Pengertian
suatu sistem produksi yang dirancang
untuk mendapatkan kualitas, menekan
biaya, dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus
seluruh jenis pemborosan yang terdapat
dalam proses produksi sehingga
perusahaan mampu menyerahkan
produknya (baik barang maupun jasa)
sesuai kehendak konsumen tepat waktu
Sejarah
Teori konsep just in time ditemukan
oleh seorang berkebangsaan jepang
bernama Taiichi Ohno dari
perusahaan kendaraan motor Toyota.
Filosofi JIT digunakan pertama kali
oleh Toyota dan kemudian diadopsi
oleh banyak perusahaan manufaktur
dijepang.
Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull system) atau
dengan kata lain hanya memproduksi
sesuatu yang diminta dan hanya
sebesar kuatitas yang diminta.
Alat / tool yang dipakai
Tool yang digunakan pada sistem JIT
diantaranya yaitu Kanban. Kanban
dalam bahasa Jepang berarti “visual
record or signal”. Sistem produksi JIT
menggunakan aliran informasi berupa
Kanban yang berbentuk kartu atau
peralatan lainnya seperti bendera,
lampu, dan lain-lain.
Sistem Kanban adalah suatu sistem
informasi yang secara harmonis
mengendalikan “produksi produk
yang diperlukan dalam jumlah yang
diperlukan pada waktu yang
diperlukan” dalam tiap proses
manufakturing dan juga diantara
perusahaan.
5S adalah singkatan kata yang
berasal dari bahasa Jepang yaitu
Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia
diterjemahan sebagai Pemilahan
Penataan, Pembersihan, Pemantapan,
dan Pembiasaan.
5S merupakan Management Good
House Keeping artinya mengelola
tempat kerja untuk menghilangkan
pemborosan dengan mengutamakan
perilaku positif dari setiap individu di
tempat kerja
Kaizen = continous
improvement yaitu perbaikan terus
menerus
Tujuan Just In Time :