Anda di halaman 1dari 83

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

MUSYARAKAH, DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET


BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2015

OLEH

KHUSNUL LATHIFAH

NIM : 1311000204

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

2017
ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH, DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2015
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

KHUSNUL LATHIFAH
NIM : 1311000204

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA

2017
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,


MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015.

Oleh

Nama : Khusnul Lathifah

NIM : 1311000204

Program Studi : S-1 Akuntansi

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, 05 Juni 2017

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Akuntansi Dosen Pembimbing Skripsi

Jasman, S.E., M.B.A., Ak.,CA Ridarmelli, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,SAS.


INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,


MUSYARAKAH, DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2015

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi pada

Hari : Jumat

Tanggal : 28 Juli 2017

Waktu : 08.00 – 11.00

Oleh

Nama : KHUSNUL LATHIFAH

NIM : 1311000204

DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sidang : Ridarmelli, S.E., Ak.,M.Si ..............................

Anggota : Drs. M. Sabarudin Napitupulu, S.E., M.M. ..............................

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Akuntansi

Jasman, S.E., M.B.A., Ak., CA


INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta, 05 Juni 2017


Penyusun,

Khusnul Lathifah
1311000204
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Khusnul Lathifah

NIM : 1311000204

Program Studi : S-1 Akuntasi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pembiayaan


Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah
Terhadap Return On Asset Bank Umum
Syariah Di Indonesia Tahun 2011 – 2015

Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan
sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan dan tata tertib di Perbanas Institute.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur
paksaan.

Jakarta, 05 Juni 2017


Penulis

Materai6000

Khusnul Lathifah
1311000204
ABSTRAK

Khusnul Lathifah 1311000204, Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,


Musyarakah dan Murabahah Terhadap Return On Asset Bank Umum
Syariah Di Indonesia Tahun 2011 – 2015. Skripsi, Jakarta: Perbanas Institute,
Juni 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pembiayaan


Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah terhadap Return On Assets. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah selama periode
2011 – 2015. Penelitian ini menggunakan metode sampling purposive untuk
menentukan sampel sehingga terpilihlah 6 Bank Umum Syariah sebagai sampel.
Data dianalisis menggunakan model analisis regresi data panel dengan Common
Effect. Uji Kelayakan (Goodness of Fit) menggunakan uji F, uji T, dan Koefisien
Determinasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara simultan Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap
Returrn On Asset (ROA). Sedangkan secara parsial Pembiayaan Mudaharabah
dan Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(ROA) namun Pembiayaan Musyarakah secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Kata kunci: Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan


Murabahah, dan Return On Asset (ROA).
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah sebagai tanda rasa syukur kepada Allah

SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi

yang berjudul ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

MUSYARAKAH, DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2015 dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini disusun untuk

melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan S1

Akuntansi, Perbanas Institute Jakarta.

Pada bagian ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini

khususnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan dan memberikan

dorongan, kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan secara moral ataupun

material.

2. Ibu Ridarmelli, S.E.,Ak.,M.Si sebagai Dosen Pembimbing dalam

penulisan skripsi ini yang telah banyak meluangkan waktu dan

memberikan banyak masukkan, ilmu, saran, motivasi, dan dukungan

penuh kesabaran selama penyelesaian skripsi ini.

3. Adik-adikku tersayang, Irvan Aqilin dan Rizqi Mannul Aziz serta sepupu

tercinta Fatimah Nurul dan Ulfah Sani yang selalu mendoakan dan

memberikan dorongan serta motivasi.

i
4. Bapak Muhammad Iqbal, S.Si., M.Si. yang telah membantu dan

memberikan pengarahan mengenai pengolahan data penelitian.

5. Bapak Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo selaku Rektor Perbanas Institute

Jakarta.

6. Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Bapak Jasman, S.E., M.B.A., AK.,

CA.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

banyak ilmu pengetahuan, motivasi serta berbagai inspirasi yang sangat

berharga melalui perkuliahan selama ini.

8. Sahabat-sahabat penulis, Abdurrahman Rifqo, Maya Melita dan Putri Eva

yang telah memberikan perhatian, dukungan, semangat, dan bantuan

kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.

9. Terimakasih kepada Hening Setyaning Tyas, Weningtyas Galuh

Anggraeni, dan Siti Yuniza Hariyani Hasibuan yang sudah menjadi teman

dekat bagi penulis serta memberikan dukungan, semangat dan bantuannya

selama ini.

10. Terimakasih juga kepada teman satu bimbingan penulis, Fajrin karena

telah menemani, membantu, mendukung dan memberi semangat selama

ini.

11. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan di Perbanas Institute Clara, Chenesia, Eka, Rizky Kartika,

Hafizal, Elinda, dan Nurdiniyah Semangat dan doa yang selalu diberikan

menjadi kekuatan bagi penulis untuk berusaha menyelesaikan skripsi ini.

ii
12. Serta terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi Inspirasi penulis

sejak dahulu hingga saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

13. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

yang telah memberikan bantuan dan dukungannya bagi penulis dalam

penyusunan skripsi ini, dan yang tidak atau belum dapat penulis sebutkan

satu per satu.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun, sehingga skripsi ini dapat mendekati kesempurnaan dan bermanfaat

bagi yang membaca.

Jakarta, 5 Juni 2017

Khusnul Lathifah

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 9

2.1.1 Bank Umum Syariah........................................................................... 9

2.1.2 Pembiayaan ....................................................................................... 10

2.1.2.1 Pembiayaan Mudharabah ..................................................... 12

2.1.2.2 Pembiayaan Musyarakah...................................................... 14

2.1.2.3 Pembiayaan Murabahah ....................................................... 16

2.1.3 Profitabilitas...................................................................................... 18

2.1.3.1 Return On Asset .................................................................... 19

2.2 Penelitian Terdahulu................................................................................. 20

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 24

2.4 Perumusan Hipotesis ................................................................................ 25

iv
2.4.1 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROA ........................ 25

2.4.2 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap ROA ........................ 26

2.4.3 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap ROA .......................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 29

3.2 Operasional Variabel ................................................................................ 29

3.2.1 Variabel Terikat ................................................................................ 29

3.2.2 Variabel Bebas .................................................................................. 30

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 31

3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 32

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 32

3.6.1 Analisis Regresi Data Panel ............................................................. 33

3.6.2 Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ............................... 36

3.6.2.1 Uji Chow .............................................................................. 36

3.6.2.2 Uji Hausman ......................................................................... 37

3.6.2.3 Uji Lagrange ......................................................................... 38

3.6.3 Pengujian Asumsi Klasik.................................................................. 38

3.6.3.1 Uji Normalitas ...................................................................... 38

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................................ 39

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 39

3.6.4 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 39

3.6.4.1 Pengujian Secara Parsial (Uji T) .......................................... 40

v
3.6.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F) ....................................... 40

3.6.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi ......................................... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................................... 42

4.1.1 Deskripsi Variabel ............................................................................ 43

4.1.1.1 Perkembangan ROA Bank Umum Syariah Periode 2011 -

2015 .................................................................................................. 43

4.1.1.2 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan

Murabahah Bank Umum Syariah Periode 2011-2015 ..................... 44

4.2 Analisis Data ............................................................................................ 46

4.2.1 Analisis Regresi Data Panel ............................................................. 46

4.2.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel ............................................... 50

4.2.2.1 Uji Chow .............................................................................. 50

4.2.2.2 Uji Lagrange Method ........................................................... 51

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 52

4.2.3.1 Uji Normalitas ...................................................................... 52

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................................ 53

4.2.3.3 Uji Heterokedastisitas .......................................................... 53

4.2.4 Uji Hipotesis ..................................................................................... 54

4.2.4.1 Uji Statistik T ....................................................................... 54

4.2.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F) ....................................... 56

4.2.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi ......................................... 57

4.3 Interpretasi Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................ 58

vi
4.3.1 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROA ........................ 58

4.3.2 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap ROA ........................ 59

4.3.3 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap ROA .......................... 59

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 61

5.2 Keterbatasan ............................................................................................. 62

5.3 Rekomendasi ............................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 64

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Ringkasan Penelitian Terdahulu ……..….………………. 23

Tabel 3.1 Operasional Variabel …………………………………………….34

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ………………………………………………..36

Tabel 4.1 Perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah

Periode 2011-2015 ………………………………………………43

Tabel 4.2 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah BUS Periode

2011-2015 .............………………………………………………44

Table 4.3 Perkembangan Pembiayaan Musyarakah BUS Periode

2011-2015 ….............…………………………………………... 45

Tabel 4.4 Perkembangan Pembiayaan Murabahah BUS Periode

2011-2015 ….............…………………………………………... 46

Tabel 4.5 Perhitungan Estimasi Common Effect ….............……………….47

Tabel 4.6 Perhitungan Estimasi Fixed Effect …………................………... 48

Tabel 4.7 Perhitungan Estimasi Random Effect ……………................….. 49

Tabel 4.8 Hasil Uji Chow ……………………………………………...….. 50

Tabel 4.9 Hasil Uji Lagrange Methode …………………………………….51

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………53

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………………... 54

Tabel 4.12 Hasil Uji T ……………………………………………………….54

Tabel 4.13 Hasil Uji F ……………………………………………………….56

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ( ) ………………………...... 57

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah ................................................. 14

Gambar 2.2 Skema Pembiayaan Musyarakah .................................................. 16

Gambar 2.3 Skema Pembiayaan Murabahah ................................................... 18

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ………………………………..………...… 25

Gambar 4.1 Uji Normalitas …………………………………………………...52

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang cukup berperan

penting dalam pembangunan suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bank

merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang

menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang

membutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan dan menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Dendawijaya, 2009: 14).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 3

yang menyatakan bahwa Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berdasarkan UU

tersebut dapat diartikan bahwa terdapat dua macam perbankan yang ada di

Indonesia, yaitu bank konvensional dan bank Syariah. Bank yang bersifat syariah

adalah bank yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-

prinsip syari’ah Islam. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau

1
2

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan

syariah (Kasmir, 2002: 23).

Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari

kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi

desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi

keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip

syariah dalam Islam. Siamat (2005: 407) menyatakan bahwa kegiatan usaha

perbankan Syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi

masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang

tidak didasarkan pada sistem bunga, melainkan atas dasar prinsip syariah

sebagaimana yang digariskan syariah islam. Keberadaan Bank Muamalat sebagai

satu-satunya bank Syariah di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Mei 1992 belum

mendapatkan perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional.

Bank Syariah mengalami perkembangan yang cukup baik setelah disetujuinya

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang memberikan landasan hukum yang

jelas serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh

bank Syariah. Dari situlah kemudian menimbulkan kepercayaan kepada bank-

bank konvensional untuk membuka cabang Syariah atau bahkan mengkonversikan

diri secara total menjadi bank Syariah (Antonio, 2011: 26).

Adanya peningkatan jumlah bank umum syariah di indonesia

menunjukkan eksistensi perbankan Syariah di Indonesia, hal tersebut

mengindikasikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Syariah

semakin meningkat. Karena, pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh


3

perkembangan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat, yang kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan profitabilitas bank.

Dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia nomor 9/19/PBI/2007 bank syariah mempunyai produk

dengan sistem bagi hasil dan dengan sistem jual beli. Produk dengan sistem bagi

hasil dibagi menjadi dua macam yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan

musyarakah. Pembiayaan musyarakah menurut Dahlan, adalah kerja sama antara

dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana, keahlian / manajerial dengan kesepakatan

keuntungan dalam kontrak dan kerugian dibagi bersama sesuai dengan porsi

modal yang disertakan (Dahlan, 2012: 169). Pembiayaan mudharabah merupakan

perjanjian bagi hasil antara pemilik modal (uang atau barang) dengan pengusaha

(enterpreneur) yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam pengelolaan

sebuah proyek. Dalam pembiayaan ini pemodal tidak diperbolehkan pengelola

usaha namun sekedar penyusulan dan pengawasan dan jika mengalami kerugian

akan sepenuhnya ditanggung pemlik modal kecuali bila ada penyelewengan dari

pengusaha (Oktriani: 2012).

Selain produk dengan sistem bagi hasil, bank syariah memiliki produk

dengan sistem jual beli yang bernama pembiayaan murabahah. Pembiayaan

murabahah menurut Oktriani (2012) merupakan sistem (akad) jual beli suatu

barang dengan harga sebesar harga pokok ditambah keuntungan yang disepakati

bersama, dengan disertai cara pembayarannya.


4

Pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah memberikan

keuntungan bagi pihak bank dan akan sangat mempengaruhi profitabilitas bank,

karena keuntungan itu dapat dilihat dari tingkat profitabilitas yang diukur

menggunakan rasio keuangan (Russely dkk: 2014). Salah satunya dengan

menggunakan Return on Assets (ROA), karena Bank Indonesia yang sekarang

beernama OJK sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian

besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya: 2009).

Dalam pembiayaan murabahah keuntungan yang diterima berasal dari

mark up yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah

(Oktriani: 2012). Oleh sebab itu, jika bank syariah dapat mengelola pembiayaan

murabahah dengan baik, maka akan sangat mempengaruhi profitabilitas bank

tersebut. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Haq (2015) Rachman

& Rochmanika (2012), dan Oktriani (2012) yang menyatakan bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). namun

kenyataannya bank syariah masih belum dapat menyalurkan dana pembiayaan ini

dengan baik. Hasil penelitian yang dilakukan Riyadi & Yulianto (2014) yang

tidak menemukan pengaruh signifikan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas

(ROA). Hal ini dikarenakan belum pastinya pembiayaan jual beli yang disalurkan

oleh bank pada nasabah akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati bersama antara bank dengan nasabah.


5

Keuntungan dalam pembiayaan musyarakah dibagi sesuai perjanjian

namun kerugian yang terjadi dibagi berdasarkan modal masing-masing (Oktriani:

2012). Oleh karena itu pembiayaan musyarakah dalam jumlah yang besar dapat

mempengaruhi profitabilitas bank. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan

oleh Chalifa (2015), Haq (2015), Rahman & Rochmanika (2012), Riyadi &

Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Akan tetapi hasil penelitian Oktriani

(2012) menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah yang termasuk dalam

pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh risiko terjadinya pembiayaan bermasalah pada bagi

hasil lebih besar daripada pembiayaan murabahah.

Pembiayaan mudharabah membagi keuntungan ditentukan berdasarkan

kesepakatan besarnya nisbah, keuntungan bank tergantung pada keuntungan

nasabah. Oleh karena itu dengan diperolehnya keuntungan dari pembiayaan yang

disalurkan, diharapkan profitabilitas bank akan membaik, yang tercermin dari

perolehan laba yang meningkat (Oktriani: 2012). Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Chalifah (2015), Haq (2015), Rahman & Rochmanika (2012)

dan Riyadi & Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa pengaruh pembiayaan

mudharabah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Akan tetapi

penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Oktriani (2012) yang menyatakan bahwa pembiayaan bagi hasil yang termasuk

mudharabah didalamnya, tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Salah satu

penyebabnya yaitu nasabah yang telah mendapatkan pembiayaan tersebut dari


6

bank, belum tentu mengembalikan dana yang didapat dari bank pada tahun yang

sama.

Dengan demikian menimbulkan fenomena dan mendorong untuk

dilakukan penelitian selanjutnya dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah terhadap Return On Asset

Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap ROA Bank umum

syariah di Indonesia?

2. Apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap ROA Bank umum

syariah di Indonesia?

3. Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap ROA Bank umum

syariah di Indonesia?

4. Apakah Pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah secara

bersamaan berpengaruh terhadap ROA Bank umum syariah di Indonesia?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas

yang dihadapi bank umum syariah di indonesia, maka dalam penelitian ini

dibatasi hanya pada ROA yang mewakili profitabilitas karena Bank Indonesia

yang sekarang bernama OJK sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
7

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya: 2009).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penulisan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap ROA

Bank umum syariah di Indonesia

2. Untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap ROA

Bank umum syariah di Indonesia

3. Untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan murabahah terhadap ROA Bank

umum syariah di Indonesia

4. Untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan

murabahah secara bersamaan terhadap ROA Bank umum syariah di

Indonesia

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin di berikan penulis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang

manajemen dan akuntansi perbankan syariah terutama konsep pembiayaan


8

sehingga dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan

musyarakah, mudharabah, dan murabahah terhadap ROA.

2. Bagi Bank Umum Syariah

Sebagai bahan pertimbangan dalam prinsip perekonomian syariah yang

sesuai dengan syariah islam dan menegaskan bahwa bank syariah

memiliki ciri bagi hasil, serta dapat meningkatkan pendapatan melalui

produk murabahah, musyarakah dan mudharabah.

3. Bagi OJK

Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan kualitas dan

pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

4. Bagi investor atau nasabah

Sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam menanam modal di

perbankan syariah.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Bank Umum Syariah

Menurut Sudarsono (2012: 29) Bank syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit atau pembiayaan dan jasa-jasa

lainnyadalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

Sudarsono (2012: 45) mengatakan bank syariah mempunyai fungsi dan

peran sebagai berikut:

1. Sebagai manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2. Sebagai investor, bank syariah melakukan penyaluran dana melalui

kegiatan investasi dengan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa

3. Sebagai penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah

dapat melakukan kegiatan-kegiatan atau jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana lazimnya.

4. Sebagai pelaksanaan kegiatan sosial, yaitu sebagai ciri yang melekat pada

keuangan syariah berfungsi sebagai pengelola dana sosial untuk

menghimpun dan penyaluran zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9
10

Menurut Ascarya (2011: 112) produk bank syariah terbagi menjadi empat,

yaitu:

1. Produk pendanaan yang meliputi pola titipan (wadiah) berbentuk giro dan

tabungan, pinjaman (qardh) berbentuk giro dan tabungan, bagi hasil

(mudharabah) dalam bentuk tabungan, deposito dan obligasi serta

sewa(ijarah) berbentuk obligasi

2. Produk pembiayaan meliputi pola bagi hasil (mudharabah dan

musyarakah)berbentuk pembiayaan investasi dan modal kerja , jual beli

(murabahah, salam, isthisna) berbentuk dalam pembiayaan properti, sewa

(ijarah) berbentuk sewa beli dan akuisisi aset serta pinjaman (qardh)

berbentuk pembiayaan surat berharga.

3. Produk jasa perbankan yang meliputi pola titipan (wadiah)berbentuk safe

deposit box , bagi hasil (mudharabah) berbentuk investasi terikat dan pola

lain ( wakalah, kafalah, hawalah, rahn, ujr, sharf) berbentuk transfer dan

kliring.

4. Produk kegiatan social dalam bentuk pola pinjaman (qardh) yang

diterapkan untuk dana talangan kepada nasabah dan sumbangan sektor

usaha kecil.

2.1.2 Pembiayaan

Rivai dan Arviyan (2010: 681) mengatakan bahwa pembiayaan atau

financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
11

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun lembaga.

Menurut Rivai dan Arviyan (2010: 681) tujuan pembiayaan dibedakan

menjadi dua kelompok besar, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan

tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.

Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk:

1. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi. Dengan demikian, dapat meningkatkan taraf ekonominya.

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh

melakukan aktivitas pembiayaan.

3. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat usaha agar mampu meningkatkan daya

produksinya.

4. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektor-sektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut

akan menyerap tenaga kerja.

5. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan

dari hasil usahanya.


12

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:

1. Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki

tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha.

2. Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan agar mampu

menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu

meminimalkan resiko yang mungkin timbul.

3. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam dan

sumber daya manusia yang ada, dan sumber daya modal tidak ada.

4. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ini pihak

yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan sehingga

dapat menjadi jembatan dalam penyeimbang dan penyaluran kelebihan

dana dari pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan

(minus) dana.

Menurut Karim (2014: 97) bentuk penyaluran dana atau pembiayaan yang

dilakukan bank Syariah dalam melaksanakan operasinya secara garis besar dapat

dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

4. Pembiayaan dengan akad pelengkap.


13

2.1.2.1 Pembiayaan Mudharabah

Menurut Rivai (2012: 299) pembiayaan mudharabah adalah kerjasama

antara seorang partner yang memberikan uang kepada partner lain untuk

diinvestasikan ke perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul maal)

berkewajiban memberikan dana 100% kepada nasabah (mudharib) dan mudharib

hanya mengelola usaha yang sudah ditentukan oleh pihak shahibul maal.

Pembagian keuntungan akan dibagi berdasarkan kesepakatan pada awal kontrak,

sedangkan jika terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal. Pengelola

juga bertanggungjawab apabila kerugian itu disebabkan oleh pihak pengelola.

Jayadi (2011: 33) mengatakan bahwa Syarat akad pembiayaan

mudharabah ini adalah yang pertama modal harus berupa uang atau barang yang

dinilai, diketahui jumlahnya, harus tunai atau bukan piutang dan yang kedua

keuntungan harus dibagi kedua pihak, besar keuntungan disepakati pada waktu

awal kontrak, penyedia dana menanggung kerugian. Rukun akad pembiayaan ini

adalah pelaku akad, objek akad serta ijab dan qabul.

Menurut Sulhan dan Siswanto (2008: 133) jenis pembiayaan mudharabah

ada 2 yaitu mudharabah muqayyadah yang merupakan jenis usahanya akan

ditentukan oleh pihak bank (shahibul maal) dan nasabah hanya mengelolanya,

dan mudharabah mutlaqah yang merupakan jenis usahanya boleh ditentukan oleh

pihak nasabah (mudharib), meskipun modal tetap ditanggung oleh shahibul maal.

Ascarya (2011: 219) mengatakan teknis pembiayaan mudharabah pada

perbankan Indonesia adalah pembiayaan ditujukan untuk membiayai investasi,

modal kerja dan penyediaan fasilitas. Penghitungan bagi hasil menggunakan


14

metode revenue sharing, dikarenakan resiko yang ditanggung lebih kecil

kerugiannya. Pendapatan pemilik modal bergantung pada ketidakpastian usaha

dan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam proses tersebut.

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Mudharabah

PERJANJIAN
BA GI HASIL

Nasabah Bank
( Mudharib ) ( Shahibul Maal )

Keahlian Modal 100%


PROYEK/USAHA

PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN
Pengembalian
Modal Pokok
MODAL
Nisbah Nisbah
X% Y%

Sumber: Antonio (2011: 98)

2.1.2.2 Pembiayaan Musyarakah

Menurut Ascarya (2011: 51) Pembiayaan musyarakah adalah kerjasama

dimana dua atau lebih pengusaha bekerjasama sebagai mitra usaha dalam

bisnis.Masing-masing pihak menyertakan modalnya dan ikut mengelola usaha

tersebut. Keuntungan dan kerugian akan dibagi berdasarkan persentase penyertaan

modalnya.
15

Ascarya (2011: 53) mengatakan bahwa syarat akad dari pembiayaan

musyarakah yaitu berlakunya akad, sahnya akad, terealisasinya akad dan syarat

lazim. Sementara rukun akadnya adalah adanya pelaku akad, objek akad, serta

ijab dan qabul.

Jenis pembiayaan musyarakah menurut Ascarya (2011: 49) ada 2 yang

pertama syirkah al-milk, yaitu kepemilikan dua atau lebih pihak dari suatu

property dan yang kedua syirkah al-‘aqd, yaitu kemitraan terjadi karena kontrak

bersama. Syirkah al-aqd’ ini dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Syirkah al-amwal, kerjasama antar mitra usaha dimana porsi penyertaan

modal dan kerja tidak sama.

2. Syirkah al-mufawadhah, kerjasama antar mitra usaha dengan kesamaan

porsi penyertaan modal, pembagian keuntungan dan pengelolaan kerja.

3. Syirkah al-a’mal, kerjasama dimana semua mitra usaha ikut memberikan

jasa pada pelanggan.

4. Syirkah al-wujuh, kerjasama dimana mita usaha tidak memiliki investasi

sama sekali.

Menurut Ascarya (2011: 218) teknis perbankan yang diterapkan pada

pembiayaan ini adalah sama halnya dengan pembiayaan mudharabah, yaitu

dengan menggunakan metode revenue sharing dikarenakan resiko yang

ditanggung kecil. Jika mengunakan metode ini, pemilik dana tidak pernah rugi

atau minimal bagi hasil = 0.


16

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan Musyarakah

Nasabah Persial: Bank Syariah


Asset Value Persial
Pembiayaan

PROYEK
USAHA

KEUNTUNGAN

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi


konstribusi modal (nisbah)

Sumber: Antonio (2011: 94)

2.1.2.3 Pembiayaan Murabahah

Menurut Karim (2014: 99) Murabahah adalah jenis pembiayaan jual beli

barang yang dilakukan oleh Bank kepada nasabah. Bank membelikan barang dari

supplier untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Kemudian, Bank menjual kembali barang tersebut kepada nasabah

dan mengambil keuntungan dengan cara menambahkan harga beli sesuai

kesepakatan awal diantara keduanya. Dalam hal pembayaran, nasabah

dipersilahkan memilih jenis transaksi berdasarkan metode yang disanggupinya.


17

Metode transaksi yang dapat dilakukan diantaranya transaksi secara tunai, cicilan,

atau tangguhan.

Menurut Nurhayati dan Wasilah (2011: 177), terdapat dua jenis pembiayan

murabahah, yaitu:

1. Murabahah dengan pesanan: Dalam murabahah jenis ini, penjual

melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan barang dari pembeli.

Murabahah jenis ini dapat bersifat mengikat dan tidak. Bersifat mengikat

berarti pembeli harus membeli barang yang dipesan dan tidak boleh

dibatalkan.

2. Murabahah tanpa pesanan: Murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat.

Rukun dan ketentuan murabahah menurut Nurhayati dan Wasilah (2011:

176) ada tiga. Yang pertama adalah pelaku cakap hukum dan baligh (berakal dan

dapat membedakan), jika jual beli dilakukan dengan orang gila maka tidak sah,

sedangkan jual beli dengan anak kecil dianggap sah jika atas seizin walinya.

Rukun dan ketentuan yang kedua adalah objek jual beli harus barang halal,

mempunyai nilai manfaat, bukan merupakan barang yang dilarang

diperjualbelikan (kadaluwarsa), dimiliki oleh penjual, jika penjual bukan pemilik

barang maka jual beli akan sah apabila mendapat izin dari pemilik barang serta

barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di

masa depan. Selain itu barang yang diperjualbelikan harus diketahui secara

spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh pembeli sehingga tidak ada gharar

(ketidakpastian), barang tersebut juga harus dapat diketahui kuantitas dan


18

kualitasnya dengan jelas, mempunyai harga yang jelas serta ada di tangan penjual

saat diakadkan

Rukun dan ketentuan yang ketiga adalah ijab kabul dengan pernyataan dan

ekspresi saling rela diantara penjual dan pembeli yang dilakukan secara verbal,

tertulis, atau menggunakan cara komunikasi modern.

Gambar 2.3

Skema Pembiayaan Murabahah

1 . Negosiasi & persyaratan

2 . Akad Jual Beli


BANK NASABAH
6 . Bayar
5 . Terima
Barang &
SUPPLIER Dokumen
3 . Beli PENJUAL 4 . Kirim

Sumber: Antonio (2011: 107)

2.1.3 Profitabilitas

Menurut Syamsudin (2011: 59) profitabilitas dapat diartikan kemampuan

suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang berhubungan dengan penjualan,

total aktiva, maupun hutang jangka panjang. Jadi dapat dikatakan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba

berdasarkan besarnya penjualan, total aktiva, dan modal jangka panjang.


19

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP (2001) Rasio

profitabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Return On Asset (ROA), yang diukur dengan laba bersih setelah pajak

dibagi total aktiva yang dimilikinya.

2. Return On Equity (ROE), yang diukur dengan laba bersih setelah pajak

dibagi modal/ ekuitas bank.

3. Net Interest Margin (NIM), yang diukur dengan pendapatan bunga bersih

dibagi rata-rata aktiva produktif.

4. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), yang

diukur dari total beban operasi dibagi total pendapatan operasi.

2.1.3.1 Return On Asset

Menurut Rivai dan Arviyan (2010: 866), ROA merupakan rasio yang

mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba secara keseluruhan

dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total aset. ROA

juga menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Laba

sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak.

Sedangkan, total asset diukur dengan jumlah seluruh dari aset yang dimiliki oleh

bank yang bersangkutan.

Dendawijaya (2009: 119) mengatakan bahwa ROA digunakan untuk

mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia yang sekarang bernama OJK

sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas

suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan
20

masyarakat. Menurut Dendawijaya (2009: 118) Semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula

posisi bank dari segi penggunaan asset. Menurut Dendawijaya ROA dirumuskan

sebagai berikut :

LABA SEBELUM PAJAK

ROA = x 100%

TOTAL AKTIVA

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah dan

mudharabah terhadap ROA sudah dilakukan sebelumnya. Oktriani (2012)

melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pembiayaan musyarakah,

mudharabah dan murabahah terhadap profitabilitas. Populasi dalam penelitian

ini adalah Bank Muamalat Indonesia untuk tahun 2004 sampai dengan 2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis

dengan pendekatan kasus. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

profitabilitas dengan menggunakan ROA. Variabel independen dalam penelitian

ini terdiri dari pembiayaan musyarakah, murabahah, dan mudharabah. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa pembiayaan musyarakah & mudharabah

terhadap profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan, pembiayaan

murabahah terhadap profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan,

pembiayaan musyarakah, mudharabah dan murabahah terhadap profitabilitas

secara simultan berpengaruh signifikan.


21

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riyadi & Yulianto (2014) yang

meneliti pengaruh pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, FDR, dan NPF

terhadap profitabilitas bank umum syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah

4 bank yang termasuk sebagai bank umum syariah devisa di Indonesia. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, pembiayaan jual beli dan NPF tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas dan FDR berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.

Haq (2015) dalam penelitiannya ini menguji pengaruh pembiayaan dan

efisiensi terhadap profitabilitas bank umum syariah. Penelitian ini menggunakan

6 sampel bank. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan triwulan bank dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Teknik analisis

yang digunakan adalah regresi data panel. Penelitian ini menghasilkan bahwa

bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan dan positif terhadap

profitabilitas, sementara pembiayaan bagi hasil dan efisien operasional

berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan NPF tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Chalifah (2015) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh

pendapatan mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA) bank

syariah mandiri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

triwulan bank syariah mandiri selama periode 2006 sampai dengan tahun 2014.

Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.


22

Penelitian ini menghasilkan bahwa pendapatan mudharabah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA dan pendapatan musyarakah berpengaruh negatif

yang signifikan terhadap ROA, namun secara simultan keduanya berpengaruh

signifikan positif terhadap ROA.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rahman dan Rochmanika (2012)

dalam penelitiannya ini menguji Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan

Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia. Profitabilitas yang digunakan adalah rasio return

on assets. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling dan 4 bank umum syariah sebagai sampel. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil dan NPF berpengaruh positif

terhadap profitabilitas, sementara pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Dari beberapa penelitian yang telah dikemukakan diatas dapat disusun

matriks hasil penelitian terdahulu yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Matriks Hasil Penelitian Terdahulu

NO Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian Perbedaan dengan


(tahun) Penelitian penelitian
sebelumnya
1. Oktriani Independen: pembiayaan musyarakah Perbedaan
(2012) pembiayaan & mudharabah terhadap penelitian terdapat
Musyarakah, profitabilitas secara pada jumlah
murabahah, dan parsial tidak berpengaruh sampel bank yang
mudharabah signifikan, pembiayaan diambil serta
Dependen: murabahah terhadap periode
23

Profitabilitas profitabilitas secara penelitiannya yang


(ROA). parsial berpengaruh berbeda.
signifikan, pembiayaan
musyarakah,
mudharabah dan
murabahah terhadap
profitabilitas secara
simultan berpengaruh
signifikan.
2. Riyadi & Independen: pembiayaan bagi hasil Perbedaan
Yulianto pembiayaan berpengaruh negatif penelitian terdapat
(2014) bagi hasil, jual terhadap profitabilitas, pada jumlah
beli, FDR dan pembiayaan jual beli dan sampel bank yang
NPF NPF tidak berpengaruh diambil, variabel
Dependen: terhadap profitabilitas penelitian yang
Profitabilitas dan FDR berpengaruh diambil berupa
(ROA) positif terhadap pembiayaan jual
profitabilitas. beli (murabahah)
dan bagi hasil
(musyarakah &
mudharabah) serta
periode
penelitiannya yang
berbeda.
3. Haq (2015) Independen: pembiayaan murabahah Perbedaan
Pembiayaan berpengaruh signifikan penelitian terdapat
murabahah, bagi dan positif terhadap pada jumlah
hasil, NPF, profitabilitas, sementara sampel bank yang
BOPO pembiayaan bagi hasil diambil, variabel
dan efisien operasional penelitian yang
Dependen: berpengaruh signifikan diambil berupa
Profitabilitas negatif terhadap pembiayaan
(ROA) profitabilitas dan NPF murabahah dan
tidak berpengaruh bagi hasil
signifikan terhadap (musyarakah &
profitabilitas. mudharabah) serta
periode
penelitiannya yang
berbeda.
24

4. Chalifah Independen: pendapatan mudharabah Perbedaan


(2015) Pembiayaan berpengaruh positif dan penelitian terdapat
mudharabah dan signifikan terhadap roa pada jumlah
musyarakah dan pendapatan sampel bank yang
musyarakah berpengaruh diambil, variabel
Dependen: negatif yang signifikan penelitian yang
Profitabilitas terhadap roa, namun ditambah berupa
ROA secara simultan keduanya pembiayaan
berpengaruh signifikan murabahah serta
positif terhadap roa. periode penelitian
yang berbeda.

5 Rahman & Independen: pembiayaan jual beli dan Perbedaan


Rochmanika pembiayaan jual NPF berpengaruh positif penelitian terdapat
(2012) beli, terhadap profitabilitas, pada jumlah
pembiayaan sementara pembiayaan sampel bank yang
bagi hasil dan bagi hasil berpengaruh diambil, variabel
NPF negatif terhadap penelitian yang
profitabilitas bank umum diambil berupa
Dependen: syariah. pembiayaan
Profitabilitas murabahah,
(ROA) musyarakah &
mudharabah serta
periode penelitian
yang berbeda.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang sudah

dijelaskan, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah, pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas suatu bank yaitu

ROA. Berikut adalah kerangka pemikiran penelitian ini:


25

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

Pembiayaan
H1
Mudharabah

H2
Pembiayaan ROA
Musyarakah
H3

Pembiayaan
Murabahah

2.4 Perumusan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROA

Pembiayaan mudharabah dan musyarakah pada Bank Syariah tidak

terlalu mendominasi seperti pembiayaan murabahah. Hal ini dikarenakan lebih

rumitnya mekanisme yang dimiliki pembiayaan bagi hasil, dibandingkan dengan

pembiayaan murabahah. Karena pada pembiayaan ini, Bank harus detail dalam

menganalisis keputusuan pinjaman kepada calon nasabah. Meskipun demikian,

pembiayaan bagi hasil merupakan pembiayaan yang berpotensi dalam

mempengaruhi peningkatan profitabilitas Bank. Pembiayaan mudharabah

membagi keuntungan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah,

keuntungan bank tergantung pada keuntungan nasabah. Oleh karena itu dengan

diperolehnya keuntungan dari pembiayaan yang disalurkan, diharapkan

profitabilitas bank akan membaik


26

Teori diatas didukung oleh penelitian Chalifa (2015), Haq (2015), Rahman

& Rochmanika (2012) dan Riyadi & Yulianto (2014), yang dalam hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa semakin besar pembiayaan mudharabah

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Akan tetapi hasil

penelitian yang dilakukan oleh Oktriani (2012) yang menyatakan bahwa

pembiayaan bagi hasil yang termasuk mudharabah didalamnya, tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas. Salah satu penyebabnya yaitu nasabah yang telah

mendapatkan pembiayaan tersebut dari bank, belum tentu mengembalikan dana

yang didapat dari bank pada tahun yang sama.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut:

H1: Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap ROA

2.4.2 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap ROA

Dalam pembiayaan bagi hasil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

oleh kedua belah pihak, yaitu nisbah bagi hasil yang disepakati dan tingkat

keuntungan bisnis aktual yang didapat. Oleh karena itu, bank sebagai pihak yang

memiliki dana akan melakukan perhitungan nisbah yang akan dijadikan

kesepakatan pembagian pendapatan. Pendapatan yang diperoleh oleh bank akan

mempengaruhi besarnya laba bank yang bersangkutan, yang kemudian akan

mempengaruhi Return On Asset (ROA).

Teori diatas didukung oleh penelitian Chalifa (2015), Haq (2015), Rahman

& Rochmanika (2012), Riyadi & Yulianto (2014) yang menyatakan bahwa

pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Akan tetapi hasil penelitian Oktriani (2012) menyatakan bahwa pembiayaan


27

musyarakah yang termasuk dalam pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh risiko

terjadinya pembiayaan bermasalah pada bagi hasil lebih besar daripada

pembiayaan murabahah. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan dalam

hipotesis sebagai berikut:

H2: Pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap ROA

2.4.3 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap ROA

Pembiayaan murbahah merupakan pembiayaan yang tidak terlalu rumit

dalam penanganan administrasinya. Tidak heran jika banyak masyarakat yang

memilih pembiayaan murabahah dibandingkan pembiayaan yang lainnya. Hingga

saat ini, murabahah adalah pembiayaan yang paling unggul diantara pembiayaan

yang lainnya. Tingginya penyaluran tingkat penyaluran dana melalui prinsip

murabahah mempengaruhi peningkatan profitabilitas pada Bank Syariah.

Pembiayaan jual beli akan menghasilkan margin/mark up sebagai keuntungan

yang didapat bank yang kemudian akan mempengaruhi Return On Asset (ROA).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembiayaan jual beli maka

akan semakin besar pula profitabilitas bank umum Syariah yang dihitung dengan

Return On Asset (ROA).

Teori di atas didukung oleh Haq (2015), Rachman & Rochmanika (2012),

dan Oktriani (2012) yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah

berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA). Akan tetapi hasil

penelitian yang dilakukan oleh Riyadi & Yulianto (2014) yang tidak menemukan

pengaruh signifikan pembiayaan jual beli terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini
28

dikarenakan belum pastinya pembiayaan jual beli yang disalurkan oleh bank pada

nasabah akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

bersama antara bank dengan nasabah. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis

penelitian berikutnya yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

H3: Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap ROA.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji hipotesis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

tergolong kuantitatif karena analisis datanya bersifat kuantitaif atau statistik.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel. Variabel yang pertama

merupakan variabel independen meliputi pembiayaan mudharabah, pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah.. Variabel yang kedua merupakan

variabel dependen yaitu profitabilitas perusahaan yang diukur menggunakan

ROA.

3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan

Return on Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang mengukur keberhasilan

manajemen dalam menghasilkan laba secara keseluruhan dengan cara

membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total aset (Rivai dan Arviyan

2010: 866). ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang digunakan

untuk operasional perusahaan mampu menghasilkan laba bagi perusahaan. ROA

29
30

yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kerugian dari total aset

yang digunakan. Variabel yang selanjutnya akan dilambangkan dengan ROA ini

diukur dengan menggunakan persamaan.

LABA SEBELUM PAJAK


ROA = x 100%
TOTAL AKTIVA

3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan

dalam uraian-uraian dibawah.

1. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak, yaitu pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modalnya 100% sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Pembiayaan ini diukur dengan menggunakan

jumlah pembiayaan mudharabah yang terjadi pada suatu bank dikurangi

dengan saldo cadangan kerugian.

2. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara pihak bank dengan nasabah

untuk bersama-sama membiayai suatu usaha dengan pembagian

keuntungan dan risiko sesuai kesepakatan. Pembiayaan ini diukur dengan

menggunakan jumlah pembiayaan musyarakah yang terjadi pada suatu

bank dikurangi dengan saldo cadangan kerugian.


31

3. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah kontrak jual-beli dimana bank bertindak sebagai

penjual dan nasabah bertindak sebagai pembeli. Harga jual adalah harga

beli bank ditambah keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan

pembeli. Dalam transaksi ini bank di serahkan segera setelah akad,

sedangkan pembayaran dapat dilakukan secara cicil maupun sekaligus.

Pembiayaan Murabahah diukur sebesar jumlah pembiayaan (piutang)

murabahah dikurangi penyisihan penghapusan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi

di Indonesia yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan periode tahun

2011-2015. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling dimana teknik penentuan sampel dengan menggunakan

pertimbangan tertentu. Hal ini untuk mendapatkan sampel yang representatif dan

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria-kriteria tersebut adalah:

1. Bank Umum Syariah yang telah berdiri sendiri (bukan Unit Usaha

Syariah) sejak tahun 2010.

2. Bank tersebut telah mengeluarkan laporan keuangan tahun 2011-2015.

3. Informasi yang terdapat dalam laporan tahunan atau laporan keuangan

yang telah diaudit mencakup seluruh variabel yang digunakan dalam

penelitian.
32

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data panel. Data panel merupakan

kombinasi dari data bertipe cross-section dan data yang mempunyai sejumlah

variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka

waktu tertentu (time series) (Rosadi, 2012: 271).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

atau data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari objeknya

namun melalui sumber lain. Untuk penelitian ini, Sumber data yang digunakan

berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh melalui situs resmi bank

tersebut.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data

dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen. Dalam hal ini, catatan

atau dokumen perusahaan yang dimaksud adalah laporan tahunan Bank umum

syariah tersebut.

3.6 Metode Analisis Data

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara Pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah terhadap

ROA Bank Umum Syariah di Indonesia.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel.

Rosadi (2012: 271) menyatakan data panel adalah adata gabungan dari data
33

bertipe cross-section dan time-series, dimana data time-series dalam penlitian ini

adalah tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dan data cross-section meliputi 6

Bank Umum Syariah di Indonesia. Pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan Eviews 8, selain itu juga menggunakan software Microsoft Exel

sebagai software pembantu untuk menyajikan data.

3.6.1 Analisis Regresi Data Panel

Menurut Widarjono (2013: 354) persamaan model regresi data panel dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Yit = α + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + ɛi ………….

Keterangan:

Y = ROA

α = Konstanta

β1- β5 = Koefisien regresi variabel bebas

X1 = Pembiayaan Mudharabah

X2 = Pembiayaan Musyarakah

X3 = Pembiayaan Murabahah

ɛ = Variabel penggangu

i = 6 Perusahaan sampel

t = Periode observasi 2011-2015

Dalam mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat tiga

teknik yang dapat digunakan yaitu Ordinary Least Square (OLS) atau Common
34

Effect, model Fixed Effect, dan model Random Effect (Nachrowi & Usman, 2006:

311). Adapun penjelasannya seperti berikut:

1. Ordinary Least Square (OLS) atau Common Effect

Dalam menganalisis regresi data panel dapat menggunakan analisis model

Ordinary Least Square (OLS) atau disebut model Common Effect. Nachrowi &

Usman (2006: 311) menjelaskan bahwa teknik ini tidak ubahnya dengan membuat

regresi dengan data cross section atau time series. Menurut Widarjono (2013: 355)

pendekatan Common Effect adalah teknik paling sederhana untuk mengestimasi

data panel hanya dengan cara mengkombinasikan data time series dan cross

section. Dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat perbedaan

antar waktu dan individu maka dapat digunakan metode OLS untuk mengestimasi

model data panel. Model ini memiliki kelmahan yaitu adanya ketidaksesuaian

dengan keadaan yang sesungguhnya karena waktu dari perusahaan yang berbeda-

beda.

Persamaan regresi dengan metode Ordinary Least Square dapat ditulis

dengan:

Yit = α + βXit + εit ……………..………………

Keterangan:

Y = Variabel terikat

α = Intercept yang nilainya konstan

β = Koefisien regresi variabel bebas

X = Variabel bebas

ɛ = Komponen error
35

i = Individu yang diteliti

t = Waktu

2. Model Fixed Effect

Menurut Nachrowi & Usman (2006: 313) metode efek tetap ialah metode

yang memungkinkan adanya perubahan α pada setiap individu (i) dan waktu (t).

Secara matematis model panel data yang menggunakan pendekatan Fixed Effect

menurut Rosadi (2012: 272) adalah sebagai berikut:

Yit = β Xit+ ci + dt + εit……………………

Keterangan:

Y = Variabel terikat

β = Koefisien regresi variabel independen

X = Variabel bebas

Ci = Konstanta yang bergantung kepada unit i, tetapi tidak kepada waktu t

dt = Konstanta yang bergantung kepada waktu t, tapi tidak kepada unit i

ɛ = Komponen error

i = Individu yang diteliti

t = Waktu

Adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan

model memungkinkan adanya intercept yang tidak konstan atau dengan kata lain,

intercept-nya ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. Pemikiran

inilah yang menjadi dasar pemikiran pembentukan model diatas (Nachrowi &

Usman, 2006: 311).


36

3. Model Random Effect

Model efek random menggambarkan perbedaan karakteristik individu dan

waktu dengan error model (Nachrowi & Usman, 2006: 316). Karena ada dua

komponen yang mempunyai kontribusi pada pembentukan error, yaitu individu

dan waktu, maka random error pada metode efek random juga perlu diurai

menjadi error untuk komponen individu, error komponen waktu dan error

gabungan. Persamaan model efek random dapat diformulasikan sebagai berikut:

Yit = α + βXit + εit …………….………

Dalam hal ini:

εit = ui + vt + wit ……………….………

Keterangan:

Y = Vriabel terikat

α = Intercept yang nilainya konstan

β = Koefisien regresi variabel bebas

X = Variabel bebas

ɛ = Komponen error

i = Individu yang diteliti

t = Waktu

ui = Error cross section

vt = Error time series

wit = Error gabungan

3.6.2 Pemilihan Teknik Model Estimasi Data Panel

Untuk mengestimasi regresi data panel yang berjumlah tiga model yaitu

Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect, maka akan dipilih model yang
37

sebaiknya digunakan untuk persamaan regresi data panel. Terdapat tiga jenis uji

untuk menentukan model yang paling tepat yaitu uji chow, uji hausman, dan uji

langrage multiplier.

3.6.2.1 Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model yang digunakan apakah

sebaiknya menggunakan model Common Effect atau model Fixed Effect. Adapun

dasar dalam mengambil keputusan adalah sebagai berikut:

 Jika nilai probabilitas (p-value) < alpha (0.05) maka model yang

digunakan adalah Fixed Effect.

 Jika nilai probabilitas (p-value) > alpha (0.05) maka model yang

digunakan adalah Common Effect.

3.6.2.2 Uji Hausman

Uji Hausman dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih model fixed

effect atau random effect. Hipotesis yang dibentuk adalah sebagai berikut:

H0 : random effect model

Ha : fixed effect model

Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi Squares dengan

degree of fredom (derajat kebebasn) sebanyak jumlah variabel independen. Jika

nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares, maka H0 ditolak

yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model fixed effect.

Sebaliknya, jika nilai statistic Husman lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares,
38

maka H0 diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah

model random effect.

3.6.2.3 Uji Lagrange Multiplier (LM)

Uji Lagrange Multiplier adalah uji untuk mengetahui apakah model

Random Effect lebih baik dari pada model Common Effect. Breusch-Pagan

mengembangkan uji signifikasi Random Effect. Dasar dari pengujian ini

merupakan pada nilai residual dari model Common Effect. Hipotesis yang

dibentuk yaitu :

H0 : model common effect

Ha : model random effect

Uji LM ini didasarkan pada distribusi Chi-Squares dengan degree of

freedom (derajat kebebasan) sebanyak jumlah variabel independen. Jika nilai LM

dihitung lebih besar dari nila kritis Chi-Squares, maka H0 tolak yang artinya

model yang tepat untuk regrasi data panel adalah model random effect.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1 Uji Normalitas Data

Menurut Yudiaatmaja (2013: 74) model regresi yang baik adalah model

yang memiliki data residual terdistribusi secara normal. Uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu (residual)

memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dapat

dilakukan dengan melihat koefisien probabilitasnya. Jika nilai probabilitas (p-

value) > alpha (0.05) maka residual terdistribusi normal ataupun sebaliknya.
39

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Yudiaatmaja (2013: 101) Uji multikolinearitas adalah uji untuk

variabel bebas, dimana korelasi antar variabel bebas dilihat. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji

correlation dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dengan

menggunakan matriks korelasi. Jika korelasi antar variabel bebas terlalu tinggi

(diatas 0.8 atau 0.9) menunjukan data terjangkit multikolinear (Field, 2000).

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Yudiaatmaja (2013: 82) uji heteroskedastisitas digunakan untuk

melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dan residual pengamatan yang satu

ke pengamatan lainnya. Apabila timbul ketidakssamaan varian, maka terdapat

masalah heteroskedastisitas. Hal itu sering terjadi pada data yang bersifat data

silang (cross section), karena data panel mengandung data cross section maka

dicurigai terdapat heteroskedastisitas (Nachrowi & Usman, 2006: 330). Jika nilai

probabilitas signifikansinya diatas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas dan sebaliknya.

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang akan

dianalisis, perlu dilakukan analisis regresi melalui uji t maupun uji F. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, pembiayaan mudharabah,

musyarakah dan murabahah terhadap variabel terikat, yaitu return on asset secara

parsial (uji T) maupun secara simultan (uji F).


40

3.6.4.1 Pengujian Secara Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel

independen secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikasi 0,05 (α =

5%). Uji T dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas (p-value) < alpha (0,05) maka secara partial

variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Jika nilai probabilitas (p-value) > alpha (0,05) maka secara partial

variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel

independen secara bersama-sama dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikasi tingkat 0,05 (α = 5%). Uji F

dilakukan dengan kriteria:

1. Jika nilai probabilitas (p-value) < alpha (0,05) maka secara simultan

variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Jika nilai probabilitas (p-value) > alpha (0,05) maka secara simultan

variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh atau kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi yaitu 0 hingga 1,

artinya jika nilai koefisien determinasi mendekati 0 menunjukkan semakin lemah

hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya,


41

jika koefisien determinasi mendekati 1 maka menunjukkan hubungan yang kuat

antara variabel independen terhadap variabel dependen (Nachrowi & Usman,

2006: 20). Menurut Kuncoro (2013: 247), setiap tambahan suatu variabel

independen maka R2 akan meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent atau tidak. Koefisien

determinasi untuk regresi dengan lebih dari satu variabel bebas disarankan untuk

menggunakan adjusted R2. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti

menggunakan adjusted R2 untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah terhadap Return On Assets Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015. Penelitian ini menggunakan data

sekunder berupa laporan keuangan perusahaan bank umum syariah di Indonesia.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua bank umum syariah

Indonesia periode 2011-2015.

Berdasarkan data yang diperoleh dari situs bank umum syariah tersebut,

diketahui bahwa populasi penelitian selama periode penelitian berjumlah 11

perusahaan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu

pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu.

Setelah dilakukan penyeleksian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka

diperoleh sampel akhir sebanyak enam perusahaan. Adapun nama-nama

perusahaan yang dimaksud adalah:

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 BMI PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

2 BSM PT Bank Syariah Mandiri

3 BRIS PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

42
43

4 PNBS PT Panin Bank Syariah, Tbk

5 BCAS PT. Bank BCA Syariah

6 BNIS PT Bank BNI Syariah

4.1.1 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ROA. Selain itu, terdapat tiga

variabel bebas yang akan diteliti pengaruhnya terhadap ROA, yaitu pembiayaan

mudharabah, pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah.

Perkembangan variabel-variabel pada masing-masing objek penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

4.1.1.1 Perkembangan Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah

Tahun 2011-2015

Tabel 4.1
Perkembangan ROA Bank Umum Syariah Periode 2011-2015
(%)
Tahun BMI BSM BRIS PNBS BCAS BNIS
2011 1.52 1.95 0.20 1.75 0.90 1.29

2012 1.54 2.25 1.19 3.48 0.84 1.48

2013 1.37 1.53 1.15 1.03 1.01 1.37

2014 0.17 -0.40 0.06 1.99 0.8 1.27

2015 0.20 0.56 0.76 1.14 1.0 1.43

Sumber : Data diolah (2017)


44

Berdasarkan pada tabel 4.1 perkembangan ROA pada Bank Umum

Syariah periode 2011-2015 Penurunan ROA yang paling buruk dimiliki oleh

Bank Syariah Mandiri pada periode 2014 sebesar -0.04%. Ini terjadi dikarenakan

BSM mengalami kerugian sebesar Rp 44.810.812.120 dibandingkan dengan laba

bersih tahun 2013 Rp 651.240.189.470 hal tersebut dikarenakan beban bagi hasil

pembiayaan diterima cukup besar dikarenakan sebagian nasabah belum

mengembalikan dana tersebut.

ROA yang mengalami kenaikan paling baik dimiliki oleh Panin Bank

Syariah sebesar 3.48 % pada periode 2012, karena Panin Bank Syariah memiliki

laba bersih yang tinggi yaitu sebesar Rp 37.098.796.000. dan total aset sebesar Rp

2.140.482.104. 000 sedangkan pada periode 2011 Panin Bank Syariah hanya

memiliki laba bersih sebesar Rp 9.233.356.000 dan total aset sebesar Rp

1.016.878.719.000.

4.1.1.2 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah

Pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2015

Tabel 4.2

Perkembangan Pembiayaan Mudharabah pada BUS tahun 2011-2015

Dalam milyar rupiah

Tahun BMI BSM BRIS PNBS BCAS BNIS

2011
Rp 1.498 Rp 4.591 Rp 598 Rp 270 Rp 13 Rp 89
2012
Rp 1.986 Rp 4.162 Rp 859 Rp 517 Rp 125 Rp 287
2013
Rp 2.225 Rp 3.704 Rp 937 Rp 659 Rp 202 Rp 709
2014
Rp 1.724 Rp 3.006 Rp 876 Rp 854 Rp 188 Rp 1.017
45

2015
Rp 1.053 Rp 2834 Rp 1.107 Rp 1.018 Rp 198 Rp 1.259
Sumber : Data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.2, pembiayaan mudharabah terendah dimiliki oleh

Bank BCA Syariah pada tahun 2011 senilai Rp 13.000.000.000, sedangkan

pembiayaan mudharabah tertinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri pada tahun

2011 senilai Rp 4.591.000.000.000.

Tabel 4.3

Perkembangan Pembiayaan Musyarakah pada BUS tahun 2011-2015

Dalam milyar rupiah

Tahun BMI BSM BRIS PNBS BCAS BNIS

2011
Rp 8.177 Rp 5.112 Rp 1.123 Rp 49 Rp 194 Rp 856
2012
Rp 12.820 Rp 6.049 Rp 1.738 Rp 230 Rp 340 Rp 967
2013
Rp 18.674 Rp 7.049 Rp 3.034 Rp 691 Rp 533 Rp 1.059
2014
Rp 19.550 Rp 7.331 Rp 4.005 Rp 3.253 Rp 811 Rp 1.405
2015
Rp 20.192 Rp10.277 Rp 4.962 Rp 4.074 Rp 1.133 Rp 2.100
Sumber : Data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.3, pembiayaan musyarakah terendah dimiliki oleh

Panin Bank Syariah pada tahun 2011 senilai Rp 49.000.000.000, sedangkan

pembiayaan musyarakah tertinggi dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia pada

tahun 2015 senilai Rp 20.192.000.000.000.


46

Tabel 4.4

Perkembangan Pembiayaan Murabahah pada BUS tahun 2011-2015

Dalam milyaran rupiah

Tahun BMI BSM BRIS PNBS BCAS BNIS

2011
Rp 10.043 Rp 19.774 Rp 5.276 Rp 378 Rp 337 Rp 3.099
2012
Rp 16.140 Rp 27.549 Rp 6.966 Rp 770 Rp 435 Rp 4.734
2013
Rp 19.567 Rp 33.207 Rp 8.849 Rp 1.232 Rp 597 Rp 7.969
2014
Rp 20.172 Rp 33.715 Rp 9.859 Rp 617 Rp 948 Rp 11.292
2015
Rp 17.314 Rp 34.807 Rp 9.780 Rp 527 Rp 1.428 Rp 13.218
Sumber : Data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.4, pembiayaan murabahah terendah dimiliki oleh

Bank BCA Syariah pada tahun 2011 senilai Rp 337.000.000.000, sedangkan

pembiayaan murabahah tertinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri pada tahun

2015 senilai Rp 34.807.000.000.000.

4.2 Analisis Data

Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai analisis regresi data panel dan

pemilihan model regresi data panel untuk menilai pengaruh Pembiayaan

Mudharabah (PMUD), Pembiayaan Musyarakah (PMUS), Pembiayaan

Murabahah (PMUR) terhadap Return on Asset (ROA).

4.2.1 Analisis Regresi Data Panel

Data panel merupakan data beberapa individu yang dikumpulkan dari

waktu ke waktu. Pada penelitian ini data panel yang diteliti terdiri dari empat
47

perusahaan atau data cross section dari tahun 2011 sampai 2015 atau data time

series. Dalam mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat tiga

teknik yang dapat digunakan yaitu Ordinary Least Square (OLS) atau Common

Effect, model Fixed Effect, dan model Random Effect (Nachrowi & Usman, 2006:

311). Adapun penjelasan dari 3 jenis model terserbut yaitu sebagai berikut:

A. Common Effect Model

Teknik model common ffect merupakan teknik yang digunakan untuk

mengestimasi data panel paling sederhana. Data digabungkan tanpa melihat

perbedaan waktu dan individu, yang menjadi teknik pada model common effect

ini, kemudian diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam

periode manapun. Output dari regresi menggunakan model common effect dapat

dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Perhitungan Estimasi Common Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PMUD 3.52E-06 1.02E-06 3.436925 0.0020


PMUS -1.33E-07 1.37E-07 -0.967884 0.3420
PMUR -3.40E-07 1.32E-07 -2.574890 0.0161
C 0.006730 0.000939 7.170553 0.0000

R-squared 0.360375 Mean dependent var 0.006963


Adjusted R-squared 0.286572 S.D. dependent var 0.004031
S.E. of regression 0.003405 Akaike info criterion -8.403750
Sum squared resid 0.000301 Schwarz criterion -8.216924
Log likelihood 130.0562 Hannan-Quinn criter. -8.343983
F-statistic 4.882930 Durbin-Watson stat 2.053224
Prob(F-statistic) 0.007988

Sumber: Hasil Output Eviews 8


48

Pada Tabel 4.5 menunjukkan estimasi yang digunakan dengan metode

Common Effect atau metode OLS bahwa hasil adjusted R2 adalah 0,286572 yang

menunjukan proporsi pengaruh variabel bebas terhadap ROA sebesar 28,65

persen. Apabila probabilitas dari variabel bebas < α = 0,05 dinyatakan signifikan.

Terdapat dua variabel yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah

yang signifikan terhadap ROA dengan masing-masing nilai probabilitasnya adalah

0,0020< α = 0,05 dan 0,0161 < α = 0,05 .

B. Fixed Effect Model

Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasikan data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep.

Model ini mengasumsi bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan

antar waktu. Hasil regresi menggunakan model fixed effect dapat dilihat pada tabel

4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Perhitungan Estimasi Fixed Effect


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PMUD 4.35E-06 1.46E-06 2.976989 0.0072


PMUS -4.76E-07 3.22E-07 -1.478193 0.1542
PMUR -1.03E-07 2.24E-07 -0.459796 0.6504
C 0.004818 0.002878 1.674058 0.1089

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.579479 Mean dependent var 0.006963


Adjusted R-squared 0.419280 S.D. dependent var 0.004031
S.E. of regression 0.003072 Akaike info criterion -8.489804
Sum squared resid 0.000198 Schwarz criterion -8.069445
Log likelihood 136.3471 Hannan-Quinn criter. -8.355328
F-statistic 3.617251 Durbin-Watson stat 2.959848
Prob(F-statistic) 0.008558

Sumber: Hasil Output Eviews 8


49

Berdasarkan hasil pengujian pada model Fixed Effect ini dapat dilihat hasil

adjusted R2 yang menunjukan proporsi pengaruh variabel bebas terhadap ROA

nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan model Common Effect yaitu sebesar

41,93 persen. Apabila probabilitas dari variabel bebas < α = 0,05 dinyatakan

signifikan. Pada model ini hanya terdapat satu variabel yang signifikan terhadap

ROA yaitu pembiayaan mudharabah dengan nilai probabilitas 0,0072 < α = 0,05.

C. Random Effect Model

Teknik model random effect adalah teknik mengestimasi data panel yang

variabel dummy-nya mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Hasil regresi menggunakan random effect dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai

berikut:

Tabel 4.7

Perhitungan Estimasi Random Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PMUD 3.59E-06 1.07E-06 3.364343 0.0024


PMUS -2.39E-07 2.13E-07 -1.122795 0.2718
PMUR -2.89E-07 1.50E-07 -1.927238 0.0649
C 0.006605 0.001715 3.852162 0.0007

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 0.002596 0.4166


Idiosyncratic random 0.003072 0.5834

Weighted Statistics

R-squared 0.383477 Mean dependent var 0.003257


Adjusted R-squared 0.312340 S.D. dependent var 0.003586
S.E. of regression 0.002973 Sum squared resid 0.000230
F-statistic 5.390667 Durbin-Watson stat 2.587614
Prob(F-statistic) 0.005081

Sumber: Hasil Output Eviews 8


50

Berdasarkan hasil pengujian pada model Random Effect ini dapat dilihat

hasil adjusted R2 yang menunjukan proporsi pengaruh variabel bebas terhadap

ROA nilainya sebesar 31,23 persen. Apabila probabilitas dari variabel bebas < α =

0,05 dinyatakan signifikan. Pada model ini hanya terdapat satu variabel yang

signifikan terhadap ROA yaitu pembiayaan mudharabah dengan nilai probabilitas

0,0024 < α = 0,05.

4.2.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel

Terdapat tiga teknik yang dapat digunakan untuk menentukan model

regresi data panel yang paling tepat yaitu uji chow , uji hausman dan uji

langrange.

4.2.2.1 Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model yang digunakan apakah

sebaiknya menggunakan model Common Effect atau model Fixed Effect.

Hipotesis dari uji Chow adalah sebagai berikut:

H0: Common Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Hasil dari uji chow dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.188324 (5,21) 0.0942


Cross-section Chi-square 12.581624 5 0.0276
51

Sumber: Hasil Output Eviews 8

Berdasarkan hasil uji yang ditunjukan pada tabel 4.8 terlihat bahwa nilai

probabilitas cross-section F sebesar 0.0942 yang berarti nilai probabilitas lebih

tinggi dibandingkan dengan α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima, maka model yang dipilih adalah Common Effect.

4.2.2.2 Uji Lagrange Method

Uji Lagrange dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana

yang terbaik antara Common Effect dan Random Effect. Hipotesis yang dibentuk

sebagai berikut :

H0 : Common Effect

Ha : Random Effect

Hasil dari uji Lagrange Method dapat dilihat pada table 4.9

Tabel 4.9

Uji Langrange Method

Null (no rand. effect) Cross-section Period Both


Alternative One-sided One-sided

Breusch-Pagan 0.788236 0.802347 1.590583


(0.3746) (0.3704) (0.2072)
Honda 0.887827 0.895738 1.261171
(0.1873) (0.1852) (0.1036)
King-Wu 0.887827 0.895738 1.259528
(0.1873) (0.1852) (0.1039)
GHM -- -- 1.590583
-- -- (0.2165)

Sumber: Hasil Output Eviews 8

Berdasarkan hasil uji yang ditunjukan pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai

probabilitas Probabilitas Breusch-Pagan (BP) sebesar 0.3746 yang nilainya lebih

besar dari α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. maka model

yang dipilih yaitu common effect method.


52

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik akan dibahas mengenai uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data

normal atau mendekati normal. Hasil uji normalitas sebagai berikut:

Gambar 4.1

Uji Normalitas
5
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
4 Observations 30

Mean 1.04e-18
3 Median 0.000349
Maximum 0.008152
Minimum -0.005850
2 Std. Dev. 0.003224
Skewness 0.060867
Kurtosis 2.954299
1
Jarque-Bera 0.021135
Probability 0.989488
0
-0.006 -0.004 -0.002 0.000 0.002 0.004 0.006 0.008
Sumber: Hasil Output Eviews 8

Untuk memutuskan apakah variabel-variabel penelitian terdistribusi

normal yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung

dengan α = 0,05 (5%). Dari gambar 4.1 terlihat bahwa nilai probabilitas JB hitung

0,989488 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal.

Artinya, asumsi klasik mengenai kenormalan telah terpenuhi.


53

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Hasil pengujian

multikolinearitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

PMUD PMUS PMUR


PMUD 1.000000 0.459130 0.863036
PMUS 0.459130 1.000000 0.610578
PMUR 0.863036 0.610578 1.000000

Sumber: Hasil Output Eviews 8

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa seluruh variabel

independen mempunyai nilai koefisien korelasi < 0,9 , maka dapat disimpulkan

bahwa data panel dalam penelitian telah terbebas dari masalah multikolinearitas.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas adalah

sebagai berikut:
54

Tabel 4.11

Hasil Uji Heterokedastisitas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PMUD 5.42E-07 5.58E-07 0.971278 0.3404


PMUS -7.36E-08 7.50E-08 -0.980808 0.3357
PMUR -1.49E-08 7.21E-08 -0.206936 0.8377
C 0.002426 0.000512 4.734445 0.0001

Sumber: Hasil Output Eviews 8


Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas

memiliki probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heterokedastisitas.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Statistik T

Uji statistik t dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh dari tiap-tiap

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen

yaitu Pembiayaan Mudharabah (PMUD), Pembiayaan Musyarakah (PMUS),

Pembiayaan Murabahah (PMUR) dan variabel dependen yaitu ROA. Hasil Uji T

dapat dilihat pada table 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji T

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PMUD 3.52E-06 1.02E-06 3.436925 0.0020


PMUS -1.33E-07 1.37E-07 -0.967884 0.3420
PMUR -3.40E-07 1.32E-07 -2.574890 0.0161
C 0.006730 0.000939 7.170553 0.0000

Sumber: Hasil Output Eviews 8


55

Setelah melaksanakan prosedur uji t dengan menghitung nilai tstatistik (thitung)

selanjutnya menentukan tkritis pada tabel distribusi t pada α dan derajat kebebasan

atau degree of freedom (df) tertentu. Penelitian ini memiliki jumlah observasi

sebanyak 30 (n=30), dan jumlah variabel yang digunakan baik independen

maupun dependen sebanyak 4 (k=4), rumus untuk mengetahui derajat kebebasan

yaitu df= n – k sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu df= 30 – 4 = 26

dan α = 0.05 (5%) maka tkritis dari tabel distribusi adalah 1.70562.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Assets

Hasil pengujian menunjukkan variabel Pembiayaan Mudharabah (PMUD)

memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0020 yang mana nilainya lebih kecil dari α

(0.05). Selain itu pembiayaan mudharabah memiliki thitung sebesar 3.436925 yang

mana nilainya lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1.70562. Dari analisis tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Return On Assets.

Hasil pengujian menunjukkan variabel Pembiayaan Musyarakah (PMUS)

memiliki nilai probabilitas sebesar 0.3420 yang mana nilainya lebih besar dari α

(0.05). Selain itu pembiayaan musyarakah memiliki thitung sebesar -0.967884

yang mana nilainya lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1.70562. Dari analisis

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan musyarakah tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA.


56

3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Assets

Hasil pengujian menunjukkan variabel Pembiayaan Murabahah (PMUR)

memiliki probabilitas sebesar 0.0161 yang mana nilainya lebih kecil dari α (0.05).

Selain itu pembiayaan murabahah memiliki thitung sebesar -2.574890 yang mana

nilainya lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1.72427. Dari analisis tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

4.2.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan telah sesuai

dengan data yang digunakan. Dengan kata lain uji F menunjukkan apakah variabel

bebas pembiayaan mudharabah (PMUD), pembiayaan musyarakah (PMUS) dan

pembiayaan murabahah (PMUR) yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu penyaluran ROA.

Adapun hasil uji f adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji F

R-squared 0.360375 Mean dependent var 0.006963


Adjusted R-squared 0.286572 S.D. dependent var 0.004031
S.E. of regression 0.003405 Akaike info criterion -8.403750
Sum squared resid 0.000301 Schwarz criterion -8.216924
Log likelihood 130.0562 Hannan-Quinn criter. -8.343983
F-statistic 4.882930 Durbin-Watson stat 2.053224
Prob(F-statistic) 0.007988

Sumber: Hasil Output Eviews 8

Dari tabel 4.13 menunjukkan Variabel pembiayaan mudharabah,

pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah secara simultan dapat dilihat


57

nilai probabilitas (F-statistic) sebesar 0.007988 yang lebih kecil dari nilai α 0.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan seluruh variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap ROA.

4.2.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh atau kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi untuk regresi dengan dua

atau lebih dari dua variabel bebas disarankan untuk menggunakan Adjusted R2.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menggunakan Adjusted R2 untuk

mengukur besarnya persentase pengaruh variabel independent terhadap variabel

dependent. Jika nilai koefisien determinasi mendekati 0 menunjukkan semakin

lemah hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika koefisien determinasi mendekati 1 maka menunjukkan hubungan

yang kuat antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.360375 Mean dependent var 0.006963


Adjusted R-squared 0.286572 S.D. dependent var 0.004031
S.E. of regression 0.003405 Akaike info criterion -8.403750
Sum squared resid 0.000301 Schwarz criterion -8.216924
Log likelihood 130.0562 Hannan-Quinn criter. -8.343983
F-statistic 4.882930 Durbin-Watson stat 2.053224
Prob(F-statistic) 0.007988

Sumber: Hasil Output Eviews 8

Hasil adjusted R2 dari tabel 4.14 adalah 0.286572 menunjukkan bahwa

proporsi pengaruh variabel pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,

dan pembiayaan murabahah terhadap ROA sebesar 28,66%. Artinya, seluruh

variabel bebas tersebut memiliki proporsi pengaruh terhadap ROA sebesar


58

28,66% sedangkan sisanya 71,34% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada

didalam model regresi.

4.3 Intrepretasi Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa hipotesis yang telah diuji menggunakan

teknik regresi data panel. Pada sub bab ini membahas interpretasi dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dan berguna untuk menjawab permasalahan serta

tujuan dari penelitian.

4.3.1 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Assets

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji t (uji signifikan parsial)

menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0020 yang nilainya

lebih kecil dari t signifikansi (alpha) yaitu 0,05.

Pembiayaan mudharabah memiliki koefisien positif yang menunjukkan

bahwa pembiayaan mudharabah yang tinggi maka akan meningkatkan ROA

perusahaan tersebut. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh

Chalifah (2015) yang menyatakan bahwa pengaruh pembiayaan mudharabah

berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA). Pembiayaan

mudharabah membagi keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan besarnya

nisbah, keuntungan bank tergantung pada keuntungan nasabah. Oleh karena itu

dengan diperolehnya keuntungan dari pembiayaan yang disalurkan, diharapkan

profitabilitas bank akan membaik, yang tercermin dari perolehan laba yang

meningkat. Semakin tinggi pendapatan ini maka tingkat profitabilitas semakin


59

baik karena semakin besar komponen pinjaman yang diberikan dalam struktur

total aktivanya maka semakin besar pula tingkat labanya.

4.3.2 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Return On Assets

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji t (uji signifikan parsial)

menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,3420 yang

nilainya lebih besar dari t signifikansi (alpha) yaitu 0,05.

Hasil ini didukung oleh Oktriani (2012) menyatakan bahwa pembiayaan

musyarakah yang termasuk dalam pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas. Keuntungan dalam pembiayaan musyarakah

dibagi sesuai perjanjian namun kerugian yang terjadi dibagi berdasarkan modal

masing-masing. Oleh karena itu pembiayaan musyarakah dalam jumlah yang

besar dapat mempengaruhi profitabilitas bank. Namun pembiayaan yang besar

tidak menjamin para nasabah tersebut mengembalikan dana yang didapat dari

bank pada tahun yang sama karena belum tentu seluruh nasabah taat dalam

mengembalikan dana yang diperoleh tersebut.

4.3.3 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Return On Assets

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji t (uji signifikan parsial)

menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0.0161 yang nilainya

lebih kecil dari t signifikansi (alpha) yaitu 0,05.

Pembiayaan murabahah memiliki koefisien negatif yang menunjukkan

bahwa pembiayaan mudharabah yang tinggi maka akan menurunkan ROA


60

perusahaan tersebut. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh bank syariah

yang kurang baik dalam mengelola pembiayaan murabahah tersebut dan risiko

terjadinya pembiayaan bermasalah yang tinggi pada pembiayaan murabahah.

Hasil penelitian ini bertolak belakang oleh Haq (2015) Rachman &

Rochmanika (2012), dan Oktriani (2012) yang menyatakan bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA).

Perbedaan ini kemungkinan terjadi akibat perbedaan data periode dan sampel

bank yang digunakan dalam penelitian.


BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji variabel pembiayaan mudharabah, pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah yang diperkirakan mempengaruhi Return

On Assets (ROA). Sampel diambil dari enam Bank Umum Syariah yang terdaftar

di Bank Indonesia periode tahun 2011 - 2015. Uji statistik yang digunakan adalah

regresi data panel dengan menggunakan metode Common Effect. Berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya,

maka penelitian ini mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian pembiayaan mudharabah dalam penelitian ini

secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan menunjukkan

hubungan positif terhadap profitabilitas ROA. Berdasarkan hasil tersebut

mengindikasi bahwa semakin besar pembiayaan mudharabah akan

mendorong peningkatan profitabilitas Bank Umum Syariah. Semakin

banyak Bank Umum Syariah menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan

murabahah maka akan semakin meningkatkan keuntungan yang didapat

oleh Bank Umum Syariah itu sendiri.

2. Pembiayaan musyarakah dalam penelitian ini secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROA. Berdasarkan hasil

tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah tidak akan

61
62

mempengaruhi kemampuan Bank Umum Syariah dalam menghasilkan

profitabilitas. Pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Umum

Syariah relatif dapat terjaga tingkat pengembaliannya, sehingga

kemampuan Bank Umum Syariah menghasilkan keuntungan tidak

terganggu oleh pembiayaan tersebut.

3. Pembiayaan murabahah dalam penelitian ini secara memiliki pengaruh

yang signifikan dan menunjukkan hubungan negatif terhadap profitabilitas

ROA. Berdasarkan hasil tersebut mengindikasikan bahwa pembiayaan

murabahah tidak meningkatkan kemampuan Bank Syariah dalam

meningkatkan labanya. Bahkan sebaliknya, tingginya pembiayaan

murabahah relatif menurunkan laba Bank Syariah.

4. Pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas ROA. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan pembiayaan tersebut perusahaan dapat

memprediksi besar atau kecilnya profitabilitas ROA.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. keterbatasan penelitian ini

diantaranya:

1. Variabel yang digunakan hanya sebagian kecil dari sekian banyak variabel

yang dapat mempengaruhi profitabilitas ROA perbankan syariah.


63

2. Pendeknya periode pengamatan penelitian sehingga hasilnya kurang

optimal dalam menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

profitabilitas Bank Syariah.

5.3 Rekomendasi

Rekomendasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yang telah ditulis di atas, ada beberapa saran atau rekomendasi yang dapat

diberikan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian ini,

diantaranya:

1. Menambah sampel penelitian baik dalam jumlah bank syariah maupun

rentang waktu penelitian, sehingga memiliki titik observasi yang lebih

banyak dan lebih mencerminkan keadaan sebenarnya.

2. Selain itu, untuk penelitian lebih lanjut yang mengharuskan penulis lebih

fokus lagi dalam menentukan variabel independen yang diduga

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

ROA (seperti NPF dan BOPO).


64

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2011). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek.


Jakarta:Gema Insani Press.
Ascarya. (2011). Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Chalifah, Ela. (2015). Pengaruh Pendapatan Mudharabah dan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah Mandiri Periode 2006-2014.
Jurnal Ekonomi Syariah.Volume 3 Nomor 1.
Dahlan, Ahmad. (2012). Bank Syariah; Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta:
Teras.
Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Field AP. (2000). Discovering Statistics Using SPSS for Windows: Advanced
Techniques for the Beginner. London: Sage.
Haq, Nadia Arini. (2015). Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah. Perbanas Review. Volume 1, Nomor
1.
Jayadi, Abdullah. (2011). Beberapa Aspek Tentang Perbankan Syariah.
Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Karim, A. A. (2014). Bank Islam: Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Nachrowi, N. D., & Usman, H. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nurhayati, S., & Wasilah. (2011). Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Oktriani, Y. (2012). Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas. E-journal Accounting, Volume 1
Nomor 1.
65

Peraturan Bank Indonesia. (2007). Nomor 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan


Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran
Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.
Rahman, A.,F., & Rochmanika, R. (2012). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Iqtishoduna, Volume 8
Nomor 1.
Rivai, Veithzal dan Arifin Arviyan. (2010). Islamic Banking. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rivai, Veithzal, dkk. 2012. Banking and Finance (Dari Teori ke Praktik Bank dan
Keuangan Syariah Sebagai Solusi dan Bukan Alternatif) Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Riyadi, S., & Yulianto, A. (2014). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,
Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Non
Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Di Indonesia. Accounting Analysis Journal, Volume 3 Nomor 4. ISSN
2252- 6765.
Russely I. D. P., Fransisca Yuningwati, dan Zahroh Z.A. (2014). Analisis
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat
Profitabilitas (ROE) (Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di
Bank Indonesia Periode 2009-2012), Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 12
No.1, Universitas Brawijaya, Malang.
Rosadi, D. (2012). Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan
Eviews. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Sudarsono, H. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Sulhan, Ely Siswanto. (2008). Manajemen Bank: Konvensional & Syariah.
Malang: UIN Malang Pers.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP Tentang Pedoman Perhitungan
Rasio Keuangan.
Syamsudin, Lukman. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan)
Edisi Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Jakarta.
Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya (4th ed.).
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
66

Yudiaatmaja, Fridayana. (2013). Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi


Komputer Statistik SPSS. Jakarta: Gramedia.
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Khusnul Lathifah

NIM : 1311000204

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 03 Januari 1996

Alamat : Jl. Cipinang Kebembem 3 Rt 002/012 No. 22a, 13230,

Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

No. Handphone : 082122310718

Email : khusnul.lathifah@gmail.com

Pendidikan : 1. SDN Pisangan Timur 03 Pagi (2001-2007)

2. SMP Negeri 44 Jakarta (2007-2010)

3. SMK Diponegoro 1 Jakarta Timur (2010-2013)

Anda mungkin juga menyukai