Anda di halaman 1dari 23

Lean System

Charisna Adinda
Raden Ikmal
What is Lean System?
• Lean ialah sistem operasi yang memaksimalkan nilai dalam setiap
kegiatan perusahaan dengan menghilangkan aktifitas yang tidak
memberikan nilai tambah (waste) dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.

• Metode yang berasal dari Toyota Production System (TPS) dimana metode
ini berfokus untuk menciptakan value dengan meminimalisir delapan
jenis waste.

• Fokus utama dari Lean sistem adalah menghilangkan waste dalam proses
produksi
8 Types of “Waste”
• Defects: Pengerjaan ulang diakibatkan hasil produksi yang buruk,
menambah biaya, penjadwalan ulang, peningkatan pemeriksaan dan
kehilangan kepercayaan.

• Overproduction: Menghasilkan produk melebihi permintaan, ataupun


lebih awal dari jadwal.

• Waiting: Waktu yang terbuang karena produk tidak dipindahkan atau


diproses, proses produksi panjang, penyaluran yang buruk.

• Non-utilized talent: Manajemen tidak memanfaatkan kemampuan dan


keterampilan staf dengan benar bahkan tidak melibatkan mereka dalam
proyek improvement di organisasi
8 Types of “Waste”
• Transportation: Pemindahan yang tidak diperlukan seperti penempatan
sementara, penumpukan kembali, perpindahan barang.

• Inventory: Persediaan berlebih, menghabiskan ruang, meningkatkan lead


time, dan menghambat komunikasi.

• Motion: Gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis.

• Extra Processing: Penambahan proses yang tidak diperlukan bagi barang


produk hanya akan menambah biaya produksi.
Just In Time (JIT)
• Dalam mengatasi masalah waste di perusahaan munculah sebuah filosofi
yang bernama just in time (JIT)

• Filosofi JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di dalam


pabrik manufaktur Toyota

• Just-In-Time (JIT) manufaktur adalah filosofi manajemen Jepang yang


diterapkan di bidang manufaktur yang melibatkan barang-barang yang
tepat dari kualitas dan kuantitas yang tepat di tempat yang tepat dan
waktu yang tepat
Just In Time (JIT)
• Penggunaan JIT dalam manufaktur telah menghasilkan peningkatan
kualitas, produktivitas dan efisiensi, meningkatkan komunikasi, dan
mengurangi biaya dan limbah.

• Dalam jangka panjang penerapan manufaktur JIT dapat membantu


perusahaan-perusahaan dalam mencapai tujuannya
Strategic Characteristics of Lean Systems
• Close Supplier Ties: Menjaga hubungan baik dengan pemasok barang.
Dapat memberikan dukungan dalam pengiriman tepat waktu dan
berkualitas tinggi.

• Small Lot Sizes: Memproduksi dengan jumlah kecil sesuai dengan pesanan
konsumen. Menghemat biaya dan sumber daya. Dengan jumlah Lot kecil
akan mempermudah mengontrol, memperbaiki, menghindari
penumpukan.

• Pull Method: produksi dilakukan apabila terdapat sebuah permintaan dari


konsumen. Dapat menghindari pemborosan.
Strategic Characteristics of Lean Systems
• Jidoka: Memberhentikan secara otomatis segala pengerjaan ketika
terjadi sebuah kesalahan dan segera memperbaiki hal tersebut.

• Poka Yoke: Mencegah kesalahan yang dilakukan akibat kesalahan manusia


(human error).

• Takt Time: adalah waktu yang tersedia untuk menghasilkan setiap unit
produk untuk memenuhi permintaan pelanggan.

• Heijunka: konsep dalam Lean yang bertujuan untuk melakukan


smoothing terhadap jadwal produksi.
Strategic Characteristics of Lean Systems
• Flexible Workflow: Para pekerja dilatih untuk dapat bekerja secara fleksibel,
mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Multitasking.

• Autimation: Pekerjaan yang dilakukan secara otomatis menjadi bagian penting


dari sistem lean. Great profit, Great market share.

• Total Preventive Maintenance: suatu sistem yang digunakan untuk memelihara


dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan perlengkapan dan
peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat kerja.

5S
Five S
1. Seiri/Sort: Pemilihan barang yang berguna dan
tidak berguna.
2. Seiton/Straighten: penataan barang-
barang berguna secara rapih dan teratur kemudian
diberikan penjelasan tentang tempat, nama
barang, dan berapa banyak barang tersebut agar
pada saat akan digunakan barang tersebut mudah
dan cepat diakses.
3. Seiso/Shine: pembersihan barang yang telah
ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk
tempat kerja dan lingkungan
4. Seiketsu/Standarize: penjagaan
lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih
menjadi suatu standar kerja.
5. Shitsuke/Sustain: Disiplin
Designing Lean System Layout

• One Worker, Group Technology (GT)


• Multiple Machine (OWMM)
Value Stream Mapping: salah satu tool Lean Manufacturing
yang membantu kita melihat aliran material dan informasi
yang dibutuhkan pada saat produk berjalan di seluruh
proses bisnis.

titik awal untuk mengenali


pembororsan dan
mengidentifikasi
penyebabnya
VSM mengidentifikasi:
1. Penumpukan inventori yang berlebihan dlm proses tertentu
2. Scrap yang tinggi
3. Waktu uptime yang rendah
4. Batch yang terlalu besar
5. Aliran informasi yang kurang layak
6. Waktu tunggu yang kurang lama
7. Efisiensi waktu dari keseluruhan proses bisnis
The KANBAN System
Lean process management implementation through enhanced problem solving capabilities
Perumal Puvanasvaran1, Hamdan Megat2, Tang Sai Hong3, Muhamad Mohd Razali1, S Hamouda Abdel Magid4
1
University Technical Malaysia Melaka (MALAYSIA); 2University Pertahanan National Malaysia
• Semua organisasi Original Equipment Manufacturers (OEM) di industri
Aerospace, Otomotif dan Elektronika harus meningkatkan fungsi mereka.
• Organisasi-organisasi ini termasuk pemasok dan penyedia solusi
berkewajiban untuk meningkatkan fungsi mereka melalui inisiatif
strategis.
• Lean Process Management telah terbukti membantu organisasi dalam
mengembangkan solusi manajemen manufaktur dan administrasi dan
membuat organisasi menjadi lebih ramping
• Pengembangan karyawan ini pada dasarnya adalah kemampuan
pemecahan masalah karyawan saat menerapkan Lean melalui protokol
atau proses manajemen Lean yang jelas
• Karyawan perlu dikembangkan dan diperlengkapi untuk berkontribusi
secara optimal dalam prosesnya.
• Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem
pengembangan karyawan melalui People System Management (PDS),
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah di antara
karyawannya sambil menerapkan manajemen proses lean di sana.
• Meskipun PDS dapat diimplementasikan di seluruh organisasi, jika
diimplementasikan dalam departemen tertentu dalam suatu organisasi,
akan layak untuk mempelajari dan menganalisis efektivitasnya secara
mendalam.
• Jadi, penelitian ini mendokumentasikan dan menganalisa pelaksanaan
proses Lean di Departemen Kitting perusahaan aerospace, ABC company.
• Metode pengambilan data
dilakukan secara langsung dan
secara manual kemudian data
tersebut dimasukkan ke dalam
database PDS.
• Hasil penelitian ini menunjukkan atau bahkan membuktikan, bahwa
keberhasilan proses lean yang sukses dapat memberikan beragam
manfaat bagi setiap perusahaan, terlepas dari industri di mana ia
beroperasi. Seperti Womack dkk. (1990) dan Womack, Jones dan Roos
(1996) mengatakan, praktik dan prinsip lean dapat diterapkan untuk
semua industri dan layanan di seluruh dunia. Artinya, terlepas dari
perusahaan manufaktur yang tak terhitung jumlahnya, konsep
manajemen proses ramping telah diterapkan di berbagai industri yang
beragam seperti asuransi, TI, kesehatan, dll. Namun, industri non-
manufaktur belum memasukkan proses lean secara maksimal seperti
manufaktur organisasi.
Yuk
Diskusi

Terima
Kasih…

Anda mungkin juga menyukai