MGMT6159
Operational Management
Week 9
(Chapter 16)
1. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan pentingnya proses Just In Tme dan Lean
Operation
2. Peserta diharapkan mengerti persediaan dan penjadwalan Just In Time
Toyota Motor Corporation, dengan $ 250 miliar per tahun penjualan lebih dari 9 juta mobil dan
truk, adalah salah satu dari produsen kendaraan terbesar di dunia. Dua Lean teknik, just-in-time
(JIT) dan Toyota Production System (TPS), telah berperan dalam pertumbuhannya. Toyota,
dengan berbagai kendaraan, bersaing secara langsung sukses, perusahaan yang sudah lama
berdiri di Eropa dan Taiichi Ohno, mantan wakil presiden Toyota, diciptakan kerangka dasar
untuk dua yang paling didiskusikan di dunia sistem untuk meningkatkan produktivitas, JIT dan
TPS. Ini dua konsep memberikan banyak fondasi untuk operasi Lean:
o Pusat untuk JIT adalah filosofi pemecahan masalah berkelanjutan. Dalam prakteknya,
JIT berarti hanya membuat apa yang dibutuhkan, ketika dibutuhkan. JIT menyediakan
kendaraan yang sangat baik untuk menemukan dan menghilangkan masalah karena
masalah mudah ditemukan dalam sistem yang menghilangkan kekosongan persediaan.
Ketika persediaan berlebih dihilangkan, kekurangan terkait kualitas, tata letak,
penjadwalan, dan kinerja pemasok menjadi segera terbukti — misalnya apakah
kelebihan produksi.
o Pusat untuk TPS adalah pembelajaran karyawan dan berkelanjutan upaya menciptakan
dan menghasilkan produk di bawah ideal manajemen membawa fasilitas, mesin, dan
orang-orang bersama untuk menambahkan nilai tanpa limbah. Limbah merusak
produktivitas dengan mengalihkan sumber daya ke persediaan berlebih, tidak perlu
pengolahan, dan kualitas buruk. Hormati orang-orang, pelatihan yang luas, pelatihan
silang, dan praktik kerja standar karyawan yang diberdayakan yang berfokus untuk
meniadakan limbah sangat penting untuk TPS.
Just-in-time (JIT) adalah pendekatan pemecahan masalah terus menerus dan paksa melalui
fokus pada throughput (keluaran) dan mengurangi persediaan.
Namun, pada praktiknya, hanya ada sedikit perbedaan antara ketiganya, bahkan semua istilah
itu dapat saling dipertukarkan. Perusahaan yang memimpin menggunakan pendekatan
dan tcknik yang berguna bagi mereka. Pada bab ini, digunakan istilah operasi ramping
yang mencakup seluruh pendekatan dan teknik yang berhubungan.
Pada peningkatan operasi sistem produksi yang baik juga mengharuskan para
manajer dapat menjawab ketiga isu ini yang sifat amat mendasar dan mempengaruhi
banyak hal dalam bidang manajemen operasi: meniadakan limbah, menghilangkan
variabilitas, dan mempercepar volume keluaran. Pertama, kita kenali dulu ketiga isu ini,
kemudian kita akan membahasnya dalam penjelasan utama untuk ITT, TPS, dan operasi
ramping. Sekarang, marl kita lihat operasi ramping yang diterapkan dalam industri jasa.
Meniadakan Limbah
Para produsen tradisional mcmiliki sasaran yang sangat terbatas misalnya,
menerima produksi bagian-bagian dan persediaan yang cacat. Pritclusen yang berpola pikir
"ramping" akan berpikir sempurna; tidak ada bagian yang rusak, tidak ada persediaan, hanya
aktivitas yang menambah nilai, dan tidak ada sampah ataupun limbah. Kegiatanapa pun
yang tidak menanthahkan nilai di matalonsumen adalah sampan. Pelanggan
mendefinisikan nilai dari sebuah produk. Jika pelanggan tidak ingin membayar, maka produk
tersebut adalah sampah. Taiichi Ohno, yang dikenal akibat pekerjaannya di bidang-
TPS,mengidentifikasikan hal-hal yang termasuk dalam tujuh kategori sampah. Kategori-
kategori ini telah dikenal dalam organisasi ramping dan mencakup banyak cara
memimang-nimang atau kehilangan uang. Berikut tujuh limbah menurut Ohno.
Menghilangkan Variabilitas
Para manajer berupaya mengurangi variabilitas yang disebabkan oleh faktor internal
dan eksternal. Variabilitas (variability) adalah segala penyimpangan yang berasal dari
proses optimal yang mengeluarkan produk sempurna dengan tepat waktu dan
setiap saat. Variabilitas adalah istilah yang lebih halus dari masalah. Semakin sedikit
variabilitas di dalam sistem, maka semakin sedikit pemborosan dalam sistem itu.
Hampir seluruh variabilitas disebabkan oleh manajemen yang email atau manajemen
yang membiarkan pemborosan terjadi. Variabilitas dapat bersumber dari:
1. Gambar atau spesifikasi teknik yang tidak akurat;
2. Pekerja, mesin, dan para pemasok yang menghasilkan unit yang tidak sesuai standar,
terlambat, atau dengan satuan yang tidak sesuai;
3. Permintaan pelanggan yang tidak diketahui.
Baik JIT maupun pengurangan persediaan adalah alat yang efektif untuk mengenali sebab-
sebab variabilitas. Ketepatan waktu dari JIT membuat variabilitas menjadi tampak, sementara
persediaan menenutupi variabilitas. Dengan menghilangkan variabilitas, para manajer dapat
memindahkan bahan-bahan yang bagus sesuai jadwal dan menambahkan nilai pada
setiap tahapan dalam proses produksi.
Meningkatkan Keluaran
Keluaran (throughput) adalah ukuran (dalam satuan atau waktu) yang dibutuhkan untuk
memindahkan suatu pesanan dari penerimaan ke pengiriman. Suatu produk berada di dalam
buku pencatatan setiap menit, maka biaya-biaya terakumulasi dan keunggulan kompetitif
akan hilang. Waktu ketika permintaan sedang dikerjakan di pabrik disebut dengan
waktu siklus produksi (manufacturing cycle time). Waktu ini menunjukkan periode
antara kedatangan bahan mentah dan pengiriman produk jadinya. Contohnya, kini, sistem
produksi telepon Northern Telecom memiliki bahan yang ditarik langsung dari
pemasok yang berkualifikasi ke lini perakitan. Upaya ini telah mengurangi siklus waktu
MGMT6159 – Operational Management-R1
suatu segmen produksi Northern dari 3 minggu menjadi hanya 4 jam, jumlah staf
pemeriksaan dari 47 menjadi 24, dan berkurangnya masalah-masalah di pabrik yang
disebabkan oleh barang cacat hingga 97%. Mengurangi siklus waktu produksi dapat
menghasilkan hanyak peningkatan dalam keluaran.
Sebuah teknik untuk meningkatkan keluaran disebut sistem tank. Sistem tank
(pullsystem) adalah sebuah sistem yang menarik unit dimana ia diperlukan dan saat ia
diperlukan. Sistem tank adalah alat standar dari sistem-sistem JIT. Sistem tank menggunakan
sinyal untuk meminta dilakukannya proses produksi dan pengiriman dari satu stasiun
ke stasiun lain yang memilliki kapasitas produksi. Konsep tank dalam proses
produksi digunakan
baik pada proses produksi selanjutnya maupun dengan para pemasok. Dengan menarik
bahan melalui sistem dengan ukuran lot yang sangat kecil pada saat diperlukan,
tumpukan persediaan dan sampah dapat dihilangkan. Ketika persediaan dihilangkan,
masalah-masalah akan tampak, dan perbaikan yang berkelanjutan dapat ditekankan.
Menghilangkan tumpukan persediaan juga mengurangi investasi dalam persediaan dan waktu
siklus produksi. Suatu sistem dorong (push system) mengalihkan pesanan ke area keria
berikutnya, terlepas dari ketepatan waktunya dan ketersediaan sumbernya. Sistem
dorong adalah lawan dari JIT. Menarik bahan melalui suatu sistem produksisaat diperlukan
alih-alih dalam situasi "dorong" biasanya dapat mengurangi biaya, meningkatkan kinerja
penjadwalan, dan menamhah kepuasan pelanggan.
9.3.JUST-IN-TIME (JIT)
Dengan penyelesaian masalah secara paksa yang berpusat pada keluaran dan persediaan yang
lebih sedikit, JIT menyediakan strategi yang kuat untuk meningkatkan berbagai operasi
bisnis. Dengan JIT, bahan-bahan akan tiba pada saat dibutuhkan dan hanya ketika dibutuhkan
saja. Ketika suatu barang tidak tiba saat dibutuhkan, itulah "masalahnya". Dengan mengurangi
sampah dan penundaan, JIT akan mengurangi biaya yang berhubungan dengan persediaan
berlebih dan biasanya berrmanfaat dalam mendukung strategi respons cepat dan pengurangan
biaya. Pada saat bahan disimpan, suatu aktivitas yang menambah nilai bahan tersebut
seharusnya dilakukan. Penerapan JIT sering menghasilkan keunggulan kompetitif bagi
Kemitraan JIT
Suatu kemitraan JIT (JIT partnership) timbul ketika pemasok dan pembeli bekerja
sama dengan komunikasi yang terbuka dan sasaran untuk mengurangi sampah (pemborosan)
dan biaya. Hubungan dekat dan kepercayaan penting dalam upaya menyukseskan J1T.
Berikut beberapa sasaran dari kemitraan JIT.
1. Menghilangkan aktifitas yang tidak perlu, seperti penerimaan, pemeriksaan barang yang
datang, serta pekerjaan dokumentasi yang berkaitan dengan penawaran, penagihan,
dan pembayaran.
2. Menghilangkan perlunya menyimpan persediaan di pabrik dengan mengirimkan
barang dalam lot-lot yang kecil langsung ke departemen yang rnenggunakannya saat
barang tersebut diperlukan.
3. Menghilangkan persediaan dalam transit dengan mendorong para pemasok dan calon
pemasok untuk memilih lokasi di dekat penjual, serta melakukan pengiriman dalam
jumlah kecil, tetapi sering. Semakin pendek aliran bahan pada saluran sumber daya, maka
semakin sedikit pula jumlah persediaannya. Persediaan juga dapat dikurangi dengan
sebuali teknik yang dikenal sebagai konsinyasi. Persediaan konsinyasi (consignment
inventory), suatu variasi dari persediaan yang dikelola oleh vendor yang berarti
para pemasok menyimpan barang persediaan sampai pada saat barang tersebut
akan digunakan. Sebagai contoh, sebuah pabrik perakitan dapat mencari suatu
pemasok perangkat keras yang bersedia menjadikan ruang persediaan pabrik tersebut
sebagai gudang dari pihak pemasok. Dengan cara ini, kapanpun perangkat keras itu
diperlukan, barang tersebut dapat diperoleh langsung dari ruang persediaan, dan
pemasok tersebut dapat mengirimkan barangnya ke pembeli lain yang mungkin lebih
kecil dari "ruang
persediaannya" itu.
4. Meningkatkan kualitas dan keandalan melalui komunikasi, kerja sama, dan
komitmen jangka panjang.
Perhatian Pemasok
Untuk menciptakan kemitraan PT yang berhasil, beberapa perhatian dari pemasok haruslah
ditindaklanjuti. Perhatian pemasok tersebut meliputi.
1. Diversifikasi. Pemasok mungkin tidak ingin terikat kontrak jangka panjang dengan hanya
satu pelanggan. Pemasok beranggapan risiko akan dapat dikurang jika mereka mempunyai
beberapa pelanggan.
2. Penjadwalan. Banyak pemasok kurang yakin terhadap kemampuan pembeli
untuk memproduksi pesanan dalam jadwal yang lancar dan terkoordinasi.
3. Perubahan. Perubahan teknik atau spesifikasi kerap merupakan malapetaka bagi JIT
karena kurangnya waktu tunggu bagi pemasok untuk mengimplementasikan
perubahan- perubahan yang diperlukan.
4. Kualitas. Anggaran pemodalan, proses-proses, dan teknologi dapat membatasi
kualitas produk.
5. Ukuran lot. Para pemasok beranggapan pengiriman barang dalam lot yang kecil secara
sering merupakan suatu cara mentransfer biaya penyimpanan yang seharusnya ditanggung
pembeli kepada pemasok.
Peningkatan Fleksibilitas
Sel kerja yang modern dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditata kembali
dengan mudah untuk menyesuaikan terhadap perubahan dalam volume, perbaikan
produk, atau bahkan desain-desain baru. Hampir tidak ada satu hal pun dalam departemen-
departemen
Mengurangi Variabilitas
Gagasan di terapkan metode JIT bertujuan meniadakan persediaan yang nyembunyikan
variabilitas dalam sistem produksi. Konsep ini diilustrasikan sebagai gambar yang
menunjukkan sebuah danau yang dipenuhi batu karang. Air di dalam danau melambangkan
arus persediaan, dan batu karangnya melambangkan permasalahan, seperti keterlambatan.
Ukuran pesanan yang lebih kecil meningkatkan jumlah pesanan dan total biaya pesanan, serta
mengurangi persediaan rata-rata dan total biaya penyimpanan.pengiriman, gangguan mesin,
dan kinerja yang buruk. Permukaan air danau menyembunyikan permasalahan dan
variabilitas. Karena persediaan menyembunyikan permasalahan, permasalahan tersebut akan
sulit ditemukan.
Mengurangi Persediaan
Para manajer operasi beralih ke JIT; pertama, dengan meniadakan persediaan. Mengurangi
persediaan berarti membuat batu- batu karang", yang melambangkan variabilitas
dan permasalahan yang saat ini ditoleransi menjadi tampak.
Dengan mengurangi persediaan, manajemen telah membuang masalah yang tampak
hingga seluruh danaunya menjadi bersih. Setelah danaunya bersih, maka manajer
mengurangi kembali persediaan, kemudian mengikis permasalahan yang tampak
pada
MGMT6159 – Operational Management-R1
tingkat berikutnya. Pada akhirnya, akan terdapat kondisi di mana tidak ada lagi persediaan
dan juga masalah (variabilitas).
Dell menilai perubahan yang cepat dalam biaya teknologi adalah 1/2 sarnpai 2%
dari nilai persediaan setiap minggu. Shigeo Shingo, yang turut mengembangkan (sebagai
Co- developer) sistem JIT Toyota, mengatakan, "Persediaan adalah malapetaka, hal ini
mendekati kebenaran. Jika persediaan itu sendiri bukan merupakan malapetaka, maka
persediaan menyembunyikan malapetaka karena biayanya yang sangat besar
Jadwal Bertingkat
Jadwal bertingkat (level schedule) kerap memproses lot-lot kecil dengan alih-alih lot-
lot besar yang jumlahnya sedikit. Karena teknik ini menjadwalkan banyak lot kecil yang selalu
berubah, hal ini terkadang disebut penjadwalan "Jelly Bean". Figur 16.7 pada halaman 330
membandingkan pendekatan lot besar tradisional yang menggunakan label besar dan sebuah
jadwal bertingkat NT yang menggunakan banyak label kecil. Tugas manajer operasi adalah
membuat dan memindahkan lot-lot kecil sehingga jadwal bertingkatnya menjadi ekonomis.
lni memerlukan keberhasilan dalam mengatasi isu-isu yang dibahas di bab ini
yang memungkinkan ukuran lot yang kecil. Seiring ukuran lot menjadi lebih kecil',
batasan- batasannya akan berubah dan semakin menantang. Pada titik tertentu, kita tidak
mungkin hanya memproses satu atau dua unit. Batasannya dapat berupa bagairnana unit
dijual dan dikirimkan (empat unit dalam satu kotak), atau suatu perubahan sistem
pengecatan yang mahal (dalam sebuah lini perakitan mobil), atau jumlah unit yang
sesuai dalam proses sterilisasi (dalam lini pengalengan makanan).
Pembuatan jadwal mungkin mendapati bahwa membekukan sebagian jadwal yang
paling dekat dengan batas waktu membuat sistem produksi dapat berfungsi dan
jadwalnya bisa terpenuhi. Pembekuan berarti tidak memperbolehkan perubahan dalarn
jadwal. Para manajer operasi mengharapkan agar jadwal dapat dicapai tanpa
penyimpangan dari yang telah dijadwalkan.
Kanban
Suatu cara mencapai ukuran lot yang kecil adalah memindahkan persediaan ke dalam pabrik
hanya jika dibutuhkan, alih-alih mendorongnya ke stasiun kerja berikutnya tanpa
mempertimbangkan ada atau tidaknya pekerja yang siap mengerjakan lot tersebut.
Seperti yang telah ditekankan di awal, persediaan hanya dipindahkan jika dibutuhkan; hal itu
dikenal dengan sistem tank dan ukuran lot yang ideal adalah satu. Orang -orang Jepang
Gambar 16.9 halaman 333 menunjukkan cara kerja suatu kamban, menarik unit saat
dibutuhkan dari produksi. Sistem ini serupa dengan proses pengisian kembali (resupply) yang
terjadi di toko-toko di lingkungan Anda: Pelanggan membeli; pekerja gudang mengamati rak
atau menerima pesanan dari daftar penjualan di periode terakhir dan melakukan
pengisian kembali. Ketika persediaan yang terbatas di tempat penyimpanan toko sudah
habis, isyarat kontainer akan dikirim ke gudang, distributor, atau perusahaan yang
bertugas memasok kembali, yang umumnya melakukannya saat itu juga. Faktor yang
mempersulit suatu perusahaan manufaktur adalah waktu yang dibutuhkan dalam
MGMT6159 – Operational Management-R1
proses manufaktur sesungguhnya. Beberapa hal tambahan mengenai kamban yang mungkin
dapat bermanfaat.
Ketika produsen dan pengguna tidak saling bertatap muka, sebuah kartu mungkin
dapat digunakan; dengan cara lain, cahaya atau bendera atau tanda kosong di lantai
mungkin sudah cukup untuk dimengerti.
Karena sebuah stasiun mungkin memerlukan beberapa komponen yang dipasok ulang,
beberapa teknik kanban tarik dapat digunakan untuk produk yang berbeda dalam stasiun
yang sama.
Pada umumnya, setiap kartu mengendalikan jumlah atau komponen tertentu meskipun
sistem banyak kartu digunakan ketika set kerja produksinya menghasilkan beberapa
komponen atau jika ukuran lotnya berbeda dengan ukuran yang dipindahkan.
Dalam sebuah sistem MRP, jadwal dapat dianggap sebagai otorisasi untuk "membuat" dan
kamban sebagai salah satu jenis sistem yang digunakan untuk memulai proses
produksinya.
Kartu-kartu kanban menyediakan suatu pengendalian (pembatasan) langsung mengenai
jumlah pekerjaan dalam proses di antara sel-sel.
Jika terdapat area penyimpanan yang berdekatan, maka sistem dua kartu dapat digunakan
satu kartu beredar di antara pengguna dan area penyimpanan, dan satu kartu lagi beredar di
antara area penyimpanan dan area produksi.
Menentukan jumlah kartu kanban atau Kontainer jumlah kartu kanban atau kontainer dalam
sebuah sistem JIT menentukan jumlah persediaan yang diotorisasikan. Untuk
menentukan jumlah kontainer yang bergerak ke dan dari berbagai area penggunaan dan
area produksi, pertama, pihak manajemen menentukan ukuran setiap kontainer. Ini
dilakukan dengan menghitung ukuran lot dan menggunakan sebuah model seperti model
kuantitas pesanan produksi. Menentukan jumlah kontainer membutuhkan pengetahuan
mengenai (1) waktu tunggu yang diperlukan untuk
KUALITAS JUST-IN-TIME
Hubungan antara JIT dan kualitas sangatlah kuat. Hubungannya ada tiga. Pertama, JIT
memotong biaya untuk mendapatkan kualitas barang yang baik. Penghematan terjadi karena
limbah, pengerjaan ulang, investasi persediaan, dan biaya akibat kerusakan terkandung dalam
persediaan. JIT mengurangi barang persediaan; oleh karena itu, semakin sedikit unit
yang tidak baik yang harus diproduksi atau dikerjakan ulang. Singkatnya,
persediaan menyernbunyikan kualitas yang tidak baik, sedangkan JIT menyingkapkan
hal tersebut seketika.
Kedua, JIT meningkatkan kualitas. Seiring JIT mengurangi antrean dan waktu
penyetelan, JIT menjaga bukti-bukti kesalahan tetap aktual dan membatasi jumlah
sumber kesalahan yang potensial. Hasilnya, JIT menciptakan sistem peringatan dini
untuk permasalahan kualitas sehingga unit yang tidak baik diproduksi lebih sedikit dan
segera mendapatkan umpan balik. Keuntungan ini dapat diperoleh baik di dalam perusahaan
maupun dari barang-barang yang diterima dari pemasok luar.
Akhirnya, kualitas yang lebih baik memerlukan lebih sedikit penyangga sehingga sistem
JIT yang lebih baik dan lebih mudah diterapkan akan terbentuk. Penyimpanan
inventori bertujuan melindungi perusahaan terhadap kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika
kualitas dapat dijaga secara konsisten, maka JIT memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi semua biaya yang terkait dengan persediaan.
Perbaikan Berkesinambungan
Perbaikan berkesinambungan dalam TPS berarti membangun budaya organisasional dan
menanamkan sistem nilai kepada para pekerja yang menekankan bahwa proses dapat
diperbaiki. Pada kenyataannya, perbaikan (peningkatan) tersebut adalah bagian integral dari
pekerjaan setiap pekerja. Penanaman nilai-nilai ini dimulai saat perekrutan dan berlanjut
dengan pelatihan yang instensif dan berkesinambungan. Salah satu alasan
perbaikan berkesinambungan yang dapat berfungsi dengan baik di Toyota, perlu kita
perhatikan karena nilai inti lain dari Toyota adalah menghargai orang lain.
LEAN OPERATIONS
Produksi yang ramping dapat dibayangkan sebagai hasil akhir dari suatu fungsi MO
yang dijalankan dengan baik. JIT dan TPS cenderung memiliki fokus internal, sementara
produksi ramping memulai secara eksternal dengan fokus kepada pelanggan. Memahami
keinginan pelanggan serta memastikan input dan saran pelanggan adalah dua titik awal bagi
produksi ramping. Operasi ramping berarti mengenali nilai pelanggan dengan
menganalisis semua aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan sebualt produk,
kemudian mengoptimalkan keseluruhan prosesnya berdasarkan cara pandang pelanggan.
Manajer menemukan hal yang dapat memberikan nilai bagi pelanggan dan yang tidak.
Heizer, J., & Render, B., and Munson, Chuck. (2017). Operations Management:
Sustainability and Supply Chain,12th ed. Edinburg: Pearson.