Anda di halaman 1dari 19

MODUL 5 PERENCANAAN AGREGAT DAN KAPASITAS

PRODUKSI

1 Deskripsi
Perencanaan Agregat adalah perencanaan jangka menengah yang digunakan untuk
mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk memenuhi permintaan konsumen
yang didapatkan dari hasil proses peramalan permintaan. Proses perencanaan ini
lebih difokuskan pada product family, bukan pada masing-masing jenis produk.
Sehingga rencana produksi pada level agregat ini akan mampu meminimalkan
biaya produksi secara keseluruhan. Setelah itu dilakukan validasi hasil
perencanaan agregat tersebut terhadap kapasitas produksi yang tersedia.

Tujuan:

1. Mampu merencanakan produksi, inventori dan sumber daya yang stabil


terhadap fluktuasi permintaan
2. Mampu menentukan strategi perencanaan produksi yang layak dan dapat
meminimalkan total biaya produksi
3. Memahami proses perencanaan agregat dan kapasitas dalam suatu industri

II. Input dan Output


- Input:
1. Data ramalan permintaan produk selama 1 tahun pertama hasil praktikum
forecasting yang kemudian dipecah dalam 12 bulan berdasarkan aturan
proporsi yang telah diberikan.
2. Data sumber daya yang tersedia sepanjang periode rencana produksi
agregat
3. Data kebijakan perusahaan yang terkait, seperti; peraturan ketenaga kerjaan
4. Data berbagai biaya terkait, seperti: biaya recruitment dan pemecatan
tenaga kerja, biaya lembur dan menganggur, biaya penyimpanan

Halaman | 1
persediaan, biaya subkontrak, biaya tenaga kerja paruh waktu, biaya
kehabisaan persediaan atau pemesanan ulang.

Output:
1. Hasil perencanaan agregat yang meliputi; level produksi, level pekerja dan
level inventori
2. Grafik hasil rencana agregat terhadap kapasitas produksi
3. Perkiraan total biaya produksi yang timbul
4.
III. Referensi
Sule, D.R., 2007, Production Planning and Industrial Scheduling, 2nd Edition,
CRC Press Taylor & Francais Group, United States of America.
Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., Hoffmann, T.R., 1991, Production & Inventory
Management, 2nd Edition, South-Western Publishing Co., United States of
America.
Gaspersz, V., 2008, Production Planning and Inventory Control, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sipper, D., Bulfin J.r., R.L., 1998, Production: Planning, Control, and Integration,
McGraw-Hill Companies Inc., Singapore.

IV. Landasan Teori


A. Definisi Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat merupakan suatu proses untuk menentukan rencana produksi
secara keseluruhan yang disesuaikan dengan tingkat permintaan produk.
Penentuan rencana produksi yang akan diimplementasikan harus dapat
meminimalkan total biaya produksi. Proses perencanaan ini biasanya dilakukan
untuk periode 12 sampai 24 bulan (Fogarty et. al., 1991). Terdapat beberapa
langkah utama yang perlu dilakuakn untuk membuat perencanaan agregat, yaitu
(Gaspersz, 2008);

Halaman | 2
1. Mendefinisikan Tujuan Perencanaan Produksi
Misalnya; perencanaan produksi Famili Produk X untuk periode Januari-
Desember 2013
2. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data yang terkait dengan produksi seperti; data hasil
peramalan, data jumlah pesanan, data backlog (pesanan yang telah diterima
pada periode sebelumnya namun belum dikirimkan), kuantitas produksi pada
periode sebelumnya yang masih kurang dan harus diproduksi, data inventori
awal dll. Data tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk tabel sebagai
berkut:
Tabel 1. Data Input
Deskripsi Periode Waktu (Bulan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Ramalan penjualan -
2. Pesanan (orders) -
3. Permintaan total = (1)
+(2)
4. Rencana produksi
5. Inventori

Keterangan : periode 0 merupakan periode produksi sebelumnya. Informasi yang


berkaitan dengan inventori awal, backlog atau hutang produksi yang ada dapat
ditempatkan pada periode 0 tersebut.

3. Melakukan Perencanaan Agregat


3.1.Strategi Produksi
5. Terdapat tiga strategi dasar dalam perencanaan agregat berdasarkan trade off
antara biaya yang berkaitan dengan kapasitas produksi, biaya inventori dan
biaya back log, yaitu (Sule, 2008):

Halaman | 3
- Level strategy (level Production)
Dalam strategi ini, perusahaan memiliki kapasitas produksi yang terbatas
dan jumlah tenaga kerja yang tetap. Jumlah produksi bersifat tetap dan
inventori yang timbul dapat digunakan untuk memenuhi kelebihan
permintaan produk pada periode tertentu.

Level Production
Demand

Production
Units

6.
7.
Time
8.
9.
Gambar 1. Ilustrasi Level Strategy (Level Production)
10.
- Chase strategy (Chase Demand)
Kapasitas dan jumlah produksi yang ditentukan memiliki variabilitas yang
sesuai variabilitas jumlah permintaan produk pada setiap periode. Strategi
ini digunakan untuk meminimalkan dan menstabilkan level inventori.

Chase Demand
Demand

Units

Production

Time

Halaman | 4
Gambar 2. Ilustrasi Chase Strategy (Chase Demand)

- Flexible strategy
Strategi ini merupakan kombinasi antara level strategy dan chase strategy.
Misalnya sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksiyang cukup,
kemudian utilitas fasilitas produksi dijadikan acuan dalam penentuan
perencanaan agregat. Dalam kasus ini jumlah pekerja bersifat tetap, namun
jam kerja setiap pekerja memiliki variabilitas yang disesuaikan dengan
level permintaan produk.
11.
3.2.Pendekatan untuk Implementasi Strategi
Jika permintaan produk bervariasi selama periode perencanaan, terdapat
dua alternatif pendekatan yang umum yang dapat dilakukan oleh seorang
perencana, yaitu:
12. a. Mengatur Permintaan
13. Pendekatan ini dilakukan untuk mengatur level permintaan, yaitu jika
permintaan lebih kecil daripada kapasitas atau sebaliknya. Pendekatan ini
dapat dilakukan dengan mengatur beberapa faktor, yaitu:
- Strategi harga
- Promosi
- Reservasi dan backlog
14.
15. b. Mengatur kapasitas
16. Dilakukan penyeimbangan sumberdaya yang dibutuhkan dengan mengubah
beberapa factor yang mempengaruhi kapasitas produksi, yaitu:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
- Overtime ( kerja lembur)
- Tenaga kerja paruh waktu
- Inventori

Halaman | 5
- Subkontrak
- Pengaturan level kapasitas mesin
17.
18. Pendekatan tersebut dapat dipilih berdasarkan dua strategi, yaitu:
a. Strategi Murni
Strategi murni adalah strategi dengan melakukan perubahan pada salah
satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi maupun
perminaan, seperti:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
- Subkontrak
- Reservasi
b. Strategi Campuran
Strategi ini merupakan kombinasi dua atau lebih faktor yang digunakan
dalam strategi murni dengan mempertimbangkan kebijakan perusahaan
dan biaya yang ditimbulkan.

3.3.Metode Perencanaan Agregat


19. Dalam praktikum ini metode yang digunakan adalah graphical and charting
yang memungkinkan adanya perbandingan secara visual antara kebutuhan
permintaan dengan kapasitas yang tersedia. Terdapat beberapa rumus yang
digunakan untuk mengimplementasikan strategi perencanaan agregat yang
akan digunakan, yaitu:
a. Rencana produksi
- Level strategy
20. Pi = DY/ ∑i
- Chase strategy
21. Pi = Fi + Oi
22. Dimana;
23. Pi = Jumlah produksi pada periode ke i

Halaman | 6
24. DY = Jumlah permintaan total
25. i = Jumlah periode
26. Fi = Jumlah permintaan hasil peramalan pada periode ke i
27. Oi = Jumlah pesanan pada periode ke i
28.
b. Penentuan status inventori
EIi = BIi+Pi-Di, BIi = EIi-1
Dimana;
EIi = inventori akhir pada periode ke i
BIi = inventori awal pada periode ke i
Pi = kuantitas produksi pada periode ke i
Di, = permintaan pada periode ke i
c. Perhitungan biaya inventori
29. ICi = EIi x C x (k/12)
30. Dimana:
31. ICi = biaya inventori pada periode ke i
32. EIi = inventori akhir pada periode ke i
33. C = unit cost
34. k = biaya inventori per tahun
d. Perhitungan biaya hiring atau lay off pekerja
35. Jika WFi> WFi-1 ,maka CLi = 0 dan CHi = CHL (WFi - WFi-1)
36. Jika WFi< WFi-1 ,maka CLi = CLL (WFi-1 - WFi) dan CHi = 0
37. Dimana:
38. WFi = jumlah pekerja pada periode ke i
39. CLi = biaya layoff pada periode ke i
40. CHi = biaya hiring pada periode ke i
41. CHL = biaya hiring per pekerja
42. CLL = biaya layoff per pekerja
e. Perhitungan biaya overtime pekerja

Halaman | 7
43. Jika Pi< CP, maka COTi = 0
44. Jika Pi> CP maka dan COTi = COTU (Pi - CP)
45. Dimana;
46. Pi = Jumlah produksi pada periode ke i
47. CP = Kapasitas produksi maksimal perusahaan
48. COTi = biaya overtime pada periode ke i
49. COTU = biaya overtime per unit
4. Menentukan perencanaan agregat
50. Pada tahap ini dilakukan perbandingan hasil dari beberapa strategi
perencanaan yang telah dilakukan. Analisis didasarkan pada biaya yang
ditimbulkan dan dilakukan pemilihan strategi perencanaan agregat yang
mampu meminimalkan biaya total produksi.
5. Memvalidasi rencana agregat terhadap kapasitas produksi tersedia
51. Membuat profil beban kerja per periode dan kapasitas produksi yang tersedia.
52.
V. Contoh Studi Kasus
Perusahaan X memproduksi tiga jenis produk yang serupa. Pada tahun 2013,
perusahaan ini telah memiliki data permintaan produk berdasarkan hasil
peramalan permintaan dan data biaya terkait dengan produksi untuk periode
Januari – Desember 2013. Periode yang akan direncanakan dalam kasus ini hanya
selama 6 periode (Januari – Desember 2013) dengan data seperti terlihat pada
Tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Data Biaya Produksi 2013


Bahan baku $5/unit
Holding costs $1/unit per bln
Biaya stockout $1,25/unit per bln
Hiring and training cost $200/pekerja
Layoff costs (firing) $250/pekerja

Halaman | 8
Waktu produksi 0,15 jam/unit
Biaya pekerja $8/jam
Inventori awal 250 jam
Waktu produktif/ pekerja/ 7,25 jam
hari
Jam kerja yang dibayar/ 8
pekerja
Jumlah pekerja 6 orang
Biaya lembur (overtime) $ 10/ jam/ pekerja

Tabel 3. Permintaan Total Produk Perusahaan 2013


Permintaan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
(unit) 4500 5500 7000 10000 8000 6000

Dari Tabel 2 dan 3, dapat dilakukan estimasi kebutuhan produksi selama satu
periode (6 bulan) seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Kebutuhan Produksi 2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun


Jml hari 22 19 21 21 22 20
jam/pekerja/bln 159,5 137,75 152,25 152,25 159,5 145
Unit/ pekerja 1063.33 918.33 1015 1015 1063.33 966.67
$/pekerja $1,408 1,216 1,344 1,344 1,408 1,280

- Jumlah jam per pekerja per bulan pada bulan Januari adalah:
7, 25 jam x 22 hari = 159,5 jam /pekerja

- Jumlah produk yang diproduksi per pekerja per bulan Januari adalah:
159,5 jam/ pekerja : 0,15 jam per unit = 1063, 33 unit/pekerja

- Jumlah biaya tenaga kerja langsung per pekerja per bulan Januari adalah:

Halaman | 9
22 hari x 8 jam x $ 8 = $1. 408

Selanjutnya dalam kasus ini dilakukan perencanaan agregat dengan menggunakan


3 alternatif strategi, yaitu:

a. Chase Strategy (CS)


- Menghitung Net. req., yaitu: 4500 unit- 250 unit = 4250 unit yang akan di
produksi pada bulan Januari.
- Menghitung jumlah pekerja yang dibutuhkan, yaitu: 4250/ 1.063, 33 =
3.997, perusahaan memiliki 7 orang pekerja, namun untuk produksi bulan
Januari, perusahaan hanya membutuhkan 4 orang pekerja sehingga jumlah
pekerja yang di PHK sebesar 3 orang seperti terlihat pada Tabel 5.
53.
54. Tabel 5. Perhitungan Kebutuhan Pekerja pada Bulan Januari 2013 (CS)
55.
Jan
56. Jml hari 22
57. Jam/ pekerja/ bln 159.5
58. unit/ pekerja 1,063.33
$/pekerja $1,408
59. Jan
60. Permintaan 4,500
61. Inv. awal 250
Net req. 4,250
62. Kbthn pekerja 3.997
63. Hired 0
Fired 3
64.
Pekerja 4
65. Inv. akhir 0
66.
- Menghitung kebutuhan pekerja untuk lima bulan berikutnya dengan hasil
seperti dalam Tabel 6.

Halaman | 10
67.
68. Tabel 6. Perhitungan Kebutuhan Pekerja pada Periode Januari-Juni 2013 (CS)
69.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
70.
Jml hari 22 19 21 21 22 20
71. Jam/ pekerja/ bln 159.5 137.75 152.25 152.25 159.5 145
72. unit/ pekerja 1,063 918 1,015 1,015 1,063 967
$/pekerja $1,408 1,216 1,344 1,344 1,408 1,280
73.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
74. Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
75. Inv. awal 250
Net req. 4,250 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
76.
Kbthn pekerja 3.997 5.989 6.897 9.852 7.524 6.207
77. Hired 1 1 3
78. Fired 2 2 1
Pekerja 4 6 7 10 8 7
79. Inv. akhir 0 0 0 0 0 0
- Menghitung total biaya yang terjadi selama periode Januari-Juni seperti
terlihat pada Tabel 7.
80. Tabel 7. Perhitungan Total Biaya Produksi Periode Januari-Juni 2013 (CS)
81.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
82. Jml hari 22 19 21 21 22 20
Jam/ pekerja/ bln 159.5 137.75 152.25 152.25 159.5 145
83. unit/ pekerja 1063.33 918.33 1015 1015 1063.33 966.67
$/pekerja $1,408 1,216 1,344 1,344 1,408 1,280
84. Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Inv. awal 250
85. Net req. 4,250 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Kbthn pekerja 3.997 5.989 6.897 9.852 7.524 6.207
86.
Hired 2 1 3
87. Fired 2 2 1
Pekerja 4 6 7 10 8 7
88. Inv. akhir 0 0 0 0 0 0
Biaya Jan Feb Mar Apr Mei Jun Costs
89. Bhn baku ($) 21250 27500 35000 50000 40000 30000 203,750.00
Pekerja ($) 5,627.59 7,282.76 9,268.97 13,241.38 10,593.10 7,944.83 53,958.62
90. Hiring cost ($) 400.00 200.00 600.00 1,200.00
Firing cost ($) 500.00 500.00 250.00 1,500.00
91.
$259,908.62
92.

Halaman | 11
- Dengan menggunakan chase strategy, biaya total produksi selama periode
Januari-Juni adalah sebesar $259. 908, 62.
- Plotting data produksi dan kapasitas produksi yang tersedia

10000
8000
unit

6000 Chase Strategy


4000 Kapasitas Produksi
2000
0
1 2 3 4 5 6
93. bulan ke

b. Level Strategy
- Menghitung Net. req., yaitu: 4500 unit- 250 unit = 4250 unit pada bulan
Januari. Karena strategi yang digunakan adalah workforce level strategy,
maka jumlah epkerja bersifat tetap yaitu sebanyak 6 orang, sehingga
jumlah produksinya sebesar 1063,33 unit/ bulan x 6 orang = 6.380 unit.
- Menghitung inventori akhir yaitu: 6.380 unit – 4.250 unit = 2.130 unit
seperti terlihat pada Tabel 8.
94.
95. Tabel 8. Perhitungan Produksi pada Bulan Januari 2013 (LS)
96. Bulan Jan
97. Permintaan 4,500
98. Inv. Awal 250
Net req. 4,250
99. Pekerja 6
100. Produksi 6,380
101. Inv. Akhir 2,130
Surplus 2,130
102. Shortage
103.

Halaman | 12
- Menghitung jumlah produksi untuk lima bulan berikutnya dengan hasil
seperti dalam Tabel 9.
104.
105. Tabel 9. Perhitungan Produksi pada Periode Januari – Juni 2013 (LS)
106. Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
107. Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Inv. Awal 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300
108.
Net req. 4,250 3,370 4,860 8,770 10,680 7,300
109. Pekerja 6 6 6 6 6 6
110. Produksi 6,380 5,510 6,090 6,090 6,380 5,800
Inv. Akhir 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300 -1,500
111.
Surplus 2,130 2,140 1,230
112. Shortage 2,680 1,300 1,500
- Menghitung total biaya yang terjadi selama periode Januari-Juni seperti
terlihat pada Tabel 10.
113.
114. Tabel 10. Perhitungan Total Biaya Produksi Periode Januari-Juni 2013
(LS)
115.
Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Inv. Awal
116. 250 2,130 10 -910 -3,910 -1,620
Net req. 4,250 3,370 4,860 8,770 10,680 7,300
117.
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Produksi
118. 6,380 5,510 6,090 6,090 6,380 5,800
Inv. Akhir 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300 -1,500
119.
Surplus 2,130 2,140 1,230
120.
Shortage 2,680 1,300 1,500
Biaya
121. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Costs
Pekerja ($) 8448 7296 8064 8064 8448 7680 48000
122.
Bahan baku ($) 31,900 27,550 30,450 30,450 31,900 29,000 181,250.00
Holding cost ($)
123. 2,130 2,140 1,230 5,500.00
Stockout cost ($) 3,350 1,625 1,875 6,850.00
124. $241,600.00
125.
126.

Halaman | 13
- Dengan menggunakan level strategy, biaya total produksi selama periode
Januari-Juni adalah sebesar $241. 600, 00.
- Plotting data produksi dan kapasitas produksi yang tersedia

6400
6200
6000
5800
Level Strategy
5600
5400 Kapasitas Produksi
5200
5000
1 2 3 4 5 6
bulan ke

c. workforce level and overtime strategy


- Langkah yang diambil serupa dengan workforce strategy, ketika kapasitas
perusahaan tidak mencukupi untuk periode tertentu maka dilakukan
overtime pada periode tersebut.
- Menghitung Net. req., yaitu: 10,000 unit- 1,230 unit = 8,770 unit pada
bulan April. Karena strategi dasar yang digunakan adalah workforce level
strategy, maka jumlah pekerja bersifat tetap yaitu sebanyak 6 orang,
sehingga jumlah produksinya sebesar 1,015 unit/ bulan x 6 orang = 6,090
unit.
- Menghitung inventori akhir yaitu: 6,090 unit – 8,770 unit = -2,680 unit
seperti terlihat pada Tabel 11.
127.
128. Tabel 11. Perhitungan Produksi pada Bulan April 2013 (WLS&OS)
129. Bulan Apr
130. Permintaan 10,000
Inv. Awal 1,230
131. Net req. 8,770
132. Pekerja 6
Produksi 6,090
Inv. Akhir -2,680
Surplus 0 Halaman | 14
Produksi lembur 2,680
133.
134.
135.
- Kekurangan produk yang diproduksi pada bulan April sebesar 2,680 unit,
kekurangan ini akan dipenuhi dengan melakukan kerja lembur (overtime).
- Jumlah jam lembur produktif per pekerja per bulan pada bulan April
adalah:
(2,680 unit x 0,15 jam/ unit) / 21 hari / 6 pekerja = 3.19 jam/ pekerja/
bulan
- Jumlah biaya lembur tenaga kerja langsung per pekerja per bulan April
adalah:
21 hari x 3.19 jam x $ 10 = $669.9
- Menghitung jumlah produksi untuk lima bulan berikutnya dengan hasil
seperti dalam Tabel 12.
136.
137. Tabel 12. Perhitungan Produksi pada Periode Januari – Juni 2013
(WLS&OS)
138.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
139.
Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
140. Inv. Awal 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300
141. Net req. 4,250 3,370 4,860 8,770 10,680 7,300
Pekerja 6 6 6 6 6 6
142.
Produksi 6,380 5,510 6,090 6,090 6,380 5,800
143. Kekurangan produksi 0 0 0 -2,680 -1,300 -1,500
144. Surplus 2,130 2,140 1,230
145. Produksi lembur 2,680 1,300 1,500
Jam lembur/ pekerja 3.19 1.48 1.88
146.
- Menghitung total biaya yang terjadi selama periode Januari-Juni seperti
terlihat pada Tabel 13.
147.

Halaman | 15
148. Tabel 13. Perhitungan Total Biaya Produksi Periode Januari-Juni 2013
(WLS&OS)
149.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Permintaan
150. 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Inv. Awal 250 2,130 10 1,230 0 0
151.
Net req. 4,250 3,370 4,860 8,770 10,680 7,300
152.
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Produksi
153. 6,380 5,510 6,090 6,090 6,380 5,800
Kekurangan produksi 0 0 0 -2,680 -1,300 -1,500
154.
Surplus 2,130 2,140 1,230
155.
Produksi lembur 2,680 1,300 1,500
Jam lembur/ pekerja
156. 3.19 1.48 1.88
Biaya Jan Feb Mar Apr Mei Jun Costs
157.
Pekerja ($) 8448 7296 8064 8064 8448 7680 48000
158.
Bahan baku ($) 31,900 27,550 30,450 50000 40000 30000 209,900.00
Holding cost ($)
159. 2,130 2,140 1,230 5,500.00
Biaya Lembur ($) 402 195 226 822.90
160.
$264,222.90
161.
- Dengan menggunakan workforcelevel and overtime strategy, biaya total
produksi selama periode Januari-Juni adalah sebesar $264. 222, 90.
- Plotting data produksi dan kapasitas produksi yang tersedia:

10,000

8,000

6,000
WLS dan OS
4,000
Kapasitas tersedia
2,000

0
1 2 3 4 5 6
bulan ke

d. Pemilihan Strategi Produksi


162. Berdasarkan perhitungan setiap strategi produksi yang dikembangkan,
didapatkan bahwa dengan menggunakanlevel strategy akan memberkan total

Halaman | 16
biaya produksi selama periode Januari-Juni adalah sebesar $241. 600, 00.
Biaya tersebut merupakan biaya terkecil jika dibandingkan dengan strategi
yang lain. Oleh karena itu, perencanaan agregat yang terpilih adalah dengan
menggunakan level strategy.

VI. Alat dan Bahan


1. Data ramalan permintaan produk selama 1 tahun pertama hasil praktikum
forecasting yang kemudian dipecah dalam 12 bulan berdasarkan aturan
proporsi yang telah diberikan.
2. Data sumber daya yang tersedia
3. Data kebijakan perusahaan terkait dengan produksi
4. Data berbagai biaya produksi
5. Microsoft Excel.

VII. Prosedur Pelaksanaan Praktikum


1. Mendefinisikan Tujuan Perencanaan Produksi
2. Mengumpulkan Data
3. Membuat Rencana produksi
4. Menentukan status inventori
5. Perhitungan biaya produksi
6. Menentukan rencana produksi yang meminimalkan biaya total produksi
7. Validasi rencana produksi terhadap kapasitas (perencanaan kapasitas)

VIII. Tugas Praktikum


1. Membuat analisis pemilihan strategi yang disesuaikan dengan kapasitas
pereusahaan dari kasus yang telah ditentukan.

IX. Lampiran
Data kebijakan perusahaan terkait tenaga kerja:

Halaman | 17
e. overtime yang dilakukan maksimal 6 hari berturut-turut karena jika
lebih dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja.
f. Pengurangan tenaga kerja dibawah 75% dari jumlah normal tiidak
diijinkan karena akan menyebabkan kerugian keahlian pekerja.
Perubahan jumlah tenaga kerja lebih dari 4 kali dalam satu tahun tidak diijinkan
karena akan merugikan perusahaan secara administratif

Anda mungkin juga menyukai