Bab 12
Selain itu, Arus nilai juga dapat diciptakan dengan cara memberikan keunggulan
bersaing, yaitu menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama
atau lebih rendah dibandingkan pesaing atau menciptakan nilai yang setara dengan biaya
yang lebih rendah dibandingkan pesaing. Nilai pelanggan adalah perbedaan antara apa
yang diterima pelanggan (realisasi pelanggan) dan apa yang pelanggan berikan
(pengorbanan pelanggan).
Perusahaan mengindentifikasikan arus nilai menggunakan analisis value chain. Value
chain (rantai nilai) adalah strategi dalam memandang bisnis yang dilihat sebagai rantai
aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Perusahaan
menerapkan value chain ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas- aktivitas dalam
sistem produksi sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangan aktivitas yang
terdapat dalam perusahaan. Analisis value chain merupakan strategi yang dapat
digunakan perusahaan untuk membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik.
Analisis ini dapat membantu perusahaan untuk lebih fokus pada rencana strategi (renstra)
yang dipilih sehingga mampu meraih keunggulan kompetitif. Arus nilai juga dapat
diidentifikasi dengan menggunakan matriks dua dimensional sederhana dengan aktivitas
/proses dicantumkan disalah satu dimensi dan produk di dimensi yang ke dua.
2. Identifikasikan dua jenis arus nilai dan jelaskan dalam hal apa keduanya berbeda
satu sama lain?
Jawaban:
Arus nilai terdiri atas semua aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
yang dibutuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik awalnya
(contohnya pesanan pelanggan atas suatu produk baru) ketahap produk jadi ditangan
pelanggan.
Adapun dua jenis arus nilai yaitu:
1) Arus nilai pemenuhan pesanan.
Berfokus pada pemberian produk yang ada ke tangan pelanggan yang ada.
2) Arus nilai produk.
Yang berfokus pada pengembangan produk baru untuk pelanggan baru. Arus
nilai mencerminkan semua hal yang dilakukan, baik yang buruk maupun yang
bagus untuk membawa produk ke tangan pelanggan.
Jadi, dapat disimpulkan jika yang membedakan dua jenis arus nilai tersebut adalah
dimana arus nilai pemenuhan pesanan memberikan produknya kepada pelanggan yang
telah ada dan ditetapkan, sedangkan arus nilai produk fokusnya mengembangkan produk
menjadi lebih baru kemudian akan diberikan kepada pelanggan yang baru. Arus nilai
mencerminkan semua hal yang dilakukan, baik yang buruk maupun yang bagus untuk
membawa produk ke tangan pelanggan. Jadi,menganalisis arus nilai akan memungkinkan
pihak manajemen untuk mengidentifikasi buangan. Aktivitas di dalam arus nilai adalah
arus bernilai tambah atau tidak bernilai tambah. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah
sumber buangan. Aktivitas ini terdiri atas dua jenis: (1) aktivitas yang dapat dihindarkan
dalam jangka pendek dan (2) aktivitas yang tidak dapat dihindarkan dalamjangka pendek
karena teknologi atau metode produksi saat ini.
4. Apa tujuan dari membebankan biaya pabrik ke dalam arus nilai dengan menggunakan
harga tetap?
Jawaban:
Tujuan dari membebankan biaya pabrik ke dalam arus nilai dengan menggunakan harga
tetap (variable costing) atau penentuan harga pokok adalah untuk menghitung nilai yang
tepat dari suatu produk atau jasa yang diproduksi dalam suatu periode. Biaya pabrik
adalah biaya yang terkait dengan produksi suatu produk atau jasa, seperti bahan baku,
upah tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya ini harus dialokasikan ke produk
atau jasa yang dihasilkan untuk menghitung biaya produksi per unit. Dalam metode
harga tetap, biaya pabrik yang dialokasikan ke setiap unit produk atau jasa adalah biaya
pabrik tetap yang ditentukan sebelumnya. Biaya ini tidak berubah meskipun volume
produksi berubah, sehingga setiap unit produk atau jasa akan memiliki biaya yang sama.
Metode ini sering digunakan dalam industri manufaktur untuk menghitung biaya
produksi per unit. Dalam membebankan biaya pabrik ke dalam arus nilai dengan
menggunakan harga tetap, tujuannya adalah untuk menciptakan keseragaman dan
kestabilan dalam harga produk atau jasa. Dalam metode ini, biaya pabrik tetap dibagi
rata ke setiap unit produk atau jasa, sehingga harga produk atau jasa akan stabil
meskipun volume produksi berubah. Selain itu, metode ini juga memudahkan perusahaan
untuk menghitung biaya produksi per unit, yang dapat membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan tentang harga jual produk atau jasa dan menentukan tingkat
keuntungan yang diinginkan. Dalam jangka panjang, penggunaan metode ini dapat
membantu perusahaan dalam pengendalian biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.
Dan untuk memenuhi kepada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi yang
memiliki orientasi dalam pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu:
1. Pihak manajemen bisa mengetahui batas kontribusi yang berguna untuk menentukan
rencana besarnya laba melalui analisa hubungan biaya-volume-laba dan untuk
keputusan bagi pihak manajemen dalam pengambilan kebijaksanaan jangka pendek.
2. Pihak manajemen menjadi dimudahkan dalam mengendalikan kondisi operasional
yang sedang berjalan, menetapkan penilaian dan melakukan pertanggungjawaban
terhadap departemen lainnya dalam suatu perusahaan.
5. Mengapa unit yang dikirimkan digunakan untuk menghitung arus nolai biaya produk?
Jawaban:
Karena, dengan menggunakan berbagai unit-unit yang dikirimkan sebagai ganti dari unit
yang dihasilkan, akan membuat para manajer termotivasi untuk mengurangi persediaan.
Jika unit yang dikirimkan lebih banyak daripada yang dihasilkan, maka biaya unit akan
meningkat (karena biaya produksi unit yang diproduksi dan tidak dikirim akan ditambah
sebagai pembilang), hingga meniadakan insentif untuk menumpuk persediaan. Biaya
produk rata-rata berguna bila produk-produk yang dihasilkan hampir sama dan
menggunakan sumber daya dalam porsi yang kira-kira mirip atau jika bauran produk
tersebut relatif stabil. Jika produk-produk tersebut yang ada cukup mirip, maka biaya
produk rata-rata akan mendekati biaya produk individual.