OLEH
NIM 0911000160
PERBANAS
JAKARTA
2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN
MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA
KEMAYORAN
Skripsi
OLEH
NIM 0911000160
PERBANAS
JAKARTA
2014
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERSETUJUAN
Oleh
NIM : 0911000160
Jakarta,
Mengetahui,
PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Oleh
NIM : 0911000160
Anggota :
Mengetahui,
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya
Penyusun
NIM 0911000160
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupaka hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian
hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima
sangsi berdasarkan aturan tata tertib di Perbanas Institute.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.
Penulis
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran” dapat
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di ABFI Institute Perbanas Jakarta. Penelitian ini dapat
berjalan baik dengan adanya dukungan, bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan kedua orangtua tercinta Bapak H. Sakino dan Ibu Hj. Rosanah. Adik Adhe Rizky
Septiana, Pacar Ade Sudrajat dan keluaraga besar yang tidak putus memberikan doa, kasih
sayang, nasihat, dukungan moril dan materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
1.Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, selaku Rektor ABFI Institute Perbanas Jakarta.
2.Dr. Wiwiek Prihandini, Ak., MM selaku Dekan Fakultas Manajemen dan Akuntansi di
3.Atik Djayanti, SE.,AK., M.Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi di ABFI
i
4.Kara Moestafa, S.H., M.H sebagai dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan
penulis.
5.Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menjalani perkuliahan
6.Kepada Bapak dan Mamah yang selalu menasehati dan mendoakanku serta memotivasi
7.Kepada adikku Adhe Rizky yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi
ini
8.Kepada pacarku Ade Sudrajat yang selalu memberikan curahan hatinya, menasehati dan
9.Si Manis Mio B 6505 PLS yang selalu mengantar penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
11. Renny Rosanty, Yohanna Maria, Widiya Ningrum, Diana Afriya Agustin, Megawaty
Novia Herlina, Siti Nur Umairah, dan Tjut Mala Shahreza, Irna Septiana, Yunita
Permata, Retna Dewi, Chintya Mauliana, Yavid Putra Dewa terimakasih atas bantuan
12. Kepada Ari Pare yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
13. Uda Rasmi All+ dan Acong terima kasih atas doa dan dukungannya.
14. Keluarga besar, terima kasih sudah memberikan dukungan dan canda tawa selama
proses penyelesaian.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berharga.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Pajak......................................................................................... 10
v
2.1.3 Kepatuhan Wajib Pajak............................................................ 23
5.3 Keterbatasan........................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Modern ............................................................................................................. 64
ix
DAFTAR GAMBAR
Modern ......................................................................................................... 66
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan suatu alat untuk pemerintah dalam mencapai tujuannya baik yang
bersifat langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari masyarakat yang
dan ekonomi masyarakat. Sistem perpajakan selalu berubah dari tahun ke tahun
pajak oleh dunia usaha dianggap sebagai beban atau biaya. Surat Pemberitahuan
dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur tentang laporan keuangan dalam
bentuk pembukuan atau pencatatan haruslah benar, lengkap dan jelas. Di dalam
dunia nyata terdapat perbedaan pandangan tentang tujuan pemerintah dan tujuan
negara, tetapi dunia usaha tidak ingin pajak menjadi beban yang terlalu besar
ordonansi pajak perseroan 1925. Produk hasil reformasi ini bersifat lebih
dilanjutkan dengan reformasi ketiga pada tahun 2000 dan keempat pada tahun
2007. Pada dasarnya untuk mengerti reformasi yang terjadi pada administrasi
masalah yang timbul yang menjadikan suatu sistem perpajakan di suatu negara
begitu rumit, sehingga membuat wajib pajak sebenarnya tidak mungkin untuk
patuh. Kadang-kadang, sistem politik juga tidak mencari jalan keluar untuk
dalam administrasi perpajakan adalah ada pada fiskus (pegawai pajak) sendiri.
administrasi perpajakan atas keluhan wajib pajak. Oleh karena itulah reformasi
(2012) pada tahun 2011 adalah Rp 872,6 triliun atau mencapai 99,3% dari target
perpajakan tahun 2011 naik sebesar Rp 149,3 triliun atau mengalami pertumbuhan
sebesar 20,6%. Realisasi rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (Tax Ratio)
Tahun 2011 mencapai 12,3%, naik sebesar 1,0% dari PDB jika dibandingkan
sembilan belas triliun tiga ratus tiga puluh dua miliar empat ratus juta rupiah).
Pendapatan negara dan hibah dari mulai tahun 2006 hingga 2011 terus
meningkat, dapat dipastikan bahwa sebagian besar APBN memang berasal dari
realisali pajak yaitu sekitar 70%. Fenomena lain yaitu berdasarkan hasil dari
upaya ekstensifikasi yang dijelaskan oleh Suryanan (2012) bahwa SPT tahunan
tahun 2012 ini target penyampaian SPT adalah 62,5 persen dari jumlah sekitar 20
juta Wajib Pajak perseorangan dan 2 juta WP badan hukum target kepatuhan naik
2,5 persen dari target tahun 2011 sebesar 60 persen. DJP dituntut untuk melayani
pelaporan SPT tahunan secara baik dalam rangka pencapaian target kepatuhan
pada tahun 1983 dengan merubah sistem pemungutan pajak dari semula official
assessment system menjadi self assesment system yang pada waktu itu kantor
pajak masih dinamakan Kantor Inspeksi Pajak, peraturan tersebut berupaya agar
5
kepatuhan Wajib Pajak lebih bersifat suka rela (voluntary). Sofyan (2005)
Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar Satu
dan KPP Wajib Pajak Besar Dua yang mulai beroperasi sejak 9 september 2002.
Kanwil dan KPP Wajib Pajak Besar secara khusus menangani administrasi
perpajakan Wajib Pajak besar badan tingkat nasional dengan kriteria peredaran
usaha, pembayaran pajak atau jumlah tunggakan pajak yang terbesar. Sampai saat
pola pikir dan perilaku aparat serta tata nilai organisasi sehingga dapat
profesional dengan citra yang baik di masyarakat. Menurut Rahayu dan Lingga
sistem administrasi perpajakan modern yang memiliki ciri khusus antara lain
struktur organisasi yang dirancang berdasarkan fungsi tidak lagi menurut seksi-
seksi berdasarkan jenis pajak, perbaikan pelayanan bagi setiap Wajib Pajak
mekanisme kontrol yang lebih efektif yang ditunjang dengan penerapan kode etik
diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada Pengaruh Penerapan Sistem
Mengingat berbagai keterbatasan peneliti baik dalam hal waktu, biaya, dan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk Menganalisis
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Kemayoran.
1) Bagi Perusahaan
2) Bagi Pembaca
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan
pustaka.
Regresi.
BAB V PENUTUP
Pada Bab terakhir ini sebagai penutup yang berisi kesimpulan dari
HIPOTESIS
2.1.1. Pajak
Definisi pajak yang dikemukakan oleh Rochmat Soemitro dalam Siti Resmi
(2008:1),
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
pengeluaran umum.
aturan pelaksanaannya.
10
11
daerah.
public investment.
untuk membiayai pengeluaran negara, dan bila ada surplus akan digunakan
3. Fungsi demokrasi yaitu fungsi yang merupakan salah satu penjelmaan atau
Dalam Mardiasmo (2006:6-8), tata cara pemungutan pajak terdiri dari stelsel
pajak, asas pemungutan pajak, dan sistem pemungutan pajak. Pemungutan pajak
3. Stelsel campuran
dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam
negeri.
2. Asas sumber
3. Asas kebangsaan
Wajib Pajak.
yang terutang.
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan)
untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib
ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
jangka menengah (tiga hingga enam tahun) dengan tujuan tercapainya: pertama,
perpajakan yang tinggi. Dan, ketiga, produktivitas aparat perpajakan yang tinggi.
14
merupakan bagian dari grand design reformasi perpajakan (tax reform) secara
terhadap 3 (tiga) bidang pokok atau utama yang secara langsung menyentuh pilar
perpajakan, yaitu :
Undang Perpajakan.
Menurut Summer, Linn dan Archarya yang dikutip oleh Marcus, Sofyan
kebijakan pajak (tax policy) yaitu regulasi atau peraturan perpajakan yang
setiap saat bisa diketahui. Yang ketiga, untuk memberikan suatu pengawasan
pajak.
cara-cara atau prosedur pengenaan dan pemungutan pajak. Dalam arti sempit,
dalam arti luas, administrasi perpajakan dipandang sebagai: (1) fungsi, (2)
sebagai berikut:
tax payers)
Wajib Pajak yang sudah terdaftar di administrasi kantor pajak tetapi tidak
Yaitu Wajib Pajak yang melaporkan pajak lebih kecil dari yang
menjadi benang kusut yang selalu dihadapi oleh otoritas pajak setiap
tahunnya.
kelompok, maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomi dan cepat. Dua tugas
tinggi, yaitu kemampuan untuk mencapai tingkat kepatuhan yang tinggi dan
reformasi yang cocok harus dikembangkan, (3) komitmen politik yang kuat
1. Struktur organisasi.
2. Prosedur organisasi
3. Strategi organisasi
4. Budaya organisasi.
kepatuhan, yaitu:
1. Kepatuhan formal.
undang-undang perpajakan.
2. Kepatuhan material.
memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni semua isi dan jiwa
undang-undang perpajakan.
18
sebagai Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
tahun terakhir;
terakhir untuk Masa Pajak Januari sampai November tidak lebih dari 3
(tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut; dan
berikutnya.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan
pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak.
tahun berturut-turut.
Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
para ahli yaitu menurut Soemitro dalam Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari
tiada mendapat jasa timbale (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukan
dari warga negara untuk membayar pungutan kepada negara dan dipergunakan
untuk kepentingan rakyat sehingga timbal balik berupa sarana prasarana umum,
dan sebagainya.
20
Sistem perpajakan adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur Tax
Policy, Tax Law, dan Tax Administration, yang saling berhubungan satu sama
lain, bersinergi, bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan negara
dalam target perolehan penerimaan pajak secara optimal (Rahayu 2010, 75).
Sistem perpajakan mewajibkan setiap masyarakat dalam hal ini pribadi atau
yang diterima atau diperoleh dapat dianggap sebagai biaya (cost) atau beban
selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar, atau berkurangnya
kewajiban membayar pajak, karena biaya pajak akan menurunkan laba setelah
tetapi kalau ternyata substanti menunjukan lain atau motivasi rekayasa tidak
sesuai dengan jiwa dari ketentuan perpajakan, administrasi pajak (fiskus) dapat
membuat faktur palsu, tidak mencatat sebagagia penjualan, atau laporan keuangan
yang dibuat adalah palsu. Perusahaan biasanya melaporkan pajaknya relatif kecil,
sehingga aka nada pemeriksaan oleh aparat pajak. Mengingat pajak adalah beban
dari negara, sehingga banyak perusahaa yang tidak suka rela dalam membayar
pajak. Karena pajak merupakan iuran yang bersifat memaksa, maka negara
ketentuan yang berlaku. Pajak merupakan beban bagi perusahaan (yang akan
mengurangi laba bersih bagi perusahaan), maka perusahaan akan berupaya agar
evasion.
harus dibayar.
c. Withholding System
kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
Dalam proses pemungutan pajak tentunya bukan hal yang dapat dilakukan
artinya semua warga negara memperoleh perlakuan yang sama dalam undang-
Sehingga proses pemungutan pajak harus dilakukan dengan cara yang sederhana,
pembayaran pajak. Ini merupakan cara yang efektif, agar tidak terjadi kecurangan
dalam perpajakan.
23
sistem apapun. Sistem perpajakan yaitu mengenai tinggi rendahnya tarif pajak dan
pajak adalah:
Sistem pemungutan pajak apabila diterapkan dengan baik dan benar maka
bahwa, kepatuhan biasanya berkisar pada istilah tingkat sampai dimana wajib
Glossary dalam Nasucha (2004) adalah tingkatan yang menunjukkan wajib pajak
patuh atau tidak patuh terhadap aturan pajak di negaranya. Sebagai contoh dalam
(SPT) dalam waktu yang telah ditentukan. Nasucha (2004) menyatakan bahwa
24
kepatuhan pajak adalah melaporkan semua harta kekayaan wajib pajak yang
jawaban pajak yang akurat sesuai dengan kode pemasukkan, peraturan dan
kewajiban perpajakan kemudian secara akurat dan tepat waktu dalam membayar
Nurmantu yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:138), menyatakan bahwa
hak perpajakannya”.
oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:139), menyatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak
dalam Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:112), menyatakan bahwa:
negara”.
Adapun jenis-jenis kepatuhan Wajib Pajak menurut Sony Devano dan Siti
perpajakan
yaitu sesuai isi dan jiwa Undang-undang pajak kepatuhan material juga
Maret maka wajib pajak telah memenuhi ketentuan formal, akan tetapi
jujur, lengkap dan benar Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai ketentuan dan
memiliki penghasilan atau penghasilan yang dit erima atau diperoleh dalam
Tahun Pajak, pajak ini digunakan untuk penyel enggaraan pemerintahan dan
undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Peng hasilan yang terakhir diubah
Penghasilan berlaku mulai 1984 dan merupakan pengga nti UU Pajak Perseroan
terhadap Subjek P ajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
a) Orang pribadi
yang berhak.
b) Badan dan
2. Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang
kriteria:
perundang-undangan;
Daerah;
yang berhak.
Indonesia.
Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
2. cabang perusahaan;
3. kantor perwakilan;
4. gedung kantor;
5. pabrik;
29
6. bengkel;
7. gudang;
13. pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain,
14. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang ke dudukannya tidak
bebas;
15. agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan tidak
melalui internet.
Dan menurut UU No: 36 Tahun 2008, Pasal 4, yang menjadi Objek Pajak
atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Banyaknya masalah yang muncul dari sistem perpajakan dimasa lalu yang
Kondisi ini tentu mendorong terjadinya penurunan tingkat kepatuhan wajib pajak,
oleh sebab itu dalam rangka memperbaiki kualitas sistem perpajakan di Indonesia
yang terdiri dari struktur, prosedur, strategi hingga budaya tentu perlu dilakukan
kegiatan atau proses yang dilakukan untuk memperbarui sebuah aktifitas atau pun
sangat penting untuk menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi wajib. pajak
pribadi
tinggi rendahnya tarif pajak dan iuran pajak yang terkumpul apakah benar - benar
hak perpajakannya.
pajak dianggap sebagai perilaku yang tidak etis, sebaliknya jika semakin tidak
Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa yang
Perusahaan Masuk Bursa. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Subiyakto ini
Masuk Bursa. Kuisioner dibuat berdasarkan skala model Likert, yang berisi
yang terdiri dari lima jawaban yang bersifat ordinal menggunakan skala
konsistensi pada kuisioner, sehingga dapat diperoleh hasil apakah kuisioner yang
digunakan mampu dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini
kepatuhan Wajib Pajak yang terdiri dari beberapa sub variabel, yaitu : 1) Core
Behavioral Intentions
oleh Triyono Ari Nugroho (2009) dalam tesisnya yang berjudul Pengaruh
Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Barat yang bertujuan untuk
Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah bahwa ada pengaruh yang
kepatuhan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Barat. Dibenarkan bahwa
kepatuhan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Barat. Selanjutnya
Struktur Organisasi Terhadap Peningkatan Pajak Pada Kanwil DJP Jakarta Timur
berbentuk kuisioner kepada 185 sampel yang merupakan seluruh anggota populasi
aplikasi SPSS. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebasnya
berupa elemen reformasi struktur organisasi, yang terdiri dari sub variabel, yaitu :
34
tersebut.Penelitian tersebut dilakukan pada 100 wajib pajak orang pribadi yang
adalah tepat di dalam merespon tuntutan peningkatan penerimaan pajak. Hal ini
ditunjukkan juga dengan pengaruh yang sangat kuat dan sangat signifikan antara
koordinasi terhadap peningkatan dan penerimaan pajak pada Kanwil DJP Jakarta
Timur.
penting dalam menentukan masa depan Direktorat Jenderal Pajak. Tepatnya sejak
program tersebut digulirkan pertama kali pada 2002. Untuk itu dalam praktiknya,
organisasi yang kini lebih menyesuaikan pada kebutuhan wajib pajak. Ditjen
salah satu terobosan yang cemerlang. Sebab para wajib pajak diberikan berbagai
kemudahan dalam proses pelaporan pembayaran pajak. Para wajib juga bisa
mengakses kapan pun, dimana pun serta real time. Terobosan itu terdiri atas
para wajib pajak yang merasakannya. Dari segi antrian sampai dengan SDM-nya,
di samping itu juga ruangannya lebih nyaman dibandingkan dengan KPP (Kantor
Pelayanan Pajak).
36
teori yang dijadikan rujukan variasi variabel penelitian, maka dapat disusun
modern terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada kantor
METODE PENELITIAN
mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit observasi atau
individu yang berbeda. Atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu
nilai.
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada kantor pelayanan pajak pratama jakarta
kemayoran.
37
38
variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
2) Variable Dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, operasionalisasi
a. Pembenahan fungsi
Struktur pelayanan dan
Organisasi pemeriksaan 1
X 3
Penerapan
Sistem
Administra
si b. Pendelegasian otoritas
Perpajakan kegiatan pelayanan dan
Modern pemeriksaan 1
a. pelayanan dan
Prosedur pemeriksaan
Organisasi 1
4
b. Inovasi proses
c. Perubahan metode
operasi
1
d. Informasi
1
40
a. Strategi non
finansial 1
b. Strategi finansial
1
Strategi
Organisasi
Budaya a. Nilai
Organisasi 1
4
b. Norma
1
c. Iklim Organisasi
1
d. Komitmen
pegawai terhadap
tugasnya
1
41
Aspek Yudiris
a. Pendaftaran Wajib Pajak
b. Pelaporan Surat
Pemberitahuan
c. Penghitungan pajak
d. Pembayaran pajak
Kepatuhan
Wajib Pajak
Aspek a. Penyuluhan
b. Pelayanan
Psikologis c. Pemeriksaan
Aspek
angket yang disebarkan kepada responden. Skala likert dapat digunakan untuk
42
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
mengenai populasi yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh keputusan apakah
penelitian ini memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan
sampel tersebut.
3.3.1 Populasi
Wajib Pajak Orang Pribadi di kantor pajak pratama jakarta kemayoran dengan
seluruh variabel yang akan diuji pada penelitian ini. Populasi sasaran peneliti
adalah wajib pajak kantor pelayanan pajak pratama jakarta kemayoran sebanyak
115 Orang.
peroleh sebesar :
Rumus : N
n =
1 + Ne²
100
n =
100 (0,1)² + 1
100
n =
2
N = 50 Orang
3.3.2 Sampel
Sebagai suatu bagian yang yang ditarik dari populasi. Akibatnya, sampel
dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Purposif Sampling yang artinya
cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil
kuesioner kepada Wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak pratama
jakarta kemayoran.
kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut.
Data yang dikumpulkan adalah berupa data primer, yaitu jenis data yang
diperoleh secara langsung dari kuesioner, tidak melalui perantara berupa jawaban
Setelah melakukan analisis data yang ada, selanjutnya data tersebut diolah
harus dilakukan untuk menganalisis data yang tersedia dalam penelitian ini, yang
bertujuan untuk memberi kepastian bahwa data yang didapatkan dari hasil
45
penelitian. Menurut Ghozali (2006) di dalam buku pedoman penulisan skripsi dan
ujian komprehensif edisi kelima (2007, 40) menyatakan bahwa ada dua konsep
Menunjukan seberapa jauh suatu tes atau suatu set dari operasi pengukuran
apa yang seharusnya di ukur . Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten.
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dengan bantuan program
bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini dilakukan secara
kuantitatif dengan penekanan data yang bersumber dari data primer, yang mana
data tersebut akan diolah kemudian dianalisis. Di samping itu, analisis data akan
dilakukan secara kuantitatif dengan menerapkan landasan teori yang kuat melalui
ilmiah.
analisis sehingga data tersebut lebih berarti. Teknik perhitungan dan analisis data
digunakan untuk memprediksi barubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain
berubah (Sugiyono 2006: 210). Persamaan umum Uji Regresi Linear Sederhana
adalah : ( Y=a+bx )
Keterangan :
penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, bila b
mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencangkup jumlah data,
tidak normal (Ghozali 2006, 110). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan
normal jika memiliki nilai probabilitas pengujian yang lebih besar dari 0,05
(Ghozali, 2006). Jika data tidak normal, maka dilakukan perbaikan data dengan
1) Jika p-value α < 0,05 , maka Ho ditolak, dan Ha diterima, ini berarti
2) Jika p-value α > 0,05 , maka Ho diterima, dan Ha ditolak, ini berarti
kd = R2 x 100%
Dimana:
Kd = Koefisien determinasi
perusahan secara acak, untuk menguji kelayakan indikator yang digunakan. Jika
telah valid dan reliabel maka akan dilanjutkan untuk penelitian hipotesis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan jasa yaitu pajak. Kantor Pelayanan
50
51
manusia.
KPP Pratama Jakarta Kemayoran adalah merupakan unit lini depan (front line
unit) dari Direktorat Jenderal Pajak yang sarat dengan tugas, amanah, dan harapan
PPh, PPN, PPnBM, PTLL, dan PBB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan
fungsi:
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan,
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan dan Pajak Tidak
Langsung Lainnya;
Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah
Pada dasarnya Visi dan Misi KPP Pratama Jakarta Kemayoran sama
dengan Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak yang selalu dituntut untuk
yang kian kritis dan keinginan besar dari dalam institusi DJP sendiri. Seiring
dengan dinamika tersebut Direktorat Jenderal Pajak secara sadar dan bersama-
sama mencoba membuat suatu visi bersama yang ideal yang diperlukan untuk
Visi
Masyarakat.
Misi
a. Kepala Kantor
RKAKL pada KPP, pengurusan gaji, TKPKN dan SPJ, permohonan kartu
d. Seksi Pelayanan
bahasa Inggris dan mata uang dolat Amerika Serikat, penerbitan surat
e. Seksi Pemeriksaan
perhitungan (Nohit).
f. Seksi Penagihan
pembayaran pajak.
pajak baru dengan penelitian kantor, pendaftaran objek pajak baru dengan
Account Representative
Perpajakan
Pembagian tugas kerja AR dilakukan dengan membagi habis wilayah kerja seksi
mengenai jumlah data, nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi.
menggunakan program SPSS version 20.0 for windows (Statistical Package for
dalam kegiatan statistik. Dengan bantuan program ini, pengolahan data dirinci
menurut beberapa karakteristik yang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
dari kuesioner kedalam komputer dalam bentuk file data, kemudian dilakukan
sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah itu data-data tersebut disajikan dalam
untuk menganalisis data. Data deskriptif berasal dari tabel yang telah di buat dan
Uji yang digunakan dalam menganalisis data diri responden adalah uji
digunakan. Melalui demografi responden yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat
62
dilihat identitas data responded yang meliputi usia, jenis kelamin (gender), tingkat
Tabel 4.2.
Gambar 4.2
Tabel 4.3.
Gambar 4.3.
Tabel 4.4.
Gambar 4.4.
Dari table 4.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar wajib pajak yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah mayoritas wajib pajak yang berusia
penatausahaan dan pelayanan terhadap kewajiban dan hak-hak wajib pajak yang
pemeriksaan tersebar pada masing-masing seksi teknis. Ada empat dimensi yaitu:
Bedasarkan pengolahan data maka dapat dilihat secara kumulatif sebagai berikut:
Tabel 4.5
Modern
Nil Ket
No Uraian Jawaban ai
SS S CS TS STS
Struktur organisasi pada KPP Sangat
modern telah berubah 216 Baik
menjadi bedasarkan fungsi
1. 16 34 0 0 0
(Fungsi Pelayanan,
pemeriksaan, penagihan,
pengawasan dan konsultan)
Adanya Account
Representative ( 217 Sangat
penghubung antara para Baik
wajib pajak dalam
2. 17 33 0 0 0
menyampaikan informasi)
permasalahan perpajakan
wajib pajak segera ditangani
dengan efektif
66
Account Representative (
penghubung antara para
wajib pajak dalam 220 Sangat
menyampaikan informasi) Baik
3. telah melakukan fungsinya 20 30 0 0 0
dengan benar dalam
membimbing wajib pajak
untuk melaksanakan
kewajiban perpajakan
Setiap Wajib pajak dalam Sangat
menjalankan hak & 217 Baik
4. 17 33 0 0 0
kewajibannya diawasi oleh
Account Representative
Dalam rangka memenuhi Sangat
kewajiban perpajakannya, 217 Baik
wajib pajak cukup melalui
5. digitalisasi (melalui internet / 17 33 0 0 0
computer dan lain-lain) tanpa
bertatap muka dengan aparat
pajak
Waktu dalam menyelesaikan Sangat
pelaporan SPT masa / 220 Baik
6. 20 30 0 0 0
tahunan Wajib Pajak tidak
menemui hambatan
Dengan dilakukannya
sosialisasi perpajakan oleh 198 Baik
kantor pelayanan pajak
7. (KPP) / ditempat lain / media 9 32 7 2 0
lain maka informasi akan
mudah diterima oleh wajib
pajak
Sistem administrasi modern Sangat
(digitalisasi e-SPT, e-filling, 217 Baik
MP3) Sudah benar-benar
8. dimanfaatkan demi 17 33 0 0 0
kemudahan pemenuhan
kewajiban perpajakan (sesuai
kebutuhan
Pembayaran Pajak Secara Sangat
9 21 29 0 0 0
on-line (teller bank, internet 221 Baik
67
Gambar 4.5
Penilaian Responden Pada Variabel Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern
68
penilaian sangat setuju ada sebanyak 17 responden atau 28% dari total responden,
responden dengan penilaian setuju rata-rata ada sebanyak 35 atau 57% dari total
responden, responden dengan penilaian cukup setuju rata-rata ada sebanyak 7 atau
12% dari total responden, responden dengan penilaian tidak setuju rata-rata ada
sebanyak 2 atau 3% dari total responden, responden dengan penilaian sangat tidak
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Penyuluhan pajak
merupakan sarana
7 penyampaian informasi 10 33 7 0 0 Baik
perpajakan kepada Wajib 208
Pajak
Penyuluhan perpajakan
yang dilaksanakan oleh DJP 209 Baik
9 ( Direktorat Jenderal Pajak ) 20 20 9 1 0
telah menyelesaikan
persoalan yang anda hadapi
Gambar 4.6
dengan penilaian sangat setuju ada sebanyak 11,8 responden atau 24% dari
29,9 atau 60% dari total responden, responden dengan penilaian cukup
setuju rata-rata ada sebanyak 7,7 atau 15% dari total responden, responden
dengan penilaian tidak setuju rata-rata ada sebanyak 0,6 atau 1% dari total
nilai maximum, rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation) dari
jawaban responden pada item-item pertanyaan yang terlihat pada tabel berikut ini.
Descriptive Statistics
memiliki nilai minimum sebesar 51,00 dan nilai maksimum sebesar 65,00. Rata-
rata nilai dari sistem perpajakan sebesar 56.2200 dengan standar deviasi sebesar
4.63478. Kemudian, untuk variabel kepatuhan memiliki nilai minimum 30,00 dan
nilai maksimum 50,00. Rata-rata nilai dari sistem perpajakan adalah sebesar
(reliable) digunakan untuk mendapatkan data yang diinginkan dari responden. Uji
kuesioner, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur
apa yang ingin diukur dalam penelitian ini. Teknik pengujian dalam penelitian ini
Pengujian validitas ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi
1) Jika r hitung ≥ r table (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka item pertanyaan
2) Jika r hitung < r table (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka item pertanyaan tidak
dengan r tabel. Nilai r tabel dapat dicari, dimana degree of freedom (df) = n –
Catatan:
dengan tabel R Product Moment (0,05 ; 28) maka didapat nilai r tabel = 0,361
Hasil uji validitas variabel Sistem Administrasi (X) dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas atas Variabel Sistem Administrasi (X)
Pada tabel 4.4 diatas, 5 diatas menunjukan bahwa dari 13 (Tiga Belas) butir
korelasi positif dengan rentang 0.583 – 0,853 ; 11 (Tiga Belas) butir valid yang
ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi r lebih besar dari nilai kritisnya 0.361 pada
taraf signifikansi 0.05 untuk n = 30, maka tidak ada butir pertanyaan yang didrop
dan semua butir pertanyaan yang valid disertakan dalam analisa selanjutnya.
Hasil uji validitas variabel Kepatuhan (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5 di
bawah ini :
Pada tabel 4.5 diatas, menunjukan bahwa dari 10 (Sepuluh) butir instrument
rentang 0.655 – 0,884 ; 10 (Kepatuhan) butir valid yang ditunjukan oleh nilai
koefisien korelasi r lebih besar dari nilai kritisnya 0.361 pada taraf signifikansi
0.05 untuk n = 30, maka tidak ada pertanyaan yang dan semua butir pertanyaan
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
Alpha.
Hasil uji reliabilitas variabel Sistem Administrasi (X) dapat dilihat pada
(X)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.718 13
Sumber: Ouput data pengolahan SPSS 20
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas pada tabel di atas,
Administrasi) adalah 0,718. Oleh karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh
sebesar 0,718 berada diatas 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa setiap item
Hasil uji reliabilitas variabel Kepatuhan (Y) dapat dilihat pada tabel 4.11 di
bawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.732 10
Sumber: Ouput data pengolahan SPSS 20
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas pada tabel di atas,
diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Kepatuhan adalah 0,732.
77
Oleh karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebesar 0,732 berada diatas
0,60, maka dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan untuk mendapatkan
pengujian asumsi klasik terhadap data dari kuesioner yang digunakan. Dengan
terpenuhinya asumsi klasik yang ada, maka suatu variable layak digunakan untuk
tujuan memprediksi variabel lainnya. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
Dasar pengembalian keputusan berdasarkan nilai p-value pada kolom asymp. Sig
1) Jika p-value pada kolom asymp. Sig (2-tailed) < 0.05, maka Ho ditolak dan
2) Jika p-value pada kolom asymp. Sig (2-tailed) > 0.05, maka Ho diterima dan
menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal. Sedangkan pada grafik normal plot
menjauh dari garis diagonal. grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
tiap orang dapat berbeda karena unsur subjektifitas, maka dapat menggunakan
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:
Unstandardized
Residual
N 50
a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 2,94184871
Absolute ,149
Most Extreme Differences Positive ,149
Negative -,078
Kolmogorov-Smirnov Z 1,055
Asymp. Sig. (2-tailed) ,216
Tabel 4.12 di atas terlihat bahwa nilai p-value pada kolom asymp. Sig (2-
tailed) yang dihasilkan adalah sebesar 0,216 oleh karena 0,216 > 0,05 maka Ho
normal.
4.2.4.1. Uji T
1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ini berarti
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti
a
Coefficients
berikut: Y = a + bX
Y = 26,756+ .726X
wajib pajak orang pribadi berbanding lurus. Koefisien regresi variabel Sistem
sampel dan k adalah jumlah variabel independen) maka dapat diketahui nilai t
Ho ditolak jika – t hitung < – t tabel atau t hitung > t tabel 0,679
Nilai t hitung 8.434 dan nilai t tabel 0,679 jadi nilai t hitung > t tabel dan
Setelah model regresi linier sederhana ini telah dinyatakan valid secara
Model Summary
Dari Hasil perhitungan menggunakan SPSS yang nampak pada tabel di atas,
diketahui nilai R Square sebesar 0,597 atau 59,7%. Hal ini menunjukan pengaruh
cukup.
Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
hasil yang didapat dari pengujian hipotesis menunjukan bahwa ada pengaruh
cukup
Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah bahwa ada pengaruh yang
kepatuhan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Barat. Dibenarkan bahwa
kepatuhan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Barat. Selanjutnya
Struktur Organisasi Terhadap Peningkatan Pajak Pada Kanwil DJP Jakarta Timur
83
berbentuk kuisioner kepada 185 sampel yang merupakan seluruh anggota populasi
aplikasi SPSS. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebasnya
berupa elemen reformasi struktur organisasi, yang terdiri dari sub variabel, yaitu :
adalah tepat di dalam merespon tuntutan peningkatan penerimaan pajak. Hal ini
ditunjukkan juga dengan pengaruh yang sangat kuat dan sangat signifikan antara
koordinasi terhadap peningkatan dan penerimaan pajak pada Kanwil DJP Jakarta
Timur.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
1. Dari hasil pengujian bahwa nilai p-value pada kolom asymp. Sig (2-tailed)
yang dihasilkan adalah sebesar 0,004 oleh karena 0,004 < 0,05 maka Ho
8.434 dan nilai t tabel 0,679 jadi nilai t hitung > t tabel dan Ho ditolak.
84
85
5.2 Rekomendasi
Dari penelitian ini, saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah :
akan berjalan lancar dan tidak akan terlalu banyak menemui hambatan
yang berarti
5.3 Keterbatasan
dengan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, tanpa banyak
1. Mohon bantuan Anda untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang kami
berikan pada halaman berikutnya, sesuai dengan keyakinan dan pendapat Anda.
2. Kuesioner ini bersifat tertutup dan seluruh alternative jawaban Anda atas pernyataan
yang diberikan telah disediakan dalam kolom.
3. Kejujuran dan obyektivitas jawaban Andas angat kami harapkan. Kami menjamin
kerahasiaan identitas dan jawaban Anda.
BAGIAN I
Pertanyaan bagian I adalah pertanyaan yang berhubungan dengan identitas responden.
Berilah tanda silang ataulingkaran pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda.
Usia :
1. < 25 tahun (kurang dari 25 tahun)
2. ≥ 25 tahun (25 tahun atau lebih)
Jeniskelamin:
1. Laki-laki
2. Perempuan
Tingkat pendidikan:
1. SMU
2. D3
3. S1
4. S2
5. S3
Jabatan: ..........................................
Pendidikan Pepajakan :
1. Brevet
2. Pelatihan
3. Penyuluhan
4. Belajar sendiri
PetunjukPengisian :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang Anda anggap tepat dengan butir-butir isian
sebagai berikut :
1 2 3 4 5
NO URAIAN JAWABAN
Struktur organisasi
1
Sistem administrasi modern (digitalisasi e-SPT,
e-filling, MP3) Sudah benar-benar 1 2 3 4 5
dimanfaatkan demi kemudahan pemenuhan
kewajiban perpajakan (sesuai kebutuhan).
2
Pembayaran Pajak Secara on-line (teller bank,
internet banking, dan ATM) memudahkan 1 2 3 4 5
wajib pajak karena prosesnya cepat
BudayaOrganisasi
1
Aparat pajak memberikan pelayanan yang
sama terhadap semua wajib pajak (tanpa 1 2 3 4 5
memandang besar kecilnya jumlah hutang
pajak)
2
Kejujuran aparat pajak (ketepatan dan
ketegasan dalam penerapan undang- 1 2 3 4 5
undang/peraturan)
3 Aparat pajak sudah bekerja sesuai dengan 1 2 3 4 5
fungsi dan tugasnya masing-masing
4 Aparat pajak menjaga kerahasiaan informasi 1 2 3 4 5
dan data
KepatuhanWajibPajak
1 Menurut anda dalam mendaftarkan diri untuk 1 2 3 4 5
memiliki NPWP membutuhkan waktu yg lama?
Demikianhasilkuesionerinidibuatuntukdipergunakansemata-
matauntuktujuanakademis.
LAMPIRAN : HASIL FREQUENSI KUESIONER X
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00006
VAR00007
VAR00009
VAR00010
Anggota IKAPI, 2010, Undang – Undang Ketentuan Umun dan Tata Cara
Eresco, Jakarta
Pustaka, Jogjakarta.
Waluyo, ilyas dan irawan, 2000, Perpajakan Indonesia, Penerbit salemba empat
Jakarta.
DATA PRIBADI
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
E-mail : saridewi_ekaratna@yahoo.com
PENDIDIKAN