Anda di halaman 1dari 10

BAB III

https://sites.google.com/site/operasiproduksi/strategi-perencanaan-agregat

Strategi Perencanaan Agregat

Ketika membuat sebuah rencana agregat, manajer produksi harus menjawab beberapa
pertanyaan:perlukah persediaan digunakan untuk mengantisipasi perubahan permintaan selama
perioda perencanaan? Perlukah perubahan diakomodasi dengan memvariasikan jumlah tenaga
kerja? Perlukah para pekerja paruh waktu dikaryakan, atau perlukah lembur dan waktu kosong
menyerap fluktuasi? Perlukah para subkontraktor digunakan pada pesanan yang berubah-ubah
sehingga kestabilan tenaga kerja dapat terjaga? Perlukah harga atau faktor lain diubah untuk
mempengaruhi permintaan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas akan berkaitan
dengan strategi perencanaan agregat. Berikut adalah jenis-jenis strategi perencanaan agregat:

1. Srategi Murni
Strategi yang disusun dengan hanya memanipulasi salah satu variabel. Strategi inii terdiri dari
dua golongan yakni (1) pilihan kapasitas dimana perusahaan berusaha untuk mengubah
permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan dan (2) pilihan permintaan. di
mana perusahaan berusaha untuk memuluskan perubahan pola permintaan selama perioda
perencanaan Beberapa tipe strategi yang termasuk strategi murni adalah sebagai berikut.

1.1. Tipe Strategi Pilihan Kapasitas


Sebuah perusahaan dapat menentukan pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:

 Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama


perioda permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa datang.
Jika strategi tersebut dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan,
asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan
meningkat. Biaya-biaya tersebut pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai
sebuah barang setiap tahunnya. Pada sisi lain, ketika perusahaan memasuki masa di
mana permintaan terus meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat
mengakibatkan penjualan yang hilang disebabkan lead-time yang lebih panjang dan
pelayanan pelanggan yang lebih buruk.
 Meragamkan ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan.
Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau
memberhentikan para pekerja untuk menyesuaikan tingkat produksi.
Bagaimanapun, sering karyawan baru memerlukan pelatihan, dan rata-rata
produktivitas menurun untuk sementara sehingga mereka menjadi terbiasa.
Pemberhentian atau PHK, tentu saja, menurunkan moral semua pekerja dan dapat
mendorong ke arah produktivitas yang lebih rendah.
 Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenaga
kerja dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja yang bermacam-
macam, mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah
jam kerja pada saat permintaan naik. Sekalipun begitu ketika permintaan sedang
tinggi, terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan. Upah
lembur memerlukan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur dapat membuat
titik produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat
menyiratkan naiknya biaya overhead yang diperlukan untuk menjaga agar fasilitas
dapat tetap berjalan. Pada sisi lain, pada saat permintaan menurun, perusahaan harus
menyerap waktu kosong pekerja—yang biasanya merupakan proses yang sulit.
 Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan
melakukan subkontrak pekerjaan selama perioda permintaan tinggi. Bagaimanapun,
subkontrak, memiliki beberapa kekurangan. Pertama, mungkin mahal; kedua,
membawa risiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing. Ketiga, seringkali
susah mendapatkan pemasok subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat
mengirimkan produk bermutu tepat waktu.
 Penggunaan karyawan paruh waktu. Karyawan paruh waktu dapat mengisi
kebutuhan tenaga kerja tidak terampil.

1.2. Tipe Strategi Pilihan Permintaan

Dasar pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:

 Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat


mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan,
dan potongan harga. Contoh – AC pendingin udara paling murah dijual pada waktu
musim dingin. Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan
penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas
produksi.
 Tunggakan pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah
pesanan yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau
kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa
kehilangan kehendak baik mereka ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah
strategi mungkin untuk dijalankan. Banyak perusahaan melakukan tunggakan
pesanan, tetapi pendekatan tersebut sering mengakibatkan hilangnya penjualan.
 Bauran produk yang counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yang secara luas
digunakan para manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yang
terdiri dari barang counterseasonal. Contoh - perusahaan yang membuat keduanya:
tungku perapian dan alat pendingin atau mesin pemotong rumput dan peniup salju.
Bagaimanapun, perusahaan yang mengikuti pendekatan tersebut dapat mendapati
diri mereka terlibat dengan produk di luar area keahlian mereka atau di luar target
pasar mereka.

2. Strategi hibrid
Gabungan beberapa strategi murni dimana lebih dari satu variabel yang dimanipulasi. Pendek
kata, strategi hibrid merupakan strategi dengan mengkombinasi berbagai pilihan untuk
mengembangkan sebuah rencana.Walaupun setiap pilihan dari lima pilihan kapasitas dan tiga
pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang efektif, beberapa
kombinasi di antara pilihan kapasitas dan pilihan permintaan mungkin lebih baik.
Banyak manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti benar oleh
bagian pemasaran dan pilihan yang layak itu digabungkan dengan peramalan permintaan.
Kemudian manajer produksi membuat rencana agregat berdasarkan pada peramalan itu.
Bagaimanapun, dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manajer
produksi masih memiliki banyak kemungkinan rencana. Rencana tersebut dapat terdiri, pada
satu sisi, sebuah strategi perburuan dan di sisi lainnya, sebuah strategi penjadwalan bertingkat.
Tentu saja bisa berada di antara keduanya.

2.1. Strategi Perburuan


Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap perioda yang
memenuhi peramalan permintaan untuk perioda tersebut. Strategi tersebut dapat terpenuhi
dengan berbagai jalan. Contoh - manajer produksi dapat memvariasikan tingkat tenaga kerja
dengan merekrut atau menghentikan karyawan, atau dapat memvariasikan produksi dengan
mengubah waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau subkontrak.

2.2. Strategi Bertingkat


Sebuah strategi bertingkat (atau penjadwalan bertingkat) adalah sebuah rencana agregat di mana
produksi sehari-hari tetap sama dari perioda ke Contoh -Perusahaan seperti Toyota dan Nissan
mempertahankanperioda. tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan mungkin (1)
membiarkan persediaan barang naik atau turun sebagai penyangga di antara produksi dan
permintaan atau (2) menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan. Filosofi mereka adalah
bahwa tenaga kerja yang stabil menuju ke produk yang lebih bermutu, lebih sedikit
ketidakhadiran dan perputaran karyawan, dan karyawan yang lebih memiliki komitmen pada
tujuan perusahaan. Penghematan lain mencakup karyawan yang lebih berpengalaman,
pengawasan dan penjadwalan yang lebih mudah, dan lebih sedikit startups dan shutdowns yang
dramatis. Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik ketika permintaan stabil.

Tabel - Pilihan Perencanaan Agregat: Keunggulan dan Kerugian


KEUNGGULAN KERUGIAN BEBERAPA
PILIHAN KOMENTAR
1) Mengubah Mengubah Biaya menahan Diterapkan
tingkat persediaan. sumberdaya manusia persediaan dapat terutama untuk
secara bertahap atau meningkat. Kekurangan produksi
tidak sama sekali; persediaan dapat
tidak memerlukan menyebabkan kehilangan
perubahan produksi. penjualan.
2) Meragamkan Menghindari biaya Biaya perekrutan, PHK Digunakan di
ukuran tenaga alternatif lain. dan pelatihan mungkin saat jumlah
kerja dengan berjumlah besar. angkatan kerja
merekrut atau besar.
memberhentikan
karyawan.
3) Meragamkan Menyesuaikan Upah lembur mahal; Memungkinkan
tingkat produksi fluktuasi musiman karyawan lelah; mungkin fleksibilitas
melalui waktu tanpa biaya tidak dapat memenuhi dalam rencana
lembur atau waktu perekrutan/pelatihan. permintaan. agregat.
kosong.
4) Subkontrak. Membolehkan Kehilangan pengendalian Diterapkan
adanya fleksibilitas mutu; mengurangi terutama dalam
KEUNGGULAN KERUGIAN BEBERAPA
PILIHAN KOMENTAR
dan memuluskan keuntungan; kehilangan penentuan
output perusahaan. bisnis di masa datang. produksi.
5) Menggunakan Lebih murah dan Biaya Baik untuk
karyawan paruh lebih fleksibel pelatihan/perputaran pekerjaan bagi
waktu. daripada karyawan karyawan tinggi; sulit tenaga kerja
penuh waktu. membuat penjadwalan. tidak terampil
dengan jumlah
tenaga kerja
sementara yang
banyak.
6) Mencoba untuk Permintaan tidak pasti. Menciptakan ide
Mempengaruhi menggunakan Sulit untuk menyesuaikan pemasaran.
permintaan. kapasitas berlebih. permintaan pada Sering digunakan
Potongan harga pasokan secara tepat. overbook dalam
menarik konsumen beberapa jenis
baru. usaha.
7) Tunggakan Dapat menghindari Pelanggan harus mau Banyak
pesanan selama lembur. Menjaga menunggu, tetapi perusahaan
perioda kapasitas tetap kehendakbaik akan melakukan
permintaan tinggi. konstan. hilang. tunggakan
pesanan.
8) Bauran Sumberdaya yang Mungkin membutuhkan Sangat berisiko
produk dimanfaatkan secara keahlian atau peralatan di untuk
counterseasonal. penuh; menjadikan luar keahlian perusahaan. menemukan
tenaga kerja stabil. produk dengan
pola permintaan
yang
berlawanan.

B. Metode Perencanaan Agregat


Ada beberapa metoda yang biasa digunakan dalam perencanaan agregat antara lain :
1. Metoda Tabel dan Grafik ( Graphical and Charting methods ).
Metoda ini populer karena mudah dimengerti dan gampang penggunaannya sehingga mudah
dilaksanakan oleh staf. Pendekatannya dilakukan dengan cara Trial and Error tetapi metoda ini
belum menjamin diperoleh perencanaan produksi yang optimal. Ada 6 tahapan yang harus
dilakukan dalam metoda Tabel dan Grafik yaitu :

 Menentukan tingkat permintaan pada setiap periode.


 Menentukan kapasitas, waktu normal, lembur, dan sub kontrak pada setiap periode.
 Menentukan biaya tenaga kerja, biaya penambahan dan pengurangan tenaga kerja,
biaya penyimpanan persediaan dan biaya kekurangan persediaan.
 Menentukan kebijakan perusahaan terhadap tenaga kerja dan tingkat persediaan.
 Mengembangkan rencana alternatif dan menguji total biayanya.
 Pilih alternatif yang total biayanya terendah.

Contoh :
PT. Gemah Ripah dalam periode Januari-Juni memiliki prakiraan permintaan dan data-data
produksi sbb :

Prakiraan Permintaan Jumlah Hari Kerja


Bulan
Januari 900 22

Februari 700 18

Maret 800 21

April 1200 21

Mei 1500 22

Juni 1100 20

Jumlah 6200 124

 Biaya tenaga kerja per orang / hari : Rp 20.000,00


 Biaya penyimpanan persediaan per unit / bulan : Rp 1.000,00
 Biaya sub kontrak : Rp 5.000,00 / unit
 Biaya tambahan tenaga kerja : Rp 50.000,00 / orang
 Biaya pengurangan tenaga kerja : Rp 100.000,00 / orang
 Jam kerja : 8 jam / hari
 Rata-rata waktu produksi : 1,6 jam / unit / orang
 Persediaan awal : 0

Ada 3 alternatif strategi yang akan dipilih manajemen, yaitu :


1) Melakukan variasi tingkat persediaan.
Dengan cara mempertahankan rata-rata tingkat produksi yang tetap, kelebihan produksi
disimpan untuk digunakan saat kekurangan produksi. Dalam alternatif ini tidak ada lembur,
penambahan/ pengurangan tenaga kerja atau sub kontrak dengan pihak lain.

2) Melakukan variasi jumlah tenaga kerja.


Dengan cara menambah/mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan. Alternatif ini
membatasi diri untuk tidak lembur dan melakukan sub kontrak.

3) Mempertahankan jumlah tenaga kerja.


Mempertahankan jumlah tenaga kerja pada tingkat permintaan terendah dan memenuhi
kebutuhan permintaan selebihnya dengan sub kontrak. Alternatif ini juga tidak ada lembur dan
kerja paruh waktu (part time).

Pertanyaan : Tentukan alternatif strategi yang mesti dipilih oleh manajemen PT. Gemah Ripah
tersebut !

Pembahasan:

Alternatif 1. Variasi tingkat persediaan


Produksi rata-rata / hari = 6200 / 124 = 50 unit/hari, 1 unit produk perlu waktu 1,6 jam, sedang
jam kerja per hari 8 jam, sehingga 1 karyawan menghasilkan produk 8 / 1,6 = 5 unit/hari,
sehingga untuk menghasilkan 50 unit/hari perlu tenaga kerja 50 / 5 = 10 orang.
Jumlah produksi yang dihasilkan dapat dihitung seperti tabel berikut :

Prakiraan Jumlah hari Jumlah Perubahan Akumulasi


Bulan permintaan kerja Produksi persediaan persediaan
Jan 900 22 1100 200 200
Feb 700 18 900 200 400
Maret 800 21 1050 250 650
April 1200 21 1050 -150 500
Mei 1500 22 1100 -400 100
Juni 1100 20 1000 -100 0
Jumlah 6200 124 6200 0 1850

Biaya yang timbul :


a. Biaya Tenaga Kerja = 10 X 124 X Rp 20.000,00 = Rp 24.800.000,00
b. Biaya Persediaan = 1.850 X Rp 1.000,00 = Rp1.850.000,0
Jumlah = Rp 26.650.000,00

Alternatif 2. Variasi Jumlah Tenaga Kerja


Asumsinya pada awal periode jumlah tenaga kerja = 10 orang, sehingga jumlah tenaga kerja
yang diperlukan pada bulan Januari = 900 / 22 / 5 = 8 orang. Biaya tenaga kerja = 22 X 8 X Rp
20.000,00 = Rp 3.520.000,00 dan seterusnya.
Perhitungan lengkap alternatif ini sebagai berikut :

Prakiraan Jumlah hari Kebutuhan TK Biaya TK Tambahan TK Pengurangan TK


Bulan permintaan kerja
Jan 900 22 8 3.520.000 - 2
Feb 700 18 8 2.880.000 - -
Maret 800 21 8 3.360.000 - -
April 1200 21 11 4.620.000 3 -
Mei 1500 22 14 6.160.000 3 -
Juni 1100 20 11 4.400.000 - 3
Jumlah 6200 124 60 26.400.000 6 5
Biaya yang timbul :
a. Biaya Tenaga Kerja = Rp 26.400.000,00
b. Biaya Tambahan TK = 6 X Rp 50.000,00 = Rp300.000,00
c. Biaya Pengurangan TK = 5 X Rp 100.000,00 = Rp500.000,00
Jumlah = Rp 27.200.000,00

Alternatif 3. Strategi Sub Kontrak


Tenaga kerja ditetapkan sesuai permintaan terendah yaitu permintaan bulan Februari = 700, rata-
rata produksi per hari = 700 / 18 = 38,8 unit = 39 unit. Tenaga kerja yang diperlukan = 39 / 5 =
7,8 orang = 8 orang. Jumlah tenaga kerja selama Januari-Juni dipertahankan tetap 8 orang.
Perhitungan lengkap strategi ini sebagai berikut :

Prakiraan Jumlah hari Jumlah Persediaan Jumlah


Bulan permintaan kerja Produksi SubKontrak
Jan 900 22 880 - 20
Feb 700 18 720 20 -
Maret 800 21 840 40 -
April 1200 21 840 - 360
Mei 1500 22 880 - 620
Juni 1100 20 800 - 300
Jumlah 6200 124 4960 60 1300

Jumlah produksi per bulan diperoleh dari perkalian antara jumlah hari kerja dengan jumlah
tenaga kerja dengan rata-rata produksi TK / hari. Contoh jumlah produksi bulan Januari = 22 X 8
X 5 = 880 unit dan seterusnya. Kekurangan produksi 20 unit dipenuhi dengan Sub kontrak.
Biaya yang timbul :
a. Biaya Tenaga Kerja = 8 X 124 X Rp 20.000,00 = Rp 19.840.000,00
b. Biaya Persediaan = 60 X Rp 1.000,00 = Rp 60.000,00
c. Biaya Sub kontrak = 1300 X Rp 5.000,00 = Rp 6.500.000,00
Jumlah = Rp 26.400.000,00

Kesimpulan :
Manajemen sebaiknya memilih alternatif 3 yaitu Strategi Sub kontrak dengan menggunakan TK
tetap sebanyak 8 orang karena biayanya termurah.

2. Metoda Matematika.
Pendekatan Matematika dalam perencanaan agregat dapat menggunakan berbagai metoda
antara lain : Metoda Transportasi, Linear Programming dan sebagainya. Kelebihan Metoda ini
adalah dapat menghasilkan rencana yang optimal dalam meminimalkan biaya dan lebih
fleksibel.

C. Penjadwalan Jangka Pendek


Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dalam kegiatan operasi yang mencakup kegiatan
mengalokasikan fasilitas, peralatan, tenaga kerja serta urutan pelaksanaan dalam kegiatan
operasi. Kegiatan operasi dimulai dari perencanaan jangka panjang (long-term) meliputi
perencanaan fasilitas dan kebutuhan peralatan kemudian dilakuakn perencanaan jangka
menengah (intermediate-term) yang membuat keputusan yang menyangkut penggunaan fasilitas,
tenaga kerja, dan sub kontraktor. Dari perencanaan jangka menengah atau biasa disebut
perencanaan agregatedisusun Master skedul yang merinci rencana agregat an mengembangkan
jadwal menyeluruh untuk produk yang akan dibuat. Master skedul menjabarkan kedalam
rencana jangka pendek (Short-term) yang meliputi, pembebanan pusat kerja (work center) dan
urut-urutan pekerjaan (job sequencing).

1. Jenis Penjadwalan
Teknik penjadwalan dapat digolongkan dalam 2 kategori, yaitu :

1) Forward Scheduling (penjadwalan maju).


Jadwal disusun berdasar dari operasi pertama sampai operasi terakhir untuk tanggal permulaan
operasi yang diketahui dan bergerak kedepan menetapkan tanggal penyelesaian.

2) Backward Scheduling (penjadwalan mundur).


Jadwal dimulai dengan menetapkan tanggal penyelesaian dan bergerak kebelakang untuk
menentukan tanggal permulaan operasi yang dibutuhkan.

2. Tujuan Penjadwalan
• Meminimalkan waktu proses.
• Meminimalkan waktu tunggu pelanggan / konsumen.
• Meminimalkan tingkat persediaan.
• Penggunaan yang efektif dan efisien atas fasilitas, personil dan peralatan.

3. Pembebanan ( Loading )
Merupakan pengalokasian pekerjaan pada pusat-pusat kerja (work centers) sehingga biaya
proses dapat diminimalkan, waktu kosong dapat ditekan dan pemenuhan waktu dapat dilakukan
sebaik mungkin. Metoda yang biasa dipakai untuk membagi pekerjaan pada pusat-pusat kerja,
salah satunya adalah Gantt Chart (bagan Gantt) berasal dari Henry Gantt penemu tehnik ini.
Bagan ini dapat menunjukkan beban kerja maupun waktu kosong dari tiap bagian atau mesin
sehingga personil dari pusat kerja yang bebannya longgar dapat membantu pusat kerja yang
bebannya berlebihan.

4. Urutan Kerja (Sequencing Jobs)


Penjadwalan merupakan proses pentuan waktu mulai dan selesainya pekerjaan sedang
pengurutan kerja mencakup urut-urutan pekerjaan yang akan diproses. Penentuan prioritas dalam
urutan pekerjaan biasa disebut Priority Dispatch Rules dengan pedoman umum sebagai berikut :

 FCFS ( First Come First Served ). Pekerjaan yang datang lebih dulu diproses
lebih dulu pula.
 SPT ( Shortest Processing Time ). Pekerjaan yang selesainya cepat diproses
lebih dulu.
 EDD ( Earliest Due Date ). Pekerjaan yang harus selesai paling awal
diproses lebih dulu.
 LPT ( Longest Processing Time ). Pekerjaan yang memrlukan waktu proses
yang lama dan penting diproses lebih dulu.

D. Perencanaan Agregat Pada Perusahaan Jasa

Perencanaan Agregat perusahaan jasa prinsipnya hampir sama dengan perusahaan


manufaktur yaitu mencari pemecahan yang optimal menyangkut biaya yang minimal dan
keuntungan yang maksimal. Perencanaan Agregat perusahaan jasa lebih terbatas dibanding
perusahaan manufaktur karena perusahaan jasa tidak bisa mengatur persediaan sebagai sumber
kapasitas (jasa tidak memiliki persediaan).
Strategi perencanaan dalam perusahaan jasa lebih diarahkan pada pengendalian permintaan
dan pengendalian tenaga kerja. Pengendalian permintaan dilakukan dengan cara :

 advertising, kerja sama sub kontrak dan


 pricing policy (pengaturan harga) sedang pengendalian tenaga kerja dilakukan dengan
mengatur jumlah tenaga kerja dan jumlah jam kerja.

Dalam beberapa hal scheduling perusahaan jasa berbeda dengan scheduling manufaktur,
misalnya :

 Titik berat skeduling perusahaan jasa pada pengaturan tenaga kerja (SDM) sedang
perusahaan manufaktur pada bahan (material.
 Perusahaan Jasa tidak memiliki persediaan, sedang manufaktur mutlak perlu persediaan.
 Perusahaan Jasa merupakan labor intensif dan permintaan tenaga kerjanya memiliki
variabel yang tinggi.

Sistem layanan jasa mencoba membandingkan antara fluktuasi permintaan pelanggan dengan
kemampuan yang dimiliki untuk melayani permintaan tersebut. Dalam usaha jasa masing-
masing menerapkan skedul yang berbeda dalam melayani pelanggannya, misalnya :

 Dokter dan kantor pengacara menggunakan sistem perjanjian (appoinment) dalam


melayani pelanggan.
 Kantor pos, bank, fast food restoran, menggunakan sistem datang pertama dilayani
pertama (first come first served) dalam melayani pelanggan.
 Hotel, penerbangan, dan persewaan mobil menggunakan sistem reservasi dlam melayani
pelanggannya. Dan sebagainya.

Hal tersebut dapat diartikan sebagai usaha meminimalkan waktu tunggu pelanggan (waiting
time) dan menghindari pembatalan janji (disappointment) dari pelanggan sehingga jasa yang
tidak terisi (kosong) tidak berlebihan. (Hendra Poerwanto G)

Sangat berterimakasih bila bersedia mencantumkan alamat link halaman ini


sebagai sumber
*****

Masuk|Aktivitas Situs Terbaru|Laporkan Penyalahgunaan|Cetak Halaman|Diberdayakan oleh


Google Sites

Anda mungkin juga menyukai