Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ANISIA ZILKA RUMAILA
NIM 1312080040
i
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERSETUJUAN
Oleh
Nama : ANISIA ZILKA RUMAILA
NIM : 1312080040
Program Studi : MANAJEMEN INTENSIF
ii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENGESAHAN
Hari : Kamis
Tanggal : 10 Desember 2015
Waktu : 08.00 WIB
Oleh
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen
iii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.
iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila terjadi di kemudian
hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima
sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institute Perbanas.
Demikian Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti panjatkan atas hadirat Allah SWT karena atas
tugas penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Analisa
Program Pelatihan Orientasi dan Fungsi Mentoring Pada Frontliner Baru Dalam
Peningkatan Kinerja PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bekasi Taman
orientasi dan fungsi mentoring dalam peningkatan kinerjafrontliner baru PT. Bank
Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
1. Kedua orang tua yang telah mendukung peneliti secara moril dan meteril
2. Kepada Ibu Yuni selaku kepala cabang Bank Mandiri Taman Galaxy
terima kasih atas izin yang diberikan untuk peneliti melakukan penelitian .
3. Bapak Dr. Hidajat Sofyan Widjaja, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dan Bapak Nicodemus Simu, S.E., M.M. selaku
vi
Jakarta, dan seluruh dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
6. Ibu Olin, Marlina, Asti selaku team kerja yang sangat mendukung peneliti
7. Akhirnya tak lupa kepada seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan
kesempurnaan baik dari segi substansi maupun secara teknis redaksional. Untuk
itu peneliti dengan senang hati menerima saran dan koreksi perbaikan dari pihak
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
In this study the authors will analyze the orientation training programs and
mentoring function in improving the performance of frontline new PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk Branch Bekasi Taman Galaxy. The aim of this study was
to determine the role of orientation training system and to determine the role of
mentoring system in order to improve performance craft teller at PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk Bekasi branch Bekasi Taman Galaxy to achieve the
expected goals of the company. The research is a qualitative method of data
analysis in the form of SSM (Soft Systems Methodology). In this study, explained
about the problems that exist in PT. Bank Mandiri Persero Tbk, with eight times
won the award for Best Service Excellent but in reality there are many customers
who complained of the service provided by PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk and
although in 8 this year the bank was ranked first as the Best Service Excellent
however the values obtained are always decreased compared to previous years
this is a portrait of the performance of employees of the Bank decreased one at
the PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk branch Bekasi Taman Galaxy. Result from
this study,, the authors formulate a corrective action plan in the delivery of
orientation training program and a program of mentoring in order to further
remind and maintain the quality of services provided by PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Branch Bekasi Taman Galaxy.
ix
DAFTAR ISI
x
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 26
3.1 Desain Penelitian...................................................................... 26
3.2 Subjek Penelitian...................................................................... 27
3.3 Jenis Sumber Data.................................................................... 28
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 29
3.5 Metode Pengelolahan Data ...................................................... 30
3.6 Metode Analisis Data............................................................... 32
xi
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................... 79
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 79
5.2 Rekomendasi ........................................................................... 80
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR PUSTAKA
GramediaPustakaUtama.
John C, Maxwell. (2014). Mentoring : 101 Hal-hal yang harus diketahui oleh
parapemimpin. Surabaya: PT Menuju Insan Cemerlang.
Erlangga
Terbuka.
xvi
Jurnal :
Badrida, Anisa. (2014). Audit Manajemen Pada Fungsi Sumber Daya Manusia,
Peran dan Prestasi Kerja Serta Niatan Untuk Pindah, (online), Vol.8,
(http://smartaccounting.filles.wordpress.com/2011/03/kamp-08.pdf,
2015)
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia perbankan, pelayanan menjadi salah satu senjata bagi bank
untuk bisa bersaing dengan pemain lain, baik di tingkat nasional dan
satunya adalah dengan mempunyai karyawan yang memiliki kinerja yang baik
1
2
kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan pekerjaan merupakan salah satu
factor dari pelatihan yang kurang baik. Kinerja karyawan dapat diukur melalui
kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil , kehadiran, dan
kriteria pelatihan.
seorang mentor yang membantu dan memandu pengembangan individu yang lain.
3
Secara individu, kegiatan mentoring tidak hanya fokus pada bagaimana memberi
nasehat, tapi juga pada kemauan untuk mendengarkan nasehat. Saling nasehat
saling belajar yang akan memberikan perubahan ke titik yang lebih baik, dari
tidak tahu menjadi tahu bahkan masing-masing menjadi ahli dan lebih
yang penuh arti , yang akan menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi. Ada dua
tipe kegiatan mentoring yakni yang bersifat alami dan yang direncanakan. Yang
mentor dan mentee itu memilah dan memadukannya melalui proses-proses yang
formal.
performa Bank Mandiri sudah tidak perlu diragukan lagi hal ini dibuktikan
Tabel 1.1
10 Bank Terbaik dalam Pelayanan Prima Periode 2014-2015
Nama Bank Tahun 2015 Tahun 2014
Mandiri 88,80 89,56
BNI 87,46 85,87
Commonwealth Bank 84,68 77,40
Danamon 83,87 82,56
Permata Bank 83,81 85,76
BTN 80,93 73,99
Bank Bukopin 79,70 77,46
BRI 79,44 83,62
BII 75,82 74,27
BCA 75,37 70,99
Sumber : Majalah Info Bank 2015
Tabel 1.2
10 Bank Terbaik dalam Pelayanan Prima Periode 2013-2014
Nama Bank Tahun 2014 Tahun 2013
Mandiri 89,56 91,37
BNI 85,87 89,86
Permata Bank 85,76 87,81
BRI 83,62 85,94
Danamon 82,56 82,96
Bank Bukopin 77,46 75,50
Commonwealth Bank 77,40 80,77
CIMB Niaga 76,19 82,60
BII 74,27 80,60
OCBC NISP 74,00 77,54
Sumber : Majalah Info Bank 2015
5
Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2 di atas, walaupun Bank Mandiri tetap
menduduki peringkat pertama dalam Bank Service Excellence namun dari tahun
terdapat juga data yang diperoleh dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
Tabel 1.3
Data Keluhan Nasabah Terhadap Pelayanan Perbankan di Indonesia
Jika dilihat dari jumlah aduan yang di adukan oleh konsumen berdasarkan
tabel 1.3 data tersebut menggambarkan bahwa walaupun Bank Mandiri dalam
Mandiri yang masih belum puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai
Bank Mandiri.
Salah satu kunci bank dalam memberikan pelayanan yang terbaik yakni
menurunnya kualitas kerja dari frontliner dan seberapa pentingkah fungsi seorang
kinerja.
Peningkatan Kinerja Frontliner Baru PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
dan fungsi mentoring pada frontliner baru terhadap peningkatan kinerja karyawan,
penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bekasi Taman
Galaxy, fokus penelitian ini dilakukan terhadap frontliner baru yang ditempatkan
perusahaan.
Manfaat penelitian yang dipetik dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
8
1. Bagi Akademi
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Penulis
Kajian Teori
2.1.Kajian Teori
2.1.1. Kinerja.
(2011:322) yaitu mengevaluaisi kinerja karyawan saat ini dan atau dimasa lalu
relatif terhadap dasar kinerjanya. Penilaian kinerja merupakan suatu fungsi dari
sesuatu tanpa pemahanan yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
mengukur kinerja, terdapat kriteria atau ukuran Wirawan (2009 : 69). Kriteria
9
10
baku.
kata-kata sehingga dan agar suapaya yang digunakan jika hasilnya tidak
dapat dikualifikasikan.
diterima.
tinggi atau lebih rendag daripada standar masa lalu dalam pengertian
9. Standar nol atau absolut. Standar yang menyatakan tidak aka terjadi
Dalam evaluasi kinerja, ada standar yang disebut sebagai standar kinerja.
Evaluasi kinerja tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik tanpa standar
mempunyai nilai (Wirawan, 2009). Standar kinerja adalah tolak ukur minimum
kinerja yang harus dicapai karyawan secara individu atau kelompok pada semua
kinerja minimal tersebut , maka kinerjanya tidak dapat diterima, buruk, atau
sangat buruk.
12
karyawan tidak mengetahui apa yang harus dicapai dan tidak terarah dalam
Gambar 2.1
1 . Karyawan
2 . Kinerja 3 . Evaluasi 5 . Hasil
melaksanakan Kinerja
Karyawan Evaluasi
pekerjaannya
Kinerja
4 . Instrumen
Kinerja: Alat
Prosedur untuk menjaring
Kerja: &
Pedoman mendokumentasi
bagaimana kinerja
melaksanakan
perkerjaan agar
berhasil Standar Kinerja:
tolak ukur kinerja
6. Rekaman
7 . Keputusan
tentang
Sumber Daya
kinerja
Manusia
karyawan
oleh penilai secara periodik dan dibandingi dengan standar kinerjanya. Hasilnya
dicatat dalam instrumen evaluasi kinerja. Hal ini diberikan kepada karyawan
persepsi ternilai yang mewakili organisasi tempat ia bekerja menganai hasil dalam
pelaksanaan tugasnya.
Teller merupakan salah satu diantara 3 (tiga) organ penting bagi sebuah
Bank (Security, Customer Service dan Teller) dan mempunyai peran penting bagi
bank, karena merekalah yang memberi kesan langsung kepada masyarakat pada
umumnya dan nasabah bank pada khususnya. Teller juga punya tanggung jawab
yang besar dalam melakukan tugasnnya, terutama terkait dengan keakuratan dan
benar. Sebagai frontliner , teller yang dapat memberikan pelayanan berkesan akan
a. Memeriksa secara teliti setiap transaksi yang akan dan sedang dilakukan
2.1.2.1.Fungsi Teller
dicabang, Teller harus mengetahui fungsi, tanggung jawab dan tugas yang
layanan kepada nasabah dalam melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang
Dalam menjalankan tugas sebagai teller, seorang teller harus padam dan
mengetahui tugas dan tanggung jawab mereka. Berikut tugas dari seorang teller
diantaranya :
berharga
komputer
15
/ Bank Indonesia
10. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada dibawah kelola outlet
11. Melakukan verifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi
teller
12. Meyakini keaslian dan keabsahan speciment tanda tangan nasabah pada
14. Menjamin keamanan box teller dan kewenangan memegang kunci box
1. Melayani nasabah yang ingin setor, ambil uang, transaksi dengan teliti dan
cepat
Sehubungan dengan tugas dan fungsi dari teller, maka seorang teller pun
setiap pekerjaan dan tugas sampai tuntas dengan baik. Transaksi override teller
diembannya yaitu menyelesaikan setiap pekerjaan dan tugas sampai tuntas dengan
baik. Transaksi override teller adalah transaksi – transaksi yang berada dalam
batas kewenangan teller dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab teller. Oleh
transaksinya.
1. Menerima setoran baik tunai maupun non tunai dari nasabah untuk
pada dokumen dan atau formulir sesuai dengan kebijakan, sistem dan
prosedur bank.
17
keperluan lain seperti setoran titipan nasabah, pencairan bilyet giro dan
sebagainya.
mengenai perusahaan, pekerjaan dan kelompok kerja. Kesan pertama kali sering
membekas. Pelajaran ini bisa diterapkan pada kesan yang dimiliki oleh para
jajakan pendapat merasa bahwa mereka tidak diberi alat-alat dan sumber-sumber
daya yang mereka butuhkan untuk bisa berhasil dalam minggu-minggu pertama
berkerja . Dengan demikian ,orientasi yang efektif memainkan peran yang besar
dalam mengurangi turnover karyawan. Format orientasi bersifat unik untuk setiap
1. Situasi kerja , pada saat-saat awal akan sangat membantu bagi karyawan
tempat kerja.
dengan segala sesuatu mulai dari cara para laryawan berpakaian hingga
1. Induksi
Induksi yaitu tahap awal karyawan baru mempelajari apa yang akan
1. Sejarah organisasi
2. Sosialisasi
mempelajari norma sistem nilai dan pola perilaku yang diharuskan organisasi dan
kelompok.
2.1.4. Mentoring
mentoring) karena adanya seorang mentor dalam suatu wadah atau organisasi.
karyawan dari kekuatan merugikan dan mendorong visibilitas positif. Mereka juag
dengan karyawan memiliki kepuasan kerja yang baik maka mereka akan
yang pas.
seseorang tidak yakin dengan dirinya sendiri , ia tidak akan pernah percaya
bahwa ia sukses , tidak perlu apa pun yang ia capai. Namun seseorang
dilakukan.
seseorang
2.2.Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
2.1.Kerangka Pemikiran
Penilaian &
Pencapaian Tujuan , visi Hasil Kerja
Evaluasi Kinerja
dan misi perusahaan
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
BAB III
Metode Penelitian
kualitatif disebut juga sebagai metode artistik karena proses penelitian lebih
bersifat seni dan disebut metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
26
27
yang diteliti yaitu tentang pelatihan orientasi dan mentoring pada study frontliner
baru dalam peningkatan kinerja karyawan pada bank mandiri cabang taman
galaxy.
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan
dengan cara deskripsi. Subjek penelitian adalah individu ataupun benda yang
lain dari subjek penelitian adalah responden. Subjek penelitian ini juga dinamakan
informan yaitu pemberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan
yang didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema
penelitian yang diajukan. Selain itu dapat juga menggunakan model snow ball
adalah bahwa penelitian kualitatif lebih didasari pada kualitas informasi yang
Objek penelitian merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari suatu
penelitian. Titik perhatia tersebut berupa substansi atau materi yang diteliti atau
yang menjadi objek penelitian adalah PT. Bank Mandirir (Persero) Tbk Cabang
Taman Galaxy.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
3. Studi Kepustakaan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display
Reduksi Data
Kumpulan /
Verifikasi
Gambar 3.1
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
kredibel.
Metode penelitian yang digunakan adalah serba system lunak (Soft System
Methodology), mengapa dipilih metode serba sistem untuk penelitian ini karena
metode ini berbeda dari metode penelitian yang lainnya seperti metode penelitian
kuantitatif, kualitatif atau campuran. Perbedaan metode serba sistem terletak pada
perhatiannya terhadap kompleksitas dunia nyata. Aspek lain yang juga menjadi
karakteristik riset berbasis berfikir serba system adalah proses mencari tahu
dilaksanakan berbasis riset tindakan sebagai cara untuk memahami hal – hal yang
5. Kendala terkait dengan tempat dan lingkungan dari tempat ini, dan
Changes :
Action to Systematically
improve the desirable, culturally,
problem feasible
Problem situation
situation
considered
problematic
Comparison
of models
Problem and real
situation world
expressed
System
Tujuh tahap siklus SSM tersebut dalam praktiknya ada beberapa siklus
Berikut empat tahap siklus modifikasi SSM menurut Checkland dan Poulter
(2006) :
2. Tahap Modeling, yaitu tahap pembuatan model atau sejumlah model dari
gagasan baru tentang situasi dunia nyata yang dianggap problematic dalam suatu
tahu yang berorientasi aksi atas situasi problematic dari kehidupan nyata sehari
hari. Para pengguna SSM melakukan pembelajaran yang dimulai dari menemukan
35
Penggunaan SSM menjadi sangat tepat mengingat metode ini memiliki empat
Gambar 3.3
antara kondisi nyata yang ada dengan kondisi model yang seharusnya terjadi
36
atas situasi dunia nyata yang dihadapi. Dalam tahap ini, peneliti memiliki
yang kaya (Rich Picture) atas sejumlah situasi masalah yang muncul.
Gambaran yang detil dan kaya dibuat seperti diagram, gambar atau model
terjadi.
dilakukan untuk dapat mengetahui pihak – pihak mana saja yang terlibat
dalam masalah yang muncul. Evaluasi dari tahap ini adalah dengan
yang diambil.
lingkungan tindakan
Pada tahap keempat ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaku
gambaran konsep yang ideal bagi peruahaan dan CATWOE menjadi dasar
menjadi target yang ingin dicapai pada masa yang akan datang dari
38
kegiatan atau kejadian yang bermasalah pada saat ini, dengan kata lain
perbaikan untuk sistem atau kegiatan yang berjalan sekarang ini. Adapun
frontliner baru PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bekasi Taman
Galaxy ?
Kita harus mengetahui lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut yaitu
mengenai sistem pelatihan orientasi dan mentoring. Bagaimana kedua hal tersebut
dalam lingkungan perusahaan , apa saja yang dimaksimalkan dari kedua hal
tersebut.
Pada Tahap kelima ini akan dibandingkan system real world dengan
system pada model konseptual. Untuk itu perlu digambarkan dalam bentuk
yang ada dimana hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
tujuan meningkatkan kinerja karyawan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
(bank) terbesar milik pemerintah. PT Bank Mandiri Tbk (Persero) berkantor pusat
dilaksanakan oleh pemerintah. Bank Mandiri merupakan hasil merger dari Bank
Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo), dan Bank Ekspor Impor (Exim). Hasil dari merger keempat bank ini
ulang, jumlah cabang Bank mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan
karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620 orang. Bank Mandiri berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri
40
41
lebih dai 140 tahun yang lalu, dan keempat bank nasional tersebut telah turut
masing dari bank tersebut telah memainkan peranan yang penting dalam
Bank Bumi daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari
Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959.
Pada tahun 1964, Chartered Bank yang sebelumnya merupakan Bank milik
pemerintah Inggris juga dinasionalisasi, dan Bank Umum diberi hak untuk
melanjutkan operasi dari Bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara
digabung ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank
Sebelum dikenal dengan nama Bank Dagang Negara, Bank Dagang Negara
didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah
dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank
Bapindo berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri
yang didirikan pada tahun 1951, dan misi dari Bank Industri Negara adalah
milik negara pada tahun 1960 dan kemudian BIN digabung dengan Bank
Bank Ekspor Impor atau biasa disebut dengan Bank Exim berawal dari
tahun 1870. Pemerintah menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, yang
selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara
Indonesia menjadi bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara
Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, yang salah satunya adalah Bank
Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi Bank
Exim, bank pemerintah yang membiayai kegiatan pada bidang ekspor impor.
keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing –
masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan ekonomi. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000
karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang yang didukung oleh anak
bagi perusahaan swasta maupun milik Negara komersil usaha kecil mikro serta
nasabah consumer.
43
jaringan dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Satu dari
sekian banyak keberhasilan PT. Bank Mandiri Tbk yang paling signifikan adalah
Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat
program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking
system kita menjadi satu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung
kegiatan consumer banking yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT PT Bank
tunggal pada seluruh nasabah. Nasabah korporat PT Bank mandiri Tbk sampai
dan secara khusus sangat aktif dalam sektor manufaktur Food & Beverage,
dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit
Sesuai dengan visi dari Bank Mandiri, Bank Mandiri memasuki segmen
sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus
pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen
44
dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh
segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di
Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip
pemerintah yang tidak sehat. Hal tersebut dapat diketahui dari tingkat pencapaian
ROA, ROE, DER, DTAR yang menunjukkan keempat Bank BUMN dalam
kondisi bangkrut, yang dimana utang yang dimiliki telah melebihi modal beribu –
ribu kali. Disamping itu, perbandingan utang terhadap aktiva yang sangat buruk
yaitu jumlah utang yang dimiliki tidak dapat dilunasi dengan aktiva yang ada di
Bank BUMN. Tujuan ini tidak lain untuk menghindari pengeluaran yang lebih
besar lagi untuk membayar uang para deposan, mencegah terjadinya domino effect
Kinerja Bank Mandiri setelah merger tidak berdampak positif atau dapat
dikatakan tidak sehat jika dilihat dari rasio keuangan yang telah dikemukakan
kredit hanya sebesar 18% untuk tahun 2001. Dengan demikian, kinerja Bank
selama tiga tahun ini tidak lebih baik dibandingkan sebelum merger. Merger tidak
Beberapa aspek yang mempengaruhi efisiensi Bank Mandiri terlihat dari aktiva,
modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan jumlah SDM. Sementara
itu, Bank Mandiri hanya diposisi keempat apabila dilihat dari efisiensi relatif
Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9
Triliun, dimana jumlah ini berlipat ganda dari total aset di tahun 2006 (sebesar Rp
267 Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR). Ini mengukuhkan posisi Bank Mandiri
sebagai bank terbesar di Indonesia. Kredit Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp
314,4 Triliun, meningkat 22% (CAGR) dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp
118 Triliun. Sedangkan net profit kami tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun,
meningkat 28,3% (CAGR) dari tahun 2006 yang sebesar Rp 2,4 Triliun. Selain
pihak ke tiga sebesar Rp 422,3 Triliun. Bank Mandiri juga telah berhasil
mempertahankan kualitas aset yang kuat, dibuktikan dengan nilai Gross dan Net
NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu momen
penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah suksesnya rights issue pada
Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank. Dengan ini, modal Bank
46
Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari 48,9% tahun ke tahun
dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih gelar Bank Internasional,
yang memberikan kontribusi pendapatan signifikan, yaitu sekitar 12% dari laba
bersih konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri memiliki jaringan ATM
terbesar, yaitu sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang dan tersebar di seluruh
Indonesia. Ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbaik dalam pelayanan
Setelah memenuhi berbagai persyaratan dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini
berhak untuk menyandang titel sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi
di sektor perbankan regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini
turut didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling
visi dan misi Bank Mandiri dengan memposisikan disi sebagai lembaga keuangan.
a. Visi
progresif.
47
b. Misi
penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja,
Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten
perusahaan yang disebut dengan TIPCE yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif,
tidak cukup hanya memperkuat aspek finansial saja tetapi juga dari aspek non
class & innovative practices serta selaras dengan Employee Value Proposition,
Mandiri, yang difokuskan pada seluruh value chain pengelolaan Human Capital
sampai dengan pengelolaan talent dan suksesi (talent & succession management).
Pada setiap tahapan dalam employee lifecycle dimaksud dibangun 2 (dua) hal
Practices)
2. Capacity Fulfillment, yaitu pemenuhan Human Capital yang handal baik yang
yang harmonis
pengelolaan suksesi
50
kontor cabang Bank Mandiri Cabang Taman Galaxy Bekasi area Jatiwaringin.
komposisi karyawan frontliner berjumlah 7 orang yang terdiri dari teller dengan
jumlah 4 orang dan customer service dengan jumlah 3 orang. Subyek penelitian si
program pelatihan orientasi dan fungsi mentoring pada frontliner baru dalam
Berikut struktur organisasi pada kantor cabang Bank Mandiri Taman Galaxy:
Cusomer Teller
Service
Sumber : Data PT. Bank Mandiri Cabang Taman Galaxy
Gambar 4.1
Sturktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Bekasi Taman Galaxy
Galaxy pada devisi bisnis terdiri dari Branch Manager yang dijabat oleh Ibu
51
Wahyuni Purwatiningsih, Branch Opration Manager yang dijabat oleh Ibu Rike
Customer Service Officer yang dijabat oleh Ibu Tita Novita , Customer Service
ole Estrellita Maria dan Ilham Maryudadijabat, Head Teller dijabat oleh Ibu
Luvita, Teller dipegang oleh Ayumi Letizia Maria, Saptaria Wulan Agustina,
sebagai berikut :
(tiga) pihak yang berperan sangat penting dalam kaitannya dengan situasi
terkait situasi yang sedang dikaji. Dalam hal ini adalah ABFI Institute Perbanas
yang “menugaskan” penelitian ini. Kedua, pihak yang berperan sebagai praktisi,
yaitu orang atau sekelompok orang yang melakukan kajian, dalam hal ini adalah
Anisia Zilka Rumaila. Ketiga, pihak yang berperan sbagai pemilik isu, yaitu orang
atau sekelompok orang yang berkepentingan atau terkena dampak dari situasi atau
52
dampak dari hasil upaya perbaikan atas situasi problematis : PT. Bank Mandiri
tindakan dijelaskan dengan emapat hal : kerangka teoritis (F), metodologi untuk
keperluan riset (MR), situasi problematic dunia nyata (P) dan area pasifik yang
Tabel 4.1
(Owner of the issue addressed). Sesuai dengan judul skripsi, C adalah peneliti
(Anisia Zilka Rumaila), dosen pembimbing akademik (DR. Stefanus Sri Sadana,
53
M.si) dan perusahaan BUMN (PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bekasi
Taman Galxy). Sementara itu, P (Praktisi) adalah Anisia Zilka Rumaila. Adapun
khusus apabila aplikasi SSM untuk keperluan pemecahan masalah, O dapat segera
identifikasi, yaitu semua pihak yang langsung terkait dengan permasalahan dunia
nyata. Sementarara dalam aplikasi SSM untuk keperluan riset, pihak yang
diidentifikasi melibatkan para pihak yang terkait dengan dunia nyata P. Itulah
antara lain :
c. Mudah diperbaiki
negosiasi.
1) Struktur
kinerja Teller Bank Mandiri Cabang Taman Galaxy. Hal ini termasuk struktur
menyebutkan beberapa informasi yang terkait struktur, meliputi tata letak, fisik,
hirarki otoritas, struktur pelaporan dan pola-pola komunikasi baik formal maupun
informal.
2) Proses
Informasi tentang proses, menurut Monk dan Howard (1998) dalam konteks
pada Teller Baru Bank Mandiri setelah pemberian program training orientasi dan
4) Pokok Perhatian
Pokok perhatian digunakan oleh Monk dan Howard (1998) sebagai padanan
Gambar 4.2
Sumber (Data diolah oleh peneliti (Disertasi Stefanus Murti Sri Sadana, 2015)
57
dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bekasi Taman Galaxy dimana
mengenai resiko perbankan. Selain itu ada MRI (Marketing Research Indonesia)
Bank Mandiri. Kemudian dari visi, misi dan tujuan dari Bank Mandiri yang
dengan nasabah bisnis maupun perorangan dan selalu menjadi lembaga keuangan
yang dikagumi dan selalu progresif. Namun pada kenyataannya didalan cabang
memberikan pelayanan yang sempurna terutama kendala yang dialami oleh teller
pembekalan yang diberikan oleh mentoring. Hal ini seharusnya dapat menjadi
untuk lebih memperhatikan teller baru yang ditempatkan dicabang tersebut untuk
praktek dan tidak banyaknya waktu diskusi dengan mentoring karena padatnya
kegiatan pelayanan di cabang. Selain itu jadwal kunjungan Service Quality Officer
(SQO) yang tidak rutin datang ke cabang untuk mengontrol dan membenahi hal-
hal yang tidak sesuai dengan standart pelayanan membuat para frontliner baru
2012) menyarankan tiga element sosial , yaitu element peran, norma, dan nilai-
nilai yang dimiliki PT.Bank Mandir Tbk (Persero). Pertama bagian Teller service
nasabah saat melakukan transaksi cash maupun non cash di counter Teller Bank
Mandiri Taman Galaxy, selain itu saat ini diterapkan tanggung jawab baru untuk
Teller Bank Mandiri yaitu melakukan service in sales, dimana teller dituntut untuk
Mandiri.
59
Kedua, norma bagian Teller Service di PT. Bank Mandiri , Tbk (Persero) Cabang
Taman Galaxy berisi uraian perkerjaan serta ekspetasi yang diharapkan. Dengan
nasabah. Ketiga, nilai-nilai adalah standar atau kriteria dari perilaku staf unit
Fokus dalam analisis ini adalah mengkaji isu-isu mengenai power dimana
terbagi dalam disposition of power dan nature of power (Checkland and Poulter,
2006). Pada unit Teller dapat digambarkan sebagai berikut : Pada disposition of
kemampuan Teller untuk memberikan service excellent kepada nasabah dan juga
roleplay minimal seminggu sekali dan selalu update dengan materi terbaru
bantuan serta motivasi kepada para Teller agar selalu memberikan pelayanan
terbaik. Salah satunya dengan memberikan gift dalam setiap pencapaian yang
mereka peroleh dan mengupdate bobot penilaian yang sudah mereka capai agar
60
semakin giat dalam melengkapi bobot penilaian yang kurang. Gift yang dimaksud
disini seperti Branch Manager memberikan coklat atau bahan sembako kepada
Teller setia akhir bulan. Dari pihak Manajemen sendiri seperti adanya insetif dari
hasil penjualan produk Bank Mandiri, setiap tahunnya pihak Manajement Bank
Mandiri selalu menilai kinerja dari karyawannya dari hasil penilaian tersebut
berpengaruh pada bonus yang diterima karyawan disetiap tahunnya, untuk teller
baru penilaian tersebut juga mempengaruhi status mereka sebagai karyawan Bank
Mandiri.
aktivitas manusia yang relevan dengan situasi problematis yang menjadi perhatian
sistem atau serba sistem apa yang akan direkayasa atau yang akan diperbaiki.
definition yang akan difinalkan dan digunakan untuk menyusun model konseptual
Karyawan Frontliner Baru PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Bekasi Taman Galaxy,
yaitu :
61
1.
System Pelatihan Orientasi : Suatu sistem pendekatan pelatihan pada
teller kriya yang dijalankan oleh PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang
ditentukan (R).
yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri Cabang Bekasi Taman Galaxy
bimbingan dan pengetahuan dalam hal skill dan behavior bagi teller
Mandiri , Tbk Cabang Bekasi Taman Galaxy yang telah dikumpulkan melalui
proses wawancara dengan kepala cabang , head teller, teller baru dan SQO
sebuah sistem aktivitas manusia yang relevan yang kita pilih. Berikut merupakan
62
tabel analisis CATWOE mengnai peningkatan kinerja teller baru PT. Bank
Mandiri, Tbk Cabang Bekasi Taman Galaxy yang digunakan untuk memperkaya
Tabel 4.2
C= Customer Teller
Tabel 4.3
C= Customer Teller
Inti dari system thinking dalam SSM adalah pembuatan model konseptual
dengan apa yang harus dilakukan oleh system yang telah disebutkan pada root
definition supaya menjadi seperti tujuan yang disebutkan pada root definition.
Ilustrasi untuk model konseptual pada penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 4.3
Tabel 4.4
Root Definition :
System Pelatihan Orientasi : Suatu sistem pendekatan pelatihan Teller Kriya yang
dijalankan oleh PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Bekasi Taman Galaxy untuk
menanamkan nilai-nilai melayani kepada Teller baru (P) dengan mengadakan
program pelatihan orientasi (Q) untuk melatih kemampuan melayani nasabah
dengan standar service yang telah ditentukan (R).
Gambar 4.4
Tabel 4.5
Root Definition :
konseptual yang sudah dibuat untuk membahas situasi problematis dunia nyata.
Model konseptual dari sistem aktivitas yang punya maksud seperti yang
berbagai sudut pandang ini diharapkan akan muncul perumusan saran langkah
dan perubahan situasi dunia nyata. Ada dua pertimbangan penting untuk
kemungkinan perubahan dunia nyata ini, yakni (1) argumennya dapat diterima
Tabel 4.6
selama 6 bulan
pertama
6 Pemberian pelatihan lanjutan Devisi Human Di sesi ke-2 Teller kriya Sebaiknya pelatihan Ikatan Bankir
ke frontliner baru Capital, Service diberikan dapat orientasi dapat Indonesia
Quality Officer pengetahuan melakukan dilakukan dalam 1 (2014)
mengenai cara jenis transaksi sesi untuk
melakukan baru yaitu mengefisiensi waktu
transaksi non transaksi non dan agar teller kriya
tunai tunai dapat cepat
mengembangkan skil
dan behavior
7 Teller kriya kembali ke Frontliner baru Teller kriya Dari segi Sebelum mengikuti Ikatan Bankir
cabang setelah mengikuti (teller kriya) telah diizinkan Behavoiur pelatihan sesi ke II, Indonesia
pelatihan sesi II melakukan sudah terlihat teller bisa (2014)
transaksi tunai peningkatanny meningkatkan skill
dan non tunai di a, dari segi mereka terlebih
cabang dimana skill masih dahulu dengan
mereka perlu di melihat senior
ditempatkan maksimalkan mereka melakukan
service transaksi non
tunai
8 Melakukan evaluasi Branch Manager, Branch manager Evaluasi Sebaiknya evalusi Wirawan
Human Capital dan head teller dilakukann dilakukan minimal (2009)
officer, service mengevaluasi setelah per 6 bulan
quality officer terhadap tellerkerja
kegiatan menjalani
orientasi sebagai pekerjaannya
upaya perbaikan selama 1 tahun
72
untuk kegiatan
dimasa yang
akan datang
73
Tabel 4.7
2 Melakukan kegiatan service Frontliner baru Mentor Service yang Mentor dan menti John C
perbankan dalam bimbingan (teller kriya), mendampingi & diberika teller harus benar-benar Maxwell
mentoring Head teller memberikan jadi lebih baik bekerjasama untuk (2014)
contoh cara mengembangkan
melakukan skill dan behaviour
service yang
sesuai dengan
standar Bank
Mandiri
3 Melaksanakan program Frontliner baru Mengatur waktu Perencanaan Teller kriya harus John C
bimbingan, pelatihan atau (teller kriya), diluar jam yang dibuat inisitif mengingatkan Maxwell
74
pembelajaran ditempat Head teller pelayanan untuk untuk mentor untuk (2014)
berdiskusi memberikan melakukan kegiatan
mengenai standar bimbingan yang sudah
pelayanan di tidak dirancang
Bank Mandiri dilakukan
secara
konsisten
4 Melakukan bimbingan Frontliner baru Saat bimbingan Keterbatasan
Selain dengan John C
personal antara mentor dan (teller kriya), secara persobal, waktu menjadi
mentor (head teller), Maxwell
menti Head teller teller kriya dapat halangan untuk
menti juga dapat (2014)
lebih konsentrasi menti berdiskusi dengan
memahami apa berdiskusi
kepala cabang atau
yang ilmu yang lebih dalam
teller yang lebih
diberikan mentor dengan mentor
senior
5 Melakukan usaha Frontline baru Melakukan -RoleplayTeller kriya harus Mondy (2008)
pengembangan skill & (teller kriya) kegiatan roleplay kurang rutin
inisitif untuk
Behaviour minimal 2 kali dilakukanmelakukan kegiatan
dalam seminggu roleplay untuk
-Role play mengasah skill &
dilakukan jika behavour mereka
diingatkan
oleh kepala
cabang
6 Mengevaluasi keefektifan Head teller, Diadakan evaluasi Masukan dan Sebaiknya evaluasi Wirawan
proses pemberian bimbingan Branch Manager untuk perbaikan saran dari dilakukan secara (2009)
dimasa yang akan mentor dan rutin
datang menti sangat
membantu
75
untuk
memperbaiki
proses
mentoring
7 Melakukan penilaian internal MRI, Head Melakukan Hasil penilaian Sebaiknya penilaian Wirawan
dan eksternal teller, Branch penilaian atas MRI dan hasil dilakukan secara (2009)
Manager kinerja teller penilaian rutin
kriya tahunan dari
BM dan HT
76
Berikut ini tabel ringkasan penelitian terdahu yang menjadi latar belakang
Tabel 4.8
Tahun
1.1.Kesimpulan
baru pada PT. Bank Mandiri (persero) Tbk cabang Taman Galaxy.
1. Peran pelatihan orientasi pada teller kriya cukup membantu bagi para
79
80
secara maksimal.
kriya dalam mengikuti program yang sudah dirancng oleh pihak SDM,
1.2.Rekomendasi
produk baru yang belum banyak diketahui masyarakat, hal ini perlu
apabila ada yang masih belum mereka pahami. Hal ini dilakukan untuk
mendesign sistem SDM dengan cara tertentu dan lebih inovativ dalam
Panduan Wawancara
Bank Mandiri?
3. Bagaimana dengan service yang telah diterapkan oleh Teller Bank Mandiri
Tbk ?
penigkatan kinerja?
khususnya teller bank mandiri cabang taman galaxy : Saat ini standar
service yang ditetapkan bank mandiri cukup tinggi, untuk tahun ini dari
standar service yang ditetapkan mandiri 99% Mandiri Taman Galaxy baru
mencapai prosentase 88 %.. Saat ini service yang dituntut oleh Bank
melakukan transaksi namun saat ini diterapkan juga service in sales, jadi
Penilaian yang diberikan oleh MRI untuk Bank Mandriri Cabang Taman
menurut saya terlihat dari nasabah yang banyak datang ke cabang taman
galaxy itu sendiri, kepuasan nasabah menjadi hal nomor 1 yang kami
pertahankan.
Tanggapan mengenai pemberian pelatihan orientasi pada teller baru :
baik.
dilakukan dengan head teller dan teller kriya, melihat kesibukan yang
dilaukan head teller, teller kriya yang harus aktif mengatur waktu dengan
Saat ini untuk service standar yang ditetapakan cukup tinggi, selain service
pelayanan saat ini teller dituntut untuk melakukan service in sales namun
SQO. Masalah nilai yang tim taman galaxy dapat dari survey MRI
memang belum special dibanding cabang lain tapi kami tetap semangat
roleplay setiap dua atau satu minggu sekali, tapi ya itu tadi nilai MRI kami
penting, antara teller dan mentor harus pintar atur waktu agar dapat
Untuk pelatihan orientasi selama 2 minggu saya rasa waktu yang pas,
waktu di training saya diberikan teori-teori dari misi visi bank mandiri
sampai cara melakukan transaksi yang benar, jadi paling tidak bisa
bandingin dengan apa yang dilahat dicabang sama teori yang dikasih sama
atau tidak. Kurang sukanya sama pelatihan orientasi ini sih kurang praktek
Setelah selesai training saya lebih percaya diri karena sudah dikasih bekal
yang cukup dikelas, sebagai pemantapan juga dari apa yang sudah
cukup penting karena mereka membantu saya kalau ada yang lupa atau
saat saya gugup, waktu yang pas untuk komunikasi dengan mentor saat
hari dalam seminggu, kalau ada kendala atau komplen dari nasabah
biasanya tim dicabang bank mandiri bahas itu di breafing, jadi semua
orang tau cara yang baik kalau menemukan kendala seperti itu lagi.
Lampiran III
Biodata Narasumber
Usia : 45 Tahun
Usia : 33 Tahun
I. Identitas Diri
Nomor HP : 081294321944
Jakarta Timur