Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Pertamina (Persero)


Upaya pencarian (eksplorasi) sumber minyak bumi di Indonesia pertama
kali dilakukan oleh J Reerink (Belanda) pada tahun 1871 di kaki Gunung
Ceremai, sedangkan eksploitasi minyak bumi pertama kali dilakukan di Telaga
Tunggal pada tahun 1885, sumur ini merupakan sumur pertama di kawasan
Hindia-Belanda yang berproduksi secara komersial (Pertamina, 2019)
Seiring dengan semakin banyaknya sumber minyak mentah yang sudah
ditemukan, pada akhir abad ke-18 mulai didirikan beberapa perusahaan-
perusahaan minyak asing, seperti Shell, Stanvac, Royal Dutch Company, dan lain-
lain yang melakukan pengeboran di Indonesia, baru setelah Indonesia merdeka
pada tahun 1945, usaha untuk mengambil alih kekuasaan sektor industri minyak
dan gas bumi mulai dilakukan. Berdasarkan Undang-Undang Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi, UU No.44/1961, dibentuklah tiga perusahaan negara (PN)
di sektor minyak dan gas bumi, yaitu:
1. PN PERTAMIN berdasarkan PP No.3/1961
2. PN PERMINA berdasarkan PP No.198/1961
3. PN PERMIGAN berdasarkan PP No.199/1961
Pada tahun 1965 PN PERMIGAN dibubarkan, semua fasilitas produksinya
diserahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas pemasarannya diserahkan kepada
PN PERTAMIN. Pada tahun 1968 didirikan PN PERTAMINA yang merupakan
gabungan dari PN PERMINA dan PERTAMIN dan pada tanggal 17 September
2003 PN PERTAMINA berubah nama menjadi PT PERTAMINA (PERSERO).
Pada awalnya PTPERTAMINA (PERSERO) memiliki tujuh unit pengolahan akan
tetapi unit pengolahan I di Pangkalan Brandan yang berkapasitas 5 MBSD
berhenti beroperasi pada tahun 2007 karena permasalahan pasokan umpan
(Pertamina, 2019)
Keenam unit pengolahan yang masih beroperasi saat ini antara lain:
1. Refinery Unit II Dumai-Sei Pakning, Riau dengan kapasitas 170 MBSD.

1
2

2. Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong, Sumatera Selatan dengan kapasitas


126,2 MBSD.
3. Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah dengan kapasitas 348 MBSD.
4. RefineryUnit V Balikpapan, Kalimantan Timur dengan kapasitas 260 MBSD.
5. Refinery Unit VI Balongan, Jawa Barat dengan kapasitas 125 MBSD.
6. Refinery Unit VII Kasim, Papua Barat dengan kapasitas 9,5 MBSD.

Gambar 1.1 Peta Refinery Unit PT Pertamina di Indonesia (PT Pertamina RU III Plaju
2019)

PT Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong merupakan satu dari


tujuh unit pengolahan yang dimiliki oleh PT Pertamina. Daerah operasi Pertamina
RU III ini meliputi kilang Plaju dan kilang Sungai Gerong. Kilang minyak Plaju
didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1903. Kilang ini mengolah minyak
mentah yang berasal dari Prabumulih dan Jambi. Kilang ini mempunyai kapasitas
produksi 100 MBCD (Million Barrel per Calendar Day) (Pertamina, 2019)
Pada tahun 1957, kilang ini diambil alih oleh PT Shell Indonesia dan pada
tahun 1965 pemerintah Indonesia mengambil alih kilang Plaju dari PT Shell
Indonesia. Kilang Sungai Gerong didirikan oleh STANVAC pada tahun 1926.
Kilang yang berkapasitas produksi 70 MBCD ini kemudian dibeli oleh
Pertaminapada tahun 1970. Dengan adanya penyesuaian unit yang masih ada,
3

maka kapasitas produksi kilang Sungai Gerong menjadi 25 MBCD (Pertamina,


2019)
Pada tahun 1973, kedua kilang ini mengalami proses integrasi. Kedua
kilang ini dikenal dengan sebutan Kilang Musi. Kilang ini berada di bawah
pengawasan PT Pertamina RU III dan bertanggung jawab dalam pengadaan BBM
(Bahan Bakar Minyak) untuk wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan
Lampung (Pertamina, 2019)
Tabel 1.1Sejarah PT Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai Gerong
Tahun Sejarah
1903 Pembangunan Kilang Minyak di Plaju oleh Shell (Belanda)
1926 Kilang Sungai Gerong dibangun oleh STANVAC (AS)
1957 Kilang Plaju diambil alih oleh PT Shell Indonesia
1965 Kilang Plaju/Shell dengan kapasitas 100 MBCD dibeli oleh
negara/PERTAMINA
1970 Kilang Sungai Gerong/STANVAC dibeli oleh
negara/PERTAMINA
1971 Pendirian kilang polypropylene untuk memproduksi pellet
polytam dengan kapasitas 20.000 ton/th
1973 Integrasi operasi kilang Plaju – Sungai Gerong
1982 Pendirian Plaju Aromatic Center (PAC) dan Proyek Kilang Musi
(PKM I) yang berkapasitas 98 MBSD
1982 Pembangunan High Vacuum Unit (HVU) Sungai Gerong dan
revamping CDU (konservasi energi)
1984 Proyek pembangunan kilang TA/PTA dengan kapasitas produksi
150.000 ton/th
1986 Kilang PTA (Purified Terephtalic Acid) mulai berproduksi
dengan kapasitas 150.000 ton/th
1987 Proyek pengembangan konservasi energi/Energy Conservation
Improvement (ECI)
1988 Proyek Usaha Peningkatan Efisiensi dan Produksi Kilang
(UPEK)
1990 Debottlenecking kapasitas kilang PTA menjadi 225.000 ton/th
1994 PKM II: Pembangunan unit polypropylene baru dengan kapasitas
45.200 ton/th, revamping RFCCU – Sungai Gerong dan unit
alkilasi, redesain siklon RFCCU Sungai Gerong, modifikasi unit
Redistilling I/II Plaju, pemasangan Gas Turbine Generator
Complex (GTGC) dan perubahan frekuensi listrik dari 60 Hz ke
50 Hz, dan pembangunan Water Treatment Unit (WTU) dan
Sulphuric Acid Recovery Unit (SARU)
2002 Pembangunan jembatan integrasi Kilang Musi
2003 Jembatan integrasi Kilang Musi yang menghubungkan Kilang
Plaju dengan Sungai Gerong diresmikan
2007 Kilang TA/PTA berhenti beroperasi
(PT Pertamina RU III, 2019)
4

1.1.1 Visi dan Misi


a. Visi
“Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia Nasional yang Kompetitif di
Asia Pasifik pada Tahun 2025”.
b. Misi
1. Pengoperasian Kilang Secara Aman, Handal, Efisien, Berkualitas dan
Ramah Lingkungan dengan menggunakan Teknologi Terkini.
2. Peningkatan Profitabilitas melalui Fleksibilitas dan Optimasi Operasi
Pengolahan serta Memaksimalkan Valuable Product.
3. Pengolahan Kilang Secara Profesional Berstandar Internasional, Memnuhi
Aspek GCG dan Memberikan Nilai Tambah bagi Skateholder.

1.1.2 Logo dan Slogan


Sudah selama 37 tahun (20 Agustus 1968 - 1 Desember 2005) orang
mengenal logo kuda laut sebagai identitas PERTAMINA. Pemikiran perubahan
logo sudah dimulai sejak 1976 setelah terjadi krisis PERTAMINA. Pemikiran
tersebut dilanjutkan pada tahun – tahun berikutnya dan diperkuat melalui tim
restrukturisasi PERTAMINA tahun 2000 (Tim Citra) termasuk kajian yang
mendalam dan komprehensif sampai pada pembuatan TOR dan perhitungan
biaya, Akan tetapi program tersebut sempat tidak terlaksana karena adanya
perubahan kebijakan atau pergantian direksi.Wacana perubahan logo tetap
berlangsung sampai dengan terbentuknya PT PERTAMINA (PERSERO) pada
tahun 2003. Pertimbangan pergantian logo yaitu agar dapat membangun semangat
baru, mendorong perubahan corporate culture bagi seluruh pekerja, mendapatkan
image yang lebih baik diantara global oil dan gas kompanis serta mendorong daya
saing perusahaan dalam menghadapi perubahan – perubahan yang terjadi, antara
lain: (Pertamina, 2019)
a. Perubahan peran dan status hukum perusahaan menjadi perseroan.
b. Perubahan strategi perusaan untuk menghadapi persaingan pasca-PSO dan
semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru bidang hulu dan hilir.
Logo baru Pertamina seperti yang tertera pada Gambar 1.2 sebagai
identitas perusahaan dikukuhkan dan diberlakukan terhitung mulai tanggal 10
5

Desember 2005. Selama masa transisi, lambang atau tanda pengenalPertamina


masih dapat dipergunakan.

Gambar 1.2 Logo PT Pertamina (Persero) (PT Pertamina RU III Plaju, 2019)

Arti makna Logo:


1. Elemen logo membentuk huruf P secara keseluruhan yang merupakan
representasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai Pertamina yang bergerak
maju dan progresif.
2. Warna-warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil
Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan
dinamis dimana:
a. Biru : mencerminkan andal, dapat di percaya dan bertanggung jawab.
b. Hijau : mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
c. Merah :mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam.
menghadapi berbagai macam kesulitan.
Peranan PT Pertamina (Persero) dalam pembangunan adalah: (Pertamina,
2019)
1. Menyediakan dan menjamin pemenuhan akan kebutuhan BBM.
2. Sebagai sumber devisa negara.
3. Menyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksana alih teknologi dan
pengetahuan.
Ketika Pertamina membeli kilang minyak Sei.Gerong dari PT Stanvac
tahun 1970, pada saat itu tumbuh tekad untuk melaksanakan kemandirian bangsa
di bidang energi dengan mengoperasikan kilang minyak sendiri untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri (Pertamina, 2019)
6

1.2 Lokasi dan Tata Letak PT Pertamina (Persero) RU III


Lokasi PT Pertamina RU III berada pada provinsi Sumatera Selatan yang
meliputi lokasi kilang Plaju yang terletak di kota Palembang dan kilang Sungai
Gerong yang berada di kabupaten Banyuasin kecamatan Banyuasin I. Luas
wilayah kerja PT Pertamina RU III Plaju-Sungai Gerong sebesar 1812,6 Ha
(Pertamina, 2019)
Tabel 1.2 Luas Wilayah Pertamina
No Tempat Luas (Ha)
1 Area Perkantoran Kilang Plaju 229,60
2 Area Kilang Sungai Gerong 153,90
3 PUSDIKLAT FiredanSafety 34,95
4 RDP dan Lapangan Golf Bagus Kuning 51,40
5 RDP Kenten 21,20
6 Lapangan Golf Kenten 80,60
7 RDP Plaju, Sungai Gerong Ilir 349,37
(PT Pertamina RU III, 2019)

Gambar 1.3.Denah PT Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai Gerong (PT


Pertamina RU III Plaju, 2019)

1.2.1 Kilang Unit Operasi Plaju


Kilang unit operasi Plaju terletak di selatan Sungai Musi dan barat Sungai
Komering. Berdasarkan tata letak, kilang unit operasi Plaju terdiri dari beberapa
unit pengolahan petroleum seperti, Crude Distiller II, Crude Distiller III, Crude
7

Distiller IV, Crude Distiller V, Redistiller I/II, Stabilizer C/A/B, Straight Main
Gas Compressor (SRMGC), Butane Butylen Motor Gas Compressor (BBMGC),
Butane Butylen Distiller, Butane Butylen Treating, Polimerisasi, Alkilasi, Storage
dan Blending Musicool. Selain unit-unit tersebut kilang Plaju juga memiliki kilang
petrokimia, yaitu polypropylene (Pertamina, 2019)

1.2.2 Kilang Unit Operasi Sungai Gerong


Kilang unit operasi Sungai Gerong terletak dipersimpangan Sungai Musi
dan Sungai Komering. Kilang minyak Sungai Gerong terdiri dari unit-unit Crude
Distiller VI, High Vacuum Unit II dan Riser Fluid Catalytic Cracking Unit
(Pertamina, 2019)

1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


Sistem organisasi PT Pertamina (Persero) RU III Plaju– Sungai Gerong
dipimpin oleh seorang General Manager Refinery Unit III yang bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Pengolahan Pertamina.General Manager
Refinery Unit III membawahi beberapa manajer, antara lain: (Pertamina, 2019)
1. Production Manager
Production Manager bertanggung jawab akan pengolahan kilang dari
bahan baku minyak mentah sampai menjadi produk jadi. Production Manager
membawahi beberapa unit, yaitu:
a. Unit CD & L
b. Unit Oil movement
c. Unit Polypropylene
d. Unit CD & GP
e. Unit Utilities
f. Unit Laboratory
2. Refinery Planning & Optimization Manager
Refinery Planning & Optimization Manager memiliki tanggung jawab
akan perencanaan kilang termasuk penjualan produk dan kapasitas produksi.
8

3. Maintenance Planning & Support Manager


Maintenance Planning & Support Manager memiliki tugas untuk
menentukan dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada peralatan produksi.
4. Maintenance Execution Manager
Maintenance Execution Manager memiliki tanggung jawab pekerjaan
yang berhubungan dengan Maintenance Planning & Support Manager.
Maintenance Execution Manager akan melakukan pengerjaan perbaikan
peralatan kilang bila Maintenance Planning & Support Manager menemukan
adanya kerusakan pada peralatan kilang.
5. Engineering & Development Manager membawahi langsung Process
Engineering.
Tugas Process Engineeering (PE) di PT Pertamina (Persero) adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan studi-studi untuk pengembangan kilang RU III.
b. Melakukan analisa bahan-bahan kimia dan katalis-katalis baru.
c. Bekerja sama dengan bagian operasi dalam menyelesaikan masalah teknis.
Masalah Teknis yang biasa diselesaikan bukan yang bersifat harian
melainkan masalah harian yang bersifat kontinu.
d. Memberikan saran kepada bagian operasi untuk melakukan perbaikan atau
perubahan agar dapat mencapai kondisi operasi yang optimum.
e. Melakukan modifikasi pada proses sehingga dihasilkan kondisi operasi
yang lebih efisien dan ekonomis.
6. Reliability Manager
Reliability Manager bertugas untuk mengolah kehandalan kilang dan
sistem kehandalan kilang.
7. Procurement Manager
Procurement Manager memiliki tanggung jawab akan pengadaan
materialdan bahan-bahan chemical yang dibutuhkan di kilang.
8. HSE Manager
PERTAMINA RU-IIII melindungi keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja karyawan – karyawannya melalui unit HSE. Selain itu HSE
juga berfungsi sebagai pengelola lingkungan hidup.
9

9. Coordinator OPI (Operational Performance Improvement)


OPI diadakan untuk memberi pelatihan untuk meningkatkan performance
pekerja serta untuk merubah budaya kerja yang tidak baik, dan menjaga
sustainability dari improvement yang sudah terlaksana
10. General Affairs Manager
General affairs membidangi Public Relations yang mencakup External
Relations, CSR, Internal Relations and Protokoler, serta Media Relations.
Sedangkan fungsi Legal memiliki peran untuk pengamanan aset-aset yang
dimiliki kilang, perijinan, pengkajian Undang-Undang, serta menganalisa
peraturan.
11. Turn Around Manager
Turn Around Manager menganalisa dan menentukan pelaksanakan Turn
Around pada peralatan kilang sehingga peralatan tersebut dapat bekerja secara
efisien.
Masing-masing Manager memiliki tanggung jawab berbeda. Senior
Manager Operating & Manufacturing bertanggung jawab untuk perencanaan dan
operasional produksi kilang serta pemeliharaan dan perawatan kilang. Dalam
pelaksanaan tugasnya Senior Manager Operating &Manufacturing dibantu oleh
Production Manager, Maintenance Planning & Support Manager, Refinery
Planning & Optimization Manager, Maintenance Execution Manager dan Turn
Around Manager (Pertamina, 2019)
Unit-unit yang bergabung dalam Unit Produksi adalah CD & GP, CD & L,
Utilities, dan ITP (Instalasi Tangki dan Pengapalan). CD & GP dan CD & L
berfungsi untuk mengolah minyak mentah menjadi produk-produk BBM. Bagian
Utilitas berfungsi untuk mensuplai bahan penunjang yang dibutuhkan oleh unit-
unit yang ada di PT Pertamina RU III seperti air, listrik, steam, udara, dan
nitrogen. Unit Produksi merupakan unit petrokimia yang menghasilkan produk
non BBM. Unit-unit yang tergabung didalamnya yaitu unit TA/PTA yang sedang
tidak beroperasi dan Unit Polypropylene (Unit PP) yang memproduksi polytam
(Pertamina, 2019)
10

1.3.1 Struktur organisasi PT Pertamina RU III

SENIOR VICE PRESIDENT,


REFINING OPERATION

General Manager Refinery Unit


III Plaju
Secretary
Senior Manager, Operation &
Manufacturing

Manager Manager, Maintenance Manager, Engineering & Manager,


Production Planning &Support Development Reliability

Manager, Refinery Manager, Maintenance Coordinator, Manager,


Planning Optimization Execution OPI HSE

Manager, Manager, Manager, Legal &


Turn Around Procurement General Affairs

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT Pertamina RU III Plaju-Sungai Gerong (PT


Pertamina RU III Plaju, 2019)

GENERAL MANAGER
REFINERY UNIT III

Senior Manager
Operator & Manufacturing

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Production-Operating&Manufacturing RU III


( PT Pertamina RU III Plaju, 2019)
11

MANAGER, EGINEERING &DEVELOPMENT

SECTION HEAD
PROCESS ENGINEERING

SENIOR SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR EXPERTENVIRONMENT


PRIMARY PROCESS SECONDARY PROCESS PROCESS CONTROL

PROCESS PROCESS ENGINEER POLYPROPYLENE ENGINEERING PROCESS EXPERT SAFETY


ENGINEER CDU CONTROL & LMI3 DC3

PROCESS ENGINEERGAS PLANT PROCESS ENGINEERFCC EXPERT CDU, OFFSITE, UTL

PROCESS ENGINEER OFFSITE & PRODUCT DISTRIBUTION


PROCESS ENGINEER UTILITIES EXPERTFCC, GAS PLANT, PP

ASSISTANT ENGINEERING DATA & LIBRARY

JUNIOR ENGINEER SECONDARY PROCESS


JUNIOR ENGINEER PRIMARY PROCESS

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Proses Engineering (PE) Refinery Unit III (PT
Pertamina RU III Plaju, 2019)
12

Section Head
CD&L

CD&L
SR Supervisor SR Supervisor SR Supervisor
Facility & Quality CLE CD

Officer JR Assistant Shift Shift Shift


Facility & Material & Data Supervisor Suervisor Supervisor CD
Quality Supporting Light End Unit FCCU

Panelman Operator Operator Panelman Panelman


Light End, Light End, LPG & &
Panelman Operator Operator
Merichem Merichem, Handling Operator
& Stab III & Stab III FCCU FCCU HVU II
CD 6

Gambar 1.7 Struktur Organisasi Unit CD&L Refinery Unit III (PT Pertamina (Persero)
RU III Plaju-Sungai Gerong 2019)

Gambar 1.8Struktur Organisasi Utilities-Production Refinery Unit III (PT


Pertamina RU III, 2019)
13

PT Pertamina RU III memiliki karyawan yang terbagi menjadi dua yaitu


yang telibat langsung dengan proses produksi dan karyawan reguler. Jam kerja
karyawan yang terlibat lansung dengan proses produksi terbagi atas 3 shift dengan
sistem 3 hari kerja dan 1 hari libur. Pembagian shift karyawan PT Pertamina RU
III dapat dilihat sebagai berikut: (Pertamina, 2019)
1. Shift pagi, pukul 08.00-16.00.
2. Shift sore, pukul 16.00-24.00.
3. Shift malam, pukul 24.00-08.00.
Sedangkan karyawan reguler menggunakan sistem 5 hari kerja (Senin-
Jum’at), jam karyawan reguler dapat dilihat sebagai berikut:
1. Senin-Kamis, pukul 07.00-16.00, istirahat pukul 12.00-13.00.
2. Jum’at pukul 07.30-15.30, istirahat pukul 11.30-13.00.
Untuk menjalankan operasinya, PT Pertamina mempekerjakan pegawai-
pegawai yang secara garis besar terbagi menjadi:
1. Section Head : Pertamina Representative Level 17-18
2. Senior Supervisor : Pertamina Representative Level 16
3. Shift Supervisor : Pertamina Representative Level 15
4. Panelman : Pertamina Representative Level 12-14
5. Operator : Pertamina Representative Level 8-12
6. Junior & Officer : Pertamina Representative Level 8-10
1.4 Pemasaran
PT Pertamina (Persero) RU III bergerak di sektor hilir yang
mengoperasikan kilang BBM dan petrokimia. Bahan baku crude oil dari
Prabumulih, Pendopo, dan Jambi disalurkan melalui pipa-pipa. Sedangkan hasil
produksi berupa BBM, non BBM, Bahan bakar khusus, dan petrokimia
didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas di wilayah Sumatera
Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, PangkalPinang, Medan, Pontianak, Jakarta
dan ekspor.
Pendistribusian minyak di PT Pertamina (Persero) RU III dilakukan
melalui pipa-pipa, kapal tanker dan mobil pendistribusian.Pemasaran produk PT
Pertamina (Persero) RU III dilakukan oleh Unit Pemasaran dan Pembekalan
Dalam Negeri (UPPDN) (Pertamina, 2019).
1

Anda mungkin juga menyukai