Anda di halaman 1dari 12

PERANCANAAN

AGREGAT

TIM DOSEN
12 Desember 2023
DO’A SEBELUM BELAJAR
Perencanaan agregat (aggregate planning) adalah
sebuah pendekatan dan proses untuk menentukan
perencanaan produksi jangka menengah, yaitu
penghubung antara perencanaan jangka pendek dengan
jangka panjang (3 bulan sampai 1 tahun), yang
mencakup pengembangan, analisis, dan pemeliharaan
rencana untuk penjualan total, produksi total, persediaan
sasaran, dan sasaran jaminan sediaan.
Pengertian Perencanaan Agregat Menurut Para Ahli

Menurut Hendra Kusunuma


Rencana agregat adalah hubungan antara rencana harian atau penjadwalan dan rencana
jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregasi, Anda harus terlebih dahulu
mengidentifikasi pentingnya mengukur output.

Menurut Schreder
Rencana agregat berhubungan dengan menyesuaikan tingkat penawaran dan
permintaan output untuk 12 bulan ke depan.

Menurut Render
Rencana atau jadwal agregasi adalah salah satu pendekatan untuk menentukan volume
dan jam produksi jangka menengah (3-18 bulan ke depan).
Fungsi Perencanaan Agreat

 Alat komunikasi antara manajemen dan manufaktur.


 Tangani untuk merancang jadwal produksi utama.
 Menjamin penjualan dan rencana produksi yang sesuai dengan rencana strategis
perusahaan Anda.
 Sebagai ukuran kinerja suatu proses perencanaan produksi.
 Menjamin bahwa kapasitas produksi Anda sesuai dengan rencana produksi Anda.
 Hasil produksi aktual dipantau dan disesuaikan dengan rencana produksi.
 Kelola inventaris barang jadi untuk mencapai tujuan produksi dan rencana strategis.
 Instruksikan persiapan dan implementasi jadwal produksi utama.
Pilihan Perencanaan
Permasalahan perencanaan agregat dapat diselesaikan dengan
mempertimbangkan berbagai keputusan pilihan yang tersedia. Pilihan
perencanaan ini menurut Render (2008) dapat dibagi menjadi 2 yaitu
dengan memodifikasi permintaan dan pilihan kedua adalah memodifikasi
kapasitas, berikut penjelasan dari masing-masing pilihan :

Pilihan Kapasitas
Pilihan kapasitas ini tidak berusaha mengubah permintaan, tetapi untuk
menyerap fluktuasi dalam permintaan. Berikut adalah pilihan kapasitas:
Pilihan Kapasitas
1. Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi
permintaan yang tinggi dimasa mendatang. Dengan konsekuesi muncul biaya yang berkaitan dengan penyimpanan.

2. Mengubah jumlah tenaga kerja dengan mempekerjakan atau memberhentikan. Mempekerjakan atau menghentikan para
pekerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi. Pemecatan atau PHK menurunkan moral semua pekerja dan dapat
mendorong mereka kea rah produktivitas yang lebih rendah

3. Merubah tingkat produksi dengan lembur atau waktu kosong. Tenaga kerja terkadang tetap dijaga tetap konstan dengan
merubah waktu kerja, mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah, dan menambah jam kerja saat permintaan
naik.

4. Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan subkontrak selama periode
permintaan yang tinggi.

5. Penggunaan karyawan paruh waktu. Karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja
yang terampil.
Pilihan Kapasitas

1. Mempengaruhi permintaan. Saat permintaan rendah, perusahaan dapat mencoba meningkatkan permintaan
melalui iklan, promosi, pejualan secara pribadi, dan diskon. Bagaimana juga pun iklan khusus, promosi penjualan,
dan penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.

2. Tunggakan pesanan saat periode permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa
yang diterima perusanaan, tetapi tidak mampu untuk memenuhi pada saat itu. Pilihan ini digunakan ketika
pelanggan berkenan menunggu tanpa kehilangan kehendak atas pesanannya. Namun konsekuensinya adalah
bisa berakibat kehilangan penjualan.

3. Bauran produk dan layanan yang melawan tren musiman. Merupakan pengembangan sebuah
bauran produk dari barang – barang yang melawan tren musiman. Contohnya adalah perusahaan
yang membuat pemanas dan pendingin ruangan, perusahaan yang menerapkan pendekatan ini
mungkin akan menghadapi produk atau jasa di luar area keahlian atau di luar target pasar mereka.
STRATEGI PERENCANAAN AGREGAT

Menurut Render (2004,) perencanaan agregat dapat dilakukan dengan


melakukan pilihan atas 2 strategi, yaitu strategi Chase dan strategi
penjadwalan bertingkat ( Level scheduling strategy). Namun menurut
Chase terdapat satu strategi lagi yaitu stable workforce-variable work
hours. Selain itu, strategi perencanaan agregat juga dapat dibagi menjadi
2 bagian berdasarkan jumlah variabel yang dapat dikontrol (controllable
variable) yang diikutsertakan pada alternatif strategi
Chase Strategy
Menyesuaikan tingkat produksi dengan jumlah pesanan yang ada, dengan cara merekrut atau Kelebihan strategi Chase : - Investasi pasa
melepas tenaga kerja sesuai kebutuhan produksi. Strategi ini bergantung pada kemudahan persediaan rendah - Tingkat penggunaan tenaga
1 perekrutan dan pelatihan tenaga kerja. Namun strategi ini memiliki dampak pada aspek kerja yang tinggi Kekurangan strategi Chase: -
motivasi dan psikis karyawan akibat ancaman pengurangan tenaga kerja sewaktu-waktu. Terdapat biaya untuk memperbaiki tingkat
Kelebihan dan kekurangan Strategi Chase berdasarkan adalah sebagai berikut : keluaran dan tingkat angkatan kerja.

Kelebihan: -
Tingkat keluaran dan angkatan kerja yang
Level Scheduling Strategy stabil
Mempertahankan tingkat produksi pada volume yang konstan. Kelebihan jumlah Kekurangan:
2 yang diproduksi akan disimpan untuk mengantisipasi kekurangan jumlah - biaya persediaan yang tinggi
produksi di periode lainnya. - meningkatkan overtime dan idle time
- utilisasi sumber daya bervariasi dari waktu ke
waktu

Kelebihan: -
Stable workforce-variable work hours Strategy Tingkat keluaran dan angkatan kerja yang stabil
Kekurangan:
3 Strategi ini mempertahankan jumlah tenaga kerja, namun mengubahubah jam - biaya persediaan yang tinggi
kerja untuk disesuaikan dengan tingkat produksi. - meningkatkan overtime dan idle time
- utilisasi sumber daya bervariasi dari waktu ke waktu
Pure Strategy
Perusahaan dikatakan menggunakan strategi ini bila yang dimodifikasi adalah satu variabel. Variabel di
4
sini adalah variabel-variabel dalam perencanaan produksi yang bisa dikontrol dan ditentukan sesuai
dengan target produksi yang ditetapkan oleh manajemen.

Mixed Strategy
Strategi ini melibatkan pengubahan lebih dari 1 variabel yang dapat dikontrol (controllable decision
5
variable). Beberapa kombinasi dari pengubahan controllable decision variable dapat menghasilkan suatu
strategi perencanaan agregat yang terbaik.
DO’A SETELAH
BELAJAR
1

Anda mungkin juga menyukai