Anda di halaman 1dari 5

Agregate Planning ( AP)

Perencanaan agregat merupakan perencanaan mengenai jumlah tenaga


kerja dantingkat produksi pada /asilitas yang diberikan dalam
perencanaan agregat. 4encanatersebut dibuat secara umum sekali setiap periode untuk
periode selanjutnya.
Keputusan perencanaan dibuat untuk meminimasi biaya total dalam memenuhi permintaan ya
ngdiramalkan. 4encana tersebut memperhitungkan bermacam-macam jenis biaya. Tujuandari
perencanaan agregat adalah penggunaan yang produkti/ baik atas sumber
dayamanusia maupun sumber daya perlengkapan.

Input perencanaan agregat

1. peramalan permintaan (forecasting)


2. perencanaan strategi pemasaran (marketing strategic planning)
3. perencanaan strategi manufacturing ( manufacturing strategic planning)
4. perencanaan strategi riset dan pengembangan (R&D Strategic Planning)
5. perencanaan strategi keuangan ( financial strategic planning)

Output perencanaan agregat


Output nya adalah rencana untuk pelaksanaan produksi atau manufaktur. Secara fisik
outputnya berupa jadwal produksi, yaitu pengambilan keputusan jumlah produksitiap periode
dalam satuan agregat.

Fungsi aggregate planning

Adapun fungsi fungsi agregat dapat diuraikan sebagai berikut:

1. menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap strategi


perusahaan
2. alat ukur performasi proses perencanaan produksi
3. menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. memonitor hasil produksi actual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian
5. mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat persediaan
Tujuan aggregate planning

Tujuan dari perencaan agregat adalah penggunaan yang produktif bai katas sumber
daya manusia maupun sumber daya perlengkapan. Perencaan agregat berawal dari bulan ke
bulan dan sumber daya produktif yang ada (jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya
produksi, jumlah supplier dan subkontraktor) dengan asumsi kapasitas produksi relative tetap.
Dalam praktek nya sering terjadi proyeksi permintaan yang tidak konstan yang akan
meningkatkan kesulitan dalam pembuatan perencanaan produksinya. Pola permintaan yang
musiman membutuhkan kehati hatian dalam perencanaannya sehingga dapat meminimasi
kemungkinan kerugian. Langkah langkah dalam perencanaan agregat sebagai berikut:

1. Input hasil peramalan, kapasitas mesin dan tenaga kerja, jam kerja, dan lain-lain.
2. Ubah seluruh variabel menjadi satu satuan ukuran.
3. Tentukan kebijaksanaan perusahaan dan pilih satu atau beberapa strategi perencanaan.
4. Tentukan model mana yang akan dipakai sesuai kriteria ongkos terendah.

Strategi Agregate planning

Strategi aggregate Planning adalah upaya manajerial yang mencakup manipulasi


tingkat inventory, produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas dan variabel-variabel lainnyayang
dapat dikendalikan. Secara umum, strategi agregate planning dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a) strategi murni (pure strategies)


adalah strategi dalam agregate Planning yang mengubah satu variabel untuk
dikendalikan atau dikontrol. variabel disini adalah variabel- variabel dalam
perencanaan produksi yang bisa dikontrol dan ditentukan sesuai dengan target produksi
yang ditetapkan oleh top level business plan. ada beberapa variabelyang dapat kita
ubah, yang sering disebut dengan controllable decision variable. Variable variabel
tersebut adalpelayanan konsumennya:

- Mengubah Tingkat inventori


Saat perusahaan mengalami penumpukan inventori pada periode dimana
permintaan menurun, biaya yang berhubungan dengan storage, handling, asuransi,
dan kerusakan akan meningkat. Sebaliknya, saat terjadi peningkatan permintaan,
kekurangan persediaan akan menyebabkan penurunan mutu pelayanan konsumen,
peningkatan lead time, kerugian akibat permintaan yang tidak terpenuhi, dan masuk
nya competitor baru dalam pasar.
- Mengubah level teanga kerja
Manager dapat mengubah jumlah tenaga kerja dengan cara merekrut dan
memberhentikan tenaga kerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi dan
permintaan dengan tepat.
- Sub kontrak
Salah satu alternative yang dapat dilaksanakan perusahaan adalah dengan
memsubkontrakkan sebagian produksi ketika terjadi permintaan melebihi kapasitas
produksi.
b) strategi campuran (mixed strategies)
strategi campuran adalah strategi dalam agregat planning yang melibatkan duaatau
lebih variabel yang dapat dikontrol untuk mencapai rencana yang feasibel. beberapa kombinasi
pengubahan dari beberapa controllable (decision) variable bisa menghasilkan suatu strategi
agregate Planning yang terbaik dan feasible untuk dijalankan. Misalnya perusahaan dapat
menggunakan kombinasi antara jam lembur, subkontrak, dan pemerataan persediaan sebagai
strategi mereka. Mixed strategy lebih sering digunakan ketika suatu
perusahaanmempertimbangkan kemungkinan dari pencampuran strategi yang bervariasi
dengan tidak terbatasnya rasio untuk melalukan strategi yang bervariasi tersebut, maka
perusahaan baru akan menyadari tantangan yang sedang dihadapinya. bagian pengendalian
produksi dan bagian pemasaran harus menghasilkan master schedule yang mencakup beberapa
kebijakasanaan perubahan dan prosedur pengoperasian.

Satuan Agregat
satuan agregate adalah satuan yang dapat mewakili berbagai macam produk sehingga
total kebutuhan untuk produk-produk tersebut dapat dibandingkan dengankapasitas fasilitas
produksi yang tersedia. satuan agregat akan mewakili agregasi seluruh item produk sehingga
permintaan total untuk kebutuhan selama satu kurun waktu perencanaan dapat dihitung. contoh
yang dapat dikemukakan ialah satuan agregat ton baja walaupun baja yang dihasilkan dapat
berupa baja batangan, baja kawat, baja lembaran atau baja rol. dalam hal satuan agregat ini
dapat digunakan satuan unit surrogate product produk yang mewakili atau satuan jam orang
atau satuan jam mesin.Tujuan dari satuan agregate adalah membuat perencanaan produksi
sesuai permintaan pasar dengan kriteria minimisasi biaya produksi. Penggunaan satuan agregat
ini dilakukan mengingat keuntungan & keuntungan yang dapat diperoleh antara lain:

a. kemudahan dalam pengelolahaan data dengan menggunakan satuan agregat maka


pengolahan data tidak dilakukan untuk setiap individual produk. Keuntungan ini
akan semakin terasa jika pabrik tempat perencanaan dilakukan memproduksi
banyak jenis produk.

b. ketelitian hasil yang didapatkan dengan hanya mengolah satu jenis data produk
maka kemungkinan untuk menerapkan metode yang canggih semakin besar
sehingga ketelitian hasil yangdidapatkan semakin baik.

c. Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yangterjadi


dalam implementasi rencana secara garis besar terdapat tiga strategi murni yang
dapat dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan ini, yaitu:

1. Melakukan pengaturan setiap saat atas jumlah tenaga kerja


yangdipergunakan dalam hal ini merekrut tenaga kerja baru bila
permintaan meningkat dan memberhentikan sebagian tenaga kerja bila
permintaan menurun.
2. Tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja tetapi yang diatur
adalahkecepatan produksi, misalnya jika permintaan meningkat
kecepatan produksiditingkatkan misalkan dengan mengadakan jam
lembur.
3. Tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun kecepatan
produksi dan untuk mengatasi fluktuasi permintaan diadakan persediaan
(investory).

Metode untuk aggregate planning


Metode-metode yang terdapat dalam agregate planning antara lain:
1. metode heuristik
Metode ini disebut juga sebagai metode pembuatan graris dan diagram.
Metode ini sering digunakan karena merupakan salah satu metode yang
paling mudah penggunaannya. berikut ini adalah beberapa tahapan dalam
menggunakan metode heuristik, yaitu:
- Tentukan permintaan pada setiap periode
- Tentukan jumlah kapasitas pada waktu normal, waktu lembur, dan
tindakan subkontrak untuk setiap periode
- Tentukan biaya tenaga kerja, biaya pengangkatan dan pemberhentian pekerja,serta
biaya penahanan persediaan
- Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada para
pekerjadan tingkatan persediaan
- Kembangkan rencana-rencana alternative dan amatilah biaya totalnya. Macam-
macam metode heuristik pada perencanaan produksi agregat antaralain
adalah metode pengendalian tenaga kerja, metode pengendalian
persediaan,metode pengendalian subkontrak, dan metode campuran.

Anda mungkin juga menyukai