Anda di halaman 1dari 65

ANALIS IS KINERJA KEUANGAN PADA US AHA MIKRO

WARUNG S ATE KLATHAK PAK PONG BANTUL YOGYAKARTA


PERIODE 2014-2018

Disusun oleh:

Nama : Rona Alifah


Nim 151215423
Jurusan : Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANS I


FAKULTAS EKONOMI
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2019

i
ANALIS IS KINERJA KEUANGAN PADA US AHA MIKRO WARUNG
SATE KLATHAK PAK PONG BANTUL YOGYAKARTA
PERIODE 2014-2018
SKRIPSI
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Wiwaha

Ditulis oleh :
Nama : Rona Alifah
NIM 151215423
Jurusan : Akuntansi
Bidang Konsentrasi : Akuntansi
Keuangan

SEKOLAH TINGGI ILM U EKONOMI WIDYA WIWAHA


YOGYAKARTA
2019

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM E

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam Referensi. Apabila
kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup
menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, 7 September
2019
Penulis

Rona Alifah

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA USAHA MIKRO WARUNG
SATE KLATHAK PAK PONG BANTUL YOGYAKARTA
PERIODE 2014-2018

Nama : Rona Alifah

NIM 151215423

Jurusan : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Yogyakarta, 09-09-2019

Telah disetujui dan disahkan

oleh
Dosen Pembimbing

Dra. Sulastiningsih, M.Si

i
Dipertahankan di Depan Panitia Penguji Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta dan Diterima Untuk Memenuhi
Sebagian dari Syarat-Syarat
Me3mperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi

Pada Tanggal:
24 September 2019

Panitia Penguji
Ketua

Dra. Sulastiningsih. M.Si.

1. Anggota 2. Anggota

Dra. Priyastiwi, M .Si, Akt. H. Zulkifli, SE, MM.

Mengesahkan
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta
Ketua

Drs. M uhammad Subkhan, MM

v
MOTO
“Belajarlah! Karena tak ada seorangpun yang lahir dalam
keandaan pandai. Tanpa punya ilmu, pastilah ia menjadi
seorang yang bodoh. Barang siapa menempuh suatu jalan
untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
padanya jalan menuju surgamu”. (H.R Muslim)

vi
HALAMAN PERS EMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak, ibu & ayah, terimakasih atas segala kasih sayang, dukungan
serta doa-doa untuk keberhasilan saya. I LOVE YOU

2. Kakak saya Adam Fatikhurrahman, terimakasih atas sport dan


doanya.

3. Adik saya Inna Rahmatul ‘Ulya, terimakasih atas bantuan dan


doanya.

4. Adik saya M Aulia Nusantara, walaupun sering membuatku jengkel


tapi telah memberikan suasana penuh tawa di rumah & thankyou
buat sport dan doa-doanya.

5. Mas Agung Rahmat Efendi, terimakasih atas doa-doa dan


dukungannya yang setiap hari selalu memberikan semangat, dan
selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi.

6. Ida Rustanti sahabatku, terimakasih sudah selalu dukung dan selalu


bersama dalam suasana bahagia maupun sedih.

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pada usaha


mikro warung sate klathak Pak Pong Bantul Yogyakarta selama tahun 2014-
2018. Berdasarkan rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan aktivitas. M
etoda analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rata-rata rasio likuiditas dari tahun 2014- 2018
berfluktuatif, rata-rata rasio profitabilitas dari 2014-2018 meningkat, rata-rata
rasio solvabilitas dari tahun 2014-2018 berfluktuatif tetapi cenderung
menurun, dan rata-rata rasio aktivitas dari tahun 2014-2018 cendurung
meningkat.

Kata kunci : Rasio keuangan, likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas.

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabil’alamin segala puji penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah
memberikan nikmat, terutama nikmat kesehatan dan pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA
KEUANGAN PADA USAHA MIKRO WARUNG SATE KLATHAK PAK
PONG BANTUL YOGYAKARTA PERIODE 2014-2018” dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman nanti.
Dengan disusunnya skripsi ini semoga dapat memberikan kontribusi
berupa pemahaman dan pemikiran bagi mahasiswa, lembaga dan para
pembacanya. Tujuan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi .
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikitpun hambatan yang
dihadapi oleh penulis dari proses pengambilan data, analisis dan hingga
terangkum menjadi sebuah skripsi. Skripsi ini dapat terselesaikan tentunya
dengan niat, usaha, doa dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. SULASTININGSIH, M.Si., selaku dosen pembimbing.


“Terima kasih atas masukan bimbingan, bantuan serta waktu yang
telah diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini”.
2. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta yang telah sangat berjasa telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan, arahan, bimbingan kepada penulis selama menimba ilmu
dibangku perkuliahan hingga selesainya study.
3. Ketiga orangtuaku, Bapak Komaruddin, Ayah Khamid Mashudi dan
Ibu Wikoyati yang telah sabar membesarkan, mendidik penulis serta
mencurahkan segala kasih sayang, perhatian, motivasi dan doa yang
tiada putus.
4. Kakak dan kedua adik penulis, kakak Adam Fatikhurrahman, adik
Inna Rahmatul ‘Ulya dan adik M Aulia Nusantara, terima kasih atas
dukungan, doa dan bantuannya.

ix
5. Mas Agung Rahmad Efendi, terima kasih atas dukungan, doa, dan
bantuannya.
6. Teman-teman penulis terutama dari Kopikrasi dan teman-teman dekat
penulis lainnya (Kakak Putri, Ida Rustanti, Febri Sukma, Irma, Isna,
Ulfa Audina, Nesya, Dewi Anugrah, Ana, Kakak Maylan, Dete
Destianto, Fajar Kurniawan & Mas Nugroho) terima kasih atas
dukungan, doa, dan bantuannya.
7. Serta pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan


karena keterbatasan dari pengetahuan penulis. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Yogyakarta, 7 September 2019

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN............................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...........................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN........................................................................v

MOTTO..................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN..................................................................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................viii

KATA PENGANTAR............................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAM BAR...........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4

xi
1.3 Pertanyaan Penelitian.........................................................................................4

1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................5

1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6

2.1 Landasan Teori.................................................................................................6

2.2 Tujuan Laporan Keuangan….........................................................................14

2.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan…................................................15

2.4 Jenis-jenis Laporan Keuangan…....................................................................17

2.5 Pemakai Laporan Keuangan….......................................................................26

2.6 Keterbatasan Laporan Keuangan…................................................................28

2.7 Analisis Laporan Keuangan…........................................................................31

2.8 Jenis-jenis Rasio Keuangan….........................................................................35

2.9 Penilaian Kinerja Keuangan….......................................................................40

BAB III METODA PENELITIAN...................................................................43

3.1 Subyek dan Obyek Penelitian..........................................................................43

3.2 Tempat Penelitian............................................................................................43

3.3 Jenis dan Sumber Data...................................................................................44

3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................44

x
3.5 Teknik Analisis Data...................................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................50

4.1 Sejarah Berdiri Warung Sate Klathak Pak Pong........................................50

4.2 Lokasi Warung Sate Klathak Pak Pong.......................................................51

4.3 Visi dan Misi Warung Sate Klathak Pak Pong............................................52

4.4 Struktur Organisasi Warung Sate Klathak Pak Pong....................................53

4.5 Produk-produk Warung Sate Klathak Pak Pong...........................................55

4.6 Analisis Data.................................................................................................56

4.6.1 Laporan Keuangan Warung Sate Klathak Pak Pong.......................56

4.6.2 Analisis Kinerja Keuangan Warung Sate Klathak Pak Pong........66

4.6.2.1 Analisis Likuiditas....................................................................66

4.6.2.2 Analisis Profitabilitas.................................................................76

4.6.2.3 Analisis Solvabilitas..................................................................87

4.6.2.4 Analisis Aktivitas.......................................................................94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................104

5.1 Kesimpulan...................................................................................................104

5.2 Saran............................................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................106

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Industri Rasio Likuiditas.........................................................36

Tabel 2.2 Standar Industri Rasio Profitabilitas.....................................................37

Tabel 2.3 Standar Industri Rasio Solvabilitas.......................................................39

Tabel 2.4 Standar Industri Rasio Aktivitas............................................................40

Tabel 4.1 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2014…........................56

Tabel 4.2 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2014…....57

Tabel 4.3 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2015…........................58

Tabel 4.4 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2015…...59

Tabel 4.5 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2016….......................60

Tabel 4.6 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2016…...61

Tabel 4.7 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2017….......................62

Tabel 4.8 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2017…...63

Tabel 4.9 Neraca Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2018….......................64

Tabel 4..10 Laporan Laba/Rugi Warung Sate Klathak Pak Pong Tahun 2018....65

Tabel 4.11 Analisis Current Ratio........................................................................68

Tabel 4.12 Analisis Quick Ratio..........................................................................72

Tabel 4.13 Analisis Cash Ratio…........................................................................75

xi
Tabel 4.14 Analisis Gross Profit Margin…........................................................79

Tabel 4.15 Analisis Net Profit Margin…...........................................................82

Tabel 4.16 Analisis Return on Asset....................................................................86

Tabel 4.17 Analisis Total Debt to Total Asset Ratio….......................................90

Tabel 4.18 Analisis Total Debt to Equity Ratio…...............................................93

Tabel 4.19 Analisis Rasio Perputaran Total Aktiva.............................................96

Tabel 4.20 Analisis Rasio Perputaran Piutang.......................................................99

Tabel 4.21 Rangkuman Rasio Likuiditas..........................................................100

Tabel 4.22 Rangkuman Rasio Profitabilitas.......................................................101

Tabel 4.23 Rangkuman Rasio Solvabilitas.......................................................102

Tabel 4.24 Rangkuman Rasio Aktivitas.............................................................103

x
DAFTAR GAMBAR

Halama

n Gambar 2.1 Hubungan antara neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

….13 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Warung Sate Klathak Pak Pong...............53

x
BAB I

PENDAHULUA

1.1 LATAR BELAKANG


Pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia, mengakibatkan
semakin berjamurnya perusahaan-perusahaan di negeri ini. Namun keadaan
tersebut seolah olah tidak di dukung oleh kondisi perekonomian indonesa
yang semakin melemah karena dampak krisis ekonomi yang melanda dunia.
Hal ini menyebabkan ketidaktentuan kelangsungan usaha, bahkan dapat
menjadikan penurunan kinerja keuangan. Sementara di sisi lain, kondisi
persaingan, antar perusahaan juga semakin meningkat dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga semakin
mengharuskan para pengusaha untuk mampu bersaing untuk mewujudkan
keberhasilan perusahaan.

Peningkatan persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk


meningkatkan efisiens dan efektifitas usaha, guna menjaga kelangsungan
hidup perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Untuk
itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap perkembangan perusahaan
secara continues. Untuk mengevaluasi perkembangan perusahaan dapat
dilakukan dengan mengukur kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan
perusahaan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan yang
dapat di analisis dengan alat-alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui
baik buruknya keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi
kerja dalam periode tertentu. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah
satu cara untuk mengetahui kemampuan manajemen dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.

1
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut (M unawir, 2014:2). Secara umum ada
tiga bentuk laporan keuangan pokok yang biasa dihasilkan oleh perusahaan,
meliputi: neraca, laporan laba rugi dan laporan aliran kas. Neraca
merupakan gambaran posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva
dan pasiva. Aktiva mencerminkan hasil keputusan investasi, sedangkan
pasiva, mencerminkan hasil pendanaan. Laba rugi merupakan laporan
prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Aliran kas adalah laporan
yang menyajikan informasi aliran kas masuk (atau keluar) bersih pada
suatu periode. (Halim, 1996:16).

Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu


ukuran atau tolak ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah
rasio atau indeks yang menghubungkan dua atau lebih data keuangan. Agar
dapat menilai kinerja keuangan dengan baik, laporan keuangan harus
disusun secara baik pula. Analisis rasio mencakup tiga keputusan yaitu
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan operasional.

Informasi keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial


terhadap sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan ini tidak hanya berguna
bagi para manajer sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, tetapi
juga digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti para pemilik
perusahaan, para investor dan calon investor, serta para kreditur dan calon
kreditur.

2
Pengukuran kinerja juga dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan tersebut menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencap aian keberhasilan


perusahaan dap at diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
aktivitas yang telah dilakukan. Dap at dijelaskan bahwa kinerja keuangan
adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Informasi
kinerja keuangan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Pengukuran prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi atau


perusahaan berdasarkan fungsi laporan keuangan pada periode
tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan.
2. Peninjauan kinerja organisasi secara keseluruhan untuk menilai
kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan
berdasarkan manfaat laporan keuangan.
3. Dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan
datang.
4. Petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi
secara keseluruhan dan divisi atau bagian organisasi.
5. Dasar penentuan kebijakaan penanaman modal agar bisa
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Warung sate klathak Pak Pong merupakan usaha yang bergerak di


bidang kuliner. Kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan kalau
mampir ke Jogja. Warung Sate Pak Pong tidak hanya menjual Sate
Klathak, menu lain juga banyak tersedia, sep erti tengkleng, tongseng, kicik,
nasi goreng yang tentunya semua terbuat dari daging kambing.

3
Atas dasar pemikiran bahwa penilaian kinerja laporan keuangan suatu
perusahaan itu sangat berguna bagi pihak yang berkepentingan, maka
penulis memilih judul “Analisis Kinerja Keuangan pada Usaha Mikro
Warung Sate Pak Pong Bantul Yogyakarta periode 2016-2018”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan pedoman pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah kinerja keuangan usaha mikro pada warung sate klathak
Pak Pong belum optimal.

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN


Bagaimana kinerja keuangan warung sate klathak Pak Pong periode 2014-
2018 dengan menggunakan rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan
aktivitas?

1.4 BATAS AN MAS ALAH


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Pengukuran kinerja keuangan menggunakan analisis rasio laporan
keuangan yaitu:
a) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) berupa Rasio Lancar
(Current Rasio), Rasio Cepat (Quick Ratio) dan Rasio
Lambat (Cash Ratio).
b) Rasio Profitabilitas berupa Margin Laba Kotor (Gross
Profit Margin), Margin Laba Bersih (Net Profit Margin),
Return of Investment (ROI) dan Return on Equity (ROE).
c) Rasio Solvabilitas berupa Rasio Hutang terhadap Ekuitas
(Total Debt to Equity Ratio) dan Rasio Hutang terhadap
Total Aktiva (Total Debt to Total Asset Ratio).

4
d) Rasio Aktivitas berupa Rasio Perputaran Total Aktiva dan
Perputaran Persediaan.
2) Data yang digunakan adalah laporan keuangan yang terdiri dari
Neraca dan Laporan Laba Rugi warung sate klathak Pak Pong
periode 2014-2018.

1.5 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Warung Sate
Klathak Pak Pong periode 2014-2018 dengan menggunakan rasio likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas.

1.6 MANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian diharapkan dap at menambah referensi mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen keuangan
untuk menganalisis efisiensi kinerja keuangan pada warung sate
klathak pak pong di Bantul Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat memberikan perbandingan antara materi
perkuliahan dengan keadaan yang senyatanya serta dapat
memperoleh dan menambah pengetahuan tentang masalah
kinerja keuangan.
b. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan yang
mungkin baru bagi pembaca mengenai rasio laporan keuangan
perusahaan serta sebagai referensi bila menghadapi
permasalahan yang sama.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDAS AN TEORI

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut M unawir (2010:5) adalah dua daftar


yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-
akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang
tak dibagikan (laba yang ditahan). Sedangkan laporan keuangan menurut
Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2016:49)Laporan keuangan adalah
ringkasan dari proses akuntansi yang berupa ringkasan dari transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan
mengenai kondisi keuangan perusahaan. Ada tiga macam laporan keuangan
yang pokok, y aitu: Neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

A) Neraca

Definisi neraca menurut S. M unawir (2002:13) adalah laporan


sistematis tentang aktiva hutang serta modal dari suatu perusahaan
pada suatu saat tertentu. Dengan demikian neraca terdiri dari tiga
bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan modal.

6
1. Aktiva
Dalam pengertiannya aktiva tidak terbatas pada
kekayaan perusahaan yang terwujud saja, tetapi juga
termasuk pengeluaran-pengeluaran yang baru dialokasikan
atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang, serta aktivitas pada penghasilan yang
akan datang,
aktivitas tidak terwujud lainnya seperti good will, pihak
paten, franchise, hak menertibkan dan sebagainya. Pada
dasarnya aktiva dap at diklasifikasikan menjadi dua bagian
utama yaitu aktiva lancer dan aktiva tidak lancar.
a. Aktiva lancar uang kas dan aktiva lainnya, yang
dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam
periode berikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan perusahaan normal).
Penyajian pos-pos aktiva lancar didalam neraca
didasarkan pada urutan likuiditasnya sehingga
penyajiannya dimulai dari aktiva lancar yang paling
likuid.
b. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai
umur kegunaan relative permanent atau jangka
panjang (mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu
tahun atau tidak akan habis dalam satu kali
perputaran operasi perusahaan).

7
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban kegunhaan perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang
itu merupakan sumber dana dan modal perusahaan yang
berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan,
dapat dibedakan kedalam hutang lancar (hutang jangka
pendek) dan hutang jangka panjang.
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya
atau pembayrannya selain dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan
yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo)
masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak
tanggal neraca).
3. Modal
Modal adalah hak dan bagian yang dimiliki oleh
perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan
nilai aktiva yang dimiliki oleh p erusahaan terhadap
se3luruh hutang-hutangnya.

Bentuk atau susunan neraca tidak ada keseragaman diantara


perusahaan-perusahaan tergantung kepada tujuan-tujuan yang akan
dicapai. Tetapi bentuk neraca yang umum digunakan (traditional atau
conventional) menurut S. M unawir (2002:22), adalah sebagai berikut:

8
1. Bentuk skronto (acoount form) dimana semua aktiva
tercantum sebelah kiri debet dan hutang serta modal
tercantum sebelah kanan/kredit.
2. Bentuk vertikal (stafel atau report form), adalah bentuk
semua aktiva Nampak dibagian atas yang selanjutnya
diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang, serta modal.
3. Bentuk neraca disesuaikan dengan kedudukan atau posisi
keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan
atau posisi keuangan yang dikehendaki naapak dengan
jelas, misalnya: modal kerja netto (net working capital)
atau jumlah modal perusahaan.
B) Laporan Laba Rugi
Menurut S. M unawir (2009:24) pengertian laporan laba rugi
adalah laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, biaya laba rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada
keseragaman tentang susunan laporan laba rugi tiap -tiap
perusahaan, namun prinsip -prinsip yang umumnya diterapkan
menurut S.Munawir adalah sebagai berikut:
1. Bagian pertama yang menunjukkan penghasilan yang
diperoleh dari usaha perusahan (penjualan barang dagangan
atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari
barang/service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang
terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi
(operating expensi).

9
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh
diluar operasi pokok peruahaan, yang diikuti dengan biaya-
biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non
operating/financial income and expence).
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang
insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya
diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Menurut S. M unawir (2009:25) bentuk laporan laba rugi yang


biasanya digunakan sebagai berikut:

1. Bentuk single step, yaitu dengan menggunakan semua


penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya
dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi
laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu
mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.
2. Bentuk multiple step, yaitu pengelompokkan dilakukan
dengan prinsip yang umum. Dalam bentuk ini dilakukan
yang lebih teliti dengan prinsip yang digunakan secara
umum.

C) Laporan Arus Kas


Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta
keputusan perolehannya.

1
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus
mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang
dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga
dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang
lebih besar atau lebih kecil darip ada jumlah keunutungan y ang
dilaporkan dalam buku.
Menurut Skousen dkk (2009:284) laporan arus kas (statement of
cash flow) adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas
yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu.
Menurut Harahap (2010:257), mengumukakan bahwa laporan arus
kas memeberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu perusahaan pada satu periode tertentu,
dengan mengklarifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi,
pembiayaan dan investasi.
Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa
laporan arus kas merupakan laporan yang menginformasikan arus
kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan atau
pembiayaan.
Kegunaan arus kas menurut PSAK No.2 paragraf 04 (IAI:2009),
laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi
dengan perubahan keadaan dan peluang.

11
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kemungkinan para
pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari laporan arus kas masa depan
dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja opersi berbagai perusahaan karena
dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Adapun kegunaan arus kas menurut Harahap (2010:257), yaitu
dapat mengetahui:
1. Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan,
mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan
pada masa lalu.
2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar,
arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar
dividen di maa yang akan datang.
3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan
return dari sumber kekayaan perusahaan.
4. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan
di masa yang akan datang.
5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas.
6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas transaksi
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu.

1
Laporan Laba Rugi:

Neraca Awal:  Pendapatan


Neraca Akhir:
 Biaya
 Aset Transaksi dan  Aset
 Hutang kejadian
 Hutang
 Modal  Modal
Saham Saham
Laporan Arus Kas:

 Aktivitas
Operasional
 Aktivitas
Investasi
 Aktivitas
Pendanaan

Gambar 2.1 Hubungan antara neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas. (sumber : Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim).

Neraca awal dihasilkan pada awal periode, kemudian transaksi


dan kejadian muncul selama periode tertentu dan mempengaruhi
laporan laba rugi dan laporan aliran kas. Kemudian kedua laporan
tersebut akan berpengaruh terhadap neraca akhir suatu perusahan.
Suatu transaksi melibatkan transfer yang mempunyai nilai antara
perusahaan dengan pihak luar.

Menurut Slamet M unawir (2002), laporan keuangan pada


dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (2004), pengertian laporan keuangan adalah bagian
dari proses pelaporan keuangan.

1
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang
disajikan dalam berbagai cara, sep erti misalnya, sebagai Laporan
Arus Kas dan Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan


bahwa suatu laporan keuangan itu meliputi dua hal pokok, yaitu:
Neraca dan Laporan Laba Rugi. Neraca mencerminkan nilai aktiva,
hutang dan modal sendiri pada periode tertentu. Laporan laba rugi
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu,
biasanya meliputi periode satu tahun.

2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan
Indonesia 2002:4) tujuan laporan keuangan adalah:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan smua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dan kejadian di masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen
atas sumber data yang dipercayakan kepadanya.

1
2.3 KARAKTERIS TIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberikan kriteria
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan meliputi
(Prastowo dan Juliaty,2005/hal.8):
a. Dapat dipahami
Kualitas penting yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai,
maksudnya pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar.
Namun demikian, informasi komplek yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami
oleh pemakai tertentu.

b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

c. Materialistis
Informasi dipandang materiil kalau kelalaian untuk
mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keuangan.

1
d. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur.
e. Penyajian jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan
dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan secara wajar.

f. Substansi mengungguli bentuk


Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka
peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi
dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi
transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang
tampak dari bentuk hokum.

g. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan
tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

h. Pertimbangan sehat
Penyusuanan laporan keuangan ada kalanya menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadan tertentu, seperti ketertagihan
piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta
peralatan, dan tuntunan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.

1
i. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan
harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

j. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan
laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.

2.4 JENIS -JENIS LAPORAN KEUANGAN

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari:

2.4.1 Neraca

Pengertian Neraca

Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada


tanggal tertentu. Neraca menamp ilkan sumber daya ekonomi
(asset), kewajiban ekonomi (hutang) dan modal saham serta
hubungan antar item tersebut. Secara spesifik neraca dimaksudkan
membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas
perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional dan
kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

Pengakuan Neraca

Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses pencatatan


dan pelaporan dalam keuangan secara formal. Pengakuan tersebut
melibatkan pos-pos dan angka-angka dengan jumlah totalnya.
Supaya bisa diukur, relevan, dan reliable.

1
Elemen Neraca

a) Aset

Aset adalah sumber ekonomi yang akan dipakai


perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Aset juga
merupakan manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa
mendatang atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil
dari transaksi atau kejadian.

b) Kewajiban

Kewajiban didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomi


yang mungkin timbul di masa mendatang dari kewajiban
perusahaan sekarang untuk mentransfer asset atau memberikan
jasa ke pihak lain di masa yang akan datang, sebagai akibat
transaksi atau kejadian di masa lalu. Kewajiban muncul
terutama karena penundaan pembayaran untuk barang atau
jasa yang telah diterima perusahaan dan dana yang dipinjam.

c) Ekuitas

Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam


perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada.

Penyajian Neraca

Menurut Prastowo (2002:18) neraca dapat disajikan dengan


menggunakan dua bentuk:

a. Rekening (Skontro)
Pada bentuk skontro, unsur aktiva atau aset disajikan
pada sisi kiri (debit) sedangkan unsur kewajiban dan
ekuitas disajikan pada sebelah kanan (kredit).

1
b. Laporan (Stafel)
Pada bentuk stafel, baik aktiva, kewajiban maupun
ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang
dimulai dari aktiva, kemudian kewajiban dan yang
terakhir ekuitas.

2.4.2 Laporan Laba Rugi

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan


perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan biaya perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Laporan
laba rugi dapat disusun dengan bentuk langsung dan bentuk
bertahap. Fungsi laporan laba rugi adalah mengukur
profitabilitas perusahaan untuk satu periode tertentu, dengan
menghubungkan antara biaya dan penghasilan.

Elemen Laporan Laba Rugi

a. Laba Kotor

Laba kotor dapat diperoleh dari pengurangan penjualan


bersih dengan harga pokok penjualan. Penjualan bersih
dihitung dengan cara hasil penjualan dikurangi retur
penjualan dan potongan harga.

b. Biaya Usaha

Biaya usaha adalah seluruh biaya-biaya yang


berhubungan dengan aktivitas perusahaan dalam usaha
memperoleh laba. Kelompok biaya usaha yaitu:

1
1. Biaya penjualan adalah semua biaya yang berkaitan
dengan kegiatan penjualan, misalnya gaji pokok
penjualan, biaya iklan, biaya perlengkapan toko,
biaya penyusutan toko, dan biaya umum lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan penjualan.
2. Biaya administrasi adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan kegiatan perusahaan
pada umumnya, misalnya gaji bagian kantor, biaya
perlengkapan kantor, biaya penyusutan peralatan
kantor, dan biaya lainnya yang berkaitan.
c. Laba Usaha
Laba usaha adalah selisih jumlah laba kotor
dikurangi dengan jumlah beban usaha.
d. Pendapatan dan Biaya Lain-lain

Apabila perusahaan memperoleh pendapatan dan


mengeluarkan biaya yang tidak berkaitan dengan
aktivitas usaha pokok dinamakan pendapatan dan biaya
lain-lain. Pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan
bunga deposito, laba penjualan aktiva, pendapatan
komisi, dan pendapatan sewa, sedangkan biaya lain-
lain, misalnya biaya bunga dan rugi penjualan aktiva.

e. Laba Bersih

Jika tidak terdapat komponen pendapatan dan biaya


di luar usaha, maka laba usaha disebut laba bersih.

2
2.4.3 Laporan Aliran Kas

Pengertian Laporan Aliran Kas

Laporan Aliran Kas atau juga disebut arus kas adalah


laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu serta memberikan informasi mengenai efek
kas dari kegiatan investasi, pendanaan dan operasi perusahaan
selama periode tertentu.

Manfaat Laporan Aliran Kas:

1. Memberikan informasi tentang penerimaan dan


pengeluaran kas perusahaan dalam suatun periode
akuntansi.
2. Memberikan informasi yang dapat membantu investor dan
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan arus kas bersih dan memenuhi kewajiban
jangka pendek dan panjang, termasuk kemampuan untuk
membayar dividen di masa yang akan datang.
3. Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus
kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai
kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
4. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung jawaban
arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode
pelaporan.

2
Klasifikasi Laporan Aliran Kas

1) Aktivitas operasi (operating activities) adalah aktivitas


penghasilan utama pendapatan perusahaan (principal
revenue producting activities) dan aktivitas lain yang
bukan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari
aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap
transaksi atau kejadian yang merupakan komponen
penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari
penjualan barang dagangan, pembayaran kas pembelian
bahan kepada supplier dan pembayaran gaji karyawan
perusahaan.
2) Aktivitas investasi (investing activities) adalah aktivitas
perolehan atau pelep asan aktiva jangka panjang dan
investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas.
Arus kas dari aktivitas investasi antar lain mencakup
penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan
pengeluaran kas untuk pembelian mesin produksi.
3) Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dari komposisi
kewajiban jangka panjang dan modal perusahaan. Arus kas
dari aktivitas pendanaan antara lain mencakup penerimaan
kas dari penerbit saham baru, dan pengeluaran kas untuk
pembayaran utang jangka panjang. Prastowo dan Juliaty
(2005:34-35).

2
Metode Laporan Aliran Kas

Metode Langsung

Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang


hanya terdiri atas arus kas operasi yang dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Dengan metode ini, kelompok utama
penerimaan bruto dan pengeluaran kas bruto
diumgkapkan. Metode langsung pada dasarnya merupakan
laporan laba rugi, berbasis tunai atau kas.
Pada metode langsung, rekening penghasilan dan biaya
dilaporkan dengan basis akrual dikonversikan menjadi
penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas dari
aktivitas operasi dihitung dari jumlah pendapatan dan
beban, disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau
utang lancer yang berkaitan.
Perusahaan yang melaporkan arus kas dengan
menggunakan metode ini, minimum melaporkan secara
terpisah klasifikasi penerimaan dan pengeluaran operasi
sebagai berikut:
1) Kas diterima dari pelanggan termasuk
pendapatan sewa, lisensi, dan semacamnya.
2) Bunga dan dividen yang diterima.
3) Penerimaan kas lainnya
4) Kas dibayarkan untuk pegawai dan pemasok
jasa asuransi, jasa iklan, dan semacamnya.
5) Bunga yang dibayarkan.

2
6) Pajak yang dibayarkan.
7) Pengeluaran kas operasi lainnya (bila ada).

Metode tidak Langsung

Metode ini menentukan kategori utama dari arus


kas operasi seperti pada metode langsung.
Penyesuaian pada metode ini dimaksudkan untuk
mengeluarkan:

1) Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi,


amortisasi, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan atau kerugian valas yang belum
direalisir.
2) Pengaruh diferel arus kas masa lalu ( misalnya
perubahan saldo persediaan) dan akrual dan arus
kas yang diharapkan di masa datang (misalnya
perubahan utang dan piutang).
3) Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya
yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan
aktiva tetap.

Format dan Langkah penyusunan Laporan Aliran Kas

Format Laporan

Arus kas diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi


aktivitas yang merupakan format umum laporan arus kas.
Pada bagian pertama laporan disajikan arus kas dari aktivitas
operasi.

2
Diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan,
dan pada bagian akhir disajikan kenaikan atau penurunan
bersih kas dan setara kas selama suatu periode.

Arus kas masuk (cash-inflow) dan arus kas keluar (cash-


outflow) baik dari aktivitas investasi maupun pendanaan satu
dengan lainnya disajikan terpisah, y ang berarti disajikan bruto.

Kenaikan atau penurunan bersih dari kas (dan juga


setara kas) yang dilaporkan selama suatu periode harus
merekonsiliasikan antara saldo akhir sep erti yang dilaporkan
pada neraca. Prastowo dan Juliaty (2002:34)

Langkah Penyusunan Laporan

Untuk menyusun laporan arus kas, baik metode


langsung maupun metode tak langsung, dapat ditempuh
dengan langkah sebagai berikut:

1) Menghitung perubahan saldo rekening kas dan


setara kas dengan membandingkan antara saldo awal
dan saldo akhir (neraca) . Hasil langkah ini
menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan
setara kas selama periode berjalan.
2) Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca
selain rekening kas dan setara kas, yang
menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas
berubah.

2
3) Menentukan arus kas (dipisahkan dalam tiga
klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan bukan
kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing.
Informasi yang digunakan adalah neraca komparatif,
laporan laba rugi periode berjalan, dan informasi
tambahan.
4) Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-
langkah sebelumnya.
Prastowo dan Juliaty (2002:39).

2.5 PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan


keuangan untuk beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, menurut
Prastowo dan Juliaty (2002:4-5), yang meliputi:
a. Investor
Para investor berkepentingan terhadap risiko yang
melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang
dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan ap akah harus membeli, menahan atau
menjual investasi tersebut. Selain itu, investor juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian
terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
b. Kreditor (pemberi pinjaman)
Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

2
c. Pemasok dan Kreditur Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
ap akah jumlah yang terutang akan dibay ar pada saat jatuh
tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek disbanding kreditor.
d. Shareholder’s (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan
selanjutnya.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang, atau tergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan
oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili
mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pension, dan kesempatan kerja.

2
h. Masyarakat
Perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang diperjakan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan infromasi kecenderungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan terakfir perusahan
serta rangkain aktivitasya.

2.6 SIFAT KETERBATAS AN LAPORAN KEUANGAN

2.6.1 Sifat Laporan keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk


memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report)
secara periodic yang dilakukan pihak manejemen yang
bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta
menyeluruh dan sebagai suatu progress report.
Menurut M unawir (1992:6) laporan keuangan terdiri dari data-
data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara:
a. Fakta yang telah dicatat (report test)
Bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar faktor
dari catatan akuntansi. Pencatatan ini didasarkan
catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi dimasa lamp au. Jumlah uang yang tercatat
dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya
peristiwa-peristiwa tersebut. Dengan sifat yang
demikian itu, laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan dan kondisi perekonomian yang paling
akhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis.

2
b. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
Berarti data yang dicatat didasarkan pada prosedur
maupun anggapan tertentu yang merupakan prinsip -
prinsip akuntansi yang bersifat lazim. Hal ini
dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam
pencatatan/keseragaman.
c. Pendapatan pribadi (personal judgement),
Dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi
telah diatur oleh konvensi atau dalil-dalil dasar
yang sudah ditetapkan dan menjadi standar pratek
pembukuan, namun pengunaan dari konvensi dan
dasar tersebut tergantung pada akuntansi atau
manajemen yang bersangkutan. Pendapat ini
tergantung pada kemampuan atau integritas
pembuatannya yang dikombinasikan serta ahli
akuntansi yang telah disetujui akan digunakan
beberapa hal.
2.6.2 Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebagai hasil akhir proses akuntansi
memiliki beberapa keterbatasan. Didalam analisis
laporan keuangan, M unawir (1992:9) menyatakan
keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah:
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periode pada
dasarnya merupakan intern report (laporan yang
dibuat antara waktu tertentu yang bersifat
sementara) dan bukan merupakan laporan final.

2
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah
yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar
nilai yang mungkin berbeda. Laporan keuangan
dibuat tercantum dalam laporan keuangan hanya
merupakan nilai buku yang belum tentu sama
dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil
pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari
berbagai waktu lalu dimana daya beli (purchasing
power) uang tersebut akan menurun dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan
volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah
belum tentu mencerminkan bahwa unit yang dijual
semakin besar. Mungkin kenaikan itu disebabkan
karena naiknya harga jual barang tersebut yang
mungkin juga akan diikuti dengan tingkat kenaikkan
harga-harga. Jadi suatu pembuatan penyesuaian
terhadap perubahan tingkat harga maka akan
diperoleh kesimpulan yang keliru.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
beberapa faktor yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat
dinyatakan dalam satuan uang (dikuantifisir).
Misalnya: reputasi dan prestasi perusahaan,
kemampuan serta intergritas manajemernya dan
sebagainya.

3
Dengan memahami keterbatasan-keterbatasan tersebut
diharapkan pada pemakai laporan keuangan lebih
cermat dalam melakukan analisis.

2.7 ANALIS IS LAPORAN KINERJA KEUANGAN


2.7.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
1. Secara harfiah, Analisis laporan keuangan terdiri atas
dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini
berarti bahwa analisis laporan keuangan merupakan
suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu
perusahaan.
2. Menurut John J Wild, Analisis laporan keuangan
adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk
laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan
yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prastowo dan
Julianty (2005:56) Analisis laporan keuangan merupakan
proses membedah laporan keuangan ke dalam unsur-
unsurnya, menelaah masing-masing tersebut, dengan
tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Ini berarti para analisis laporan keuangan dituntut
mempunyai pengertian yang cukup tentang unsur-unsur
yang membentuk laporan keuangan.

3
4. Menurut Leopold A. Bernstein dikutip oleh Dwi
Prastowo (2011:56), Analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan
dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

2.7.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:68), ada beberapa tujuan dan


manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan
keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat
analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam


satu periode tertentu, baik harta, modal, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mnegetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakuakan penilaian manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah
dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

3
2.7.3 Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2015:52) langkah-langkahnya adalah:

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.


Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan
yang dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang
usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan
akuntansi yang dan diterapkan oleh perusahaan
tersebut. M emahami latar belakang data keuangan
perusahaan yang akan dianalisis merupakan langkah
yang perlu dilakukan sebelum menganilisis laporan
keuangan perusahaan tersebut.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada
perusahaan.
Selain latar belakang data keuangan perusahaan,
kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap
perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi
yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai
trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan
beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera
konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti
perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat
inflasi, dan pajak; dan perubahan yang terjadi didalam
perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi
manajemen kunci.
3. Mempelajari dan me-review laporan keuangan.
Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran
mengenai karakteristik (profil) perusahaan.

3
Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan
diap likasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan
keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu,
dapat disusun kembali laporan keuangan perusahaan
yang dianalisis. Tujuan langkah ini adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
4. M enganalisa laporan keuangan.
Setelah memahami profil perusahaan dan me-review
laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik ananlisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan
hasil ananlisis tersebut (bila perlu disertai
rekomendasi).

2.7.4 Metode Analisis Laporan Keuangan


Metode analisis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode
analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga
dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
Teknik analisis perbandingan, analisis trend (index),
analisis sumber dan penggunaan dana, dan analisis
perubahan laba kotor.
2) Metode analisis vertical (statis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara menganalisa laporan
keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya
pada laporan keuangan yang sama untuk periode yang
sama. Teknik analisa yang termasuk pada klasifikasi
3) metode ini antara lain: teknik analisis persentase per
komponen (common size), analisis ratio, dan analisis
impas. Prastowo dan Julianty (2005:59-60).

3
2.8 JENIS -JENIS RAS IO KEUANGAN

Jenis-jenis rasio keuangan menurut meliputi:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka
pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short time
debt). M acam-macam ratio likuiditas yaitu:

a. Ratio Lancar (Current Ratio)

Ratio lancar (Current Ratio) yaitu rasio yang


digunakan untuk menmgukur kemampuan perusahaan
dalam pembayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Aktiva Lancar
Rumus: Current Ratio= x 100%
Hutang Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio cep at (Quick Ratio) yaitu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya, dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Aktiva Lancar - Persediaan


Rumus: Quick Ratio= x100%
Hutang Lancar

3
c. Cash Ratio

Cash Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia.

Cash + Efek
Rumus: Cash Ratio= x100%
Hutang Lancar

Tabel 2.1
S tandar Industri Rasio Likuiditas
No Jenis Rasio S tandar
Industri
1 Current Ratio (Rasio Lancar) 2 kali
2 Quick Ratio (Rasio Cepat) 1,5 kali
3 Cash Ratio (Rasio Kas) 50 %
Sumber: Kasmir (2012:143)
2. Rasio Profitabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dan
modal menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham yang tertentu. Macam-
macam Rasio Profitabilitas yaitu:

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Margin Laba Kotor merupakan perbandingan
antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok
penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini
menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari
jumlah penjualan.

3
Laba Kotor
Rumus: Gross Profit Margin= x100%
Penjualan Bersih

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin Laba Bersih merupakan rasio yang


digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
kemudian dibandingkan dengan volume penjualan.

Laba Bersih
Rumus: Net Profit Margin= x100%
Penjualan Bersih

c. Return On Total Asset (ROA)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset
yang tertentu.
Laba Bersih
Rumus: ROA= x100%
Total Asset

Tabel 2.2
S tandar Industri Rasio Profitabilitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Gross Profit Margin 24,90%
2 Net Profit Margin 20%
3 Return On Total Asset 30%
Sumber: Kasmir (2008:208) dan Lukviarman (2006:36)

3
3. Rasio Solvabilitas
Mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh
pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Prastowo dan julianty (2005:99).
M acam-macam ratio solvabilitas yaitu:
a. Rasio Hutang terhadap Total Asset (Total Debt
to Total Asset Ratio)
Total Debt to Total Asset Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjamin hutang-hutangnya sejumlah aktiva
yang dimiliki.

Rumus: Total Debt to Total Asset Ratio=

Total Hutang

x100%
Total Aktiva

b. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Total Debt to


Equity Ratio)

Total Debt to Equity Ratio merupakan


rasio yang digunakan untuk mengukur seberap
jauh perusahaan dibelanjai oleh pihak kreditor.

3
Rumus: Total Debt to Equity Ratio:

Total Hutang

X100%
Modal

Tabel 2.3
S tandar Industri Rasio Solvabilitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Debt to Asset Ratio 35%
2 Debt to Equity Ratio 90%
Sumber; Kasmir (2008:164)

4. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur efektifitas dan efiensi suatu
perusahaan dalam pendayagunakan aktiva yang dimilki dan
dalam pengelolaan sumber-sumber dananya. M acam-macam
rasio aktivitas yaitu:

a. Rasio Perputaran Total Aktiva


Merupakan rasio yang menunjukkan bagaiman
efektivitas penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan
didalam mengahsilkan volume penjualan dan
mendapatkan laba.
Rumus: Rasio Perputaran Total Aktiva =

Penjualan Netto

Total Aktiva

3
b. Rasio Perputaran Piutang

Rasio Perputaran Piutang merupakan rasio yang


menggambarkan berapa kali persediaan barang berputar
dalam suatu periode.

Harga Pokok
Penjualan Rumus: Rasio Perputaran Piutang=
Persediaan

Tabel 2.4
S tandar Industri Rasio Aktivitas
No Jenis Rasio S tandar Industri
1 Rasio Perputaran Total 2 kali
Aktiva
2 Rasio Perputaran Piutang 15 kali
Sumber: Kasmir (2008:186)

2.9 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN


2.9.1 Sistem Penilaian Kinerja
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan
tertentu yang menunjukkan apa yang ingin dilakukan dalam
memenuhi kepentingan dari anggotanya. Kinerja (performance)
merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan
efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Kinerja dapat digunakan sebagai salah satu indikator
untuk mengukur reputasi dan keberhasilan suatu perusahaan dan
juga dapat digunakan sebagai imbalan dalam suatu perusahaan.

4
Sistem penilaian kinerja adalah suatu sistem yang
digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja secara lengkap
dan konsisten. Pengukuran kinerja manajemen merupakan proses
yang harus dilakukan dalam pengendalian manajemen. Penilaian
digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid
tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi. Dalam
menetapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak
memilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi
perusahaan. Kesuksesan suatu strategi tergantung pada strategi
tergantung pada strategi itu sendiri. Sistem penilaian kinerja secara
ringkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi
agar berhasil menerapkan organisasi strategi perusahaan. Ukuran
keuangan kesuksesan perusahan, dapat dilihat pada laba dan
pendapatan perusahaan.

2.9.2 Tujuan Penilaian Kinerja


Tujuan dari penilaian kinerja suatu perusahaan menurut
M unawir (2004:31) antara lain:
1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan, yaitu
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
2) Untuk mengetahui tingkat leverage suatu perusahaan, yaitu
kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan bila
perusahaan terkena likuiditas baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
3) Untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan,
yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
selama periode tertentu.

4
4) Untuk mengetahui stabilitas usaha perusahaan, yaitu
kemampuan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang
diukur dengan pertimbangan kemampuan perusahaan
membayar biaya bunga atas hutangnya, termasuk kemampuan
perusahaan membayar dividen seacara teratur kepada
pemegang saham tanpa mengalami hambatan.

4
BAB III

METODA PENELITIAN

3.1 SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN


Subyek penelitian adalah orang, temp at, atau benda yang diamati
dalam rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia,
1989:862). Adapun subyek dalam penelitian ini adalah pemilik warung
sate klathak Pak Pong Bantul Yogyakarta.
Obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus
Bahasa Indonesia, 1989:622). Menurut (Supranto 2000:21) obyek
penelitian adalah himpunan elemen yang dap at berupa orang, organisasi
atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan
1986:21), obyek penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti
untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun obyek penelitian
dalam penelitian ini kinerja keuangan pada usaha mikro warung sate
klathak Pak Pong Bantul Yogyakarta periode 2014-2018 dengan
menggunakan rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas.

3.2 TEMPAT PENELITIAN


Temp at penelitian ini dilakukan di warung sate klathak Pak Pong
yang beralamat di Jl. Sultan Agung No.18, Jejeran II, Wonokromo, Kec.
Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791.

4
3.3 JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang
menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan
keuangan perusahaan. (Neraca dan laporan laba rugi warung sate
klathak periode 2014-2018).
2. Data kualitatif, yaitu data yang tidak ditanyakan dalam bentuk
angka, seperti sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, visi
dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan produk-
produk perusahaan.
3. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan.

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Dokumentasi laporan keuangan warung sate klathak Pak Pong
Bantul Yogyakarta.
b. Wawancara/interview.
M etode wawancara/interview adalah proses memp eroleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara bertatap muka
antara pewawancara dengan responden/orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.
Bungin, (2001:133).
Narasumber yang akan diwawancarai adalah pemilik usaha
warung sate klathak Pak Pong Bantul Yogyakarta. Wawancara
yang dilakukan akan berkaitan dengan gambaran umum usaha,
profil lokasi usaha, dan kinerja keuangan periode 2014-2018 yang
ditinjau dengan menggunakan rasio likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas dan aktivitas.

4
3.5 TEKNIK ANALIS IS DATA
Penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang meliputi laporan
keuangan berupa neraca dan laporan data laba rugi pada Warung sate
klathak Pak Pong tahun 2014 sampai 2018 yang menggambarkan
keadaan atau peristiwa pada perusahaan secara nyata. Dari beberapa
rasio, penelitian memilih menggunakan analisis rasio likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan
yang dimaksud untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar (likuiditasnya) utangnya dalam jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar yang periodenya kurang
dari satu tahun. Ada beberapa rasio likuiditas yaitu:
a. Rasio lancar, menunujkkan tingkat keamanan bagi kreditor
jangka pendek. Rasio lancar yang rendah menunjukkan
likuiditas jangka pendek yang rendah.

Aktiva lancar
Rumus = x100%
Hutang lamcar

b. Rasio cepat, merupakan perbandingan antara asset lancar


tanpa persediaan, dan hutang lancar.

4
Aktiva lancar-persediaan

Rumus= x100%
Hutang lancar

c. Cash ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan kas yang tersedia.

Cash + Efek
Rumus= x100%
Hutang lancar

2. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham
tertentu.
a. Net Profit Margin Ratio, menghitung sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjulan tertentu.

Laba Bersih
Rumus= x100%
Penjualan Bersih

4
b. Gross Profit Margin Ratio, perbandingan antar penjualan
bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan
tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang
dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Laba Kotor
Rumus= x100%
Penjualan Bersih

c. Return On Asset, merupakan ukuran kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan.

Laba Bersih
Rumus= x100%
Total Asset

3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
a. Rasio utang terhadap ekuitas, menggambarkan seberapa
besar modal pemilik dapat menutupi utang-utang kep ada
kreditor.

Total Hutang
Rumus= x100%
M odal

4
b. Rasio utang terhadap total aktiva, menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk menjamin keseluruhan utang
dengan aktiva yang dimilikinya.

Total Hutang
Rumus= x100%
Total Aktiva
4. Rasio Aktivitas
Mengukur efektifitas dan efiensi suatu perusahaan dalam
pendayagunakan aktiva yang dimilki dan dalam pengelolaan
sumber-sumber dananya.
a. Rasio Perputaran Total Aktiva
Merupakan rasio yang menunjukkan bagaiman efektivitas
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan didalam
mengahsilkan volume penjualan dan mendapatkan laba.

Penjualan Netto
Rumus=
Jumlah Aktiva

b. Rasio Perputaran Piutang


Rasio Perputaran Piutang merupakan rasio yang
menggambarkan berapa kali persediaan barang berputar dalam
suatu periode.

4
Harga Pokok Penjualan
Rumus=
Persediaan

Anda mungkin juga menyukai