Anda di halaman 1dari 60

ANGGARAN PRODUKSI

3
OBJEKTIF :
1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian, Tujuan, dan Faktor-faktor yang
memengaruhi Anggaran Produksi.
2. Mahasiswa dapat memahami Perencanaan Produksi Just In Time (JIT).
3. Mahasiswa dapat mengetahui Penyusunan Anggaran Produksi
(Kebijaksanaan Persediaan).

3.1 Gambaran Umum Anggaran Produksi


A. Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi disusun dengan memerhatikan semua kegiatan produksi
yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Rencana produksi meliputi penentuan produk yang harus diproduksi untuk
memenuhi penjualan yang direncanakan dan mempertahankan tingkat
persediaan barang jadi yang diinginkan (Tendi Haruman dan Sri Rahayu, 2007:57).
Definisi anggaran produksi dalam arti luas adalah penjabaran rencana
penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume
produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas produksi
(Tendi Haruman dan Sri Rahayu, 2007:57).
Definisi anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu perencanaan
volume barang yang harus diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume
penjualan yang telah direncanakan (Tendi Haruman dan Sri Rahayu, 2007:57).
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 1


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas)


waktu (kapan) produksi akan dilakukan (Tendi Haruman dan Sri Rahayu, 2007:57).
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:57) Secara garis besar
anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat Penjualan XXXX
Tingkat Persediaan Akhir XXXX +
Tingkat Kebutuhan XXXX
Tingkat Persediaan Awal XXXX –
Tingkat Produksi XXXX

B. Tujuan Anggaran Produksi


Menurut Didit Herlianto (2011:77) Tujuan disusunnya anggaran produksi
antara lain adalah untuk :
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai.
c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang
dihasilkan akan seminimal mungkin atau dengan menekan biaya-biaya
produksi barang seminim mungkin.

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anggaran Produksi


Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:58) Perencanaan dan
penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah
barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Faktor-faktor yang
memengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu adalah :
a. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang
tercantum dalam anggaran penjualan.
b. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 2


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

c. Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun


kuantitasnya.
d. Stabilitas bahan baku.
e. Modal kerja yang dimiliki.
f. Fasilitas gudang.

3.2 Perencanaan Produksi Just In Time


A. Pendekatan Just-in-Time dalam Manajemen Persediaan
Menurut Lingkungan ekonomi di berbagai perusahaan yang memiliki biaya
setup yang tinggi dan berproduksi dalam jumlah batch yang besar telah berubah
secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Kemajuan dalam transportasi
dan komunikasi telah berkontribusi secara signifikan untuk terciptanya
persaingan global. Kemajuan dalam teknologi telah berkontribusi terhadap daur
hidup yang lebih pendek untuk produk dan keberagaman produk telah
meningkat. Tekanan-tekanan bersaing ini telah menyebabkan banyak perusahaan
untuk mengabaikan model dan EOQ lebih menyukai pendekatan just in time (JIT).
Pendekatan just in time menyatakan bahwa barang seharusnya ditarik
melalui sistem oleh permintaan saat ini bukan didorong melalui jadwal yang tetap
berdasarkan pada permintaan yang diantisipasi. Banyak restoran cepat saji
seperti McDonald’s, menggunakan sistem penarik untuk mengendalikan
persediaan barang jadi. Saat seorang pelanggan memesan hamburger,
hamburger diambil dari rak pemanas. Saat jumlah hamburger menjadi terlalu
rendah, juru masak membuat lebih banyak hamburger. Permintaan pelanggan
menarik bahan baku melalui sistem. Prinsip yang sama digunakan dalam situasi
manufaktur. Setiap kegiatan operasi hanya memproduksi apa yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan dari kegiatan operasi sesudahnya. Bahan baku atau
rakitan tiba tepat pada waktunya untuk terjadinya kegiatan produksi Sehingga
permintaan dapat dipenuhi. (Maryanne M. Mowen et al., 2017)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 3


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

B. Membandingkan Pendekatan Persediaan Just in Time dan Tradisional


Menurut Maryanne M. Mowen et al. (2017) Fitur penting dari JIT adalah
mengurangi seluruh persediaan sampai tingkat yang sangat rendah. Namun,
gagasan untuk menjaga persediaan yang lebih kecil menantang alasan-alasan
umum untuk menyimpan persediaan. Manajemen Persediaan JIT menawarkan
solusi alternatif yang tidak membutuhkan persediaan dalam jumlah yang besar.
• Biaya Pemesanan
Sebagai contoh dalam sistem tradisional, persediaan memecahkan konflik
antara biaya pemesanan atau setup dan biaya penyimpanan dengan memilih
tingkatan persediaan yang meminimalkan penjumlahan dari kedua biaya terkait
persediaan tersebut. Jika permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan atau jika
produksi berkurang oleh mesin yang rusak atau inefisiensi dalam produksi, maka
persediaan bertindak sebagai penyangga, menyediakan produk kepada para
pelanggan yang jika tidak, tidak akan tersedia. Namun, dalam sistem JIT, biaya
pemesanan berkurang dengan mengembangkan hubungan yang erat dengan para
pemasok. Negosiasi kontrak jangka panjang untuk memasok bahan baku dari
pihak di luar perusahaan tentu saja pengecer telah mengurangi biaya pemesanan
dengan memperkenankan perusahaan manufaktur untuk menangani manajemen
Persediaan bagi pengecer. Perusahaan manufaktur menjelaskan kepada pengecer
kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan ulang. Pengecer
meninjau rekomendasi dan menyetujui pesanan jika masuk akal. Wal-Mart dan
Procter & Gamble, misalnya, menggunakan pengaturan ini untuk mengurangi
persediaan serta permasalahan kehabisan persediaan.

• Ketidakpastian dalam Permintaan


Menurut pandangan tradisional, persediaan mencegah penghentian
produksi karena mesin yang rusak, bahan baku yang rusak dan ketiadaan bahan
baku atau rakitan. Hal tersebut mendukung klaim pendekatan JIT bahwa
persediaan tidak memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut, tetapi

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 4


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

menutupi atau menyembunyikan saja. JIT memecahkan tiga permasalahan


tersebut dengan menekankan pada total pemeliharaan pencegahan dan total
pengendalian kualitas seta membangun hubungan yang baik dengan para
pemasok. Dalam JIT, waktu setup yang berkurang membuat perusahaan
manufaktur benar-benar hanya memproduksi yang dipesan saja.

• Biaya Persediaan yang Lebih Rendah


Secara tradisional, persediaan disimpan karena membeli dalam jumlah yang
banyak dan melindungi terhadap kenaikan harga persediaan yang dibeli pada
masa depan. Tujuannya adalah menurunkan biaya persediaan. JIT mencapai
tujuan yang sama tanpa menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan
kontrak jangka panjang dengan sedikit pemasok yang terpilih dengan lokasi yang
sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan untuk membuat keterlibatan
pemasok secara lebih ekstensif. Para pemasok tidak dipilih hanya berdasarkan
harga barang saja. Kinerja-kualitas dari komponen dan kemampuan untuk
mengirimkan saat dibutuhkan dan komitmen kepada pembelian JIT adalah
pertimbangan-pertimbangan yang penting. Terdapat juga manfaat lainnya dari
kontrak jangka panjang. Kontrak jangka panjang juga mengurangi secara dramatis
jumlah pesanan yang ditempatkan yang membantu dalam menurunkan biaya
pemesanan.

C. Keterbatasan Pendekatan Just in Time


JIT jelas memiliki keterbatasan. JIT sering dianggap sebagai sebuah program
yang menyederhanakan, tetapi tidak berarti bahwa JIT bersifat sederhana dan
mudah untuk diterapkan. Waktu yang dibutuhkan, misalnya, untuk membangun
hubungan yang baik dengan para pemasok. Memaksakan perubahan dengan
segera dalam waktu pengiriman dan kualitas mungkin tidak realistis dan dapat
menyebabkan kesulitan yang dihadapi antara sebuah perusahaan dengan para
pemasok. Para pekerja dapat juga terpengaruh oleh JIT. Penelitian menunjukkan

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 5


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

bahwa pengurangan cadangan persediaan yang tajam dapat menyebabkan alur


kerja yang teratur dan stres tingkat tinggi di antara para pekerja produksi. Jika
para pekerja memandang JIT sebagai cara yang hanya dilakukan untuk lebih
memeras mereka maka usaha-usaha JIT tentu tidak akan berhasil. Mungkin
strategi yang lebih baik dalam penerapan JIT adalah strategi yakni pengurangan
persediaan mengikuti perbaikan proses yang ditawarkan oleh JIT. JIT
membutuhkan perencanaan dan persiapan yang hati-hati dan teliti. Perusahaan
juga harus memperkirakan akan adanya kerja keras dan kegagalan.
Kelemahan yang mencolok dari sistem JIT adalah tidak adanya persediaan
sebagai cadangan jika terjadi gangguan produksi. Penjualan saat ini secara
konstan terancam oleh gangguan yang tidak diharapkan dalam produksi. Bahkan,
jika sebuah permasalahan terjadi, pendekatan JIT mencoba untuk menemukan
dan memecahkan permasalahan sebelum aktivitas produksi selanjutnya dapat
dilaksanakan. Para pengecer yang menggunakan strategi JIT juga menghadapi
kemungkinan adanya kekurangan barang. (Para pengecer yang menggunakan JIT
memesan barang-barang yang mereka butuhkan sekarang, bukan yang mereka
harapkan untuk dijual, gagasannya adalah untuk mengalirkan barang melalui
saluran selambat mungkin, membuat persediaan rendah dan mengurangi
kebutuhan untuk menurunkan harga). Jika permintaan meningkat jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan pasokan persediaan pengecer, maka pengecer tidak
mampu membuat penyesuaian pesanan dengan cepat untuk menghindari
hilangnya penjualan dan mengganggu pelanggan. Perusahaan manufaktur yang
menerapkan JIT juga ingin menempatkan penjualan saat ini yang berisiko untuk
meraih jaminan penjualan pada masa depan. Jaminan ini muncul dari kualitas
yang lebih tinggi, waktu tanggapan yang lebih cepat dan biaya operasi yang lebih
rendah. Namun, kita harus memahami bahwa kehilangan penjualan hari ini
adalah kehilangan penjualan selamanya. Penerapan sistem JIT yang
mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan sedikit gangguan tidak termasuk

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 6


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

proyek jangka pendek. Oleh karena itu, kehilangan penjualan adalah biaya
sesungguhnya dari penerapan sistem JIT. (Maryanne M. Mowen et al., 2017)

3.3 Penyusunan Anggaran Produk


Menurut M. Nafarin (2019:184) Penyusunan anggaran produk dapat disusun
dengan empat cara, yaitu mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan
stabilitas sediaan, gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta
disesuaikan dengan keperluan manajemen.

A. Mengutamakan Stabilitas Produk


Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan
anggaran produk maka tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi (berubah) dengan
syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana semula, di sisi lain pola produk juga
harus konstan (stabil). Namun apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan
produk dibagi sama dalam masing-masing periode yang lebih pendek tidak
menghasilkan bilangan bulat, maka hanya beberapa produknya yang konstan
(stabil).
Dalam penyusunan anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas
produk diberikan dua jenis contoh, yaitu untuk perusahaan yang memproduksi
satu macam produk dan bermacam produk.

Kasus 1 (Satu Macam Produk)


Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi satu
macam produk digunakan ilustrasi sebuah Perusahaan Kecap Asli yang hanya
memproduksi satu jenis kecap dan jualan tahun 2016 tiap triwulan dianggarkan
pada triwulan: I = 43 botol, II = 45 botol, III = 47 botol, sehingga total setahun =
182 botol. Direncanakan sediaan produk jadi awal sebanyak 13 botol dan sediaan
produk jadi akhir sebanyak 15 botol.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 7


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Cara penyelesaian kasus :


Dari data tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan
mengutamakan stabilitas produk sebagai berikut.
Jualan Setahun 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol +
Produk siap dijual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 13 botol –
Produk jadi periode ini 184 botol
Anggaran produk tiap triwulan = 184 ÷ 4 = 46 botol.

Dari perhitungan tersebut dibuat anggaran produk seperti yang tampak


pada Tabel 3-1.
Tabel 3-1
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(Dalam Botol)

Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 16 17 16 15 15

3. Produk siap jual 59 62 63 62 197


4. Sediaan awal - 13 16 17 16 13

5. Produk jadi 46 46 46 46 184

Cara membuat anggaran produk (Satu Macam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing triwulan (triwulan I - triwulan IV)
sebesar 43, 45, 47 dan 47 dan total penjualan dalam setahun pada kolom
Jualan sebesar 182 (43+45+47+47).
2. Masukkan nilai persediaan awal yang telah diketahui dari soal sebesar 13
pada kolom sediaan awal triwulan I dan setahun dan masukkan nilai

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 8


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

persediaan akhir yang telah diketahui dari soal sebesar 15 pada kolom
sediaan akhir triwulan IV dan setahun.
3. Masukkan nilai produk jadi yaitu sebesar 46 botol (anggaran produk tiap
triwulan) pada kolom produk jadi triwulan I – IV dan menjumlahkan total
produk jadi pada kolom produk jadi setahun.
4. Pada triwulan I, untuk mencari produk siap jual dengan cara menambahkan
produk jadi dengan sediaan awal 46+13= 59 dan untuk mencari nilai
sediaan akhir dengan cara mengurangi produk siap jual dengan nilai jualan
59-43= 16.
5. Pada triwulan II, Persediaan akhir pada triwulan I akan menjadi persediaan
awal triwulan II yaitu sebesar 16 botol, kemudian untuk mencari produk
siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan sediaan awal
46+16= 62 dan untuk mencari nilai sediaan akhir dengan cara mengurangi
produk siap jual dengan nilai jualan 62-45= 17.
6. Pada triwulan III, Persediaan akhir pada triwulan II akan menjadi
persediaan awal triwulan III yaitu sebesar 17 botol, kemudian untuk
mencari produk siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan
sediaan awal 46+17= 63 dan untuk mencari nilai sediaan akhir dengan cara
mengurangi produk siap jual dengan nilai jualan 63-47= 16.
7. Pada triwulan IV, Persediaan akhir pada triwulan III akan menjadi
persediaan awal triwulan IV yaitu sebesar 16 botol, kemudian untuk
mencari produk siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan
sediaan awal 46+16= 62.
8. Pada anggaran produk dalam setahun, produk siap jual didapat dari jualan
ditambah dengan sediaan akhir 182+15= 197 dan produk jadi didapat dari
produk siap jual dikurang dengan sediaan awal 197-13= 184.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 9


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Pada Tabel 3-1 tampak bahwa produk jadi konstan (stabil), yaitu 46 botol
tiap triwulan karena anggaran produk 184 botol setahun dapat dibagi 4 triwulan
menghasilkan bilangan bulat 46. Akan tetapi apabila produk dalam setahun dibagi
4 triwulan menghasilkan bilangan pecah, sedangkan satuan dalam botol tidak
boleh pecah maka hanya beberapa triwulan yang produknya konstan (stabil).
Contoh : produk setahun 183 botol dibagi 4 triwulan = 45,75 botol. Bila dibulatkan
per triwulan menjadi 46 botol, berarti setahun 4 x 46 = 184 botol, artinya kelebihan
1 botol karena setahun hanya 183 botol. Hal ini berarti ada satu triwulan yang
menghasilkan produk sebanyak 45 botol, sedangkan 3 triwulan lainnya
menghasilkan produk masing-masing 46 botol. Produk terendah 45 botol adalah
untuk jualan terendah 43 botol pada triwulan 1. Contoh: sediaan akhir = 14 botol
sedangkan tingkat jualan tidak berubah, maka anggaran produk Perusahaan Kecap
Asli tampak seperti pada Tabel 3-2.

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 10


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
• Langkah 1 :
➢ E11 : =E4
➢ E12 : =E6
➢ E13 : =SUM(E11:E12).
➢ E14 : =E5
➢ E15 : =E13-E14.
➢ E17 : =E15/4.

• Langkah 2 :
➢ D26 : =46
➢ E26 : =45
➢ F26 : =47
➢ G26 : =47
➢ H26 : =SUM(D26:G26)
➢ G27 : =E6
➢ H27 : =E6
➢ D29 : =E5
➢ H29 : =E5
➢ D30 : =E17
➢ E30 : =E17
➢ F30 : =E17
➢ G30 : =E17
➢ H30 : =SUM(D30:G30)
➢ D28 : =SUM(D30:D29)
➢ D27 : =D28-D26
➢ E29 : =D27

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 11


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ E28 : =SUM(E30:E29)
➢ E27 :=E28-E26
➢ F29 : =E27
➢ F28 : =SUM(F30:F29)
➢ F27 : =F28-F26
➢ G29 : =F27
➢ G28 : =SUM(G30:G29)
➢ G27 : =G28-G26
➢ H28 : =SUM(H26:H27)
➢ H30 : =H28-H29

Kasus 2 (Bermacam Produk)


Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi dan
menjual bermacam produk digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan data
pada tahun 2016 sebagai berikut.
Tabel 3-2
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(Dalam Botol)
Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 15 16 15 14 14

3. Produk siap jual 58 61 62 61 196


4. Sediaan awal - 13 15 16 15 13

5. Produk jadi 45 46 46 46 183

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 12


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Taksiran sediaan produk jadi awal dan sediaan produk jadi akhir
Jenis kecap: Sediaan awal: Sediaan akhir:
Sedang (S) 4 botol 7 botol
Manis (M) 3 botol 3 botol
Asin (A) 3 botol 5 botol
Total (T) 10 botol 15 botol

Anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 dapat dibuat secara
ringkas seperti yang tampak pada Tabel 3-3.
Tabel 3-3
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)

Triwulan
Jenis Setahun
I II III IV
Kecap
B M T B M T B M T B M T B M T
Sedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92
Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54
Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36
Jumlah 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182
B = Banjarmasin, M = Martapura, T = Total

Cara penyelesaian kasus :


Bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses awal dan akhir, maka dapat
disusun anggaran produk sebagai berikut.
Jualan tahun 2016 total 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol +
Produk siap dijual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 10 botol –
Anggaran produk tahun 2016 187 botol

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 13


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Bila anggaran produk dibuat setahun dalam triwulan, maka produk tiap
triwulan = 187/4 = 46,75 botol atau bila dibulatkan 40 botol tiap triwulan. Bila
diproduksi tiap triwulan = 40 botol maka dalam setahun diproduksi hanya 160
botol (yaitu, 4 x 40). Dengan demikian, terdapat kekurangan = 187 – 160 = 27
botol.
Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada tingkat jualan tertinggi pada
tahun tersebut, yaitu triwulan II, III, IV masing-masing mendapatkan tambahan 9
botol (yaitu, 27 ÷ 3).

Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol (yaitu, 40 +


9), sehingga:
Tiga triwulan = 147 botol
Triwulan I diproduksi = 40 botol +
Produk jadi setahun = 187 botol
Berdasarkan perbandingan jualan, maka rincian produknya sebagai berikut :
Triwulan I
Kecap sedang (21 ÷ 43) x 40 = 20 botol
Kecap manis (13 ÷ 43) x 40 = 12 botol
Kecap asin ( 9 ÷ 43) x 40 = 8 botol +
Jumlah produk triwulan I = 40 botol

Jualan kecap triwulan II, III, dan IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah :
Kecap sedang = 23 + 24 + 24 = 71 botol
Kecap manis = 13 + 14 + 14 = 41 botol
Kecap asin = 9 + 9 + 9 = 27 botol +
Jumlah = = 139 botol

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 14


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Rincian produk triwulan II, III, IV masing-masing sebagai berikut :


Kecap sedang = (71 ÷ 139) x 49 = 25 botol
Kecap manis = (41 ÷ 139) x 49 = 14 botol
Kecap asin = (27 ÷ 139) x 49 = 10 botol +
= 49 botol

Dari perhitungan tersebut di atas dibuatlah anggaran produk yang


mengutamakan stabilitas produk seperti Tabel 3-4.
Tabel 3-4
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)

Triwulan
Setahun
Keterangan I II
III IV
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan akhir + 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15
Kebutuhan 24 15 11 50 28 16 12 56 30 17 13 60 31 17 14 62 99 57 41 197
Sediaan awal - 4 3 3 10 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10
Produk jadi 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187

Cara membuat anggaran produk (Bermacam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing produk dan total produk yang
tertera pada anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan. Anggaran
jualan triwulan I untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 21 botol, Manis (M)
sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 43
botol. Anggaran jualan triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
23 botol, Manis (M) sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total
(T) sebanyak 45 botol. Anggaran jualan triwulan III untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14 botol, Asin (A)
sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran jualan triwulan
IV untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14
botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran
jualan dalam setahun untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 92 botol,

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 15


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Manis (M) sebanyak 54 botol, Asin (A) sebanyak 36 botol dan Total (T)
sebanyak 182 botol.
2. Memasukkan nilai persediaan akhir setiap produk yang telah diketahui di
soal pada kolom persediaan akhir triwulan IV dan setahun. Persediaan
akhir untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 7 botol, Manis (M) sebanyak
3 botol, Asin (A) sebanyak 5 botol dan Total (T) sebanyak 15 botol.
3. Memasukkan nilai persediaan awal setiap produk yang telah diketahui di
soal pada kolom persediaan awal triwulan I dan setahun. Persediaan awal
untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 4 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol,
Asin (A) sebanyak 3 botol dan Total (T) sebanyak 10 botol.
4. Memasukkan nilai produk jadi pada kolom produk jadi untuk triwulan I, II,
III dan IV yang telah dihitung sebelumnya. Nilai produk jadi triwulan I untuk
jenis kecap Sedang (S) sebanyak 20 botol, Manis (M) sebanyak 12 botol,
Asin (A) sebanyak 8 botol dan Total (T) sebanyak 40 botol. Nilai produk jadi
triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 25 botol, Manis (M)
sebanyak 14 botol, Asin (A) sebanyak 10 botol dan Total (T) sebanyak 49
botol. Nilai produk jadi triwulan III untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
25 botol, Manis (M) sebanyak 14 botol, Asin (A) sebanyak 10 botol dan
Total (T) sebanyak 49 botol. Nilai produk jadi triwulan IV untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 25 botol, Manis (M) sebanyak 14 botol, Asin (A)
sebanyak 10 botol dan Total (T) sebanyak 49 botol.
5. Mencari nilai kebutuhan setiap produk dengan cara menambahkan produk
jadi dengan sediaan awal setiap produk dan kemudian mencari nilai
sediaan akhir setiap produk dengan cara mengurangi nilai kebutuhan
dengan penjualan setiap produk pada triwulan I. Nilai kebutuhan triwulan
I untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 20+4= 24 botol, Manis (M)
sebanyak 12+3= 5 botol, Asin (A) sebanyak 8+3= 11 botol dan Total (T)
sebanyak 40 +10= 50 botol. Nilai persediaan akhir triwulan I untuk jenis
kecap Sedang (S) sebanyak 24-21= 3 botol, Manis (M) sebanyak 15-13= 2

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 16


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

botol, Asin (A) sebanyak 11-9= 2 botol dan Total (T) sebanyak 50-43= 7
botol.
6. Untuk mencari persediaan awal triwulan II yang didapat dari persediaan
akhir triwulan I, nilai persediaan awal triwulan II untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 3 botol, Manis (M) sebanyak 2 botol, Asin (A) sebanyak 2 botol
dan Total (T) sebanyak 7 botol. Kemudian mencari nilai kebutuhan produk
triwulan II dengan cara menambahkan nilai produk jadi setiap produk
dengan nilai sediaan awal setiap produk, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 25+3= 28 botol, Manis (M) sebanyak 14+2= 16 botol, Asin (A)
sebanyak 10+2= 12 botol dan Total (T) sebanyak 49+7= 56 botol. Kemudian
mencari nilai sediaan akhir setiap produk dengan cara mengurangi nilai
kebutuhan dengan nilai penjualan setiap produk pada triwulan II, untuk
jenis kecap Sedang (S) sebanyak 28-23= 5 botol, Manis (M) sebanyak 16-
13= 3 botol, Asin (A) sebanyak 12-9= 3 botol dan Total (T) sebanyak 56-45=
11 botol.
7. Untuk mencari persediaan awal triwulan III yang didapat dari persediaan
akhir triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 5 botol, Manis (M)
sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 3 botol dan Total (T) sebanyak 11
botol. Kemudian mencari nilai kebutuhan produk triwulan III dengan cara
menambahkan nilai produk jadi setiap produk dengan nilai sediaan awal
setiap produk, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 25+5= 30 botol,
Manis (M) sebanyak 214+3= 17 botol, Asin (A) sebanyak 10+3= 13 botol
dan Total (T) sebanyak 49+11= 60 botol. Kemudian mencari nilai sediaan
akhir setiap produk dengan cara mengurangi nilai kebutuhan dengan nilai
penjualan setiap produk pada triwulan III, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 30-24= 6 botol, Manis (M) sebanyak 17-14= 3 botol, Asin (A)
sebanyak 13-9= 4 botol dan Total (T) sebanyak 60-47= 13 botol.
8. Untuk mencari persediaan awal triwulan IV yang didapat dari persediaan
akhir triwulan III, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 6 botol, Manis (M)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 17


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total (T) sebanyak 13
botol. Kemudian mencari nilai kebutuhan produk triwulan IV dengan cara
menambahkan nilai produk jadi setiap produk dengan nilai sediaan awal
setiap produk pada triwulan IV, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
24+27= 31 botol, Manis (M) sebanyak 14+3= 17 botol, Asin (A) sebanyak
9+5= 14 botol dan Total (T) sebanyak 47+15= 62 botol.
9. Kebutuhan produk Setahun didapat dengan cara menambahkan Penjualan
dengan Persediaan Akhir dalam setahun, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 92+7= 99 botol, Manis (M) sebanyak 54+3= 57 botol, Asin (A)
sebanyak 36+5= 41 botol dan Total (T) sebanyak 182+15= 197 botol.
Kemudian mencari produk jadi setiap produk dalam setahun dengan cara
mengurangi nilai kebutuhan dengan persediaan awal setiap produk dalam
setahun, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 99-4= 95 botol, Manis (M)
sebanyak 57-3= 54 botol, Asin (A) sebanyak 41-3= 38 botol dan Total (T)
sebanyak 197-10= 187 botol.

Dari Tabel 3-4, terlihat pola produk konstan (stabil) pada triwulan II, III, IV,
yaitu masing-masing botol produk sebanyak 49 botol dan hanya pada triwulan I
produk total sebanyak 40 botol. Seharusnya tiap triwulan total produk jumlahnya
sama, tetapi karena produk berbeda dengan produk triwulan lainnya.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 18


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
• Langkah 1
➢ I27 : =Q22
➢ I28 : =G9
➢ I29 : =SUM(I27:I28)
➢ I30 : =D9

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 19


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ I31 : =I29-I30
➢ K33 : =I31/4
➢ Q33 : =40
➢ K36 : =Q33*4
➢ Q36 : =I31-K36

• Langkah 2
➢ K44 : =((E19/E22)*Q33)
➢ K45 : =((E20/E22)*Q33)
➢ K46 : =((E21/E22)*Q33)
➢ K47 : =SUM(K44:K46)
➢ K49 : =H19+K19+N19
➢ K50 : =H20+K20+N20
➢ K51 : =H21+K21+N21
➢ K52 : =SUM(K49:K51)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 20


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ K54 : =((K49/K52)*49)
➢ K55 : =((K50/K52)*49)
➢ K56 : =((K51/K52)*49)
➢ K57 : =SUM(K54:K56)

• Langkah 3
1. Masukkan nilai penjualan masing-masing dan total produk yang tertera
pada anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan,
➢ E70 : =E19
➢ F70 : =E20
➢ G70 : =E21
➢ H70 : =E22
➢ I70 : =H19
➢ J70 : =H20
➢ K70 : =H21
➢ L70 : =H22
➢ M70 : =K19
➢ N70 : =K20
➢ O70 : =K21
➢ P70 : =K22
➢ Q70 : =Q19
➢ R70 : =Q20
➢ S70 : =Q21
➢ T70 : =Q22

2. Memasukkan nilai persediaan akhir yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan akhir triwulan IV dan setahun,
➢ Q71 : =H6
➢ R71 : =H7

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 21


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ S71 : =H8
➢ T71 : =H9
➢ U71 : =H6
➢ V71 : =H7
➢ W71 : =H8
➢ X71 : =H9

3. Memasukkan nilai persediaan awal yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan awal triwulan I dan setahun,
➢ E73 : =D6
➢ F73 : =D7
➢ G73 : =D8
➢ H73 : =D9
➢ U73 : =D6
➢ V73 : =D7
➢ W73 : =D8
➢ X73 : =D9

4. Memasukkan nilai produk jadi untuk triwulan I, II, III dan IV yang telah
dihitung sebelumnya di langkah 2,
➢ E74 : =K44
➢ F74 : =K45
➢ G74 : =K46
➢ H74 :=K47
➢ I74 : =K54
➢ M74 : =K54
➢ Q74 : =K54
➢ J74 : =K55
➢ N74 : =K55

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 22


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ R74 : =K55
➢ K74 : =K56
➢ O74 : =K56
➢ S74 : =K56
➢ L74 : =K57
➢ P74 : =K57
➢ T74 : =K57

5. Mencari nilai kebutuhan produk dan persediaan awal dan akhir triwulan
berikutnya,
➢ E72 : =SUM(E74:E73)
➢ F72 : =SUM(F74:F73)
➢ G72 : =SUM(G74:G73)
➢ H72 : =SUM(H74:H73)
➢ E71 : =E72-E70
➢ F71 : =F72-F70
➢ G71 : =G72-G70
➢ H71 : =H72-H70
➢ I73 : =E71
➢ J73 : =F71
➢ K73 : =G71
➢ L73 : =H71
➢ I72 : =SUM(I74:I73)
➢ J72 :=SUM(I74:I73)
➢ K72 : =SUM(I74:I73)
➢ L72 : =SUM(I74:I73)
➢ I71 : =I72-I70
➢ J71 : =J72-J70
➢ K71 : =K72-K70

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 23


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ L71 : =L72-L70
➢ M73 : =I71
➢ N73 : =J71
➢ O73 : =K71
➢ P73 : =L71
➢ M72 : =SUM(M74:M73)
➢ N72 : =SUM(N74:N73)
➢ O72 : =SUM(O74:O73)
➢ P72 : =SUM(P74:P73)
➢ M71 : =M72-M70
➢ N71 : =N72-N70
➢ O71 : =O72-O70
➢ P71 : =P72-P70
➢ Q73 : =M71
➢ R73 : =N71
➢ S73 : =O71
➢ T73 : =P71
➢ Q72 : =SUM(Q74:Q73)
➢ R72 : =SUM(R74:R73)
➢ S72 : =SUM(S74:S73)
➢ T72 : =SUM(T74:T73)
➢ U72 : =SUM(U70:U71)
➢ V72 : =SUM(V70:V71)
➢ W72 : =SUM(W70:W71)
➢ X72 : =SUM(X70:X71)
➢ U74 : =U72-U73
➢ V74 : =V72-V73
➢ W74 : =W72-W73
➢ X74 : =X72-X73

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 24


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

B. Mengutamakan Stabilitas Sediaan


Dengan cara mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya rencana sediaan
konstan (stabil), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir dan tingkat
produk dibiarkan berfluktuasi (berubah). Apabila sediaan awal dengan rencana
sediaan akhir tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang sama
(stabil).

Kasus 3.a (Satu Macam Produk)


Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi dan
menjual satu macam produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan digunakan
ilustrasi Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk kecap dan
jualan yang dianggarkan tahun 2016 sebagai berikut:
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Jumlah 182 botol

Adapun sediaan awal dan akhir direncanakan sama, yaitu 10 botol.


Perhitungan anggaran produk tampak pada Tabel 3-5.

Tabel 3-5
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(Dalam Botol)
Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 10 10 10 10 10

3. Produk siap jual 53 55 57 57 192


4. Sediaan awal - 10 10 10 10 10

5. Produk jadi 43 45 47 47 182

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 25


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Cara membut anggaran produk (Kasus 3.a Satu Macam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing triwulan (triwulan I - triwulan IV)
sebesar 43, 45, 47 dan 47 dan total penjualan dalam setahun pada kolom
Jualan sebesar 182 (43+45+47+47).
2. Masukkan nilai persediaan awal triwulan I dan setahun sebesar 10 dan
persediaan akhir pada triwulan IV dan setahun yang telah diketahui dari
soal sebesar 10. Sediaan akhir triwulan I akan menjadi sediaan awal
triwulan II sebesar 10, Sediaan akhir triwulan II akan menjadi sediaan awal
triwulan III sebesar 10, Sediaan akhir triwulan III akan menjadi sediaan awal
triwulan IV sebesar 10.
3. Pada triwulan I, untuk mencari produk siap jual dengan cara menambahkan
jualan dengan sediaan akhir 43+10= 53 dan untuk mencari nilai produk jadi
dengan cara mengurangi produk siap jual dengan sediaan awal 53-10= 43.
4. Pada triwulan II, untuk mencari produk siap jual dengan cara
menambahkan jualan dengan sediaan akhir 45+10= 55 dan untuk mencari
nilai produk jadi dengan cara mengurangi produk siap jual dengan sediaan
awal 55-10= 45.
5. Pada triwulan III, untuk mencari produk siap jual dengan cara
menambahkan jualan dengan sediaan akhir 47+10= 57 dan untuk mencari
nilai produk jadi dengan cara mengurangi produk siap jual dengan sediaan
awal 57-10= 47.
6. Pada triwulan IV, untuk mencari produk siap jual dengan cara
menambahkan jualan dengan sediaan akhir 47+10= 57 dan untuk mencari
nilai produk jadi dengan cara mengurangi produk siap jual dengan sediaan
awal 57-10= 47.
7. Pada triwulan IV, untuk mencari produk siap jual dengan cara
menambahkan jualan dengan sediaan akhir 47+10= 57 dan untuk mencari
nilai produk jadi dengan cara mengurangi produk siap jual dengan sediaan
awal 57-10= 47.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 26


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

8. Pada anggaran produk dalam setahun, produk siap jual didapat dari jualan
ditambah dengan sediaan akhir 182+10= 192 dan produk jadi didapat dari
produk siap jual dikurang dengan sediaan awal 192-10= 182.

Pada Tabel 3-5 tampak bahwa sediaan awal sama dengan sediaan akhir
(konstan) tiap triwulan, yaitu sebanyak 10 botol dan sebagai akibatnya tingkat
jualan sama dengan tingkat produk.

Kasus 3.b (Satu Macam Produk)


Bila rencana sediaan awal tahun berbeda dengan akhir tahun, sedangkan
anggaran produk disusun dengan mengutamakan stabilitas sediaan. Dengan
demikian, terjadi selisih antara sediaan awal dengan sediaan akhir. Selisih tersebut
dibagi 3 apabila ingin menyusun anggaran produk setahun yang dirinci dalam tiap
triwulan. Bila selisih tersebut setelah dibagi 3 menghasilkan bilangan bulat, maka
hasilnya ini dialokasikan tiap triwulan untuk menambah sediaan akhir yang
terendah.
Misalnya Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk
merencanakan:

Sediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol


Sediaan akhir tahun 2016 sebanyak 13 botol –
Selisih 3 botol

Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol.


Berarti sediaan awal tiap triwulan ditambah 1 botol, kecuali sediaan triwulan I.
Sediaan awal triwulan I dan sediaan akhir triwulan IV tidak boleh ditambah atau
dikurang sebab sudah merupakan rencana sediaan awal dan akhir yang dibuat
lebih dahulu.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 27


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Bila rencana jualan sama dengan Tabel 3-5 dan perusahaan ingin menyusun
anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan, maka dibuat seperti
pada Tabel 3-6.
Tabel 3-6
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(Dalam Botol)
Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 11 11 13 13

3. Produk siap jual 54 56 58 60 195


4. Sediaan awal - 10 11 11 11 10

5. Produk jadi 44 45 47 49 185

Cara membut anggaran produk (Kasus 3.b Satu Macam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing triwulan (triwulan I - triwulan IV)
sebesar 43, 45, 47 dan 47 dan total penjualan dalam setahun pada kolom
Jualan sebesar 182 (43+45+47+47).
2. Masukkan nilai persediaan awal triwulan I dan setahun sebesar 10 dan
persediaan akhir pada triwulan IV dan setahun yang telah diketahui dari
soal sebesar 13.
3. Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol.
Berarti sediaan awal tiap triwulan ditambah 1 botol, kecuali sediaan
triwulan I. Jadi nilai sediaan awal triwulan II-IV senilai 11 botol.
4. Pada triwulan I, untuk mencari produk siap jual dengan cara menambahkan
produk jadi dengan sediaan awal 44+10= 54 dan untuk mencari nilai
sediaan akhir dengan cara mengurangi produk siap jual dengan nilai jualan
54-43= 11.
5. Pada triwulan II, Persediaan akhir pada triwulan I akan menjadi persediaan
awal triwulan II yaitu sebesar 11 botol, kemudian untuk mencari produk

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 28


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan sediaan awal
45+11= 56 dan untuk mencari nilai sediaan akhir dengan cara mengurangi
produk siap jual dengan nilai jualan 56-45= 11.
6. Pada triwulan III, Persediaan akhir pada triwulan II akan menjadi
persediaan awal triwulan III yaitu sebesar 11 botol, kemudian untuk
mencari produk siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan
sediaan awal 47+11= 58 dan untuk mencari nilai sediaan akhir dengan cara
mengurangi produk siap jual dengan nilai jualan 58-47= 11.
7. Pada triwulan IV, Persediaan akhir pada triwulan III akan menjadi
persediaan awal triwulan IV yaitu sebesar 11 botol, kemudian untuk
mencari produk siap jual dengan cara menambahkan produk jadi dengan
sediaan awal 49+11= 60.
8. Pada anggaran produk dalam setahun, produk siap jual didapat dari jualan
ditambah dengan sediaan akhir 182+13= 195 dan produk jadi didapat dari
produk siap jual dikurang dengan sediaan awal 195-10= 185.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 29


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
➢ D27 : =D5
➢ E27 : =D6
➢ F27 : =D7
➢ G27 : =D8
➢ H27 : =D9
➢ D28 : =10
➢ E28 : =10

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 30


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ F28 : =10
➢ G28 : =10
➢ H28 : =10
➢ D30 : =10
➢ H30 : =10
➢ E30 : =D28
➢ F30 : =E28
➢ G30 : =F28
➢ D29 : =SUM(D27:D28)
➢ E29 : =SUM(E27:E28)
➢ F29 : =SUM(F27:F28)
➢ G29 : =SUM(H27:H28)
➢ H29 : =SUM(G27:G28)
➢ D31 : =D29-D30
➢ E31 : =E29-E30
➢ F31 : =F29-F30
➢ G31 : =G29-G30
➢ H31 : =H29-H30

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 31


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

• Langkah 1
➢ F40 : =10
➢ F41 : =13
➢ F42 : =F41-F40

• Langkah 2
➢ D55 : =D5
➢ E55 : =D6
➢ F55 : =D7
➢ G55 : =D8
➢ H55 : =D9
➢ G56 : =13
➢ H56 : =13
➢ D58 : =10

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 32


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ H58 : =10
➢ E58 : =11
➢ F58 : =11
➢ G58 : =11
➢ D56 : =E58
➢ E56 : =F58
➢ F56 : =G58
➢ D57 : =SUM(D55:D56)
➢ E57 : =SUM(E55:E56)
➢ F57 : =SUM(F55:F56)
➢ G57 : =SUM(H55:H56)
➢ H57 : =SUM(G55:G56)
➢ D59 : =D57-D58
➢ E59 : =E57-E58
➢ F59 : =F57-F58
➢ G59 : =G57-G58
➢ H59 : =H57-H58

Kasus 4.a (Bermacam Produk)


Lihat kembali Tabel 3-6, tampak bahwa sediaan akhir stabil sebanyak 11
botol pada triwulan I, II dan III.
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk dengan bermacam
produk dan mengutamakan stabilitas sediaan digunakan ilustrasi Perusahaan
Kecap Asli dengan data seandainya perusahaan memproduksi lebih dari satu
macam produk, sedangkan sediaan awal dan akhir tahun direncanakan tidak sama
besarnya, maka selisih awal dan akhir tersebut dialokasikan dengan cara sebagai
berikut.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 33


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Rencana Persediaan 2016 Selisih


Jenis Kecap Selisih
Awal Akhir Dibagi 3
Sedang (S) 4 Botol 7 Botol 3 1
Manis (M) 3 Botol 3 Botol 0 0
Asin (A) 3 Botol 5 Botol 2 0,67
Total (A) 10 Botol 15 Botol 5 1,67

Bila anggaran produk setahun disusun secara triwulan, maka selisih yang
dibagi 3 tersebut ditambahkan pada sediaan awal tiap triwulan, kecuali sediaan
awal triwulan I dan sediaan akhir triwulan IV. Untuk kecap sedang sediaan awal
tiap triwulan, yaitu triwulan II, III, dan IV ditambah 1 botol.
Kecap manis tidak mendapatkan tambahan sediaan karena sediaan awal
kecap manis sama dengan sediaan akhir. Untuk kecap asin, karena selisih sediaan
0,67 tidak merupakan bilangan bulat, maka selisih 0,67 dijadikan 1. Artinya
sediaan awal tiap triwulan ditambah 1, tetapi hanya 2 triwulan yang mendapatkan
tambahan sediaan yaitu triwulan yang tingkat jualannya tertinggi. Bila anggaran
jualan tahun 2016 yang kita gunakan data sama dengan Tabel 3-3, maka sediaan
awal kecap asin yang tidak mendapatkan tambahan sediaan adalah pada triwulan
II dan yang mendapatkan tambahan sediaan awal adalah pada triwulan III dan IV.
Jualan kecap asin tiap triwulan berjumlah 9 botol, seharusnya tiap triwulan
mendapatkan tambahan sediaan awal sebanyak 1 botol, tetapi karena selisih
sediaan kecap asin hanya 2 botol, maka pada triwulan III dan IV yang total
penjualannya tertinggi yang mendapat tambahan sediaan masing-masing
sebanyak 1 botol.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 34


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Setelah itu dapat disusun anggaran produk seperti yang tampak pada tabel 3-7.
Tabel 3-7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)

Triwulan
Setahun
Keterangan I II
III IV
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan akhir + 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 7 3 5 15 7 3 5 15
Kebutuhan 26 16 12 54 28 16 13 57 29 17 13 59 31 17 14 62 99 57 41 197
Sediaan awal - 4 3 3 10 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 4 3 3 10
Produk jadi 22 13 9 44 23 13 10 46 24 14 9 47 26 14 10 50 95 54 38 187

Cara membut anggaran produk (Kasus 4.a Satu Bermacam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing dan total produk yang tertera pada
anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan, Anggaran jualan
triwulan I untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 21 botol, Manis (M)
sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 43
botol. Anggaran jualan triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
23 botol, Manis (M) sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total
(T) sebanyak 45 botol. Anggaran jualan triwulan III untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14 botol, Asin (A)
sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran jualan triwulan
IV untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14
botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran
jualan dalam setahun untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 92 botol,
Manis (M) sebanyak 54 botol, Asin (A) sebanyak 36 botol dan Total (T)
sebanyak 182 botol.
2. Memasukkan nilai sediaan awal yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan awal triwulan I dan setahun, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 4 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 3 botol

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 35


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

dan Total (T) sebanyak 10 botol. Kemudian triwulan II-IV. Anggaran jualan
triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 5 botol, Manis (M)
sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 3 botol dan Total (T) sebanyak 11
botol. Anggaran jualan triwulan III untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
5 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total
(T) sebanyak 12 botol. Anggaran jualan triwulan IV untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 5 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A)
sebanyak 4 botol dan Total (T) sebanyak 12 botol.
3. Memasukkan nilai sediaan akhir yang telah diketahui di soal pada kolom
sediaan akhir triwulan IV dan setahun, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 7 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 5 botol
dan Total (T) sebanyak 15 botol. Kemudian triwulan I-III. Persediaan awal
triwulan IV adalah persediaan akhir triwulan III, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 5 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol
dan Total (T) sebanyak 12 botol. Persediaan awal triwulan III adalah
persediaan akhir triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 5 botol,
Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total (T)
sebanyak 12 botol. Persediaan awal triwulan II adalah persediaan akhir
triwulan I, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 5 botol, Manis (M)
sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 3 botol dan Total (T) sebanyak 11
botol.
4. Mencari nilai kebutuhan dengan cara menambahkan nilai jualan dengan
persediaan akhir. Kebutuhan produk triwulan I, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 21+5= 26 botol, Manis (M) sebanyak 13+3= 16 botol, Asin (A)
sebanyak 9+3= 12 botol dan Total (T) sebanyak 43+11= 54 botol.
Kebutuhan produk triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 23+5=
28 botol, Manis (M) sebanyak 13+3= 16 botol, Asin (A) sebanyak 9+4= 13
botol dan Total (T) sebanyak 45+12= 57 botol. Kebutuhan produk triwulan
III, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 24+5= 29 botol, Manis (M)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 36


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

sebanyak 14+3= 17 botol, Asin (A) sebanyak 9+4= 13 botol dan Total (T)
sebanyak 47+12= 59 botol. Kebutuhan produk triwulan IV, untuk jenis
kecap Sedang (S) sebanyak 24+7= 31 botol, Manis (M) sebanyak 14+3= 17
botol, Asin (A) sebanyak 9+5= 14 botol dan Total (T) sebanyak 47+15= 62
botol. Kebutuhan produk dalam setahun untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 92+7= 99 botol, Manis (M) sebanyak 54+3= 57 botol, Asin (A)
sebanyak 36+5= 41 botol dan Total (T) sebanyak 182+15= 197 botol.
5. Mencari nilai Produk jadi dengan cara mengurangkan nilai kebutuhan
dengan persediaan awal. Produk jadi triwulan I, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 26-4= 22 botol, Manis (M) sebanyak 16-3= 13 botol, Asin (A)
sebanyak 12-3= 9 botol dan Total (T) sebanyak 54-10= 44 botol. Produk jadi
triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 28-5= 23 botol, Manis
(M) sebanyak 16-3= 13 botol, Asin (A) sebanyak 13-3= 10 botol dan Total
(T) sebanyak 57-11= 46 botol. Produk jadi triwulan III, untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 29-5= 24 botol, Manis (M) sebanyak 17-3= 14 botol,
Asin (A) sebanyak 13-4= 9 botol dan Total (T) sebanyak 59-12= 47 botol.
Produk jadi triwulan IV, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 31-5= 26
botol, Manis (M) sebanyak 17-3= 14 botol, Asin (A) sebanyak 14-4= 10
botol dan Total (T) sebanyak 62-12= 50 botol. Produk jadi dalam setahun
untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 99-4= 95 botol, Manis (M) sebanyak
57-3= 54 botol, Asin (A) sebanyak 41-3= 38 botol dan Total (T) sebanyak
197-10= 187 botol.

Kasus 4.b (Bermacam Produk)


Pada Tabel 3-7 tampak bahwa sediaan akhir stabil hanya untuk dua triwulan,
yaitu triwulan II dan III (masing-masing kecap sedang sebanyak 5 botol, kecap
manis sebanyak 3 botol dan kecap asin sebanyak 4 botol). Bila sediaan awal lebih
besar dari sediaan akhir, misalnya:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 37


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Rencana Persediaan 2016 Selisih


Jenis Kecap Selisih
Awal Akhir Dibagi 3
Sedang (S) 7 Botol 4 Botol 3 1
Manis (M) 3 Botol 3 Botol 0 0
Asin (A) 5 Botol 3 Botol 2 0,67
Total (A) 15 Botol 10 Botol 5 1,67

Misalnya rencana jualan sama dengan Tabel 3-3 seperti yang baru dibahas,
maka anggaran produk dapat kita susun seperti pada Tabel 3-8.
Tabel 3-8
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)
Triwulan
Setahun
Keterangan I II
III IV
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan akhir + 6 3 4 13 6 3 4 13 6 3 5 14 4 3 3 10 4 3 3 10
Kebutuhan 27 16 13 56 29 16 13 58 30 17 14 61 28 17 12 57 96 57 39 192
Sediaan awal - 7 3 5 15 6 3 4 13 6 3 4 13 6 3 5 14 7 3 5 15
Produk jadi 20 13 8 41 23 13 9 45 24 14 10 48 22 14 7 43 89 54 34 177

Pada Tabel 3-8 tampak bahwa sediaan stabil pada triwulan I dan II (masing-
masing kecap sedang sebanyak 6 botol, kecap manis sebanyak 3 botol, dan kecap
asin sebanyak 4 botol).

Cara membut anggaran produk (Kasus 4.b Satu Bermacam Produk) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing dan total produk yang tertera pada
anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan, Anggaran jualan
triwulan I untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 21 botol, Manis (M)
sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 43
botol. Anggaran jualan triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
23 botol, Manis (M) sebanyak 13 botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total
(T) sebanyak 45 botol. Anggaran jualan triwulan III untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14 botol, Asin (A)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 38


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran jualan triwulan
IV untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 24 botol, Manis (M) sebanyak 14
botol, Asin (A) sebanyak 9 botol dan Total (T) sebanyak 47 botol. Anggaran
jualan dalam setahun untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 92 botol,
Manis (M) sebanyak 54 botol, Asin (A) sebanyak 36 botol dan Total (T)
sebanyak 182 botol.
2. Memasukkan nilai sediaan awal yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan awal triwulan I dan setahun, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 7 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 5 botol
dan Total (T) sebanyak 15 botol. Kemudian triwulan II-IV. Anggaran jualan
triwulan II untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 6 botol, Manis (M)
sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total (T) sebanyak 13
botol. Anggaran jualan triwulan III untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak
6 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total
(T) sebanyak 13 botol. Anggaran jualan triwulan IV untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 6 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A)
sebanyak 5 botol dan Total (T) sebanyak 14 botol.
3. Memasukkan nilai sediaan akhir yang telah diketahui di soal pada kolom
sediaan akhir triwulan IV dan setahun, untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 4 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol
dan Total (T) sebanyak 10 botol. Kemudian triwulan I-III. Persediaan awal
triwulan IV adalah persediaan akhir triwulan III, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 6 botol, Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 5 botol
dan Total (T) sebanyak 14 botol. Persediaan awal triwulan III adalah
persediaan akhir triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 6 botol,
Manis (M) sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total (T)
sebanyak 13 botol. Persediaan awal triwulan II adalah persediaan akhir
triwulan I, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 6 botol, Manis (M)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 39


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

sebanyak 3 botol, Asin (A) sebanyak 4 botol dan Total (T) sebanyak 13
botol.
4. Mencari nilai kebutuhan dengan cara menambahkan nilai jualan dengan
persediaan akhir. Kebutuhan produk triwulan I, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 21+6= 27 botol, Manis (M) sebanyak 13+3= 16 botol, Asin (A)
sebanyak 9+4= 13 botol dan Total (T) sebanyak 43+13= 56 botol.
Kebutuhan produk triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 23+6=
29 botol, Manis (M) sebanyak 13+3= 16 botol, Asin (A) sebanyak 9+4= 13
botol dan Total (T) sebanyak 45+13= 58 botol. Kebutuhan produk triwulan
III, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 24+6= 30 botol, Manis (M)
sebanyak 14+3= 17 botol, Asin (A) sebanyak 9+5= 14 botol dan Total (T)
sebanyak 47+14= 61 botol. Kebutuhan produk triwulan IV, untuk jenis
kecap Sedang (S) sebanyak 24+4= 28 botol, Manis (M) sebanyak 14+3= 17
botol, Asin (A) sebanyak 9+3= 12 botol dan Total (T) sebanyak 47+10= 57
botol. Kebutuhan produk dalam setahun untuk jenis kecap Sedang (S)
sebanyak 92+4= 96 botol, Manis (M) sebanyak 54+3= 57 botol, Asin (A)
sebanyak 36+3= 39 botol dan Total (T) sebanyak 182+10= 192 botol.
5. Mencari nilai Produk jadi dengan cara mengurangkan nilai kebutuhan
dengan persediaan awal. Produk jadi triwulan I, untuk jenis kecap Sedang
(S) sebanyak 27-7= 20 botol, Manis (M) sebanyak 16-3= 13 botol, Asin (A)
sebanyak 13-5= 8 botol dan Total (T) sebanyak 56-15= 41 botol. Produk jadi
triwulan II, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 29-6= 23 botol, Manis
(M) sebanyak 16-3= 13 botol, Asin (A) sebanyak 13-4= 9 botol dan Total (T)
sebanyak 58-13= 45 botol. Produk jadi triwulan III, untuk jenis kecap
Sedang (S) sebanyak 30-6= 24 botol, Manis (M) sebanyak 17-3= 14 botol,
Asin (A) sebanyak 14-4= 10 botol dan Total (T) sebanyak 61-13= 48 botol.
Produk jadi triwulan IV, untuk jenis kecap Sedang (S) sebanyak 28-6= 22
botol, Manis (M) sebanyak 17-3= 14 botol, Asin (A) sebanyak 12-5= 7 botol
dan Total (T) sebanyak 57-14= 43 botol. Produk jadi dalam setahun untuk

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 40


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

jenis kecap Sedang (S) sebanyak 96-7= 89 botol, Manis (M) sebanyak 57-3=
54 botol, Asin (A) sebanyak 39-5= 34 botol dan Total (T) sebanyak 192-15=
177 botol.

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 41


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
A. Anggaran produk (Sediaan awal lebih kecil dari sediaan akhir)
1. Masukkan nilai penjualan masing-masing dan total produk yang tertera
pada anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan,
➢ E47 : =E28
➢ F47 : =E29
➢ G47 : =E30
➢ H47 : =E31
➢ I47 : =H28
➢ J47 : =H29
➢ K47 : =H30
➢ L47 : =H31
➢ M47 : =K28
➢ N47 : =K29
➢ O47 : =K30
➢ P47 : =K30
➢ Q47 : =N28
➢ R47 : =N29
➢ S47 : =N30
➢ T47 : =N31
➢ U47 : =Q28
➢ V47 : =Q29
➢ W47 =Q30
➢ X47 : =Q31

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 42


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

2. Memasukkan nilai sediaan awal yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan awal triwulan I dan setahun, kemudian triwulan II-IV.
➢ E50 : =D7
➢ F50 : =D8
➢ G50 : =D9
➢ H50 : =D10
➢ U50 : =D7
➢ V50 : =D8
➢ W50 : =D9
➢ X50 : =D10
➢ I50 : =5
➢ J50 : =3
➢ K50 : =3
➢ L50 : =SUM(I50:K50)
➢ M50 : =5
➢ N50 : =3
➢ O50 : =4
➢ P50 : =SUM(M50:O50)
➢ Q50 : =5
➢ R50 : =3
➢ S50 : =4
➢ T50 : =SUM(Q50:S50)

3. Memasukkan nilai sediaan akhir yang telah diketahui di soal pada kolom
sediaan akhir triwulan IV dan setahun, kemudian triwulan I-III.
➢ Q48 : =G7
➢ R48 : =G8
➢ S48 : =G9
➢ T48 : =G10

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 43


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ U48 : =G7
➢ V48 : =G8
➢ W48 : =G9
➢ X48 : =G10
➢ M48 : =Q50
➢ N48 : =R50
➢ O48 : =S50
➢ P48 : =T50
➢ I48 : =M50
➢ J48 : =N50
➢ K48 : =O50
➢ L48 : =P50
➢ E48 : =I50
➢ F48 : =J50
➢ G48 : =K50
➢ H48 : =L50

4. Mencari nilai kebutuhan dengan cara menambahkan nilai jualan dengan


persediaan akhir, caranya sebagai berikut :
➢ E49 : =SUM(E47:E48)
➢ F49 : =SUM(F47:F48)
➢ G49 : =SUM(G47:G48)
➢ H49 : =SUM(H47:H48)
➢ I49 : =SUM(I47:I48)
➢ J49 :=SUM(J47:J48)
➢ K49 : =SUM(K47:K48)
➢ L49 : =SUM(L47:L48)
➢ M49 : =SUM(M47:M48)
➢ N49 : =SUM(N47:N48)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 44


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ O49 : =SUM(O47:O48)
➢ P49 : =SUM(P47:P48)
➢ Q49 : =SUM(Q47:Q48)
➢ R49 : =SUM(R47:R48)
➢ S49 : =SUM(S47:S48)
➢ T49 : =SUM(T47:T48)
➢ U49 : =SUM(U47:U48)
➢ V49 : =SUM(V47:V48)
➢ W49 : =SUM(W47:W48)
➢ X49 : =SUM(X47:X48)

5. Mencari nilai Produk jadi dengan cara mengurangkan nilai kebutuhan


dengan persediaan awal, caranya sebagai berikut :
➢ E51 : =E49-E50
➢ F51 : =F49-F50
➢ G51 : =G49-G50
➢ H51 : =H49-H50
➢ I51 : =I49-I50
➢ J51 : =J49-J50
➢ K51 : =K49-K50
➢ L51 : =L49-L50
➢ M51 : =M49-M50
➢ N51 : =N49-N50
➢ O51 : =O49-O50
➢ P51 : =P49-P50
➢ Q51 : =Q49-Q50
➢ R51 : =R49-R50
➢ S51 : =S49-S50
➢ T51 : =T49-T50

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 45


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ U51 : =U49-U50
➢ V51 : =V49-V50
➢ W51 : =W49-W50
➢ X51 : =X49-X50

B. Anggaran produk (Sediaan awal lebih kecil dari sediaan akhir)


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing dan total produk yang tertera
pada anggaran penjualan di kolom Penjualan atau Jualan,
➢ E62 : =E28
➢ F62 : =E29
➢ G62 : =E30
➢ H62 : =E31
➢ I62 : =H28
➢ J62 : =H29
➢ K62 : =H30
➢ L62 : =H31
➢ M62 : =K28
➢ N62 : =K29
➢ O62 : =K30
➢ P62 : =K30
➢ Q62 : =N28
➢ R62 : =N29
➢ S62 : =N30
➢ T62 : =N31
➢ U62 : =Q28
➢ V62 : =Q29
➢ W62 =Q30
➢ X62 : =Q31

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 46


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

2. Memasukkan nilai sediaan awal yang telah diketahui di soal pada kolom
persediaan awal triwulan I dan setahun, kemudian triwulan II-IV.
➢ E65 : =D15
➢ F65 :=D16
➢ G65 : =D17
➢ H65 : =D18
➢ U65 : =D15
➢ V65 : =D16
➢ W65 : =D17
➢ X65 : =D18
➢ I65 : =6
➢ J65 : =3
➢ K65 : =4
➢ L65 : =SUM(I65:K65)
➢ M65 : =6
➢ N65 : =3
➢ O65 : =4
➢ P65 : =SUM(M65:O65)
➢ Q65 : =6
➢ R65 : =3
➢ S65 : =5
➢ T65 : =SUM(Q65:S65)

3. Memasukkan nilai sediaan akhir yang telah diketahui di soal pada kolom
sediaan akhir triwulan IV dan setahun, kemudian triwulan I-III.
➢ Q63 : =G15
➢ R63 : =G15
➢ S63 : =G15
➢ T63 : =G15

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 47


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ U63 : =G15
➢ V63 : =G5
➢ W63 : =G15
➢ X63 : =G15
➢ M63 : =Q65
➢ N63 : =R65
➢ O63 : =S65
➢ P63 : =T65
➢ I63 : =M65
➢ J63 : =N65
➢ K63 : =O65
➢ L63 : =P65
➢ E63 : =I65
➢ F63 : =J65
➢ G63 : =K65
➢ H63 : =L65

4. Mencari nilai kebutuhan dengan cara menambahkan nilai jualan dengan


persediaan akhir, caranya sebagai berikut :
➢ E64 : =SUM(E62:E63)
➢ F64 : =SUM(F62:F63)
➢ G64 : =SUM(G62:G63)
➢ H64 : =SUM(H62:H63)
➢ I64 : =SUM(I62:I63)
➢ J64 : =SUM(J62:J63)
➢ K64 : =SUM(K62:K63)
➢ L64 : =SUM(L62:L63)
➢ M64 :=SUM(M62:M63)
➢ N64 : =SUM(N62:N63)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 48


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ O64 : =SUM(O62:O63)
➢ P64 : =SUM(P62:P63)
➢ Q64 : =SUM(Q62:Q63)
➢ R64 : =SUM(R62:R63)
➢ S64 : =SUM(S62:S63)
➢ T64 : =SUM(T62:T63)
➢ U64 : =SUM(U62:U63)
➢ V64 : =SUM(V62:V63)
➢ W64 : =SUM(W62:W63)
➢ X64 : =SUM(X62:H63)

5. Mencari nilai Produk jadi dengan cara mengurangkan nilai kebutuhan


dengan persediaan awal, caranya sebagai berikut :
➢ E66 : =E64-E65
➢ F66 : =F64-F65
➢ G66 : =G64-G65
➢ H66 : =H64-H65
➢ I66 : =I64-I65
➢ J66 : =J64-J65
➢ K66 : =K64-K65
➢ L66 : =L64-L65
➢ M66 : =M64-M65
➢ N66 : =N64-N65
➢ O66 : =O64-O65
➢ P66 : =P64-P65
➢ Q66 : =Q64-E65
➢ R66 : =R64-R65
➢ S66 : =S64-S65
➢ T66 : =T64-T65

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 49


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ U66 : =U64-U65
➢ V66 : =V64-V65
➢ W66 : =W64-W65
➢ X66 : =X64-X65

C. Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan


Pada cara gabungan ini bila tingkat produk stabil maka ada kemungkinan
tingkat sediaan berubah, tetapi bila tingkat sediaan stabil maka ada kemungkinan
tingkat produk berubah. Jadi, pada cara gabungan ini suatu saat produk stabil dan
pada saat lain sediaan stabil atau pada suatu saat tingkat produk berubah dan
pada saat lain tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.

Kasus 5 (Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan)


Contoh: Sediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal sebanyak 18 botol.
Produk jadi minimal tiap triwulan sebanyak 40 botol dan maksimal sebanyak 60
botol. Rencana sediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol dan sediaan akhir
sebanyak 15 botol. Anggaran jualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi
satu macam produk selama tahun 2016 sebagai berikut :

Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Setahun 182 botol

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 50


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Dari data tersebut di atas dapat dibuat anggaran produk dengan cara
kombinasi seperti yang tampak pada Tabel 3-9.
Tabel 3-9
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)
Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 11 13 15 15

3. Produk siap jual 54 56 60 62 197


4. Sediaan awal - 10 11 11 13 10

5. Produk jadi 44 45 49 49 187

Pada Tabel 3-9 tampak bahwa triwulan III dan IV produk stabil (konstan)
dengan tingkat produk sebanyak 49 botol, namun pada triwulan I dan II tampak
bahwa sediaan akhir stabil dengan tingkat sediaan sebanyak 11 botol dan tingkat
produk yang berfluktuasi.

Cara membut anggaran produk (Gabungan antara Stabilitas Produk dengan


Stabilitas Sediaan) :
1. Masukkan nilai penjualan masing-masing triwulan (triwulan I - triwulan IV)
sebesar 43, 45, 47 dan 47 dan total penjualan dalam setahun pada kolom
Jualan sebesar 182 (43+45+47+47).
2. Masukkan nilai persediaan akhir pada kolom kolom sediaan akhir triwulan
IV dan setahun sebesar 15 botol kemudian masukkan nilai persediaan awal
pada kolom kolom sediaan awal triwulan I dan setahun sebesar 10 botol.
3. Menetapkan nilai sediaan akhir triwulan I dan II yang sama besar yaitu
sebesar 11 (karena stabilitas sediaan). Sediaan akhir triwulan I akan
menjadi sediaan awal triwulan II sebesar 11, Sediaan akhir triwulan II akan
menjadi sediaan awal triwulan III sebesar 11. Selanjutnya mencari nilai

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 51


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

produk siap jual dengan cara menambahkan nilai jualan dengan sediaan
akhir, pada triwulan I produk siap jual sebesar 43+11= 54 dan nilai produk
jadi didapat dari produk siap jual dikurang dengan sediaan awal, produk
jadi triwulan I sebesar 54-10= 44. Pada triwulan II produk siap jual sebesar
45+11= 56 dan produk jadi triwulan II sebesar 56-11= 45.
4. Menetapkan nilai produk jadi triwulan III dan IV yang sama besar yaitu
sebesar 49 (karena stabilitas produk). Kemudian mencari nilai produk siap
jual dengan cara menambahkan nilai produk jadi dengan sediaan awal dan
mencari nilai sediaan akhir dengan cara mengurangi nilai produk siap jual
dengan nilai anggaran jualan. Nilai produk siap jual triwulan III sebesar
49+11= 60 dan nilai sediaan akhir triwulan III sebesar 60-47= 13. Sediaan
akhir triwulan III akan menjadi sediaan awal triwulan IV yaitu sebesar 13.
Nilai produk siap jual triwulan IV sebesar 49+13= 62.
5. Nilai produk siap jual dalam setahun didapat dari 182+15= 197 kemudian
mencari nilai produk jadi dengan cara menambahkan nilai produk siap jual
dengan sediaan awal, nilai produk jadi dalam setahun yaitu sebesar 197-
10= 187.

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 52


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
➢ E27 : =E13
➢ F27 : =E14
➢ G27 : =E15
➢ H27 : =E16
➢ I27 : =E17
➢ H28 : =H10
➢ I28 : =H10
➢ E31 : =H9
➢ I31 : =H9
➢ E28 : =11

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 53


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ E29 : =SUM(E27:E28)
➢ E31 : =E29-E30
➢ F28 : =11
➢ F29 : =SUM(F27:F28)
➢ F30 : =E28
➢ F31 : =F29-F30
➢ G31 : =49
➢ G30 : =F28
➢ G29 : =SUM(G31:G30)
➢ G28 : =G29-G27
➢ H29 : =SUM(H27:H28)
➢ H30 : =G28
➢ I29 : =SUM(I27:I28)
➢ I31 : =I29-I30

D. Disesuaikan dengan Keperluan Manajemen


Anggaran produk dapat juga dibuat sesuai keperluan manajemen. Dalam hal
ini, manajemen dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode. Manajemen
menentukan tingkat sediaan setiap periode karena manajemen ingin mengatur
tingkat peraturan sediaan.

Kasus 6 (Disesuaikan dengan Keperluan Manajemen)


Contoh: anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli seperti pada Tabel 3-9, yaitu :
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Setahun 182 botol

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 54


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Kemudian manajemen menetapkan sediaan akhir triwulan I, II, III, dan IV


masing-masing yaitu :
Triwulan I 11 botol
II 12 botol
III 13 botol
IV 13 botol

Dengan demikian, bila sediaan awal tahun sebanyak 10 botol maka anggaran
produk dibuat seperti yang tampak pada Tabel 3-10.
Dengan tingkat sediaan akhir seperti tampak pada Tabel 3-10 berarti
manajemen menghendaki putaran sediaan triwulan I = 43 botol ÷ 11 botol = 3,91
kali; triwulan II = 45 botol ÷ {(11 botol + 12 botol) ÷ 2} = 3,91 kali, triwulan III = 47
botol ÷ {(12 botol + 13 botol) ÷ 2} = 3,76 kali, triwulan IV = 47 botol ÷ {(13 botol +
13 botol) ÷ 2} = 3,62 kali. Tingkat putaran sediaan dihitung dengan rumus:
Jualan
Putaran sediaan produk jadi =
Rata-rata sediaan produk jadi
Sediaan produk jadi awal + Sediaan produk jadi akhir
Putaran sediaan produk jadi =
2

Tabel 3-10
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (Dalam Botol)
Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 12 13 13 13

3. Produk siap jual 54 57 60 60 195


4. Sediaan awal - 10 11 12 13 10

5. Produk jadi 44 46 48 47 185

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 55


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Cara membut anggaran produk (Disesuaikan dengan Keperluan Manajemen) :


1. Masukkan nilai penjualan masing-masing triwulan (triwulan I - triwulan IV)
sebesar 43, 45, 47 dan 47 dan total penjualan dalam setahun pada kolom
Jualan sebesar 182 (43+45+47+47).
2. Masukkan nilai persediaan akhir pada kolom kolom sediaan akhir triwulan
I-IV dan setahun, persediaan akhir triwulan I sebesar 11, triwulan II sebesar
12, triwulan III dan IV sebesar 13 dan persediaan akhir setahun sebesar 13.
Kemudian masukkan nilai persediaan awal pada kolom kolom sediaan awal
triwulan I dan setahun sebesar 10 botol. Persediaan akhir triwulan I akan
menajadi persediaan awal triwulan II yaitu sebesar 11 botol, persediaan
akhir triwulan II akan menajadi persediaan awal triwulan III yaitu sebesar
12 botol, persediaan akhir triwulan III akan menajadi persediaan awal
triwulan IV yaitu sebesar 13 botol.
3. Mencari nilai produk siap jual dengan cara menambahkan nilai jualan
dengan sediaan akhir, pada triwulan I produk siap jual sebesar 43+11= 54,
pada triwulan II produk siap jual sebesar 45+12= 57, pada triwulan III
produk siap jual sebesar 47+13= 60, pada triwulan IV produk siap jual
sebesar 47+13= 60 dan pada produk jadi setahun sebesar 182+13= 195.
4. Produk jadi didapat dari produk siap jual dikurang dengan sediaan awal,
produk jadi triwulan I sebesar 54-10= 44, produk jadi triwulan II sebesar
57-11= 46, produk jadi triwulan III sebesar 60-12= 48, produk jadi triwulan
IV sebesar 60-13= 47 dan produk jadi triwulan dalam setahun sebesar 195-
10= 185.
5. Mencari nilai putaran sediaan dengan cara membagi nilai jualan dengan
rata-rata sediaan produk jadi atau sediaan produk jadi awal ditambah
sediaan produk jadi akhir kemudian dibagi dua. Putaran sediaan triwulan I
= 43 botol ÷ 11 botol = 3,91 kali; triwulan II = 45 botol ÷ {(11 botol + 12
botol) ÷ 2} = 3,91 kali, triwulan III = 47 botol ÷ {(12 botol + 13 botol) ÷ 2} =
3,76 kali, triwulan IV = 47 botol ÷ {(13 botol + 13 botol) ÷ 2} = 3,62 kali.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 56


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

Langkah pengerjaan dengan menggunakan Software Microsoft Excel :

Sebelum mengerjakan soal, masukkan terlebih dahulu informasi yang telah


diketahui dari soal seperti nilai anggaran penjualan, sediaan produk jadi awal, dan
sediaan produk jadi akhir pada bagian “Diketahui”, kemudian :
1. Masukkan nilai penjualan triwulan I-IV dan setahun pada kolom Jualan,
dengan cara :
➢ E27 : =E12
➢ F27 : =E13

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 57


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ G27 : =E14
➢ H27 : =E15
➢ I27 : =E16

2. Masukkan nilai Sediaan akhir triwulan I-IV dan setahun pada kolom Jualan,
dengan cara :
➢ E28 : =H5
➢ F28 : =H6
➢ G28 : =H7
➢ H28 : =H8
➢ I28 : =H8

3. Masukkan nilai Sediaan awal triwulan I-IV dan setahun pada kolom Sediaan
awal, dengan cara :
➢ E30 : =H9
➢ I30 : =H9
➢ F30 : =E28
➢ G30 : =F28
➢ H30 : =G28

4. Mencari nilai Produk siap jual triwulan I, II, III, IV dan tahunan ,
➢ E29 : =SUM(E27:E28)
➢ F29 : =SUM(F27:F28)
➢ G29 : =SUM(G27:G28)
➢ H29 : =SUM(H27:H28)
➢ I29 : =SUM(I27:I28)

5. Mencari nilai Produk jadi triwulan I, II, III, IV dan tahunan,


➢ E31 : =E29-E30

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 58


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

➢ F31 =F29-F30
➢ G31 : =G29-G30
➢ H31 : =H29-H30
➢ I31 : =I29-I30

6. Mencari nilai perputaran persediaan triwulan I, II, III, IV dan Setahun,


➢ G33 :=E27/28.
➢ G34 : =F27/((F30+F28)/2)
➢ G35 =G27/((G30+G28)/2)
➢ G36 :=H27/((H30+H28)/2)

Kesimpulan
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang
didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas)
waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Tujuan disusunnya anggaran produksi
antara lain adalah untuk (a) Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang
dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan, (b) Menjaga tingkat
persediaan yang memadai dan (c) Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga
biaya-biaya produksi yang dihasilkan akan seminimal mungkin atau dengan
menekan biaya-biaya produksi barang seminim mungkin. Faktor-faktor yang
memengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu adalah (a) Jumlah barang yang telah
direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran
penjualan, (b) Kapasitas mesin dan peralatan pabrik, (c) Tenaga kerja yang dimiliki
yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya, (d) Stabilitas bahan baku, (d)
Modal kerja yang dimiliki dan (f) Fasilitas gudang.
Pendekatan just in time menyatakan bahwa barang seharusnya ditarik
melalui sistem oleh permintaan saat ini bukan didorong melalui jadwal yang tetap

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 59


TOPIK 3. ANGGARAN PRODUKSI

berdasarkan pada permintaan yang diantisipasi. Pendekatan persediaan Just in


Time dan tradisional memiliki memiliki beberapa perbedaan yaitu pada biaya
pemesanan, ketidakpastian dalam permintaan dan biaya persediaan yang lebih
rendah. Kelemahan yang mencolok dari sistem JIT adalah tidak adanya persediaan
sebagai cadangan jika terjadi gangguan produksi. Penjualan saat ini secara konstan
terancam oleh gangguan yang tidak diharapkan dalam produksi. Bahkan, jika
sebuah permasalahan terjadi, pendekatan JIT mencoba untuk menemukan dan
memecahkan permasalahan sebelum aktivitas produksi selanjutnya dapat
dilaksanakan. Para pengecer yang menggunakan strategi JIT juga menghadapi
kemungkinan adanya kekurangan barang.
Penyusunan anggaran produk dapat disusun dengan empat cara, yaitu
mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan stabilitas sediaan, gabungan
antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta disesuaikan dengan
keperluan manajemen.

REFERENSI :
Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Graha
Ilmu. Yogyakarta
Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan.
Gosyen Publishing. Yogyakarta
Nafarin, M. 2019. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga. Salemba Empat.
Jakarta
Mowen, Maryanne M. et al. 2017. Dasar-Dasar Akuntansi Manajerial, Edisi Kelima.
Salemba Empat. Jakarta

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 60

Anda mungkin juga menyukai