Diajukan Oleh :
Universitas Gresik
Diajukan Oleh :
NIM : 2015030027
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Telah disetujui,
Oleh:
Dosen Pembimbing
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
NIM : 2015030027
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
iv
PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG
TERHADAP PROFTABILITAS
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
ABSTRAK
v
THE EFFECT OF CASH ROUND AND RECEIVABLES ROTATION ON
PROFTABILITYIN INDONESIAN PEOPLE'S BANKS
ABSTRACK
1. This study aims to determine the effect of Cash Circulation and Accounts
Receivable Turnover on Profitability at the Bank Rakyat Indonesia Period 2016 to
208.
2. This research uses a quantitative approach, using SPSS version 17 statistical
tools. The method used is the method of multiple linear regression analysis, with
perform classic assumption tests, test hypotheses and coefficient of determination.
3. The research results obtained are a) Cash Circulation partially has a significant
effect on Profitability. b) Accounts receivable turnover partially has no significant
effect on profitability. c) Cash Turnover and accounts receivable turnover
simultaneously have a significant effect on profitability
vi
KATA PENGANTAR
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
yang terhormat :
1) Prof. Dr. H. Sukiyat, S.H., M.Si, selaku Rektor di Universitas Gresik yang
Ilmu Ekonomi.
vii
3) Petrus Suparman, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah
skripsi ini.
4) Bapak dan Ibu sekaligus dosen lainnya di Universitas Gresik termasuk
semua kasih sayang dan motivasi serta doa yang selalu dipanjatkan untuk
pada penulis.
8) Teman-teman Akuntansi angkatan 2019 yang telah memberikan dorongan
dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik dalam
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan
dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut. Semoga amal dan segala
kebaikan berbagai pihak yang telah membantu mendapat balasan dan rahmat yang
viii
Gresik,05 Juli 2019
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK .......................................................................................................vi
ABSTRACK .......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
x
2.1.1 Penjualan............................................................................................... 7
2.1.2 Piutang................................................................................................. 10
2.1.4 Likuiditas............................................................................................. 20
2.4 Hipotesis....................................................................................................... 36
xi
3.1 Jenis Pendekatan Penilitian...........................................................................52
3.4.1 Populasi................................................................................................57
3.4.2 Sampel..................................................................................................57
xii
4.2 Waktu Penelitian............................................................................................68
4.4.3 Pengaruh Perputaran kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilits. .80
5.1 Kesimpulan....................................................................................................81
5.2 Saran..............................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................83
LAMPIRAN........................................................................................................88
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Data Penjualan, Piutang Usaha, Arus Kas Operasi, Aset Lancar, dan Liabilitas
Lancar..................................................................................................................88
Kartu Bimbingan
Lembar Revisi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Hal terserbut dipicu oleh kebijkan moneter Amerika Serika (AS), likuiditas yang
negara. Dimana nilai tukar dolar AS menguat dan mem uat mata muang negara
lain termasuk indinosia melemah. Bagi negara yang dengan system ekonomi
komoditas di tahun 2015 hingga 2016. Namun saat ini Indonesia juga di hadapkan
pada berbagai tantangan ekonomi yang terus berubah secara cepat dan perubahan
secara drastis terjadi pada neraca pembayarann di tahun 2018. Ada 4 aspek
perekonomian di Indonesia.
Empat faktor tersebut adalah yang pertama aspek di sector rill yaitu
1
`2
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Sedangkan PDB pada
dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu negara tertentu.PDB atas dasar harga yang berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
setiap tahun.PDB juga merupakan alat ukur dari pertumbuhan ekonomi dimana
alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB. PDB perkapita dan pendapatan
per jam kerja.Kesejahteraan masyarakat dari aspek ekonomi dapat diukur dengan
nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat
yag di setujui oleh DPR. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang
memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggota.
penerimaan pajak yang meliputi pajak penghasilan (Pph), pajak pertambahan nilai
(Ppn) , dan pajak bumi dan bangunan ( PBB ). Yang kedua penerimaan negara
bukan pajak yang meliputi penerimaan dari sumber daya alam, setoran laba
BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan penerimaan bukan pajak lainnya.
`3
Aspek yang ketiga adalah aspek moneter atau disektor keuangan. Sektor
keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan
konsumen, meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa saham, asuransi, credit
besar rasio tersebut menunjukkan semakin dalam sector keuangan suatu negara.
antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu
lesunya perekenomian global yang turut berdampak pada nilai ekspor Indonesia,
Ekonomi Asean (MEA) akan semakin menembus pasar Indonesia. Kondisi ini bisa
daerah selaku pelaku industri untuk melaksanakan bersama program strategis ini
sesuai tugas dan fungsi masing- masing. Tujuannya adalah untuk kesuksesan dan
pertama, kedua, ketiga dan yang saat ini berlagsung adalah revolusi industri 4.0.
tekhnologi pabrik atau merupakan integrasi antara dunia internet atau online
dengan dunia usaha atau produksi disebuah industri. Artinya semua proses
internet.Dampak yang bisa dirasakan langung dari revolusi industri 4.0 adalah
`5
milik bank yang dilengkapi system keamanan. Dengan adanya tekhnologi tersebut
tidak bersusah payah untuk datang ke kantor. Akan tetapi dengan kecangihan
tekhnologi saat ini juga tidak terlepas dari dampak negative.Contohnya banyaknya
– iming hadiah yang menarik, dengan dalih para korban diminta untuk
internet.
keuagan merupakan suatu institusi atau badan usaha yang bergerak di bidang jasa
keuangan yang menghimpun asset dalam bentuk dana dari masyarakat lalu
presentase tertentu dari dana yang di salurkan. Salah satunya adalah lembanga
saham, asset manajemen, modal ventura, koperasi, dana pension, asuransi, dan
yang sejalan lainnya. Berbicara mengenai lembaga keuangan ada dua bentuk dari
lembagan keuangam itu, yang pertama lembaga keuangan bank dan lembaga
menerima simpanan uang meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Sedangakan lembaga keuangan buka bank adalah suatu
lembaga keuangan yang memberikan berbagai jasa keuangan dan menarik dana
dari masyrakat secara tidak langsung. Lembaga keuangan non bank diantaranya
pensiun, reksa dana, bursa efek, pengadaian, perusahaan modal ventura lainnya.
Sedangkan lembaga keuangan bank terdiri dari, bank sentral, bank umum, dan
bank perkreditan.
tantangan ekonomi dunia terhadap dunia perbankan. Hal ini dibuktikan dalam
global, akan tetapi perbankan dalam negeri tetap bertahan di tengah poerubahan
harga komoditas yang cukup ekstrem, dimana kita dapat melihat 20 tahun terakhir
sejak krisis 1998 kita dihadapi dengan suku bunga yang tinggi. Dan sekarang
mulai merambat naik, disaat itulah perbankan Indonesia juga mampu berkembang
dinamis.
Fenomena yang terjadi saat ini dalam dunia perbankkan tanah air adalah
sedang dihadapkan pada kenaikan 7-Day Reverse Repo (7-DRR). Pada mei – juni,
`7
Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis points.
ekonomi lemah maka permintaan kredit juga akan melemah. Kenaikan bunga
kredit juga akan membuat bank menghadapi kenaikan rasio kredit bermasalah
Berbicara mengenai kredit yang melemah hal ini juga dapat berakibat pada
memperoleh laba dalam presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana
laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut. Hal ini dapat diartikan dimana jika sebuah bank
kelangsungan hidup bank tidak akan bertahap lama. Dikarenakan bank tersebut
tidak mampu untuk memenuhi biaya – biaya operasional. Selain itu minimnya
adalah perputaran kas dan perputaran piutang. Dimana Perputaran Kas menurut
Rizal Effendi (2013 : 191) mengatakan bahwa kas adalah segala sesuatu /baik
yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Beberapa yang termasuk kas adalah rekening giro di bank ( cash in bank ), dan
uang kas dalam bentuk perusahaan merupakan harta yang paling lancar, sehingga
rasio yang digunakan untuk mengukur berapoa lama penagihan piutang selama
satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam
satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang di
tanam dalam piutang semakin rendah, dan tentunya kondisi ini baik bagi
efisiensi penagihan makin buruk selama periode itu karena lamanya penagihan
dilakukan.
Dari hal – hal yang dijelaskan di atas adalah komponen penting dalam
sebuah perusahaan atau lembaga keuangan bank, yang salah satunya adalah Bank
Rakyat Indonesia (BRI). Dengan adanya suatu lembaga usaha seperti perbankkan
Diharapkan dengan adanya pemberian modal kerja mampu mendorong para UKM
BRI merupakan salah satu bank yang berada dalam naungan pemrintah
atau bank pemerintah, yang artinya seluruh asset dan kekayaan serta hasil
(BRI), termasuk dalam Bank Umum, dimana bank yang secara umumnya yaitu
sebagai tempat untuk menyimpan uang dan peminjaman uang dan fungsi lainnya.
yang ditawarkan menjadikan para nasabah terutama para UKM terbantu. Hal ini
Program – program yang dijalan oleh BRI sebagai bank konvensional juga
tidak lepas dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan
membrikan promo – promo menarik untuk menarik para nasabahnya untuk dapat
uangnya dalam bentuk tabungan maupun deposito yang akan menambah modal
GRESIK“.
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian yang
Rakyat Indonesia.
berharap dari hasil penelitian ini bisa bermanfaat, baik secara teoritis maupun
dunia perbankkan.
Manfaat praktis dari penelitian ini dapat dirasakan oleh setiap pihak yang
ikut andil, ikut membaca, apalagi bagi mereka yang mengalami hal serupa.
Rakyat Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA
2 Landasan Teori
2.1.1 Profitabilitas
keuntungan.
bentuk rasio profitabilitas adaah ROA, dimana rasio ini untuk mengukur
yang ada dan setelah biaya – biaya modal ( biaya yang digunakan menandai aktiva
kewajibn jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kat lain dapat membayar
kmbali pencairan dana deposanya pada saat ditagih serta dapat mencakup
permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin liquid.
13
`14
Ada beberapa jenis rasio untuk mengukur rasio liquiditas. Adapaun jenis –
a) Quick Ratio
giro, tabungan, dan deposito ) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki
oleh suatu bank. Rumus untuk mencari Quick Ratio sebagai berikut:
c) Bangking Ratio
deposit yang dimiliki. Semakin tingi rasio ini, maka tingkat llikuiditas bank
berikut :jip
likuiditas dalam investasi pada surat – surat berharga. Untuk mengukur rasio
ini, perlu diketahui terlebih dahulu seceruties yang jatuh pada waktunya
kurang dari satu tahun, yang digunakan untuk menjamin deposito nasabah
f) Cash Ratio
meunasi kewajiban yang harus segera dibayarkan dengan harta likuid yang
dimiliki bank tersebut. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini sebagai
berikut :
`16
dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan to Deposit Ratio meurut
harga pasar surat berharga dengan harga nominalnya. Semakin tingi rasio ini
likuid.
pasar dari seceruties yng di beli serta harga nominalnya. Adapun rums untuk
b) Liquidity Risk
kredit yang disalurkan. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini sebagai
berikut :
Debts.
`18
membiayai kegiatannya. Bisa juga rasio ini dikatakan sebagai alat ukur untuk
melihat kekayaan bank untuk melihat efiiensi bagi pihak manajemen bank
a) Primary Ratio
sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset
masuk dapat ditutupi oleh capital equity. Adapun untuk menghitung rasio ini
sebagai berikut :
risiko lebih tinggi. Adapun untuk menghitung rasio ini sebagai berikut :
d) Capital Ratio
karena gagal ditagih. Adapun untuk menghitung rasio ini sebagai berikut :
estimasi risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit yang akan terjadi
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai
oleh bank bersangkutan. Adapun jenis – jenis rasio ini sebagai berikut :
bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
setalah dikurangi pajak. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini sebagai
berikut :
laba sebelum bunga dan pajak dengan mengunakan metode total aktiva yang
berikut :
2.1.2 Kas
Kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid, semakin besar jumlah
nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat
likuiditasnya. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang
dapat digunakan dengan segera seperti uang logam, uang kertas, dan saldo giro
rekening di bank.
Menurut Rizal Effendi (2013 : 191) mengatakan bahwa kas adalah segala
sesuatu /baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran. Beberapa yang termasuk kas adalah rekening giro di bank ( cash in
`22
bank ), dan uang kas dalam bentuk perusahaan merupakan harta yang paling
lancar, sehingga dalam neraca ditempatkan paling atas dalam kelompok paling
atas.
Sedangkan menurut Munawir (2010:14) kas adalah uang tunai yang dapat
adaah suatu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu kali
periode tertentu. Untuk mengetahui efisiensi atau tidaknya penggunaan kas dalam
pendapatan dengan jumlah kas rata – rata, maka akan menghasilkan tingakat
kembali dalam jangka waktu satu tahun. Rasio ini dengan membagi antara
berputarnya kas menjadi kas kembali dalam jangka waktu satu tahun. Rasio ini
berikut :
`23
2.1.3 Piutang
Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010 : 155) menyatakan bahwa, piutang
berasal dari nilai penjualan barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang.
Piutang mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan
bunga.
perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa
lalu.
tagihan yang akan diterima oleh perusahaan dari pihak lain, baik sebagai akibat
penyerahan barang dan jasa secara kredit maupun sebagai akibat kelebihan
Dari beberapa teori yang telah dikemukakan diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa piutang bisa timbul tidak hanya karena penjualan secara
kredit, tetapi dapat karena hal lain, misalnya piutang kepada pegawai, piutang
karena penjualan aktiva tetap secara kredit, piutang karena adanya penjualan
saham secara kredit atau adanya uang muka untuk pembelian atau kontrak kerja
lainnya.
`24
merupakan sejumlah uang hutang dari konsumen pada perusahaan yang membeli
direalisasi atau ditagih dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung
Suhardianto, Devi Sulistyo Kalajanti, Amir Abadi Jusuf, dan Chaerul D. Djakman
atau jasa secara kredit. Piutang usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat
ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan
adalah piutang yang timbul akibat adanya aktivitas dari penjualan barang atau
tertulis yang formal. Wesel tagih sering kali digunakan untuk periode kredit
lebih dari 60 hari. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun,
keuangan.
Sedangkan menurut Slamet Sugiri (2009 : 43) piutang wesel adalah klaim
yang dibuktikan dengan instrumen kredit secara formal. Instrumen kredit ini
mensyaratkan debitur untuk membayar dimasa yang akan datang pada tanggal
penandatanganan wesel.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa wesel tagih (notes receivable) adalah
pelanggan yang dapat dicairkan berupa uang kas berdasarkan waktu yang
telah ditentukan.
karyawan. Jika piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam waktu satu
tahun, maka digolongkan sebagai aset lancar. Jika diperkirakan tertagih lebih
dari setahun, maka digolongkan sebagai aset tidak lancar dan dilaporkan
kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan
dengan usaha.
(other receivable) adalah piutang yang timbul diluar dari aktivitas usaha.
period) adalah merupakan suatu alat yang sangat penting di dalam menilai
Rasio ini adalah merupakan alat yang sangat penting di dalam menilai
selalu lebih besar dari pada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan
tersebut, berarti cara pengumpulan piutang perusahaan tersebut kurang efisien. Ini
berarti banyak pelanggan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah
sebagai berikut :
`27
digunakan untuk mengukur berapoa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang di tanam dalam
piutang semakin rendah, dan tentunya kondisi ini baik bagi perusahaan.Sedangkan
menurut Soemarso S.R (2010 : 393) menyatakan bahwa perputaran piutang adalah
3 Penelitian Terdahulu
tabel yang berisi h=penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan
refrensi:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2 I Wayan Septiam Pengaruh Tinngkat Perputaran Kas, Perputaran Kas,Perputaran Piutang dan Variable yang Variable
Aditya Pratama, I Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap digunakan sama yaitu pertumbuhan
G.A.M. Asri Piutang dan Pertumbuhan Penjualan Profitabilitas. perputaran kas dan penjulan sebagai
Dwija Putri, 2013 Pertumbuhan sebagai variable dependen. perputaran piutang variable
Penjualan Jumah Profitabilitas sebagai sebaagai variable dependen.
Nasabah Kredit pada variable Independen dependen.
Profitabilitas BPR di Variable Profitabilitas
Kota Denpasar. sebagai variable
Independen.
3 I Dewa Gede Pengaruh Tinngkat Perputaran Kas dan Perolehan kas diperoleh nilai sig sebesar 0,889 dan Variable yang
Gayatri Agung, I Perputaran Kas dan Perputaran Piutang alpha seebesar 0,05, maka diperoleh hasil nilai sig> digunakan sama yaitu
Made Bagiada, I Piutang terhadap sebagai variable dependen. alpha atau 0,889>0,05 yang artinya Ho diterima perputaran kas dan
Nyoman Sutana, Profitabilitas Koperasi Profitabilitas sebagai dan Ha ditolak, dengan kata lain bahwa tidak perputaran piutang
2018 Karyawan Garuda variable Independen terdapat pengaruh signifikan antara perputaran kas sebaagai variable
Wisnu Kencaan per dan Return On Invesment. dependen.
januari 2015 - oktober Perputara Piutang diperoleh nilai sig 0,001 dan Variable Profitabilitas
2017 alpha sebesar 0,05, maka diperoleh hasil nilai sig sebagai variable
<alpha atau 0,001 < 0,05 yang artinya Ha diterima Independen.
dan Ho ditolak. Dengan kata lain bahwa terdapat
30
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penlitian Persamaan Perbedaan
pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang
dengan Return On Invesment
4 Rofi Anura Pengaruh Perputaran Profitabilitas dalam Variabel perputaran modal kerja, perputaran kas, Variabel yang Adanya
Hutami Modal Kerja, penelitian ini sebagai perputaran piutang dan perputaran persediaan digunakan sam yaitu penambahan
(2017) Perputaran KAS, variabel dependen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengaruh perputaran variabel yaitu
Perputaran Piutang, Perputaran kas, modal profitabilitas perusahaan (NPM) dengan tingkat modal kerja, perputaran perputaran kas
dan Perputaran kerja, perputaran piutang signifikan sebesar 0,04<0,05 piutang terhadap dan perputaran
Persediaan Terhadap dan perputaran persediaan Variable perputaran modal kerja memiliki tingkat profitabilitas persediaan yang
Profitabilitas pada masuk dalam variabel signifikan 0,072<0,10 sehingga dapat disimpulkan berpengaruh
Perusahaan Tekstil dan independen bahwa H1 diterima yang berarti perputaran modal terhadap
Garmen yang Terdaftar kerja (PMK) secara pasrsial berpengaruh signifikan profitabilitas.
di BEI tahun Periode terhadap profitabilitas perusahaan Adanya
2013-2015 penambahan
metode
penelitian, yaitu
dengan analisis
Koefisien
Determinasi
( R²)
5 Putu Yunita Febri Tingkat Perputaran Tigkat Perputaran Kas, Tingkat Perputaran kas secara parsial berpegaruh Perputaran kas sebagai Pertumbuhan
Astuti,2014 Kas, Pertumbuhan Pertumbuhan Kredit, signifikan positif terhaadap Profitabilitas. variable dependen. kredit, rasi
Penjualan Kredit, Rasio BOPO dan Pertumbuhan kredit dan pertumbuhan jumlah Profitabilitas sebagai BOPO dan
Rasio BOPO dan Pertumbuhan jumlah nasabah kredit memiliki pengaruh negative dan variable Independen. pertumbuhan
Pertumbuhan Jumlah nasabah kredit sebagai signifikan terhadap profitabilitas. Rasio BOPO penjualan
Nasabah kredit pada variable dependen. secara parsial memiliki pengaruh negative terhadap sebagai variable
Profitabilitas PT. BPR Profitabiltas sebagai profitabilitas. dependen.
Pedungan Denpasar variable Independen.
31
32
antar variabel yang akan diteliti. Secara teoritis juga memberikan penjelasan
Perputaran Kas
( X1)
Profitabilitas ( Y )
ROA
Perputaran Kas
( X1)
2.4 Hipotesis
teori yang relevan.Belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh
Indonesia.
jadi diduga ada pengaruh signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank BRI yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan mengambil data keuangan pada Bank BRI Unit Kembangan
hubungan signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan
34
35
dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan
pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik
fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki
data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode diskriptif
tersebut digunakan untuk menguji modal kerja dan perputaran piutang terhadap
profitabilitas serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima
atau ditolak.
berbeda maka perlu dijelaskan istilah pokok yang digunakan dalam penlitian ini,
yaitu :
36
Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
penjualan.
2. Variabel Independen
variable yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka secara operasional
1. Perputara Kas
2. Perputaran Piutang
3. Profitabilitas ( ROA )
38
3.5.1 Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang
objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan pada
3.5.2 Sampel
maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, karena objek
dalam populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan jumlah
sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan
diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik yang akan
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Jenis nonprobability
sample adalah Laporan Posisi keuangan yang sudah di audit eksternal periode
2016-2018.
dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ada beberapa langkah, antara lain:
1. Study Dokumentasi
Pengumpulan data ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan Bank
diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta
tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis
40
adalah metode kuantitatif, karena data yang ada berupa angka-angka yang
Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang harus ditempuh untuk dapat
terhadap Profitabilitas pada Bank Rakyat Indonesia selama periode 3 tahun, yaitu
linear tidak bias dan dapat dipercaya. Apabila ada syarat yang tidak terpenuhi,
maka analisis regresi tidak bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pada
apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah data yang berdistribusi nomal atau mendekati normal.
41
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini akan
menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel
independen.
Menurut Latan dan Temalagi (2013 : 63) terdapat cara umum yang
digunakan oleh peneliti untuk ada atau tidaknya problem multikolinearitas pada
model regresi, yaitu dengan melihat Tolerance dan VIF (Variance Inflation
1) Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terdapat
2) Apabila nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terdapat
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
Apabila grafik menunjukkan titik-titik yang menyebar dan tidak membentuk pola
tertentu, maka tidak terdapat asumsi heterokedastisitas. Selain itu dapat dilakukan
menggunakan uji Glejser. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregresi nilai
signifikansi < 0,05, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel
apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan residual
pada periode t dengan kesalahan residual pada periode t-1. Model regresi yang
didapatkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dl dan du).
43
Uji autokorelasi juga dapat dilakukan melalui uji Run Test. Uji ini
keputusan dilakukan dengan melihat nilai Asmp. Sig (2 tailed) uji Run Test.
Apabila nilai Asymp. Sig (2 tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan kausal atau hubungan sebab
akibat dan bebas nilai. Adapun rumus persamaan regresi dalam penelitian ini
Y : Variabel Dependen
X1 X2 X3 : Variabel Independen
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
e : Standart error
Menururt Ghozali (2011 : 98), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
H 0 : βi = 0
H 1 : βi ≠
Menurut Ghozali (2011 : 99), taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5% (0.05),
maka :
berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
dependen.
variabel dependen.
46
variabel dependennya.
BAB IV
Penolong dan Tabungan bagi Priyai Poerwokerto) dengan akta otentik dibuat oleh
mendirikan Diens der Volksbanken (Dinas Perkreditan Rakyat) pada tahun 1904
47
48
berbadan hukum dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral
bagi Volksbanken tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan
(AVB) yang berstatus badan hukum Eropa. Modal pertama berasal dari Likuidasi
Oktober 1942.
1959, Direksi Bank Rakyat Indonesia dari Negara bagian RI 1945 dipindahkan
dari Yogyakarta ke Jakarta Direksi BARRIS, akan tetapi surat keputusan tersebut
mendapat protes dari pasa Federalis sebab secara nyata kantor besar BARRIS
Meskipun pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara RIS dengan UNDS 1959
Menengah.
49
Nomor 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi, Tani dan Nelayan yang
diintegrasikan menjadi :
Oktober 1960.
2. PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPPU Nomor 43 tahun 1960 tanggal 26
Oktober 1960.
diintegrasikan pula kedalam Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
Ketika Penpres tersebut baru berjalan satu bulan, keluarlah Penpres Nomor
17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank Negara
Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (ex BKTN) diintegrasikan dengan
Indonesia dan Bank Tani serta Nelayan) dalam sehari-hari bekeija dengan nama
Undang Undang nomor 13 tahun 1968 tentang Undang Undang Bank Sentral
1. Bank Rakyat Indonesia yang menampung segala hal dan kewajiban serta
2. Bank Ekspor-Impor yang menampung segala hak dan kewajiban serta kekayaan
dan perlengkapan Bank Rakyat Indonesia Unit II bidang Eksim dan Undang
Direksi BRImenetapkan bahwa hari jadi Bank Rakyat Indonesia adalah tanggal 16
Desember 1985.
UU No.7 tahun 1992 tersebut maka suatu Bank Umum di Indonesia harus
1. Perusahaan Perseroan
2. Perusahaan Daerah
3. Koperasi
51
4. Perusahaan Terbatas
Sehubungan dengan hal itu Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum
baru tersebut. Sebagai dasar peralihan bentuk badan hukum tersebut adalah
PERPPU No.31 tahun 1992 tentang penyesuaian bentuk hukum Bank Rakyat
hukum menjadi PERSERO ini tidak merubah statusnya sebagai Badan Usaha
Milik Negara.
notaries No.133 pada tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh dan
cara pembubaran bank Rakyat Indonesia (bentuk badan sesuai hukum lama).
menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) dan ini berlaku bagi cabang-
komunikasi bagi masyarakan luas, Bank Rakyat Indnesia mempunyai Visi dan
Misi yang memberikan arah dan tujuan bagi kegiatan usaha untuk kelangsungan
52
hidup perusahaan. Adapun Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai
berikut :
ini adalah visi dan misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah :
1) Visi
Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadi bank komersial
2) Misi
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan
yang berkepentingan.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Dipatiukur didirikan berdiri
1. Simpedes
menunjang sumber dana Kupedes. Dengan adanya fasilitas online dan sebagian
transaksi melalui ATM. Ketentuan saldo mengendap sebesar Rp. 50.000, bila
selama tiga bulan berturut-turut tidak ada transaksi dan rekening tersebut
2. Britama
dilayani di Kanca dan BRI Unit yang sudah online, yang pengambilan maupun
sebesar Rp. 50.000 agar tabungan tetap aktif. Tidak ada transaksi selama tiga
bulan berturut-turut dan tidak ada saldo mengendap, rekening Britama akan
oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang penarikannya hanya dapat
54
dengan bank. Tanda bukti atas simpanan deposito di BRI Unit adalah Bilyet
DepoBRI yang resmi diterbitkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk atas nama pemiliknya dan tidak dapat diperjualbelikan seperti halnya
kuasa pemiliknya.
4. Kupedes
Kupedes adalah Kredit Umum Pedesaan yang diberikan oleh BRI Unit
yang diberikan kepada masyarakat ada beberapa jenis, antara lain Kupedes
Pegawai BUMN
5. KUR Mikro
dananya sepenuhnya berasal dari dana bank. Penyaluran KUR diatur oleh
tentang fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan
penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30%
ditanggung oleh pihak bank. Bank BRI menyediakan fasilitas penyaluran KUR
yang hanya ditujukan untuk usaha yang termasuk golongan usaha mikro,
kemudian program itu disebut KUR Mikro. Program KUR Mikro ini diberikan
6. Penerimaan Pembayaran
56
57
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perusahaan
57
58
menjalankan tugas dan wewengannya dapat dilakukan sesuai dengan jabatan atau
di Unit kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sangat sederhana, hanya
terdiri dari beberapa personel saja, yaitu terdiri dari unsur pimpinan dan petugas
pelaksana. Secara garis besar struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
1. Tingkat kepemilikan
Pada tingkatan ini kepemilikan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk dimiliki oleh
a. Dewan Komisaris
b. Direksi
c. Komite Audit
dari:
58
59
b. Audit Intern
1.) COO (Chief Operating Officer) atau Direktur Bisnis Mikro dan Ritel, terdiri
dari:
Divisi Mikro
a. Desk IVP
e. Kanwil
a. Divisi Agribisnis
e. Kanwil
a. Divide Treasury
1. Divisi Operasional
4. Divisi Logistik
2. Divisi Renstra
3. Divisi Hukum
Uji asumsi klasik digunakan untuk mendapatkan hasil regresi yang dapat
diestimasi dengan tepat dan tidak bias (Best Linear Unbiased Estimation). Uji
dan uji autokerlasi. Berikut hasil uji asumsi klasik pada penelitian ini.
apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Dalam
61
signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Berikut ini adalah hasil pengujian
Y X1 X2
Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada variabel ROA (Y) dan Perputaran
Piutang (X2) didapatkan nilai p-value sebesar 0,200. Hal itu menunjukan bahwa
data variabel Y dan X2 berdistribusi normal. Namun pada data perputaran kas
(X1) nilai p-value sebesar 0,045 yang berarti data tidak berdistribusi normal.
apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen.
62
Menurut Latan dan Temalagi (2013 : 63) terdapat cara umum yang
digunakan oleh peneliti untuk ada atau tidaknya problem multikolinearitas pada
model regresi, yaitu dengan melihat Tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terdapat
Collinearity Statistics
1 (Constant)
Perputnan Kas
.591 1.692
Perputaran Piutanng
.591 1.692
Tabel diatas menunjukan bahwa nilai VIF pada variabel Perputaran Kas (X1) dan
Perputaran Piutang (X2) sebesar 1,692. Selain itu, nilai tolerance pada variabel
Perputaran Kas (X1) dan Perputaran Piutang (X2) sebesar 0,591. Nilai VIF
atas nilai 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolineritas
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
63
Model T Sig.
Tabel diatas dapat dikatakan bahwa variabel X1, X2 dengan nilai signifikansi
masing-masing secara berurutan sebesar 0,602 dan 0,511 bernilai lebih dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada heterokedastistias pada model atau
apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan residual
Durbin-Watson
1.443
64
diantara nilai dL sebesar 1,3537 dan 4-dL sebesar 2,6463. Artinya model regresi
regression method) yang mendasarkan diri pada hubungan antara dua variabel
terdiri dari Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Piutang, dan Arus Kas Operasi.
(Constant) -4646265407,426
yang telah ditransformasi lh karena pada awal pengujian asumsi normalitas, data
tidak berdistribusi normal. Persamaan dengan nilai anti-ln adalah sebagai berikut.
65
Y= 0+2,181X1+1,5745X2
perputaran kas (X1) naik sebesar satu satuan maka ROA pada perusahaan akan
meningkat sebesar 2,181 satuan secara rata-rata dengan variabel lainnya konstan.
Apabila perputaran piutang (X2) bertambah sebesar satu-satuan maka ROA pada
perusahaan akan meningkat sebesar 1,574 satuan secara rata-rata dengan variabel
lainnya konstan.
Model t Sig.
Nilai p-value pada perputaran kas sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05
Nilai p-value pada perputaran piutang sebesar 0,157 lebih besar dari 0,05
penelitian ini :
F Sig.
Nilai sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak, jadi dapat
dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis koefisien determinasi (R2) dalam
penelitian ini:
R Square
.368
(Y) dipengaruhi sebesar 36,8% oleh variabel perputaran kas (X1) dan perputaran
piutang (X2). Sisanya 63,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
BAB V
4 Kesimpulan
perputaran kas (X1) dan Perputaran Piutng (X2) terhadap profitabilitas pada Bank
1. Nilai p-value pada perputaran kas sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05
2. Nilai p-value pada perputaran piutang sebesar 0,157 lebih besar dari 0,05
terhadap ROA.
3. Nilai sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak, jadi
68
69
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini adapun saran yang diberikan peneliti adalah
sebeagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
kegiatan operasinya.
Pada hasil koefisien determinasi memiliki nilai yaitu 22%. Untuk itu, peneliti
Alexandri, Moh. Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis: Teori dan Soal.
Ali Kesuma. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta
Public Di BEI. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. II. No. 1/Hal
38-45.
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Astuti, Eka. 2014. PEngaruh Perputaran Piutang dan KAs Terhadap Tingkat
Likuiditas.
Yogyakarta: BPPE.
Carvalho, Luisa. Costa, Teresa. 2014. Small and Medium Enterprises (SMEs) and
Fred, Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 16, Buku 2. Edisi
70
71
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Cet 11.
Indriani, Dewi dan Ilat. 2017. Pengaruh Perputaran Piutang dan Arus Kas
Latan, Hengky dan Selva Temalagi. 2013. Analisis Multivariate Teknik dan
Alfabeta.
Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Media.
BEI.
Reeve, James M., Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot
Empat.
Runtulalo, Rauna dan Sri Murni. 2018. Pengaruh PErputaran Kas dan Piutang
Salemba Empat.
Salemba Empat.
73
Stice, Earl K, James D Stice dan Fred Skousen. 2009 Akuntansi Keuangan
Menengah, Edisi 16, Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemah Oleh Ali
Bandung: Alfabeta.
Astuti, Putu Yunita Febri. 2014. Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Kredit,
Pers.
Wulandari, Rizki Ayun dan Ari Diyani. 2017. Pengaruh Arus Kas Aktivitas
www.unilever.co.id