SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
7311417026
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari : Senin
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing
Dorojatun Prihandono, S.E., MM., Ph.D. Dr. Arief Yulianto, S.E., M.M.
NIP. 197311092005011001 NIP. 197507262000121001
2
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Kamis
Tanggal : 21 Oktober 2021
Penguji I
3
PERNYATAAN
Tegal,
Dr. Jawa Tengah.
Wahyono, MM.
NIP. 195601031983121001
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
– Albert Einstein
PERSEMBAHAN
2. Almamaterku Unnes.
4
PRAKATA
menyelesaikan program studi Strata Satu (S1), guna memperoleh gelar Sarjana
menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan
baik tanpa bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak, maka dengan
5
5. Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
perkuliahan.
6. Orangtua tercinta Bapak Aripin dan Ibu Etik Kartika serta Adik saya Septi
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan
6
SARI
7
ABSTRACT
8
DAFTAR ISI
JUDUL i
PENGESAHAN KELULUSAN iii
PERNYATAAN iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv
PRAKATA v
SARI vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 11
1.3. Cakupan Masalah 12
1.4. Rumusan Masalah 12
1.5. Tujuan Penelitian 13
1.6. Manfaat Penelitian 13
1.7. Orisinalitas Penelitian 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 15
2.1. Kajian Teori Utama 15
2.1.1. Teori Pecking Order 15
2.1.2. Struktur Modal 16
2.1.3. Profitabilitas 17
2.1.4. Likuiduitas 18
2.1.5. Ukuran Perusahaan 19
2.1.6. Kebijakan Dividen 19
2.2. Penelitian Terdahulu 20
2.3. Kerangka Berpikir 24
2.3.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal 24
2.3.2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal 25
9
2.3.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal 25
2.3.4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal 26
2.4. Hipotesis Penelitian 27
2.4.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Strukur Modal 27
2.4.2. Pengaruh Likuiditas terhadap Strukur Modal 27
2.4.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Strukur Modal 28
2.4.4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Strukur Modal 28
BAB III METODE PENELITIAN 29
3.1. Jenis dan Desain Penelitian 29
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 29
3.1.1. Variabel Dependen 30
3.1.2. Variabel Independen 31
3.4. Teknik Pengumpulan Data 34
3.5. Teknik Analisis Data 34
3.5.1. Statistik Deskriptif 34
3.5.2. Uji Asumsi Klasik 35
3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda 37
3.5.4. Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40
4.1. Hasil Penelitian 40
4.1.1. Statistik Deskriptif 40
4.1.2. Uji Asumsi Klasik 43
4.1.3. Analisis Regresi Linier Berganda 46
4.1.4. Pengujian Hipotesis 48
4.2. Pembahasan 51
4.2.1. Pengaruh Profitabiltas terhadap Struktur Modal 52
4.2.2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal 53
4.2.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal 53
4.2.4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal 54
BAB V PENUTUP 56
5.1. Kesimpulan 56
5.2. Keterbatasan Penelitian 56
5.3. Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 59
10
LAMPIRAN 67
11
DAFTAR TABEL
12
DAFTAR GAMBAR
13
DAFTAR LAMPIRAN
14
1
BAB I
PENDAHULUAN
berkaitan dengan dana yang harus dicukupi. Pemenuhan dana diperoleh dari
pemilik perusahaan, cadangan, dan laba yang tidak dibagi. Sedangkan, dana
eksternal merupakan dana yang berasal dari luar perusahaan seperti dari
kreditur yang merupakan utang atau pinjaman baik jangka panjang maupun
apakah teori struktur modal dapat diterapkan dan apakah ada karakteristik
tertentu yang membatasi penerapannya. Maka dari itu pemilihan teori dalam
dibandingkan dengan investor, ekuitas yang ada dan yang baru diterbitkan
akan dihargai rendah oleh manajer pasar. Karena investor tidak dapat
pemegang saham juga tidak menyukai penerbitan saham baru, karena akan
penerbitannya rendah.
yang lebih rendah dan ekuitas sebagai alternatif terakhir, karena dianggap
mana asset perusahaan didanai oleh kreditur dikenal sebagai Debt to Equity
harta, semakin tinggi nilai DER maka semakin tinggi nilai hutang dan
mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian
2013).
5
(2013), Munisi (2017), dan Priapsari & Ardiansari (2020). Namun hasil
penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh Akpinar (2016), Liang et al.,
Derakhshan, 2015).
(2016). Namun hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh Abdulla
perusahaan yang dapat dinilai dari total assets yang dimiliki, jumlah
melakukan penjualan atas produk atau jasanya dan jumlah tenaga kerja yang
dimiliki yang dapat dikatakan sebagai total aset dari perusahaan (Sawitri &
Lestari, 2015).
membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan dengan asset yang tinggi
oleh Alipour et al., (2015) dan Nugroho (2014). Namun hasil penelitian
yang berbeda yang dilakukan oleh Indriani & Widyanti (2013), Iswarini
(2018), Lim (2012), Riyantina (2017), Sheikh & Wang, 2011) yang
7
modal.
Payout Ratio (DPR). Besar kecilnya deviden yang akan dibagikan kepada
struktur modalnya. Tidak semua laba akan dibagikan dalam dividen, dimana
manajemen akan lebih memilih menyimpan dalam laba ditahan. Maka dari
itu, dividen yang terlalu tinggi akan memungkinkan laba atau kas tidak
jumlah hutang yang lebih tinggi di dalam struktur modal. Dan sebaliknya,
oleh Maftukhah (2013), Moyo et al., (2013) dan Natalia (2014). Namun
8
hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh Bundala (2012), Laksana
terhadap struktur modal. Namun masih adanya research gap dari penelitian
sektor terbesar dan memiliki skala produksi yang cukup besar sehingga
struktur modal yang tepat agar mempunyai prospek di masa depan dan
laporan keuangan dengan teori pecking order. Berikut ini merupakan data
2016 – 2019:
Tabel 1.1
Fenomena Gap
Berdasarkan Tabel 1.1, pada tahun 2017 dan 2019 terjadi penurunan
rata-rata profitabilitas sebesar 0,0260 persen dan 0,0010 persen yang diikuti
dengan penurunan rata-rata strukur modal sebesar 0,0061 persen dan 0,0083
Indonesia tahun 2016-2019. Hal ini tidak sesuai dengan teori pecking order
Indonesia tahun 2016-2019. Hal ini tidak sesuai dengan teori pecking order,
likuiditas yang rendah berarti memiliki dana yang sedikit dalam memenuhi
struktur modal.
sebesar 0,0485 persen yang diikuti dengan kenaikan rata-rata struktur modal
Efek Indonesia tahun 2016-2019. Hal ini tidak sesuai dengan teori pecking
asset yang dimiliki dengan menempatkan kas yang dimiliki sebagai sumber
Efek Indonesia tahun 2016-2019. Pada tahun 2018 terjadi penuruan rata-rata
kebijakan dividen sebesar 0,0044 persen yang diikuti dengan kenaikan rata-
rata struktur modal sebesar 0,0166 persen pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Hal ini tidak sesuai
research gap dan fenomena gap yang terjadi. Sehingga perlu dilakukan
hutang yang relatif besar dan struktur modal yang relatif tinggi.
penelitian serta adanya fenomena gap antara teori dengan data serta masih
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Pembaca
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Akademis
penelitian yang dilakukan oleh Mumtaz Hussain & Atta Ullah (2017) dan
BAB II
pecking order, tidak ada struktur modal yang optimal. Teori ini menyatakan
terakhir.
lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri karena empat
buruk karena manajer hanya tertarik melakukan emisi saham baru jika
16
perusahaan.
masalah keagenan.
Menurut Mumtaz Hussain & Atta Ullah (2017) struktur modal adalah
bauran penggunaan dana yang berasal dari ekuitas dan hutang. Menurut
Brigham & Houston (2011), struktur modal yang optimal bagi suatu
2010).
1. Sumber Internal
2. Sumber Eksternal
dana yang berasal dari kreditur, dan pemilik, peserta atau pengambil
tentu akan lebih memilih modal internal. Kemudian, jika modal internal
2.1.3. Profitabilitas
karena memiliki laba ditahan yang tinggi untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan pembiayaannya. Hal ini sesuai dengan teori pecking order yang
18
yang baik. Profitabilitas yang tinggi juga memberikan kontribusi yang besar
bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang lebih baik di masa depan.
2.1.4. Likuiduitas
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo (Kasmir,
2016:113).
19
adalah rata-rata total penjualan bersih dari tahun berjalan sampai beberapa
diartikan dengan melihat besar kecilnya suatu perusahaan dari nilai ekuitas
maka aset perusahaan pun semakin besar, dan dana yang dibutuhkan untuk
sebagai berikut:
Tabel 2.1
tujuan penelitian, dan landasan teori yang mendukung penelitian ini serta
lebih besar harus memiliki rasio hutang yang lebih besar juga, karena
dengan rasio ROE (Return on Equity), karena perusahaan dengan ROE yang
membiayai kegiatan operasionalnya dan memiliki hutang yang kecil. Hal ini
dengan rasio profitabilitas tinggi memiliki hutang yang lebih sedikit. Sejalan
membayar kewajibannya sehingga hutang akan relatif kecil. Hal ini sejalan
laba dan beban pajak. Menurut Alipour et al., (2015), ukuran perusahaan
deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham, maka akan semakin
besar pula jumlah cadangan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan
intern yang berasal dari modal sendiri. Dan semakin tinggi deviden yang
27
dibagikan kepada pemegang saham, maka akan semakin kecil pula jumlah
cadangan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk laba
yang berasal dari pinjaman (hutang) yang diperoleh dari pihak luar. Hal ini
yang membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi akan memiliki hutang
yang besar. Sejalan dengan penelitian Moyo et al., (2013) dan Natalia
struktur modal.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Profitabilitas
H1 (-)
Likuiditas
H2 (-)
Struktur Modal
Ukuran Perusahaan H3 (-)
sebagai berikut:
🡪 two-tailed test
tailed test
Struktur Modal.
relatif kecil.
Modal.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif dari penelitian ini bertujuan agar mampu meneliti populasi atau
sampel pada penelitian yang akan diuji (Sugiyono, 2016:147). Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data yang
diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti yaitu didapatkan dari laporan
keuangan perusahaan.
bukan berdasarkan strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan
2016 – 2019.
31
2019.
Tabel 3.1
No Kriteria Jumlah
.
1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 165
Indonesia periode 2016 – 2019.
2 Perusahaan Manufaktur yang delisting dari Bursa Efek (21)
Indonesia pada tahun 2016 – 2019.
3 Perusahaan Manufaktur yang pernah mengalami (50)
kerugian pada tahun 2016 – 2019.
4 Perusahaan Manufaktur yang pernah tidak (52)
membagikan dividen pada tahun 2016 – 2019.
Total Sampel 41
Jumlah Data (41x4) 164
penelitian.
meliputi utang jangka panjang, utang jangka pendek terhadap modal (Sawir,
karena apabila nilai DER perusahaan tinggi, maka dapat dikatakan bahwa
modal perusahaan secara besar menggunakan utang (Hossin & Mia, 2020) :
TOTAL HUTANG
DER¿
TOTAL EKUITAS
kebijakan dividen.
1. Profitabilitas (X1)
ini karena apabila nilai ROE yang dimiliki perusahaan tinggi, maka nilai
Houston, 2014:149) :
LABA BERSIH
ROE ¿
TOTAL EKUITAS
2. Likuiditas
digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio karena current ratio
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
ASET LANCAR
CR ¿
HUTANG LANCAR
3. Ukuran Perusahaan
perusahaan yaitu rata-rata dari total penjualan bersih untuk tahun yang
tingkat penjualan, total aset, dan rata-rata total aset. Ukuran perusahaan
natural total asset (Alipour et al., 2015). Size digunakan dalam penelitian
ini karena apabila nilai size perusahaan semakin besar, maka dapat
4. Kebijakan Dividen
TOTAL DIVIDEN
DPR¿ x 100 %
LABA BERSIH
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Modal (2020)
sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
oleh peneliti yang didapatkan dari laporan keuangan perusahaan yang telah
di audit. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
Indonesia pada tahun 2016 – 2019, diperoleh melalui website resmi BEI
yaitu www.idx.co.id.
36
analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier
berganda.
memberikan suatu gambarann atau deskripsi suatu data yang dilihat dari
1. Uji Normalitas
Apabila suatu nilai residual tidak berdistribusi normal maka uji statistik
(Ghozali, 2016:154).
37
2. Uji Multikolonieritas
adanya multikolonieritas yaitu nilai tolerasi > 0,10 atau sama dengan
3. Uji Heterokedastisitas
menggunakan uji statitistik, salah satunya yaitu dengan uji Uji Park.
38
(Ghozali, 2016:136).
4. Uji Autokorelasi
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,
(Ghozali, 2016) :
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Y = Struktur modal
a = Konstanta
X1 = Profitabilitas
X2 = Likuiditas
X3 = Ukuran perusahaan
X4 = Kebijakan Dividen
adalah :
dependen.
BAB IV
sampel sebanyak 164 selama periode penelitian. Pada penelitian ini meliputi
jika dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasai, nilai maksimum dan
minimum. Hasil uji deskriptif variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Std.
Maximu Deviati
N Minimum m Mean on
DER 164 .08 4.19 .8680 .74771
ROE 164 .01 32.77 4.2107 7.2768
2
CR 164 .61 8.64 2.6168 1.8359
5
SIZE 164 26.71 33.49 29.4895 1.5968
4
DPR 164 .05 2.25 .4587 .33950
Valid N (listwise) 164
Sumber: data diolah penulis (2021)
a. Struktur Modal
(DER). Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui nilai minimum dari DER
sebesar 0,08 dimiliki oleh PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul
Tbk (SIDO) pada tahun 2016. Nilai maksimum dari DER sebesar 4,19
pada tahun 2016 – 2019 sebesar 0,8680 dengan nilai standar deviasi
terjadi penyimpangan data, karena nilai rata-rata (mean) lebih besar dari
b. Profitabilitas
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui nilai minimum dari ROE sebesar
maksimum dari ROE sebesar 32,77 dimiliki oleh PT Fajar Surya Wisesa
Tbk (FASW) pada tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) dari ROE untuk
kurang baik, karena nilai rata-rata (mean) lebih kecil dari nilai standar
deviasinya.
c. Likuiditas
Djakarta Tbk (DLTA) pada tahun 2017. Nilai rata-rata (mean) dari CR
atau tidak terjadi penyimpangan data, karena nilai rata-rata (mean) lebih
d. Ukuran Perusahaan
diketahui bahwa nilai minimum dari size sebesar 26,71 dimiliki oleh PT
dari size sebesar 33,49 dimiliki oleh PT Astra International Tbk (ASII)
pada tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) dari size untuk perusahaan
atau tidak terjadi penyimpangan data, karena nilai rata-rata (mean) lebih
e. Kebijakan Dividen
dari DPR sebesar 0,05 dimiliki oleh PT Champion Pacific Indonesia Tbk
(IGAR) pada tahun 2017. Nilai Maksimum dari DPR sebesar 2,25 yang
tahun 2016 – 2019 sebesar 0,4587 dengan nilai standar deviasi sebesar
45
penyimpangan data, karena nilai rata-rata (mean) lebih besar dari nilai
standar deviasinya.
1. Uji Normalitas
Tabel 4.2
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 163
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. .30622237
Deviation
Most Extreme Absolute .068
Differences Positive .068
Negative -.059
Test Statistic .068
Asymp. Sig. (2-tailed) .059c
Sumber: data diolah penulis (2021)
46
Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,059 atau nilai tersebut lebih besar dari
2. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.3
Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant
)
LG_ROE .898 1.114
LG_CR .884 1.131
LG_SIZE .950 1.052
LG_DPR .936 1.068
Sumber: data diolah penulis (2021)
independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.4
Model T Sig.
4. Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
pengambilan keputusan du < d < 4-du yaitu 1,7948 (du) < 1,977
masalah autokorelasi.
perusahaan,..dan..kebijakan..dividen..terhadap..sruktur..modal..perusahaan.
Tabel 4.6
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta
1 (Consta -1.374 .716
nt)
LG_RO .104 .018 .265
49
E
LG_CR -.910 .057 -.721
LG_SIZ 1.308 .650 .087
E
LG_DP -.086 .037 -.102
R
Sumber: data diolah penulis (2021)
Dari tabel 4.6 maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
lainnya konstan.
50
96). Hasil dari pengujian ANOVA dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji F
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
Regressio 38.785 4 9.696 100.84 .000b
n 9
Residual 15.191 158 .096
Total 53.976 162
Sumber: data diolah penulis (2021)
sebesar 100,849 dan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 sehingga
51
Tabel..4.8
Hasil..Uji.T
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Consta -1.374 .716 - .057
nt) 1.918
LG_RO .104 .018 .265 5.941 .000
E
LG_CR -.910 .057 -.721 - .000
16.06
9
LG_SIZ 1.308 .650 .087 2.013 .046
E
LG_DP -.086 .037 -.102 - .021
R 2.333
Sumber: data diolah penulis (2021)
ditolak.
ditolak.
54
Tabel 4.9
Hasil Uji T
variabel lainnya.
4.2. Pembahasan
manufaktur yang terdaftra di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 – 2019.
55
profitabilitas sebesar 0,104 yang menunjukan bilangan positif dan hasil uji t
Namun, hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan teori pecking
likuiditas sebesar -0,910 yang menunjukan bilangan negatif dan hasil uji t
struktur modal.
bahwa perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan memiliki dana
yang berlimpah sehingga akan menekan nilai hutang dan struktur modal
Setiap kenaikan satu satuan variabel ukuran perusahaan akan diikuti dengan
berukuran besar akan memerlukan dana yang lebih besar untuk menjalankan
negatif dan hasil uji t untuk variabel kebijakan dividen diperoleh nilai
menyimpan dalam laba ditahan. Maka dari itu, dividen yang terlalu tinggi
janji hutang) yang akan menyebabkan jumlah hutang yang lebih tinggi di
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
berikut:
4. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, hanya satu dari empat variabel
yang arah pengaruhnya sesuai dengan teori pecking order, maka dapat
5.3. Saran
sebagai berikut:
perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Investor
yang besar.
63
DAFTAR PUSTAKA
0144
https://doi.org/10.5430/ijba.v7n6p96
64
Erlangga.
Salemba Empat.
2(4), 401–422.
Gómez, G., Mena Rivas, A., & Lizarzaburu Bolaños, E. R. (2014). The
0007
228–241. https://doi.org/10.15294/jdm.v11i2.23915
Salemba Empat.
https://doi.org/10.32861/ijefr.66.111.120
23. https://doi.org/10.5539/ijef.v8n3p23
Media Group.
Liang, J., Li, L. F., & Song, H.-S. (2014). An explanation of capitalstructure of
32(1), 4–15.
https://doi.org/10.5539/ijef.v4n3p191
Moyo, V., Wolmarans, H., & Brummer, L. (2013). Trade-Off Or Pecking Order:
153. https://doi.org/10.15294/jdm.v1i2.2470
Mumtaz Hussain, S., & Atta Ullah, K. (2017). Factors determining capital
Struktur Modal dan Harga Saham pada perusahaan yang tergabung dalam
95.
https://doi.org/10.15294/maj.v3i2.3951
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2013.v17.i1.2227
Radjamin, I. J. P., & Sudana, I. M. (2014). Penerapan Pecking Order Theory dan
153. https://doi.org/10.15294/jdm.v1i2.2470
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). BPFE.
Percetakan BPFE.
Semarang.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (4th ed.).
Alfabeta.
24(1), 1–10.
70
Thomas, Kiptanui, T., Chenuos, N., & Biwott, G. (2014). Do Profitability , Firm
Size and Liquidity Affect Capital Structure ? Evidence from Kenyan Listed
dan Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Dan Riset
Yudhiarti, R., Mohammad, D. H., Mahfud, K., & Si, M. (2016). ANALISIS
LAMPIRAN
Maximu
N Minimum m Mean Std. Deviation
DER 164 .08 4.19 .8680 .74771
ROE 164 .01 32.77 4.2107 7.27682
CR 164 .61 8.64 2.6168 1.83595
SIZE 164 26.71 33.49 29.4895 1.59684
DPR 164 .05 2.25 .4587 .33950
Valid N (listwise) 164
Unstandardiz
ed Residual
N 164
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .59017178
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .153
Positive .153
Negative -.098
Test Statistic .153
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Unstandardiz
ed Residual
N 163
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .30622237
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .068
Negative -.059
Test Statistic .068
Asymp. Sig. (2-tailed) .059c
80
Collinearity
Statistics
Toleran
Model ce VIF
1 (Consta
nt)
LG_RO .898 1.114
E
LG_CR .884 1.131
LG_SIZ .950 1.052
E
LG_DP .936 1.068
R
Model t Sig.
1 (Constan -.329 .743
t)
LG_ROE .179 .858
LG_CR -.544 .587
LG_SIZE -.323 .747
LG_DPR -1.146 .254
Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R Square Square the Estimate Watson
1 .866a .749 .743 .42527 .648
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
81
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 38.785 4 9.696 100.849 .000b
Residual 15.191 158 .096
Total 53.976 162
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.374 .716 -1.918 .057
LG_ROE .104 .018 .265 5.941 .000
LG_CR -.910 .057 -.721 -16.069 .000
LG_SIZE 1.308 .650 .087 2.013 .046
LG_DPR -.086 .037 -.102 -2.333 .021
Model Summary
Mode R Adjusted R Std. Error of
l R Square Square the Estimate
1 .848a .719 .711 .31007