kemasan sushi di Indonesia masih belum menonjol
dari segi visual.
Threats
- Ilustrasi yang digunakan di kemasan dapat ditiru oleh orang lain.