Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN 2

AGGREGAT PLANNING

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan diuraikan penjelasan mengenai aggregat planning. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, Praktikandiharapkan mampu, Menjelaskan tentang definisi
aggregat planning, Memahami tentang macam-macam strategi aggregat, Memahami
tata cara penggunaan modul Aggregat planning pada program POM forWindows 3
menggunakan strategi lost sales.

B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIKUM


Sebelum praktikan mengikuti perkuliahan praktikum ini, praktikan wajib mengikuti tata tertib
sebagai berikut ini:
1. Praktikan datang tepat waktu sesuai jadwal praktikum yang telah ditetapkan.
2. Praktikan wajib menggunakan almamater Universitas Pamulang.
3. Praktikan TIDAK diperkenankan :
a. Memakai kaos oblong (singlet);
b. Memakai sandal;
c. Merokok dan membuat kegaduhan;
d. Membawa makanan dan minuman;
e. Mengotori Laboratorium;
4. Perlengkapan selain alat tulis agar disimpan di tempat yang sudahditentukan;
5. Dilarang memasang Flasdiks / Kabel data Hand Phone kesetiap Komputer sebelum
IJIN dosen atau assisten lab;
6. Praktikan diwajibkan membawa modul;
7. Praktikan wajib mengikuti seluruh materi praktikum sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan;
8. Seluruh peserta praktikan diwajibkan berada diarea praktikum paling telat Lima Belas
Menit Sebelumn Praktikum di selenggarakan;
9. SemuaPraktiknwajib mengisi daftar kehadiran;
10. Jika peraktikan berhalangan hadir saat pelaksanaan praktikum sesuai jadwal yang
telah ditetapkan, maka praktikan bisa memberitahukan secara lisan atau tertulis
kepada asisten laboratorium atau kepala laboratoriumdenganalasan yang
bisadipertanggungjawabkan;
11. Setiap praktkanhanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat laporan
awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta Lembar Kerja
Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat semula
apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiapalat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disenga oleh praktikan, maka
praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak ada yang mengetahui
siapa yang merusak maka kewajiban menggnati dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. Tugas Awal Pertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan (Sampul
Laporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja praktikum). lalu,
praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum atau asisten laboratium
yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek yang
dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum dinyaktan sah atau
valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok sesuai
dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan dibuat
Hard Cover. Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.

C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM


Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.

D. TEMPAT PRAKTIKUM
Tempat berlangsungnya kegiatan praktikum adalah Laboratorium Sistem Produksi LAB.
Komputer Universitas Pamulang Witana Harja.

E. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


1. Strateghy Aggregat Planning
Setiap perusahaan dihadapkan dengan permintaan yang berubah atau tidak. Pola
permintaan ini yang tidak tetap menyebabkan beban kerja yang tidak tetap dengan cara
apa pun, misalnya, kebutuhan tenaga kerja di setiap periode selama periode waktu tertentu
mungkin berbeda. Untuk mengatasinya, perencanaan dilakukan dengan mengatur tingkat
persediaan, produksi, penggunaan tenaga kerja, kapasitas produksi yang digunakan atau
variabel lainnya. Ada delapan opsi untuk strategi perencanaan agregat yang lebih rinci.
Lima pemilihan pertama disebut opsi kapasitas atau perencanaan agregat murni (strategi
murni), karena pilihan ini tidak berupaya mengubah permintaan, tetapi untuk menyerap
fluktuasi permintaan. (Dayanthi Jakarta)
1. Pemilihan Kapasitas (Pure Strategy)
Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) adalah sebagai
berikut ini, yaitu :
a. Mengubah tingkat persediaan
Dalam strategi ini, jumlah karyawan dan waktu kerja dipertahankan, sehingga tingkat
produksi rata-rata tetap. Kelebihan produksi yang terjadi selama periode permintaan
rendah disimpan sebagai stok yang akan digunakan untuk menutupi defisit produksi
ketika permintaan lebih tinggi dari tingkat produksi. Kelemahan dari strategi ini adalah
munculnya biaya penyimpanan saham dalam bentuk sewa deposito, administrasi,
asuransi, kerusakan material, dan biaya yang dijamin oleh kenaikan tersebut.
b. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong
Kadang-kadang pekerjaan dapat dijaga konstan dalam demonstrasi waktu kerja,
mengurangi jumlah jam kerja ketika permintaan rendah dan jam kerja meningkat
dengan meningkatnya permintaan.
c. Jika ada permintaan tinggi, pekerja tambahan akan dipekerjakan. Namun, pada saat
permintaan rendah, PHK berkurang. Biaya yang dikeluarkan termasuk biaya
pembelian tenaga kerja (iklan, tes wawancara, pelatihan) atau pembayaran
kompensasi untuk pekerja yang berkurang. Strategi ini cocok untuk diterapkan jika
tenaga kerja yang dipekerjakan atau dikurangi memiliki kualifikasi rendah (misalnya,
hotel, restoran, perkebunan atau pabrik) dan jika pasar tenaga kerja memiliki pasokan
tinggi. Untuk perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja berkualifikasi tinggi,
strategi ini mudah diterapkan, karena para pekerja ini lebih suka pekerjaan permanen
dan terjamin. Selain itu, mengurangi tenaga kerja terlalu sering dapat memiliki efek
negatif, yang berarti menurunkan moral karyawan, yang menyebabkan penurunan
produktivitas.
d. Meragamkan jumlah tenaga kerja
Dalam strategi ini, jumlah karyawan dipertahankan pada tingkat produksi tertentu,
perubahan dilakukan hanya dalam hal jumlah jam kerja. Jika permintaan meningkat,
jam kerja tambahan (lembur atau lembur) akan ditambahkan untuk meningkatkan
produksi. Sementara itu, jika permintaan turun, pengurangan jam kerja dilakukan.
Mempersiapkan perpanjangan menyebabkan biaya yang lebih tinggi, karena upah
lembur lebih tinggi daripada gaji reguler. Selain itu, lembur dapat mengurangi
produktivitas dan kelebihan beban. Periode waktu di sini mungkin dalam bentuk
semua karyawan atau karyawan yang bekerja pada tingkat yang lebih lambat, tetapi
dengan gaji tetap (reguler), yang jelas menghasilkan biaya tinggi atau dengan
menggunakan jumlah hari atau jam yang lebih pendek. pekerjaan yang terkait dengan
mengurangi jumlah upah. Jika tingkat kecepatan kerja dan jumlah jam kerja
dipertahankan, untuk mengisi lowongan, jam kerja karyawan dapat digunakan untuk
pemeliharaan mesin dan peralatan, pembersihan atau pekerjaan bermanfaat lainnya.
e. Subkontrak
Subkontraktor yang dipilih jelas adalah mereka yang dapat memenuhi standar
kualitas yang disyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugian dari
strategi subkontrak adalah biaya produksi yang lebih tinggi, yang dapat menawarkan
kesempatan bagi pesaing untuk bergerak maju, risiko tidak dapat langsung
mengontrol kualitas dan penjadwalan produk. Perusahaan dapat memperoleh
kapasitas sementara dengan mensubkontrakkan selama periode permintaan tinggi.
Namun, subkontrak memiliki beberapa kelemahan, termasuk:
1) Mahal
2) Amankan risiko Anda dengan membuka pintu pelanggan Anda kepada pesaing.
3) Seringkali sulit untuk menemukan pemasok subkontrak yang sempurna, yang
dapat memberikan produk berkualitas tepat waktu.
Subkontrak dilakukan jika ada peningkatan permintaan, selama kapasitas
produksinya tidak mencukupi, asalkan perusahaan tidak mau kehilangan permintaan atau
pelanggan penting. Di sektor jasa, pekerja paruh waktu dapat memenuhi kebutuhan
pekerja berketerampilan rendah, seperti restoran, toko ritel, dan supermarket. Metode ini
memiliki konsekuensi biaya rendah dan lebih fleksibel daripada penggunaan tenaga kerja
permanen. Kelemahan dari metode ini adalah biaya turnover dan pelatihan yang tinggi dan
mempengaruhi konsistensi kualitas produk. Jika strategi ini diterapkan pada pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan tinggi, masalah yang harus diantisipasi adalah tidak
tersedianya tenaga kerja saat dibutuhkan, karena mereka mencari pekerjaan di tempat
lain.

2. Pilihan Permintaan
Adapun strategi perencanaan agregat dengan pilihan permintaan dasar adalah
sebagai berikut, yaitu:
a. Mempengaruhi permintaan
Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat mencoba meningkatkan permintaan
melalui iklan, promosi, kewarganegaraan, dan diskon. Maskapai penerbangan dan
hotel telah lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif musim rendah; perusahaan
telepon mengenakan tarif lebih rendah dengan tarif lebih rendah; Perusahaan telepon
membebankan pajak yang lebih rendah di malam hari; beberapa universitas
menawarkan diskon untuk orang tua; dan pendingin udara dijual lebih murah di musim
dingin. Namun, AC dijual lebih murah di musim dingin. Namun, bahkan pengumuman
khusus, promosi, penjualan, dan harga tidak selalu dapat menyeimbangkan
permintaan dengan kapasitas produksi.
b. Tunggakan pemesanan selama periode permintaan tinggi
Penundaan pemesanan adalah pesanan untuk barang atau jasa yang diterima
perusahaan, tetapi tidak dapat (sengaja atau tidak sengaja) untuk memenuhinya saat
ini. Jika pelanggan bersedia menunggu tanpa kehilangan kemauan atau pesanan
mereka, menggunakan pesanan adalah strategi yang memungkinkan.
c. Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musim yang berbeda)
Teknik pemecahan masalah yang aktif, banyak digunakan oleh pengusaha
manufaktur, adalah untuk mengembangkan produk yang merupakan kombinasi dari
produk-produk kontra-nasional. Contohnya adalah perusahaan yang memproduksi
pemanas dan pendingin udara atau mesin pemotong rumput dan menjauhkan salju.

F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Berikut ini pengaplikasian metode Simple Aggregat Planning pada aplikasi POM for
Windows 3, bisa kita ambil dari contoh kasus masalah penentuan strategi perushaan
mainan anak yang dapat diselesaikan pada teknik Aggregat Planning pada program POM
for Windows 3 sebagai berikut : (Hartawan. 2011.)

PT. Timber Toys merupakan perusahaan spesialis dalam pembuatan mainnan.


Berikut ini adalah data permintaan mainan kreta kayu, yakni bulan Juli 11160, Agustus
13160, September 15160, Oktober 18160, November 13160, dan Desember 12160. Selain
itu, adapun data kapasitas yang diperoleh pada PT TOYS JAYA, yakni:
Gambar 2.2 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys

Gambar 2.2 Merupakan contoh produk yang dihasilkan oleh PT. Timber Toys, untuk
mempermudah praktikan dalam pengamatan data yang dilakukan pada saat praktikum. Selain
itu, adapun data kapasitas yang diperoleh pada PT. Timber Toys, yakni:

Tabel 2.2 Data Kapasitas Mainan


Berikut ini diketahui biaya–biaya yang terkait, yakni persediaan awal 200 unit,
Pasokan yang ada
Periode Jam lembur Jam Normal Subkontrak
Juli 5161 15161 2661
Agustus 5161 14161 2661
September 5161 17161 2661
Oktober 6161 19161 3161
November 6161 20161 3161
Desember 6161 15161 3161
persediaan akhir yang diinginkan 300 unit, biaya lembur Rp175/unit, biaya subkontrak
Rp200/unit, biaya jam normal Rp150/unit, biaya persediaan Rp75/unit, biaya
penyimpanan persediaan Rp15000/ unit, biaya penambahan Rp 750/unit, dan biaya
pengurangan Rp 2000/unit.

Berikut ini prosedur dalam menyelesaikan masalah peramalan menggunakan POM


forWindows 3, yaitu :
1. Membuka program POM V3 Pada PC yang tersedia. Jika ada tampilan dialog,
maka klik OK.
2.
Gambar 2.3 Pada Saat Pertama Kali POM Di Buka

3. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module →
Aggregat Planning.

Gambar 2.4 Tampilan Menu Module

4. Pilih File kemudian klik new lalu pilih Aggregat Planning.


Gambar 2.5 Tampilan pada Menu New

5. Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for Aggregat Planning. Kemudian ketika telah terisi lanjut tekan
OKE.
a. Title berisi judul kasus perencanaan agregat yang akan di selesaikan.
b. Number of Periods diisikan jumlah periode yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut
c. Shortages diisikan strategi yang ingin digunakan untuk memnuhi kekurangan
dalam kasus perencanaan agregat tersebut.
1) Back Ordered, yakni dipilih apabila strategi yang digunakan berdasarkan
pemilihan permintaan untuk memenuhi kekurangan.
2) Lost Sales, yakni dipilih apabila strategi yang digunakan berdasarkan pilihan
kapasitas untuk memenuhi kekurangan.
d. List Nama diisikan dengan memilih salah satu yang terdapat dalam kotak
tersebut.
Gambar 2.6 Tampilan Kotak Create Data Set for Aggregat Planning

6. Melakukan penginputan data dari masalah peramalan tersebut.


a. Period diisikan dengan jumlah permintaan yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut.
b. Demand diisikan jumlah permintaan yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut.
c. Rehuler Time Capacity diisikan data waktu lembur kapasitas yang diketahui
dalam kasus perencanaan agregat tersebut
d. Overtime Capacity diisikan data waktu lembur kapasistem yang diketahui
dalam kasus perencanaan agregat tersebut
e. Subcrontact Capacity diisikan data waktu subkontrak kapasitas yang
diketahui dalam kasus perencanaan agregat tersebut
f. Reguler Time diisikan jumlah waktu normal yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
g. Overtime diisikan jumlah waktu lembur yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
h. Subcontracting diisikan jumlah waktu subkontrak yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
i. Holding cost diisikan jumlah biaya penyimpanan (holding) yang diketahui
dalam kasus perencanaan agregat tesebut dalam satuan unit
j. Storage Cost diisikan jumlah biaya kekurangan atau persediaan yang
diketahui dalam kasus perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
k. Incrase Cost diisikan jumlah biaya penambahan yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
l. Decrease Cost diisikan jumlah biaya pengurangan yang diketahui dalam
kasus perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
m. Intial Inventory diisikan jumlah persediaan awal yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut dalam satuan unit
n. Unit Last Period diisikan jumlah persediaan yang diharapkan dalam periode
terakhir yang diketahui dalam kasus perencanaan agregat tersebut dalam
satuan unit

Gambar 2.7 Data Yang Sudah Diiput ke Aplikasi POM

Setelah semua data diinput langkah selanjutnya klik SOLVE. Kemudian


akan tampil dari hasil masalah peramalan tersebut.

Gambar 2.8 Hasil Data

7. Untuk melihat Grafik peramalan, klil Windows lalu klik Graph


Gambar 2.9 Pemilihan Grafik Pada Windows

8. Setelah itu akan muncul hasil grafik dari data tersebut.

Gambar 2.10 Cara Mengetahui Akurasi Peramalan

Berdasarkan hasil diatas didapat bahwa strategi yang dipilih PT Timber Toys adalah
strategi shortage dimana dalam strategi tersebut memiliki subtotal biaya terendah
dibandingkan dengan strategi laiinya, yaitu $ 159900 dengan total biaya keseluruhan
adalah sebesar $ 196751200.

G. LEMBAR KERJA
Setelah anda memahami materi dan mekanisme praktikum anda diminta untuk
memecahkan studikasus dalam Perencanaan produksi pada produk yang anda sudah buat
sebelumya, ( Kereta, Mobil ataupunpesawat ).
Jawaban kasus Aggregat Planing
1. Hasil Data (Melampirkan hasil printscreen pada laporan praktikum).
2. Kesimpulan dari sebuah kasus perencanaan produksi yang anda buat.
3. Data lembarkerjadiisisesuaidenganhasilpengamatan
a. LembarKerja 1, Identifikasi data yang dibutuhkan
b. LembarKerja 2 Jenis Jenis Aggregat Planning
c. LembarKerja 3 Print screen output Aggregate Planning
LembarKerja 1 Identifikasi data yang dibutuhkan

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl.Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website: labindustri27@gmail.com

Nama Mahasiswa : Mata Kuliah :


Nomor Induk Mahasiswa : Nama Asisten Lab :
Semestr/Angkatan : Nilai :
Program Studi : Kelas :
LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 2 Aggregat Planning

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl.Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website: labindustri27@gmail.com

Nama Mahasiswa : Mata Kuliah :


Nomor Induk Mahasiswa : Nama Asisten Lab :
Semestr/Angkatan : Nilai :
Program Studi : Kelas :
LEMBAR KERJA
LembarKerja 3 Print screen output Aggregate Planning

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl.Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website: labindustri27@gmail.com

Nama Mahasiswa : Mata Kuliah :


Nomor Induk Mahasiswa : Nama Asisten Lab :
Semestr/Angkatan : Nilai :
Program Studi : Kelas :
LEMBAR KERJA
H. REFERENSI

Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series Dan
Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan Permintaan
Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In Proceedings (Vol. 2, No. 1).),
2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan
Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi (Jurnal Ilmiah Teknik
Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Ishak, A. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Kumalaningsih, S. Pengertian dan Fungsi Proses Produksi . Jakarta: UI Press, 2013.
Kurnia, D., Bastuti, S., & Istiqomah, B. N. “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada Produk
Tas Dengan Menggunakan Metode Material Requirements Planning (Mrp) Untuk
Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry Amel Collection. .” Jitmi (Jurnal
Ilmiah, (2018). .
Prasetya, Hery dkk. Manajemen Operasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: CAPS, 2011.
Prastiyo, I. “Analisis Persediaan Bahan Baku Pada Produk Triangle Reflecting Dengan
Metode Time Series Dan Lot Sizing Di Pt. Prima Komponen Indonesia.” 2017.
Ristono, A. Manajemen Persediaan.: . Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013 .
Sodikin, J. “Perencanaan Kapasitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Rought Cut
Capacity Planning (RCCP) Terhadap Donat DI UD. Ali Bakri Sukabumi .”
Unikom.Bandung, 2012.
Sugianto, T. “ Analisis Perencanaan Produksi, Persediaan Bahan baku dan Kapasitas
Produksi Floor Drain Tipe TX1DB dengan Metode MRP II di PT. Surya Toto
Indonesia TBK.” 2018.
Sutabri, T. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.

Anda mungkin juga menyukai