Anda di halaman 1dari 5

A.

Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan
buangan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan in memiliki ciri
pengiriman produk yang henar dalam jumlah yang benar, dengan kualitas yang benar
(tanpa cacat), pada waktu yang tepat dengan kebutuhan pelanggan, serta dengan biaya
serendah mungkin.
Sistem lean manufacturing memungkinkan para manajer untuk meniadakan
buangan, mengurangi biaya, dan menjadi lebih efisien. Perusahaan yang
mengimplementasikan lean manufacturing mengejar strategi pengurangan biaya
dengan cara mendefinisikan ulang berbagai aktivitas yang dilaksanakan perusahaan.
Pengurangan biaya secara langsung berkaitan dengan kepemimpinan biaya. Lean
manufacturing menambah nilai melalui pengurangan buangan. Implementasi lean
manufacturing yang baik telah memberi berbagai perbaikan besar, seperti kualitas
yang lebih baik, peningkatan produktivitas, pengurangan waktu tunggu, pengurangan
persediaan dalam junlah besar, pengurangan waktu penyetelan, penurunan biaya
produksi, dan peningkatan tingkat produksi.
Menjadi lean berarti harus ada pemikiran vang lean. Lean manufacturing
berbeda karena lima prinsip pemikiran lean berikut ini.
 Menspesifikasikan nilai tiap produk seeara tepat.
 Mengidentifikasi "arus nilai" untuk tiap produk.
 Menciptakan arus nilai tanpa gangguan.
 Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen.
 Mengejar kesempurnaan.
B. Nilai Berdasarkan Produk
Nilai ditentukan oleh pelanggan-minimal, nilai merupakan suatu bagian atau fitur
vang membuat pelanggan bersedia membayar. Nilai bagi pelanggan adalah perbedaan
antara nilai yang direalisasi dengan pengorbanan. Realisasi adalah hal yang diterima
pelanggan. Pengorbanan adalah hal yang dilepas oleh pelanggan termasuk uang yang
bersedia mereka keluarkan untuk fitur dasar dan khusus produk, kualitas, merek, dan
reputasi. Jadi, nilai berkaitan dengan produk tertentu dan fitur produk tertentu.
Menambah nilai dan fungsi yang tidak diinginkan oleh adalah penyia-nyiaan waktu
dan sumber daya. Selain itu, usaha untuk pelanggan memasarkan berbagai fitur dan
produk yang tidak diinginkan pelanggan adalah penyia-nyiaan waktu dan sumber
daya. Menilai nilai adalah proses yang berorientasi eksternal dan tidak dapat

This study source was downloaded by 100000790793969 from CourseHero.com on 06-14-2022 07:36:23 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/78172400/BAB-16docx/
dilakukan secara internal. Hanya berbagai fitur yang bernilai tambah yang seharusnya
dihasilkan, aktivitas yang tidak bernilai tambah harus ditiadakan.
C. Arus Nilai
Arus nilai terdiri atas semua aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
yang dibutuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik awalnya.
Ada beberapa arus nilai yaitu arus nilai yang paling umum adalah arus nilai
pemenuhan pesanan. Arus nilai pemenuhan pesanan berfokus pada pemberian produk
yang ada ke tangan pelanggan yang ada. Jenis arus nilai yang kedua adalah arus nilai
produk yang berfokus pada pengembangan produk baru untuk pelanggan baru. Arus
nilai mencerminkan semua hal yang dilakukan, baik yang buruk maupun yang bagus
untuk membawa produk ke tangan pelanggan. Jadi, menganalisis arus nilai akan
memungkinkan pihak manajemen untuk mengidentifikasi buangan. Aktivitas di dalam
arus nilai adalah arus bernilai tambah atau tidak bernilai tambah. Aktivitas tidak
bernilai tambah adalah sumber buangan. Aktivitas ini terdiri atas dua jenis yaitu
aktivitas yang dapat dihindarkan dalam jangka pendek dan aktivitas yang tidak dapat
dihindarkan dalam jangka pendek karena teknologi atau metode produksi saat ini.
Aktivitas yang termasuk dalam jenis pertama adalah aktivitas yang dapat ditiadakan
dengan sangat cepat, sedangkan jenis kedua membutuhkan lebih banyak waktu dan
usaha.
Arus nilai dapat diciptakan untuk tiap produk. Akan tetapi, lebih umum
mengelompokkan berbagai produk yang menggunakan proses yang sama ke dalam
satu arus nilai. Salah satu cara mengidentifikasi arus nilai adalah menggunakan
matriks dua dimensional yang sederhana dengan aktivitas/proses dicantumkan produk
di dimensi yang kedua.
Jika arus nilai telah ditetapkan, tahap berikutnya adalah menugaskan orang
dan sumber daya ke arus nilai terkait. Sebagai aturan umum, tiap arus nilai harus
memiliki antara 25 hingga 150 orang. Orang, mesin, proses produksi, dan aktivitas
pendukungnya sejauh mungkin harus dikhususkan untuk arus nilai terkait. Hal ini
memungkinkan adanya rasa kepemilikan dan merupakan alat akuntabilitas langsung.
Cara ini juga menyederhanakan dan memfasilitasi perhitungan biaya produk. Dalam
hal tertentu, arus nilai adalah perusahaan yang independen dan tim arus nilai
bertanggung jawab atas perbaikan, pertumbuhan, dan profitabiilitasnya.
D. Arus Nilai

This study source was downloaded by 100000790793969 from CourseHero.com on 06-14-2022 07:36:23 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/78172400/BAB-16docx/
Dalam lingkungan produksi tradisional, produksi diatur berdasarkan fungsi menjadi
departemen dan produk dihasilkan dalam batch besar, berpindah dari satu departemen
ke departemen lainnya. Pendekatan ini membutuhkan waktu perpindahan dan waktu
tunggu yang lama ketika tiap batch berpindah dari satu departemen ke departemen
lain, serta menunggu gilirannya jika ternyata sedang ada batch dalam proses di
depannya. Perpindahan yang lama sering dibutuhkan untuk mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghasilkan batch barang berikutnya yang
mungkin memiliki beberapa ciri yang sangat berbeda. Produksi batch tradisional tidak
dipersiapkan untuk menangani produk yang bervariasi. Selain itu, waktu perpindahan
dan tunggu adalah sumber buangan. Batch harus menunggu batch sebelumnya dan
juga serangkaian penyetelan terkait sebelum mulai diproses. Jika proses suatu batch
dimulai, maka berbagai unit terkait akan diproses secara berurutan. Jika berbagai unit
terkait telah diselesaikan, maka semuanya harus menunggu sampai unit lain dalam
batch yang sama selesai sebelum hatch terkait berpindah secara keseluruhan ke proses
berikutnya.
E. Pengurangan Waktu Penyetelan/Perubahan
Dengan batch besar, penyetelan jarang dilakukan dan biaya tetap penyetelan
dibebankan pada unit sebanyak mungkin. Hasil yang umumnya didapat dari hal ini
adalah penjadwalan yang rumit serta persediaan barang dalam proses dan barang jadi
dalam jumlah besar. Mengurangi waktu untuk mengonfigurasi perlengkapan yang
akan digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk memungkinkan
diproduksinya batch yang lehih kecil dengan variasi yang lebih banyak. Pengurangan
ini juga menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output
sehingga meningkatkan kemampuan untuk merespons permintaan pelanggan. Para
pelanggan tidak menghargai perubahan sehingga merupakan buangan. Mengurangi
waktu penyetelan adalah hal penting, tetapi lebih penting menggunakan arus produksi
sel atau berkelanjutan.
F. Produksi Sel
Lean manufacturing menggunakan serangkaian sel untuk menghasilkan sekelompok
produk yang hampir sama. Sistem lean mantufacturing menggantikan tata letak pabrik
tradisional dengan pola sel produksi. Struktur sel dipilih sebagai ganti struktur
departemental karena struktur ini mengurangi waktu tunggu, menurunkan biaya
produk, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan waktu pengiriman yang tepat
waktu. Sel produksi berisi semua operasi yang sangat mirip satu sama lain yang

This study source was downloaded by 100000790793969 from CourseHero.com on 06-14-2022 07:36:23 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/78172400/BAB-16docx/
dibutuhkan untuk memproduksi sekelompok produk yang hampir sama. Mesin yang
digunakan biasanya dikelompokkan dalam bentuk setengah lingkaran. Alasan
mendeteksi proses yang hampir sama adalah meminimalkan waktu perpindahan dan
menjaga arus berkelanjutan antaroperasi dengan tetap mempertahankan persediaan nil
di antara kedua operasi. Sel terkait biasanya didedikasikan untuk menghasilkan
berbagai produk vang membutuhkan operasi yang hampir sama.
G. Pull Value
Sebagian besar perusahaan berproduksi untuk persediaan, kemudian mencoba
menjual barang lebih yang telah mereka produksi. Berbagai usaha dilakukan untuk
menciptakan permintaan atas barang yang berlebih tersebut, barang yang mungkin
tidak diinginkan pelanggan. Lean manufacturing menggunakan sistem demand-pull.
Tujuan lean manufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk
hanya jika dibutuhkan melalui proses produksi. Tiap operasi hanya menghasilkan apa
yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari operasi sebelumnya. Tidak ada
produksi yang dilakukan sampai ada tanda dari proses sebelumnya yang menunjukkan
kebutuhan untuk memproduksi. Suku cadang dan bahan baku tiba hanya saat akan
digunakan untuk produksi. Waktu penyetelan yang tidak lama dan produksi sel adalah
faktor-faktor pemampu untuk melakukan produksi berdasarkan permintaan. Sistem
Kanban adalah salah satu cara memastikan bahan baku dan produk mengalir sesuai
permintaan.
Permintaan pelanggan bermula dari rantai nilai dan memengaruhi cara
produsen berhubungan dengan pemasok. Persediaan bahan baku juga mewakili
buangan. Jadi, mengelola hubungan pemasok juga merupakan hal vital dalam lean
manufacturing. Pembelian JIT mengharuskan pemasok untuk mengirim berbagai suku
cadang dan bahan baku secara tepat waktu untuk digunakan dalam produksi. Pasokan
suku cadang harus dihubungkan dengan produksi dan hubungan pemasok ditujukan
untuk mengurangi semua persediaan sampai pada tingkat serendah mungkin.
Secara tradisional, persediaan bahan baku mentah dan suku cadang diadakan
agar perusahaan dapat mengambil keuntungan dari diskon kuantitas dan
mengamankan diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yang dibeli.
Tujuannya adalah menurunkan biaya persediaan. Pembelian JIT mewujudkan tujuan
yang sama tanpa harus menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah mengeksploitasi
hubungan pemasok dengan menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan beberapa
pemasok yang berlokasi sedekat mungkin dengan pabrik dan menciptakan

This study source was downloaded by 100000790793969 from CourseHero.com on 06-14-2022 07:36:23 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/78172400/BAB-16docx/
keterlibatan pemasok secara lebih ekstensif. Para pemasok tidak dipilih hanya
berdasarkan harga. Kinerja kualitas komponen dan kemampuan dalam pengiriman
saat dibutuhkan, serta komitmen untuk pembelian JIT adalah berbagai pertimbangan
yang sangat penting. Setiap kegiatan dilakukan untuk membangun hubungan mitra
dalam kegiatan yang menghasilkan laba dengan para pemasok. Para pemasok harus
diyakinkan bahwa kesejahteraan mereka sangatlah terikat dengan kesejahteraan
pembeli.
Untuk membantu mengurangi ketidakpastian dalam permintaan ke pemasok
dan membangun rasa percaya yang dibutuhkan dalam hubungan itu, para produsen
lean menekankan kontrak jangka panjang yang mensyaratkan harga dan tingkat
kualitas yang dapat diterima. Kontrak jangka panjang juga mengurangi jumlah
pesanan yang dimasukkan secara dramatis sehingga membantu menurunkan biaya
pemesanan dan penerimaan. Pengaruh lain dari kontrak jangka panjang adalah
penurunan biaya suku cadang dan bahan baku biasanya dalam kisaran 5 hingga 20
persen lebih rendah dari yang dibayar dalam sistem tradisional. Kebutuhan untuk
mengembangkan hubungan pemasok yang erat sering mendorong pengurangan
pemasok secara dramatis. Pembeli dan pemasok mendapat keuntungan; sebuah hasil
yang umum jika pelanggan dan hubungan pemasok disadari dan dikelola dengan baik.
Dengan mengurangi jumlah pemasok dan bekerja erat dengan mereka yang tersisa
dalam daftar, kualitas bahan baku yang akan masuk dapat ditingkatkan secara
signifikan-sebuah hasil yang penting bagi keberhasilan lean manufacturing.

This study source was downloaded by 100000790793969 from CourseHero.com on 06-14-2022 07:36:23 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/78172400/BAB-16docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai