dan
Governance (ESG) Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia: Studi kasus
Disusun Oleh:
20181211076
Skripsi
SCHOOL JAKARTA
2023
Pengaruh Financial Perfomance Terhadap Environment, Social,
dan
Governance (ESG) Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia: Studi kasus
Disusun Oleh:
20181211076
Skripsi
JAKARTA
2023
Pengaruh Financial Perfomance Terhadap Environment, Social,
dan
Governance (ESG) Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia: Studi kasus
Disusun Oleh:
20181211076
i
Indonesia Banking School
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJIAN SIDANG AKHIR
ii
Indonesia Banking School
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini telah menyatakan bahwa skripsi yang telah saya buat ini merupakan
hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila kemudian hari ternyata skripsi
ini merupakan hasil plagiat atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia
Penulis
iii
Indonesia Banking School
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Dibuat di Jakarta
Pada Tanggal 15 Oktober 2023
Yang menyatakan,
iv
Indonesia Banking School
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia: Studi kasus Tahun 2018 - 2021”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat kelulusan guna memperoleh
gelar Sarjana Manajemen di STIE Indonesia Banking School. Penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari doa, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga,
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis
3. Kakak-kakak saya tercinta Desak Gede Enjelina Marta dan Muhammad Fathi
5. Bapak Dr. Erric Wijaya, S.E., M.E. selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
6. Nova Novita, S.E., M.S.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Dosen
v
Indonesia Banking School
membimbing, membantu serta memberikan saran kepada penulis sehingga
7. Dr. Sparta S.E., M.E., Ak., CA dan Lediana Sufina, S.E.Ak. M.Si selaku
dosen Penguji penulis yang telah menguji juga membimbing penulis untuk
8. Seluruh dosen dan staff karyawan STIE Indonesia Banking School yang telah
9. Sahabat saya Aisyah Zira yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
10. Pasangan saya Fadhil Achmad yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis.
11. Kepada kesayangan saya, Fally, Cicho dan Loki yang mendukung penulis dan
12. Teman-teman seperjuangan kuliah yaitu Hepri Eka, Devina Andini, Kak Deni
vi
Indonesia Banking School
DAFTAR ISI
vii
Indonesia Banking School
2.4.1 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..…………. 27
2.4.2 Leverage berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..………...…. 28
2.4.3 Firm Size berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..…………... 29
2.4.5 Pandemi Covid berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..………….... 30
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….… 32
3.1 Objek Penelitian ……………………………………………….. 32
3.2 Metode Pengambilan Sampel …………………………………. 32
3.3 Variabel dan Operasional Variabel …………………………….. 33
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……. ……………………. 36
3.4.1 Analisis Deskriptif ……………………….……………... 36
3.4.2. Analisis Persamaan Regresi dan Koefisien Determinasi.. 35
3.4.3. Analisis Data Panel ……………………...……………... 37
3.4.4. Uji Asumsi Klasik ………………………..……………. 39
3.4.5. Koefisien Determinasi (R2) ………………………….. 41
3.4.6. Uji F …………………………………………………... 41
3.4.7. Uji t …………………………………………………... 42
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………... 43
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………… 43
4.2 Analisa Pembahasan ……………………………………………. 44
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif …………………………….. 44
4.2.2 Analisa Data Panel ……………………………………... 50
4.2.3 Asumsi Klasik ………………………………………….. 52
4.2.4 Analisis Regresi ………………………………………… 55
4.2.5 Koefisien Determinasi ………………………………….. 57
4.2.6 Uji F …………………………………………………….. 58
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………... 58
viii
Indonesia Banking School
4.3.1 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..…………. 58
4.3.2 Leverage tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..………...…. 60
4.3.3 Firm Size berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..…………... 61
4.3.4 Pandemi Covid berpengaruh positif terhadap Kinerja
Environment, Social, dan Govarnance.…………..………….... 62
4.4 Implikasi Manajerial …………………………………………… 63
BAB V KESIMPULAN ………………………………………………….. 64
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 64
5.2 Keterbatasan ……………………………………………………. 65
5.3 Saran ……………………………………………………………. 65
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 67
ix
Indonesia Banking School
DAFTAR TABEL
x
Indonesia Banking School
DAFTAR GAMBAR
xi
Indonesia Banking School
ABSTRAK
Efek Indonesia. Faktor-faktor ini adalah profitabilitas, leverage, firm size, dan
Covid. Studi ini menggunakan skor ESG yang dirilis oleh S&p dan 25 sampel dari
2018 hingga 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas, size, dan covid
memiliki efek positif pada Kinerja ESG. Sementara itu, leverage tidak
ABSTRACT
These factors are profitability, leverage, firm size, and Covid. The study used
ESG scores released by S&P and 25 samples from 2018 to 2021. The results of
this study show profitability, size, and covid have a positive effect on ESG
xii
Indonesia Banking School
BAB I
PENDAHULUAN
yang mana hal ini telah menjadi fenomena pandemi kesehatan yang menyebabkan
guna menahan penyebaran virus COVID-19 (WHO and ILO 2021). Pembatasan
untuk produk, (b) membatas kegiatan untuk menekan pengeluaran, dan (c)
likuiditas mereka, terutama pada kas, dengan menerbitkan utang jangka panjang.
hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
pandemi covid-19 berdampak positif pada kinerja dari industri barang konsumsi.
pandemi covid-19 memiliki kandungan informasi yang berharga bagi pasar bahwa
dengan ada panemi covid 19, kebutuhan akan barang konsumsi akan meningkat
1
Indonesia Banking School
2
sehingga sektor barang konsumsi dapat menjadi salah satu pilihan untuk
melakukan investasi. Sementara itu tidak terdapat abnormal return signifikan pada
8 sektor industri yang lain di BEI yang meliputi sektor pertanian, sektor
pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor
properti, real estat dan konstruksi, sektor Infrastruktur, utilitas, dan transportasi,
terhadap para pemangku kepentingan (Ismail et al. 2020) Oleh karena itu
meskipun terjadi pandemic kinerja ESG tetap meningkat hal ini tergambar pada
Gambar 1.1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ESG Score sebagai berikut:
hubungan antara Kinerja Keuangan dengan ESG yang mana dalam penelitiannya
memiliki kinerja keuangan yang lebih baik seperti ROA. Sehubungan dengan
kimia; pertambangan; pembuatan baja; kertas; dan pulp). Kinerja keuangan adalah
return on Asset dimana dalam buku (Weygandt and Kimmel 2022) Rasio
kemampuan perusahaan untuk memperoleh pembiayaan utang dan ekuitas. Hal ini
keuangan dan aspek ESG telah berkembang. Dalam penelitian (Garcia, Mendes-
Da-Silva, and Orsato 2017) juga telah menemukan bahwa terjadi perbedaan
Dalam penelitian (Ismail et al. 2020) ditemukan bahwa Profitabilitas dan Firm
Size
(Drempetic, Klein, and Zwergel 2020) menemukan bahwa Firm Size memiliki
Dalam penelitian (Englich and Gedda 2020) menemukan bahwa Firm Size,
Return on Asset, dan Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap
asetnya dimana dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan ROA atau
maka akan meningkatkan aset. Hal ini dikarenakan pemangku kepentingan akan
Rahman and Alsayegh 2021), (Englich and Gedda 2020) dan (Sharma, Panday,
berpengaruh positif terhadap ESG. Namun penelitian (Hardianti and Anwar 2020)
dan (Susilowati, Wafirotin, and Hartono 2018) dimana dalam penelitian nya
dengan baik dimana dalam hal ini ESG berperan dalam memberikan citra baik
dan (Hardianti and Anwar 2020) menemukan bahwa Leverage tidak berpengaruh
dalam penelitian ini diukur dengan total aset dimana dijelaskan dalam penelitian
(Ismail et al. 2020) bahwa semakin banyak asset perusahaan maka akan semakin
perusahaannya. Hal ini sejalan dengan penelitian (Ismail et al. 2020), (Abdul
Rahman and Alsayegh 2021), (Safaeianpoor and Shoorvarzy 2017) dan (El
bahwa Firm Size berpengaruh positif terhadap ESG. Namun penelitian ini
tidak sejalan dengan (Susilowati, Wafirotin, and Hartono 2018) dimana dalam
Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi Pertama, cakupan dalam penelitian ini
berada di wilayah Indonesia pada perusahaan yang sudah listed di Bursa Efek
masa pandemi dan pada masa ketika pandemi. Disisi penelitian sebelumnya
yang ditimbulkan dari permasalahan dan pelebaran masalah yang terjadi agar
tujuan penelitian dapat tercapai. Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang berada di
3. Periode pengambilan sampel dalam penelitian ini sejak tahun 2018 sampai
2021.
sebagai berikut:
peneliti selanjutnya.
1. Bagi perusahaan
permasalahan keberlanjutan.
2. Bagi Investor
perusahaan.
skripsi ini maka perlu ditentukan sistematika penulisan yang baik. Sistematika
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang yang menjadi dasar dalam penelitian ini.
Bab IV berisi mengenai hasil dari metode yang digunakan selama penelitian
Dalam bab V merupakan penutup dari penulisan skrisi ini yang berisi
pemaparan kesimpulan secara singkat dari analisis dari hasil penelitian serta
LANDASAN TEORI
sebagai “any group or individual who can affect or be affected by the achievement
dapat mempengaruhi kebijakan maupun operasi perusahaan. (Liao and Tsai 2019)
harus diperhatikan bukan hanya kepentingan pemilik modal, tetapi juga pemangku
kepentingan lainnya secara lebih luas. Salah satu aspek teori stakeholder
(Andries and Stephan 2019) Oleh karena itu, tidak hanya menjadi tanggung jawab
11
Indonesia Banking School
12
penyebab kuat yang memaksa tata kelola perusahaan untuk mengadopsi strategi
itu, stakeholders juga memiliki hak untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas
informasi tersebut dan tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu
perusahaan.
dengan baik meskipun di masa pandemi. Oleh karena itu, dapat di simpulkan
bahwa teori ini mendukung penelitian ini yang menjelaskan bahwa semakin baik
yang mana hal ini memiliki kecocokan serta korelasi terhadap kewajiban
dampak lingkungan.
Jeffrey Pfeffer pada tahun 1975. (Dowling and Pfeffer 1975) mendefinisikan
by social norms and values and reactions to such constraints provide a focus for
García Osma 2021) Menurut (Ali, Lodhia, and Narayan 2020) memperluas
kepentingan.
dalam kegiatan ESG dapat dianggap sebagai sifat ceroboh perusahaan terhadap
kepercayaan dari baik dari masyarakat maupun para pemangku kepentingan. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin perusahaan mampu mengelola asset
dan hutang maka perusahaan akan semakin sadar untuk melakukan legitimasi
oleh perusahaan baik itu limbah maupun polusi. Hal ini memiliki kecocokan serta
korelasi antara teori letigimasi dengan vaiabel yang digunakan dalam penelitian
untuk operasi perusahaan yang digunakan oleh investor untuk menyaring investasi
masa depan (Chen and Yang 2020) Remy Briand, Managing Director, MSCI ESG
sosial dan tata kelola di samping faktor keuangan dalam proses pengambilan
keputusan investasi (MSCI 2021) Hal ini merupakan campuran dari kegiatan
indikator tata kelola perusahaan (Gerard 2019) dijelaskan bahwa teori legitimasi
Social, and Governance (ESG) management. Upaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan, yang berlaku untuk semua kegiatan perusahaan, mulai dari bentuk
manajemen ESG yang lebih baru. Keberlanjutan sosial mengusung aspek yang
eksternal. Hal ini mencakup dengan apek stabilitas sumber daya manusia yang
kinerja masa lalu dan saat ini pada isu-isu ESG. S&P Global telah memilih
bobotnya dalam penilaian dan signifikansinya saat ini atau yang diharapkan untuk
terbaik yang dicapai dalam industri di setiap kriteria dan skor industri rata-rata.
Hal ini tergambar pada Gambar 1.3 S&P Global Captures Material Risks and
2.1.4. Profitabilitas
waktu.
Selain itu, dapat digunakan untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana yang
telah digunakan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang telah memiliki laba
yang tinggi cenderung dapat lebih menarik perhatian investor dikarenakan mereka
perusahaan yang tinggi pula (Ismail et al. 2020). Perusahaan yang memiliki
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik kepada stakeholder. Hal ini juga dapat
from income after all expenditures revenue are the business income.” (Iriyadi,
waktu ke waktu,
menilai laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri, dan mengukur
produktivitas semua dana perusahaan digunakan baik modal pinjaman dan modal
2.1.5. Leverage
Leverage pada dasarnya adalah uang pinjaman atau utang digunakan untuk
dengan meminjam uang atau modal dari pemberi pinjaman dan berjanji untuk
melunasi utang ini dengan bunga tambahan. Dengan demikian, leverage juga bisa
berarti perdagangan ekuitas. Setiap kali sebuah perusahaan atau bisnis individu
disebut sebagai sangat leveraged, itu berarti bahwa utang pada mereka lebih dari
ekuitas. Mengetahui hal ini membantu investor untuk membuat keputusan yang
tetapi alasan ini berbeda dari perusahaan ke individu. Dengan kata lain,
nilai pemegang saham, dan banyak lagi. Sedangkan investor individu biasanya
bahwa nilai aset dan bunga pinjaman yang dipinjam perusahaan adalah dua faktor
utama. Ketika dan jika nilai aset meningkat dan menjadi lebih dari bunga
Sedangkan jika nilai aset menurun, maka investor atau perusahaan yang memiliki
menggunakan DER (Debt to Equity Ratio) atau DAR (Debt to Asset Ratio)
dimana rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara utang
perusahaan dengan aset perusahaan. Semakin tinggi debt to asset ratio, maka
semakin tinggi risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan (Abdul Rahman and
dalam memenuhi kewajibannya serta untuk melihat komposisi hutang dan asset
dimana dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total asset. Perusahaan
yang memiliki asset yang besar menggambarkan besaran dari suatu perusahaan
dimana semakin banyak asset yang di miliki suatu perusahaan maka semakin
besar dan luar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu, perusahaan
memiliki memiliki dampak yang lebih besar dan luar yang mana bagi investor hal
ini menjadi prospek cash flow dimasa yang akan datang. Sedangkan, bagi para
regulator hal ini berdampak pada besarnya pajak serta peran pemberian dan
2022).
yang mana hal ini telah menjadi fenomena pandemi kesehatan yang menyebabkan
guna menahan penyebaran virus COVID-19 (WHO and ILO 2021). "Ilmu
membingkai keadaan darurat kesehatan saat ini dalam istilah wabah yang telah
berusia berabad-abad. Tetapi apa yang telah di pelajari sejauh ini memberi tahu
bahwa kisah Pandemi COVID-19 tidak sesederhana itu. Dua kategori penyakit
dengan latar belakang kesenjangan sosial dan ekonomi memperburuk efek buruk
terpisah. Dalam hal ini pandemi diduga memiliki pengaruh kuat dikarenakan
lingkungan. Hal ini sejalan dengan penelitian (Garcia et al., 2017) dimana
yang banyak dan sejalan dengan hasil penelitian dimana Leverage berpengaruh
7 Dewi & Tanggung Profitabilitas profitabilitas perpengaruh positif 1. Penelitian di lakukan pada
Sedana jawab social Ukuran perusahaan dan tidak signifikan terhadap perusahaan sektor industri
(2019) Leverage pengungkapan CSR, ukuran dasar dan kimia yang
perusahaan berpengaruh positif terdaftar di Bursa Efej
dan signifikan terhadap Indonesia
pengungkapan CSR, leverage 2. Sampel pada tahun 2014-
berpengaruh negatif dan 2017
signifikan terhadap
pengungkapan
CSR.
8. Yanti et al Tanggung Ukuran Perusahaan; Ukuran Perusahaan, Kepemilikan 1. Penelitian ini dilakukan di
(2021) Jawab Sosial Ukuran Dewan; Institutional tidak berpengaruh perusahaan tambang
Komisaris terhadap tanggung jawab social. 2. Penelitian ini tahun 2017 -
Kepemilikikan Sedangkan, Ukuran Dewan, 2019
Institutional; Leverage, dan Profitabilitas
Leverage; berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas tanggung jawab sosial.
9. Vilas et al. Tanggung Size Size tidak berpengaruh terhadap 1. Penelitian ini menggunakan
(2021) jawab sosial tanggung jawab social negara eropa
perusahaan 2. Penelitian dilakukan dengan
sampel 2007 - 2017
10 Safaeianpor ESG Size Size berpengaruh terhadap ESG 1. Sampel menggunakan
& perusahaan yang terdaftar di
Shoorvarzy Tehran Stock Exchange
(2017) 2. Menggunakan sampel
Perusahaan dari tahun 2010
sampai 2014
Sumber: Diolah Peneliti, 2023
2.4. Hipotesis
(Dowling and Pfeffer 1975) perusahaan yang memiliki aset yang lebih banyak
terhadap perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan (Ismail et al. 2020), (Abdul Rahman and
Alsayegh 2021), dan (Englich and Gedda 2020) dimana dalam penelitiannya di
jelaskan bahwa temuan ini memberikan bukti ada hubungan positif yang
dan Govarnance.
Govarnance.
dan mereka tidak mau menerima informasi berkualitas rendah. Dengan demikian,
(Dowling & Pfeffer, 1975) perusahaan yang memiliki kewajiban yang tinggi
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengungkapkan informasi ESG.
Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya kewajiban yang dimiliki oleh
ESG yang tinggi cenderung mengungkapkan informasi ESG yang lebih banyak
sehingga perusahaan dengan skor ESG yang tinggi cenderung lebih di percaya
oleh para pemangku kepentingan. Penelitian ini sejaln dengan dengan penelitian
(Abdul Rahman and Alsayegh 2021), (Dyduch and Krasodomska 2017), (Hummel
and Schlick 2016), dan (Karaman, Kilic, and Uyar 2018) dalam penelitiannya
bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap ESG. Hal ini
ESG yang lebih tinggi hal ini sejalan dengan teori pemangku kepentingan dan
dana yang diberikan kepada perusahaan. Berdasarkan teori hipotesis penelitian ini
sebagai berikut:
Govarnance.
dan Govarnance.
bahwa perusahaan dengan ukuran yang lebih besar mengungkapkan lebih banyak
Berdasarkan teori yang di ungkapkan oleh (Freeman 2015) dan (Dowling and
Pfeffer 1975) perusahaan yang memiliki aset yang lebih banyak cenderung akan
beranggapan
Penelitian ini sejalan dengan (Ismail et al. 2020), (Abdul Rahman and
positif yang signifikan antara Firm Size dan Kinerja Environment, Social, dan
dan Govarnance.
terhadap para pemangku kepentingan. Dalam hal ini pandemi diduga memiliki
banyak perusahaan mengalami krisis yang mana berpengaruh terhadap Aset dan
Hutang
perusahaan. Oleh karena itu, semakin parah pandemi ini perusahaan dituntut
untuk melakukan pelaporan atas kegiatan usahanya secara berkala baik secara
METODE PENELITIAN
kuantitas serta memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari. Sampel merupakan sebagian kecil dari jumlah populasi yang digunakan
oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan di negara Indonesia.
1. Perusahaan yang memiliki ESG Score yang di terbitkan oleh S&P Global
pengukuran.
3. Telah menerbitkan laporan annual report selama kurun waktu di tahun 2018 –
2021 yang dinyatakan dalam mata uang negara Indonesia melalui website
kuantitatif diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui annual report periode
32
Indonesia Banking School
33
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan ESG Scores yang di keluarkan
SPGlobal.com.
variabel independen atau bisa diketaui dengan variabel yang dipengaruhi (terikat).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Environment, Social, dan
yaitu Profitabilitas, Leverage, dan Firm Size. Penjelasan dari masing – masing
1. Profitabilitas
sebagai salah satu aspek yang dipakai oleh stakeholder untuk memberikan
2. Leverage
yang dimiliki perusahaan. Dalam buku (Weygandt and Kimmel 2022) “Debt
to asset measures the percentage of the total assets that creditors provide”
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝐷𝐴𝑅 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
3. Firm Size
seberapa besar asset yang dimiliki oleh Perusahaan. Firm Size dapat diukur
𝐿𝑛(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡)
4. Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 dalam penelitian ini diukur oleh variabel dummy dengan
mempengaruhi Kinerja ESG pada sampel penelitian sebelum dan saat pandemi.
Eviews 13.
dapat mengdeskripsikan suatu data secara numerik. Deskripsi suatu data tersebut
dapat digunakan untuk menguji hasil data dari ukuran – ukuran numerik. Hasil
dari ukuran numerik dinilainya dengan rata - rata (mean), standar deviasi, varian,
Gujarati 2015).
pengaruh hubungan antar lebih dari satu variabel bebas (independen) terhadap
Gujarati 2015) Rumus dari model analisis linear berganda penelitian ini sebagai
berikut:
Keterangan:
β0 = Konstanta
ROA = Profitabilitas
LEV = Leverage
e = Error
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis data panel.
Model regresi data panel adalah regresi yang menggunakan data panel, dalam
bentuk penggunaan data panel time series dan data penampang. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan model regresi data panel,
termasuk model efek umum, model efek tetap dan model efek acak. Untuk
1. Uji Chow
Chow Test adalah teknik yang bertujuan untuk memilih model terbaik antara
Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi (5%),
maka tolak Ho. Sebaliknya jika nilai probabilitas F- statistik lebih besar dari
bahwa model
2. Uji Hausman
Tes Hausman bertujuan untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau
Random Effect Model (REM), atau tes yang bertujuan untuk melihat apakah
ada efek acak dalam panel data. Nilai yang harus dipertimbangkan dalam Tes
Hausman adalah nilai probabilitas dari penampang acak. Hipotesis dalam tes
Tetap
memilih model terbaik apakah efek umum atau efek acak. Tes ini dilakukan
jika hasil tes tetap dan acak tidak konsisten dalam tes chow dan Hausman
Acak
Jika probabilitas Breusch - Pagan < 0,05 maka Ho ditolak, dengan kata lain
model yang cocok adalah Random Effect Model (Damodar N. Gujarati 2015)
regresi untuk dilihat adanya hubungan signifikan dan representatif, secara asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas tujuannya untuk menguji data variabel dengan hasil distribusi
normal atau tidak. Diterapkan dari grafik variabel sumbu horizontal (X) dan
garis lurus tanpa adanya simpang kanan dan kiri (Damodar N. Gujarati 2015)
Dengan uji Jarque – Bera melakukan uji tentang normalitas residual dengan
Dengan hasil uji tersebut, dapat menguji hasil nilai probabilitas secara
signifikan sebesar 0,05. Data hasil dengan nilai probabilitas < 0,05 sehingga
dengan nilai probabilitas > 0,05 sehingga hasil hipotesisnya Ha ditolak dan Ho
2. Uji Multikolonieritas
kolerasi yang tinggi artinya terjadi kolerasi antar variabel independen yang
nilai dalam uji multikolonieritas, penilaian nilai regresinya yaitu > 0,8 dan
3. Uji Heteroskedasitisitas
variansi residual yang sama dan menghasilkan nilai model regresi yang baik.
4. Uji Autokorelasi
terjadi antara periode t dengan residual t-1 dalam hasil model regresi linear
(Damodar N. Gujarati 2015) Model regresi yang bebas dari autokorelasi bisa
(Damodar N. Gujarati 2015) Nilai koefisien dari R 2 ini adalah 0 atau 1. Hasil nilai
terhadap variabel dependen hasilnya terbatas atau kecil. Dan sebaliknya, hasil dari
nilai R2 yang mendekati 1 atau lebih artinya variabel independen dapat hasil yang
3.4.6. Uji F
signifikansinya sebesar 0,05. Jika hasil dari nilai F-hitung < 0,05 maka Ha ditolak
dan Ho diterima. Jika F > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (Damodar N.
Gujarati 2015)
3.4.7. Uji t
Uji t tujuannya untuk menguji koefisien dapat diambil atau tidak dari
HASIL PENELITIAN
Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Objek dalam penelitian ini adalah
S&PGlobal dengan jangka waktu pengamatan 4 tahun yaitu dari tahun 2018
sampai 2020. Data yang digunakan berupa laporan tahunan perusahaan selama
43
Indonesia Banking School
44
Cigarette 1
Health Care 2
Telecomunication Services 3
Consumer Staples 5
Industrial 1
Materials 1
Financials 4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
penelitian ini berjumlah 25 perusahaan yang terdiri dari beberapa sektor industri
industri yang paling baik dikarenakan memiliki tingkat pengungkapan ESG paling
variabel dependen serta Return on Asset, leverage, Firm Size, dan Covid sebagai
variabel independen.
dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil informasi yang diberikan
yaitu nilai mean (nilai rata-rata), nilai minimum (nilai terkecil), nilai maximum
(nilai terbesar) dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Berdasarkan hasil
uji statsitik deskriptif menggunakan Eviews 13 didapatkan hasil seperti pada tabel
Berdasarkan hasil olah data pada table 4.2 berikut adalah uraian statistik deskriptif
Govarnance (ESG). Nilai rata-rata untuk ESG Score pada penelitian ini adalah
18.68%. Dalam penelitian (Safriani and Utomo 2020) semakin tinggi skor
terhadap lingkungan semakin tinggi. Nilai maximum variabel ini adalah 52%
yang terdapat pada perusahaan Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2021 angka
kepedulian terhadap lingkungan serta penerapan kinerja ESG yang lebih baik
terdapat pada perusahaan PT Barito Pacific Tbk tahun 2018. Nilai standar
deviasi variabel ini 8.6645 kali angka ini menjelaskan bahwa lebih kecil dari
nilai mean yang menunjukan tidak ada penyimpangan data yang tinggi
sehingga tidak menyebabkan bias. Serta nilai skewness dalam penelitian ini
1.2724 dimana angka ini menunjukan bahwa data mendekati 0, berarti data
2. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA). Nilai
rata-rata untuk ROA adalah 0.1097 kali atau 10,97% dimana Dalam penelitian
atau semakin besar aktiva semakin besar pula aktiva tersebut menciptakan laba
yang besar begitupun sebaliknya. Nilai maximum ROA dalam penelitian ini
0.5976 kali atau 59.76% yang mana nilai ini diperoleh PT Unilever Indonesia
deviasi dalam penelitian ini 0.1099 kali atau 10.99% dimana angka ini
menjelaskan bahwa lebih besar dari nilai mean. Nilai skewness dalam
penelitian ini 2.1122 dimana angka ini menunjukan bahwa data mendekati 0,
penelitian ini diukur dengan mengggunakan Debt to asset ratio (DAR). Nilai
rata-rata leverage penelitian ini 0.4759 kali atau 47.59%. Leverage yang lebih
sebuah perusahaan dalam penelitian Ismai et al. (2020) DAR dilakukan untuk
mengukur berapa banyak aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
kewajibannya, oleh karena itu pinjaman harus dihabiskan dengan benar untuk
dalam penelitian ini 0.8736 kali atau 87.36% yang berada pada Tower
Bersama Infrastructure Tbk tahun 2018 angka ini menunjukan bahwa hutang
mengindikasikan bahwa
perusahaan. Nilai minimum variabel ini 0.1256 kali atau 12,56% yang berada
pada Tower Bersama Infrastructure Tbk tahun 2018. Nilai standar deviasi
dalam penelitian ini 0.2211 kali atau 22.11% dimana angka ini menjelaskan
bahwa variabel leverage memiliki nilai lebih kecil dari nilai mean yang
menyebabkan bias. Nilai skewness dalam penelitian ini 0.1904 dimana angka
normal atau hampir normal. Nilai mean dalam penelitian ini mendekati
bawah rata-rata dimana hal ini yang menyebabkan tidak adanya hubungan
4. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Firm Size (SIZE), dimana
rata- rata Firm Size penelitian ini 32.1390 kali. Firm Size atau ukuran
yang dimana hal ini akan mempengaruhi implementasi ESG dalam sebuah
perusahaan dalam penelitian (Vilas, Andreu, and Sarto 2022) Firm Size
maximum Firm Size dalam penelitian ini 35.084 yang berada pada Bank
Mandiri Tbk tahun 2021 angka ini menunjukan bahwa Asset yang dimiliki
pada Mitra Keluarga Karyasehat Tbk tahun 2018 dengan nilai asset yang
ini 1.3881 kali dimana angka ini menjelaskan bahwa variabel Firm Size
memiliki nilai lebih kecil dari nilai mean yang menunjukan tidak ada
skewness dalam penelitian ini 0.1904 dimana angka ini menunjukan bahwa
normal.
5. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tahun covid (COV), dimana
dalam penelitian ini diukur dengan mengggunakan dummy. Nilai rata-rata cov
penelitian ini 0.4949 kali. Tahun covid merupakan tahun terjadinya wabah
dalam penelitian ini 1.000 yang berada pada tahun covid untuk 2020 dan
2021. Nilai minimum variabel ini 0.0000 yang berada pada tahun tidak covid
untuk 2018 dan 2019. Nilai standar deviasi dalam penelitian ini 0.5025 kali.
Nilai skewness
dalam penelitian ini 0.0202 dimana angka ini menunjukan bahwa data
terbaik atau fit yang akan digunakan dalam penelitian ini. Model data panel
memiliki tiga pendekatan yaitu, common effect, fixed effect, dan random effect.
Dalam menentukan model yang akan dipilih dapat menggunakan pengujian. Uji
common effect atau fixed effect. Uji Hausman untuk menentukan apakah penelitian
menggunakan model random effect atau fixed effect. Serta Uji Lagrange Multiplier
1. Uji Chow
Uji Chow digunakan dalam menentukan model common effect atau Fixed
Berdasarkan tabel Tabel 4.3 Hasil Uji Chow dapat dilihat bahwa
probabilitas cross section F dan Chi Square sebesar 0.0000. Nilai tersebut lebih
kecil dari α (5%) sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Fixed effect.
2. Uji Hausman
Random effect. Berikut ini hasil uji Hausman dalam panelitian ini:
Berdasarkan tabel Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman dapat dilihat bahwa
probabilitas cross section Random sebesar 0.4780. Nilai tersebut lebih besar dari
α (5%) sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random
effect.
common effect atau random effect. Berikut ini hasil uji lagrange multiplier dalam
panelitian ini:
Berdasarkan table 4.5 Hasil Uji Lagrange Multiplier dapat dilihat bahwa
probabilitas cross section Breusch-Pagan sebesar 0.0000. Nilai tersebut lebih kecil
dari α (5%) sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
effect.
uji Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier model terpilih terbaik dalam
penelitian sumber data sekunder. Uji asumsi yang berada di dalam asumsi klasik
asumsi autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Dengan pengujian ini dapat mengetahui apakah data berdistribusi normal dan
probabilitas jarque- bera >0.05 maka residual data terdistribusi dengan normal.
Berikut hasil uji normalitas yang telah dilakukan menggunakan Eviews 13.
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2018 2021
10
Observations 99
8
Mean -1.80e-15
Median -1.352223
6
Maximum 22.54206
Minimum -12.89827
4 Std. Dev. 7.289999
Skewness 0.490063
2 Kurtosis 3.238457
0 Jarque-Bera 4.197224
-10 -5 5 10 15 20 Probability 0.122627
0
jarque- bera yaitu sebesar 0.122. Nilai probabilitas jarque-bera lebih besar
dari nilai
normal.
2. Uji Multikolinearitas
bahwa apakah ada hubungan korelasi yang terjadi antara variabel bebas dalam
melihat koefisien korelasi antar variabel bebas pada output correlation matrix.
lebih besar dari 0.8 (Damodar N. Gujarati 2015) Berikut hasil uji multikolinearitas
Gujarati 2015) hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak
3. Uji Heteroskedastisitas
atau disebut sebagai varians tak sama atau nonkonstan. Untuk mengetahui apakah
ada masalah heteroskedastisitas dalam model regresi, dilakukan uji park pada
Eviews
13. Jika nilai probabilitas masing-masing variabel independen >0.05 maka tidak
bahwa nilai probabilitas variabel Return on Asset, leverage, Firm Size, dan Covid
yang ada pada penelitian ini lebih dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak
4. Uji Autokorelasi
antar variabel gangguan satu observasi dengan yang lain menggunakan uji Durbin
Watson. Ketentuan dalam menentukan uji ini yaitu melihat nilai kritis dL dan dU
lalu dibandingkan dengan Durbin Watson. Nilai kritis dL dan dU dapat dihitung
Selanjutnya nilai kritis dL dan dU dapat dicari pada tabel statistik Durbin Watson.
hasil uji regresi dibawah nilai nilai 0<d< dL atau 0 < 1.4934 < 1.5897, sehingga
(Damodar
N. Gujarati 2015) Uji autokorelasi tidak dapat digunakan sebagai bagian asumsi
klasik dalam regresi data panel hal ini dikarenakan uji autokorelasi hanya akan
terjadi pada model regresi linier data time series. Menurut (Damodar N. Gujarati
2015) uji autokorelasi hanya memiliki satu nilai dalam satu model regresi, dan
jika terdapat beberapa nilai (hasil uji) dalam satu model maka uji tersebut tidak
lagi sah. Hasil uji autokorelasi akan berubah kalau urutan data diubah-ubah
(dalam hal ini mengarah ke cross-section) sedangkan data time series hanya
memiliki satu urutan data. Sehingga bisa ditarik kesimpulan uji autokorelasi tidak
dibutuhkan dalam uji regresi linier data panel atau hasil ujinya tidak memiliki
Berdasarkan tabel 4.9 Hasil Uji Regresi, diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi dapat dilihat bahwa koefisien regresi
ditolak.
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi dapat dilihat bahwa koefisien regresi
probabilitas lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukan variabel leverage tidak
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi dapat dilihat bahwa koefisien
regresi dan nilai probabilitas statistik t variabel interaksi antara Firm Size dan
probabilitas lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan variable Firm Size
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi dapat dilihat bahwa koefisien
regresi dan nilai probabilitas statistik t variabel interaksi antara covid dan
probabilitas lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan variabel covid
model regresi dalam menjelaskan hasil perbedaan dari variasi variabel dependen
Govarnance
diatas 19,77% dimana dapat disimpulkan bahwa sisanya dijelaskan oleh faktor
4.2.6. Uji F
signifikansinya sebesar 0,05. Jika hasil dari nilai F-hitung < 0,05 maka Ha ditolak
dan Ho diterima. Jika F > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (Damodar N.
Prob(F-statistic) 0.0000
Sumber: Output Eviews 13 diolah penulis, 2023
hasil prob. F-statictic model regresi adalah sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari α (5%). Sehingga hal ini menunjukan bahwa model dalam
Governance (ESG). Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi menunjukan hasil
Saat masa pandemi yang terjadi pada tahun 2020 dan 2021 menyebabkan
perusahaan yang memiliki aset yang lebih banyak cenderung akan menungkapkan
ESG yang lebih banyak lagi dikarenakan perusahaan beranggapan bahwa semakin
mengungkapkan ESG saat pandemi. Penelitian ini sejalan dengan (Ismail et al.
2020), (Abdul Rahman and Alsayegh 2021), dan (Englich and Gedda 2020)
Gejolak ekonomi yang terjadi saat pandemi tahun 2020 dan 2021
menjadikan pengungkapan ESG sebagai upaya untuk mendapatkan citra baik dari
ESG yang mana hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan bersih
perusahaan. Penelitian ini juga sejalan dengan (Ismail et al. 2020) dimana di
dalam mengelola asetnya yang mana semakin efektif perusahaan dapat mengelola
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi menunjukan hasil leverage tidak
Penelitian ini sejalan dengan (Sharma, Panday, and Dangwal 2020), (Ismail et al.
2020) dan (Dyduch and Krasodomska 2017) menemukan bahwa leverage tidak
Gejolak ekonomi yang terjadi pada saat pandemi tahun 2020 dan 2021
di anggap sebagai hambatan dimana hal ini di dukung oleh (Sharma, Panday, and
perusahaan dengan utang yang kecil akan melaksanakan aktivitas tanggung jawab
juga mengungkapkan bahwa tidak adanya hubungan antara leverage dengan ESG
dan hal ini dapat terjadi baik di perusahaan dengan hutang kecil maupun besar.
tanggung jawab social dengan leverage tidak menemukan adanya hubungan yang
jawab social dengan leverage karena cara yang digunakan oleh perusahaan. Di
dapat mengurangi efek terhadap pengungkapan sukarela seperti kredit bank dan
Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi menunjukan hasil Firm Size
berpengaruh positif terhadap ESG. Penelitian ini sejalan dengan teori legitimasi
ukuran yang besar dapat mengungkapkan lebih banyak informasi ESG yang
aset yang lebih banyak cenderung akan memungkapkan ESG yang lebih banyak
pemangku
Gejolak ekonomi yang terjadi akibat pandemi covid yang terjadi pada tahun
besar memiliki kemampuan dalam mengungkapkan ESG dengan baik dimana hal
lebih terlihat oleh pemangku kepentingan seperti investor maupun masyarakat dan
ukuran lebih besar memiliki kemampuan yang lebih besar dalam pengungkapan
tanggung jawab social. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang memiliki
ukuran perusahaan yang besar cenderung lebih di kenal yang mana hal ini
pemangku kepentingan. Hasil penelitian ini di dukung oleh data dimana terjadi
peningkatan score esg pada sampel penelitian pada saat tahun 2020 dan 2021
dimana peningkatan ini terjadi karena adanya kondisi darurat yang menyebabkan
situasi pandemi. Kondisi yang tidak pasti dimana terjadi perubahan yang cukup
signifikan pada pasar yang mempengaruhi pendapatan perusahaan oleh karena itu
profitabilitas terhadap ESG menunjukan bahwa ESG merupakan salah satu aspek
mengelola laba serta kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan supaya dapat
ESG hal ini disebabkan dalam pengungkapan ESG perusahaan memerlukan biaya
terhadap ESG hal ini disebabkan karena dikondisi darurat perusahaan perlu tetap
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Efek Indonesia. Studi empiris ini dilakukan pada perusahaan yang sadar akan
pengungkapan ESG serta memiliki ESG Scores yang di keluarkan S&P Global
2018 - 2021. Selanjutnya, sampel akhir yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 25 perusahaan dengan data sampel 4 tahun. Total observasi akhir sebesar
dan¸ Governance
Governance
Governance
Governance
64
Indonesia Banking School
65
5.2. Keterbatasan
1. Sampel yang digunakan pada penelitian ini terbatas hanya pada Perusahaan di
negara Indonesia.
Leverage, Firm Size dan covid adalah 23,04% dan 19,77% dimana sisanya di
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada diatas, maka saran yang dapat
3. Meneliti pengaruh variabel lain terhadap ESG seperti kinerja ekonomi, ukuran
DER
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1007/s10551-019-04164-1.
Dyduch, Justyna, and Joanna Krasodomska. 2017. “Determinants of Corporate
Social Responsibility Disclosure: An Empirical Study of Polish Listed
Companies.” Sustainability (Switzerland) 9(11).
Englich, Frans, and Oscar Gedda. 2020. “Financial Characteristics of Firms With
High ESG Scores.” Master Thesis Spring 2020 Master of Science in Finance.
Freeman, R. Edward. 2015. “Stakeholder Theory.” Wiley Encyclopedia of
Management: 1–6.
Friede, Gunnar, Timo Busch, and Alexander Bassen. 2015. “ESG and Financial
Performance: Aggregated Evidence from More than 2000 Empirical
Studies.” Journal of Sustainable Finance and Investment 5(4): 210–33.
Garcia, Alexandre Sanches, Wesley Mendes-Da-Silva, and Renato Orsato. 2017.
“Sensitive Industries Produce Better ESG Performance: Evidence from
Emerging Markets.” Journal of Cleaner Production 150: 135–47.
Gerard, Bruno. 2019. “ESG and Socially Responsible Investment: A Critical
Review.” SSRN Electronic Journal.
Gómez-Carrasco, Pablo, Encarna Guillamón-Saorín, and Beatriz García Osma.
2021. “Stakeholders versus Firm Communication in Social Media: The Case
of Twitter and Corporate Social Responsibility Information.” European
Accounting Review 30(1): 31–62.
Hardianti, Dwicitra, and Anwar Anwar. 2020. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility.” Jae
(Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi) 5(1): 107–14.
Hartzmark, Samuel M., and Abigail B. Sussman. 2019. “Do Investors Value
Sustainability? A Natural Experiment Examining Ranking and Fund Flows.”
Journal of Finance 74(6): 2789–2837.
Hummel, Katrin, and Christian Schlick. 2016. “The Relationship between
Sustainability Performance and Sustainability Disclosure – Reconciling
Voluntary Disclosure Theory and Legitimacy Theory.” Journal of
Accounting and Public Policy 35(5):
455–76. http://dx.doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2016.06.001.
Iriyadi, Iriyadi, Nilda Tartilla, and Rini Gusdiani. 2020. “The Effect of Tax
Planning and Use of Assets on Profitability with Good Corporate
Governance as a Moderating Variable.” 143(Isbest 2019): 220–27.
Ismail, Norashikin, Mohamad Azwan MD. Isa, Nor Hadaliza Abd. Rahman, and
Nurul Farhana Mazlan. 2020. “Sustainability Perfomance Using
Enviromental, Social and Governance : Evidence from Public Listed
Companies (PLCS) in Malaysia.” International Journal of Accounting 5(30):
183–94.
Karaman, Abdullah S., Merve Kilic, and Ali Uyar. 2018. “Sustainability
Reporting in the Aviation Industry: Worldwide Evidence.” Sustainability
Accounting, Management and Policy Journal 9(4): 362–91.
El Khoury, Rim, Nohade Nasrallah, and Bahaaeddin Alareeni. 2023. “The
Determinants of ESG in the Banking Sector of MENA Region: A Trend or
Necessity?” Competitiveness Review 33(1): 7–29.
Krisdamayanti, Dhea Cipta, and Endang Dwi Retnani. 2020. “Pengaruh CSR,
Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.”
Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Riset Akuntansi 9(4): 1–17.
Liao, Yi Chuan, and Kuen Hung Tsai. 2019. “Innovation Intensity, Creativity
Enhancement, and Eco-Innovation Strategy: The Roles of Customer Demand
and Environmental Regulation.” Business Strategy and the Environment
28(2): 316–26.
Mao, Feng. 2008. “Photolysis and Photocatalytic Degradation.” Natural
Processes and Systems for Hazardous Waste Treatment 20(3): 120–60.
MSCI. 2021. “ESG 101: What Is Environmental, Social and Governance?”
Safaeianpoor, Hasan, and Mohammad Reza Shoorvarzy. 2017. “The Relationship
between Corporate Social Responsibility, Financial Performance, and Firm
Size.” Journal of Economic & Management Perspectives 11(4): 969–78.
https://search.proquest.com/docview/2267400590?accountid=14338%0Ahttp
s://tilburguniversity.on.worldcat.org/atoztitles/link?genre=article&issn=2523
5338&title=Journal+of+Economic+%26+Management+Perspectives&volum
e=11&issue=4&date=2017&atitle=The+Relationshi.
Safriani, Maulida Nur, and Dwi Cahyo Utomo. 2020. “Pengaruh Environmental,
Social, Governance (ESG) Disclosure Terhadap Kinerja Perusahaan.”
Diponegoro Journal of Accounting 9(3): 1–11. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Schmitz, Eva Alexandra, Matthias Baum, Pascal Huett, and Ruediger Kabst.
2019. “The Contextual Role of Regulatory Stakeholder Pressure in Proactive
Environmental Strategies: An Empirical Test of Competing Theoretical
Perspectives.” Organization and Environment 32(3): 281–308.
Sharma, Preeti, Priyanka Panday, and R. C. Dangwal. 2020. “Determinants of
Environmental, Social and Corporate Governance (ESG) Disclosure: A
Study of Indian Companies.” International Journal of Disclosure and
Governance 17(4): 208–17. https://doi.org/10.1057/s41310-020-00085-y.
Sitompul, Saleh. 2021. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage Dan Jumlah Anggota Komisaris Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility.” Jurnal Ilmiah Pendidikan 10(3): 54–60.
Sparta, Ayu, Dita. 2016. “Dampak Enviromental Performance ….” 13(1): 35–54.
Susilowati, Fera, Khusnatul Zulfa Wafirotin, and Arif Hartono. 2018.
“PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,
LEVERAGE, TIPE INDUSTRI, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS
TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perio.” ISOQUANT : Jurnal Ekonomi,
Manajemen dan Akuntansi 2(2): 18.
Vilas, Pablo, Laura Andreu, and José Luis Sarto. 2022. “Cluster Analysis to
Validate the Sustainability Label of Stock Indices: An Analysis of the
Inclusion and Exclusion Processes in Terms of Size and ESG Ratings.”
Journal of Cleaner Production 330.
Weygandt, Jerry J, and Paul D. Kimmel. 2022. Financial Accounting with
International Financial Reporting Standards. 5th Editio. New York, USA:
WILLEY.
WHO. 2021. “Considerations in Adjusting Public Health and Social Measures in