Anda di halaman 1dari 110

IMPLEMENTASI PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN CAR

TERHADAP PROFITABILITAS BANK KONVENSIONAL

(Studi Kasus pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI Periode tahun

2015-2019)

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh

gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

SKRIPSI

Oleh :

Vyonita Anggraeni Ningrum

2017008352

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2021
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN CAR

TERHADAP PROFITABILITAS BANK KONVENSIONAL STUDI KASUS

PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN 2015-2019

Disampaikan dan Disusun oleh :

Nama : Vyonita Anggraeni N

NIM : 2017008352

Yogyakarta, ………..

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sri Hermuningsih, M.M., C.F.P. Agus Dwi Cahya, S.Pd., M.M.

NIY. 6389150 NIY. 7617467

ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN CAR


TERHADAP PROFITABILITAS BANK KONVENSIONAL STUDI KASUS
PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN 2015-2019

Disampaikan dan Disusun oleh :


Vyonita Anggraeni Ningrum
2017008352

Yogyakarta,
Ketua Penguji Penguji I Penguji II

(……………..…..) (…………………….) (…………………….)

Mengetahui,

Dekan,

(……………………)

NIY/NIP.

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Vyonita Anggraeni Ningrum
NIM : 2017008352
Judul Skripsi : Implementasi Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan CAR
terhadap Profitabilitas bank konvensional (Studi Kasus
Pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI
periode tahun 2015-2019)
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah skripsi saya ini adalah asli dan belum
pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana baik di Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta atau Perguruan Tinggi lain.

Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain kecuali arahan Dosen Pembimbing. Dalam skripsi ini tidak
terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain,
kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah
dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Yogyakarta,
Yang membuat pernyataan,

Vyonita Anggraeni Ningrum

2017008352

iv
MOTTO

“Kita diciptakan untuk menjadi NYATA, bukan untuk menjadi SEMPURNA”

“Hidup bukan sebuah perlombaan, tetap jadilah versi terbaik dalam hidupmu"

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang mendalam, saya persembahkan skripsi ini kepada:

Allah SWT Beserta Rasulullah Muhammad SAW

Atas segala limpahan rahmat-Nya dan juga kasih-Nya

Ayahanda Haryanto dan Ibunda Tutiati

Yang sangat saya cinta, atas kasih sayang, perhatian, dukungan, serta bantuan tak

terhingga yang diberikan selama ini

Saudariku Devika Nur Cahyani

Yang saya sayangi atas kasih, dukungan dan do,a yang diberikan selama ini

Keluarga Cemara Diah Ayu , Imas ND, Erni A, Hana ZS, Nur Halimah
BAA, Deni Crist,Kingkin VLD, Romadhoni.
Yang saya sayangi atas kebersamaan dan dukungan yang terus memarahi saya

apabila saya malas mengerjakan skripsi daripada main HP

Dan kawan-kawanku Rifkha D, Sri Meilyana, Yunita C, Nayang Della, Tri


Susanti.
Yang juga saya sayangi atas segala semangat, doa, dan dukungan virtual yang

diberikan selama ini, saya sangat bersyukur memiliki kalian dihidup saya.

vi
INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi, suku bunga,

dan CAR terhadap profitabilitas bank konvensional. Penelitian ini menggunakan

empat variabel yaitu inflasi, suku bunga, dan CAR sebagai variabel dependen, dan

profitabilitas bank sebagai variabel independen.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang

telah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2015- 2019 yang

berjumlah sebanayk 43 perusahaan. Metode pengumpulan data menggunakan

purposive sampling dengan menggunakan laporan keuangan pada Bank

Konvensional di Indonesia yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2015-2019.

Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi, suku bunga, dan CAR secara

simultan berpengaruh terhadap profitabilitas bank konvensional yang terdaftar di

BEI periode tahun 2015-2019, Inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA,

Suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA, dan CAR berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Kata kunci : Inflasi, Suku bunga, CAR (capital eduquacy ratio)

vii
ABSTRAC

This study aims to determine the effect of inflation, interest rates, and CAR

on the profitability of conventional banks. This study uses four variables, namely

inflation, interest rates, and CAR as the dependent variable, and bank profitability

as the independent variable.

The population in this study are banking sector companies that have been

listed on the IDX (Indonesia Stock Exchange) for the period 2015-2019, totaling

43 companies. The data collection method uses purposive sampling using financial

reports on conventional banks in Indonesia which are listed on the IDX in the 2015-

2019 period.

The results show that inflation, interest rates, and CAR simultaneously

affect the profitability of conventional banks listed on the IDX for the 2015-2019

period, inflation has no significant effect on ROA, interest rates do not have a

significant effect on ROA, and CAR has a significant effect on ROA.

Keywords: Inflation, Interest rates, CAR (capital education ratio)

Keywords: Inflation, Interest rates, CAR (capital education ratio)

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Pengaruh

Inflasi, Suku Bunga, dan CAR terhadap Profitabilitas bank konvensional (Studi

Kasus Pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun

2015-2019)”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

akademik dalam meraih gelar sarjana pada program strata satu di Fakultas

Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti tidak luput dari kendala.

Kendala tersebut dapat diatasi peneliti berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh

karena itu peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak berikut

ini :

1. Bapak Suyanto, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Sri Hermuningsih, M.M., C.F.P.selaku Dosen Pembimbing 1

yang telah membimbing dan memberikan saran bagi penyempurnaan

penelitian ini.

3. Bapak Agus Dwi Cahya, S.Pd., M.M. selaku Dosen Pembimbing 2

yang telah membimbing dan memberikan saran bagi penyempurnaan

penelitian ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membantu dan

memberikan ilmu kepada saya selama mengikuti pendidikan di

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

ix
5. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan kepada

saya selama ini.

6. Teman-teman manajemen kelas A8 angakatan 2017. Terimakasih untuk

segala pengertian, dukungan, canda tawa dan kebersamaan yang telah

kita lalui selama ini. Semoga kita selalu kompak dan saling mendukung

dalam menggapai impian dan bisa menjadi sarjana ekonomi yang

profesional yang tetap memegang teguh ajaran dan nilai-nilai

Tamansiswa.

Yogyakarta,

Peneliti

Vyonita Anggraeni Ningrum

x
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ ii


HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................................. iv
MOTTO ................................................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
INTISARI ............................................................................................................ vii
ABSTRAC........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................77
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 10
1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 12
2.1 Kajian Teori ...................................................................................................... 12
2.1.1 Bank Konvensional ................................................................................... 12
2.1.2 Inflasi ........................................................................................................ 15
2.1.3 Suku Bunga ............................................................................................... 17
2.1.4 CAR .......................................................................................................... 18
2.1.5 ROA .......................................................................................................... 19
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 21
2.3 Pengembangan Hipotesis .................................................................................. 27
2.3.1 Pengaruh Suku bunga, Inflasi dan CAR secara simultan terhadap ROA .. 30
2.3.2 Pengaruh Inflasi Terhadap ROA ............................................................... 28
2.3.3 Pengaruh Suku Bunga terhadap ROA ....................................................... 29
2.3.4 Pengaruh CAR terhadap ROA .................................................................. 30
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................................ 32

xi
Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1 Sifat Penelitian .................................................................................................. 34
3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penenlitian ................................. 34
3.2.1 Variabel Independen ................................................................................. 34
3.2.2 Variabel Dependen.................................................................................... 37
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 38
3.4.1 Populasi ..................................................................................................... 38
3.4.2 Sampel....................................................................................................... 39
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 39
3.5 Jenis,sumber dan Metode Pengambilan Data.................................................... 41
3.5.1 Jenis Data .................................................................................................. 41
3.5.2 Sumber Data.............................................................................................. 41
3.5.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 42
3.6 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data ............................................................ 42
3.6.1 Tempat Pengambilan Data ........................................................................ 42
3.6.2 Waktu Pengambilan Data.......................................................................... 43
3.7 Uji Kualitas Data............................................................................................... 43
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 43
3.8 Teknik Analisi Data .......................................................................................... 46
3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................. 46
3.8.2 Uji Hipotesis ............................................................................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 49
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................... 49
4.1.1 Bank konvensional .................................................................................... 49
4.2 Analisis Statik Deskriptif ................................................................................... 50
4.3 Hasil dan Pembahasan ...................................................................................... 51
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 51
4.3.2 Hasil uji normalitas data ........................................................................... 52
4.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................................... 57
4.3.4 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda ................................................. 62
4.3.5 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R²) .............................................. 63
4.3.6 Pembahasan Analisis................................................................................. 64

xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 69
5.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 69
5.2 Saran ................................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

xiii
DAFTAR TABEL

3.3 Tabel Penelitian Terdahulu ................................................................ 21

3.3 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Skala dan Pengukuran

Variabel ............................................................................................. 36

4.2 Tabel Analisis statik deskriptif.......................................................... 41

4.3 Tabel Uji Normalitas Statistik........................................................... 51

4.4 Tabel Uji Multikolinieritas ................................................................ 52

4.5 Tabel Uji Autokorelasi ...................................................................... 53

4.6 Tabel Uji Simultan (f) ....................................................................... 55

4.7 Tabel Uji Parsial (t) ........................................................................... 56

4.8 Tabel koefisien regresi linier berganda ............................................. 60

4.9 Tabel Koefisien determinasi (R²) ...................................................... 62

xiv
DAFTAR GAMBAR

2.4 Kerangka Pikir .................................................................................. 30

2.5 Gambar Scatterplot ............................................................................ 54

xv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Industri bisnis yang ada di Indonesia khususnya pada sektor

perbankan saat ini sedang berada dalam kondisi ketidakpastian, baik dalam

tingkat suku bunga maupun inflasi. Pinjaman kredit yang didistribusikan

oleh bank difungsikan untuk membantu membangun perekonomian negara.

Selain itu pengelolaan aktiva dan pasiva sangat memepengaruhi manajemen

bank itu sendiri (Kalengkongan, 2013).

Di negara berkembang khususnya Indonesia memiliki struktur

perekonomian agraris yang mana masih sangat rentan terhadap guncangan

kestabilan ekonomi, hal ini seringkali membutuhkan perhatian khusus

dalam menghadapi gejolak yang dihadapi untuk menjaga kestabilan

perekonomian. Jika kondisi ekonomi tidak stabil maka akan menimbulkan

masalah-masalah ekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, inflasi

dan rendahnya pertumbuhan ekonomi. Ukuran kestabilan ekonomi dapat

dilihat dari rendahnya tingkat pengangguran serta perubahan tingkat harga

barang dan jasa yang tidak berarti akan tercermin dari laju inflasi (Manuela

Langi Theodores ,Masinambow Vecky, 2014)

Kestabilan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari sektor

perbankan. Perbankan memiliki peran penting bagi perekonomian

Indonesia yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Yerry Tri

Anjarwati, Siswoyo Hari Santosa, 2016) selain itu bank juga berperan untuk

1
2

menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan Utomo (2015)

dalam (Sasmita et al., 2018).

Di dalam UU No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang

berfungsi untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dalam

bentuk kerdit maupun simpanan. Dengan kata lain bank berguna untuk alat

perantara masyarakat pada sektor keuangan dalam menghimpun dana,

menyalurkan dana dan jasa lainnya. Namun dari ketiga fungsi tersebut

fungsi pokok utama bank yaitu menyalurkan kredit, sedangkan jasa

diberikan sebagai fasilitas tambahan. Karena peran tersebut, bank menjadi

sebuah lembaga yang penting bagi perekonomian negara dalam (Dewi et

al., 2017).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI tanggal

12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan

Negara Nomor 4382), beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur

rasio kesehatan Bank yaitu CAMEL ( Capital, Asset Quality, Management,

Earnings, Liquidity) tingkat kesehatan Bank sendiri dijadikan sebagai tolak

ukur apakah manajemen bank itu sendiri telah sejalan dengan peraturan atau

asas yang berlaku, selain itu rasio keuangan bermanfaat sebagai tolak ukur

dalam pengambilan keputusan perbankan di masa mendatang (Ramadaniar

et al., 2013).

Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan menabung

sangatlah penting untuk kebutuhan di masa mendatang, salah satu cara yang
3

tepat yaitu dengan menabung di bank. Selain lebih mudah, menabung di

bank juga merupakan alternatif yang tepat karena menabung di bank akan

memberikan jaminan rasa aman kepada para nasabahnya, saat ini di

Indonesia ada banyak sekali berbagai macam bank konvensional yang

berkualitas dan juga terpercaya. Sehingga kita bisa dengan mudah

menabung ataupun bertansaksi keuangan lainya tanpa perlu merasa

khawatir. Ada banyak sekali Bank konvensional di Indonesia diantaranya

yaitu, BNI (Bank Nasional Indonesia), BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan

BCA (Bank Central Indonesia) bank bank tersebut sangat membantu

masyarakat dalam melayani dan juga memberikan kemudahan baik

pelayanan maupun akses yang dijangkau, karena cabangnya yang hampir

dapat ditemui di segala penjuru Nusantara.

Menurut Kasmir (2010) dalam Wijayanti (2020) Profitabilitas

(Return On Assets ) yaitu rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba), rasio ini

juga digunakan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya, hal itu dapat ditunjukan melalui keuntungan yang

didapatkan dai penjualan maupun investasi. Yang artinya jika nilai ROA

nya tinggi maka dapat dipastikan bahwa perusahaan dalam mengelola asset

yang dimiliki secara efisien, jika perusahaan dapat mengelola aset nya

secara efisien maka nantinya laba yang dihasilkan juga tinggi.

Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank

telah banyak dilakukan baik secara empiris maupun teoritis. Ramadhan et


4

al. (2011) dalam jurnal Sorongan (2017) menyimpulkan bahwa rasio modal

(capital eduquacy ratio) dapat berpengaruh pada profitabilitas bank di

Yordania, karena jika rasio modal nya tinggi maka cenderung akan

menghasilkan laba yang tinggi pada perusahaan, jumlah pemberian

pinjaman yang tinggi nantinya akan berpengaruh pada peningkatan

profitabilitas perusahaan. Selain itu temuan lainnya yaitu resiko kredit yang

rendah dan efisiensi manajemen biaya dapat meningkatkan profitabilitas.

Masalah yang melanda kondisi perekonomian di Indonesia yaitu

terjadinya Inflasi, inflasi sangat berpengaruh pada kinerja suatu perbankan

yang sebagian besar aktivitas di sektor perbankan sangat bergantung dengan

posisi kurs, karena sebagian besar transaksi keuangan menggunakan mata

uang asing. Menurut Tandelilin (2010) dalam jurnal Harsono &

Wonokinasih (2018) inflasi merupakan kecenderungan meningkatnya harga

barang yang beredar secara terus menerus dan memberikan berbagai

dampak terhadap perekonomian suatu negara salah satunya yaitu kegiatan

investasi, adanya dampak inflasi mengakibatkan menurunnya minat

investor untuk berinvestasi. Maka hal itu juga akan berdampak pada

menurunnya harga saham perusahaan.

Pada tahun 2012 inflasi mengalami kenaikan menjadi 4,30% dan

pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan menjadi 6,03%. Hal ini

berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang mana

terjadi lonjakan suku bunga, anjloknya harga komoditas, dan melemahnya

sumber dana. Selain itu kepercayaan konsumen dan juga investor menjadi
5

menurun teehadap institusi keuangan, selain itu berpengaruh juga tehada

pasar modal Indonesia yang terjadi akibat melemahnya mata uang rupiah.

(Ardiansyah, 2017).

Menurut teori sinyal dijelaskan bahwa jika inflasi melanda negara

berkembang, maka akan berdampak besar bagi jangka waktu yang lama.

Perekonomian menjadi tidak stabil akan berpengaruh buruk kepada

nasabah. Jika hal ini tidak segera diatasi maka akan menyebabkan harga

barang dan jasa meningkat tajam, sehingga daya masyarakat dalam membeli

barang akan rendah. Selain itu inflasi juga akan berpengaruh terhadap harga

produksi yang mana akan ikut meningkat, maka modal perusahaan pun juga

pastinya akan meningkat pula, jika hal ini tidak diantisipasi maka minat

masyarakat akan perbankan akan menurun. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2016). Sedangkan penelitian

Wibowo (2013) menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas bank. (Car et al., 2019)

Menurut Saona (2011) dalam (Rahman et al., 2010) mengemukakan

bahwa dalam mengatasi permasalahan yang melanda, Sektor perbankan di

Bangladesh memiliki cara agar mampu terus bertahan yaitu dengan cara

menjaga sistem operasionalnya dengan cara diantaranya meningkatkan

daya tarik kepada para konsumen, investor , dan juga pebisnis. Sektor

keuangan perbankan di Bangladesh meningkat pesat melalui orbit industri

perbankan, sistem keuangan bank yang efisien akan membuat profitabilitas


6

bank itu sendiri semakin tinggi karena dana bank yang ada dimanfaatkan

untuk sarana investasi dan memberikan layanan yang baik kepada nasabah.

Kinerja suatu perbankan dapat ditinjau melalui laporan

keuangannya. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat informasi

perusahaan kepada publik untuk menginformasikan kepada investor kinerja

dari perusahaan tersebut, yang nantinya laporan keuangan tersebut

dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan berinvestasi jangka panjang

maupun jangka pendek dalam (Welta & Lemiyana, 2017).

Kinerja suatu perusahaan sangat penting bagi kelancaran suatu suatu

usaha, begitu pula dengan kinerja perbankan yang sehat ditentukan melalui

laporan keuangannya. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan

sumber utama yang digunakan untuk menilai apakah kinerja profitabilitas

dari bank tersebut, rasio yang dihitung dalam laporan keuangan dapat

menjadi dasar penentu penilaian kinerja bank. Capital adequacy ratio

(CAR), merupakan rasio yang digunakan dalam menghitung profitabilitas

dalam penelitian ini (Simatupang & Franzlay, 2016).

Menurut Avrita dan Pangestuti (2016) Tingkat ROA digunakan

untuk mengukur profitabilitas bank, khusunya pada bank konvensional,

dalam menentukan kinerja suatu perbankan Bank Indonesia lebih memilih

untuk menggunakan ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity),

namun untuk menentukan profitabilitas perusahaan Bank Indonesia lebih

merujuk pada ROA karena dinilai lebih mewakili dalam pengukuran

profitabilitas perbankan (Munir, 2018).


7

Suku bunga kredit akan mempengaruhi proses penyaluran kredit ke

bank, jika suku bunga kredit semakin tinggi maka minat masyarakat dalam

meminjam dana akan menurun. Hal ini akan berdampak langsung kepada

laba atau keuntungan dari bank itu sendiri karena rendahnya bunga yang

akan didapat, dampak lainnya jika suku bunga kredit meningkat yaitu kredit

pada bank akan macet, hal tersebut karena debitur yang ingin membayar

hutang menjadi kesulitan karena tingginya bunga kredit. Hasil Penelitian

Saputra (2012) yang dilakukan di bank syariah mengungkapkan bahwa

suku bunga bank tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. sedangkan

penelitian Wulandari (2011) hasilnya bahwa suku bunga kredit berpengaruh

negativ pada bank konvensional (Anggreni & Suardhika, 2014).

Variabel CAR ( capital educuacy ratio) adalah rasio tentang indeks

seluruh aktiva bank yang mengandung resiko, rasio ini digunakan bank

untuk mengukur kecukupan modal untuk menunjang aktiva yang memiliki

resiko. Semakin tinggi jumlah CAR maka akan semakin besar pula

kemampuan bank untuk menanggung resiko yang akan terjadi. Jika CAR

tinggi (sesuai ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%) yang mana hal tersebut

mampu memberikan kontribusi besar bagi profitabilitas perbankan (ROA),

(Priyanto, Dwi Agung Raharjo & Syamsudin, 2011).

Sedangkan dari hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa variabel

yang mempengaruhi laba pada bank menunjukkan bahwa rasio kecukupan

modal (CAR) tidak berpengaruh terhadap rasio profitabilitas. Hasil ini

sejalan dengan penelitian dari Abdullah (2014), Amelia (2015) bahwa rasio
8

CAR tidak berpengaruh pada profitabilitas bank, namun hasil ini tidak

sesuai dengan Yunita (2014) yang menenukan bahwa rasio CAR

berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Kurniasari (2013)

berpendapat bahwa rasio CAR yang rendah akan beresiko pada investasi

pada aktiva yang mana tidak dapat ditutup oleh modal bank itu sendiri.

Ismawati (2015) mengemukakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Financial distress Perbankan

dan mempunyai koefisien positif 0,166. Yang artinya semakin tinggi rasio

CAR tersebut maka semakin kecil kemungkinan bank mengalami resiko,

(Priyanto, Dwi Agung Raharjo & Syamsudin, 2011)

Berdasarkan perbedaan dari penelitian terdahulu, maka diperlukan

penelitian lebih lanjut mengenai IMPLEMENTASI INFLASI, SUKU

BUNGA DAN CAR TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM

PERIODE 2015-2019.

1.1 Rumusan Masalah

Masalah – masalah ekonomi yang melanda Indonesia seperti krisis

ekonomi global dan inflasi membuat perekonomian di Indonesia menjadi

terguncang dan berdampak kepada perbankan Indonesia sehingga banyak

bank yang terlikuidasi.

Tinggi rendahnya keuntungan yang dihasilkan oleh suatu perbankan

tidak terlepas dari faktor internal dan eksternalnya, faktor eksternal

merupakan faktor makro yang berasal dari luar perusahaan yang

berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung yang nantinya


9

berdampak langsung terhadap bank, sedangkan faktor internal sendiri

merupakan faktor mikro yang menjadi penentu laba perusahaan. Faktor

eksternal dinilai sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem

perekonomian negara dan juga hukum (Mariani, 2014) dalam (Sasmita et

al., 2018).

Sehingga sangat penting sekali bagi bank untuk selalu menjaga

kinerjanya, karena dengan kinerja yang baik otomatis bank akan mampu

untuk menghasilkan profit yang tinggi, dengan begitu masyarakat akan

memberikan loyalitasya terhadap bank tersebut, yang nantinya bank

tersebut mampu bersaing denga bank konvensional lainnya. Dari latar

belakang dan rumusan masalah penelitian diatas, maka pertanyaan

penelitian yang dapat diajukan adalah:

1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap profitabilitas Bank

Konvensional ?

2. Bagaimana pengaruh Suku bunga terhadap profitabilitas Bank

Konvensional?

3. Bagaimana pengaruh CAR terhadap profitabilitas Bank

KonvensionaI?

4. Bagaimana pengaruh inflasi, suku bunga dan CAR secara bersama-

sama terhadap profitabilitas Bank Konvensional?


10

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan pertanyaan

penelitian diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk Menganalisis pengaruh inflasi terhadap ROA Bank

Konvensional.

2. Untuk Menganalisis pengaruh suku bunga terhadap ROA Bank

Konvensional.

3. Untuk Menganalisis pengaruh CAR terhadap ROA Bank

Konvensional.

4. Untuk Menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga dan CAR secara

bersama-sama terhadap ROA Bank Konvensional

1.3 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dilakukan berkaitan dengan profitabilitas

pada bank konvensional beserta variabel-variabel yang mempengaruhi

adalah sebagai berikut:

1. Bagi perbankan, penelitian ini diharapkan mampu menjadi

pertimbangan dalam mengambil keputusan yang akan diambil terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank konvensional

sehingga kegiatan perbankan tetap berjalan

2. Bagi nasabah dan Investor, diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan informasi ketika memilih produk bank konvensional.

Sehingga nasabah dan investor mempunyai gambaran tentang

bagaimana kondisi perbankan yang dapat menguntungkan mereka


11

3. Bagi pembaca akademisi, diharapkan dapat menambahkan wawasan di

bidang perbankan khususnya perbankan konvensional yang berkaitan

dengan profitabilitas bank konvensional

4. Bagi Peneliti, diharapkan mampu menjadi bahan pembelajaran dan

menambah wawasan bagi peneliti sehingga ilmu nya dapat berguna di

masa mendatang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Bank Konvensional

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai alat penghubung

antara debitur dan kreditur sebagai lembaga yang bertugas untuk

memudahkan transaksi pembayaran, serta berfungsi sebagai sarana

pelaksanaan kebijakan moneter dalam mencapai kestabilan sistem

keuangan, untuk itu sangat penting bagi perbankan untuk memiliki

kinerja yang baik, transparan dan bertanggung jawab. Untuk itu

kebijakan perbankan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia pada

awal tahun 2011 merupakan suatu landasan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan regulasi Bank Indonesia, regulasi tersebut ditujukan

untuk upaya mendorong fungsi intermediasi dan fungsi pengawasan

(Aini, 2013).

Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998, bank umum/

konvensional merupakan lembaga yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip konvensional atau syariah yang memberikan jasa

dalam kegiatan lalu lintas pembayaran. Bank umum juga bertugas untuk

menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan lalu kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut berupa pinjaman (kredit). Prinsip

bank konvensional memiliki 2 metode yaitu:

12
13

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan

seperti tabungan, deposito berjangka, maupun produk pinjaman

(kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.

2. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau

menerapakan berbagai biaya dalam nominal atau prosentase

tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based (berbasis

biaya)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, konvensional berarti

menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Dengan demikian bank

konvesional merupakan, bank yang kegiatan operasionalnya

menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada dan sudah

menjadi kebiasaan sejak dahulu. Bank konvensional merupakan bank

yang paling banyak beroperasi di Indonesia, karena mereka memiliki

kegiatan penyedia jasa yang paling lengkap dan keberadaanya tersebar

ke seluruh wilaya Indonesia. Dalam praktek operasinya memiliki ragam

produk tergantung dari status bank yang bersangkutan (Samsu, 2016).

Fungsi bank sebagai lembaga yang menjalankan fungsi

intermediasi, selain itu bank juga memberikan jasa pelayanan kepada

masyarakat. Sebagai contoh yaitu dalam transaksi pembayaran maupun

keuangan lainnya, sebagai lembaga yang memeiliki loyalitas bank tidak

hanya dibutuhkan oleh individu tetapi juga masyarakat luas. Karena

peran bank itu sendiri dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

suatu negara. Dalam proses intermediasi itu sendiri nantinya dana


14

tersebut di mobilisasi ke suatu bank dan selanjutnya akan di

distribusikan ke sektor sektor ekonomi lainnya (Ramadaniar et al.,

2013).

Menurut UU No.19 tahun 1998, tugas bank adalah membantu

pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas

nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta

memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat

banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya (Ardiyana, 2011).

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih

efisien dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

Dampak dari terjadinya masalah-masalah perekonomian yang

sangat mempengaruhi struktur perekonomian negara khususnya di

sektor perbankan, dampak yang sangat beresiko yaitu turunya

kepercayaan masyarakat terhadap bank konvensional, karena pada

saat terjadinya masalah krisis ekonomi global dan inflasi

mengakibatkan turunya mata uang rupiah terhadap Dollar AS,

sementara kegiatan transaksi di perbankan sebagian besar

menggunakan kurs mata uang asing. Oleh karena itu dampak dari

krisis ekonomi sangatlah berpengaruh terhadap kinerja suatu bank,


15

karena akibat dari permasalahan ekonomi yang terjadi itu

mempengaruhi profitabilitas bank.

2.1.2 Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus- menerus (kontinu). Menurut Julianti (2013) dalam

Alim (2014) mengemukakan bahwa Inflasi merupakan kenaikan

harga-harga barang yang cenderung tinggi secara terus menerus dan

dalam jangka waktu yang lama, jika kenaikan harga barang hanya

terjadi pada 2 barang saja hal tersebut bukan disebut sebagai Inflasi.

Kecuali jika kenaikan tersebut meluas dan mengakibatkan kenaikan

pada barang yang lain.

Menurut pandangan keynes inflasi merupakan dampak yang

dihasilkan akibat aktivitas masyarakat yang ingin hidup melebihi

kemampuan ekonomi yang dimiliki yang kemudian ditandai dengan

kenaikan harga barang yang melebihi batas jumlah barang yang

beredar dan menimbulkan inflationary gap. Gap merupakan

permintaan masyarakat terhadap jumlah barang yang lebih tinggi

daripada jumlah barang yang beredar, sehingga hal ini menimbulkan

kenaikan harga barang (H. Raharjo et al., 2020).

Menurut bi.go.id menunjukan tingkat inflasi selama periode

tahun 2014-2018 yang mengalami fluktuasi (guncangan). Inflasi

yang terjadi awal tahun 2014 sebesar 8,22% nilai itu kemudian terus

menurun secara tajam hingga mencapai 3,99%. Tingkat inflasi yang


16

paling tinggi terjadi pada periode tahun 2014-2018 yaitu sebesar

8,36% sedangkan nilai terendah yaitu sebesar 2,79%, yang

kemudian pada akhir tahun ditutup dengan nilai 3,31% (Karyani &

Darmawan, 2020). Berikut ini merupakan beberapa penyabab dari

Inflasi, Inflasi timbul karena adanya 3 faktor sebagai berikut :

a. Tekanan dari sisi supply (cost push inflation) Inflasi ini timbul

karena adanya depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri

terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-

harga komoditi yang diatur pemerintah, dan terjadinya negative

supply shocks akibat bencana alam atau terganggunya

distribusi.

b. Dorongan permintaan (demand pull inflation) Inflasi ini timbul

apabila permintaan agregat (total permintaan dan jasa)

meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif

perekonomian.

c. Ekspektasi inflasi, Inflasi ini dipengaruhi oleh perilaku

masyarakat dan pelaku ekonomi apakah cenderung lebih

bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini terlihat dari

perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang

terutama pada saat menjelang hari besar keagamaan dan

penentuan upah minimum regional (dalam website

www.bi.go.id, tahun 2014).


17

Menurut Karim (2007) dalam (Alim, 2014) Inflasi diukur

dengan tingkat inflasi, yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga

secara umum. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Tingkat harga t – Tingkat harga t-1 x 100 = Tingkat Inflasi

Tingkat harga t-1

2.1.3 Suku Bunga

Menurut Bank Indonesia (www.bi.go.id) Tingkat suku

bunga atau BI rate adalah suku bunga yang menunjukan kebijakan

moneter yang telah di tetapkan oleh Bank Indonesia dan telah

dipublikasikan kepada masyarakat luas. Suku bunga mempengaruhi

fluktuasi yaitu perubahan atau pergerakan suatu harga barang.

Kenaikan suku bunga yang tinggi juga bisa berdampak pada

menguatnya nilai rupiah, tetapi dapat menyebabkan turunya Indeks

Harga Saham Gabungan karena masyarakat cenderung lebih suka

menabung di Bank. Kenaikan nilai suku bunga akan berdampak

pada menurunnya nilai harga saham, begitupun sebaliknya. Karena

dengan tingginya suku bunga, nilai rupiah akan melemah. Dan

apabila suku bunga mengalami penurunan, dengan demikian

investor akan kembali berinvestasi pada pasar modal, karena posisi

Indeks Harga Saham Gabungan mengalami peningkatan (Harsono

& Wonokinasih, 2018).


18

Menurut Boediono (2017) dalam (Karyani & Darmawan,

2020) Suku bunga adalah penetapan harga dari pemakaian mata

uang dalam jangka waktu yang tertentu, melalui suku bunga

masyarakat dapat menentukan dalam pengambilan keputusan dalam

bertransaksi peminjaman kredit atau menabung dalam rekening

bank.

2.1.4 CAR
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah kecukupan modal

yang menggambarkan kemampuan bank dalam mempertahankan

modal yang dimiliki. CAR yang merupakan perbandingan antara

modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang menurut resiko (ATMR)

memiliki hubungan yang positif terhadap perubahan laba, yang

berarti apabila CAR meningkat maka laba yang dihasilkan juga akan

mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan dari peningkatan

modal sendiri, sehingga modal tersebut dapat digunakan untuk

mengelola aktiva yang ada, perputaran aktiva tersebut yang mana

nantinya akan meningkatkan kinerja perusahaan yang secara tidak

langsung juga akan meningkatkan laba (Aini, 2013).

Menurut Kuncoro dan Suharjono (2011) dalam (Sorongan,

2017) CAR merupakan rasio yang menunjukan kemampuan

perbankan dalam menjaga kestabilan modal yang dimilikinya, rasio

ini digunakan untuk mencukupi kegiatan perusahaan seperti

mengawasi, mengukur dan mengindetifikasi dan mengatur resiko

yang mungkin akan timbul dan mempengaruhi modal perusahaan.


19

Semakin tinggi rasio CAR maka dapat disimpulkan bahwa

bank tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi

resiko yang muncul dari kredit ataupun aktiva, hal ini dikarenakan

jika rasio CAR tinggi maka bank dapat membiayai setiap kegiatan

operasional yang dilakukan. Bamk Indonesia telah menetapkan PBI

No. 3/21/PBI/2001 bahwa setiap perusahaan perbankan harus

memiliki modal minimum sebesar 8 (Azmy, 2018)

Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 6/23./DPNP

tanggal 31 Mei 2004, CAR merupakan perbandingan antara modal

dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Modal

CAR = ------------------

ATMR

2.1.5 ROA

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan

untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Melalui

analisis menggunakan rasio tersebut dapat diketahui kemampuan

dari modal yang dimiliki oleh perusahaan yang kemudian

diinvestasikan melalui aktiva untuk menghasilkan laba, rasio ini

juga digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuannya

dalam menghasilkan keuntungan. ROA dapat diperoleh dari laba

bersih setelah pajak dibagi total aktiva. Return On Assets


20

mengidentifikasi sejauh mana kemampuan aset perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan.

Menurut Kasmir (2012) dalam (Kamal, 2017) rasio

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba dalam suatu

periode. Rasio tersebut juga digunakan untuk mengukur tingkat ke

efektifitasan suatu perusahaan melalui laba yang dihasilkan dari

penjualan ataupun investasi, beberapa alat ukur yang digunakan

untuk menghitung profitabilitas antara lain : Return On Assets

(ROA), dan Return On Equity (ROE). Gross Profit Margin (GPM),

Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM). Dan

didalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan

menggunakan Return On Assets (ROA). ROA dirumuskan sebagai

berikut (Kamal, 2017):

Laba sebelum pajak

ROA = -------------------------

Total aset
21

2.2 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil penenlitian


1. Ellen Rusliati dan Inflasi, Suku bunga deposito Hasil penelitian Inflasi,
Syarah Nurul dan return pasar terhadap suku bunga deposito,
Fathoni return saham pada industri dan return pasar secara
(2011) barang konsumsi yang simultan berpengaruh
terdaftar di BEI 2006-2008 signifikan terhadap
return saham industri
Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini
menunjukan bahwa
variabel-variabel
independen yang
digunakan dalam
penelitian ini dapat
memicu perubahan
return saham industri
Barang Konsumsi yang
terdaftar di BEI Periode
2006-2009.
2. Suramaya Suci Pengaruh Inflasi, Suku Hasil penelitian ini
Kewal Bunga, Kurs dan menemukan bahwa
(2012) Pertumbuhan PDB terhadap tingkat Inflasi, Suku
Indeks Harga Saham Bunga SBI dan
Gabungan pertumbuhan PDB
tidak memiliki
pengaruh yang
signifiikan terhadap
IHSG, sedangkan kurs
rupiah berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap IHSG. Riset
ini membuktikan
bahwa variabel kurs
rupiah mempengaruhi
secara negatif
signifikan terhadap
IHSG yang artinya
semakin kuat kurs
rupiah terhadap US $
(rupiah terapresiasi
22

maka akan
meningkatkan harga
saham dan juga
sebaliknya).

3. Desi Marilin Pengaruh Inflasi , Suku Hasil penelitian inflasi,


Swandayani dan bunga, Nilai tukar valas dan suku bunga, nilai tukar
Rohmawati jumlah uang yang beredar valas dan jumlah uang
Kusumaningtias terhadap profitabilitas pada beredar mempunyai
(2012) perbankan syariah di pengaruh yang
Indonesia 2005-2009 signifikan terhadap
ROA perbankan
syariah di Indonesia.
Hasil secara parsial
suku bunga, nilai tukar
valas dan jumlah uang
beredar mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
ROA.
23

4. Umi Mardiyati dan Analisis Pengaruh Tingkat Hasil penelitain ini


Ayi Rosalina Suku Bunga dan Inflasi mengungkapkan bahwa
(2013) terhadap Indeks Harga nilai tukar rupiah /
Saham. dollar AS berpengaruh
negatif terhadap return
saham, tingkat suku
bunga berpengaruh
positif terhadap indeks
terhadap indeks harga
saham properti namun
tidak signifikan

5. Theodores Analisis Pengaruh Suku Hasil penelitian


Manuela Langi, Bunga BI, Jumlah Uang menunjukan bahwa
Vecky Beredar, dan Kurs terhadap perubahan presentasi
Masinambow, tingkat Inflasi di Indonesia Bir dalam jangka
Hanly Siw pendek (Dbir)
(2014) mempunyai hubungan
yang positif dan
signifikan terhadap
perubahan presentase
tingkat inflasi di
Indonesia.
24

6. Mohamed Lotfy A comparison Study on The Accordingm to


Attia Eltabakh, Profitability and its macroeconomic
Chittipa Determinants between factors, unlike Islamic
Ngamkroeckjoti, Islamic and Conventional banks, inflation rate
and Ismail Ali Siad Banks Listed in Qatar significantly positively
(2014) Exchange (QE) Pre, During, affects the profitability
and Post 2008 Global of conventional banks,
Financial Crisis Interest rate
significantly negatively
affects the profitability
of conventional banks

7. Sri Suyati Pengaruh Inflasi , tingkat Hasil penelitian tingkat


(2015) Suku Bunga dan Nilai Tukar suku bunga
Rupiah/ US Dolar berpengaruh signifikan
terhadap Return Saham terhadap return saham
Properti yang terdaftar di di sektor properti
BEI ternyata tingkat suku
bunga tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
return saham.
25

8. Million gizaw, The impact of credit risk on this study showed


Matewos kebede, profitability performance of that CAR has a
and sujata selvaraj comercial bank in ethiopia significant negative
(2015) effect on ROE, but
not on ROA. In this
respect, Ezike and Oke
(2013) mentioned
that holding capital
beyond the optimal
level would
inversely affect the
efficiency and
profitability of
commercial banks

9. Fretty Welta dan Pengaruh CAR, Inflasi, Hasil penelitian


Lemiyana Nilai Tukar terhadap menyatakan bahwa
(2017) Profitabilitas Pada Bank CAR, Inflasi dan Nilai
Umum Syariah, dalam Tukar tidak
penelitain ini sumber data berpengaruh signifikan
yang digunakan yaitu data terhadap ROA namun
sekunder berupa laporan ketiganya sama-sama
keuangan dari Bank Umum memiliki arah yang
Syariah di Indonesia periode negatif.
2011-2015
10. Wulan Kurniasari, Pengaruh Inflasi Dan Suku Hasil penelitian
Adi Wiranto dan Bunga Terhadap Return menyatakan bahwa
Muhammad Yusuf Saham Dengan Profitabilitas Hasil pengujian dengan
(2018) Sebagai Variabel menggunakan regresi
Intervening Di Perbankan data panel
Yang Terdaftar Di Bursa membuktikan variabel
Efek Indonesia Tahun 2013- inflasi dan suku bunga
2015 memiliki pengaruh
secara langsung
terhadap return saham.

11. Diska Sasmita, Sri Analisis pengaruh Inflasi, Hasil penelitian


Andriyani, dan Suku Bunga BI, Nilai Tukar variabel suku bunga
Abdul Hadi Ilman Rupiah terhadap berpengaruh negatif
(2018) profitabilitas (Studi kasus dan tidak signifikan
pada bank yang terdaftar di secara persial terhadap
BEI Periode 2011-2015) ROA bank yang
terdaftar di BEI
26

11. Fangky A. Analisis pengaruh Car, Hasil penelitian


Sorongan Loan, GDP dan Inflasi menunjukan bahwa
(2019) terhadap profiitabilitas bank variabel INFLASI
di Indonesia. tidak berpengaruh
signifikan dan negatif
pada ROA karena nilai
signifikansi
12. Mochammad The effect of financial Based on the tests
Fahlevi1, Dasih performance, external that have been
Irma, Sari factors, and operational ratio conducted, it can be
Maemunah, Imam on CAR ratio of sharia concluded that ROE
Mahfud commercial banks in has a positive effect
(2019) Indonesia on the CAR ratio of
sharia banking. besides
that in this study found
that the inflation rate
has a positive effect on
the CAR ratio of sharia
banks, So that it can be
concluded that ROE
and inflation increase
capital in sharia banks
in Indonesia so that
the level of ROE and
inflation mustbe
maintained properly
13 Vijay Kumar, Does Monetary Policy Capital adequacy ratio,
Sanjeev Acharya, Influence the Profitability of non-performing loan
and Ly T. H. Banks in New Zealand? ratio, and cost to
(2020) income ratio are also
important determinants
of the bank profitability
in New Zealand.
Capital adequacy ratio
has a positive impact
on bank profitability
when profitability is
measured with ROA,
but the coefficient is
insignificant in case of
ROE. On the contrary,
non-performing loans
have a negative impact
on bank profitability
when we use ROE as a
profitability measure,
27

and the coefficient of


non-performing loan
ratio is insignificant in
case of ROA.
15 Jo-Ann Rolle , Factors influencing This study found that
Gobind M. Herani, profitability of conventional capital adequacy ratio
Bushra javed banks as measured by has positive and
(2020) Tobin’s q: evidence from significant impact on
banking sector of Pakistan profitability Capital
adequacy play a vital
role in the financial
institutions of
developing countries,
because it provides
more strength and
increase safety for
depositors in bad
macroeconomic
circumstances

2.3 Pengembangan Hipotesis


28

2.3.1 Pengaruh Inflasi Terhadap ROA

Inflasi adalah suatu kejadian yang mana meningkatnya harga

barang rata-rata yang diproduksi oleh sistem perekonomian. Jika

hiperinflasi ( inflasi yang tak terkendali) maka berdampak buruk

bagi perekonomian negara, bagi perusahaan sendiri inflasi yang

tinggi juga akan berdampak pada biaya produksi yang meningkat.

Kenaikan kredit bank akan menghambat pertumbuhan suku bunga

kredit, jika hal itu terjadi pendapatan bank akan menurun karena

pendapatan dari kredit mengecil. Maka tidak dapat dipungkiri hal ini

berimbas langsung pada profitabilitas bank (Wibowo, 2012). Hal ini

sejalan dengan penelitian dari Duraj dan Moci (2015) bahwa inflasi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank

dalam (Kusuma, 2018)

Bagi perusahaan inflasi sangat berpengaruh secara langsung

terhadap laba yang akan dihasilkan, karena naiknya biaya

operasional dan produksi sehingga pada akhirnya merugikan bank

itu sendiri, inflasi berpotensi menaikan bunga kredit. Kenaikan

tersebut akan berdampak pada pertumbuhan kredit itu sendiri.

Sementara pendapatan sektor kredit akan rendah, yang mana hal

tersebut tentu akan berimbas pada profitabilitas bank, oleh karena

itu hal tersebut perlu diperhatikan para emiten untuk dijadikan dasar

keputusan supaya tidak berdampak langsung pada keuntungan para


29

investor (Rusliati & Fathoni, 2011). Dengan demikian dapat

dirumuskan hipotesis adalah sebagai berikut:

H1 : Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA) Bank Konvensional.

2.3.2 Pengaruh Suku Bunga terhadap ROA

Suku bunga bank digunkan oleh Bank Indonesia sebagai

sarana untuk menjaga stabilitas perekonomian negara,

perkembangan tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap

kinerja bank itu sendiri. Tingkat suku bunga yang rendah akan

menumbuhkan minat masyarakat dalam meminjam dana ke bank,

yang mana hal itu akan menguntungkan perbankan karena akan

meningkatkan profitabilitas bank itu sendiri, penelitian ini didukung

oleh penelitian sebelumnya dari Alper dan Anbar (2011) yang

menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh postif terhadap

profitabilitas bank dalam (Kusuma, 2018)

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang

sampel yang berbeda beda telah membuktikan bahwa kurs memiliki

pengaruh positif terhadap ROA seperti yang diungkapkan oleh

Swadayani dan Wibowo (2013) dalam (Sa’diyah, 2019) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun

simultan antara variabel kurs terhadap ROA.

H2: Suku bunga berpengaruh positif terhadap Profitabilitas

Bank Konvensional.
30

2.3.3 Pengaruh CAR terhadap ROA

Capital Adequancy Ratio (CAR) merupakan rasio untuk

menyatakan kecukupan modal, yaitu modal milik pribadi yang

digunakan untuk menutup kerugian yang terjadi akibat aktiva yang

beresiko. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor

10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 bahwa bank yang ada di Indonesia

wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR (aktiva

tertimbang menurut risiko). Nilai CAR menunjukan tentang keadaan

keuangan suatu perbankan, semakin tinggi CAR menunjukan bahwa

modalnya juga tinggi. Oleh karena itu bank akan lebih mampu

menanggung resiko dari pembiayaan, semakin besar pembiayaan

maka pendapatan yang akan diperoleh pun juga akan semakin tinggi

dan meningkatkan profitabilitas bank itu sendiri (Aini, 2013).

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis adalah sebagai

berikut:

H3: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA) Bank Konvensional.

2.3.4 Pengaruh Suku bunga, Inflasi dan CAR secara simultan

terhadap ROA

Suku bunga bank digunkan oleh Bank Indonesia sebagai

sarana untuk menjaga stabilitas perekonomian negara,

perkembangan tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap

kinerja bank itu sendiri. Tingkat suku bunga yang rendah akan
31

menumbuhkan minat masyarakat dalam meminjam dana ke bank,

yang mana hal itu akan menguntungkan perbankan karena akan

meningkatkan profitabilitas bank itu sendiri, penelitian ini didukung

oleh penelitian sebelumnya dari Alper dan Anbar (2011) yang

menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh postif terhadap

profitabilitas bank dalam (Kusuma, 2018)

Inflasi adalah suatu kejadian yang mana meningkatnya harga

barang rata-rata yang diproduksi oleh sistem perekonomian. Jika

hiperinflasi ( inflasi yang tak terkendali) maka berdampak buruk agi

perekonomian negara, bagi perusahaan sendiri inflasi yang tinggi

juga akan berdampak pada biaya produksi yang meningkat. Maka

tidak dapat dipungkiri hal ini berimbas langsung pada profitabilitas

bank (Kusuma, 2018).

Capital Adequancy Ratio (CAR) merupakan rasio untuk

menyatakan kecukupan modal, yaitu modal milik pribadi yang

digunakan untuk menutup kerugian yang terjadi akibat aktiva yang

beresiko. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor

10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 bahwa bank yang ada di Indonesia

wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR (aktiva

tertimbang menurut risiko) (Aini, 2013) Dengan demikian dapat

dirumuskan hipotesis adalah sebagai berikut:


32

H4 : Suku Bunga, Inflasi, dan CAR secara bersama-sama

berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas bank

konvensional.

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran merupakan review atau tinjauan pustaka yang

dituangkan dalam bentuk skema dan mencerminkan antara variabel yang

diteliti. Pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui mengenai

hubungan antara variabel dependen ( CAR, Inflasi dan Suku Bunga) dan

independen (terhadap profitabilitas bank konvensional) berdasarkan pada

hubungan antara variabel diatas maka dapat dikembangkan kerangka

pemikiran teoritis seperti tampak pada gambar 2.4 berikut ini:

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran Teoritis


33

Sumber: Aini (2013) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti untuk penelitian

ini.

Keterangan:

Pada gambar 2.4 diatas menunjukkan bahwa variabel independen

yang terdiri dari Inflasi (X1), Suku bunga (X2), dan CAR (X3), dan variabel

dependen Profitabilitas bank (Y). Kerangka pikir diatas

mengidentifikasikan bahwa Pengaruh Inflasi, suku bunga, dan CAR

berpengaruh terhadap Profitabilitas bank. Hipotesis menyatakan hubungan

yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan

proporsi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian

kuantitatif dikembangkan dari telaah teoritis sehingga jawaban sementara

dari masalah atau pernyataan memerlukan pengujian empiris. Hipotesis

yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 :Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas

Bank Konvensional

H2 :Suku bunga berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Bank

Konvensional

H3 : CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas

Bank Konvensional

H4 : Inflasi, suku bunga dan CAR secara bersama-sama berpengaruh

terhadap profitabilitas Bank Konvensional


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang

bersifat kuantitatif, yaitu berupa data dalam bentuk laporan keuangan dalam

Financial Data and Ratios Bank Konvensional periode tahun 2015- 2019

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penenlitian

3.2.1 Variabel Independen

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Inflasi, Suku

Bunga, dan CAR (Capital Adequacy Ratio).

a Inflasi

Secara umum Inflasi merupakan meningkatnya harga

barang yang terjadi secara terus. Jika kenaikan harga hanya

terjadi pada 2 barang saja atu lebih tidak bisa disebut sebagai

inflasi. Inflasi bisa terjadi jika kenaikan barang tersebut akan

mempengaruhi kenaikan harga pada barang lainnya, Indikator

yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah

Indeks Harga Konsumen (IHK), perubahan IHK dapat

menunjukan pergerakan kenaikan harga barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh masyarakat. Laju inflasi dengan indikator

IHK cenderung lebih rendah dan kurang bergejolak karena

IHK hanya mencakup perubahan harga beberapa jenis barang

34
35

dan jasa ditingkat konsumen (Welta & Lemiyana, 2017).

Inflasi terbagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:

1. Infasi Ringan, apabila kenaikan harga berada di bawah

10% setahun.

2. Inflasi Sedang, apabila kenaikan harga berada di antara

10%-30% setahun

3. Inlasi Berat, apabila kenaikan harga berada di antara30%-

100% setahun

4. Hiperinflasi, apabila kenaikan harga di atas 100% setahun

b. Suku bunga

BI rate (suku bunga) adalah indeks suatu sikap

kebijakan moneter yang telah dibuat oleh bank Indonesia dan

dipublikasikan. Pempublikasian tersebut dilakukan oleh

Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap rapat dewan gubernur

bulanan dan diterapkan pada operasi moneter yang dilakukan

oleh bank Indonesia melalui likuiditas di pasar uang untuk

mencapai target operasional (Syah, 2018)

Tingkat BI Rate akan ditingkatkan oleh Bank Indonesia

apabila terjadi tingkat Inflasi yang melampaui batas yang telah

ditetepkan, sebaliknya jika tingkat Inflasi berada dibawah batas

yang telah ditetapkan maka Bank Indonesia akan menurunkan

BI rate nya (www.bi.go.id)


36

c. CAR

Capital Adequacy Ratio ( CAR) adalah rasio kecukupan

modal yang diukur melalui selisih antara jumlah modal dengan

aktiva. Menurut Abba (2013) Kecukupan modal umumnya

mempengaruhi semua entitas. Tetapi paling sering digunakan

dalam membahas posisi perusahaan di bagian keuangan

ekonomi, apakah perusahaan memiliki modal yang cukup

untuk menutupi risiko yang mereka hadapi (Abba, 2013).

Rasio kecukupan modal adalah salah satu masalah yang

paling signifikan dalam perbankan yang mengevaluasi jumlah

efisiensi dan stabilitas bank. Basel Capital Accord adalah

standar internasional untuk penghitungan rasio kecukupan

modal. Accord merekomendasikan rasio kecukupan modal

minimum yang harus dipenuhi bank. Penggunaan rasio

kecukupan modal minimum mendorong peningkatan stabilitas

dan efisiensi sistem keuangan dengan mengurangi

kemungkinan terjadinya insolvensi (perusahaan yang tidak

dapat membayar hutang tepat waktu) pada bank.

Untuk mencapai hal ini, pemerintah di negara maju

memperkuat neraca mereka dengan meningkatkan modal, dan

jika mereka tidak dapat mengumpulkan lebih banyak modal,

mereka diberitahu untuk mengurangi jumlah aset berisiko


37

(pinjaman) di pembukuan mereka (Bateni et al., 2014), berikut

ini rumus untuk menghitung CAR:

MODAL

CAR=

ATMR

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas

(Return on Assets) Bank Konvensional Periode tahun 2015-2019.

Return on Assets ( ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat laba terhadap total aset yang dimiliki, Return On

Assets adalah ukuran perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar

tingkat ROA nya, maka akan semakin dianggap baik kinerja suatu

perusahaan itu sendiri. (Syah, 2018). Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia yang tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 ROA dirumuskan

sebagai berikut :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑎

ROA= 𝑥 100%

𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒t


38

3.3 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Skala dan Pengukuran

Variabel
Variabel Definisi Skala Pengukuran Variabel
ROA Rasio antara Rasio
(Return laba 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
on sebelumpajak ROA= x 100%
Asset) terhadap total
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
asset bank

Suku Suku bunga Rasio Suku Bunga Bank Indonesia


Bunga Bank
Indonesia
CAR Perbandingan Rasio Modal
antara CAR =
Modal dengan ATMR
aktiva
tertimbang (aktiva tertimbang menurut resiko)
menurut
risiko
Inflasi Proses Rasio
meningkatnya Harga Sekarang
harga-harga IHK =
secara Harga Tahun Dasar
umum dan
terus
menerus
(kontinu)
berkaitan
dengan
mekanisme
pasar
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi yang dipilih oleh peneliti untuk dikaji yang

nantinya akan dijadikan pembatas dari hasil penelitian, yang berarti

peneliti dapat menyimpulkan hasil yang didapatkan dari populasi

yang telah dipilihnya Indrawati (2015). Populasi yang digunakan


39

dalam penelitian sebagai sampel adalah Bank Konvensional yang

terdaftar di BEI dengan laporan keuangan yang telah dipublikasi

Bank Indonesia periode 2015 sampai dengan tahun 2019 sejumlah

44 perusahaan. Data yang akan digunakan dalam sample diperoleh

dari website Bank Indonesia maupun website resmi bank yang

bersangkutan (Sastika, 2018).

3.4.2 Sampel

Menurut Indrawati (2015) dalam (Sastika, 2018) Sampel

adalah bagian dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk

melakukan penelitian baik dari pengamatan, maupun dalam

memberikan pendapat tentang objek yang ingin diteliti. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank konvensional

yang terdaftar di BEI Periode tahun 2015-2019.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sample yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sample dengan pertimbangan teretentu. Menurut (Welta

& Lemiyana, 2017) metode purposive sampling merupakan metode

yang digunakan untuk memilih anggota sample yang dipilih secara

khusus berdasarkan tujuan penelitian yang mana menentukan

karakteristik sample tertentu sebagai kunci untuk dijadikan sample.

Adapun kriteria sample yang dipilih peneliti dalam penelitian:


40

1. Perusahaan sektor perbankan konvensional yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2015-2019

2. Perusaahan yang sudah go public dan menerbitkan laporan

keuangan tahunan selama periode tahun 2015 hingga 2019

3. Perusahaan perbankan bank swasta dan persero yang memiliki

laba positif CAR (capital eduquacy ratio) dan ROA (Return on

Assets) positif selama 5 tahun

Berdasarkan kriteria tersebut maka:

Jumlah populasi 42 Perusahaan

Perusahaan yang tidak memenuhi 33 Perusahaan

kriteria

Jumlah sampel 9 perusahaan

Adapun perusahaan yang terpilih diperoleh sebanyak 9

perusahaan dar 42 perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai

sampel yang nantinya digunakan peneliti dalam melakukan

penelitian. (Simatupang & Franzlay, 2016)


41

No Kode Nama Perusahaan

1 AGRO PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

2 BBCA PT Bank Central Indonesia Tbk

3 BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk

4 BDMN PT Bank Danamon Indonesia Tbk

5 BMRI PT Bank Mandiri Persero Tbk

6 BNGA PT Bank Cimb Niaga Tbk

7 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk

8 MEGA PT Bank Mega Tbk

9 BMAS PT Bank Maspion Indonesia Tbk

3.5 Jenis, Sumber dan Metode Pengambilan Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif berupa laporan keuangan publikasi tahunan yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia selama lima tahun berturut-turut

dari periode tahun 2015 sampai tahun 2019.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini

menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan pada Bank

Konvensional di Indonesia yang terdaftar di BEI pada periode tahun


42

2015-2019, Sekaran (2011) dalam (Ferranti & Yunita, 2015). Data

tersebut diperoleh melalui data triwulan yang dipublikasikan

melaluii web resmi dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), dan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui website

www.ojk.go.id dan www.bps.go.id . Pada penilitian ini jenis data

yang digunakan merupakan data sekunder dengan tipe data

eksternal.

3.5.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui

non participant observation atau sekunder yaitu dengan mengkaji

buku-buku, jurnal dan makalah untuk mendapatkan landasan teoritis

serta dengan laporan keuangan dalam bentuk financial data and

ratios dari IDX yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan

website resmi dari Bank Konvensional yang di teliti. Pengumpulan

data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan komputer atau

gadget yang bisa digunakan untuk mengakses data dengan internet /

secara online.

3.6 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data

Tempat dan waktu yang digunakan peneliti dalam mengkaji

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tempat Pengambilan Data

Data yang diambilan untuk melakukan penelitian ini

merupakan hasil yang diperoleh melalui website dan situs resmi dari
43

Bank Konvensional yang di teliti dan terdaftar di BEI, yang mana

data yang diambil melalui data laporan keuangan Periode Tahun

2015-2019.

3.6.2 Waktu Pengambilan Data

Waktu yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun

penelitian ini yaitu sejak mendapatkan persetujuan judul hingga

terpenuhinya data yang akan digunakan peneliti dalam mengkaji

penelitian ini, waktu pengambilan data menggunakan Cross Section

yang berarti data yang dikumpulkan berada dalam satu waktu

tertentu yaitu selama perode 2015-2019.

3.7 Uji Kualitas Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk

mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam

penelitian. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

ada sampel data sampel memenuhi pesyaratan distribusi normal.

Pengujian asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi

berganda. Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang diajukan

dalam penelitian perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang

meliputi: uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi (Syah, 2018).


44

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independennya. Pengujian multikolonieritas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai

tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terdapat

multikolinearitas pada variabel tersebut (Gunawan & Hardyani,

2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model

regresi. Menurut Gunawan & Hardyani (2016) Model regresi yang

baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap homoskedastisitas. Guna menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas digunakan uji-Glejser yaitu dengan

mengregresikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut

dari residual. Jika nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel

bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan,

maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas.


45

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam

suatu regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada

periode t dengan residual periode t-1. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. Guna mendeteksi apakah antar

residual terdapat korelasi yang tinggi, salah satunya dapat dilihat dari

uji Durbin-Watson (Uji DW ), Susanto, Heri & Kholis (2016).

Menurut Raharjo (2010) Untuk menguji keberadaan autokorelasi

dalam penelitian ini digunakan metode Durbin – Watson dimana

angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah d1

(angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah), du (angka yang

diperoleh dari tabel DW batas bawah), 4 – d1 dan 4 – du. Posisi angka

uji Durbin – Watson Persyaratan uji dengan menggunakan tabel

Durbin-Watson adalah:

a. Jika DW terletak antara d1 dan (4 – d1) atau antara du dan (4 -

du) maka koefisien autokorelasi sama dengan 0 yang berarti

tidak terdapat autokorelasi.

b. Jika nilai DW berada d1 atau diluar du maka autokorelasi lebih

besar dari pada 0 yang berarti terdapat autokorelasi positif.

c. Jika nilai DW lebih besar dari pada (4 – d1), berarti ada

autokorelasi negatif. d. Jika DW terletak antara du dan d1, atau

nilai DW terletak antara (4 - du) dan (4 – d1) maka hasilnya tidak


46

dapat disimpulkan autokorelasi tidak terjadi bila DW terletak

diantara du dan (4 - du) (du<DW<4-du).

3.8 Teknik Analisi Data

3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua

variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau

untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional antar dua

variable bebas (X) atau lebih dengan satu variable terikat (Y).25

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh Inflasi, suku bunga, dan CAR terhadap ROA.

Secara umum persamaan regresi linier berganda adalah:

(Kalengkongan, 2013)

Y= a + b1x1 + b2x2+ b3x3 + e

Keterangan:

Y = variabel independen (ROA)

a = Konstanta

b1-b4 = Koefisien regresi variabel independen

x1 = Suku Bunga

x2 = Inflasi

x3 = CAR ( capital educuacy ratio)

e= error
47

3.8.2 Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F-statistik)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh

dari seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara

membandingkan nilai F kritis (Ftabel ) dengan nilai F hitung yang

terdapat pada tabel analysis of variance. Untuk menentukan nilai F

tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (degree of fredoom) df= (n-k) dan (k-1) dimana n adalah

jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: Jika nilai

signfikansi > 0,05 maka Ho ditolak Jika nilai signfikansi < 0,05, maka

Ho diterima Adapun hipotesisnya adalah:

1) Menentukan formulasi hipotesis

Ho = b1 = b2 = b3 = 0

Berarti tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

Ha ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

Berarti ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

2) Membuat keputusan Uji F Hitung

a. Jika keputusan signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.

b. Jika keputusan signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima


48

b. Pengujian ( Uji t )

Keterandalan regresi berganda sebagai alat estimasi sangat

ditentukan oleh signifikansi parameter-parameter yang dalam hal ini

adalah koefisien regresi. Uji t digunakan untuk menguji koefisien

regresi secara parsial dari variabel independensinya. Untuk

menentukan nilai t-statistik tabel digunakan tingkat signifikansi 5%

derajat kebebasan (degree of fredoom) df= (n-k) dan (k-1) dimana n

adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah :

a. Jika nilai signifkansi > 0,05 , maka Ho ditolak

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 , maka Ho diterima

Adapun hipotesisnya adalah:

c. Ho : b1,b2,b3 ≤ 0 Artinya tidak terdapat pengaruh parsial dari

seluruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

d. Ha : b1,b2,b3 > 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial dari seluruh variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y), (S. Raharjo, 2010).

c. Uji Determinasi (Adjusted R²)

Menurut Ghozali (2011) Uji koefisien determinasi merupakan

uji yang digunakan untuk menjelaskan tingginya derajat hubungan

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi yang mendekati 1 menunjukkan bahwa semakin besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Gunawan

& Hardyani, 2016)


49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Bank konvensional

Sektor Perbankan baik umum maupun syariah menjadi tulang

punggung suatu negara yang digunakan sebagai lalu lintas dalam

transaksi keuangan (Financial intermediatery institution) oleh karena

itu bank harus memiliki kinerja yang baik, karena jika kinerja bank

sudah baik maka akan mudah mendapatkan loyalitas dari masyarakat,

sebagai lembaga yang bergerak di bidang keuangan, kepercayaan dari

nasabahnya sangat dibutuhkan untuk mendukung dan memperlancar

kegiatan yang dijalankan. Kelancaran kegiatan dari bank itu sendiri

berpengaruh bagi kesejahteraan para pemegang saham (stackholder)

dan meningkatkan nilai perusahaan (Tristiningtyas & Mutaher, 2016).

Selama periode tahun 2011, kinerja perbankan menuju kearah

yang positif, tidak dipengaruhi oleh kondisi keuangan global yang

melemah seiring dengan krisis keuangan yang melanda di Eropa dan

lemahnya perekonomian yang melanda di AS. Stabilitas keuangan

masih tetap terkendali hal itu dapat dilihat dari bermacam pencapaian

positif yang berhasil diraih perbankan sepanjang tahun 2011 (Aini,

2013).
50

4.2 Analisis Statik Deskriptif

Pada penelitian ini Variabel yang digunakan yaitu Inflasi, suku

bunga dan CAR (capital educuacy ratio) terhadap ROA (Profitabilitas) pada

perusahaan sektor perbankan konvensional dalam jangka waktu 5 tahun

periode 2015-2019 dengan sampel yang digunakan sebanyak 9 perusahaan

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Statistik deskriptif berguna

untuk memberikan gambaran tentang mean, median, maximum, minimim,

dan standar deviasi. Hasil data yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2
Statistik deskriptif Inflasi, suku bunga, dan CAR terhadap Profitabilitas
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Inflasi 45 35,90 76,59 49,0660 14,34161


BI_RATE 45 5,86 9,11 7,2880 1,23999
CAR 45 15,17 26,21 20,8884 2,36654
ROA 45 ,24 4,19 2,4967 ,98993
Valid N (listwise) 45

Statistik deskriptif pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai minimum

dari Inflasi sebesar 35,90 yang terjadi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa

nilai Inflasi dan nilai rupiah menguat terhadap dolar, hal ini dimungkinkan

akibat dari pasar domestik yang masih banyak diminati oleh para investor,

sehingga aliran modal asing tetap berlanjut dengan prospek ekonomi

Indonesia yang tetap terjaga.

Nilai minimun Suku Bunga pada data diatas terlihat bahwa nilai

minimun sebesar 5,86 yang terjadi pada satu tahun terakhir yaitu tahun

2019, pada tahun itu nilai suku bunga yang terjadi di Indonesia paling
51

rendah selama 5 tahun terkahir. Nilai maksimum yang terjadi sebesar 9,11

yang terjadi pada tahun 2015, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015

tingginya tingkat suku bunga yang terjadi di Indonesia. Nilai rata-rata

7,2880 dengan standar deviasi 1,23999.

Nilai minimun CAR sebesar 15,17 yang terjadi pada tahun 2015

pada PT Bank Maybank Indonesia Tbk, hal ini menunjukkan bahwa

diantara 9 bank yang ada, bank tersebut memiliki nilai CAR paling rendah

diantara bank lainnya. Sedangkan nilai rata-rata nya sebesar 20,884 dengan

standar deviasi 2,36654.

Nilai minimun ROA (Ratio On Assets) menurut data pada tabel

menunjukkan 0,24 yang terjadi pada PT Bank Cimb Niaga Tbk pada tahun

2015, hal ini menunjukkan bahwa Profitabilitas bank tersebut memiliki nilai

paling rendah diantara Bank lainnya. Sedangkan untuk nilai rata-ratanya

sendiri yaitu sebesar 2,4967 dan standar deviasi 0,98993

4.3 Hasil dan Pembahasan

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y), maka penelitian ini membutuhkan

analisis untuk membandingkan variabel-variabel yang berbeda.

Pada analisis regresi untuk bisa mendapatkan hasil yang dapat

dipertanggungjawabkan maka penelitian harus menggunakan

asumsi-asumsi berikut ini:


52

4.3.2 Hasil uji normalitas data

Data data skala pada umumnya mengikuti asumsi distribusi

normal. Namun, disisi lain suatu data terkadang tidak mengikuti

asumsi normalitas juga bisa saja terjadi. Untuk dapat mengetahui

keaslian data yang didapat kita perlu melakukan uji normalitas pada

data yang akan diuji. Dengan demikian, analisis yang pertama kali

digunakan dalam rangka analisis data yaitu menggunakan uji

normalitas. Menurut Syah (2018) Uji normalitas merupakan uji yang

bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang

digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah ada sampel data sampel memenuhi persyaratan

distribusi normal.

a. Uji Normalitas Statistik

Uji Normalitas dengan menggunakan grafik tidak

sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan walaupun dalam grafik

tersebut model regresi terlihat normal, oleh sebab itu grafik statistik

ini diigunakan agar dapat yang diperoleh nantinya akan lebih bisa

dipertanggungjwabkan, hasil perhitungan uji normalitas statistik

yang dilihat berdasarkan uji kolmogrof- smirnov.


53

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Statistik
Unstandardized
Residual

N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,86765678
Most Extreme Differences Absolute ,090
Positive ,074
Negative -,090
Test Statistic ,090
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Sekunder, diolah 2020
Berdasarkan uji kolmogrof- smirnov dapat dilihat bahwa nilai

unstandarized residual memiliki nilai sig. > 0,005. Dari data Tabel

4.3 dapat disumpulkan bahwa semua data tersebut terdistribusi

dengan normal.

b. Uji Multikolineratas

Uji Multikolineratas digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas memiliki korelasi secara linier antar variabel

independen Fitriana & Oetomo Widi (2016). Untuk mengukur uji

Multikolineritas dapat dilakukan dengan menggunakan dari VIF

(Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance.


54

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant
)

Inflasi ,350 2,854

BI_RATE ,374 2,675

CAR ,810 1,235


a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data sekunder, diolah 2020

Dari data yang ditunjukan oleh Tabel 4.4 menunjukkan

bahwa variabel independen memiliki nilai Tolerance > 0,10 sebesar

dan nilai VIF < dari angka 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa data

dari tabel tidak menunjukan adanya gejala Multikolinieritas dan

dapat dipastikan bahwa data yang ada bisa digunakan dalam

penelitian ini.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk memastikan ada atau

tidaknya kesalahan atau error residual, untuk mengetahuinya

digunakan Uji Durbin Watson. Apabila tidak terjadi Autokorelasi

maka hasil dari Uji Durbin Watson < 2. Untuk mengetahui hasil uji

autokorelasi maka dapat dilihat melalui tabel dibawah ini (Kusuma,

2018).
55

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 ,431a ,186 ,126 96,87392 1,956


a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder,diolah 2020

Model regresi yang baik merupakan regresi bebas dari

autokorelasi, dengan tingkat kepercayaan ɑ = 5%, dan jika nilai

Durbin Watson (D-W) < 1,10 maka hasilnya memiliki autokorelasi.

Hasil intepretasi pada tabel diatas adalah nilai Durbin Watson

dengan n = 45 dan k = 4 didapat du = 1,7200 dl = 1,3357 nilai Durbin

Watson terletak pada range 1,7200 < 1,956 < 2,280 ( du < dw < 4-

du < 4- dl). Dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak

terdapat gejala autokorelasi.

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model

regresi. Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap homoskedastisitas, pada

heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak seacara acak namun


56

memiliki hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya

variabel. Berdasarkan hasil data yang telah diolah, maka hasil

scatterplot sebagai berikut

Gambar 4.7

Hasil Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.7 plot Uji Haterokedastisitas


Sumber: Data sekunder, diolah 2020

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar dapat dilihat

bahwa titik-titik yang dihasilkan grafik tersebut meyebar secara acak

dan menyeluruh, selain itu titik tersebut juga tersebar baik, baik

diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa dalam uji ini tidak terjadi Heterokedastisitas.


57

4.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari

seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen. Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi

yang digunakan sebesar 5%, kriteria uji yang digunakan adalah Jika nilai

signfikansi > 0,05 maka Ho ditolak, namun jika nilai signfikansi < 0,05,

maka Ho diterima.

Tabel 4.8

Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 9,994 3 3,331 4,123 ,012b

Residual 33,124 41 ,808

Total 43,118 44
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), CAR, BI_RATE, Inflasi
Sumber: Data sekunder, diolah 2020

Hasil uji F dapat dilihat bahwa pada tabel 4.6, nilai F-hitung

diperoleh sebesar 4,123 > Ftabel sebesar 3,23 dengan tingkat signifikansi

0,012 < 0,05, maka Hₒ diterima dan Hₐ ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Inflasi, suku bunga dan CAR terhadap Profitabilitas berpengaruh

signifikan secara simultan (bersama-sama).


58

b. Hasil Uji Parsial ( Uji T)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menjelaskan model variabel

dependen, dan berfungsi untuk menjelaskan ada atau tidaknya

pengaruh dari masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -2,327 1,797 -1,295 ,203

Inflasi ,003 ,016 ,043 ,185 ,855

BI_RATE ,031 ,179 ,039 ,176 ,861

CAR ,213 ,064 ,509 3,348 ,002

a. Dependent Variable: ROA


Sumber: Data sekunder, diolah 2020
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh Inflasi,

suku bunga dan CAR terhadap Profitabilitas Bank umum memiliki

pengaruh yang signifikan

1. Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank

Variabel Inflasi dengan nilai t-hitung < t-tabel sebesar

0,185 < 2,68 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,855 > 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa Hₒ dierima dan Hₐ ditolak yang

berarti bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Profitabilitas. Hal ini terjadi jika tingkat inflasi dan


59

fluktuasi (ketidaktetapan) yang semakin tinggi akan memicu

peningkatan biaya operasional pada bank, kebijakan moneter

dipilih oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi. permasalahan

inflasi ini memicu pemerintah untuk menaikan tingkat suku

bunga BI, dengan tingkat suku bunga yang tinggi maka minat

masyarakat dalam menabung akan tinggi dan bunga simpanan

yang didapat juga besar, dengan ini maka akan menurunkan

peredaran nilai mata uang. Adanya inflasi tersebut tidak

mempengaruhi laba ataupun profitabilitas bank

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Karyani & Darmawan (2020) dengan judul Pengaruh risiko suku

bunga BI, risiko inflasi, dan risiko nilai mata uang terhadap

profitabilitas (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa

yang tercatat di BEI Tahun 2014-2018). Hasil penelitian yang

telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inflasi

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,978 lebih besar dari

taraf signifikansi (0,05) dan memiliki hubungan negatif yang

menunjukkan nilai sebesar -0,027.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Profitabilitas.

Variabel Suku Bunga dengan nilai t-hitung < t-tabel

sebesar 0,176 < 2,68 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,081 >

0,05) maka Ho diterima dan Hₐ diolak, ini berarti tidak ada

pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel suku


60

bunga terhadap profitabilitas bank. Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Karyani &

Darmawan (2020) dengan judul penelitian Pengaruh risiko suku

bunga BI, risiko inflasi, dan risiko nilai mata uang terhadap

profitabilitas (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa

yang tercatat di BEI Tahun 2014-2018).

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai t dan

signifikansi variabel risiko suku bunga BI memiliki pengaruh

tidak signifikan terhadap profitabilitas. Variabel suku bunga BI

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,954 lebih besar dari

taraf signifikansi (0,05) dan memiliki hubungan positif yang

menunjukkan nilai sebesar 0,058. Hal ini dikarenakan Suku

bunga yang ditetapkan oleh BI merupakan acuan bagi bank

lainnya dalam menentukan suku bunga kredit dan deposito,

nasabah mendapatkan bunga simpanan yang diperoleh melalui

pinjaman dana investor kepada bank. Selisih antara bunga

simpanan dan bunga tabungan adalah keuntungan yang

diperoleh oleh bank.

Masyarakat berfikir jika tingkat suku bunga tinggi

maka nasabah akan mendapat keuntungan dengan jumlah

bunga simpanan yang besar, dengan begitu sumber pendapatan

bank pun akan ikut meningkat dikarenakan masyarakat

berlomba-lomba untuk menyimpan uangnya di bank. Jumlah


61

dana yang nantinya masuk ke bank akan mendorong dana dari

pihak ketiga. Semakin banyak dana yang masuk, maka sumber

pembiayaan pun akan tinggi dan hal ini dapat meningkatkan

tingkat penyaluran kredit dan berdampak pada peningkatan

profitabilitas perbankan.

3. Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas

Variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) nilai t-hitung <

t-tabel sebesar 3,348 > 2,68 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05

(0,02 < 0,05) maka Hₒ diterima dan Hₐ ditolak, hal ini dapat

dinyatakan bahwa Variabel CAR tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap profitabilitas bank konvensional. Hal ini

disebabkan Semakin tinggi jumlah CAR maka akan semakin

besar pula kemampuan bank untuk menanggung resiko yang

akan terjadi. Jika CAR tinggi (sesuai ketentuan Bank Indonesia

sebesar 8%) yang mana hal tersebut mampu memberikan

kontribusi besar bagi profitabilitas perbankan (ROA).

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh (Zulfiah & Susilowibowo, 2014) dengan

judul penelitian PENGARUH INFLASI, BI RATE, CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCE

(NPF), BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN

OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS

BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2008-2012. Hasil


62

penelitian yang diperoleh bahwa CAR berpengaruh positif

terhadap ROA, berdasarkan ketetapan BI, bank yang sehat

merupakan bank yang memiliki CAR minimum 8%. Dengan

begitu bank tersebut dinyatakan mampu membiayai operasi

bank, CAR yang tinggi menunjukan bahwa bank memiliki

kestabilan karena adanya kepercayaan dari masyarakat.

4.3.4 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda

Koefisien regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel Inflasi, suku bunga, dan CAR terhadap

profitabilitas Bank Umum. Dari hasil tabel diatas didapatkan rumus

persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh dari Inflasi, suku bunga, dan

CAR yang mempengaruhi Profitabilitas Bank sebagai berikut:

Tabel 5.0
Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda

Standardized
Coefficients

Model Beta T Sig.

1 (Constant) -1,295 ,203

Inflasi ,043 ,185 ,855

BI_RATE ,039 ,176 ,861

CAR ,509 3,348 ,002


Dependent Variable: ROA
Sumber: Data sekunder, diolah 2020
63

Hasil Intepretasinya sebagai berikut:

a. Dari persamaan regresi tersebut menunjukan nilai konstanta sebesar

-2,327, hal ini menyatakan bahwa jika variabel Inflasi, suku bunga

dan CAR dianggap konstan karena bernilai 0 (nol) maka Y (ROA)

nilainya adalah -2,327

b. Koefisien Regresi Variabel inflasi sebesar 0,003 artinya jika Variabel

Inflasi mengalami kenaikan Rp. 1 maka ROA (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain yang

dianggap konstan.

c. Koefisien regresi Variabel Suku bunga sebesar 0,031 artinya jika

Variabel Inflasi mengalami kenaikan Rp. 1 maka ROA (Y) akan

mengalami peningkatan sebesar 0,031 dengan asumsi variabel lain

yang dianggap konstan.

d. Koefisien regresi Variabel CAR sebesar 0,213 artinya jika Variabel

Inflasi mengalami kenaikan Rp. 1 maka ROA (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,213 dengan asumsi variabel lain yang

dianggap konstan.

4.3.5 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan tingginya

derajat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen

(ROA). Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1 menunjukkan bahwa

semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen


64

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,481a
,232 ,176 ,89884
a. Predictors: (Constant), CAR, BI_RATE, Inflasi
b. Dependent Variable: ROA

Besarnya nilai pengaruh dari variabel bebas ditunjukan oleh nilai

(Adjusted R²) = 0,176 presentase Pengaruh Inflasi, suku bunga dan CAR

mempengaruhi Profitabilitas sebesar 17,6%, sedangkan sisanya sebesar (100%-

18,6%= 81,4%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terlibat dalam penelitian

ini.

4.3.6 Pembahasan Analisis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan

bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas bank, sedangkan

suku bunga dan CAR berpengaruh terhadap ROA (Profitabilitas), berikut

merupakan pembahasan mengenai penelitian ini:

1. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa Variabel Inflasi memiliki pengaruh tidak signifikan

terhadap profitabilitas/ laba suatu perbankan, hal ini terjadi jika tingkat

inflasi dan fluktuasi (ketidaktetapan) yang semakin tinggi akan memicu

peningkatan biaya operasional pada bank, kebijakan moneter dipilih

oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi. permasalahan inflasi ini

memicu pemerintah untuk menaikan tingkat suku bunga BI, dengan

tingkat suku bunga yang tinggi maka minat masyarakat dalam

menabung akan tinggi dan bunga simpanan yang didapat juga besar,
65

dengan ini maka akan menurunkan peredaran nilai mata uang. Adanya

inflasi tersebut tidak mempengaruhi laba ataupun profitabilitas bank

penelitian ini sejalan dengan peneltian yang dilakukan oleh Karyani &

Darmawan (2020) dengan judul Pengaruh risiko suku bunga BI, risiko

inflasi, dan risiko nilai mata uang terhadap profitabilitas (Studi pada

Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang tercatat di BEI Tahun 2014-

2018). Hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa inflasi memiliki hubungan pengaruh tidak

signifikan terhadap Profitabilitas.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian dapa kita simpulkan bahwa suku

bunga memiliki pengaruh tidak signifikan. Hal ini dikarenakan Suku

bunga yang ditetapkan oleh BI merupakan acuan bagi bank lainnya

dalam menentukan suku bunga kredit dan deposito, nasabah

mendapatkan bunga simpanan yang diperoleh melalui pinjaman dana

investor kepada bank. Selisih antara bunga simpanan dan bunga

tabungan adalah keuntungan yang diperoleh oleh bank.

Masyarakat berfikir jika tingkat suku bunga tinggi maka nasabah

akan mendapat keuntungan dengan jumlah bunga simpanan yang besar,

dengan begitu sumber pendapatan bank pun akan ikut meningkat

dikarenakan masyarakat berlomba-lomba untuk menyimpan uangnya di

bank. Jumlah dana yang nantinya masuk ke bank akan mendorong dana

dari pihak ketiga. Semakin banyak dana yang masuk, maka sumber
66

pembiayaan pun akan tinggi dan hal ini dapat meningkatkan tingkat

penyaluran kredit dan berdampak pada peningkatan profitabilitas

perbankan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Karyani & Darmawan (2020) dengan judul penelitian

Pengaruh risiko suku bunga BI, risiko inflasi, dan risiko nilai mata uang

terhadap profitabilitas (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa

yang tercatat di BEI Tahun 2014-2018).

3. Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mendapatkan

kesimpulan bahwa variabel CAR memiliki pengaruh secara signifkan,

hal ini dikarenakan CAR merupakan rasio kecukupan modal dapat

menunjukan proporsi ekuitas bank terhadap total aset yang dimiliki.

Bank central menggunakan CAR untuk melindungi uang deposan dari

resiko kredit dan kegagalan lainnya. Secara internasional komite

BASEL ( Basel Committe on Banking Supervision ) merupakan komite

dalam bank for International settlements yang berperan menetapkan

standar pengaturan perbankan dan sebagai wadah untuk kerjasama yang

berkaitan dengan pengawasan bank, BASEL telah menetapkan sebesar

8% untuk bank umum. Pada data diatas nilai CAR sebesar 20,884 dalam

5 tahun terakhir dengan standar deviasi 2%. Nilai minimun dan

maximum juga masing masing memiliki nilai sebesar 15,17 dan 26,21,

jumlah rata-rata ini dinilai lebih tinggi dari persyaratan modal minimum

BASEL dan NBE. Hal ini menunjukan bahwa bank di indonesia


67

memiliki kemampuan untuk menanggung kerugian akibat gagal bayar

dan guncangan operasional lainnya. Namun disisi lain hal ini juga

berpengaruh pada penurunan profitabilitas, kemampuan bersaing dan

kemampuan pertumbuhan bank sendiri karena dana pemegang saham

tetap menganggur.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Damayanti & Savitri (2012) dengan judul penelitian ANALISIS

PENGARUH UKURAN (SIZE), CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR), PERTUMBUHAN DEPOSIT, LOAN TO DEPOSIT RASIO

(LDR), TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN GO PUBLIC

DI INDONESIA TAHUN 2005 – 2009 (Studi Empiris perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di BEI). Hasil penlitian menunjukan bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas perbankan di Indonesia.

4. Pengaruh inflasi, BI rate, CAR, terhadap ROA secara simultan

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan diketahui bahwa

secara simultan inflasi, BI rate, CAR,berpengaruh signifikan terhadap

ROA pada Bank Umum di Indonesia tahun 20015-2019. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil uji F diperoleh F-hitung sebesar 4,123 >

Ftabel sebesar 3,23 dengan tingkat signifikansi 0,012 < 0,05. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian (Zulfiah & Susilowibowo, 2014)

yang menyataan bahwa secara simultan inflasi, BI rate, CAR,

berpengaruh signifikan terhadap ROA artinya jika terjadi perubahan


68

terhadap Inflasi, BI rate, dan CAR akan berpengaruh terhadap ROA

bank konvensional.
69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara variabel inflasi, BI rate dan CAR terhadap ROA pada

bank umum periode 2015-2019. Untuk menganalisis data dengan

melakukan uji regresi linier berganda yang menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t)

didapatkan hasil yang menunjukan bahwa variabel Inflasi tidak

berpengaruh terhadap ROA (return on asset). Besar pengaruh Inflasi

terhadap ROA yaitu sebesar 0,185 dengan arah pengaruh yang positif

2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t)

didapatkan hasil yang menunjukan bahwa variabel suku bunga tidak

berpengaruh terhadap ROA (return on asset). Besar pengaruh suku

bunga terhadap ROA yaitu sebesar 0,176 dengan arah pengaruh yang

positif

3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t)

didapatkan hasil yang menunjukan bahwa variabel CAR ( Capital

Aduquacy Ratio) tidak berpengaruh terhadap ROA (return on asset).

Besar pengaruh CAR terhadap ROA yaitu sebesar 3,348 dengan arah

pengaruh yang positif


70

5.2 Saran

Adapun penelitian ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu dan

digunakan sesuai dengan tujuannya, maka saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Saran Bagi Praktisi

a. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa

variabel inflasi dan suku bunga tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap laba (profitabilitas) perbankan. Untuk itu

diharapkan perbankan bisa meningkatkan pelayanan dalam

kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah supaya nasabah nantinya

bisa memberikan loyalitas mereka terhadap bank itu sendiri, jika para

nasabah telah memberikan kepercayaannya maka hal itu bisa

berdampak pada keuntungan bank karena nantinya akan lebih banyak

nasabah yang melakukan transaksi keuangan di bank yang akan

berpengaruh pada meningkatnya laba perusahaan

b. Hasil yang berbeda didapatakan pada variabel CAR (Capital Adequacy

Ratio) yang mana menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh

signifikan terhadap profitabilitas bank. Dengan demikian bank perlu

mempertahankan rasio kecukupan modal nya untuk kelangsungan

usaha jangka panjangnya, cara yang dapat digunakan oleh perbankan

dalam menjaga kestabilan modalnya dengan melalui suntikan modal

langsung perbanakan dari para pemegang saham atau bisa juga dengan

cara tidak membagikan deviden yang dimiliki. Semakin tinggi rasio

CAR maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut memiliki


71

kemampuan yang baik dalam mengatasi resiko yang muncul dari kredit

ataupun aktiva, hal ini dikarenakan jika rasio CAR tinggi maka bank

dapat membiayai setiap kegiatan operasional yang dilakukan.

c. Hasil penelitian yang telah dilakukan dari ketiga variabel diperoleh

hasil dimana variabel suku bunga memiliki pengaruh paling kecil

terhadap profitabilitas bank, yang mana hal ini dapat disimpulkan

bahwa adanya suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap laba

perbankan, maka bank nantinya tidak perlu terpengaruh dengan adanya

nilai suku bunga yang tinggi dan tetap membeikan pelayanan yang

terbaik bagi nasabah

2. Saran Bagi Nasabah

Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

diketahui faktor apa saja yang dapat mempengarui ROA ( Profitabilitas),

maka untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu perbankan nasabah

perlu menganalisa hal-hal yang mempengaruhi ROA. Sehingga nasabah

maupun investor dapat memperkirakan waktu yang tepat dalam

berinvestasi maupun bertransaksi keuangan lainnya.

3. Saran Bagi Bank Konvensional di Indonesia

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi

perbankan konvensional di Indonesia dalam mengembangkan usahanya

maupun dalam mengambil kebijakan. Untuk perusahaan perbankan

konvensional untuk lebih memperhatikan laporan keuangan perusahaan


72

agar dapat lebih menraik minat nasabah maupun investor dalam

menanamkan modal ke perusahaan

4. Saran bagi Akademis

Penilaian analisis Pengaruh Suku bunga, Inflasi, dan CAR

terhadap ROA dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa

untuk dijadikan penelitian selanjutnya. Di masa depan akan lebih baik

lagi jika dapat menambahkan variabel lainnya agar menghasilkan data

yang lebih valid. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2013). Pengaruh car, nim, ldr, bopo dan kualitas aktiva produktif
terhadap perubahan laba ( studi empiris pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di bei) tahun 2009-2011. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan
Perbankan, 2(1), 14–25.
Alim, S. (2014). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Return on
Assets (Roa) Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi MODERNISASI,
10(3), 201. https://doi.org/10.21067/jem.v10i3.785
Anggreni, M., & Suardhika, I. M. S. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Terhadap
Profitabilitas Bank Bumn Tahun 2010-2012. E-Jurnal Akuntansi, 9(1), 27–
38.
Ardiansyah, H. (2017). Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 5(3), 1–5.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/view/20601
Ardiyana, M. (2011). Analisis perbandingan kinerja keuangan Syari’ah dan bank
konvensional sebelum, selama, dan sesudah krisis global tahun 2008 dengan
mmenggunakan metode CAMEL (Studi kasus pada PT Bank Syari’ah
Mandiri dan PT Bank Mandiri Tbk). Universitas Diponegoro.
Azmy, A. (2018). Analisis pengaruh rasio kinerja keuangan terhadap profitabilitas
bank pembiayaan rakyat syariah di indonesia. Jurnal Akuntansi, 22(1), 119–
137. https://doi.org/10.24912/ja.v22i1.326
Bateni, L., Vakilifard, H., & Asghari, F. (2014). The Influential Factors on Capital
Adequacy Ratio in Iranian Banks. International Journal of Economics and
Finance, 6(11), 108–116. https://doi.org/10.5539/ijef.v6n11p108
Car, P., Tukar, N., Suku, D. A. N., Car, P., Tukar, N., & Suku, D. A. N. (2019).
KONVENSIONAL ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017 ) KONVENSIONAL (
Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2017 ).
Damayanti, P., & Savitri, D. A. M. (2012). Analisis pengaruh ukuran (size),
capital adequacy ratio (CAR), pertumbuhan deposit, loan to deposit ratio
(LDR), terhadap profitabilitas perbankan go public di indonesia tahun 2005-
2009 (studi empiris perusahaan perbanka yang terdaftar di BEI). Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Akuntansi Terapan (JIMAT), 3(2), 45–54.
Dewi, N. V., Mardani, R. M., & Salim, M. A. (2017). Pengaruh CAR, NPL, NIM
dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus Pada Bank
Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal
Ilmiah Riset Manajemen, 6(1), 70–87.
Ferranti, D., & Yunita, I. (2015). Analisis Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Dividend
Payout Ratio, dan Current Ratio terhadap Risiko Sistematis. Trikonomika,
14(1), 47. https://doi.org/10.23969/trikonomika.v14i1.591
Fitriana, E., & Oetomo Widi, H. (2016). Pengaruh NPF, CAR, dan EVA terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah di BEI. Ilmu Dan Riset

73
74

Manajemen, 5(4), 1–16.


http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/638
Gunawan, B., & Hardyani, R. P. (2016). Analisis Pengaruh Pengukuran Kinerja
Keuangan Dalam Memprediksi Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 2(1).
https://doi.org/10.24964/ja.v2i1.29
Harsono, A. R., & Wonokinasih, S. (2018). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Dan
Nilai Tukar Rupiah Terhadap INdeks Harga Saham Gabungan (Studi pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ). Jurnal Administrasi Bisnis,
60(2), 102–110.
Kalengkongan, G. (2013). Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap
Return On Asset (Roa) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Kamal, M. B. (2017). Pengaruh Receivable Turn Over Dan Debt To Asset Ratio
(DAR ) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Pertanian Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 17(2), 68–81. https://doi.org/10.30596/jimb.v17i2.996
Karyani, S. S., & Darmawan, A. (2020). PENGARUH RISIKO SUKU BUNGA
BI, RISIKO INFLASI, DAN RISIKO NILAI MATA UANG TERHADAP
PROFITABILITAS (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang
tercatat di BEI Tahun 2014-2018). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol,
78(1), 173–180. http://www.ojk.go.id/
Kusuma, A. D. (2018). Pengaruh Inflasi, Bi Rate, Nilai Tukar Mata Uang, Car,
Npf Dan Fdr Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia.
Skripsi Universitas Islam Indonesia, 78.
Manuela Langi Theodores ,Masinambow Vecky, S. H. (2014). Analisis Pengaruh
Suku Bunga Jml Uang Beredar Kurs Thdp Inflasi Indonesia. 14(2).
Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Ihtifaz: Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking, 1(1), 89.
https://doi.org/10.12928/ijiefb.v1i1.285
Raharjo, H., Wijayanti, A., & Dewi, R. R. (2020). Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di
Indonesia(Tahun 2014-2018). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Manajemen,
16(1), 15–26.
http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JIAM/article/view/110
Raharjo, S. (2010). Pengaruh inflasi, nilai kurs rupiah, dan tingkat suku bunga
terhadap harga saham di bursa efek indonesia. Jurnal Ekonomi, Bisnis, 1–16.
Rahman, M. M., Hamid, M. K., & Khan, M. A. (2010). Penentu profitabilitas
bank dalam ekonomi berkembang : Bukti empiris dari Bangladesh. 1699(8).
Ramadaniar, B., Topowijono, & Husaini, A. (2013). Analisis Rasio Keuangan
Perbankan untuk Menilai Kinerja Keuangan Bank (Studi Pada PT. Bank
Mandiri (Persero), Tbk. yang Listing Di BEI Untuk Periode Tahun 2009-
2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 1(1), 49–58.
Rusliati, E., & Fathoni, N. (2011). Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Return Pasar
75

terhadap Return Saham pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di


BEI 2006-2009. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011,
Hlm. 107 - 118, 13(2), 107–118.
Sa’diyah, A. M. (2019). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate Dan NIilai Tukar Mata
Uang Asing Terhadap Profitabilitas Pada Bank BRI Syariah Periode 2011-
2018. Skripsi , Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
Samsu, L. (2016). Bedah Ulang Perbankan Konvensional Versus Perbankan
Syari’Ah Dalam Realitas Sosiologis. Jurnal Tahkim, 18.
Sasmita, D., Andriani, S., & Ilman, A. H. (2018). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku
Bunga Bi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada
Bank Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2015). Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Indonesia, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.37673/jebi.v3i1.379
Sastika, W. (2018). Analisis Kualitas Layanan dengan Menggunakan E-service
Quality untuk Mengetahui Kepuasan Pelanggan Belanja Online Shoppe
(Studi Kasus: Pelanggan. Journals.Upi-Yai.Ac.Id, 2, 6. http://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/127/56
Simatupang, A., & Franzlay, D. (2016). Capital Adequacy Ratio(CAR), Non
Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Financing
to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor, 4(2), 466–485. http://ejournal-
binainsani.ac.id/index.php/JAKBI/article/view/192
Sorongan, F. A. (2017). Analisis Pengaruh Car, Loan, Gdp Dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas Bank Di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 10(2), 116–126.
https://doi.org/10.25170/jara.v10i2.42
Susanto, Heri & Kholis, N. (2016). Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Profitabilitas Pada Perbankan Indonesia. E-Jurnal LP3M STIEBBANK, 7(1),
11–12.
Syah, T. A. (2018). Pengaruh Inflasi, BI Rate, NPF, dan BOPO terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. El-Jizya : Jurnal Ekonomi
Islam, 6(1), 133–153. https://doi.org/10.24090/ej.v6i1.2051
Tristiningtyas, V., & Mutaher, O. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.
Jurnal Akuntansi Indonesia, 2(2), 131. https://doi.org/10.30659/jai.2.2.131-
145
Welta, F., & Lemiyana. (2017). Pengaruh Car, Inflasi, Nilai Tukar Terhadap
Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah. I-Finance, 3(1), 53–66.
Wijayanti, E. (2020). Loan growth and bank profitability of commercial banks in
indonesia. 17(1), 38–52.
Yerry Tri Anjarwati, Siswoyo Hari Santosa, B. (2016). Analisis Perubahan
Faktor Makroekonomi Terhadap Return On Assets ( ROA ) Perbankan
Persero Di Indonesia Periode 2006Q1-2015Q4 ( The Analysis of Changing
Macroeconomical Factor to The Return On Assets ( ROA ) of State Owned
Banking In Indonesia Since 2006Q. 4.
Zulfiah, F., & Susilowibowo, J. (2014). Pengaruh inflasi, BI rate, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional
76

dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum


Syariah periode 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(3), 759–770.
Aini, N. (2013). Pengaruh car, nim, ldr, bopo dan kualitas aktiva produktif
terhadap perubahan laba ( studi empiris pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di bei) tahun 2009-2011. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan
Perbankan, 2(1), 14–25.
Alim, S. (2014). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Return on
Assets (Roa) Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi MODERNISASI,
10(3), 201. https://doi.org/10.21067/jem.v10i3.785
Anggreni, M., & Suardhika, I. M. S. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Terhadap
Profitabilitas Bank Bumn Tahun 2010-2012. E-Jurnal Akuntansi, 9(1), 27–
38.
Ardiansyah, H. (2017). Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 5(3), 1–5.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/view/20601
Ardiyana, M. (2011). Analisis perbandingan kinerja keuangan Syari’ah dan bank
konvensional sebelum, selama, dan sesudah krisis global tahun 2008 dengan
mmenggunakan metode CAMEL (Studi kasus pada PT Bank Syari’ah
Mandiri dan PT Bank Mandiri Tbk). Universitas Diponegoro.
Azmy, A. (2018). Analisis pengaruh rasio kinerja keuangan terhadap profitabilitas
bank pembiayaan rakyat syariah di indonesia. Jurnal Akuntansi, 22(1), 119–
137. https://doi.org/10.24912/ja.v22i1.326
Bateni, L., Vakilifard, H., & Asghari, F. (2014). The Influential Factors on Capital
Adequacy Ratio in Iranian Banks. International Journal of Economics and
Finance, 6(11), 108–116. https://doi.org/10.5539/ijef.v6n11p108
Car, P., Tukar, N., Suku, D. A. N., Car, P., Tukar, N., & Suku, D. A. N. (2019).
KONVENSIONAL ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017 ) KONVENSIONAL (
Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2017 ).
Damayanti, P., & Savitri, D. A. M. (2012). Analisis pengaruh ukuran (size),
capital adequacy ratio (CAR), pertumbuhan deposit, loan to deposit ratio
(LDR), terhadap profitabilitas perbankan go public di indonesia tahun 2005-
2009 (studi empiris perusahaan perbanka yang terdaftar di BEI). Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Akuntansi Terapan (JIMAT), 3(2), 45–54.
Dewi, N. V., Mardani, R. M., & Salim, M. A. (2017). Pengaruh CAR, NPL, NIM
dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus Pada Bank
Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal
Ilmiah Riset Manajemen, 6(1), 70–87.
Ferranti, D., & Yunita, I. (2015). Analisis Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Dividend
Payout Ratio, dan Current Ratio terhadap Risiko Sistematis. Trikonomika,
14(1), 47. https://doi.org/10.23969/trikonomika.v14i1.591
Fitriana, E., & Oetomo Widi, H. (2016). Pengaruh NPF, CAR, dan EVA terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah di BEI. Ilmu Dan Riset
Manajemen, 5(4), 1–16.
77

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/638
Gunawan, B., & Hardyani, R. P. (2016). Analisis Pengaruh Pengukuran Kinerja
Keuangan Dalam Memprediksi Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 2(1).
https://doi.org/10.24964/ja.v2i1.29
Harsono, A. R., & Wonokinasih, S. (2018). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Dan
Nilai Tukar Rupiah Terhadap INdeks Harga Saham Gabungan (Studi pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ). Jurnal Administrasi Bisnis,
60(2), 102–110.
Kalengkongan, G. (2013). Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap
Return On Asset (Roa) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Kamal, M. B. (2017). Pengaruh Receivable Turn Over Dan Debt To Asset Ratio
(DAR ) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Pertanian Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 17(2), 68–81. https://doi.org/10.30596/jimb.v17i2.996
Karyani, S. S., & Darmawan, A. (2020). PENGARUH RISIKO SUKU BUNGA
BI, RISIKO INFLASI, DAN RISIKO NILAI MATA UANG TERHADAP
PROFITABILITAS (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang
tercatat di BEI Tahun 2014-2018). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol,
78(1), 173–180. http://www.ojk.go.id/
Kusuma, A. D. (2018). Pengaruh Inflasi, Bi Rate, Nilai Tukar Mata Uang, Car,
Npf Dan Fdr Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia.
Skripsi Universitas Islam Indonesia, 78.
Manuela Langi Theodores ,Masinambow Vecky, S. H. (2014). Analisis Pengaruh
Suku Bunga Jml Uang Beredar Kurs Thdp Inflasi Indonesia. 14(2).
Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Ihtifaz: Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking, 1(1), 89.
https://doi.org/10.12928/ijiefb.v1i1.285
Raharjo, H., Wijayanti, A., & Dewi, R. R. (2020). Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di
Indonesia(Tahun 2014-2018). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Manajemen,
16(1), 15–26.
http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JIAM/article/view/110
Raharjo, S. (2010). Pengaruh inflasi, nilai kurs rupiah, dan tingkat suku bunga
terhadap harga saham di bursa efek indonesia. Jurnal Ekonomi, Bisnis, 1–16.
Rahman, M. M., Hamid, M. K., & Khan, M. A. (2010). Penentu profitabilitas
bank dalam ekonomi berkembang : Bukti empiris dari Bangladesh. 1699(8).
Ramadaniar, B., Topowijono, & Husaini, A. (2013). Analisis Rasio Keuangan
Perbankan untuk Menilai Kinerja Keuangan Bank (Studi Pada PT. Bank
Mandiri (Persero), Tbk. yang Listing Di BEI Untuk Periode Tahun 2009-
2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 1(1), 49–58.
Rusliati, E., & Fathoni, N. (2011). Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Return Pasar
terhadap Return Saham pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di
78

BEI 2006-2009. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011,
Hlm. 107 - 118, 13(2), 107–118.
Sa’diyah, A. M. (2019). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate Dan NIilai Tukar Mata
Uang Asing Terhadap Profitabilitas Pada Bank BRI Syariah Periode 2011-
2018. Skripsi , Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
Samsu, L. (2016). Bedah Ulang Perbankan Konvensional Versus Perbankan
Syari’Ah Dalam Realitas Sosiologis. Jurnal Tahkim, 18.
Sasmita, D., Andriani, S., & Ilman, A. H. (2018). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku
Bunga Bi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada
Bank Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2015). Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Indonesia, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.37673/jebi.v3i1.379
Sastika, W. (2018). Analisis Kualitas Layanan dengan Menggunakan E-service
Quality untuk Mengetahui Kepuasan Pelanggan Belanja Online Shoppe
(Studi Kasus: Pelanggan. Journals.Upi-Yai.Ac.Id, 2, 6. http://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/127/56
Simatupang, A., & Franzlay, D. (2016). Capital Adequacy Ratio(CAR), Non
Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Financing
to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor, 4(2), 466–485. http://ejournal-
binainsani.ac.id/index.php/JAKBI/article/view/192
Sorongan, F. A. (2017). Analisis Pengaruh Car, Loan, Gdp Dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas Bank Di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 10(2), 116–126.
https://doi.org/10.25170/jara.v10i2.42
Susanto, Heri & Kholis, N. (2016). Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Profitabilitas Pada Perbankan Indonesia. E-Jurnal LP3M STIEBBANK, 7(1),
11–12.
Syah, T. A. (2018). Pengaruh Inflasi, BI Rate, NPF, dan BOPO terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. El-Jizya : Jurnal Ekonomi
Islam, 6(1), 133–153. https://doi.org/10.24090/ej.v6i1.2051
Tristiningtyas, V., & Mutaher, O. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.
Jurnal Akuntansi Indonesia, 2(2), 131. https://doi.org/10.30659/jai.2.2.131-
145
Welta, F., & Lemiyana. (2017). Pengaruh Car, Inflasi, Nilai Tukar Terhadap
Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah. I-Finance, 3(1), 53–66.
Wijayanti, E. (2020). Loan growth and bank profitability of commercial banks in
indonesia. 17(1), 38–52.
Yerry Tri Anjarwati, Siswoyo Hari Santosa, B. (2016). Analisis Perubahan
Faktor Makroekonomi Terhadap Return On Assets ( ROA ) Perbankan
Persero Di Indonesia Periode 2006Q1-2015Q4 ( The Analysis of Changing
Macroeconomical Factor to The Return On Assets ( ROA ) of State Owned
Banking In Indonesia Since 2006Q. 4.
Zulfiah, F., & Susilowibowo, J. (2014). Pengaruh inflasi, BI rate, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional
dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum
79

Syariah periode 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(3), 759–770.


80

LAMPIRAN
81

LAMPIRAN 1

TABEL DATA KEUANGAN

NO Sektor Tahun Inflasi Suku CAR ROA


Perbankan (x1) Bunga (x2)

(%) (%) (%) (%)

1 BRI 2015 76,59 9,11 20,59 4,19

2016 42,37 7,56 22,91 3,84

2017 42,37 7,56 17,96 1,09

2018 44,76 7,92 21,21 3,68

2019 44,76 7,92 19,66 1,86

2 BNI 2015 76,59 9,11 19,50 2,60

2016 42,37 7,56 19,40 2,70

2017 45,71 5,99 18,50 2,70

2018 44,76 7,92 18,50 2,80

2019 35,90 5,86 19,70 2,40

3 MANDIRI 2015 76,59 9,11 18,60 3,15

2016 42,37 7,56 21,36 1,95

2017 45,71 5,99 21,64 2,72

2018 44,76 7,92 20,96 3,17

2019 44,76 7,92 19,04 1,74

4 BCA 2015 76,59 9,11 18,70 3,80

2016 42,37 7,56 24,32 1,67

2017 45,71 5,99 23,10 3,90

2018 44,76 7,92 23,40 4,00

2019 76,59 9,11 16,28 0,24

5 CIMB NIAGA 2015 35,90 5,86 23,80 4,00


82

2016 45,71 5,99 22,96 3,96

2017 45,71 5,99 18,60 1,70

2018 35,90 5,86 22,55 3,50

2019 35,90 5,86 21,47 1,99

6 MAYBANK 2015 76,59 9,11 15,17 1,01

2016 42,37 7,56 16,77 1,60

2017 45,71 5,99 17,53 1,48

2018 35,9 5,86 21,39 3,03

2019 35,90 5,86 21,38 1,45

7 MASPION 2015 76,59 9,11 19,33 1,10

2016 42,37 7,56 21,90 4,00

2017 45,71 5,99 21,59 1,60

2018 44,76 7,92 21,28 1,54

2019 35,90 5,86 20,19 1,13

8 MEGA 2015 76,59 9,11 22,85 1,97

2016 42,37 7,56 26,21 2,36

2017 45,71 5,99 24,11 2,24

2018 44,76 7,92 22,79 2,47

2019 35,90 5,86 23,68 2,90

9 DANAMON 2015 76,59 9,11 19,70 1,70

2016 42,37 7,56 20,90 2,50

2017 45,71 5,99 22,10 3,10

2018 44,76 7,92 22,20 3,10

2019 35,90 5,86 24,20 3,00


83

LAMPIRAN 2

UJI ASUMSI KLASIK

1. Analisis deskriptif statistik


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Inflasi 45 35,90 76,59 49,0660 14,34161


BI_RATE 45 5,86 9,11 7,2880 1,23999

CAR 45 15,17 26,21 20,8884 2,36654

ROA 45 ,24 4,19 2,4967 ,98993


Valid N (listwise) 45

2. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,86765678
Most Extreme Differences Absolute ,090
Positive ,074
Negative -,090
Test Statistic ,090
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
84

3. Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1(Constant) -2,327 1,797 -1,295 ,203

Inflasi ,003 ,016 ,043 ,185 ,855 ,350 2,854

BI_RATE ,031 ,179 ,039 ,176 ,861 ,374 2,675

CAR ,213 ,064 ,509 3,348 ,002 ,810 1,235


85

4. Uji Hesteroskedastisitas

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,431a ,186 ,126 96,87392 1,956


a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder,diolah 2020
86

LAMPIRAN 3

ANALISIS DATA

5. Uji Autokorelasi

1. Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -2,327 1,797 -1,295 ,203

Inflasi ,003 ,016 ,043 ,185 ,855

BI_RATE ,031 ,179 ,039 ,176 ,861

CAR ,213 ,064 ,509 3,348 ,002

2. Uji simultan (F)

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 9,994 3 3,331 4,123 ,012b

Residual 33,124 41 ,808

Total 43,118 44

3. Uji Parsial ( t)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -2,327 1,797 -1,295 ,203

Inflasi ,003 ,016 ,043 ,185 ,855

BI_RATE ,031 ,179 ,039 ,176 ,861

CAR ,213 ,064 ,509 3,348 ,002


87

4. Koefisien Determinasi (R)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 ,481a ,232 ,176 ,89884

a. Predictors: (Constant), CAR, BI_RATE, Inflasi


b. Dependent Variable: ROA
88

LAMPIRAN 8

Tabel T dan tabel F


Tabel t

Pr 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001


df 0,50 0,20 0,10 0,050 0,02 0,010 0,002
1 1,00000 3,07768 6,31375 12,70620 31,82052 63,65674 318,30884
2 0,81650 1,88562 2,91999 4,30265 6,96456 9,92484 22,32712
3 0,76489 1,63774 2,35336 3,18245 4,54070 5,84091 10,21453
4 0,74070 1,53321 2,13185 2,77645 3,74695 4,60409 7,17318
5 0,72669 1,47588 2,01505 2,57058 3,36493 4,03214 5,89343
6 0,71756 1,43976 1,94318 2,44691 3,14267 3,70743 5,20763
7 0,71114 1,41492 1,89458 2,36462 2,99795 3,49948 4,78529
8 0,70639 1,39682 1,85955 2,30600 2,89646 3,35539 4,50079
9 0,70272 1,38303 1,83311 2,26216 2,82144 3,24984 4,29681
10 0,69981 1,37218 1,81246 2,22814 2,76377 3,16927 4,14370
11 0,69745 1,36343 1,79588 2,20099 2,71808 3,10581 4,02470
12 0,69548 1,35622 1,78229 2,17881 2,68100 3,05454 3,92963
13 0,69383 1,35017 1,77093 2,16037 2,65031 3,01228 3,85198
14 0,69242 1,34503 1,76131 2,14479 2,62449 2,97684 3,78739
15 0,69120 1,34061 1,75305 2,13145 2,60248 2,94671 3,73283
16 0,69013 1,33676 1,74588 2,11991 2,58349 2,92078 3,68615
17 0,68920 1,33338 1,73961 2,10982 2,56693 2,89823 3,64577
18 0,68836 1,33039 1,73406 2,10092 2,55238 2,87844 3,61048
19 0,68762 1,32773 1,72913 2,09302 2,53948 2,86093 3,57940
20 0,68695 1,32534 1,72472 2,08596 2,52798 2,84534 3,55181
21 0,68635 1,32319 1,72074 2,07961 2,51765 2,83136 3,52715
22 0,68581 1,32124 1,71714 2,07387 2,50832 2,81876 3,50499
23 0,68531 1,31946 1,71387 2,06866 2,49987 2,80734 3,48496
24 0,68485 1,31784 1,71088 2,06390 2,49216 2,79694 3,46678
25 0,68443 1,31635 1,70814 2,05954 2,48511 2,78744 3,45019
26 0,68404 1,31497 1,70562 2,05553 2,47863 2,77871 3,43500
27 0,68368 1,31370 1,70329 2,05183 2,47266 2,77068 3,42103
28 0,68335 1,31253 1,70113 2,04841 2,46714 2,76326 3,40816
29 0,68304 1,31143 1,69913 2,04523 2,46202 2,75639 3,39624
30 0,68276 1,31042 1,69726 2,04227 2,45726 2,75000 3,38518
31 0,68249 1,30946 1,69552 2,03951 2,45282 2,74404 3,37490
32 0,68223 1,30857 1,69389 2,03693 2,44868 2,73848 3,36531
33 0,68200 1,30774 1,69236 2,03452 2,44479 2,73328 3,35634
34 0,68177 1,30695 1,69092 2,03224 2,44115 2,72839 3,34793
35 0,68156 1,30621 1,68957 2,03011 2,43772 2,72381 3,34005
36 0,68137 1,30551 1,68830 2,02809 2,43449 2,71948 3,33262
37 0,68118 1,30485 1,68709 2,02619 2,43145 2,71541 3,32563
38 0,68100 1,30423 1,68595 2,02439 2,42857 2,71156 3,31903
39 0,68083 1,30364 1,68488 2,02269 2,42584 2,70791 3,31279
40 0,68067 1,30308 1,68385 2,02108 2,42326 2,70446 3,30688
89

Pr 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001


df 0,50 0,20 0,10 0,050 0,02 0,010 0,002
41 0,68052 1,30254 1,68288 2,01954 2,42080 2,70118 3,30127
42 0,68038 1,30204 1,68195 2,01808 2,41847 2,69807 3,29595
43 0,68024 1,30155 1,68107 2,01669 2,41625 2,69510 3,29089
44 0,68011 1,30109 1,68023 2,01537 2,41413 2,69228 3,28607
45 0,67998 1,30065 1,67943 2,01410 2,41212 2,68959 3,28148
46 0,67986 1,30023 1,67866 2,01290 2,41019 2,68701 3,27710
47 0,67975 1,29982 1,67793 2,01174 2,40835 2,68456 3,27291
48 0,67964 1,29944 1,67722 2,01063 2,40658 2,68220 3,26891
49 0,67953 1,29907 1,67655 2,00958 2,40489 2,67995 3,26508
50 0,67943 1,29871 1,67591 2,00856 2,40327 2,67779 3,26141
51 0,67933 1,29837 1,67528 2,00758 2,40172 2,67572 3,25789
52 0,67924 1,29805 1,67469 2,00665 2,40022 2,67373 3,25451
53 0,67915 1,29773 1,67412 2,00575 2,39879 2,67182 3,25127
54 0,67906 1,29743 1,67356 2,00488 2,39741 2,66998 3,24815
55 0,67898 1,29713 1,67303 2,00404 2,39608 2,66822 3,24515
56 0,67890 1,29685 1,67252 2,00324 2,39480 2,66651 3,24226
57 0,67882 1,29658 1,67203 2,00247 2,39357 2,66487 3,23948
58 0,67874 1,29632 1,67155 2,00172 2,39238 2,66329 3,23680
59 0,67867 1,29607 1,67109 2,00100 2,39123 2,66176 3,23421
60 0,67860 1,29582 1,67065 2,00030 2,39012 2,66028 3,23171
61 0,67853 1,29558 1,67022 1,99962 2,38905 2,65886 3,22930
62 0,67847 1,29536 1,66980 1,99897 2,38801 2,65748 3,22696
63 0,67840 1,29513 1,66940 1,99834 2,38701 2,65615 3,22471
64 0,67834 1,29492 1,66901 1,99773 2,38604 2,65485 3,22253
65 0,67828 1,29471 1,66864 1,99714 2,38510 2,65360 3,22041
66 0,67823 1,29451 1,66827 1,99656 2,38419 2,65239 3,21837
67 0,67817 1,29432 1,66792 1,99601 2,38330 2,65122 3,21639
68 0,67811 1,29413 1,66757 1,99547 2,38245 2,65008 3,21446
69 0,67806 1,29394 1,66724 1,99495 2,38161 2,64898 3,21260
70 0,67801 1,29376 1,66691 1,99444 2,38081 2,64790 3,21079
71 0,67796 1,29359 1,66660 1,99394 2,38002 2,64686 3,20903
72 0,67791 1,29342 1,66629 1,99346 2,37926 2,64585 3,20733
73 0,67787 1,29326 1,66600 1,99300 2,37852 2,64487 3,20567
74 0,67782 1,29310 1,66571 1,99254 2,37780 2,64391 3,20406
75 0,67778 1,29294 1,66543 1,99210 2,37710 2,64298 3,20249
76 0,67773 1,29279 1,66515 1,99167 2,37642 2,64208 3,20096
77 0,67769 1,29264 1,66488 1,99125 2,37576 2,64120 3,19948
78 0,67765 1,29250 1,66462 1,99085 2,37511 2,64034 3,19804
79 0,67761 1,29236 1,66437 1,99045 2,37448 2,63950 3,19663
80 0,67757 1,29222 1,66412 1,99006 2,37387 2,63869 3,19526
81 0,67753 1,29209 1,66388 1,98969 2,37327 2,63790 3,19392
82 0,67749 1,29196 1,66365 1,98932 2,37269 2,63712 3,19262
83 0,67746 1,29183 1,66342 1,98896 2,37212 2,63637 3,19135
84 0,67742 1,29171 1,66320 1,98861 2,37156 2,63563 3,19011
85 0,67739 1,29159 1,66298 1,98827 2,37102 2,63491 3,18890
90

Pr 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001


df 0,50 0,20 0,10 0,050 0,02 0,010 0,002
86 0,67735 1,29147 1,66277 1,98793 2,37049 2,63421 3,18772
87 0,67732 1,29136 1,66256 1,98761 2,36998 2,63353 3,18657
88 0,67729 1,29125 1,66235 1,98729 2,36947 2,63286 3,18544
89 0,67726 1,29114 1,66216 1,98698 2,36898 2,63220 3,18434
90 0,67723 1,29103 1,66196 1,98667 2,36850 2,63157 3,18327
91 0,67720 1,29092 1,66177 1,98638 2,36803 2,63094 3,18222
92 0,67717 1,29082 1,66159 1,98609 2,36757 2,63033 3,18119
93 0,67714 1,29072 1,66140 1,98580 2,36712 2,62973 3,18019
94 0,67711 1,29062 1,66123 1,98552 2,36667 2,62915 3,17921
95 0,67708 1,29053 1,66105 1,98525 2,36624 2,62858 3,17825
96 0,67705 1,29043 1,66088 1,98498 2,36582 2,62802 3,17731
97 0,67703 1,29034 1,66071 1,98472 2,36541 2,62747 3,17639
98 0,67700 1,29025 1,66055 1,98447 2,36500 2,62693 3,17549
99 0,67698 1,29016 1,66039 1,98422 2,36461 2,62641 3,17460
100 0,67695 1,29007 1,66023 1,98397 2,36422 2,62589 3,17374
101 0,67693 1,28999 1,66008 1,98373 2,36384 2,62539 3,17289
102 0,67690 1,28991 1,65993 1,98350 2,36346 2,62489 3,17206
103 0,67688 1,28982 1,65978 1,98326 2,36310 2,62441 3,17125
104 0,67686 1,28974 1,65964 1,98304 2,36274 2,62393 3,17045
105 0,67683 1,28967 1,65950 1,98282 2,36239 2,62347 3,16967
106 0,67681 1,28959 1,65936 1,98260 2,36204 2,62301 3,16890
107 0,67679 1,28951 1,65922 1,98238 2,36170 2,62256 3,16815
108 0,67677 1,28944 1,65909 1,98217 2,36137 2,62212 3,16741
109 0,67675 1,28937 1,65895 1,98197 2,36105 2,62169 3,16669
110 0,67673 1,28930 1,65882 1,98177 2,36073 2,62126 3,16598
111 0,67671 1,28922 1,65870 1,98157 2,36041 2,62085 3,16528
112 0,67669 1,28916 1,65857 1,98137 2,36010 2,62044 3,16460
113 0,67667 1,28909 1,65845 1,98118 2,35980 2,62004 3,16392
114 0,67665 1,28902 1,65833 1,98099 2,35950 2,61964 3,16326
115 0,67663 1,28896 1,65821 1,98081 2,35921 2,61926 3,16262
116 0,67661 1,28889 1,65810 1,98063 2,35892 2,61888 3,16198
117 0,67659 1,28883 1,65798 1,98045 2,35864 2,61850 3,16135
118 0,67657 1,28877 1,65787 1,98027 2,35837 2,61814 3,16074
119 0,67656 1,28871 1,65776 1,98010 2,35809 2,61778 3,16013
120 0,67654 1,28865 1,65765 1,97993 2,35782 2,61742 3,15954
121 0,67652 1,28859 1,65754 1,97976 2,35756 2,61707 3,15895
122 0,67651 1,28853 1,65744 1,97960 2,35730 2,61673 3,15838
123 0,67649 1,28847 1,65734 1,97944 2,35705 2,61639 3,15781
124 0,67647 1,28842 1,65723 1,97928 2,35680 2,61606 3,15726
125 0,67646 1,28836 1,65714 1,97912 2,35655 2,61573 3,15671
126 0,67644 1,28831 1,65704 1,97897 2,35631 2,61541 3,15617
127 0,67643 1,28825 1,65694 1,97882 2,35607 2,61510 3,15565
128 0,67641 1,28820 1,65685 1,97867 2,35583 2,61478 3,15512
129 0,67640 1,28815 1,65675 1,97852 2,35560 2,61448 3,15461
130 0,67638 1,28810 1,65666 1,97838 2,35537 2,61418 3,15411
91

Pr 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001


df 0,50 0,20 0,10 0,050 0,02 0,010 0,002
131 0,67637 1,28805 1,65657 1,97824 2,35515 2,61388 3,15361
132 0,67635 1,28800 1,65648 1,97810 2,35493 2,61359 3,15312
133 0,67634 1,28795 1,65639 1,97796 2,35471 2,61330 3,15264
134 0,67633 1,28790 1,65630 1,97783 2,35450 2,61302 3,15217
135 0,67631 1,28785 1,65622 1,97769 2,35429 2,61274 3,15170
136 0,67630 1,28781 1,65613 1,97756 2,35408 2,61246 3,15124
137 0,67628 1,28776 1,65605 1,97743 2,35387 2,61219 3,15079
138 0,67627 1,28772 1,65597 1,97730 2,35367 2,61193 3,15034
139 0,67626 1,28767 1,65589 1,97718 2,35347 2,61166 3,14990
140 0,67625 1,28763 1,65581 1,97705 2,35328 2,61140 3,14947
141 0,67623 1,28758 1,65573 1,97693 2,35309 2,61115 3,14904
142 0,67622 1,28754 1,65566 1,97681 2,35289 2,61090 3,14862
143 0,67621 1,28750 1,65558 1,97669 2,35271 2,61065 3,14820
144 0,67620 1,28746 1,65550 1,97658 2,35252 2,61040 3,14779
145 0,67619 1,28742 1,65543 1,97646 2,35234 2,61016 3,14739
146 0,67617 1,28738 1,65536 1,97635 2,35216 2,60992 3,14699
147 0,67616 1,28734 1,65529 1,97623 2,35198 2,60969 3,14660
148 0,67615 1,28730 1,65521 1,97612 2,35181 2,60946 3,14621
149 0,67614 1,28726 1,65514 1,97601 2,35163 2,60923 3,14583
150 0,67613 1,28722 1,65508 1,97591 2,35146 2,60900 3,14545

Tabel F

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,35 19,37 19,38 19,40 19,40 19,41 19,42 19,42 19,43
3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,76 8,74 8,73 8,71 8,70
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,94 5,91 5,89 5,87 5,86
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,70 4,68 4,66 4,64 4,62
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,03 4,00 3,98 3,96 3,94
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,60 3,57 3,55 3,53 3,51
8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,31 3,28 3,26 3,24 3,22
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,10 3,07 3,05 3,03 3,01
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,94 2,91 2,89 2,86 2,85
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,82 2,79 2,76 2,74 2,72
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,72 2,69 2,66 2,64 2,62
13 4,67 3,81 3,41 3,18 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,63 2,60 2,58 2,55 2,53
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,57 2,53 2,51 2,48 2,46
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 2,59 2,54 2,51 2,48 2,45 2,42 2,40
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,46 2,42 2,40 2,37 2,35
92

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,41 2,38 2,35 2,33 2,31
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34 2,31 2,29 2,27
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,34 2,31 2,28 2,26 2,23
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,31 2,28 2,25 2,22 2,20
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,22 2,20 2,18
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,26 2,23 2,20 2,17 2,15
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,24 2,20 2,18 2,15 2,13
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,22 2,18 2,15 2,13 2,11
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,20 2,16 2,14 2,11 2,09
26 4,23 3,37 2,98 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,12 2,09 2,07
27 4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,31 2,25 2,20 2,17 2,13 2,10 2,08 2,06
28 4,20 3,34 2,95 2,71 2,56 2,45 2,36 2,29 2,24 2,19 2,15 2,12 2,09 2,06 2,04
29 4,18 3,33 2,93 2,70 2,55 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,08 2,05 2,03
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,13 2,09 2,06 2,04 2,01
31 4,16 3,30 2,91 2,68 2,52 2,41 2,32 2,25 2,20 2,15 2,11 2,08 2,05 2,03 2,00
32 4,15 3,29 2,90 2,67 2,51 2,40 2,31 2,24 2,19 2,14 2,10 2,07 2,04 2,01 1,99
33 4,14 3,28 2,89 2,66 2,50 2,39 2,30 2,23 2,18 2,13 2,09 2,06 2,03 2,00 1,98
34 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,29 2,23 2,17 2,12 2,08 2,05 2,02 1,99 1,97
35 4,12 3,27 2,87 2,64 2,49 2,37 2,29 2,22 2,16 2,11 2,07 2,04 2,01 1,99 1,96
36 4,11 3,26 2,87 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2,11 2,07 2,03 2,00 1,98 1,95
37 4,11 3,25 2,86 2,63 2,47 2,36 2,27 2,20 2,14 2,10 2,06 2,02 2,00 1,97 1,95
38 4,10 3,24 2,85 2,62 2,46 2,35 2,26 2,19 2,14 2,09 2,05 2,02 1,99 1,96 1,94
39 4,09 3,24 2,85 2,61 2,46 2,34 2,26 2,19 2,13 2,08 2,04 2,01 1,98 1,95 1,93
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,04 2,00 1,97 1,95 1,92
41 4,08 3,23 2,83 2,60 2,44 2,33 2,24 2,17 2,12 2,07 2,03 2,00 1,97 1,94 1,92
42 4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32 2,24 2,17 2,11 2,06 2,03 1,99 1,96 1,94 1,91
43 4,07 3,21 2,82 2,59 2,43 2,32 2,23 2,16 2,11 2,06 2,02 1,99 1,96 1,93 1,91
44 4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 2,23 2,16 2,10 2,05 2,01 1,98 1,95 1,92 1,90
45 4,06 3,20 2,81 2,58 2,42 2,31 2,22 2,15 2,10 2,05 2,01 1,97 1,94 1,92 1,89
46 4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30 2,22 2,15 2,09 2,04 2,00 1,97 1,94 1,91 1,89
47 4,05 3,20 2,80 2,57 2,41 2,30 2,21 2,14 2,09 2,04 2,00 1,96 1,93 1,91 1,88
48 4,04 3,19 2,80 2,57 2,41 2,29 2,21 2,14 2,08 2,03 1,99 1,96 1,93 1,90 1,88
49 4,04 3,19 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,08 2,03 1,99 1,96 1,93 1,90 1,88
50 4,03 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,03 1,99 1,95 1,92 1,89 1,87
51 4,03 3,18 2,79 2,55 2,40 2,28 2,20 2,13 2,07 2,02 1,98 1,95 1,92 1,89 1,87
52 4,03 3,18 2,78 2,55 2,39 2,28 2,19 2,12 2,07 2,02 1,98 1,94 1,91 1,89 1,86
53 4,02 3,17 2,78 2,55 2,39 2,28 2,19 2,12 2,06 2,01 1,97 1,94 1,91 1,88 1,86
54 4,02 3,17 2,78 2,54 2,39 2,27 2,18 2,12 2,06 2,01 1,97 1,94 1,91 1,88 1,86
55 4,02 3,16 2,77 2,54 2,38 2,27 2,18 2,11 2,06 2,01 1,97 1,93 1,90 1,88 1,85
56 4,01 3,16 2,77 2,54 2,38 2,27 2,18 2,11 2,05 2,00 1,96 1,93 1,90 1,87 1,85
57 4,01 3,16 2,77 2,53 2,38 2,26 2,18 2,11 2,05 2,00 1,96 1,93 1,90 1,87 1,85
58 4,01 3,16 2,76 2,53 2,37 2,26 2,17 2,10 2,05 2,00 1,96 1,92 1,89 1,87 1,84
93

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
59 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,26 2,17 2,10 2,04 2,00 1,96 1,92 1,89 1,86 1,84
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,95 1,92 1,89 1,86 1,84
61 4,00 3,15 2,76 2,52 2,37 2,25 2,16 2,09 2,04 1,99 1,95 1,91 1,88 1,86 1,83
62 4,00 3,15 2,75 2,52 2,36 2,25 2,16 2,09 2,03 1,99 1,95 1,91 1,88 1,85 1,83
63 3,99 3,14 2,75 2,52 2,36 2,25 2,16 2,09 2,03 1,98 1,94 1,91 1,88 1,85 1,83
64 3,99 3,14 2,75 2,52 2,36 2,24 2,16 2,09 2,03 1,98 1,94 1,91 1,88 1,85 1,83
65 3,99 3,14 2,75 2,51 2,36 2,24 2,15 2,08 2,03 1,98 1,94 1,90 1,87 1,85 1,82
66 3,99 3,14 2,74 2,51 2,35 2,24 2,15 2,08 2,03 1,98 1,94 1,90 1,87 1,84 1,82
67 3,98 3,13 2,74 2,51 2,35 2,24 2,15 2,08 2,02 1,98 1,93 1,90 1,87 1,84 1,82
68 3,98 3,13 2,74 2,51 2,35 2,24 2,15 2,08 2,02 1,97 1,93 1,90 1,87 1,84 1,82
69 3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 2,23 2,15 2,08 2,02 1,97 1,93 1,90 1,86 1,84 1,81
70 3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 2,23 2,14 2,07 2,02 1,97 1,93 1,89 1,86 1,84 1,81
71 3,98 3,13 2,73 2,50 2,34 2,23 2,14 2,07 2,01 1,97 1,93 1,89 1,86 1,83 1,81
72 3,97 3,12 2,73 2,50 2,34 2,23 2,14 2,07 2,01 1,96 1,92 1,89 1,86 1,83 1,81
73 3,97 3,12 2,73 2,50 2,34 2,23 2,14 2,07 2,01 1,96 1,92 1,89 1,86 1,83 1,81
74 3,97 3,12 2,73 2,50 2,34 2,22 2,14 2,07 2,01 1,96 1,92 1,89 1,85 1,83 1,80
75 3,97 3,12 2,73 2,49 2,34 2,22 2,13 2,06 2,01 1,96 1,92 1,88 1,85 1,83 1,80
76 3,97 3,12 2,72 2,49 2,33 2,22 2,13 2,06 2,01 1,96 1,92 1,88 1,85 1,82 1,80
77 3,97 3,12 2,72 2,49 2,33 2,22 2,13 2,06 2,00 1,96 1,92 1,88 1,85 1,82 1,80
78 3,96 3,11 2,72 2,49 2,33 2,22 2,13 2,06 2,00 1,95 1,91 1,88 1,85 1,82 1,80
79 3,96 3,11 2,72 2,49 2,33 2,22 2,13 2,06 2,00 1,95 1,91 1,88 1,85 1,82 1,79
80 3,96 3,11 2,72 2,49 2,33 2,21 2,13 2,06 2,00 1,95 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79
81 3,96 3,11 2,72 2,48 2,33 2,21 2,12 2,05 2,00 1,95 1,91 1,87 1,84 1,82 1,79
82 3,96 3,11 2,72 2,48 2,33 2,21 2,12 2,05 2,00 1,95 1,91 1,87 1,84 1,81 1,79
83 3,96 3,11 2,71 2,48 2,32 2,21 2,12 2,05 1,99 1,95 1,91 1,87 1,84 1,81 1,79
84 3,95 3,11 2,71 2,48 2,32 2,21 2,12 2,05 1,99 1,95 1,90 1,87 1,84 1,81 1,79
85 3,95 3,10 2,71 2,48 2,32 2,21 2,12 2,05 1,99 1,94 1,90 1,87 1,84 1,81 1,79
86 3,95 3,10 2,71 2,48 2,32 2,21 2,12 2,05 1,99 1,94 1,90 1,87 1,84 1,81 1,78
87 3,95 3,10 2,71 2,48 2,32 2,20 2,12 2,05 1,99 1,94 1,90 1,87 1,83 1,81 1,78
88 3,95 3,10 2,71 2,48 2,32 2,20 2,12 2,05 1,99 1,94 1,90 1,86 1,83 1,81 1,78
89 3,95 3,10 2,71 2,47 2,32 2,20 2,11 2,04 1,99 1,94 1,90 1,86 1,83 1,80 1,78
90 3,95 3,10 2,71 2,47 2,32 2,20 2,11 2,04 1,99 1,94 1,90 1,86 1,83 1,80 1,78
91 3,95 3,10 2,70 2,47 2,31 2,20 2,11 2,04 1,98 1,94 1,90 1,86 1,83 1,80 1,78
92 3,94 3,10 2,70 2,47 2,31 2,20 2,11 2,04 1,98 1,94 1,89 1,86 1,83 1,80 1,78
93 3,94 3,09 2,70 2,47 2,31 2,20 2,11 2,04 1,98 1,93 1,89 1,86 1,83 1,80 1,78
94 3,94 3,09 2,70 2,47 2,31 2,20 2,11 2,04 1,98 1,93 1,89 1,86 1,83 1,80 1,77
95 3,94 3,09 2,70 2,47 2,31 2,20 2,11 2,04 1,98 1,93 1,89 1,86 1,82 1,80 1,77
96 3,94 3,09 2,70 2,47 2,31 2,19 2,11 2,04 1,98 1,93 1,89 1,85 1,82 1,80 1,77
97 3,94 3,09 2,70 2,47 2,31 2,19 2,11 2,04 1,98 1,93 1,89 1,85 1,82 1,80 1,77
98 3,94 3,09 2,70 2,46 2,31 2,19 2,10 2,03 1,98 1,93 1,89 1,85 1,82 1,79 1,77
99 3,94 3,09 2,70 2,46 2,31 2,19 2,10 2,03 1,98 1,93 1,89 1,85 1,82 1,79 1,77
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,31 2,19 2,10 2,03 1,97 1,93 1,89 1,85 1,82 1,79 1,77
94

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
101 3,94 3,09 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,93 1,88 1,85 1,82 1,79 1,77
102 3,93 3,09 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,82 1,79 1,77
103 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,82 1,79 1,76
104 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,82 1,79 1,76
105 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,81 1,79 1,76
106 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,79 1,76
107 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,18 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,79 1,76
108 3,93 3,08 2,69 2,46 2,30 2,18 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76
109 3,93 3,08 2,69 2,45 2,30 2,18 2,09 2,02 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76
110 3,93 3,08 2,69 2,45 2,30 2,18 2,09 2,02 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76
111 3,93 3,08 2,69 2,45 2,30 2,18 2,09 2,02 1,97 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76
112 3,93 3,08 2,69 2,45 2,30 2,18 2,09 2,02 1,96 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76
113 3,93 3,08 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,92 1,87 1,84 1,81 1,78 1,76
114 3,92 3,08 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,84 1,81 1,78 1,75
115 3,92 3,08 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,84 1,81 1,78 1,75
116 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,84 1,81 1,78 1,75
117 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,84 1,80 1,78 1,75
118 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,84 1,80 1,78 1,75
119 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,78 1,75
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,78 1,75
121 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,17 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
122 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,17 2,09 2,02 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
123 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,17 2,08 2,01 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
124 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
125 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,96 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
126 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,95 1,91 1,87 1,83 1,80 1,77 1,75
127 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,95 1,91 1,86 1,83 1,80 1,77 1,75
128 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,95 1,91 1,86 1,83 1,80 1,77 1,75
129 3,91 3,07 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,80 1,77 1,74
130 3,91 3,07 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,80 1,77 1,74
131 3,91 3,07 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,80 1,77 1,74
132 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,79 1,77 1,74
133 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,79 1,77 1,74
134 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,83 1,79 1,77 1,74
135 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,77 1,74
136 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,77 1,74
137 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,17 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
138 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,16 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
139 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,16 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
140 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,16 2,08 2,01 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
141 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,16 2,08 2,00 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
142 3,91 3,06 2,67 2,44 2,28 2,16 2,07 2,00 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
95

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
143 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
144 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,95 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
145 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,94 1,90 1,86 1,82 1,79 1,76 1,74
146 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,94 1,90 1,85 1,82 1,79 1,76 1,74
147 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,94 1,90 1,85 1,82 1,79 1,76 1,73
148 3,91 3,06 2,67 2,43 2,28 2,16 2,07 2,00 1,94 1,90 1,85 1,82 1,79 1,76 1,73
149 3,90 3,06 2,67 2,43 2,27 2,16 2,07 2,00 1,94 1,89 1,85 1,82 1,79 1,76 1,73
150 3,90 3,06 2,66 2,43 2,27 2,16 2,07 2,00 1,94 1,89 1,85 1,82 1,79 1,76 1,73

Anda mungkin juga menyukai