Anda di halaman 1dari 29

TUGAS RESUME MANAJEMEN OPERASI

Aggregate Scheduling

Oleh :
Yudistira Maria 225026922
Leon Engelka 225026922

Program Studi Magister Manajemen Fakultas Bisnis Dan Ekonomi


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2022

Chapter 13

Aggregate Scheduling
The Planning Process

Rencana jangka menengah didesain sehingga konsisten dengan rencana


dan strategi jangka panjang dari manejemen puncak serta berfungsi dengan sum-
ber daya yang telah ditentukan oleh keputusan strategis sebelumnya. Jangka wak-
tunya adalah 3 bulan dengan melibatkan bagian operasi untuk menterjemahkan-
nya ke dalam jadwal mingguan, harian, dan jam, dan dimulai dengan proses yang
disebut perencanaan penjualan dan operasi.

Sales and Operations Planning

Perencanaan jangka menengah yang baik membutuhkan koordinasi pera-


malan permintaan dengan bidang-bidang fungsional perusahaan serta rantai pa-
sokannya. Upaya koordinasi ini telah berkembang menjadi suatu proses yang
disebut dengan perencanaan penjualan dan operasi. Hal ini biasanya dilakukan
oleh tim lintas fungsi yang selaras dengan kendala persaingan mengingat ma-
sukannya berasal dari berbagai pihak. Tujuannya ialah menentukan renacana
mana yang layak dalam beberapa bulan mendatang dan rencana mana yang tidak
layak. Tentunya, segala keterbatasan apa pun harus dinyatakan dalam perencanaan
tersebut, dan ketika sumber pada dasarnya bertentangan dengan harapan pasar,
maka suatu peringatan harus diberikan kepada pihak menejemen. Jika rencana
jangka pendek tidak dapat diimplementasikan, maka latihan tidak berguna; se-
mentara, jika rencana jangka panjang diyakini menemui kendala, maka perubahan
strategis perlu dilakukan. Untuk itulah, agar rencana dapat terus disesuaikan,
perencanaan penjualan dan operasi menggunakan ramalan bergulir yang sering
diperbaharui, entah itu mingguan atau bulanan.

Output dari perencanaan penjualan dan operasi ini disebut dengan rencana
agregat. Rencana ini berkaitan dengan penentuan kuantitas dan waktu produksi
berjangka 3-18 bulan ke depan, dengan menggunakan informasi mengenai kelom-
pok atau lini produk. Tujuan tercakup dalam 2 hal, yakni:

1. Integrasi dan sumber daya internal dan eksternal yang diperlukan


pada rencana agregat yang sukses
2. Komunikasi rencana kepada orang-orang dibebankan dengan
pelaksanaan.

Selain itu, diperlukan 4 fitur tambahan untuk membuat rencana agregat berguna,
yakni:

1. Unit yang logis untuk mengukur penjualan dan keluaran


2. Ramalan permintaan dari periode jangka menengah yang layak pada
waktu agregat
3. Metode untuk menentukan biaya-biaya yang relevan
4. Model yang menggabungkan ramalan dan biaya sehingga keputusan
penjadwalan perencanaan dapat dibuat untuk periode perencanaan

Figure 13.2 Relationship of S & OP and the Aggregate Plan


The Nature of Aggregate Planning

Rencana agregat bertujuan untuk memenuhi permintaan ramalan sementara pada


saat yang sama meminimalkan biaya dalam periode perencanaan. Hal ini di-
lakukan dengan mengkombinasikan sumber-sumber yang tepat ke dalam istilah
yang umum dan menjadi bagian dari suatu sistem rencana produksi yang besar.
Proses menguraikan rencana agregat secara lebih terinci disebut dengan disagre-
gasi, yang kemudian akan menghasilkan jadwal produksi induk, yang menyedi-
akan masukan untuk sistem perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP).
Aggregate Planning Strategies

Ketika membuat rencana agregat, manajer operasi harus dapat menjawab beber-
apa pertanyaan berikut:

1. Perlukah persediaan digunakan untuk dapat mengantisipasi perubahan


permintaan selama periode perencanaan?
2. Perlukah perubahan diakomodasi dengan mengubah-ubah jumlah tenaga
kerja?
3. Perlukah karyawan paruh waktu dipekerjakan, atau perlukah digunakan
waktu lembur atau waktu kosong untuk mengantisipasi fluktuasi?
4. Perlukah subkontraktor digunakan untuk pesanan yang berflutuasi
sehingga tenaga kerja yang stabil dapat terjaga?
5. Perlukah harga atau faktor lain diubah untuk memenngaruhi permintaan?

Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas, sedanngkan tiga pilihan terakhir
disebut dengan pilihan permintaan.
Pilihan Kapasitas

Terdiri dari bebeapa pilihan berikut, yakni:

1. Mengubah tingkat persediaan


2. Mengubah-ubah

jumlah

tenaga kerja

dengan

merenkrut atau
memberhentikan
3. Mengubah-ubah tingkat produksi melaluiu waktu lembur atau waktu
kosong
4. Subkontrak
5. Penggunaan tenaga kerja paruh waktu

Pilihan permintaan

1. Memengaruhi permintaan
2. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi
3. Bauran produk dan jasa yang melawan tren musiman

Pencampuran pilihan untuk mengembangan rencana

Suatu strategi campuran pilihan kapasitas dan pilihan permintaan


menjadi suatu pilihan lebih baik untuk menghasilkan pilihan agregat
yang akurat. Strategi ini terdiri dari 2 kategori, yaitu:

1. Strategi Perburuan: Strategi ini biasanya untuk mencapai


tingkat keluaran dari setiap periode yang mencapai ramalan
permintaan pada periode
tersebut:
2. Strategi Tingkat: Suatu strategi di mana tingkat produksi sama
dari suatu periode ke periode berikutnya.

Methods for Aggregate Planning

Merupakan metode atau tehnik yang digunakan manejer operasi untuk


membangun rencana agregat.
Metode - Metode Grafik
Metode ini sangat popular karena mudah dipahami dan digunakan.
Dengan menggunakan beberapa variable secara bersamaan, perencana
dapat membandingkan proyeksi permintaan dengan kapasitas yang
ada.

5 tahap dalam metode ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan permintaan pada setiap periode


2. Menentukan kapasitas untuk setiap waktu biasa, lembur dan subkontrak
pada setiap periode
3. Menghitung biaya tenaga kerja, biaya merekrut dan memberhentikan
tenaga kerja, serta biaya penyimpangan persediaan.
4. Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada
tenaga kerja atau tingkat persediaan.
5. Mengembangkan rencana alternative dan menelaah total biaya.

Pendekatan Matematis

Pendekatan ini dijelaskan dalam metode transportasi pemograman lin-


ear, yaitu berupa upaya untuk menghasilkan rencana optimal untuk
meminimalkan biaya. Metode ini bersifat fleksibel karena dapat
memerinci produksi biasa dan lembur di setiap periode waktu, jumlah
unit yang akan disubkontrakkan, giliran kerja tambahan, serta persedi-
aan yang dibawa dari suatu periode ke periode berikutnya.

Transportation Method
Aggregate Planning in Services

Banyak perusahaan jasa menggunakan kombinasi dari strategi yang


pilihan kapasitas dan permintaan serta merumuskan strategi campuran
dari rencana agregat. Hal ini biasanya lebih mudah dilakukan di
bidang jasa perbankan, angkutan dan makanan siap saji, dari pada di
bidang perusahaan manufaktur.

Pengendalian biaya tenaga kerja pada bidang jasa sangatlah penting. Tehnik-
tehnik
yang dapat digunakan untuk makasud tersebut ialah:

1. Penjadwalan jam kerja yang akurat untuk memastikan respon


yang cepat atas permintaan pelanggan.
2. Tenaga kerja siap panggil yang bisa direkrut atau diberhentikan untuk
memenuhi permintaan yang tidak terduga
3. Felksibilitas ketrampilan tenaga kerja individu sehingnga memungkinkan
tenaga kerja yang ada dapat dialokasikan kembali.
4. Fleksibilitas tingkat output atau jam kerja untuk memenuhi
permintaan yang berubah.
Revenue Management

Merupakan proses perencanaan agregat dalam mangalokasikan sum-


ber daya langka perusahaan bagi pelanggan pada harga yang akan
memaksimalkan pendapatan. Sistem ini diperkenalkan pada tahun
1980-an ketika sistem reservasi maskapai penerbangan American
Airline dijinkan mengubah harga tiket pada jalur manapun
berdasarkan informasi permintaan.

Beberapa ciri yang perlu diperhatikan untuk manejemen pendapatan:

1. Jasa atau produk dapat dijual terlebih dahulu sebelum dikonsumsi


2. Permintaan yang berfluktuasi
3. Kapasitas secara relatif tetap
4. Permintaan dapat dibagi
5. Biaya variable rendah, dan biaya tetap tinggi

Agar manajemen pendapat dapat berfungsi, maka perusahaan harus


mengatasi 3 hal berikut:

1. Struktur harga majemuk: harga harus layak dan logis bagi pelanggan.
2. Ramalan dan jangka waktu penggunaan
3. Perubahan permintaan

Revenue Management Example

Figure 13.5 Hotel Sets Only One Price Level

Figure 13.6 Hotel with Two Price Level


TUGAS INDIVIDU CHAPTER 12

YUDISTIRA MARIA 225026922

soal 12.28.

Emery Pharmaceutical uses an unstable chemical compound that must be kept in


an environment where both temperature and humidity can be controlled. Emery
uses 800 pounds per month of the chemical, estimates the holding cost to be
50% of the purchase prices (because of spoilage), and estimates order cost to be
$50 per order. The cost schedules of two suppliers are as follows:

Vendor Vendor
1 2
Quanti Price/lb Quanti Price/lb
ty ($) ty ($)
1 - 499 17 1 - 399 17,10
500 – 999 16,75 400 – 799 16,85
1.000 + 16,50 800 – 1.199 16,60
1.200 + 16,25

a. Economic Order Quantity


D = 800/month
= 9600/year
S = 50$/order
H = 50% from price

V V
Holding e e
n Holding n
Cost
d Cost d
($)
o ($) o
r r

1 2
8 8
, ,
5 5
5
8 8
, ,
3 4
7 2
5 5
8 8
, ,
2 3
5
8
,
1
2
5

P
Ru H V Kela
mu a e yaka
s s n n
i d
l o
r

17 𝟐 ∗ 𝟗𝟔𝟎𝟎 ∗ 𝟓𝟎 336 1 Layak



𝟖, 𝟓
𝑸 = √
T
16,7 2 ∗ 9600 ∗ 50 338 1
∗ i
5 8,375
𝑄 = √ d
a
k

L
a
y
a
k

T
16,5 2 ∗ 9600 ∗ 50 341 1
∗ i
0 8,25
𝑄 = √ d
a
k
L
a
y
a
k

17,1 𝟐 ∗ 𝟗𝟔𝟎𝟎 ∗ 𝟓𝟎 335 2 Layak


0 ∗
𝟖, 𝟓𝟓
𝑸 = √
P
Ru H V Kelayak
mu a e an
s s n
i d
l o
r

T
16,85 2 ∗ 9600 ∗ 50 338 2
∗ i
8,425
𝑄 = √ d
a
k

L
a
y
a
k

T
16,60 2 ∗ 9600 ∗ 50 340 2
∗ i
8,3
𝑄 = √ d
a
k

L
a
y
a
k

T
16,25 2 ∗ 9600 ∗ 50 344 2
∗ i
8,125
𝑄 = √ d
a
k

L
a
y
a
k

b. dan c.

Quan Holdi Rumus Hasil Ven


tity ng dor
Holding Cost ($) Holding
Cost Cost ($)
($)
336 336 1
8,5 ∗ 8,5 1428


=
2
500 500 1
8,37 ∗ 2093,75
5 8,37
5


=
2
1000 1000 1
8,25 ∗ 4125
8,25


=
2
335 335 ∗ 2
8,55 8,55 1432,13


=
2
400 400 2
8,42 ∗ 1685,00
5 8,42
5


=
2
800 800 2
8,3 ∗ 8,3 3320,00


=
2
1200 1200 2
8,12 ∗ 4875,00
5 8,12
5


=
2
Quantity Rumus Hasil Vendor
Ordering Cost ($) Ordering Cost ($)

336 9600 ∗ 50 1
𝑂= 1428,57
336
500 9600 ∗ 50 1
𝑂= 960,00
500
1000 9600 ∗ 50 1
𝑂= 480,00
1000
Quantity Rumus Hasil Vendor
Ordering Cost ($) Ordering Cost ($)

335 9600 ∗ 50 2
𝑂= 1432,836
335
400 9600 ∗ 50 2
𝑂= 1200
400
800 9600 ∗ 50 2
𝑂= 600
800
1200 9600 ∗ 50 2
𝑂= 400
1200

Price Rumus Hasil Ven


($) dor
Purchasing Cost Purchasing Cost
($) ($)
17 𝑃 = 9600 ∗ 1632 1
17 00
16,7 𝑃 = 9600 ∗ 1608 1
5 16,72 00
16,5 𝑃 = 9600 ∗ 1584 1
16,5 00
17,1 𝑃 = 9600 ∗ 1641 2
17,1 60
16,8 𝑃 = 9600 ∗ 1617 2
5 16,85 60
16,6 𝑃 = 9600 ∗ 1593 2
16,6 60
16,2 𝑃 = 9600 ∗ 1560 2
5 16,25 00

Quan Holdi Orderi Pur- Total Cost Ven


tity ng ng chasing ($) dor
Cost Cost Cost TC = H + O
($) ($) ($) +P
336 142 1428, 1632 1 1
8 57 00 6
6
0
5
6
,
5
7
500 209 960,0 1608 1 1
3,75 0 00 6
3
8
5
3
,
7
5
1000 412 480,0 1584 1 1
5 0 00 6
3
0
0
5
,
0
0
335 143 1432, 1641 1 2
2,13 836 60 6
7
0
2
4
,
9
6
400 168 1200 1617 1 2
5,00 60 6
4
6
4
5
,
0
0
800 332 600 1593 1 2
0,00 60 6
3
2
8
0
,
0
0
1200 487 400 1560 1 2
5,00 00 6
1
2
7
5
,
0
0

Kesimpulan :
Pada hasil perhitungan total biaya di atas sebaiknya perusahaan melakukan
order sebanyak 1200lb dari vendor 2 karena pada 1200lb didapatkan den-
gan total biaya terendah yaitu sebesar $161.275,0

d. Tidak hanya total biaya yang harus dijadikan patokan, namun ada dua hal yang juga
perlu dijadikan bahan pertimbangan perusahaan yaitu kapasitas penyimpanan gudang
dan juga ketahanan produk apakah produk mudah atau tidak mudah mengalami
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai