sistem
produksi
1 2 3
PRODUKSI JIT DALAM
SISTEM
YANG SEKTOR
PRODUKSI
RAMPING JASA
I GEDE JUANDA
2102612010493
NI WAYAN GITA
MAHARANI
2102612010491
NI WAYAN EKA
PARWATI
2102612010496
SISTEM PRODUKSI
● Sistem produksi merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan. Sistem produksi terdiri dari berbagai subsistem
yang saling berinteraksi seperti Perencanaan dan pengendalian produksi,
pengendalian kualitas, perawatan fasilitas produksi, penentuan standar operasi,
penentuan fasilitas produksi, dan penentuan harga.
Istilah “lean” yang dikenal luas dalam dunia manufacturing dewasa ini
dikenal dalam berbagai nama yang berbeda seperti lean production, lean
manufacturing, Toyota production system, dan lain-lain. Secara singkat,
periode tahun awal mula munculnya lean adalah :
1. Waste of defects
Proses produksi barang rentang mengalami pemborosan dari segi hasil
produksi yang mengalami defects atau cacat. Hasil produksi barang
yang mengalami cacat harus diperbaiki kembali atau dijual dengan
harga miring dan tentu saja hal ini termasuk ke dalam pemborosan.
2. Waste of overproduction
Produksi barang yang berlebihan juga termasuk ke dalam pemborosan.
Terutama jika sebuah bisnis dihadapkan dengan penurunan minat pasar.
3 . Waste of overprocessing
Selain produksi barang yang berlebihan, tahapan proses yang berlebihan juga
termasuk ke dalam waste manufacturing. Sebagai contoh, proses quality check yang
harus melalui terlalu banyak tahapan demi menyajikan kualitas produk terbaik
kepada pelanggan.
4 . Waste of waiting
waiting (menunggu) menjadi salah satu pemborosan dari segi waktu. Kondisi yang
kosong tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal-hal produktif yang lebih bermanfaat.
5. Waste of inventory
Pembelian bahan mentah atau produksi barang yang berlebihan membutuhkan
Prinsip-prinsip dalam penerapan sistem produksi lean.Beberapa prinsip yang
mendasari pandangan unutk penerapan sistem lean yaitu :
1. Mengidentifikasi nilai produk berdasarkan pada pandangan dari para
pelanggan, di mana pelanggan menginginkan produk (barang atau jasa) dengan
kualitas yang superior, harga kompetitif dan pengiriman yang tepat waktu.
Perusahan harus berpikir melalui sudut pandang pelanggan dalam melakukan
desain produk, proses produksinya serta pemasarannya.
2. Membuat dan melakukan identifikasi terhadap aliran proses produk
sehingga kegiatan yang dilakukan dalam memproses produk dapat diamati secara
detail. Umumnya banyak perusahaan tidak melakukan pembuatan aliran proses
produk melainkan aliran proses pertimbangan apakah memberikan nilai tambah
kepada produk yang dibuat.
3. Menghilangkan pemborosan yang tidak berniali tambah dari semua
aktivitas yang terdapat dalam proses value stream tersebut dengan menganalisa
value stream yang telah dibuat.
JIT DALAM SEKTOR JASA
Just in Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien
mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam
proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik
barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.
4. Penjadwalan JIT. Fokus JIT adalah pada besarnya permintaan konsumen. Dalam
jasa, kepuasan pelanggan/ permintaan harus dipenuhi oleh karyawan, sehingga
skedul menjadi sangat penting. Skedul karyawan di bandara sangat penting agar
mereka selalu berada ditempat pada saat konsumen datang membeli tiket. Skedul
karyawan juga penting di McDonalds agar dapat memproduksi hamburger yang
segar dan panas untuk memenuhi permintaan konsumen yang spesifik, dan masih
banyak contoh lainnya.
Kelebihan sistem produksi JIT antara lain:
1.Tingkat Persediaan atau Stock Level yang rendah sehingga menghemat tempat
2.penyimpanan dan biaya-biaya terkait seperti biaya sewa tempat dan biaya asuransi.
3.Bahan-bahan produksi hanya diperoleh saat diperlukan saja sehingga hanya
memerlukan modal kerja yang rendah.