Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON

EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) DAN LOAN TO


DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO
(CAR) PADA PT BANK CENTRAL ASIA, TBK
PERIODE TAHUN 2008-2013 PER TRIWULAN

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
MIA KHAIRIAH
NIM 1012000072

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2014
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY


(ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT BANK CENTRAL
ASIA, TBK

Oleh

Nama : Mia Khairiah


Nim : 1012000072
Program Studi : S1 Manajemen Keuangan

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, 12 September 2014


Mengetahui,
Ketua Prog. Studi S1 Mnj.Keu.& Perbankan Dosen Pembimbing Skripsi,

Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E. Yustinus Rawi Dandono, M.B.A

ii
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY


(ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT BANK CENTRAL
ASIA, TBK

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi


pada

Hari : Rabu
Tanggal : 22 Oktober 2014
Waktu : 09.00 WIB

Oleh

Nama : Mia Khairiah


NIM : 1012000072

DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sidang : Yustinus Rawi Dandono, M.B.A ..........

Anggota : Hj. Irawati Junaeni, S.E, M.M ..........

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen Keuangan & Perbankan

Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E.

iii
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta, 12 September 2014


Penyusun,

Mia Khairiah
1012000072

iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Mia Khairiah

NIM : 1012000072

Program Studi : S1 Manajemen Keuangan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Return


On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan
Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Capital
Adequacy Ratio (CAR) pada PT BANK
CENTRAL ASIA, TBK

Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini

merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata kemudian

hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya

orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima

sangsi berdasarkan aturan tata tertib di Perbanas Institute.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur

paksaan.

Jakarta, 12 September 2014

Penulis

(Mia Khairiah)
1012000072

v
ABSTRAK

Mia Khairiah, 1012000072, ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA),


RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) DAN LOAN TO
DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
PADA PT BANK CENTRAL ASIA, TBK, Skripsi. Jakarta: Asian Banking Finance
and Informatics Institute Perbanas. Jakarta: Juni 2014.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA),


Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan objek PT Bank Central
Asia, Tbk periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 pertriwulan. Variabel
bebas dalam penelitian ini diwakili oleh Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode library
research. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan
uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance), serta F-statistik untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat dengan tingkat signifikansi 5
persen. Data diolah dengan menggunakan program SPSS ver 20.0. Hasil
penelitian menunjukkan secara parsial ROA dengan nilai 1,674 tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap CAR, sedangkan ROE sebesar -4,312 dan
LDR sebesar -3,482 berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR, dan untuk
variabel NIM dengan nilai 3,336 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
CAR. Secara simultan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net
Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan
sebesar 16,283 terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio
(CAR) dapat dipengaruhi oleh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 72,7 persen
sedangkan sisanya sebesar 27.3 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN ON ASSET (ROA),


RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM)
dan LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini

berjudul “ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY

(ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)

TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT BANK CENTRAL

ASIA, TBK”. Adapun penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Perbanas Institute

Jakarta.

Tanpa doa, arahan serta dukungan dari semua pihak yang membantu dalam

proses penulisan skripsi, penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik dan

lancar. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Yustinus Rawi Dandono, M.B.A, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dengan

penuh kesabaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat

pada waktunya.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Marsudi W. Kisworo, selaku Rektor Perbanas Institute

Jakarta

3. Ibu Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E., selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Keuangan dan Perbankan Perbanas Institute yang telah

memberikan persetujuan dalam penelitian ini.

vii
4. Ibu Dr. Dra. Wiwiek Prihandini, Ak.,M.M., selaku Ketua Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak dan Ibu selaku dosen Perbanas Institute, yang telah memberi bekal

ilmu yang sangat berharga selama menjalani studi di Perbanas Institute.

6. Keluargaku untuk papa H.Furkoni dan umi Hj. Hilaliyah yang telah

memberikan semangat, motivasi, doa dan begitu banyak hal. Tak lupa

untuk adik-adikku, Dea dan Alin yang memberi doa dan semangat dalam

kelancaran skripsi ini.

7. Terimakasih khususnya untuk Fadhil Adlan S.E yang selalu memberikan

semangat, bantuan dan motivasi serta mendengarkan keluh kesahku

selama proses skripsi ini dibuat.

8. Sahabat 12 Pendar Bintang (Fina, Nisa, Lily, Via, Wiwit, Yuni, Dara,

Sarah, Ani, Billah, Anggi) terimakasih untuk semangat dan doa yang

kalian berikan kepadaku.

9. Sundus Hara dan Laily Rahmawati (almh) terimakasih kalian telah

menjadi teman terbaik dan slalu memberikan motivasi kepadaku.

10. Teman-teman kampusku tercinta, Nia, Minan, Reni, Citra, Dita, Arief,

Yudi, Angga, Melda dan seluruh teman-teman angkatan 2010 yang

bersama-sama mengarungi studi di Perbanas Institute dan sama-sama

berjuang untuk menyelesaikan skripsi tahun ini. Dan juga terimakasih

untuk Komang Swastika Dharma S.E yang telah membantu dan

mengajarkanku.

viii
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

doa, dukungan, bantuan serta nasihat yang telah diberikan sehingga

penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

pengetahuan yang dimiliki penulis. Demikian skripsi ini disusun dan dibuat,

semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Jakarta, 12 September 2014

Penulis

Mia Khairiah
1012000072

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................. v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR RUMUS .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


PERUMUSAN HIPOTESIS ............................................................................ 8

2.1 Kajian Teori ...................................................................................... 8

x
2.1.1 Pengertian Bank ....................................................................... 8

2.1.2 Return On Asset (ROA) .......................................................... 9

2.1.3 Return On Equity (ROE) ........................................................ 11

2.1.4 Net Interest Margin (NIM)..................................................... 13

2.1.5 Loan to Deposit Ratio (LDR)................................................. 14

2.1.6 Capital Adequacy Ratio (CAR) ............................................. 16

2.2 Penelitian Sebelumnya .................................................................... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 22

2.4 Perumusan Hipotesis ....................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25

3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 25

3.2 Operasionalisasi Variabel ................................................................ 26

3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable) ................................. 26

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................. 27

3.3 Populasi dan Sampel........................................................................ 29

3.4 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 29

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 29

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 30

3.6.1 Pengujian Asumsi-asumsi Model Regresi ............................. 30

3.6.2 Pengujian Hipotesis ................................................................ 33

3.7 Metode Analisis Data ...................................................................... 36

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN........................... 37

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 37

xi
4.1.1 Sejarah Bank Central Asia ..................................................... 37

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian................................................. 38

4.1.2.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) ..................... 40

4.1.2.2 Perkembangan Return On Equity (ROE)………... … 41

4.1.2.3 Perkembangan Net Interest Margin (NIM) ................ 42

4.1.2.4 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) ............ 43

4.1.2.5 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)......... 44

4.2 Analisis Data dan Interpretasi Hasil ................................................ 45

4.2.1 Uji Asumsi Klasik .................................................................. 45

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 49

4.2.3 Uji Hipotesis .......................................................................... 51

4.2.3.1 Uji t-Statistik (Uji Secara Parsial) .............................. 51

4.2.3.2 Uji F-Statistik (Uji Secara Simultan) ......................... 54

4.2.3.3 Analisis Koefisien Korelasi ....................................... 55

4.2.3.4 Analisis Koefisien Determinasi ................................. 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 56

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI ......... 60

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 61

5.3 Rekomendasi ................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63

LAMPIRAN ..................................................................................................... 67

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran ........................................................ 22

Gambar 4.1 : Uji Normalitas ................................................................. 45

Gambar 4.2 : Uji Homoskedastisitas ..................................................... 47

xiii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Perkembangan Return On Asset (ROA) .......................... 40

Grafik 4.2 : Perkembangan Return On Equity (ROE) ........................ 41

Grafik 4.3 : Perkembangan Net Interest Margin (NIM) ..................... 42

Grafik 4.4 : Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) ................. 43

Grafik 4.5 : Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) .............. 44

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ....................................................... 21

Tabel 3.1 : Operasionalisasi Variabel ................................................ 28

Tabel 4.1 : Data Variabel Penelitian.................................................. 39

Tabel 4.2 : Uji Durbin-Watson .......................................................... 46

Tabel 4.3 : Uji Multikolinieritas ....................................................... 48

Tabel 4.4 : Analisis Regresi Berganda……………………………. . 49

Tabel 4.5 : Uji t-Statistik ................................................................... 51

Tabel 4.6 : Uji F-Statistik .................................................................. 54

Tabel 4.7 : Uji Koefisien Korelasi ..................................................... 55

Tabel 4.8 : Uji Koefisien Determinasi ............................................... 56

Tabel 4.9 : Perbandingan Penelitian Sebelumnya ............................. 57

xv
DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 : Return On Asset (ROA)................................................... 11

Rumus 2.2 : Return On Equity (ROE) ................................................. 12

Rumus 2.3 : Net Interest Margin (NIM) .............................................. 14

Rumus 2.4 : Loan to Deposit Ratio (LDR) .......................................... 15

Rumus 2.5 : Capital Adequacy Ratio (CAR)....................................... 19

Rumus 3.1 : Model Regresi Berganda ................................................. 30

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian.................................................. 67

Lampiran 2 : Hasil Output SPSS ver 20.0 ............................................ 68

Lampiran 3 : Laporan Keuangan Bank BCA ........................................ 71

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya menciptakan sistem dan struktur perbankan yang

sehat dan kuat, pemerintah dan Bank Indonesia telah mengeluarkan

peraturan perbankan dan ketentuan yang salah satu diantaranya adalah

yang mengatur tentang permodalan Bank (CAR) minimum sebesar 8%

(delapan persen).

Tinggi rendahnya CAR (Capital Adequacy Ratio) suatu bank

sangat tergantung pada strategi atau kebijakan yang digunakan manajemen

bank yang terkait dengan aspek likuidasi, kualitas aktiva, efisiensi,

sensitivitas terhadap resiko pasar, dan profitabilitas yang dapat dicapai

oleh bank.

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR

maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko

dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi

(sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 8%) berarti bank

tersebut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang

1
2

menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar

bagi profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan (Dendawijaya,2003).

Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk

mengukur kinerja suatu bank (Syofyan, 2011). Ukuran profitabilitas yang

digunakan adalah Return on Equity (ROE) untuk perusahaan pada

umumnya dan Return on Asset (ROA) pada industri perbankan. Keduanya

dapat digunakan dalam mengukur besarnya kinerja keuangan pada industri

perbankan. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedangkan Return

on Equity (ROE) hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi

pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Siamat, 2002). Sehingga dalam

penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan.

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktifa yang dimilikinya. Dalam hal ini Return on Asset (ROA) merupakan

rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. semakin besar Return

on Asset (ROA) menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik,

karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila Return on Asset

(ROA) menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat

kembalian (return) semakin besar. Apabila Return on Asset (ROA)

meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak

akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang

saham (Husnan,2012).
3

Rasio NIM mencerminkan risoko pasar yang timbul akibat

berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank

(Hasibuan,2007). Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan

melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan

operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang

disalurkan (Mahardian, 2008). Semakin besar NIM yang dicapai oleh

suatu bank maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva

produktif yang dikelola oleh bank yang bersangkutan, sehhingga laba bank

(ROA) akan meningkat.

Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut

mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada

deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan. LDR

adalah rasio antara seluruh jumlah kreedit yang diberikan terhadap dana

pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara

dana yang terhimpun banyka maka akan menyebabkan bank tersebut rugi

(Kasmir, 2012).

Dari berbagai macam rasio keuangan terdapat 2 kelompok

(likuiditas dan profitabilitas) yang merupakan faktor utama yang

berpengaruh terhadap kondisi kesehatan bank. Likuiditas yang tercermin

dalam giro wajib minimum (GWM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

merupakan posisi likuiditas untuk menjaga kesehatan bank, terutama


4

dalam posisi jangka pendek. Bahkan bagi dunia perbankan likuiditas

merupakan faktor fundamental. Sebesar apapun asset suatu bank jika

kondisi likuiditasnya terancam, maka pada saat itu juga bank akan

mengalami kesulitan dalam penarikan dana yang dilakukan oleh pihak

deposan. Terlebih dalam menghadapi rush (penarikan dana serentak oleh

para deposan) bank harus siap dana likuiditas.

Penelitian ini memfokuskan pada salah satu bank swasta nasional,

yaitu PT Bank Central Asia, Tbk. Berdasarkan fact book yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange,

PT Bank Central Asia, Tbk menempati tempat tertinggi dalam kapitalisasi

pasar subsektor perbankan periode 2005 – 2012. Dan berdasarkan laporan

keuangan yang dipublikasikan PT Bank Central Asia, Tbk, dari tahun

2005 hingga 2013 laba yang dimiliki perusahaan ini selalu meningkat tiap

tahunnya dengan range peningkatan sekitar 5 (lima) persen hingga 24 (dua

puluh empat) persen. Hal ini mencuatkan bahwa tingkat pendapatan yang

didapatkan oleh bank tersebut sangat baik.

Pokok-pokok pikiran diatas menjadikan peneliti tertarik untuk

meneliti tentang kinerja PT Bank Central Asia Tbk, khususnya tentang

perbandingan kinerja keuangannya. Maka peneliti menetapkan judul:

“Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE),

Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia Tbk

Periode Tahun 2008 Sampai dengan Tahun 2013 per Triwulan”.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk?

2. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk?

3. Bagaimana pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk?

4. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk?

5. Bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

secara simultan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT

Bank Central Asia, Tbk?

1.3 Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian, dan berdasarkan

keterbatasan yang datang dari arah peneliti serta pengkajian yang relevan

dan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan penelitian di lapangan

maka penelitian ini diambil dari laporan keuangan PT Bank Central Asia,

Tbk periode tahun 2008 sampai dengan 2013 per triwulan.


6

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk.

2. Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk.

5. Untuk mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

secara simultan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT

Bank Central Asia, Tbk

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak, antara lain:

a. Kalangan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap

pengembangan ilmu ekonomi mengenai Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

Bank Central Asia, Tbk dan memberi tambahan wawasan dan ilmu
7

pengetahuan serta memberi kontribusi pengembangan teori mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi Capital Adequacy Ratio (CAR).

b. Peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan

acuan dan memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya supaya

bisa lebih baik lagi.

c. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menjadi sarana latihan pengembangan kemampuan

dalam bidang penelitian dan penerapan teori yang diperoleh di bangku

kuliah, meningkatkan pengetahuan, dan menambah wawasan yang

lebih tentang faktor-faktor yang mempengaruh Capital Adequacy Ratio

(CAR) bank.

d. Investor dan calon Investor

Diharapkan bisa menilai tingkat kesehatan suatu bank sebelum

menanamkan modalnya di bank tersebut.


BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

Dalam subbab ini, peneliti akan menguraikan penjelasan tentang

teori yang berkaitan dan yang akan digunakan dalam penelitian.

2.1.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang dimaksud dengan

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Sedangkan yang dimaksud dengan Bank Devisa

adalah Bank Umum, baik bersifat konvensional maupun berdasarkan

prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran

dalam dan luar negeri (Hasibuan, 2007). Pengertian yang lebih teknis

dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Surat

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990. Pengertian

bank menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan

(1991:31.1) adalah bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai

perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan

pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi

8
9

memperlancar lalu lintas pembayaran. Sedangkan berdasarkan SK Menteri

Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah suatu badan

yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana

penyaluran dan kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi

perusahaan.

2.1.2 Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas

dalam menganalisis laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan

perusahaan. Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank

Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya

sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya,

2009:119).

ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva / assets yang

dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan assets (Veithzal, 2006:157).


10

Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank terdapat

perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara

perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba

yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem

CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak

(Dendawijaya, 2009:118).

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007:196) ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih.

Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada

investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan

tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau

dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak pada harga

saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin

meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROA dapat

dikatakan baik apabila > 2%.

Baik profit margin maupun total asset turnover tidak dapat

memberikan pengukuran yang memadai atas efektivitas keseluruhan

perusahaan. Profit margin tidak memperhitungkan penggunaan aktiva,

sementara total asset turnover tidak memperhitungkan profitabilitas dalam

penjualan. Rasio return on asset atau return on investment mengatasi


11

kedua kelemahan tersebut. Peningkatan kemampuan perusahaan dapat

terjadi jika ada peningkatan profit margin atau peningkatan total asset

turnover atau keduanya. Dua perusahaan dengan profit margin dan total

asset turnover yang berbeda dapat saja memiliki rasio ROA yang sama

(Van Home 2005:225).

ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Husnan 2012:76)

Laba Setelah Pajak


ROA = X 100%
Total Aktiva

2.1.3 Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan salah satu cara untuk

menghitung efisiensi perusahaan dengan membandingkan antara laba yang

tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang

menghasilkan laba tersebut. Atau dengan kata lain, yaitu kemampuan

perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk

menghasilkan keuntungan, laba yang diperhitungkan adalah laba usaha

setelah dikurangi dengan bunga dan pajak (earning after tax income).

Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal kerja (equity) yang

bekerja dalam suatu perusahaan. Menurut (Riyadi, 2006:155), Return On

Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara


12

Laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal Inti) bank, rasio ini

menunjukkan tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan.

Sedangkan menurut (Harahap, 2011:305), Return on Equity

(ROE) adalah: “rasio rentabilitas yang menunjukkan berapa persen

diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik”. Dan menurut

(Kasmir, 2012:298) ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola modal yang da untuk mendapatkan

laba.

Semakin besar ROE semakin bagus kedudukan perusahaan,

sehingga Return on Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


ROE = x100%
Total Ekuitas

Ekuitas atau modal sendiri dalam laporan keuangan bank terdiri

dari modal saham disetor. Laba tahun lain, laba tahun berjalan yang tidak

dibagi, cadangan umum, dan cadangan khusus. Cadangan umum

merupakan penyisihan dana yang dibentuk oleh bank untuk kepentingan

operasional bank, sedangkan cadangan khusus merupakan dana yang

dibentuk untuk tujuan non operasional, seperti untuk mengantisipasi

kemungkinan terjadinya perubahan kurs valuta asing terutama bagi bank

devisa. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula penghasilan yang
13

diterima pemilik perusahaan yang berarti pula semakin baik kedudukannya

dalam perusahaan.

Syamsudin di dalam jurnal (2010) mengungkapkan tiga faktor

yang mempengaruhi ROE yaitu 1) total assets turnover: rasio yang

meunjukkan tingkat efisien penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di

dalam menghasilkan volume penjualan tertentu 2) net profit margin: rasio

antara laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh

expenses termasuk pajak dibandingkan penjualan 3) leverage: sebuah

indikasi sejauh mana suatu perusahaan menggunakan dana pihak luar

untuk membeli aktiva.

2.1.4 Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) penting untuk mengevaluasi

kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Saat suku

bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah.

Sebagai contoh saat suku bunga naik, baik pendapatan bunga maupun

biaya bunga akan naik karena beberapa asset dan liability bank akan

dihargai pada tingkat yang lebih tinggi (Koch dan Scott, 2000).

Rasio NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat

berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank

(Hasibuan, 2007). Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam menyalurkan kredit, mengingat


14

pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari

kredit yang disalurkan (Mahardian, 2008).

Rasio NIM yaitu rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap

jumlah kredit yang diberikan (outstanding credit). Pendapatan bunga

bersih diperoleh dari pendaptan bunga dikurangi dengan beban bunga.

Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva

produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Rasio Net

Interest Margin dapat dihitung sebagai berikut:

Pendapatan Bunga Bersih


NIM = x100%
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

2.1.5 Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio LDR digunakan untuk mengukur perbandingan jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang

menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan

dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya

memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal

ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar (Veithzal, 2013:484).

Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks

dalam kegiatan operasi bank, hal tersebut disebabkan karena dana yang
15

dikelola bank sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya

jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Likuiditas suatu bank

berarti bahwa bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia

untuk memenuhi semua kewajiban (Siamat, 2005).

LDR dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyadi, 2006: 166).

Total Kredit Yang Diberikan


LDR = X 100%
Dana Pihak ketiga + Obligasi Yang Diterbitkan + Modal Inti

Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara

dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi

(Kasmir, 2012). Semakin tinggi LDR maka laba perusahaan semakin

meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit

dengan efektif, sehingga jumlah kredit macetnya akan kecil). Sebagian

praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan to Deposit

Ratio suatu bank sekitar 80%. Namun, batas toleransi berkisar antar 85%

dan 100% (Surat Edaran BI No. 6/23 DPNP tanggal 31 Mei 2004). Dan

sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 LDR dapat dirumuskan

sebagai berikut.

Kredit
LDR = x100%
Dana Pihak ketiga
16

Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga

(tidak termasuk antar Bank). Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan,

dan deposito (tidak termasuk antar Bank).

Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui

serta menilai sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam

menjalankan operasi atau kegiatan usahanya. Dengan kata lain LDR

digunakan sebagai suatu indicator untuk mengetahui tingkat kerawanan

suatu bank.

2.1.6 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian. Besarnya

modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank

secara efisien menjalankan kegiatannya, dan dapat mempengaruhi tingkat

kepercayaan masyarakat (khusunya untuk masyarakat peminjam) terhadap

kinerja suatu bank (Sinungan, 2000). Pengelolaan modal bagi bank sedikit

berbeda dengan usaha industri maupun bisnis perdagangan lainnya. Modal

merupakan salah satu faktor penting dalam bisnis perbankan dalam rangka

pengembangan usaha dan menampung kerugian, namun modal hanya

membiayai sebagian kecil dari harta bank. Modal bank terdiri dari dua

elemen yaitu modal sendiri (primary capital) dan modal tambahan

(secondary capital). Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari

saham preferen dan obligasi. Titipan tidak termasuk dalam pengertian


17

modal, walaupun sebagian besar harta bank dibiayai dengan simpanan

masyarakat (Pandia, 2012:28)

Capital Adequacy Ratio (CAR) menurut Achmad dan Kusumo

(2003) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank

dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta

menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam

operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi

modal. Berdasarkan kerangka paket Deregulasi Perbankan Indonesia

tanggal 29 Mei 1993 (Pakmei 1993), Bank Indonesia mewajibkan setiap

bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR). Dan persentase kebutuhan modal

minimum yang diwajibkan menurut BIS ini disebut Capital Adequacy

Ratio (CAR). Dengan CAR demikian, CAR minimum bagi bank-bank

umum di Indonesia adalah 8% (Dendawijaya, 2005: 40).

Menurut (Hasibuan, 2008: 58-59) Ketetapan CAR sebesar 8%

bertujuan untuk:

1. Menjaga kepercayaan masyarakat kepada perbankan

2. Melindungi dana pihak ketiga pada bank bersangkutan

3. Untuk memenuhi ketetapan standar BIS Perbankan Internasional

dengan formula sebagai berikut:

a. 4% modal inti yang terdiri dari shareholder equity, preferred stock,

dan freereserves,serta
18

b. 4% modal sekunder yang terdiri dari subordinate debt, loan loss

provision, hybrid securities, dan revoluation reserves.

Sanksi bagi bank yang tidak memenuhi CAR 8% di samping

diperhitungkan dalam penilaian tingkat kesehatan bank, juga akan

dikenakan sanksi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.

Modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri

dari modal inti dan modal pelengkap. Modal inti yaitu modal sendiri yang

diperoleh dari total modal yang berasal dari perusahaan (bank) yang terdiri

dari modal disetor dari pemegang saham, laba tak dibagi dan cadangan

yang dibentuk bank. Sedangkan ATMR adalah merupakan penjumlahan

ATMR aktiva neraca dan ATMR aktiva administratif ATMR aktiva neraca

diperoleh dengan cara mengalihkan nilai nominal aktiva dengan bobot

resiko. ATMR aktiva administratif diperoleh dengan cara mengalihkan

nilai nominalnya dengan bobot resiko aktiva administratif (Manullang,

2002). Semakin likuid, aktiva resikonya nol dan semakin tidak likuid

bobot resikonya 100, sehingga resiko berkisar antara 0 - 100%.

Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank

adalah sebagai berikut (Dendawijaya, 2005: 41):

1. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari

masing-masing pos aktiva neraca tersebut.


19

2. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai

nominal rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko

dari masing –masing pos rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administratif

4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal

bank (modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR. Rasio tersebut

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Modal Sediri
CAR = x100%
ATMR

5. Hasil perhitungan rasio di atas kemudian dibandingkan dengan

kewajiban penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%).

Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, dapatlah diketahui apakah

bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR (kecukupan

modal) atau tidak. Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio

modal dan kewajiban penyediaan modal minimum sama dengan 100%

atau lebih, modal bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan

CAR (kecukupan modal) dan sebaliknya.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang

digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini. Berikut ini adalah

penelitian sebelumnya yang diungkap secara ringkas:


20

Shitawati (2006) melakukan penelitian untuk melihat faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio pada Bank Umum di

Indonesia. Shitawati menggunakan beberapa rasio yang menjadi variabel

independennya yaitu Return on Asset, Return on Equity, Biaya Operasi

terhadap Pendapatan Operasi, Giro Wajib Minimum, Net Interest Margin,

dan Loan to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian Shitawati tersebut

menunjukkan bahwa semua variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap

Capital Adequacy Ratio baik secara parsial maupun simultan.

Penelitian Krisna (2008) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Capital Adequacy Ratio pada bank-bank umum di Indonesia dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan seperti Return on Investment, Return

on Equity, Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest

Margin, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan. Hasil

penelitian Krisna tersebut menunjukkan bahwa Return on Investment,

Loan to Deposit Ratio dan Non Performing Loan secara parsial

mempengaruhi Capital Adequacy Ratio, sedangkan Return on Equity,

Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi, dan Net Interest Margin tidak

signifikan mempengaruhi Capital Adequacy Ratio.

Aulia F. Rahman (2013) menganalisa tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi Capital Adequacy Ratio. Variabel independen yang

digunakan adalah Return on Asset (ROA), Non Performing Financing

(NPF), Struktur Deposit (DEP), Financing to Total Deposits Ratio (FDR),

dan Operating Expenses to Operating Income (OEOI) atau Beban


21

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa secara parsial ROA, DEP dan FDR

mempunyai hubungan positif signifikan terhadap CAR, NPF dan BOPO

mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap CAR.

Secara ringkas, penelitian-penelitian di atas dapat dilihat pada

Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan Judul Variabel Metode Hasil Penelitian

Penelitian Analisis

1. Shitawati(2006) Dependen: Metode ROA, ROE, NIM,


Analisis Faktor-Faktor CAR Analisi LDR, BOPO, dan
yang Berpengaruh Independen: Regresi GWM secara parsial
terhadap Capital NPL, NPA, Berganda dan simultan
Adequacy Ratio pada ROA, ROE, berpengaruh terhadap
Bank Umum di LDR, BOPO CAR pada bank
Indonesia umum di Indonesia
2. Krisna (2008) Dependen: Metode ROI, LDR dan NPL
Faktor-Faktor yang CAR Analisis secara parsial
memengaruhi Capital Independen: Regresi memengaruhi CAR,
Adequacy Ratio pada ROI, ROE, Linier sedangkan ROE,
bank-bank umum di BOPO, NIM, Berganda BOPO, dan NIM
Indonesia LDR, NPL tidak signifikan
memengaruhi CAR
3. Aulia F. Rahman (2013) Dependen: Metode Secara Parsial ROA,
Determinans of Capital CAR Analisi DEP dan FDR
Adequacy Ratio (CAR) Independen: Regresi mempunyai
in Indonesian Islamic ROA, NPF, Linier hubungan positif
Commercial Banks, DEP, FDR, Berganda signifikan terhadap
journal of Global BOPO CAR, NPF dan
Review of Accounting BOPO mempunyai
and Finance hubungan negatif
signifikan terhadap
CAR
Sumber: dari berbagai penelitian terdahulu
22

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesis dari tinjauan teori dan

tinjauan penelitian terdahulu serta alas an-alasan logis. Adapun kerangka

konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Pemikiran

ROA

Returrn On Asset

(X1)

ROE

Return On Equity

(X2) CAR

Capital Adequacy Ratio


NIM
(Y)
Net Interest Margin

(X3)

LDR

Loan to Deposit Ratio

(X4)
23

2.4 Perumusan Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Ho1; μ = 0: Tidak ada pengaruh Return on Asset (ROA) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ha1; μ ≠ 0: Ada pengaruh Return on Asset (ROA) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ho2; μ = 0: Tidak ada pengaruh Return on Equity (ROE) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ha2; μ ≠ 0: Ada pengaruh Return on Equity (ROE) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ho3; μ = 0: Tidak ada pengaruh Net Interest Margin (NIM) secara

parsial terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ha3; μ ≠ 0: Ada pengaruh Net Interest Margin (NIM) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ho4; μ = 0: Tidak ada pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) secara

parsial terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Ha4; μ ≠ 0: Ada pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).


24

Ho5; μ = 0: Tidak ada pengaruh Return on Asset (ROA), Return on

Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR).

Ha5; μ ≠ 0: Ada pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) secara simultan terhadap Capital Adequacy

Ratio (CAR).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Jogiyanto (2007:53) desain penelitian adalah “rencana

dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat

mungkin menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif “. Berdasarkan pada

tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif

mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan

variabel-variabel tersebut harus didefinisikan secara jelas. Selanjutnya,

penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujinya yang

kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan

teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis untuk melihat

pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital Adequacy

Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk periode tahun 2008 sampai

dengan tahun 2013 per triwulan. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain adalah Return on Asset (X1), Return on Equity

(X2), Net Interest Margin (X3), Loan to Deposit Ratio (X4), sedangkan

variabel terikatnya adalah Capital Adequacy Ratio (Y).

25
26

3.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa variabel yang

digunakan untuk nantinya diuji, antara lain:

3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Return on Asset (ROA)

ROA adalah pengembalian atas asset-aset menentukan jumlah

pendapatan bersih yang dihasilkan dari asset-aset perusahaan dengan

menghubungkan pendapatan bersih ke total asset.

2. Return on Equity (ROE)

ROE adalah rasio yang mengindikasikan kemampuan bank dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitasnya.

3. Net Interest Margin (NIM)

NIM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan

melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan

operasional sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang

disalurkan.

4. Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR adalah perbandingan total kredit yang diberikan dengan total

dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. LDR akan
27

menunjukkan tingkat kemampuan bank menyalurkan dana pihak ketiga

yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy

Ratio (CAR). Pada penelitian ini CAR dihitung menggunakan rasio antara

jumlah modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR),

besarnya CAR dirumuskan sebagai berikut: (Hasibuan, 2008: 58)

Modal sendiri merupakan penjumlahan dari modal inti dengan

modal pelengkap. ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) merupakan

penjumlahan aktiva neraca dan aktiva administrasi. ATMR aktiva neraca

diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal aktiva yang bersangkutan

dengan bobot risikonya.

Sedang ATMR aktiva administrasi diperoleh dengan cara

mengalikan nilai nominal aktiva rekening administrasi yang bersangkutan

dengan bobot risikonya.

Secara garis besar definisi operasional variabel digambarkan pada

table 3.1 sebagai berikut:


28

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel

No Variabel Konsep Variabel Cara Pengukuran Skala

1 Return on Pengembalian atas Return on Asset Rasio


Asset asset-aset
(X1) menentukan
jumlah
pendapatan bersih
yang dihasilkan
dari asset-aset
perusahaan
dengan
menghubungkan
pendapatan bersih
ke total asset
2 Return on Rasio yang Return on Equity Rasio
Equity menunjukkan
(X2) berapa persen
diperoleh laba
bersih bila diukur
dari laba pemilik
3 Net Rasio antara Net Interest Margin Rasio
Interest pendapatan bunga
Margin bersih terhadap
(X3) outstanding credit
4 Loan to Perbandingan Loan to Deposit Ratio Rasio
Deposit total kredit yang
Ratio diberikan dengan
(X4) total dana pihak
ketiga (DPK)
yang dapat
dihimpun oleh
bank
5 Capital Rasio antara Capital Adequacy Ratio Rasio
Adequacy modal sendiri
Ratio (Y) terhadap aktiva
tertimbang
menurut resiko
Sumber: Peneliti 2014
29

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

perbankan Indonesia yang listing di BEI. Pemilihan sampel pada

penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang memiliki tingkat

kapitalisasi pasar tertinggi pada subsektor perbankan dari periode 2005

sampai dengan 2012, yaitu PT Bank Central Asia, Tbk sesuai dengan

periode yang diperlukan dari laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan

tahun 2013 per triwulan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

berupa data triwulan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net

Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital

Adequacy Ratio (CAR). Data sekunder mengacu pada informasi yang

dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Data juga bisa diperoleh dari

sumber sekunder (Secondary Sources) misalnya catatan atau dokumentasi

perusahaan, situs web, internet dan seterusnya. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah, Laporan Keuangan PT Bank Central Asia,

Tbk periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

library research yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data

dan teori yang relevan dengan topik yang akan diteliti seperti artikel,
30

jurnal, buku dan penelitian terdahulu. Pengumpulan data akan banyak

menggunakan data yang dipublikasikan oleh website perusahaan yang

dijadikan sampel.

3.6 Teknik Analisis Data

Peneliti akan menguraikan teknik dalam menganalisis data pada

penelitian tentang Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net

Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Central Asia, Tbk.

3.6.1 Pengujian Asumsi- asumsi Model Regresi

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda.

Berikut adalah model regresi berganda yang dirumuskan:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e ......................................... (3.1)

Dimana:

Y = Variabel terikat, Capital Adequacy Ratio (CAR)

α = Konstanta

β1 - β4 = Koefisien regresi ROA, ROE, NIM dan LDR

X1 – X4 = Variabel ROA, ROE, NIM dan LDR

e = standar eror

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Capital

Adequacy Ratio (CAR), sedangkan variabel bebas adalah Return on Asset


31

(ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR). Mengingat data penelitian yang digunakan adalah

data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan sebelum

dilakukan uji hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian beberapa asumsi

regresi model klasik, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) serta variabel

terikatnya yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) . untuk menguji

distribusi normal dapat menggunakan metode grafis Normal P-P Plot

dari standartdized residual cumulative probability, apabila sebaran

titik berada pada garis normal maka asumsi kenormalannya dapat

dipenuhi.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Singgih Santoso (2012:241), “tujuan autokorelasi adalah

untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya)”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus

ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau

berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan seterusnya,

karena itu ciri khusus uji ini adalah waktu (Santoso, 2012:241). Untuk
32

mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson

(D-W). pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat

dari ketentuan berikut (Santoso, 2012:242):

● Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti adaautokorelasi positif.

● Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi

● Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3. Uji Homoskedastisitas

Uji ini untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji hal ini

digunakan Scatterplot yaitu dengan sumbu X adalah nilai-nilai prediksi

ZPRED=Regression Standardized Predicted Value dengan sumbu Y

adalah nilai residual yaitu ZRESID= Regresssion Standardized

Residual. Bila grafik memperoleh hasil adanya pola tertentu yang

dihasilkan oleh titik-titik yang ada maka terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada hubungan linier atau tidaknya

yang pasti antara variabel-variabel bebasnya. Untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinieritas dapat menggunakan nilai VIF (Variace

Inflation Factory) dan nilai Tolerance. Apabila nilai VIF masih

kurang dari nilai 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 (>0,1), maka

tidak terjadi multikolinieritas.


33

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini diperlukan pengujian hipotesis-hipotesis yang akan

dianalisis, perlu dilakukan analisis regresi melalui uji t maupun uji F. Hal

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat baik secara parsial (uji t) maupun secara simultan (uji F).

1. Uji t- statistik (uji secara parsial)

Uji statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.

Adapun hipotesis statistik yang dapat disusun dalam pengujian uji-t dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

a. Ho = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas (Return on

Asset, Return on Equity, Net Interest Margin dan Loan to Deposit

Ratio) terhadap variabel terikat (Capital Adequacy Ratio) secara

parsial.

b. Ha ≠ 0, artinya ada pengaruh variabel bebas (Return on Asset,

Return on Equity, Net Interest Margin dan Loan to Deposit Ratio)

terhadap variabel terikat (Capital Adequacy Ratio) secara parsial.

2) Menentukan tingkat signifikan (α = 5 persen) dengan degree of

freedom (df) dengan rumusan n – k – 1 dengan tujuan untuk

menentukan t tabel

3) Membandingkan hasil t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai

berikut:
34

a. Jika t hitung ≤ t tabel berarti Ho diterima (Ha ditolak)

b. Jika t hitung > t tabel berarti Ho ditolak (Ha diterima)

c. Jika signifikansi t > 0,05 berarti Ho diterima (Ha ditolak)

d. Jika signifikansi t ≤ 0,05 berarti Ho ditolak (Ha diterima)

4) Membuat kesimpulan

2. Uji F-statistik (uji secara simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat. Adapun hipotesis statistic yang dapat

disusun dalam pengujian uji-F dapat dinyatakan sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

a. Ho = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas (Return on

Asset, Return on Equity, Net Interest Margin dan Loan to Deposit

Ratio) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Capital

Adequacy Ratio).

b. Ha ≠ 0, artinya ada pengaruh variabel bebas Return on Asset,

Return on Equity, Net Interest Margin dan Loan to Deposit Ratio)

secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Capital Adequacy

Ratio).

2) Menentukan tingkat signifikasi (α = 5 persen). Mendapatkan nilai F-

tabel dengan menghitung numerator dan denumerator.

a. Numerator (df 1): jumlah variabel – 1 atau k – 1


35

b. Denumerator (df 2): jumlah kasus atau observasi – jumlah variabel

atau n – k

3) Membandingkan hasil F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Jika F hitung ≤ F tabel berarti Ho diterima (Ha ditolak)

b. Jika F hitung > F tabel berarti Ho ditolak (Ha diterima)

c. Jika signifikansi F > 0,05 berarti Ho diterima (Ha ditolak)

d. Jika signifikansi F < 0,05 berarti Ho ditolak (Ha diterima)

4) Membuat kesimpulan

3. Analisis Koefisien Korelasi

Ada dua aspek untuk analisis korelasi yaitu apakah data sampel

yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-

variabel dalam populasi asal sampel. Dan yang kedua, jika ada hubungan

seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut. Keeratan hubungan itu

dinyatakan dengan nama koefisien korelasi (Santoso, 2012: 321).

4. Analisis koefisien determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam

penelitian ini, analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, oleh

karena itu digunakan adjusted R square untuk melihat seberapa besar

variabel bebas (Return on Asset, Return on Equity, Net Interest Margin

dan Loan to Deposit Ratio) berpengaruh terhadap variabel terikat (Capital


36

Adequacy Ratio) yang dinyatakan dalam presentase. Kecocokan model

dikatakan lebih baik jika R2 semakin dekat dengan 1, jadi untuk batas nilai

koefisien determinasi adalah 0 ≤ R2 ≤ 1 (Ghozali, 2011:97).

4.7 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu

studi yang bertujuan untuk mencari uraian secara menyeluruh, teliti

dan komprehensif berdasarkan data empiris. Pengelolaan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik yang

berupa analisis regresi linier berganda. Selanjutnya data akan diolah

dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS

ver.20.0 for windows.


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Bank

Central Asia, Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk per triwulan

selama periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2013 yang

diperoleh dari website PT Bank Central Asia, Tbk.

4.1.1 Sejarah Bank Central Asia

Bank Central Asia adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank

ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV

dan pernah menjadi bagian penting dari Grup Salim. Presiden direktur saat

ini adalah Jahja Setiaatmadja.

Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya dan yang paling

signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis ini

membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di

Indonesia. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah

Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil

alih BCA pada tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengembalian

keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama.

37
38

Di bulan Desember 1998, dana pihak ketiga telah kembali ke tingkat

sebelum krisis. Asset BCA mencapai Rp 67,93 triliun, padahal di bulan

Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada

BCA telah sepenuhnya pulih dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank

Indonesia pada tahun 2000.

Semenjak didirikan, kinerja Bank Central Asia terus meningkat

terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 2,54 triliun di tahun 2002

hingga mencapai Rp 11,721 triliun di tahun 2012. Selain itu, Forbes Asia

memberikan penghargaan terhadap perusahaan di Asia Pasifik dengan

kapitalisasi pasar minimal sebesar US$ 3 miliar dan PT Bank Central Asia,

Tbk menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menerima

penghargaan dari 1.220 perusahaan di Asia.

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA

(X1), ROE (X2), NIM (X3) dan LDR (X4), serta variabel terikat yang

digunakan adalah CAR (Y).


39

Tabel 4.1
Data Variabel Penelitian

Periode ROA (%) ROE(%) NIM(%) LDR(%) CAR(%)


X1 X2 X3 X4 Y
2008 Q1 3,04 24,11 5,82 45,83 19,83
Q2 3,16 25,68 5,96 50,18 16,71
Q3 3,43 28,29 6,26 54,65 16,03
Q4 3,42 30,16 6,55 53,78 15,78
2009 Q1 3,34 30,6 6,97 51,15 17,38
Q2 3,37 30,81 6,71 48,58 16,49
Q3 3,39 31,82 6,42 47,79 16,26
Q4 3,4 31,8 6,40 50,27 15,33
2010 Q1 3,44 30,85 5,48 49,64 16,44
Q2 3,46 31,55 5,46 51,37 14,71
Q3 3,5 32,25 5,52 52,57 14,12
Q4 3,51 33,3 5,29 55,16 13,50
2011 Q1 3,05 26,19 5,42 54,44 14,79
Q2 3,62 30,83 5,63 55,87 13,92
Q3 3,75 32,64 5,70 58,27 13,50
Q4 3,82 33,54 5,68 61,67 12,75
2012 Q1 2,7 22,08 5,24 61,6 15,41
Q2 3,45 28,98 5,34 65,45 14,69
Q3 3,44 29,16 5,42 65,68 14,81
Q4 3,59 30,44 5,57 68,61 14,24
2013 Q1 3,03 21,72 5,90 71,1 16,59
Q2 3,42 24,51 5,95 73,2 16,01
Q3 3,66 26,61 6,04 73,85 15,84
Q4 3,84 28,15 6,18 75,35 15,66
Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Berikut ini akan dijelaskan perkembangan masing-masing variabel

yang digunakan dalam penelitian selama kurun waktu dari triwulan

pertama tahun 2008 sampai dengan triwulan keempat tahun 2013.


40

4.1.2.1 Perkembangan Return On Asset (ROA)

Return On Asset merupakan pengembalian atas asset-aset

menentukan jumlah pendapatan bersih yang dihasilkan dari asset-aset

perusahaan dengan menghubungkan pendapatan bersih ke total aset.

Berikut merupakan perkembangan return on asset PT Bank Central Asia,

Tbk pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan

dalam bentuk grafik.

Grafik 4.1
Perkembangan Return On Asset
PT Bank Central Asia, Tbk

Return On Asset (%)


4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Grafik 4.1 memperlihatkan bahwa ROA tertinggi terjadi pada

triwulan keempat tahun 2013 sebesar 3,84 persen sedangkan terendah

terjadi pada tahun 2012 di triwulan pertama dengan angka sebesar 2,7

persen.
41

4.1.2.2 Perkembangan Return On Equity (ROE)

Return on equity atau tingkat pengembalian atas ekuitas merupakan

rasio yang menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur

dari laba pemilik. Berikut ini merupakan grafik perkembangan return on

equity PT Bank Central Asia, Tbk periode tahun 2008 sampai dengan

tahun 2013 per triwulan.

Grafik 4.2
Perkembangan Return On Equity
PT Bank Central Asia, Tbk

Return On Equity (%)


40
35
30
25
20
15
10
5
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Grafik 4.2 menggambarkan perkembangan return on equity pada

PT Bank Central Asia, Tbk. ROE tertinggi terjadi pada tahun 2011

triwulan keempat dengan angka sebesar 33,54 persen sedangkan ROE

terendan terjadi pada triwulan pertama tahun 2013 dengan nilai 21,72

persen.
42

4.1.2.3 Perkembangan Net Interest Margin (NIM)

Net interest margin yaitu rasio pendapatan bunga bersih terhadap

jumlah kredit yang diberikan (outstanding credit). Rasio NIM penting

untung mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap

suku bunga. Berikut ini merupakan grafik perkembangan NIM PT Bank

Central Asia, Tbk pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per

triwulan.

Grafik 4.3
Perkembangan Net Interest Margin
PT Bank Central Asia, Tbk

Net Interest Margin (%)


8
7
6
5
4
3
2
1
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Grafik 4.3 memperlihatkan triwulan pertama tahun 2012 sampai

dengan triwulan keempat tahun 2013 relatif naik setiap triwulannya. NIM

tertinggi tercatat pada triwulan pertama tahun2009 dengan angka 6,97

persen, sedangkan terendah terdapat pada triwulan pertama tahun 2012.


43

4.1.2.4 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to deposit ratio merupakan perbandingan total kredit yang

diberikan dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank.

LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan

dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Berikut

ini merupakan grafik perkembangan LDR PT Bank Central Asia, Tbk

pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan.

Grafik 4.4
Perkembangan Loan to Deposit Ratio
PT Bank Central Asia, Tbk

Loan to Deposit Ratio (%)


80
70
60
50
40
30
20
10
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Grafik 4.4 dapat dilihat bahwa perkembangan Loan to Deposit

Ratio terendah PT Bank Central Asia, Tbk terjadi pada triwulan pertama

tahun 2008 dengan angka 45,8 persen, sedangkan tertinggi terlihat pada

triwulan keempat tahun 2013. Dan grafik di atas menunjukkan pada tahun

2013 LDR mengalami peningkatan pada setiap triwulannya.


44

4.1.2.5 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital adequacy ratio merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian

yang diakibatkan dalam operasional bank. Berikut ini merupkan

perkembangan CAR PT Bank Central Asia, Tbk pada pada periode

penelitian yang digambarkan dalam bentuk grafik.

Grafik 4.5
Perkembangan Capital Adequacy Ratio
PT Bank Central Asia, Tbk

Capital Adequacy Ratio (%)


25

20

15

10

0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Grafik 4.5 memperlihatkan perkembangan CAR selama periode

tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan. Sepanjang periode

penelitian, PT Bank Central Asia, Tbk mencatatkan nilai CAR terendah

terdapat pada triwulan keempat tahun 2011 yaitu sebesar 12,75 persen,
45

sedangkan nilai CAR tertinggi yaitu 19,83 persen ada pada triwulan

pertama tahun 2008.

4.2 Analisis Data dan Interpretasi Hasil

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu

yang antara lain terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji

homoskedasitas dan uji multikolinieritas.

1. Uji Normalitas

Untuk melihat distribusi normal dari model regresi, peneliti

menggunakan grafik. Normal P-P Plot Regression Standardized

Residual sebagai berikut:

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
46

Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dikatakan

bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

2. Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan

pengujian Durbin-Watson yang dapat dilihat hasilnya di tabel 4.2 di

bawah ini:

Tabel 4.2
Hasil Uji Durbin-Watson

b
Model Summary
Model Durbin-Watson
1 1.414
a. Predictors: (Constant), LDR, NIM, ROA, ROE
b. Dependent Variable: CAR

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Secara umum, residual tidak berkorelasi apabila statistik Durbin

Watson berkisar antara nilai -2 sampai dengan 2 atau -2 < dw < 2. Nilai

dw yang diperoleh dari pengujian sebesar 1,414 berada pada range

tersebut, hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi di atas tidak

terdapat masalah autokorelasi.


47

3. Uji Homoskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas dengan melihat pola

titik-titik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan

pola yang tidak jelas di atas dengan di bawah angka 0 (nol) pada

sumbu Y, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Scatterplots

dapat dilihat pada output regresi dan disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 4.2
Hasil Uji Homoskedastisitas

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Dengan melihat gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas, tersebar baik di atas
48

maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Maka dapat dikatakan

bahwa tidak terjadi masalah heteroskedasitas dan model regresi layak

untuk digunakan.

4. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari

nilai tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai tolerance dan semakin

besar VIF maka semakin mendekati terjadinya multikolinearitas.

Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance lebih

dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF

1 (Constant)
ROA .176 5.675
1 ROE .170 5.888
NIM .857 1.167
LDR .291 3.440
a. Dependent Variable: CAR
Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Berdasarkan hasil yang telah didapat pada tabel 4.3 maka dapat

dikatakan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel bebas (ROA,

ROE, NIM dan LDR) lebih besar dari 0,1. VIF yang dimiliki variabel
49

bebas masing-masing yaitu lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan

bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menganalisis pengaruh antara variabel bebas yang

terdiri dari Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk periode tahun 2008

sampai dengan tahun 2013 per triwulan. Berikut adalah hasil analisi dari

empat variabel bebas.

Tabel 4.4
Hasil Analisis Regresi Berganda

a
Coefficients

Model Unstandardized
Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 21.048 3.129

ROA 2.464 1.472

ROE -.498 .116

NIM 1.226 .368

LDR -.116 .033

a. Dependent Variable: CAR


Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Dari tabel 4.4 di atas dapat dihasilkan persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4

Y= 21,048 + 2,464X1 – 0,498X2 + 1,226X3 – 0,116X4


50

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta β0= 21,048 artinya, jika Return On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) nilainya nol (0), maka Capital Adequacy Ratio (CAR) bernilai

positif sebesar 21,048.

2. β1= 2,464 artinya, jika Return On Asset (ROA) naik sebesar 1% dan

Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) nilainya tetap, maka akan menambahkan Capital

Adequacy Ratio (CAR) sebesar 2,464.

3. β2= – 0,498 artinya, jika Return On Equity (ROE) naik sebesar 1% dan

Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) nilainya tetap, maka akan menurunkan Capital

Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,498.

4. β3= 1,226 artinya, jika Net Interest Margin (NIM) naik sebesar 1%

dan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) nilainya tetap, maka akan menaikan Capital

Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1,226.

5. β4= – 0,116 artinya, jika Loan to Deposit Ratio (LDR) naik sebesar

1% dan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net

Interest Margin (NIM) nilainya tetap maka akan menurunkan Capital

Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,116.


51

4.2.3 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini diperlukan pengujian hipotesis-hipotesis yang

akan dianalisis, perlu dilakukan analisis regresi melalui uji t maupun uji F.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat baik secara parsial (uji t) maupun secara simultan (uji F).

4.2.3.1 Uji t-Statistik

Uji t dilakukan untuk melihat signifikan atau tidaknya suatu

variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat yaitu Capital

Adequacy Ratio (CAR). Dengan tingkat signifikansi α= 0,05 atau lima

persen dan df= (n-k-1)= 19 diperoleh t-tabel sebesar 2,093. Hasil analisis

regresi guna menguji hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada tabel 4.5

sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji t-Statistik (Uji Parsial)
a
Coefficients

Model t Sig.

1 (Constant) 6.726 .000

ROA 1.674 .111

ROE -4.312 .000

NIM 3.336 .003

LDR -3.482 .002

a. Dependent Variable: CAR


Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Berdasarkan tabel 4.5, hasil pengujian masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat dapat dianalisis sebagai berikut:


52

1. Variabel Return On Asset (ROA)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil perhitungan uji parsial untuk variabel

Return On Asset (ROA) diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,674

sedangkan t-tabel sebesar 2,093. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel

(1,674 < 2,093) sehingga Ho diterima (Ha ditolak), artinya tidak ada

pengaruh ROA terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Nilai tingkat

signifikansi sebesar 0,111 berarti lebih besar dari 0,05 (lima persen)

atau tidak signifikan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ROA

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap CAR, hal tersebut

dapat dilihat dari koefisien untuk variabel ini bernilai positif. Kondisi

ini mengartikan bahwa semakin tinggi ROA maka akan

mengakibatkan semakin tingginya CAR PT Bank Central Asia, Tbk.

2. Variabel Return On Equity (ROE)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil perhitungan uji parsial untuk variabel

ROE diperoleh bahwa t-hitung sebesar -4,312 lebih kecil dari t-tabel

sebesar 2,093 (-4,312 < 2,093) sedangkan signifikansi sebesar 0,000

lebih kecil dari 0,05 (lima persen) sehingga dapat dikatan bahwa ROE

memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap CAR PT bank

Central Asia, Tbk.

3. Variabel Net Interest Margin (NIM)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil perhitungan uji parsial untuk variabel

NIM diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,336 sedangkan t-tabel sebesar

2,093. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,336 > 2,093) sehingga
53

Ho ditolak (Ha diterima), artinya ada pengaruh NIM terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR). Nilai tingkat signifikansi sebesar 0,003 berarti

lebih kecil dari 0,05 (lima persen) atau sangat signifikan, dengan

demikian dapat dikatakan bahwa NIM memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap CAR, hal tersebut dapat dilihat dari koefisien

untuk variabel ini bernilai positif. Kondisi ini mengartikan bahwa

semakin tinggi NIM maka akan mengakibatkan semakin tingginya

CAR PT Bank Central asia, Tbk.

4. Variabel Loan to deposit Ratio (LDR)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil perhitungan uji parsial untuk variabel

LDR diperoleh nilai t-hitung sebesar -3,482 sedangkan t-tabel sebesar

2,093. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-3,482 < 2,093) sehingga

Ho diterima (Ha ditolak), artinya tidak ada pengaruh LDR terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR). Nilai tingkat signifikansi sebesar

0,002 yang berarti lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0,05 (lima

persen) atau sangat signifikan, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa LDR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

Dan dapat dilihat bahwa koefisien untuk variabel ini bernilai negatif,

yang artinya semakin tinggi LDR maka akan mengakibatkan

menurunnya CAR PT Bank Central Asia, Tbk.


54

4.2.3.2 Uji F-Statistik

Uji F-Statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian secara bersama-

sama terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan uji F-Statistik dapat

dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6
Hasil Uji F-Statistik (Uji Secara Simultan)

a
ANOVA

Model F Sig.
b
1 Regression 16.283 .000

Residual

Total

a. Dependent Variable: CAR


b. Predictors: (Constant), LDR, NIM, ROA, ROE
Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)

Dari tabel 4.6 dapat diketahui F-hitug sebesar 16,283 dengan nilai

tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000

< 0,05). Nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel (16,283 > 2,895)

membuktikan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Return On Asset

(ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia,

Tbk.
55

4.2.3.3 Analisis Koefisien Korelasi

Penelitian ini menggunakan koefisien korelasi bivariate/product

moment Pearson. Koefisien ini mengukur keeratan hubungan di antara

hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian

(bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel

mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi Pearson banyak

digunakan untuk mengukur korelasi data interval atau rasio. Hasil

perhitungan koefisien korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai

berikut:

Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations
X1 X2 X3 X4 Y

Pearson Correlation 1 .302 .295 .389 -.135


X1 Sig. (2-tailed) .152 .162 .060 .530
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .302 1 .222 .186 .138
X2 Sig. (2-tailed) .152 .297 .383 .520
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .295 .222 1 .251 .377
X3 Sig. (2-tailed) .162 .297 .237 .070
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .389 .186 .251 1 -.188
X4 Sig. (2-tailed) .060 .383 .237 .380
N 24 24 24 24 24

-.135 .138 .377 -.188 1


Pearson Correlation
Y Sig. (2-tailed) .530 .520 .070 .380

N 24 24 24 24 24
Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2014)
56

4.2.3.4 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar persentase sumbangan variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .880 .774 .727 .78562 1.414

a. Predictors: (Constant), LDR, NIM, ROA, ROE


b. Dependent Variable: CAR
Sumber : Data sekunder yang telah diolah

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai R2 (adjusted R square)

adalah 0,727. Jadi sumbangan variabel bebas yang terdiri dari Return On

Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan

Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai sumbangan pengaruh sebesar

72,7 persen sedangkan sisanya sebesar 27,3 persen dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil yang dapat

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai


57

referensi dalam penelitian ini. Perbandingan hasil penelitian sebelumnya

dengan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9
Perbandingan Penelitian Sebelumnya dengan Hasil Penelitian

No Peneliti Variabel Bebas Variabel Hasil Penelitian


Terikat
1 Shitawati ROA, ROE, CAR pada Semua variabel
(2006) BOPO, GWM, bank memiliki pengaruh
NIM dan LDR umum di terhadap CAR baik
Indonesia secara parsial maupun
simultan
2 Krisna ROI, ROE, CAR pada Secara parsial ROI,
(2008) BOPO, NIM, bank-bank LDR dan NPL
LDR dan NPL umum di mempengaruhi CAR,
Indonesia sedangkan ROE, BOPO
dan NIM tidak
signifikan
mempengaruhi CAR
3 Aulia F. ROA, NPF, CAR Secara parsial ROA,
Rahman DEP, FDR dan DEP dan FDR
(2013) BOPO mempunyai hubungan
positif signifikan
terhadap CAR,
sedangkan NPF dan
BOPO mempunyai
hubungan negative
signifikan terhadap
CAR
5 Mia ROA, ROE, CAR pada Secara simultan semua
Khairiah NIM dan LDR bank BCA variabel yang terdiri dari
(2014) ROA, ROE, NIM dan
LDR memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
CAR, sedangkan secara
parsial ROA tidak
memiliki pengaruh,ROE
dan LDR memiliki
pengaruh negatif
signifikan sedangkan
NIM memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
CAR.
58

Penjelasan dari Peneliti:

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap CAR

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil keputusan bahwa secara parsial

Return On Asset (ROA) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk. Hasil penelitian

ini sejalan dengan yang dilakukan sebelumnya oleh Shitawati (2006) dan

Krisna (2008) yang mengemukakan bahwa secara parsial ROA berpengaruh

terhadap CAR dan juga menurut Aulia (2013) ROA mempunyai hubungan

positif signifikan terhadap CAR.

2. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap CAR

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil keputusan bahwa secara parsial

Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk. Namun hasil

penelitian ini inkosisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Shitawati

(2006) dan Krisna (2008) yang mengatakan bahwa secara parsial Return On

Equity (ROE) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap CAR

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil keputusan bahwa secara parsial

Net Interest Margin (NIM) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap CAR PT Bank Central Asia, Tbk. Hasil penelitian ini inkonsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Krisna (2008) yang mengemukakan


59

bahwa secara parsial Net Interest Margin (NIM) tidak signifikan

mempengaruhi CAR.

4. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap CAR

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil keputusan bahwa secara parsial

Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

CAR PT Bank Central Asia, Tbk. Hasil penelitian ini inkonsisten dengan

penelitian yang dilakukan dengan Shitawati (2006) dan Krisna (2008) yang

menyebutkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap

CAR.

5. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin

(NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk.


BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan kesimpulan yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah:

1. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Return On Asset

(ROA) yang bernilai sebesar 1,674 berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central

Asia, Tbk pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per

triwulan.

2. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Return On Equity

(ROE) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk sebesar -4,312

pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan.

3. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Net Interest

Margin (NIM) yang bernilai sebesar 3,336 memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) PT

Bank Central Asia, Tbk pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun

2013 per triwulan.

4. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Loan to Deposit

Ratio (LDR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan sebesar -3,482

60
61

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk

pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 per triwulan.

5. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa semua variabel yang

terdiri dari; Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net

Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara

simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) PT Bank Central Asia, Tbk sebesar 16, 283

pada periode tahun 2008 sampai dengan 2013 per triwulan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini terbatas pada pengamatan periode yang relatif

pendek yaitu selama enam tahun, yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun

2013 per triwulan dengan data per triwulannya. Keterbatasan dalam

penelitian ini mencakup tentang pengetahuan akan model regresi yang

diketahui oleh peneliti sangat terbatas, pada penelitian ini menggunakan

model regresi berbentuk regresi linier, sedangkan terdapat banyak sekali

berbagai macam model regresi seperti binomial, polynomial,

autoregressive model dan model-model regresi lainnya yang mungkin

mendapatkan hasil yang lebih baik dalam penelitian sejenis. Dan pada

penelitian ini, peneliti hanya menggunakan empat variabel bebas, padahal

masih banyak variabel bebas yang bisa digunakan untuk diteliti pada

penelitian sejenis seperti; BOPO, NPL, NPA,DER dan masih banyak lagi.
62

5.3 Rekomendasi

Terkait dengan keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini,

maka saran peneliti untuk peneliti berikutnya, Bank BCA dan investor

adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti berikutnya agar memperpanjang periode waktu

penelitian serta menggunakan lebih banyak variabel yang

mempengaruhi CAR, sehingga dapat memberikan hasil

penelitian yang lebih akurat.

2. Bagi pihak manajemen Bank BCA diharapkan untuk selalu

menjaga tingkat kecukupan modalnya, dan meningkatkan

kemampuan pengelolaan asset agat tidak terjadi kerugian yang

dapat menurunkan NIM yang pada akhirnya akan menurunkan

CAR

3. Bagi para investor yang akan menanamkan modalnya agar

melihat tingkat kesehatan Bank BCA terlebih dahulu sebagai

tolak ukur untuk berinvestasi.


DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. (2005). Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan

Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuanga. Vol.7. No. 2

Dendawijaya, Lukman. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Ciawi:

Ghalia Indonesia

Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisi Atas Kritis Laporan Keuangan. Cetakan

ke-10. Jakarta: Rajawali Pers

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Hasibuan, Melayu S.P. (2008). Dasar-dasar Perbankan. Edisi Ketujuh. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Kasmir, DR. (2012). Analisis Laporan Keuangan.Cetakan ke-5. Jakarta: Rajawali

Pers

Koch, T., Scott. (2000). Bank Management. Orlando: Harcourt Inc

Krisna, Yansen. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Capital Adequacy

63
64

Ratio (studi pada bank-bank umum di Indonesia periode tahun 2003-

2006). Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Semarang.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/ 23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Terpublikasikan melalui website:

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=lampiran%20surat%20edaran

%20bank%20indonesia%20no.6%2F%2023%2Fdpnp%20tanggal%2031

%20mei%202004&source=web&cd=1&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A

%2F%2Farisbudi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F8487

%2Flamp_se-6-23-

dpnp.pdf&ei=CHCmTvOnDIzJrAeI8OzWDQ&usg=AFQjCNGbCvH_fL9

_wqb-ypgl5yj862vCHg

Laporan Keuangan per Kuartal Bank BCA sesuai dengan peraturan dari Bank

Indonesia. Dipublikasikan melalui website:

http://www.bca.co.id/id/about/hubungan-investor/laporan-finansial-per-

kuartal/laporan-finansial-per-kuartal.jsp

Laurence, A. Manullang. (2002). Analisis Pengaruh Rentabilitas Terhadap Rasio

Kecukupan Modal Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional. Media

Riset Bisnis dan Manajemen, Vol. 2, No.1, 2002, hal. 26-47

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. (2007). Kinerja Bank Devisa dan Bank

Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PESAT Vol. 2

Mahardian, Pandu S.T. (2008). Analisa Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM
65

dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Semarang: Tesis

Universitas Diponogoro

Rahman, F. Aulia .2013.Determinants of Capital Adequacy Ratio (CAR) In

Indonesian Islamic Commercial Banks. Global Review of Accounting and

Finance.Vol.4 No.1

Rivai, Veithzal dan Arifiandy Permata Veithzal. (2006). Credit Management

Handbook: Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis

Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rivai, Veithzal dkk. (2013). COMMERCIAL BANK MANAGEMENT, Manajemen

Perbankan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers

Riyadi, Selamet, DR. (2006). Banking Assets and Liability Management. Edisi

Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Santoso, Singgih. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Cetakan ke-2.

Jakarta: PT Gramedia.

Shitawati, Artin F. (2006). Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Capital Adequacy Ratio (Studi Empiris : Bank Umum di Indonesia periode

2001–2004). Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Semarang.

Siamat, Dahlan. (2002). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi 2. Jakarta: FEUI

Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Edisi Kelima. Jakarta: LP-FEUI.

Sinungan, Muchdarsyah. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta:

PT Bumi Aksara
66

Syofyan, Sofriza, (2002). Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan

di Indonesia. Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol.2, No3,

Desember,pp.194-219

Tarmidzi, Achmad dan Wilyanto Kartiko Kusumo. (2003). Analisis Rasio-rasio

Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan

Perbankan di Indonesia. Media Ekonomi dan Bisnis. Vol. XV 1 Juni FE

UNDIP, Semarang

Van, Horne. (2005). Accounting Economics. Translation. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Umum

http://lulumaulina.blogspot.com/2009/10/deregulasi-perbankan-indonesia.html

http://statistikian.blogspot.com/2012/08/korelasi.html

http://www.slideshare.net/wanaaliverpudlian/analisis-korelasi-dengan-spss
Lampiran 1
Data Variabel Penelitian

Periode ROA (%) ROE(%) NIM(%) LDR(%) CAR(%)


X1 X2 X3 X4 Y
2008 Q1 3,04 24,11 5,82 45,83 19,83
Q2 3,16 25,68 5,96 50,18 16,71
Q3 3,43 28,29 6,26 54,65 16,03
Q4 3,42 30,16 6,55 53,78 15,78
2009 Q1 3,34 30,6 6,97 51,15 17,38
Q2 3,37 30,81 6,71 48,58 16,49
Q3 3,39 31,82 6,42 47,79 16,26
Q4 3,4 31,8 6,40 50,27 15,33
2010 Q1 3,44 30,85 5,48 49,64 16,44
Q2 3,46 31,55 5,46 51,37 14,71
Q3 3,5 32,25 5,52 52,57 14,12
Q4 3,51 33,3 5,29 55,16 13,50
2011 Q1 3,05 26,19 5,42 54,44 14,79
Q2 3,62 30,83 5,63 55,87 13,92
Q3 3,75 32,64 5,70 58,27 13,50
Q4 3,82 33,54 5,68 61,67 12,75
2012 Q1 2,7 22,08 5,24 61,6 15,41
Q2 3,45 28,98 5,34 65,45 14,69
Q3 3,44 29,16 5,42 65,68 14,81
Q4 3,59 30,44 5,57 68,61 14,24
2013 Q1 3,03 21,72 5,90 71,1 16,59
Q2 3,42 24,51 5,95 73,2 16,01
Q3 3,66 26,61 6,04 73,85 15,84
Q4 3,84 28,15 6,18 75,35 15,66

67
Lampiran 2
Hasil Output SPSS ver 20.0

Regression

[DataSet0]

a
Variables Entered/Removed

Model Variables Variables Method


Entered Removed

LDR, NIM,
1 b
. Enter
ROA, ROE

a. Dependent Variable: CAR


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .880 .774 .727 .78562 1.414

a. Predictors: (Constant), LDR, NIM, ROA, ROE


b. Dependent Variable: CAR

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 21.048 3.129 6.726 .000

ROA 2.464 1.472 .435 1.674 .111 .176 5.675

1 ROE -.498 .116 -1.141 -4.312 .000 .170 5.888

NIM 1.226 .368 .393 3.336 .003 .857 1.167

LDR -.116 .033 -.704 -3.482 .002 .291 3.440

a. Dependent Variable: CAR

68
69

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 13.1920 18.3451 15.4496 1.32202 24


Residual -1.10839 1.48487 .00000 .71404 24
Std. Predicted Value -1.708 2.190 .000 1.000 24
Std. Residual -1.411 1.890 .000 .909 24

a. Dependent Variable: CAR

Charts
70

Correlations

Correlations

X1 X2 X3 X4 Y

Pearson Correlation 1 .302 .295 .389 -.135

X1 Sig. (2-tailed) .152 .162 .060 .530

N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .302 1 .222 .186 .138
X2 Sig. (2-tailed) .152 .297 .383 .520
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .295 .222 1 .251 .377
X3 Sig. (2-tailed) .162 .297 .237 .070
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation .389 .186 .251 1 -.188
X4 Sig. (2-tailed) .060 .383 .237 .380
N 24 24 24 24 24
Pearson Correlation -.135 .138 .377 -.188 1

Y Sig. (2-tailed) .530 .520 .070 .380


N 24 24 24 24 24
RIWAYAT HIDUP

Nama : Mia Khairiah


Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 21 Mei 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Tegal Parang Selatan IV no.2 RT 001/05
Kel.Tegal Parang Kec.Mampang Prapatan
Jakarta-Selatan 12790
Agama : Islam
Kontak : 083878912828 / miakhairunia@yahoo.co.id
Pendidikan
● SDN Tegal Parang 01 Pagi 1998-2004
● SMP La-Tansa Banten 2004-2007
● SMA La-Tansa Banten 2007-2010
● Perbanas Institute Jakarta 2010-sekarang
Pengalaman Organisasi
● Anggota OSAS SMA La-Tansa Banten Bidang Penerimaan Tamu
(2009-2010)
● Pengajar Pramuka SDN Tegal Parang 01 Pagi (2011-2012)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 12 September 2014


Penulis

Mia Khairiah

Anda mungkin juga menyukai