Anda di halaman 1dari 12

Tugas 1 : Makalah Contoh Kasus Break Even Point (BEP)

CONTOH KASUS BREAK EVEN POINT (BEP)


“MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS”

“ANGKATAN 13”

Di Susun Oleh :
1. Giyanto
2. Jamaludin
3. Rangga Julian Rachman

Dosen Pembimbing : Ibu Ezy Fauziyah Deviana,SE,MM


Contoh Kasus BEP (break event point)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini menguraikan bahasan yaitu beberapa contoh kasus BEP (Break Even Point)

 pada suatu perusahaan, yaitu penulis menguraikan permasalahan atau contoh bagaimana

 perhitungan BEP berikut dengan cara penyelesaiannya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

sangat membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya makalah ini. Oleh karena

itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.

2. Ibu Ezy Fauziyah Deviana,SE,MM selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca

walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan

kritiknya.

Terimakasih.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. ii


Contoh Kasus BEP (break event point)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. i i

Daftar Isi...................................................................................................................... i ii

Bab I Pendahuluan

I.I Latar Belakang................................................................................................1

I.II Rumusan Masalah.........................................................................................1

I.III Tujuan Penulisan..........................................................................................1

Bab II Pembahasan

II.I Rumus Perhitungan BEP................................................................................2

II.II Contoh Kasus BEP........................................................................................3

BAB III Penutup

III.I Kesimpulan..................................................................................................8

III.II Saran...........................................................................................................8

Daftar Pustaka.............................................................................................................. 9

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. iii


Contoh Kasus BEP (break event point)

BAB I

PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang

Di dalam suatu perusahaan baik itu bergerak di bidang jasa maupun manufaktur,
selalu terdapat banyak kemungkinan, salah satu diantaranya adalah kondisi dimana suatu
 peruasahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian, yang kita kenal
dengan sebutan BEP atau Break Even Point. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan
 break even point bila mana penghasilannya (revenue) yang diterima sama dengan ongkosnya
dan juga adanya keseimbagan dalam grafik break even dimana terdapat titik potong antara
garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.

Analisis BEP sendiri diperlukan, karena BEP amatlah penting, yaitu pada saat kita
membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, berikut adalah beberapa manfaat dari
analisa BEP:

1. alat perencanaan untuk hasilkan laba


2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
 bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti

I.II Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah rumus perhitungan BEP?


2. Bagaimanakah cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu
 perusahaan?

I.II Tujuan Penulisan

1. Mengetahui rumus perhitungan BEP.


2. Mengetahui cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu perusahaan.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 1


Contoh Kasus BEP (break event point)

BAB II

PEMBAHASAN

II.I Rumus Perhitungan BEP

1. BEP-Rupiah = Total Fixed Cost x Harga jual / unit


Harga jual per unit - variable cost

2. BEP-Unit = Fixed Cost

Harga Jual – Variabel Cost

3. BEP untuk produk ganda = FC/ [(1-v/c)xWi]

Keterangan :

 Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak

sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha,
 biaya asuransi. Dll.

 Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan

 peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.

 Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.

 Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di

 produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.

 Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per

unit.

 Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk, disebut bobot kontribusi margin.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 2


Contoh Kasus BEP (break event point)

II.II Contoh Kasus BEP

1. Contoh 1
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost Rp.10.000 / unit
Harga jual Rp. 20.000 / unit

Maka BEP per unitnya adalah

BEP = Fixed Cost

Harga Jual – Variabel Cost

BEP = Rp.500.000
20.000 – 10.000

= 50 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang sepatu agar terjadi break even
 point. Pada pejualan unit ke 51, maka took itu mulai memperoleh keuntungan.

Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar
terjadi BEP :

Total Fixed Cost


  x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang
harus diterima agar terjadi BEP adalah

Rp.500.00 x Rp.20.000 = Rp.1.000.000,


20.000 – 10.000

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 3


Contoh Kasus BEP (break event point)

2. Contoh 2
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini :
a. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :

 biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.75,000,000

 biaya penyusutan mobil kijang = Rp. 1,500,000

 biaya asuransi kesehatan = Rp.15,000,000

 biaya sewa gedung kantor = Rp.18,500,000

 biaya sewa pabrik = Rp.30,000,000

 b. Biaya variable per unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :

 biaya bahan baku = Rp.35,000

 biaya tenaga kerja langsung = Rp.25,000

 biaya lain = Rp.15,000

c. Harga Jual per Unit Rp.95,000.

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah :

BEP unit adalah

= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)

= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)

= Rp.140juta / Rp.20,000

= 7,000 unit

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 4


Contoh Kasus BEP (break event point)

BEP Rupiah adalah

= Total Fixed Cost x Harga jual / unit


Harga jual per unit - variable cost

=Rp.140 juta x Rp. 95.000

Rp.95.000 – Rp.75.000

= Rp.140 juta x Rp. 95.000

Rp. 20.000

= Rp 665.000.000

Penjelasan perhitungan BEP :

Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju
harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit,
maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665.000.000

Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai
manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal
 penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara
menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 5


Contoh Kasus BEP (break event point)

Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang
anda harus capai adalah sebagai berikut :

BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable/ unit)

= (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000  – Rp.75,000)

= Rp.215juta / Rp.20,000

= 10,750 unit

Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual
sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar
Rp.75,000,000.

A Penjualan Rp.1.021.250.000

B Dikurangi:

1. biaya tetap Rp. 140.000.000

2. biaya variabel (10.750xRp.75.000) Rp. 806.250.000

Total biaya Rp. 946250000

C Laba/Rugi Rp. 75.000.000

Kesimpulan : Terbukti.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 6


Contoh Kasus BEP (break event point)

3. Contoh BEP untuk produk ganda.


Sebuah restoran mempunyai fixed cost sebesar RP. 10.000.000/ bulan. Restoran ini
menghidangkan empat jenis produk makanan dan minuman yakni A, B, C, D yang
data harga jual, biaya per unit serta perkiraan unit yang terjual adalah sbb:

Produk Harga (RP) Variabel Cost (Rp) Perkiraan unit yg terjual/bulan


A 2.500 1.500 3.000
B 3.000 2.500 2.000
C 1.500 500 2.500
D 4.000 3.000 1.500

Tentukan BEP (Rp) dalam satu bulan.

Penyelesaian:
Produk harga VC VC/P 1-VC/P Perkiraan %Hasil Bobot
Hasil  penjualann kontrib
 penjualan (Rp) (Wi) usi

A 2.500 1.500 0,60 0,40 7.500.000 0,32 0,128

B 3.000 2.500 0,83 0,17 6.000.000 0,26 0,044

C 1.500 5.00 0,33 0,67 3.750.000 0,16 0,107

D 4.000 3.000 0,75 0,25 6.000.000 0,26 0,065

JUML 23.250.000 1,00 0,344


AH

BEP (RP) dlam 1 bulan= 10.000.000 =Rp. 29.069.767


0,344

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 7


Contoh Kasus BEP (break event point)

BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

BEP (Break Even Point) adalah titik dimana ketentuan penerimaan total sama dengan

 pengeluaran total. Analisis BEP membutuhkan suatu perkiraan biaya tetap (fixed cost), biaya

variabel (variabel cost) dan penerimaan (revenue).

Apabila perusahaan di dalam kegiatan operasinya menggunakan biaya tetap dan pada
volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break
Even Point ,manajer perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan
agar tidak menderita kerugian, dan disarankan dapat mengambil langkah-langkahyang tepat
untuk masa akan datang. Dengan mengetahui titik impas ini,manajer juga dapat mengetahui
sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh perusahaan tersebut.

III.II Saran

Penulis menyarankan setelah mengetahui bagaimana cara perhitungan BEP, maka

 para manager atau pemilik usaha untuk bisa menganalisis BEP, karena BEP memiliki

 beberapa manfaat.

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 8


Contoh Kasus BEP (break event point)

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis.
 http://www.ulfam2blogspot.com/2012/03/contoh-kasus-break-even-point.html

 http://vivay.blog.com/2012/04/03/ break-even-point-bep

Pengantar Bisnis_STIE PBM Hal. 9

Anda mungkin juga menyukai