Anda di halaman 1dari 5

Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimumkan Biaya Praduksi di Konveksi

Dominique

Denastri Ginintiya Putri 1), Elisa Yolanda Siahaan2), Nur 3), Fabiola Agata4), Nico Adik Setyawan5)
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Jalan Limo Cinere, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 16515
E-mail: denastri.17@gmail.com1), elisayolandasiahaan@gmail.com2), nurrizkykafp@gmail.com3),
fabiolaagata99@gmail.com4) , nicoadik99@gmail.com5)

Abstrak
Konveksi “Dominique” adalah salah satu industri konveksi yang memproduksi pakaian gamis Jenis
produksi pada konveksi “Dominique” adalah make to stock. Make to stock adalah membuat suatu produk
akhir untuk persediaan sebelum pesanan konsumen diterima atau dengan kata lain, produk akan dikirim
dari persediaan jika konsumen sudah melakukan pesanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui usulan terbaik sehingga mampu mengoptimalkan penjualan yang sudah ada menggunakan
Metode Peramalan dan Metode Agregat. Hasil menunjukkan bahwa metode peramalan yang paling baik
adalah metode peramalan Single Moving Average karena mempunyai nilai MAPE yang paling kecil yaitu
0.100470707. Sedangkan untuk perencanaan agregat menggunakan metode Level Strategy, Chase Strategy
dan Mixed Strategy, total cost yang paling rendah adalah metode Chase Strategy yaitu sebesar Rp
828,880,000.

Kata kunci: Konveksi Dominique, Peramalan, Agregat, Make To Stock.

1. Pendahuluan
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang 2. Tinjauan Pustaka
digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah Tinjauan pustaka yang digunakan dalam
kebutuhan pokok manusia selain makanan dan
penelitian ini adalah teori yang menjadi landasan
tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Konveksi
“Dominique” adalah salah satu industri konveksi dalam penelitian, selain itu juga melalui referensi
yang berada di Jalan Pademangan 2 Gang 21. dari jurnal-jurnal nasional.
Konveksi yang memproduksi pakaian gamis, tunik, 2.1 Forecasting
rajutan, dan semi blazer. Jenis produksi pada Forecasting adalah kegiatan yang bertujuan
konveksi “Dominique” adalah make to stock. Make
untuk meramalkan atau memprediksi segala hal
to stock adalah membuat suatu produk akhir untuk
persediaan sebelum pesanan konsumen diterima yang terkait dengan produksi, penawaran,
atau dengan kata lain, produk akan dikirim dari permintaan, dan penggunaan teknologi dalam
persediaan jika konsumen sudah melakukan sebuah industri atau usaha. Perkiraan ini pada
pesanan. Permasalahan yang terjadi yaitu kelebihan akhirnya akan digunakan oleh perusahaan maupun
produksi dan dapat menghambat perkembangan dan pihak manajemen operasional untuk membuat
penjualan sehingga diperlukan adanya model-model perencanaan terkait kegiatan usaha dalam beberapa
perencanaan produksi yang dapat memberikan solusi
periode tertentu.
yang optimal. Dengan metode peramalan atau
forecasting (metode untuk memperkirakan suatu Peramalan yang dibuat selalu diupayakan agar
nilai dimasa depan dengan menggunakan data masa dapat:
lalu Gasperz (2002) dan perencanaan agregat (suatu a. Meminimumkan pengaruh ketidakpastian
proses perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu terhadap perusahaan.
(output) untuk jangka waktu menengah sekitar 3 b. Peramalan bertujuan mendapatkan peramalan
bulan hingga 1 tahun) bertujuan untuk memperbaiki
(Forecast) yang bisa meminimumkan kesalahan
perkembangan dan penjualan produksi di masa yang
akan mendatang. meramal (Forecast Error) yang biasanya diukur
dengan MSE (Mean Squared Error), MAE
(Mean Absolute Error), dan sebagainya pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya
(Subagyo, 1986). produksi.
Peramalan yang baik adalah peramalan yang Seperti yang disebutkan sebelumnya,
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau variabel-variabel penting dalam suatu sistem
prosedur penyusunan yang baik yang akan produksi adalah persediaan dan tenaga kerja.
menentukan kualitas atau mutu dari hasil peramalan Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan,
yang disusun. Pada dasarnya ada 3 langkah semakin tinggi pula volume output atau jumlah unit
peramalan yang penting, yaitu (Assauri,1984): produk yang dapat dihasilkan. Namun jumlah tenaga
a. Menganalisa data yang lalu, tahap ini berguna kerja yang dibutuhkan tersebut dapat juga
untuk pola yang terjadi pada masa lalu. dikonversikan menjadi penambahan waktu kerja
b. Menentukan data yang dipergunakan. Metode bagi tenaga kerja yang ada atau biasanya disebut
yang baik adalah metode yang memberikan dengan istilah Lembur (OT/Overtime). Oleh karena
hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan itu, jumlah tenaga kerja dan penggunakan waktu
kenyataan yang terjadi. lembur merupakan dua variabel yang saling
c. Memproyeksikan data yang lalu dengan berkaitan yang juga dapat digunakan sebagai strategi
menggunakan metode yang dipergunakan, dan dalam perencanaan agregat.
mempertimbangkan adanya beberapa faktor Material yang dapat berupa bahan baku
perubahan(perubahan kebijakan-kebijakan ataupun bahan pendukung juga merupakan variabel
yang mungkin terjadi, termasuk perubahan yang sangat penting dalam proses produksi. Tidak
kebijakan pemerintah, perkembangan potensi ada output yang dapat dihasilkan tanpa adanya
masyarakat (perkembangan teknologi dan material. Oleh karena itu, material harus selalu
penemuan-penemuan baru). dijaga persediaan dan kondisi pemesanannya.
Langkah-langkah Peramalan Peramalan yang baik Perencanaan agregat bertujuan untuk
adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti meminimalkan biaya dengan membuat penyesuaian
langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang pada perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga
baik. Menurut Gaspersz (2005) terdapat 9 langkah kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa
yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas variabel lain yang dapat dikendalikan.
dan efisiensi dari sistem peramalan, yaitu: Kombinasi optimal dilakukan dengan langkah-
a. Menentukan tujuan dari peramalan. langkah berikut (Mariaetal., 2011: 156):
b. Memilih item independent demand yang akan 1. Pengumpulan (Aggregation)
diramalkan. a. Fokus pada general course of action.
c. Menentukan horison waktu dari peramalan b. Konsisten dengan sasaran dan sasaran
(jangka pendek, menengah, atau panjang). strategis perusahaan.
d. Memilih model-model peramalan. c. Rencana produksi dan kepegawaian
e. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk dikelompokkan menurut pengelompokan
melakukan peramalan. besar, produk serupa, layanan, unit kerja,
f. Validasi model peramalan. dan unit waktu.
g. Membuat peramalan. 2. Kelompok Produk (Product families)
h. Implementasi hasil-hasil peramalan. Perusahaan dapat mengelompokkan produk /
i. Memantau keandalan hasil peramalan. layanan ke dalam kelompok besar, dengan tujuan
2.2 Perencanaan Agregat menghindari terlalu banyak detail dalam tahapan
Teknik perencanaan agregat adalah sebuah proses perencanaan.
metodologi yang dibutuhkan oleh departemen 3. Tenaga Kerja (Labor)
perencanaan dan pengendalian produksi untuk Perusahaan dapat mengklasifikasikan tenaga
membuat jadwal induk. Agregat berarti penjadwalan kerja dalam beberapa cara (tergantung pada
dilakukan secara keseluruhan dari semua produk fleksibilitas tenaga kerja).
yang menggunakan sumberdaya terbatas yang sama. 4. Waktu (Time)
Perencanaan agregat ditujukan agar mendapatkan Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu
utilisasi maksimal sumberdaya manusia dan antara 3 bulan hingga 18 bulan. Biasanya rencana ini
peralatan. Proses penetapan tingkat output/kapasitas dilakukan secara bulanan atau triwulanan.
produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat
permintaan yang diperoleh dari peramalan dan 3. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini metodologi yang digunakan Average.
untuk menjelaskan alur penelitian untuk
Permintaan (Pcs)
memperbaiki perencanaan produksi secara optimal
untuk memenuhi permintaan di masa yang akan 8000
datang. Langkah pertama yaitu pengumpulan 6000
informasi mengenai jenis dan karakter perusahaan, 4000
sistem produksi, data permintaan pada periode 2000
November 2018– Oktober 2019, gaji pokok,
0
inventory cost, kapasitas produksi, dan optimal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kerja. Kedua, pengolahan data permintaan untuk
Periode Demand
peramalan tahun berikutnya dengan forecasting,
kemudian perencanan agregat untuk mengatahui Gambar 1 Pola Horizontal pada Permintaan
biaya produksi terkecil. Terakhir, adalah setelah 4.1.3 Analisa Peramalan Setiap
dilakukan analisis data kemudian memberikan
Metode
perbaikan untuk kepastian jumlah produksi agar
Dari pengolahan data peramalan, diperoleh
sesuai dengan permintaan.
nilai MAPE sebagai berikut.
Tabel 2 MAPE Masing-Masing Metode
4. Hasil dan Pembahasan No. Metode Nilai MAPE
4.1.1 Metode Peramalan 1 Moving Average 0.1044411
4.1.2 Data Permintaan
2 Single Moving 0.100470707
Data permintaan hasil observasi dan
wawancara di konveksi “Dominique” pada produk Average
pakaian gamis bulan Oktober 2018 hingga 3 Weighted Moving 0.101841
November 2019 adalah sebagai berikut.
Average
Tabel 1 Demand Pakaian Gamis
Untuk menentukan metode peramalan yang
Periode Demand
tepat, parameter yang digunakan adalah MAPE. Jika
November ‘18 5472
nilai MAPE mendekati nol artinya tingkat kesalahan
Desember ‘18 6324 semakin kecil, maka metode tersebut yang akan
Januari ‘19 5940 dipilih. Berdasarkan tabel 2, untuk metode Moving
Februari ‘19 4944 Average mempunyai MAPE sebesar 0.1044411,
Maret ‘19 5616 metode Single Moving Average sebesar
0.100470707, metode Weighted Moving Average
April ‘19 5832
sebesar 0.101841. Dengan demikian metode yang
Mei ‘19 7176 dipilih adalah metode Single Moving Average
Juni ‘19 6168 karena mempunyai MAPE yang paling kecil
Juli ‘19 5340 dibandingkan yang lainnya. Hasil peramalan untuk
Agustus ‘19 5832 12 bulan ke depan pada metode Single Moving
September ‘19 5616 Average adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil Peramalan Metode Single Moving Average
Oktober ‘19 6408 Periode Demand
Total 70668 November ‘19 5898
Rata-Rata 5889 Desember ‘19 6132
Berdasarkan data permintaan pakaian gamis di Januari ‘20 5442
Februari ‘20 5280
konveksi “Dominique”, hasil plot data menunjukkan
Maret ‘20 5724
distribusi horizontal. Sehingga metode yang akan
April ‘20 6504
digunakan pada peramalan adalah Moving Average, Mei ‘20 6672
Single Moving Average, dan Weighted Moving Juni ‘20 5754
Juli ‘20 5586
Agustus ‘20 5724
September ‘20 6012
Oktober ‘20 6153
Total 70881
Rata-Rata 5907 6. Kesimpulan
1. Berdasarkan pengolahan data permintaan
4.2 Perencanaan Agregat
atau demand pada pola horizontal maka
4.2.1 Analisa Hasil Perhitungan
Agregat metode yang dipilih adalah Single Moving
Metode yang digunakan untuk perencanaan Average karena mempunyai MAPE yang
agregat adalah Level Strategy, Chase Strategy, dan paling kecil dibandingkan yang lain yaitu
Mixed Strategy. Hasil perhitungan agregat untuk
konveksi “Dominique” adalah sebagai berikut. sebesar 0.100470707.
Tabel 4 Hasil Perhitungan Agregat 2. Hasil peramalan pada metode Single
Metode Total Cost Metode
Moving Average untuk 12 bulan ke depan
Level Level
Rp 832,840,000 yaitu pada bulan November 2019 memiliki
Strategy Strategy
Chase Chase demand 5898, pada bulan Desember 2019
Rp 828,880,000
Strategy Strategy
Mixed Mixed memiliki demand 6132, pada bulan Januari
Rp 832,840,000
Strategy Strategy 2020 memiliki demand 5442, pada bulan
Berdasarkan tabel 4, perhitungan agregat pada Februari 2020 memiliki demand 5280,
Level Strategy dan Mixed Strategy mempunyai total pada bulan Maret 2020 memiliki demand
cost yang sama yaitu sebesar Rp 832,840,000.
5724, pada bulan April 2020 memiliki
Sedangkan untuk metode Chase Strategy total
costnya sebesar Rp 828,880,000. Dengan demikian demand 6504, pada bulan Mei 2020
untuk ke depannya, konveksi “Dominique” memiliki demand 6672, pada bulan Juni
menggunakan metode Chase Strategy yaitu dengan
2020 memiliki demand 5754, pada bulan
tingkat rencana produksi dan jumlah pekerja
fluktuatif. Juli 2020 memiliki demand 5586, pada
Tabel 5 Rencana Produksi untuk 12 bulan ke depan di konveksi bulan Agustus 2020 memiliki demand
“Dominique”
Rencana Kebutuhan 5724, pada bulan September 2020 memiliki
Periode
Produksi TK demand 6012, pada bulan Oktober 2020
November ‘19 6120 17
memiliki demand 6153. Dengan total
Desember ‘19 6480 18
Januari ‘20 5760 16 demand seluruhnya yaitu sebesar 70881
Februari ‘20 5400 15
dan rata-rata demand sebesar 5907.
Maret ‘20 5760 16
April ‘20 6840 19 3. Berdasarkan perngolahan data, total cost
Mei ‘20 6840 19 yang paling rendah adalah metode Chase
Juni ‘20 5760 16
Juli ‘20 5760 16 Strategy yaitu sebesar Rp 828,880,000.
Agustus ‘20 5760 16 Dengan demikian, maka metode yang
September ‘20 6120 17
Oktober ‘20 6480 18 dipilih adalah Chase Strategy yaitu dengan
membuat total rencana produksi dan
5. Usulan Perbaikan jumlah tenaga kerja yang fluktuatif setiap
Adapun usulan perbaikan yang diberikan bulannya.
untuk konveksi “Dominique” adalah
menerapkan metode peramalan dan
Daftar Pustaka
perencanaan agregat untuk produksi ke
depannya, agar dapat meminimumkan cost Atma Luhur. 2013. Judul Ditulis Dengan Fonts
yang timbul dari segi inventory maupun Times New Roman 16 Point Ditebalkan
jumlah tenaga kerja. Ditengah-Tengah Dengan Panjang Maksimum
10 Kata, diakses dari
https://www.atmaluhur.ac.id/wp-
content/uploads/2013/04/Format-jurnal-TI-
Atma-Luhur-29Apr13.pdf, pada 27 November
2019.
Guru Akuntansi. 2019. Pengertian
Perencanaan Agregat, diakses dari
https://guruakuntansi.co.id/perencanaan-
agregat/, pada 26 November 2019.
Ilmu Manajemen Industri. 2018. Pengertian
Perencanaan Agregat Dan Strateginya, diakses
dari
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian
-perencanaan-agregat-aggregate-planning-dan-
strateginya/, pada 26 November 2019.
Novia. 2018. Mengenal Forecasting, Manfaat,
Fungsi, Dan Jenisnya Untuk Kesuksesan Bisnis
Anda, diakses dari
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-
forecasting-pengertian-manfaat-fungsi-dan-
jenisnya-bagi-kesuksesan-bisnis/, pada 26
November 2019.
Wardah, Siti dan Iskandar. 2016. Analisis
Peramalan Penjualan Produk Keripik Pisang
Kemasan Bungkus. Tembilahan: Jurnal Teknik
Industri Vol.11, No.3: 135-142.

Anda mungkin juga menyukai