TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Manajemen (M.M.)
Disusun oleh:
I Made Bayu Andika
20200103001
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 20200103001
Tanda tangan :
i
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Ditetapkan di : ...............................
Tanggal : ...............................
ii
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Magister Manajemen (M.M.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa
Unggul.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh sebab itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA selaku Rektor Universitas Esa
Unggul.
2. Dr. Tantri Yanuar Rahmat Syah, SE., MSM selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis sekaligus dosen pengampu mata kuliah Metode Riset
Manajemen yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan tugas ini.
3. Dr. Rina Anindita, SE., M.M selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen Universitas Esa Unggul juga sebagai dosen pengampu mata
kuliah Metode Riset Manajemen yang telah menyediakan waktu, tenaga dan
pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tugas ini.
4. Koordinator Fungsi Perencana Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama
selaku responden
5. Seluruh dosen dan staff administrasi pada Program Studi Magister
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul.
6. Orangtua dan keluarga saya tercinta yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan doa untuk menyelesaikan tugas akhir perencanaan bisnis ini.
7. Seluruh rekan-rekan Magister Manajemen Universitas Esa Unggul Kampus
Kebon Jeruk angkatan 2020 Ganjil yang telah banyak membantu dan
memberikan semangat sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
Semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
iii
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Sebagai sivitas akademika Universitas Esa Unggul, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : I Made Bayu Andika
NIM : 20200103001
Program Studi : Magister Manajemen
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jenis Karya Ilmiah : Tesis
demi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, menyetujui untuk
memberikan kepada Universitas Esa Unggul Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas
karya ilmiah kami berjudul:
Model Kesiapan Menghadapi Perubahan yang Didorong oleh Keterlibatan
Kerja Karyawan pada Kantor Pemerintahan di Indonesia
beserta perangkat yang ada (apabila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, Universitas Esa Unggul berhak menyimpan, mengalihmediakan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Di buat di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Agustus 2022
Yang Menyatakan
iv
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
ABSTRAK
v
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
ABSTRACT
vi
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DAFTAR ISI
vii
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
viii
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DAFTAR TABEL
ix
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DAFTAR GAMBAR
x
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
PENDAHULUAN
Beberapa faktor mendorong perubahan organisasi. Boohene & Williams (2012)
menjelaskan bahwa tekanan internal dan eksternal seperti politik, sosial, dan
teknologi mengakibatkan perubahan organisasi. Perubahan organisasi merupakan
bagian dari kehidupan organisasi (Vakola, 2013). Setiap organisasi berubah
berdasarkan kebutuhan dan kebutuhan lingkungannya (Mangundjaya, 2012). Ia
juga melakukan perubahan ketika ingin membuat kemajuan yang lebih baik dari
keadaan sebelumnya (Diab et al., 2018). Perubahan yang dilakukan oleh
organisasi sangat penting karena tujuannya adalah untuk bertahan dan mencapai
kesuksesan yang berkelanjutan (Lee, 2011). Rasyid et al. (2018) juga
mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan untuk mencapai efektivitas organisasi.
1
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TINJAUAN PUSTAKA
Kesiapan terhadap perubahan
Holt et al. (2009) menyebutkan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi perubahan di seluruh sistem adalah kesiapan awal.
Lebih lanjut Holt et al. (2009) menjelaskan bahwa kesiapan didefinisikan sebagai
sejauh mana mereka terlibat secara individu dan kolektif siap, termotivasi, dan
secara teknis mampu melaksanakan perubahan. Dalam literatur menunjukkan
bahwa tantangan terbesar perubahan organisasi adalah kesiapan karyawan
terhadap perubahan (Armenakis & Harris, 2002). Walinga (2008) menjelaskan
bahwa kesiapan karyawan untuk berubah memerlukan eksplorasi bagaimana para
pemimpin dapat menyiapkan karyawan untuk menerima perubahan. Kesiapan
untuk berubah muncul sebagai salah satu sikap inti yang mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan intervensi perubahan (Zayim, 2010). Menurut Weiner
(2009) upaya perubahan itu melibatkan keyakinan karyawan.
Keterlibatan kerja
Keterlibatan kerja didefinisikan sebagai keadaan pikiran yang positif, memuaskan,
dan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat (vigour), dedikasi (dedica-
tion), dan penyerapan (absorption) (Schaufeli et al., 2002). Schaufeli et al.
(2002) menjelaskan bahwa semangat ditandai dengan tingkat energi dan
ketahanan mental yang tinggi saat bekerja, kemauan untuk menginvestasikan
upaya dalam pekerjaan, dan ketekunan bahkan dalam menghadapi kesulitan.
3
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Proses perubahan
Self et al. (2007) mendeskripsikan faktor proses sebagai metode yang digunakan
untuk mengimplementasikan perubahan. Terdapat strategi yang dilakukan yaitu
komunikasi persuasif (misalnya, briefing eksekutif dan buletin), partisipasi aktif
(seperti kegiatan memanfaatkan penemuan diri) dan berbagai bentuk simbolisme
(ritual dan upacara). Strategi yang Armenakis dan Bedeian (1999) tawarkan
adalah (a) komunikasi persuasif (misalnya, pidato oleh agen perubahan dan artikel
4
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
di buletin karyawan); (b) partisipasi aktif oleh mereka yang terkena dampak
(misalnya pembelajaran perwakilan, penguasaan enaktif, dan pengambilan
keputusan partisipatif); (c) praktik manajemen sumber daya manusia (misalnya
seleksi, penilaian kinerja, kompensasi, dan program pelatihan dan
pengembangan); (d) kegiatan simbolis (misalnya ritual dan upacara); (e) praktik
difusi (misalnya program praktik terbaik dan tim transisi); (f) pengelolaan
informasi internal dan eksternal; dan (g) kegiatan formal yang menunjukkan
dukungan untuk inisiatif perubahan (misalnya struktur organisasi baru dan
deskripsi pekerjaan yang direvisi).
Generasi X dan Y
Whitney Gibson et al. (2009) mengatakan generasi X terdiri dari individu-
individu yang lahir antara tahun 1965 dan 1979 dan generasi Y lahir antara tahun
1980 sampai sekarang. Lebih lanjut Whitney Gibson et al. (2009) mengatakan
generasi X, mendambakan lebih banyak keseimbangan antara pekerjaan dan
keluarga, lebih sinis, informal, suka bersenang-senang dan mandiri. Generasi Y
dicirikan sebagai sensitif secara sosial, optimis, ambisius, ingin tahu, mahir
5
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
6
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
H1: Keterlibatan kerja (WE) memiliki hubungan yang positif dengan kesiapan
terhadap perubahan (RC).
H2: Proses perubahan (PC) memiliki hubungan yang positif dengan kesiapan
untuk berubah (RC).
7
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
H3: Kepercayaan pada pemimpin (TL) memiliki hubungan yang positif dengan
kesiapan terhadap perubahan (RC).
H4: Keterlibatan kerja (WE) memiliki hubungan yang signifikan dengan proses
perubahan (PC).
H5: Keterlibatan kerja (WE) memiliki hubungan yang positif dengan kepercayaan
pada kepemimpinan (TL).
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara variabel yang
diukur dengan menambahkan generasi sebagai variabel moderasi dan dalam
9
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian
kuantitatif dalam penelitian ini adalah survei dengan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya. Kuesioner dibuat menggunakan Google Form yang
didistribusikan secara daring melalui WhatsApp.
Instrumen
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang mengacu pada teori
Bouckenooghe et al. (2009) mengenai perubahan organisasi (organizational
change). Perubahan organisasi terdiri atas iklim perubahan organisasi (climate of
change), proses perubahan organisasi (processes of change) dan kesiapan
10
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Variabel berikutnya adalah keterlibatan kerja. Variabel ini memiliki tiga dimensi
yaitu semangat (vigour), dedikasi (dedication) dan penyerapan (absorption).
Masing-masing dimensi terdiri atas 3 item pertanyaan sehingga jumlah pertanyaan
dari variabel keterlibatan kerja sebanyak 9 item pertanyaan.
11
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
12
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
HASIL
Profil Responden
Responden penelitian ini adalah ASN Kementerian Agama kantor pusat dengan
total 179 responden. Responden terdiri atas 65% laki-laki dan 35% perempuan.
Responden yang lahir pada tahun 1965-1980 (generasi X) sebanyak 51% dan 49%
yang lahir pada tahun 1981-1995 (generasi Y). Responden memiliki latar
belakang pendidikan yang bervariasi yaitu sarjana 63%, magister 36% dan doktor
1%. Selain itu responden berasal dari unit kerja yang berbeda-beda yaitu
Sekretariat Jenderal (21%), Inspektorat Jenderal (4%), Ditjen Bimas Islam (4%),
Ditjen Pendidikan Islam (6%), Ditjen Bimas Kristen (4%), Ditjen Bimas Katolik
(12%), Ditjen Bimas Hindu (29%), Ditjen Bimas Buddha (8%), Ditjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (6%), Badan Penelitian Pengembangan dan
Pendidikan Latihan (4%) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
berjumlah (2%). Posisi setiap responden meliputi jabatan struktural (6%), Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) (51%) dan Pelaksana/Staf (42%). Terdapat perbedaan
masa kerja dari setiap responden yaitu 17% bekerja selama 1-5 tahun, 8% selama
6-10 tahun, 38% selama 11-15 tahun, 17% selama 16-20 tahun, 8% selama 21-25
13
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
tahun, 8% selama 26-30 tahun, 2% selama 31-35 tahun dan 2% selama 36-40
tahun. Karakteristik responden tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Karakteristik responden N %
Gender Laki-laki 116 65
Perempuan 63 35
Generasi X (1965-1980) 91 51
Y (1981-1995) 88 49
Model Pengukuran
Pengujian validitas dan reliabilitas konstruk terhadap model pengukuran reflektif
dilakukan berdasarkan rekomendasi Hair et al. (2019) dan Kock (2017), dimana
di dalam SmartPLS 3.0 nilai loading factor 0.5 atau lebih (idealnya 0.70 atau
lebih) dan nilai Cronbach Alpha dengan ambang batas lebih dari 0.70.
Pengukuran validitas konstruk dinyatakan valid jika setiap indikator mempunyai
nilai loading factor 0.5 atau lebih. Temuan menunjukkan terdapat 3 indikator
yang memiliki loading factor kurang dari 0.5 yaitu TL3, RC4 dan WE8 sehingga
14
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
ketiga indikator tersebut dihapus atau tidak digunakan (Gambar 2). Selain itu,
temuan menunjukkan nilai dari Cronbach Alpha yang diperoleh sebesar 0.781
sampai 1 yang mengindikasikan konstruk reliabel.
Hasil nilai Composite Reliability (CR) dan Average Variance Extracted (AVE)
dalam penelitian secara keseluruhan memenuhi persayaratan. Menurut Hair et al.
(2019) ambang batas nilai CR 0.70 dan AVE 0.50. Temuan menunjukkan bahwa
nilai CR dan AVE dari variabel Generasi X dan Y sebagai variabel moderasi (CR
= 1.000; AVE = 1.000), variabel proses perubahan organisasi PC (CR = 0.953;
AVE = 0.627), variabel kesiapan terhadap perubahan organisasi RC (CR = 0.914;
AVE = 0.604), variabel kepercayaan dalam kepemimpinan TL (CR = 0.901; AVE
= 0.820), variabel keterlibatan kerja WE (CR = 0.929; AVE = 0.623). Temuan
lebih detil terdapat pada tabel 2.
Loading Cronbach’s
Variabel Indikator CR AVE
Factor Alpha
Keterlibatan kerja WE1 0,830 0,912 0,929 0,623
(WE) WE2 0,616
WE3 0,740
WE4 0,865
WE5 0,869
WE6 0,891
WE7 0,689
WE9 0,772
Proses perubahan PC1 0,816 0,945 0,953 0,627
15
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Moderating Moderating
Generasi
Variabel Generasi XY Generasi XY PC RC TL WE
X dan Y
=WE PC =WE RC
Generasi X dan Y 1,000
Moderating Generasi
-0,002 1,000
XY = WE PC
Moderating Generasi
-0,002 1,000 1,000
XY = WE RC
PC -0,105 0,074 0,074 0,792
RC -0,111 0,045 0,045 0,672 0,777
TL -0,115 0,205 0,205 0,713 0,553 0,906
WE -0,062 0,038 0,038 0,547 0,698 0,420 0,789
16
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Variabel PC RC TL
GEN X Y 1,014 1,015
Moderating GEN XY =WE PC 1,048
Moderating GEN XY =WE RC 1,056
PC 2,416
TL 1,283 2,149
WE 1,218 1,430 1,000
17
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Original
Hipotesis Path T-Statistics p Values Hasil
Sample (O)
H1 Keterlibatan kerja (WE) -> 0,466 6,380 0,000 Diterima
Kesiapan terhadap perubahan
organisasi (RC)
H2 Proses perubahan organisasi 0,325 3,294 0,001 Diterima
(PC) -> Kesiapan terhadap
perubahan organisasi (RC)
H3 Kepercayaan dalam 0,126 1,803 0,072 Ditolak
kepemimpinan (TL) -> Kesiapan
terhadap perubahan organisasi
(RC)
H4 Keterlibatan kerja (WE) -> 0,296 4,567 0,000 Diterima
Proses perubahan organisasi
(PC)
H5 Keterlibatan kerja (WE) -> 0,420 4,673 0,000 Diterima
Kepercayaan dalam
kepemimpinan (TL)
H6 Kepercayaan dalam 0,599 10,238 0,000 Diterima
kepemimpinan (TL) -> Proses
perubahan organisasi (PC)
H7 Moderasi Generasi X dan Y -0,023 0,450 0,653 Ditolak
terhadap Keterlibatan kerja
(WE) -> Kesiapan terhadap
perubahan organisasi (RC)
H8 Moderasi Generasi X dan Y -0,060 1,218 0,224 Ditolak
terhadap Keterlibatan kerja
(WE) -> Proses perubahan
organisasi (PC)
Lebih lanjut Hair et al. (2019) mengatakan bahwa penilaian hubungan SEM tidak
boleh terbatas hanya pada efek langsung. Untuk itu, hasil penelitian ini juga
menunjukkan hubungan tidak langsung dari keterlibatan kerja WE dengan
kesiapan terhadap perubahan organisasi RC yang dimediasi oleh kepercayaan
dalam kepemimpinan TL dan proses perubahan organisasi PC. Hasil
menunjukkan terdapat empat efek tidak langsung (mediasi) yang signifikan dan
mendukung mediasi parsial yaitu hubungan keterlibatan kerja dengan proses
perubahan organisasi yang dimediasi oleh kepercayaan dalam kepemimpinan (WE
-> TL -> PC), kepercayaan dalam kepemimpinan dengan kesiapan terhadap
perubahan organisasi yang dimediasi proses perubahan organisasi (TL -> PC ->
RC), keterlibatan kerja dengan kesiapan terhadap perubahan organisasi yang
dimediasi oleh dua mediator yakni kepercayaan dalam kepemimpinan dan proses
perubahan organisasi (WE -> TL -> PC -> RC) dan hubungan keterlibatan kerja
dengan kesiapan terhadap perubahan organisasi yang dimediasi proses perubahan
organisasi (WE -> PC -> RC). Sedangkan hubungan keterlibatan kerja dengan
18
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Original T-
Path p Values
Sample (O) Statistics
Keterlibatan kerja (WE) -> Kepercayaan dalam 0,252 4,116 0,000
kepemimpinan (TL) -> Proses perubahan organisasi
(PC)
Kepercayaan dalam kepemimpinan (TL) -> Proses 0,195 3,015 0,003
perubahan organisasi (PC) -> Kesiapan terhadap
perubahan organisasi (RC)
Keterlibatan kerja (WE) -> Kepercayaan dalam 0,082 2,556 0,011
kepemimpinan (TL) -> Proses perubahan organisasi
(PC) -> Kesiapan terhadap perubahan organisasi (RC)
Keterlibatan kerja (WE) -> Proses perubahan 0,096 2,721 0,007
organisasi (PC) -> Kesiapan terhadap perubahan
organisasi (RC)
Keterlibatan kerja (WE) -> Kepercayaan dalam 0,053 1,586 0,113
kepemimpinan (TL) -> Kesiapan terhadap perubahan
organisasi (RC)
19
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DISKUSI
Penelitian ini menguji hubungan keterlibatan kerja (WE) dengan kesiapan
terhadap perubahan (RC), proses perubahan (PC) dengan kesiapan untuk berubah
(RC), kepercayaan pada pemimpin (TL) dengan kesiapan terhadap perubahan
(RC), keterlibatan kerja (WE) dengan proses perubahan (PC), keterlibatan kerja
(WE) dengan kepercayaan pada kepemimpinan (TL), kepercayaan pada
kepemimpinan (TL) dengan proses perubahan (PC), keterlibatan kerja (WE)
dengan kesiapan perubahan (RC) dan proses perubahan (PC) yang dimoderasi
generasi X dan Y. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara keterlibatan kerja dengan kesiapan terhadap
perubahan organisasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Matthysen dan Harris (2018) di perusahaan akuntansi,
Mangundjaya (2012) di tiga bank swasta dan satu perusahaan keuangan milik
pemerintah, Hung et al. (2013) di 19 departemen perawatan health primer dan
Simbolon (2018) di perusahaan swasta. Lebih lanjut Mangundjaya (2012)
menjelaskan bahwa semakin tinggi keterlibatan kerja, semakin tinggi kesiapan
terhadap perubahan.
20
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
sebelumnya oleh Matthysen dan Harris (2018), Diab et al. (2018), Choi (2011)
dan Zayim (2010). Mereka menemukan bahwa kepercayaan pada kepemimpinan
berkontribusi signifikan terhadap kesiapan untuk berubah.
Keterlibatan kerja juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan
proses perubahan organisasi. Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan mereka
cenderung mampu bertahan terhadap perubahan organisasi serta sukses terhadap
proses perubahan organisasi (Gallup, 2013). Bhola (2010) juga mengatakan
bahwa keterlibatan kerja sebagai bagian integral dari proses perubahan, yaitu
sebelum, selama dan setelah perubahan telah terjadi untuk memastikan bahwa
proses perubahan berhasil. Hasil penelitian ini senada dengan studi yang
dilakukan oleh Matthysen dan Harris (2018) yang menemukan bahwa adanya
hubungan keterlibatan kerja dengan proses perubahan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
keterlibatan kerja dan kepercayaan dalam kepemimpinan. Bargagliotti (2011)
memaparkan bahwa kepercayaan pada kepemimpinan adalah anteseden dari
keterlibatan kerja. Hal senada juga ditemukan dalam studi Engelbrecht et al.
(2014) di salah satu sekolah Afrika Selatan yang menunjukkan bahwa ada
hubungan positif antara kepercayaan pada pemimpin dan keterlibatan kerja.
antara generasi X dan Y. Namun hasil penelitian ini senada dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ludviga dan Sennikova (2016) yaitu generasi X dan Y
responsive terhadap perubahan terutama terkait dengan perubahan teknologi
informasi.
Disamping itu, temuan dalam penelitian ini yang menunjukkan generasi X dan Y
tidak memoderasi hubungan antara keterlibatan kerja dengan kesiapan terhadap
perubahan organisasi maupun dengan proses perubahan organisasi. Hal tersebut
disebabkan karena dalam konteks kantor pemerintahan di Indonesia khususnya
kantor yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama untuk
pembagian job desk tidak berdasarkan generasi namun mengacu kepada tugas dan
fungsi sesuai dengan klasifikasi jabatan. Klasifikasi jabatan tersebut tercantum
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2018 (MENPANRB, 2018).
KESIMPULAN
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan SEM-PLS yang menguji
hubungan antara keterlibatan kerja, proses perubahan, kepercayaan dalam
kepemimpinan terhadap kesiapan perubahan organisasi yang dimoderasi oleh
generasi X dan Y. Keterlibatan kerja mempunyai hubungan positif dan signifikan
dengan kesiapan terhadap perubahan organisasi. Proses perubahan organisasi
mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kesiapan terhadap perubahan
organisasi. Sedangkan kepercayaan dalam kepemimpinan tidak memiliki
hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan kesiapan terhadap perubahan
organisasi. Keterlibatan kerja menunjukkan terdapat hubungan positif dan
signifikan dengan proses perubahan organisasi. Keterlibatan kerja juga
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kepercayaan dalam
kepemimpinan. Sedangkan kepercayaan dalam kepemimpinan menunjukkan
hubungan yang positif dan signifikan dengan proses perubahan organisasi. Selain
itu, kesiapan perubahan organisasi di kantor pemerintahan urusan agama tidak
memiliki hubungan dengan usia para pegawainya. Generasi X dan Y tidak
memoderasi hubungan antara keterlibatan kerja dengan kesiapan terhadap
perubahan organisasi, begitu juga hubungan keterlibatan kerja dengan proses
perubahan organisasi.
Implikasi Teoritis
Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan teori mengenai
kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan yang didorong oleh
keterllibatan kerja pegawai, kepercayaan pegawai kepada pemimpin dan proses
perubahan yang dimoderasi oleh usia dalam hal ini generasi X dan Y. Kesiapan
organisasi sangat penting untuk mencapai proses perubahan organisasi agar
berjalan dengan baik.
22
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dapat ditarik dari hasil penelitian. Pertama, keterlibatan kerja
berhubungan positif dengan kesiapan perubahan. Kesiapan terhadap perubahan
organisasi yang berupa emosional, kognitif dan perubahan yang disengaja dapat
ditingkatkan dengan menumbuhkembangkan semangat karyawan, meningkatkan
dedikasi dan penyerapan karyawan dengan menerapkan disiplin, pemberian
penghargaan dan sanksi. Di samping itu, proses perubahan organisasi mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan kesiapan terhadap perubahan
organisasi. Untuk meningkatkan kesiapan karyawan terhadap proses perubahan,
maka perlu ditingkatkan partisipasi karyawan terhadap perubahan dengan
meningkatkan kualitas komunikasi pimpinan dengan bawahan dapat dilakukan
rapat-rapat rutin setiap pagi ataupun coffee morning dan sebagainya. Lebih lanjut
pimpinan lebih bersikap kooperatif terhadap perubahan yang terjadi serta
pimpinan dapat memberikan dukungan kepada karyawan yang terkena dampak
perubahan. Misalnya mencarikan jabatan yang sesuai kepada karyawan yang
terdampak perubahan struktur jabatan.
23
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DAFTAR PUSTAKA
July). Pearson.
Diab, G. M., Safan, S. M., & Bakeer, H. M. (2018). Organizational change readiness and
manager’ behavior in managing change. Journal of Nursing Education and
Practice, 8(7), 68–77. https://doi.org/https://doi.org/10.5430/jnep.v8n7p68
Douglas, S., & Roberts, R. (2020). Employee age and the impact on work engagement.
Strategic HR Review, 19(5), 209–213. https://doi.org/10.1108/shr-05-2020-0049
Engelbrecht, A. S., Heine, G., & Mahembe, B. (2014). The influence of ethical leadership
on trust and work engagement: An exploratory study. SA Journal of Industrial
Psychology, 40(1), 1–9. https://doi.org/https://doi.org/10.4102/sajip. v40i1.1107
Gallup. (2013). State of the global workplace: Employee engagement insights for
business leaders worldwide.
Hair, J. F. ., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., Black, W. C., & Anderson, R. E.
(2019). Multivariate Data Analysis (Eighth Edi). Annabel Ainscow.
Hernandez, M. M. (2017). Employee ’ s age influence on work engagement and job
satisfaction through job crafting behaviours. Tilburg University.
Holt, D. T., Helfrich, C. D., Hall, C. G., & Weiner, B. J. (2009). Are you ready? How
health professionals can comprehensively conceptualize readiness for change.
Journal of General Internal Medicine, 25(SUPPL. 1), 50–55. https://doi.org/DOI:
10.1007/s11606-009-1112-8
Hung, D., Gray, C., Anderson, K., & Hereford, J. (2013). Ready to change? The role of
employee engagement, ownership, and participation in managing change. Clinical
Medicine & Research, 11(3), 159. https://doi.org/10.3121/cmr.2013.1176.ps2-14
Ie, M., Valentina, A., Tiatri, S., & Beng, J. T. (2020). The transition of interactional
patterns and cellphone usage between generations in the Belitung community: A
year before the COVID-19 pandemic. 478(Ticash), 759–765.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.201209.120
Iqbal, A., & Asrar-ul-Haq, M. (2018). Establishing relationship between TQM practices
and employee performance: The mediating role of change readiness. International
Journal of Production Economics, 203(May), 62–68.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2018.05.034
Kassing, J. W., Piemonte, N. M., Goman, C. C., & Mitchell, C. A. (2012). Dissent
Expression as an Indicator of Work Engagement and Intention to Leave. Journal of
Business Communication, 49(3), 237–253.
https://doi.org/https://doi.org/10.1177/00219436 12446751
Kock, N. (2017). Partial least squares path modeling: Basic concepts, methodological
issues and applications. Springer, 245–257.
https://doi.org/https://doi.org/DOI:10.1007/978-3-319-64069-3
Lauricella, T. K., Ford, J. K., Riley, S. J., Powers, C. L., & Lederle, P. (2017). Employee
perceptions regarding an organizational change initiative in a state wildlife agency.
Human Dimensions of Wildlife, 22(5), 422–437.
https://doi.org/https://doi.org/10.1080/10871209.2017.1342013
Lee, J. (2011). Aligning organizations for positive change: The role of leadership in
matching strategy, culture, and social networks to vital organizational challenges.
Advances in Global Leadership, 6, 71–94.
https://doi.org/https://doi.org/10.1108/S1535-1203(2011)0000006007
Lockwood, N. R. (2007). Leveraging employee engagement for competitive advantage:
HR’s strategic role. Society for Human Resource Management, 1–12.
Ludviga, I., & Sennikova, I. (2016). Organisational change: Generational differences in
reaction and commitment. 9th International Scientific Conference “Business and
Management 2016,” May 2016, 2–11.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3846/bm.2016.10
Mangundjaya, W. L. H. (2012). Are organizational commitment and employee
engagement important in achieving. Humanitas, IX(2), 1–8.
25
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Schaufeli, W. B., Salanova, M., Roma, V. G., & Bakker, A. B. (2002). The measurement
of engagement and burnout: A two sample confirmatory factor analytic approach.
Journal OfHappiness Studies, 3, 71–92. https://doi.org/https://doi.
org/10.1023/A:1015630930326
Self, D. R., Armenakis, A. A., & Schraeder, M. (2007). Organizational change content,
process, and context: A simultaneous analysis of employee reactions. Journal of
Change Management, 7(2), 211–229. https://doi.org/10.1080/14697010701461129
Simbolon, H. (2018). Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kesiapan Menghadapi
Perubahan Organisasi. Psikodimensia, 16(2), 142.
https://doi.org/https://doi.org/10.24167/psiko.v16i2.1183
Statnikcke, G., Savaneviciene, A., & Sakys, I. (2019). The relationship between work
engagement of different generations and mobile learning. Acta Universitatis
Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 67(6), 1627–1642.
https://doi.org/https://doi.org/10.11118/actaun201967061627
Ten Brummelhuis, L. L., & Bakker, A. B. (2012). Staying engaged during the week: The
effect of off-job activities on next day work engagement. Journal of Occupational
Health Psychology, 17(4), 445–455.
https://doi.org/https://doi.org/10.1037/a0029213
Tierney, P. (1999). Work relations as a precursor to a psychological climate for change:
The role of work group supervisors and peers. Journal of Organizational Change
Management, 12(2), 120–133.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/09534819910263668
Vakola, M. (2013). Multilevel readiness to organizational change: A conceptual
approach. Journal of Change Management, 13(10), 37–41.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1080/14697017.2013.768436 Downloaded
Walinga, J. (2008). Toward a theory of change readiness: The roles of appraisal, focus,
and perceived control. Journal of Applied Behavioral Science, 44(3), 315–347.
https://doi.org/https://doi.org/10.1177/0021886308318967
Weiner, B. J. (2009). A theory of organizational readiness for change. Implementation
Science, 4(1), 1–9. https://doi.org/https://doi.org/10.1186/1748-5908-4-67
Whitney Gibson, J., Greenwood, R. A., & Murphy, Jr., E. F. (2009). Generational
differences in the workplace: Personal values, behaviors, and popular beliefs.
Journal of Diversity Management (JDM), 4(3), 1–8.
https://doi.org/10.19030/jdm.v4i3.4959
Yanuar, T., Syah, R., Olivia, D., Image, B., & Quality, E. (2022). Enhancing patronage
intention on online fashion industry in Indonesia : The role of value co- creation ,
brand image , and e-service quality. Cogent Business & Management, 9(1), 1–32.
https://doi.org/https://doi.org/10.1080/23311975.2022.2065790
Yener, M., Yaldıran, M., & Ergun, S. (2012). The effect of ethical climate on work
engagement. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 58, 724–733.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.1050
Yousef, D. A. (2017). Organizational commitment, job satisfaction and attitudes toward
organizational change: A study in the local government. International Journal of
Public Administration, 40(1), 77–88.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1080/01900692.2015.1072217
Zayim, M. (2010). Investigating the relationship between primary and secondary level
public school teachers’readiness for change and perceived organizational trust.
http://etd.lib.metu.edu.tr/upload/12612345/index.pdf
27
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
LAMPIRAN
Lampiran 1. Ringkasan Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Tabel 8 Ringkasan Penelitian-Penelitian Sebelumnya
30
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
dari keterlibatan
kerja
11 Salanova et Linking Journal of Menyebutkan bahwa
al. (2011) transformational Advanced Nursing pemimpin
leadership to transformasional
nurses’ extra-role menjelaskan efikasi
performance: The diri secara langsung,
mediating role of
tetapi juga
self-efficacy and
work engagement memberikan
penjelasan untuk
tingkat keterlibatan
kerja
12 Choi (2011) Employees’ Human Resource Menyatakan aspek-
attitudes toward Management aspek
organizational kepemimpinan
change: A tertentu terbukti
literature review mempengaruhi
kesiapan untuk
berubah. Ini
termasuk
kepercayaan
karyawan terhadap
manajemen
eksekutif, praktik
kepemimpinan yang
efektif dan kualitas
hubungan
karyawan-manajer.
13 Zayim (2010) Investigating the A Thesis Kesiapan untuk
relationship Submitted To mengubah dan
between primary The Graduate dirasakan
and secondary School Of Social kepercayaan
level public school Sciences Of organisasi secara
teachers’readiness Middle East
signifikan
for change and Technical
perceived University berkorelasi satu
organizational sama lain dengan
trust cara yang disengaja,
emotional, dan
kesiapan kognitif
semuanya terkait
dan berkontribusi
secara signifikan
terhadap
kepercayaan
organisasi yang
dirasakan.
14 Weiner A theory of Implementation Kesiapan organisasi
organizational Science untuk perubahan
31
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
32
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
33
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
of Change)
Kualitas komunikasi
perubahan (Quality of
change communication)
4. I am regularly informed Saya secara teratur diberi Saya selalu diberitahu jika
on how the change is tahu tentang bagaimana ada perubahan yang
going. perubahan itu terjadi. terjadi di organisasi saya.
9. Staff members are Anggota staf cukup Seluruh staf terlibat dalam
sufficiently involved in dilibatkan dalam menerapkan perubahan
the implementation of implementasi perubahan dalam organisasi saya.
the changes by our oleh manajer senior
department’s senior departemen kami
manager
Sikap top manajemen
terhadap perubahan
(Attitude of top
management)
34
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
17. I find the change Saya merasa perubahan ini Saya merasakan
refreshing. menyegarkan. perubahan dalam
organisasi sebagai bentuk
penyegaran.
18. I am somewhat resistant Saya agak tahan terhadap Saya mampu bertahan
to change. perubahan. dalam menghadapi
perubahan dalam
35
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
organisasi.
19. I think that most Saya pikir sebagian besar Saya berpikir bahwa
changes will have a perubahan akan berdampak perubahan yang terjadi
negative effect on the negatif pada klien yang dalam organisasi saya
clients we serve kami layani memiliki dampak negatif.
21. The change will simplify Perubahan akan Perubahan yang terjadi
work menyederhanakan dapat menyederhanakan
pekerjaan pekerjaan.
Kesiapan yang disengaja
untuk perubahan
(Intentional readiness
for change)
22. I want to devote myself Saya ingin mengabdikan Saya ingin mengabdikan
to the process of change diri pada proses perubahan diri dalam melaksanakan
proses perubahan
organisasi yang terjadi.
Semangat (vigour)
24. At my job, I feel strong Di pekerjaan saya, saya Saya selalu bersemangat
and vigorous merasa kuat dan dalam bekerja.
bersemangat
25. I can continue working Saya dapat terus bekerja Saya dapat bekerja dalam
for very long periods at untuk waktu yang sangat waktu yang lama.
a time lama dalam satu waktu
26. At my work I always Dalam pekerjaan saya, saya Saya terus bekerja
persevere, even when selalu bertahan, bahkan meskipun hasil yang
things do not go well ketika segala sesuatunya diperoleh belum
tidak berjalan dengan baik memuaskan.
36
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Dedikasi (Dedication)
29. I am proud on the work Saya bangga dengan Saya bangga dengan
that I do pekerjaan yang saya pekerjaan yang saya
lakukan lakukan
Penyerapan (Absorption)
30. Time flies when I'm Waktu berlalu ketika saya Saya merasakan waktu
working sedang bekerja berlalu begitu cepat
ketika saya bekerja.
31. When I am working, I Ketika saya bekerja, saya Ketika saya bekerja, saya
forget everything else melupakan hal-hal lain di melupakan hal-hal lain di
around me sekitar saya sekitar saya.
32. I feel happy when I am Saya merasa senang ketika Saya merasa senang
working intensely saya bekerja dengan intens ketika saya bekerja
dengan intens
37
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KUESIONER
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Saya I Made Bayu Andika, mahasiswa program studi Magister Manajemen, Universitas
Esa Unggul Jakarta sedang melakukan penelitian dalam rangka menyusun tugas akhir.
Saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kesiapan perubahan
organisasi dan keterlibatan kerja karyawan di lingkungan Kementerian Agama Republik
Indonesia terhadap perubahan yang terjadi (misalnya: penyederhanaan birokrasi,
perubahan jabatan struktural ke fungsional, dan sebagainya). Informasi tersebut sangat
penting sehingga Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menjawab sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan saya menjamin kerahasiaan data Bapak/Ibu/Saudara/i.
Jika terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan terkait kuesioner ini dapat menghubungi saya
melalui: Email: bayu.andika82@student.esaunggul.ac.id
* Wajib
Kesediaan menjadi responden penelitian
1. Apakah Anda bersedia menjadi responden penelitian ini? *
Tandai salah satu saja
Ya
Tidak
2. Nama*: ………………………….
3. Jabatan*
Tandai salah satu saja
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
Pelaksana/Staf
4. Unit Kerja/Instansi*
Tandai salah satu saja
Sekretariat Jenderal (Setjen)
Inspektorat Jenderal (Itjen)
Ditjen Bimas Islam
Ditjen Pendidikan Islam
38
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
5. Usia *
Tandai salah satu saja
Generasi X (lahir pada tahun 1965-1980)
Generasi Y (lahir pada tahun 1981-1995)
6. Gender *
Tandai salah satu saja
Laki-laki
Perempuan
7. Masa Kerja*
Tandai salah satu saja
1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
21-25 tahun
26-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
8. Pendidikan Terakhir*
Tandai salah satu saja
S1
S2
S3
Petunjuk
Saya mohon kesediaan Saudara/Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban dengan
memberikan centang pada salah satu nomor yang dapat dipilih pada skala 1-5. Skala
nomor menunjukkan seberapa dekat jawaban Saudara/Bapak/Ibu dengan pilihan yang
tersedia sebagai berikut:
1: Sangat tidak setuju
2: Tidak setuju
3: Netral
4: Setuju
5: Sangat setuju
39
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
11. Saya selalu diberitahu jika ada perubahan yang terjadi di organisasi saya*
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
12. Ada komunikasi yang baik antara pemimpin saya dan seluruh staf ketika ada
perubahan kebijakan dalam organisasi *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
13. Pimpinan saya menjelaskan secara jelas mengenai pentingnya perubahan yang
terjadi di dalam organisasi *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
Partisipasi (Participation)
40
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
16. Seluruh staf terlibat dalam menerapkan perubahan dalam organisasi saya *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
21. Pimpinan saya melatih staf dengan sangat baik dalam menerapkan perubahan
*
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
41
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
23. Saya merasakan perubahan dalam organisasi sebagai proses yang positif *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
32. Saya terus bekerja meskipun hasil yang diperoleh belum memuaskan *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
Dedikasi (Dedication)
Penyerapan (Absorption)
36. Saya merasakan waktu berlalu begitu cepat ketika saya bekerja *
Tandai salah satu saja
1 2 3 4 5
STS SS
43
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
44
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
45
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
46
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
47
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
48
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
49
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
50