Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN

AGREGAT DAN
KAPASITAS
Kelompok 3

Anggota:

1. Rendy angga P. P (20130210169)

2. Erlina (21130210093)

3. Vito Adinova (21130210105)

4. Amasya Permata H.P (21130210106)

5. Ahmad Faisal S (21130210133)

6. Pasti Surya S (21130210135)


1. Pengertian Agregrat Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana
pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan
demikian, mempengaruhi situasi makro), agar mendekati
posisi Full Employment-nya.
Perencanaan agregat (aggregate planning)
 juga dikenal sebagai penjadwalan agregat (aggregate
scheduling)
 berhubungan dengan penentuankuantitas dan waktu produksi 
pada 
jangka menengah, biasanya antara 3 hingga18 bulan ke depan.
Para manajer operasi berusaha menentukan jalan terbaikuntuk
memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan
nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerja
an 
lembur, tingkatsubkontrak. dan variabel lain yang dapat
dikendalikan. Pada
umumnya,tujuan perencanaan agregat adalah memperkecil 
biaya pada periode perencanaan.
Bagaimana pun, terdapat permasalahan strategis lain yang
2. Sifat Perencanaa
Agregat
erencanaan agregat menjadi bagian dari suatu sistem perencanaan
roduksi yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk
apat memahami hubungan antara rencana dan beberapa faktor
nternal dan eksternal. Figur 2 memperlihatkan bahwa manajer
perasi tidak hanya menerima input dari prediksi permintaan bagian
emasaran, tetapi harus pula berhadapan dengan data keuangan,
ersonel, kapasitas, dan ketersediaan bahan baku. Di dalam sebuah
ngkungan manufaktur, proses untuk menguraikan rencana agregat
ecara lebih terinci disebut disagregasi (disaggregation).
Disagregasi menghasilkan sebuah jadwal produksi induk (master
production schedule), yang menyediakan input bagi sistem
perencanaan kebutuhan material (material requirement planning —
MRP system). Master production schedule menangani pembelian atau
produksi komponen yang diperlukan untuk membuat produk akhir .
jadwal kerja yang terinci bagi orang-orang dan prioritas penjadwalan
bagi produk menghasilkan tahap akhir. Jadwal kerja yang terinci bagi
orang-orang dan prioritas penjadwalan bagi produk menghasilkan
tahap akhir sistem perencaan produksi

Now!
3. Strategi
Perencanaan Agregat
1.Srategi Murni
    Strategi yang disusun dengan hanya memanipulasi salah satu variabel. Strategi inii
terdiri dari dua golongan yakni

1) pilihan kapasitas dimana perusahaan berusaha untuk mengubah permintaan


tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan 

2) pilihan permintaan. di mana perusahaan berusaha untuk memuluskan


perubahan pola permintaan selama perioda perencanaan Beberapa tipe strategi yang
termasuk strategi murni adalah sebagai berikut.
1). Tipe Strategi Pilihan Kapasitas

Sebuah perusahaan dapat menentukan pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:

• Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama perioda
permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa datang. Jika strategi
tersebut dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi,
penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. Biaya-
biaya tersebut pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah barang setiap
tahunnya.

• Meragamkan ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah
satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau memberhentikan
para pekerja untuk menyesuaikan tingkat produksi

• Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenaga kerja
dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja yang bermacam-macam,
mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam kerja pada
saat permintaan naik
2). Tipe Strategi Pilihan Permintaan

Dasar pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:

• Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk
meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan potongan harga. Contoh –
AC pendingin udara paling murah dijual pada waktu musim dingin. Bagaimanapun, bahkan
iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan
permintaan dengan kapasitas produksi.

• Tunggakan pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan yang
diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada
saat itu.

• Bauran produk yang counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yang secara luas digunakan para
manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yang terdiri dari barang
counterseasonal.  Contoh - perusahaan yang membuat keduanya: tungku perapian dan alat
pendingin atau mesin pemotong rumput dan peniup salju
2. Strategi hibrid
    Gabungan beberapa strategi murni dimana lebih dari satu variabel yang dimanipulasi. Pendek kata,
strategi hibrid merupakan strategi dengan mengkombinasi berbagai pilihan untuk mengembangkan sebuah
rencana.Walaupun setiap pilihan dari lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat
menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang efektif, beberapa kombinasi di antara pilihan kapasitas dan
pilihan permintaan mungkin lebih baik.

1). Strategi Perburuan


Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap perioda yang memenuhi
peramalan permintaan untuk perioda tersebut. Strategi tersebut dapat terpenuhi dengan berbagai jalan.
Contoh manajer produksi dapat memvariasikan tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau menghentikan
karyawan, atau dapat memvariasikan produksi dengan mengubah waktu lembur, waktu kosong, karyawan
paruh waktu, atau subkontrak.

2. Strategi Bertingkat
Sebuah strategi bertingkat (atau penjadwalan bertingkat) adalah sebuah rencana agregat di mana produksi
sehari-hari tetap sama dari perioda ke perioda.  Contoh -Perusahaan seperti Toyota dan Nissan
mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan mungkin (1) membiarkan persediaan
barang naik atau turun sebagai penyangga di antara produksi dan permintaan atau (2) menemukan
pekerjaan alternatif bagi karyawan. 
4. Pengertian Kapasitas
Kapasitas produksi merupakan hasil produksi maksimu
yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan
waktu tertentu (Kusuma, 2009). Pengertian kapasitas
mempunyai tiga persepektif adalah (Kusuma, 2009):
Menurut (Buffa, 2006), hal – hal yang dilakukan pada
proses perencanaan kapasitas produksi adalah sebagai
berikut :
1. Memprediksi permintaan dimasa yang akan datang
2. Mempersiapkan kebutuhan material atau bahan
baku dalam bentuk fisik
3. Mengatur jadwal produksi yang terencana dengan
kebutuhan
4. Mengkaji pertumbuhan ekonomi
5. Menentukan jadwal pengoperasian fasilitas produk
5. Strategi perencanaan
Kapasitas
Strategi perncanaa kapasitas produksi digunakan untuk mendapatkan akses
tujuan perusahaan dalam pengendalian kapasitas produksi yang terarah. Hal
ini bertujuan untuk mewujudkan nilai investasi yang tinggi dan pembatasan
ukuran fasilitas, untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan perlu
pengolaan kapasitas yang tepat.
Menurut (Heizer & Render , 2015) dalam mengadakan suatu keputusan yang
berkaitan dengan pertimbangan kapasitas produksi, ada tiga aspek yang
menjadi pertimbangan dalam menentukan kapasitas produksi, yaitu :
1. Peramalan permintaan secara aktual Dalam sebuah perusahaan
peramalan merupakan hal yang utama untuk menentukan keputusan
kapasitas yang direncanakan
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas Jumlah alternatif yang
tersedia mungkin cukup banyak, tapi setelah kapasitas ditentukan
keputusan teknologinya dapat dipandu dengan analisis biaya
3. Menentukan tingkat operasi (kapasitas) yang optimal Teknologi dan
peningkatan kapasitas menentukan ukuran optimal suatu fasilitas.
Studi Kasus Perencanaan Agregat dan Kapasitas
Perencanaan agregat untuk memenuhi permintaan konsumen paa PT.
Graha Cendana Abadi Mitra (Studi Kasus PT. Graha Cendana Abadi
Mitra)
Kota Surabaya sebagai salah satu kota dagang yang sedang berkembang sedang
mengalami krisis ekonomi. Sikap masyarakat Surabaya yang cukup konsumtif
menyebabkan semakin banyaknya barang yang harus diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan Industri. PT Graha Cendana Abadi Mitra ini merupakan salah satu
perusahaan yang ada di Surabaya yang memproduksi tas travel bag sering mengalami
ketidakpastian produksi. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah
bagaimana membuat suatu perencanaan produksi yang terbaik sesuai kondisi
perusahaan dan mengurangi adanya ketidakpastian pada perencanaan produksi,
sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi dalam jumlah dan waktu yang tepat
dengan biaya seminimum mungkin. Tujuan dari penelitian adalah membuat peramalan
produksi yang terbaik dan perencanaan produksi dengan menggunakan perencanaan
agregat untuk memenuhi permintaan konsumen.
Penelitian ini dilakukan pada PT Graha Cendana Abadi Mitra dengan mengambil
data jumlah permintaan tahun 2004 untuk 6 produk yang paling banyak diminati
konsumen. Metode peramalan ada 4 metode yaitu Moving Average, Weight
Moving Average, Exponential Smoothing dan Linier Regression. Untuk
perencanaan agregat menggunakan metode trial and error.Hasil penelitian
peramalan menunjukkan untuk produk Eva Back Pack, Trolley Case, ABS
Suitcase dan ABS Travel Case metode terbaik adalah linier reg dengan masing-
masing MSE (1364,74, 2587,59, 1056,58) dan produk ABS suitcase metode
terbaik adalah moving average dengan MSE (1494,87). Untuk perencanaan
agregat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp. 372.608.000 biaya ini
untuk tenaga kerja regular, dan lembur.

Kata Kunci: Peramalan, perencanaan produksi


Ketersediaan

S07 - 821 82 Koleksi Skripsi Tersedia

Informasi Detail
Judul Seri :-
No. Panggil : 82
Penerbit : Surabaya : ITATS., 2006
Deskripsi Fisik : -
Bahasa : Indonesia
ISBN/ISSN :-
Klasifikasi : NONE
Tipe Isi :-
Tipe Media :-
Tipe Pembawa : -
Edisi :-
Subjek : Peramalan dan Perencanan Produksi
Info Detail Spesifik : NPM : 07 .2001. 1.01920 – Nilai : -
Pernyataan : Pembimbing : Ir. Moses L. Singgih, MSc, Mreg, Ph.D
Tanggungjawab
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
THANK YOU :))

Anda mungkin juga menyukai