Anda di halaman 1dari 151

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO

DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RETURN ON ASSETS (ROA)


TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA
TAHUN 2017-2019
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Meraih Gelar


Sarjana Akuntansi ( S1 ) Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram

Oleh:
Rinike Watumlawar
161123349

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
2020

I
HALAMAN JUDUL

Nama Penyusun : Rinike Watumlawar

Nomor Induk Mahasiswa :161123349

Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH CAPITAL ADEQUACY

RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT

RATIO (LDR) DAN RETURN ON

ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PADA TAHUN 2017-2019.

Dosen Pembimbing : Wuku Astuti, SE, M.,Akt.,Akt.

Yogyakarta 12 Agustus 2020

Dosen Pembimbing.

Wuku Astuti, SE, M.Akt., Akt

II
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Berjudul
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT
RATIO (LDR) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2017-2019
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Rinike Watumlawar
161123349
Telah diperthan didepan Dosen Penguji
Pada tanggal: 31 Agustus 2020
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
TIM PENGUJI
Penguji Utama

Wuku Astuti, SE., M.Ak., Akt.

Penguji Pendamping 1 Penguji Pendamping 2

Hj. Yuliana Endah W.,SE,MM Drs. Syamsul Bakhri, MM

Mengetahui
Dekan

Drs. Supriyanta, M.M.

III
IV
HALAMAN MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapum juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam d’oa dan permohonan dengan

ucapan syukur. Damai sesejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan

memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”

(Filipi 4:67)

“Diberkatilah orang yang mengendalikan Tuhan, yang menaruh harapannya


pada Tuhan”

(Yermia 17:7)

Karena Masa Depan Sungguh Ada, Dan Harapanmu Tidak Akan Holang

(Amsal 23:18)

V
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rinike Watumlawar

NIM : 161123349

Perguruan tinggi : Universitas Widya Mataram

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Akuntansi

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan

judul, Pengaruh Capital Adequachy Ratio, Loan to Deposito Ratio (LDR), Return

on Assets (ROA) yang telah saya lakukan selama 4 bulan (bulan Mei sampai

dengan bulan Agustus tahun 2020) seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun terhadap bagian-bagian tertentu dalam penulisan hasil penelitian yang

saya kutip secara langsung atau tidak langsung dari hasil karya orang/pihak lain,

telah saya tuliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penulisan karya ilmiah.

VI
Apabila di kemudian hari ternyata dikemukakan seluruh atau sebagian

penulisan hasil penelitian ini terbukti bukan karya saya sendiri atau terdapat

indikasi adanya plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi moral, sanksi

administratif, serta dituntut ganti rugi dan/atau pidana sesuai ketentuan

perundang-undangan. Fakta integritas ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa

tekanan dari siapapun dan/atau pihak manapun.

Yogyakarta, 12 Agustus 2020

Rinike Watumlawar
(161123349)

VII
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

anugrah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu

persyaratan dalam mencapai Gelar Sarjana Akuntansi di Fakulta Ekonomi

Universitas Widya Mataram.

Adapun judul dari penulisan skripasi adalah:

“PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT

RATIO (LDR) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2017-2019”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masi jauh dari

kesempurnaan karena menyadari segaka keterbatasan yang ada. Untuk itu demi

sempurnanya skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsi

pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangu.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak sejak persiapan hingga tersusunnya skripsi ini. Oleha karena itu

pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis menghaturkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan baik

moral maupun spiritual terutama yang terhormat:

VIII
1. Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. Selaku Rektor

Universitas Widya Mataram.

2. Bapak Drs. Supriyanta, M.M. Selaku Dekan Universitas Widya

Mataram.

3. Ibu Nany Noor Kurniyati, SE, MM, M.Sc. Selaku Wakil Dekan I

Universitas Widya Mataram.

4. Ibu Yuliana Endah, SE, MM. Selaku Wakil Dekan II Universitas

Widya Mataram.

5. Ibu Wuku Astuti, SE, Akt. Selaku pembimbing skripsi yang

dengan sabar telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk,

bimbingan dan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

selama masa studi.

7. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Oktovianus Watumlawar dan

Ibu Sarah Masombe) yang telah memberikan kasih sayang,

nasehat, motivasi dan dukungan serta doa yang tiada henti kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

8. Untuk kedua saudarahku tersayang (Kakak Ivon dan Kakak Alvin)

yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga Laratmase (Kakak Eca, Usi Ria, Inces dan Marckey)

yang sudah mewakili sebagai orang tua penulis selama penulis

IX
menempuh kuliah di Universitas widya mataram selalu

memberikan nasehat, motivasi dan juga perhatian yang tulus

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

10. Keluarga Watumlawar dan juga Keluarga Masombe yang sudah

sangat membantu memberikan dukungan dan juga motivasi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

11. Adik Chaklin dan Joey yang selalu menemani dan menjadi

pendengar setia memberi dukungan serta motivasi kepada penulis

serta ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Kakak Roli dan Kakak Gilbert yang sudah membantu selama

proses penyelesaian skripsi ini.

13. Sahabat-sahabatku Lelya dan Mami Terima kasih telah setia

mendengar keluhan, curhatan, serta memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman baik selama perkuliahan Mykael, Micon, Dewanti,

Feby, kakak Yuni, Ahmad, Bang Fendi, Bang Tosep yang saling

memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi

ini banyak kenangan kita selama kuliah suka maupun duka yang

tidak akan dilupakan sampai saatnya kita akan mempunya

kehidupan masing-masing. Semoga kebaikan dan kesuksesa

menemani perjalanan kita ke depan.

15. Anak-anak kontrakan mancasan yang akan selalu dirindukan (Bang

Steven, Ulen, Adik Akas, Adik silvi, Adik Bito, Adik Nus, Adik

X
Aris, Zius, Reksi, Adik Mega, Adik Angel dan Juga Adik Virgin)

yang sudah memberikan semangat dan juga dukungan. Terima

kasih untuk kebersamaan ini.

16. Kepada pihah-pihak yang membantu yang tidak dapat penulis

menyebutkan satu per satu, terima kasih atas doa dan dukungan

kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

menjadi berkat bagi kita semua. Sebagai manusia biasa, tentunya penulis masih

memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis akan sangat senang jika menerima masukan dari para pembaca baik

berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan

penulisan-penulisan skripsi di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 12 Agustus 2020

Penulis

XI
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Capital

Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap harga

Saham Perusahaan Perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan sumber data sekunder berupa Laporan Keuangan. Objek penelitian ini

merupakan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

tahun 2017 sampai dengan 2019. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel akhir sebesar

52. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu statistik deskriptif,

uji normalitas, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dengan regresi linier

berganda. CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. LDR

secara Parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.

Sedangkan ROA secara Parsial berpengaruh positif secara signifikan terhadap

Harga Saham.

Kata kunci: CAR, LDR, ROA dan Harga Saham

XII
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Capital Adequacy Ratio, Loan to

Deposit Ratio, and Return on Assets on the stock prices of banking companies.

This research is a quantitative study with secondary data sources in the form of

financial statements. The object of this study is a banking company listed on the

Indonesia Stock Exchange from 2017 to 2019. The sampling technique in this

study used a purposive sampling method with a total sample 52. The analysis

techniques used in this study are descriptive statistics, normality tests, classic

assumptions tests, and hypothesis testing with multiple linear regression. CAR has

a positive and significant influence on stock prices. LDR partially has no

significant effect on stock prices. While ROA partially has a significant positive

effect on stock prices.

Keywords: CAR, LDR, ROA, and Stock Prices

XIII
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... I

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... III

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ IIII

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................V

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………..…...V

KATA PENGANTAR .......................................................................................VIII

RINGKASAN ....................................................................................................XIII

ABSTRACT…………...………………………………………………………XIII

DAFTAR ISI ..................................................................................................... XIV

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... XVIII

DAFTAR TABEL .......................................................................................... XVIII

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. XVIII

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1.Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................. 6

1.3.Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7

1.4 .Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7

1.5 .Sistematika Penulisan ...................................................................................... 8

BAB II .................................................................................................................. 10

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 10

XIV
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................................. 10

2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 12

2.3.Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 28

2.4.Hipotesis Penelitian........................................................................................ 28

BAB III ................................................................................................................. 29

PROFIL OBYEK PENELITIAN ...................................................................... 29

3.1 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk .................................................... 29

3.2. PT Bank Permata Tbk .................................................................................... 31

3.3. PT Bank Central Asia Tbk ............................................................................. 32

3.4. PT Bank Harda Internasional Tbk.................................................................. 33

3.5. PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) ................................................................. 35

3.6. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk .................................................................... 36

3.7. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk ................................................................ 38

3.8. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk ....................... 39

3.9. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ......................................... 40

3.10. PT. Bank Mandiri Tbk ................................................................................ 42

3.11. PT. CIMB Niaga Tbk .................................................................................. 42

3.12. PT. Bank BTPN Tbk .................................................................................... 43

3.13. PT. Bank Mega Tbk ..................................................................................... 44

3.14. PT. Bank OCBC NISP ................................................................................ 46

3.15. PT. Bank Ok Indonesia Tbk ......................................................................... 48

3.16. PT. Bank OF India Indonesia Tbk ............................................................... 50

3.17. PT. Bank Woori Saudara Indonesia Tbk ..................................................... 51

XV
BAB IV ................................................................................................................. 54

METODE PENELITIAN ................................................................................... 54

4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................ 54

4.2. Jenis Penelitian .............................................................................................. 54

4.3. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 54

4.4. Metode pengumpulan data ............................................................................ 55

4.5. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ................................................. 55

4.6. Metode Analisis Data .................................................................................... 57

4.7. Regresi Linier Berganda ............................................................................... 59

4.8. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 60

BAB V................................................................................................................... 62

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 62

BAB V1................................................................................................................. 72

PENUTUP ............................................................................................................ 72

6.1. Kesimpulan .................................................................................................... 72

6.2. Saran ............................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74

LAMPIRAN

XVI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran……...…………………………………………...26

XVII
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10

Table 2 Daftar Nama Perusahaan Perbankan ........................................................ 56

Table 3 Defini Operasional dan Skala Pengukuran .............................................. 56

Table 4 Hasil Uji Deskriptif .................................................................................. 63

Table 5. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 64

Table 6 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 65

Table 7 Hasil Uji Heteroskedistas ......................................................................... 66

Table 8 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 66

Table 9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Uji t) ................................................ 67

XVIII
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk…...77

Lampran 2 Laporan Keuangan PT. Bank Permata Tbk ........................................ 80

Lampran 3 Laporan Keuangan PT. Bank Central Asia Tbk ................................. 83

Lampiran 4 Laporan Keuangan PT. Bank Harda Internasional Tbk .................... 85

Lampiran 5 Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk ....................... 88

Lampiran 6 Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ....................... 90

Lampiran 7 Laporan Keuangan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk .................... 92

Lampiran 8 Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk ............................................................................................................ 96

Lampiran 9 Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

Tbk……………………………………………………………………………….99

Lampiran 10 Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk ................................. 102

Lampiran 11 Laporan Keuangan PT. CIMB Niaga Tbk ..................................... 105

Lampiran 12 Laporan Keuangan PT. Bank BTPN Tbk ...................................... 107

Lampiran 13 Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk ...................................... 111

Lampiran 14 Laporan Keuangan PT. Bank OCBC NISP ................................. 114

Lampiran 15 Laporan Keuangan PT. Bank Ok Indonesia Tbk ........................... 118

Lampiran 16 Laporan Keuangan PT. Bank OF India Indonesia Tbk ................. 121

Lampiran 17 Laporan Keuangan PT. Bank Woori Saudara Indonesia

Tbk..........124

Lampiran 18 Tabel Data Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan ................. 126

Lampiran 19 Tabel T…………………………………..…………………..........129

XIX
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat

utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi

perusahaan maupun institusi lain misalnya Pemerintah, dan sebagai sarana

bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi

berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait

lainnya. Salah satu tempat untuk berinvestasi adalah pasar modal. Pasar

modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan

pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal

Kasmir (2012: 184).

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang diperjual belikan

di pasar modal dalam bentuk modal sendiri. Bagi investor atau pemegang

saham, terdapat dua keuntungan (Return) yang diperoleh dengan membeli

atau memiliki saham yaitu Dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan

bagian langsung dari keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan

kepada pemegang saham, sedangkan Capital Gain (Loss) berasal dari

fluktuasi harga saham.

1
Harga saham yang terbentuk ditentukan oleh mekanisme pasar

yaitu penawaran dan permintaan yang berlangsung secara terus menerus

(continuously), oleh karena itu harga saham cenderung fluktuatif.

Penawaran dan permintaan pada perdagangan saham diasumsikan selalu

dilatarbelakangi oleh pertimbangan yang rasional dari para investor,

sehingga berbagai macam informasi yang akurat sangat dibutuhkan

investor sebagai bahan analisis dalam membuat keputusan investasi di

pasar modal.

Bank dikenal sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya

yaitu menghimpun dana dari Masyarakat, menyalurkan dana kepada

Masyarakat atau dengan kata lain bank sebagai Lembaga yang berperan

sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu perantara antara

pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

membutuhkan dana. Oleh karena itu bank harus dapat menjaga

kepercayaan Masyarakat dengan menjamin tingkat likuiditas juga

beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai profitabilitas yang

tinggi. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa sektor perbankan

mempunyai peran penting sebagai penggerak utama Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia.

Bank dapat diartikan sebagai suatu Lembaga Keuangan yang

menjual jasa. Jasa yang diberikan ke Masyarakat salah satunya yaitu

pelayanan keuangan. Pelayanan tersebut akan menunjukkan bagaimana

2
kinerja perusahaan perbankan. Kinerja perbankan sangat penting untuk

menjaga stabilitas Perekonomian Negara.

Kinerja dan kesehatan bank adalah faktor yang dilihat terlebih

dahulu oleh investor sebelum menginvestasikan dananya ke perusahaan

perbankan. Perusahaan perbankan yang memiliki kinerja dan kesehatan

bank yang baik diharapan akan semakin tinggi laba usahanya dan semakin

banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga

perusahaan tersebut akan dipercaya Masyarakat karena mempunyai

reputasi yang baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham.

Dan peningkatan harga saham merupakan hal yang diharapkan oleh para

investor. Oleh karena itu investor akan melihat sistem perbankan yang

sehat, kuat, dan efisien.

Untuk mengetahui kinerja perusahaan dapat menggunakan analisis

Laporan Keuangan. Analisis Laporan Keuangan meliputi penelaahan

kecenderungan mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan

kemajuan keuangan perusahaan. Jumingan (2014)

Analisis Laporan Keuangan pada perbankan bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesehatan bank. Penilaian tingkat kesehatan bank telah

diatur pada peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/pb/2014 tanggal 12

April 2014 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum

peraturan ini menyebutkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank

dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif atas

berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu

3
bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi atau kinerja bank biasa

disebut CAMEL yaitu: Permodalan (Capital), Kualitas aktiva (Asset

quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning), dan Likuditas

(Liquidity). Pada penelitian ini akan menggunakan tiga macan analisis CAMEL

yaitu rasio CAR (Capital Adequacy ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan

ROA (Return on Assets).

Dilihat dari faktor permodalan (CAR), semakin baik modal bank

yang digunakan untuk aktivitas oprasional bank akan mampu

meningkatkan pemberian kredit sehingga akan mengurangi tingkat risiko

bank. Peningkatan CAR sangat mempengaruhi kepercayaan dari

Masyarakat terhadap bank serta meningkatkan kepercayaan Masyarakat

sebagai pemilik dana di bank sehingga Masyarakat lebih memilih untuk

menyimpan dananya di bank, yang pada akhirnya bank akan memiliki

kecukupan dana untuk oprasionalalnya, seperti pemberian kredit kepada

Masyarakat sehingga bank akan memperoleh labah dari kenaikan

pendapatan bunga kredit. CAR mencerminkan kemampuan bank menutupi

penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian atas aktiva bank dengan

menggunakan modalnya sendiri.

CAR merupakan perbandingan dari modal dengan aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR). Besar CAR minimal setiap perbankan

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank for International

Settlements (BIS) adalah 8% (Taswan, 2010). Perusahaan perbankan yang

4
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah mencantumkan ATMR dalam

Laporan Keuangannya. (Darmawi, 2011)

Selanjutnya rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio

LDR (Loan to deposit ratio) semakin rendah LDR, maka semakin tinggi

tingkat likuditas bank sehingga apabil tingkat likuditas bank terlalu tinggi,

dapat berpotensi merugikan karena dana yang menganggur pada akhirnya

akan meningkatkan risiko keuangan bank. LDR (Loan to deposit ratio)

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan bank dalam

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. LDR merupakan rasio antara

kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga. “Jika rasio LDR

meningkat secara relatif banker kurang minat untuk memberikan pinjaman

atau investasi”. Darmawi (2011)

ROA digunakan sebagai ukuran kinerja suatu perusahaan

memanfaatkan aktiva perbankan, semakin tinggi nilai ROA maka

menunjukan kinerja perusahaan khususnya keuangan semakin baik. ROA

merupakan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva. Samsul(2015)

Rasio ROA sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh

dari pengguna aset dapat mencerminkan tngkat efisiensi suatu bank.

Semakin tinggi nilai ROA dapat menarik para pemodal untuk berinvestasi

di perusahaan tersebut. Oleh karena itu ROA merupakan rasio yang tepat

untuk mengukur efektifitas bank dalam memperoleh keuntungan dengan

yang dimilikinya.

5
Dalam penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian

antara beberapa peneliti mengenai pengaruh CAR, LDR, dan ROA

terhadap harga saham pada suatu perusahaan, sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh dari CAR

(Capital adequacy ratio), LDR (Loan to deposit ratio), ROA (Return on

asset) terhadap harga saham perusahaan perbankan. Alasan meneliti

perbankan adalah karena tingkat kinerja bank memiliki pengaruh yang

kuat pada tingkat Perekonomian di Indonesia dan Kesejatraan Masyarakat

dimasa yang mendatang.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN

RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah Loan to depoeit ratio (LDR) berpengaruh terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah Return on assets (ROA) berpengaruh terhadap harga saham

pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia ?

6
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh

terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek

Indonesia.

2. Untuk mengetahui Loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh terhadap

harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui Return on assets (ROA) berpengaruh terhadap

harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi

pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber bacaan atau referensi

yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-

pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

permasalahan ini dan menambah sumber pustaka yang telah ada.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi pihak manajemen bank yang dapat digunakan sebagai

masukan untuk meningkatkan kinerja keuangan bank dilihat

dari rasio keuangan yang baik dan menunjukkan prospek

bagus bagi bank dimasa yang akan datang.

7
b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi saham di Bursa Efek

Indonesia.

c. Bagi Penulis Penelitian ini dapat digunakan sebagai penerapan

disiplin ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan, serta dapat

menambah pengetahuan tentang Pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Loan to Deposite Ratio (LDR) dan terhadap

Return on Assets (ROA).

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah dan

tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Dalam bab ini

diuraikan latar belakang penelitian mengenai fenomena yang

melatarbelakangi penelitian. Selain itu juga diuraikan mengenai rumusan

permasalahan yang akan dijadikan dasar dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori berupa penjabaran teori-teori

dalam penelitian serta kerangka pemikiran berdasarkan keterkaitan setiap

variabel dan hipotesis.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang gambaran perusahaan yang akan diteliti.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan deskripsi bagaimana penelitian akan dilakukan. bab

ini akan berisikan variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber

8
data, metode pengumpulan data serta teknik analisis yang akan digunakan

dalam penelitian.

BAB V HASIL ANALISIS

Memperlihatkan metode-metode analisis yang dilakukan selama

penelitian serta hasil dari penelitian-penelitian tersebut.

BAB VI PENUTUP

Berisi uraian simpulan, dan saran. Bagian akhir, terdiri dari: daftar

pustaka dan lampiran-lampiran.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 1 Hasil Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Variabel Hasil
Penelti
1 Dian Pengaruh Dependen: Secara parsial CAR
Purnamasari, CAR, LDR Harga saham berpengaruh negatif dan
Elva Nuraina, dan ROA Independen; signifikan terhadap harga
Eli Astuti terhadap CAR, LDR, saham, LDR secara parsial tidak
(2017) Harga Saham ROA berpengaruh secara signifikan
Perusahaan terhadap harga saham,
Perbankan sedangkan ROA berpengaruh
positif secara signfikan terhadap
harga saham. Sedangkan secara
simultan CAR LDR dan ROA
berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan perbankan,
dengan niali signifikan sebesar
0,000
2 Sandro Pengaruh Dependen: CAR tidak berpengaruh
Heston Kinerja Harga signifikan secara parsial
Sambul, Sri Keuangan Saham terhadap harga saham, NPL
Murni, Jhon Perbankan Independen: tidak signifikan terhadap harga
R Tumiwa Terhadap CAR, NPL, saham. LDR berpengaruh
(2016) Harga Saham LDR, ROA signifikan terhadap harga saham
Yang sedangkan ROA berpengaruh
Ditawarkan positif secara parsial terhadap
Di Bursa saham pada kinerja keuangan 10
Efek bank dengan asset terbesar yang

10
Indonesia ditawarkan di Bursa Efek
(Studi Kasus Indonesia dengan tingkat
10 Bank signifikan 0.011 (< 0.05).
Dengan Asset
Terbesar)

3 Y.Sunyoto Pengaruh Dependen: CAR terhadap harga saham


dan Sam’ani CAR, NIM, Harga sebesar 0,016 <  = 0,05
(2014) ROA Saham sehingga signifikan. sedangkan
Terhadap Independen : angka thitung = 2,512 > ttabel 2,013.
harga saham CAR, NIM, Dengan demikian maka Ho
pada ROA ditolak dan H1 diterima yang
perbankan di berarti ada pengaruh CAR
BEI periode terhadap harga saham, NIM
2009-2012 terhadap harga saham sebesar
0,837 >  = 0,05 sehingga
signifikan. Sedangkan angka
tthitung = 0,207 < ttabel 2,013.
Dengan demikian maka Ho
diterima dan H2 ditolak yang
berarti tidak ada pengaruh net
interest margin (NIM) terhadap
harga saham, sedangkan ROA
terhadap harga saham sebesar
0,000 <  = 0,05 sehingga
signifikan. Sedangkan angka
thitung = 8,590 > ttabel 2,013.
Dengan demikian maka Ho
ditolak dan H3 diterima yang

11
berarti ada pengaruh ROA
terhadap harga saham pada
perbankan di BEI periode 2009-
2012.
4 Dahrul Aman Pengaruh Dependen: NPL, GCG, NIM, BOPO secara
Harahap dan NPL, LDR, Harga parsial terdapat pengaruh
Ade Isyana GCG, NIM, Saham signifikan antara terhadap harga
Hairunnisah ROA, ROE, Independen: saham, secara parsial, LDR,
(2017) CAR, BOPO NPL, LDR, ROA, ROE, CAR parsial
terhadap GCG, NIM, tedapat pengaruh tidak
Harga Saham ROA, signifikan terhadap harga
pada ROE, CAR, saham, sedangkan secara
Perusahaan BOPO simultan variabel–variabel
Perbankan independen NPL, LDR, GCG,
yang terdaftar NIM, ROA, ROE, CAR dan
di Bursa Efek BOPO berpengaruh signifikan
Indonesia terhadap harga saham
dari tahun perusahaan perbankan yang
2010 - 2014. terdaftar di BEI.

5 Rosdian Pengaruh Dependen: ROA, NPM, EPS secara parsial


Widiawati ROA, NPM, Harga saham berpengaru signifikan terhadap
Watung dan dan EPS Independen: harga saham dan secara bersama
Ventje Ilat terhadap ROA, NPN, atau simultan, ROA, NPM dan
harga saham EPS EPS berpengaruh signifikan
pada terhadap harga saham di Bursa
perusahaan Efek Indonesia periode 2011-
perbankan di 2015 dengan nilai yang didapat
Bursa Efek yaitu 0,000.
Indonesia
periode 2011-
2015

12
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Bank

Undang -undang Nomor 10 Tahun 1998 pengertian bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari Masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada Masyarakat dalam bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup Rakyat banyak.

Bank pada dasarnya merupakan perantara surplus spending unit (SSU)

dengan deficit spending unit (DSU) usaha pokok bank didasarkan atas

empat hal pokok, yaitu: 1). Denomination divisibility, artinya bank

menghimpun dana dari SSU yang masing-masing nilainya relatif kecil

tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan besar dengan demikian bank

dapat memenuhi permintaan DSU yang membutuhkan dana tersebut

dalam bentuk kredit, 2). Maturuty flexibility, artinya bank dalam

menghimpun dana menyelenggarakan bentuk-bentuk simpanan yang

bervariasi jangka waktu dan penarikannya, seperti deposito berjangka,

buku tabungan, 3). Liquidity transformation, artinya dana yang

disimpan oleh para penabung (SSU) kepada bank umumnya bersifat

likuid. karena itu, SSU dapat dengan mudah mencairkan sesuai dengan

bentuk tabungannya, 4). Risk diversification, artinya bank dalam

menyalurkan kredit kepada banyak pihak atau debitor dan sektor-sektor

Ekonomi yang beraneka macam sehingga resiko yang dihadapi bank

dengan cara menyebarkan kredit semakin kecil (Hasibuan 2009).

 Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya

13
1. Bank sentral, pada umumnya bank sentral adalah sebuah

instansi yang bertanggungjawab atas kebijakan moneter di

Wilayah Negara tersebut. Bank sentral berusaha untuk menjaga

stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan

sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank

sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Sebagai bank

sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini

mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang

terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang

negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh

tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang

tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan

moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di

Indonesia.

2. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah, yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. sifat jasa yang diberikan adalalah umum, dalam

arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu

pula dengan Wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh

Wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil

(Commercial Bank). Adapun tugas bank umum yaitu:

14
 Menghimpun dana dari Masyarakat dalam bentuk

simpanan.

 Menyalurkan dana kepada Masyarakat dalam bentuk

pinjaman.

 Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan

investasi.

 Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek

perjalanan, ATM, transfer uang antar bank, dan lain

sebagainya.

 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar

Negara/Internasional.

 Melayani penyimpanan barang berharga.

3. Bank Perkreditan Rakyat, Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR

dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan

perasuransian. Adapun tugas BPR yaitu:

 Menghimpun dana dari Masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

 Memberikan kredit.

15
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana

berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

 Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank

Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,

dan atau tabungan pada bank lain.

 Jenis-Jenis bank berdasarkan kepemilikannya

1. Bank milik Pemerintah, bank Pemerintah adalah bank yang

sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah

Indonesia. Contohnya Bank Mandiri, Bank Negara

Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara.

2. Bank milik Swasta Nasional, bank Swasta adalah bank

dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Swasta

Nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh Swasta,

pembagian keuntungannya juga untuk Swasta Nasional.

Bank Swasta dibedakan menjadi 2 yaitu bank Swasta

Nasional devisa dan bank Swasta Nasional nondevisa.

Contohnya Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi

Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa

Internasional, Bank Niaga, Bank Universal, Bank Mega.

3. Bank milik koperasi, bank milik koperasi adalah bank yang

kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang

berbadan hukum koperasi. Contohnya bank umum koperasi

Indonesia.

16
4. Bank milik campuran, bank campuran adalah bank yang

kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dan

pihak Swasta Nasional. Saham bank ini sebagian besar

dimiliki oleh Warga Negara Indonesia. Contohnya Bank

ANZ Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Agris, Bank

BNP Paribas Indonesia, Bank Capital Indonesia, Bank

Chinatrust Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank Mizuho

Indonesia, Bank Rabobank International Indonesia, Bank

Resona Perdania, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank

Windu Kentjana International.

5. Bank milik asing, bank jenis ini merupakan cabang dari

bank yang ada di luar Negeri, baik milik Swasta asing atau

Pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak Luar

Negeri. Contohnya Bank of America, Bangkok Bank, Bank

of China, Citibank, Deutsche Bank, HSBC, JP Morgan

Chase, Standar Chartered, The Bank of Tokyo-Mitsubishi

UFJ.

 Jenis-Jenis bank dilihat dari statusnya

1. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan

transaksi ke Luar Negeri atau yang berhubungan dengan

mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk

menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

2. Bank non-devisa adalah bank yang belum mempunyai izin

untuk melakukan kegiatan transaksi layaknya bank devisa.

17
Jadi, bank non-devisa hanya melakukan kegiatan transaksi

hanya dalam batas-batas Wilayah Negara yang terbatas.

2.2.2 Laporan Keuangan Bank

Pengertian Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI) dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian Laporan

Keuangan (2012 : 2) adalah Laporan Keuangan merupakan bagian dari

proses Pelaporan Keuangan, Laporan Keuangan yang lengkap,

biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan

Posisi Keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya,

sebagai Laporan arus kas, atau Laporan arus dana), catatan dan laporan

lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

Laporan Keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan 4 tersebut. Misalnya informasi keuangan

segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh

perubahan harga. Laporan Keuangan bank menunjukan kondisi

keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca

bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan

kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan Kinerja

Manajemen bank selama satu periode (Kasmir 2008: 239)

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2012: 2), dinyatakan

bahwa tujuan Laporan Keuangan untuk tujuan umum adalah

memberikan informasi tentang Laporan Keuangan, Kinerja dan Arus

Kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

18
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

Ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban (Stewardship)

manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercaya

kepada mereka.

Sedangkan tujuan Laporan Keuangan bank yaitu (Kasmir 2008: 240)

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aset dan jenis-

jenis aset yang dimiliki.

2. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan

jenis-jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka

panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-

jenis modal pada waktu tertentu.

4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari

jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan

bank tersebut.

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang

dikeluarkan dalam periode tertentu.

6. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

dalam aset, kewajiban dan modal suatu bank.

7. Memberikan informasi tentang Kinerja Manajemen dalam suatu

periode dari hasil Laporan Keuangan yang disajikan.

Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan

berbagai manfaat kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak

mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap Laporan

19
Keuangan yang diberikan oleh bank. Adapun pihak-pihak yang

memiliki kepentingan terhadap Laporan Keuangan bank menurut

Kasmir (2008: 242) adalah sebagai berikut:

1. Pemegang saham, untuk melihat kemajuan perusahaan dalam

menciptakan laba dan pengembangan usaha bank tersebut.

2. Pemerintah, untuk mengetahui kemajuan dan kepatuhan bank

dalam melaksanakan kebijakan moneter dan pengembangan sektor-

sektor industri tertentu.

3. Manajemen, untuk menilai kinerja manajemen bank dalam

mencapai terget-target yang telah ditetapkan. kemudian juga untuk

menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang

dimilikinya.

4. Karyawan, untuk mengetahui kondisi keuangan bank, sehingga

karyawan juga merasa perlu mengharapkan peningkatan

kesejahteraan apabila bank mengalami keuntungan dan sebaliknya.

5. Masyarakat, merupakan suatu jaminan terhadap dananya yang

disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari Laporan Keuangan

yang ada dengan melihat angka-angka yang ada di Laporan

Keuangan dimana dapat mengetahui kondisi bank yang

bersangkutan.

Seperti Lembaga lainnya, bank juga memiliki beberapa jenis

Laporan Keuangan yang disajikan sesuai dengan SAK. Jenis-jenis

Laporan Keuangan Bank menurut Kasmir (2008: 243) adalah sebagai

berikut:

20
1. Neraca, merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan

bank pada tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksudkan

adalah posisi aset (harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu

bank. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada

tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

2. Laporan komitmen dan kontinjensi, merupakan suatu ikatan atau

kontrak yang berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara

sepihak (Irrevocable) dan harus dilaksanakan apabila persyaratan

yang disepakati bersama dipenuhi. Contoh Laporan Komitmen

adalah komitmen kredit, komitmen penjualan atau pembelian aset

bank dengan syarat repurchase agreement (Repo), sedangkan

laporan kontinjensi merupakan tagihan atau kewajiban bank yang

kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya satu

atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Penyajian Laporan

Komitmen dan kontinjensi disajikan sendiri tanpa pos lama.

3. Laporan Laba Rugi, merupakan Laporan Keuangan bank yang

menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas, merupakan laporan yang menunjukan semua

aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank baik yang berpengaruh

langsung maupun tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas

harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan laporan yang berisi

catatan tersendiri mengenai posisi devisa netto menurut jenis mata

uang dan aktivitas lainnya.

21
6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi, merupakan

laporan dari seluruh cabang- cabang bank yang bersangkutan baik

yang ada di dalam negeri maupun yang di luar negeri. Sedangkan

laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan

dengan anak perusahaannya.

2.2.3 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio adalah suatu rasio yang menunjukkan

sampai sejauh mana kemampuan permodalan suatu bank untuk mampu

menyerap risiko kegagalan kredit yang mungkin terjadi sehingga

semakin tinggi angka rasio ini, maka menunjukkan bank tersebut

semakin sehat begitu juga dengan sebaliknya (Muljono 2009).

Sementara menurut peraturan Bank Indonesia, CAR (Capital

adequancy ratio) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar

jumlah seluruh aset bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,

surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri

disamping memperoleh dana-dana dari sumber - sumber diluar bank.

Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah

minimal 8%, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah 8% berarti

bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin timbul

dari kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8%

menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable.

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau

memperbaiki posisi modal minimum bank (CAR) adalah dengan:

22
1. Memperkecil komitmen pinjaman yang tidak dipergunakan.

2. Pinjaman yang diberikan lebih dibatasi dan diseleksi sehingga

risiko semakin berkurang.

3. Fasilitas bank quarantee yang hanya memperoleh hasil pendapatan

berupa posisi yang relatif kecil namun dengan risiko yang sama

besarnya dengan pinjaman yang ada sebaiknya dibatasi.

4. Komitmen Letter of credit (L/C) bagi bank devisa yang belum

benar-benar memperoleh kepastian dalam penggunaannya atau

tidak dapat dimanfaatkan secara efisien sebaiknya juga dibatasi.

5. Penyertaan yang mempunyai risiko 100% perlu ditinjau kembali

apakah bermanfaat atau tidak.

6. Posisi aset-aset tetap dan inventaris diusahakan agar tidak

berlebihan dan jangan hanya sekedar memenuhi kelayakan.

7. Menambah atau memperbaiki posisi modal dengan cara setoran

tunai, go public, dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari

pemegang saham.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, modal bank terdiri atas

modal inti dan modal pelengkap sedangkan ATMR dihitung

berdasarkan nilai masing-masing pos aset pada neraca dikalikan bobot

risikonya masing-masing. Semakin tinggi CAR semakin baik kondisi

sebuah bank. Ketentuan Bank for International Settlements (BIS) yang

sejalan dengan deregulasi. Bank Indonesia mewajibkan setiap bank

umum mewajibkan CAR minimum bagi bank-bank umum di Indonesia

adalah 8% (Dendawijaya, 2006).

23
2.2.4 Loan deposit ratio (LDR)

Loan Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara jumlah seluruh jumlah

kreditr yang diberikan bank dengan dana yang ditrimah oleh bank

(Dendawijaya 2005:116). Loan deposit ratio adalah perbandingan antara

total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang

dapat dihimpun oleh bank. Loan deposit ratio digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan bank guna membayar semua dana Masyarakat

Serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah

didistribusikan ke Masyarakat, dengan kata lain seberapa jauh pemberian

kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk

segera memenuhi permintaan doposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan bank untuk memberikan kredit.

2.2.5 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh dan mengelola profitabilitas efisiensi bisnis bank

secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan bahwa

tingkatan profitabilitas bank lebih baik atau lebih sehat (Mahrinasari,

2003: 22). Sementara itu menurut Bank Indonesia, ROA adalah rasio

24
keuntungan sebelum pajak terhadap total aset selama periode tertentu.

Rasio ini bisa digunakan untuk mengukur kesehatan bank.

Rasio ini sangat penting, mengingat bahwa keuntungan yang

dihasilkan oleh sebuah aset mungkin merefleksikan tingkat efisiensi bisnis

sebuah bank. Dalam framework penilaian kesehatan bank, Bank Sentral

akan memberi nilai maksimum 100 (sehat), jika bank memiliki ROA lebih

besar dari 1,5% (Hasibuan, 2009). Semakin besar ROA sebuah bank,

semakin tinggi tingkat profit yang dihasilkan oleh bank. Dan semakin baik

posisi bank dalam penggunaan aset (Kurnia, 2012: 45). ROA dipilih

sebagai indikator pengukur risiko likuiditas perbankan karena ROA adalah

ukuran akuntansi bank yang paling komprehensif. ROA sebagai indikator

efisiensi bank dan ukuran kemampuan bank untuk mendapatkan

sewa/keuntungan dari seluruh operasinya (Goudreau, 2012: 5). Menurut

surat edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,

formula perhitungan ROA adalah:

2.2.6 Harga Saham

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu

tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan

penawaran pasar. Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya

(Hartono, 2008: 69). Oleh karena itu, investor harus mampu

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-

25
faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari

internal maupun eksternal.

Adapun faktor internal, antara lain laba perusahaan, pertumbuhan

aset tahunan, likuiditas, nilai kekayaan total dan penjualan. Sementara itu,

faktor eksternalnya yaitu kebijakan pemerintah dan dampaknya,

pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, rumor dan

sentimen pasar dan penggabungan usaha (Business Combination). Harga

sebuah saham sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran,

harga suatu saham cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan

permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran.

Terdapat 2 macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan

harga saham (Jogiyanto, 2007: 109) yaitu:

1. Analisis Teknikal (Technical analysis), yaitu menentukan harga

saham dengan menggunakan data pasar dari saham misalnya harga

saham, volume transaksi saham dan indeks pasar.

2. Analisis Fundamental (Fundamental analysis) atau Analisis

Perusahaan (Company Analysis), yaitu menentukan harga saham

dengan menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari

keuangan perusahaan misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan,

pertumbuhan dan prospek perusahaan dan kondisi industri

perusahaan.

26
2.3. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

CAR (X1)
H1

LDR (X2) H2 Harga Saham (Y)

H3
ROA (X3)

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Keterangan:

X1= Variabel Independen Capital adequacy ratio

X2= Variabel Independen Loan to deposit ratio

X3= Variabel Independen Return on assets

Y = Variabel Dependen Harga saham

27
2.4. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai

berikut:

H1: CAR berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2: LDR berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3: ROA berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

28
BAB III

PROFIL OBYEK PENELITIAN

3.1. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

a. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk didirikan oleh dana

pensiun perkebunan (Dapenbun) pada tanggal 27 September 1989, bank

AGRO mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan

sektor Agribisnis Indonesia. Sebagai bank yang berfokus pada pembiayaan

agribisnis, sejak berdiri hingga saat ini, portofolio kredit bank AGRO

sebagian besar (Antara 60% – 75%) disalurkan di sektor agribisnis, baik

On Farm Maupun Off Farm. Bank AGRO yang didirikan dengan akta

notaris Rd. Soekarsono, S.H., di Jakarta No. 27 tanggal 27 September

1989 memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan pada tanggal 11

Desember 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8

Februari 1990.

Pada tahun 2003, bank agro menjadi perusahaan publik berdasarkan

persetujuan Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003

sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga Tbk dan pada

tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya,

sedangkan pada tahun 2007, saham bank AGRO dengan kode AGRO

sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, bank

29
AGRO meningkatkan statusnya menjadi bank umum devisa berdasarkan

surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/Kep.GBI/2006

tertanggal 8 Mei 2006. Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan

ditandatanganinya akta akuisisi saham PT Bank Agroniaga Tbk antara

Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Dapenbun di Jakarta, bank BRI

secara resmi menjadi pemegang saham pengendali pada PT Bank

Agroniaga Tbk. Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama

bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, bank

AGRO berganti nama menjadi BRI AGRO (“BRI AGRO”, atau

selanjutnya akan disebut sebagai “Perseroan”).

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi bank dengan layanan terbaik dan focus disektor

agribisnis

Misi:

 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik pada semua usaha

kecil dan menengah (UKM) terutama sector agrobisnis untuk

menunjang Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan tetap

mepertahankan Kelestarian Lingkungan.

 Memenuhi kebutuhan layanan perbankan yang berkualitas

didukung oleh pengguna Informasi Teknologi yang handal dan

Sumber Daya Manusia yang professional serta berintegritas

tinggi dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.

(Good Corporate Governance).

 Memberikan manfaat yang optimal bagi para stakeholder.

30
3.2. PT Bank Permata Tbk

a. Sejarah PT Bank Permata Tbk

PT Bank Permata Tbk (“PermataBank/Perseroan/Bank”) didirikan

dengan Nama PT Bank Persatuan Dagang Indonesia di Indonesia dengan

akta pendirian nomor 228 tanggal 17 Desember 1954 yang dibuat di

hadapan Eliza Pondaag, Notaris di Jakarta, serta disahkan sebagai badan

hukum oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia) pada tanggal 4 Januari 1955.

Memperoleh izin usaha bank umum berdasarkan surat keputusan Menteri

Keuangan Nomor 19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957 dan izin untuk

menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan

Dewan Moneter Bank Indonesia Nomor Sekr/D.M./97 tanggal 8 Mei

1956.

Tahun 2002 merupakan tonggak penting dalam sejarah permata

bank. Dengan pengawasan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional

(BPPN), PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank

Artamedia, dan PT Bank Patriot menggabungkan diri ke dalam PT Bank

Bali Tbk dan selanjutnya berganti nama dari PT Bank Bali Tbk menjadi

PT Bank Permata Tbk berdasarkan akta berita acara rapat umum

31
pemegang saham luar biasa nomor 45 tanggal 27 September 2002, dibuat

di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., Notaris di Jakarta.

b. Visi dan Misi

Dalam perjalanannya untuk tumbuh dan berkembang, Permata Bank

memilik visi “Menjadi bank pilihan dengan terus membina kemitraan dan

menciptakan nilai bermakna bagi stakeholder”. Dan misi berperan aktif

sebagai mitra di bidang keuangan dan agen pembangunan yang efisien

bagi Nasabah dan Masyarakat, memberikan layanan keuangan menyeluruh

secara sederhana, cepat, andal dan inovatif berkomitmen, dan untuk

memberikan pengalaman unggul bagi pemangku kepentingan dan

membangun nilai positif bagi pemegang saham.

3.3. PT Bank Central Asia Tbk

a. Sejarah PT Bank Central Asia Tbk

BCA mulai Beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat

di Jakarta. Efektif pada 2 September 1975, Nama Bank diubah menjadi PT

Bank Central Asia (BCA) BCA memperkuat jaringan layanan cabang.

Pada tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank M BCA. Pada tahun

1998 BCA menjadi Bank Take Over (BTO) dan disertakan dalam program

Rekapitalisasi dan Restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Suatu Institusi Pemerintahan.

Pada Januari 2014, BCA menyelesaikan pembelian saham PT

Central Santoso Finance (CS Finance) suatu perusahaan yang bergerak di

bidang pembiayaan sepeda motor, sehingga kepemilikan saham BCA

32
terhadap CS Finance efektif meningkat dari 25% menjadi 70%. Di

samping itu, BCA memperoleh izin untuk memberikan layanan asuransi

jiwa melalui PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life). Selama Juli 2016 sampai

dengan Maret 2017, BCA turut berpartisipasi dalam menyukseskan

program Tax Amnesty dengan menjalankan perannya sebagai bank

perseps.

b. Visi dan Misi

Visi: Bank pilihan utama andalan Masyarakat yang berperan sebagai

Pilar Penting Perekonomian Indonesia.

Misi:

 Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian

pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan

perorangan.

 Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan

layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan

optimal bagi nasabah.

 Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders BCA.

3.4. PT Bank Harda Internasional Tbk

a. Sejarah PT Bank Harda Internasional Tbk

Bank BHI berdiri di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1993

berdasarkan Akte No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 notaris Ny.

Poerbaningsih Adi Warsito. Pada awalnya didirikan dengan Nama Bank

33
Arta Griya yang kemudian berubah menjadi Bank Harda Griya

berdasarkan Akte Notaris No. 181 tanggal 16 Januari 1993 masih dengan

notaris yang sama. Kantor Pusat Bank BHI pertama kali beroperasi di Jl.

Pinangsia III No. 27, dan mulai beroperasi tanggal 10 Oktober 1994

setelah mendapat ijin operasional sebagai Bank Umum pada tanggal 8

September 1994 dengan Nama Bank Harda Griya sesuai surat keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 455/KMK.017/1994. Pada

bulan Agustus 1995, Kantor Pusat Bank BHI berpindah lokasi ke Grand

Boutique Centre Blok B No. 3-4, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Utara

14430. Dengan semangat pertumbuhan Bank BHI terus berkembang

sehingga Kantor Pusat Bank BHI pindah ke lokasi yang lebih luas yaitu

Gedung ASEAN Tower lantai 3 di Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta

Pusat 10710. Kantor Pusat Operasional di Asean Tower lantai 1 di alamat

yang sama setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat

No. 9/1163/DPIP/Prz tanggal 21 Nopember 2007.

b. Visi dan Misi

Visi:

Menjadikan Bank BHI sebagai bank yang dikenal, terpercaya dan

berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, Sumber Daya

Manusia yang kompeten dan memiliki integritas tinggi serta

memanfaatkan teknologi informasi secara optimal

Misi:

34
Mewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampu berkembang

secara berkesinambungan serta memberi manfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan.

3.5. PT. Bank Negara Indonesia (Tbk)

a. Sejarah PT. Bank Negara Indoneisa

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (Selanjutnya

disebut “BNI” atau “Bank”) pada awalnya didirikan di Indonesia

sebagai Bank sentral dengan Nama “Bank Negara Indonesia”

berdasarkan peraturan Pemerintah pengganti UU No. 2 tahun 1946

tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan UU No. 17 tahun 1968,

BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan

statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya, peran

BNI sebagai bank yang diberi mandat untuk memperbaiki Ekonomi

Rakyat dan berpartisipasi dalam Pembangunan Nasional dikukuhkan

oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946.

BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

1996. Untuk memperkuat struktur keuangan dan daya saingnya di

tengah Industri Perbankan Nasional, BNI melakukan sejumlah aksi

korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun

1999, divestasi saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran

umum saham terbatas di tahun 2010.

35
b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan

dan kinerja.

Misi:

 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah

kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.

 Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

 Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat

kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada

lingkungan dan komunitas.

 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola

perusahaan yang baik.

3.6. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

a. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah

oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16, Desember 1895. Pada

periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemeritah No. 1

tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank

Pemerintah pertama di Repoblik Indonesia. Dalam masa perang

mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat

berhenti untuk sementara waktu dan mulai aktif Kembali setelah

36
perjanjian renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank

Rakyat Indonesia Serikat.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan UUD Perbankan No.7 tahun 1992

dan peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah

menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat ini masih 100% di

tangan Pemerintah RI. Pada tahun 2003 Pemerintah Indonesia

memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehinga menjadi

perusahan publik dengan Nama Resmi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk, yang masih digunakan sampai saat ini.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi the most valuable bank di Asia Tenggara

dan home to the best talent.

Misi:

 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan

mengutamakan pelayanan kepada segmen mikro, kecil, dan

menengah untuk menunjang peningkatan Ekonomi Masyarakat.

 Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah

melalui Sumber Daya Manusia yang profesional dan memiliki

budaya berbasis kinerja (performance-driven culture),

Teknologi Informasi yang handal dan future ready, dan

jaringan kerja konvensional maupun digital yang produktif

dengan menerapkan prinsip operational dan risk management

excellence.

37
 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan

memperhatikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik

good corporate governance yang sangat baik.

3.7. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

a. Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

PT. Bank Danamon Indonesia yang Berdiri Sejak 1956, Per 31

Desember 2019 mengelola aset sebesar Rp194 triliun bersama anak

perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira

Finance). Dalam hal kepemilikan saham, 94,1% saham Bank Danamon

dimiliki oleh MUFG Bank, LTD. dan 5,9% dimiliki oleh publik.

Bank Danamon didukung oleh 960 jaringan kantor cabang

konvensional, unit syariah dan kantor cabang anak perusahaannya serta

lebih dari 60.000 jaringan ATM Danamon, ATM Bersama, PRIMA dan

ALTO yang tersebar di 34 Provinsi. Selain Jaringan Fisik, Layanan

Danamon juga dapat diakses melalui Danamon Online Banking, aplikasi

D-Bank, D-Card, Serta SMS Banking.

b. Visi dan Misi

Visi: Kita peduli dan membantu jutaan orang untuk mencapai

kesejahtraan. Danamon berkeyakinan bahwa keberadaannya

adalah untuk mewujudkan kepeduliannya kepada Nasabah,

Karyawan, Serta Masyarakat luas dan membantu kesemuanya

38
itu bertumbuh kembang mencapai kesejahteraan yang lebih

baik.

Misi:

 Danamon berupaya untuk mewujudkan visinya melalui tiga

misinya, yaitu: Danamon bertekad untuk menjadi “Lembaga

Keuangan Terkemuka di Indonesia” yang keberadaannya

diperhitungkan.

 Danamon berkeyakinan bahwa kekuatannya dalam

intermediasi keuangan dalam perekonomian menjadikannya

katalis bagi penciptaan kesejahteraan dan kemakmuran.

 Untuk mengoptimalkan perannya dalam perekonomian,

merupakan keharusan bagi Danamon untuk mempunyai

reputasi yang baik dan memimpin di antara lembaga-lembaga

keuangan lainnya.

3.8. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

a. Sejarah PT. Bank Pembangunana Daerah Jawa Barat dan Banten

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Jabar

Banten / Bank BJB) (BJBR) didirikan pada tanggal 08 April 1999.

Bank BJB sebelumnya merupakan sebuah perusahaan milik Belanda

di Indonesia yang dinasionalisasi pada tahun 1960 yaitu N.V. Denis

(De Eerste Nederlandsche Indische Shareholding) dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 20 Mei 1961. Berdasarkan

anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan.

39
BJBR adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang

perbankan. Selain kegiatan perbankan, BJBR juga membantu

Pemerintah Provinsi, Kota/Kabupaten Se-Jawa Barat dan Banten

dalam membina Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Institusi Jasa

Keuangan lainnya milik Pemerintah Provinsi, Kota/Kabupaten Se-

Jawa Barat dan Banten yang sebagian sahamnya dimiliki oleh

BJBR, atau BJBR sama sekali tidak memiliki saham namun

diminta untuk membantu pembinaan BPR.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.

Misi:

 Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah.

 Melaksanakan penyimpanan uang daerah.

 Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3.9. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

a. Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (“Bank Jatim”)

didirikan dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Djawa Timur

pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan akta yang dibuat oleh Notaris

Anwar Mahajudin, No. 91 Tanggal 17 Agustus 1961. Dengan adanya

UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok bank pembangunan

daerah, yang mengharuskan Bank Pembangunan Daerah didirikan

dengan peraturan Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah

40
tingkat I Jawa Timur mengeluarkan Peraturan Daerah No. 2 tahun

1976. Atas dasar peraturan daerah tersebut, Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Djawa Timur diubah menjadi Bank

Pembangunan Daerah Jawa Timur.

Peraturan Pemerintah Daerah tersebut disahkan oleh Menteri

Dalam Negeri dalam surat keputusan No. Pem.10/5/26-18 tanggal 31

Januari 1977 dan diumumkan dalam Lembaran Daerah Propinsi

Daerah tingkat I Jawa Timur Tahun 1977 Seri C No. I/c tanggal 1

Februari 1977. Peraturan daerah tersebut mengalami beberapa kali

perubahan, dan yang terakhir diubah dengan peraturan daerah No. 11

tahun 1996, tanggal 30 Desember 1996 yang disahkan oleh Menteri

dalam Negeri dengan surat keputusan No. 584.35-280 tanggal 21 April

1997. Dengan pengesahan peraturan daerah No. 1 tahun 1999 oleh

DPRD Propinsi Jawa Timur tanggal 20 Maret 1999, dan oleh Menteri

dalam Negeri dengan surat keputusan No. 584.35-317 tanggal 14 April

1999, maka bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

diubah dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas.

a. Visi dan Misi

Visi: Menjadi "BPD No. 1" di Indonesia.

Misi:

 Akselerasi kinerja dan transformasi bisnis yang sehat menuju

digital bank dengan SDM yang berdaya saing tinggi.

 Memberikan kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur.

 Menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.

41
3.10. PT. Bank Mandiri Tbk

a. Sejarah PT. Bank Mandiri Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian

dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat Bank

Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank

Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur

menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut

memiliki peran yang tak terpisahkan dalam Pembangunan

Perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri

meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam Dunia Perbankan dan Perekonomian Indonesia.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi partner finansial pilihan utama anda.

Misi: Menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan

simple yang menjadi bagian hidup nasabah.

3.11. PT. CIMB Niaga Tbk

a. Sejarah PT. CIMB Niaga Tbk

CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama

Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada

membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan.

Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk

dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga

membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan

42
menjadi bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan

perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal

luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern.

Kepemimpinan bank dalam penerapan teknologi terkini semakin

dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan

nasabahnya layanan perbankan online.

Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun

1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan

tonggak bersejarah bagi bank dengan meningkatkan akses pendanaan

yang lebih luas. langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan

jaringan bank di seluruh pelosok negeri.

b. Visi dan Misi

Visi: To Be the Leading ASEAN Company

Misi: To Provide Universal Banking Services in Indonesia As A High-

Performing, Institutionalized and Integrated Company Located in

ASEAN and Key Markets Beyond, and To Champion the Acceleration

of ASEAN Integration and The Region’s Links to the Rest of the World.

3.12. PT. Bank BTPN Tbk

a. Sejarah PT. Bank BTPN Tbk

Pada awal 2019, bank melakukan penggabungan usaha (Merger)

dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“SMBCI”). Merger

tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Februari 2019. Hal ini

43
merupakan lanjutan atas perjanjian penggabungan usaha antara bank

dengan SMBCI berdasarkan akta risalah rapat umum pemegang

saham luar biasa No. 09 tanggal 05 Oktober 2018 yang dibuat oleh

Ashoya Ratam, S.H., M. Kn, Notaris di Jakarta Selatan. SMBCI

bertindak sebagai bank yang menggabungkan diri dan bank bertindak

sebagai bank penerima penggabungan. Selanjutnya setelah terjadi

penggabungan usaha antara bank dan SMBCI, hingga kemudian bank

berganti nama sehingga menjadi PT Bank BTPN Tbk.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi bank plihan utama di Indonesia, yang dapat

memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang,

terutama dengan dukungan teknologi digital.

Misi: Menawarkan solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke

berbagai segmen ritel, mikro, UKM dan korporat bisnis di

Indonesia, serta untuk Bangsa dan Negara Indonesia Secara

keseluruhan; memberikan kesempatan berharga bagi

pertumbuhan profesional karyawan bank BTPN; menciptakan

nilai yang signifikan dan berkesinambungan bagi stakeholder

termasuk Masyarakat Indonesia; memanfaatkan inovasi

teknologi sebagai pembeda utama untuk memberikan kualitas

dan pengalaman terbaik dikelasnya kepada nasabah dan mitra

bank BTPN.

3.13. PT. Bank Mega Tbk

44
a. Sejarah PT. Bank Mega Tbk

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank

Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di

Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT.

Mega Bank dan melakukan relokasi kantor pusat ke Jakarta.

Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996

diambil alih oleh para Group (PT. Para Global Investindo dan PT.

Para Rekan Investama) sebuah holding company milik Pengusaha

Nasional - Chairul Tanjung. Selanjutnya para group berubah nama

menjadi CT Corpora.

Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan

Juni 1997 melakukan perubahan logo bank mega berupa tulisan

huruf M warna biru kuning dengan tujuan bahwa sebagai Lembaga

Keuangan Kepercayaan Masyarakat, akan lebih mudah dikenal

melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000

dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank

Mega. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada

tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public

Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian

sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah

namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi Kebanggaan Bangsa.

45
Misi: Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan

nasabah melalui layanan perbankan inovatif dan sinergi

dengan didukung oleh ekosistem yang terintegrasi, Sumber

Daya Manusia yang profesional serta kemampuan kinerja

organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi

bagi seluruh pemangku kepentingan (Stakeholder).

3.14. PT. Bank OCBC NISP

a. Sejarah PT. Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP (sebelumnya dikenal dengan nama bank NISP)

atau selanjutnya disebut sebagai “Bank”, merupakan bank tertua

keempat di Indonesia yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di

Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito

Bank.

Keberadaan Bank OCBC NISP di Industri Perbankan Indonesia

selama lebih dari 78 tahun tidak lepas dari sosok Karmaka Surjaudaja

dan Lelarati Lukman.

Karmaka Surjaudaja mulai mengelola bank pada tahun 1963 dengan

jabatan Direktur Operasional. Di tengah kondisi Indonesia yang

sedang bergejolak saat itu, bank tumbuh dengan sehat dan berhasil

melalui beberapa krisis, salah satunya sanering pada tahun 1965.

46
Sejak awal pendirian, bank dijalankan dengan mengedepankan

prinsip kehati-hatian dan fokus untuk melayani segmen usaha kecil

dan menengah (UKM). Pada tahun 1967, bank menaikkan status

operasionalnya dari Bank Tabungan Menjadi Bank Komersial.

Peningkatan status tersebut didukung atas keberhasilan perusahaan

yang terus bertumbuh di tengah kondisi kekacauan ekonomi dan

politik yang kurang kondusif pada tahun itu. Sejalan dengan

perkembangan yang dicapai, bank kemudian dinaikkan statusnya

menjadi Bank Devisa pada tahun1990.

Dalam rangka mengantisipasi pasar yang makin terbuka dan

persaingan serta memperkuat struktur permodalan, bank mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada

tahun 1994. Pencatatan saham ini menjadikan bank sebagai perusahaan

terbuka.

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi bank pilihan dengan standar dunia yang diakui

kepeduliannya dan terpercaya.

Misi: Bank OCBC NISP berusaha dan bekerja sebagai warga korporat

yang bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara

berkelanjutan dengan cara:

 Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan

yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakat

yang dinamik dengan hasil terbaik.

47
 Membina jaringan kerjasama yang saling menguntungkan

dan dilandasi rasa saling percaya.

 Menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan

profesionalisme dan mendoreng pembaharun oganisasional

dengan semangat kekeluargaan.

 Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal,

peduli dan hati-hati (prudent).

3.15. PT. Bank Ok Indonesia Tbk

a. Sejarah PT. Bank Ok Indonesia Tbk

Perseroan pertama kali didirikan dengan Nama PT Liman

International Bank pada tahun 1990 berdasarkan akta pendirian No. 99

tanggal 15 Agustus 1990. Izin operasi sebagai bank umum ditetapkan

melalui Surat Bank Indonesia tertanggal 21 November 1991. Pada

tanggal 8 November 2012 dilakukan perubahan Nama menjadi PT

Bank Dinar Indonesia. Perubahan Nama ini diputuskan melalui rapat

umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan telah mendapat

persetujuan dari Bank Indonesia serta Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia. Sejak 11 Juli 2014 saham

perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode

saham DNAR sehingga nama perseroan saat itu menjadi PT Bank

48
Dinar Indonesia Tbk (Bank Dinar). Pada tanggal 25 Oktober 2018

Bank Dinar Resmi Diakuisisi oleh APRO Financial Co., Ltd (APRO)

sebuah Institusi Keuangan besar yang berasal dari Korea Selatan.

Transaksi akuisisi dilakukan melalui pembelian 77,38% saham Bank

Dinar.

Pada tanggal 08 Juli 2019 Bank Dinar melakukan penggabungan

usaha dengan PT Bank Oke Indonesia (Bank Oke) yang juga dimiliki

oleh APRO sebesar 99%. Bank Oke sendiri sebelumnya bernama Bank

Andara yang didirikan pada tahun 1980 dengan Nama Maskapai Andil

Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin

sebagai Bank Umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT

Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang

berada di Bali.

Tepatnya di bulan Mei 2017, APRO melakukan pembelian saham

dari pemegang saham yang lain sehingga kepemilikannya menjadi

99%. Pada bulan Agustus 2017, Nama Bank Andara Resmi berubah

menjadi Bank Oke Indonesia dan telah disetujui oleh Otoritas Jasa

Keuangan RI. Dalam penggabungan tersebut, Bank Oke merupakan

bank yang menggabungkan diri sedangkan Bank Dinar merupakan

bank yang menerima penggabungan (Surviving Bank), dan sejak 26

Agustus 2019 perseroan melakukan perubahan nama dari PT Bank

Dinar Indonesia Tbk menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk.

b. Visi dan Misi

49
Visi: Untuk menjadi bank terbaik dalam memprioritaskan pelayanan

prima.

Misi: Untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan serta

memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan layanan

terbaik.

3.16. PT. Bank OF India Indonesia Tbk

a. Sejarah PT. Bank OF India Indonesia Tbk

Keberadaan PT Bank India Indonesia, Tbk yang sebelumnya dikenal

sebagai bank pasar swadesi didirikan pada tahun 1968 di Surabaya.

Pada tahun 1984, kepemilikan bank diambil alih oleh keluarga chugani

yang tumbuh dan mengembangkan bank, dan pada tanggal 2

September 1989, Bank Pasar Swadesi meningkatkan status mereka dan

secara resmi menjadi bank umum yang beroperasi dengan nama Bank

Swadesi.

Pada tahun 1990, Bank Swadesi Merger (Merger) dengan PT Bank

Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi yang berbasis di Surakarta

memungkinkan bank untuk membuka Kantor Cabang di Jakarta. Pada

tahun 1992 Bank Swadesi memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk

beroperasi sebagai money charger.

Untuk mencapai visi, misi dan sekaligus memperkuat posisinya di

Industri Perbankan Nasional, Bank Swadesi menganggap perlu untuk

membangun aliansi strategis dengan mengundang investor yang sehat.

Upaya itu dilakukan dengan menandatangani akta akuisisi antara

50
pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India

sejalan dengan akuisisi saham amunisi 235,6 juta saham, yang

mewakili 76% dari total saham Bank Swadesi pada 22 Juni 2007.

Untuk selanjutnya, Bank Of India secara resmi menjadi pemegang

saham mayoritas dan menjadi pemegang saham pengendali Bank

Swadesi. Dengan akuisisi ini, pada tahun 2011 Bank Swadesi

mengubah nama menjadi PT. Bank Of India Indonesia, Tbk.

b. Visi dan Misi

Visi: Untuk menjadi bank yang sehat dan progresif dengan standar

internasional dan memenuhi persyaratan perbankan dalam dan

luar negeri dari pelanggan kami.

Misi: Untuk memberikan layanan pelanggan pada prinsip-prinsip

prudential banking dan good corporate governance untuk

meningkatkan nilai bagi stakeholder kami.

3.17. PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

a. Sejarah PT. Bank Woori Saudara Indonesia Tbk

PT Bank Woori Saudara 1906, Tbk pertama kali didirikan pada

tahun 1906 dengan nam Vereeniging Himpoenan Soedara oleh para

saudagar batik dan kulit di Bandung dan sekitarnya, dengan tujuan

utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara simpan pinjam.

Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa 3 (Tiga) orang kaum saudagar

saat itu, H. Basoeni, H. Damiri dan H. Bajoeri yang berkeinginan

mengadakan satu perkumpulan kaum saudagar. Dengan adanya

51
persamaan tujuan, H. Basoeni dan kawan-kawan mencari beberapa

saudagar lainnya, sampai terkumpul 10 (sepuluh) orang saudagar.

PT Bank Woori Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta No.

66 tertanggal 28 Januari 2014, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH,

Notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahannya telah diterima

dan dicatat dalam database sistem administrasi Badan Hukum

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-08988 tertanggal 6 Maret

2014.

Seiring dengan perkembangan bisnis bank, pada tahun 2007 bank

mendapatkan izin sebagai kustodian berdasarkan surat keputusan

ketua Bapepam-LK No. Kep-01/BL/Kstd/2007 tertanggal 12

September 2007. Pada tahun 2008, bank mulai beroperasi sebagai

bank umum devisa berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur

Bank Indonesia No. 10/2/KEP.Dpg/2008 tertanggal 22 Februari 2008.

Pada tahun 2009, bank mendapatkan penunjukan sebagai bank

persepsi/devisa persepsi berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia No. S-621II MK .5/2009, tanggal 14

Oktober 2009. Pada tahun 2015 perubahan nama dari PT Bank

Himpunan Saudara 1906, Tbk (Bank Saudara) menjadi PT Bank

Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk (Bank Woori Saudara).

b. Visi dan Misi

Visi: Menjadi bank yang kompetitif dan sehat.

52
Misi: Memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan melalui

3 pilar:

 Diversfikasi portofolio bisnis.

 Memperkaya pelayanan pelanggan dan pengembangan bisnis

yang baru.

 Menciptakan manajemen yang efektif dan meningkatka

kepabilitas Sumber Daya Manusia

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini penelitian kuantitatif dilakukan di perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

4.2. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang melandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

53
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono 2017).

4.3. Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah perusahaan perbankan

yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bank yang masih beroperasi pada tahun 2017-2019 (Tidak dibekukan

atau dilikuidasi oleh Pemerintah).

3. Tersedia data Laporan Keuangan tahun 2017-2019 secara lengkap, yang

telah diaudit dan dipublikasikan.

Dari kriteria di atas hanya ada 17 perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria dan terdapat 51 pengamatan.

Tabel 2 Nama sampel Perusahaan Perbankan


NO Kode Bank Nama Bank

1 AGRO PT Bank Rakyat Argoniaga Tbk

2 BLNI PT Bank Permata Tbk

3 BBCA PT Bank Centra Asia Tbk

4 BBHI PT Bank Harda Internasional Tbk

5 BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk

6 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia

54
7 BDMN PT Bank Danamon Indonesia Tbk

8 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk

9 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

10 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

11 BNGA PT CIMB Niaga Tbk

12 BTPN PT Bank BTPN Tbk

13 MEGA PT Bank Mega Tbk

14 NISP PT Bank OCBC NISP Tbk

15 DNAR PT Bank Oke Indonesia Tbk

16 BSWD Bank of Indi Indonesia Tbk

17 SDRA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

4.4. Metode pengumpulan data

Jenis data yang dipakai adalah data sekunder yang berupa data

Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yaitu www.idx.co.id dan menggunakan SPSS 25.

4.5. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel Independen

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan bank dalam mengantisipasi aktiva tertimbang menurut

55
resiko (ATMR) dengan modal sendiri yang dimiliki oleh bank.

Capital adequacy ratio dapat diukur dengan rumus (Taswan

2010:164):

b. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Merupakan rasio yang menggambarkan likuditas suatu bank. LDR

menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali dana

pihak ketiga yang ditarik sewaktu-waktu. Loan to Deposit Ratio dapat

dirumuskan sebagai berikut (Kasmir 2008:226):

c. Return on Assets (ROA)

Return on Assets merupakan rasio yang menunjukan hasil atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on assets

dapat dirumuskan sebagai berikut (Kuncoro dan Suhardjono

2011:504):

Variabel Dependen

56
Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu

tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan

penawaran pasar. Harga saham selalu mengalami perubahan setiap

harinya (Hartono, 2008: 69).

Tabel 3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel Skala Pengukuran

1 CAR Rasio

2 LDR Rasio

3 ROA Rasio

Harga
4 Rupiah
saham Harga saham penutupan

4.6. Metode Analisis Data

4.6.1. Deskriptif statistik

Pengujian dilakukan dengan cara statistik deskriptif, yaitu statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi

57
(Sugiyono, 2011). Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai mean, nilai

maksimum, minimum dan standar deviasi.

4.6.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui normalitas data penelitian. Terdapat

beberapa Cara untuk mendeteksi apakah terdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan melihat Hasil Uji kolmogorov Smirnov (K-S).

- Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data residual berdistribusi

normal.

- Jika nilai signifikasi < 0,05 maka data residual berdistribusi tidak

normal.

2. Uji Multikolineritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar-variabel independen. Multikolinearitas

dapat juga dilihat dari nilai tolerance (TOL) dan metode VIF (Variance

Inflation Factor). Nilai TOL berkebalikan dengan VIF. TOL adalah

besarnya variasi dari satu variabel independen yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF menjelaskan derajat

suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan nilai VIF yang

tinggi (karena VIF = 1/TOL). Nilai Cut Off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai TOL 10 (Ghozali,

2006).

- Jika nilai tolerance <0,10 maka tidak terjadi multikolineritas.

58
- Melihat nilai VIF >10 maka tidak terjadi multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dengan uji glejser bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang

baik maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan

keputusan pada uji heteroskedastisitas adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan Nilai

Signifikansi lebih besar dari 0,05. Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai

thitung lebih besar dari ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

- Jika nilai signifikansi >0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

- Jika nilai signifikansi <0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

korelasi atau hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t

(periode tahun sekarang) dengan kesalahan pengganggu pada periode t-

1 (periode tahun sebelumnya) pada model regresi linier (Ghozali,

2016:107). Ada beberapa cara untuk mengetahui ada tidaknya

autokorelasi. Salah satunya yaitu Run Test. Run Test adalah bagian dari

statistik Non Parametrik yang bisa dipakai untuk menguji apakah

diantara variabel residual terdapat korelasi yang tinggi. Run Test ini

juga dipakai untuk mengetahui apakah data residual terjadi secara

59
random atau tidak. Apabila tidak terdapat hubungan korelasi maka

menunjukkan bahwa residual tersebut adalah random atau acak.

- Apabila asymp. Sig (2-tailed) ≥ 0,05 maka dapat dikatakan

tidak terjadi autokorelasi.

- Apabila asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka dikatakan terjadi

autokorelasi.

4.7. Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda yaitu menguji pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap satu variabel dependen. Untuk mengetahui

bentuk hubungan yang disebabkan oleh 3 variabel independent (X1, X2,

X3) terhadap variabel dependent (Y), maka digunakan metode analisa

regresi berganda. Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah

regresiyang dihasilkan adalah baikuntuk mengestimasikan nilai variabel

dependen. (Ghozali (2011: 13)

Model regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Keterangan:

Y = Harga saham

α= Konstanta atau nilai Y, apabila X1 = X2 = X3 0

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

X1 = Capital Adequ acy Ratio (CAR)

X2= Loan to Deposit Ratio (LDR)

X3= Return on Assets (ROA)

€ = Error term

60
4.8. Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:97).

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika nilai signifikan < 0,05 dan thitung > t-tabel, maka Ho

ditolak yang berarti variabel yang diuji berpengaruh pada

variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan > 0,05 dan thitung < t-tabel, maka Ho

tidak ditolak yang berarti variabel yang diuji tidak

berpengaruh pada variabel dependen.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

61
5.1.1. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang meliputi Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To

Deposit Ratio ( LDR), Return on Assets (ROA), dan harga saham

dari Laporan Keuangan yang diambil dari Website resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang di akses melalui www.idx.co.id. Populasi

penelitian meliputi 43 dan sampel 17 Perusahaan Perbankan yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Hasil perhitungan

statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Tabel 3

menunjukkan statistik deskripstif dalam penelitian ini.

62
Tabel 4. Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics
Mini- Maksi- Std.
N Range mum mum Sum Mean Deviation Variance Skewness Kurtosis

Std. Std. Std.


Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Statistic Error Statistic Error

Ln_X1 51 2.17 1.66 3.83 156.41 3.0669 .05065 .36171 .131 -1.888 .333 8.320 .656
Ln_X2 51 1.06 4.03 5.09 230.26 4.5150 .02669 .19059 .036 .421 .333 2.074 .656
Ln_X3 51 2.86 -1.43 1.43 30.96 .6070 .10183 .72721 .529 -1.345 .333 1.050 .656
Ln_Y 51 5.69 4.73 10.42 380.27 7.4563 .19227 1.37308 1.885 .024 .333 -.480 .656
Valid N
51
(listwise)

Sumber: data yang diolah 2020

1. Hasil pengujian deskriptif statistik tabel 3 di atas, jumlah sampel (N) 51

data sampel perusahaan perbankan, dari sampel perusahaan yang pertama

variabel CAR mempunyai nilai minimum adalah 1,66 dan nilai maksimum

3,83. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan maksimum yaitu

sebesar 2,17 dan nilai sum merupakan penjumlahan dari variabel CAR

dari 51 sampel perusahaan perbankan yaitu sebesar 156,41. Rata-rata

variabel CAR dari 51 sampel perusahaan atau mean sebesar 3,0669

dengan standar devisa 0,36171.

2. Variabel LDR mempunyai nilai minimum adalah 4,03 dan nilai

maksimum 5,09. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan

maksimum yaitu sebesar 1,06 dan nilai sum merupakan penjumlahan dari

variabel LDR dari 51 sampel perusahaan perbankan yaitu sebesar 20,36.

Rata-rata variabel LDR dari 51 sampel perusahaan atau mean sebesar

4,5150 dengan standar devisa 1,9059.

63
3. Variabel ROA mempunyai nilai minimum adalah -1,43 dan nilai

maksimum 1,43. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan

maxsimum yaitu sebesar 2,86 dan nilai sum merupakan penjumlahan dari

variabel ROA dari 51 sampel perusahaan perbankan yaitu sebesar 30,96.

Rata-rata variabel LDR dari 51 sampel perusahaan atau mean sebesar

0,6070 dengan standar deviasi 0,72721.

5.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tabel 5. Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 51
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.04477492
Most Extreme Differences Absolute .123
Positive .079
Negative -.123
Test Statistic .123
Asymp. Sig. (2-tailed) .054c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: data yang diolah 2020

Hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov pada variabel CAR,

LDR, dan ROA menunjukkan bahwa nilai asymp. Sig (2-tailed) >

0,054. Hal itu menunjukkan bahwa hipotesis nol diterima dan berarti

secara keseluruhan variabel berdistribusi normal.

64
2. Uji Multikolineritas

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.269 4.404 1.650 .106
Ln_X1 .420 .435 .111 .967 .339 .939 1.065
Ln_X2 -.401 .852 -.056 -.470 .640 .881 1.135
Ln_X3 1.165 .217 .617 5.380 .000 .936 1.068
a. Dependent Variable: Ln_Y

Sumber: data yang diolah 2020

Dari hasil uji multikolinieritas dapat dinyatakan tidak terjadi

multikolineritas antara variabel independen karena nilai tolerance lebih

dari 0,10 yaitu 0,939 untuk variabel Capital Adequacy Ratio (X1), 0,881

untuk variabel Loan to Deposit Ratio (X2), 0,936 untuk variabel return on

assets (X3). Dapat dilihat juga dari nilai VIF lebih kecil dari 10 yaitu

1,065 untuk variabel Capital Adequacy Ratio (X1), 1,135 untuk variable

Loan to Deposit Ratio (X2), 1.068 untuk variabel Return on Assets

sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada multikoleniaritas.

65
3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .770 2.724 .283 .779
Ln_X1 .466 .269 .246 1.731 .090
Ln_X2 -.331 .527 -.092 -.628 .533
Ln_X3 .129 .134 .138 .967 .339
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber: data yang diolah 2020

Hasil uji heteroskedastisitas (Glejzer) menunjukkan nilai

signifikansi pada CAR sebesar 0,090, LDR sebesar 0,533, ROA sebesar

0,339. Dari hasil tersebut berarti semua variabel mempunyai nilai

signifikansi lebih dari 0,05 sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value .07768
Cases < Test Value 25
Cases >= Test Value 26
Total Cases 51
Number of Runs 17
Z -2.686
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
a. Median

Sumber: data yang diolah 2020

Penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansinya yaitu

sebesar 0,007. Nilai tersebut diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05.

66
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi

autokorelasi.

5.1.3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji t)

Tabel 9. Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Uji T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 7.269 4.404 1.650 .106
Ln_X1 .420 .435 .111 .967 .339
Ln_X2 -.401 .852 -.056 -.470 .640
Ln_X3 1.165 .217 .617 5.380 .000
a. Dependent Variable: Ln_Y

Sumber: Data yang diolah 2020

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pengaruh variabel-

variabel bebas terhadap Harga Saham dapat ditentukan dengan persamaan

berikut:

Y = 7,269 + 0,420 - 0,401 + 1,165

Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Hasil uji regresi menunjukkan nilai signifikan CAR sebesar 0,339 >

0,05 dan thitung < ttabel sebesar 0,967< 2,007, sehingga dapat disimpulkan

CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil uji regresi

menunjukan nilai signifikan LDR sebesar 0,640 > 0,05 dan thitung < ttabel

sebesar – 0,470 < 2,007, sehingga dapat disimpulkan LDR tidak

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan. Hasil tersebut

menunjukkan semakin tinggi atau rendah nilai LDR tidak akan

berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil uji regresi

67
menunjukkan nilai signifikan untuk variabel ROA sebesar 0,00 < 0,05 dan

thitung > ttabel sebesar 5,380 > 2,007, sehingga dapat disimpulkan ROA

beerpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham perusahaan

perbankan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai ROA

akan berpengaruh terhadap kenaikan harga saham perusahaan perbankan.

5.1.4. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikan sebesar

0,339 > 0,05 dan nilai thitung 0,967 < ttabel 2,007 maka hipotesis ditolak karena

hasil uji menunjukan CAR tidak signifikan terhadap harga saham. Pengujian

hipotesis pertama (H1) menunjukan bahwa CAR tidak terbukti berpengaruh

signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2017-2019. Tetapi penelitian ini tidak didukung penelitian

dari Purnamasari dkk (2017), yaitu secara parsial CAR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Harga Saham.

Kondisi bank dengan modal yang cukup dapat membiayai produk jasa

yang dikeluarkan. Jumlah CAR yang besar relevan modal yang besar dan aktiva

berisiko rendah yang artinya dengan CAR yang tinggi, maka risiko dalam

berinvestasi rendah. Sehingga akan mendorong para investor untuk berinvestasi

pada perusahaan perbankan tersebut. Semakin tinggi CAR maka semakin tinggi

harga saham karena bank yang mempunyai CAR yang tinggi berarti bank

tersebut mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan

cukup untuk menanggung risiko apabila bank tersebut dilikuidasi.

68
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikan sebesar

0,640 > 0,05 dan nilai thitung -470 < ttabel 2,007, sehingga LDR tidak berpengaruh

secara parsial terhadap harga saham. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis kedua

(H2) ditolak. Pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukan bahwa LDR tidak

terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2017-2019.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh

Purnamasari dkk (2017) yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio secara

Parsial tidak berpengaruh secara Signifikan terhadap Harga Saham. Akan tetapi

penelitian ini tidak didukung penelitian yang dilakukan oleh Sandro Heston

Sambul, Sri Murni, Jhon R Tumiwa (2016) Variabel Loan to Deposit Ratio

berpengaruh Signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini akan berdampak pada

berkurangnya permintaan terhadap saham perusahaan artinya dengan

peningkatan LDR berpengaruh terhadap penurunan harga saham, semakin tinggi

LDR memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuditas bank yang

bersangkutan yang berakibat terhadap penurunan harga saham. Sehingga

mengurangi kepercayaan investor untuk berinvestasi terhadap bank tersebut.

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikan sebesar

0,00 < 0,05 dan nilai thitung 5,380 > ttabel 2,007. Berarti bahwa ROA berpengaruh

secara parsial terhadap harga saham. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis ketiga

(H3) diterima. Pengujian hipotesis kedua (H3) menunjukan bahwa ROA terbukti

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2017-2019.

69
ROA semakin tinggi, berarti kinerja perusahaan dalam mengelola

modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham akan semakin

baik. Perusahaan akan menggunakan modal dari para pemegang saham secara

efektif dan efisien untuk memperoleh laba.

70
BAB V1
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh

variabel Capital Adequacy Rati, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Assets

terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2017-2019. Diperoleh kesimpulan bahwa secara parsial Capital

Adequacy Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Loan

to Deposit Ratio secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham. Sedangkan Return on Assets secara parsial berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

6.2. Saran

Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran untuk

penelitain-penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor maupun calon investor

Sebelum membuat keputusan berinvestasi, investor maupun calon investor

selain melihat kondisi perolehan laba juga memperhatikan perolehan

modal perususahaan.

2. Bagi pihak perbankan

Perusahaan perbankan sebaiknya dapat mengendalikan permodalan yang

ada, sehingga mampu menyediakan dana untuk mengatasi kemungkinan

resiko yang terjadi. Selain itu perusahaan perlu mengendalikan ROA agar

71
tidak mengalami penurunan artinya ada dua kemungkinan yang

menyebabkan ROA mengalami penurunan yaitu faktor internal, terjadinya

penurunan kinerja dari perusahaan tersebut dan yang kedua faktor

eksternal penyebab ROA mengalami penurunan bisa dipengaruhi oleh

perekonomian dan juga kebijakan dari pemerintahan yang tidak suportif,

nilai tukar rupiah melemah dan juga terjadinya inflasi dan sebagainya

sehingga biasanya sulit dikendalikan oleh perusahaan tersebut, Dengan

melakukan pengendalian terhadap penggunaan aset yang dimiliki

perusahaan perbankan, maka perusahaan dapat menghasilkan laba yang

maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat berdampak positif terhadap

harga saham perbankan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Supaya menggunakan periode pengamatan lebih lama dan terbaru

sehingga jumlah sampel lebih banyak dan menambah variabel independen

seperti Net Profit Margin (NPM), Dept to Equity (DER), Earning Per

Share (EPS) dll, selain yang digunakan dalam penelitian ini.

72
DAFTAR PUSTAKA

Bank Agroniaga.(2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari


www.briagro.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/AGRO_Annual%20Report%202019.pdf

Bank BTPN (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.btpn.com:
file:///D:/FILE%20INE/BTPN_Annual%20Report_2019.pdf

Bank CIMB Niaga (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.cimbniaga.co.id.

Bank Central Asia. (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.bca.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BBCA_Annual%20Report%202019.pdf

Bank Danamon.(2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari


www.danamon.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BDMN_Annual%20Report_2019_REVISI.pdf

Bank Harda Internasional. (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.kbhi.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BBHI_Annual%20Report_2019.pdf

Bank Mandiri (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.bankmandiri.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BMRI_Annual%20Report%202019.pdf

Bank Mega (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.bankmega.com:
file:///D:/FILE%20INE/MEGA_Annual%20Report_2019_IND_Revisi.pdf

Bank Negara Indoneisa (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.bni.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BBNI_Annual%20Report%202019.pdf

Bank OK Indoneisa. (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.okbank.co.id:

73
https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_A
ctions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual
%20Report//2019/DNAR/DNAR_Annual%20Report_2019_revisi.pdf

Bank OCBC NISP.(2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
www.ocbcnisp.com:
file:///D:/FILE%20INE/NISP_Annual%20Report%202019.pdf

Bank OF India Indonesia (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 13, 2020, dari
www.boiindonesia.co.[d:
file:///D:/FILE%20INE/BSWD_Annual%20Report_2019.pdf

Bank Pembangunan Daerah Jawa Baeat dan Banten. (2019). Laporan Tahunan.
Dipetik Juni 10, 2020, dari www.bankbjb.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BJBR_Annual%20Report%202019.pdf

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur. (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni
10,2020,daribankjatim.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/BJTM_Annual%20Report_2019.pdf

Bank Permata Indoneisa (2019). Laporan Tahunan. Retrieved Juni 13, 2020,
fromwww.permatabank.com:
file:///D:/FILE%20INE/BNLI_Annual%20Report_2019-REVISI.pdf

Bank Rakyat Indonesia. (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10, 2020, dari
bri.co.id: file:///D:/FILE%20INE/BBRI_Annual%20Report%202019.pdf

Bank Woori Saudarah Indoneisa (2019). Laporan Tahunan. Dipetik Juni 10,
2020,dariwww.bankwoorisaudara.co.id:
file:///D:/FILE%20INE/AR%202019%20Bank%20Woori%20Saudara.pdf

Darmawi. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dendawijaya. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Elvienne, R., & Apriweni, P. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan


Ukkuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi Kap Sebagai
Pemoderasi. 8(021), 125–147.

Ghozali. (2006). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Edisi


ke 4. Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

74
Hartono, J. (2008). Teoro Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Edidi
kelima BPFE.

Hasibuan. (2009). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harahap, D. A., & Hairunnisah, A. I. (2017). Pengaruh NPL, LDR, GCG, NIM,
ROA, ROE, CAR, BOPO Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010-2014.
Jurnal Dimensi, 6(1), 22–40.
https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/522

Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunjoro. (2011). Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasinya . Yogyakarta:


BPFE.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT Raja Gravindo.

Mandagie, Y., Saerang, I., & Polii, P. (2014). Rasio Keuangan Pengaruhnya
Terhadap Harga Saham Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Go
Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 2(2), 993–1004. https://doi.org/10.35794/emba.v2i2.4468

Purnamasari, D., Nuraina, E., & Astuti, E. (2017). Pengaruh Capital adequacy
ratio , loan to deposit ratio dan Return On Asset Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan. Journal Akuntansi, 5(1), 264–277.
Prosiding.unipma.ac.id/index.php/FIPA/article/view/289

Samsul. (2015). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sambul, S. (2016). Pengaruh Kinerja Keuangan Perbankan Terhadap Harga


Saham Yang Di Tawarkan Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus 10 Bank
Dengan Aset Terbesar). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2), 407–417.

Setyarini, A. (2020). P- ISSN : 2550-0171 ( Studi Pada Bank Pembangunan


Daerah Di Indonesia Periode 2015-2018 ) Research Fair Unisri 2019 P-
ISSN : 2550-0171. 4(1), 282–290.

Sunyoto, Y. (2014). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin dan
Return on Asset Terhadap Harga Saham pada Perbankan di BEI Periode
2009 – 2012. Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 21(36), 1–19.

Setiawan, A., & Tjun, L. T. (2010). Pengaruh earnings per share ( EPS ), loan to
deposit ratio ( LDR ), dan arus kas operasi terhadap harga saham emiten
sektor perbankan di bursa efek indonesia. Jurnal Akuntansi, 2(2), 162–180.

75
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPM.

Watung, R. W., & Ilat, V. (2015). Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio
(DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Ilmiah Akuntansi Bisnis &
Keuangan, 3(2), ISSN 2355-9047.

www.idx.co.id

76
LAMPIRAN

77
Lampiran 1 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

78
79
80
Lampiran 2 PT Bank Permata Tbk

81
82
83
Lampiran 3 PT Ban Central Asia Tbk

84
85
Lampiran 4 PT Bank Harda Internasional Tbk

86
87
88
Lampiran 5 PT Bank Negara Indonesia Tbk

89
90
Lampiran 6 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

91
92
Lampiran 7 PT Bank Danamo Indonesia

93
94
95
96
Lampiran 8 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

97
98
99
Lampiran 9 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tmur Tbk

100
101
102
Lampiran 10 PT Bank Mandiri Tbk

103
104
105
Lampiran 11 CIMB Niaga

106
107
Lampiran 12 PT Bank BTPN Tbk

108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
LDR ROA HARGA CAR LDR ROA Harga Saham
SEKTOR
NO TAHUN (X2) (X3) SAHAM (Y) (X1) (X2) (X3) (Y)
PERBANKAN
(%) (%) (%) (Rp) Ln X1 Ln X2 Ln X3 Ln Y
2017 29,58 88,33 1,45 749 3.39 4.48 .37 6.62
1 AGRO 2018 28,34 86,75 1,54 310 3.34 4.46 .43 5.74
2019 24,28 91,59 0,31 198 3.19 4.52 -1.17 5.29
2017 18,1 87,5 0,6 625 2.90 4.47 -.51 6.44
2 BNLI 2018 19,4 90,1 0,8 620 2.97 4.50 -.22 6.43
2019 19,9 86,3 1,3 1265 2.99 4.46 .26 7.14
2017 23,10 78,20 3,90 21900 3.14 4.36 1.36 9.99
3 BBCA 2018 23,40 81,60 4,0 26000 3.15 4.40 1.39 10.17
2019 23,80 80,50 4,0 33425 3.17 4.39 1.39 10.42
2017 19,60 99,74 0,69 113 2.98 4.60 -.37 4.73
BBHI 2018 21,73 89,04 0,53 171 3.08 4.49 -.63 5.14
4 2019 21,90 94,23 2,82 125 3.09 4.55 1.04 4.83
2017 17,50 85,60 2,70 9900 2.86 4.45 .99 9.20
5 BBNI 2018 17,40 88,80 2,80 8800 2.86 4.49 1.03 9.08
2019 18,60 91,50 2,40 7850 2.92 4.52 .88 8.97
2017 22,96 88,13 3,69 3640 3.13 4.48 1.31 8.20
6 BBRI 2018 22,91 87,77 3,84 3660 3.13 4.47 1.35 8.21
2019 20,59 86,88 4,19 4400 3.02 4.46 1.43 8.39
2017 22,10 93,30 3,10 6960 3.10 4.54 1.13 8.85
7 BDMN 2018 22,20 95,00 3,10 7550 3.10 4.55 1.13 8.93
2019 24,20 98,90 3,0 3950 3.19 4.59 1.10 8.28
8 BJBR 2017 18,77 87,27 2,01 2400 2.93 4.47 .70 7.78

128
2018 18,63 91,89 1,71 2050 2.92 4.52 .54 7.63
2019 17,71 97,81 1,68 1185 2.87 4.58 .52 7.08
2017 24,65 79,69 3,12 710 3.20 4.38 1.14 6.57
9 BJTM 2018 24,21 66,57 2,96 630 3.19 4.20 1.09 6.45
2019 21,77 63,34 2,73 655 3.08 4.15 1.00 6.48
2017 21,64 87,16 2,72 8000 3.07 4.47 1.00 8.99
10 BMRI 2018 20,96 96,69 3,17 7375 3.04 4.57 1.15 8.91
2019 21,39 93,93 3,03 7675 3.06 4.54 1.11 8.95
2017 18,60 96,24 1,70 1350 2.92 4.57 .53 7.21
11 BNGA 2018 19,66 97,18 1,85 916 2.98 4.58 .62 6.82
2019 21,47 97,75 1,86 965 3.07 4.58 .62 6.87
2017 24,10 96,20 2,10 2460 3.18 4.57 .74 7.81
12 BTPN 2018 24,60 96,20 3,0 3440 3.20 4.57 1.10 8.14
2019 24,20 163,10 2,30 3250 3.19 5.09 .83 8.09
2017 24,11 56,47 2,24 3340 3.18 4.03 .81 8.11
13 MEGA 2018 22,79 67,23 2,47 4900 3.13 4.21 .90 8.50
2019 23,68 69,67 2,90 4350 3.16 4.24 1.06 8.38
2017 17,51 93,42 1,96 1875 2.86 4.54 .67 7.54
14 NISP 2018 17,63 93,51 2.10 855 2.87 4.54 .74 6.75
2019 19,17 94,08 2,22 845 2.95 4.54 .80 6.74
2017 5,24 115,57 0,69 280 1.66 4.75 -.37 5.63
15 DNAR 2018 5,28 114,92 0,65 300 1.66 4.74 -.43 5.70
2019 41,27 115,57 0,27 236 3.72 4.75 -1.31 5.46
2017 42,64 67,78 3,39 1735 3.75 4.22 1.22 7.46
16 BSWD
2018 39,46 99,48 0,24 1750 3.68 4.60 -1.43 7.47

129
2019 45,85 81,69 0,6 1750 3.83 4.40 -.51 7.47
2017 24,86 111,07 2,37 890 3.21 4.71 .86 6.79
17 SDRA 2018 23,04 145,26 2,59 860 3.14 4.98 .95 6.76
2019 20,02 139,91 1,88 830 3.00 4.94 .63 6.72

130
Lampran 19 Tabel T

131
132

Anda mungkin juga menyukai