Anda di halaman 1dari 90

PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL

KERJA TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di


Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2019)

Oleh

Yunita Evangelista Eta

17061034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

YOGYAKARTA

2021
SKRIPSI

Diajukan kepada :

Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sebagai

salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata Satu

(S1)
Oleh :

Yunita Evangelista Eta 17061034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

YOGYAKARTA

2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL


KERJA TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa


Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2019)

Oleh :

Yunita Evangelista Eta

17061034

Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi di Yogyakarta pada
tanggal 25 juni 2021

Dekan Fakultas Ekonomi Dosen Pembimbing

Dr. Audita Nuvriasari, S.E, MM M. Budiantara, S.E., M.Si., Ak., CA

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL


KERJA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2018-2019)

Oleh :

Yunita Evangelista Eta 17061034

Telah dipertanggungjawabkan dan

diterima oleh Tim Penguji pada tanggal


26 Juni 2021

Dekan Fakultas Ekonomi Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Audita Nuvriasari, S.E, MM M. Budiantara, S.E., M.Si., Ak., CA

Penguji,

1. Mushawir, S.E., M.M

2. Rochmad Bayu Utomo, S.E., M.Si., Ak., CA

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Yunita Evangelista Eta

NIM : 17061034

Prodi : AAintansi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saga yang berjiidul

“Penganih Likuiditas Dan Manajemen Modal Kei‘ja Terhadap

Profitabilitas (Sttidi Einpiris Pada Perusahaan Manut“aktiir Yang

Tei‘daftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2019)” merupakan

karya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernali diajnkan untuk

ineinperoleh gelar kesarjanaan di suatu Pergurnan Tinggi, dan tidak

tei‘dapat karya atau pendapat yang pernah ditulis maupun diterbitkan oleh

orang lain, kecuali secara tertulis diacii naskali ini tlan disebiitkan dalam

daftar pustaka.

Yogyak-arta. 26)tini 2021

› I•
» I. cMP
5AJX31988442

YunitaUva gelista Eta

iV
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, berkat, dan

penyertaan-Nya yang telah memberikan jalan dan kemudahan sehingga penulis

mampu menyelesaikan penelitian ini, semua yang terjadi tentu tidak lepas dari

usaha, dan doa dari orang tua atas pengorbanan, dukungan dan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan salah satu target pendidikan ini.

Kesuksesan tidak selalu harus dengan menempuh pendidikan, namun

pendidikan adalah salah satu bentuk dari kemampuan, pengetahuan, serta

pengorbanan. Pendidikan juga termasuk salah satu cara untuk meningkatkan

kualitas sumber daya sehingga dapat menjadikan sumber daya menjadi lebih baik

dikemudian hari.

“Perjuangan merupakan bukti bahwa engkau belum menyerah. Peperangan

selalu menyertai lahirnya satu mujizat.

Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal

dari Tuhan. Hati manusia memikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang

menentukan arah langkahnya.”

(Mazmur 37:5)

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, berkat, dan

penyertaan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas (Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

2018-2019)” dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat

membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Skripsi ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai derajat sarjana strata satu (S1). Dalam penyusunan skripsi ini tentunya

tidak terlepas dari doa, dukungan, bimbimgan, dan bantuan dari berbagai macam

pihak sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Dengan segala

ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, berkat dan penyertaan-Nya.

2. Orang tua tercinta, Bapak Yulius Yuniventi, Mama Martha Bara yang

selalu memberikan doa, dukungan, curahan kasih sayang dan segala

pengorbanannya kepada penulis.

3. Ibu Dr. Alimatus Sahrah, M.Si., MM., selaku Rektor Universitas Mercu

Buana Yogyakarta.

4. Ibu Dr. Audita Nuvriasari, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

vi
5. Bapak Hasim As’ari SE., MM., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

6. Bapak M. Budiantara, SE., M.Si., Ak., CA., selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan waktu, tenaga, serta pikiran untuk mendukung

penulis selama proses penelitian skripsi.

7. Seluruh Bapak-Ibu dosen Prodi Akuntansi yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, bimbingan dan pengalaman selama penulis menempuh

perkuliahan di Mercu Buana Yogyakarta.

8. Teruntuk Kakak Yulia Chamsentya Aos, Cece Erlyn Cristzeu, adik

Onchu Sisilia yang selalu ada disaat penulis kehabisan ide dalam

penulisan skripsi dan selalu memberikan dukungan dan motivasi.

9. Teruntuk Saverius Leba yang telah memberikan doa, dukungan dan

semangat.

10. Teruntuk kawan terbaik Yolanda Rika, Momy Tokan, Elysabeth Br.

Gultom, Mitanesi Munthe, Winda Erlita, Indra Gunawan, Ambro Gilo,

Nikolaus Lureng, Irwan Febrianto, yang selalu memberikan semangat,

motivasi dan mendukung keberhasilan penulis.

11. Teruntuk Adik Anna Maria, Priska Wangge, Maria Anglisa, Sherly

Ratu yang telah memberikan dukungan dan semangat.

12. Akuntansi 2017, yang telah menjadi keluarga baru bagi penulis,

memberikan semangat dan saling memotivasi.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat untuk berbagai pihak.

vii
DAFTAR ISI

SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xii
ABSTRAK........................................................................................................xiii
ABSTRACT......................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................8
C. Batasan Masalah......................................................................................8
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................9
E. Manfaat Penelitian...................................................................................9
F. Kerangka Penulisan Skripsi...................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS..........12
A. LANDASAN TEORI............................................................................12
1. Agency Theory................................................................................13
2. Profitabilitas....................................................................................16
3. Return On Investment......................................................................16
4. Likuiditas.........................................................................................18
5. Current Ratio (CR)..........................................................................22
6. Modal Kerja.....................................................................................23
7. Working Capital Turnover (WCT)..................................................27
B. PENELITIAN TERDAHULU..............................................................28
C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS.........................................................34
D. KERANGKA PEMIKIRAN.................................................................36
viii
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................38
A. Jenis Penelitian......................................................................................38
B. Lokasi Penelitian...................................................................................38
C. Populasi dan Sampel..............................................................................38
D. Jenis Pengumpulan Data........................................................................40
E. Metode Pengumpulan Data...................................................................40
F. Definisi Operasional..............................................................................41
G. Metode Analisis Data............................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................48
A. Proses Pemilihan Sampel......................................................................48
B. Gambaran Umum Penelitian.................................................................49
C. Analisis Data.........................................................................................49
1. Analisis Statistik Deskriptif.............................................................49
2. Uji Asumsi Klasik...........................................................................50
3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda.............................................54
4. Pengujian Hipotesis.........................................................................55
D. Pembahasan...........................................................................................57
1. Pengaruh CR terhadap ROI.............................................................57
2. Pengaruh WCT terhadap ROI..........................................................57

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI.....................................................60


A. Kesimpulan............................................................................................60
B. Implikasi/Saran......................................................................................60
C. Keterbatasan Masalah............................................................................61
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................62
LAMPIRAN......................................................................................................64

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data ROI Perusahaan Manufaktur....................................................3


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................28
Tabel 3.2 Definisi Operasional..........................................................................42

Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel..................................................................48


Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif.....................................................50
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas..........................................................................51
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................52
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................53
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi.................................................................54

Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji t)......................................................................56


Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R²)...............................................................57

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran......................................................................37


Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas.........................................................53

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel.............................................................63


Lampiran 2 Hasil Current Ratio (CR)...............................................................65
Lampiran 3 Hasil Working Capital Turnover (WCT)........................................67

Lampiran 4 Hasil Return On Investment (ROI).................................................69


Lampiran 5 Statistika Deskriptif.......................................................................71
Lampiran 6 Normalitas......................................................................................71
Lampiran 7 Multikolinearitas............................................................................72
Lampiran 8 Autokorelasi...................................................................................72
Lampiran 9 Heteroskedastisitas.........................................................................73

Lampiran 10 Regresi Linear Berganda..............................................................73


Lampiran 11 Uji Parsial (Uji t)..........................................................................74

xii
PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL KERJA

TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2019)

Oleh :

Yunita Evangelista Eta

17061034

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Likuidiitas

yang diproksikan Current Ratio (CR), Manajemen Modal Kerja yang diproksikan

Working Capital Turnover (WCT) terhadap Profitabilitas yang diproksikan Return

On Investment (ROI) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2018-2019. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 21

perusahaan dari 182 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linear berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji

parsial (uji t) dan alat bantu aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara parsial variabel Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Return

On Investment (ROI) dan variabel Working Capital Turnover (WCT) secara

parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : Likuiditas, Manajemen Modal Kerja, Profitabilitas

xiii
THE EFFECT OF LIQUIDITY AND WORKING CAPITAL MANAGEMENT

ON PROFITABILITY (Emprical Study on Manufacturing Companies listed on

the Indonesia Stock Exchange in 2018-2019)

By :

Yunita Evangelista

Eta 17061034

ABSTRACT

This study aims to determine how much the influence of Liquidity as proxied by

Current Ratio (CR), Working Capital Manajemen as proxied by Working Capital

Turnover (WCT) on Profitability proxied by Return On Investment (ROI) in

Manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2019.

The sample in this study used purposive sampling method so that the number of

samples obtained was 21 companies from 182 companies. The data analysis

technique used is multiple linear regression analysis with hyphothesis testing

using a partial test (t test) and SPSS 23 application tools. The results show that

partially the Current Ratio (CR) variable has an effect on Return On Investment

(ROI) and Working Capital Turonver (WCT) variable partially has ,no effect on

Return On Investment (ROI) in Manufacturing companies listed on the Indonesia

Stock Exchange.

Keywords : Liquidity, Working Capital Management, Profitability

xiv
BAB 1

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari segi Globalisasi, pertumbuhan dan perkembangan industri saat

ini menyebabkan pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan

konsumen terhadap suatu produk dalam upaya memenuhi kebutuhan. Indonesia

tergolong negara dengan jumlah penduduk sangat banyak. Seiring dengan jumlah

penduduk yang sangat besar, tingkat konsumsi masyarakat pun ikut meningkat.

Besarnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat menjadikan

indonesia dikenal dunia sebagai target pasar potensial. Berbagai macam produk

laku laris manis ketika dijual di Indonesia. Melihat besarnya tingkat konsumsi

masyarakat, maka Indonesia menjadi target investasi para investor. Oleh sebab itu,

perusahaan di indonesia harus meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat

bersaing secara nasional maupun global.

Melihat kondisi perekonomian yang dinamis, perusahaan perlu

meningkatkan kinerja perusahaan guna menjaga kestabilan keadaan perusahaan

dengan pertimbangan-pertimbangan, diantaranya adalah menjaga tingkat

likuiditas. Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir 2017:129) dalam penelitian

ini penulis menggunakan Current Ratio (CR) untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Selain mampu memenuhi

kewajibannya, perusahaan juga perlu memperhatikan dana untuk membiayai


1
2

kegiatan operasional sehari-hari guna meningkatkan nilai perusahaan. Dana yang

digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

kerja. Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar (Kasmir,

2017:250).

Adanya modal kerja sangatlah penting di dalam perusahaan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan Ratio WTC (Working Capital Turnover)

untuk mengetahui perputaran modal kerja untuk setiap periode dalam suatu

perusahaan. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk

mencapai keuntungan maksimal atau mendapatkan laba. Untuk mengukur tingkat

keuntungan perusahaan, dapat diukur menggunakan rasio profitabilitas.

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan (Kasmir, 2017:196). Dalam penilitian ini peneliti mengukur

keuntungan perusahaan menggunakan rasio Return On Investmen (ROI) yaitu

rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

setelah pajak dengan menggunakan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan.

Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur

berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan

perusahaan, semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh perusahaan maka ada

peluang untuk meningkatkan gaji karyawan (Sartono, 2014). Profitabilitas yang

tinggi akan mendukung kegiatan operasional secara maksimal.

Adapun fenomena yang terjadi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di BEI yaitu PT HM Sampoerna Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih


tertinggi di antara perusahaan manufaktur lainnya. Perusahaan berkode saham

HMSP tersebut berhasil mengalami pertumbuhan laba bersih dari Rp 13,5 triliun

pada tahun 2018 naik menjadi Rp 13,7 triliun pada tahun 2019. Posisi kedua

ditempati PT Gudang Garam Tbk telah mencetak pertumbuhan laba bersih dari Rp

7,7 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 10,8 triliun pada tahun 2019, dan posisi

ketiga ditempati PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang mengalami pertumbuhan

laba dari Rp 4,9 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 5,9 triliun 2019

(www.idx.co.id ). Berikut data persentase ROI pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI :

Tabel 1.1 Data ROI Perusahaan Manufaktur Periode 2018-2019

ROI (%)

No Kode Perusahaan Tahun

2018 2019

1 ADES 6,01 10,20

2 AUTO 4,28 5,10

3 BUDI 1,49 2,13

4 CPIN 16,46 12,37

5 GGRM 11,28 13,83

6 HMSP 29,05 26,96

7 ICBP 13,56 13,84

8 INDF 5,13 6,13

9 INTP 4,12 6,62

10 ISSP 0,75 2,89


11 JPFA 9,78 7,48

12 MDKI 3,69 3,56

13 MLBI 42,39 41,63

14 SIDO 19,89 22,83

15 SIPD 1,19 3,22

16 SMGR 6,08 2,97

17 SMSM 22,61 20,56

18 TBLA 4,68 3,8

19 UCID 2,52 4,79

20 ULTJ 12,62 15,67

21 UNVR 44,68 35,8

Sumber : data diolah penulis.

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan data persentase masing-masing

perusahaan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dimana dapat dilihat dan

dijelaskan bahwa ROI pada PT Akasha Wira Internasional Tbk tahun 2018-2019

mengalami kenaikan dari 6,01% menjadi 10,20%. PT Astra Otoparts Tbk, ROI

tahun 2018-2019 mengalami kenaikan 4,28% menjadi 5,10%. ROI PT Budi

Starch & Sweetner Tbk tahun 2018-2019 meningkat dari 1,49% menjadi 2,13%.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun 16,46%

menjadi 12,37%. PT Gudang Garam Tbk, ROI tahun 2018-2019 meningkat dari

11,28% menjadi 13,83%. PT HM Sampoerna Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun

dari 29,05% menjadi 26,96%. ROI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun

2018-2019 meningkat dari 13,56% menjadi 13,84%. PT INdocement Tunggal


Prakarsa Tbk, ROI tahun 2018-2019 mengalami kenaikan dari 4,12% menjadi

6,62%. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, ROI tahun 2018-2019

mengalami peningkatan 0,75% menjadi 2,89%. ROI, PT JAPFA Comfeed

Indonesia Tbk mengalami penurunan dari 9,78% menjadi 7,48%. PT Emdeki

Utama Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun 3,69% menjadi 3,56%. PT Multi

Bintang Indonesia Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun 42,39% menjadi 41,63%.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, ROI tahun 2018-2019 meningkat

dari 19,89% menjadi 22,83%. PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk, ROI tahun 2018-

2019 meningkat 1,19% menjadi 3,22%. ROI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

tahun 2018-2019 menurun dari 6,08% menjadi 2,97%. PT Selamat Sempurna

Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun 22,61% menjadi 20,56%. PT Tunas Baru

Lampung Tbk, ROI tahun 2018-2019 menurun 4,68% menjadi 3,8%. PT Unii-

Charm Indonesia Tbk, ROI tahun 2018-2019 mengalami peningkatan dari 2,52%

menjadi 4,79%. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk, ROI tahun 2018-2019

meningkat dari 12,62% menjadi 15,67%. PT Unilever Indonesia Tbk, ROI tahun

2018-2019 mengalami penurunan dari tahun 44,68% menjadi 35,8%.

ROI merupakan salah satu indikator untuk menngukur kinerja keuangan

perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

total aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja

perusahaan semakin baik. Analisis rasio tersebut memungkinkan manajer

keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan

yang akan menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan.


Penelitian terdahulu terkait topik pengaruh likuiditas (CR) dan manajemen

modal kerja (WCT) terhadap profitabilitas (ROI) telah dikemukan oleh

Almansyah dan Muchlas (2016) menunjukan bahwa variabel Current Rasio (CR)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI), variabel

Working Capital Turnover (WCT) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Return On Investmen (ROI), variabel Debt To Equity Rasio (DER) secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

Wenny (2018). Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa

Current Rasio, Working Capital Turnover, dan Total Asset Turnover memiliki

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Return On Investment. Secara

parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa total perputaran aset memiliki

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Return On Investment, sedangkan

Current Rasio dan Working Capital Turnover tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Investment. Menhard (2017). Hasil dari penelitian ini adalah

secara parsial Current Rasio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return

On Investment, dan Quick Rasio tidak berpengaruh positif maupun signifikan

terhadap Return On Investment, dan secara simultan Current Rasio dan Quick

Rasio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Investment.

Kevin (2017). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel CR dan

DER secara parsila berpengaruh negative terhadap ROI dan secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROI. Sementara Ristani, et al (2015) dalam

penelitiannya menunjukan bahwa variable likuiditas dan efisiensi modal kerja

berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil uji statistik


secara parsial menunjukan bahwa variabel likuiditas berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan dan variabel efisiensi modal kerja tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan kajian empiris tersebut, dapat diketahui bahwa hasil analisis

dari beberapa penelitian terdahulu mempunyai hasil analisis yang berbeda-beda,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengadopsi

kembali variabel rasio likuiditas di proksikan dengan Current Rasio (CR), modal

kerja di proksikan dengan Working Capital Turnover (WCT), dan profitabilitas di

proksikan dengan Return On Investment (ROI), guna untuk mengetahui apakah

hasil penelitian saat ini memiliki hasil yang sama atau tidak dengan hasil

penelitian terdahulu jika ada perbedaan maka itu merupakan hasil penelitian saat

ini.

Objek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Alasan peneliti

memilih objek penelitian dengan menggunakan perusahaan manufaktur adalah

dikarekan perusahaan ini memiliki sifat yang non siklikal. Non siklikal memiliki

arti bahwa pertumbuhan sektor industri ini lebih stabil dan tidak mudah

terpengaruh oleh musim atau terjadinya perubahan kondisi perekonomian secara

inflasi atau dengan kata lain, kelancaran dalam melakukan proses yang

menghasilkan produk dengan nilai ekonomis yang dapat dilihat atau nyata dalam

bentuk produk. Perusahaan ini akan tetap terjamin karena bergerak pada bidang

industri pokok manusia. Hal itu disebabkan karena kebutuhan masyarakat akan

sandang dan pangan yang tidak akan berhenti meskipun dalam kondisi apapun.

Melihat kondisi inilah maka banyak sektor perusahaan-perusahaan tertarik untuk


masuk ke dalam dan menjalin target yang banyak diminati oleh para investor. Dari

latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL KERJA

TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2019”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-

2019?

2. Apakah Manajemen Modal Kerja berpengaruh terhadap Profitabilitas pada

perusahaaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2018-2019?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta

mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada, penelitian ini akan dibatasi

pada pengaruh Likuiditas diproksikan dengan Current Rasio (CR), Manajemen

Modal Kerja diproksikan dengan Working Capital Turnover (WCT), terhadap

Profitabilitas diproksikan dengan Return On Investment (ROI) pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2019.


D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap profitabilitas pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2018-2019.

2. Untuk mengetahui pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap

Profitabilitas pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2018-2019.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian maka hasil penilitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi dari ilmu yang diperoleh selama

mengikuti perkuliahan, dan memberikan kontribusi pada pengembangan

teori, terutama kajian tentang Profitabilitas, Likuiditas dan Manajemen

Modal Kerja, dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas

dan meningkatkan kemampuan untuk berpikir kritis terhadap

permasalahan yang terjadi di perusahaan.

b. Bagi almamater
Penilian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka,

sehingga dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan bagi peneliti

lain mengenai pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja

terhadap Profitabilitas pada perusahaan yang dilakukan penelitian.

2. Manfaat praktis

a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran bagi pihak

perusahaan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi tentang sejauh mana

pengaruh Manajemen Modal Kerja, dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI), memberikan informasi kepada perusahaan tentang bagaimana

pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja dalam menentukan

laba perusahaan.

b. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan pembaca mengenai bagaimana pengaruh Likuiditas dan

Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas serta dapat menjadi

bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

F. Kerangka Penulisan Skripsi

Untuk mengetahui isi penelitian, penelitian akan disusun dalam 5 (lima)

bagian, antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah

penelitian, perumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta kerangka penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini menjabarkan teori serta regulasi yang digunakan sebagai dasar

analisis dalam melaksanakan penelitian, juga menjelaskan kerangka

pemikiran yang didukung dengan penelitian terdahulu serta pengembangan

hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan desain penelitian, objek penelitian, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan serta teknik analisis data yang

dilakukan peneliti.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberi gambaran umum penelitian, proses analisis data,

menjabarkan hasil dan pembahasan penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Bab terakhir ini menguraikan kesimpulan dari penelitian

implikasi/saran dan keterbatasan penelitian.


BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Agency Theory

Agency theory merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis

perusahaan yang dipakai selama ini. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya

hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan

pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manjer. Agency Theory dapat

digunakan oleh manajemen dalam pengungkapan melalui perilaku yang

didasari oleh dua motivasi, yaitu : motivasi opportunistic dan motivasi

signalling (Beaver, 2018). Motivasi opportunistic, pada motivasi ini

manajemen cenderung menggunakan kebijakan aggressive accounting

(Penman, 2018), sedangkan motivasi signalling, manajemen cenderung

memanage accrual yang mengarah pada persistensi laba, dengan cara

memperbaiki kualitas laporan keuangan melalui angka-angka akuntansi yang

mengarah pada kualitas laba (Sloan; Dechow and Dichev) dalam (Afriyani,

2018).

Konsep likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

melunasi sejumlah utang jangka pendek (Harmono, 2018). Dimensi konsep

likuiditas mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh

mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang didanai dari utang

12
13

lancar dan saldo kas perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan

kemampuan melunasi hutang jangka pendek semakin tinggi pula.

Likuiditas dan profitabilitas saling berkaitan, dikarenakan jika perusahaan

dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya menggunakan aset lancarnya,

maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki cukup dana yang

tersedia untuk membayar liabilitasnya yang akan berdampak pada keuntungan

bagi perusahaan. Namun jumlah aset lancar yang terlampau banyak, itu

menandakan manajemen tidak mampu mengelola aset lancar dengan baik

sehingga berdampak pada kerugian karna adanya aset yang tak terpakai secara

optimal (Van Home dan Wachowics, 2019).

Dikatakan bahwa, manajemen modal kerja diyakini sangat berpengaruh

terhadap tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Berdasarkan manajemen

modal kerja ini, para analisis atau investor dapat menilai kinerja suatu

perusahaan efektif atau efisien dalam melakukan aktivitas operasionalnya. Jika

sebuah perusahaan mempunyai kinerja yang tidak efisien, penagihan piutang

tertunda atau banyaknya persediaan menumpuk di gudang, maka hal tersebut

dapat terlihat pada meningkatnya modal kerja (Ross, et al. 20018).

2. Profitabilitas

a. Pengertian profitabilitas

Menurut Harahap (2014:304) profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.


Menurut Kasmir (2016:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba.

b. Tujuan dan manfaat rasio profitabilitas

Menurut Kasmir (2016:197), tujuan penggunaan rasio profitabilitas

bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5. Untuk melihat produkivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Adapun manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas manurut

Kasmir (2016:198) adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.


3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan laba sendiri.

4. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunaakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

c. Jenis-jenis profitabilitas

Menurut Kasmir (2016:115) secara umum terdapat empat jenis utama

yang digunakan dalam menilai tingkat profitabilitas, diantaranya :

1. Profit Margin (Profit Margin On Sales)

Profit Margin atau rasio margin atau margin laba atas penjualan,

merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin

laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara

membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan

bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama Profit Margin.

Rumusnya sebagai berikut :

2. Return On Investment (ROI)

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama

Return On Investment (ROI) atau Return On Total Assets, merupakan

rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran

tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Rumusnya sebagai berikut :

(Kasmir 2016:136)
3. Return On Equity (ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau Return On Equity atau rentabilitas

modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik.

Artinya posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula

sebaliknya. Rumusnya sebagai berikut :

4. Laba per lembar saham (Earning Per Share)

Rasio per lembar saham (Earning Per Share) atau disebut juga

dengan rasio nilai buku, merupakan rasio untuk mengukur

keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang

saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk

memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi,

maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan pengertian

lain, bahwa tingkat pengembalian tinggi. Rumusnya sebagai berikut :

(Kasmir 2016:137)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Return On Investment

(ROI) untuk mengukur efektifitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

3. Return On Investment

a. Pengertian Return On Investment (ROI)


Menurut Kasmir (2016:202), ROA atau biasa disebut ROI merupakan

rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan

dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas

manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, hasil

pegembalian investasi menunjukkan produktifitas dari seluruh dana

perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil

(rendah) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya

rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi

perusahaan.

Menurut Hery (2015), ROA merupakan rasio yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Dengan

kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam

total asset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total

asset.

Menurut Muhardi (2013), Return On Asset menunjukkan seberapa besar

return yang dihasilkan oleh setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam

bentuk asset. Menurut Hanafi (2017), Return On Asset adalah rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

menggunakan Total Asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah

disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.


Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Return On Investment

(ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan,

b. Perhitungan ROI

Return On Investment (ROI) dinyatakan dalam persentase dan dihitung

dengan rumus :

(Kasmir, 2016:136)

Return On Investment (ROI) merupakan perhitungan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

setelah pajak dengan menggunakan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. Return On Investment (ROI) juga

merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

4. Likuiditas

a. Pengertian Likuiditas

Menurut Kasmir (2016:129) Likuiditas (Liquidity Ratio) merupakan

rasio yang menggambarkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya, apabila perusahaan

ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama

utang yang sudah jatuh tempo.

Menurut Sutrisno (2012:14) menyatakan bahwa likuiditas merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Dari pengertian-pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.

b. Jenis-jenis Likuiditas

Menurut Hanafi dan Halim (2012:75), rasio-rasio yang digunakan

dalam rasio likuiditas ini ada dua, diantaranya adalah :

1. Rasio lancar (Current Ratio)

Menurut Hanafi dan Halim (2015:79), menjelaskan rasio lancar

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya

(aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau

satu siklus bisnis).

Dapat diihitung dengan rumus sebagai berikut :

(Hanafi dan Halim 2015:75)

2. Rasio cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio)

Menurut Hanafi dan Halim (2015:75), rasio cepat (Quick Ratio)

yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi perseediaan

dengan hutang lancarnya. Dalam rasio ini jumlah persediaan

(inventory) sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar yang

paling likuid, sementara dengan Quick Ratio dimaksudkan untuk

membandingkan aktiva yang lebih lancar.

Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


(Hanafi dan Halim, 2015:75)

Sedangkan menurut Kasmir (2016:134) jenis-jenis likuiditas sebagai

berikut :

1. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalm membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk

menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio

lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat

keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Rumus untuk

mencari Current Ratio adalah sebagai berikut :

2. Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang

jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai

persediaan (inventory). Hal ini dilakukan karena persediaan

dianggap memerlukan waktu lebih lama untuk diuangkan, apabila

perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar


kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, rumus

untuk mencari Quick Ratio sebagai berikut :

3. Cash Ratio

Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas

atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan bank

(yang dapat ditarik setiap saat). Rumus untuk mencari Cash Ratio

adalah sebagai berikut :

4. Rasio perputaran kas

Rasio perputaran kas (Cash Turnover) berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang

dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.

Artinya rasio digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas

untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan

dengan penjualan. Rumus untuk mencari rasio perputaran kas adalah

sebagai berikut :

5. Inventory To Net Working


Capital Inventory To Net Working Capital merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara

jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal

kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan

utang lancar. Rumus untuk mencari Inventory To Net Working

Capital adalah sebagai berikut :

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Current Ratio untuk

mengukur tingkat likuiditas.

5. Current Ratio (CR)

a. Pengertian Current Ratio (CR)

Menurut sartono (2010:116) menyatakan bahwa Current Ratio adalah

rasio yang menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial

jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan

oleh besar kecilnya aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas meliputi

kas, surat berharga, piutang dan persediaan.

Menurut Kasmir (2016:134) menyatakan bahwa rasio lancar atau

Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo

pada saat ditagih secara keseluruham. Dengan kata lain seberapa banyak

aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang

segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk

untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.


Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (CR) pada

dasarnya adalah sebuah rasio keuangan yang merupakan hasil dari

perbandingan antara aktiva lancar terhadap hutang lancar.

b. Perhitungan Current Ratio (CR)

Rumus perhitungan Current Ratio (CR) manurut Kasmir (2014:134)

adalah sebagai berikut :

Current Asset dimaksudkan merupakan harta perusahaan yang dapat

dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun) meliputi kas,

bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka,

pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan

aktiva lancar lainnya. Sedangkan Current Liabilities yang dimaksud

adalah kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal satu tahun)

meliputi utang dagang, utang gaji, utang pajak, biaya diterima dimuka.

6. Modal Kerja

a. Pengertian modal kerja

Manurut Sawir (2017:129) bahwa modal kerja adalah keseluruhan

aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan atau dana yang harus tersedia

untuk membiayai kegiatan operasi sehari-hari seperti pembelian bahan

baku,pembayaran listrik, upah buru, hutang dan pembayaran lainnya.

Sutrisno berpendapat bahwa (2012:49) modal kerja merupakan salah

satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan karena tanpa
modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk

menjalankan aktivitasnya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja

sangat penting oleh perusahaan karena modal kerja merupakan dana yang

harus tersedia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

seperti pembelian bahan baku, pembayaran listrik, telepon, upah buruh,

dan pembayaran lainnya.

b. Konsep modal kerja

Menurut Sawir (2017:131) berdasarkan berbagai pengertian

sebelumnya terdapat tiga konsep dalam modal kerja yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam

dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva

yang sekali berputar kembali dalam bentuk atau aktiva dimulai dari

aktiva tertanam didalamnya dapat bebas lagi dalam waktu yang

pendek. Dengan demikian modal kerja dalam konsep ini adalah

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.

2. Konsep kualitatif

Dalam konsep ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan

besarnya jumlah utang lancar atau utang yang harus segera dibayar.

3. Konsep fungsional

Modal kerja menurut konsep ini adalah konsep yang mendasarkan

pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Pendapatan


yang dimaksud adalah pendapatan dalam satu periode accounting

(current income) bukan pada periode-periode berikutnya (future

income).

c. Manajemen modal kerja

Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat

penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan

(Hanafi, 2015:125). Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal

kerja akan menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga

kegiatan perusahaan dapat terhambat atau terhenti sama sekali.

Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja aktivitas

operasional perusahaan secara optimal sehingga mampu menigkatkan

kemakmuran perusahaan itu sendiri. Efisiensi modal kerja menunjukkan

prestasi manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan secara

optimal. Semakin efisien penggunaan modal kerja maka semakin baik

kinerja perusahaan. Efisiensi dalam pegelolaan modal kerja juga sangat

diperlukan untuk menjamin kelangsungan atau keberhasilan jangka

panjang dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Seperti yang dinyatakan oleh Syamsuddin (2014:200) bahwa efisiensi

dalam modal kerja sangat diperlukan untuk menjamin keberlangsungan

atau keberhasilan jangka panjang dan mencapai tujuan perusahaan secara

keseluruhan yang di dalam hal ini memperbesar bagi para pemilik.

Keberhasilan jangka panjang sangat dipengaruhi oleh keberhasilan jangka

pendek oleh karenanya efisiensi pengelolaan kerja ini penting untuk


dilakukan karena mendorong perusahaan untuk mencapai tujuan jangka

pendek. Dalam menghitung besarnya efisiensi modal kerja dapat

digunakan rasio-rasio antara lain sebagai berikut :

1. Perputaran modal kerja (Working Capital Turnover)

Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang

dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Formulasi

dari Working Capital Turnover (WCT) adalah sebagai berikut :

(Sawir, 2017:16)

2. Perputaran persediaan (Inventory Turnover)

Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang

dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk

menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan seberapa baiknya

manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Formulasi

dari (Inventory Turnover) adalah sebagai berikut :

(Sawir 2017:15-17)

3. Perputaran piutang (Receivable Turnover)

Rasio menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan.

Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja yang ditanamkan

dalam piutang rendah. Formulasi dari Receivable Turnover adalah

sebagai berikut :
(Sawir. 2017:16)

d. Tujuan manajemen modal kerja

Manajemen modal kerja memiliki beberapa tujuan (Kasmir, 2012)

yaitu :

1. Dalam rangka pemenuhan profitabilitas bagi perusahaan.

2. Adanya ketersediaan modal kerja maka perusahaan akan mampu

membayar kewajiban sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Untuk mengoptimalkan aktiva lancar dalam peningkatan penjualan.

4. Sebagai proteksi bila krisis modal kerja melanda dikarenakan nilai

aktiva lancar yang fluktuatif.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan WCT (Working Capital

Turnover) untuk melakukan penilaian tingkat efektifitas modal kerja pada

periode tertentu. Rasio tersebut dapat dihitung melalui perbandingan

penjualan dengan modal kerja (rata-rata).

7. Working Capital Turnover (WCT)

a. Pengertian WCT (Working Capital Turnover)

Menurut Riyanto (2010:335) Working Capital Turnover (WCT)

merupakan rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja

dalam pencapaian penjualan.

Menurut Sawir (2017:16) WCT (Working Capital Turnover)

merupakan rasio yang menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah)

yang dpat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Working Capital Turnover

(WCT) adalah rasio yang menunjukkan banyaknya penjualan (dalam

rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja)

b. Perhitungan Working Capital Turnover (WCT)

Rumus perhitungan Working Capital Turnover (WCT) menurut Sawir

(2017:16) adalah sebagai berikut :

B. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas dan manajemen

modal kerja terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh peneliti-peneliti

terdahulu adalah sebagai berikut :

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

1. Drs. Mangasa Pengaruh Hasil penelitian ini

Sinurat, SH, Msi, Modal Kerja menunjukkan bahwa

Drs. Rusliaman terhadap secara parsial perputaran

Silahaan, MM dan Profitabilitas kas memiliki pengaruh

Rekacuyanti Haloho, pada positif dan signifikan

SE. (2020) Perusahaan terhadap Return On Asset

Manufaktur (ROA) dan perputaran

Sektor Barang persediaan memiliki

Konsumsi yang pengaruh positif dan


Terdaftar di BEI signifikan terhadap Return

On Asset (ROA) pada

perusahaan manufaktur

sektor konsumsi yang

terdaftar di BEI.

2. Mikha Merianti Pengaruh Hasil penelitian ini

Pitoyo dan Henny Likuiditas manunjukkan bahwa

Setyo Lestari (2018) Terhadap variabel rasio super

Profitabilitas cepat/rasio kas memiliki

Perusahaan pengaruh negativ

Manufaktur signifikan terhadap

yang Terdaftar profitabilitas Return On

di BEI Asset (ROA) dan rasio

perputaran persediaan

memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap

profitabilitas Return On

Capital (ROCE)

wiraswasta, sedangkan

rasio lancar, rasio cepat,

rasio super cepat, rasio

perputaran aset saat ini,

rasio perputaran
persediaan, dan periode

pengumpulan rata-rata

tidak berpengaruh pada

profitabilitas

pengembalian aset (ROA),

laba atas ekuitas (ROE),

laba pada modal dan

wiraswasta (ROCE).

3. Menhard (2017) Pengaruh Hasil dari penelitian ini

Current Ratio, adalah secara parsial

dan Quick Ratio Current Ratio berpengaruh

Terhadap positif dan signifikan

Return On terhadap Return On

Investment pada Investment, dan Quick

Perusahaan Ratio tidak berpengaruh

Transportasi di positif maupun signifikan

BEI terhadap Return On

Investment, sedangkan

secara simultan Current

Ratio dan Quick Ratio

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Return

On Investment.
4. Agus Rahman Pengaruh Hasil penelitian

Almansyah dan Likuiditas, menunjukkan bahwa

Zainul Muchlas Efisiensi Modal variabel Current Ratio

(2016) Kerja dan (CR) secara parsial tidak

Laverage berpengaruh terhadap

Terhadap Return On Investment

Profitabilitas (ROI), variable Working

pada Capital Turnover (WCT)

Perusahaan secara parsial berpengaruh

Manufaktur signifikan terhadap Return

Sektor Industri On Investment (ROI)

Barang variabel Dept To Equity

Konsumsi yang Ratio (DER) secara parsial

Terdaftar di BEI tidak berpengaruh

signifikan terhadap Return

On Investment (ROI)

5. Endang W. K. Pengaruh Berdasarkan hasil analisis

Wardani (2019) Efisiensi Modal ditemukan bahwa Efisiensi

Kerja, Modal Kerja dan

Likuiditas dan Solvabilitas berpengaruh

Solvabilitas positif terhadap

Terhadap Profitabilitas, sedangkan

Profitabilitas likuiditas tidak


pada berpengaruh terhadap

Perusahaan Profitabilitas.

Manufaktur

Sektor Industri

Barang

Konsumsi yang

Terdaftar di BEI

6. Novia Dwiyanthi dan Pengaruh Berdasarkan hasil analisis

Gede Merta Sudiarth Likuiditas dan ditemukan bahwa Current

(2017) Perputaran Ratio (CR) berpengaruh

Modal Kerja negative terhadap

terhadap profitabilitas, perputaran

Profitabilitas kas berpengaruh positif

pada terhadap profitabilitas,

Perusahaan perputaran piutang

Manufaktur berpengaruh positif

Sektor Industri terhadap profitabilitas dan

Barang perputaran persediaan

Konsumsi berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

7. Virghina Ristanti Pengaruh Hasil uji statistik parsial

(2015) Likuiditas dan menunjukkan bahwa

Efisiensi Modal variabel likuiditas


Kerja terhadap berpengaruh terhadap

Profitabilitas profitabilitas dan variabel

(studi pada efisiensi modal kerja tidak

Perusahaan berpengaruh terhadap

food and profitabilitas. Sedangkan

secara simultan variabel


beverages yang
likuiditas dan efisiensi
Terdaftar
modal kerja berpengaruh
di BEI)
terhadap profitabilitas.

8. Wenny Anggeresia Analisis Hasil penelitian secara

Ginting (2018) Pengaruh simultan menunjukkan

Current Ratio, bahwa Current Ratio,

Working Working Capital Turnover

Capital dan Total Asset Turnover

Turnover, dan memiliki pengaruh yang

Total Asset signifikan dan positif

Turnover terhadap Return On

terhadap Return Investment. Secara parsial

on Investment hasil penelitian

menunjukkan bahwa total

perputaran aset memiliki

pengaruh yang signifikan

dan positif terhadap


Return On Investment,

sedangkan Current Ratio

dan Working Capital

Turnover tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Return On

Investment.

9. Kevin Benz Susanto Pengaruh Hasil penelitian

(2017) Current Ratio menunjukkan bahwa

dan Total Debt variabel CR dan DER

Equity Ratio secara parsial berpengaruh

terhadap Return negative terhadap ROI

On Investment sedangkan secara simultan

pada sub sektor tidak berpengaruh

property dan signifikan terhadap ROI.

real estate yang

terdaftar di BEI

Sumber : Penelitian Terdahulu

C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Investment

Likuiditas menunjukkan seberapa besar perusahaan dalam melunasi

liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Perusahaan

yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi terhindar dari risiko kegagalan


melunasi liabilitas jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas

yang tinggi akan berpengaruh terhadap profit yang diperoleh (Kasmir,

2018). Current Ratio merupakan sebuah rasio likuiditas yang

menggambarkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang

diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat (Sutrisno,

2018).

Investor dapat menggunakan rasio ini untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menutup hutang lancarnya dengan aset lancar yang

dimiliki. Menurut Sartono (2012:206), semaki tinggi Current Ratio berarti

semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Menhard (2017)

dan Virgina Ristanti (2015) secara parsial likuiditas berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan landasan teoritis mengenai likuiditas dan profitabilitas yang

dikembangkan serta hasil-hasil penelitian terdahulu, maka penulis ingin

menguji apakah likuiditas yang diproyeksikan CR (Current Ratio)

mempengaruhi profitabilitas yang diproyeksikan ROI (Return On

Investment). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Return On Investment.

2. Pengaruh Working Capital Turnover terhadap Return On Investment

Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva

lancar, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan

aktiva lancar lainnya (Hanafi, 2016). Dalam penelitian ini, untuk mengukur
efisiensi modal kerja dengan menggunakan perputaran modal kerja dimana

diukur dengan membandingkan antara penjualan dengan modal kerja bersih

(aktiva lancar dikurang hutang lancar).

Tingkat perputaran modal kerja mengukur berapa kali aktiva lancar

mampu berputar untuk menghasilkan penjualan. Semakin cepat modal kerja

berputar semakin banyak penjualan yang berhasil tercipta. Perputaran modal

kerja yang semakin cepat menunjukkan aktiva lancar yang diterima oleh

perusahaan semakin cepat (Samsuddin, 2018). Penelitian oleh Agus

Almansyah dan Muchlas (2016) menunjukkan bahwa variabel Working

Capital Turnover secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On

Investment. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan Endang W. K.

Wardani (2019) yang menyatakan bahwa Modal Kerja berpengaruh

terhadap Profitabilitas.

Berdasarkan penelitian dan landasan teoritis mengenai modal kerja dan

profitabilitas, maka penulis ingin menguji apakah perputaran modal kerja

bisa mempengaruhi besarnya profitabilitas (ROI) sehingga hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

H2 : Terdapat pengaruh Working Capital Turnover (WCT) terhadap

Return On Investment

D. KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Sugiyono (2015:60), kerangka berpikir adalah model berpikir

konseptual yang merupakan eksplorasi dari tinjauan teori dan penelitian

terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan


merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan

hipotesis. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu Likuiditas

(CR) dan Manajemen Modal Kerja (WCT) dalam satu variabel dependen yaitu

Profitabilitas (ROI). Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian

terdahulu di atas maka kerangka konseptual penelitian adalah sebagai berikut :

Likuiditas
(X1)
Profitabilitas
(Y)

Modal Kerja
(X2)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Sumber : Data diolah peneliti, 2021.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan studi empiris yang

dilakukan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2018-2019 dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Metode

kuantitatif menurut Sugiyono (2015) yaitu penelitian yang berdasarkan pada

filsafat positivisme yang digunakan pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian kuantitatif/statistik.

Metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode kuantitatif berupa angka-angka yang berasal dari pengukuran dengan

menggunakan skala terhadap varabel-variabel yang ada dalam penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini mengambil data sekunder yang telah tersedia di

website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Website tersebut

menyediakan informasi laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang

dibutuhkan dari periode 2018-2019. Pemilihan BEI sebagai lokasi penelitian

dikarenakan BEI adalah bursa pertama di Indonesia yang dianggap memiliki

informasi perusahaan dan data keuangan yang lengkap dan terorganisir.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

38
39

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obek/subyek

yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018).

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah data laporan

keuangan perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia pada periode 2018-2019 sebanyak 182 perusahaan.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2018) pengertian purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan

menggunakan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel

memiliki kriteria yang sesuai dengan penulis tentukan. Oleh karena itu,

penulis memilih teknik purposive sampling dengan menetapkan

pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus

dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dan mengacu pada penelitian

Melviana Lince (2019) yaitu :

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2018-2019.

2. Perusahaan Manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah sebagai

mata uang laporan.

3. Perusahaan Manufaktur yang tidak rugi selama tahun 2018-2019.


4. Perusahaan Manufaktur yang memiliki data lengkap dengan variabel

yang digunakan dalam penelitian.

5. Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan

keuangan dalam jutaan rupiah.

D. Jenis Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data dokumenter dan untuk jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasi dan tidak dipublikasi (Indriantoro dan

Supomo, 2012). Sehingga data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan tahunan periode 2018-2019. Data dapat diperoleh dari

situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Serta dari website masing-masing

perusahaan yang akan dijadikan sampel.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode studi dokumentasi dengan mendapatkan data berupa laporan tahunan

dan laporan berkelanjutan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2018-2019, dan

menggunakan bantuan program SPSS untuk mengolah data. Sedangkan studi

pustaka dilakukan dengan cara mencari, menggunakan dan memahami

beberapa literatur seperti jurnal, artikel, paper, dan literatur lain yang

berhubungan dengan topik dalam penelitian ini. Setelah itu dilanjutkan dengan

pencatatan dan perhitungan.


F. Definisi Operasional

1. Definisi variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2018) variabel penelitian merupakan suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagia berikut :

a. Variabel bebas (variabel independen)

Menurut Sugiyono (2014:59) variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependent (terikat). Keberadaan variabel ini dalam

penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya

fokus atau topik penelitian. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan

variabel X. variabel independen dalam penelitian ini adalah Likuiditas

(CR) dan Manajemen Modal Kerja (WCT) yang diproksikan sebagai

berikut :

X1 : Likuiditas (CR)

X2 : Modal Kerja (WCT)

b. Variabel terikat (variabel dependen)

Menurut Sugiyono (2014:59), menyatakan bahwa variabel

dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupakan variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik


penelitian. Variabel ini disimbolkan dengan Y. Variabel terikat yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Profitabilitas (ROI).

2. Definisi operasional

Operasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian

menjadi konsep, dimensi, dan ukuran yang diarahkan untuk memperoleh

nilai variabel lainnya. Disamping itu, tujuannya adalah untuk memudahkan

pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian ini, (Helvi,

2017). Pada penelitian ini, operasional variabelnya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Pengukuran

CR (X1) Rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka


(Kasmir, 2014: 134)
pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat

ditagih secara keseluruhan.

(Kasmir, 2014:134)

WCT (X2) Rasio ini menunjukkan

banyaknya penjualan (dalam


(Sawir, 2012:16)
rupiah) yang dapat

diperoleh perusahaan untuk

tiap rupiah modal kerja.

(Sawir, 2012:16)
ROI (Y) Rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba (Kasmir, 2014:136)

bersih setelah pajak dengan

menggunakan hasil (return)

atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam

perusahaan (Kasmir,

2014:136)

G. Metode Analisis Data

Analisis kualitas data bertujuan untuk menguji apakah data dari sebuah

penelitian sudah valid dan sesuai untuk diteliti.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dipergunakan untuk memberikan gambaran data

yang kita punyai secara deskriptif, seperti nilai-nilai umum dalam statistik

diantaranya nilai rata-rata (mean), nilai minimal, nilai maksimal, standar

deviasi (Sarwono, 2016:53). Analisis deskriptif merupakan penelitian yang

digunakan untuk mengetahui nilai variabel independen dan variabel

dependen. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai pengaruh

Likuiditas (CR) dan Manajemen Modal Kerja (WCT) terhadap

Profitabilitas (ROI) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2018-2019.


2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda terhadap

hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian

asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model

regresi linear, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai eror yang berdistribusi

normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki

distribusi normal, sehingga layak dilakukan pengujian statistik.

Pengujian normalitas data menggunakan test (Santoso, 2012:293),

dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas

(asytotic significance) yaitu :

1. Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi dari model regresi

adalah normal.

2. Jika probabilitas < 0,05, maka distribusi dari model regresi

adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Pengujian multikolinearitas adalah pengujian yang mempunyai tujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel independen (Ghozali, 2016). Untuk mendeteksi ada


tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF.

Semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar VIF maka semakin

mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dasar pengambilan

keputusan untuk pengujian multikolinearitas dengan tolerance value

atau variance inflation factor (VIF) pada tabel Coefficients (Duwi

Priyatno, 2013) yaitu :

1. Apabila nilai tolerance > 0,10 serta nilai VIF < 10 maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat multikolinearitas.

2. Apabila nilai tolerance < 0,10 serta nilai VIF > 10 maka

terdapat multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi pada

penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson dengan

menggunakan angka batas bawah -2 dan batas atas 2. Jika angka

Durbin Watson berada di antara -2 sampai dengan 2 berarti tdak

terdapat autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang tahun berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya.

d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).

Dasar analisis heteroskedastisitas :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda.

Menurut Ghozali (2013:96) bahwa analisis linear berganda bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen

(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linear berganda

akan dilakukan jika jumlah variabel independennya minimal 2.

Menurut Ghozali (2013:96) persamaan regresi linear berganda yang

ditetapkan adalah sebagai berikut :

Y = α + ƅ₁X₁ + ƅ₂X₂ + e

Keterangan :

Y = Profitabilitas
α = Konstanta

ƅ₁ ₋ ƅ₂ = Koefisien regresi

X₁ = Likuiditas

X₂ = Manajemen Modal Kerja

e = Error term, tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

4. Pengujian Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian secara parsial (individu) ini dilakukan untuk membuktikan

apakah pengaruh dari variabel independen secara parsial memiliki

pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen.

Berdasarkan nilai signifikan (Sig.) :

a. Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka ada pengaruh variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima.

b. Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis di tolak.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pemilihan Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel

dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan sehingga diperoleh sampel

perusahaan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 182

Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2019

2. Perusahaan Manufaktur yang tidak menggunakan mata (22)

uang rupiah

3. Perusahaan Manufaktur yang rugi selama tahun 2018- (36)

2019

4. Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data lengkap (25)

untuk dianalisis

5. Perusahaan Manufaktur yang penyajian jumlah dalam (78)

laporan keuangan tidak dalam jutaan rupiah

Jumlah sampel yang memenuhi criteria 21

Jumlah sampel penelitian (21 sampel, 2 tahun) 42

48
49

Sumber : www.idx.co.id data diolah peneliti, 2021.

B. Gambaran Umum Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Likuiditas

(CR) dan Manajemen Modal Kerja (WCT) terhadap Profitabilitas (ROI) dalam

pelaporan keuangan. Data rasio diperoleh dengan melihat rasio ROI yang

terlampir dalam Annual Report tahun 2018-2019 di website Bursa Efek

Indonesia.

C. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dipergunakan untuk memberikan

gambaran tentang suatu data yang dilihat dari jumlah data, range, nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang

dihasilkan dari variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi : Likuiditas yang diproksikan

dalam Current Ratio (CR) dan Working Capital Turnover (WCT) sebagai

variabel independen, Profitabilitas diproksikan Return On Investment

(ROI) sebagai variabel dependen pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI periode 2018-2019. Berikut ini hasil dari analisis statistik

deskriptif :
Tabel 4.2

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Sumber : data sekunder, 2021

Analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari 42 perusahaan yang


dijadikan sampel penelitian terlihat bahwa selama periode penelitian yaitu
tahun 2018-2019 dengan variabel dependen Profitabilitas (ROI)
mempunyai nilai minimum sebesar 0.00751 dan nilai maksimum sebesar
0.44676, sementara nilai standar deviasi sebesar 0.11918215 dan nilai rata-
rata sebesar 0.1249334. Variabel independen Likuiditas (CR) mempunyai
nilai minimum sebesar -4.12347 dan nilai maksimum sebesar 7.78356,
sementara nilai standar deviasi sebesar 2.29244560 dan nilai rata-rata
sebesar 2.8360371. Variabel independen Manajemen Modal Kerja (WCT)
mempunyai nilai minimum sebesar -13.86051 dan nilai maksimum
sebesar 571.50108, sementara nilai standar deviasi sebesar 106.6081195
dan nilai rata-rata sebesar 27.8530053.

2. Uji Asumsi
Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas ini untuk mengetahui apakah data yang

digunakan dalam analisis regresi berdistribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnof (K-S).

Adapun kriteria dalam pengujian Kolmogrov-Smirnof (K-S) adalah jika


nilai signifikansinya ≥ 0,05 berarti data berdistribusi normal. Berikut

adalah hasil uji normalitas :

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

Sumber : data sekunder, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.002 dimana nilai tersebut di bawah

nilai signifikansi yakni 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah

dalam model regresi terdapat korelasi antara variable independen.

Adapun kriterianya adalah jika nila tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10

berarti tidak ada multikolinearitas antar variable independen dalam


model regresi. Sedangkan apabila nilai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥

10 berarti terdapat gejala multikolinearitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : data sekunder, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa


nilai tolerance pada variable Likuiditas (CR) sebesar 0.951 dan nilai VIF
1.052, variable Manajemen Modal Kerja (WCT) nilai tolerance sebesar
0.951 dan VIF 1.052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
ada korelasi yang sempurna antara variable bebas (independen), sehingga
model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan metode Durbin

Watson dengan menggunakan angka batas bawah -2 dan batas atas 2.

Jika angka Durbin Watson berada di antara -2 sampai dengan 2 berarti

tidak terdapat autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi :


Tabel 4.5

Autokorelasi

Sumber : data sekunder, 2021

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi tabel 4.5 di atas nilai Durbin


Watson sebesar 1.313. Batasan terjadi autokorelasi angka Durbin Watson
berada di antara -2 atau 2, yaitu -2 < 1.313 < 2. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Gambar 4.1

Sumber : data sekunder, 2021


Berdasarkan hasil pengujian pada gambar 4.1 dapat diketahui bahwa
grafik tidak menunjukkan suatu pola yang jelas dan titik-titik tersebut
menyebar secara acak baik di bawah maupun di atas nilai 0 pada sumbuh
Y. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data hasil penelitian
tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda dapat ditunjukkan pada tabel 4.6

berikut ini :

Tabel 4.6

Analisis Regresi

Sumber : data sekunder, 2021


Model persamaan regresi linear berganda dari hasil analisis data pada
tabel 4.6 sebagai berikut :
Y=0.048+0.029X₁+0.000X₂
Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka interpretasi untuk konstanta
dan masing-masing koefisien regresi dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta (a): 0.048
Angka atau konstanta ini menjelaskan bahwa jika semua variabel
bebas, dalam hal ini yaitu variabel Current Ratio (X₁), Working
Capital Turnover (X₂), diasumsikan konstan atau perubahannya nol,
maka Return On Investment (Y) mengalami penurunan sebesar 0.048.
b. Koefisien Regresi Current Ratio (CR) (X₁): 0.029
Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel Working
Capital Turnover (X₂), dianggap tidak konstan, maka apabila terjadi
perubahan (kenaikan) pada variabel Current Ratio (X₁) sebesar satu
satuan, akan mengakibatkan terjadi kenaikan perubahan pada variabel
Return On Investment (Y) sebesar 0.029. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara Current Ratio (X₁) dengan
Return On Investment (Y), semakin naik Current Ratio (X₁) maka
semakin meningkat Return On Investment (Y).
c. Koefisien Regresi Working Capital Turnover (WCT) (X₂): 0.000
Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel Current
Ratio (X₁) dianggap konstan atu tetap, maka apabila terjadi perubahan
(kenaikan) pada variabel Working Capital Turnover (X₂) sebesar satu
satuan, akan mengakibatkan terjadinya kenaikan perubahan pada
variabel Return On Investment (Y) sebesar 0.000. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara Working Capital
Turnover (X₂) dengan Return On Investment (Y), semakin naik
Working Capital Turnover (X₂) maka semakin meningkat Return On
Investment (Y).

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Tujuan dari uji statistik t adalah untuk mengetahui seberapa jauh

satu variable bebas secara individual dalam menerangkan variabel

terikat. Dasar pengambilan keputusan uji t parsial diperoleh

berdasarkan nilai signifikansi.


Tabel 4.7

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Sumber : data sekunder, 2021

Berdsarkan analisis data pada tabel 4.7, uji hipotesis secara parsial (uji
t) untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah
sebagai berikut :
a. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return On Investment (ROI)
Berdasarkan hasil parameter pada tabel 4.7 untuk variabel Current
Ratio (CR) diperoleh t hitung sebesar 4.151 dengan arah positif dan
mempunyai nilai sig. 0.000 < 0.05 yang berarti secara parsial alternatif
H1 yang menyatakan “Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan
terhadap Return On Investment (ROI) “ diterima, artinya Current Ratio
(CR) dapat mempengaruhi Return On Investment (ROI).
b. Pengaruh Working Capital Turnover (WCT) terhadap Return On
Investment (ROI)
Berdasarkan hasil parameter pada tabel 4.7 untuk variabel Working
Capital Turnover (WCT) diperoleh t hitung sebesar -0.955 dengan nilai
negatif mempunyai nilai sig. 0.346 > 0.05 yang berarti secara parsial
hipotesis alternatif H2 yang menyatakan “Working Capital Turnover
(WCT) berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI)”
ditolak, artinya Working Capital Turnover (WCT) tidak dapat
mempengaruhi Return On Investment (ROI).
D. Pembahasan

1. Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Investment

Dari hasil penelitian pada tabel 4.7 diperoleh t hitung sebesar 4.151

dengan arah positif sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0.000 lebih

kecil dari taraf signifikan yaitu 0.05. Dengan demikian membuktikan

bahwa Likuiditas yang diproksikan dengan Current Rasio (CR) secara

parsial hipotesis alternatif H1 yang menyatakan “Current Ratio (CR)

berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI)” diterima,

artinya Current Ratio (CR) dapat mempengaruhi Return On Investment

(ROI).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Current Ratio (CR) memiliki

pengaruh terhadap Return On Investment (ROI). Perusahaan yang

memiliki likuiditas yang tinggi akan berpengaruh terhadap profit yang

diperoleh. Semakin kecil nilai Current Ratio berarti semakin besar

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Current Ratio (CR) merupakan sebuah rasio likuiditas yang

menggambarkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset

yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Virghina Ristansi (2015),

yang menyatakan bahwa secara parsial Current Ratio (CR) berpengaruh

positif signifikan terhadap Return On Investment (ROI) dan didukung oleh

penelitian Menhard (2017), yang secara parsial Current Ratio (CR)

berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Investment (ROI).


2. Pengaruh Working Capital Turnover terhadap Return On Investment

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diperoleh t hitung -0.955

dengan arah negatif sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0.346 lebih

besar dari taraf signifikan yaitu 0.05. Membuktikan bahwa Modal Kerja

yang diproksikan dengan Working Capital Turnover (WCT) secara parsial

hipotesis alternatif H2 yang menyatakan “Working Capital Turnover

(WCT) berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI)”

ditolak, artinya Working Capital Turnover (WCT) tidak dapat

mempengaruhi Return On Investment (ROI). Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Virghina Ristanti (2015), yang menyatakan bahwa Working

Capital Turnover (WCT) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Investment (ROI) dan didukung oleh penelitian Wenny

Anggresia Ginting (2018), secara parsial Working Capital Turnover

(WCT) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

Dengan demikian, menerangkan bahwa perputaran dana yang

diinvestasikan dari kas tidak dapat kembali cepat. Rasio Working Capital

Turnover (WCT) yang rendah apabila berhubungan pada keuntungan

berarti untuk mencapai penjualan tertentu perusahaan mampu mengelola

modal kerja dengan efisien. Pengembangan penjualan bersamaan dengan

peningkatan keuntungan yang dicapai emitem. Penggunaan modal kerja

secara efisien mengindikasikan pengelolaan modal kerja yang baik yang

tampak dari perputaran modal kerjanya. Semakin pendek periode


perputaran modal kerja perusahaan akan membuat perusahaan semakin

baik dalam menggunakan modal kerjanya.


BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio (CR)

dan Working Capital Turnover (WCT) terhadap Return On Investment (ROI)

pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2018-2019. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara parsial Current Rasio (CR) berpengaruh terhadap Return On

Investment (ROI).

2. Secara parsial Working Capital Turnover (WCT) tidak berpengaruh

terhadap Return On Investment (ROI).

B. Implikasi/Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan dan merumuskan kesimpulan

dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan

dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Bagi perusahaan

Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan

dalam hal Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR) dan Working

Capital Turnover (WCT) memiliki kontribusi besar terhadap perusahaan

60
61

maka sangat diharapkan dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan

pengawasan terhadap manajemen dalam mengelola perusahaan sehingga

dapat memaksimalkan kinerja manajemen dan dapat meningkatkan

Return On Investment (ROI).

2. Bagi penelitian selanjutnya

Bagi para penelitian yang berminat melakukan kajian ulang terhadap

penelitian ini hendaknya dapat melakukan perbaikan-perbaikan tertentu

terhadap penelitian ini sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

lebih baik dan komperhensif dari hasil penelitian ini.

a. Lebih mengembangkan variabel lain selain yang digunakan dalam

penelitian ini.

b. Menggunakan sampel penelitian yang tidak terbatas pada perusahaan

Manufaktur saja tetapi perusahaan yang lain yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

C. Keterbatasan Masalah

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memungkinkan

dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukannya pada penelitian tahun

berikutnya guna memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.

Berikut adalah keterbatasan dalam penelitian ini :

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen Current Ratio

(CR) dan Working Capital Turnover (WCT).

2. Periode penelitian hanya 2 tahun pengamatan yaitu tahun 2018-2019

pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI..


DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A. R. dan Zainul Muchlas. 2016. Pengaruh Likuiditas, Efisiensi

Penggunaan Modal Kerja dan Laverage terhadap Profitabilitas pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JIBEKA, Vol. 10, No. 1.

Astutik, E. P. 2012. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006-2010. Tesis. Program Studi Magister Akuntansi

Sebelas Maret Surakarta : Jawa Tengah.

Dwiyanthi, Novia dan Sudiartha G. M. 2017. Pengaruh Likuiditas dan

Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi. Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 6, No. 9.

Ginting, W. A. 2018. Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital

Turover, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset. VALID

Jurnal Ilmiah, Vol. 15, No. 2.

https://www.sahamok.net/link-lk/

Kasmir. 2016. “Analisis laporan Keuangan, (Edisi Pertama)”. Cetakan

Kesembilan. Rajawali Pers : Jakarta.

Lince, Melviana. 2019. Pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas (Studi pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar

62
63

di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2018). Skripsi. Tidak

Diterbitkan. Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Nipa : NTT.

Menhard. 2017. Pengaruh Current Ratio, dan Quick Ratio Terhadap Return On

Investment Pada Perusahaan Transportasi di BEI. Jurnal Samudra

Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, No. 1.

Pitoyo, M. M. dan Henny S. L. 2018. Pengaruh Likuiditas Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 13, No. 1.

Ristanti, Virghina. dkk. 2015. Pengaruh Likuiditas Dan Efisiensi Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Food and

Beverage yang Terdaftar di BEI). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 25,

No. 1.

Sinurat, Mangasa. dkk. 2020. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal STINDO Profesional, Vol. VI,

No. 6.

Wardani, E. W. K. 2019. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI

Periode 2015-2018). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Magelang : Jawa Tengah.

www.idx.co.id. (n.d.). Bursa efek indonesia. https://www.idx.co.id/


LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Perusahaan Sampel

1. AKASHA WIRA INTERNASIONAL Tbk (ADES)

2. ASTRA OTOPARTS Tbk (AUTO)

3. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk (BUDI)

4. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TbK (CPIN)

5. GUDANG GARAM Tbk (GGRM)

6. HM SAMPOERNA Tbk (HMSP)

7. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk (ICBP)

8. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF)

9. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk (INTP)

10. PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk (ISSP)

11. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk (JPFA)

12. PT EMDEKI UTAMA Tbk (MDKI)

13. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (MLBI)

14. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk (SIDO)

15. PT SREEYA SEWU INDONESIA Tbk (SIPD)

16. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk (SMGR)

17. SELAMAT SEMPURNA Tbk (SMSM)

18. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk (TBLA)

19. PT UNI-CHARM INDONESIA Tbk (UCID)


20. ULTRA JAYA MILK INDUSTRY Tbk (ULTJ)

21. UNILEVER INDONESIA Tbk (UNVR)


Lampiran 2

Hasil Current Ratio (CR)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2018-2019

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

Kode Tahun Aktiva Hutang Hasil Perhitungan


Perusahaan Lancar Lancar
ADES 2018 364.138 262.397 1,387736902
2019 351.120 175.191 2,004212545
AUTO 2018 6.013.683 4.066.699 1,478762751
2019 5.544.549 3.438.999 1,612256648
BUDI 2018 1.472.140 1.467.508 1,003156371
2019 1.141.009 1.133.685 1,006460348
CPIN 2018 14.097.959 4.732.868 2,978734881
2019 13.297.718 5.188.281 2,563029643
GGRM 2018 45.284.719 22.003.567 2,058062631
2019 52.081.133 25.258.727 2,061906485
HMSP 2018 37.831.483 8.793.999 4,301965806
2019 41.697.015 12.727.676 3,27609023
ICBP 2018 14.121.568 7.235.398 1,951733408
2019 16.624.925 6.556.359 2,535694735
INDF 2018 33.272.618 31.204.102 1,066289874
2019 31.403.445 24.686.862 1,272071153
INTP 2018 12.315.796 3.925.649 3,137263673
2019 12.829.494 3.873.487 3,312130388
ISSP 2018 3.640.720 2.579.383 1,411469332
2019 3.547.289 2.542.901 1,394977233
JPFA 2018 12.415.809 6.904.477 1,798225847
2019 12.191.930 7.033.796 1,733335741
MDKI 2018 282.378 40.242 7,016997167
2019 296.904 42.109 7,050844238
MLBI 2018 1.228.961 1.578.919 0,778355951
2019 1.162.802 1.588.693 0,731923663
SIDO 2018 1.543.597 368.380 4,190230197
2019 1.716.235 416.211 -4,123473431
SIPD 2018 1.154.203 1.047.350 1,102022247
2019 1.481.676 1.251.213 1,18419166
SMGR 2018 16.091.024 8.179.819 1,967161376
2019 16.658.531 12.240.252 1,360963075
SMSM 2018 1.853.782 470.116 3,943243795
2019 2.138.324 461.192 4,636515811
TBLA 2018 6.203.335 3.300.644 1,879431711
2019 6.551.760 4.027.369 1,626808966
UCID 2018 4.145.196 2.393.796 1,731641293
2019 5.561.641 2.314.879 2,402562294
ULTJ 2018 2.793.521 635.161 4,398130553
2019 3.716.641 836.314 4,444073637
UNVR 2018 8.257.910 11.273.822 0,732485398
2019 8.530.334 13.065.308 0,652899572
Lampiran 3

Hasil Working Capital Turnover (WCT)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2018-

2019 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

Kode Tahun Penjualan (Aktiva Lancar- Hasil


Perusahaan Hutang Lancar) Perhitungan
ADES 2018 804.302 101.741 7,905387209
2019 834.330 175.929 4,742424501
AUTO 2018 15.356.381 1.946.984 7,887266151
2019 15.444.775 2.105.550 7,335268695
BUDI 2018 2.647.193 4.632 571,5010794
2019 3.003.768 7.324 410,1267067
CPIN 2018 53.957.604 9.365.091 5,761567506
2019 58.634.502 8.109.437 7,230403541
GGRM 2018 95.707.663 23.281.152 4,11095048
2019 110.523.819 26.822.406 4,120578109
HMSP 2018 106.741.891 29.037.484 3,676003437
2019 106.055.176 28.969.339 3,660945664
ICBP 2018 38.413.407 6.886.170 5,578341371
2019 42.296.703 10.068.566 4,200866638
INDF 2018 73.394.728 2.068.516 35,48182755
2019 76.592.955 6.716.583 11,40355967
INTP 2018 15.190.283 8.390.147 1,810490686
2019 15.939.348 8.956.007 1,779738225
ISSP 2018 4.467.590 1.061.337 4,209398146
2019 4.885.875 1.004.388 4,864529445
JPFA 2018 34.012.965 5.511.332 6,171460003
2019 36.742.561 5.158.134 7,123227314
MDKI 2018 399.193 242.136 1,648631348
2019 349.579 254.795 1,37200102
MLBI 2018 3.574.801 -349.958 -10,21494294
2019 3.711.405 -425.891 -8,714448063
SIDO 2018 2.763.292 1.175.217 2,351303632
2019 3.067.434 1.300.024 2,359521055
SIPD 2018 3.120.459 106.853 29,20328863
2019 4.105.991 230.463 17,81626986
SMGR 2018 30.687.626 7.911.205 3,879007812
2019 40.368.107 4.418.279 9,136613374
SMSM 2018 3.933.353 1.383.666 2,842704092
2019 3.935.811 1.677.132 2,346750882
TBLA 2018 8.614.889 2.902.691 2,967897375
2019 8.533.183 2.524.391 3,380293703
UCID 2018 8.350.583 1.751.400 4,767947356
2019 8.519.760 3.246.762 2,624079005
ULTJ 2018 5.472.882 2.158.360 2,535666895
2019 6.241.419 2.880.327 2,16691334
UNVR 2018 41.802.073 -3.015.912 -13,8605082
2019 42.922.563 -4.534.974 -9,464787009
Lampiran 4

Hasil Return On Investment (ROI)

Perusahaan Manufaktur tahun 2018-2019

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

Kode Tahun Laba Bersih Total Aktiva Hasil Perhitungan


Perusahaan Setelah Pajak
ADES 2018 52.958 881.275 0,06009248
2019 83.885 822.375 0,102003344
AUTO 2018 680.801 15.889.648 0,042845568
2019 816.971 16.015.709 0,051010605
BUDI 2018 50.467 3.392.980 0,014873946
2019 64.021 2.999.767 0,021341991
CPIN 2018 4.551.485 27.645.118 0,164639739
2019 3.632.174 29.353.041 0,123740978
GGRM 2018 7.793.068 69.097.219 0,112784105
2019 10.880.704 78.647.274 0,138348139
HMSP 2018 13.538.418 46.602.420 0,290508905
2019 13.721.513 50.902.806 0,269562998
ICBP 2018 4.658.781 34.367.153 0,135559119
2019 5.360.029 38.709.314 0,138468716
INDF 2018 4.961.851 96.537.796 0,051398014
2019 5.902.729 96.198.559 0,061359848
INTP 2018 1.145.937 27.788.562 0,041237722
2019 1.835.305 27.707.749 0,066237968
ISSP 2018 48.741 6.494.070 0,007505463
2019 185.694 6.424.507 0,028904008
JPFA 2018 2.253.201 23.038.028 0,097803553
2019 1.883.857 25.185.009 0,074800728
MDKI 2018 33.788 914.065 0,036964548
2019 32.859 923.795 0,03556958
MLBI 2018 1.224.807 2.889.501 0,42388184
2019 1.206.059 2.896.950 0,416320268
SIDO 2018 663.849 3.337.628 0,198898439
2019 807.689 3.536.898 0,22836084
SIPD 2018 25.934 2.187.879 0,011853489
2019 79.776 2.470.793 0,03228761
SMGR 2018 3.085.704 50.783.836 0,060761538
2019 2.371.233 79.807.067 0,029712068
SMSM 2018 633.550 2.801.203 0,226170685
2019 638.676 3.106.981 0,205561605
TBLA 2018 764.380 16.339.916 0,046779922
2019 661.034 17.363.003 0,03807141
UCID 2018 181.156 7.179.647 0,025231881
2019 398.704 8.316.053 0,047943898
ULTJ 2018 701.607 5.555.871 0,12628209
2019 1.035.865 6.608.422 0,156749221
UNVR 2018 9.081.187 20.326.869 0,446757786
2019 7.392.837 20.649.371 0,35801754
Lampiran 5

Statistika Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


CR
WCT

ROI
Valid N (listwise)

Lampiran 6

Normalitas

Uns tandardiz
ed Res idual
N
a'
Normal b Mean
Parameters
Std.
Most Extreme
Differences Deviation
Absolute
Positive
Test Statistic Negative
Asymp. Sig. (2-
tailed)
Lampiran 7

Multikolinearitas

Collinearity Statistics
ModelToleranceVIF
1CR
WCT

Lampiran 8

Autokorelasi

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estim ate Watson
1
Lampiran 9

Heteroskedastisitas

Lampiran 10

Regresi Linear Berganda


a
Coefficients

Standardized
Unstandardize Coefficients Coefficients
d
Model Std. Error Beta Sig
1 (Constant) ,048 ,026 1,852 ,072
CR ,029 ,007 ,550 4,151 ,000
WCT ,000 ,000 -,127 -,955 ,346
a. Dependent Variable: ROI
Lampiran 11

Uji Parsial (Uji t)

Standardized
Unstandardized Coefficients Coeñcients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant)
CR

WCT

Anda mungkin juga menyukai