Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN PROSES

KAPASITAS & PEMELIHARAAN

KELOMPOK 1
ANUGRAH ISMAIL PRATAMA 201910160311108
AHMAD RIFQI FATURRAHMAN 201910160311106
RAMADA AGVA ADYAKSA 201910160311134
YANDI KURNIA 201910160311133

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
MANAJEMEN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang
menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama
proses tersebut berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauhmana
alat - alat produksi mampu beroperasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut
dipaksakan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya overload, sehingga hal
tersebut menyebabkan alat menjadi cepat aus. Dengan demikian akan semakin
membengkakkan biaya produksi.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu
penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat
kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam
perencanaan kapasitas ada pilihan - pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran
perusahaan dapat dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Proses


Merupakan  sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi
barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi
produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan
memilik efek jangka panjang pada efisiensi dan flesksibilitas dari produksi selain juga
biaya dan mutu dari barang yang dihasilkan.
B. Perencanaan Kapasitas.
Kapasitas merupakan suatu “terobosan” atau sejumlah unit yang mana tempat
fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu waktu periode
tertentu. Kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya
biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah
terpenuhi atau tidak atau apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak.
C. Macam-macam Perencanaan Proses
1. Fokus pada proses (process focus)
adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk
memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat
yang disebut “job shop”. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa
departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan. Dalam
sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa bagian utang, penjualan, dan
pembayaran. Dalam sebuah restoran, proses-proses tersebut mungkin berupa bar,
panggangan dan toko roti. Fasilitas yang ada terfokus pada proses dalam hal
peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka menyediakan tingkat fleksibilitas
produk yang tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat diantara proses-proses
yang ada. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan beragam aktivitas dan
menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh karena itu, proses ini disebut juga
proses sesaat.
2. Fokus berulang (repetitive focus)
adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk.
Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang
sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang sama dengan lini
perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan mobil
dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak
fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.

3. Fokus pada produk (product-focused)


adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi
produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini juga disebut proses
kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan kontinu.
Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu, bir dan baut dibuat melalui
proses yang kontinu. Sebuah fasilitas yang berfokus pada produk menghasilkan
produk dengan volume tinggi dan keragaman rendah. Fasilitas dengan sifat khusus
ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun, fasilitas dengan biaya
variabel yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang tinggi.
4. Fokus kustomisasi massal
Manajer operasi  telah memproduksi jasa dan barang-barang pilihan ini melalui apa
yang disebut dengan kustomisasi massal. Kustomisasi massal merupakan pembuatan
produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik
secara cepat dan murah. Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai
keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang
diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat.
Kustomisasi massal memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat
disediakan oleh manufaktur bervolume rendah (fokus pada proses) dengan biaya
seperti manufaktur bervolume tinggi dan terstandardisasi (fokus pada produk).
Membangun proses yang gesit yang memproduksi produk terkustomisasi secara
cepat dan murah membutuhkan pemanfaatan sumber daya organisasi secara
imajinatif dan agresif. Kaitan antara logistik, produksi, dan penjualannya harus erat.
D. Macam-macam Perencanaan Kapasitas
1. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada
proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan
penyesuian–penyesuian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang
direncanakan dan keluaran nyata . Keputusan perencanaan mencakup alternatif–
alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing
produksi.
2. Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana
bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 36 bulan yang atau yang akan datang.
Dalam  hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative–alternative seperti
penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan–peralatan bukan utama.
3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari tiga tahun. Dimana 
sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau
menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas
jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam
menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan
sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam
jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih
berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan
meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yang timbul adalah berapa jumlah
produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.
E. Empat Strategi Proses
1. Fokus pada proses (process focus)
adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses
untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada
tempat yang disebut “job shop”. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin
berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.
Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa bagian utang, penjualan, dan
pembayaran. Dalam sebuah restoran, proses-proses tersebut mungkin berupa bar,
panggangan dan toko roti. Fasilitas yang ada terfokus pada proses dalam hal
peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka menyediakan tingkat fleksibilitas
produk yang tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat diantara proses-proses
yang ada. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan beragam aktivitas dan
menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh karena itu, proses ini disebut juga
proses sesaat.
2. Fokus berulang (repetitive focus)
adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk.
Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang
sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang sama dengan lini
perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan
mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih
tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.

3. Fokus pada produk (product-focused)


Adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses
berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini juga
disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan
kontinu.Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu, bir dan baut
dibuat melalui proses yang kontinu. Sebuah fasilitas yang berfokus pada produk
menghasilkan produk dengan volume tinggi dan keragaman rendah. Fasilitas
dengan sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun,
fasilitas dengan biaya variabel yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang
tinggi.
4. Fokus kustomisasi massal
Manajer operasi  telah memproduksi jasa dan barang-barang pilihan ini melalui apa
yang disebut dengan kustomisasi massal. Kustomisasi massal merupakan
pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang
semakin unik secara cepat dan murah. Namun, kustomisasi massal bukan hanya
mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis mengetahui
apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan
tepat. Kustomisasi massal memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat
disediakan oleh manufaktur bervolume rendah (fokus pada proses) dengan biaya
seperti manufaktur bervolume tinggi dan terstandardisasi (fokus pada produk).
Membangun proses yang gesit yang memproduksi produk terkustomisasi secara
cepat dan murah membutuhkan pemanfaatan sumber daya organisasi secara
imajinatif dan agresif. Kaitan antara logistik, produksi, dan penjualannya harus
erat.
F. Teknologi Produksi
1. Teknologi Mesin
Hampir semua mesin yang melakukan operasi seperti pemotongan, pengeboran,
dan penggilingan di dunia sedang mengalami perkembangan pesat dalam hal
akulturasi dan pengendalian. Mesin yang baru dapat memodifikasi komponen
logam dengan ketelitian kurang dari satu mikron 1/76 rambut manusia. Alat
tersebut dapat mempercepat air hingga tiga kali kecepatan suara untuk memotong
titanium yang digunakan sebagai peralatan bedah. Sekarang tersedia kecerdasan
buatan untuk mengendalikan permesinan baru melalui chip komputer yang
memungkinkan pembuatan benda-benda yang lebih kompleks dan lebih tepat
dengan lebih cepat. Pengendalian elektronik meningkatkan kecepatan dengan
mengurangi waktu pertukaran, mengurangi limbah (karena hanya terjadi kesalahan
yang lebih sedikit), dan meningkatkan fleksibilitas. Permesinan dengan mesin dan
memori tersendiri disebut mesin Computer Numerical Control (CNC). CNC atau
mesin dengan computer dan memorinya sendiri.
2. Automatic Identifications Systems
AIS adalah suatu sistem untuk mengubah data menjadi bentuk elektronik,
contohnya Barcode. Peralatan baru, mulai dari mesin manufaktur yang terkendali
secara numerik hingga mesin ATM, dikendalikan dengan sinyal elektronik digital.
Elektron merupakan kendaraan yang hebat untuk mengirimkan informasi, tetapi
mereka memiliki keterbatasan utama hampir semua data MO tidak berbentuk bit
dan byte. Oleh karena itu, manajer operasi harus mendapatkan data berbentuk
elektronik, Membuat data menjadi digital dilakukan dengan menggunakan
komputer, kode garis, frekuensi radio, karakter optikal dalam cek bank, dan lain-
lain. Automatic Identifications Systems (AIS) membantu mengubah data menjadi
bentuk elektronik yang mudah dimanipulasi. Karena biayanya yang rendah dan
penggunanya yang terus meluas, Radio Frequency Identification (RFID) perlu
diperhatikan secara khusus. RFID adalah rangkaian terintegrasi dengan antena
kecilnya sendiri yang menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal
dalam jarak terbatas, biasanya beberapa yard. Kartu RFID menyediakan identifikasi
unik yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang dan
hewan atau apapun bergerak. RFID tidak harus dalam jarak pandang antara
pembaca dan kartunya. Dengan RFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang
belanja dalam hitungan detik.
3. Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan
mengendalikan suatu proses fisik. Sebagai contoh, pengendalian proses digunakan
untuk mengukur kelembaban dan ketebalan kertas ketika melewati sebuah mesin
kertas dengan kecepatan ribuan kaki per menit. Pengendalian proses juga digunakan
untuk menetapkan dan mengendalikan temperatur, tekanan, dan kualitas dalam
proses penyulingan minyak, proses petrokimia, pabrik semen, penggilingan baja,
reaktor nuklir, dan fasilitas yang terfokus pada produk lainnya.
4. Sistem Visi
Sistem Visi memadukan teknologi kamera video dan computer, serta sering
digunakan dalam pemeriksaan. Pemeriksaan visual merupakan tugas penting
dihampir semua proses pengolahan makanan dan organisasi manufaktur. Terlebih
lagi, dalam banyak penerapan, pemeriksaan visual yang dilakukan manusia
merupakan pekerjaan yang membosankan, memusingkan dan sangat mungkin
terjadi kesalahan. Oleh karena itu, sistem visi digunakan secara luas saat barang
yang diamati sangat mirip. Sistem visi digunakan untuk memastikan terdapat
sealant dan dalam jumlah yang cukup dalam transmisi mesin cuci Whirpool, dan
untuk memeriksa perakitan saklar pada pabrik Foster di Des Plaines, Illinois. Secara
konsisten, sistem visi memang cukup akurat, tidak menjadikan pekerja bosan, dan
dengan biaya yang tidak terlalu besar. Sistem ini sangat unggul bagi mereka yang
mencoba melakukan pekerjaan ini.
5. Robot
Bila suatu mesin cukup fleksibel dan mampu memegang, memindahkan, atau
mengambil barang, maka disebut Robot. Robot adalah peralatan mesin yang
mungkin memiliki beberapa saraf elektronik yang disimpan dalam chip
semikonduktor yang akan menyalakan sejumlah motor dan saklar. Berfungsi karena
impuls elektronik yang mengaktifkan motor dan tombol. Robot dapat digunakan
secara efektif untuk melakukan tugas-tugas yang umum bersifat monoton dan
berbahaya, atau tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara lebih baik dengan
menggunakan mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Pekerjaan yang
membutuhkan konsistensi, akurasi, kecepatan, kekuatan, atau daya dapat
ditingkatkan dengan menggantikan manusia dengan mesin.
6. Automated Storage and Retrieval Systems (ASRSs)
Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara
otomatis dari dab menuju tempat tertentu dalam gudang. Sistem ini biasa digunakan
dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart, Tupperware, dan
Benetton. Sistem ini juga digunakan di area persediaan dan pengujian dari
perusahaan manufaktur.
7. Automated Guided Vehicle (AGVs)
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan
untuk memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk mengantar
makanan.

8.  Flexible Manufacturing Systems (FMSs)


Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.
9. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan,
gudang danpengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari Flexible
Manufacturing System (FMS). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara
produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume
tinggi variasi rendah. Teknologi informasi menjadikan FMS dan CIM mengatasi
meningkatnya variasi yang bersamaan dengan meningkatnya volume.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya
yang dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk
menemukan jalan dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan
manajerial yang lain
Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat
fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu.
Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh
karenanya terdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan
apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau apakah tempat fasilitas akan
menganggur atau tidak
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan  kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan
perencanaan kapasitas jangka panjang.

B.  Saran
Untuk selalu memperhatikan kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi
dan produktivitas baik dalam bidang manufaktur maupun jasa.
References
Buffa, E. S. (1996). Manajemen Operasi dan produksi Modern. . Jakarta:
BinarupaAksara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_produksi. (n.d.).
Jay Heizer, B. R. (n.d.).
Jay Heizer, B. R. ( 2015 ). Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan. Jakarta,: Penerbit Salemba Empat.
Jay Heizer, B. R. (2015 ). Manajemen Operasi : ManajemenKeberlangsungan
dan Rantai Pasokan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai