Anda di halaman 1dari 17

Strategis penerapan

manajemen proses
( Bagian I )
MANAJEMEN STRATEGIC
PERTEMUAN 14, SELASA 11 JULI 2023
OLEH : RONALD NAIBAHO
Tujuan strategi proses :
Menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi
produk yg ada dlm batasan biaya dan manajerial lainnya.
PROSES YANG DIPILIH
Proses yang dipilih akan berdampak jangka
panjang terhadap efisiensi dan pro-duksi serta
fleksibelitas, biaya, dan kuali-tas barang yang
diproduksi.
STRATEGI PROSES
Empat strategi proses :
1. Fokus pada proses

Sebuah fasilitas produksi yg diorganisasikan di


sekitar proses bervolume rendah tetapi
keraga-mannya tinggi.
Contoh :
- Pabrik : proses yg ada mungkin berupa departemen
yg menangani pengelas- an, penghalusan, dan
pengecatan.
STRATEGI PROSES
Empat strategi proses :

Fokus pada proses Sebuah fasilitas produksi yg


diorganisasikan di sekitar proses bervolume rendah
tetapi keraga-mannya tinggi.

Contoh :
- Pabrik : proses yg ada mungkin berupa
departemen yg menangani pengelas-
an, penghalusan, dan pengecatan.
STRATEGI PROSES
Kantor :
proses yg ada dapat berupa

bagian utang, penjualan, dan pembayaran. –

Restoran :
proses-proses tsb mungkin berupa bar,
panggangan

Toko roti.
•Fasilitas yg ada terfokus pada proses dlm hal peralatan, tataletak, dan
pengawasannya.
Metode menyediakan tingkat fleksibelitas produk yg tinggi seiring
produk-produk berpindah sesaat diantara proses yang ada.
Setiap proses dirancang untuk melaksanakan
beragam

Aktivitas dan menghadapi perubahan yg kerap muncul.


Oleh karena itu, proses ini disebut juga : “proses sesaat”
Fasilitas ini memiliki biaya variabel yg tinggi dengan
pemakaian fasilitas yang sangat rendah, bahkan
mencapai 5%.

Kasus ini banyak terjadi di restoran, rumah sakit, dan


toko mesin.
Pemakaian fasilitas yg sangat
rendah tetapi dapat bekerja

Dengan baik dgn menggunakan peralatan


komputer yg dikendalikan oleh komponen, dan
peng-gantian peralatan, bahkan
mengotoma-sikan penempatan bagian-bagian
pada mesin dan pergerakan bahan baku dari
mesin ke mesin.
2. FOKUS PROGRAM
• Proses produksi berulang yg mengguna-kan
modul yang berorientasi pada produk.
• Modul adalah bagian atau komponen produk
yg telah disiapkan sebelumnya, biasanya
dalam proses kontinu. Lini proses berulang
sama dgn lini perakitan fisik.
• Lini ini digunakan secara luas di hampir
seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah
tangga, lebih terstruktur dan karenanya lebih
tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yg
terfokus pada proses.
3. Fokus pada produk :

Fasilitas yg diorganisaikan di sekeliling produk, sebuah


proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi
berkeragaman rendah. Fasilitas produksi disekeliling
produk, maka proses ini juga disebut “proses kontinu”,
sebab mempunyai lintasan produksi yg sangat panjang
dan kontinu. Contoh : produk kaca, lembaran kertas,
lembaran timah, bola lampu, bir, dan baut dibuat
melalui proses kontinu.
Sambungan……..3. Fokus pada produk :

Hanya dengan standarisasi dan pengen-dalian


mutu yg efektiflah, perusahaan dapat
memberikan fasilitas yg berfokus pada produk.
Fasilitas dgn sifat khusus ini biasanya
membutuhkan biaya tetap yang tinggi, namun
fasilitas biaya variabel yang rendah dapat
dihasilkan utilitas fasilitas yg tinggi.
4. Fokus kustomisasi massal :

adalah produksi cepat dan murah yg


me-memenuhi keinginan pelanggan yg
unik dan selalu berubah.
Kustomisasi massal memberikan kita
ke-ragaman produk yg biasanya dapat
disediakan oleh manufaktur bervolume
rendah (fokus pada proses) dengan biaya
seperti manufaktur bervolume tinggi dan
standardisasi (fokus pada produk).
• Bagaimanapun juga, mencapai tahap
kustomisasi massal merupakan suatu
tantangan yang membutuhkan peningkat-an
kemampuan operasional.
• Membangun proses yang gesit yang
memproduksi produk terkustomisasi secara
cepat dan murah membutuhkan
pemanfaatan sumberdaya organisasi serta
imajinatif dan agresif. Kaitan antara logistik,
produksi dan penjualan haruslah erat.
• Kustomisasi massal berarti sebuah sistem
dimana produk dibuat sesuai dgn pesanan
(build-to-order).
• Build-to-order berarti memproduksi sesuai
dengan pesanan pelanggan, bukan sesuai
dengan peramalan pasar. Strategi untuk
mendapatkan pesanan adalah suatu strategi
yang sulit.
• Beberapa tantangan besar utk mendapat-kan
pesanan (build-to-order), yaitu :
Desain produknya harus cepat dan imajinatif.
• Desain prosesnya haruslah cepat.

• Manajemen persediaan memerlukan pengen-dalian


yang ketat.

• Jadwal yang ketat pada pemesanan dan bahan dari


desain hingga pengiriman yang hanya dpt
diimplimentasikan kepada karyawan yg penuh
dedikasi.

• Mitra yang responsif pada rantai pasokan


menghasilkan kerjasama yang efektif.
Beberapa keuntungan dalam kustomisas imassal dan
build-to-order :

1. Perusahaan memperoleh pesanan dan tetap berjalan dgn


memenuhi permintaan pasar.

2. Mengurangi pengeluaranbesar pada organisasi yg ada (dari


karyawan hingga Gudang dan fasilitas) karena
perkiraanpenjualanygtidaktepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai