Anda di halaman 1dari 10

9

2.5 Perencanaan Agregat


Bagian rencana bisnis yang menyangkut kegiatan produksi atau operasi
disebut rencana produksi atau dikenal dengan istilah perencanaan agregat
(aggregate planning).Perencanaan agregat merupakan jantung dari perencanaan
jangka menengah.Tujuan perencanaan agregat untuk mengembangkan suatu rencana
produksi secara menyeluruh yang fisibel dan optimal.Fisibel berarti dapat memenuhi
permintaan pasar sesuai dengan kapasitas yang ada, sedangkan optimal berarti
menggunakan sumber daya sebijaksana mungkin dengan pengeluaran biaya
serendah mungkin.

2.5.1 Definisi Perencanaan Agregat


Menurut Heizer dan Render (2015:148) perencanaan agregat adalah sebuah
pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah
(biasanya) 3 hingga 18 bulan kedepan. Para manajer produksi berusahan
menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan cara
menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerja
lembur, tingkat subkontrak dan variabel lain yang dapat dikendalikan. Sedangkan
menurut Herjanto (2007:193), bagian rencana bisnis yang menyangkut kegiatan
produksi atau operasi disebut rencana produksi atau dikenal dengan istilah
perencanaan agregat.
Kemudian Sukendar dan Kristomi (2008,C-107) juga berpendapat bahwa
perencanaan agregatberarti menggabungkan sumber daya yang sesuai ke dalam
istilah-istilah yang lebih umum dan menyeluruh. Dengan adanya ramalan
permintaan, serta kapasitas fasilitas, persediaan jumlah tenaga kerja dan input
produksi yang saling berkaitan, maka perencana harus memilih tingkat output untuk
fasilitas selama 3 sampai 18 bulan ke depan.
Pada umumnya tujuan perencanaan agregat adalah memenuhi prediksi
permintaan dan memperkecil biaya pada periode perencanaan.Bagi perusahaan
manufaktur, penjadwal agregat menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan
rencana

produksi.

Namun,

untuk

organisasi

jasa,

penjadwalan

agregat

menghubungkan sasaran dengan jadwal kerja.


Menurut Sukendar dan Kristomi (2008:108) tujuan perencanaan agregat
adalah sebagai berikut:

10

1. Mengembangkan perencanaan produksi yang feasible pada tingkat


menyeluruh yang akan mencapai keseimbangan antara permintaan dan
suplai dengan memperhatikan biaya minimal dari rencana yang dibuat,
walau pun biaya bukan satu-satunya bahan pertimbangan.
2. Sebagai masukan perencanaan sumber daya sehingga perencanaan
sumber daya dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.
3. Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi
permintaan.

Fungsi Perencanaan Agregat


Fungsi perencanaan agregat menurut Sukendar, Kristomi (2008:108), adalah
untuk menemukan metode yang tepat, menjamin perencanaan penjualan dan
produksi, alat performansi perencanaan produksi, menjamin kemampuan produksi,
memonitor hasil produksi, mengatur persediaan produksi, mengarahkan penyusunan
dan pelaksanaan produksi.
Berikut ini adalah penjelasan atas fungsi perencanaan agregat :
1. Menemukan metode yang tepat untuk digunakan sebagai strategi perusahaan
dalam menghadapi jumlah permintaan, sehingga ditemukan jumlah biaya
terkecil.
2. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategi perusahaan.
3. Alat untuk performansi proses perencanaan produksi.
4. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi dan
membuat penyesuaian.
5. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
6. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat
penyesuaian.
7. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi
fungsi dari perencanaan agregat adalah untuk menemukan metode yang tepat
sebagai strategi perencanaan operasi jangka menengah yang mengoptimalkan
kombinasi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, kemampuan produksi
dan pertimbangan efesiensi biaya untuk memenuhi permintaan pasar yang tidak
stabil.

11

2.5.2. Pilihan Perencanaan


Permasalahan

perencanaan

agregat

dapat

diselesaikan

dengan

mempertimbangkan berbagai keputusan pilihan yang tersedia.Berikut 8 strategi


perencanaan agregat menurut Heizer dan Render (2015:608) secara lebih
terperinci.Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas sebab pilihan ini tidak
berusaha

mengubah

permintaan,

tetapi

untuk

menyerap

fluktuasi

dalam

permintaan.Tiga pilihan terahir adalah pilihan permintaaan dimana perusahaan


berusaha mengurangi perubahan pola permintaan selama periode perencanaan.

2.5.2.1. Pilihan Kapasitas (Capacity Option)


Pilihan kapasitas disebut juga pure strategy merupakan pilihan yang
berusaha untuk tidak mengubah permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam
permintaan dengan mengubah kapasitas yang tersedia. Pilihan kapasitas terdiri dari
5 pilihan, yaitu:

Mengubah tingkat persediaan.


Manajer biasa meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah
untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada masa mendatang. Jika
strategi tersebut dipilih, biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan,
asuransi, penanganan, keusangan, pencurian dan mdal yang diinvestasikan
akan meningkat. Pada sisi lain dengan persediaan di tangan yang rendah dan
permintaan yang meningkat, kekurangan dapat terjadi, mengakibatkan

waktu tunggu lebih panjang dan pelayanan pelanggan yang buruk.


Mengubah jumlah tenaga kerja dengan merekrut atau memberhentikan
Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan merekrut atau
memberhentikan tenaga kerja produksi untuk menyesuaikan tingkat
produksi. Namun karyawan baru perlu dilatih dan produktivitas menurut
sementara waktu seiring mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian (PHK)
tentu saja menurunkan moral semua karyawan dan mendorong mereka ke

arah produktivitas lebih rendah.


Mengubah-ubah tingkat produksi melalui waktu lembur atau waktu kosong
Tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan mengubah-ubah jam kerja.
Meskipun demikian, ketika permintaan sedang tinggi, terdapat keterbatasan
mengenai banyaknya jam kerja lembur yang dapat diberlakukan. Upah
lembur memerlukan lebih banyak biaya dan terlalu banyak kerja lembur

12

mengakibatkan kelelahan pada tenaga kerja dan kemerosotan prduktivitas.


Lembur juga menyiratkan naiknya biaya tambahan untuk menjada sehingga
fasilitas dapat tetap berjalan.

Disisi lain ketika permintaan menurun,

perusahaan harus mengurangi waktu kosong tenaga kerjanya, ini biasanya

merupakan proses yang sulit dan mahal.


Subkontrak.
Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan
melakukan subkontrak selama periode permintaan tinggi. Akan tetapi,
subkontrak memiliki beberapa kekurangan. Pertama, subkontrak mungkin
mahal. Kedua, subkontrak membawa resiko dengan membuka pintu klien
terhadap kopetitor. Ketiga, sering kali sulit untuk mendapat pemasok
subkontrak sempurna yang selalu dapat mengirimkan produk berkualitas

dan tepat waktu.


Penggunaan karyawan paruh waktu.
Terutaman dalam sektor jasa , tenaga kerja paruh waktu paruh waktu dapat
mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil. Praktik ini umum dilakukan
di restoran, toko ritel dan toko serba ada.

2.5.2.2 Pilihan Permintaan (Demand Option)


Berikut pilihan permintaan yang mendasar.

Mempengaruhi permintaan.
Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat meningkatkan permintaan
melalui

iklan,

promosi,

penjualan

pribadi

dan

potongan

harga.

Bagaimanapun iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak

selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.


Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi.
Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima
perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk
dipenuhi pada saat itu. pilihan ini digunakan ketika pelanggan berkenan
menunggu

tanpa

kehilangan

kehendak

atas

pesanannya.

Namun

konsekuensinya adalah bisa berakibat kehilangan penjualan.


Bauran produk dan jasa yang melawan tren musiman
Suatu teknik permulusan aktif yang secara luas digunakan oleh produsen
adalah mengembangkan bauran produk dari barang-barang yang melawan
kecenderungan musiman.

13

Tabel 2.3 Pilihan-pilihan Perencanaan Agregat: Keunggulan dan Kelemahan


Pilihan

Keunggulan

Kelemahan

Beberapa

1) Mengubah

Mengubah

Biaya menahan

Komentar
Diterapkan

tingkat

sumberdaya

persediaan dapat

terutama untuk

persediaan

manusia secara

meningkat.Kekurang

produksi dan

bertahap atau tidak

an persediaan dapat

operasi, bukan

sama sekali; tidak

menyebabkan

jasa.

ada perubahan

kehilangan

produksi secara

penjualan.

2) Meragamkan

tiba-tiba.
Menghindari biaya

Biaya perekrutan,

Digunakan di saat

ukuran tenaga

alternatif lain.

PHK dan pelatihan

jumlah tenaga

kerja dengan

dapat berjumlah

kerja besar.

merekrut atau

cukup besar.

memberhentikan
nya
3) Meragamkan

Menyesuaikan

Upah lembur mahal;

Memungkinkan

tingkat produksi

fluktuasi musiman

karyawan lelah;

fleksibilitas

melalui waktu

tanpa biaya

mungkin tidak dapat

dalam rencana

lembur atau

perekrutan/pelatiha

memenuhi

agregat.

waktu kosong

n.

permintaan.

4) Subkontrak

Membolehkan

Kehilangan

Diterapkan

adanya fleksibilitas

pengendalian mutu;

terutama dalam

dan memuluskan

laba berkurang;

penentuan

keluaran

kehilangan bisnis di

produksi.

5) Menggunakan

perusahaan.
Lebih murah dan

masa depan.
Biaya perputaran/

Cocok untuk

karyawan paruh

lebih fleksibel

pelatihan tenaga

pekerjaan yang

14

waktu

daripada karyawan

kerja tinggi; mutu

tidak memerlukan

penuh waktu.

rendah; sulit

keterampilan.

melakukan
6) Mempengaruhi

Mencoba untuk

penjadwalan.
Ketidakpastian

permintaan

menggunakan

permintaan. Sulit

ide pemasaran.

kapasitas berlebih.

menyesuaikan

Menjual terlalu

Diskon menarik

permintaan dan

banyak sering

pelanggan baru.

penawaran secara

dilakukan dalam

7) Tunggakan

Dapat menghindari

tepat.
Pelanggan harus mau

beberapa bisnis.
Banyak

pesanan selama

lembur. Menjaga

untuk menunggu,

perusahaan

perioda

kapasitas tetap

tetapi kehilangan

melakukan

permintaan tinggi

konstan.

itikad yang baik.

tunggakan

Menciptakan ide-

8) Bauran produk

Menggunakan

Mungkin

pesanan.
Beresikodalam

dan jasa yang

sumberdaya

membutuhkan

menemukan

melawan

sepenuhnya;

keahlian atau

produk atau jasa

kecenderungan

memungkinkan

peralatan di luar

dengan pola

musiman

jumlah tenaga kerja keahlian perusahaan.

yang stabil.
Sumber: Heizer dan Render (2015:610)

permintaan yang
berlawanan.

2.5.3 Strategi Perencanaan Agregat


Menurut Heizer dan Render (2015:611) perencanaan agregat dapat dilakukan
dengan melakukan pilihan atas 2 strategi, yaitu strategi Chase dan strategi
Penjadwalan Bertingkat (Level Scheduling Strategy). Berikut penjelasan dari
masing-masing strategi.
2.5.3.1 Chase Strategy
Chase Strategy merupakan strategi perencanaan yang menetapkan produksi
sama dengan prediksi permintaan (produksinya disesuaikan dengan permintaan).
Strategi ini mencoba untuk mencapai tingkat output untuk setiap periode yang
memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Sebagai contoh, manajer
operasi dapat mengubah-ubah tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau
memberhentikan karyawan, atau dapat mengubah-ubah jumlah produksi dengan

15

waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau subkontrak.Banyak


organisasi jasa menyukai strategi perburuan ini karena pilihan persediaan sangatlah
sulit atau mustahil untuk diadopsi.Industri yang telah beralih ke strategi perburuan
meliputi sektor pendidikan, perhotelan, dan konstruksi.Kelebihan dan kekurangan
dari Chase Strategy adalah sebagai berikut:
Kelebihan Chase Strategy:
Investasi pada persediaan rendah
Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi (high labor utilization)
Kekurangan Chase Strategy:

Terdapat biaya untuk memperbaiki tingkat keluaran dan/atau tingkat


angkatan kerja

2.5.3.2 Level Scheduling Strategy


Strategi penjadwalan tingkat (level scheduling strategy) adalah rencana
agregat di mana tingkat produksi tetap sama dari periode ke periode (produksinya
konstan). Penjadwalan tingkat mempertahankan tingkat output, tingkat produksi,
atau tingkat tenaga kerja yang konstan pada horizon perencanaan. Perusahaan
seperti Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi mereka pada tingkat
yang seragam dan memungkinkan untuk membiarkan persediaan produk mereka
naik atau turun untuk menopang perbedaan antara jumlah permintaan dan produksi
atau menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan.Filosofi mereka adalah tenaga
kerja yang stabil menciptakan produk dengan kualitas lebih baik, lebih sedikit
perputaran karyawan dan ketidakhadiran, serta karyawan yang lebih berkomitmen
terhadap tujuan perusahaan. Penghematan lain mencakup karyawan yang lebih
berpengalaman, penjadwalan dan pengawasan yang lebih mudah, serta lebih sedikit
pembukaan dan penutupan usaha yang dramatis. Penjadwalan bertingkat akan
bekerja dengan baik ketika permintaan cukup stabil. Kelebihan dan kekurangan
strategi level adalah sebagai berikut:
Kelebihan Level Scheduling Strategy:

Tingkat keluaran dan angkatan kerja yang stabil

Kekurangan Level Scheduling Strategy:

Biaya persediaan yang tinggi


Meningkatkan overtime dan idle time
Utilisasi sumber daya bervariasi dari waktu ke waktu

16

2.5.3.3 Mixed Strategy


Strategi ini melibatkan pengubahan lebih dari satu variabel yang dapat di
kontrol (controllable decision variable).Beberapa kombinasi dari pengubahan
variabel yang dapat dikontrol dapat menghasilkan suatu strategi perencanaan agregat
yang terbaik. Menurut Simamora dan Natalia (2014,356), mixed strategy merupakan
pencampuran antara chase dan level strategy, dengan memperhtungkan kelebihan
dan kekurangan chase dan level strategy dengan tujuan untuk mengurangi dampak
negatif dari alternatif pure strategy.
2.5.4 Input Perencanaan Agregat
Menurut Sukendar dan Kristomi (2008:108) Informasi yang diperlukan untuk
membuat perencanaan agregat yang efektif adalah:
1. Sumber daya yang tersedia sepanjang periode rencana produksi harus
diketahui.
2. Data permintaan yang berasal dari peramalan dan pesanan yang kemudian
diterjemahkan kedalam tingkat produksi.
3. Memasukkan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan perencanaan
agregat, misalnya perubahan tingkat tenaga kerja, dan penentuan
kebutuhan sumber daya.

2.5.5 Output Perencanaan Agregat


Menurut Sukendar dan Kristomi (2008,C-108) Output dari proses perencanaan
agregat biasanya berupa jadwal produksi untuk pengelompokkan produk
berdasarkan famili. Misalnya untuk produsen mobil, output memberikan informasi
mengenai berapa mobil yang harus diproduksi , tetapi bukan pada berapa mobil
yang bermerk A, berseri B maupun berseri C. Jadi berupa jumlah keseluruhan
output yang dihasilkan tiap periode tertentu bukan berdasarkan tipe.

2.5.6 Metode Perencanaan Agregat


Menurut Heizer dan Render (2015:611), terdapat beberapa teknik yang
manajer operasional dapat dunakan untuk mengembangkan perencanaan agregat.

Metode Grafik

17

Teknik-teknik grafik (graphical techniques) sangat populer karena mudah


dipahami dan digunakan.Pada dasarnya rencana ini menggunakan beberapa
variabel secara bersamaan sehingga perencana dapar membandingkan
proyeksi permintaan dengan kapasitas yang ada.Pendekatan ini merupakan
pendekatan uji coba yang tidak menjamin sebuah rencana produksi yang
optimal, tetapi hanya memerlukan perhitungan yang terbatas. Berikut lima
tahap dalam metode grafik.
1. Menentukan permintaan pada setiap periode
2. Menentukan kapasitas untuk waktu biasa, lembur, subkontrak pada setiap
periode.
3. Menghitung biaya tenaga kerja, biaya merekrut dan memberhentikan
tenaga kerja, serta biaya penyimpanan persediaan.
4. Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada
tenaga kerja atau tingkat persediaan.
5. Mengembangkan rencana alternatif dan menelaah total biaya.

Pendekatan Matematis
Metode transportasi pemrogaman linier (transportation method of linear
programming) merupakan salah satu dari pendekatan matematis yang
menghasilkan rencana optimal untuk meminimalisasi biaya. Metode
transportasi juga fleksibel karena dapat memerinci produksi reguler dan
lembur di setiap periode waktu, jumlah unit yang akan disubkontrakan,
giliran kerja tambahan serta persediaan yang dibawa dari satu periode ke
periode

18

2.6 Kerangka Pemikiran


Berikut gambar kerangka pemikiran :
Sumberdaya
Perusahaan

Peramalan

Biaya
Produksi

Perencanaan
Agregat
Pilihan
Kapasitas
Chase/Level/
Mixed Strategy
Rekomendasi
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Sumber: Peneliti (2015)

Kebijakan
Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai