Anda di halaman 1dari 94

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

DiajukanSebagai Salah SatuSyarat


Untuk Memperoleh GelarSarjana Ekonomi

OLEH

RIKKI SIRINGORINGO
NPM :170110098

MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS
MEDAN
2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rikki Siringoringo


NPM : 170110098
Departemen : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Jenjang Program : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan plagiat, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik penelitian ilmiah.

Apabila kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil plagiat dari karya
tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Medan, 02 Agustus2021
Peneliti,

RIKKI SIRINGORINGO
NPM : 170110098
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas

1. Nama : Rikki Siringoringo

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat Tanggal Lahir : Holbung 5 Januari 1998

4. Agama : Katolik

5. Nama Ayah : Saurdin Siringoringo

6. Nama Ibu : Mawati Pandiangan

7. Alamat Orangtua : Holbung

8. Alamat Penulis : Jln. Flamboyan Raya Tanjung Sari Medan

9. Nomor Hp : 0821-6531-0782

II. Riwayat Pendidikan

1. SDN 173359 Holbung : Tamat Tahun 2010


2. SMPN 3 Sitiotio : Tamat Tahun 2013
3. SMA YAPIM Medan :Tamat Tahun 2016
4. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Santo
ThomasSumatera Utara Medan 2021
ABSTRAK

RIKKI SIRINGORINGO, 170110098, 2021, “PENGARUH KINERJA


KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

Dosen Pembimbing :Dr.Donalson Silalahi


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.Populasi dalam penelitian ini adalah 156 perusahaan.Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan, sehingga diperoleh sampel 42 perusahaan, dengan
periode penelitian 3 tahun sehingga jumlah seluruh observasi 126.Teknik analisa
yang dipakai dalam penelitian ini adalah regreasi linear berganda dan analisis
Deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsiallikuiditas berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan dan aktivitas berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Investor disarankan mempertimbangkan kondisi perusahaan
sepertilikuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas dan faktor lain yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan sebelum melakukan investasi. Pertimbangan
tersebut ditujukan untuk meminimalkan resiko yang diterima oleh investor.Karena
secara simultan keempat variabel ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : Analisis perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas,


nilai perusahaan.
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat dan kasih karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.Skripsi

ini disusun sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana (S1) pada Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera

Utara Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan namun berkat dukungan, bimbingan, bantuan, motivasi serta doa dari

berbagai pihak maka semua hambatan dan rintangan dapat teratasi. Oleh karena

itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Drs. Sihol Situngkir, MBA Selaku Rektor Universitas Katolik

Santo Thomas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Dr. Donalson Silalahi selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan. Dan sebagai dosen

pembimbing skripsi saya yang telah membimbing serta meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sejak awal hingga akhir

penyusunan skripsi.

3. Bapak Dr. Kornel Munthe selaku Ketua Program Studi Manajemen S-1

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Meda

4. Ibu Esli Silalahi, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan.

5
5. Bapak Drs.Robinson Sipahutar, MSi selaku dosen penguji pertama yang telah

memberikan masukan maupun arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Saut Purba, MMselaku dosen penguji kedua yang telah

memberikan masukan maupun arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Katolik santo

Thomas Sumatera Utara Medan yang telah banyak memberikan pelayanan

dan kerjasama yang baik dengan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada orangtua yang saya cintai, Bapak Saurdin Siringoringo

dan Ibu Mawati Pandiangan yang telah banyak berkorban dan menjadi

penyemangat saya dalam dukungan secara material,doa,motivasi, dan kasih

sayang yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Saudara/i kandung saya Rinto Siringoringo, Benniman Siringoringo, Dedi

dores Siringoringo, Sumarni Siringoringo, Joyakin Siringoringo.

10. Spesial orang-orang terdekat yang selalu mendukung Bona Ventura

Ninggolan, Rista Ninggolan, Dorimayana Parhusip.

11. Spesial kepada teman-teman terdekat yaitu Sari,Iren, Magdalena, Rexy, Egi,

Yolanda, yang selalu menyemangati dan memotivasi penulis. Rekan-rekan

seperjuangan terkhusus Manajemen C 2017 dan rekan satu bimbingan.Serta

semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberikan

dukungan dalam proses pembuatan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberikan

dukungan dalam proses pembuatan skripsi ini.

6
Penulis menyadari bahwa dalam penulis skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan maka diperlukan adanya masukan dan saran yang sifatnya

membangun.Akhir kata, penulis mengucapkan terimaksih dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis.

Medan, Agustus 2021


Penulis,

RIKKI SIRINGORINGO
NPM: 170110098

7
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL
PERSETUJUAN SKRIPSI
PENGESAHAN SKRIPSI
PERNYATAAN ORISINALITAS
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 12
1.3 Rumusan Masalah............................................................................. 13
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................... 14
1.5Manfaat Penelitian.............................................................................. 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nilai Perusahaan.............................................................................. 16
2.2 Harga Saham.................................................................................... 17
2.2.1 Macam-macam Harga saham.................................................. 17
2.2.2 Penilaian Harga Saham........................................................... 18
2.3 Pengukuran Nilai Perusahaan.......................................................... 19
2.4 Pendekatan Penilaian Saham........................................................... 22
2.4.1Analisis Fundamental............................................................... 22
2.4.2 Analisis Teknikal.................................................................... 24
2.5 Kinerja Keuangan............................................................................ 25

8
2.5.1 Pengertian Kinerja Keuangan................................................. 25
2.5.2 Tujuan Kinerja Keuangan....................................................... 26
2.5.3 Rasio Keuangan...................................................................... 26
2.5.4 Jenis-jenis Rasio Keuangan................................................... 27
2.6 Kerangka Konseptual....................................................................... 30
2.6.1 Pengaruh Likuidas Terhadap Nilai Perusahaan...................... 30
2.6.2 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan....................... 30
2.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan................. 32
2.6.4 Pengaruh Aktivitas terhadap nilai perusahaan........................ 33
2.7 Hipotesis Penelitian......................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian............................................................... 35
3.2 Populasi dan Sampel........................................................................ 35
3.2.1 Populasi.................................................................................. 35
3.2.2 Sampel.................................................................................... 35
3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel.............................. 36
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................. 38
3.4.1 Jenis Data................................................................................ 38
3.4.2 Sumber Data........................................................................... 39
3.4.3 Pengumpulan Data.................................................................. 39
3.5 Pengujian Asumsi Klasik................................................................ 39
3.6 Uji Hipotesis.................................................................................... 43
3.6.1 Uji signifikan parsial (Uji t)................................................... 43
3.6.2 Uji signifikan simultan (uji f)................................................. 44
3.6.3 Uji koefisien regresi R2........................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian.................................................................................. 49
4.1.1 Analisis Statistika Deskriptif................................................ 49
4.2 Uji Asumsi Klaik............................................................................... 50
4.2.1 Hail Uji Normalitas............................................................... 51
4.2.2 Hasil Uji Multikolineritas..................................................... 52

9
4.2.3 Hasil UjiUji Autokolerasi..................................................... 53
4.2.4 Hasil Uji Heteroskedastis...................................................... 54
4.3 Pengujian Hipotesis........................................................................... 55
4.3.1 Uji statistik t.......................................................................... 56
4.3.2 Uji Statistik F........................................................................ 57
4.3.3 Uji koefisien Determinasi (R2) ............................................. 58
4.3.4 Hasil Regresi Berganda........................................................ 59
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................ 60
4.4.1 Pengaruh Rasio likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan.............. 61
4.4.2Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Nilai Perusahaan............... 62
4.4.3Pengaruh Rasio Profabilitas Terhadap Nilai Perusahaan........... 63
4.4.4Pengaruh Rasio aktivitas Terhadap Nilai Perusahaan................ 64
4.4.5 Koefisien Determinasi ( R2)....................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 67
5.2 Saran.................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

10
DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman


1.1 Data Perkembangan Likuiditas, Leverage, Profabilitas, dan 7
Aktivitas Pada Perusahaan Manufaktur 2016-2018
1.2 Data Nilai Perusahaan Price Book Value (PBV) 10
3.1 Kategori Dalam R-square 46
3.2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Yang Menjadi Sampel 47
Penelitian
4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif 48
4.2 Hasil Uji Normalitas 51
4.3 Hasil Uji Multikolineritas 52
4.4 Hasil Uji Autokolerasi 53
4.5 Hasil Uji Regresi Uji T 55
4.6 Hasil Uji Regreasi Uji F 57
4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi 58
4.8 Hasil Estimasi Regresi 59

11
DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman


2.1 Kerangka Berpikir 33
4.1 Hasil Uji Normalitas Data one Sample Kolmogrov- 50
Smirnov (Sebelum di Logaritma Natural)
4.2 Hasil Uji Normalitas Data one Sample Kolmogrov- 51
Smirnov (Sesudah di Logaritma Natural)

12
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Nama Lampiran


1 Data Perkembangan Likuiditas, Leverage, Profabilitas, dan
Aktivitas pada Perusahaan Manufaktur periode 2016-2018
2 Data Nilai Perusahaan Price Book Value (PBV)
3 Hasil Output SPSS
4 Hasil Pengajuan Judul
5 Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi Tentang
Pengangkatan Dosen Pembimbing Dan Dosen Penguji Skripsi
6 Surat Undangan Seminar Skripsi
7 Surat Undangan Meja Hijau
8 Kartu Bimbingan Skripsi
9 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan

13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

yang pertama adalah untuk mencapai keuntugan yang maksimal, tujuan yang

kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham.

Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai

perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan

tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda, hanya saja

penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya. (Harjito dan Martono,2005:144). Nilai perusahaan

dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila

harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka

makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

Enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai

perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator

bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. (Nurlela dan Ishaluddin,

2008:126) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang tersedia

dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan

merupakan cerminan dari penambahan jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang

perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu:

keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan.

1
2

Secara garis besar, pengertian Kinerja Keuangan adalah hasil kerja

berbagai bagian dalam suatu perusahaan yang bisa dilihat pada kondisi keuangan

perusahaan pada suatu periode tertentu terkait aspek penghimpunan dan

penyaluran dana yang dinilai berdasarkan indikator kecukupan modal, likuiditas,

dan profitabilitasperusahaan. Kinerja keungan perusahaan diartikan sebagai hasil

dari usahaa seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan

dalam situasi tertentu (Husnan 2001:49)

Kinerja keuangan adalah kondisi keuangan yang menjadi perusahaan yang

memerlukan analisis dengan memakai beberapa tolak ukur seperti rasio dan

indeks sehingga dua data keuangan bisa terhubung antara satu dengan yang lain

(Sawir,2005:6).

Kinerja keuangan penjelasan kondisi keuangan perusahaan pada suatu

periode tertentu terkait beberapa aspek seperti penghimpunan dan penyaluran

dana berdasarkan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profabilitas

(Jumingan,2006:236)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan hasil

prestasi perusahaan yang dapat dilihat pada laporan keuangan berupa nerca,arus

kas, dan perubahan modal yang memerlukan analisis yang nantinya akan menjadi

informasi bagi investor untuk berinvestasi.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah dengan cara

menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan menunjukkan perubahan dalam

kondisi keuangan perusahaan serta potensi perusahaan dalam mengelola kekayaan

perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan menunjukkan


3

pandangan para investor akan prestasi perusahaan mengelola sumber dayanya.

Semakin banyak investor yang membeli saham perusahaan maka harga saham

tersebut akan meningkat kemudian nilai perusahaan akan naik. Naik turunnya

harga saham suatu perusahaan menentukan nilai perusahaan di mata para investor.

Rasio-rasio keuangan mencakup rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan

profabilitas.

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan perusahaan dalam mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang berupa

hutang-hutang jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan dari besar kecilnya aktiva

lancar. Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya.Pada

dasarnya ada tiga yang paling sering digunakan oleh para penganalisis dalam

mengukur keadaan likuiditas perusahaan yaitu current ratio, acid test dan cash

ratio.

Rasio likuiditas dalam penelitian ini adalah Current RatioKarena Current

Ratio merupakan rasio yang sering menjadi sorotan investor maupun analis dan

rasio yang menunjukkan tingkat keamanan suatu perusahaan dari ketidakpastian,

serta rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang

lancarnya lebih tepat waktu .

Rasio Leverage/ Solvabilitasmerupakan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya, apabila sekiranya perusahaan

tersebut pada saat itu dilikuidasikan atau dibubarkan.


4

Menurut Darsono (2005:54) rasio leverage ada 4 yaitu, Debt to equity

Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Interst Coverage (IC), Equity Multiplier

( EM).

Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Debt to Equty

Ratio(DER) Karena Debt to Equity Ratio mengggambarkan kemampuan

perusahaan dalam mengelola aktivanya dan berapa besar bagian dari aktiva

tersebut yang di danai oleh hutang. Selain itu, debt to equity ratio (DER) juga

sering digunakan dalam laporan keuangan perusahaan go public) yang telah

dipublikasikan.

Rasio Profitabilitas menurut Ang (1997:18.23) bahwa rasio profitabilitas

merupakan rasio yang menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan. Rasio ini bermanfaat untuk menunjukkan keberhasilan

perusaahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas dibagi atas

Gros prifit margin (GPM), net profit margin (NPM), operating ratio (OPR),

operating ratio assets (OPROA), Return on assets (ROA), return on equity (ROE).

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat

ukur Return On Asset (ROA), karena return on asset (ROA) merupakan

keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang

tersedia atau disebut juga hasil atas investasi.

Rasio Aktivitas Menurut (Rangkuti, 2001:144) rasio aktivitas menjelaskan

kecepatan perputaran antara penjualan dengan aset. keseimbangan kecepatan

perputaran anatara penjualan dan aset menunjukkan manajemen telah bekerja


5

secara optimal. Rasio aktivitas menjadi Total Assets Turnover, Receivable Turn

Over, Iventory Turn Over, Total Fixed Assets Turn Over.

Rasio aktivitas dalam penelitian ini menggunakan alat ukurTotal Assets

Turnover karena Total Assets Turnover dapat menunjukkan kinerja perusahaan

dalam mengelola semua asset yang dimiliki untuk meraih pendapatan (revenues)

atau penjualan (sales)

Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar

dividen. Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan oleh perusahaan karena

perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang

diperolehnya. Besarnya dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham.

Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi

sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada

pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya juga

rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividen erat hubungan nya

dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh

laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan membayar dividen juga tinggi.

Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan

Martono,2005:144).

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham

dan Daves, 2004: 242). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

perusahaan.Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan pula


6

kemakmuran pemegang saham yang tinggi. Beberapa indikator yang dapat

digunakanuntuk mengukur nilai perusahaan antara lain adalah price Earning Ratio

(PER), Price to Book Value (PBV) dan Tobin’s Q

Nilai perusahaan merupakan penilaian investor tentang seberapa baik

kondisi suatu perusahaan dan kondisi ini dapat tercermin melalui harga pasar

saham perusahaan. Mengacu pada penelitian Wijaya dan Bandi (2010;120), nilai

perusahaan dapat dilihat dari perbandingan antara harga pasar perlembar saham

dengan nilai buku perlembar saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah

Price Book Value (PBV). PBV mengukur mengukur nilai yang diberikan pasar

kepada manajemen dengan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan

yang terus tumbuh (Fenandar, 2012;67)

Price Book Value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai

buku saham pada suatu perusahaan, makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya

akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik

umumnya rasio PBV yang mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai

pasar lebih besar dari nilai buku (Ang 1997)


Tabel 1.1 DataPerkembangan Likuiditas (CR), Leverage (DER, Profitabilitas (ROA)Dan Aktivitas (TATO)pada
Perusahaan Manufaktur periode 2016-2018.
Leverage (DER) Profitabilitas (ROA) Aktivitas (TATO)
KODE Likuiditas (CR) (%)
No (X) (%) (%)
PERUSAHAAN
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 ADES 163,51 120,15 138,04 1,00 0,99 0,91 7,29 4,55 4,06 115,65 96,93 91,26
2 AKPI 112,88 104,34 104,78 1,34 1,44 1,48 2,00 0,49 0,18 78,26 75,21 77,75
3 ALDO 147,83 144,04 157,98 1,04 1,17 1,97 6,15 5,82 5,47 162,41 142,10 150,08
4 ARNA 134,88 162,62 173,63 0,63 0,56 0,51 5,92 7,63 9,57 97,97 108,22 119,27
5 AUTO 150,51 155,87 145,21 0,39 0,40 0,45 3,31 3,71 3,81 64,15 91,78 96,64
6 BATA 257,01 246,40 265,12 0,44 0,48 0,44 5,25 6,27 5,31 124,23 113,88 113,21
7 CEKA 218,93 222,44 339,39 0,61 0,54 0,32 17,51 7,71 3,40 291,41 305,73 310,47
8 CINT 316,04 319,00 280,75 0,22 0,25 0,28 5,16 6,22 2,61 81,99 78,46 75,37
9 DPNS 1516,46 962,15 646,13 0,12 0,15 0,19 3,38 1,93 2,63 39,15 39,07 44,50
10 DVLA 285,49 266,21 312,10 0,42 0,47 0,41 9,93 9,89 9,63 94,77 96,02 101,09
11 EKAD 438,56 451,91 494,21 0,91 0,20 0,18 12,91 9,56 8,26 80,94 80,77 86,67
12 IGAR 582,20 650,22 469,60 0,18 0,16 0,22 15,77 14,11 6,74 180,39 148,51 136,32
13 INAI 100,29 99,25 100,01 4,19 3,38 3,82 2,66 2,18 2,08 95,92 80,75 80,69
14 INCI 581,50 510,18 401,96 0,11 0,13 0,17 3,71 5,45 4,76 65,36 88,78 94,02
15 INDS 303,27 512,52 486,47 0,20 0,14 0,14 2,00 4,67 4,42 66,08 80,83 96,68
16 ITMA 556,52 190,96 124,46 0,54 0,32 0,61 16,99 8,01 4,97 115,40 101,88 86,31
17 JPFA 212,98 234,59 208,75 1,05 1,15 1,34 11,20 5,25 7,79 148,26 148,31 147,63
18 KAEF 171,37 154,55 148,46 1,03 1,37 2,10 5,89 5,44 2,62 125,99 100,51 78,79
19 KBLI 341,06 197,44 212,08 0,42 0,69 0,76 17,87 11,91 3,09 150,27 105,73 130,66
20 KBLM 130,16 126,34 130,22 0,99 0,56 0,48 3,32 3,56 7,78 154,50 98,40 95,77
21 KINO 153,69 165,39 152,44 0,68 0,58 0,66 5,51 3,39 3,00 106,34 96,54 100,54
22 KLBF 413,11 450,94 425,24 0,22 0,20 0,20 15,44 14,76 10,46 127,24 121,46 116,13

7
Leverage (DER) Profitabilitas (ROA) Aktivitas (TATO)
KODE Likuiditas (CR) (%)
No (X) (%) (%)
PERUSAHAAN
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
23 LION 355,87 327,14 361,13 0,46 0,51 0,46 6,17 1,36 2,95 55,28 51,27 60,92
24 LMSH 277,01 428,19 384,71 0,39 0,24 0,27 3,84 8,05 1,37 54,79 139,21 149,99
25 MERK 421,66 308,10 308,83 0,20 0,37 0,39 20,68 17,40 15,58 139,09 136,55 87,45
26 MAYOR 225,02 238,60 284,40 1,06 1,03 1,29 10,75 10,93 6,26 142,04 139,58 136,77
27 NIPS 121,82 117,37 115,77 1,11 1,16 1,20 3,69 2,32 0,15 58,47 56,74 37,90
28 PYFA 219,08 352,28 269,63 0,58 0,47 0,66 3,08 4,47 2,29 129,86 139,75 133,88
29 RICY 114,87 118,85 118,51 1,09 1,20 0,32 3,40 3,85 1,01 94,78 116,44 136,90
30 ROTI 296,23 225,86 271,43 1,02 0,62 0,51 9,58 2,97 1,63 86,37 54,63 62,96
31 SKLT 131,53 126,31 124,13 0,92 1,07 1,20 3,63 3,61 2,81 146,76 143,67 139,84
32 SMGR 127,25 156,78 172,14 0,45 0,61 0,60 10,25 4,17 4,08 13,61 14,51 59,98
33 SMSM 286,03 373,91 354,54 0,43 0,34 0,35 22,27 22,73 7,23 127,71 136,69 140,41
34 STTP 165,45 264,09 309,31 1,00 0,69 0,61 7,45 9,22 7,78 27,92 29,83 107,44
35 TOTO 218,99 229,55 311,19 0,69 0,67 0,49 6,53 9,87 8,11 80,14 76,97 79,91
36 TRIS 164,17 192,26 176,38 0,85 0,53 0,67 3,94 2,61 2,96 140,98 139,43 135,96
37 TRST 129,70 122,85 124,17 0,70 0,69 0,77 1,03 1,15 0,76 68,35 70,65 61,39
38 TSPC 265,21 252,12 265,33 0,42 0,46 0,43 8,28 7,50 5,70 138,75 128,65 128,18
39 ULTJ 484,36 419,19 507,28 0,21 0,23 0,19 16,74 13,72 11,14 110,53 94,27 98,50
40 UNIT 64,6 73,90 81.,6 0,77 0,74 0,71 0,20 0,25 0,10 24,04 24,21 24,65
41 WIIM 218,93 222,44 339,93 0,61 0,54 0,32 17,51 7,71 3,40 124,53 120,45 111,93
42 WTON 130,91 103,20 108,08 0,87 1,57 1,65 6,04 4,82 3,60 288,61 75,86 78,03

Jumlah 13723,2 13117,5 12923,68 2046,02 2045,75 2048,12 2671,08 2301,12 2220,3 4654,14 4315,89 4468,87

8
Leverage (DER) Profitabilitas (ROA) Aktivitas (TATO)
KODE Likuiditas (CR) (%)
No (X) (%) (%)
PERUSAHAAN
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

Rata-rata 326,74 312,32 307,70 48,71 48,70 48,76 63,59 54,78 52,86 110,81 102,75 106,40

9
10

Tabel 1.2 Data Nilai Perusahaan Price Book Value (PBV)


Nilai Perusahaan (PBV)
NO Kode Perusahaan (X)
2016 2017 2018
1 ADES 1,28 1,18 1,38
2 AKPI 0,43 0,42 0,40
3 ALDO 1,46 1,44 1,44
4 ARNA 2,44 2,92 3,30
5 AUTO 0,92 0,65 0,69
6 BATA 1,27 1,26 1,19
7 CEKA 0,85 0,89 0,68
8 CINT 0,98 0,73 0,69
9 DPNS 0,44 0,38 0,38
10 DVLA 1,95 1,81 1,91
11 EKAD 0,75 0,82 0,84
12 IGAR 0,58 0,78 0,78
13 INAI 0,89 0,90 0,97
14 INCI 0,28 0,39 0,39
15 INDS 0,39 0,67 0,66
16 ITMA 0,33 0,28 0,28
17 JPFA 1,51 2,61 3,55
18 KAEF 5,83 5.19 5,88
19 KBLI 0,90 0,66 0,67
20 KBLM 0,41 0,35 0,35
21 KINO 1,53 1,89 2,02
22 KLBF 5,97 4,89 5,14
23 LION 0,87 0,76 0,73
24 LMSH 0,49 0,43 0,44
25 MERK 6,24 3,02 3,00
26 MAYOR 6,71 7,45 7,35
27 NIPS 0,93 0,61 0,66
28 PYFA 0,90 0,89 0,80
29 RICY 0,23 0,24 0,28
30 ROTI 5,39 2,60 2,64
31 SKLT 2,46 3,16 3,16
32 SMSM 4,10 3,91 4,21
33 STTP 4,26 3,08 3,03
34 TCID 1,94 1,77 1,72
35 TOTO 2,50 1,88 2,20
36 TRIS 0,92 0,63 0,63
37 TRST 0,54 0,49 0,50
38 TSPC 1,66 1,17 1,28
39 ULTJ 3,59 2,32 2,93
40 UNIT 0,07 0,08 0,08
41 CEKA 0,85 0,89 0,68
42 WTON 1,59 1,25 1,34
Jumlah 77,63 67,65 71,55
Rata-rata 1,84 1,61 1,70
11

Perusahaan manufaktur secara umum adalah perusahaan yang kegiatannya

mengelolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi yang siap untuk

digunakan\oleh masyarakat, Kata manufaktur muncul tahun 1683. Manufaktur,

dalam arti yang paling luas adalah proses mengubah bahan baku menjadi produk.

Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-

tahap proses dimana produk tersebut dibuat.

Harjito (2014:6) menjelaskan bahwa konsep nilai perusahaan dapat

dipandang dari beberapa sudut. Bagi insvestor dapat dilihat dari nilai saham

perusahaan yangSedangkan dari sudut padang manajemen dimananilai

perusahaanini sangat tergantung pada nilai manajernya. Nilai perusahaan

merupakan presepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan

hargasaham.Hargasahamyang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dari nilai dari sebuah

perusahaan. Sutrisno (2016:152) dalam penelitiannya berpendapat bahwa

leverage,profitabilitas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahan merupakan

faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, dengan struktur modal sebagai

variable pemoderasi. Nurhayari (2013:136) juga menggunakan variable likuiditas

dan profitabilitas sebagai faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan namun

selain itu ia juga menambahkan variabel ukuran perusahaan dalam penelitiannya.

Sedangkan sujoko (2007:160) dalam penelitian yang

dilakukannyaselainmenggunakan faktor-faktor diatas ia menambahkan beberapa

faktor seperti kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, suku bunga,

keadaan pasar modal, pertumbuhan pasar, dan pembayaran deviden.


12

Penulis memilih untuk melakukan penelitian terhadap nilai perusahaan

karena nilai perusahaan merupakan informasi yang penting bagi manajemen

perusahaan serta investor maupun kreditor. Dengan adanya informasi mengenai

nilai perusahaan, manajemen perusahaan akan selalu berupaya untuk

memaksimalkan nilai perusahaan karena sangat penting bagi keberlangsungan

bisnis sebab hal ini akan menjadi persepsi bagi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga

saham yang tinggi membuat nilai perusahaan tinggi juga. Tingginya nilai

sahamdapat meningkatkan kepercayaan pasar, tidak hanya terhadap kinerja

perusahaan saat ini, namun juga pada prospek perusahaan di masa yang akan

datang.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KINERJA

KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya pasti

menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah kinerja keuangan sehingga

nilai perusahaan cenderung berfluktuasi. Penurunan nilai perusahaan dapat

disebabkan oleh faktor fundamental perusahaan .faktor fundamental meliputi

(current ratio, Debt to Equity Ratio,, Return On assets, Total Assets Turnover).
13

Tabel 1.2 menunjukkan nilai perusahaan mengalami fluktuasi. Pada tahun

2016 pada level 50.11, tahun 2017 berada pada level 49.75, dan pada tahun 2018

berada pada level 49.85.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas serta

adanya perbedaan penelitian, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

2. Apakah Leverage (Debt to Equity Ratio) berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan (Price to Book Value)Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia?

3. Apakah Aktivitas(Total Assets Turn Over) berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia?

4. Apakah Profitabilitas ( Return On Assets) berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia?

5. Apakah Likuiditas (current ratio), Leverage (debt to equity ratio)

Aktivitas (total assets turn over), Profabilitas (Return on assets) secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book

Value) Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


14

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengakaji pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Secara detail tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Likuiditas (Current Ratio)

terhadap NilaiPerusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Leverage (Debt to Equity

Ratio) terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Aktivitas (Total Assets

Turn Over) terhadap Nilai perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas (Return On

Assets) terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Likuiditas (current ratio),

Leverage (debt to equity ratio) Aktivitas (total assets turn over),

Profitabilitas (Return on assets) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value) Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia?


15

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan untuk

memperdalam pengetahuan tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan serta dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh oleh penulis

selama mengikuti perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan evaluasi perusahaan dan tolak ukur untuk perkembangan dan

perbaikan dari segi keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Bagi Investor

Sebagai bahan salah satu informasi dalam pengambilan keputusan investasi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang

sering dikaitkan dengan harga pasar saham. Semakin tinggi nilai perusahaan akan

diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Harga pasar saham

menunjukkan harga yang bersedia dibayar oleh investor.Harga saham yang tinggi

membuat nilai perusahaan juga tinggi.Nilai perusahaan akantercermin dari harga

sahamnya.Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan

penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar

saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya.

Menurut Noerirawan (2012:92), nilai perusahaan merupakan kondisi yang

telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama

beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

Sedangkan, Suad Husnan (2008:303) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan

tersebut dijual.Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli tersebut adalah

harga pasar dari perusahaan itu sendiri.Berdasarkan berbagai pengertian di atas,

dapat disimpulkan bahwa Nilai Perusahaan merupakan harga pasar atas

perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya dengan tujuan untuk

mensejahterakan pemegang saham.


17

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa harga saham yang meningkat di

suatu perusahaan menunjukkan bahwa nilai perusahaan tersebut tinggi.

2.2 Harga Saham

Menurut Sunariyah (2004:128) harga saham adalah harga selembar saham

yang berlaku dalam pasar saat ini dibursa efek. Menurut Jogiyanto (2008:143)

harga saham adalah harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang

ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham yang bersangkutan di pasar modal. Menurut Suad Husnan dan Enny

Pudjiastuti (2004:15) harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari

penghasilan-penghasilan yang diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang.

Dapat dsisimpulkan harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada

saat tertentu o;leh permintaan dan penawaran dipasar modal.

2.2.1.Macam-macam Harga saham

Menurut Sawidji Widiatmojo (2005:91) harga saham dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

a. Harga Nominal

Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham

yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang

dikeluarkan.

b. Harga PerdanaHarga perdana adalah harga yang ditetapkan pada waktu

harga saham tersebut dicatat dibursa efek.


18

c. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor

yang lain

2.2.2 Penilaian Harga Saham

a. Nilai Buku

Nilai buku perlembar saham adalah nilai aktiva bersih yang dimiliki

oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham

b. Nilai Pasar

Nilai Pasar adalah nilai saham dipasar, yang ditunjukkan oleh harga

saham tersebut dipasar

c. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik atau dikenal dengan nilai teoritis merupakan nilai saham

yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Dalam membeli atau menjual

saham investor harus membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar

saham yang bersangkutan sehingga investor harus mengerti cara

menghitung nilai intrinsik suatu saham. Jika nilai pasar lebih besar dari

nilai inrinsiknya, maka saham tersebut lebih baik dijual, tetapi jika nilai

pasar lebih kecil dari nilai intrisik, maka saham tersebut lebih baik

dibeli. Dalam menentukan nilai intrinsik terdapat dua pendekatan

tersebut adalah pendekatan nilai sekarang dan pendekatan rasio harga

terhadap earning (Price Earning Ratio/PER)


19

Faktor –faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Fundamental Emiten

Faktor fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi

perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia,

Kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan

perusahaan.

b. Hukum Permintaan dan Penawaran

Dengan asumsi bahwa begitu investor mengetahui kondisi fundamental

perusahaan mereka akan melakukan transaksi jual beli. Transaksi–

transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.

c. Tingkat Suku Bunga

Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada

investor. Investor.Penjualan saham secara serentak akan berdampak pada

penurunan harga saham secara signifikan.

d. Valuta Asing(Valas)

Mata uang Amerika ( Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata

uang yang lain. Apabila dolarnaik maka investor asing akan menjual

sahamnya dan ditempatkan dibank dalam bentuk dolar sehingga

menyebabkan harga saham akan naik.

2.3 Pengukuran Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat diukur dengan melihat harga saham yang terbentuk

di pasar modal berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran

investor sehingga dapat dijadikan proksi nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi
20

harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan dan sebaliknya.Menurut

Brigham & Ehrhardt (2005:166)rasio penilaian adalah suatu rasio yang terkait

dengan penilaian kinerja saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar

modal (go public).Rasio penilaian memberikan informasi seberapa besar

masyarakat menghargai perusahaan, sehingga masyarakat tertarik untuk membeli

saham dengan harga yang lebih tinggi dibanding nilai bukunya.Berikut ini

beberapa metode yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan.

1. Price Earning Ratio(PER)

Price Earning Ratio(PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang

rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang

dilaporkan (Brigham & Ehrhardt, 2005:166). Price Earning Ratio(PER)

berfungsi untuk mengukur seberapa banyak jumlah uang yang reladikeluarkan

oleh para investor untuk membayar setiap nominal laba yang dilaporkan

perusahaan. Kegunaan Price Earning Ratio(PER) adalah untuk melihat

bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh

earning per share nya.Price Earning Ratio(PER) berfungsi untuk mengukur

perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang.

Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk

tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.Adapun rumus

mencari Price Earning Ratio(PER) (Supangkat, 2003)adalah :

Harga pasar saham


Price Earning Ratio(PER)¿
Laba Perlembar Saham
21

2. Price to Book Value(PBV)

Price to Book Value(PBV) adalah rasio yang menunjukkan apakah harga

saham yang diperdagangkan overvalued(diatas) atauundervalued(di bawah)

nilai buku saham tersebut. Price to BookValue(PBV) menggambarkan

seberapa besar pasar menghargainilai buku saham suatu perusahaan. Makin

tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV

juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai

perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.Untuk

perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini

mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar

dari nilai bukunya. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price to

Book Value(PBV )(Supangkat, 2003:153)adalah sebagai berikut:

Harga pasar perlembar saham


Price ¿ book value ( PBV )= X1OO
Harga buku perlembar saham

3. Tobin’s Q

Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah

dengan menggunakan metode Tobin’s Q.Tobin’s Q dihitung dengan

membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengannilai buku ekuitas

perusahaan (Harahap,2015:35). Adapaun rumus Tobin’s Q adalah sebagai

berikut:

Market ValueOf Equity + Book Value Of Liabilites


Q=
Book ValueOf Assets
22

2.4 Pendekatan Penilaian Saham

2.4.1 Analisis Fundamental

Pendekatan analisis fundamental merupakan metode penilaian harga saham

yang menggunakan financial analysis dan economic analysis untuk

memperkirakan pergerakan harga saham. Analisis fundamental merupakan faktor

yang erat kaitanya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi

sumber manusia dan kondisi keuangan peruisahaan yang tercermin dalam kinerja

keuangan perusahaan.

Menurut Husnan (2001:315), analisis fundamental mencoba memperkirakan

harga saham dimasa yang akan datang dengan mengistimasi nilai faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan

menetapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran

harga saham.

Dalam analisis fundamental, faktor-faktor internal perusahaan dianalisis dan

digunakan sebagai sinyal bagi investor dalam mengukur kinerja perusahaan.

Setiap investasi saham mempunyai alasan kuat yang disebut nilai intrinsik (nilai

sesungguhnya) yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati –hati

terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan proyeknya dimasa

mendatang. Nilai intrinsik merupakan fungsi dari faktor-faktor perusahaan yang

dikonbinasikan untuk menghasilkan suatu keuntungan (return) yang diharapkan

dengan suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Nilai inilah yang

diestimasi oleh para investor atau analisis dan hasil dari estimasi ini dibandingkan
23

dengan nilai pasar sekarang (current market price), sehingga dapat diketahui

saham-saham yang over price maupun under price.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah Analisis fundamental karena

berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. dewngan analisis ini

diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari

perusahaan yang nantinya menjadi investor.Ada beberapa tahapan dalam analisis

fundamental yaitu : analisis perusahaan, analisis makro, dan analisis industry.

1) Analisis perusahaan

Menurut Kansil 2001;2) menyatakan bahwa perusahaan adalah setiap badan

bentuk usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap, dan terus-

menerus, yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Indonesia

untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba. Jadi ,perusahaan merupakan

tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi.

Di dalam perusahaan pasti memiliki kinerja, dari kinerja perusahaan kita

dapat mengetahui apakah perusahaan melemah atau menguat. Salah satu alat

untuk menganalisis saham adalah analisis rasio. Analisis rasio merupakan alat

yang membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan

sehungga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.

2) Analisis Ekonomi Makro

Analisis makro merupakan analisis terhadap kebijakan-kebijakan

pemerintah yang berlaku maupun kondisi perekonomian secara makro. Hal-hal

yang dianalisis antara lain, pendapatan perkapita (GPD), money suplay, tingkat

inflasi, tingkat suku bunga, dan kondisis geopolitik. Analisis makro merupakan
24

jumlah total kegiatan ekonomi, hubungan dengan masalah pertumbuhan,inflasi,

pengangguran, dan kebijakan nasional yang berasal dari inisiatif pemerintah.

3) Analisis Industri

Analisis industri adalah analisis yang mengetahui kondisi dari suatu industri

apakah pada tahap awal, pertumbuhan, maturity atau penurunan dan bagaimana

dampaknya bagi keuntungan perusahaan. Analisis industri memerlukan metode

yang dapat digunakan mengklarifikasi industri yang telah dikenal dan digunakan

secara luas adalah sistem standard industrisl classification (CIC) yang didasarkan

pada data sensus dan pengklasifikasian perusahaan produk pasar yang dihasilkan.

Yang digunakan peneliti adalah analisis perusahaan karena merupakan faktor

yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja

keuangan yang dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan .semakin baik

kinerja emiten maka kemungkinan besar akan semakin besar pengaruhnya

terhadap kenaikan harga saham.

2.4.2 Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah sebuah metode peramalan harga saham, indeks atau

instrument keuangan lainnya yang menggunakan grafik berdasarkan data historis

(masa lalu). Jadi objek yang dianalisis dalam analisis teknikal adalah pola

(pattern) dan pergerakan harga itu sendiri, yang memberi indikasi apakah harga

melemah atau menguat.


25

2.5 Kinerja Keuangan

2.5.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah hasil kerja berbagai bagian suatu perusahaan yang

bisa dilihat pada kondisi keuangan pada suatu periode tertentu terkait aspek

penghimpun dan penyaluran dana yang dinilai berdasarkan indikator kecukupan

modal, likuiditas, dan profabilitas perusahaan. Kinerja perusahaan diartikan

sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan

perbuatan dalam situasi tertentu (Husnan,2001:49)

Kinerja keuangan adalah penilaian kondisi keuangan yang menjadi prestasi

perusahaan yang memerlukan analisis dengan beberapa tolak ukur seperti rasio

dan indeks dua data keuangan bisa terhubung antara satu dengan yang lain.

(Sawir, 2005:6)

Kinerja keuangan adalah penjelasan kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu terkait berbagai aspek seperti penghimpun dan penyaluran

dana berdasarkan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profabilitas

(Jumingan,2006:239)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan hasil

prestasi perusahaan yang dapat dilihat dari l;aporan keuangan perusahaan berupa

neraca, arus kas, dan perubahan modal yang memerlukan analisis yang nantinya

akan menjadi informasi bagi investor untuk berinvestasi.


26

2.5.2 Tujuan Kinerja Keuangan

Analisis kinerja keuangan berupa pengkajian secara kritis menghitung,

mengukur, menginprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan

pada periode tertentu.

Tujuan pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir

(2012:31) yaitu sebagai berikut:

 Mengetahui tingkat likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

 Mengetahui tingkat solvabilitasb yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan

jangka panjanng jika perusahaan dilikuidasi.

 Mengetahui tingkat rentabilitas atau solvabilitas yang m,enujukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu.

 Mengetahui tingkat stabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menjalankan usahanya dengan stabil yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan

beban bunga atas utang tepat pada waktunya.

2.5.3 Rasio Keuangan

Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan

menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan ini membantu

menganisis, meningkatkan, memutuskan keputusan, dan menjadi informasi baik

bagi investor maupun manajer dan perusahaan itu sendiri.


27

Analisis rasio keuangan bisa digunakan sebagai alat untuk meramalkan

keadsaan keuangan serta hasil usaha dimasa mendatang. Dengan angka-angka

rasio historis atau memungkinkan dengan rasio industri (yang dilengkapi dengan

data lainnya) bisa digunakan sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan

yang diproyeksikan yang merupakan salah satu bentuk perencanaan keuangan

perusahaan (Munawir,2010:106).

2.5.4 Jenis-jenis Rasio Keuangan


1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang berupa hutang-

hutang jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan dari besar kecilnya aktiva lancar.

Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya.

Menurut Darsono (2005:52) rasio likuiditas terdiri dari:

a. Current Ratio (CR), yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki

b. Quick Text Ratio (QTR), yaitu kemampuan aktiva lancar minus persedian

untuk membayar kewajiban lancar.

c. Net Working Capital (NWC), atau modal kerja bersih. Rasio modal kerja

bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban

lancar.

d. Defensife Interval Ratio (DIR), rasio ini berguna untuk mengetahui

keberlangsungan dari perusahaan dalam melakukan operasi tanpa adanya arus

kas dari pihak ekternal.


28

2. Rasio Solvabilitas/Leverage

Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008;150). Rasio solvabiltas

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai dengan utang dan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan).

Menurut Darsono (2005:54) membagi 4 rasio solvabiltas, yaitu:

a. Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang menunjukkan persentase

penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.

b. Debt to Asset Ratio (DAR), merupakan rasio yang menekankan pentingnya

pendanaan hutang dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang

didukung oleh hutang.

c. Interst Converage (IC), merupakan rasio yang berguna untuk mengetahui

kemampuan laba dalam membayar biaya bunga untuk periode sekarang.

d. Equity Multiplier (EM), merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas pemegang saham.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untik memgukur tingkat imbalan atau keuntungan

dibandingkan dengan tingkat penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan,

aktiva maupun laba dan modal sendiri. Rasio profabilitas dibagi menjadi:

a. Gross Profit Margin (GPM), merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

penjualan dalam menghasilkan laba kotor.


29

b. Net Profit Margin (NMP), merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

setiap rupiah untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset

yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Return On Assets (ROA), merupakan kemampuan keuantungan besih sebelum

pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang

dimiliki oleh perusahaan.

d. Return On Equity (ROE), merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang

saham.

e. Laba perlembar saham (Earnings Per Share) Rasio laba perlembar saham atau

disebut juga rasio nilai buku, merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola serta menggunakan sumber-

sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini terbagi menjadi:

a. Total Assets Turn Over (perputaran aktiva) adalah suatu cara untuk

mengetahui tingkat perputaran aktiva selama satu periode tertentu.

b. Receivable Turn Over (perputaran piutang) dipergunakan untuk mengukur

seberapa efektif tidaknya manajemen perusahaan dalam mengelola piutang-

piutang perusahaan selama satu periode tertentu.

c. Inventory Turn Over merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat persediaan perusahaan selama satu periode tertentu.


30

d. Total Fixed Assets Turn Over (perputaran aktiva tetap) adalah suatu cara

untuk mengetahui tingkat perputaran aktiva tetap selama satu perode tertentu.

2.6 Kerangka Konseptual

Untuk dapat memahami secara jelas tentang alur dari penelitian ini,

diperlukan suatu kerangka konseptual.Kerangka konseptual menghubungkan

secara teoritis antara variabel-variabel penelitian(Erlina, 2011:105).Berdasarkan

uraian teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, variabel independen penelitian ini

adalah likuiditas, Leverage, Profitabilitas.Variabel dependen dalam penelitian ini,

yaitu Nilai Perusahaan.

2.6.1 Pengaruh Rasio Likuidas Terhadap NilaiPerusahaan

Kinerja keuangan yang diasumsikan dengan rasio likuiditas

menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya yang harus segera dipenuhi dalam jangka pendek atau satu tahun

terhitung sejak tanggal Neraca dibuat(Raharjo, 2009:250). Menurut Putra &

Lestari, (2016:210)Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka akan

dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor karena perusahaan mampu

untuk memenuhi kewajibannya. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian

Luthfiana (2018;68)danHapsak (2018:150)yang menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2.6.2Pengaruh Rasio Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Kurnia (2017;83)rasio leverage merupakan rasio yang

menunjukan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam


31

rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali

utangnya. Ketika perusahaan mampu mengoptimalkan utangnya maka hal tersebut

dapatmeningkatkan nilai perusahaan. MenurutRakhimsyah & Gunawan

(2011:110)DER yang tinggi akan memperlihatkan nilai utang yang besar, dengan

utang yang besar, dimana utang itu dapat dijadikan modal untuk memutar

kegiatan perusahaan untuk mendapatkan laba yang nantinya akan meningkatkan

nilai perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

Tahir(2011:31)dan Wahyudi, Pawestri, & Prasetyaning, (2006:93)yang

menyatakan Leverage berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

Irrelevance theory dikemukakan oleh Franco Modiglani dan Merton Miller

yang menyatakan investasi dan pembayaran struktur modal tidak mempengaruhi

harga saham perusahaan atas nilai perusahaan. Mereka berpendapat bahwa nilai

perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

pendanaan (earning power) dan risiko bisnis, sedangkan bagaimana membagi

arus kas kas pendapatn menjadi dividen dan laba ditahan tidak mempengaruhi

nilai perusahaan. Miller-Modiglani menyatakan bahwa suatu pasar yang

sempurna, nilai perusahaan tidak tergantung dari keputusan dividen.

Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001:130),

“Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, di mana

penghematan pajak dari tambahan utang sama dengan biaya kesulitan

keuangan.Biaya kesulitan keuangan adalah biaya kebangkrutan dan biaya

keagenan yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu

perusahaan.Tingkat utang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak


32

mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan.Trade-off

theorymempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangkatrade-

off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan

struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio

hutangnya, sehingga tambahan utang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam

kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian.

2.6.3Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Semakin besar tingkat profitabilitas maka semakin baik bagi perusahaan itu

sendiri.Semakin tinggitingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar

tingkat kemakmuran yang diberikan perusahaankepada pemegang saham.

Semakin besar tingkat kemakmuran yang diberikan oleh perusahaan akan

menarikminat investor untuk memiliki perusahaan tersebut dan akan memberikan

pengaruh positif terhadap hargasaham di pasar. Ini berarti akan menaikkan nilai

perusahaan.

Hasil penilitian dari Dewi dan Wirajaya (2013:358)menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Widyanti (2014:41)yang

menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi berkaitan dengan prospek

perusahaan yang bagus sehingga memicu investor untuk meningkatkan

permintaan saham.Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai

perusahaan meningkat.Hal ini juga didukung olehpenelitian yang dilakukan oleh

Luthfiana (2018:1108), yang menyatakan bahwa profitabilitas berpngaruh positif

dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.


33

2.6.4 Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap nilai perusahaan.

Total Asset Turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan.Hasil

peneliti dari Munawir (2007:26) menyatakan bahwa Semakin tinggi rasio ini

berarti semakin efisien penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan

penjualan.Hal ini sejalan dengan penelitian Rinnaya, Andini, &Oemar (2016:178)

yang menyatakan rasio aktivitas memiliki pengaruh terhadap nilai

perusahaan.Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Astutik(2017:13) yang menyatakan TATO berpengaruh negative dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan kajian teoritis diatas dan diperkuat dengan penelitian terdahulu

diduga bahwa adanya pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas

terhadap Nilai Perusahaan. Dengan demikian dapat dirumuskan kerangka

konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Likuiditas

Leverage
Nilai
Perusahaan
Profitabilitas

Aktivitas

Gambar 2.1Kerangka konseptual


34

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, uraian teoritis, dan penelitian terdahulu, maka

hipotesis penelitian adalah :

1. Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan(Price Book Value)

2. Leverage(Debt to Equity Ratio) berpengaruhsignifikan terhadap nilai

perusahaan(Price Book Value)

3. Profitabilitas (Return On Assets)berpengaruh signifikan terhadap

nilaiPerusahaan(Price Book Value).

4. Aktivitas(Total Assets Turnover) berpengaruh signififikan terhadap nilai

perusahaan(Price Book Value)

5. Likuiditas (Current Ratio),Leverage ((Debt to Equity

Ratio)Profitabilitas(Return On Assets), Aktivitas(Total Assets

Turnover)secara likuid berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan(Price Book Value).

.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian meliputi pengaruh kinerja keuangan terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan

teknik dokumentasi yang diperoleh dari www.sahamok.com.

3.2Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesiatahun 2016-2018 yang berjumlah sebanyak 156 perusahaan.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2016:81). Untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian peneliti menggunakan purposive sampling, teknik

penentuan sampel yang digunakan dengan pertimbangan tertentu yang didasari

oleh kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti dalam penentuan sampel

penelitian ini adalah:


36

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEIpada tahun2016 -2018.

2. Perusahaan tersebut secara periodik mempublikasikan laporan keuangan

tiap tahunnya dan memiliki data selama periode pengamatan

3. Perusahaan manufaktur yang menghasilkan laba positif selama periode

pengamatan tahun 2016-2018 dalam satuan rupiah.

4. Perusahaan yang tidak memiliki PBV data ekstrim

Sampel dalam penelitian ini ada sebanyak 42 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2016-2018.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis

variabel, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen (X) merupakan variabelyang menyebabkan

perubahan pada suatu fenomena (variabel bebas).adapun yang menjadi variabel

bebas dari penelitian ini yaitu:

1.Likuiditas

Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi

semua kewajiban yang harus segera dipenuhi atau hutang jangka pendeknya.

Dalam penelitian ini , menggunakan Current Ratio sesuai dengan penelitian yang

dilakukanLuthfiana (2018:1108), Nugroho(2012:132)dan Hapsak (2018:150)

Rumus current ratio:

Aktiva lancar
current Ratio= (100%)...............................................(3.1)
Hutang lancar
37

2.Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya. Dalam penelitian ini,

Leveragediukur dengan Debt to Equity Ratio (DER)yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Luthfiana (2018:1108), Nugroho (2012:132)dan Hapsak

(2018:150)

Total hutang
DER= X (100)...................................................................(3.2)
Equitas
3.Aktivitas

Aktivitas merupakan suatu rasio yang digunakan untuyk mengukur seberapa

efektif suatu perusahaan dalam mengelola serta menggunakan sumber-sumber

dana yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam penelitian inui Aktivitas diukur

dengan Total Assets Turnover (perputaran aktiva).

Penjualan
Total assets turnover= (100%)...........................................(3.3)
Total aktiva

4. Profitabilitas

Merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam

mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset

(ROA)yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan Luthfiana (2018:1108),

Nugroho (2012:132)danTahir (2011:31)

Laba bersih
Return On Assets= ( 100 % ) … ......................................(3.4)
Total aset
38

2. Variabel dependen
1.Nilai Perusahaan.

Dalam penelitian nilai perusahaan dihitung dengan menggunakan Price

Book Value atau PBV dimana PBV akan memperlihatkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, semakin besar rasionya maka

semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para Investor. Sedangkan nilai buku (Book

Value) adalah nilai bersih yang dimiliki pemegang saham dari hasil rasio dengan

membagi total asset bersih dengan total saham yang beredar (Hermuningsih dan

Wardani, 2009:315). Semakin tinggi PBV maka investor akan semakin percaya

terhadap nilai harga pasar saham.

Harga Pasar Saham


PBV = × ¿).........................................................(3.5)
Nilai Buku

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi,

yaitu dengan mempelajari dokumen berupa laporan keuanganmelalui media

internet dengan penelusuran langsung situs resmi BEI www.idx.co.id, serta buku,

artikel, dan jurnal yang berkaitan dengan topik yang dibahas sesuai dengan

kebutuhan penelitian.

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

berupa laporan pertahun pada perusahaan manufaktur yang dipublikasikan di

Bursa Efek Indonesia.


39
40

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dari situs resmi

Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

3.4.3 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah teknik dokumentasi, yang diperoleh dari PT. Bursa Efek Indonesia (BEI),

dan harga saham perusahaan manufaktur

3.5 Pengujian Asumsi Klasik

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda.Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependent (terikat) dengan satu atau lebih variabel

indevendent (variabel bebas) (Ghozali, 2016:156). Pengujian hipotesis dilakukan

dengan metode analisis regresi berganda (multiple regression), dengan persamaan

sebagai berikut :

PBV=α 0+ β 1CR+ β 2DER+ β 3ROA+ β 4TOTA+∈....................................................(3.6)

Keterangan:

PBV = Nilai perusahaan


α = Konstanta
β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 =Nilai Koefisien Regresi
CR = Current Ratio
DER = Debt to Equity Ratio
ROA = Return On Asset
TOTA =Total Asset Turnover
∈ = standar Error
41

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang digunakan apakah dalam model

regresi terdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh terdistribusi

normal dan variasinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan

alat statistic nonparametric. Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2005:101)

adalah ingin mengetahui apakah dalam model distribusi normal. Pengujian

normalitas dapat dilakukan dengan melakukan analisi grafik.

Analisis grafik dapat dilihat dengan melihat garis histogram yang

membandingkan antar observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Metode yang lebih tepat untuk melihat terdistribusi normal atau tidak

dapat dilihat dari normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk

suatu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika terdistribusi normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal (Ghozali, 1011:154).

Jika tidak terdistribusi normal tetapi dekat dengan nilai krisis maka dapat

dicoba dengan metode lain yang mungkin memberikan ilustifikasi normal. Jika

jaug dari terdistribusi normal maka dapat dilakukan dengan cara: melakukan

transformasi data ke dalam bentuk logaritma normal, akar kuadrat dan melakukan

triming data outliers atau menambah data observasi.

2. Uji Multikolineritas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independent.Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent (Ghozali,


42

2016dalam Ayuwardani 2018). Jika dalam model regresi terdapat gejala

multikolinieritas, maka model regresi tersebut tidak dapat menaksir secara tepat

sehingga diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti.

Pengujian gejala multikolinieritasdengan cara mengkolerasikan variabel bebas

yang satu dengan variabel bebas yang lain dengan menggunakan bantuan program

SPSS for Windows. Untuk mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Nilai

yang umum dipakai adalah tolerance value lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih

kecil dari 10.00

Jika terjadi masalah dalam multikolinieritas maka dapat digunakan beberapa

alternatif lain, yaitu:

a. Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi yang

tinggi.

b. Mentaransformasikan data kedalam bentuk lain misalnya logaritma

natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menganalisis apakah dalam model regesi linear

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

sebelumnya. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Dengan kriteria sebagai berikut:

1. Bila nilai DWlebih kecil dari -2, maka autokorelasi positif.

2. Bila nilai DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi.

3. Bila nilai DWlebih besar dari +2, maka terdapat autokorelasi negatif.
43

Jalan keluar untuk mengukangi masalah autokorelasi adalah dengan

mentransformasikan dara atau mengubah model regresi kedalam bentuk

persamaan beda umum (generalized difference equation).

4. Uji Heteroskedastis

Uji heteroskedastis bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali,2011:107). Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka tersebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut theteroskedastisitas. Model regrersi yang baik adalah homokedastis atau

tidak terjadi heteroskedastis. Deteksi ada tidalnya heteroskedastis dapat dilihat

dengan menggunakan program SPSS for windows dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scater plot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y pred –Y

sesungguhnya) yang telah distudentized.

a) Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(Ghozali,2011:107).

Jalan keluar jika model menyalahi asumsi heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan mentansformasikan ledalam bentuk logaritna, yang hanya dapat

dilakukan jika semua data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan
44

membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan

heteroskedastisitas.

3.6 Uji Hipotesis

3.6.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Menurut jogiyanto (2004:174) “pengujian t digunakan menunjukkan

seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini

digunakan untuk menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas

sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

signifikan dari kinerja keuangan likuiditas (CR), leverage (DER), aktivitas

(perputaran aktiva), dan profabilitas (ROA) secara signifikan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia untuk periode

2017-2019. Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan uji t adalah sebagai

berikut:

1. H0 :βi = 0, artinya likuiditas (CR), leverage (DER), profabilitas (ROA).

Dan aktifitas (TOTA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2016-2018.

2. H1 :βi≠ 0, artinya likuiditas (CR), leverage (DER), profabilitas (ROA).

Dan aktifitas (TOTA) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai


45

perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia 2016-2018.

3. Jumlah observasi=42 perusahaan (n=126)

Tingkat signifikan (α ) = 5%.

4. Uji Statistik t

Nilai t hitung dicari dengan rumusan:

β1
t = sβ 1

Dimana:

t : nilai t hitung

β1 : koefisien regresi

s β 1 : standar error koefisien regresi

5. Kriteria pengambilan keputusan

 Jika t-hitung ˂t-tabel atau p value˃α(0,05), maka H0 diterima


 Jika t-hitung ≥t-tabel atau p value≤α(0,05), maka H0 ditolak

3.6.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F-statistik) digunakan untuk menguji besarnya pengaruh

dariseluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu

untuk menguji keberartian secara keseluruhan Ghozali (2011:107).

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan

likuiditas (CR), leverage (DER), profabilitas (ROA), aktivitas (TOTA) secara

simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia untuk periode 2016-2018.


46

Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan uji F adalah sebagai

berikut:

1. H0 :βi = 0, artinya artinya likuiditas (CR), leverage (DER), profabilitas

(ROA). Dan aktifitas (TOTA) tidak berpengaruh secara simultan

terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2016-2018.

2. H1 : βi≠0, artinya artinya likuiditas (CR), leverage (DER), profabilitas

(ROA). Dan aktifitas (TOTA) berpengaruh secara simultan terhadap

nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2016-2018.

3. Uji statistik F

R 2 /k
F= ¿ ¿

Dimana :

F = F-Hitung

R2 = Nilai koefisien determinasi

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

4. Kriteria pengambilan keputusan

 Jika F-hitung ˂F-tabel atau p value˃α(0,05), maka H0 diterima


 Jika F-hitung ≥F-tabel atau p value≤α(0,05), maka H0 ditolak

3.6.3 Uji Koefisian Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai koefisien


47

determinasi yang kecil mengindikasi kemampuan variabel-variabel

independentdalam menjelaskan variabel dependent amat terbatas. Koefien

determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik regresi

mencocokkan data (Ghozali,2011:107). Nilai R2 berkisar antara 0-1. Nilai yang

kecil berarti kemampuan variabel independentdalam menjelaskan variabel

dependent amat terbatas. Sebaliknya, niali yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependent .

Kelemahan mendasar penggunaan koefisen determinasi adalah biasa

terhadap jumlah variabel independent yang dimasukkan kedalam model. Setiap

tambahan satu variabel independent, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Oleh karena

itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 , nilai Adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independent ditambahkan ke dalam

model.

Tabel 3.1

Kategori Dalam R-square

Jika R square bernilai 0 sampai dengan 0,25 Tidak Bagus


Jika R square bernilai 0,26 sampai dengan 0,5 Cukup Bagus
Jika R square bernilai 0,5 sampai dengan 0,75 Bagus
Jika R square bernilai 0,76 sampai dengan 1 Sangat Bagus
Sumber: Diolah oleh penulis.
48

Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Menjadi


SampelPenelitian

No Nama Perusahaan Kode


1 Akasha Wira Internasional Tbk ADES
2 Argha Karya Prima Industri Tbk AKPI
3 Alkindo Naratama Tbk ALDO
4 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA
5 Astra Otoparts Tbk AUTO
6 Sepatu Bata Tbk BATA
7 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
8 Chitose International Tbk CINT
9 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
10 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
11 Ekadharma International Tbk EKAD
12 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
13 Indal Aluminium Industry Tbk INAI
14 Intanwijaya Internasional Tbk INCI
15 Indospring Tbk INDS
16 Sumber Energi Andalan Tbk ITMA
17 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
18 Kimia Farma Tbk KAEF
19 KMI Wire and Cable Tbk KBLI
20 Kabelindo Murni Tbk KBLM
21 Kino Indonesia Tbk KINO
22 Kalbe Farma Tbk KLBF
23 Lion Metal Works Tbk LION
24 Lionmesh Prima Tbk LMSH
25 Merck Tbk MERK
26 Mayora Indah Tbk MYOR
27 Nippers Tbk NIPS
28 Pyridam Farma Tbk PYFA
29 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
30 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
31 Sekar Laut Tbk SKLT
32 Selamat Sempurna Tbk SMSM
33 Siantar Stop Tbk STTP
33 Surya Toto Indonesia TOTO
35 Trisula International Tbk TRIS
36 Trias Sentosa Tbk TRST
37 Tempo Scan Pacific Tbl TSPC
38 Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk ULTJ
39 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
40 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
49

No Nama Perusahaan Kode


41 Wilmar cahaya Indonesia Tbk CEKA
42 Wijaya Karya Beton Tbk WTON
BAB IV

HASIL PENELITISN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Statistika Deskriptif

Tujuan analisis statistik deskriptif adalah memberikan gambaran (deskripsi)

dari setiap variabel yang diteliti, seperti rata-rata (mean), nilai tertinggi

(maximum), nilai terendah (minimum), dan simpangan baku (standar deviasi).

Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-

variabel penelitian seperti likuiditas (Current Rasio), leverage (Debt to Equty

Ratio), profabilitas (ROE) dan aktivittas (Total Assets Turnover) perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Hasil

analisis statistik deskriptif untuk variabel-variabel tersebut disajikan pada tabel

4.1 berikut:

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai Perusahaan 126 ,07 519,00 5,7994 46,11457
Likuiditas 126 64,60 1516,46 267,5632 186,35593
Leverage 126 ,11 4,19 ,7171 ,63060
Profitabilitas 126 ,10 22,73 6,5635 4,95608
Aktivitas 126 13,61 310,47 105,6457 50,17521
Valid N (listwise) 126
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa dari 126 pengamatan dapat dirumuskan

statistik deskriptif dari setiap variabel sebagai berikut:


51

1. Nilai perusahaan selama periode pengamatan 2016-2018 memiliki nilai

minimum 0,07 dan nilai maksimum sebesar 519,00 rata-rata (mean) dari nilai

perusahaan sebesar 5,7994 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar

46.11457

2. Likuiditas (CR) selama periode pengamatan 2016-2018 memiliki nilai

minimum 64,60% dan nilai maksimum sebesar 1516,46 % rata-rata (mean)

dari likuiditas 267,5632 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar

186,35593

3. Leverage (DER) selama periode pengamatan 2016-2018 memiliki nilai

minimum 0,11 dan nilai maksimum sebesar 4,19 rata-rata (mean) dari

leverage 0,7171 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,63060

4. Profabilitas (ROA) selama periode pengamatan 2016-2018 memiliki nilai

minimum 0,10% dan nilai maksimum sebesar 22,73 % rata-rata (mean) dari

profabilitas 6,5635 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 4,95608

5. Aktivitas (TATO) selam periode pengamatan 2016-2018 memiliki nilai

minimum 13,61 % dan nilai maksimum sebesar 310,47 % rata-rata (mean)

dari aktivitas 105,6457 dengan simpangan baku (standart deviasi) sebesar

50,17521

4.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regrsi yang

digunakan dalam penelitian ini layak diuji atau tidak. Uji asumsi klasik digunakan

untuk memastikan bahwa multikolonearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas


52

tidak terdapat dalam model yang digunakan dan data yang dihasilkan terdistribusi

normal. Jika keseluruhan syarat tersebut terpenuhi, berarti bahwa model analisis

layak digunakan, dapat dijabarkan sebagai berikut:

4.2.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel independen dan variabel dependel keduanya memiliki distribusi normal

atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau

mendekati normal.Untuk mendeteksi normal residual dalam penelitian ini

menggunakan analisis grafik dan uji statistic. Analisis grafik dilakukan dengan

mengamati Grafik Histogram dan Grafik Normal Profability Plots dibawah :

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)


Gambar4.1 Hasil Uji normalitas

Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa data yang akan diteliti

tidak terdistribusi normal karena banyak data yang jauh dari sekitar garis
53

diagonal, oleh karena itu, data ditransformasikan ke bentuk Logaritma10 (L10),

Setelah data yang sudah ditransformasikan adalah sebagai berikut:

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data yang akan diteliti berada

disekitar garis diagonal yang telah ditransformasikan berada disekitar garis

diagonal yang berarti bahwa data tersebut sudah normal dan layak diteliti.

4.2.2 Hasil Uji Multikolineritas

Multikolineritas artinya ada suatu hubungan yang sempurna antara beberapa

variabel bebas dan model regresi.Uji ini untuk mengetahui apabila dalam model

terdapat kolerasi sempurna diantaranya masing-masing variabel bebasnya.

Variabel yang menyebabkan mulkolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang

lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih besar
54

dari 10. Pada penelitian ini diperoleh tolerance value dan variance inflation

factor sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
LOG_X1 ,312 3,206
LOG_X2 ,375 2,668
LOG_X3 ,605 1,653
LOG_X4 ,783 1,278
a. Dependent Variable: LOG_Y
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Dari tabel 4.3 diatas diperoleh hasil bahwa model regresi tidak terjadi

multikolinearitas karena nilai likuiditas, leverage, profabilitas dan aktivitas

mempunyai tolerance ˃0,1 dan VIF ˂10 maka dapat dikatakan tidak terjadi

Multikolinearitas.

4.2.3 Uji Autokolerasi

Uji Autokorelasi bertujuan untukmengetahui apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Dimana jika terjadi korelasi

dinamakan pada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang
55

baikadalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dilakukan adalah Uji

Durbin- Watson dengan syarat sebagai berikut:

1. Jika nilai Durbin-Watson lebih kecil dari -2 berarti terdapat autokorelasi

positif

2. Jika nilai Durbin-Watson berada diantara -2 sampai dengan +2 berarti

tidak ada autokorelasi.

3. Jika nilai Durbin-Watson lebih dari+2, berarti terdapat autokorelasi

negative.

Untuk melihat nilai dari Durbin-Watson menggunakan tabel Model

Summary atau Hasil Uji Autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 4.4
Model Summaryb
Durbin-
Watson
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,598 a
,358 ,336 ,38837 1,884
a. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
b. Dependent Variable: LOG_Y
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan hasil uji autokorelasi menghasilkan nilai

Durbin-Watson sebesar 1,884 dibulatkan menjadi 2 maka dapat disimpulkan tidak

ada autokolerasi

4.2.4 Hasil Uji Heteroskedastis

Pengujian heteroskedastis digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual ke pengamatan lain.


56

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastis yang dapat dilihat

dengan menggunakan scatter plot dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Dari gambar tersebut diperoleh bahwa scatter plot membentuk titik-titik

yang menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas.Hal ini

menujukkan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

4.3. Pengujian Hipotesis

Dari pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data yang ada

terdistribusi normal, tidak terdapat multikoloneritas, autokorelasi, dan


57

heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian

atas hipotesis.Pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji F.

4.3.1 Uji Statistik t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

parsial variabel independen, likuiditas, leverage, profabilitas, dan aktivitas

terhadap nilai perusahaan. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,05. Berikut hasil pengujian

secara parsial.

Tabel 4.5

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,560 ,609 -,920 ,360
LOG_X1 ,292 ,251 ,152 1,163 ,247
LOG_X2 ,643 ,178 ,431 3,622 ,000
LOG_X3 ,644 ,103 ,586 6,251 ,000
LOG_X4 -,163 ,172 -,078 -,943 ,347
a. Dependent Variable: LOG_Y
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5tersebut untukvariabellikuiditas

t-hitung sebesar 1,163 dengan signifikansi 0,247. Nilai signifikansi 0,247 lebih

besar dari tingkat keyakian 5% (0,247˃0,05). Hal ini berarti likuiditas

berpengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada


58

perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa efek Indonesia periode 2016-2018,

maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan, sehingga H1 ditolak dan Ho diterima.

Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5 untuk variabel leverage t-

hitung sebesar 3,622 dengan signifikansi 0,00. Nilai signifikansi 0,00 lebih kecil

dari tingkat keyakian 5% (0.00˂ 0,05). Hal ini berarti leverage berpengaruh

Positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

tercatat di Bursa efek Indonesia periode 2016-2018, maka dapat disimpulkan

bahwa leverage berpengaruhpositif signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga

H1 diterima dan Ho ditolak.

Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5 untuk variabel profabilitas t-

hitung sebesar 6,251 dengan signifikansi 0.00. Nilai signifikansi 0,00 lebih kecil

dari tingkat keyakian 5% (0,00< 0,05).Hal ini berarti profabilitas berpengaruh

Positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

tercatat di Bursa efek Indonesia periode 2016-2018, maka dapat disimpulkan

bahwa profabilitas berpengaruh Positif dan signifikan terhadap harga saham,

sehingga H1 diterima dan Ho ditolak.

Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5 untuk variabel aktivitas t-

hitung sebesar -0,943 dengan signifikansi 0,347 . Nilai signifikansi 0,347 lebih

besar dari tingkat keyakinan 5% (0,347˃0,05). Hal ini berarti aktivitas

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018,


59

maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. H1 ditolak H0 diterima.

4.3.2Uji Statistik F

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil

analisis regresi dapat diketahui bahwa ke empat variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat

dibuktikan dari nilai sig uji F sebesar 0,000 yang lebih kecil dari uji signifikanya

yaitu 0,05 seperti ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,162 4 2,541 16,843 ,000b
Residual 18,251 121 ,151
Total 28,413 125
a. Dependent Variable: LOG_Y
b. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai signifikan dari model penelitian ini

adalah sebesar 0,000 dimana nilai 0,000< 0,05. Karena nilai F hitung besar dan

sampel yang diteliti juga besar maka F tabel tidak dapat diketahui.Hal ini bisa

menyimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima artinya, likuiditas, leverage,

profabilitas, dan aktivitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.3.3. Uji Koefisien Determinasi (R²)


60

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antar variabel bebas dengan variabel terikat.Nilai R2 terletak antara 0 sampai

dengan 1 (0<R2<1).Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil pengelohan data yang telah dilakukan, hasil koefisien

determinasi akan disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,598 a
,358 ,336 ,38837
a. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
b. Dependent Variable: LOG_Y
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa koifisien determinasi yang

ditunjukkan dari nilai R-Square sebesar 0,358. Hal ini berarti bahwa 35.8%

pergerakan pergerakan Nilai Perusahaan di Bursa Efek Indonesia dapat dijelaskan

oleh likuiditas, leverage, profabilitas, dan aktivitas sedangkan sisanya sebesar

64,2% dijelaskan oleh variabel lainnya diluar variabel penelitian.

4.3.4. Hasil Regresi Berganda

Hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa model regresi dalam penelitian ini layak digunakan karena model regresi

telah terbebas dari masalah normalitas data, tidak terjadi multikoloneritas, tidak

terjadi heteroskedastisitas dan autokolerasi negativ, berikut adalah tabel estimasi

regresi:
61

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,560 ,609 -,920 ,360
LOG_X1 ,292 ,251 ,152 1,163 ,247
LOG_X2 ,643 ,178 ,431 3,622 ,000
LOG_X3 ,644 ,103 ,586 6,251 ,000
LOG_X4 -,163 ,172 -,078 -,943 ,347
a. Dependent Variable: LOG_Y1
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji estimasi regresi diatas, maka model regresi linear

berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nilaiperusahaan= -0,560+0,292CR+0,643DER+0,644ROA+-0,163TATO+ e

Dari persamaan regresi linear berganda diatas dapat disimpulkan :

a) Nilai konstanta sebesar -0,560 artinya tanpa variabel likuiditas (X1), leverage

(X2), profabilitas (X3), aktivitas (X4) bernilai 0, Maka nilai perusahaan

sebesar -0,560

b) Nilai koefisien regresi likuiditas sebesar 0,292%akan memberikan dampak

kenaikan nilai perusahhan sebesar 0,292% dengan asumsi variable lain tetap.

c) Koefisian regresi Leverage sebesar 0,643% akan memberikan dampak

kenaikan nilai perusahaan sebesar 0,643% dengan asumsi variable lain tetap.

d) Koefisien regresi profabilitas sebesar 0,644%akan memberikan dapak

kenaikan nilai perusahaan sebesar 0,644 % dengan asumsi variable lain tetap.

e) Koefisien regresi aktivitas sebesar -0,163%akan memberikan dapak kenaikan

nilai perusahaan sebesar -0,163 % dengan asumsi variable lain tetap.


62

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel likuiditas

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,leverage

berpengaruh positif signifkan terhadap nilai perusahaan, profabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan aktivitas berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam pengujian simultan

likuiditas, leverage, profabilitas dan aktivitas secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.Hal ini didukung dari nilai R

square sebesar 35,8% yang mengindikasikan bahwa varians ketiga variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 35,8%. Sedangkan

sisanya sebesar 64,2% dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian

ini dengan R square sebesar 35,8% menyatakan bahwa kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen cukup bagus.

4.4.1 Pengaruh Rasio likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Rasiolikuiditas memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan apabila diuji secara parsial.Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5

tersebut untuk variabel likuiditas diperoleh koefisien regresi dengan arah positif

sebesar 1,163 dan nilai signifikansi sebesar 0,247˃0,05. Hal ini menjelaskan

bahwa adanya peningkatan akan diikutivariabel likuiditas oleh peningkatan nilai

perusahaan.

Kinerja keuangan yang diartikan dengan rasio likuiditas menggambarkan

mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang


63

harus segera dipenuhi dalam jangka pendek atau satu tahun terhitung sejak tanggal

neraca dibuat (Raharjo, 2009:250). Perusahaan yang memiliki likuiditas yang

baik akan mampu untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas berhubungan

positifdengan nilai perusahaan. Semakin tinggilikuiditas maka nilai

perusahaantinggi dansemakin rendah likuiditas maka nilai perusahaan

rendah (Raharjo, 2009:320).Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan

perusahaandari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar

yang dimiliki sehinggahal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap

perusahaan tersebut.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Mahendra, dkk. (2012) di

mana pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan adalah positif tidak signifikan,

tetapi hasil berbeda yang ditemukan oleh Pasaribu (2008) dan Rompas

(2013menemukan likuiditas mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Solusinya dalam penelitian ini adalah Likuiditas suatu perusahaan harus

mampumenggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek, semakin besar

perbandingan kas dengan utang maka akan semakin baik . Rasio likuiditas

yang menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dari segi kewajiban dapat

mempengaruhi penilaian masyarakat khususnya investor dalam

rangkamemberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk menanamkan modal.

Jika

perusahaan masih memiliki kemampuan yang bagus dalam memenuhi


64

kewajiban jangka pendeknya (periode satu tahun) dengan menggunakan

aktiva lancar maka perusahaan dapat dikatakan likuid, sehingga investor

tidak perlu khawatir dalam menginvestasikan dananya, jika suatu saat terjadi

hal yang tidak diinginkan

4.4.2 Pengaruh RasioLeverage Terhadap Nilai Perusahaan.

Rasio leverage memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan apabila diuji secara parsial.Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5

tersebut untuk variabel leverage diperoleh koefisien regresi dengan arah positif

sebesar 3,622 dan nilai signifikansi sebesar 0,000˂0,05. Hal ini menjelaskan

bahwa adanya peningkatan akan diikutivariabel leverage oleh peningkatan nilai

perusahaan.

Dengan kata lain leverage dapat meningkatkan nilai perusahaan pada

saat leverage tinggi dan sebaliknya leverage dapat menurunkan nilai perusahaan

pada saat leverage perusahaan rendah, ini mengindikasikan bahwa leverage yang

tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga memicu

investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang

akan meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat. Dengan

tingginya leverage perusahaan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh

profit yang lebih tinggi dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang atau

asset yang dibiayai oleh hutang dengan itu perusahaan dapat secara maksimal

menjalankan usahanya sehingga profit yang diperoleh perusahaan meningkat.

Hasil penelitian justru sejalandengan penelitian Pratama dan Wiksuana

(2016); dan Tarihoran (2016) yangmenemukan pengaruh positif signifikan


65

leverage terhadap nilai perusahaan.Perusahaan dengan rasio leverage yang

tinggi dalam penelitian ini justru dinilaisebagai perusahaan yang memiliki

kemampuan mengendalikan resikokeuangan dengan baik.

Solusi dalam penelitian ini adalah keuntungan harus lebih besar dari pada

biaya, dengan kata lain perusahaan harus melihat terlebih dahulu besarnya

keuntungan yang di dapat dari hasil utang. Penyataan ini sejalan dengan teori

irrelevance yang mengatakan bahwa suksesnya suatu perusahaan akan

menggunakan lebih banyak utang. Investor akan memandang peningkatan utang

yang tinggi merupakan asal dari peningkatan nilai perusahaan.

4.4.3 Pengaruh Profabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan apabila diuji secara parsial.Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.5

tersebut untuk variabel profitabilitas diperoleh koefisien regresi dengan arah

positif sebesar 6,251 dan nilai signifikansi sebesar 0,000˂0,05. Hal ini

menjelaskan bahwa adanya peningkatan akan diikutivariabel likuiditas oleh

peningkatan nilai perusahaan.

Rasio profitabilitas digunakan untukmengukur efektivitas manajemen

secarakeseluruhan yang ditunjukan oleh besarkecilnya tingkat keuntungan yang

diperolehdalam hubungannya dengan penjualanmaupun investasi.Profitabilitas

adalah tingkatkeuntungan bersih yang mampu diraih oleh

perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profit yang tinggi memberikan

indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut
66

meningkatkan permintaan saham. Semakin baik pertumbuhan profitabilitas

perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik di mata

investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat,

maka harga saham juga akan meningkat(Husnan, 2001:317).Tingginya minat

investor untukmenanamkan modalnya pada perusahaandengan rasio profitabilitas

yang tinggi, akanmeningkatkan harga saham sehingga akan

meningkatkan nilai perusahaan, karenadimata investor perusahaan tersebut

memiliki prospek masa depan yang sangatbaik. Semakin besar profitabilitas

yangdimiliki perusahaan, maka semakinmeningkat pula nilaiperusahaannya.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Garmayuni (2015), Martini dkk.(2014), dan Johan (2012), serta Dewi dan

Wirajaya (2013) yang membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.Hasil yang berbeda

menurut Analisa (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki

pengaruhnegatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Solusi dalam penelitian ini adalah meningkatkan kembali nilai profitabilitas

karena Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas tinggi mengindikasikan

kinerja perusahaan yang baik, efisiensi perusahaan dalam menggunakan modal

sendiri untuk menghasilkan laba bagi investor , sehingga dapat memberikan citra

yang positif bagi para investor dan menimbulkan minat yang tinggi untuk

membeli saham perusahaan tersebut. Tingginya permintaan saham akan

mengakibatkan harga saham yang tinggi pula, sehingga nilai perusahaan juga akan

tinggi.
67

4.4.4 Pengaruh Rasio aktivitas Terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel Aktivitas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan apabila diuji secara parsial.Berdasarkan hasil uji parsial pada

tabel 4.5 tersebut untuk variabel aktivitas diperoleh koefisien regresi dengan arah

positif sebesar -0,943 dan nilai signifikansi sebesar 0,347˃0,05. Hal ini

menjelaskan bahwa adanya peningkatan akan diikutivariabel likuiditas oleh

peningkatan nilai perusahaan.

perputaran total aset merupakan faktor yang sangat penting. Perputaran aset

yang cepat dalam kurun waktu tertentu, hal ini merupakan signal positip bagi

pasar, karena cerminan dari efektifitas perusahaan dalam mengelola aset.

Perusahaan dalam kondisi seperti ini, akan menarik bagi calon investor untuk

bergabung menanamkan dananya. Kondisi ini dapat mendongkrak harga saham,

yang kemudian nilai perusahaan dapat meningkat.

Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa perputaran total aset yang tinggi

justru menurunkan nilai perusahaan.Hal ini merupakan signal negatip bagi pasar.

Caloninvestor/investor mempersepsikan bahwa komposisi aset (total aset)

proporsinya disominasi fixed assets mendekati kondisi ekstrim. Kondisi ini

menyebabkan in efficiencybagi perusahaan, dampak selanjutnya menimbulkan

sentimen negatip bagi investor, yang berpengaruh terhadap harga saham dalam

bentuk penurunan, sehingga nilai perusahaan juga turun.

Hasil penelitian ini didukung studi empiris yang dilakukan oleh Indiarto

(2012), dimana hasil penelitian membuktikan bahwa perputaran total aset

yangtinggi justru menurunkan nilai perusahaan.Sebaliknyahasil ini menolak studi


68

empiris yang dilakukan Rahardian (2011),dimanahasil penelitian membutkikan

bahwa perputaran total aset yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Solusi dalam penelitian ini adalah perusahaan harus menggunakan aset

perusahaan dengan efisien, dengan kata lain tingkat jumlah penjualan harus lebih

tinggi daripada jumlah aset perusahaan.

4.4.5 Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.Nilai koefisien

determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.Koefisien

determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi

mencocokkan data.

Nilai R square sebesar 0,358 artinya bahwa 35,8%pergerakan Nilai

Perusahaan di Bursa Efek Indonesia dapat dijelaskan oleh Likuiditas, leverage,

Profabilitas, dan Aktivitas sedangkan sisanya sebesar 64,1% dijelaskan oleh

variabel lainnya sepertiPertumbuhan PDB, Tingkat suku bunga, Moving Averag,

maupunvariabel lainnya diluar variabel penelitian yang berpontensimempengaruhi

nilai perusahaan. Oleh sebab itu kemampuan Variabel Independen menjelaskan

variabel dependen adalah cukup bagus.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

2. Rasio Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3. Rasio Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

4. Rasio Aktivitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

5. Secara simultan Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio Profitabilitas, dan

Rasio Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.


70

5.2 Saran

1. Sebagai investor atau calon investor harus lebih teliti dan menguasai

seperti apa perusahaan yang akan dijadikan tujuan investasi secara

fundamental.Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu para

investor untuk lebih melihat leverage dan profitabilitas sebuah perusahaan.

Pertimbangan tersebut ditujukan untuk meminimalkan resiko yang

diterima oleh investor.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan judul

yang sama, sebaiknya melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

yang berbeda dan menambah periode waktu penelitian. Hal tersebut

ditujukan agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi.

3. Bagi perusahaan harus lebih meningkatkan leverage dan

profitabilitasnya,perusahaan-perusahaan yang mampu menjaga

danmeningkatkan kinerja perusahaan dengan lebih baik lagi akan

menarikperhatian investor untuk berinvestasi dan dapat meningkatkanNilai

Perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan keuangan.


Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta Methodist
Indonesia.

Astutik, D. (2017). Pengaruh Aktivitas Rasio Keuangan Terhadap Nilai


Perusahaan. Jurnal STIE SEMARANG, 9(1).

Brigham,& Ehrhardt. (2005). Financial Manajement Theory And Practice,


Eleventh. Ohio: South Western Cengage Learning.

Dewi,Ayu Sri Mahatma dan Wirajaya,Ary.2013 .” Pengaruh Struktur Modal,


Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”. E-
Journal Akuntansi Universitas Yudayana, 358-372.

Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta


Andi YKA.

Erlina.(2011). Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Fenandar dan Raharja. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan


Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan.Diponegoro Journal of Accounting . Vol.1 No.2 Hal 1-10.

Ghozali, Iman.2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS”. Semarang. Universitas Diponegoro.

.2011. ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS


19”.Semarang: Universitas Diponegoro.

Hapsak, H. W. (2018, Oktober). Analisis Likuiditas, Profitabilitas dan


Rentabilitas Terhadap Nilai perusahaan,[Skiprsi]

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta:


PT.Raja Grafindo Persada

Harjito A dan Martono, 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta.

Harjito, D. Agus dan Martono 2014, Manajemen Keuangan, Edisi 2, Yogjakarta,


Ekonesia.
Husnan, Suad, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas.AMP
YPKN. Yogyakarta.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.


Yogyakarta: Yogyakarta : UPP. AMP. YKPN
Kansil, CST. 2001. Hukum Perusahaan Indonesia. Jakarta . PT. Pradna Paratama.

Kasmir.2009.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:Rajawali Pers, Jakarta

Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Profabilitas Sebagai Variabel Moderating,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Diponegoro Semarang.

Jogiyanto.2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga


Yogyakarta:BPFE

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keunangan. Jakarta:PT Bumi Aksara

Kurnia, D. (2017). Analisis Signifikansi Leverage Dan Kebijakan Deviden


Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Akuntansi , 4(2), 12-21.

Luthfiana, A. (2018). Pengaruh Solvabilitas, Profabilitas dan Likuiditas Terhadap


Nilai Perusahaan. Juarnal Keuangan Dan Bisnis.

Mahendra Dj, Alfredo, Luh Gede Sri Artini, dan AA Gede Suarjaya. 2012.
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis,
dan Kewirausahaan, 6(2): h:128-135, Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana

Munawir. (2007).Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4.Cetakan ke-15.Yogyakarta :


Liberty.

_______. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Liberty.

Myers, S.C. 1984. Capital Structure Puzzle. Journal Of Finance.Vol.39. No.3,


575-592

Nurhayati, Mafizatun, 2013, Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Peruahaan


Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Deviden Dan Nilai Perusahaan Sector
Non Jasa, Jurnal Keuangan dan Bisnis, 5(2), 144-153.

Noerirawan, Ronni, dkk. (2012). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal


perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan . Jurnal Akutansi. Vol 1 No 2.
Hal.4
Nurlela,& Ishaluddin. (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Nurlela, Ishaluddin , Simposium Nasional Akuntansi XI.
Pasaribu, Rowland B. F. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga
Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Putra, A. A., & Lestari, P. V. (2016).Pengaruh Kebijakan deviden, Likuiditas,


Profitabilitas dan Ukuran Perusahan Terhadap Nilai Perusahaan.E-Jurnal
Manajemen UNUD , 5(7)

Raharjo, B. (2009). Dasar-Dasar Analisis Fundamental Saham Laporan


Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Rakhimsyah, L.A & Gunawan. (2011). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan


Pendanaan, Kebijakan Deviden Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Investasi, 7 (1)

Rangkuti, Freddy. 2001. Tehnik Membuat Perencanaan Bisnis Dan Analisis.


Kasus. Cetaka ketiga. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rinnaya, I. Y., Andini, R., & Oemar, A. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Rasio
Aktivitas, Keputusan Pendanaan Keputusan Investasi Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bei Tahun 2010-2014). Journal Of Accounting, 2 (2).

Sawidji, Widiatmojo (2005). Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta:


PT.Jurnalindo Aksara Grafika.

Sugiyono.2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sujoko dan U. Soebiantoro, 2007, Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,


Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan,
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(1), 41-38.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat


Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Supangkat, H. (2003). Buku Panduan Direktur Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (keputusan jangka


pendek). Edisi keempat BPFE.Yogyakarta.

, 2016, Struktur Modal: Faktor yang Mempengaruhi dan Pengaruhnya


pada Nilai Perusahaan, Siasat Bisnis, 20(1), 79-89.
Tahir, I.M (2011). Internal Journal Of Economic And Management Sciences 1,
32-41
Tarihoran, A. (2016). Pengaruh Penghindaran Pajak dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Transparansi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi.
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 6, 149–164.

Wahyudi, U., Pawestri, & Prasetyaning, H. (2006).Implikasi Struktur


Kepemilikan Terhadap Nilai PerusahaanDengan Keputusan Keuangan
Sebagai Variabel InterVening.Simposium Nasional Akuntansi Padang.

Widiyanti, R. (2014). Pengaruh Profabilitas, Dividen Payout Ratio Dan Corporate


Social Responbility Terhadap Nilai Perusahaan. Sector Manufaktur.

Wijaya, L.R.P, Wibawa, A.2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan


Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto: 1-21

Wiksuana, I. G. B. (2018). Terhadap Kebijakan Dividend Dan Nilai Perusahaan,


7(7), 3767–3796.

www.idx.co.id
Data Perkembangan Likuiditas, Leverage, Profabilitas, Aktivitas, dan Nilai
Perusahaan pada perusahaan Manufaktur 2016-2018
Nilai
Likuiditas Leverage Profabilitas Aktivitas
No Kode Tahun Perusahaan
(CR) (DER) (ROA) (TATO)
(PBV)

1 ADES 2016 163.51 1.00 7.29 115.65 1.28


2017 120.15 0.99 4.55 96.93 1.18
2018 138.04 0.91 4.06 91.26 1.38
2 AKPI 2016 112.88 1.34 2.00 78.26 0.43
2017 104.34 1.44 0.49 75.21 0.42
2018 104.78 1.48 0.18 77.75 0.40
3 ALDO 2016 147.83 1.04 6.15 162.41 1.46
2017 144.04 1.17 5.82 142.10 1.44
2018 157.98 1.97 5.47 150.08 1.44
4 ARNA 2016 134.88 0.63 5.92 97.97 2.44
2017 162.62 0.56 7.63 108.22 2.92
2018 173.63 0.51 9.57 119.27 3.30
5 AUTO 2016 150.51 0.39 3.31 64.15 0.92
2017 155.87 0.40 3.71 91.78 0.65
2018 145.21 0.45 3.81 96.74 0.69
6 BATA 2016 257.01 0.44 5.25 124.23 1.27
2017 246.40 0.48 6.27 113.88 1.26
2018 265.12 0.44 5.31 113.21 1.19
7 CEKA 2016 218.93 0.61 17.51 291.41 0.85
2017 222.44 0.54 7.71 305.73 0.89
2018 339.39 0.32 3.40 310.47 0.68
8 CINT 2016 316.04 0.22 5.61 81.99 0.98
2017 319.00 0.25 6.22 78.46 0.73
2018 280.75 0.28 2.61 73.37 0.69
9 DPNS 2016 1.516.46 0.12 3.38 39.15 0.44
2017 962.15 0.15 1.93 39.07 0.38
2018 646.13 0.19 2.63 44.50 0.38
10 DVLA 2016 285.49 0.42 9.93 94.77 1.95
2017 266.21 0.47 9.89 96.02 1.81
2018 312.10 0.41 9.63 101.09 1.91
11 EKAD 2016 438.56 0.91 12.91 80.94 0.75
Nilai
Likuiditas Leverage Profabilitas Aktivitas
No Kode Tahun Perusahaan
(CR) (DER) (ROA) (TATO)
(PBV)

2017 451.91 0.20 9.56 80.77 0.82


2018 494.21 0.18 8.26 86.67 0.84
12 IGAR 2016 582.20 0.18 15.77 180.39 0.58
2017 650.22 0.16 14.11 148.51 0.78
2018 469.60 0.22 6.74 136.32 0.78
13 INAI 2016 100.29 4.19 2.66 95.92 0.89
2017 99.25 3.38 2.18 80.75 0.90
2018 100.01 3.82 2.08 80.69 0.97
14 INCI 2016 581.50 0.11 3.71 65.39 0.28
2017 510.18 0.13 5.45 88.78 0.39
2018 401.96 0.17 4.76 94.02 0.39
15 INDS 2016 303.27 0.20 2.00 66.08 0.39
2017 512.52 0.14 4.67 80.83 0.67
2018 486.47 0.14 4.42 96.68 0.66
16 ITMA 2016 556.52 0.00 16.99 115.40 0.33
2017 190.96 0.00 8.01 101.88 0.28
2018 124.46 0.00 4.97 86.31 0.28
17 JPFA 2016 212.98 1.05 11.20 148.26 1.51
2017 234.59 1.15 5.25 148.31 2.61
2018 208.75 1.34 7.79 147.63 3.55
18 KAEF 2016 171.37 1.03 5.89 125.99 5.83
2017 154.55 1.37 5.44 100.51 5.19
2018 148.46 2.10 2.62 78.79 5.88
19 KBLI 2016 341.06 0.42 17.87 150.27 0.90
2017 197.44 0.69 11.91 105.73 0.66
2018 212.08 0.76 3.09 130.66 0.67
20 KBLM 2016 130.16 0.99 3.32 154.50 0.41
2017 126.34 0.56 3.56 98.40 0.35
2018 130.22 0.48 7.78 95.77 0.35
21 KINO 2016 153.69 0.68 5.51 106.34 1.53
2017 165.39 0.58 3.39 96.54 1.89
2018 152.44 0.66 3.00 100.54 2.02
22 KLBF 2016 413.11 0.22 15.44 127.24 5.97
Nilai
Likuiditas Leverage Profabilitas Aktivitas
No Kode Tahun Perusahaan
(CR) (DER) (ROA) (TATO)
(PBV)

2017 450.94 0.20 14.76 521.46 4.89


2018 425.24 0.20 10.46 116.13 5.14
23 LION 2016 355.87 0.46 6.17 55.28 0.87
2017 327.14 0.51 1.36 51.27 0.76
2018 361.13 0.46 2.95 60.92 0.73
24 LMSH 2016 277.01 0.39 3.84 54.79 0.49
2017 428.19 0.24 8.05 139.21 0.43
2018 384.71 0.27 1.37 146.99 0.44
25 MERK 2016 421.66 0.20 10.68 139.09 6.24
2017 308.10 0.37 17.40 139.55 3.02
2018 308.83 0.39 15.58 87.45 3.00
26 MAYOR 2016 225.02 1.06 10.75 142.04 6.71
2017 238.60 1.03 10.93 139.58 7.45
2018 284.40 1.29 6.26 136.77 7.35
27 NIPS 2016 121.82 1.11 3.69 56.47 0.93
2017 117.37 1.16 2.32 56.74 0.61
2018 115.77 1.20 0.15 37.90 0.66
28 PYFA 2016 219.08 0.58 3.08 129.86 0.90
2017 352.28 0.47 4.47 137.75 0.89
2018 269.63 0.66 2.29 133.88 0.80
29 RICY 2016 114.87 1.06 3.40 94.78 0.23
2017 118.85 1.20 3.85 116.44 0.24
2018 118.51 0.32 1.01 136.90 0.28
30 ROTI 2016 296.23 1.02 9.58 86.37 5.39
2017 225.86 0.62 2.97 54.63 2.60
2018 271.43 0.51 1.63 62.96 2.64
31 SKLT 2016 131.53 0.92 3.63 146.76 2.46
2017 126.31 1.07 3.61 143.67 3.16
2018 124.13 1.20 2.81 139.84 3.16
32 SMGR 2016 127.25 0.45 10.25 13.61 4.10
2017 156.78 0.61 4.17 14.51 3.91
2018 172.14 0.60 4.08 59.98 4.21
33 SMSM 2016 286.03 O.43 22.27 127.71 4.26
Nilai
Likuiditas Leverage Profabilitas Aktivitas
No Kode Tahun Perusahaan
(CR) (DER) (ROA) (TATO)
(PBV)

2017 373.91 0.34 22.73 136.69 3.08


2018 354.54 0.35 7.23 140.41 3.03
34 STTP 2016 165.45 1.00 7.45 27.92 1.94
2017 264.09 0.69 9.22 29.83 1.77
2018 309.31 0.61 7.78 107.44 1.72
35 TOTO 2016 218.99 0.69 6.53 80.14 2.50
2017 229.55 0.67 9.87 76.97 1.88
2018 311.19 0.49 8.11 79.91 2.20
36 TRIS 2016 164.17 0.85 3.94 140.98 0.92
2017 192.26 0.53 2.61 139.43 0.63
2018 176.38 0.67 2.96 135.96 0.63
37 TRST 2016 129.70 0.70 1.03 68.35 0.54
2017 122.85 0.69 1.15 70.65 0.49
2018 124.17 0.77 0.76 61.39 0.50
38 TSPC 2016 265.21 0.42 8.28 138.75 1.66
2017 252.12 0.46 7.50 128.65 1.17
2018 265.33 0.43 5.70 128.18 1.28
39 ULTJ 2016 484.36 0.21 16.74 110.53 3.59
2017 419.19 0.23 13.72 94.27 2.32
2018 507.28 0.19 11.14 98.50 2.93
40 UNIT 2016 64.86 0.77 0.20 24.04 0.07
2017 73.90 0.74 0.25 24.21 0.08
2018 81.76 0.71 0.10 34.65 0.08
41 WIIM 2016 218.93 0.61 17.51 124.53 0.85
2017 222.44 0.54 7.71 120.45 0.89
2018 339.93 0.32 3.40 111.93 0.68
42 WTON 2016 130.91 0.87 6.04 288.61 1.59
2017 103.20 1.57 4.82 75.86 1.25
2018 108.08 1.65 3.60 78.03 1.34
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai Perusahaan 126 ,07 519,00 5,7994 46,11457
Likuiditas 126 64,60 1516,46 267,5632 186,35593
Leverage 126 ,11 4,19 ,7171 ,63060
Profitabilitas 126 ,10 22,73 6,5635 4,95608
Aktivitas 126 13,61 310,47 105,6457 50,17521
Valid N (listwise) 126
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
LOG_X1 ,312 3,206
LOG_X2 ,375 2,668
LOG_X3 ,605 1,653
LOG_X4 ,783 1,278
a. Dependent Variable: LOG_Y

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)


Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Model Summaryb
Durbin-
Adjusted R Std. Error of Watson
Model R R Square Square the Estimate
1 ,598 a
,358 ,336 ,38837 1,884
a. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
b. Dependent Variable: LOG_Y

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,560 ,609 -,920 ,360
LOG_X1 ,292 ,251 ,152 1,163 ,247
LOG_X2 ,643 ,178 ,431 3,622 ,000
LOG_X3 ,644 ,103 ,586 6,251 ,000
LOG_X4 -,163 ,172 -,078 -,943 ,347
a. Dependent Variable: LOG_Y
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,162 4 2,541 16,843 ,000b
Residual 18,251 121 ,151
Total 28,413 125
a. Dependent Variable: LOG_Y
b. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 ,598 a
,358 ,336 ,38837
a. Predictors: (Constant), LOG_X4, LOG_X2, LOG_X3, LOG_X1
b. Dependent Variable: LOG_Y

Sumber : Hasil Output SPSS v. 2.5 (data diolah)

Anda mungkin juga menyukai