Ketika membuat sebuah rencana agregat, manajer produksi harus menjawab beberapa pertanyaan:perlukah persediaan digun
memvariasikan jumlah tenaga kerja? Perlukah para pekerja paruh waktu dikaryakan, atau perlukah lembur dan waktu kosong men
terjaga? Perlukah harga atau faktor lain diubah untuk mempengaruhi permintaan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut d
1. Srategi Murni
Strategi yang disusun dengan hanya memanipulasi salah satu variabel. Strategi inii terdiri dari dua golongan yakni (1) pilihan k
pilihan permintaan. di mana perusahaan berusaha untuk memuluskan perubahan pola permintaan selama perioda perencanaan Be
Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama perioda permintaan rendah un
penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. Biaya
perusahaan memasuki masa di mana permintaan terus meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat mengakibat
Meragamkan ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah satu cara untuk memen
Bagaimanapun, sering karyawan baru memerlukan pelatihan, dan rata-rata produktivitas menurun untuk sementara
ke arah produktivitas yang lebih rendah.
Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konst
menambah jam kerja pada saat permintaan naik. Sekalipun begitu ketika permintaan sedang tinggi, terdapat keterb
dapat membuat titik produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan naiknya bi
perusahaan harus menyerap waktu kosong pekerja—yang biasanya merupakan proses yang sulit.
Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan subkontrak pekerjaan s
membawa risiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing. Ketiga, seringkali susah mendapatkan pemasok subko
Penggunaan karyawan paruh waktu. Karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil.
Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan pe
waktu musim dingin. Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu m
Tunggakan pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan yang diterima perusaha
kehilangan kehendak baik mereka ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi mungkin untuk dijalank
Bauran produk yang counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yang secara luas digunakan para manufaktur adala
keduanya: tungku perapian dan alat pendingin atau mesin pemotong rumput dan peniup salju. Bagaimanapun, peru
di luar target pasar mereka.
2. Strategi hibrid
Gabungan beberapa strategi murni dimana lebih dari satu variabel yang dimanipulasi. Pendek kata, strategi hibrid merupakan s
kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang efektif, beberapa kombinasi di antara
Banyak manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti benar oleh bagian pemasaran dan pilihan ya
peramalan itu. Bagaimanapun, dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manajer produksi masih memiliki
strategi penjadwalan bertingkat. Tentu saja bisa berada di antara keduanya.
Contoh :
PT. Gemah Ripah dalam periode Januari-Juni memiliki prakiraan permintaan dan data-data produksi sbb :
Februari 700 18
Maret 800 21
April 1200 21
Mei 1500 22
Juni 1100 20
Biaya yang timbul :
a. Biaya Tenaga Kerja = 10 X 124 X Rp 20.000,00 = Rp 24.800.000,00
b. Biaya Persediaan = 1.850 X Rp 1.000,00 = Rp1.850.000,0
Jumlah = Rp 26.650.000,00
Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja Jumlah Produksi Persediaan Jumlah SubKontrak
Bulan
Jan 900 22 880 - 20
Feb 700 18 720 20 -
Maret 800 21 840 40 -
April 1200 21 840 - 360
Mei 1500 22 880 - 620
Juni 1100 20 800 - 300
Jumlah 6200 124 4960 60 1300
Jumlah produksi per bulan diperoleh dari perkalian antara jumlah hari kerja dengan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata produks
dengan Sub kontrak.
Biaya yang timbul :
a. Biaya Tenaga Kerja = 8 X 124 X Rp 20.000,00 = Rp 19.840.000,00
b. Biaya Persediaan = 60 X Rp 1.000,00 = Rp 60.000,00
c. Biaya Sub kontrak = 1300 X Rp 5.000,00 = Rp 6.500.000,00
Jumlah = Rp 26.400.000,00
Kesimpulan :
Manajemen sebaiknya memilih alternatif 3 yaitu Strategi Sub kontrak dengan menggunakan TK tetap sebanyak 8 orang karena bi
2. Metoda Matematika.
Pendekatan Matematika dalam perencanaan agregat dapat menggunakan berbagai metoda antara lain : Metoda Transportasi, Li
biaya dan lebih fleksibel.
Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dalam kegiatan operasi yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralat
term) meliputi perencanaan fasilitas dan kebutuhan peralatan kemudian dilakuakn perencanaan jangka menengah (intermediate-te
menengah atau biasa disebut perencanaan agregatedisusun Master skedul yang merinci rencana agregat an mengembangkan jadw
meliputi, pembebanan pusat kerja (work center) dan urut-urutan pekerjaan (job sequencing).
1. Jenis Penjadwalan
Teknik penjadwalan dapat digolongkan dalam 2 kategori, yaitu :
2. Tujuan Penjadwalan
• Meminimalkan waktu proses.
• Meminimalkan waktu tunggu pelanggan / konsumen.
• Meminimalkan tingkat persediaan.
• Penggunaan yang efektif dan efisien atas fasilitas, personil dan peralatan.
3. Pembebanan ( Loading )
Merupakan pengalokasian pekerjaan pada pusat-pusat kerja (work centers) sehingga biaya proses dapat diminimalkan, waktu
pekerjaan pada pusat-pusat kerja, salah satunya adalah Gantt Chart (bagan Gantt) berasal dari Henry Gantt penemu tehnik ini. Ba
bebannya longgar dapat membantu pusat kerja yang bebannya berlebihan.
4. Urutan Kerja (Sequencing Jobs)
Penjadwalan merupakan proses pentuan waktu mulai dan selesainya pekerjaan sedang pengurutan kerja mencakup urut-urutan
umum sebagai berikut :
FCFS ( First Come First Served ). Pekerjaan yang datang lebih dulu diproses lebih dulu pula.
SPT ( Shortest Processing Time ). Pekerjaan yang selesainya cepat diproses lebih dulu.
EDD ( Earliest Due Date ). Pekerjaan yang harus selesai paling awal diproses lebih dulu.
LPT ( Longest Processing Time ). Pekerjaan yang memrlukan waktu proses yang lama dan penting dipros
Perencanaan Agregat perusahaan jasa prinsipnya hampir sama dengan perusahaan manufaktur yaitu mencari pemecahan yan
dibanding perusahaan manufaktur karena perusahaan jasa tidak bisa mengatur persediaan sebagai sumber kapasitas (jasa tidak me
Strategi perencanaan dalam perusahaan jasa lebih diarahkan pada pengendalian permintaan dan pengendalian tenaga kerja. Pe
Dalam beberapa hal scheduling perusahaan jasa berbeda dengan scheduling manufaktur, misalnya :
Titik berat skeduling perusahaan jasa pada pengaturan tenaga kerja (SDM) sedang perusahaan manufaktur pada bahan (m
Perusahaan Jasa tidak memiliki persediaan, sedang manufaktur mutlak perlu persediaan.
Perusahaan Jasa merupakan labor intensif dan permintaan tenaga kerjanya memiliki variabel yang tinggi.
Sistem layanan jasa mencoba membandingkan antara fluktuasi permintaan pelanggan dengan kemampuan yang dimiliki untuk
misalnya :
Dokter dan kantor pengacara menggunakan sistem perjanjian (appoinment) dalam melayani pelanggan.
Kantor pos, bank, fast food restoran, menggunakan sistem datang pertama dilayani pertama (first come first served) dala
Hotel, penerbangan, dan persewaan mobil menggunakan sistem reservasi dlam melayani pelanggannya. Dan sebagainya
Hal tersebut dapat diartikan sebagai usaha meminimalkan waktu tunggu pelanggan (waiting time) dan menghindari pembatala