Disusun oleh:
i
ANALIS IS KINERJA KEUANGAN PADA US AHA MIKRO WARUNG
SATE KLATHAK PAK PONG BANTUL YOGYAKARTA
PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Wiwaha
Ditulis oleh :
Nama : Rona Alifah
NIM 151215423
Jurusan : Akuntansi
Bidang Konsentrasi : Akuntansi
Keuangan
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM E
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam Referensi. Apabila
kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup
menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta, 7 September
2019
Penulis
Rona Alifah
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA USAHA MIKRO WARUNG
SATE KLATHAK PAK PONG BANTUL YOGYAKARTA
PERIODE 2014-2018
NIM 151215423
Jurusan : Akuntansi
Yogyakarta, 09-09-2019
oleh
Dosen Pembimbing
i
Dipertahankan di Depan Panitia Penguji Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta dan Diterima Untuk Memenuhi
Sebagian dari Syarat-Syarat
Me3mperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Pada Tanggal:
24 September 2019
Panitia Penguji
Ketua
1. Anggota 2. Anggota
Mengesahkan
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta
Ketua
v
MOTO
“Belajarlah! Karena tak ada seorangpun yang lahir dalam
keandaan pandai. Tanpa punya ilmu, pastilah ia menjadi
seorang yang bodoh. Barang siapa menempuh suatu jalan
untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
padanya jalan menuju surgamu”. (H.R Muslim)
vi
HALAMAN PERS EMBAHAN
1. Bapak, ibu & ayah, terimakasih atas segala kasih sayang, dukungan
serta doa-doa untuk keberhasilan saya. I LOVE YOU
vi
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabil’alamin segala puji penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah
memberikan nikmat, terutama nikmat kesehatan dan pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA
KEUANGAN PADA USAHA MIKRO WARUNG SATE KLATHAK PAK
PONG BANTUL YOGYAKARTA PERIODE 2014-2018” dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman nanti.
Dengan disusunnya skripsi ini semoga dapat memberikan kontribusi
berupa pemahaman dan pemikiran bagi mahasiswa, lembaga dan para
pembacanya. Tujuan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi .
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikitpun hambatan yang
dihadapi oleh penulis dari proses pengambilan data, analisis dan hingga
terangkum menjadi sebuah skripsi. Skripsi ini dapat terselesaikan tentunya
dengan niat, usaha, doa dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
ix
5. Mas Agung Rahmad Efendi, terima kasih atas dukungan, doa, dan
bantuannya.
6. Teman-teman penulis terutama dari Kopikrasi dan teman-teman dekat
penulis lainnya (Kakak Putri, Ida Rustanti, Febri Sukma, Irma, Isna,
Ulfa Audina, Nesya, Dewi Anugrah, Ana, Kakak Maylan, Dete
Destianto, Fajar Kurniawan & Mas Nugroho) terima kasih atas
dukungan, doa, dan bantuannya.
7. Serta pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
MOTTO..................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN..................................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
xi
1.3 Pertanyaan Penelitian.........................................................................................4
x
3.5 Teknik Analisis Data...................................................................................45
5.1 Kesimpulan...................................................................................................104
5.2 Saran............................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................106
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2014…........................56
Tabel 4.2 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2014…....57
Tabel 4.3 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2015…........................58
Tabel 4.4 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2015…...59
Tabel 4.5 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2016….......................60
Tabel 4.6 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2016…...61
Tabel 4.7 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2017….......................62
Tabel 4.8 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2017…...63
Tabel 4.9 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2018….......................64
Tabel 4..10 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2018....65
xi
Tabel 4.14 Analisis Gross Profit Margin…........................................................79
x
DAFTAR GAMBAR
Halama
n Gambar 2.1 Hubungan antara neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
….13 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Warung Sate Klathak Pak Pong...............53
x
BAB I
PENDAHULUA
1
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut (M unawir, 2014:2). Secara umum ada
tiga bentuk laporan keuangan pokok yang biasa dihasilkan oleh perusahaan,
meliputi: neraca, laporan laba rugi dan laporan aliran kas. Neraca
merupakan gambaran posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva
dan pasiva. Aktiva mencerminkan hasil keputusan investasi, sedangkan
pasiva, mencerminkan hasil pendanaan. Laba rugi merupakan laporan
prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Aliran kas adalah laporan
yang menyajikan informasi aliran kas masuk (atau keluar) bersih pada
suatu periode. (Halim, 1996:16).
2
Pengukuran kinerja juga dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan tersebut menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3
Atas dasar pemikiran bahwa penilaian kinerja laporan keuangan suatu
perusahaan itu sangat berguna bagi pihak yang berkepentingan, maka
penulis memilih judul “Analisis Kinerja Keuangan pada Usaha Mikro
Warung Sate Pak Pong Bantul Yogyakarta periode 2016-2018”.
4
d) Rasio Aktivitas berupa Rasio Perputaran Total Aktiva dan
Perputaran Persediaan.
2) Data yang digunakan adalah laporan keuangan yang terdiri dari
Neraca dan Laporan Laba Rugi warung sate klathak Pak Pong
periode 2014-2018.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat memberikan perbandingan antara materi
perkuliahan dengan keadaan yang senyatanya serta dapat
memperoleh dan menambah pengetahuan tentang masalah
kinerja keuangan.
b. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan yang
mungkin baru bagi pembaca mengenai rasio laporan keuangan
perusahaan serta sebagai referensi bila menghadapi
permasalahan yang sama.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A) Neraca
6
1. Aktiva
Dalam pengertiannya aktiva tidak terbatas pada
kekayaan perusahaan yang terwujud saja, tetapi juga
termasuk pengeluaran-pengeluaran yang baru dialokasikan
atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang, serta aktivitas pada penghasilan yang
akan datang,
aktivitas tidak terwujud lainnya seperti good will, pihak
paten, franchise, hak menertibkan dan sebagainya. Pada
dasarnya aktiva dap at diklasifikasikan menjadi dua bagian
utama yaitu aktiva lancer dan aktiva tidak lancar.
a. Aktiva lancar uang kas dan aktiva lainnya, yang
dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam
periode berikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan perusahaan normal).
Penyajian pos-pos aktiva lancar didalam neraca
didasarkan pada urutan likuiditasnya sehingga
penyajiannya dimulai dari aktiva lancar yang paling
likuid.
b. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai
umur kegunaan relative permanent atau jangka
panjang (mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu
tahun atau tidak akan habis dalam satu kali
perputaran operasi perusahaan).
7
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban kegunhaan perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang
itu merupakan sumber dana dan modal perusahaan yang
berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan,
dapat dibedakan kedalam hutang lancar (hutang jangka
pendek) dan hutang jangka panjang.
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya
atau pembayrannya selain dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan
yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo)
masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak
tanggal neraca).
3. Modal
Modal adalah hak dan bagian yang dimiliki oleh
perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan
nilai aktiva yang dimiliki oleh p erusahaan terhadap
se3luruh hutang-hutangnya.
8
1. Bentuk skronto (acoount form) dimana semua aktiva
tercantum sebelah kiri debet dan hutang serta modal
tercantum sebelah kanan/kredit.
2. Bentuk vertikal (stafel atau report form), adalah bentuk
semua aktiva Nampak dibagian atas yang selanjutnya
diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang, serta modal.
3. Bentuk neraca disesuaikan dengan kedudukan atau posisi
keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan
atau posisi keuangan yang dikehendaki naapak dengan
jelas, misalnya: modal kerja netto (net working capital)
atau jumlah modal perusahaan.
B) Laporan Laba Rugi
Menurut S. M unawir (2009:24) pengertian laporan laba rugi
adalah laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, biaya laba rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada
keseragaman tentang susunan laporan laba rugi tiap -tiap
perusahaan, namun prinsip -prinsip yang umumnya diterapkan
menurut S.Munawir adalah sebagai berikut:
1. Bagian pertama yang menunjukkan penghasilan yang
diperoleh dari usaha perusahan (penjualan barang dagangan
atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari
barang/service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang
terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi
(operating expensi).
9
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh
diluar operasi pokok peruahaan, yang diikuti dengan biaya-
biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non
operating/financial income and expence).
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang
insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya
diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
1
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus
mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang
dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga
dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang
lebih besar atau lebih kecil darip ada jumlah keunutungan y ang
dilaporkan dalam buku.
Menurut Skousen dkk (2009:284) laporan arus kas (statement of
cash flow) adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas
yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu.
Menurut Harahap (2010:257), mengumukakan bahwa laporan arus
kas memeberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu perusahaan pada satu periode tertentu,
dengan mengklarifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi,
pembiayaan dan investasi.
Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa
laporan arus kas merupakan laporan yang menginformasikan arus
kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan atau
pembiayaan.
Kegunaan arus kas menurut PSAK No.2 paragraf 04 (IAI:2009),
laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi
dengan perubahan keadaan dan peluang.
11
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kemungkinan para
pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari laporan arus kas masa depan
dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja opersi berbagai perusahaan karena
dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Adapun kegunaan arus kas menurut Harahap (2010:257), yaitu
dapat mengetahui:
1. Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan,
mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan
pada masa lalu.
2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar,
arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar
dividen di maa yang akan datang.
3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan
return dari sumber kekayaan perusahaan.
4. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan
di masa yang akan datang.
5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas.
6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas transaksi
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu.
1
Laporan Laba Rugi:
Aktivitas
Operasional
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
Gambar 2.1 Hubungan antara neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas. (sumber : Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim).
1
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang
disajikan dalam berbagai cara, sep erti misalnya, sebagai Laporan
Arus Kas dan Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
1
2.3 KARAKTERIS TIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberikan kriteria
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan meliputi
(Prastowo dan Juliaty,2005/hal.8):
a. Dapat dipahami
Kualitas penting yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai,
maksudnya pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar.
Namun demikian, informasi komplek yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami
oleh pemakai tertentu.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
c. Materialistis
Informasi dipandang materiil kalau kelalaian untuk
mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
1
d. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur.
e. Penyajian jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan
dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan secara wajar.
g. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan
tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
h. Pertimbangan sehat
Penyusuanan laporan keuangan ada kalanya menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadan tertentu, seperti ketertagihan
piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta
peralatan, dan tuntunan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.
1
i. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan
harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
j. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan
laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.
2.4.1 Neraca
Pengertian Neraca
Pengakuan Neraca
1
Elemen Neraca
a) Aset
b) Kewajiban
c) Ekuitas
Penyajian Neraca
a. Rekening (Skontro)
Pada bentuk skontro, unsur aktiva atau aset disajikan
pada sisi kiri (debit) sedangkan unsur kewajiban dan
ekuitas disajikan pada sebelah kanan (kredit).
1
b. Laporan (Stafel)
Pada bentuk stafel, baik aktiva, kewajiban maupun
ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang
dimulai dari aktiva, kemudian kewajiban dan yang
terakhir ekuitas.
a. Laba Kotor
b. Biaya Usaha
1
1. Biaya penjualan adalah semua biaya yang berkaitan
dengan kegiatan penjualan, misalnya gaji pokok
penjualan, biaya iklan, biaya perlengkapan toko,
biaya penyusutan toko, dan biaya umum lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan penjualan.
2. Biaya administrasi adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan kegiatan perusahaan
pada umumnya, misalnya gaji bagian kantor, biaya
perlengkapan kantor, biaya penyusutan peralatan
kantor, dan biaya lainnya yang berkaitan.
c. Laba Usaha
Laba usaha adalah selisih jumlah laba kotor
dikurangi dengan jumlah beban usaha.
d. Pendapatan dan Biaya Lain-lain
e. Laba Bersih
2
2.4.3 Laporan Aliran Kas
2
Klasifikasi Laporan Aliran Kas
2
Metode Laporan Aliran Kas
Metode Langsung
2
6) Pajak yang dibayarkan.
7) Pengeluaran kas operasi lainnya (bila ada).
Format Laporan
2
Diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan,
dan pada bagian akhir disajikan kenaikan atau penurunan
bersih kas dan setara kas selama suatu periode.
2
3) Menentukan arus kas (dipisahkan dalam tiga
klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan bukan
kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing.
Informasi yang digunakan adalah neraca komparatif,
laporan laba rugi periode berjalan, dan informasi
tambahan.
4) Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-
langkah sebelumnya.
Prastowo dan Juliaty (2002:39).
2
c. Pemasok dan Kreditur Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
ap akah jumlah yang terutang akan dibay ar pada saat jatuh
tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek disbanding kreditor.
d. Shareholder’s (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan
selanjutnya.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang, atau tergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan
oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili
mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pension, dan kesempatan kerja.
2
h. Masyarakat
Perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang diperjakan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan infromasi kecenderungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan terakfir perusahan
serta rangkain aktivitasya.
2
b. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
Berarti data yang dicatat didasarkan pada prosedur
maupun anggapan tertentu yang merupakan prinsip -
prinsip akuntansi yang bersifat lazim. Hal ini
dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam
pencatatan/keseragaman.
c. Pendapatan pribadi (personal judgement),
Dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi
telah diatur oleh konvensi atau dalil-dalil dasar
yang sudah ditetapkan dan menjadi standar pratek
pembukuan, namun pengunaan dari konvensi dan
dasar tersebut tergantung pada akuntansi atau
manajemen yang bersangkutan. Pendapat ini
tergantung pada kemampuan atau integritas
pembuatannya yang dikombinasikan serta ahli
akuntansi yang telah disetujui akan digunakan
beberapa hal.
2.6.2 Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebagai hasil akhir proses akuntansi
memiliki beberapa keterbatasan. Didalam analisis
laporan keuangan, M unawir (1992:9) menyatakan
keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah:
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periode pada
dasarnya merupakan intern report (laporan yang
dibuat antara waktu tertentu yang bersifat
sementara) dan bukan merupakan laporan final.
2
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah
yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar
nilai yang mungkin berbeda. Laporan keuangan
dibuat tercantum dalam laporan keuangan hanya
merupakan nilai buku yang belum tentu sama
dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil
pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari
berbagai waktu lalu dimana daya beli (purchasing
power) uang tersebut akan menurun dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan
volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah
belum tentu mencerminkan bahwa unit yang dijual
semakin besar. Mungkin kenaikan itu disebabkan
karena naiknya harga jual barang tersebut yang
mungkin juga akan diikuti dengan tingkat kenaikkan
harga-harga. Jadi suatu pembuatan penyesuaian
terhadap perubahan tingkat harga maka akan
diperoleh kesimpulan yang keliru.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
beberapa faktor yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat
dinyatakan dalam satuan uang (dikuantifisir).
Misalnya: reputasi dan prestasi perusahaan,
kemampuan serta intergritas manajemernya dan
sebagainya.
3
Dengan memahami keterbatasan-keterbatasan tersebut
diharapkan pada pemakai laporan keuangan lebih
cermat dalam melakukan analisis.
3
4. Menurut Leopold A. Bernstein dikutip oleh Dwi
Prastowo (2011:56), Analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan
dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
3
2.7.3 Prosedur Analisis Laporan Keuangan
3
Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan
diap likasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan
keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu,
dapat disusun kembali laporan keuangan perusahaan
yang dianalisis. Tujuan langkah ini adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
4. M enganalisa laporan keuangan.
Setelah memahami profil perusahaan dan me-review
laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik ananlisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan
hasil ananlisis tersebut (bila perlu disertai
rekomendasi).
3
2.8 JENIS -JENIS RAS IO KEUANGAN
3
c. Cash Ratio
Cash + Efek
Rumus: Cash Ratio= x100%
Hutang Lancar
Tabel 2.1
S tandar Industri Rasio Likuiditas
No Jenis Rasio S tandar
Industri
1 Current Ratio (Rasio Lancar) 2 kali
2 Quick Ratio (Rasio Cepat) 1,5 kali
3 Cash Ratio (Rasio Kas) 50 %
Sumber: Kasmir (2012:143)
2. Rasio Profitabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dan
modal menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham yang tertentu. Macam-
macam Rasio Profitabilitas yaitu:
3
Laba Kotor
Rumus: Gross Profit Margin= x100%
Penjualan Bersih
Laba Bersih
Rumus: Net Profit Margin= x100%
Penjualan Bersih
Tabel 2.2
S tandar Industri Rasio Profitabilitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Gross Profit Margin 24,90%
2 Net Profit Margin 20%
3 Return On Total Asset 30%
Sumber: Kasmir (2008:208) dan Lukviarman (2006:36)
3
3. Rasio Solvabilitas
Mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh
pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Prastowo dan julianty (2005:99).
M acam-macam ratio solvabilitas yaitu:
a. Rasio Hutang terhadap Total Asset (Total Debt
to Total Asset Ratio)
Total Debt to Total Asset Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjamin hutang-hutangnya sejumlah aktiva
yang dimiliki.
Total Hutang
x100%
Total Aktiva
3
Rumus: Total Debt to Equity Ratio:
Total Hutang
X100%
Modal
Tabel 2.3
S tandar Industri Rasio Solvabilitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Debt to Asset Ratio 35%
2 Debt to Equity Ratio 90%
Sumber; Kasmir (2008:164)
4. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur efektifitas dan efiensi suatu
perusahaan dalam pendayagunakan aktiva yang dimilki dan
dalam pengelolaan sumber-sumber dananya. M acam-macam
rasio aktivitas yaitu:
Penjualan Netto
Total Aktiva
3
b. Rasio Perputaran Piutang
Harga Pokok
Penjualan Rumus: Rasio Perputaran Piutang=
Persediaan
Tabel 2.4
S tandar Industri Rasio Aktivitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Rasio Perputaran Total 2 kali
Aktiva
2 Rasio Perputaran Piutang 15 kali
Sumber: Kasmir (2008:186)
4
Sistem penilaian kinerja adalah suatu sistem yang
digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja secara lengkap
dan konsisten. Pengukuran kinerja manajemen merupakan proses
yang harus dilakukan dalam pengendalian manajemen. Penilaian
digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid
tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi. Dalam
menetapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak
memilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi
perusahaan. Kesuksesan suatu strategi tergantung pada strategi
tergantung pada strategi itu sendiri. Sistem penilaian kinerja secara
ringkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi
agar berhasil menerapkan organisasi strategi perusahaan. Ukuran
keuangan kesuksesan perusahan, dapat dilihat pada laba dan
pendapatan perusahaan.
4
4) Untuk mengetahui stabilitas usaha perusahaan, yaitu
kemampuan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang
diukur dengan pertimbangan kemampuan perusahaan
membayar biaya bunga atas hutangnya, termasuk kemampuan
perusahaan membayar dividen seacara teratur kepada
pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
4
BAB III
METODA PENELITIAN
4
3.3 JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang
menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan
keuangan perusahaan. (Neraca dan laporan laba rugi warung sate
klathak periode 2014-2018).
2. Data kualitatif, yaitu data yang tidak ditanyakan dalam bentuk
angka, seperti sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, visi
dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan produk-
produk perusahaan.
3. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan.
4
3.5 TEKNIK ANALIS IS DATA
Penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang meliputi laporan
keuangan berupa neraca dan laporan data laba rugi pada Warung sate
klathak Pak Pong tahun 2014 sampai 2018 yang menggambarkan
keadaan atau peristiwa pada perusahaan secara nyata. Dari beberapa
rasio, penelitian memilih menggunakan analisis rasio likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan
yang dimaksud untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar (likuiditasnya) utangnya dalam jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar yang periodenya kurang
dari satu tahun. Ada beberapa rasio likuiditas yaitu:
a. Rasio lancar, menunujkkan tingkat keamanan bagi kreditor
jangka pendek. Rasio lancar yang rendah menunjukkan
likuiditas jangka pendek yang rendah.
Aktiva lancar
Rumus = x100%
Hutang lamcar
4
Aktiva lancar-persediaan
Rumus= x100%
Hutang lancar
Cash + Efek
Rumus= x100%
Hutang lancar
2. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham
tertentu.
a. Net Profit Margin Ratio, menghitung sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjulan tertentu.
Laba Bersih
Rumus= x100%
Penjualan Bersih
4
b. Gross Profit Margin Ratio, perbandingan antar penjualan
bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan
tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang
dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Laba Kotor
Rumus= x100%
Penjualan Bersih
Laba Bersih
Rumus= x100%
Total Asset
3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
a. Rasio utang terhadap ekuitas, menggambarkan seberapa
besar modal pemilik dapat menutupi utang-utang kep ada
kreditor.
Total Hutang
Rumus= x100%
M odal
4
b. Rasio utang terhadap total aktiva, menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk menjamin keseluruhan utang
dengan aktiva yang dimilikinya.
Total Hutang
Rumus= x100%
Total Aktiva
4. Rasio Aktivitas
Mengukur efektifitas dan efiensi suatu perusahaan dalam
pendayagunakan aktiva yang dimilki dan dalam pengelolaan
sumber-sumber dananya.
a. Rasio Perputaran Total Aktiva
Merupakan rasio yang menunjukkan bagaiman efektivitas
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan didalam
mengahsilkan volume penjualan dan mendapatkan laba.
Penjualan Netto
Rumus=
Jumlah Aktiva
4
Harga Pokok Penjualan
Rumus=
Persediaan