Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO


PROFITABILITAS PADA PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK TAHUN
2019-2020

JEFFRY SIMANULLANG
17.11.1001.3443.236

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

SAMARINDA
2022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

PERSETUJUAN HASIL PENELITIAN

dengan judul :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

PROFITABILITAS PADA PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK TAHUN

2019-2020

Oleh :

NAMA : JEFFRY SIMANULLANG

NPM : 17.11.1001.3443.236

Disetujui untuk diujikan dalam ujian Hasil

Samarinda, Mei 2022

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Titin Ruliana, SE., MM., Ak Heriyanto, SE., MM.


NIDN. 1121036701 NIDN. 1101046601

ii
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Jeffry Simanullang


NPM : 17.11.1001.3443.236
JURUSAN : Manajemen
KONSENTRASI : Manajemen Keuangan
JENJANG STUDI : Strata 1
JUDUL : Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Rasio
Profitabilitas Pada PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun
2019-2020

Tanda tangan
Tim Penguji
Ketua
Dr.Titin Ruliana, S.E., M.M., Ak.
NIDN. 1121036701 .....................................
Sekretaris
Heriyanto, SE., MM.
NIDN. 1101046601 .....................................
Anggota
Dr. Imam Nazarudin Latif, S.E., M.Si, Akt., CA.
NIDN. 1119127801 .....................................
Anggota
Andi Indrawati, S.E., M.M.
NIDN. 1110107501 .....................................

Mengetahui Menyetujui
Dekan Ketua Jurusan

Dr. Imam Nazarudin Latif, SE., M.Si, Akt., CA. Nurfitriani, SE., MM
NIDN. 1119127801 NIDN. 0929068403

iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS & PERSETUJUAN
PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Jeffry Simanullang
NPM : 17.11.1001.3443.236
Program Studi : S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda

Menyatakan bahwa SKRIPSI yang berjudul:


ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO
PROFITABILITAS PADA PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK TAHUN 2019-
2020

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain,
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sesuai
dengan norma hukum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima
konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar.

Samarinda, 6 Juni 2022

Jeffry Simanullang

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

JEFFRY SIMANULLANG, lahir pada tanggal 23 Januari 1994 di Samarinda,

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak D. Simanullang

dan Ibu B.Silaban.

Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 021 pada tahun 2000

dan lulus pada tahun 2006. Kemudian, pada tahun yang sama melanjutkan ke SMP

Negeri 2006 dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya, pada tahun yang sama

melanjutkan ke SMA Negeri 2009 dan lulus pada tahun 2012.

Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2017 di Universitas 17 Agustus 1945

Samarinda, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi dengan judul:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

PROFITABILITAS PADA PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK TAHUN 2019-

2020

Penyusunan skripsi ini terselesaikan berkat bantuan banyak pihak, maka

dengan tulus hati penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Kedua оrаng tua saya, Ayah D. Simanullang dan Ibu B. Silaban, yang telah

memberi dorongan, nasihat, dan semangat kepada Penulis serta doa restunya

demi terselesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Titin Ruliana, SE., MM., Ak. ѕеlаku dоѕеn Pеmbіmbіng I yang tеlаh

mеmbеrіkаn bimbingan, saran dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi іnі.

3. Bapak Heriyanto, SE., MM. ѕеlаku dоѕеn Pеmbіmbіng II yang tеlаh

mеmbеrіkаn bimbingan, saran dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi іnі.

4. Bapak Dr. Marjoni Rachman, M.Si, selaku Rektor Universitas 17 Agustus

1945 Samarinda.

5. Bapak Dr. Imam Nazarudin Latif, SE., M.Si, Akt., CA. selaku Dеkаn Fаkultаѕ

Ekоnоmі dan Bisnis Universitas 17 Agustus Samarinda.

6. Ibu Nurfitriani, SE., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas

17 Agustus 1945 Samarinda.

vi
7. Bapak dan Ibu Dosen Fаkultаѕ Ekоnоmі yang tеlаh mеmbеrіkаn ilmu уаng

ѕаngаt bermanfaat ѕеlаmа masa реrkulіаhаn.

8. Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, уаng telah

menyemangati dan mеmbаntu penulisan skripsi іnі.

Penulis mеnуаdаrі bahwa skripsi іnі mаѕіh jаuh dаrі ѕеmрurnа karena

tеrbаtаѕnуа pengalaman dаn реngеtаhuаn yang dimiliki реnulіѕ. Olеh kаrеnа іtu,

реnulіѕ mеnghаrарkаn segala bеntuk saran dan mаѕukаn dаrі bеrbаgаі ріhаk.

Semoga Tuhan YME memberikan limpahan rahmat-Nya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuannya selama pembuatan sehingga

terselesainya penulisan skripsi ini.

vii
ABSTRAKSI

Jeffry Simanullang: Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Rasio


Profitabilitas Pada PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2019-2020. Dibawah
bimbingan Ibu Titin Ruliana dan Bapak Heriyanto.
Penelitian ini dilakukan untuk menghitung dan menganalisis kinerja
keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan
Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity pada periode 2019-2020.
Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas antara lain Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity.
Hasil penelitian Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk mengalami
peningkatan selama tahun 2019-2020. Peningkatan Net Profit Margin PT. Erajaya
Swasembada Tbk pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan
adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan peningkatan
penjualan perusahaan pada periode tersebut. Return on Asset PT. Erajaya
Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2019-2020. Peningkatan
Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020 dibandingkan
dengan tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang
diikuti dengan peningkatan total aset perusahaan pada periode tersebutReturn on
Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2019-
2020. Peningkatan Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020
dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan laba bersih
perusahaan yang diikuti dengan peningkatan ekuitas perusahaan pada periode
tersebut

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Profitabilitas, Net Profit Margin, Return on Asset,
Return on Equity

viii
ABSTRACT

Jeffry Simanullang: Analysis of Financial Performance in terms of


Profitability Ratios at PT Erajaya Swasembada Tbk in 2019-2020. Under the
guidance of Mrs. Titin Ruliana and Mr. Heriyanto..
This research was conducted to calculate and analyze the financial
performance of PT. Erajaya Swasembada Tbk as measured by the profitability ratio
with Net Profit Margin, Return on Assets, and Return on Equity in the 2019-2020
period.
The analytical tools used in this study are profitability ratios, including Net
Profit Margin, Return on Assets, and Return on Equity.
The results of the research on the Net Profit Margin of PT. Erajaya
Swasembada Tbk experienced an increase during 2019-2020. Increase in Net Profit
Margin of PT. Erajaya Swasembada Tbk in 2020 compared to 2019 due to an
increase in the company's net profit which was followed by an increase in company
sales during that period. Return on Assets PT. Erajaya Swasembada Tbk
experienced an increase during 2019-2020. Increased Return on Assets PT.
Erajaya Swasembada Tbk in 2020 compared to 2019 due to an increase in the
company's net profit which was followed by an increase in the company's total
assets in that period. Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk experienced
an increase during 2019-2020. Increased Return on Equity PT. Erajaya
Swasembada Tbk in 2020 compared to 2019 due to an increase in the company's
net profit followed by an increase in company equity in that period

Keywords: Financial Performance, Profitability, Net Profit Margin, Return on


Assets, Return on Equity

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
Halaman Persetujuan ........................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................... iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas & Persetujuan Publikasi ................................. iv
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................ v
Kata Pengantar..................................................................................................... vi
Abstraksi ............................................................................................................. viii
Abstract .................................................................................................................. ix
Daftar Isi ................................................................................................................ x
Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii
Daftar Gambar ................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
1.5. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8

BAB II DASAR TEORI


2.1. Manajemen Keuangan ................................................................................. 10
2.1.1. Pengertian Manajemen .................................................................... 10
2.1.2. Pengertian Manajemen Keuangan ................................................... 11
2.1.3. Tujuan Manajemen Keuangan ......................................................... 13
2.1.4. Fungsi Manajemen Keuangan ......................................................... 13
2.2. Laporan Keuangan ....................................................................................... 14
2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan ......................................................... 14

x
2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan........................................................... 14
2.2.3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan..................................................... 15
2.2.4. Sifat Laporan Keuangan .............................................................. 16
2.2.5. Analisis Laporan Keuangan ......................................................... 16
2.3. Rasio Keuangan ...................................................................................... 18
2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan ......................................................... 18
2.3.2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ............................................... 19
2.3.3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ......................................................... 20
2.3.4. Rasio Profitabilitas ...................................................................... 21
2.3.4.1. Net Profit Margin (NPM)............................................... 23
2.3.4.2. Return On Asset (ROA) ................................................. 24
2.3.4.3. Return On Equity (ROE)................................................ 25
2.4. Kinerja Keuangan Perusahaan ..................................................................... 26
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................................... 27
2.6. Definisi Konsepsional .................................................................................. 30
2.7. Kerangka Pikir ............................................................................................. 31
2.8. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Definisi Operasional .................................................................................... 33
3.2. Jangkauan Penelitian ................................................................................... 33
3.3. Rincian Data Yang Diperlukan.................................................................... 34
3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 34
3.5. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis ........................................................ 35
3.5.1. Analisis Rasio Profitabilitas............................................................. 35
3.5.2. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum PT. Erajaya Swasembada Tbk ................................... 38
4.2 Organisasi................................................................................................ 39
4.2.1. Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk .................... 39

xi
4.2.2. Visi dan Misi PT. Erajaya Swasembada Tbk........................... 41
4.2.3. Bidang Usaha ......................................................................... 41
4.3 Laporan Keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk .............................. 42

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisis ............................................................................................. 43
5.1.1 Net Profit Margin (NPM).......................................................... 43
5.1.2 Return on Asset (ROA) ............................................................. 44
5.1.3 Return on Equity (ROE)............................................................ 46
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 48

BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan ................................................................................................. 54
6.2 Saran........................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 28
Tabel 4.1 : Data Keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2019-2020 ..... 42
Tabel 5.1 : Hasil Perhitungan Net Profit Margin .................................................. 44
Tabel 5.2 : Hasil Perhitungan Return On Asset ..................................................... 46
Tabel 5.3 : Hasil Perhitungan Return On Equity ................................................... 47
Tabel 5.4 : Rekapitulasi Hasil Analisis ................................................................. 47
Tabel 5.5 : Perkembangan Rasio Profitabilitas Tahun 2019-2020........................ 48

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir ................................................................................ 31
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk......................... 40
Gambar 5.1 : Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk ........................... 49
Gambar 5.2 : Return On Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk.............................. 51
Gambar 5.3 : Return On Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk............................ 52

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Neraca PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2019-2020


Lampiran 2 : Laporan Laba Rugi PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2019-2020

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Modernisasi zaman saat ini tentunya tidak terlepas dari atribut teknologi

yang semakin canggih, dimana teknologi tersebut sangat bermanfaat dalam

membantu aktivitas kehidupan sehari-hari, mulai dari teknologi informasi,

telekomunikasi, transportasi dan lain-lain. Teknologi menjadi keseluruhan sarana

guna menyediakan barang-barang yang dibutuhkan untuk kelangsungan serta

kenyamanan hidup manusia, dengan berbagai manfaat. Era masyarakat digital di

Indonesia salah satunya ditunjukkan oleh pesatnya perkembangan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK), telah terjadi pergeseran dari penggunaan telepon

tetap kabel menjadi penggunaan telepon seluler, bahkan pesatnya penggunaan

internet melalui telepon seluler. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia

tidak terlepas dari pesatnya perkembangan telepon seluler. Tahun 2019, tercatat

89,09 persen rumahtangga di Indonesia telah memiliki/menguasai minimal satu

nomor telepon Seluler. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi

tahun 2015 yang baru mencapai 88,04 persen. (BPS, 2019:3).

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 memberikan dampak

pada kehidupan masyarakat. Masyarakat saat ini dihadapkan pada kondisi yang

disebut “Era Normal Baru”, sehingga masyarakat diharapkan dapat beradaptasi

secara efektif. Bentuk adaptasi masyarakat salah satunya adalah bagaimana

menjalankan rutinitas dan beragam aktivitas, terutama yang berkaitan dengan


2

pendidikan dan pekerjaan secara daring, disamping gaya hidup masyarakat yang

ingin selalu up to date dengan perkembangan perangkat teknologi. Hal ini memicu

masyarakat membutuhkan sarana pendukung berupa gawai, seperti tablet maupun

smartphone, terutama pada segmen pelajar dan mahasiswa dengan pemberlakuan

kebijakan belajar dari rumah (learn from home). Kondisi ini semakin menegaskan

gaya hidup masyarakat di Indonesia yang semakin hari semakin terikat dengan

penggunaan gawai, yang bukan hanya sebatas tuntutan gaya hidup, namun juga

faktor situasional karena disebabkan adanya pandemi saat ini.

Dampak pandemi Covid-19 bukan hanya dirasakan masyarakat umum,

namun juga para pelaku usaha. Banyak perusahaan yang mengkhawatirkan laporan

keuangan 2020 karena ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19. Pandemi

Covid-19 dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan 2020 terutama

dalam berbagai aspek, seperti pendapatan perusahaan yang akan menurun akibat

daya beli masyarakat yang melemah dan kemungkinan inflasi, pengukuran imbalan

kerja sebagai akibat dari pengurangan tenaga kerja, serta penurunan laba

perusahaan.

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu

memaksimalkan nilai perusahaan, salah satu upaya memaksimalkan nilai

perusahaan adalah dengan memperoleh laba yang semaksimal mungkin.

Perusahaan dalam upayanya mencapai tujuan, membutuhkan dana untuk

menjalankan kegiatannya operasionalnya. Sumber dana perusahaan ini dapat

berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Sumber internal dapat berasal

dari penerbitan saham, sementara sumber eksternal dapat berasal dari hutang
3

kepada pihak kreditur. Keputusan pendanaan yang optimal harus dilakukan

perusahaan guna tujuan guna memaksimalkan nilai perusahaan dapat tercapai.

Keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan harus dapat memberi imbal balik

keuntungan yang besar, misalnya dengan menetapkan proporsi modal sendiri yang

lebih besar dari proporsi hutang sehingga perusahaan dapat diuntungkan dengan

pembayaran bunga yang lebih kecil dan meminimalisir resiko perusahaan.

Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini

menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Pertumbuhan dunia

usaha yang pesat dikarenakan oleh berbagai faktor, salah satu contoh faktor yang

mempengaruhi yaitu faktor teknologi yang dari zaman ke zaman terus berkembang

semakin canggih. Perusahaan menyadari munculnya berbagai tantangan yang harus

dihadapi, baik perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar

negeri.

Terkait dengan hal tersebut, maka dapat dilakukan suatu pengukuran kinerja

keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan sudah

dijalankan secara baik dan sesuai untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja

keuangan menunjukkan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen

perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif

selama periode tertentu. Analisis rasio keuangan menjadi suatu alat analisa yang

dipakai oleh perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan

berdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan

keuangan contohnya laporan Laba rugi, Neraca, dan Arus kas dalam kurun waktu

tertentu, dimana setiap tutup periode akhir bulan, biasanya accounting perusahaan
4

menyiapkan dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, rugi

laba, arus kas, perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan

kepada pimpinan perusahaan.

PT. Erajaya Swasembada Tbk merupakan salah satu distributor produk

gawai di Indonesia, yang menjalankan kegiatan usaha importir, distribusi dan

perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular seperti telepon selular dan

tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang operator

jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT), penjualan voucher

Google Play, serta menawarkan layanan produk Value Added Services, seperti

layanan perlindungan ponsel melalui produk TecProtec dan juga layanan

pembiayaan ponsel.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang lesu sepanjang tiga bulan

pertama 2020 ini yang tumbuh hanya 2,97% year on year. Tetapi minat masyarakat

untuk membeli telepon seluler dan tablet masih tinggi. Buktinya pendapatan PT

Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang menjual telepon seluler dan tablet kembali

moncer justru di saat ekonomi sedang lesu. Kuartal pertama 2020 ini pendapatan

emiten dengan kode saham ERAA ini naik 9,58% year on year menjadi Rp 7,81

triliun, dari Rp 7,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu, padahal menilik jauh

ke belakang, pada kuartal pertama 2019 lalu, penjualan ERAA justru turun 13,96%

year on year dari Rp 8,28 triliun di 2018. Mayoritas pendapatan yang mengisi

pundi-pundi ERAA adalah dari penjualan telepon seluler dan tablet yang pada

kuartal pertama tahun ini berkontribusi sebesar 76,09% terhadap total pendapatan.

Penjualan telepon seluler dan tablet pada kuartal pertama 2020 tumbuh sebesar
5

7,66% menjadi Rp 5,94 triliun, dari Rp 5,51 triliun pada kuartal pertama 2019. Pada

kuartal pertama 2019, penjualan telepon seluler dan tablet turun sebesar 20,23%

dari Rp 6,92 triliun di 2018. (Artikel http://www.theiconomics.com/accelerated-

growth/ekonomi-sedang-lesu-kinerja-erajaya-justru-kembali-moncer/)

Penjualan PT. Erajaya Swasembada Tbk selama tahun 2018-2020 tercatat

mengalami fluktuasi, dimana penjualan pada tahun 2018 adalah sebesar

Rp.34.744.177.000.000,- lalu mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi

sebesar Rp.32.944.903.000.000,- dan menjadi Rp.34.113.455.000.000,- pada tahun

2020. Jumlah laba tahun berjalan perusahaan sebesar Rp.889.341.000.000,- pada

tahun 2018 dan kemudian menurun menjadi sebesar Rp.325.583.000.000,- dan

meningkat menjadi Rp.671.172.000.000,- pada tahun 2020. Penurunan laba tahun

berjalan perusahaan yang terjadi pada tahun 2019 disebabkan oleh total penjualan

neto yang mengalami pernurunan yang terutama disumbangkan oleh penurunan

pada segmen telepon selular dan tablet, sementara disisi lain beban yang

dikeluarkan perusahaan dalam bentuk beban penjualan dan distribusi serta beban

umum dan administrasi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, dimana terjadi fluktuasi laba tahun

berjalan PT. Erajaya Swasembada selaku perusahaan distributor perangkat

teknologi selama tahun 2018-2020 dan kondisi saat ini yang dipicu oleh adaptasi

masyarakat terkait belajar dan bekerja secara daring serta gaya hidup masyarakat di

masa pandemi ini, maka menarik untuk menganalisis kinerja perusahaan dari sisi

profitabilitas sehingga dapat diketahui perkembangan kinerja perusahaan selama ini


6

dan menjadi parameter bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya

kedepan terutama yang berkaitan dengan profitabilitas.

Rasio profitabilitas menjadi ukuran seberapa besar kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, asset mapun laba dan modal

sendiri. Terdapat beberapa indikator untuk menghitung rasio profitabilitas,

diantaranya Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return on

Equity (ROE).

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS KINERJA

KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO PROFITABILITAS PADA PT

ERAJAYA SWASEMBADA TBK TAHUN 2019-2020”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Apakah kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Net Profit Margin pada periode 2019-2020 mengalami

penurunan?

2) Apakah kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Return on Asset pada periode 2019-2020 mengalami

penurunan?

3) Apakah kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Return on Equity pada periode 2019-2020 mengalami

penurunan?
7

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagi berikut:

1) Untuk menghitung dan menganalisis kinerja keuangan PT. Erajaya

Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan Net Profit

Margin pada periode 2019-2020.

2) Untuk menghitung dan menganalisis kinerja keuangan PT. Erajaya

Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan Return on Asset

pada periode 2019-2020.

3) Untuk menghitung dan menganalisis kinerja keuangan PT. Erajaya

Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan Return on Equity

pada periode 2019-2020.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Bagi perusahaan, menjadi bahan informasi dan masukan yang berkaitan

dengan pengukuran kinerja keuangan, terkait dengan rasio profitabilitas.

2) Bagi investor, menjadi bahan informasi mengenai kinerja perusahaan dimana

investasi ingin dilakukan.

3) Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan

pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan, terkait dengan rasio

profitabilitas.
8

4) Bagi akademik, menambah informasi dan referensi yang berkaitan dengan

pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan, terkait dengan rasio

profitabilitas.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini dipaparkan agar memberikan gambaran

jelas mengenai penelitian, yang dapat diuraikan yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Memamparkan teori-teori yang mendukung atau yang berkenaan

dengan konteks penelitian ini yaitu teori manajemen keuangan, laporan

keuangan, rasio keuangan, dan kinerja keuangan perusahaan, hasil

penelitian terdahulu, kerangka pikir, hipotesis penelitian, serta definisi

konsepsional.

BAB III: METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang definisi operasional, jangkauan penelitian, rincian

data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, serta alat analisis dan

pengujian hipotensis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Memaparkan hasil penelitian berupa gambaran umum dan laporan

keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk.


9

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Menguraikan hasil analsisi dan pembahasan yang sudah dilakukan.

BAB VI : PENUTUP

Berisi kesimpulan penelitian dan sara- yang berkaitan dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan.


BAB II

DASAR TEORI

2.1. Manajemen Keuangan

2.1.1. Pengertian Manajemen

Berbicara tentang manajemen keuangan tentu tidak dapat dilepaskan dari

definisi atau makna dari manajemen itu sendiri. Beberapa ahli telah mengemukakan

berbagai definisi manajemen sebagaimana dapat dipaparkan berikut ini.

Barnawi dan Arifin (2012:13) menjelaskan bahwa:

Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno


menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Dalam bahasa Inggris, kata manajemen berasal dari kata to manage
artinya mengelola, membimbing,dan mengawasi. Jika diambil dalam
bahasa Italia, berasal dari kata maneggiare memiliki arti
mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda. Sementara itu,
dalam bahasa Latin, kata manajemen berasal dari kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan, jika digabung
memiliki arti menangani.

Menurut Handoko (2011:8):

Secara terminologi, para ahli tidak memiliki rumusan yang sama


tentang definisi manajemen. Stoner merumuskan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Menurut Simamora (2012:3), “Manajemen (management) merupakan

proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan”.


11

Hasibuan (2016:9) mengemukakan “Manajemen adalah ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Assauri (2017:12), “Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan

kegiatan-kegiatan orang lain”.

2.1.2. Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Khominich, dkk. (2016:96):

It is generally accepted that financial management is part of general


management. Management in general can be defined as a system of
economic production management which includes a set of principles,
methods, forms and techniques of governance. The actual
management are management science and practical designs effective
leadership, understood as the art of management. Both parts deal with
the management of the complex and specific phenomenon.

Terjemahan pendapat tersebut adalah secara umum diterima bahwa

manajemen keuangan adalah bagian dari manajemen umum. Manajemen secara

umum dapat diartikan sebagai suatu sistem ekonomi produksi manajemen yang

meliputi sekumpulan prinsip, metode, bentuk dan teknik pemerintahan. Manajemen

sebenarnya adalah ilmu manajemen dan desain praktis kepemimpinan yang efektif,

dipahami sebagai seni manajemen. Kedua bagian tersebut menangani pengelolaan

fenomena yang kompleks dan spesifik.

Menurut Van Horne dan Wachowicz Jr. (2012:2), “Manajemen keuangan

berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari

beberapa tujuan umum”.


12

Menurut Sutrisno (2012:2):

Manajemen keuangan yaitu semua aktivitas perusahaan yang


berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana dengan biaya
yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan
dana tersebut secara efisiensi.

Menurut Kamaludin (2012:3), “Manajemen keuangan adalah upaya

mendapatkan dana dengan cara yang menguntungkan serta mengalokasikan dana

secara efisien dalam perusahaan untuk mencapai sasaran bagi pemegang saham”.

Menurut Khominich, dkk. (2016:97):

One of the most common interpretations of financial management is


this: It is a system of relations arising in the enterprise to attract and
use financial resources. Possible and its wider interpretation that
extends the subject matter of this scientific and practical direction -
with financial resources to all relations, resources, obligations and
results of activity of the enterprise, amenable to valuation. Given that
any action to implement a financial relations (in particular, in
application to commercial organizations) will immediately be
reflected in its property and financial situation, suggests the following
obvious conclusion: Financial management can be interpreted as a
system action to optimize a financial model of the firm.

Terjemahan pendapat tersebut adalah salah satu interpretasi yang paling

umum dari manajemen keuangan adalah ini: Ini adalah sistem hubungan yang

timbul dalam perusahaan untuk menarik dan menggunakan sumber daya keuangan.

Kemungkinan dan interpretasinya yang lebih luas yang memperluas pokok bahasan

dari arahan ilmiah dan praktis ini - dengan sumber daya keuangan untuk semua

hubungan, sumber daya, kewajiban dan hasil kegiatan perusahaan, yang dapat

dinilai. Mengingat bahwa setiap tindakan untuk mengimplementasikan hubungan

keuangan (khususnya, dalam penerapannya pada organisasi komersial) akan segera

tercermin dalam properti dan situasi keuangannya, menunjukkan kesimpulan yang


13

jelas berikut ini: Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan sistem

untuk mengoptimalkan model keuangan dari perusahaan.

2.1.3. Tujuan Manajemen Keuangan

Martono dan Harjito (2012:13) menguraikan “Tujuan manajemen keuangan

adalah memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan”.

Menurut Kamaludin (2012:3) “Tujuan normatif dalam manajemen

keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang

saham.”

Sutrisno (2012:4) mengemukakan “Tujuan utama manajemen keuangan

yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik.”

Sementara menurut Fahmi (2016:4), tujuan dari manajemen keuangan yaitu:

a. Memaksimumkan nilai perusahaan


b. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu
terkendali
c. Memperkecil resiko perusahaan di masa sekarang dan yang
akan datang.
Tiga tujuan nilai yang paling utama adalah yang pertama yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan. Pemahaman memaksimumkan
nilai perusahaan adalah bagaimana pihak manajemen perusahaan
mampu memberikan nilai yang maksimum pada saat perusahaan
tersebut masuk ke pasar.

2.1.4. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2012:5) yaitu :

a. Keputusan investasi, adalah bagaimana manajer keuangan harus


mengalokasikan dana ke dalam bentu-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan di masa depan. Investasi akan
mengandung banyak resiko ketidakpastian.
b. Keputusan Pendanaan, manajer keuangan dituntut untuk
mempertimbangkan dana dan menganalisis kombinasi dari
14

sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna


membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta usahanya.
c. Keputusan dividen, menentukan besarnya presentase laba yang
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas
dividen, stabilitas dividen yang dibagikan, dividen saham (stok
dividen), pemecahan saham (stok split), penarikan kembali saham
yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.

Menurut Tampubolon (2013:3) yaitu:

1. Untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham secara


maksimum
2. Mencapai keuntungan maksimum dalam jangka panjang
3. Mencapai hasil manajerial yang maksimum
4. Mencapai pertanggungjawaban sosial dalam pengertian
peningkatan kesejahteraan dari karyawan korporasi

2.2. Laporan Keuangan

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Fahmi (2016:21): “Laporan keuangan merupakan suatu informasi

yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi

tersebut dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan”.

Hanafi dan Halim (2012:27) mengemukakan laporan keuangan adalah:

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil


usaha, laporan keuangan sangatlah penting karena memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan,
mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana atau
calon pemberi dana, sampai pada manajemen perusahaan itu sendiri.

2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan, menurut Fahmi (2016:24): “Tujuan laporan

keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan

tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter”.

Menurut Rudianto (2013:20) beberapa tujuan penyajian laporan keuangan:


15

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai


sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan sumber-sumber ekonomi perusahaan yang timbul
dalam aktivitas usaha demi memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan untuk mengestimasi potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba di masa depan.
4. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan ketika mengestimasi potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
5. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
tentang aktivitas pembiayaan dan investasi.
6. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai
kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

Menurut Kieso, Waygandt, dan Warfield (2013:7):

The objective of general purpose financial reporting is to provide


financial information about the reporting entity that is useful to
present and potential equity investors, lenders, and other creditors
in making decisions in their capacity as capital providers.
Information that is decision-useful to investors may also be useful to
other users of financial reporting who are not investors.

Terjemahan dari pendapat diatas adalah tujuan umum pelaporan keuangan

adalah untuk memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang

berguna untuk menghadirkan dan calon investor ekuitas, pemberi pinjaman, dan

kreditor lain dalam mengambil keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia

modal. Informasi yang berguna bagi investor juga dapat bermanfaat bagi pengguna

pelaporan keuangan lain yang bukan investor.

2.2.3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2014:5), jenis-jenis laporan keuangan adalah:

Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca dan


perhitungan rugi laba serta laporan Perubahan Modal, dimana
16

Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan


modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan
Perhitungan (Laporan) Rugi Laba memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama
peridoe tertentu, dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan
perubahan modal perusahaan.

Kasmir (2016:28) mengemukakan terdapat lima jenis laporan keuangan:

1. Balance Sheet (Neraca)


Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi
keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva
(harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
Income Statement (Laporan laba rugi) merupakan laporan
keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi tergambar jumlah
pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh.
Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis biaya
yang dikeluarkan selama periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah
dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan
ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
terjadinya perubahan modal di perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua
aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang
memerlukan penjelasan tertentu.

2.2.4. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu

progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari

suatu kombinasi menurut Munawir (2014:6):


17

1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact).


Sifat ini menunjukan bahwa data dalam laporan keuangan itu
dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi atas peristiwa-
peristiwa atau transaksi yang telah terjadi, seperti jumlah uang kas
yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan dalam
bank, jumlah piutang, persediaan barang dagang, hutang maupun
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi
(accounting conversation and postulate).
Sifat ini berarti bahwa data yang dicatat itu didasarkan pada
prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general accepted
accounting principles), hal ini dilakukan dengan tujuan
memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.
3. Pendapat pribadi (personal judgement).
Sifat ini dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi
telah diatur oleh konveksi-konveksi atau dalil-dalil yang telah
ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan,
namun penggunaan dari konveksi-konveksi dan dalil dasar
tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan
bersangkutan.

2.2.5. Analisis Laporan Keuangan

Definisi analisis laporan keuangan menurut Munawir (2014:35):

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang terdiri dari


penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kasmir (2016:68), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu


periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
18

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah


perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai. Dapat juga digunakan
sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.

Menurut Munawir (2014:36-37), teknik analisis laporan keuangan yaitu:

1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan


teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan
untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
e. Persentase dalam total.
2. Trend atau tendensi atau posisi dan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (Trend Percentage
Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan tendensi tetap naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan persentase per komponen (Common Size
Statement), adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
persentase investasi pada masing-masing aset terhadap total
asetnya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah
penjualannya.
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu
analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan
modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow Statement
Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis Rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari akun-akun tertentu dalam neraca atau laporan
laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis), adalah
suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba
kotor suatu perusahaan dari suatu periode ke periode yang lain
atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang
dibudgetkan untuk periode tersebut.
19

8. Analisis Break Even, adalah suatu analisis untuk menentukan


tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar
perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum
memperoleh keuntungan. Dengan analisis ini juga akan diketahui
berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan.

Menurut Subramanyam dan Wild (2012:34) dalam menganalisis laporan

keuangan, tersedia beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang

spesifik. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:

1) Analisis laporan keuangan komparatif.


2) Analaisis laporan keuangan common size.
3) Analisis rasio.
4) Analisis arus kas.
5) Valuasi.

2.3. Rasio Keuangan

2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan

Harahap (2015:297) mendefinisikan “Rasio keuangan merupakan angka

yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan

akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”.

Kasmir (2016:104) menjelaskan rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka


yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau
antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106):

Financial ratio analysisis regarded as a better method to obtain the


description of a company’s overall financial condition. The analysis
is beneficial as an internal analysis for the management of the
company that they may check the obtained financial achievement
that it can beused for the forthcoming company planning.
20

Terjemahan dari pendapat diatas adalah analisis rasio keuangan dianggap

sebagai metode yang lebih baik untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi

keuangan suatu perusahaan secara keseluruhan. Analisis tersebut bermanfaat

sebagai analisis internal bagi manajemen perusahaan agar dapat memeriksa

pencapaian keuangan yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perencanaan

perusahaan yang akan datang.

2.3.2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Menurut Fahmi (2012:109) manfaat rasio keuangan, yaitu:

1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan


sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
sebagai rujukan untuk membuat perencanaan
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditur dapat
digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan
dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan
pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi
pihak stakeholder organisasi.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106):

Financial ration analysis can be used to evaluate a company’s


financial condition and its achievement. Financial inspection is
highly needed in a company that company financial condition can
be assessed. Often financial ratio or index is assessed for the
purposes. Pursuant to the prior description it can be concluded that
the ratio analysis is beneficial to know company capability in making
profit, the rational amount of debt and investment plans.

Terjemahan dari pendapat diatas adalah analisis rasio keuangan dapat

digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan pencapaiannya.

Pemeriksaan keuangan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan agar kondisi

keuangan perusahaan dapat dinilai. Seringkali rasio atau indeks keuangan dinilai
21

untuk tujuan tersebut. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

analisis rasio bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba, jumlah hutang yang rasional dan rencana investasi.

2.3.3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Kasmir (2016:106) menjabarkan jenis-jenis rasio keuangan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas (Liquiditiy Ratio)


2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
4. Rasio Rentabilitas/profitabilitas (Profitability Ratio)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
6. Rasio penilaian (Valuation Ratio)

Harahap (2015:301) menjabarkan rasio keuangan adalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang menggambarkan kemampuan


perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas, adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan
dilikuidasi.
3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas, adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaandalam menghasilkan
laba.
4. Rasio Leverage, adalah rasio yang melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar.
5. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang menggambarkan aktivitas
yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
6. Rasio Pertumbuhan, adalah rasio yang menggambarkan
persentase kenaikan penjualan/pendapatan tahun ini
dibandingkan dengan tahun lalu.
7. Penilaian Pasar (Market based ratio), adalah rasio yang
menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar
modal.
8. Rasio Produktivitas adalah rasio yang menunjukan tingkat
produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.

2.3.4. Rasio Profitabilitas

Menurut Fahmi (2012:135):


22

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara


keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin
baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan
perusahaan.

Menurut Periansya (2015:42), “Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungan dengan penjualan, asset mapun laba dan modal sendiri”.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106), rasio profitabilitas yaitu:

It refers to ratio which describes the company capability to obtain


the profits through the use overall forces and sources like selling,
cash, capital, number of employees, number of branches, etc.

Terjemahan dari pendapat diatas adalah rasio ini mengacu pada rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan melalui

penggunaan kekuatan dan sumber secara keseluruhan seperti penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dll.

Menurut Kasmir (2016:196) tujuan rasio profitabilitas antara lain:

1. Mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan


dalam satu periode tertentu;
2. Menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri;
5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri;
7. Tujuan lainnya.

Manfaat rasio profitabilitas menurut Kasmir (2016:198) sebagai berikut:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan


dalam satu periode;
23

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan


tahun sekarang;
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri;
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
6. Manfaat lainnya.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106):

Profitability ratio is beneficial to assess company capability in


gaining profits. Profitability ratio consists of four categories,
namely Net profit margin (NPM), Gross profit margin (GPM),
Return on assets (ROA) and Return on Equity (ROE).

Terjemahan dari pendapat diatas adalah rasio profitabilitas bermanfaat

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio

profitabilitas terdiri dari empat kategori, yaitu Net profit margin (NPM), Gross

Profit Margin (GPM), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)..

Menurut Sartono (2011:122), beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain:

1. Net Profit Margin (NPM)


2. Return on Investment (ROI)
3. Return On Equity (ROE)
4. Return On Asset (ROA)

Pemaparan selanjutnya mengenai jenis-jenis rasio profitabilitas sesuai

dengan latar belakang dan rumusan masalah penelitian ini akan spesifik mengenai

Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE),

karena terdapat kesamaan rumus untuk menghitung Return on Investment (ROI)

dan Return On Asset (ROA) pada berbagai literatur.

2.3.4.1. Net Profit Margin (NPM)

Menurut Sutrisno (2012:222):


24

Net profit margin merupakan ukuran kemampuan perusahaan


dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan
yang dicapai. Caranya adalah dengan membandingkan laba sebelum
dikurangi beban bunga dan beban pajak dengan penjualan.

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 81) “Net Profit Margin merupakan rasio

yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

pada tingkat penjualan tertentu”.

Menurut Brigham dan Houston (2013:107) yang diterjemahkan Ali Akbar

Yulianto, “Net Profit Margin adalah mengukur besarnya laba bersih perusahaan

dibandingkan dengan penjualannya”.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106), “NPM refers to ratio of net profit

after taxes and total selling”. Artinya, NPM mengacu pada rasio laba bersih setelah

pajak dan total penjualan.

Menurut Kasmir (2016:200) “Margin laba bersih merupakan ukuran

keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak

dibandingkan dengan penjualan”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa net

profit margin merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap penjualan. Net

profit margin berguna untuk hasil penjualan bersih selama periode tertentu dan

digunakan untuk mengukur laba bersih setiap rupiah penjualan perusahaan,

semakin besar rasio ini maka semakin baik keadaan operasi perusahaan.

2.3.4.2. Return On Asset (ROA)

Sutrisno (2012:222) berpendapat bahwa “Return On Asset juga sering

disebut rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengansemua aktiva yang dimiliki perusahaan”.


25

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 81) bahwa “Return On Asset merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset tertentu”.

Menurut Hery (2015:228) menyatakan bahwa “ROA mempunyai arti yang

sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh

atau komprehensif”.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106), “ROA is ratio of net profits after

taxes and number of assets”. Artinya, ROA adalah rasio laba bersih setelah pajak

terhadap jumlah aset.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis menarik kesimpulan

bahwa Return On Asset (ROA) adalah analisis yang membandingkan antara laba

bersih dan total aktiva. Rasio ini bertujuan untuk mengukur efektivitas perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang tersedia.

2.3.4.3. Return On Equity (ROE)

Menurut Jumingan (2014:141), “ROE digunakan untuk mengukur besarnya

pengembalian terhadap investasi para pemengang saham. Angka tersebut

menunjukkan seberapa baik manajemen invetasi para pemegang saham”.

Menurut Hery (2015: 230) “ROE adalah rasio digunakan untuk mengukur

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham”.

Menurut Husna dan Desiyanti (2016:106), “ROE resembles to ratioof net

profits after taxes and capital”. Artinya, ROE merupakan rasio laba bersih setelah

pajak terhadap modal.


26

Menurut Sudirman, dkk (2020:5), “Return on Equity is a financial ratio that

commonly used to measure the level of profits of a company by comparing the net

profit after tax with total own capital”. Artinya Return on Equity merupakan rasio

keuangan yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan

dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total modal sendiri.

Menurut Kasmir (2016:201):

Hasil pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) atau rentabilitas


modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.

2.4. Kinerja Keuangan Perusahaan

Fahmi (2012:2) mengemukakan definisi dari kinerja keuangan:

Suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan


telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar seperti dalam membuat
suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar atau ketentuan
dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (Generally
Accepted Accounting Principal) dan lainnya.

Rudianto (2013:189) mendefinisikan “kinerja keuangan adalah hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.”

Menurut Munawir (2014:31), tujuan pengukuran kinerja keuangan:

1. Mengetahui tingkat likuiditas.


Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan
pada saat ditagih.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas.
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabia perusahaan tersebut
27

dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka


panjang.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas.
Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas.
Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-
hutangnya tepat pada waktunya.

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan

antara lain:
28

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu


Judul, Peneliti, Tahun Objek
No Variabel Hasil Persamaan Perbedaan
Terbit Penelitian
Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari
total rata-rata selama lima tahun untuk current
ratio yaitu sebesar 170,68% (lebih dari 150%)
Analisis Rasio Likuiditas, berada dalam kodisi sangat sehat, dari total
Solvabilitas, dan rata-rata quick ratio sebesar 140,90% (kurang
Profitabilitas Dalam Current Ratio, dari 150%) berada dalam kondisi sehat, dari
Mengukur Kinerja Quick Ratio, Cash total rata-rata Cash Ratio sebesar 113,74% Rasio
Menganalisis
Keuangan Pada Perusahaan Ratio. Debt To (kurang dari 150%) berada dalam kondisi likuiditas, rasio
profitabilitas,
PT Fast Food Indonesia, PT Fast Food Asset Ratio, Debt sehat. Perusahaan dari total rata-rata Debt to solvabilitas,
1 Rasio Return
Tbk Tahun 2013-2017, Aria Indonesia, Tbk To Equity Ratio, asset ratio selama 5 tahun sebesar 49,56% penggunaan
on Equity yang
Aji Priyanto, Jurnal Return On (<200%) berada dalam kondisi tidak sehat. Return On
digunakan
Madani: Ilmu Pengetahuan, Investment dan Dari total rata-rata debt to equity ratio sebesar Investment
Teknologi, dan Humaniora, Return On Equity 99,20% (<200%) berada dalam kondisi tidak
Vol. 2, No. 2, September sehat. Dari total rata-rata return on investment
2019: 248 - 257 sebesar 5,80% (<12%) berada dalam kondisi
kurang sehat. Dari total rata-rata return on
equity sebesar 11,45% berada dalam kondisi
sehat.
Hasil perhitungan rasio likuiditas yaitu current
Analisis Rasio Likuiditas,
ratio ,test acid ratio dan cash ratio posisi
Solvabilitas, Profitabilitas Rasio
keuangan dikatakan likuid. Rasio solvabilitas
Untuk Menilai Tingkat likuiditas, rasio
yaitu rasio hutang dengan modal sendiri dan Menganalisis
Kesehatan Perusahaan Pada solvabilitas,
PT. Harapan Likuiditas, rasio hutang dengan aktiva posisi keuangan profitabilitas,
PT. Harapan Jaya penggunaan
2 Jaya Lestarindo Solvabilitas, dan perusahaan dapat dikatakan solvabel. Rasio Rasio Net
Lestarindo Tangerang, Return On
Tangerang Profitabilitas rentabilita yaitu gross margin ratio,net margin Profit Margin
Tutut Nurul Kharimah, Investment,
ratio dan rate of ROI maka perusahan yang digunakan
Primanomics: Jurnal dan Gross
dikatakan profit. Dan hasil penilaian atau
Ekonomi Dan Bisnis - Vol. Profit Margin
analisis tingkat kesehatan perusahaan maka
17. No. 2 (2019) perusahaan dikatakan sehat.

Dilanjutkan
29

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu (Sambungan)


Judul, Peneliti, Tahun Objek
No Variabel Hasil Persamaan Perbedaan
Terbit Penelitian
Dari hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa
rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas
Analisis Rasio Likuiditas,
cenderung mengalami peningkatan dan
Solvabilitas, Dan
pembiayaan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Profitabilitas Dalam
dalam keadaan sehat, berdasarkan hasil
Mendukung Pembiayaan
PT Bank Likuiditas, pengujian yang dilakukan bahwa pembiayaan
Pada PT Bank Danamon Menganalisis Rasio likuiditas,
3 Danamon Solvabilitas, dan pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. pada
Indonesia, Tbk, Lia Dahlia profitabilitas rasio solvabilitas
Indonesia, Tbk Profitabilitas tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
Iryani, JIAFE (Jurnal
777.962. Hal ini disebabkan adanya kenaikan
Ilmiah Akuntansi Fakultas
pada tingkat solvabilitas. Peningkatan
Ekonomi) Volume 1 No. 2
pembiayaan terjadi disebabkan kondisi PT Bank
Tahun 2015, Hal. 32-40
Danamon Indonesia, Tbk. dalam keadaan liquid
jika dilihat dari tingkat likuiditas.
Dari hasil analisis diketahui bahwa profitabilitas
perushaan pada periode tahun 2009-2011 PT
Kharisma Prima Abadi net profit margin dan
Analisis Kinerja Keuangan return on equity mengalami kenaikan, sedangkan Rasio likuiditas,
Menganalisis
Berdasarkan Rasio untuk gross profit margin dan return on rasio
profitabilitas,
Keuangan ( Studi Kasus investment mengalami penurunan, namun solvabilitas,
PT. Kharisma Likuiditas, Rasio Net
Pada PT. Kharisma Prima semuanya itu masih mampu dalam memenuhi penggunaan
4 Prima Abadi Solvabilitas, dan Profit Margin
Abadi Yogyakarta), kewajiban jangka panjangnya karena masih di Return On
Yogyakarta Profitabilitas dan Return On
Leonardo Yongki Ari atas standar industri. Untuk solvabilitas dan Investment, dan
Equity yang
Wibowo, Jurnal Universitas likuiditas terjadi kenaikan yang berarti, tetapi Gross Profit
digunakan
Dian Nuswantoro Semarang dalam standar rata-rata industri nilai net working Margin
capital pada likuiditas dan ratio of owners equity
pada solvabilitas kurang baik karena berada
dibawah rata-rata.
Sumber: Data Diolah (2021)
30

2.6. Definisi Konsepsional

Rudianto (2013:189) mendefinisikan “Kinerja keuangan adalah hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu”.

Menurut Fahmi (2016:21): “Laporan keuangan merupakan suatu informasi

yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi

tersebut dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan”.

Harahap (2015:297) mendefinisikan “Rasio keuangan merupakan angka

yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan

akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”.

Menurut Periansya (2015:42), “Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungan dengan penjualan, asset mapun laba dan modal sendiri”.

Menurut Kasmir (2016:200) “Margin laba bersih merupakan ukuran

keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak

dibandingkan dengan penjualan”.

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 81) bahwa “Return On Asset merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset tertentu”.

Menurut Kasmir (2016:201): Hasil pengembalian ekuitas (return on

equity/ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
31

efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.

Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

2.7. Kerangka Pikir

PT. Erajaya Swasembada Tbk

Laporan Keuangan
Tahun 2017-2019

Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin Return On Asset Return On Equity

Kinerja Keuangan:
Menurun

Sumber: Data Diolah (2021)

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

2.8. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
32

H1 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Net Profit Margin selama periode 2019-2020

mengalami penurunan.

H2 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Return on Asset selama periode 2019-2020 mengalami

penurunan.

H3 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio

profitabilitas dengan Return on Equity selama periode 2019-2020

mengalami penurunan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Definisi operasional masing-masing variabel dapat dipaparkan sebagai

berikut:

1) PT. Erajaya Swasembada Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

usaha distributor perangkat teknologi, berupa laptop dan telepon seluler.

2) Kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen

PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020 dalam menjalankan fungsinya

mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

3) Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan mengukur seberapa besar

kemampuan PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020 memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan, asset mapun laba dan modal sendiri.

4) Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan

antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan PT.

Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020.

5) Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun

2019-2020. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen

PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020 dalam mengelola investasinya.

Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya.
34

6) Hasil pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) atau rentabilitas modal

sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020.

3.2. Jangkauan Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019-2020.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan perushaaan, berupa neraca dan

laporan laba rugi periode 2019-2020 yang diperoleh melalui situs Bursa Efek

Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

3.3. Rincian Data Yang Diperlukan

Rincian data-data yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1) Gambaran umum PT. Erajaya Swasembada Tbk.

2) Struktur organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk

3) Neraca PT. Erajaya Swasembada Tbk periode 2019-2020.

4) Laporan laba rugi PT. Erajaya Swasembada Tbk periode 2019-2020.

5) Laporan perubahan modal PT. Erajaya Swasembada Tbk periode 2019-2020.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi

kepustakaan, yaitu penelitian dengan mencari sumber data sekunder yang berasal

dari data dan dokumen perusahaan yang diperoleh melalui situs web

www.idx.co.id.
35

3.5. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.5.1. Analisis Rasio Profitabilitas

a. Net Profit Margin (NPM)

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 81) “Net Profit Margin merupakan rasio

yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba

bersih pada tingkat penjualan tertentu”.

Adapun rumusan untuk menghitung net profit margin adalah:

Laba Bersih
Net Profit Margin =
Penjualan

Sumber: Hanafi dan Halim (2012: 81)

Menurut Simamora (2013:46), laba bersih adalah:

Laba bersih yang berasal dari transaksi pendapatan, keuntungan, dan


kerugian. Laba dihasilkan dari selisih antara sumber daya masuk
(pendapatan dan keuntungan) dengan sumber daya keluar (beban dan
kerugian) selama periode waktu tertentu.

Menurut Abdullah dan Tantri (2016:3) “Penjualan adalah bagian dari promosi

dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.”

b. Return on Asset (ROA)

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 81) bahwa “Return On Asset merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset tertentu”.

Adapun rumusan untuk menghitung Return On Asset (ROA) adalah:


36

Laba Bersih
Return on Asset =
Total Aset

Sumber: Hanafi dan Halim (2012: 81)

Menurut Jusup (2012:2), “Aktiva atau aset adalah sumber-sumber ekonomi

yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang”. Jadi,

total aset adalah keseluruhan sumber ekonomi dalam satuan uang yang

dimiliki perusahaan.

c. Return on Equity (ROE)

Menurut Hanafi dan Halim (2012: 82) bahwa “Return On Equity mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham

tertentu”.

Adapun rumusan untuk menghitung return on equity (ROE) adalah:

Laba Bersih
Net Profit Margin =
Modal Saham

Sumber: Hanafi dan Halim (2012: 82)

Bachtiar dan Nurfadilah (2019:29) mendefinisikan modal saham atau ekuitas

sebagai “Modal perusahaan yang merupakan hak residu atas asset perusahaan

setelah dikurangi semua kewajiban”.

3.5.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:


37

1) Hipotesis diterima jika kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang

diukur dari rasio profitabilitas dengan Net Profit Margin selama periode 2019-

2020 mengalami peningkatan, sebaliknya hipotesis ditolak kinerja keuangan

PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan Net

Profit Margin selama periode 2019-2020 mengalami peni penurunan ngkatan.

2) Hipotesis diterima jika kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang

diukur dari rasio profitabilitas dengan Return on Asset selama periode 2019-

2020 mengalami peningkatan, sebaliknya hipotesis ditolak kinerja keuangan

PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan

Return on Asset selama periode 2019-2020 mengalami penurunan.

3) Hipotesis diterima jika kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang

diukur dari rasio profitabilitas dengan Return on Equity selama periode 2019-

2020 mengalami peningkatan, sebaliknya hipotesis ditolak kinerja keuangan

PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dengan

Return on Equity selama periode 2019-2020 mengalami penurunan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum PT. Erajaya Swasembada Tbk

PT Erajaya Swasembada Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 8 Oktober

1996 berdasarkan Akta No. 7 tanggal 8 Oktober 1996 yang dibuat dihadapan Myra

Yuwono, SH, Notaris di Sukabumi, yang telah diumumkan dalam Tambahan Berita

Negara Republik Indonesia No. 2016 pada Berita Negara Republik Indonesia No.41

tanggal 23 Mei 1997. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai (1) Pedagang Besar

Berbagai Barang dan Perlengapan Rumah Tangga Lainnya YTDL, (2) Perdagangan

Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya, (3) Perdagangan Besar

Peralatan Telekomunikasi, dan (4) Jasa Sertifikasi. Pada tanggal 14 Desember 2011

Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham

“ERAA”.

PT. Erajaya Swasembada Tbk menjalankan kegiatan usaha importir,

distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular seperti telepon

selular dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang

operator jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT), penjualan

voucher Google Play, serta menawarkan layanan produk Value Added Services,

seperti layanan perlindungan ponsel melalui produk TecProtec dan juga layanan

pembiayaan ponsel yang bekerjasama dengan perusahaan multifinance terkemuka

di Indonesia.
39

PT. Erajaya Swasembada Tbk saat ini tidak saja salah satu perusahaan

importir, distribusi dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi selular terbesar

yang terintegrasi, namun juga salah satu perusahaan yang paling terpercaya dalam

bisnis usahanya di Indonesia.

4.2. Organisasi

4.2.1. Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk

Struktur organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk dapat dilihat pada gambar

berikut ini:
40

Sumber: PT. Erajaya Swasembada Tbk, 2022

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada Tbk


41

4.2.2. Visi dan Misi PT. Erajaya Swasembada Tbk

Visi PT. Erajaya Swasembada Tbk adalah sebagai berikut:

“Menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.”

Misi PT. Erajaya Swasembada Tbk adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan Agro industri agarwood gaharu secara efisien bersama mitra

untuk kepentingan stakeholder.

2) Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, kriteria baik

berkelanjutan, penerapan standar industri dan pelestarian lingkungan guna

menghasilkan produk yang dapat diterima oleh pelanggan.

3) Penciptaan keunggulan kompetitif di bidang SDM melalui pengelolaan sumber

daya manusia berdasarkan praktek-praktek terbaik dan system manajemen

SDM terkini guna meningkatkan kompetensi inti perusahaan.

4.3. Bidang Usaha PT. Erajaya Swasembada Tbk

PT. Erajaya Swasembada Tbk menjalankan kegiatan usaha sebagai importir,

distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi seperti telepon selular,

smartphone dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi

ulang operator jaringan selular, aksesoris, gadget seperti komputer dan perangkat

elektronik, serta berbagai produk yang terhubungan dengan konektivitas jaringan

internet seperti drone, smartphone, smartwatch, dan lainnya.

PT. Erajaya Swasembada Tbk telah membangun kemitraan strategis dengan

berbagai merek ternama, meliputi Apple, ASUS, DJI, Garmin, Google, GoPro,

Honor, Huawei, Infinix, Nokia, OPPO, Realme, Samsung, Vivo, Xiaomi dan lain-
42

lain. PT. Erajaya Swasembada Tbk juga menjalin kerja sama dengan operator

jaringan selular terkemuka di Indonesia untuk mendistribusikan produk mereka.

4.4. Rekapitulasi Data Keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk

Rekapitulasi data keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk selama tahun

2019-2020 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1. Data Keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2019-2020
Keterangan 2019 2020
Total Aset Rp 9.747.703.198.000 Rp 11.211.369.042.000
Modal Saham Rp 4.978.716.552.000 Rp 5.687.996.190.000
Penjualan Rp 32.944.902.671.000 Rp 34.113.454.845.000
Laba Bersih Rp 325.583.191.000 Rp 671.172.137.000
Sumber: PT. Erajaya Swasembada Tbk, 2022
BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis

Setelah diperoleh rekapitulasi data keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk

tahun 2019-2020, maka akan dilakukan analisis profitabilitas PT. Erajaya

Swasembada Tbk dengan menggunakan Net Profit Margin, Return on Asset, dan

Return on Equity sebagai berikut.

5.1.1 Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin merupakan rasio yang menghitung sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Perhitungan Net Profit Margin dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

Laba Bersih
Net Profit Margin =
Penjualan

Adapun perhitungan Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk selama

tahun 2019-2020 dengan rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Net Profit Margin tahun 2019:

Rp 325.583.191.000,-
Net Profit Margin =
Rp 32.944.902.671.000,-

= 0,09 %
44

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Net Profit

Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019 adalah 0,09% yang diperoleh

dari laba bersih perusahaan sebesar Rp325.583.191.000,- dibagi dengan penjualan

perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp 32.944.902.671.000,-.

Net Profit Margin tahun 2020:

Rp 671.172.137.000,-
Net Profit Margin =
Rp 34.113.454.845.000,-

= 1,97 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Net Profit

Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2020 adalah 0,09% yang diperoleh

dari laba bersih perusahaan sebesar Rp 671.172.137.000,- dibagi dengan penjualan

perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp 34.113.454.845.000,-.

Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Net Profit Margin


Tahun Laba Bersih Penjualan Net Profit Margin
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
2019 Rp325.583.191.000 Rp 32.944.902.671.000 0,99%
2020 Rp 671.172.137.000 Rp 34.113.454.845.000 1,97%
Sumber: Data Diolah, 2022

5.1.2 Return on Asset (ROA)

Return On Asset merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Perhitungan Return On

Asset dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.


45

Laba Bersih
Return on Asset =
Total Aset

Adapun perhitungan Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk selama

tahun 2019-2020 dengan rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Return on Asset tahun 2019:

Rp 325.583.191.000,-
Return on Asset =
Rp 9.747.703.198.000,-

= 3,34 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Return on

Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019 adalah 3,34% yang diperoleh dari

laba bersih perusahaan sebesar Rp 325.583.191.000,- dibagi dengan total aset

perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp 9.747.703.198.000,-.

Return on Asset tahun 2020:

Rp 671.172.137.000,-
Return on Asset =
Rp 11.211.369.042.000,-

= 5,99 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Return on

Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2020 adalah 5,99% yang diperoleh dari

laba bersih perusahaan sebesar Rp 671.172.137.000,- dibagi dengan total aset

perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp 11.211.369.042.000,-.


46

Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Return On Asset


Tahun Laba Bersih Total Aset Return on Asset
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
2019 Rp 325.583.191.000 Rp 9.747.703.198.000 3,34%
2020 Rp 671.172.137.000 Rp 11.211.369.042.000 5,99%
Sumber: Data Diolah, 2022

5.1.3 Return on Equity (ROE)

Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu. Perhitungan Return On Equity dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Laba Bersih
Return on Equity =
Modal Saham

Adapun perhitungan Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk selama

tahun 2019-2020 dengan rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Return on Equity tahun 2019:

Rp 325.583.191.000,-
Return on Equity =
Rp 4.978.716.552.000,-

= 6,54 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Return on

Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2019 adalah 6,54% yang diperoleh dari

laba bersih perusahaan sebesar Rp 325.583.191.000,- dibagi dengan modal saham

atau ekuitas perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp 4.978.716.552.000,-.


47

Return on Equity tahun 2020:

Rp 671.172.137.000,-
Return on Equity =
Rp 5.687.996.190.000,-

= 11,80 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa Return on

Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2020 adalah 11,80% yang diperoleh

dari laba bersih perusahaan sebesar Rp 671.172.137.000,- dibagi dengan modal

saham atau ekuitas perusahaan pada periode yang sama sebesar

Rp5.687.996.190.000,-.

Tabel 5.3. Hasil Perhitungan Return On Equity


Tahun Laba Bersih Ekuitas Return on Equity
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
2019 Rp 325.583.191.000 Rp 4.978.716.552.000 6,54%
2020 Rp 671.172.137.000 Rp 5.687.996.190.000 11,80%
Sumber: Data Diolah, 2022

Adapun hasil perhitungan rasio likuditas PT. Erajaya Swasembada Tbk pada

penelitian ini menggunakan Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick

Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio) selama tahun 2019-2020 dapat direkapitulasi

pada tabel berikut ini.

Tabel 5.4. Rekapitulasi Hasil Analisis


Tahun
Rasio Keuangan Keterangan
2019 2020
Net Profit Margin 0,99% 1,97% Meningkat
Return On Asset 3,34% 5,99% Meningkat
Return On Equity 6,54% 11,80% Meningkat
Sumber: Data Diolah, 2022
48

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat

dilakukan pembahasan sebagai berikut.

Tabel 5.5. Perkembangan Rasio Profitabilitas Tahun 2019-2020


Tahun Perubahan dari
Rasio Keuangan tahun 2019 ke tahun Keterangan
2019 2020 2020
(1) (2) (3) (4) = (3) - (2) (5)
Net Profit Margin 0,99% 1,97% 0,98% Meningkat

Return On Asset 3,34% 5,99% 2,65% Meningkat

Return On Equity 6,54% 11,80% 5,26% Meningkat

Sumber: Data Diolah, 2022

H1 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari

rasio profitabilitas dengan Net Profit Margin selama periode 2019-2020

mengalami penurunan.

Berdasarkan tabel 5.5 tersebut dapat diketahui Net Profit Margin PT. Erajaya

Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2019-2020 sebesar 0,98%,

dimana Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2019 adalah

0,99% sedangkan Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun

2020 adalah 1,97%.

Peningkatan Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun

2020 dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan laba bersih

perusahaan pada tahun 2019 sebesar Rp 325.583.191.000,- menjadi

Rp671.172.137.000,- pada tahun 2020 yang diikuti dengan peningkatan penjualan


49

perusahaan pada tahun 2020 sebesar Rp 34.113.454.845.000,- dibandingkan tahun

2019 sebesar Rp 32.944.902.671.000,-.

Adapun berdasarkan hasil analisis dan penjelasam diatas, maka hipotesis

yang diajukan yaitu “Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur

dari rasio profitabilitas dengan Net Profit Margin selama periode 2019-2020

mengalami penurunan”, ditolak.

Net Profit Margin


2,50%

2,00%

1,50%

1,00%

0,50%

0,00%
2019 2020

Sumber: Data Diolah, 2022

Gambar 5.1. Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk

Hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan berdasarkan tingkat penjualan yang

dicapai pada tahun 2019 adalah sebesar 0,99% dan pada tahun 2020 adalah sebesar

1,97% sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

berdasarkan tingkat penjualan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar

0,98% dibandingkan pada tahun 2019. Net profit margin merupakan rasio antara
50

laba sesudah pajak terhadap penjualan. Net profit margin berguna untuk hasil

penjualan bersih selama periode tertentu dan digunakan untuk mengukur laba

bersih setiap rupiah penjualan perusahaan, semakin besar rasio ini maka semakin

baik keadaan operasi perusahaan.

H2 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari

rasio profitabilitas dengan Return on Asset selama periode 2019-2020

mengalami penurunan.

Berdasarkan tabel 5.5 tersebut dapat diketahui Return on Asset PT. Erajaya

Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2019-2020 sebesar 2,65%,

dimana Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2019 adalah

3,34% sedangkan Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020

adalah 5,99%.

Peningkatan Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020

dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan laba bersih

perusahaan pada tahun 2019 sebesar Rp 325.583.191.000,- menjadi

Rp671.172.137.000,- pada tahun 2020 yang diikuti dengan peningkatan total aset

perusahaan pada tahun 2020 sebesar Rp 11.211.369.042.000,- dibandingkan tahun

2019 sebesar Rp 9.747.703.198.000,-.

Adapun berdasarkan hasil analisis dan penjelasam diatas, maka hipotesis

yang diajukan yaitu “Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur

dari rasio profitabilitas dengan Return on Asset selama periode 2019-2020

mengalami penurunan”, ditolak.


51

Return on Asset
7,00%

6,00%

5,00%

4,00%

3,00%

2,00%

1,00%

0,00%
2019 2020

Sumber: Data Diolah, 2022

Gambar 5.2. Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk

Hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan keseluruhan

aset yang dimiliki pada tahun 2019 adalah sebesar 3,34% dan pada tahun 2020

adalah sebesar 5,99% sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan keseluruhan aset yang dimiliki pada tahun 2020

mengalami peningkatan sebesar 2,65% dibandingkan pada tahun 2019. Return On

Asset juga sering disebut rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan.


52

H3 : Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur dari

rasio profitabilitas dengan Return on Equity selama periode 2019-2020

mengalami penurunan.

Berdasarkan tabel 5.5 tersebut dapat diketahui Return on Equity PT. Erajaya

Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2019-2020 sebesar 5,26%,

dimana Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2019 adalah

6,54% sedangkan Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020

adalah 11,80%.

Return on Equity
14,00%
12,00%
10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
2019 2020

Sumber: Data Diolah, 2022

Gambar 5.3. Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk

Peningkatan Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk pada tahun 2020

dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan laba bersih

perusahaan pada tahun 2019 sebesar Rp 325.583.191.000,- menjadi

Rp671.172.137.000,- pada tahun 2020 yang diikuti dengan peningkatan ekuitas


53

perusahaan pada tahun 2020 sebesar Rp 5.687.996.190.000,- dibandingkan tahun

2019 sebesar Rp 4.978.716.552.000,-.

Adapun berdasarkan hasil analisis dan penjelasam diatas, maka hipotesis

yang diajukan yaitu “Kinerja keuangan PT. Erajaya Swasembada Tbk yang diukur

dari rasio profitabilitas dengan Return on Equity selama periode 2019-2020

mengalami penurunan”, ditolak.

Hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan keseluruhan

modal saham atau ekuitas yang dimiliki pada tahun 2019 adalah sebesar 6,54% dan

pada tahun 2020 adalah sebesar 11,80% sehingga kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan keseluruhan modal saham atau

ekuitas yang dimiliki pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 5,26%

dibandingkan pada tahun 2019. Return On Equity digunakan untuk mengukur

besarnya pengembalian terhadap investasi para pemengang saham. Angka tersebut

menunjukkan seberapa baik manajemen invetasi para pemegang saham.


BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Net Profit Margin PT. Erajaya Swasembada Tbk mengalami peningkatan

selama tahun 2019-2020. Peningkatan Net Profit Margin PT. Erajaya

Swasembada Tbk pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019

disebabkan adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan

peningkatan penjualan perusahaan pada periode tersebut.

2. Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk mengalami peningkatan selama

tahun 2019-2020. Peningkatan Return on Asset PT. Erajaya Swasembada Tbk

pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 disebabkan adanya

peningkatan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan peningkatan total aset

perusahaan pada periode tersebut.

3. Return on Equity PT. Erajaya Swasembada Tbk mengalami peningkatan

selama tahun 2019-2020. Peningkatan Return on Equity PT. Erajaya

Swasembada Tbk pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019

disebabkan adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan

peningkatan ekuitas perusahaan pada periode tersebut.


55

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan mengenai

kinerja keuangan perusahaan yang ditinjau dari aspek profitabilitas, guna

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, baik

dalam kaitannya dengan penjualan, total asset, maupun ekuitas perusahaan.

Pentingnya pencapaian perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dan ukuran

tingkat profitabilitas, perusahaan sebaiknya dapat terus menjaga dan bahkan

meningkatkan penjualan serta melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

dapat meningkatkan laba bersih, yang bukan hanya dapat menjaga

kesinambungan perusahaan namun juga dapat memaksimumkan nilai para

pemegang saham.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam

melakukan kegiatan investasi, dimana PT Erajaya Swasembada Tbk

merupakan salah satu perusahaan yang mampu menghasilkan laba bersih dan

meningkatkan profitabilitasnya, sehingga dapat menjadi salah satu pilihan

dalam melakukan aktivitas investasi.

3. Bagi akademik, hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian

kedepan, baik yang secara langsung terkait dengan rasio maupun dari sisi

sektor usaha perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Assauri, Sofjan. 2017. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bachtiar, Irmah Halimah, dan Nurfadila. 2019. Akuntansi Dasar; Buku Pintar untuk
Pemula. Yogyakarta : Deepublish Publisher.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Statistik Telekomunikasi Indonesia


2019.Jakarta: Badan Pusat Statistik. ISSN: 2476-9134

Barnawi. dan M. Arifin. 2012. Manajemen Sarana & Prasarana


Sekolah.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2013. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan. Diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto. Edisi Kesebelas. Buku
Kesatu. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi. Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : ALFABETA.


. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori Dan Tanya Jawab.
Bandung: Alfabeta.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Keempat Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-UGM

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1-10.
Jakarta: Rajawali Pers.

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Center for Academic


Publishing Service.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, Jr. 2012. Prinsip-Prinsip


Manajemen Keuangan. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

Husna, Nailal, dan Rika Desiyanti. 2016. The Analysis Of Financial Performance
On Net Profit Margin At The Coal Company. International Journal of
Management and Applied Science, Volume-2, Issue-4, Apr.-2016, ISSN:
2394-7926

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jusup, Al. Haryono. 2012. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid I, Edisi Ketujuh.


Yogyakarta: STIE YKPN.Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Kamaludin. 2012. Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan Penerapannya”.


Bandung: Mandar Maju.

Kasmir. 2016. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Kesembilan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Khominich, Irina P., Mariya S. Rybyantseva, Lyubov V. Borodacheva, Elena V.


Dik, dan Evgenii V. Afanasev. 2016. Financial Management as a System of
Relations of the Enterprise for Highly Efficient Management of its Finances.
International Journal of Economics and Financial Issues, 2016, 6(S8) 96-
101

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., and Kimmel, Paul D. 2013. Accounting
Principles. Asia: John Wiley & Sons.

Martono dan Agus Harjito. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta:


Ekonisia.

Munawir, S. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:


Liberty.

Periansya. 2015. Analisa Laporan Keuangan. Palembang: Politeknik Negeri


Sriwijaya

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan


Strategis. Jakarta: Erlangga

Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Simamora, Henry. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta.

. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara

Subramanyam, K.R., dan Wild, John J. 2012. Analisis Laporan Keuangan:


Financial Statement Analysis. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Sudirman, Kamaruddin, dan Bayu Taufiq Possumah. 2020. The Influence of Net
Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, and Earning per
Share on the Share Prices of Consumer Goods Industry Companies in
Indonesia. International Journal of Advanced Science and Technology Vol.
29, No. 7, (2020), pp. 13428-13440

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:


Ekonisia

Tampubolon, Manahan P. 2013. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai