Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPIC)

Dosen : Ir. Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU

Tugas MK.08
Oleh :
Taufiq Qurahman
41620120017

Program Studi Teknik Industr


PERENCANAAN AGREGAT
APA ITU PERENCANAAN
AGREGAT

Menurut (Hendra Kusuma, 2004:60).


Perencanaan agregat adalah penghubung antara
perencanaan harian atau penjadwalan dengan
perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun
rencana agregat, pertama-tama harus di temu-kenali
arti penting dari pengukuran output. Pengukuran
dapat dilakukan dengan mudah bila produksi
menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini
disebabkan karena output dihitung langsung dalam
jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata
perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis
produk sehingga perhitungan output menjadi hal yang
tidak mudah. Dalam lingkungan industri,
pertimbangan perencanaan agregat mencakup
persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya.
PERENCANAAN AGREGAT
APA ITU PERENCANAAN
AGREGAT

Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri


Tanjung (2006:412)
Perencanaan agregat memiliki karakteristik horizon
waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui rencana
secara berkala. Tingkat agregate demand terdiri
dari satu atau beberapa produk. Permintaan
diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman.
Terdapat kemungkinan berubahnya variabel supply
dan demand. Variasi sasaran manajemen yang
mungkin adalah inventory yang rendah, biaya yang
rendah, hubungan pekerja yang baik, pelayanan
pelanggan yang baik, dan keluwesan untuk
meningkatkan output mendatang. Dalam perencanaan
agregat, fasilitas dianggap tetap dan tidak dapat
diperluas.
.
TUJUAN DAN FUNGSI Adapun fungsi perencanaan agregat, diantaranya
yaitu:
PERENCANAAN AGREGAT - Meminimalkan investasi
Inventaris Perangkat lunak perencanaan
agregat secara optimal menyeimbangkan upaya
Menurut Heizer dan Render (2009) tujuan untuk meminimalkan biaya manajemen inventaris
perencanaan agregat adalah untuk memenuhi dan penyimpanan dengan upaya memastikan
permintaan atas perkiraan masa depan dan inventaris yang cukup untuk memenuhi permintaan
meminimalkan biaya selama periode perencanaan. independen dan dependen melalui perencanaan
Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan sumber daya material.
mungkin jauh lebih penting daripada biaya yang
- Meminimalkan permintaan dan fluktuasi tenaga
rendah. Strategi ini mungkin untuk kelancaran
kerja
tingkat kerja, menurunkan tingkat persediaan, Perangkat lunak perencanaan agregat
dan untuk memenuhi permintaan pelanggan menggunakan data dari perkiraan permintaan dan
dengan tingkat layanan yang lebih baik. perencanaan sumber daya material untuk
Menurut Schroeder (2003) tujuan dari menghitung rencana tenaga kerja yang optimal –
perencanaan agregat adalah untuk membuat yang menyeimbangkan biaya orientasi/pemutusan
tingkat output secara keseluruhan untuk hubungan kerja karena fluktuasi tenaga kerja
kebutuhan permintaan di masa depan yang dengan biaya waktu menganggur dan/atau lembur
berfluktuasi. Perencanaan agregat dihubungkan pekerja.
dengan keputusan bisnis lainnya seperti
keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

01 02
MANFAAT PERENCANAAN AGREGAT
Minimalkan Fluktuasi Kepegawaian
Melalui pemanfaatan perencanaan agregat untuk memperkirakan permintaan
produksi, bisnis dapat memprediksi kebutuhan staf. Bisnis yang membutuhkan
tambahan karyawan secara temporer cenderung mengisi posisi ini dengan pekerja
dari agen tenaga kerja temporer.

Mengurangi Overhead
Dalam fasilitas manufaktur, memiliki persediaan berlebih dapat
Manfaat menghabiskan banyak uang. Ini karena fasilitas harus memastikan bahwa
ia memiliki bahan yang cukup untuk memproduksi barang jadi serta ruang
untuk menyimpan barang-barang tersebut.

Mengakomodasi Perubahan
Sebagian besar perusahaan produksi tidak dapat berpegang pada satu
rencana setiap saat karena pesanan produksi dapat sering berubah.
Perencanaan agregat memungkinkan adanya rencana darurat agar fasilitas
produksi dapat mengakomodasi perubahan signifikan dalam pesanan dan
produksi pelanggan.
MANFAAT LAINNYA
Menstabilkan upaya manufaktur

Memfasilitasi lean manufacturing

Manfaat lainnya
Mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan sumber daya

Menurunkan biaya operasional

Meningkatkan pengiriman tepat waktu

Meningkatkan hubungan rantai pasokan Meningkatkan


kepuasan pelanggan
PENGELOLAAN PERENCANAAN AGREGAT PADA PERUSAHAAN
Menurut Russel dan Taylor (2011) membagi 3 (tiga) macam
strategi perencanaan agregat, yaitu chase strategy, level strategy,
mixed strategi. Level Strategy, untuk perencanaan produksi agregat, di
sisi lain, menghindari biaya penyesuaian dengan
Chase strategy merupakan kapasitas produksi dapat divariasikan menjaga tingkat produksi tetap stabil. Ini berarti bahwa
pada strategi ini dengan menggunakan jam kerja lembur (overtime), produsen membangun persediaan pada saat permintaan
jam kerja reguler (regular time), dan subkontrak. lebih rendah untuk dapat memenuhi pesanan selama
periode permintaan puncak. Sebagai alternatif, pabrikan
Level strategy ini menggunkan persediaan dari adanya variasi dapat mempertahankan tingkat tenaga kerja dan
dalam permintaan, dimana pada saat permintaan menurun, kapasitas produksi yang stabil dan meningkatkan
kelebihan produksi disimpan sebagai persediaan untuk digunakan produktivitas selama periode permintaan tinggi. Dalam
pada saat permintaan meningkat. kedua kasus, pendekatan tingkat menghadapi biaya
yang terkait dengan manajemen persediaan, kapasitas
Sedangkan Mixed strategy merupakan kombinasi dari chase menganggur, waktu menganggur tenaga kerja dan/atau
strategy dan level strategy. lembur, dan biaya lain yang terkait dengan pemanfaatan
sumber daya yang berfluktuasi.
Chase Strategy, strategi pengelolaan yang mencoba untuk
mencocokkan kapasitas produksi dengan permintaan. Dengan Mixed Strategy, sedangakan strategi pengolaan ini
pendekatan ini, produsen menyesuaikan pengadaan dan digunakan secara hybrid dimana menerapkan prinsip
ketersediaan sumber daya untuk mengikuti fluktuasi pesanan dasar dari kedua strategi pendekatan sebelumnya
pelanggan (atau persediaan). Pendekatan ini memungkinkan
produsen untuk meminimalkan tingkat persediaan dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, tetapi produsen harus
menghadapi biaya yang terkait dengan penyesuaian kapasitas:
penempatan dan pemberhentian tenaga kerja atau ruang lantai
METODE
PENGELOLAAN
PERENCANAAN 02
01 AGREGAT

Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
a. Charting and Graphical Methods
b. Linier Programming
- Intuitive Method c. Linier Decision Rule
- Inventory Method d. Transportasi
e. Management Coefficients Model
PENGELOLAAN PERENCANAAN AGREGAT DI
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Menurut saya pengelolaan perencanaan agregat yang baik dikehidupan sehari-
hari dapat menggunakan metode yang sederhana yaitu, metode intuitive. Dimana
metode ini akan memberikan kesan pengalaman karena metode ini akan
melakukan perencanaan yang sama tiap tahunnya dan melihat apakah kinerjanya
optimal, jika tidak maka akan dilakukan perubahan perencaan agregat, seperti
pada kehidupan sehari-hari dimana jika dalam sebulan perencanaan agregat
dibuat tidak optimal maka dapat kita ubah dengan perencanaan agregat yang
lain sehingga dapat menghasilkan perencanaan agregat yang optimal, dengan
manfaat :

- Mengetahui perencanaan yang akan datang

- Mengoptimalkan perencanaan

.
REFFERENCES
-Modul PPIC_MK.08 oleh Ir. Muhammad Kholil,
MT.,Ph.D.,IPU

- https://
www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-tu
juan-perencanaan.html

- https://sarjanaekonomi.co.id/perencanaan-agreg
at
/

- http://e-journal.uajy.ac.id/9661/3/2EM18806.pdf
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai