Anda di halaman 1dari 6

LEAN PRODUCTION

Disusun oleh: Kelompok 8/F2


1. Rendy Zacky Fernanda 210516618414
2. Siti Nayla Dwiamanda 210516618458
3. Thoriq Rizky Dwiputra 210516618433

A. Definisi Lean Production


Menurut Kalsaas (2002) Lean Production berarti doing more and more with
less and less yang berarti membuat semakin banyak dalam waktu yang semakin
pendek, dengan sumber daya yang lebih sedikit, dengan ruang produksi yang lebih
kecil, jumlah mesin, tenaga kerja dan material yang lebih sedikit. Dalam rancangan
Lean Production, operasi/aktivitas dibedakan menjadi aktivitas yang menambah nilai
tambah atau value added, tidak menambah nilai tambah atau non value added dan
aktivitas yang penting akan tetapi tidak meningkatkan nilai produk. Lean selalu
melihat nilai produk dari sudut pandang pelanggan, dimana nilai sebuah produk
didefinisikan sebagai sesuatu yang mau dibayar oleh pelanggan.
Lean Production merupakan sebuah metode di dalam manajemen  produksi
yang memfokuskan penggunaan dan pemberdayaan sumber daya untuk
menciptakan value bagi pelanggan seefisien mungkin. Caranya adalah dengan
menghilangkan waste (pemborosan) yang terjadi pada proses sehingga terjadi proses
yang lebih efektif dan efisien, dengan kualitas output yang lebih baik.
1. Value adding activity, yaitu aktivitas yang menurut customer mampu
memberikan nilai tambah pada suatu produk/jasa sehingga customer rela
membayar untuk aktivitas tersebut. Contohnya memperbaiki mobil yang rusak
pada jalan tol.
2. Non value adding activity, yaitu merupakan aktivitas yang tidak memberikan
nilai tambah pada suatu produk atau jasa di mata customer. Aktivitas ini
merupakan waste yang harus segera dihilangkan dalam suatu sistem produksi.
Contohnya melakukan pemindahan material dari suatu rak ke rak lainnya
sehingga akan membuat operator bergerak mengelilingi lini produksi.
3. Necessary non value adding activity adalah aktivitas yang tidak memberikan
nilai tambah pada produk atau jasa dimata customer, tetapi dibutuhkan pada
prosedur atau sistem operasi yang ada. Aktivitas ini tidak dapat dihilangkan
dalam jangka pendek tetapi dapat dibuat lebih efisien. Untuk menghilangkan
aktivitas ini dibutuhkan perubahan yang cukup besar pada sistem operasi yang
memerlukan jangka waktu yang cukup lama. Contohnya, melakukan aktivitas
inspeksi pada setiap produk di setiap mesin dikarenakan produksi
menggunakan mesin yang sudah tua.
B. Tujuan Lean Production
Beberapa tujuan lean production adalah:
1. Mengeliminasi pemborosan (waste) yang terjadi dalam bentuk waktu, usaha
dan material pada saat melakukan proses produksi.
2. Memproduksi produk sesuai pesanan dari konsumen.
3. Mengurangi biaya seiring dengan meningkatkan kualitas produk (output) yang
dihasilkan.
4. Memperpendek lead time (waktu yang dibutuhkan dalam produksi).
C. Konsep Lean Production
1. Minimasing Waste
Mengurangi pemborosan dapat meningkatkan keuntungan. Mantan
chief engineer Toyota, Taiichi Ohno, pelopor lean thinking, mengidentifikasi
tujuh masalah untuk dipikirkan untuk mengurangi pemborosan.
Transportation, inventory, motion, waiting, overprocessing, overproduction
and defects. Cara yang baik untuk mengingat tujuh pemborosan adalah
“TIMWOOD”.
 Transportation: Setiap kali produk dipindahkan, ada risiko rusak,
hilang, atau tertunda. Selain itu, upaya yang terlibat merupakan biaya
yang dikeluarkan tanpa nilai tambah, karena transportasi itu sendiri
tidak menambahkan apa pun dari perspektif konsumen.
 Inventory (stok): Memegang beberapa stok mungkin tidak dapat
dihindari, tetapi menahan lebih sedikit stok dapat mengurangi
pemborosan.
 Motion: Motion mengacu pada pergerakan pekerja atau peralatan yang
tidak perlu. Seorang pekerja terus-menerus berjalan naik turun tangga,
misalnya, tidak melakukan sesuatu yang produktif tetapi menambah
biaya produksi.
 Waiting: Terkadang bagian penting dari kehidupan produk individu
dihabiskan untuk menunggu untuk dikerjakan. Tidak ada nilai yang
diperoleh dari waktu tunggu ini dan harus diminimalkan.
 Over-processing: Jika alat yang rumit atau mahal digunakan untuk
melakukan tugas ketika alat lain akan melakukan pekerjaan dengan
baik, ada pemborosan sumber daya.
 Overproduction: Overproduction berarti membuat lebih banyak produk
daripada yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan yang ada.
 Defects: Setiap kali defects product terjadi pada lini produksi, biaya
tambahan dikeluarkan untuk memperbaiki produk atau membuat
pengganti.
2. Just In Time Production
Produksi tepat waktu berfokus pada pengurangan pemborosan
persediaan. Hal ini dicapai melalui meminimalkan stockholding,
menggunakan kontrol stok just-in-time dan memanfaatkan kapasitas produksi.
Produk yang diproduksi “just-in-time” untuk memenuhi pesanan, bukan
ditimbun. Perusahaan dengan kepemilikan saham minimal lebih fleksibel
daripada perusahaan yang membawa terlalu banyak saham. Mereka dapat
bertindak lebih cepat untuk menambah nilai, karena mereka tidak harus
membuang banyak stok sebelum beralih untuk membuat produk baru.
3. Kaizen
Kaizen atau perbaikan terus-menerus melibatkan semua orang secara
terus menerus untuk meningkatkan produksi (bukan hanya manajemen). Ini
membutuhkan struktur organisasi yang terdesentralisasi dan pertemuan tim
yang teratur. Terkadang pekerja diberi kekuatan untuk menghentikan produksi
di mana mereka melihat masalah yang perlu ditangani. Pekerja mungkin
diberikan pelatihan untuk membantu mereka menjadi lebih analitis.
4. Cell Production
Cell Production melibatkan dalam melihat proses produksi sebagai
serangkaian bagian yang terpisah tetapi saling terkait daripada satu proses
tunggal. Pekerja produksi dikelompokkan ke dalam tim atau sel. Setiap tim
adalah tanggung jawab yang didelegasikan untuk bagian tertentu dari proses
produksi dan menyelesaikan seluruh tugas dalam jarak yang dekat.
D. Strategi Lean Production
1. Pull System Strategy
Sistem penarikan material untuk meningkatkan fleksibilitas dan dapat
merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan.
2. Plan Layout Strategy
Strategi dalam merencanakan Layout produksi agar dapat mengurangi
pemborosan.
3. Decision MakinG Strategy
Pengambilan keputusan secara mufakat yang artinya dapat didukung
oleh semua pihak yang berkaitan dalam indusrtri.
4. Supplier Partnering Strategy
Memberikan dukungan dalam pengiriman yang tepat waktu,
menyediakan material (bahan produksi)  yang berkualitas tinggi atau bebas
dari kerusakan.
E. Prinsip-Prinsip dalam Penerapan Lean Production
Beberapa prinsip yang mendasari pandangan untuk penerapan sistem lean yaitu
(Gaspersz, 2007):
1. Mengidentifikasi nilai produk berdasarkan pada pandangan dari para
pelanggan, di mana pelanggan menginginkan produk (barang atau jasa)
dengan kualitas yang superior, harga kompetitif dan pengiriman yang tepat
waktu.
2. Membuat dan melakukan identifikasi terhadap aliran proses produk sehingga
kegiatan yang dilakukan dalam memproses produk dapat diamati secara detail.
3. Menghilangkan pemborosan yang tidak berniali tambah dari semua aktivitas
yang terdapat dalam proses value stream tersebut dengan menganalisa value
stream yang telah dibuat.
4. Mengorganisasikan agar material, informasi dan produk mengalir dengan
lancar dan efisien sepanjang proses value stream dengan menggunakan sistem
tarik (full system).
5. Secara terus-menerus dan berkesinambungan melakukan peningkatan dan
perbaikan dengan cara mencari teknik-teknik dan alat peningkatan agar
mencapai keunggulan dan peningkatan terus-menerus.
F. Eleman Lean Production
Elemen utama dari lean production adalah:
1. Produksi just in time (JIT), adalah suatu metode produksi yang membawa
semua bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkan dalam setiap produksi
tepat pada saat dibutuhkan. Tujuan dari JIT adalah persediaan yang nol dengan
kualitas 100%.
2. Pengawasan kualitas yang ketat, dimana penghematan biaya maksimum dari
JIT akan tercapai jika pembeli menerima barang yang sempurna dari pemasok.
Dengan demikian pemasok harus menerapkan prosedur pengawasan yang
sangat ketat sebelum barang tersebut diserahkan kepada pabrikan.
3. Penyerahan beulang kali dan dapat diandalkan, dimana pengiriman ini
sebaiknya dilakukan setaip hari untuk menghindari penumpukan persediaan.
Bilamana terjadi keterlambatan akan pengiriman atau tidak memenuhi
pemasokan maka pemasok dikenakan denda atau pemutusan kontrak kerja.
4. Lokasi yang lebih dekat, dengan adanya lokasi yang berdekatan dengan
pelanggan utama, maka penyerahan dapat diandalkan sehingga akan timbul
komitmen yang besar dengan pelanggan utama.
5. Telekomunikasi, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat,
maka pemasok dapat membangun sistem penyerahan yang lebih baik lagi.
6. Jadwal produksi yang stabil, dimana pelanggan menyerahkan jadwal
produksinya pada pemasok sehingga pemasok dapat menyerahkan barang
sesuai dengan jadwal produksi pelanggan.
7. Sumber tunggal dan keterlibatan awal pemasok, baik pemasok maupun
pelanggan sudah terlibat dalam penyusunan kontrak kerja dan syarat-syarat
lainnya.
G. Keuntungan Penerapan
Dengan mendasarkan pada tujuan, penerapan konsep lean production menjadi strategi
bagi perusahaan untuk mendapatkan berbagai manfaat atau keuntungan, diantaranya
 Mampu meningkatkan produktivitas produksi perusahaan.
 Meningkatkan efisiensi proses dalam menghasilkan produk.
 Menekan biaya produksi sehingga harga jual produk dapat lebih rendah.
 Meningkatkan daya saing produk dari perusahaan.
 Memenuhi peningkatan permintaan dari konsumen.

Anda mungkin juga menyukai