Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
OPERASIONAL
W312100003

Perencanaan Agregat

Abstrak Sub-CPMK
Perencanaan Agregat Perencanaan Agregat (M1, S6, P1,
KU1, KU3, KK1)

Fa P T Disusu
kul r at n Oleh
tas o a
g p Dr.
r M Eri
a u Marla
m k pa,
a MM
S
t
u
d
i
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
S1 MANAJEMEN
10

Perencanaan Agregat

Pengertian Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian


atau penjadwalan dengan perencanaan jangka panjang. Untuk
menyusun rencana agregat, pertama-tama harus di temu-kenali arti
penting dari pengukuran output. Pengukuran dapat dilakukan dengan
mudah bila produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini
disebabkan karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang
dihasilkan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tetapi rata-rata perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis
produk sehingga perhitungan output menjadi hal yang tidak mudah.
Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan agregat
mencakup persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya
(Hendra Kusuma, 2004).

Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2006)


perencanaan agregat memiliki karakteristik horizon waktu sekitar 12
bulan, dengan memperbarui rencana secara berkala.

Tingkat agregate demand terdiri dari satu atau beberapa produk.


Permintaan diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman.
Terdapat kemungkinan berubahnya variabel supply dan demand.
Variasi sasaran manajemen yang mungkin adalah inventory yang
rendah, biaya yang rendah, hubungan pekerja yang baik, pelayanan
pelanggan yang baik, dan keluwesan untuk meningkatkan output

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
mendatang. Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap tetap dan
tidak dapat diperluas.

Definisi Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat merupakan suatu proses untuk menentukan


rencana produksi secara keseluruhan yang disesuaikan dengan
tingkat permintaan produk. Penentuan rencana produksi yang akan
diimplementasikan harus dapat meminimalkan total biaya produksi.
Proses perencanaan ini biasanya dilakukan untuk periode 12 sampai
24 bulan (Fogarty et. al., 1991).

Terdapat beberapa langkah utama yang perlu dilakuakn untuk


membuat perencanaan agregat, yaitu (Gaspersz, 2008) :

1. Mendefinisikan Tujuan Perencanaan Produksi Misalnya;


perencanaan produksi Famili Produk X untuk periode Januari-
Desember
2. Mengumpulkan Data
Terkait dengan produksi seperti; data hasil peramalan, data
jumlah pesanan, data backlog (pesanan yang telah diterima
pada periode sebelumnya namun belum dikirimkan), kuantitas
produksi pada periode sebelumnya yang masih kurang dan
harus diproduksi, data inventori awal dll
3. Melakukan Perencanaan Agregat
A. Strategi Produksi
Terdapat tiga strategi dasar dalam perencanaan agregat
berdasarkan trade off antara biaya yang berkaitan dengan
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
kapasitas produksi, biaya inventori dan biaya back log,
yaitu (Sule, 2008):
 Level strategy (level Production) Dalam strategi ini,
perusahaan memiliki kapasitas produksi yang
terbatas dan jumlah tenaga kerja yang tetap. Jumlah
produksi bersifat tetap dan inventori yang timbul
dapat digunakan untuk memenuhi kelebihan
permintaan produk pada periode tertentu.
 Chase strategy (Chase Demand) Kapasitas dan
jumlah produksi yang ditentukan memiliki variabilitas
yang sesuai variabilitas jumlah permintaan produk
pada setiap periode. Strategi ini digunakan untuk
meminimalkan dan menstabilkan level inventor
 Flexible strategy Strategi ini merupakan kombinasi
antara level strategy dan chase strategy. Misalnya
sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksiyang
cukup, kemudian utilitas fasilitas produksi dijadikan
acuan dalam penentuan perencanaan agregat.
Dalam kasus ini jumlah pekerja bersifat tetap, namun
jam kerja setiap pekerja memiliki variabilitas yang
disesuaikan dengan level permintaan produk

B. Pendekatan untuk Implementasi Strategi


Jika permintaan produk bervariasi selama periode
perencanaan, terdapat dua alternatif pendekatan yang
umum yang dapat dilakukan oleh seorang perencana,
yaitu:
1. Mengatur Permintaan
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pendekatan ini dilakukan untuk mengatur level
permintaan, yaitu jika permintaan lebih kecil daripada
kapasitas atau sebaliknya. Pendekatan ini dapat
dilakukan dengan mengatur beberapa faktor, yaitu:
- Strategi harga
- Promosi
- Reservasi dan backlog
2. Mengatur kapasitas
Dilakukan penyeimbangan sumberdaya yang
dibutuhkan dengan mengubah beberapa factor yang
mempengaruhi kapasitas produksi, yaitu:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
- Overtime (kerja lembur)
- Tenaga kerja paruh waktu
- Inventori
- Subkontrak
- Pengaturan level kapasitas mesin

Pendekatan tersebut dapat dipilih berdasarkan dua


strategi, yaitu:
a. Strategi Murni
Strategi murni adalah strategi dengan melakukan
perubahan pada salah satu dari beberapa faktor
yang mempengaruhi kapasitas produksi maupun
perminaan, seperti:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga
kerja
- Subkontrak

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Reservasi
b. Strategi Campuran
Strategi ini merupakan kombinasi dua atau lebih
faktor yang digunakan dalam strategi murni
dengan
mempertimbangkan kebijakan perusahaan dan
biaya yang ditimbulkan

Dengan definisi luas tersebut, maka tugas dan tanggung jawab


perencanaan dipikul oleh 3 pihak pada umumnya.

Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertugas dan


bertanggung jawab dalam perencanaan jangka panjang. Biasanya,
jangka waktu lebih dari satu tahun ke depan. Perencanaan yang
dilakukan eksekutif puncak meliputi rencana produk baru, rencana
modal, dan rencana fasilitas.

Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertugas dan bertanggung


jawab dalam perencanaan jangka menengah. Biasabya, jangka
waktunya adalah 3 sampai dengan 18 bulan. Perencanaan yang
dilakukan manajer operasi meliputi rencana penjualan, rencana
produksi dan budget,menetapkan tenaga kerja, sediaan serta analisis
rencana operasi.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pihak ketiga adalah supervisor atau foreman yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam perencanaan jangka pendek. Biasanya,
jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan ke depan. Perencanaan
yang dilakukan supervisor atau foreman meliputi penugasan, pesanan,
penjadwalan, dan pengiriman.

Tujuan Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan


melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi,
tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel
lain yang dapat dikendalikan.

Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut (Maria dkk, 2011):
a. Pengumpulan (Aggregation)

Berfokus pada general course of action.

Konsisten dengan tujuan strategik dan tujuanumumperusahaan.

Rencana produksi dan staffing dikelompokan menurutpengelompokan


besar, produk-produk yang sejenis, jasa-jasa, unit tenaga kerja
maupun unit waktu.

b. Kelompok Produk (Product families)

Perusahaan dapat mengelompokkan produk/jasa ke dalam kelompok-


kelompok besar, dengan tujuan menghindari detail yang terlalu banyak
pada tahap-tahap proses perencanaan.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Tenaga kerja (Labor)

Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa


cara (tergantung dari fleksibilitas tenaga kerja).

d. Waktu (Time)

Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai


dengan 18 bulan. Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan
atau triwulanan.

Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses agregasi :

1. Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya.


2. Waktu standar.
3. Harga jual, Ongkos produksi. Satuan agregat dummy
(pseudo product).

Teknik Perencanaan Agregat :


1. Trial and Error atau charting : Pure and Mixed Strategies.
2. Pendekatan empiris : Model Bowman.
3. Pendekatan matematis : Linear Programming.
4. Simulasi.

Contoh:

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. IBMM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook dan
mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah
pengelompokkan jenis – jenis komputer tersebut ke dalam family
product (misalnya famili komputer).

2. Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang


diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan.

3. PT. Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit penjualan


kartu prabayar (kartu simpati) dan kartu pascabayar (kartu hallo)
menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima. Kartu hallo juga
terdiri dari beberapa item.

MODUL 9 SUDAH SELESAI,


2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/
WISUDAWAN UDIN MENGUCAPKAN SELAMAT BELAJAR

Daftar Pustaka

1. Hendra Kusuma. 2004. Manajemen Produksi. ANDI. Yogyakarta.


2. Maria Pampa Kumalaningrum, Kusumawati Heni, dan Hardani Rahmat
Purbandono.2010. Manajemen Operasi. UPP STIM YKPN.
Yogyakarta.
3. Mohammad Syamsul Ma’arif dan Tanjung Hendri. 2006. Manajemen
Operasi. Cetakan kedua. Grasindo. Jakarta.
4. Pengertian dan Tujuan Perencanaan Agregat By Muchlisin Riadi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Nama Dosen Pengampu http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai