Anda di halaman 1dari 20

TATA LETAK FASILITAS PABRIK

“USULAN TATA LETAK PABRIK PADA PABRIK TAHU BATU MERAH”

OLEH :

NAMA : DENNY PRAWIRA

MEIRLIN S PEEA

ENZELLIA HUTABARAT

GRASIA LISIA LIE

WIDYA S MADIUN

LIDYA J UNEPUTTY

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016
1. Latar Belakang

Salah satu perusahaan yang memproduksi tahu di kota Ambon adalah Perusahaan Tahu
Batu Merah. Pada dasarnya persaingan pada produksi tahu cukup ketat sehingga perusahaan
dituntut untuk memberikan produk yang terbaik kepada konsumen agar dapat mengalahkan
pesaingnya. Namun disini penulis mencoba melakukan observasi terkait dengan layout
perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi beserta wawancara, penulis melihat bahwa kondisi layout
pada pabrik tahu kurang baik, karena setelah dilihat dan dianalisa susunan tata letak fasilitasnya
kurang baik, sehingga penulis mencoba membuat layout pabrik yang sudah ada dan mencoba
memberikan usulan layout yang lebih baik. Dengan penggunaan layout yang maksimal maka
akan membantu peningkatan output yang dihasilkan. Penerapan layout atau tata etak pada sebuah
pabrik bertujuan agar segala fasilitas yang dimiliki perusahaan baik mesin maupun tenaga kerja
dapat digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini bukan hanya berarti bahwa susunan mesin
yang dimiliki pabrik tertata rapih dan enak dilihat, namun susunan layout tersebut harus
mendukung kenyamanan ruang gerak pekerja dan dapat memaksimalkan hasil produksi. Untuk
itu penulis melakukan usulan perancangan layout pabrik agar dapat meningkatkan hasil produksi.
Dengan menerapakan layout yang baik diharapkan tidak ada space pabrik dan tenaga kerja yang
terbuang sia-sia, dalam kata lain apabila perusahaan dapat menerapkan layout yang optimal
bukan tidak mungkin perusahaan dapat mengurangi biaya dan memaksimalkann pendapatannya.

2. Input Proses
Pada dasarnya dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki input yaitu 5M (Man,
Machine, Method, Material, Money ) yang dibutuhkan untuk proses transformasi dalam sebuah
proses produksi sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai yang memiliki nilai tambah.
Pabrik tahu Batu Merah memiliki Input anatara lain bahan baku, modal usaha, pekerja, mesin-
mesin yang digunakan untuk pengerjaan tahu, dan metode yang digunakan sebagai input atau
masukan dalam proses pembuatan roti. Dari input-input tersebut nantinya akan memalui proses
transformasi berdasarkan fungsi dan tahapannya sehingga hasil akahir yang didapatkan berupa
produk tahu yang berkualitas yang siap untuk dipasarkan.

3. Gambaran Mesin yang Digunakan


Dalam proses pembuatan tahu ini, pabrik tahu Batu Merah menggunakan beberapa mesin
yang membantu dalam prose pembuatan tahu tersebut. Mesin-mesin yang digunakan antara lain:

1. Mesin Penggiling
Mesin Penggiling adalah mesin yang digunakan untuk menggiling kacang kedelai sebagi
bahan dasar pembuatan tahu pada umumnya. Dengan menggunakan mesin ini, tentu saja
proses penghalusan kacang kedelai lebih cepat dan terjamin kehalusannya, sehingga
pekerja tidak menemui kesulitan dalam menghaluskan kacang kedelai tersebut.
2. Mesin Perebusan
Mesin Perebusan merupakan mesin yang digunakan untuk merebus hasil gilingan dari
kacang kedelai yang telah diproses terlebih dahulu pada mesin penggiling kacang kedelai.
Mesin Perebusan ini merupakan bagian dari tungku perebusan.

4. Rute Produksi
Nama Pekerjaan : Pembuatan Tahu
Jenis Material : Kacang kedelai, cuka, air
No. Peta : 01

No. Operasi Kerja Mesin yang di Tools Waktu Standar


Pakai Pengerjaan
1. Perendaman kacang yang telah - Wadah 152,06 menit
di timbang
2. Pencucian kacang yang telah di - Wadah 31,19 menit
rendam
3. Penggilingan kacang kedelai Mesin penggiling - 15 menit
4. Perebusan hasil penggilingan Mesin perebusan - 29,75 menit
5. Penyaringan sambil mengaduk - Saringan 6,06 menit
hasil penggilingan dengan cuka
6. Press dan pencetakan tahu - - 28,63 menit
7. Pemotongan tahu - Pisau dan 5,06
Penggaris Menit
Khusus Tahu
 Pengukuran waktu standar untuk operasi (1) : perendaman kacang yang telah ditimbang = wadah.

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 150 145 157 153 155 150 149 151 150 152 159 160 152 150 149 151

Waktu Standart

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
2433 = 152,06 𝑥 1 = 152,06
Ws = = 152,06
16

 Operasi 2 “pencucian kacang yang telah direndam

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 30 30 34 32 28 28 29 35 35 32 34 30 30 30 32 30

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
499 = 31,19𝑥 1 = 31,19
Ws = = 31,19
16
 Operasi 3 Penggilingan kacang kedelai

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 15 14 15 15 16 15 16 14 15 14 15 16 15 16 14 15

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
240 = 15𝑥 1 = 15
Ws = = 15
16

 Operasi 4 Perebusan hasil penggilingan

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 30 30 30 29 30 28 30 29 31 30 30 31 28 29 31 30

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
476 = 29,75𝑥 1 = 29,75
Ws = = 29,75
16
 Operasi 5 Penyaringan sambil mengaduk hasil penggilingan dengan cuka

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 6 7 5 7 7 5 5 6 5 8 7 5 6 5 5 8

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
97 = 6,06𝑥 1 = 6,06
Ws = = 6,06
16

 Operasi 6 Press dan pencetakan tahu

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 30 32 32 30 31 29 30 30 33 29 29 30 30 32 31 32

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
97 = 6,06𝑥 1 = 6,06
Ws = = 6,06
16
 Operasi 7 Pemotongan tahu

Pengukuran
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Menit) 4 5 5 5 4 6 4 5 6 5 6 5 7 5 4 5

∑ xj P1 = 1
Ws =
𝑛
Wn = Ws x P1
81 = 5,06𝑥 1 = 5,06
Ws = = 5,06
16
Rute produksi dari tahu adalah Kacang kedelai direndam selama 152,06 menit dengan
wadah (baskom) kemudian Kacang kedelai yang telah direndam tersebut kemudian dicuci hingga
bersih dengan air pada baskom atau wadah yang digunakan, kacang kedelai digiling
menggunakan mesin penggilingan selama 15 meni setelah Kacang kedelai yang sudah digiling
kemudian direbus hingga matang selama 29,75 menit dalm mesin perebusan pada tungku
perebusan. Selanjutnya, kacang kedelai yang sudah direbus, kemudian disaring dan diberi cuka
secukupnya dengan saringan sambil diaduk diperkirakan 6,06 menit. Dari penyaringan tersebut,
akan menghasilkan endapan yang kemudian akan dipress dan dicetak selama 28,63 menit pada
pencetakan persegi sehingga tahap terakhir, tahu yang sudah dipress kemudian dipotong sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan.

5. Proses Produksi
Dalam proses produksi pembuatan tahu Batu Merah dapat dilihat pada gambar 1.1
dibawah ini :

Gambar 1.1 Proses Produksi Pembuatan Tahu


Untuk proses pembuatan tahu dapat digambarkan sesuai peta poses diatas yang bemula
dari bahan baku yaitu kacang kedelai yang merupakan input produk tahu yang kemudian
diteruskan pada proses pengolahan dari perendaman kacang pencucian, penggilingan kacang
kedelai, perebusan, penyaringan & pencampuran dengan cuka, press dan pencetakan tahu hingga
pemotongan sehingga dari tahapan proses kerja yang terjadi maka daptat dihasilkan output yaitu
produk hasil olahan tahu yang merupakan objek penelitian tersebut.
Produksi dari tahu adalah Kacang kedelai direndam selama 150 menit dengan wadah
(baskom) kemudian Kacang kedelai yang telah direndam tersebut kemudian dicuci hingga bersih
dengan air pada baskom atau wadah yang digunakan, kacang kedelai digiling menggunakan
mesin penggilingan selama 15 meni setelah Kacang kedelai yang sudah digiling kemudian
direbus hingga matang selama 30 menit dalm mesin perebusan pada tungku perebusan.
Selanjutnya, kacang kedelai yang sudah direbus, kemudian disaring dan diberi cuka secukupnya
dengan saringan sambil diaduk diperkirakan 10 menit. Dari penyaringan tersebut, akan
menghasilkan endapan yang kemudian akan dipress dan dicetak selama 30 menit pada
pencetakan persegi sehingga tahap terakhir, tahu yang sudah dipress kemudian dipotong sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan. Tahu-tahu yang telah dipotong tersebut dianggap telah
menjadi produk jadi dan siap dipasarkan kepada konsumen.

6. Material
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor sangat berperan adalah
pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberkan hasil dengan kualitas yang
cukup baik. Dalam proses pembuatan Tahu Batu Merah , bahan baku dipilih melalui proses
seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan (pengusaha pabrik
tahu sendiri). Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat yakni harus memiliki bahan baku
dasar yang pas. Artiannya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Sehingga tidak mempengaruhi
cita rasa dan keawetan dari produk tahu tersebut. Selain itu perlu dilakukan perendaman kacang
kedelai sesuai standar perendaman yang telah diberlakukan. Perendaman dilakukan agar kedelai
menyerap air sehingga lunak dan kulitnya mudah terlepas. Biji-biji kedelai yang kulitnya sudah
terkelupas dengan bersih, kemudian akan siap diproses pada mesin penggilingan selanjutnya.
Penggilingan biji kedelai akan dilakukan dengan terlebih dahulu menngisi biji kedelai kedalam
mesin dengan ditambahkan material dasar lain yaitu air, supaya penggilingan biji dapat berjalan
dengan lancer, sebelum biji yang telah halus direbus atau didihkan. Pendidihan material
selanjutnya berfungsi untuk menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna
yang berfungsi baik dalam tubuh. Material yang telah direbus, kemudian disaring kemudian
didiamkan selama beberapa waktu agar terjadi pengumpalan sari kedelai yang bercikal bakal
menjadi tahu yang kemudian akan dicetak menjadi potongan tahu yang lebih kecil serta siap
dipasarkan.
Perlu diingatkan bahwa bahan baku pembuatan tahu dipesan secara khusus oleh pemilik
usaha Tahu Batu Merah. Bahan Baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu
melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar pemasok yang telah terpilih dapat menjaga
konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya
disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing
bahan. Bahan baku pokok yang digunakan yaitu kacang kedelai, air,dan cuka.

7. Layout Pabrik
6m

4m
Ruang Penyimpanan

2m
Tungku perebusan
Ruang Produksi

1,5 m
Tempat pembakaran
2m

Pembuangan Limbah

5m

3m
1,5 m

Penyimpanan kayu bakar

2,5 m

Gambar 1.2 Layout Awal Pabrik Tahu Batu Merah

Gambar diatas merupakan tampilan Layout Awal Pabrik Tahu Batu Merah. Yang
nantinya akan diperbaiki sebagian Layout untuk usulan perbaikan Layout Tata letak fasilitas
yang baik serta benar yang bertujuan mengoptimalkn waktu, biaya, bahkan tenaga yang
dikeluarkan tenaga kerja yang bekerja pada pabrik tahu Batu Merah tersebut. Setelah dilakukan
pengerjaan dalam aplikasi WinQSB, akan ditampilkan tata cara kerja serta biaya yang
dikeluarkan untuk setiap pengerjaan pada masing-masing fasilitas.

8. Usulan Perbaikan Layout


Berdasarkan layout awal pabrik Tahu Batu Merah di atas, maka untuk membuat usulan
perbaikan layout maka digunakan From To Chart untuk mendapakan usulan layout yang
optimal. Berikut ini merupakan ukuran fasilitas-fasilitas yang dapat dilihat pada tabel 1.1 serta
from to chart pada table 1.2.

Tabel 1.1 Ukuran Fasilitas dan Quantity Produksi Tahu

Panjang Lebar Luas


Lambang Bagian
(m) (m) (m2)
(PP) Papan Press Tahu 1 1 1
(MP) Mesin Penggilingan 1 0,35 0,35
(MPT1) Meja Pemotongan Tahu 1 1 1
Gantungan Cetakan,
saringan, penutup wadah
(GC) 1,5 0,20 0,3
perendaman kacang
kedelai
Wadah Perendaman
(WD) 1,,3 1 1,3
Kacang Kedelai
Meja Penampungan
(MPC) 2 1 2
cetakan
Wadah (Drum) Limbah
(WL) 0,28 0.14 0,0392
dalam Ruang Penyimpanan
(MPTP) Meja pemotongan Tahu 1 1 1
Wadah (Ember)
(WP) 0,28 0,14 0,0392
Penyimpanan Tahu Jadi
Tungku
(TP) 2 1.5 3
Pembakaran/Perebusan
Pembuangan Limbah
(PL) 3 2 6
pembuatan Tahu
(PKB) Penyimpanan Kayu Bakar 2,5 1.5 3,75
Tabel 1.2 From to Chart Pembuatan Tahu

From to (PP) (MP) (MPT1) (GC) (WD) (MPC) (WL) (MPTP) (WP) (TP) (PL) (PKB)

(PP) 0 0 20 0 0 0 10 0 0 0 0

(MP) 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0

(MPT1) 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0

(GC) 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(WD) 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0

(MPC) 0 0 5 0 0 0 5 0 10 0 0

(WL) 0 0 0 0 5 0 0 0 0 10 0

(MPTP) 10 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0

(WP) 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0

(TP) 0 5 0 0 0 10 0 0 0 0 2

(PL) 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0

(PKB) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0

Setelah mengetahui isi dari tabel di atas, maka selanjutnya adalah menghitung biaya
material handling yang dibutuhkan sehingga dapat dimasukkan ke dalam persamaan. Untuk
mengetahui biaya material handling maka perlu diketahui upah yang didapatkan para pekerja
adalah Rp. 1.500.000/bulan dengan 9 jam kerja/hari. Sehingga didapatan nilai upah yang
didapatkan Rp. 5.952 per jam. Berikut merupakan komponen yang dibutuhkan dalam
perhitungan:
From To Alat Angkut Intensitas Jarak (m) OMH/m Jumlah
Papan Press Tahu Gantungan Cetakan, saringan, penutup wadah perendaman kacang kedelai Manual 20 1 Rp 33,07 Rp 661
Papan Press Tahu Meja pemotongan Tahu Manual 10 3 Rp 33,07 Rp 992
Mesin Penggilingan Wadah Perendaman Kacang Kedelai Wadah 5 4 Rp 13,23 Rp 265
Mesin Penggilingan Tungku Pembakaran/Perebusan Wadah 5 6 Rp 13,23 Rp 397
Meja Pemotongan Tahu1 Meja Penampungan cetakan Manual 5 3 Rp 33,07 Rp 496
Meja Pemotongan Tahu1 Wadah (Ember) Penyimpanan Tahu Jadi Wadah 5 5 Rp 13,23 Rp 331
Gantungan Cetakan, saringan, penutup wadah perendaman kacang kedelai Papan Press Tahu Wadah 20 1 Rp 13,23 Rp 265
Wadah Perendaman Kacang Kedelai Mesin Penggilingan Wadah 5 4 Rp 13,23 Rp 265
Wadah Perendaman Kacang Kedelai Wadah (Drum) Limbah dalam Ruang Penyimpanan Wadah 5 1 Rp 13,23 Rp 66
Meja Penampungan cetakan Meja Pemotongan Tahu1 Saringan 5 3 Rp 33,07 Rp 496
Meja Penampungan cetakan Meja pemotongan Tahu Manual 5 5 Rp 33,07 Rp 827
Meja Penampungan cetakan Tungku Pembakaran/Perebusan Manual 10 4 Rp 33,07 Rp 1.323
Wadah (Drum) Limbah dalam Ruang Penyimpanan Wadah Perendaman Kacang Kedelai Wadah 5 1 Rp 13,23 Rp 66
Wadah (Drum) Limbah dalam Ruang Penyimpanan Pembuangan Limbah pembuatan Tahu Wadah 10 3 Rp 13,23 Rp 397
Meja pemotongan Tahu Papan Press Tahu Manual 10 4 Rp 33,07 Rp 1.323
Meja pemotongan Tahu Meja Penampungan cetakan Pisau & Penggaris 5 6 Rp 28,34 Rp 850
Meja pemotongan Tahu Wadah (Ember) Penyimpanan Tahu Jadi Wadah 5 2 Rp 13,23 Rp 132
Wadah (Ember) Penyimpanan Tahu Jadi Meja Pemotongan Tahu1 Wadah 5 5 Rp 13,23 Rp 331
Wadah (Ember) Penyimpanan Tahu Jadi Meja pemotongan Tahu Wadah 5 2 Rp 13,23 Rp 132
Tungku Pembakaran/Perebusan Mesin Penggilingan Wadah 5 5 Rp 13,23 Rp 331
Tungku Pembakaran/Perebusan Meja Penampungan cetakan Manual 10 4 Rp 33,07 Rp 1.323
Tungku Pembakaran/Perebusan Penyimpanan Kayu Bakar Manual 2 5 Rp 33,07 Rp 331
Pembuangan Limbah pembuatan Tahu Wadah (Drum) Limbah dalam Ruang Penyimpanan Wadah 10 2 Rp 13,23 Rp 265
Penyimpanan Kayu Bakar Tungku Pembakaran/Perebusan Manual 2 5 Rp 33,07 Rp 331
Berdasarkan tabel 1.3 di atas, maka data biaya akan diolah dengan menggunakan
WinQSB untuk dapat melihat total biaya maupun Layout Usulan. Adapun hasil pengolahan
datanya sebagai berikut:

Gambar 1.3 Data Tata Letak Pabrik Tahu

Data tata letak pabrik Tahu Batu Merah dapat dilihat pada tampilan Facility Location and
Layout yang dikerjakan pada aplikasi WinQSB pada gambar diatas. Pabrik memiliki beberapa
fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam proses produksi tahu. Fasilitas tersebut ditempatkan
sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam berlangsungnya proses produksi. Fasilitas-
fasilitas atau tempat-tempat proses terjadinya produksi sering juga disebut sebagai Departement
dalam aplikasi WinQSB. Produksi pembuatan tahu dalam pabrik antar departement yang satu ke
departement yang lain membutuhkan biaya.
Penjelasan biaya yang dimaksud inilah yang diuraikan dalam tampilan WinQSB diatas.
Departement PP (Papan Press Tahu) hanya berhubungan dengan produksi pada departement GC
(Gantungan Cetakan, saringan, penutup wadah perendaman kacang kedelai) dengan total biaya
produksi sebesar Rp.661 dan department MPTP (Meja pemotongan Tahu) dengan total biaya
Rp.992. Selanjutnya department WP (Wadah (Ember) Penyimpanan Tahu Jadi) berhubungan
dengan produksi pada department WD (Wadah Perendaman Kacang Kedelai) dengan total biaya
Rp.265 dan department TP (Tungku Pembakaran/Perebusan) dengan biaya sebesar Rp.397.
Departement MPT1(Meja Pemotongan Tahu) berhubungan dengan department MPC (Meja
Penampungan cetakan) dengan biaya sebesar Rp.496 dan department WP dengan biaya sebesar
Rp.331. Kemudian department GC berhubungan dengan department PP dengan biaya Rp.265.
Departement WD berhubungan dengan department WP dengan biaya sebesar Rp.265 dan
department WL dengan biaya sebesar Rp.66. Dilanjutkan dengan department MPC yang
berhubungan dengan MPT1 dengan biaya sebesar Rp.496 serta department MPTP dengan biaya
Rp.827 dan department TP dengan biaya sebesar Rp.1323. Kemudian department WL
berhubungan dengan department WD dengan biaya sebesar Rp.66 serta department PL dengan
biaya sebesar Rp.397. Setelahnya department MPTP berhubungan dengan department PP dengan
biaya sebesar Rp.1323 serta department MPC dengan biaya sebesar Rp.850 dan pada department
WP dengan biaya sebesar Rp.132. Kemudian dilanjutkan dengan department WP yang
berhubungan dengan department MPT1 dengan biaya sebesar Rp.331 dan department MPTP
dengan biaya sebesar Rp.132. Selanjutnya dengan department TP yang berhubungan dengan
department WP dengan biaya sebesar Rp.331 serta department MPC dengan biaya sebesar
Rp.1323 serta pada department PKB dengan biaya sebesar Rp.331. Fasilitas atau department
terakhir yang behubungan adalah PKB yang berhubungan PL dengan biaya Rp.331.

Gambar 1.4 Layout Awal Pabrik Tahu

Pada layout awal pabrik tahu digambarkan pada Initial Layout seperti gambar diatas.
Layout tersebut menggambarkan bahwa pabrik tahu memiliki fasilitas yang berfungsi menunjang
lancarnya jalan produksi tahu. Fasilitas-fasilitas tersebut diatur serta ditempatkan sedemikian
rupa yang berfungsi memudahkan berlangsungnya proses produksi. Dengan penempatan
fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan pengaturan dari pemilik usaha tersebut memiliki Total Cost
sebesar Rp.117.369,83.

Berdasarkan hasil observasi serta pengamatan dan pengukuran waktu optimal yang
dilakukan dapat diihat bahwa penempatan fasilitas-fasilitas pada pabrik tahu ini belum maksimal
dikarenakan adanya pekerjaan yang belum lokasi proses produksinya terlalu berdekatan sehingga
terjadinya tabrakan antar pekerja dalam Ruang Produksi yaitu pekerja pada pengerjaan press tahu
(P) dan pengerjaan pengambilan cetakan, saringan atau penutup wadah perendaman kacang
kedelai (G) yang dapat menimbulkan waktu tunggu antar pekerja agar tidak terjadi tabrakan. Hal
ini tentu saja dinilai tidak optimal. Oleh karena itu kami mengusulkan perbaikan pada tata letak
fasilitas pada pabrik tahu tersebut. Layout usulan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1.5 Gambar Layout Perbaikan (Iterasi)

Layout usulan diatas dapat dilihat perubahannya. Dimana pemecahan masalah agar
terhindar dari tabrakan antar pekerja pada pengerjaan press tahu dengan pekerja penyaringan
adalah dengan pengubahan tata letak fasilitas untuk pengerjaan tersebut. Satu-satunya iterasi
yang dihasilkan oleh WinQSB adalah dengan penggantian posisi fasilitas pada pengerjaan press
tahu menjadi pekerjaan penyaringan. Demikian juga sebaliknya. Pengerjaan penyaringan
digantikan posisinya dengan press tahu. Hal ini dikarenakan agar pengerjaan tersebut tidak
terdapat tabrakan antar pekerja sehingga mengakibatkan terbuangnya waktu untuk menunggu
terjadinya menunggu saat pekerja akan melewati fasilitas tersebut yang langsung berhubungan
dengan fasilitas selanjutnya. Sedangkan tata letak fasilitas yang lain tidak mengalami perubahan
sama sekali karena telah dianggap telah optimal atau sudah sesuai peletakan fasilitasnya. Setelah
diperbaiki tata letaknya, terjadi penurunan biaya, dimana Total Cost menjadi Rp.113.469,02.

Biaya yang harus dikeluarkan setelah perbaikan tersebut adalah Rp.113.469,02. Biaya-
biaya tersebut dapat dijelaskan pada Layout Analysis untuk perbaikan tata letak fasilitas Pabrik
Tahu. Rekapitulasi biaya-biaya tersebut digambarkan sebagai berikut ini :

Gambar 1.6 Layout Analysis pada perubahan Layout


Deskripsi biaya produksi universal/keseluruhan juga dijelaskan secara jelas dan
lengkap jika tetap diurut dengan menggunakan WinQSB pada Facility Location and Layout.
Rekapitulasi biaya antar pengerjaan dari department yang satu terhadap department yang lain
dapat dilihat pada gambaran Layout Distance berikut ini :

Gambar 1.7 Layout Distance pada keseluruhan biaya antar department

Pabrik Tahu Batu Merah setelah diobservasi dan dilakukan penganalisaan melalui
aplikasi WinQSB, ternyata hanya membutuhkan perbaikan yang cukup sedikit saja. Dimana
perubahan tata letak yang terjadi hanya terletak pada pengerjaan press tahu dengan proses
pengerjaan penyaringan yang tentu saja melibatkan alat penggantungan saringan, wadah yang
berfungsi untuk proses penyaringan hasil gilingan kacang kedelai. Setelah bertukar posisi,
ternyata terjadi penurunan biaya produksi. Biaya awal pada produksi tahu sebesar
Rp.117.369,83. Sedangkan setelah diperbaiki tata letak fasilitasnya yakni bertukar posisi antara
pengerjaan press tahu menjadi pengerjaan penyaringan, penurunan biaya terjadi menjadi
Rp.113.469,02. Maka total penurunan biaya setelah dilakukan perbaikan adalah sebesar
Rp.3900.81. Sehingga dapat digambarkan layout usulan sebagi berikut:
6m

4m
Ruang Penyimpanan
1m

2m

2m
1m

1m
1m
2m

1,3 m
0,35 2m
Tungku perebusan
Ruang Produksi
1,5 m
1

1,5 m
2m 0,
28

Tungku pembakaran
2m

Pembuangan Limbah

4m

3m
1,5 m

Penyimpanan kayu bakar

2,5 m

Gambar 1.8 Layout Usulan Pabrik Tahu Batu Merah


9. Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pabrik Tahu Batu Merah memiliki 12 departemen yang mendukung dalam proses
produksi. Dari departemen tersebut dapat dibentuk sebuah layout perusahaan tahu
tersebut.
2. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya perubahan bentuk layout pabrik yang dapat
meminimumkan ongkos pemindahan material dengan selisih biaya sebesar Rp.3900.81.
3. Usulan layout yang terjadi adalah perpindahan tempat yaitu meja pengerjaan press tahu
berpindah tempat pada lokasi penyaringan, sementara lokasi penyaringan sendiri
berpindah pada lokasi pengerjaan press tahu.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Dengan mengoptimalkan tata letak pabrik maka dapat meningkatkan produksi dan
menurunkan ongkos pemindahan material.
2. Diharapkan pabrik Tahu Batu Merah dapat menata kembali layout yang ada dan dapat
menggunakan usulan layout yang diberikan sebagai salah satu alternative yang dapat
digunakan guna meningkatan produktivitas perusahaaan dan pengoptimalan biaya
produksi tahu tersebut.
3. Dalam menggambarkan layout pabrik dibutuhkan ketelitian sehingga dalam proses
pembuatannya akan lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai