Anda di halaman 1dari 83

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

PERUSAHAAN BINTANG BALI SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh salah satu syarat ujian Sarjana Manajemen

Oleh
Dichen Alfan Yonathan
D1.1703030

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


SEBELAS APRIL SUMEDANG
2021
Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan
Bintang Bali Sumedang

Oleh
Dichen Alfan Yonathan
D1.1703108

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh salah satu syarat ujian Sarjana Manajemen

Sumedang,

Ryan Feryana, S.E., M.M


Pembimbing I

Zulkipli M, Ridwan,S.E., M.M


Pembimbing II

Dr. H. Arifin, S.H., M.Pd., M.M


Ketua STIE Sebelas April Sumedang

i
LEMBAR PENGESAHAN
UJIAN SIDANG SKRIPSI

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA


PERUSAHAAN BINTANG BALI SUMEDANG

Oleh:
Dichen Alfan Yonathan
D1.1703030

Skripsi Ini telah Diujikan Pada Tanggal 31 Bulan Agustus Tahun 2021
Program Studi Manajemen STIE Sebelas April Sumedang
Menyetujui,

Penguji I Dr.H.Arifin, S.H., M.Pd., M,M (. . . . . . . . . . . . )


Penguji II Erpi Rahman, S.E., M.Ak (. . . . . . . . . . . . )
Penguji III Wulan Ariani Damayanti, S.E., M.M (. . . . . . . . . . . . )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen STIE Sebelas April Sumedang

Ryan Feryana Kurniawan, S,E., M.M

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dichen Alfan Yonathan

NPM : D1.1703030

Jurusan : Manajemen

Sekolah Tinggi : STIE Sebelas April Sumedang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini dengan judul


“Analisis Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Bintang
Bali Sumedang” merupakan skripsi yang orisinil dan bukan plagiarisme
Dengan tidak melakukan penjiplakan pada karya ilmiah milik orang lain.

Sumedang, Agustus 2021

Dichen Alfan Yonathan


D1.1703030

iii
ABSTRAK

Skripsi dengan Judul “Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada


Perusahaan Bintang Bali Sumedang” ini ditulis oleh Dichen Alfan
Yonathan dengan NPM D1.1703030 yang dibimbing oleh Ryan Feryana,
S.E., M.M, dan Zulkipli M. Ridwan, S.E., M.M, .Skripsi ini dilatar belakangi
oleh banyaknya persaingan antar pengusaha yang berlomba-lomba
meningkatkan pelayanan nya dengan baik dimasa pandemi. Dan salah
satu untuk mengetahui adanya usaha dalam peningkatan pelayanan
adalah dengan melakukan peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan.
Fokus penelitian ini berlokasi di Perusahaan Bintang Bali Sumedang dan
Bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di
Bintang Bali Sumedang, (2) Untuk mengetahui apa saja faktor yang
berpengaruh dalam peningkatan Produktivitas bagi Karyawan di
Perusahaan Bintang Bali Sumedang. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh dari pemilik dan karyawan Perusahaan Bintang Bali
Sumedang. Data Sekunder yang digunakan dari buku-buku referensi yang
telah ada.Metode pengumpulan data adalah wawancara dokumentasi dan
observasi. Melihat diberlakukannya pembatasan disaat pandemi tidak
menyurutkan Produktivitas Kerja Karyawan di Perusahaan Bintang Bali
Sumedang, bukannya turun melainkan konsisten dan naik untuk omzet
kotor dari perusahaan ini. Hal ini membuktikan bahwa Produktivitas Kerja
karyawan di perusahaan cukup baik dan stabil menimbang banyak faktor
yang melatarbelakangi nya yaitu Disiplin Kerja yang baik dan Pengalaman
yang mumpuni.
Kata Kunci: Produktivitas Kerja

iv
KATA PENGANTAR

Pertama-tama peneliti panjatkan puji syukur ke hadirat Allah

Subhana wata’ala, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga hasil

penelitian skripsi ini dapat peneliti selesaikan dalam waktu yang relatif

singkat.

Selanjutnya perkenankanlah penulis untuk menyampaikan

pengahargaan dan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada bapak

Ryan Feryana, S.E., M.M, selaku pembimbing I dan Bapak Zulkipli M.

Ridwan, S.E., M.M, selaku pembimbing II yang telah memberikan

dukungan dan bantuan pemikiran, bimbingan dan motivasi dengan penuh

keabaran dan pengertiannya sehingga penelitian skripsi ini yang disusun

untuk memenuhi tugas akhir untuk menyelesaikan program sarjana (S1)

pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang prodi

Manajemen, dengan judul “Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada

Perusahaan Bintang Bali Sumedang” dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. Dan penyusunan skripsi ini bukan hanya

usaha penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terlibat, baik dalam

hal materi maupun non materi. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Arifin, S.H., M.Pd., M.M, sebagai Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

v
2. Bapak Sukmayadi, S.E., M.M, sebagai Wakil Ketua I Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang

3. Ibu Ayi Srie Yuniawati, S.E., M. Ak, sebagai Wakil Ketua II Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang

4. Bapak Fahrul Alam Mansuri, M. Ak, sebagai Wakil Ketua III

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang

5. Bapak Ryan Feryana K, M.M, sebagai Ketua Program Studi

Manajemen STIE Sebelas April Sumedang

6. Ryan Feryana, S.E., M.M, sebagai Pembimbing I

7. Zulkipli M. Ridwan , S.E., M.M, sebagai Pembimbing II

8. Seluruh Dosen dan Staf STIE Sebelas April Sumedang, serta

pihak-pihak lain yang membantu penulisan skripsi, penulis ucapkan

terima kasih

9. Kedua orang tua tercinta, dan umum nya untuk seluruh keluarga

besar yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada

penulis

10. Kakak tercinta yaitu Marliyana & Rendy Cahyadi yang telah

memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi

ini

11. Kepada teman-teman kelas Manajemen F 2017 STIE Sebelas April

Sumedang

12. Kepada Demisioner Senat Mahasiswa STIE Sebelas April

Sumedang Kabinet Dialektika & Aksi Periode 2019/2020

13. Kepada Seluruh Keluarga Besar UKM Seni Galuh Prakasa

viii
14. Kepada Rekan-rekan BADAMI

15. Dan kepada pihak-pihak lainya yang tidak di sebutkan di sini saya

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan yang merupakan kelemahan dari penulis

dalam melaksanakan penelitian skripsi ini, untuk itu penulis mohon

maaf. Demi penyempurnaan skripsi ini, penulis berharap dengan

segala hormat, saran dan pendapat serta kritik dari tim penguji.

Sumedang, April 2021

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Hal
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ 1
BAB I.......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1. Bagi Pengguna ............................................................................. 6
3. Bagi Lembaga STIE Sebelas April Sumedang ............................. 6
4. Bagi Objek lain yang relevan ........................................................ 6
F. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 7
BAB II....................................................................................................... 12
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 12
A. Kajian Teori ................................................................................ 12
1. Manajemen ................................................................................. 12
2. Manajemen Sumber Daya Manusia............................................ 12
3. Produktivitas Kerja ...................................................................... 14
B. Alur Pendekatan Masalah ........................................................... 24
BAB III...................................................................................................... 26
METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 26
A. Desain Penelitian ........................................................................ 26
B. Subjek Penelitian ........................................................................ 28
C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ................................... 29
1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 29
2. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 30
D. Penentuan Informan dan Jangkauan Kajian ............................... 32

x
E. Teknik dan Prosedur Analisis Data .................................................. 33
1. Teknik Analisis Data .................................................................. 33
2. Prosedur Analisis Data ............................................................... 33
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................................... 36
1. Validasi Data............................................................................... 36
2. Reliabilitas .................................................................................. 37
BAB IV ..................................................................................................... 39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 39
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 39
1. Gambaran Umum Objek ............................................................. 39
2. Deskripsi Informan Penelitian ........................................................ 46
B. Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 47
2. Reduksi Data ................................................................................. 54
3. Penyajian Data .............................................................................. 55
C. Pembahasan .................................................................................... 57
1. Pembahasan Teoritis .................................................................... 57
2. Pembahasan Empiris .................................................................... 58
D. Temuan Hasil Penelitian .................................................................. 61
E. Solusi Mengatasi Temuan Hasil Penelitian ...................................... 62
BAB V ...................................................................................................... 63
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
B. Saran .......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 66

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Pemikiran ................................................................25


Gambar 3.1 Desain Penelitian ...........................................................27
Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data .....................................35
Gambar 4.1 Perusahaan Bintang Bali Sumedang .............................39
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................40

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penghasilan .............................................................. ........ 3


Tabel 1.2 Tabel Data Target dan Realisasi ....................................... ........ 3
Tabel 1.3 Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 7
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................... 28
Tabel 3.2 Format Analisis Data ................................................................ 37
Tabel 4.1 Sasaran Informan Penelitian .................................................... 45

Tabel 4.2 Data Informan Penelitian.......................................................... 46


Tabel 4.3 Reduksi Data Produktivitas Kerja Karyawan…………………....53

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kafe merupakan tempat untuk orang bersantai sambil menikmati

kopi ataupun makanan ringan. Bisnis yang kian menjamur di Indonesia ini

sekarang mulai digemari oleh semua kalangan terutama anak remaja

sampai pemuda, karena Kafe bisa termasuk kedalam tipe restoran namun

lebih mengutamakan suasana yang rileks karena biasa digunakan untuk

bersantai atau hiburan. Pengertian Kafe menurut Dictionary of English

Language and Culture, Kafe adalah restoran kecil yang melayani atau

menjual makanan ringan dan minuman.

Kendati pun begitu dalam berjalan nya sebuah Kafe tidak lepas dari

peran manusia, dalam hal ini di setiap departemen kafe mutlak

membutuhkan tenaga kerja dari manusia, atau bisa kita sebut dengan

Sumber Daya Manusia. Bisa dibilang Peran Manusia atau Tenaga Kerja

dalam bisnis ini merupakan hal yang krusial atau sangat penting dalam

berlangsung nya bisnis ini.

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.” (Hasibuan

2019:10).

1
2

Perusahaan Bintang bali bergerak dibidang Pelayanan Jasa berupa

Pencucian Kendaraan Bermotor dan Kafe. Memiliki dua tipe bisnis

merupakan tantangan tersendiri bagi manajer yang mengelola perusahaan

ini. Dengan 31 orang jumlah karyawan dari kedua bisnis sangat

menantang bagaimana seorang manajer mampu mengarahkan bawahan

nya dengan baik sehingga menghasilkan produktivitas yang baik pula,

apalagi menimbang pada masa pandemi banyak usaha maupun

perusahaan yang mengalami penurunan dalam pendapatan. Hal tersebut

tidak lepas dari Produktivitas yang dihasilkan oleh faktor Sumber daya

manusia atau bisa kita sebut para karyawan, terbukti dengan pendapatan

perusahaan yang mengalami peningkatan dengan cukup baik.

Setiap perusahaan pasti mengharapkan produktivitas yang baik dari

karyawan nya. Semakin baik produktivitas karyawan maka semakin

meningkat pula keuntungan yang diharapkan. Apabila produktivitas

karyawan menurun maka keuntungan yang didapatkan oleh Perusahaan

pun akan berkurang.

Ditengah gejala pandemi yang semakin mengganas menuntut pihak

manajemen suatu perusahaan untuk semakin mengoptimalkan

Produktivitas Kerja dari karyawan nya. Dalam kondisi yang serba terbatas

dan dibayangi oleh penyebaran virus membuat banyak aktivitas secara

fisikal menjadi terbatasi, apalagi bagi Perusahaan yang menyediakan

pelayanan berupa Jasa dan Barang seperti salah satunya adalah

Perusahaan Bintang Bali di Sumedang.


3

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar dapat

bertahan dan mencapai laba yang diinginkan adalah dengan

meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya (SDM). Selain

menjadi asset terpenting bagi perusahaan SDM juga menjadi salah satu

komponen biaya terbesar dalam perusahaan. Oleh karena itu, manajer

perusahaan harus mampu memperhatikan produktivitas tenaga kerja

untuk mengatur tingkat efisiensi biaya perusahaan.

Tabel 1.1
Tabel Data Penghasilan (Omzet Kotor)

Bulan & Tahun Jumlah Pendapatan

September 2020 Rp. 104.054.000


Oktober 2020 Rp. 156.543.800
November 2020 Rp. 157.437.000
Desember 2020 Rp. 171.381.700
Diolah oleh peneliti, 2021

Tabel 1.2
Tabel Data Target dan Realisasi

Bulan & Tahun Target Pendapatan Realisasi

September 2020 Rp. 100.000.000 Rp. 104.054.000


Oktober 2020 Rp. 120.000.000 Rp. 156.543.800
November 2020 Rp. 135.000.000 Rp. 157.437.000
Desember 2020 Rp. 150.000.000 Rp. 171.381.700
4

Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

produksi yang memegang peranan utama. Dari berbagai permasalahan

tenaga kerja, rendahnya produktivitas kerja merupakan salah satu

masalah yang cukup pelik. Justine (2006 : 244)

Dengan penerapan sumber daya manusia yang baik, maka potensi

untuk mendapat suatu produktivitas kerja perusahaan akan dapat dicapai

dengan baik pula. Karena manusia merupakan faktor utama dalam segala

bentuk aktivitas perusahaan.

Berdasarkan tabel diatas, penghasilan Perusahaan Bintang Bali

Sumedang mengalami peningkatan dalam 4 bulan terakhir di tahun 2020.

Hal ini tidak semata-mata terjadi begitu saja melainkan ada faktor dari

SDM yang terlibat sehingga bisa diketahui Produktivitas kerja pada

perusahaan tersebut sangat baik.

Produktivitas Kerja berasal dari bahasa Inggris, product: result,

outcome berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan,

dan productivity: having having the ability make or create, creative.

Perkataan itu digunakan di Bahasa Indonesia menjadi Produktivitas yang

berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Karena dalam

organisasi, kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan dari tujuannya.

Dilihat dari segi psikologi produktivitas menunjukan tingkah laku sebagai

keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan

yang melatarbelakanginya. Produktivitas tidak lain daripada berbicara

tentang tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku


5

produktivitasnya. Lebih khusus lagi di bidang kerja atau organisasi kerja

(Sedarmayanti, 2004)

Berpijak uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis Produktivitas Kerja

Karyawan Pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis

memfokuskan penelitiannya pada Produktivitas Kerja yang dilakukan di

Perusahaan Bintang Bali Sumedang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka rumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat Produktivitas Kerja pada Karyawan Pada

Perusahaan Bintang Bali Sumedang ?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi peningkatan Produktivitas Kerja

Karyawan Pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah:
6

1. Untuk mengetahui tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di Bintang

Bali Sumedang

2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh dalam

peningkatan Produktivitas bagi Karyawan di Perusahaan Bintang Bali

Sumedang

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengguna

Dari penelitian ini di harapkan menambah pengetahuan dan

wawasan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya

Produktivitas Kerja.

2. Perusahaan Bintang Bali Sumedang

Menjadi bahan referensi sekaligus pertimbangan perusahaan dalam

menyempurnakan sistem.

3. Bagi Lembaga STIE Sebelas April Sumedang

Sebagai upaya menambah khasanah ilmu-ilmu tentang. Dan juga

sebagai refernsi untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam di masa

yang akan datang.

4. Bagi Objek lain yang relevan

Sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam menetukan

pilihan agar bisa relevan.


7

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari pengetahuan hasil

penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai hasil

perbandingan dan kajian. Adapun hasil penelitian tidak terlepas dari topik

penelitian mengenali kepemimpinan. Sebagai berikut:

Tabel 1.3
Hasil Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


1. Analisis Produktivitas Hasil penelitian ini Variabel: Objek
Tenaga Kerja Terhadap merupakan bahwa Produktivitas penelitian: UD.
Hasil Produksi Mebel Produktivitas Kerja Kerja Jepara Asli
pada UD.Jepara Asli Pegawai sangat Surakarta
Surakarta (Deski berpengaruh Metode yang
Baniaji, Universitas terhadap digunakan:
Sebelas Maret pendapatan
Surakarta, Indonesia, Perusahaan. Kualitatif Tahun
2009) penelitian:
2009
2. Analisis Produktivitas Hasil dari penelitian Variabel: Gaya Objek
Kerja Karyawan Ditinjau ini menunjukan Produktivitas penelitian: PT.
Dari Tingkat bahwa terdapat Kerja Paper Tech
Pendidikan,Kompensasi perbedaan
dan Pengalaman Kerja, Produktivitas Kerja
Studi Kasus: PT. Paper dari tingkat
Tech ,Emelinda Galuh pendidikan dan Metode yang
Novita (Program Studi Pengalaman Kerja digunakan:
Pendidikan Akunansi, serta Kompensasi kuantitatif
Jurusan Pendidikan yang diberikan
Ilmu Pengetahuan perusahaan Tahun
Sosial,Univertas Sanata penelitian:
Dharma,2010) 2010

3. Efektivitas Internal Hasil Penelitian ini Metode yang Objek


Perusahaan Dalam menunjukan bahwa digunakan: penelitian:
Pencapaian Tujuan Pendekatan 7S pada Kualitatif PT.RADIO
Usaha Dengan Objek penelitian SWARA DUTA
Pendekatan 7S pada belum bisa CITRA IRAMA
PT.RADIO SWARA terlaksana dengan
DUTA CITRA IRAMA, baik. Salah satunya Tahun
(Ryan Feryana adalah penempatan penelitian:
Kurniawan, Risma SDM. 2018
Karlina,Indri Fitriani,Vol
8 No 1 (2018) STIE
Sebelas April
Sumedang)
8

4. Analisa Produktivitas Hasil penelitian Variabel: Variabel:


Kerja Karyawan Melalui menunjukan bahwa Produktivitas
Pelatihan Pada PT. melalui pelatihan Kerja Pelatihan Kerja
Bank Negara Indonesia kerja yang Baik
(Persero) TBK. Cabang dapat diraih Objek
Makassar, Achmad Produktivitas Kerja penelitian: PT.
Mahathir Karyawan yang Bank Negara
Amiruddin,(Fakultas Optimal. Indonesia
Ekonomi dan Bisnis Metode yang (Persero) TBK.
Islam Universitas Islam digunakan: Cabang
Negeri Alauddin Kualitatif Makassar
Makassar,2017)
Tahun
penelitian:
2017
5. Analisis Produktivitas Hasil penelitian ini Variabel: Variabel:
Tenaga Kerja Industri menunjukan bahwa Produktivitas Upah, Tingkat
Kecil Batik Cap diantara ketiga Kerja Pendidikan,
Semarang di Kota variable X tersebut, Pengalaman
Semarang, Nur Indriani Pengalaman kerja Kerja
Dewi (Fakultas dan tingkat
Ekonomika dan Bisnis, pendidikan variabel
Universitas Diponegoro, terkuat yang
Semarang, 2018 berpengaruh Metode yang
terhadap digunakan:
Produktivitas kerja.. Kuantitatif

Objek
Penelitian:
Industri Kecil
Batik Cap
Semarang

Tahun
Penelitian:
2018

Sumber : diolah oleh peneliti, 2021

(1) Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Hasil Produksi

Mebel pada UD.Jepara Asli Surakarta (Deski Baniaji, Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Indonesia, 2009)

Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa

Produktivitas Kerja Pegawai sangat berpengaruh terhadap

pendapatan Perusahaan.
9

Persamaan : Variabel Produktivitas Kerja, Metode yang

digunakan Kualitatif

Perbedaan : Objek penelitian dilakukan di UD. Jepara Asli

Surakarta

(2) Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Tingkat

Pendidikan,Kompensasi dan Pengalaman Kerja, Emelinda Galuh

Novita (Program Studi Pendidikan Akunansi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Univertas Sanata Dharma, 2010)

Hasil penelitian : Hasil Dari Penelitian ini menunjukan bahwa

Terdapat perbedaan Produktivitas Kerja dari Tingkat pendidikan,

pengalaman dan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan.

Persamaan : Variabel Produktivitas Kerja Karyawan,

Perbedaan : Objek penelitian: PT. Paper Tech, Tahun

penelitian: 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Variabel Penelitian:

Pendidikan, Kompensasi dan Pengalaman Kerja

(3) Efektivitas Internal Perusahaan Dalam Pencapaian Tujuan Usaha

Dengan Pendekatan 7S pada PT. RADIO SWARA DUTA CITRA

IRAMA (Ryan Feryana Kurniawan, Risma Karlina, Indri Fitriani, Vol

8 No 1 (2018) STIE Sebelas April Sumedang)

Hasil Penelitian : Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa

Pendekatan 7S pada Objek penelitian belum bisa terlaksana

dengan baik. Salah satunya adalah penempatan SDM.

Persamaan : Metode yang dilakukan Kualitatif


10

Perbedaan : Variabel 7S, Objek Penelitian PT. RADIO

SWARA DUTA CITRA IRAMA Tahun Penelitian 2018

(4) Analisa Produktivitas Kerja Karyawan Melalui Pelatihan Pada PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) TBK. Cabang Makassar,

Achmad Mahathir Amiruddin (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,2017)

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui

pelatihan kerja yang Baik dapat diraih Produktivitas Kerja Karyawan

yang Optimal

Persamaan : Variabel Produktivitas Kerja, Metode yang

dilakukan Kualitatif

Perbedaan : Variabel Pelatihan Kerja, Tahun Penelitian

2017, Objek Penelitian Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

TBK. Cabang Makassar.

(5) Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Batik Cap

Semarang di Kota Semarang, Nur Indriani Dewi (Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas DIponegoro,Semarang,2018)

Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

diantara ketiga variable X tersebut, Pengalaman kerja dan tingkat

pendidikan variabel terkuat yang berpengaruh terhadap

Produktivitas kerja.

Persamaan : Variabel Produktivitas Kerja


11

Perbedaan : Variabel upah, tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja Metode penelitian Kuantitatif, Objek Penelitian

Industri Kecil Batik Cap Semarang, Tahun penelitian 2018


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Manajemen

Hasibuan (2017 : 1) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu

dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-

unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Adapun unsur-unsur

manajemen itu terdiri dari: man, money, methode, machines, materials,

dan market yang disingkat menjadi 6M. Kemudian unsur men (manusia) ini

berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut

manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang merupakan

terjemahan dari man power management.

Dalam berlangsungnya sebuah ekosistem Kafe tidak lepas pula dari

sebuah manajemen yang baik. Karena dengan sistem manajemen yang

baik dapat menghasilkan output yang maksimal. Seperti di Perusahaan

Bintang Bali, system manajemen yang baik dapat menghasilkan output

yang cukup optimal untuk perusahaan.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Hasibuan (2019: 10) mengemukakan bahwa Manajemen Sumber

Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan

tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat

12
13

Kasmir (2018: 6) mendeskripsikan bahwa Manajemen Sumber

Daya Manusia adalah proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan,

rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi,

karier, keselamatan dan kesehatan serta menjaga hubungan industrial

sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan

dan peningkatan kesejahteraan stakeholder.

Sudaryo, dkk (Kiggundu 2018: 4) menjelaskan bahwa Manajemen

Sumber Daya Manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personel

(pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan

tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan dapat

disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu

proses dalam menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,

pegawai atau semua tenaga kerja yang menopang seluruh aktivitas dari

organisasi, lembaga atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.
14

Sumber Daya Manusia merupakan hal penting dan sebuah inti bagi

Perusahaan atau Organisasi. Bagamaina tidak, berdasarkan definisi-

definisi dari ahli jika ditarik benang merahnya semua merujuk pada satu

arti, yaitu “Proses” dalam berlangsungnya proses ini tidak bisa dijalankan

tanpa adanya peran dari Sumber Daya Manusia,begitu pun Sumber Daya

manusia tidak dapat begitu saja berjalan tetapi harus ada Manajemen

yang baik sehingga menghasilkan Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Produktivitas Kerja

a. Definisi Produktivitas

Drs. Malayu S.P, Hasibuan, (2016: 126) mendefinisikan bahwa

Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input

(masukan).

Justine, (2006:247) mengatakan bahwa Produktivitas dapat

dipahami secara filosofis. Bahwa Produktivitas adalah suatu sikap mental,

menciptakan hari ini yang lebih baik dari kemarin dan mengusahakan hari

esok yang lebih baik dari hari ini.

Sedarmayanti, (2009: 56) Menjelaskan bahwa, Produktivitas

memiliki makna keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk

selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala

bidang.
15

Menurut Formulasi National Productivity Board (NPB) Singapore,

dikatakan bahwa produtivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang

mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan.

Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan

antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan (input).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, suatu perusahaan

dalam proses produksi tidak hanya membutuhkan bahan baku dan tenaga

kerja saja tapi juga harus didukung faktor-faktor lainnya. Antara lain

menurut Siagian (2003) adalah :

1) Pendidikan

2) Pelatihan

3) Penilaian prestasi kerja

4) Sistem imbalan

5) Motivasi

6) Kepuasan Kerja

Untuk mendukung pendapat Siagian, Sumarsono (2003)

mengungkapkan bahwa faktor-faktor yan mempengaruhi produktivitas

kerja, yaitu :

1) Pendidikan

2) Keterampilan

3) Disiplin
16

4) Motivasi

5) Sikap dan etika kerja

6) Gizi dan kesehatan

7) Tingkat penghasilan

8) Jaminan lingkungan dan iklim kerja

9) Hubungan industrial

10) Teknologi

11) Sarana produksi

12) Manajemen dan kesempatan berprestasi

c. Usaha-Usaha Peningkatan Produktivitas Kerja

Guna mencapai efisiensi, produktivitas karyawan sangat

diperlukan. Pengingkatan produktifitas dapat dilakukan melalui beberapa

cara antara lain:

1) Peningkatan pendidikan

Pendidikan dan latihan dapat menambah pengetahuan dan

keterampilan kerja. Latihan dapat dilakukan di dalam maupun di luar

pekerjaan. Latihan yang dilakukan umumnya bersifat formal.

2) Perbaikan hasil dan pengupahan

Perbaikan pengupahan pada akhirnya akan dapat menjamin

perbaikan gizi dan kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan saja

menghambat pertumbuhan anak-anak tetapi juga secara langsung

mempengaruhi produktifitas karyawan.

3) Pemilihan teknologi sarana pelengkap untuk berproduksi


17

Seseorang yang menggunakan peralatan lengkap dan sempurna

lebih tinggi produktivitasnya dibandingkan dengan orang yang

menggunakan perlengkapan yang lebih sederhana.

4) Peningkatan kemampuan pimpinan

Kemampuan dan tingkat produktivitas kerja yang tinggi dari

karyawan tidak ada begitu saja jika tidak didukung oleh pimpinan yang

kreatif dan partisipatif. Untuk itulah pihak manajemen sangat diperlukan

partisipasinya.

d. Dimensi dan Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan “mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Sikap-sikap mental yang

produktif antara lain menyangkut sikap motivatif, disiplin, kreatif, inovatif,

dinamis, profesional dan berjiwa perjuangan, Sedarmayanti (2009).

Dimensi dalam produktivitas ini yakni: efisiensi, efektivitas dan kualitas.

Adapun indikator yang digunakan dalam menunjang dimensi tersebut

yaitu:

1) Dimensi Efisiensi

Dimensi ini terdiri dari beberapa indikator yakni:

a) Hubungan kerja antar Karyawan dan Atasan.

Malayu Hasibuan (2017:198) hubungan kemanusiaan yang

harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang

baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertical


18

maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group

relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis.

Menurut Hariandja (2002:299) hubungan antar karyawan adalah

hubungan kesamping antara karyawan dengan tingkat yang sama dalam

organisasi tetapi mereka mempunyai tugas yang berbeda. Menjalin

hubungan yang baik dan harmonis sesama karyawan merupakan sarana

untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

Menurut Hasil Penelitian Urbanus Willyams (2010) Rekan kerja yang

mampu diajak bekerja sama dan mendukung dalam pelaksanaan kerja

cenderung berpengaruh terhadap meningkatnya semangat kerja dan

kepuasan kerja para karyawan tersebut. Sebaiknya rekan kerja yang tidak

bisa diajak bekerja sama akan menimbulkan konflik dalam bekerja dan hal

ini berdampak negative pada kinerja maupun semangat kerja karyawan

Sondang P Siagian (2009: 179) Salah satu fungsi penting dari

setiap manajer adalah memelihara hubungan yang serasi dengan para

bawahannya yang teknik dan kiatnya disusun oleh satuan kerja pengelola

sumber daya manusia, dan diterapkan oleh semua manajer dalam

organisasi. Sebagaimana halnya dengan fungsi-fungsi yang lain, fungsi

pemeliharaan hubungan yang serasi dengan para karyawan sangat

penting karena tindakan itu merupakan salah satu bentuk upaya

“memanusiakan manusia” dilingkungan kerja. Adanya proses

demokratisasi yang terjadi dilingkungan kerja, kemudian membuahkan

manajemen bersedia bernegosiasi dengan para wakil pekerja.


19

Menurut Hariandja (2002: 298) penyampaian informasi dari

pimpinan ke bawahan bisa meliputi banyak hal seperti tugas-tugas yang

harus dilakukan bawahan, kebijakan organisasi, tujuan-tujuan yang ingin

dicapai dan adanya perubahanperubahan kebijakan. Hubungan atau

interaksi antara atasan dengan bawahan harus di jaga dengan harmonis

dan saling menjaga etika serta menghargai satu sama lain agar

terciptanya lingkungan kerja yang nyaman. Lingkungan kerja yang

nyaman akan membuat kedua belah pihak antara atasan dan bawahan

dapat saling meningkatkan kinerjanya.

Penelitian Pani Oktaviani (2020) Pola komunikasi antara atasan dan

bawahan disebut dengan komunikasi downward, yaitu komunikasi vertikal

yang terjadi antara atasan ke staf dibawahnya. menambahkan bahwa

kepuasan adalah suatu konsep yang lebih berkenaan dengan tingkat

kenyamanan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa kepuasan

dalam komunikasi adalah kondisi ketika muncul keberadaan rasa nyaman

dengan pesan-pesan, media, dan hubungan-hubungan yang timbul dalam

organisasi.

Menurut Penelitian Urbanus Willyams (2010) Penelitian

mengemukakan bahwa Hubungan kerjasama yang baik antara karyawan

dengan atasan akan mempengaruhi semangat kerja karyawan dan

kepuasan kerja karyawan. Karyawan cenderung senang dengan atasan

yang perhatian, mau mendengarkan pendapat bawahannya, yang bisa

menghormati dan menghargai hasil kerja karyawan, dan adanya pujian

atas hasil kerja yang baik.


20

2) Dimensi Efektivitas

Dimensi efektifitas terdiri dari dua indikator yakni :

a) Etika kerja.

Seperti yang diungkapkan oleh Harsono (2010:35) yang

menyatakan, etika kerja sebagai semangat kerja yang didasara oleh nilai-

nilai atau norma-norma tertentu. Etika kerja merupakan suatu semangat

kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna

memperoleh nilai hidup mereka. Etika kerja merupakan penilaian manusia

yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan.

Sedangkan menurut Sigit (2010: 11) etika kerja (work ethic)

mencerminkan sejauh manakah seseorang menilai kerja. Orang yang

memiliki etika kerja yang tinggi memandang bahwa kerja adalah penting,

mulia, dan sumber martabat. Bagi seseorang yang etika kerjanya tinggi

atau kuat mempunyai keyakinan bahwa kerja dengan sungguh-sungguh

adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan. Dari penelitian terungkap

bahwa orang yang etika kerjanya tinggi atau kuat memperoleh

pendapatan yang lebih besar, mempunyai inisiatif, memperoleh kepuasan

kerja, produktif, berprestasi, dan memiliki sikap serta keyakinan positif.

Etika kerja sering disebut etos kerja. Etos ialah istilah yunani, yang berarti

juga etika.

Menurut Zainuri (2011:3) etika kerja adalah acuan yang dipakai oleh

suatu individu seseorang atau perusahaan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pekerjaan atau aktivitas bisnisnya, agar kegiatan yang

mereka lakukan tidak merugikan individu atau lembaga yang lain


21

Menurut Siregar dan Kuara (2009:4) etika kerja merupakan sikap

seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,

selaras dan seimbang didalam kelompok orang dalam membina hubungan

yang serasi, selaras dan seimbang dalam kelompok itu sendiri maupun

dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena

dengan tercapainya hubungan seimbang antara perilaku dalam proses

produksi akan meningkatkan kinerja.

Heru Kurnianto (2017:103) Etika meliputi analisa tentang baik dan

buruk, benar dan salah serta tanggung jawab seseorang. Dalam hal ini

etika merupakan sebuah penilaian yang diberikan kepada seseorang atau

organisasi terhadap diri atau organisasi, yang mana nilai-nnilai tersebut

didasarkan terhadap kebiasaan baik dan buruk yang ada dilingkungan

masyarakat tersebut berada.

b) Disiplin kerja.

Disiplin kerja seperti yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai

(2009:565) disiplin kerja adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan,

baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja pada

dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia

dalam organisasi karena dengan kedisiplinan organisasi akan berjalan

dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula.

Menurut Siagian Sondang (2004:305) Disiplin adalah suatu bentuk

pelatihan karyawan yang berusaha memperbaiki dan membentuk

pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga perilaku karyawan


22

tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para

karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerja.

Dikemukakan oleh Sinambela (2012:239) bahwa disiplin kerja

adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun terus

menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak

melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan.

Wahjono (2015:184) disiplin merupakan perasaan taat dan patuh

terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu

yang menjadi tanggung jawabnya.

Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) disiplin kera

merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat

terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun

yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak

untuk menerima sanksisanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang

yang diberikan kepadanya.

3) Dimensi Kualitas

Dimensi kualitas terdiri dari dua indikator yakni :

a) Pengalaman kerja.

Sastrohadiwiryo (2005: 163) Pengalaman bekerja yang dimiliki

seseorang, kadang – kadang lebih dihargai daripada tingkat pendidikan

yang menjulang tinggi. Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah

guru yang paling baik (experience is the best of teacher). Pengalaman

bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang

tertentu.
23

Pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki

oleh para karyawan dalam menjalankan tugas – tugas yang dibebankan

kepadanya. Nitisemito (2000:86)

Pengalaman kerja juga sangat diperlukan bagi karyawan untuk

meningkatkan kinerjanya. Menurut Martoyo (2007: 113). “Pengalaman

kerja adalah lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat

diterima di tempat kerja hingga sekarang”.

Husaini Usman (2011:489) menyatakan bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan dan pengalaman kerja karyawan maka akan semakin

tinggi kinerja yang ditampilkan.

Sedangkan menurut Martoyo (2007: 113). “Pengalaman kerja adalah

lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima di tempat

kerja hingga sekarang”.

e. Manfaat dan Penilaian Produktivitas Kerja

1) Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki produktivitas kerja

karyawan.

2) Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk penyelesaian-

penyelesaian.

3) Untuk keputusan-keputusan penetapan.

4) Untuk kebutuhan lainnya dan pengembangan.

5) Untuk perencanaan dan pengembangan karier.

6) Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing.

7) Untuk mengetahui ketidak-akuratan informal.


24

B. Alur Pendekatan Masalah

Dalam setiap organisasi atau lembaga, sumber daya manusia

merupakan asset utama yang berpengaruh besar terhadap kelancaran

aktivitas organisasi tersebut. Suatu organisasi atau lembaga harus mampu

mengelola sumber daya yang dimilikinya terutama sumber daya manusia.

Tanpa adanya pengelola sumber daya manusia yang baik akan sulit bagi

sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas merupakan sebuah sikap mental dari dalam diri

manusia yang mendorong untuk melakukan hal untuk mendapatkan

output yang memuaskan. Menurut Drs. Malayu S.P, Hasibuan, (2016:126)

mendefinisikan bahwa Produktivitas adalah perbandingan antara output

(hasil) dengan input (masukan).

Menurut Sedarmayanti, (2009:56) Produktivitas memiliki makna

keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan

kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang. Jika menarik

sebuah kesimpulan dari pernyataan tersebut dapat didefinisikan sebagai

sebuah Motivasi untuk meningkatkan Produktivitas kerja dalam sebuah

organisasi atau lembaga. Tak hanya cukup dengan Motivasi faktor lain

yang mempengaruhi nya adalah Kepemipinan dari pimpinan di Organisasi

atau Lembaga terkait. Kepemimpinan memainkan peran yang cukup

dominan dan krusial dalam keseluruhan upaya meningkatkan Produktivias

Kerja, baik itu secara individual, kelompok, ataupun organisasi.


25

Berdasarkan alur pemikiran penelitian Produktivitas Kerja, maka

disusun sebuah paradigma penelitian secara jelas di gambar pada berikut

ini:

Gambar 2.1

Alur Pemikiran

Dimensi Produktivias Kerja Karyawan:


1. Efisiensi
2. Efektivitas
3. Kualitas
Sedarmayanti (2009)

Temuan Penelitian
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian

bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada

peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian juga

memberikan gambaran arah mana yang akan dilakukan dalam

melaksanakan penelitian ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.

Menurut Sugiyono (2016: 9) metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan

pendekatan deskriptif. Menurut Ahyar dkk (2020: 54) penelitian deskriptif

adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-

fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat

sifat populasi atau daerah tertentu. Artinya, data yang dikumpulkan

26
27

bukan berupa data angka, melainkan data yang berasal dari observasi,

naskah wawancara, dan dokumen-dokumen. Tujuan menggunakan

pendekatan ini adalah agar peneliti dapat menggambarkan realita empiris

dibalik fenomena yang terjadi terkait dengan motivasi kerja pada

Karyawan Perusahaan Bintang Bali Sumedang dengan gambar desain

penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1
Desain Penelitian

p Studi Studi
Pendahuluan kepustakaan
e
r
e
n Rumusan Pendekatan
c Masalah Masalah
a
n
a
a
n

p Prosedur Penelitian
e
l
a Pengempulan Data
k
s
a Analisis Data
n
a
a Kesimpulan
n

Sumber: Buku Pedoman Penulisan dan Penyusunan Skripsi 2021


28

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Bintang Bali Sumedang,

Jl.Kutamaya No.8a Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten

Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan dari bulan

Januari 2021.

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan
judul

2 SK Bimbingan
Observasi
3
4 Penyusuna
n Proposal
Penelitian
Seminar
5 Proposal
Penelitian

Perbaikan
6 Seminar
Komprehe
7 nsif
Penyusun
8 an Bab
4&5
Sidang
9 Akhir

Sumber : data yang diolah peneliti, 2021


29

C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah poin penting demi keberhasilan

penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Sugiyono (2016: 225) menjelaskan dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam

(in depth interview) dan dokumentasi. Natural setting (kondisi yang

alamiah) yang diteliti dalam penelitian ini adalah kondisi motivasi kerja

pada objek.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer

dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti

yaitu lewat dokumen,

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti

mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Peneliti

melakukan observasi dan wawancara kepada narasumber. Penentuan

sumber data pada narasumber dilakukan secara purposive, yaitu dipilih


30

dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Sumber data dalam penelitian

ini adalah orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti

harapkan.

2. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan mulai dari

sebelum penelitian, hal tersebut guna mengetahui permasalahan yang

dihadapi oleh Perusahaan Bintang Bali terutama dalam hal Produktivitas

Karyawan. Berikut adalah prosedur pengumpulan data yang dilakukan

oleh peneliti:

a. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2016: 226) menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

yang diperoleh melalui observasi. Sedangkan menurut Marshall dalam

Sugiyono (2016: 226) menyatakan bahwa “through observation, the

researcher learn about behaviour and the meaning attached to those

behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna

dari perilaku tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung yaitu

observasi dilakukan sendiri secara langsung di tempat yang menjadi objek

penelitian, sedangkan objek yang diamati adalah Produktivitas Kerja

Karyawan pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang.


31

b. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016: 231) menyatakan bahwa

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam

suatu topik tertentu.

Langkah-langkah dalam penggunaan wawancara untuk

mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif menurut Lincoln dan Guba

dalam buku Sugiyono (2016:235) yaitu:

1) Menetapkan pada siapa wawancara itu akan dilakukan.

2) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan.

3) Mengawali atau membuka alur wawancara.

4) Melangsungkan alur wawancara.

5) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan

mengakhirinya.

6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah

diperoleh.

Teknik wawancara yang digunakan ialah wawancara terpimpin.

Menurut Ahyar dkk (2020: 149) wawancara terpimpin ialah tanya jawab

yang terarah untuk mengumpulkan data-data yang relevan saja.


32

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang, Hasibuan (2016:240). Metode dokumentasi ini digunakan

dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan Produktivitas

kerja Karyawan pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang.

D. Penentuan Informan dan Jangkauan Kajian

Sasaran penelitian ini mengenai Produktivitas Kerja pada

Perusahaan Bintang Bali Sumedang, difokuskan pada informan dengan

kriteria jabatan yaitu : Manager Operasional (Perusahaan Bintang Bali

Sumedang), .

Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (dalam buku Metode Penelitian

Kualitatif (2018:95), Purposive Sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang

apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.

Adapun narasumber (informan) yang diambil dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


33

Tabel 4.1
Sasaran Informan Penelitian

NO Jabatan Jumlah

1 Manajer Perusahaan Bintang Bali Sumedang 1

2 Karyawan Perusahaan Bintang Bali Sumedang (Barista) 1

Jumlah 2

E. Teknik dan Prosedur Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono (2016:244) menyatakan bahwa “Analisis

Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain”.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data di lapangan model Miles dan Huberman. Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2016: 246), mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data yaitu: data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

2. Prosedur Analisis Data

Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana

pembahasan penelitian serta hasilnya diuraikan melalui kata-kata

berdasarkan data empiris yang diperoleh. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif, maka analisis data yang
34

digunakan non statistik. Analisis data dalam penelitian kualitatif

berlangsung secara interaktif, dimana pada setiap tahapan kegiatan tidak

berjalan sendiri-sendiri. Meskipun tahap penelitian dilakukan sesuai

dengan kegiatan yang direncanakan, akan tetapi kegiatan ini tetap harus

dilakukan secraa berulang antara kegiatan pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data serta verifikasi atau penarikan suatu kesimpulan.

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas dengan

langkah sebagai berikut:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi

(Sugiyono, 2016:249). Reduksi data ini bertujuan untuk menganalisis data

yang lebih mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data agar diperoleh kesimpulan yang dapat ditarik

atau verifikasi. Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan

mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

kemudian dipilih dan dikelompokan berdasarkan kemiripan data

b. Data Display (Penyajian Data)

Menurut Patilima dalam Ahyar, dkk (2020: 164), reduksi data

diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Dalam hal ini, data yang telah dikategorikan

tersebut kemudian diorganisasikan sebagai bahan penyajian data. Data


35

tersebut disajikan secara deskriptif yang didasarkan pada aspek yang

diteliti.

c. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan atau verivikasi (Sugiyono, 2016: 252). Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa maslaah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Gambar 3.2
Komponen Dalam Analisis Data

Data
Collection Data
Display

Data
Reduction
Conclusions:
Drawing/Verifying

Sumber: Sugiyono (2016: 247)


36

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Validasi Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan

valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti

dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan menggunakan

uji kredibilitas yang dilakukan dengan triangulasi.

Wiliam Wiersma dalam buku Sugiyono (2016: 273) menyatakan

“Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the

sufficiency of the data according to the convergence of multiple data

sources or multiple data collection procedures”. Triangulasi dalam

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu

a) Triangulasi Sumber

Penelitian dalam hal ini melakukan triangulasi sumber dengan

cara mencari informasi dari sumber lain atas informasi yang didapat

dari informasi sebelumnya lalu mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber untuk menguji kredibilitas data.

b) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data maka dilakukan

melalui cara mengecek data pada sumber yang sama dngan teknik

yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan observasi, kemudian

dicek melalui wawancara, dan dokumentasi. Apabila dengan cara


37

pengujian integritas data tersebut, memperoleh data yang berbeda,

maka penelitian melangsungkan diskusi lebih lanjut dengan sumber

data yang berhubungan atau yang lain demi menentukan data yang

mana dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar sebab sudut

pandang yang berbeda.

c) Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu sering mempengaruhi integritas data. Data

yang dikumpulkan menggunakan cara wawancara di pagi hari pada

saat narasumber masih enak (stamina) belum banyak masalah maka

penyampaian data yang lebih nyata sehingga lebih meyakinkan.

Untuk itu, di dalam rancangan pengecekan dengan observasi,

wawancara atau cara lain dalam waktu atau kondisi yang berbeda.

2. Reliabilitas

Dalam penelitian kualitatif, uji reliabilitas dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya

dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk

mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

G. Format Analisis Data

Untuk lebih jelasnya dapat diketahui melalui format analisis pada

tabel 3.2 di bawah ini:


38

Tabel 3.2

Format Analisis Data


Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan
Bintang Bali Sumedang

No Produktivita Kondisi di Rekomendasi


Kerja Lapangan
Dimensi Indikator
1 Efisiensi  Hubungan Kerja
Karyawan dan
Atasan
2 Efektivitas  Etika Kerja
 Disiplin Kerja
3 Kualitas
 Pengalaman Kerja

Sumber: data diolah oleh peneliti, 2021


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek

a. Sejarah Perusahaan Bintang Bali Sumedang

Berdiri pada tahun 2016 akhir pada awalnya Bintang Bali hanya

sebuah tempat cuci mobil biasa. Maraknya bisnis coffee shop pada saat

itu membuat Pemilik Bintang Bali terinspirasi untuk membangun sebuah

coffee shop. Dengan segala pertimbangan di akhir tahun 2017 tepat

setahun setelah mendirikan car wash (tempat cuci mobil) Bintang Bali

membeli franchise Coffee Shop Industri Kopi dan berjalan selama kurang

lebih 1 tahun. Setelah kontrak franchise habis kemudian perusahaan

berinisiatif memiliki Brand Kedai Kopi sendiri dengan nama Athenary.

Seiring berjalannya perkembangan dunia kedai kopi/coffee shop di Kota

Sumedang Athenary menjadi favorit segala kalangan karena saat orang

mencuci mobil mereka menghabiskan waktu dengan meminum kopi di

Athenary. Hal inilah yang menjadikan Bintang Bali semakin dikenal.

Kedepannya pemilik perusahaan berharap dapat berinovasi lagi

dalam pengembangan produk atau pelayanan jasa di perusahaannya.

Salah satunya diharapkan dalam waktu deakt Bintang Bali ingin membuka

tempat servis mobil dan salon/barber shop. Karena mengingat begitu

banyak dan beragam kalangan yang menjadi pelanggan setia di

Perusahaan Ini.

39
40

Gambar 4.1

Perusahaan Bintang Bali Sumedang

b. Visi dan Misi Perusahaaan Bintang Bali Sumedang

 Visi Perusahaan Bintang Bali Sumedang

Visi Perusahaan Bintang Bali Sumedang menjadi perusahaan yang

family friendly terhadap para konsumen dengan pengelolaan Perusahaan

yang berdasarkan prinsip bisnis yang sehat.


41

 Misi Perusahaan Bintang Bali Sumedang

Misi Perusahaan Bintang Bali Sumedang adalah menyediakan

pelayanan terbaik dalam pencucian mobil dan tempat berkumpul atau

makan yang berkualitas serta cozy dan hommie.

Struktur Organisasi Perusahaan Bintang Bali Sumedang

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Perusahaan Bintang Bali Sumedang

CEO

Komisaris

Manajer Umum Manajer Keuangan

Kepala Kepala Kepala Kepala Kasir Admin Bagian


Cuci Mobil Pramuniaga Koki Barrista Umum

Karyawan Pramuniaga Asisten Barrista


Cuci Mobil Koki

Deskripsi jabatan (job description) masing-masing bagian pada

Perusahaan Bintang Bali Sumedang adalah sebagai berikut : Analisis

Hasil Penelitian

 CEO : Tugas utama seorang CEO adalah memimpin perusahaa.

Dalam hal ini, Chief Executive Officer harus mampu bertanggung

jawab atas perusahaan yang ia pimpin. Kemudian karena

jabatannya yang tertinggi tersebut, Chief Executive Officer menjadi

komunikator antara karyawan perusahaan dan jajaran direksi yang


42

ada dalam perusahaan. Chief Executive Officer harus bisa

menyampaikan aspirasi dari pekerja dan menyampaikan solusi

yang terbaik agar keduanya bisa berjalan dengan lancar.

 Komisaris : Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan

perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi, melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP), mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi, mengkaji

sistem manajemen, memantau efektivitas penerapan Good

Corporate Governance dan melaporkannya kepada RUPS,

menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk

dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan.

 Manajer Umum : Memimpin perusahaan dan menjadi motivator

bagi karyawannya, mengelola operasional harian perusahaan,

merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan

mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan, mengelola

perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan,

merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran

di perusahaan.

 Manajer Keuangan : Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk

merencanakan serta meramalkan beberapa aspek dalam

perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan,

menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-

efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan


43

manajer lainnya, mengambil keputusan penting dalam investasi

dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan

keputusan tersebut.

 Kepala Cuci Mobil : Membuat schedule kegiatan atau jadwal

kegiatan pekerjaan. Memonitor atau memantau progress pekerjaan

yang dilakukan tenaga ahli. Bertanggung jawab kepada Manajer

umum dan bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi

langsung dan tidak langsung kepada semua karyawan yang berada

di bawah tanggung jawabnya (Karyawan Cuci Mobil), antara lain

memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai

tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya

dan dapat menerapkan sikap disiplin kepada karyawan sesuai

dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

 Kepala Pramuniaga : Membuat schedule kegiatan atau jadwal

kegiatan pekerjaan. Memonitor atau memantau progress pekerjaan

yang dilakukan tenaga ahli. Bertanggung jawab kepada Manajer

umum dan bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi

langsung dan tidak langsung kepada semua karyawan yang berada

di bawah tanggung jawabnya (Pramuniaga), antara lain

memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai

tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya

dan dapat menerapkan sikap disiplin kepada karyawan sesuai

dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.


44

 Kepala Koki : Seorang Head Chef bertanggung jawab dalam

mengarahkan dan berpartisipasi dalam persiapan, pemberian

bumbu, dan memasak salad, sup, ikan, daging, sayuran, makanan

penutup, atau menu lainnya. Merencanakan dan memberi harga

pada menu makanan, memesan persediaan bahan, dan

menyimpan catatan, dan rekening.

 Kepala Barista : Kepala Barista adalah seseorang yang memiliki

tugas sebagai pemimpin divisi barista. Kepala Barista akan

memegang peranan tertinggi di divisi barista sekaligus sebagai

penanggung jawab kelancaran operasional barista. Mereka harus

mampu memberikan contoh yang baik, mampu mengarahkan dan

memberikan motivasi kepada crew barista. Dalam kegiatan

operasionalnya, Seorang Kepala Barista harus melakukan

koordinasi dan memberikan laporan kepada Manager atau

Supervisor store.

 Kasir : Menerima pembayaran dan menjalankan proses penjualan.

Mencatat setiap transaksi yang ada. Packing barang. Melakukan

pengecekan barang sebelum diserahkan kepada pelanggan.

Memberikan informasi produk kepada pelanggan. Menyetorkan

uang hasil transaksi. Memberikan laporan.

 Admin : Secara umum tugas seorang admin adalah mengatur atau

menata administrasi kantor atau perusahaan seperti memasukkan

data atau entry data, mencatat apapun yang keluar dan masuk
45

kantor, melakukan pemesanan suatu barang jika diperlukan oleh

kantor dan masih banyak lagi.

 Bagian Umum : Menyusun, mempersiapkan rencana dan program

kerja untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja.

Merencanakan, membagi tugas, memberi pelayanan dan

mengkoordinir pelaksanaan tugas bawahan bidang administrasi

umum dan kerumahtanggaan. Melaksanakan koordinasi kegiatan,

pelayanan, dan pengendalian administrasi umum dan

kerumahtanggaan. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Subbagian

Administrasi Umum dan Kerumahtanggaan untuk mengetahui

permasalahannya dan pemecahannya, serta membantu kesulitan-

kesulitan teknis dari bawahan yang menjadi tanggung jawabnya.

 Karyawan Cuci Mobil : menjalankan tugas dan perintah sesuai

instruksi dari kepala karyawan cuci mobil. Tak hanya itu saja tetapi

mengerjakan hal hal yang sesuai dengan pekerjaannya yakni

mencuci mobil, mengeringkan mobil, membersihkan bagian interior

mobil dengan baik.

 Pramuniaga : Sangat berperan penting dalam memasarkan produk

dan melayani konsumen ketika berada di toko tersebut. Tak hanya

sekadar itu saja, ternyata pramuniaga juga memiliki tugas yang

lain.

 Asisten Koki : Asisten Koki membantu Chef / Head Cook untuk

mempersiapkan bahan mentah yang hendak dimasak nantinya. Ini


46

berkaitan dengan membersihkan bahan mentah dan memotong-

motong bahan yang akan diolah.

 Barista : Melayani pelanggan dan menerima pesanan. Menyeduh

dan menuangkan kopi untuk pelanggan. Menggiling biji kopi segar

untuk diseduh menjadi secangkir kopi. Menyiapkan berbagai jenis

minuman, seperti teh, latte, cold brew.

2. Deskripsi Informan Penelitian

Dalam melengkapi penelitian ini maka perlu mengajukan data-data

yang terpilih sesuai dengan tujuan penelitian ini terutama yang

berhubungan dengan Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan

Bintang Bali, maka yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.1

Sasaran Informan Penelitian

NO JABATAN JUMLAH
1 Manajer 1

2 Barrista (Karyawan) 1

Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021

Adapun rincian informan penelitian mengenai Produktivitas Kerja

Karyawan pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang, sebagai berikut:


47

Tabel 4.2

Data Informan Penelitian

NO Nama Informan Data Informasi


1 Misbahudin 1. Manajer Umum Bintang Bali
2. Laki-Laki
3. Usia 24 Tahun
4. Lama Bekerja 1,5 Tahun

2 Sukma Ayu Dinda 1. Barrista (Karyawan)


2. Perempuan
3. Usia 20 Tahun
4. Lama Bekerja 1 Tahun

Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021

B. Analisis Hasil Penelitian

Dalam melengkapi penelitian ini maka perlu mengajukan data-data

yang terpilih sesuai dengan tujuan penelitian ini terutama yang ada

hubungannya dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Perusahaan

Bintang Bali Sumedang. Dari hasil penelitian berdasarkan wawancara

subjek penelitian akan dipaparkan dari hasil penelitian yaitu sebagai

berikut:

a. Efisiensi

1) Hubungan Kerja antar Karyawan dan Atasan

Bagaimana Hubungan Kerja antar karyawan berjalan di Perusahaan

Bintang Bali Sumedang?


48

1. Manajer Umum Bintang Bali: “Kalau ditanya hubungan antar karyawan

bisa dibilang cukup baik dan professional. Karena terlihat dari kegiatan

atau sikap mereka diluar jam kerja. Para karyawan memiliki waktu bahkan

agenda tersendiri ada kadang mereka main bersama disaat libur kerja dan

ya saya rasa cukup baik”

2. Barrista: “ya sejauh ini sih baik ya bisa saling tolong, kerja sama nya

enak dan kalo ada cekcok sedikit wajar ya yang penting professional aja”

Berdasarkan wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan

kerja antar karyawan cukup professional meskipun ada gesekan yang

terjadi tetapi masih mampu bekerja dengan cukup professional.

Bagaimana hubungan kerja antar karyawan dengan atasan berjalan

di Perusahaan Bintang Bali Sumedang?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “Ya seperti tadi saya katakan bisa dibilang

cukup professional dimana saat sedang bekerja kita professional diluar

jam kerja ya sebagai umumnya hubungan pertemanan saja”

2. Barrista: “cukup tegas sih, tapi ga bikin kita tegang atau jadi takut gitu.

Jadi enjoy pas kerja tapi diluar kerja masih tetep santai”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan

kerja antara karyawan dengan atasan bisa dikatakan baik dan

professional dimana atasan mampu memposisikan dirinya dengan baik

dan membuat bawahannya nyaman saat dipimpin.


49

Jika terjadi sebuah konflik antara karyawan apakah mempengaruhi

terhadap pekerjaan?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “Kalau konflik bisa dikatakan wajar dan

lumrah dalam pekerjaan, tetapi selalu saya tekankan kalau bekerja harus

professional. Berpengaruh sih sepertinya berpengaruh karena disini

semua kerja tim. Tapi kembali lagi seperti saya bilang tadi usahakan kalau

ada masalah atau konflik selesai sebelum mulai kerja karena biasa

sebelum dan sesudah masuk kerja kita selalu ada evaluasi setiap harinya.

Jadi kalaupun ada konflik tidak terlalu mempengaruhi pekerjaan karena

sudah di clear-kan”

2. Barrista : “konflik ya, wajar sih. Tapi menurut saya tidak terlalu

berpengaruh besar karena kalo konflik juga ga terlalu yang besar sampe

ribut banget atau gimana, tetap professional aja sih”

Berdasarkan pertanyaan dari wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa

konflik berpengaruh dalam pekerjaan meski tidak terlalu signifikan.

Adakah kegiatan atau agenda khusus dalam pembentukan

kemistri/bonding antara karyawan maupun atasan?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “Ada, satu bulan sekali setiap tutup buku

kita adakan makan makan semua karyawan, sembari evaluasi selama

satu bulan.”
50

2. Barrista : “Ada, biasa dari makan-makan setiap bulan bisa ngobrol

bebas sama temen kerja saling cerita dan itu sih yang bikin makin jadi

dekat sama rekan kerja”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

perusahaan memiliki acara atau agenda khusus untuk mempererat

hubungan antar karyawan.

b. Efektifitas

Bagaimana setiap karyawan melakukan tanggung jawab di

lingkungan kerja?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “sejauh ini karyawan cukup bertanggung

jawab dan disiplin”

2. Barrista: “ya kita professional aja apa yang jadi tanggung jawab tiap

orang nya ya kerjain semaksimal mungkin”

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa karyawan cukup

bertanggung jawab dengan tugas nya masing-masing.

Apakah ada seragam khusus untuk karyawan?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “ada, tapi lebih semacam dresscode saja

2. Barrista: “iya ada khusus barrista paling dikasih apron kalau untuk

seragam lebih ke dresscode”


51

Sesuai hasil dari wawancara dan tinjauan langsung pada objek bahwa

karyawan tidak diberi seragam tetapi hanya pengaturan dresscode saja

yang ditentukan oleh perusahaan.

Apakah anda menjaga kebersihan dalam lingkungan kerja?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “tentunya setiap orang disini harus

menjaga kebersihan ya baik lingkungan kerja maupun kebersihan diri

pribadi”

2. Barrista: “tentunya pasti”

Berdasarkan hasil dari wawancara bahwa karyawan cukup baik dalam

menjaga kebersihan dalam lingkungan kerja.

Bagaimana tanggapan karyawan dalam menyikapi jam kerja?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “ya semua menerima dengan positif, disini

juga diatur bisa dapat hari cuti max 4x dalam satu bulan.belum lagi dapat

jatah libur dan system kerja berdasarkan shif yang sudah disepakati

bersama setiap minggu atau bulannya”

2. Barrista: “jam kerja cukup nyaman tidak terlalu menekan, sehari

maximal 6-8 jam tapi biasanya 8 jam itu kalau weekend atau hari libur saat

banyak pelanggan”

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan bahwa sikap karyawan dalam menyikapi jam kerja

responnya cukup positif.


52

Adakah sanksi khusus untuk pegawai yang melanggar peraturan?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “ya tentunya ada, seperti terlambat kerja

kita sanksi dia harus bersih bersih tempat kerja lebih dari teman temannya

atau sampai parah nya ada sanksi berupa pengurangan gaji, penambahan

jam kerja dan sampai di keluarkan dari tempat kerja”

2. Barrista: “untuk sanksi ada”

Berdasarkan dari penuturan dalam wawancara dapat disimpulkan bahwa

sanksi khusus dalam pelanggaran peraturan memang ada.

c. Kualitas Kerja

Dalam perekrutan karyawan apakah pengalaman kerja menjadi aspek

penentu?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “tentu saja ya minimal seperti barrista

tentunya harus ada pengalaman seperti dia bisa buat latte art atau tidak

terus tau jenis kopi atau tidak, pastinya untuk beberapa sector

membutuhkan pengalaman sebagai penentu untuk masuk kerja di Bintang

Bali”

2. Barrista: “pastinya pengalaman jadi salah satu faktor kunci supaya bisa

bekerja disini karena ya pengalaman cukup penting sih”

Berdasarkan hasil dari wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa pengalaman kerja menjadi faktor penentu dalam perekrutan

karyawan di Bintang Bali karena hal tersebut mempengaruhi kualitas kerja

karyawan.
53

Sebelum bekerja disini apakah ada pengalaman spesifik yang

menunjang untuk bekerja ditempat ini?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “tentunya ada dan harus punya karena

memang dibutuhkan pengalaman supaya professional dalam bekerja”

2. Barrista: “kalau untuk barrista tentu nya ada yak karena kerja sebagai

barrista memang harus benar benar ada pengalaman”

Berdasar hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa pengalaman

spesifik yang menunjang dimiliki oleh banyak karyawan di Bintang Bali.

Apakah semua karyawan memiliki pengalaman kerja yang mumpuni?

1. Manajer Umum Bintang Bali: “untuk hampir semua divisi memiliki

pengalaman kerja yang mumpuni dalam bidang nya, sejauh ini hanya tim

cuci mobil yang tidak terlalu membutuhkan pengalaman yang mumpuni

asal bisa kerja dengan giat dan ulet sudah cukup. Kalau yang lainnya ya

harus ada apalagi seperti koki atau manajer keuangan yang benar benar

harus ada ilmunya dan pengalaman disitu berbicara”

2. Barrista: “kalau di divisi barrista tentunya ada”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa hampir

seluruh divisi pekerjaan di Bintang Bali memiliki pengalaman kerja yang

mumpuni.
54

2. Reduksi Data
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat

disimpulkan ke dalam reduksi data (data reduction) tentang Analisis 68

Motivasi Kerja Pegawai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang sebagai berikut:

Tabel 4.3
Reduksi Data Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan
Bintang Bali Sumedang

NO Indikator Reduksi Data


A EFISIENSI
1 Hubungan Kerja Karyawan Menurut penuturan kedua Informan
dan Atasan untuk hubungan antar karyawan dan
atasan cukup berjalan dengan baik dan
professional
B EFEKTIVITAS
2 Etika Kerja Etika kerja yang dimiliki karyawan di
perusahaan Bintang Bali cukup baik
dan bisa dikatakan professional bila
melihat dari keadaan dan penuturan
dari informan.
3 Disiplin Kerja Untuk kedisiplinan dalam bekerja disini
cukup terjaga dengan baik karena
mengingat diberlakukannya sistem
sanksi.
C KUALITAS
4 Pengalaman Kerja Untuk pengalaman kerja hampir 85%
para karyawan memiliki pengalaman
yang mumpuni dan menunjang
pekerjaan ditempat ini.
55

3. Penyajian Data

Berdasarkan reduksi data, adapun penyajian data yang digunakan


agar lebih efektif dan efisien serta mudah dipahami dalam menganalisis,
maka diperoleh data disajikan sebagai berikut:

Standart Operating Procedure (SOP) Perusahaan Bintang Bali


Jam : 07.30-08.00
Pekerjaan :
1. Persiapan buka
2. Membersihkan car port, memeriksa air, mesin-mesin, dan
mempersiapkan peralatan
3. Persiapan transaksi
4. Rapat persiapan pagi
Penanggung Jawab : Admin, Kepala Divisi,

Jam : 08.00
Pekerjaan : Pencucian & Kafe buka
Penanggung Jawab : Admin,Kasir,Kepala Divisi

Jam : 08.00 – 16.00


Pekerjaan : Operasional Karyawan Cuci mobil & Kepala Cuci Mobil
Penanggung Jawab : Admin, Kasir dan karyawan

Jam: 14.00
Pekerjaan: Ganti Shift
Penanggung Jawab: Shift 1 & shift 2

Jam : 16.00
Pekerjaan : Last order pelanggan
Penanggung Jawab : Karyawan cuci mobil

Jam : 16.00
Pekerjaan : Pencucian Mobil tutup
Penanggung Jawab : -

Jam : 16.00-16.30
Pekerjaan :
1. Membersihkan carport
2. Menghitung hasil transaksi
3. Memeriksa bahan yang habis dan perlu dipesan
4. Membuat laporan harian
5. Merapikan dan mematikan mesin
Penanggung Jawab : Kepala Cuci Mobil dan karyawan

Jam : 21.00
56

Pekerjaan: Last Order Pelanggan Kafe


Penanggung jawab: -

Jam : 21.30
Pekerjaan:
1. Membersihkan seluruh tempat (Dapur,bar, meja pelanggan dll)
2. menghitung hasil transaksi
3. menghitung bahan yang habis dan perlu dipesan
4. membuat laporan harian
5. merapikan peralatan
Penanggung Jawab: Seluruh karyawan

Standart Operating Procedur Kedisiplinan Karyawan

No. 1
Pekerjaan : Kedatangan/presensi
Uraian :
1. Karyawan shift pagi datang pukul 07.00 untuk persiapan buka cuci
mobil dan 07.30 untuk persiapan buka Cafe
2. Karyawan shift sore datang pukul 14. untuk persiapan buka Cafe
3. Serah terima pekerjaan.
4. Jam kerja diatur sebagai berikut:
 Shift pagi jam 07.30-14.00
 Shift sore jam 14.00-22.00
5. Dalam satu minggu, karyawan berhak mendapatkan libur dua hari.
6. Pergantian shift setiap satu minggu sekali.
7. Jadwal libur dan shift diatur terpisah.

No. 2
Pakaian : Pakaian seragam sesuai dengan hari.
1. Senin, Rabu, Jumat : Pakaian warna hitam polos
2. Selasa, Kamis, Sabtu,minggu : Pakaian bebas dengan warna dasar
hitam
3. Celemek wajib dipakai setiap hari. Sepatu kets warna hitam (kafe) dan
sepato boots atau swallow (cuci mobil)

No. 3
Alat komunikasi : Karyawan dilarang menggunakan alat komunikasi,
seperti handphone atau tablet ketika bekerja. Kecuali untuk keperluan
pekerjaan dan darurat.

No. 4
Kebersihan : Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan setiap sudut
cafe. Mulai dari dapur sampai meja pelanggan.
57

Berdasarkan data yang didapatkan diatas dapat disimpulkan kedalam 3


DImensi Produktivitas Menurut Sedarmayanti yaitu:

1. Efisiensi
Untuk hubungan antara karyawan dengan atasan sebagaimana
telah diatur dalam SOP bahwa komunikasi dilarang menggunakan ponsel
saat sedang bekerja, adapun 30 menit sebelum tempat dibuka/mulai
beroperasi disedaiakan briefing untuk komunikasi antara karyawan
maupun atasan satu sama lain. Hubungan kerja antar Karyawan dengan
karyawan dan antara karyawan dengan atasan bisa dikatakan baik dan
selaras, namun saking dekat nya membuat tidak ada jarak antara
bawahan dengan atasan dalam kondisi tertentu hal ini merugikan.
Sebaiknya atasan memiliki ketegasan, dan profesionalitas harus
ditingaktkan meskipun sejauh ini sudah professional.
2. Efektivitas.
Untuk hal ini para karyawan sudah cukup bertanggung jawab dan
mampu menjalankan tugas serta kewajibannya dengan sangat disiplin.
Adapun beberapa aturan kerja dinilai sangat dipatuhi oleh karyawan,
seperti contohnya dalam hal seragam yang masih berdasarkan Dresscode
dan pemberian aprone serta beberapa peralatan yang menunjang
pekerjaan. Sebaiknya pihak perusahaan memberikan seragam khusus
untuk karyawan agar pekerjaan para karyawan semakin maksmal dan
selaras dengan visi misi perusahaan.
3. Kualitas
Bisa dikatakan ¾ dari jumlah karyawan sudah memiliki pengalaman kerja
yang mupuni dan menunjang dengan tugas atau pekerjaan masing-
masing. Kendati pun begitu perlu adanya pelatihan dan training untuk
pegawai yang tidak atau belum memilikii pengalaman kerja sebelumnya
agar semakin memaksimalkan pekerjaan.

C. Pembahasan

1. Pembahasan Teoritis
Kemajuan sebuah perusahaan diketahui tidak lain dari segi

Produktivitas karyawan nya. Dengan kata lain semakin baik dan semakin

majunya sebuah Perusahaan dipengaruhi oleh Produktivitas Kerja

Karyawan nya. Dalam meraih tujuan nya harus memiliki keinginan dan

usaha. Sedarmayanti, (2009:56) Menjelaskan bahwa, Produktivitas

memiliki makna keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk
58

selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala

bidang.

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan “mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Sikap-sikap mental yang

produktif antara lain menyangkut sikap motivatif, disiplin, kreatif, inovatif,

dinamis, profesional dan berjiwa perjuangan, Sedarmayanti (2009).

Dimensi dalam produktivitas ini yakni: efisiensi, efektivitas dan kualitas.

Merupakan faktor fundamental penentu. Artinya jika Efisiensi, efektivitas

dan kualitas, dari sebuah ekosistem perusahaan sudah berjalan dengan

baik maka bisa dikatakan Karyawan perusahaan tersebut memiliki

Produktivias Kerja yang baik.

2. Pembahasan Empiris
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Perusahaan

Bintang Bali Sumedang telah menghasilkan Produktivitas Kerja dengan

baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan.

1. Bagaimana tingkat Produktivitas Kerja pada Karyawan Pada

Perusahaan Bintang Bali Sumedang ?

Sebagaimana penilaian Produktivitas Kerja Karyawan di Perusahaan

Bintang Bali Sumedang tingkat Produktivitas nya cukup efisien dan baik.

Guna mencapai efisiensi, produktivitas karyawan sangat diperlukan.

Peningkatan produktifitas dapat dilihat dari efektifitas nya yaitu:


59

a) Hubungan kerja antar Karyawan dan Atasan

Malayu Hasibuan (2017:198) hubungan kemanusiaan yang harmonis

diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada

suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertical maupun

horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group

relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis. Dan

Keharmonisan ini akan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman

sehingga Produktivitas Kerja akan meningkat. Dalam hubungan antar

karyawan dengan atasan berjalan dengan baik dan professional sehingga

lingkungan dan suasana kerja nyaman dan baik.


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi peningkatan Produktivitas

Kerja Karyawan Pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang ?

Produktivitas Kerja yang baik berjalan dengan berbagai faktor

pendukung. Beberapa diantaranya adalah

a) Etika Kerja

Etika kerja sebagai semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai

atau norma-norma tertentu. Etika kerja merupakan suatu semangat kerja

yang dimiliki oleh para karyawan untuk mampu bekerja lebih baik guna

memperoleh nilai hidup mereka atau tujuan mereka.

Adapun demikian etika kerja yang dimiliki oleh para karyawan

sudah sangat baik hanya saja perlusedikit penyesuaian melihat kondisi

dilapangan yang fluktuatif, bisa dikatakan pada saat bekerja mereka

cukup professional tetapi melihat diluar pekerjaan tidak ada batasan yang

bisa jadi hal tersebut mempengaruhi produktivitas dimasa mendatang.

b) Disiplin Kerja

Penerapan disiplin kerja sudah memuaskan dan sesuai dengan

teori teori para ahli. Dimana manajer menekankan adanya reward and

punishment pada karyawan.

c) Pengalaman Kerja

Melihat kualifikasi yang ditentukan untuk perekrutan karyawan di

Perusahaan Bintang Bali Sumedang dimana berdasar hasil wawancara

sudah dikatakan bahwa Pengalaman Kerja menjadi penentu dan faktor

utama dalam menjalankan pekerjaan agar semakin optimal.

60
61

Dalam hal ini perlu adanya spesifikasi atau spesialisasi

pengalaman yang lebih jelas untuk karyawan,bilamana tidak tersedia bisa

saja perusahaan melakukan training terhadap karyawan yang dinilai tidak

memiliki pengalaman yang mumpuni.

D. Temuan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Perusahaan

Bintang Bali Sumedang ada temuan yang ditemukan Produktivitas kerja

Karyawan yaitu, Komunikasi antara atasan dengan bawahan yang masih

belum optimal menimbang dari segi perbedaan umur rata-rata tidak terlalu

jauh sehingga menjadikan para karyawan merasa dekat dengan atasan.

Untuk faktor penentu Produktivitas lainnya yakni Efektivitas dan Kualitas

bisa dibilang sudah cukup maksimal hanya saja untuk kedisiplinan dan

etika belum adanya seragam bagi para karyawan yang diperlukan agar

terlihat lebih rapih dan sopan dilihat pelanggan. Tak hanya itu perusahaan

pun belum memberikan pelatihan kerja jika disebutkan ¾ karyawan

sudah memiliki pengalaman kerja tetapi sisanya belum memiliki dan ¼

dari karyawan inilah yang perlu diperhatikan lagi. Analisis Produktivitas

Kerja Karyawandi Perusahaan Bintang Bali Sumedang sudah sesuai

dengan teori Sedarmayanti meskipun diperlukan sedikit peningkatan dan

perbaikan agar Produktivitas kerjanya lebih konsisten lagi.


62

E. Solusi Mengatasi Temuan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan di atas solusi untuk mengatasi temuan

masalah adalah Perusahaan Bintang Bali Sumedang ini diharapkan:

1. Membuat peraturan atau SOP yang jelas terkait cara komunikasi

dengan atasan maupun sesame karyawan terutama saat jam kerja.

2. Memberikan pelatihan terhadap karyawan yang dianggap kurang

berpengalaman.

3. Memberikan atau menentukan adanya seragam kerja agar

kedisiplinan kerja dapat semakin terlihat jelas.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian analisis Produktivitas Kerja Karyawan

Perusahaan Bintang Bali Sumedang dapat di simpulkan :

1. Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan Bintang Bali Sumedang

bisa dibilang berjalan dengan cukup konsisten mengingat

hubungan kerja antar karyawan dan atasan berjalan dengan baik,

sehingga menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan saling

mendukung. Adapun begitu kekurangan komunikasi yang dirasa

kurang formal ataupun kurang layak dibeberapa waktu tertentu

dapat menimbulkan masalah dimasa mendatang dan hal ini perlu

diperhatikan lebih baik lagi. Hal ini bisa dikatakan bahwa

produktivitas kerja karyawan berjalan dengan baik dilihat dari

output nya yakni hasil atau pendapatan perusahaan yang

cenderung naik. Maka dapat disimpulkan Produktivitas Kerja

Karyawan pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang berjalan

dengan baik.

2. Faktor faktor penentu Produktivitas Kerja Karyawan pada

Perusahaan Bintang Bali adalah adanya penerapan kedisiplinan

dan etika kerja, komunikasi yang baik antara karyawan dengan

atasan dan juga pengalaman kerja yang mumpuni. Ada pun

peraturan yang sama-sama ditaati oleh seluruh elemen

Perusahaan, salah satunya adalah penggunaan dress code yang

63
64

terkadang adanya perbedaan dalam pakaian tidak enak

dipandang dan bertentangan dengan aturan yang ada meskipun

bisa dikatakan para Karyawan cukup disiplin sehingga semangat

dalam bekerja meningkat dan menciptakan Produktivitas kerja

yang baik, penerapan seragam khusus perlu dibentuk sebagai ciri

atau identitas Perusahaan Bintang Bali.

B. Saran

Setelah mengumpulkan beberapa kesimpulan, selanjutnya akan

disampaikan beberapa saran yang akan digunakan dalam menghadapi

masalah di Perusahaan Bintang Bali Sumedang. Adapun saran-saran

yang di kemukakan adalah :

1. Perusahaan Bintang Bali Sumedang perlu memberikan pelatihan

terhadap karyawan yang dinilai tidak memiliki pengalaman yang

mumpuni.

2. Selain harus memberikan pelatihan, Perusahaan Bintang Bali

Sumedang harus mulai memikirkan adanya seragam khusus

untuk karyawan karena hal ini berkaitan dengan etika dan norma

yang berlaku supaya terlihat lebih rapi dan selaras dengan visi

misi perusahaan.

3. Mengingat hubungan antar karyawan dan atasan yang sudah baik

didalam lingkungan kerja ada baiknya profesionalitas itu

dipertahankan.
65

4. Bagi peneliti yang akan mengkaji pokok permasalahn yang sama

untuk menggunakan indikator-indikator yang lain agar wawasan

tentang produktivias kerja semakin meningkat.


61
DAFTAR PUSTAKA

i. Buku dan Jurnal

Ahyar, H., Maret, U.S., Andriani, H., Sukmana, D.J., Mada, U.G.,
Hardani, S.Pd., M. S., Nur Hikmatul Auliya.G.C.B., Helmina
Andriani, M.S., Ferdani, R.A., Ustiawaty, J., Utami, E.F., &
Istiqomah, R.R., 2020. Buku Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif (issue March).

Hasibuan, S.P., 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit


Bumi Aksara.

Hasibuan, S.P., 2016. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Penerbit


Bumi Aksara.

Mangkunegara, M.Si., 2019. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT.


Refika Aditama.

Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik).


Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Pani Oktaviani (2020) Pengaruh Hubungan Atasan dan Bawahan


Terhadap Kinerja Karyawan PT. DHL Tangeran

Siswanto, M.Si., 2016. Pengantar Manajemen. Penerbit Bumi Aksara.


Sudaryo, Y., Aribowo, A., dan Sofiati, N.A., 2018. Manajemen
Sumber Daya
Dra. Justine T.Sirait, MBA-T., 2006. Memahami Aspek-Aspek
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.
Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

66
Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono., 2017. Manajemen
Sumber Daya Manusia & Perilaku Organisasi. Penerbit Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Harsono, 2009 Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Gunung
Agung
Sigit,Soehardi. 2010. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Bagian
penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata
tamansiswa
Zainuri, Ahmad. 2011 “Pengaruh Etika Kerja dan Kepemimpinan Islam
terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada KJKS/UJKS Koperasi
Kab.Pati), Skripsi Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo
Siregar, Hasrul. 2009, Perilaku Stress Kerja dalam Mempengaruhi
Kinerja Karyawan Pada PT. Harian Waspada Medan. Jurnal
Manajemen Bisnis, STIE IBBI Medan
Nitisemito, Alex. S. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Organisasi, Jakarta.
Martoyo, Susilo. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 5,
Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta.
Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto.2005.Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia (Pendekatan Administrasi dan Operasional), PT. Bumi
Aksara, Jakarta, cetakan ke 3 : Desember.
Husaini Usman. (2011). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara, Anwar P. 2000.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Martoyo, Susilo. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 5,
Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta.
Hariandja, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wahjono, sentot Imam.2015.Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2015. Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Irpan Susanto 2020 Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Mataram PENGARUH
KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI PERUM DAMRI KOTA MATARAM

67
Pengaruh kondisi kerja hubungankerja dan kepuasan kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan, Urbanus Willyams 2010 Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta

68
LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Analisis Produktivitas Kerja Karyawan

Pada Perusahaan Bintang Bali Sumedang

A. Efisiensi

1. Bagaimana hubungan kerja antar karyawan berjalan di Perusahaan

Bintang Bali Sumedang?

2. Bagaimana Hubungan kerja antar karyawan dengan atasan berjalan di

Perusahaan Bintang Bali Sumedang?

3. Jika terjadi sebuah konflik antara karyawan apakah membuat pekerjaan

menjadi terhambat?

4. Apakah ada kegiatan khusus dalam pembentukan kemistri/bonding

antara karyawan?

B. Efektivitas Kerja

1. Bagaimana setiap karyawan melakukan tanggung jawab di lngkungan

kerja?

2. Apakah ada seragam khusus untuk karyawan?

3. Apakah anda menjaga kebersihan dalam lingkungan kerja?

4. Bagaimana tanggapan karyawan dalam menyikapi jam kerja?


5. Adakah sanksi khusus untuk pegawai yang telat ketika masuk kerja?

C. Kualitas Kerja

1. Dalam perekrutan karyawan apakah pengalaman kerja menjadi aspek

penentu?

2. Sebelum bekerja disini apakah ada pengalaman spesifik yang

menunjang untuk bekerja ditempat ini?

3. Apakah semua karyawan memiliki pengalaman kerja yang mumpuni?

Anda mungkin juga menyukai