MGMT6159
Operational Management
Week 8
Perencanaan Agregat
(Chapter 13)
8.3. Perencanaan penjualan dan operasi (Sales and Operating Planning, S & OP)
Suatu proses menyeimbangkan sumber daya dan perkiraan permintaan, menyelaraskan sebuah
organisasi yang bersaing permintaan dari rantai pasokan ke pelanggan akhir, saat menautkan
perencanaan strategis dengan operasi atas semua cakrawala perencanaan.
Overtime Cost dan Undertime Cost (Biaya lembur dan biaya menganggur)
Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi
konsekwensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur yang biasanya
Inventory Cost dan Backorder Cost (Biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan)
Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat
tertentu. Konsekwensi dari kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah timbulnya biaya
penyimpanan(inventory cost/holding cost) yang berupa biaya tertahannya modal,pajak,
asuransi, kerusakan bahan, dan biaya sewa gudang. Kebalikan dari kondisi diatas,
kebijaksanaan tidak mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi sebenarnya
dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk biaya kehabisan persediaan. biaya kehabisan
persediaan ini dihitung berdasarkan berapa barang diminta yang tidak tersedia.
Terdapat delapan pilihan secara lebih terinci. Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas
(Capacity option) atau disebut strategi perencanaan agregat secara murni (Pure strategy)
sebab pilihan ini tidak berusaha untuk mengubah permintaan tetapi untuk menyerap
fluktuasi dalam permintaan.
Pilihan Kapasitas / Pure strategy
Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar(produksi) berikut:
Mempengaruhi permintaan.
Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan
permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan diskon. Perusahaan penerbangan dan
hotel telah lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif musim sepi; perusahaan telepon
membebankan biaya yang lebih murah pada malam hari; beberapa perguruan tinggi member
diskon bagi warga senior; dan pendingin udara dijual lebih murah pada waktu musim dingin.
Strategi Campuran
Walupun setiap lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan
sebuah jadwal agregat yang efektif, beberapa kombinasi diantara pilihan kapasitas dan pilihan
permintaan mungkinakan lebih baik. Kebanyakan pengusaha manufaktur berasumsi bahwa
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk perencanaan agregatini tetapi pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
Dengan pendekatan Optimasi :
Progamma linier
Aturan HMMS (Linier Decision Rule)
Search Decision Rule, dll
Dengan pendekatan Heuristik :
Metode grafik
Metode koefisien manajemen
Metode parametric, dll
Tidak semua metode ini akan dijelaskan pada buku ini, namun pada prinsipnya semua metode
yang ada akan menghasilkan kecepatan produksi pada periode perencanaan yang dibuat,
jumlah tenaga kerja yang digunakan, serta tingkat persediaan yang terjadi.
Biaya Biaya
Periode Permintaan Penambahan Pengurangan Biaya Total
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
1 220 - - -
2 170 - 500 500
3 400 23.000 - 23.000
4 600 20.000 - 20.000
5 380 - 33.000 33.000
6 200 - 27.000 27.000
7 130 - 10.500 10.500
8 300 17.000 - 17.000
Total 138.000
Alternatif 3: Subkontrak
Perusahaan menginginkan memproduksi sejumlah permintaan minimum dan sisa permintaan
dipenuhi dengan subkontrak.Biaya rencana total Rp.108.000,-
Periode Permintaan Kecepatan Produksi Subkontrak Biaya Total
1 220 130 90 7.200
2 170 130 40 3.200
3 400 130 270 21.600
4 600 130 470 37.600
5 380 130 250 20.000
6 200 130 70 5.600
7 130 130 0 0
8 300 130 170 13.600
Total 108.300
Kapasitas :
Penyelesaian :
Keterangan :
1. Total Cost : 400(100) + 300 (140) + 800(100) + 250(145) + 900(100) + 250(125)
+
500(100) + 350(125) = 445.750
2. Yang diproduksi adalah :
Periode Rencana Produksi Permintaan
1 700 500
2 1.050 800
3 1.150 1.700
4 1.250 900
Perencanaan penjualan dan operasi (S & OP) dapat menjadi kuat kendaraan untuk
mengkoordinasikan area fungsional dari suatu perusahaan seperti halnya komunikasi dengan
mitra rantai pasokan. Output dari S & OP adalah rencana agregat. Rencana agregat
menyediakan kemampuan perusahaan manufaktur dan jasa untuk menanggapi permintaan dan
produksi pelanggan yang berubah dengan strategi kemenangan. Agregat jadwal mengatur
tingkat persediaan, produksi, mensubkontrakkan, dan mempekerjakan lebih dari
rentang waktu menengah, biasanya 3 hingga 18 bulan. Bab ini menjelaskan dua teknik
perencanaan agregat: grafis popular pendekatan dan metode transportasi linier pemrograman.
Rencana agregat adalah tanggung jawab penting seorang manajer operasi dan kunci untuk
penggunaan yang efisien dari yang ada sumber daya. Ini mengarah pada jadwal produksi induk
yang lebih rinci, yang menjadi dasar untuk disagregasi, penjadwalan detail, dan sistem MRP.
Restoran, maskapai penerbangan, dan hotel adalah semua sistem layanan yang menggunakan
rencana agregat. Mereka juga punya peluang untuk menerapkan manajemen pendapatan.
Terlepas dari industri atau metode perencanaan, Proses S & OP membangun rencana agregat
yang dapat dilakukan perusahaan mengimplementasikan dan endorse pemasok .
Heizer, J., & Render, B., and Munson, Chuck. (2017). Operations Management:
Sustainability and Supply Chain, 12th ed. Edinburg: Pearson.