SKRIPSI "PENGARUH RET URN ON EQUIT Y (ROE) DAN DEBT T O EQUIT Y RAT IO (DER) T ERHADAP NILAI P…
Elvira Chazanie
TESIS
ALFREDO MAHENDRA DJ
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
i
TESIS
ALFREDO MAHENDRA DJ
NIM: 0990661030
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
i
ii
ALFREDO MAHENDRA DJ
NIM: 0990661030
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
ii
iii
Lembar Pengesahan
Dr.Luh Gede Sri Artini, SE., M.Si A.A. Gede Suarjaya. SE., MM
NIP 19720804 19970 2 001 NIP 196 00801 198603 1 004
Mengetahui
Dr. I.B. Anom Purbawangsa, SE., MM Prof. Dr. dr.A.A. Raka Sudewi,Sp.S(K)
NIP 19620922 198702 1 002 NIP 19590215 198510 2 001
iii
iv
iv
v
PERNYATAAN
ORISINALITAS TESIS
Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
Mahasiswa,
v
vi
hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas kurnia-Nya, tesis ini dapat
diselesaikan.
yang sebesar-besarnya kepada Dr.Luh Gede Sri Artini, SE., M.Si sebagai
Prof. Dr. I Made Bakta, Sp. PD (KHOM), atas kesempatan dan fasilitas yang
Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan
Prof. Dr. dr. A. A Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada
Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof.
Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti
vi
vii
rasa terima kasih kepada Dr. I.B. Anom Purbawangsa, SE., MM sebagai Ketua
Program MM Unud. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para
penguji tesis, yaitu Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si, Dr. Ida Bagus
Panji Sedana, SE., M.Si dan Dra. Ni Ketut Purnawati, MS yang telah memberikan
masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti
ini.
penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Marcel Jemalit, ST dan Ibu Dewi Herlina Sukrowati
logik dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk
Manajemen Udayana yang dengan penuh pengorbanan dan dorongan yang telah
semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini serta
Penulis
vii
viii
ABSTRAK
viii
ix
ABSTRACT
Firm value is very important because the high value of the firm which will
be followed by higher shareholder wealth. The higher the stock price the higher
the value of the company, to achieve general corporate value investors give up
their management to professionals. This study aims to determine the effect on the
value of the company's financial performance with the dividend policy as a
moderating variable.
The population in this study are all manufacturing companies listed on the
BEI. Sampling method performed with saturated sampling method, and based on
predetermined criteria, the number of samples is a sample of 30 manufacturing
companies consecutive dividend during the period 2006-2009. The research data
is secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange (www. idx.co.id)
and ICMD 2006-2009. Hypothesis testing studies used analytical techniques and
moderated multiple regression analysis, with application tool of SPSS (Statistical
Product and Service Solutions).
The results showed that: 1) liquidity not significant positive effect on firm
value, 2) dividend policy is not able to significantly moderate the effect of
liquidity on the value company, 3) leverage not significant negative effect on firm
value, 4) dividend policy is not able to significantly moderate the effect of
leverage on firm value, 5) Profitability significant positive effect on firm value, 6)
dividend policy is not able to significantly moderate the effect of profitability on
firm value.
The results showed that profitability is only significant positive influence
to the value of the company This means that high profitability can provide added
value to the company, which is reflected by the increasing value of Tobins Q. It is
suggested in subsequent studies to add other moderating variables in addition to
dividend policy used in this study.
ix
x
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM......................................................................................... i
PRASYARAT GELAR................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... iii
PENETAPANAN PANITA PENGUJI......................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS.................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................ vi
ABSTRAK................................................................................................... viii
ABSTRACT................................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 16
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 16
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 17
x
xi
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 83
LAMPIRAN.................................................................................................. 89
xi
xii
DAFTAR TABEL
Dividen (Z)....................................................................... 63
Dividen (Z)........................................................................ 63
Dividen (Z)........................................................................ 64
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang
kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham.
maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah
(EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep
penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan
oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan
1
2
hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Nilai
perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi yang dihitung
kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi, 2001 dalam Kusumadilaga,
2010).
dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia.
kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat
informasi yang benar. Sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak
ada pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut. Tanpa
keyakinan tersebut, pemodal tentunya tidak akan bersedia membeli sekuritas yang
antara lain oleh dana masyarakat yang dihimpun di pasar modal (Pinuji, 2009).
mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Keadaan seperti itu, pasar modal
informasi yang relevan. Informasi yang tidak benar dan tidak tepat tentunya akan
3
hal ini dapat merugikan para pemodal. Semakin cepat dan tepat informasi sampai
kepada calon pemodal dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal
oleh calon investor untuk menentukan investasi saham. Bagi sebuah perusahaan,
menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham
tersebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Laporan keuangan yang
Laporan keuangan adalah akhir dari proses akuntansi dengan tujuan untuk
hubungan antara risiko dan hasil pengembalian yang sesuai dengan preferensi
4
reaksi pasar. Bahasa teknis pasar modal istilah reaksi pasar ini mengacu pada
perilaku investor dan perilaku pasar lainnya untuk melakukan transaksi (menjual
atau membeli saham) sebagai tanggapan atas keputusan penting emiten yang
dipergunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan dari harga pasar
saham tersebut di bursa efek Indonesia. Semakin baik kinerja perusahaan maka
akan semakin tinggi return yang akan diperoleh oleh investor. Umumnya investor
nilai perusahaan akan meningkat apabila perusahaan memiliki reputasi baik yang
yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan dan telah di
keuangannya.
saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang
berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan saham
dan tentunya akan menaikkan harga saham. Harga saham juga akan cenderung
yang artinya terdapat aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan,
dan tidak dimanfaatkannya aktiva tersebut akan menambah beban bagi perusahaan
karena biaya perawatan dan biaya penyimpanan yang harus terus di bayar
(Prayitno, 2008). Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas yang diwakili oleh
cash ratio (CR) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan.
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh return on equity (ROE).
besarnya laba bersih terhadap ekuitas saham biasa. Semakin tinggi ROE
6
pengembaliannya akan semakin rendah pula. Seorang calon investor perlu melihat
dilakukannya (Sitepu, 2010). Semakin tinggi tingkat laba yang diperoleh, maka
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen juga akan semakin tinggi dan
kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka
panjangnya. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity ratio
(DER). DER merupakan rasio yang membandingkan total utang ekuitas. Rasio ini
mengukur persentase dari dana yang diberikan oleh para kreditur. Total utang
diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
semakin besar struktur modal yang berasal dari utang digunakan untuk mendanai
ekuitas yang ada, seperti yang dikemukakan oleh Warren et al. (2004) dalam
Sitepu (2010) bahwa “semakin kecil rasio DER, semakin baik kemampuan
perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi yang buruk”. Rasio DER yang
kepada kreditur.
7
dividen. Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang
saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang
dimiliknya (Sunariyah, 2004). Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan oleh
saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi
sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada
dividen juga tinggi. Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai
Investor dalam menentukan saham yang akan dibeli atau dijual, akan
menentukan tingkat keuntungan beserta risiko saham yang akan dijual atau
dibeli. Salah satu informasi yang dapat diperoleh seorang investor adalah
tertera nama saham, tanggal pengumuman, jumlah dividen yang dibagikan serta
jenis dividen. Menurut Mullins (1983) seperti yang dikutip Bandi, Hartono
sumber informasi dan menyebabkan reaksi pasar kuat dan positif. Informasi atas
8
prospek perusahaan yang akan datang (Aharony dan Swary, 1980 dalam
Wardani, 2009).
hak para pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai
mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana
internal. Jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka
kemampuan pembentukan dana internal akan makin besar. Saat laba akan dibagi
perusahaan.
perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas.
(Nurmala, 2006).
likuiditas, posisi kas, prospek pertumbuhan perusahaan dan kuasa kendali para
terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan kebijakan dividen menjadi pusat
yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan akan dianggap
semakin baik, dan pada akhirnya penilaian terhadap perusahaan yang tercermin
melalui harga saham akan semakin baik pula (Rozeff, 1982 dalam Erlangga,
2009).
kantor pusat dan investor untuk menentukan pandangan beberapa peneliti tersebut
Baker dan Powell ini juga memberi kontribusi terhadap riset survei mengenai
penetapan pembayaran dividen saat ini konsisten dengan yang dilaporkan oleh
manajer menurut wawancara yang dilakukan oleh Litner (1956) (Apriani, 2005).
Survei yang telah dilakukan oleh Farrely, Baker dan Edelman (1985)
dalam Apriani (2005), menunjukkan bahwa manajer kantor pusat yakin kalau
dividen sebagai signaling (Baker dan Powell, 1999 dalam Apriani (2005).
penelitian yang dilakukan oleh Aharony, Falk dan Swary (1988) dan Impson
(1997).
menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham,
dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. (Miller dan Modigliani,
dividen dan berbagai variasi dalam kebijakan pembayaran dividen dan berbagai
Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2010 sebanyak 170 perusahaan dari 477
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta industri manufaktur dalam
terhadap harga saham menyimpulkan bahwa ROE dan DER secara parsial dan
terhadap perubahan harga saham. Penelitian Siregar (2010) didukung juga oleh
harga saham secara parsial maupun simultan. Lestyorini (2008) juga melakukan
menemukan hasil penelitian yang berbeda dengan Fitriyanti (2009), Susilo (2009)
variabel keuangan ROE, ROI, EPS dan DER menemukan bahwa secara
individu/parsial hanya ROI dan EPS yang berpengaruh terhadap harga saham dan
secara simultan (ROE ROI, EPS dan DER) berpengaruh terhadap harga saham.
(2010).
telah banyak dilakukan. Sujasno, (2004) menemukan bahwa cash ratio, debt ratio
dan return investement (ROI) secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan
analisis faktor, menemukan bahwa ROE dan DER berpengaruh terhadap DPR
(dividend payout ratio). Berbeda dengan Marlina dan Danica (2009) dengan
menggunakan variabel keuangan cash position, debt to equity ratio dan return on
13
dividend payout Ratio dengan salah satu variabel Return on Equity menemukan
payout ratio.
struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial hanya
terhadap harga saham. Hasugian (2008) menemukan hasil yang berbeda dengan
bahwa tidak terdapat pengaruh kebijakan dividen secara parsial dan simultan
Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitan secara parsial dan simultan antara
variabel di atas diperoleh bahwa kinerja keuangan yang diwakili oleh likuiditas,
tercermin dari harga saham. Arus kas merupakan cerminan kinerja manajemen
benar-benar bebas, untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan
definisikan sebagai leverage. Hutang merupakan modal yang berasal dari luar
perusahaan yang bersangkutan modal tersebut hutang, yang pada saatnya harus
akan semakin tinggi untuk memakmurkan investor atau pemilik saham. Apabila
profitabilitas dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini pada gilirannya akan
nilai perusahaan, karena akan memberikan sinyal positif bagi investor atau calon
investor.
kinerja keuangan dan nilai perusahaan dalam penelitian ini, karena perusahaan
sehingga kinerja perusahaan akan dinilai baik oleh investor. Kinerja keuangan
yang diwakili oleh likuiditas, leverage dan profitabilitas yang baik akan direspon
positif oleh investor. Respon positif ini akan ditunjukkan dengan meningkatnya
sudah memiliki saham tersebut juga enggan menjual (karena kinerja perusahaa
bagus) maka harga saham akan meningkat. Meningkatnya harga saham akan
meningkatkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan salah satu di ukur dengan
mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasar saham (Murtini,
Berbeda dengan Murtini (2008) yang menemukan kebijakan dividen tidak mampu
kontroversi antara variabel dependent (X) terhadap variabel independent (Y) dan
variabel moderasi (Z). Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini tidak
variabel moderasi antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dan menguji
lebih lanjut hasil penelitian yang diperoleh oleh Enggar (2009) dan Murtini
(2008).
16
adalah :
perusahaan?
perusahaan?
17
perusahaan?
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis bagi banyak pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan
(Susanti, 2010).
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari
saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap
dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-
seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahudin (2008)
18
19
menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value
nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia di bayar oleh calon pembeli
Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai ditentukan pada harga
yang wajar, penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli tertentu. Secara
umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penilaian
tingkat laba atau price earning ratio metode kapitalisasi ; b) pendekatan arus kas
antara lain metode diskonto arus kas ; c) pendekatan dividen antara lain
kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan
terpengaruh sama sekali. Dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan
bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan.
berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan
diantaranya adalah:
1) PER (Price Earning Ratio) yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
H arg aPasarSaham
PER x 100 % ……………………………………(1)
Laba per lembarsaham
21
nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan price
Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi,
earning ratio yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati
c) Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah price earning
begitu (r) memiliki hubungan yang negatif dengan price earning ratio,
Price earning ratio adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang
diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar price earning ratio,
NilaiPasar
PBV x 100 % ……….……………………………(2)
H arg aSaham
dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen suatu perusahaan. Kinerja
berarti pula bahwa dengan masukan tertentu untuk memperoleh keluaran tertentu.
efisiensi yang dapat diartikan secara umum sebagai rasio atau perbandingan antara
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara umum dapat dibagi dalam dua
kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal
perusahaan adalah:
24
a) Manajemen Personalia
manusiawi.
b) Manajemen Pemasaran
tujuan perusahaan.
c) Manajemen Produksi
d) Manajemen Keuangan
a) Kondisi perekonomian
b) Kondisi Industri
menjadi suatu parameter yang terbilang umum saat ini. Dalam penelitian-
menggunakan tolok ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, (3)
pengujian secara statistik terlebih dahulu dengan memilih tolok ukur yang sesuai
dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
lain : rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas yang
1) Laporan keuangan
sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan rugi laba mencerminkan hasil-
2005).
26
(Raharjo, 2005).
berupa:
perusahaan.
memperoleh laba.
27
2) Rasio Keuangan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempuyai
tertentu dengan pos lainnya, dengan kata penyederhanaan ini dapat menilai
bisnis adalah :
2.1.3 Dividen
Salah satu return yang akan diperoleh para pemegang saham adalah dividen.
Menurut Napa (1999: 151) dividen merupakan bagian dari laba bersih yang
Dividen Tunai adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada para
1) Dividen Tunai
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
2) Dividen Saham
saham tersebut.
uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per
tetapi berupa aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang – barang
saham yang menerima dividen seperti ini mencatat dalam bukunya dengan
saham disebut dividen saham. Saham yang diterima berbentuk saham yang
karena terdapat lebih dari satu pendapat. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:
bisa membagikan dividen yang makin besar apabila laba yang diperoleh
berbagai biaya ( yang disebut sebagai floatation cost ), seperti fee untuk
Brigham and Houston (2001 : 66) menelaah tiga teori preferensi investor
yaitu :
dengan kata lain nilai suatu perusahaan tergantung semata – mata pada
2) Teori ”bird-in-the-hand”
sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Ahli
waris yang menerima saham itu dapat menggunakan nilai saham pada
1) Peraturan Hukum
dari laba yang terdahulu dan laba sekarang. Peraturan mengenai tindakan
mantap dan nampak cukup permanen. Sekali dividen naik, maka segala
daya dan upaya yang akan dikerahkan supaya tingkatan yang baru itu
36
dividen.
2) Likuiditas perusahaan
besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar
5) Pengendalian perusahaan
negatif yang artinya semakin tinggi likuiditas semakin rendah nilai perusahaan
yang tercermin melalui harga saham. Interpretasi menyebutkan hal tersebut terjadi
Siregar (2010) didukung oleh Ervin (1998) yang menguji relevansi-nilai relatif
laba dan arus kas tindakan dalam konteks siklus kehidupan perusahaan. Laba
menjadi nilai relevan secara bertahap ditandai dalam tahap pertumbuhan dan
nilai-relevan daripada operasi, investasi atau arus kas pembiayaan dalam tahap
siklus kehidupan dewasa. Pada start-up investasi nilai arus kas yang lebih relevan
daripada laba dalam tahap pertumbuhan dan penurunan arus kas operasi lebih
memiliki nilai-relevant daripada laba. Penelitian Siregar (2010) dan Ervin (1998)
didukung oleh Hartini (2010) yang menemukan secara parsial dan simultan
likuiditas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tercermin pada harga
sahamnya.
perusahaan. Menurut Helfert (2000) ukuran likuiditas dengan analisis ratio dari
sudut pemberi jaminan dapat dinilai melalui rasio kas (cash ratio). Berbeda
dinilai dari arus kas bebas perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai
benar bebas, yang dapat dibagikan kepada pemilik saham sebagai dividen. Hasil
hubungan antara nilai perusahaan dengan pembayaran dividen, arus kas bersih,
leverage dan earnings per share yang diharapkan setiap tahun oleh perusahaan
bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga
persamaan dengan penelitian yang dilakukan Lisa dan Clara (2009), Hartoyo
(2008), Sujasno (2004), Nugroho (2004), Lestari (2009), Duha Al- Kuwari, Anil
40
dan Kapoor (2008) terletak pada proxy kebijakan dividen yang digunakan yaitu
dividend payout ratio. Dividend payout ratio pada hakikatnya menentukan porsi
keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan
ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Brigham (2006) juga menyatakan bahwa
dividend payout ratio yang stabil. Persamaan lainnya yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan likuiditas sebagai salah satu perwakilan kinerja
keuangan yang digunakan dalam penelitian ini seperti penelitian Murtini (2008)
diteliti oleh Jhohor (2009) meneliti pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia dengan hasil
harga saham dengan meyimpulkan investor tidak melihat perusahaan dari faktor
dengan pembayaran dividen, arus kas bersih, leverage dan earnings per share
yang di harapkan setiap tahun oleh perusahaan bahwa dividen menunjukkan hal
yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Semakin tinggi nilai kesehatan
memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa yang akan datang.
kebijakan dividen sebagai variabel moderasi antara variabel leverage dan nilai
proxy dividend payout ratio yang berguna memberikan informasi kepada investor
dan penggunaan variabel leverage yang sama dengan penelitian Hartini (2010).
terdaftar pada bursa efek indonesia tahun 2005-2007. Hasil penelitian menemukan
prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk
di masa yang akan datang. Hasil penelitian Susilo (2009) didukung oleh
Lestroyini (2008), Fitriyanti (2009) dan Siregar (2010) secara parsial dan simultan
nilai perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
nilai perusahaan ini berkaitan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan
(2010), Nova (2010) dan Eugene and Kenneth (1997) menyimpulkan bahwa
dibagikan pada pemegang saham tidak mempengaruhi nilai perusahaan, hal ini
(2008) didukung oleh Hasugian (2008) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh kebijakan dividen secara parsial dan simultan terhadap nilai perusahaan
kebijakan dividen tidak dapat dipergunakan untuk meramalkan harga saham oleh
para investor.
Erlangga (2009) adalah dari kinerja keuangan dalam penelitian ini diwakili oleh
proxy yang sama dengan penelitian Kim et al. (2008) Tobins q di sini digunakan
sebagai proksi nilai perusahaan. Rasio ini merupakan konsep yang berharga
karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil
Susanti, (2010).
45
BAB III
lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai utang
perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat di
simpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat
memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya
(Erlina, 2002).
beberapa hal yang berhubungan dengan informasi yang dapat mereka pergunakan
45
53
46
merupakan salah satu indikator yang di pergunakan oleh investor untuk menilai
suatu perusahaan yang terekspresikan adalah harga pasar saham di bursa efek.
Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin tinggi pula return yang
akan di dapatkan oleh investor. Investor akan berusaha mencari perusahaan yang
sebagian dari laba bersih perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham.
Dalam hal ini pemegang saham berharap untuk mendapatkan dividen dalam
jumlah yang besar atau minimal relative sama setiap tahun. Perusahaan juga
menginginkan laba ditahan dalam jumlah relative besar agar leluasa melakukan
yang tepat dalam kebijakan dan pembayaran dividen dapat memaksimalkan nilai
perusahaan dan nilai para pemegang saham. Nilai perusahaan ditentukan oleh nilai
terhadap nilai perusahaan, hal ini di karenakan kebijakan dividen menjadi pusat
Erlangga, 2009). Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham,
maka kinerja perusahaan akan dianggap semakin baik, dan pada akhirnya
penilaian terhadap perusahaan yang tercermin melalui harga saham akan semakin
baik pula.
dengan cash ratio, rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dipenuhi (hutang lancar)
dari kas yang tersedia dalam perusahaan dan dari surat berharga yang dapar segera
hutang lancarnya lebih tepat waktu di bandingkan current ratio maupun quick
ratio. Hal ini di sebabkan karena current ratio mengandung akun piutang dagang
dan persediaan. Sedangkan quick ratio mengandung akun piutang dagang dimana
Kedua adalah Leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio, aturan
dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing dan modal
bangun dari modal sendiri yaitu modal yang tahan risiko maka aturan financial
modal yang berasal dari pinjaman maka akan menimbulkan beban tetap berupa
bunga pinjaman. Jika perusahaan menggunakan modal yang berasal dari pemilik
perusahaan (modal sendiri), maka perusahaan wajib memberikan balas jasa dalam
modal dari para pemegang sahamnya maka semakin besar pula dividen yang harus
dibagikan. Para kreditur umumnya senang bila rasio ini rendah, semakin rendah
disediakan oleh para pemegang saham dan semakin besar tingkat perlindungan
tinggi dari nilai debt to equity ratio (DER) pada tiga kelompok industri.
Perbedaan yang tinggi pada nilai DER berdasarkan kelompok industri tersebut
tinggi tingkat laba yang diperoleh, maka kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen juga akan semakin tinggi dan harga saham yang akan dihasilkan
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
H5 H3
H1
H4
H6
Kebijakan Dividen
H2 (Z)
Nilai Perusahaan
(Y)
3.2 Hipotesis
sebagai berikut.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pengujian hipotesi dan analisis data dalam penelitian ini dapat di identifikasi
penelitian ini adalah kinerja keuangan yang terdiri dari likuiditas, leverage
dan profitabilitas.
1) Nilai perusahaan
ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi,
50
51
(debt) dengan book market value ditambah dengan hutang (debt) (Susanti,
2010).
Dimana :
2)Kinerja Keuangan
a) Likuiditas
membayar utang yang segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam
persentase):
Kas Efek
Cash Ratio x 100 % ……………………………(4)
Utang Lancar
b) Profitabilitas
persentase):
c) Leverage
kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang
ini diwakili oleh debt to equity ratio. Debt to equity ratio adalah rasio
Total Utang
Debt to Equity Ratio x 100 % ……(6)
Total Modal Sendiri
Kebijakan dividen dalam penelitian ini diwakili oleh dividend payout ratio.
dividend payout ratio adalah jumlah dividen relatif terhadap net income
perusahaan atau earning per share. Menurut Harjito, A dan Martono (2005)
persentase) :
manufaktur yang telah terdaftar Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009 dan
membagikan dividen dari tahun 2006-2009 yaitu sebanyak 170 perusahaan sektor
Sampling. Menurut Nata Wirawan (2002 : 115) Non Random Sampling adalah
tertentu, sehingga setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi anggota sampel. Pada penarikan sampel dengan cara ini
pandapat dan pengetahuan dari peneliti akan menjadi dasar pemilihan anggota
populasi untuk dipilih sebagai sampel. Subyektivitas dari peneliti sangat berperan
penarikan sampel yang bersifat tidak acak ini adalah penarikan sampel bertujuan
(purposive sampling), yaitu adalah suatu cara pengambilan sampel dengan tujuan
Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
1) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau yang diangkakan
(Sugiyono, 2003 : 14). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah berupa
2) Data kualitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk kata,
seluruhnya adalah data sekunder eksternal, yaitu data yang tidak langsung di dapat
dari perusahaan, tapi diperoleh dalam bentuk data yang telah dikumpulkan, diolah
dan dipublikasikan oleh pihak lain yaitu Bursa Efek Indonesia berupa, data
melalui internet (www.idx.co.id) dalam hal ini data keuangan dari tahun 2006-
2009.
observasi non prilaku. Observasi non prilaku adalah metode pengumpulan data
dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Dengan
metode ini semua data diperoleh melalui pengumpulan data dengan cara
mengamati, mencatat serta mempelajari uraian – uraian dari buku – buku, karya
ilmiah berupa jurnal, tesis dan dokumen – dokumen yang terdapat dalam
tahun 2006-2009 dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions).
variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan
untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistic F dan nilai
statistik t. perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah H0 diterima.
1) Likuiditas
Y= + b1X1 + ei .............................................................................(8)
Y = Nilai perusahaan
= Konstanta
58
X1 = Likuiditas
Z = Kebijakan dividen
2) Leverage
Y= + b1X2 + ei ...........................................................................(10)
Y = Nilai perusahaan
= Konstanta
X2 = Leverage
Z = Kebijakan dividen
3) Profitabilitas
Y= + b1X3 + ei ..........................................................................(13)
59
Y = Nilai perusahaan
= Konstanta
X3 = Profitabilitas
Z = Kebijakan dividen
dengan efek-efek utama dan efek moderasi dari persamaan regresi yang
b) efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien b3 dari interaksi
(VI*VMO).
hasil interaksi variabel independen (VI) dan variabel dependen (VD) dengan
moderasi (VI*VMO) jika mengalami peningkatan nilai R square dari efek utama,
klasik yang meliputi uji normalitas dan uji heteroskedastisitas serta untuk
1) Uji normalitas
Asumsi data telah berdistribusi normal adalah salah satu asumsi yang
2) Uji heteroskedastisitas
tidaknya heteroskedastis pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
berikut :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di
adalah:
significance level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α
BAB V
HASIL PENELITIAN
tahun 2006-2009 yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata dan standar
Tabel 5.1
Tabel 5.2
63
64
Tabel 5.3
Berdasarkan statistik deskriptif yang tersaji pada Tabel 5.1, Tabel 5.2
estimasi pasar keuangan saat ini tentang hasil pengembalian dari setiap dolar
investasi inkremental. Berdasarkan Tabel 5.1, 5.2, 5.3 nilai rata- rata 1.80
persen dengan nilai standar deviasi 2.60 persen yang berarti variasi data
sangat besar (lebih dari 30 persen dari mean ). Tobins Q dengan nilai terendah
sebesar -0.31 yaitu perusahaan PT Mustika Ratu tbk dan yang tertinggi
12.55 yaitu perusahaan Delta Djakarta tbk. Nilai rata-rata Tobins Q sebesar
persen.
diukur dengan dengan Cash ratio sebesar 72.35 persen dengan nilai standar
deviasi sebesar 85.77 persen, yang berarti variasi data sangat besar (lebih dari
30 persen dari mean). Cash ratio dengan nilai terendah sebesar 1,27 persen
65
yaitu perusahaan Multi Bintang Indonesia tbk dan nilai tertinggi sebesar
426.99 persen yaitu perusahaan Lion Metal Works tbk. Nilai rata-rata cash
diukur dengan dengan debt to equity ratio sebesar 105.66 persen dengan nilai
standar deviasi sebesar 174.96 persen, yang berarti variasi data sangat besar
(lebih dari 30 persen dari mean). Debt to equity ratio dengan nilai terendah
sebesar 10.42 persen yaitu perusahaan Mustika Ratu tbk dan nilai tertinggi
sebesar 1765.66 persen yaitu perusahaan Malindo Feedmil tbk. Nilai rata-
yang diukur dengan dengan return on equity sebesar 21.39 persen dengan
nilai standar deviasi sebesar 17.66 persen, yang berarti variasi data sangat
besar (lebih dari 30 persen dari mean). Return on equity dengan nilai terendah
sebesar 1.81 persen yaitu perusahaan Trias Sentosa tbk dan nilai tertinggi
sebesar 89.66 persen yaitu perusahaan Multi Bintang Indonesia tbk. Nilai
dividen yang diukur dengan dengan dividend payout ratio sebesar 45.92
66
persen dengan nilai standar deviasi sebesar 38.40 persen, yang berarti variasi
data sangat besar (lebih dari 30 persen dari mean). Divided payout ratio
dengan nilai terendah sebesar 4.13 persen yaitu perusahaan Tempo Scan
Pacific tbk dan nilai tertinggi sebesar 299.19 persen yaitu perusahaan Sepatu
Bata tbk. Nilai rata-rata dividend payout ratio sebesar 45.92 persen
cukup baik dan dapat dipakai unyuk memprediksi apabila sudah lolos dari
Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada
dalam penelitian ini dan menentukan model analisis yang paling tepat
digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
Asumsi data telah berdistribusi normal adalah salah satu asumsi yang
penting dalam melakukan penelitian dengan regresi. Uji ini bertujuan untuk
Grafik 5.1
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Regresi Leverage (X2), Nilai perusahaan (Y) dan Regresi Profitabilitas (X3), Nilai perusahaan (Y)
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.8 0.8
Expected Cum Prob
0.6 0.6
0.4 0.4
0.2 0.2
0.0 0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob Observed Cum Prob
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data
(titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini
68
menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Grafik 5.1 menunjukkan bahwa
data (titik) menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Ini menunjukkan
kebijakan dividen dan nilai perusahaan telah menunjukkan distribusi data normal
Grafik 5.1 telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian
Model regresi yang baik adalah yang homoskodesitas atau tidak terjadi
acak di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
berikut:
69
Grafik 5.2
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: y
4
Regression Standardized Residual
-1
-2
-3
-2 0 2 4 6
Scatterplot Scatterplot
4
Regression Standardized Residual
Regression Standardized Residual
-2
-2
-4
-2 0 2 4 6 8 -1 0 1 2 3 4 5
Regresi Leverage (X2), Nilai perusahaan (Y) dan Regresi Profitabilitas (X3), Nilai perusahaan (Y)
Grafik 5.2 menjelaskan bahwa data sampel tersebar baik berada di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
regression-model1a (parsial)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.028 0.311 6.517 0.000
x1 -0.003 0.003 -0.103 -1.129 0.261
regression-model1b (moderasi)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0.969 0.454 2.137 0.035
x1 -0.005 0.004 -0.163 -1.256 0.212
z 0.020 0.008 0.301 2.676 0.009
x1z 0.000 0.000 0.148 1.032 0.304
Sumber : data yang diolah,2011
71
regression-model2a (parsial)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.868 0.279 6.695 0.000
x2 -0.001 0.001 -0.042 -0.460 0.647
regression-model2b (moderasi)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0.550 0.448 1.226 0.223
x2 0.001 0.003 0.063 0.273 0.785
z 0.030 0.010 0.447 2.980 0.004
x2z 0.000 0.000 -0.135 -0.510 0.611
Sumber : data yang diolah,2011
regression-model3a (parsial)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0.072 0.314 0.228 0.820
x3 0.081 0.011 0.548 7.124 0.000
regression-model3b (moderasi)
Unstandardized
Coefficients Standardized
Model B Std. Error Coefficients t Sig.
1 (Constant) -0.032 0.554 -0.057 0.955
x3 0.047 0.023 0.322 2.041 0.043
z 0.010 0.009 0.140 1.086 0.280
x3z 0.000 0.000 0.240 1.160 0.249
Sumber : data yang diolah,2011
72
1) Likuiditas (X1)
Ŷ = 2.028 – 0.003X1
2) Leverage (X2)
Ŷ = 1.868 -0.001X2
3) Profitabilitas (X3)
Ŷ = 0.550 + 0.081X3
sebagai berikut :
1) Likuiditas (X1)
dan nilai signifikansi lebih besar dari Los (level of significance) 0.05
tingkat signifikansi sebesar 0.304 dan nilai signifikansi lebih besar dari
2) Leverage (X2)
dan nilai signifikansi lebih besar dari Los (level of significance) 0.05
terhadap leverage dan nilai perusahaan pada Tabel 5.5 diperoleh tingkat
signifikansi sebesar 0.611 dan nilai signifikansi lebih besar dari Los
3) Profitabilitas (X3)
perusahaan
dan nilai signifikansi lebih kecil dari Los (level of significance) 0.05
tingkat signifikansi sebesar 0.249 dan nilai signifikansi lebih besar dari
5.2 Pembahasan
Semakin tinggi likuiditas maka nilai perusahaan tinggi dan semakin rendah
likuiditas maka nilai perusahaan rendah. Kemampuan kas yang tinggi akan
dengan adanya nilai kas yang berlebihan atau kepemilikan kas yang tinggi
dalam Susanti, 2010). Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang
menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menemukan laba lebih relevan daripada operasi, investasi, atau arus kas
nilai perusahaan pada saat likuiditas tinggi dan kebijakan dividen tidak dapat
Semakin tinggi leverage maka nilai perusahaan rendah dan semakin rendah
oleh pihak manajemen, karena semakin besar hutang akan menurunkan nilai
tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi nilai
dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif lebih besar ketimbang
perusahaan dimasa yang akan datang dan baik secara langsung maupun tidak
78
nilai perusahaan pada saat leverage rendah dan kebijakan dividen tidak
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Susilo (2009) yang menunjukkan
yang tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaannya yang
perusahaan pada saat profitabilitas tinggi dan kebijakan dividen tidak dapat
secara time-lag yang berarti nilai perusahaan tahun t dipengaruhi oleh kinerja
BAB VI
6.1 Simpulan
rendah.
80
81
tinggi.
harga sahamnya.
profitabilitas rendah.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
C. Jensen, Michael. 2010. Value Maximization, Stake holder Theory, and the
Corporate Objective Function.(online).(http://ssrn.com/abstract=220671)
Duha, Al-Kuwari. 2010. To Pay or Not to Pay: Using Emerging Panel Data to
Identify Factors Influencing Corporate Dividend Payout Decisions.
International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-
2887 Issue 42 (2010).
84
Eugene and Kenneth. 2009. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value.(online).
(http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1871).
Fitriyanti, Hayu. 2009. Analisis Pengaruh Roa, Roe, Dan Der Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bei.
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ekonomi Manajemen.
(online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/3020/)
Flint, Anthony ., et. al .2010. Predicting Future Earnings Growth: A Test Of The
Dividen Payout Ratio In The Australian Market. International Journal of
Business an Finance Research. Volume 4 number 2 ,2010.
Hartini, Sri. 2010. Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan
Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia.Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana.
(online),(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20595).
85
Husnan, Suad. 2002. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi
Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Jhojor Triwati N, Barasa. 2009. Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt
To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Universitas Sumatera
Utara. Fakultas Ekonomi Akuntansi. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8877).
Kim, Woochan et al. 2008. Does Corporate Governance Predict Firms Market
Value? Evidence from Korea.(Online).(http://ssrn.com/abstract=311275).
Nova H., Rotua. 2010.Analisis Pengaruh Kinerja Arus Kas, Profitabilitas Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara,
Fakultas Ekonomi Akuntansi. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20416).
87
Pinuji, Ponco Satriyo. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-
2007. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sitepu, Citra Noveli. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga saham
pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI,
Skripsi, Universtias Sumatera Utara fakultas Ekonomi Medan.
Lampiran 1
Lampiran 2
Cash ratio(%)
NO Nama Perusahaan
2006 2007 2008 2009
1 PT Astra Otoparts Tbk 30.92 48.44 60.20 78.94
2 PT Astra Graphia Tbk 99.35 50.51 28.16 35.29
3 PT Astra Internasional Tbk 23.57 29.35 32.68 32.66
4 PT Delta Djakarta Tbk 107.06 158.73 201.89 296.27
5 PT Gudang Garam Tbk 5.59 5.45 14.79 15.36
6 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 17.91 8.97 6.53 8.49
7 PT Indofood Sukses makmur 28.61 35.51 26.26 40.10
8 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 5.34 40.52 40.65 148.13
9 PT Indo Kordsa Tbk 74.92 138.05 62.04 70.12
10 PT Kageo Igar Jaya Tbk 50.71 39.99 60.78 161.05
11 PT Kalbe Farma Tbk 186.94 147.93 105.71 99.27
12 PT Lionmesh Prima Tbk 10.00 12.01 15.85 12.35
13 PT Lion Metal Works Tbk 230.00 185.86 208.43 426.99
14 PT Malindo Feedmil Tbk 4.65 2.91 4.32 16.79
15 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 1.27 11.43 49.34 44.56
16 PT Mustika Ratu Tbk 342.83 286.54 225.96 220.85
17 PT Radiant Utama Interinsco TBK 28.79 43.53 38.92 38.18
18 PT Rig tenders Indonesia Tbk 36.91 100.67 57.10 20.83
19 PT Sepatu Bata Tbk 7.23 45.81 4.73 9.49
20 PT Selamat Sempurna Tbk 3.52 3.21 4.46 2.40
21 PT Semen Gresik Tbk 119.42 195.20 179.09 148.61
22 PT Sumi Indo Kabel Tbk 29.34 93.29 131.49 310.79
23 PT Sucaco Tbk 12.30 3.30 2.42 10.04
24 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 15.14 16.85 11.69 31.48
25 PT Tunas Ridean Tbk 3.35 5.47 40.08 64.14
26 PT Tempo Scan Pacific Tbk 229.56 207.09 187.93 173.96
27 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 45.01 25.13 119.96 254.68
28 PT Trias Sentosa Tbk 2.99 10.55 14.40 12.45
29 PT Unilever Indonesia Tbk 49.30 36.44 23.37 24.84
30 PT United Tractors Tbk 22.71 19.73 42.23 38.32
Sumber : www.idx.co.id
91
Lampiran 3
Lampiran 4
Return On Equity(%)
NO Nama Perusahaan
2006 2007 2008 2009
1 PT Astra Otoparts Tbk 15.13 20.12 21.34 23.94
2 PT Astra Graphia Tbk 18.77 22.95 18.77 12.77
3 PT Astra Internasional Tbk 16.59 24.18 27.78 25.17
4 PT Delta Djakarta Tbk 9.88 10.32 16.11 21.43
5 PT Gudang Garam Tbk 7.66 10.22 12.12 18.88
6 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 62.00 44.94 48.40 40.67
7 PT Indofood Sukses makmur 13.41 13.76 12.17 20.44
8 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 9.83 14.20 20.53 25.72
9 PT Indo Kordsa Tbk 2.20 4.38 9.50 7.34
10 PT Kageo Igar Jaya Tbk 5.63 8.13 3.84 11.94
11 PT Kalbe Farma Tbk 22.59 20.84 19.30 21.55
12 PT Lionmesh Prima Tbk 11.36 20.39 24.37 6.04
13 PT Lion Metal Works Tbk 13.78 14.89 18.81 14.76
14 PT Malindo Feedmil Tbk 27.51 15.00 9.12 62.89
15 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 37.08 42.68 64.59 89.66
16 PT Mustika Ratu Tbk 3.45 3.98 7.34 6.64
17 PT Radiant Utama Interinsco TBK 18.43 19.96 14.92 8.82
18 PT Rig tenders Indonesia Tbk 2.71 4.62 3.34 3.57
19 PT Sepatu Bata Tbk 10.61 16.65 57.69 17.58
20 PT Selamat Sempurna Tbk 14.67 16.66 16.75 26.69
21 PT Semen Gresik Tbk 23.56 26.79 31.27 32.62
22 PT Sumi Indo Kabel Tbk 11.89 17.60 19.26 5.84
23 PT Sucaco Tbk 16.60 15.45 3.15 4.92
24 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 7.77 21.34 26.21 23.41
25 PT Tunas Ridean Tbk 3.30 22.17 23.92 22.85
26 PT Tempo Scan Pacific Tbk 14.03 13.16 14.34 14.94
27 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 33.06 32.88 43.94 49.82
28 PT Trias Sentosa Tbk 2.66 1.81 5.59 12.57
29 PT Unilever Indonesia Tbk 72.69 72.98 77.64 82.21
30 PT United Tractors Tbk 20.25 26.04 23.90 27.58
Sumber : www.idx.co.id
93
Lampiran 5
Perkembangan Tobins q
Tobins Q
NO Nama Perusahaan
2006 2007 2008 2009
1 PT Astra Otoparts Tbk 0.81 0.73 0.68 0.88
2 PT Astra Graphia Tbk 0.73 1.33 0.51 1.14
3 PT Astra Internasional Tbk 1.44 1.95 0.69 1.70
4 PT Delta Djakarta Tbk 0.22 (0.03) 0.03 12.55
5 PT Gudang Garam Tbk 1.15 1.65 0.55 1.75
6 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 3.83 2.90 2.55 2.95
7 PT Indofood Sukses makmur 1.17 1.20 0.66 1.25
8 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 2.49 3.20 1.57 3.69
9 PT Indo Kordsa Tbk 0.57 0.45 0.43 0.34
10 PT Kageo Igar Jaya Tbk 0.08 0.13 (0.16) 0.00
11 PT Kalbe Farma Tbk 2.15 2.25 0.50 1.81
12 PT Lionmesh Prima Tbk 3.19 2.84 4.66 2.79
13 PT Lion Metal Works Tbk 0.29 0.19 0.33 (0.06)
14 PT Malindo Feedmil Tbk 0.95 0.84 0.82 0.73
15 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 2.37 2.28 1.29 4.73
16 PT Mustika Ratu Tbk (0.03) (0.08) (0.31) (0.05)
17 PT Radiant Utama Interinsco TBK (0.01) 0.56 0.53 0.24
18 PT Rig tenders Indonesia Tbk 0.79 0.63 0.35 0.52
19 PT Sepatu Bata Tbk 0.73 0.92 0.80 1.19
20 PT Selamat Sempurna Tbk 1.17 7.86 10.55 12.01
21 PT Semen Gresik Tbk 2.71 3.62 2.05 3.14
22 PT Sumi Indo Kabel Tbk 0.32 0.28 (0.14) 0.47
23 PT Sucaco Tbk 0.50 0.40 0.55 0.42
24 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 0.61 1.47 0.96 1.34
25 PT Tunas Ridean Tbk 0.62 0.79 0.50 1.47
26 PT Tempo Scan Pacific Tbk 1.32 0.90 0.32 0.72
27 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 1.95 0.22 1.08 2.91
28 PT Trias Sentosa Tbk 0.52 0.52 0.50 0.49
29 PT Unilever Indonesia Tbk 10.97 9.81 9.39 11.47
30 PT United Tractors Tbk 1.91 2.97 0.82 2.21
Sumber : www.idx.co.id
94
Lampiran 6
Output regresi Likuiditas (X1), Kebijakan Dividen (z) dan Nilai perusahaan (Y)
Regression - Model 1a
Cor relations
y x1
Pearson Correlation y 1.000 -.103
x1 -.103 1.000
Sig. (1-tailed) y . .131
x1 .131 .
N y 120 120
x1 120 120
Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 x1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Watson
1 .103 a .011 .002 2.601532 .011 1.274 1 118 .261 2.023
a. Predictors: (Constant), x1
b. Dependent Variable: y
95
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8.620 1 8.620 1.274 .261 a
Residual 798.621 118 6.768
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x1
b. Dependent Variable: y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 2.028 .311 6.517 .000 1.412 2.645
x1 -.003 .003 -.103 -1.129 .261 -.009 .002 -.103 -.103 -.103 1.000 1.000
a. Dependent Variable: y
a
Coefficie nt Cor relations
Model x1
1 Correlations x1 1.000
Covarianc es x1 7.73E-006
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnostics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
60
50
Frequency
40
30
20
10
Mean = -1.78E-16
Std. Dev. = 0.996
0 N = 120
-1 0 1 2 3 4 5
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
5
Regression Standardized Residual
-1
-5 -4 -3 -2 -1 0 1
Regression - Model 1b
Cor relations
y x1 z x1z
Pearson Correlation y 1.000 -.103 .384 .177
x1 -.103 1.000 -.109 .625
z .384 -.109 1.000 .436
x1z .177 .625 .436 1.000
Sig. (1-tailed) y . .131 .000 .026
x1 .131 . .118 .000
z .000 .118 . .000
x1z .026 .000 .000 .
N y 120 120 120 120
x1 120 120 120 120
z 120 120 120 120
x1z 120 120 120 120
Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 x1z, z, xa1 . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Watson
1 .398 a .159 .137 2.419501 .159 7.299 3 116 .000 2.058
a. Predictors: (Constant), x1z, z, x1
b. Dependent Variable: y
98
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 128.179 3 42.726 7.299 .000 a
Residual 679.062 116 5.854
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x1z, z , x1
b. Dependent Variable: y
Coe fficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) .969 .454 2.137 .035 .071 1.867
x1 -.005 .004 -.163 -1.256 .212 -.013 .003 -.103 -.116 -.107 .430 2.327
z .020 .008 .301 2.676 .009 .005 .036 .384 .241 .228 .572 1.749
x1z 8.49E-005 .000 .148 1.032 .304 .000 .000 .177 .095 .088 .352 2.838
a. Dependent Variable: y
a
Coe fficient Corr elations
Model x1z z x1
1 Correlations x1z 1.000 -.649 -.752
z -.649 1.000 .543
x1 -.752 .543 1.000
Covariances x1z 6.76E-009 -4.1E-007 -2.4E-007
z -4.1E-007 5.83E-005 1.64E-005
x1 -2.4E-007 1.64E-005 1.56E-005
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnos tics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
50
40
Frequency
30
20
10
Mean = -3.26E-16
Std. Dev. = 0.987
0 N = 120
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
4
Regression Standardized Residual
-1
-2
-3
-2 0 2 4 6
Lampiran 7
Output regresi Leverage (X2), Kebijakan Dividen (z) dan Nilai perusahaan (Y)
Regression-Model 2a
Cor relations
y x2
Pearson Correlation y 1.000 -.042
x2 -.042 1.000
Sig. (1-tailed) y . .323
x2 .323 .
N y 120 120
x2 120 120
Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 x2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
b
Model Sum m ary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.443 1 1.443 .211 .647 a
Residual 805.798 118 6.829
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x2
b. Dependent Variable: y
101
Coe fficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 1.868 .279 6.695 .000 1.315 2.420
x2 -.001 .001 -.042 -.460 .647 -.003 .002 -.042 -.042 -.042 1.000 1.000
a. Dependent Variable: y
a
Coefficie nt Cor relations
Model x2
1 Correlations x2 1.000
Covarianc es x2 1.87E-006
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnostics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
50
40
Frequency
30
20
10
Mean = -1.99E-16
Std. Dev. = 0.996
0 N = 120
-1 0 1 2 3 4 5
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
5
Regression Standardized Residual
-1
-10 -8 -6 -4 -2 0 2
Regression - Model 2b
Cor relations
y x2 z x2z
Pearson Correlation y 1.000 -.042 .384 .130
x2 -.042 1.000 .011 .823
z .384 .011 1.000 .476
x2z .130 .823 .476 1.000
Sig. (1-tailed) y . .323 .000 .078
x2 .323 . .451 .000
z .000 .451 . .000
x2z .078 .000 .000 .
N y 120 120 120 120
x2 120 120 120 120
z 120 120 120 120
x2z 120 120 120 120
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 122.136 3 40.712 6.893 .000 a
Residual 685.105 116 5.906
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x2z, z , x2
b. Dependent Variable: y
b
Model Summ ary
Coe fficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) .550 .448 1.226 .223 -.338 1.437
x2 .001 .003 .063 .273 .785 -.006 .008 -.042 .025 .023 .136 7.362
z .030 .010 .447 2.980 .004 .010 .050 .384 .267 .255 .325 3.077
x2z -4.9E-005 .000 -.135 -.510 .611 .000 .000 .130 -.047 -.044 .105 9.522
a. Dependent Variable: y
a
Coe fficient Corr elations
Model x2z z x2
1 Correlations x2z 1.000 -.822 -.930
z -.822 1.000 .761
x2 -.930 .761 1.000
Covariances x2z 9.15E-009 -8.0E-007 -3.1E-007
z -8.0E-007 .000 2.68E-005
x2 -3.1E-007 2.68E-005 1.19E-005
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnos tics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
50
40
Frequency
30
20
10
Mean = -2.98E-16
Std. Dev. = 0.987
0 N = 120
-4 -2 0 2 4
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
4
Regression Standardized Residual
-2
-4
-2 0 2 4 6 8
Lampiran 8
Output regresi Profitabilitas (X3), Kebijakan Dividen (z) dan Nilai perusahaan (Y)
Regression-Model 3a
Cor relations
y x3
Pearson Correlation y 1.000 .548
x3 .548 1.000
Sig. (1-tailed) y . .000
x3 .000 .
N y 120 120
x3 120 120
Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 x3a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
b
Model Sum m ary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 242.763 1 242.763 50.748 .000 a
Residual 564.477 118 4.784
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x3
b. Dependent Variable: y
107
Coefficientsa
Unstandardiz ed Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlatio ns Collin earity Statis tics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tole rance VIF
1 (Constant) .072 .314 .228 .820 -.551 .694
x3 .081 .011 .548 7.124 .000 .058 .103 .548 .548 .548 1.000 1.000
a. Dependent Varia ble : y
a
Coefficie nt Cor relations
Model x3
1 Correlations x3 1.000
Covarianc es x3 .000
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnostics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
60
50
Frequency
40
30
20
10
Mean = -6.45E-17
Std. Dev. = 0.996
0 N = 120
-4 -2 0 2 4 6
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
Regression Standardized Residual
-2
-2 -1 0 1 2 3 4
Regression-Model 3b
Cor relations
y x3 z x3z
Pearson Correlation y 1.000 .548 .384 .591
x3 .548 1.000 .255 .797
z .384 .255 1.000 .675
x3z .591 .797 .675 1.000
Sig. (1-tailed) y . .000 .000 .000
x3 .000 . .002 .000
z .000 .002 . .000
x3z .000 .000 .000 .
N y 120 120 120 120
x3 120 120 120 120
z 120 120 120 120
x3z 120 120 120 120
Variables Variables
Model Entered Remov ed Method
1 x3z, z, xa3 . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
b
Model Summ ary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 300.027 3 100.009 22.872 .000 a
Residual 507.214 116 4.373
Total 807.241 119
a. Predictors: (Constant), x3z, z , x3
b. Dependent Variable: y
Coe fficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Low er Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -.032 .554 -.057 .955 -1.129 1.066
x3 .047 .023 .322 2.041 .043 .001 .093 .548 .186 .150 .218 4.588
z .010 .009 .140 1.086 .280 -.008 .027 .384 .100 .080 .326 3.072
x3z .000 .000 .240 1.160 .249 .000 .001 .591 .107 .085 .127 7.874
a. Dependent Variable: y
a
Coe fficient Corr elations
Model x3z z x3
1 Correlations x3z 1.000 -.807 -.876
z -.807 1.000 .634
x3 -.876 .634 1.000
Covariances x3z 8.12E-008 -2.0E-006 -5.8E-006
z -2.0E-006 7.65E-005 .000
x3 -5.8E-006 .000 .001
a. Dependent Variable: y
a
Colline arity Diagnos tics
Charts
Histogram
Dependent Variable: y
70
60
50
Frequency
40
30
20
10
Mean = -2.08E-16
Std. Dev. = 0.987
0 N = 120
-4 -2 0 2 4 6
Dependent Variable: y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Scatterplot
Dependent Variable: y
Regression Standardized Residual
-2
-1 0 1 2 3 4 5