Anda di halaman 1dari 111

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI

AUDITOR DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS


AUDIT

OLEH

Maria Uly Agnesia


NIM 1611000096

INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA


ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE)

PERBANAS JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


2020
PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI
AUDITOR DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Maria Uly Agnesia


NIM 1611000096

INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA


ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE)

PERBANAS JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


2020

ii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIA BANKING FINANCE AND INFORMATICS)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI


AUDITOR, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT

Oleh
Nama : Maria Uly Agnesia
NIM : 1611000096
Program Studi : S1 Akuntansi

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, 02 September 2020

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Dosen Pembimbing Skripsi,

Ridarmelli, S.E., Ak., M.Si

iii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI


AUDITOR AUDITOR, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT AUDIT
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi pada:

Hari :
Tanggal :
Waktu :

Oleh

Nama : Maria Uly Agnesia

NIM : 1611000096

Program Studi : S1 Akuntansi

DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sidang :

Anggota :

Mengetahui,
Ketua Program S1 Akuntansi,

Ridarmelli, S.E., Ak., M.Si

iv
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta,
Penyusun,

Maria Uly Agnesia


1611000096

v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Maria Uly Agnesia

NIM : 1611000096

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, dan Etika


Auditor Terhadap Kualitas Audit

Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila di kemudian hari
penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggunjawabkan sekaligus menerima
sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institute Perbanas. Demikian
pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur paksaan.

Jakarta, 2020

Penulis

(Maria Uly Agnesia)

1611000096

vi
PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI AUDITOR
DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

Maria Uly Agnesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi auditor,


independensi auditor, etika auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini
dilakukan menggunakan metode survei dengan kusioner. Populasi penelitian ini
adalah auditor Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Selatan. Penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis
linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi auditor,
indenpendensi auditor dan etika auditor mempengaruhi kualitas audit secara
berkelanjutan. Selain itu penghasilan ini membuktikan bahwa kompetensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit tetapi variabel independen lain nya tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini membuktikan bahwa
kompetensi auditor merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap
kualitas audit.

Kata kunci: Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, Etika Auditor, Kualitas


Audit

vii
EFFECT OF AUDITOR COMPETENCE, AUDITOR INDEPENDENCE AND
AUDITOR ETHICS ON AUDIT QUALITY

Maria Uly Agnesia

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of auditor competence, auditor


independence, auditor ethics on audit quality. This research was conducted using
a survey method with questionnaire. The population of this study is the auditor of
the Public Accountant Office in South Jakarta. This research uses purposive
sampling method. Data analysis uses multiple linear analysis. The results showed
that auditor competence, auditor independence and auditor ethics affect audit
quality on an ongoing basis. In addition, this income proves that the auditor's
competence affects the audit quality but the other independent variables do not
affect the audit quality. This study proves that auditor competency is a dominant
factor that influences audit quality.

Keywords: Auditor Competency, Auditor independence, Auditor Ethics, Audit


Quality

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat,

kasih, penyertaan, dan bimbingan-Nya selama proses penelitian dan penulisan

skripsi ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan penyusunan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, dan

Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit” ini adalah untuk memenuhi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program S1 Akuntansi

Konsentrasi Auditing Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari

bimbingan, kritik, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung terlibat selama masa perkuliahan hingga sampai

pada waktu penyusunan skripsi ini selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Orangtua penulis, Timbul Hamonangan Situmeang dan Netty Irmaida

Simanjuntak atas doa, nasihat, perspektif, dukungan moril serta material

yang tiada hentinya kepada penulis dalam menghadapi segala tantangan

dalam kehidupan khususnya mulai dari masa perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi ini. I lucky to have both of you, mom & dad.

2. Bapak Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec., selaku Rektor Institut

Keuangan

ix
3. Ibu Ridarmeli, S.E., AK., M.Si., C.A., SAS. Ketua Program Studi S-I

Akuntansi Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia (IKPIA)

Perbanas.

4. Dr. Rr. Reschiwati, S.E.,Ak., M.M selaku dosen pembimbing yang

senantiasa meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan, dan saran

yang membangun kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.

Terima kasih bu, melalui Ibu saya belajar bahwa tidak ada hasil baik yang

didapatkan tanpa kerja keras. Kiranya Ibu selalu menjadi inspirasi bagi

orang lain, serta sukses dalam pekerjaan dan hal-hal lainnya.

5. Seluruh staf dosen pengajar, karyawan dan karyawati Institut Keuangan

Perbankan dan Informatika Asia (IKPIA) Perbanas yang telah membantu

dalam memberikan ilmu dan infromasi serta pelayanan selama

perkuliahan.

6. David Jan Vito Situmeang adik tercinta saya terimakasih atas doa dan

dukungan nya kepada saya karna telah membantu dan terus memberikan

saya semangat agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Terimakasih untuk keluarga Situmeang & Simanjuntak sudah membawa

saya dalam doa dan terus memberikan semangat dan bantuan dalam

membentuk apapun kepada saya, agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya.

8. Terimakasi untuk teman-teman angkatan 2016 untuk kerjasama nya

selama ini, semoga kita semua diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam

segala hal.

x
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi, yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran yang membangun

guna perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap

semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca, berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan

dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 18 Agustus 2020

Penulis,

Maria Uly Agnesia

xi
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................ii
ABSTRACT...............................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................11
1.1. Latar Belakang......................................................................................11
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................15
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................15
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................15
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................17
2.1. Grand Theory........................................................................................17
2.1.1. Teori Atribusi ( Attribution Theory)..........................................17
2.1.2. Auditing.........................................................................................17
2.1.2. Kualitis Audit................................................................................25
2.1.3. Kompetensi Auditor.....................................................................27
2.1.4. Independensi Auditor...................................................................28
2.1.5. Etika Editor...................................................................................30
2.2. Penelitian Sebelumnya..........................................................................31
2.3. Kerangka Pemikiran.............................................................................32
2.4. Hipotesis Penelitian...............................................................................32
2.4.1. Hubungan antara Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit
32
2.4.2. Hubungan antara Independensi Auditor dengan Kualitas
Audit..............................................................................................33
2.4.3. Hubungan antara Etika Auditor dengan Kualitas Audit.........34
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................35
3.1. Desain Penelitian...................................................................................35
3.2. Operasional Variabel............................................................................36

xii
3.3. Populasi dan Sampel.............................................................................38
3.3.1. Populasi.........................................................................................38
3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel.......................................................39
3.4. Jenis dan Sumber Data.........................................................................40
3.4.1. Jenis Data......................................................................................40
3.4.2. Sumber Data.....................................................................................................40
3.5. Metode Pengumpulan Data........................................................................................40
3.6. Penguji Asumsi-Asumsi Model Regresi....................................................................41
3.6.1. Analisis Regresi Berganda...............................................................................41
3.6.2. Uji Asumsi Klasik.............................................................................................42
3.6.3. Uji Hipotesis.....................................................................................................43
3.6.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama (Uji F)..............................................................43
3.7. Pengujian Reabilitas dan Validitas............................................................................44
3.7.1. Uji Reliabilitas..................................................................................................44
3.7.2. Uji Validitas......................................................................................................45
3.8. Metode Analisi Data...................................................................................................45
3.8.1. Statistik Deskriptif...........................................................................................45
BAB IV ANALISIS dan PEMBAHASAN PENELITIAN........................................................46
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian.......................................................................................46
4.1.1. Deskripsi Data..................................................................................................46
4.1.2. Deskripsi Responden........................................................................................48
4.2. Analisis Data...............................................................................................................49
4.2.1. Uji Validitas......................................................................................................49
4.2.2. Uji Reliabilitas..................................................................................................51
4.2.3. Uji Regresi Linier Berganda............................................................................52
4.2.4. Uji Asumsi Klasik.............................................................................................54
4.2.5. Uji Hipotesis.....................................................................................................57
4.3. Intepretasi Hasil..........................................................................................................59
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................................60
4.4.1. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitis Audit..........................60
4.4.2. Pengaruh Indenpendensi Auditor terhadap Kualitas Audit.........................61
4.4.3. Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualiatas Audit.......................................61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................62
5.1. Kesimpulan.................................................................................................................62
5.2. Keterbatasan...............................................................................................................62
5.3. Rekomendasi...............................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................64

xiii
RIWAYAT HIDUP....................................................................................................................102

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya........................................................................31

Tabel 3.1 Operasional Tabel...............................................................................37

Tabel 3.2 Daftar Kantor Akuntan Publik..........................................................38

Tabel 3.3 Nilai Jawaban......................................................................................41

Tabel 4.1 Variabel dan Pertanyaan Kuesioner.................................................46

Tabel 4.2 Daftar KAP dan Jumlah Responden.................................................47

Tabel 4.3 Gambaran Umum Profil Responden.................................................48

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas...................................................................50

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas...................................................................51

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas...............................................................51

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa..............................52

Tabel 4.8 Hasil Uji Multiklinieritas....................................................................56

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi.........................................................57

Tabel 4.10 Hasil Uji t...........................................................................................58

Tabel 4.11 Hasil Uji f atau Anova.......................................................................59

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran......................................................................32

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Metode Normal Probibability Plot
................................................................................................................................54

Gambar 4.2 Hasil Uji Homoskedastisitas..........................................................55

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 KUESIONER..................................................................................72

Lampiran 2 LAMPIRAN DATA 74 RESPONDEN.........................................78

xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan
sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak
eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua karakteristik terpenting yang harus ada
dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan
(reliable). Kedua karakteristik tersebut sulit untuk diukur, sehingga untuk para
pengguna informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen
untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat
diandalkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan tersebut (Purwanda an Harahap 2017).
Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era liberalisasi
perdagangan dan jasa, kebutuhan pengguna jasa akuntanpublik akan semakin
meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi keuangan yang digunakan
sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Waluyo, 2010).
Dengan demikian perusahaan akan semakin mendapatkan kemudahan-
kemudahan dalam menjalankan operasi perusahaan.Akuntan publik merupakan
suatu profesi yang memberikan jasa audit atas laporan keuangan perusahaan.
Melalui pemberian jasa ini akuntan publik membantu baik manajemen maupun
pihak luar sebagai pemakai laporan keuangan untuk menentukan secara objektiv
dapat dipercaya tidaknya laporan keuangan perusahaan. Selain itu dengan profesi
akuntan publik, pihak luar perusahaan dapat mempercayai keputusan untuk
menilai dipercaya tidaknya laporan keuangan yang disajikan manajemen
perusahaan, sehingga akuntan publik merupakan suatu profesi yang dipercaya
oleh masyarakat.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa
lainnya yang diberikan oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik
memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya (Hartono 2019). Dalam
mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan di mana seorang auditor akan

19
20

menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi


kliennya. Kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang
dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Berbagai pandangan tentang kualitas audit dikemukakan oleh para ahli, De
Angelo (1981) menyatakan bagaimana auditor akan menemukan lalu melaporkan
penyimpangan yang ditemui saat pemeriksaan laporan keuangan. Menurut
Rosnidah (2010) kualitas audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sudah
sesuai dengan standar sehingga mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila
terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh klien. Kualitas audit menurut Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan bahwa audit yang dilakukan oleh
auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar
pengendalian mutu.
Menurut (Fatriani 2015) manajemen perusahaan berusaha menghindari
opini wajar dengan pengecualian karena bisa mempengaruhi harga pasar saham
perusahaan dan kompensasi yang diperoleh manajer. Namun laporan keuangan
yang diaudit adalah hasil proses negosiasi antara auditor dengan klien (Antle dan
Nalebuff, 1991 dalam Bawono dan Singgih 2010). Disinilah auditor berada dalam
situasi yang dilematis, dimana satu sisi auditor harus bersikap independen dalam
memberikan suatu opini mengenai kewajaran laporan keuangan yang berkaitan
dengan kepentingan banyak pihak, tetapi di sisi lain dia juga harus bisa memenuhi
tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya agar kliennya
puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya di waktu yang akan
datang. Posisinya yang unik seperti itulah yang menempatkan auditor pada situasi
yang dilematis sehingga sangat dapat mempengaruhi kualitas auditnya.
Persyaratan-persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam
menempatkan dirinya hal yang pertama adalah kompeten. Standar umum pertama
SA seksi 210 (Insitut Akuntan Publik Indonesia 2011) menyebutkan bahwa audit
harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Kompetensi auditor adalah
kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar
(H., Sudarna, and Ludigdo 2014). Kompetensi berpengaruh secara positif terhadap
21

kualitas audit (Sukariah, 2009). Hal ini mendukung penelitian Ayunintyas dan
Pamudji (2012), Ardini (2010) dan Alim et al. (2007) yang menunjukkan bahwa
kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor, maka semakin
meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya.
Selain kompetensi, persyaratan-persyaratan lain yang harus dimiliki oleh seorang
auditor adalah independensi auditor. Kode Etik Akuntan menyebutkan bahwa
independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk
tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut
(Auditor and Kovinnafransiskagmailcom n.d.) independensi dapat dijabarkan
sebagai adalah sebagai cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan
pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit.
Independensi adalah sikap bebas yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak
mudah dipengaruhi, tidak memihak pihak mana- pun dalam pelaksanaan tugasnya,
sehingga tidak merugikan pihak manapun (Kerja and Segah 2018). Independensi
menghindarkan hubungan yang mungkin mengganggu objektivitas auditor.
Independensi bagi seorang auditor artinya tidak mudah dipengaruhi oleh segala
sesuatu karena seorang auditor melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum
atau publik. Subhan (2011) berpendapat bahwa auditor yang independen adalah
auditor yang tidak memihak atau tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak
merugikan pihak manapun. Independensi dalam pemeriksaan berarti mengambil
sudut pandang yang tidak bias. Selanjutnya persepsi publik mengenai hasil
pemeriksaan dapat sangat tergantung pada independensi auditor yang program,
independensi pelaksanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan. Indikator
independensi penyusunan program dapat dilihat dari apakah penyusunan program
pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor bebas dari campur tangan dan interfensi
pimpinan maupun pihak lain yang berkepentingan atas pemeriksaan yang akan
dilakukan. Untuk indikator independensi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat dari
apakah pemeriksaan yang dilakukan auditor bebas dari usaha objek pemeriksaan
untuk menunjuk atau menentukan kegiatan yang diperiksa, apakah auditor
bekerjasama dengan objek pemeriksaan dalam mengumpulkan bukti yang relevan,
22

serta apakah auditor bebas dari kepentingan pribadi maupun pihak lain untuk
membatasi segala kegiatan pemeriksaan. Adapun untuk indikator independensi
pelaporan dapat dilihat dari apakah laporan hasil pemeriksaan yang dibuat auditor
bebas dari pengaruh pihak lain untuk mempengaruhi faktafakta yang dilaporkan
serta pertimbangan terhadap isi laporan pemeriksaan, dan apakah laporan hasil
pemeriksaan bebas dari bahasa atau istilah yang menimbulkan multi tafsir.
Setiap manusia yang memberikan jasa pada pihak lain memiliki tanggung
jawab terhadap jasa yang diberikan. Seorang profesional dalam melakukan
pekerjaan untuk kepentingan umum membutuhkan etika untuk mengatur setiap
tindakan dan perbuatan dalam pengambilan keputusan. Dalam etika tersebut terdapat
prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh seorang auditor. Etika profesi auditor telah
diatur dalam SA.100 (SPAP: 2011) dimana terdapat lima prinsip auditor yang harus
dipahami dan dipatuhi yaitu prinsip integritas, objektivitas, sikap kecermatan dan
kehati-hatian, kerahasiaan serta perilaku profesional. Dengan berlandaskan etika
dan keyakinan individu, pengambilan keputusan audit dapat dilakukan dengan
tepat. (Saputra and Susanto 2016) mendefenisikan etika sebagai sikap kritis setiap
pribadi atau kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas, dan etika
menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas.
Penerapan kompetensi, indenpendensi yang dimiliki auditor sangat erat
kaitannya dengan etika. Secara umum etika merupakan suatu prinsip moral dan
perbuatan yang menjadi landasan bertindakknya seseorang sehingga apa yang
dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang dan
meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang termasuk didalamnya dalam
meningkatkan kualitas audit (Munawir, 2007). Setiap auditor diharapkan
memegang teguh etika profesi yang sudah ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia
Indonesia (IAI), agar situasi persaingan tidak sehat dapat dihindarkan.
Kejadian-kejadian tersebut menyebabkan timbulnya keraguan atas integritas
auditor KAP. Pengguna jasa KAP mengharapkan agar auditor dapat memberikan
pendapat yang tepat, tetapi dalam praktik masih kerap kali terjadi pemberian
pendapat akuntan yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam
Standart Profesional Akuntan Publik (SPAP). Untuk itu para auditor senantiasa
23

dituntut untuk mentaati standar auditing dan SPAP, serta berperilaku sesuai
dengan kode etik, sehingga laporan audit akan lebih berkualitas.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
3. Apakah etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
2. Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
3. Untuk menganalisis pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
a. Penelitian inI dapat menjadi tambahan informasi dan referensi pada
penelitian dibidang audit guna meningkatkan kinerja dan kualitas hasil
pemeriksaan audit yang ada pada KAP (Kantor Akuntan Publik).
b. Penelitian ini dapat memperkuat penelitian sebelumnya yang berkaitan
kompetensi, indenpendensi dan etika auditor terhadap kualitas audit.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini sangat dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktik bagi
auditor dan untuk mengetahui apakah kompetensi,indenpendensi dan
etika auditor mempengaruhi kualitas audit.
24

b. Bagi KAP (Kantor Akuntan Publik)


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu KAP
dalam mengorganisir kompetensi,independensi dan etika auditor yang
berpengaruh terhadap kualitas audit yang diambil oleh auditor,
sehingga KAP memiliki kualitas audit yang baik dan sesuai dengan
standar yang berlaku.
c. IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan
informasi maupun bahan referensi dan pertimbangan dalam menilai
kualitas audit, dan sebagai tambahan referensi.

3. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini sangat dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktik bagi
auditor dan untuk mengetahui apakah kompetensi,indenpendensi dan
etika auditor mempengaruhi kualitas audit.
b. Bagi KAP (Kantor Akuntan Publik)
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu KAP
dalam mengorganisir kompetensi,independensi dan etika auditor yang
berpengaruh terhadap kualitas audit yang diambil oleh auditor, sehingga
KAP memiliki kualitas audit yang baik dan sesuai dengan standar yang
berlaku.
c. IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi
maupun bahan referensi dan pertimbangan dalam menilai kualitas audit,
dan sebagai tambahan referensi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Grand Theory


2.1.1. Teori Atribusi ( Attribution Theory)
Teori Atribusi (Attribution Theory) adalah teori yang menjelaskan tentang
perilaku seseorang. Teori ini mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan
penyebab perilakunya, apakah dari faktor internal ataupun faktor eksternal. Faktor
internal misalnya sifat, sikap dan karakter, sedangkan faktor eksternal misalnya
tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap
perilaku individu (Ayuningtyas, 2012:12).
Penyebab perilaku dalam persepsi sosial dikenal dengan dispositional
attributions dan situational attributions. Dispositional attributions atau penyebab
internal yang mengacu pada aspek perilaku individual yang dimana ada dalam diri
seseorang seperti keperibadian, persepsi diri, kemampuan, motivasi sedangkan
situational attributions atau yang biasa disebut penyebab eksternal yang mengacu
pada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perilaku, seperti kondisi
sosial, nilai-nilai sosial, dan pandangan masyarakat (Ayuningtyas, 2012:12).
Atribusi internal maupun eksternal dapat mempengaruhi evaluasi kinerja individu.
Seseorang cenderung akan berbeda perilakunya jika mereka lebih
merasakan atribut internalnya dari pada atribut eksternalnya. Hubungan teori
atribusi dengan penelitian ini adalah peneleti ingin mengetahui dampak dari
karakteristik personal auditor terhadap kualitas audit. Karakterisitk personal
auditor merupakan salah satu penentu terhadap kualitas audit yang akan dilakukan
karena merupakan suatu faktor internal yang mendorong seorang auditor untuk
melakukan suatu aktivitas.

2.1.2. Auditing
2.1.2.1. Pengertian Audit
Sebelum mempelajari auditing dan profesi akuntan publik secara mendalam,
sebaiknya kita perlu mengetahui definisi auditing untuk terlebih dahulu. Definisi

25
26

Auditing pada umumnya yang banyak digunakan adalah definisi auditing menurut
Arens, Elder, Beasley, on Auditing and Assurance Services an integrated
th
approach, 14 Edition 2013 yaitu:“Auditing is the accumulation and evaluation of
evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing should
be done by a competent, independent person.”. Yaitu auditing adalah akumulasi
dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan laporan pada tingkat
korespondensi antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
dilakukan oleh orang yang kompeten, independen.
Definisi menurut Agoes (2004:3), definisi auditing adalah suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Begitupun definisi audit yang dinyatakan oleh Mulyadi (2009:9) adalah sebagai
berikut : “Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegitan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.”
Definisi auditing secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu
suatu proses pemeriksaan yang sistematis yang dilakukan oleh pihak independen
dan kompeten untuk mengevaluasi bukti informasi serta menetukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah
ditetapkan dengan tujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan dan melaporkan hasil pemeriksaan itu kepada pihak yang
berkepentingan.
Berdasarkan pengertian di atas auditing adalah suatu proses yang sistematis
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi
dan menetapkan tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi
27

dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak
yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen.
Kemudian bisa disimpulkan beberapa unsur penting dari pengertian auditing
menurut (Mulyadi, 2009) :
1. Suatu proses sistematik
Pemeriksaan akuntansi merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu
rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berkerangka, dan terorganisir.
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasar
pernyataan yang dibuat oleh individu atas badan usaha serta untuk
mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti
tersebut.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kebijakan ekonomi
Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai suatu kegiatan dan kejadian
ekonomi disini adalah hasil proses dari akuntansi. Akuntansi merupakan
proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian suatu informasi
ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini
menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
umumnya terdiri dari empat laporan pokok : neraca, laporan laba/rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan
dapat berupa laporan biaya pusat pertanggung jawaban tertentu dalam sebuah
perusahaan.
4. Menetapkan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil
pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan dekat tidaknya
sebuah pernyataan tersebut dengan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan.
5. Kriteria yang telah ditetapkan
Patokan atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai kesesuaian
informasi yang dapat berupa peraturan yang ditetapkan oleh manajemen dan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
28

6. Penyampaian hasil pemeriksaan


Penyampaian hasil pemeriksaan akuntan (auditing) sering disebut dengan
pengesahan (Attestation). Penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis
dalam bentuk laporan akuntan (audit report). Pengesahan dalam bentuk
laporan tertulis ini dapat menaikkan atau menurunkan tingkat kepercayaan
masyarakat atas laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.
7. Pemakai yang berkepentingan
Dalam dunia usaha pemakaian yang berkepentingan terhadap laporan
akuntansi adalah pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor,
organisasi buruh, dan inspeksi pajak. Pada dasarnya auditing bersifat
menentukan apakah informasi-informasi yang tercatat telah mencerminkan
dengan benar kejadian-kejadian ekonmi yang muncul selama periode
akuntansi.

2.1.2.2. Tujuan Audit


Sebagai besar pekerjaan akuntan dalam memberikan pendapat atas laporan
keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi. Ukuran
keabsahan (validity) tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan
auditor independen. Dalam hal ini audit (audit evidence) berbeda dengan hukum
(legal evidence) yang diatur sangat tegas oleh peraturan yang ketat. Audit sangat
bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor independen
dalam rangka memberikan pendapat atas laporan yang diauditnya. Ketepatan
sasaran, objektivitas, ketepatan waktu dan keberadaan audit lain yang menguatkan
kesimpulannya, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi yang ada. Menurut
(Arens, Elder, & Beasley, 2015) standar pekerjaan lapangan ketiga mengenai tujuan
audit yang berbunyi sebagai berikut : “Auditor wajib mengumpulkan bukti audit
yang cukup kompeten untuk mendukung opini yang akan diterbitkan”.
Menurut M.T.E. Hariandja (2007:194) tujuan audit yaitu sebagai berikut:
“Organisasi atau perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan
pegawai sebagai landasan untuk bisa memperbaiki kelemahan dan menguatkan
kelebihan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan
29

pegawai”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sifat audit serta
pertimbangan biaya untuk melaksanakan suatu audit tidaklah mungkin bagi
auditor untuk memperoleh keyakinan mutlak bahwa opini yang dipilihnya sudah
benar. Dengan menggabungkan semua yang diperoleh dari suatu proses audit,
auditor akan mampu dan bisa memutuskan kapan saatnya dia akan menerbitkan
suatu laporan audit. Berdasarkan data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa di
dalam standar pekerjaan lapangan ketiga, seorang auditor wajib mengumpulkan
informasi awal yang berkaitan dengan organisasi ataupun suatu perusahaan yang
kemudian di dalam kekurangan yang ada akan dilengkapi lagi pada tahap
penelaahan. Setelah informasi yang diperlukan terkumpul dari proses audit yang
ada, auditor harus memilah-milah, meringkas dan memadukan informasi tersebut,
kemudian menyajikannya dengan mempergunakan beberapa cara agar
mendapatkan ketepatan sasaran, objektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan
yang kompeten.

2.1.2.3. Jenis-Jenis Audit


Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini
dimaksudkan untuk menentukan sebuah tujuan atau sasaran yang inginkan atau
dicapai dengan adanya pengauditan tersebut. Dibawah ini akan dipaparkan
beberapa jenis-jenis audit menurut ahli. Menurut Sukrisno Agoes (2012:10)
ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas :
1. Pemeriksaan umum (General Audit), yaitu dimana suatu pemeriksaan umum
atas sebuah laporan keuangan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk auditor memberikan
opini mengenai kewajaran sebuah laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang
hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) dengan auditor memberikan opini terhadap bagian-bagian dari
laporan keuangn yang diaudit, contohnya pemeriksaan terhadap penerimaan
kas perusahaan.
30

Menurut Elder, Beasley dan Arens yang dialih bahasakan Jusuf


(2012:16) mengemukakan bahwa: “Akuntan publik melakukan tiga jenis utama
aktivitas audit:
1. Audit operasional (operational audit)
2. Audit ketaatan (compliance audit)
3. Audit laporan keuangan (financial statement audit)
Adapun sebuah penjelasan dan pemahaman dari jenis-jenis audit menurut
Arens et.al tersebut sebagai berikut :
1. Audit Operasional (Operational Audit) Audit operasional merupakan
pemeriksaan atas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi
untuk bisa mengevaluasi efisiensi dan efektivitasnya. Audit operasional dapat
menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja
sebuah perusahaan. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
mengharapkan saran-saran untuk dapat memperbaiki operasi. Sebagai contoh,
auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi
penggajian dengan sistem komputer yang baru dipasang.
2. Audit Ketaatan (Compliance Audit) Audit ketaatan merupakan pemeriksaan
untuk menentukan apakah prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi telah diikuti oleh pihak yang
diaudit.
Berikut adalah contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan
tertutup :
- Menentukan apakah personal akuntansi mengikuti prosedur yang
digariskan oleh pengawas perusahaan.
- Telaah tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah
minimum.
- Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi
pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menaati
persyaratan-persyaratan hukum. 19 3. Audit Laporan Keuangan
(Financial Statement Audit) Pemeriksaan atas laporan keuangan
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi
31

yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu.


Biasanya, kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku untuk umum (GAAP).
-
2.1.2.4. Standar Audit
Auditor harus berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar ini disebut
sebagai Pernyataan Standar Auditing (PSA). Standar tersebut digunakan oleh
auditor sebagai pedoman pelaksanaan audit atas laporan keuangan klien. Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2011, Standar Auditing Seksi 150,
menjelaskan mengenai standar auditing yang terdiri dari :
1) Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang sangat cukup sebagai auditor
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi
dalam sikap mental harus dapat dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan tugas audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya yang dipunya seorang
auditor dengan cermat dan seksama.
2) Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan
lingkup pengujian yang harus dilakukan.
b. Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus bisa diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai sebuah dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
telah diaudit.
3) Standar Pelaporan
32

a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disetujui


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Laporan audit harus menunjukan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi
yang ditetapkan dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan sangat harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan
Dalam semua hal yang mana auditor harus memuat tanggung jawab yang
dipikulnya.” Karena indonesia telah melakukan konvergensi terhadap IFRS
(International Financial Reporting Standard) yang telah diterbitkan dengan nama
SAK Juni 2013 dan dengan adanya penerbitan ISA (International Standard on
Audit) tahun 2013 di Indonesia, maka auditor harus mengikuti Standar audit
menurut ISA.

2.1.2.5. Jenis-Jenis Auditor


Jenis-jenis auditor ada empat menurut Arens, Elder dan Beasley (2013), yaitu :
1. Auditor Eksternal / Akuntan Publik / Auditor Independen
Auditor independen bertanggung jawab atas audit laporan keuangan yang
terbitkan oleh perusahaan. Penggunaan laporan keuangan yang diaudit di
Indonesia semakin banyak sejalan dengan semakin berkembangnya dunia
usaha dan pasar modal. Praktik akuntan publik dilakukan melalui suatu
Kantor Akuntan Publik (KAP).
2. Auditor Pemerintah
Di Indonesia terdapat beberapa lembaga atau badan yang bertangung jawab
secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara.
Pada tingkatan tertinggi terdapat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan
Inspektorat Jendral pada departemen-departemen pemerintah. Disamping
33

audit atas laporan keuangan, pada masing-masing BPK seringkali melakukan


evaluasi efisiensi dan efektifitas operasi berbagai program pemerintah.
3. Auditor Internal
Auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan berstatus sebagai pegawai
pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya membantu manajemen perusahaan
tempat dimana ia bekerja.
4. Auditor Pajak
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah departemen keuangan
Republik Indonesia, bertanggung jawab atas penerimaan Negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukum dan pelaksanaan. Aparat pelaksana DJP di
laporan keuangan adalah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) dan kantor
pemeriksa dan penyelidikan pajak (Karikpa). Karikpa mepunyai auditor-
auditor khusus yang bertanggung jawab dan melakkan audit terhadap para
wajib pajak tertentu menilai apakah telah sesuai dengan Undang-undang
Perpajakan.
5. Auditor Internal
Auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan berstatus sebagai pegawai
pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya membantu manajemen perusahaan
tempat dimana ia bekerja.
6. Auditor Pajak
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah departemen keuangan
Republik Indonesia, bertanggung jawab atas penerimaan Negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukum dan pelaksanaan. Aparat pelaksana DJP di
laporan keuangan adalah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) dan kantor
pemeriksa dan penyelidikan pajak (Karikpa). Karikpa mepunyai auditor-
auditor khusus yang bertanggung jawab dan melakkan audit terhadap para
wajib pajak tertentu menilai apakah telah sesuai dengan Undang-undang
Perpajakan.
34

2.1.2. Kualitis Audit


Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai bagaimana dan apa
kualitas audit yang baik. Tidak mudah untuk menggambarkan dan mengukur
kualitas jasa secara objektif dengan beberapa indikator. Hal ini dikarenakan,
kualitas audit adalah sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga
kerap kali terdapat kesalahan dalam menentukan sifat dan kualitasnya (Sutton,
1993 dalam Pamudji, 2009). Menurut (Widiyanturi and Pamudji 2009) sendiri
kualitas audit adalah probabilitas sesorang auditor menemukan dan melaporkan
penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas penemuan
penyelewengan bergantung pada kemampuan teknis auditor, seperti independensi,
pengalaman kerja, dan akuntabilitas.
Mardisar dan Sari (2007:2), mengatakan jasa audit terhadap laporan
keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut
juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini merupakan jasa yang sering
digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, kreditor, OJK dan
pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-
keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Dalam hal ini akuntan
publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang menghubungkan manajemen
perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang berkepentingan, untuk
memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat
dipercaya sebagai dasar dalam membuat keputusan.
De Angelo dalam Siregar,dkk (2012) mendefinisikan kualitas audit sebagai
kemungkinan dimana auditor mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan, dan
kemudian melaporkannya kepada pengguna laporan keuangan tersebut. Dengan
ini akan tergantung pada independensi yang dimiliki oleh auditor tersebut.
Auditor dituntut oleh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk
memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen perusahaan. Untuk dapat menjalankan kewajibannya ada tiga
komponen yang harus dimiliki oleh auditor yaitu kompetensi (keahlian),
independensi, dan akuntabilitas (Purwanda and Harahap 2017). Untuk dapat
memenuhi kualitas yang baik maka auditor dalam menjalankan profesinya sebagai
35

pemeriksa harus berpedoman pada kode etik akuntan, standar profesi dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Laporan yang akurat berarti
informasi yang yang disajikan didukung oleh bukti yang benar dan temuan telah
disajikan dengan tepat. Perlunya keakuratan didasarkan atas kebutuhan untuk
memberikan keyakinan kepada pengguna laporan bahwa apa yang dilaporkan
memiliki kredibilitas dan dapat diandalkan. Deis and Groux (1992) menjelaskan
bahwa probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan
teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada
independensi auditor.
Deis dan Groux (1992) melakukan penelitiant tentang empat hal yang
dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu:
1. Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu
perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit
pada 17 klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin
rendah
2. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan
semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan
berusaha menjaga reputasinya
3. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan
ada cenderung klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti
standar
4. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor
tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak
ketiga.

2.1.3. Kompetensi Auditor


Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Alim (2007),
kompetensi dapat sebagai sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari seorang
pekerja yang membuat pekerja tersebut mecapai kinerja superior
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan tugas audit dengan benar (Rai, 2008). Dalam melakukan audit,
36

seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang
sangat memadai, serta keahlian khusus di dalam bidangnya. Kompetensi sangat
terkait dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari
pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan,
seminar, simposium (Imansari, Halim, and retno wulandari 2016).
Kompetensi auditor diukur melalui banyaknya ijasah/sertifikat yang dimiliki
serta jumlah/banyaknya keikutsertaan yang bersangkutan dalam pelatihan-
pelatihan, seminar atau simposium. Semakin banyak sertifikat yang dimiliki dan
semakin sering mengikuti pelatihan atau seminar/simposium diharapkan auditor
yang bersangkutan akan semakin cakap dalam melaksanakan tugasnya.

2.1.4. Independensi Auditor


Independensi merupakan termasuk kedalam standar umum kedua yang
dijelaskan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tahun 2011 seksi 220
yang berbunyi : “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Maksudnya independensi yang
berhubungan dengan perikatan dijelaskan dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik
yang dimuat di Standar Profesional Akuntan Publik tahun 2011 seksi 290 bahwa
dalam melaksanakan perikatan assurance, Kode Etik ini mewajibkan anggota tim
assurance, KAP (Kantor Akuntan Publik), dan jika relevan, Jaringan KAP, untuk
bersikap independen terhadap klien assurance sehubungan dengan kapasitas mereka
untuk melindungi kepentingan publik. Dimana perikatan assurance bertujuan untuk
meningkatkan tingkat keyakinan pengguna hasil pekerjaan perikatan assurance atas
hasil pengevaluasian atau hasil pengukuran yang dilakukan atas berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Dilain sisi, dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik
tahun 2011 seksi 220 PSA No.04 Alinea 2, juga dijelaskan bahwa standar ini
mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi,
karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam
hal berpraktik sebagai auditor intern). Dengan demikian, ia tidak dibenarkan
memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bagaimana pun sempurnanya
keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang
justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.
37

Independensi adalah sikap tidak memihak. Independensi auditor adalah


sikap tidak memihak kepada kepentingan siapapun dalam melakukan pemeriksaan
laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen. Auditor mempunyai
kewajiban untuk bersikap jujur tidak saja kepada pihak manajemen, tetapi juga
terhadap pihak ketiga sebagai pemakai laporan keuangan, seperti kreditor, pemilik
maupun calon pemilik (Syahnifah 2018).
Selain itu menurut kutipan jurnal (Carolina 2010) menjelaskan bahwa
independensi merupakan salah satu karakter sangat penting untuk profesi akuntan
publik dimana setiap anggota harus mempertahankan integritas, objektivitas dan
independensi dalam melaksanakan tugasnya. Seorang auditor yang menegakkan
independensinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai
kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang
dijumpainya dalam audit.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa independensi merupakan sikap
seseorang yang bertindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan temuan-temuan
hanya berdasarkan bukti yang ada. Selain itu, independensi merupakan kebijakan
yang menetapkan bahwa kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa para auditor, pada semua tingkatan atau jenjang, mempertahankan
independensi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP).
Sikap adalah pernyataan evaluatif mengenai seluruh tendensi tindakan, baik
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang atau
peristiwa. Sikap merupakan kecenderungan dalam merespon sesuatu. Sikap
bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk
tindakan yang mengarah pada perilaku, sehingga sikap merupakan wahana dalam
membimbing perilaku. Fenomena sikap timbulnya tidak saja ditentukan oleh
keadaan obyek yang sedang dihadapi, tetapi juga oleh kaitannya dengan
pengalaman-pengalaman, oleh situasi pada saat ini dan oleh harapan untuk masa
yang akan datang (Kasidi, 2007).
Kebanyakan literatur independensi auditor menyarankan bahwa kredibilitas
laporan keuangan tergantung pada persepsi audit independen dari seorang auditor
38

eksternal oleh pengguna laporan keuangan ( Firth, 1980; dalam Kasidi, 2007).
Studi yang dilakukan oleh Firth (1980), misalnya mengemukakan alasan bahwa,
jika auditor terlihat tidak independen, maka pengguna laporan keuangan semakin
tidak percaya atas laporan keuangan yang dihasilkan auditor dan opini auditor
tentang laporan keuangan perusahaan yang diperiksa menjadi tidak ada nilainya.
Kredibilitas seorang auditor tergantung tidak hanya pada independensi dalam
fakta, tetapi juga tergantung pada independensi dalam persepsi/penampilan, guna
menjaga dan mempertahankan kepercayaan publik akan profesinya sebagai
auditor ( Panny dan Reckers, 1980; dalam Kasidi, 2007).
Adapun tiga dimensi menurut (R.K Mautz & Hussein A. Sharaf, 1980)
practioner independent (independensi praktisi) yaitu :
1. Independensi Perencanaan
Yaitu bebas dari kontrol atau pengaruh yang tidak semsesinya dalam
pemilihan Teknik dan Prosedur audit. Ini mensyaratkan bahwa auditor
memiliki kebebasan untuk mengembangkan program sendiri, baik dalam
menetapkan langkah-langkah dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
dalam batas perikatan.
2. Independensi Pelaksanan
Bebas dari kontrol atau pengaruh yang tidak semestinya dalam
pemilihan kegiatan, hubungan pribadi, dan kebijakan manajerial untuk
diperiksa.
3. Independensi Pelaporan
Bebas dari pengaruh yang tidak semestinya dalam menyatakan fakta-
fakta yang diungkapkan dalam pemeriksaan atau dalam memberikan
rekomendasi dan pendapat sebagai hasil dari pemeriksaan.

2.1.5. Etika Editor


Kompetensi dan Independensi yang dimiliki auditor dalam penerapannya
akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar
perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung,profesi
mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggung
39

jawab menjadi komponen dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka
(Karnisa and Chariri 2015).
Menurut Messier et al (2014:58) kode etik profesi merupakan seperangkat
prinsip, aturan, dan interprestasi yang menetapkan pedoman untuk perilaku yang
dapat diterima bagi akuntan dan auditor, sedangkan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan
publik Indonesia dan staf profesional (baik yang menjadi anggota IAPI maupun
yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu kantor akuntan publik (Saputra,
2012). Kode etik dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara: auditor
dengan rekan sekerjanya, auditor dengan atasannya, auditor dengan objek
pemeriksaannya, dan auditor dengan masyarakat (Ningtyas et al. 2016).
Etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan
berperilaku terhadap sesamanya (Kell et al., 2002 dalam Alim,dkk 2007).
(Karnisa and Chariri 2015) dalam alim dkk (2007) menggembangkan
beberapa faktor dari penelitian sebelumnya yang memungkinkan berpengaruh
terhadap perilaku etis akuntan. Faktor-faktor dalam penelitian ini digunakan
sebagai indikantor dalam pertanyaan yaitu :
1. Imbalan yang diterima
2. Organisasional
3. Lingkungan keluarga
4. Emotional Quotient (EQ)
Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Semua
pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5.

2.2. Penelitian Sebelumnya


40

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian


1. Independensi, Variabel Kompetensi
Kompetensi, Independen : dan
Pengalam Keahlian dan Indenpendensi
Kerja, dan Due Independensi berpengaruh
Professional signifikan
care : Variabel terhadap
Pengaruhnya Dependen : kualitas audit
Terhadap Kualitas Audit
Kualitas Audit
yang di
Moderasi
(Missanjo et Dengan Etika
all. 2011) Profesi
2. (Hartono 2019) Pengaruh Variabel Keahlian dan
Kompetensi, Independen : independensi
Independensi, Keahlian dan berpengaruh
Profesionalisme Independensi signifikan
Terhadap terhadap
Kualitas Audit Variabel kualitas audit
Dependen :
Kualitas Audit
3. (Nurjanah and Pengaruh Regresi linear Independensi
Kartika 2016) Kompetensi, berganda dan auditor, etika
Independensi, statistik auditor,
Etika, deskriptif pengalama
Pengalaman auditor sangat
Auditor, berpengaruh
Skeptisme terhadap
Profesional kualitas audit
Auditor,
Objektifitas
Dan Integritas
Terhadap
Kualitas Audit
41

Tabel Data 2.1(Lanjutan)

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil


Penelitian
4. (Handoko dan Pengaruh Variabel Kompetensi
Rekan 2012) Independen : dan
Independensi Kompetensi Indenpendensi
dan berpengaruh
, Kompetensi Independensi signifikan
terhadap
dan Variabel kualitas audit
Dependen :
Profesionalisme Kualitas Audit
Terhadap Kualitas
Audit.
5. (Imansari, Pengaruh Variabel Kompetensi
Halim, and Kompetensi, Independen : dan
Retno Indenpendensi, Kompetensi, Independensi
Wulandari Pengalaman dan Independensi, Pengalaman
2016) Etika Auditor Pengalaman dan Etika
( Studi Empiris dan Etika Auditor
pada Auditor Auditor berprngaruh
Kantor Akuntan signifikan
Publik di Kota Variabel terhadap
Malang) Dependen : kualitas audit.
Kualitas Audit Hal ini berarti,
semakin
banyak
pengalaman
audit dan
semakin tinggi
tingkat
Kompetensi,
Independensi,
Pengalaman
dan Etika yang
dimiliki auditor

6. (Kurnia, Pengaruh Variabel Kompetensi,


Khomsyiah Kompetensi, Independen : Independensi,
and Sofie Independensi, Kompetensi, Tekanan
2014) Tekanan Waktu, Independensi, Waktu, dan
42

dan Etika Auditor Tekanan Etika Auditor


terhaap Kualitas Waktu, dan berpengaruh
Audit Etika Auditor signifikan
terhadap
Variabel kualitas audit
Dependen :
Kualitas Audit

2.3. Kerangka Pemikiran


Berdasarkan kajian teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya serta
penjelasan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kompetensi dan
independensi terhadap Kualitas Audit dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kompetensi auditor
(x₁)
H1

Independensi auditor H2 Kualitas audit


(x₂) (y)
H3

Etika auditor
(x₃)

2.4. Hipotesis Penelitian


2.4.1. Hubungan antara Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit
Hasil penelitian (Widodo, Pramuka, and Herwiyanti 2016) menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Dharmawan menyatakan bahwa hal tersebut berarti seorang auditor yang memiliki
43

wawasan 32 yang luas, tingkat pendidikan yang tinggi, serta ilmu dan pelatihan
yang dimiliki selama menjadi auditor merupakan dasar yang digunakan dalam
melakukan audit serta menjaga kualitas hasil pemeriksaan dengan baik. Hasil
penelitian Dharmawan menunjukkan bahwa pengalaman pemeriksaan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pemeriksaan. Hal ini berarti
semakin banyak auditor melakukan tugas atau pekerjaan maka semakin baik bagi
auditor untuk meningkatkan kualitas audit pemeriksaan. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya, kompetensi berdasarkan indikator pengetahuan, pelatihan,
pengalaman dan keahlian mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
Maka, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2.4.2. Hubungan antara Independensi Auditor dengan Kualitas Audit


Independensi adalah salah satu karakter yang sangat penting dalam
pemeriksaan akuntansi. Auditor itu adalah merupakan pihak independen yang
terlepas dari sebuah kepentingan klien maupun pihak lain yang berkepentingan
dengan sebuah laporan keuangan supaya tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
siapapun. Jika auditor itu bersikap independen.
Maka auditor akan memberikan penilaian yang senyatanya terhadap laporan
keuangan yang diperiksa, tanpa harus memiliki beban apapun terhadap pihak
manapun. Dengan demikian maka jaminan atas keandalan laporan keuangan yang
diberikan oleh auditor tersebut dapat dipercaya oleh semua pihak yang
berkepentingan (Handoko 2012) Fearley dan Page (1994: 7) dalam (Ariviana and
Haryanto 2014) mengatakan bahwa sebuah audit hanya dapat menjadi efektif jika
auditor bersikap independen dan dipercaya untuk lebih cenderung melaporkan
pelanggaran perjanjian prinsipal (pemegang saham dan kreditor) dan agen
(manajer). Sedangkan menurut (Hanjani 2014) dalam Bawono dan Singgih
(2010), seorang akuntan publik yang independen adalah akuntan publik yang
tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak siapapun, dan berkewajiban untuk jujur
tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi juga pihak lain
pemakai laporan keuangan yang mempercayai hasil pekerjaannya.
44

Di lain sisi, menurut (Sólidos 2014) independensi juga merupakan sebuah


aspek penting bagi profesionalisme akuntan khususnya dalam membentuk sebuah
integritas pribadi sangat tinggi. Hal ini sangat disebabkan karena pelayanan jasa
akuntan sangat dipengaruhi oleh kepercayaan klien maupun publik secara luas
dengan berbagai macam kepentingan yang sangat berbeda.
H2 : Independensi Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit

2.4.3. Hubungan antara Etika Auditor dengan Kualitas Audit


Atribut kualitas audit yang dimana diantaranya adalah standar sebuah etika
yang tinggi yang menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggung jawabnya
terhadap investor, masyarakat dan pemerintah serta pihak-pihak lain yang sangat
mengandalkan kredibilitas laporan keuangan yang telah diaudit, dengan
menegakkan etika yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fatriani
2015) menghasilkan bahwa etika auditor mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit.
H3 : Etika Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang ada pada latar belakang permasalahan
yang telah dilakukan dan keterangan dalam rumusan masalah yaitu untuk
mengkaji adanya kemungkinan pengaruh kompetensi auditor dan independensi
auditor terhadap kualitas audit maka jenis penelitian ini berdasarkan tingkat
eksplanasinya merupakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih dan masalah penelitiannya meliputi hubungan sebab akibat antara variabel
independen dengan variabel dependen (Rochaety dkk, 2009).
Peneliti ingin menggunakan penelitian kuantitatif dengan uji hipotesis.
Tujuan hipotesis adalah untuk menentukan hubungan sebab akibat antara variabel
bebas dengan variabel terikat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
positif atau negatif sikap Kompetensi dan Independensi seorang auditor terhadap
Kualitas Audit. Data penelitian dikumpulkan dengan metode survei, yaitu dengan
mengirimkan kuesioner melalui jasa pos kepada general manager masing-masing
perusahaan.
Penelitian ini dilaksanakan di KAP – KAP lokal yang berdomisili di
wilayah Jakarta Selatan. Penulisan penelitian ini menggunakan program Microsoft
Excel dan Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 20.0 untuk
pengolahan data mengenai pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit.

3.2. Operasional Variabel


Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel
variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Variabel Independen (Independent Variable)

45
46

Dalam penelitian ini yang menjadi independent variable adalah Kompetensi


Auditor dan Indenpendensi Auditor.
a. Kompetensi Auditor (X1)
Kompetensi merupakan salah satu prinsip yang harus dimiliki oleh
seorang auditor dalam menjaga profesionalismenya sesuai dengan yang
disyaratkan dalam kode etik. Sehingga, untuk mencapai tingkatan
kemampuan pada tingkat yang diperlukan, pendidikan sebagai dasar
pengetahuan untuk bertindak, pelatihan sebagai alat untuk mengasah dan
menambah pengetahuan dan keahlian yang dimiliki melalui pendidikan,
dan pengalaman.
Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian dan
pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk melakukan audit secara
objektif, cermat dan seksama. Peneliti menggunakan dua dimensi
kompetensi dari Mayangsari (2003) yaitu pengalaman dan pengetahuan.
Indikator yang digunakan mengadopsi dari penelitian Mayangsari (2003)
dengan modifikasi yaitu pemahaman tentang prinsip akuntansi, standar
auditing jenis industri, pengetahuan dari pendidikan strata, dan
pengetahuan dari pelatihan dan kursus.
b. Independensi Auditor (X2)
Independensi adalah sikap tidak memihak. Independensi auditor adalah
sikap tidak memihak kepada kepentingan siapapun dalam melakukan
pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat pihak manajemen.
Indepedensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Mautz dan Sharaf (1980) dalam Bawono dan Singgih
(2010).

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point


skala likert, yaitu:
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Netral
47

4. Setuju
5. Sangat setuju

2. Variabel Dependent (Dependent Variable)


Dalam hal ini yang menjadi D adalah Kualitas Audit (Y). Kualitas
audit adalah sikap auditor melaksanakan tugasnya yang tercermin dalam hasil
pemeriksaannya yang dapat diandalkan sesuai dengan standar yang berlaku.
Kualitas audit diukur dengan empat aspek kualitas audit berdasar Financial
Reporting Council (2006: 16) yaitu: budaya dalam KAP; keahlian dan
kualitas personal rekan dan staff audit; efektifitas proses audit; serta
keandalan dan manfaat laporan audit. De Angelo dalam Siregar,dkk (2012)
mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan dimana auditor
mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan, dan kemudian
melaporkannya kepada pengguna laporan keuangan tersebut.

Tabel 3.2 Operasional Tabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


Kualitas Audit adalah
Kualitas Audit kemungkinan a. Mematuhi Ordinal
dimana auditor mendeteksi persyaratan,
kesalahan dalam laporan keuangan, memiliki
dan kemudian melaporkannya kualifikasi,
kepada pengguna laporan
keuangan mematuhi aturan
tersebut standar auditing
yang ditetapkan
dan disahkan
oleh
IAPI
Kompetensi Kompetensi auditor adalah
Auditor kualifikasi yang dibutuhkan oleh a. Kompetensi
auditor untuk melaksanakan audit auditor
dengan benar. Supaya berhasil berdasarkan
dalam melaksanakan audit,seorang pengalaman Ordinal
auditor harus memiliki mutu
personal yang baik,pengtahuan
umum yang memadai,serta
keahliaan kusus di bidangnya

Independensi Independensi adalah sikap tidak


Auditor memihak. Independensi auditor a. Independensi Ordinal
48

adalah sikap tidak memihak kepada Perencanaan


kepentingan siapapun dalam b. Indenpendensi
melakukan pemeriksaan laporan Pelaksanaan
keuangan yang dibuat oleh pihak c. Independensi
manajemen Pelaporan

Etika Audit Aturan, Norma, atau Pedoman a. Imbalan yang


perilaku diterima Ordinal
b. Organisasional
c. Lingkungan
Keluarga
d. Emotional
Quotient (EQ)

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang

bekerja di KAP-KAP yang berdomisili di Jakarta Selatan. Alasan pemilihan lokasi

penelitian di wilayah Jakarta Selatan adalah karena secara geografis daerah

tersebut mudah dijangkau, memiliki kondisi sosial ekonomi yang cukup baik serta

diharapkan dengan menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian.

Tabel 3.3 Daftar Kantor Akuntan Publik


No
Nama Kantor Akuntan Publik

1. KAP Tasnim Ali Widjanarko & Rekan

2. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, & Ali

3. KAP Gideon Adi & Rekan

4. KAP Johanes Juara & Rekan

5. KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan

6. KAP Usman & Rekan


49

7. KAP Teguh Heru & Rekan

8. KAP Isak, Saleh, Soewondo, & Rekan

9. KAP Kokasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan

10. KAP Darmawan & Hendang

3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel


Sampel adalah sebagian dari elemen populasi yang diteliti. Pengambilan
sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang
benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya, dengan kata lain sampel harus
representative. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Indriantoro dan Supomo,
2002). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probality sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono
2016). Salam penelitian ini, sampel yang diambil menggunakan sampling puposive.
Menurut (Sugiyono 2016) Sampling purposive adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dianggap paling tahu tentang apa
yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti menjelajahi objek/ situasi sosial yang di teliti. Adapun kriteria yang
digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut :
a. Kantor Akuntan Publik yang memiliki SOP (Standar Operasinal Prosedur
b. Kantor Akuntan yang berpedoman pada SPAP (Standar Profesi Akuntan
Publik)
c. Kantor Akuntan yang terdaftar secara berturut-turut di Jakarta Selatan
50

Untuk menetukan jumlah sampel dalam penelitian ini


menggunakan Rumus Slovin, yaitu:
N
n= 2
1+ N e
dimana:
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Batas kesalahan

Dengan jumlah populasi sebanyak 357 responden sebagai auditor


eksternal KAP di Jakarta Selatan, maka dapat di tentukan jumlah sampel dengan
menggunakan rumus slovin sebanyak 78 responden. Adapun perhitungannya
sebagai berikut:
N
n= 2
1+ N e

357
n= 2
1+357 ×(0 , 1)

357
n=
1+357 ×(0.01)

357
n=
1+ 4 , 57

n=78
51

3.4. Jenis dan Sumber Data


3.4.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap
pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam kuesioner.

3.4.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam
penelitian ini menggunakan data primer karena penelitian ini menggunakan data
yang di ambil dari kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung. Data
primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja pada
KAP sebagai responden dalam penelitian ini. Dimana yang menjadi sumber data
yaitu berupa skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian
kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang bekerja pada KAP.

3.5. Metode Pengumpulan Data


Data dikumpulkan melalui metode survei, yaitu menyebarkan dafrta
pertanyaan (kusioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden. Responden
dalam penelitian ini adalah yang berkerja pada Kantor Akuntan Publik. Kuesioner
diberikan secara langsung dan menggunakan google formulir kepada responden
dengan menggunakan daftar penyataan yang telah disusun secara tertulis dan
sistematis serta dipersiapkan terlebih dahulu, kemudian diajukan kepada
responden dan terakhir diserahkan kembali pada peneliti. Kusioner yang telah
diisi oleh responden kemudian diseleksi terlebih dahulu agar kusioner yang tidak
lengkap pengisiannya tidak diikuti sertakan dalam analisis.
Pengukuran variabe-variabel menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan
tertutup, serta diukur menggunakan skala Likert dari 1 sampai 5. Responden
diminta memberikan pendapat setiap butir pertanyaan mulai dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju dengan melingkari atau memberi tanda silang pada
jawaban yang akan dipilih oleh responden pada tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.4 Nilai Jawaban
52

JAWABAN NILAI

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

3.6. Penguji Asumsi-Asumsi Model Regresi


3.6.1. Analisis Regresi Berganda
Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah melakukan pilot test untuk
menguji kualitas data, setelah memperoleh data dari responden asli lalu membuat
tabulasi profil dari jawaban responden, uji asumsi klasik dan menguji hipotesis
dengan analisis regresi berganda :
Y= a+β1X1+ β2X2+ β3X3+ e
Keterangan :
Y : Kualitas audit
a : Intersep model
β1 β2 β3 : Koefisien regresi
X1 : Kompetensi auditor
X2 : Independensi auditor
X3 : Etika auditor
e : Error
Model regresi berganda yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi
syarat asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heterokedastisitas.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik ini untuk mengetahui hasil persamaan pada analisis
regresi berganda yang dihasil telah memenuhi asumsi teoritis atau belum. Jika
sudah memenuhi asumsi teoritis, maka persamaan analisis regresi berganda yang
53

dihasil dapat dipergunakan untuk menentukan prediksi nilai variabel terikat atau
Y. Namun, jika belum memenuhi asumsi teoritis, maka persamaan analisis regresi
berganda tidak dapat digunakan sebagai prediksi nilai variabel terikat. Dimana
terdiri dari pengujian-pengujian yaitu :

3.6.2.1. Uji Normalitas


Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat
mempunyai distribusi normal. Untuk menguji hal tersebut dapat dipergunakan
metode grafis Normal P– P Plot dari standardized residual cumulative
probability, dengan identifikasi apabila sebarannya berada di sekitar garis normal,
maka asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Selain itu Uji Kolmogrov – Sminov
juga dapat dipergunakan untuk melihat kenormalan dengan identifikasi jika nilai p
– value lebih besar dari alpha, maka asumsi kenormalan dapat diterima (Purwoto
dan Wahyuni, 2009).

3.6.2.2. Uji Homokedastisitas


Untuk menguji ada tidaknya kesamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji hal ini digunakan
Scatterplot, dimana sumbu X adalah nilai – nilai prediksi ZPRED = Regression
standardized Predicted Value dengan sumbu Y adalah nilai yaitu ZRESID =
Regression Standardized Predicted Value. Bila grafik yang diperoleh
menunjukkan adanya pola tertentu yang dihasilkan titik – titik yang ada maka
dikatakan terjadi Heterokedastisitas, nmun bila tidak membentuk pola tertentu
maka dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas (Purwoto dan Wahyuni, 2009).
3.6.2.3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas yaitu ada hubungan linier yang pasti antara peubah –
peubah bebasnya. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dapat
menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factory). Jika nilai VIF masih kurang
dari nilai 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Purwoto dan
Wahyuni, 2009). Selain itu Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresiditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2006).
54

Dengan terpenuhinya semua asumsi – asumsi dalam regresi linier tersebut di


atas, maka model yang dihasilkan dianggap baik untuk digunakan melihat
pengaruh variabel – variabel bebas terhadap variabel terikatnya yang selanjutnya
model dapat dipergunakan sebagai alat peramal. Langkah selanjutnya adalah
pengujian terhadap keterandalan model secara keseluruhan (uji simultan).

3.6.3. Uji Hipotesis


Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh kompetensi, independensi dan etika sebagai variabel independen
terhadap kualitas audit sebagai variabel dependen. Untuk menguji hipotesis
mengenai kompetensi, independensi dan etika secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit, maka digunakan pengujian hipotesis secara
parsial dengan uji t.

3.6.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t)


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006).
Dalam pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 20.0,
pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai signifikan Uji t. Jika nilai
signifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
secara individual pada masing–masing prediktornya. Maka pedoman yang
digunakan adalah jika nilai signifikan lebih kecil 0,05 maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah menolak hipotesis nol (Ho) yang berarti koefisien signifikan
secara statistik (Ghozali, 2006). Dimana konsepnya adalah :
1. Jika t hitung > t tabel (n – k – 1) maka Ho ditolak
2. Jika t hitung < t tabel (n – k – 1) maka Ho diterima
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p
value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Adapun Kriteria
pengujian yang digunakan adalah: (Rochaety dkk, 2009)
1. Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak
55

2. Jika p value > 0,05 maka Ho diterima


Untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan dari variabel independen
dan variabel moderai X1,X2,X3, dan X4 secara parsial terhadap kualitas audit
2
sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (r ).
2
Dimana r menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.

3.6.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji f)


Untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen digunakan uji F. Dari hasil perhitungan dengan tingkat
α
keyakinan sebesar 95 persen atau = 0,05 diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,29,
sedangkan nilai Fhitung > nilai Ftabel maka variabel independensi, pengalaman dan
akuntabilitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel kualitas audit.

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


3.7.1. Uji Validitas
Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah skala yang digunakan
mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Sugiyono,
2006). Pada penelitian ini peneliti menguji validitas dengan menggunakan uji
validitas isi yaitu dengan menggunakan expert judgement. Tidak hanya itu,
peneliti juga melihat setiap item dapat digunakan atau tidak, menggunakan hasil
tabel Corrected Item Total Correlation pada saat menghitung reliabilitas.
Pengujian validitas dilakukan untuk mendapatkan item yang sesuai dengan
penelitian, sehingga diharapkan alat ukur yang dihasilkan menjadi valid.

3.7.2. Uji Realibilitas


Dalam menguji reabilitasi, peneliti menggunakan metode internal
consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,
kemudian dianalisis dengan tehnik tertentu. Hasil analisis digunakan untuk
memprediksi reabilitas instrumen (Sugiyono, 2006). Dengan menggunakan teknik
reliabilitas Cronbach’s Alpha, melalui hasil perhitungan menggunakan SPSS for
56

Windows 20,0. Untuk menganalisis besarnya daya item, peneliti menggunakan


tabel Corrected Item Total Correlation. Menurut Nunnally (dalam Sunjoyo, 2013)
dapat dinyatakan bahwa data itu sudah reliabel kalau lebih dari 0,6 (r > 0,6).

3.8. Metode Analisi Data


Analisis merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, dengan
analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan. Ketika
peneliti telah selesai dalam mengumpulkan data maka langkah berikutnya adalah
menganalisis data yang telah diperoleh

3.8.1. Statistik Deskriptif


Statistik Deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain:jenis
kelamin, lama pengalaman kerja, Usia, dan latar belakang pendidikan. Alat
analisis data ini disajikan dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang
memaparkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi.
BAB IV
ANALISIS dan PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian


4.1.1. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor eksternal. Sampel dalam penelitian
ini adalah auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik atau KAP wilayah
Jakarta Selatan. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengantarkan
langsung kuesioner dan mengirimkan google form kepada responden yang dalam
penelitian ini adalah auditor - auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik wilayah Jakarta Selatan.
Adapun detail mengenai variable – variable yang tercantum dalam pertanyaan
kuesioner yang dibagikan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.5 Variabel dan Pertanyaan Kuesioner

No. Variabel Dimensi Total


Butir Pertanyaan
1. Kompetensi Mematuhi SPAP dan SAK 12 butir
Auditor Kompetensi pelaksaan

2. Indenpendensi Independensi perencanaan, Independensi 12 butir


Auditor pelaksanaan dan Independensi pelaporan

3. Etika Auditor Imbalan yang diterima, Organisasional, 9 butir


Lingkungan Keluarga, Emotional
Quoetient (EQ)

4. Kualitas Audit Mematuhi Persyaratan, Memiliki 6 butir


Kualifikasi, Mematuhi Standar Auditing
yang ditetapkan dan disahkan oleh IAPI
Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebar sebanyak 100 kuesioner dan
kuesioner yang kembali sebanyak 74 kuesioner (respon rate 74%). Dari 74
kuesioner yang diterima, semua kuesioner dapat diolah (100%) dan 26 kuesioner
tidak kembali/direspon (26%).
Berdasarkan tabel jumlah sampel pada penelitian ini adalah rincian nama –
nama KAP yang menjadi objek penelitian ini dalam tabel 4.2 terdapat 10

57
58

(sepuluh) Kantor Akuntan Publik tetapi pada saat proses pengolahan data terdapat
2 (dua) Kantor Akuntan Publik yang tidak mengirimkan kembali kusioner yang
saya kirimkan outline dari sampel tersebut. Oleh karna itu, penulis memutuskan
untuk mengeluarkan Kantor Akuntan Publik yang tidak mengisi kusioner yang
penulis kirimkan tersebut, sehingga sampel yang tersisa sekarang berjumlah 8
(delapan) Kantor Akuntan Publik sebagai berikut :

Tabel 4.6 Daftar KAP dan Jumlah Responden

No. Nama Jumlah


Kantor Akuntan Publik Responden
1. KAP Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 10

2. KAP Teramihardja, Pradhono & Chandra 9

3. KAP Gani Sigro & Handayani 9

4. KAP Johanes Juara & Rekan 10

5. KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & 10


Rekan

6. KAP Gideon Adi & Rekan 9

7. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, 8


& Ali
8. KAP Darmawan & Hendang 9

Jumlah Responden 74

4.1.2. Deskripsi Responden


Berdasarkan data demografis dari objek penelitian ini, maka dapat
dijabarkan mengenai gambaran umum profil dari responden yang berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner yang disebarkan untuk penelitian ini. Pada tabel 4.3
akan dijelaskan secara singkat profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir dan lama bekerja di KAP.
59

Tabel 4.7 Gambaran Umum Profil Responden

No. Keterangan Kriteria Persentase

1. Jenis Kelamin Pria 55,4%


Wanita 44,6%

Total 100%

2. Usia < 25 tahun 54,1%


26 – 35 tahun 29,7%
36 – 50 tahun 10,8%
>50 tahun 5,4%

Total 100%

3. Pendidikan S3 -
Terakhir S2 4,1%
S1 91,9%
D3 4,1%

Total 100%

4. Lamanya < 1 Tahun 59,5%


Bekerja 1 – 5 Tahun 50,5%
6 – 10 Tahun -
> 10 Tahun -

Total 100%

Berdasarkan jenis kelamin responden, didalam penelitian ini terdapat 41


orang laki-laki (55,4%) dan 33 orang wanita (44,6%). Berdasarkan umur
responden, diketahui umur kurang dari 25 tahun sebanyak 40 orang (54,1%), rata-
rata kisaran umur 26-35 tahun terdapat sebanyak 22 orang (29,7%), yang berumur
kisaran 36-50 tahun sebanyak 8 orang (10,8%), dan yang berumur lebih dari 50
tahun sebanyak 4 orang (5,4%). Adapun tingkat pendidikan terakhir responden,
rata-rata adalah lulusan Sarjana/S1 sebanyak 68 orang (91,9%), lulusan Paska
Sarjana/S2 sebanyak 3 orang (4,1%), dan lulusan Diploma 3/D3 sebanyak 3 orang
(4,1%). Selain itu adalah lamanya berkerja di KAP, yang rata-rata responden yang
60

bekerja kurang dari 3 tahun sebanyak 44 orang (59,5%), dan yang berkerja selama
3-5 tahun sebanyak 30 orang (40,5%).

4.2. Analisis Data


4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas item adalah uji statistik yang digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kusioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kusioner tersebu (Ghozali, 2013).
Untuk mengetahui apakah item dari kusioner yang digunakan valid atau
tidak, dapat dilihat dari signifikansi. Jika nilai signifikansi < 0,005 maka item
pernyataan dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan terhadap sampel sebanyak 74
responden. Uji validitas diperoleh menggunakan program SPSS (Statistical
Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor - nomor item yang valid
dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r produk moment. Kriteria
penilaian uji validitas adalah (Ghozali,2011).
a. Apabila r hitung > r tabel, maka item kusioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kusioner tidak valid.
r tabel diperoleh dari tabel r product moment. Untuk uji validitas digunakan
sampel sebanyak n=74, pada tingkat signifikan α besarnya niali r tabel 0,1901.
Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan hasil dari pengolahan uji validitas bagi
data kuesioner yang diperoleh dengan menggunakan pengukuran korelasi product
moment.

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas

Variabel / Indikator r Hitung r Tabel Keterangan

Kompetensi (X1)
1 0,671 0,1901 VALID
2 0,649 0,1901 VALID
3 0,623 0,1901 VALID
61

4 0,626 0,1901 VALID


5 0,424 0,1901 VALID
6 0,529 0,1901 VALID
7 0,608 0,1901 VALID
8 0,661 0,1901 VALID
9 0,614 0,1901 VALID
10 0,650 0,1901 VALID
11 0,449 0,1901 VALID
12 0,430 0,1901 VALID

Indenpendensi (X2)
1 0,677 0,1901 VALID
2 0,639 0,1901 VALID
3 0,682 0,1901 VALID
4 0,690 0,1901 VALID
5 0,637 0,1901 VALID
6 0,467 0,1901 VALID
7 0,578 0,1901 VALID
8 0,456 0,1901 VALID
9 0,324 0,1901 VALID
10 0,275 0,1901 VALID
11 0,254 0,1901 VALID
12 0,377 0,1901 VALID

Etika Auditor (X3)


1 0,621 0,1901 VALID
2 0,629 0,1901 VALID
3 0,730 0,1901 VALID
4 0,354 0,1901 VALID
5 0,488 0,1901 VALID
6 0,348 0,1901 VALID
7 0,630 0,1901 VALID
8 0,530 0,1901 VALID
9 0,720 0,1901 VALID
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas

Variabel / Indikator r Hitung r Tabel Keterangan


Kualitas Audit (Y)
1 0,224 0,1901 VALID
2 0,735 0,1901 VALID
3 0,748 0,1901 VALID
4 0,623 0,1901 VALID
62

5 0,804 0,1901 VALID


6 0,687 0.1901 VALID

Berdasarkan hasil pengujian validitas diatas dapat disimpulkan bahwa butir-


butir pertanyaan setiap variabel merupakan butir pertanyaan yang dapat
dinyatakan valid dimana r hitung lebih besar dari r tabel dengan nilai r tabel
sebesar 0,1901.

4.2.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas adalah ukur untuk mengukur suatu kusioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan
rariabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan seseorang adalah
konsisten atas stabil dari waktu ke waktu.
Menurut (Ghozali, 2011) pengukuran reabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara Reapeted Measure dan One Shoot atau pengukuran sekali saja.
Dalam SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik
Croanboach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabe jika
memberikan Croanboach Alpha (α) > 0,60.

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach’s alpha Keterangan


Kompetensi Auditor (X1) 0,809 Reliabel

Indenpendensi Auditor (X2) 0,750 Reliabel

Etika Auditor (X3) 0,737 Reliabel

Kualitas Audit (Y) 0,660 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas nilai cronbach’s alpha yang


dihasilkan pada tiap – tiap variabel lebih daripada 0,06 sehingga seluruhnya
dinyatakan reliabel. Dinyatakan reliabel itu menejelaskan bahwa pertanyaan yang
63

terdapat pada kusioner sudah reliabel dan dapat meawikili tiap – tiap variebelnya
sehingga data dapat digunakan untuk proses pengolaham selanjutnya.

4.2.3. Uji Regresi Linier Berganda


Analisis statistik yang digunakan untuk uji hipotesa dalam penelitian ini
yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel -variabel bebas (independen) yaitu kompetensi auditor,
indenpendensi auditor dan etika auditor terhadap variable terikat (dependen) yaitu
kualitas audit. Besarnya pengaruh variabel independen dengan variabel dependen
secara bersama-sama dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil regresi sebagai berikut :

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,481 2,624 3,995 ,000
T1 ,303 ,048 ,656 6,248 ,000
T2 ,013 ,053 ,027 ,245 ,807

T3 -,038 ,051 -,075 -,750 ,456

a. Dependent Variable: T4
Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 23

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk dari uji
regresi linear berganda ini yaitu :
Y = 10,481 + 0,303 + 0,13 – 0,38 + e

Keterangan:
Y : Kualitas audit
a : Intersep model
64

β1 β2 β3 : Koefisien regresi
X1 : Kompetensi auditor
X2 : Independensi auditor
X3 : Etika auditor
e : Error
Pada persamaan diatas nilai konstanta diperoleh sebesar 10,481 yang berarti
bahwa jika skor pada Kompetensi Auditor (X1), Independensi Auditor (X2)
dan Etika Auditor (X3) sama dengan nol (tidak ada perubahan) maka nilai minat
beli ulang (Y) sebesar 10,481. Pada persamaan diatas diperoleh koefisien regresi
kompetensi auditor (X1) sebesar 0,323 (positif) yang berarti bahwa apabila
Kompetensi Auditor (X1) meningkat maka auditor tersebut memiliki keahlian dan
pelatihan yang cukup sebagai auditor. Dan persamaan yang diperoleh koefisien
regresi independensi Auditor (X2) sebesar 0,13 (positif) yang berarti bahwa
apabila Independensi Auditor (X2) meningkat maka pelaporan terhadap kualitas
audit baik dan menghasilkan audit yang meningkat dan berkualitas. Dan pada
persamaan diatas diperoleh koefisien regresi Etika Auditor sebesar 0,38 (negatif)
yang berarti bahwa Etika Auditor (X3) tidak signifikan alias tidak ada kolerasi.
Terdapat langkah – langkah untuk menguji hipotesis penelitian
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil uji regresi dan persamaan yang
terbentuk diatas merupakan langkah awal dari pengujian atas hipotesis.
Selanjutnya uji yang harus dilakukan yaitu uji asumsi klasik yang mencakup uji
normalitas untuk menguji kenormalan distribusi data, uji homoskedastisitas untuk
menguji apakah terjadi heteroskedastisitas pada penyebaran data serta uji
multikolinieritas apakah terdapat hubugan terikat antara masing – masing varibael
dependen.
Setelah uji asumsi klasik dilakukan maka akan dilanjutkan dengan uji
hipotesis. Uji Hopotesis yang diterapkan yaitu uji t untuk menguji pengaruh
kompetensi independensi etika auditor terhadap kualitas secara parsial lalu uji f
untuk menguji hubungan secara simultan antara kompetensi indenpendensi dan
etika auditor terhadap kualitas audit.
65

4.2.4. Uji Asumsi Klasik


4.2.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau
mendek atau tidak. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah
melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
normal. Namun demikian dengan hanya melihat histogram hal ini bisa
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih
handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan
distribsui kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal, dan ploting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data adalah normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalmya (Ghozali, 2013).
Berdasarkan uji normalitas yang diterapkan pada data kusioner yang
dimiliki, berikut merupakan hasil uji normalitas dengan metode normal
probability plot :
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Metode Normal Probibability Plot

Sumber : data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 22


66

Berdasarkan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semua data


memiliki distribusi normal. Hal ini dapat terlihat dari titik – titik yang berada
dekat dengan garis normalitas serta bentuknya mengikuti bentuk garis normalitas.

4.2.4.2. Uji Homoskedastisitas


Uji homoskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak
membentuk pola tertentu (Ghozali, 2006). Berikut ini merupakan hasil dari uji
homokedastisitas yang dilakukan pada data primer penelitian ini.
Gambar 4.3 Hasil Uji Homoskedastisitas

Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 225

Berdasarkan grafik yang dihasilkan dari uji homokedastisitas, terlihat


titik– titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu
yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
67

sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel


independen terhadap variabel dependen.

4.2.4.3. Uji Multikolinieritas


Menurut Imam Ghozali (2006) multikolinearitas dapat juga dilihat dari
Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas yang disajikan oleh variabel bebas lainnya.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan di
regres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Jadi
nilai tolerance rendah sama dengan niali VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance)
dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum
dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Setiap
analisa harus menetukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan multikolinearitas dilakukan
dengan menggunakan niali VIF.
Tabel 4.7 berikut ini menunjukkan hasil dari uji multikolinieritas yang
diterapkan pada dta kusioner penelitian.

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) 10.481 2.624 3.995 .000

kompetensi_auditor .303 .048 .656 6.248 .000 .749 1.334

independensi_auditor .013 .053 .027 .245 .807 .690 1.450

etika _auditor -.038 .051 -.075 -.750 .456 .824 1.213

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 23

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, dapat terlihat bahwa nilai VIF variabel
kompetensi auditor sebesar 0,749 dan 1,334 lalu varibael indenpendensi auditor
68

sebesar 0,690 dan 1,450 , variabel etika auditor sebesar 0,824 dan 1213, serta variabel
etika audit sebesar 0,631 dan 1,58 . Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari
10.

4.2.5. Uji Hipotesis


4.2.5.1. Uji Koefisien Determinasi
2
Uji koefisien determinasi (R ) dilakukan untuk mengetahui besarnya
kontribusi
hubungan antara variabel independen yaitu kompetensi auditor,
indenpendensi auditor, etika auditor dengan variabel dependen yaitu kualitas

2
audit. Besar pengaruhnya dapat dilihat dari nilai Adjusted R yang dihasilkan.
Berikut ini hasil dari uji koefisien determinasi dalam penilitian ini.

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1

a
,650 ,422 ,398 1,65549 1,338
a. Predictors: (Constant), T3, T1, T2
b. Dependent Variable: T4

Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 22

Bersarkan nilai Adjusted R Square yang dihasilkan maka dapat terlihat


bahwa terdapat nilai 0,398. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel
independen yaitu kompetensi auditor, independensi auditor dan etika auditor
terhadap variabel dependen kualitas audit sebesar 39,8 % sedangkan 60,2%
sisanya di pengaruhi oleh variabel – varibael lain.
69

4.2.5.2. Uji Statistika t


Uji t atau Uji parsial dilakukan guna mengetahui pengaruh dari
masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen yaitu kuliatas
audit. Hal tersebut dapat dilihat melalui pengujian terhadap koefisien regresi.
Tabel 4.14 Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,481 2,624 3,995 ,000
X1 ,303 ,048 ,656 6,248 ,000
X2 ,013 ,053 ,027 ,245 ,807
X3 -,038 ,051 -,075 -,750 ,456
60

a. Dependent Variable: T4

Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 23

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa :


1. Variabel kompetensi auditor (X1) memiliki nilai p – value t sig sebesar 0,000
< 0,05. Hal ini menujukkan bahwa hipotesis H 1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas
audit.
2. Variabel independensi auditor (X2) memiliki nilai p – value t sig sebesar
0,807 > 0,05. Hal ini menujukkan bahwa hipotesis H 2 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa independensi auditor berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit.
3. Variabel etika auditor (X3) memiliki nilai p – value t sig sebesar 0,456 >
0,05. Hal ini menujukkan bahwa hipotesis H3 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa etika auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
70

4.2.5.3. Uji Statistika F


Uji F atau ANOVA merupakan pengujian yang dilakukan guna mengetahui
apakah ada perbedaan yang signifikan (jelas) antara rata – rata hitung beberapa
kelompok data. Uji F digunakan untuk menentukan apakah variabel bebas
berpengaruh secara simultan signifikan terhadap variabel dependen. Tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F
menurut tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Tabel 4. 11
di bawah ini menunjukkan hasil uji F pada penelitian.

Tabel 4.15 Hasil Uji f atau Anova


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 140,276 3 46,759 17,061 ,000
Residual 191,845 70 2,741
Total 332,122 73
a. Dependent Variable: T4
b. Predictors: (Constant), T3, T1, T2

Sumber : Data Primer diolah dengan IBM SPSS Statistics version 23

Data pada tabel anova diatas menunjukkan bahwa nilai p – value sig yang
dihasilkan sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel independen yaitu Kompetensi Auditor , Indepedensi Auditor dan
Etika Auditor berpengaruh terhadap variabel dependen, Kualitas Audit
71

4.3. Intepretasi Hasil


Hipotesis pertama yang diuji adalah kompetensi auditor menunjukan bahwa
kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit secara positif. Berdasarkan hasil
uji t yang menejelaskan bahwa independensi auditor berpengaruh positif terhadap
kualitas audit melalui koefisien regresi 0,000. Hal ini menujukan bahwa semakin
tinggi kompetensi yang dimiliki seorang auditor maka akan tinggi pula kualitas
audit yang akan dihasilkan.
Hipotesis kedua yang diuji adalah indenpendensi auditor yang menunjukan
bahwa indenpendensi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan hasil uji t yang menjelaskan bahwa indenpendensi auditor tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit melalui koefisien regresi 0,807. Hal ini
menunjukan bahwa semakin rendah tingkat indenpendensi seorang auditor maka
akan semakin rendah juga penilaian kualitas audit yang dihasilkan dan diberikan
oleh auditor itu sendiri.
Hipotesis ketiga yang diuji adalah etika auditor yang menunjukan bahwa
etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil uji t
yang menjelaskan bahwa etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit
melalui koefisien regresi 0,456. Hal ini menunjukan bahwa rendah etika seorang
auditor maka semakin tidak baik kualitas yang diberikan dan dihasilkan oleh
auditor itu sendiri kepada organisasinya.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian


4.4.1. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitis Audit
Kompetensi berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit (H. et al.
2014). Hal ini mendukung penelitian Ayunintyas dan Pamudji (2012), Ardini
(2010) dan Alim et al. (2007) yang menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit. Semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki
auditor, maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan
yang dilakukan nya.
Kompetensi yang ditinjau dari pengalaman dan pengetahuan berpengaruh
terhadap kualotas audit, kompetensi berpengaruh dalam pemeriksaan laporan
72

keuangan sehingga kualitas audit semakin baik dan dapat dipercaya (Harsanti and
Whetyningtyas 2014).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Christiawan (2002), Harhinto (2004),
dan Kartika Widhi (2006) sehingga hasil tersebut dapat dipahami bahwa untuk
meningkatkan kualitas audit seseorang sangat bergantung pada tingkat
kompetensinya, auditor memiliki kompetensi yang baik maka auditor akan dengan
mudah melakukan tugas-tugas auditnya dan sebaliknya jika rendah maka dalam
melaksanakan tugasnya auditor akan mendaptkan kesulitan-kesulitan sehingga
kualitas audit yang dihasilkan akan rendah pula.

4.4.2. Pengaruh Indenpendensi Auditor terhadap Kualitas Audit


Berdasarkan uji – uji yang telah dilakukan terhadap data – data kuesioner
pada penelitian ini, maka diperoleh hasil bahwa indenpendensi auditor tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit dikarenakan hasil ini dapat dijelaskan bahwa
secara umum independensi seharusnya berpengaruh terhadap kualitas audit,
namun kondisi ini bisa saja terjadi apabila auditor sudah dalam posisi dilema,
yang memungkinkan hilangnya independensi dalam melaksanakan tugasnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa independensi tidak brpengaruh
terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan kemungkinan dalam Penyusunan
program audit adanya campur tangan dari pimpinan (inspektur) untuk
menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang
diperiksa, Penyusunan program audit terdapat intervensi pimpinan tentang
prosedur yang di pilih auditor dan Penyusunan program audit adanya usaha pihak
lain untuk menentukan subjek pekerjaan pemeriksaan. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan Winda Kurnia dkk (2014), Ni Putu Piorina fortuna dkk (2015, Eko
Budi Prasetyo dkk (2015), Titin Rahayu (2016) dan Syarif Ilham (2015) yang
menjelaskan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Tetapi
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putu Septiani Futri dkk (2014) yang
menjelaskan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
73

4.4.3. Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualiatas Audit


Penelitian ini menghasilkan bahwa etika tidak berpengaruh namun terhadap
kualitas audit. Hal ini juga menyimpulkan bahwa tidak berpengaruhnya terhadap
kualitas audit mungkin disebabkan karena sebagian besar responden dalam
penelitian mereka adalah auditor yang menjabat sebagai junior auditor dan masa
kerjanya tidak lebih dari 3 tahun sehingga respon para responden untuk menjawab
pertanyaan berkaitan dengan variabel independensi cenderung menghasilkan
jawaban tidak bernilai positif. Dan juga Hal ini dikarenakan kemungkinan
banyaknya para auditor baru yang menjadi responden peneliti tersebut minim
akan apa itu independensi dibidang audit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi auditor,
indenpendensi auditor, dan etika auditor terhadap kualitas audit. Berdasarkan data
yang diperoleh maupun hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai pengaruh kompetensi auditor, indenpendensi, dan etika
auditor terhadap kualitas audit yaitu:
1. Kompetensi auditor, independensi auditor, etika auditor berpengaruh secara
simultan terhadap kualitas audit.
2. Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit sedangkan
independensi auditor dan etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit.
3. Kompetensi auditor merupakan variabel yang dominan berpengaruh
terhadap kualitas audit

5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan
pengembangan dalam penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada Kantor Akuntan Publik yang ada di
Jakarta Selatan, sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian
dan kesimpulan apabila penelitian dilakukan pada obyek penelitian yang
berbeda
2. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner,
sehingga peneliti tidak dapat mengantisipasi terhadap responden yang asal
menjawab.
3. Penelitian ini hanya menggunakan variabel kompetensi auditor,
indenpendnesi auditor, etika auditor dari hasil analisis diketahui bahwa

74
75

39.8% kualitas audit dipengaruhi oleh keempat variabel tesebut, sedangkan


sisanya 60.2% disebabkan oleh faktor-faktor lain

5.3. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan maupun
keterbatasan yang ada dalam penelitian ini guna penelitian selanjutnya adalah:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan populasi yang lebih
luas dan sampel yang lebih besar dimana tidak berfokus pada satu wilayah
saja sehingga hasilnya akan lebih baik.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan metode wawancara
langsung pada masing-masing responden dalam upaya mengumpulkan data,
sehingga dapat menghindari kemungkinan responden tidak objektif dalam
mengisi kuesioner.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel penelitian
maupun indikator penelitian yang mempengaruhi kualitas audit agar
penelitian semakin lengkap dan lebih baik.
4. Pada penelitian ini, responden yang mengisi kuesioner sebagian besar
pengalaman kerja nya berada 1-5 tahun, oleh karena itu diharapkan untuk
penelitian selanjutnya dapat memperoleh responden dari yang memiliki
pengalaman kerja nya berada >5 tahun sehingga penelitian lebih dapat
digeneralisasi.
76

DAFTAR PUSTAKA

Ariviana, B. a. (2014). pengaruh akuntabilitas,pengatahuan,pengalaman,dan


independensi terhadap kualitas hasil kerja auditor(studi empiris pada di kota
semarang dan sukarakarta). diponegoro journal of accounting, 3(2):316-23.
Ariviana, B., & Haryanto, H. (n.d.). PENGARUH AKUNTANBILITAS,
PENGETAHUAN, PENGALAMAN, DAN INDEPENDENSI TERHADAP
KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada KAP di Kota
Semarang dan Surakarta). Diponegoro Journal of Accounting, 316-23.
Auditor, D. (2015). TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Kasus Pada Kantor
Akuntan Publik di Kota Palembang). 1-14.
Auditor, D. E. (2015). terhadap kualitas audit ( studi kasus pada kantor akuntan
publik di kota palembang ). 1-14.
H, D. (2014). Pengaruh Kompetensi Independensi dan Ukuran Auditee terhadap
Kualitas Audit. El Muhasaba: Jurnal Akuntansi, 226.
H., D. A. (2014). pengaruh kompetensi,independensi dan ukuran auditee terhadap
kualitas audit. El Muhasaba : Jurnal Akuntansi, 5(2):226.
Hanjani, A. (2014). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor. Free Audit, dan
Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Auditor KAP di
Semarang). 111-19.
Hanjani, A. (2014). pengaruh etika auditor,pengalaman auditor,fee audit,dan
motivasi auditor terhadap kualitas audit(studi pada auditor . 3(2): 111-19.
Harsanti, P. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme
Auditor terhadap Kualitas Audit. Juraksi, 1-6.
Harsanti, p. a. (2014). pengaruh kompetensi,independensi,dan profesionalisme
auditor terhadap kualitas audit. juraksi , 1(1):1-6.
Hartono, R. (2019). Pengaruh Kompentensia, Independensi dan Profesionalisme
Auditor terhadap Kualitas Audit. TEKUN: Jurnal Telaan Akuntansi dan
Bisnis, 1-13.
77

Hartono, R. (2019). pengaruh kompetensi,independensi,profesionalisme terhadap


kualitas audit . TEKUN : Jurnal Telaah Akuntansi Dan Bisnis, 8(1):1-13.
Imansari, P. F. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman dan
Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Kota
Malang. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi Unikama.
imansari, p. f. (2016). pengaruh kompetensi,independensi,pengalaman dan etika
auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada auditor kantor akuntan
publik di kota malang). jurnal riset mahasiswa akuntansi unikama , 4(1).
independensi, k. k. (2016).
Karnia, W., Khomsiyah, & Sofie. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Tekanan Waktu, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Akuntansi Trisakti, 49.
Karnisa, D. A., & Chariri, A. (2015). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit Dengan Motivasi Dan Etika Auditor Sebagai
Variabel Moderasi ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di
Jakarta ). 1-11.
Karnisa, D., & Chariri, A. (2015). pengaruh kompetensi dan independensi
terhadap kualitas audit dengan motivasi detika auditor sebagai variabel
moderasi (studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta ). 1-11.
Kurnia, W. K. (2014). Pengaruh kompetensi,indenpendensi,tekanan waktu, dan
etika auditor terhadap kualitas audit. jurnal akuntansi trisakti, 1.
Ningtyas, W. A., & Aris, M. A. (2016). INDEPENDENSI , KOMPETENSI ,
PENGALAMAN KERJA , DAN DUE PROFESSIONAL CARE :
PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS AUDIT YANG
DIMODERASI DENGAN ETIKA PROFESI ( Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik Se-Jawa Tengah Dan DIY ).
Nurjanah, I. B. (2016). pengaruh kompetensi,independensi,etika,pengalaman
auditor,skeptisme profesional auditor, objektifitas dan integriti terhadap
kualitas audit . dinamika akuntansi, keuangan dan perbanakan, 5(2) 123 -
35.
78

Nurjanah, I. B., & Kartika, A. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika,


Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional Auditor, Objektifitas Dan
Integritas Terhadap Kualitas Audit. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan, 123-35.
pikirang, j. h. (2017). pengaruh tekanan waktu, indenpendensi dan etika auditor
terhadap kualitas audit di kantor inspektorat kabupaten kepulauan sangihe .
going concern : jurnal riset akuntansi , 12(2) : 717-32.
Pikirang, J., Sabijono, H., & Wokas, H. R. (2017). Pengaruh Tekanan Waktu,
Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Di Kantor
Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Going Concern: Jurnal Riset
Akuntansi , 717-32.
purwanda, e. a. (2017). pengaruh akuntabilitas dan kompetensi terhadap kualitas
audit ( survey pada kantor akuntan publik di bandung ). jurnal akuntansi,
19(3) : 357.
Purwanda, E., & Harahap, E. A. (2017). PENGARUH AKUNTABILITAS DAN
KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Survey Pada Kantor
Akuntan Publik Di Bandung). Jurnal Akuntansi, 357.
saputra, a. a. (2016). kompetensi, indenpendensi, profesionalisme dan etika
profesi internal auditor terhadap kualitas audit di inspektorat jendral
kementrian ketenagakerjaan. jurnal riset akuntansi dan perpajakan, 3(2):21-
32.
Saputra, A., & Susanto, D. S. (2016). Kompensasi , Independensi ,
Profesionalisme Dan Etika Profesi Internal Auditor Terhadap Kualitas Audit
Di Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan. Jurnal Riset
Akuntansi dan Perpajakan, 21-32.
Segah, B. (2018). PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Effect of Work
Experience , Independence , Objectivity , and Motivation to Results of
Auditor ’ s Audit Quality from Inspectorate of Central Kalimantan. 86-99.
Widodo, Kusumo, R. A., & Herwiyanti, E. (2016). Pengaruh Kompetensi, Tingkat
Pendidikan Auditor Dan Time Budget. Jurnal Akuntansi, 1-22.
79
80

Lampiran 1 KUESIONER

Kepada Yth. Responden Di tempat


Dengan Hormat,
Saya selaku mahasiswa yang bernama :
Nama : Maria Uly Agnesia
NIM : 1611000096
Status : Mahasiswa Strata1 (S-1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas
Institute
Jurusan : Akuntansi
Dalam rangka untuk penelitian skripsi program sarjana (S-1), Fakultan
Ekonomi dan Bisnis, jurusan Akuntansi di Perbanas Institute, saya memerlukan
informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul
“Pengaruh Kompetensi Auditor dan Independensi Auditor terhadap Kualitas
Audit dengan Etika Audit sebagai Variable Moderasi”
Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i berpatisipasi dalam
penelitian ini dengan mengisis kuesioner yang terlampir. Kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I mengisi kuesioner ini sangat menetukan keberhasilan
penelitian yang saya lakukan
Perlu Bapak/Ibu/Saudara/I ketahui sesuai dengan etika dalam penelitian,
data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata
untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu mengisi kuesioner
tersebut, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Maria Uly Agnesia


81

Pengaruh Kompetensi Auditor dan Independensi Auditor terhadap Kualitas


Audit dengan Etikan Audit sebagai Variabel Moderasi

KUESIONER

I. Identitas Responden
1. Umur
A. < 25 Tahun
B. 26-35 Tahun
C. 36-50 Tahun
D. > 50 Tahun
2. Jenis Kelamin
A. Laki-Laki
B. Perempuan
3. Pendidikan Terakhir
A. S3
B. S2
C. S1
D. D3
4. Sudah berapa lama menjadi atau bekerja sebagai auditor?
A. < 1 Tahun
B. 1-5 Tahun
C. 6-10 Tahun
D. > 10 Tahun

II. Cara pengisian Kuesioner


Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang
sesuai atas pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih skor yang
tersedia dengan cara memberikan tanda silang (X). Setiap Pernyataan
mengaharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Skor/Nilai
jawaban adalah sebagai berikut :
82

Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)


Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
Skor 3 : Netral (N)
Skor 4 : Setuju(S)
Skor 5 : Sangat Setuju (SS)

III. Daftar Pertanyaan


A. Kompetensi Auditor
No Pertanyaan STS TS N SS S

1 Setiap akuntan publik harus memahami dan


melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang relevan.

2 Untuk melakukan audit yang baik, saya perlu


memahami jenis industri klien.

3 Untuk melakukan audit yang baik, saya perlu


memahami kondisi perusahaan klien.

4 Untuk melakukan audit yang baik, saya


membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari
tingkat pendidikan formal.

5 Selain pendidikan formal, untuk melakukan audit


yang baik, saya juga membutuhkan pengetahuan
yang diperoleh dari kursus dan pelatihan khususnya
di bidang audit.

6 Auditor yang memiliki sertifikat dari kursus dalam


bidangakuntansi dan perpajakan akan
menghasilkan hasil audit yang baik.

7 Saya telah memiliki banyak pengalaman dalam


bidang audit dengan berbagai macam klien
sehingga audit yang saya lakukan menjadi lebih
baik.
83

8 Saya pernah mengaudit perusahaan yang go public,


sehingga saya dapat mengaudit perusahaan yang
belum go public lebih baik.

9 Auditor harus memahami ilmu statistik serta


mempunyai keahlian menggunakan komputer.

10 Auditor harus mampu membuat laporan audit dan


mempresentasikannya dengan baik.

11 Auditor harus mampu menganalisis dengan cepat


dalam mengaudit suatu perusahaan.

12 Auditor memiliki keterampilan berhubungan


dengan orang lain dan mampu berkomunikasi
secara efektif dengan auditan/obrik.

B. Independensi Auditor
No Pertanyaan STS TS N SS S

1 Auditor harus bersifat independen dalam


melakukan audit terhadap klien.

2 Auditor harus berpegang teguh dengan sifat


independen agar klien percaya atas laporan
keuangan yang telah dibuat.

3 Auditor harus meiliki sikap objektif dalam


melakukan pengauditan.

4 Auditor tidak boleh dipengaruhi oleh klien dalam


penyelesaian perkerjaan audit.

5 Auditor dituntut untuk memiliki kejujuran yang


tinggi dalam melakakukan pekerjaan audit.

6 Auditor yang memiliki kepentingan di perusahan


atau memiliki hubunga keluarga dengan klien tidak

diperbolehkan melakukan audit atas laporan


keuangan tersebut.
84

7 Auditor harus memberikan informasi sesuai


dengan fakta atau keadaan yang sebenarnya terjadi
di perusahaan klien.

8 Auditor harus mampus menghindari faktor-faktor


yang dapat meragukan masyarakat terhadap
independensi.

9 Perencanaan program audit harus terbebas dari


campur tangan pimpinan dalam menentukan,
mengeleminasi, dan memodifikasi bagian-bagian
tertentu yang di periksa.

10 Pelaksanaan harus bebas dari kepentingan pribadi


atau hubungan yang dapat membatasi pemeriksaan
pada kegiatan catatanm dan pihak-pihak yang
seharusnya tercakup dalam pemeriksaan.

11 Pelaksanaan bebas dari usaha manajerial untuk


menentukan atau menunjuk kegiatan yang sedang
di periksa.

12 Pelaporan hasil audit harus bebas dari bahasa atau


istilah-istilah yang menimbulkan multi tafsir.

C. Etika Auditor
No Pertanyaan STS TS N S SS

1 Laporan audit harus dapat dipertanggung jawabkan


oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas
audit.

2 Auditor harus membuat laporan audit harus sesuai


dengan aturan SAP yang telah ditentukan

3 Auditor harus memiliki rasa tanggung jawab jika


masih ada hasil pemeriksaan yang memerlukan
perbaikan dan penyempurnaan.

4 Auditor tidak dapat membantah atau melemparkan


kesalahan kepada orang yang dapat mengakibatkan
kerugian terhadap orang lain tersebut.
85

5 Auditor harus mampu mempertanggungjawabkan


laporan audit jika terdapat kesalahan agar dapat
meningkatkan kualitas audit
6 Auditor tidak boleh diintimidasi oleh siapapun dan
tidak dapat tunduk karena tekanan yang dapat
diterima dari orang lain guna mempengaruhi sikap
dan pendapat auditor itu sendiri
7 Auditor tidak boleh mempertimbangkan keadaan
dari orang lain atau perusahaan untuk dapat
membenarkan perbuatan yang melanggar
ketentuan atau peraturan yang telah berlaku.
8 Auditor perlu memiliki rasa percaya diri dalam
menghadapi berbagai kesulitan yang ada.

9 Auditor harus menjaga objetivitasnya dan bebas


dari kepentingan apapun dalam memenuhi
kewajibannya sebagai auditor.

D. Kualitas Audit

NO. Pertanyaan STS TS N S SS


1 Besarnya kompensasi yang saya terima akan
mempengaruhi saya dalam melaporkan kesalahan
klien
2 Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi
klien dapat menjadikan pelaporan audit saya
menjadi lebih baik.

3 Saya mempunyai komitmen yang kuat untuk


menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat.

4 Saya menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam


melaksanakan pekerjaan laporan

5 Saya tidak mudah percaya terhadap pernyataan


klien selama melakukan audit.

6 Saya selalu berusaha berhati-hati dalam


pengambilan keputusan selama melakukan audit.
86

Lampiran 2 LAMPIRAN DATA 74 RESPONDEN

VARIABEL X1

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 TX1 RX1
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 56 4,67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52 4,33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 50 4,17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 51 4,25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 49 4,08
5 4 5 4 5 4 4 4 2 2 4 4 47 3,92
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 4 3 45 3,75
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 50 4,17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 49 4,08
4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 48 4,00
4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52 4,33
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 57 4,75
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 46 3,83
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 58 4,83
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4,00
5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 4 50 4,17
5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 5 4 48 4,00
5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 4 53 4,42
5 5 5 5 5 3 4 2 3 3 5 4 49 4,08
5 5 5 5 4 3 5 3 3 3 5 5 51 4,25
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 56 4,67
4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 47 3,92
5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 53 4,42
87

4 4 5 4 3 4 5 3 3 3 4 4 46 3,83
4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 44 3,67
4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 44 3,67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 46 3,83
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 56 4,67
5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 53 4,42
4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 43 3,58
4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 41 3,42
4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 48 4,00
4 4 4 5 5 4 4 2 3 3 4 4 46 3,83
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47 3,92
4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 45 3,75
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 43 3,58
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 58 4,83
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 58 4,83
4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 48 4,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 4,92
5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 5 4 49 4,08
4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 44 3,67
4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 44 3,67
5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 53 4,42
5 4 4 5 5 3 3 3 4 5 3 3 47 3,92
5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 56 4,67
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 58 4,83
5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 56 4,67
5 4 4 4 2 3 4 4 5 5 5 4 49 4,08
5 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 45 3,75
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 38 3,17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4,00
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 45 3,75
4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 48 4,00
5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 48 4,00
5 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 50 4,17
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 4,25
4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 48 4,00
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 46 3,83
4 4 4 4 5 2 4 2 4 4 2 3 42 3,50
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 58 4,83
4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 51 4,25
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 4,25

VARIABEL X2
88

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 TX2 RX2
2 2 2 2 3 2 3 4 5 5 4 4 38 3,17
5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 51 4,25
5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 53 4,42
5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 54 4,50
4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 4 4 50 4,17
4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 54 4,50
4 4 5 3 5 3 5 4 5 5 5 5 53 4,42
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 58 4,83
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 52 4,33
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 50 4,17
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 59 4,92
4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 55 4,58
4 4 5 3 5 3 5 4 5 5 5 4 52 4,33
4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 51 4,25
5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 54 4,50
5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 53 4,42
4 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 51 4,25
3 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 49 4,08
5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 3 3 50 4,17
5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 55 4,58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59 4,92
4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 5 52 4,33
4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 51 4,25
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 54 4,50
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52 4,33
3 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5 5 46 3,83
4 4 3 3 3 4 3 4 5 5 4 5 47 3,92
3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 4 5 46 3,83
3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 4 5 46 3,83
3 3 3 3 3 5 3 5 5 4 3 4 44 3,67
3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 51 4,25
3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 47 3,92
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 53 4,42
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 51 4,25
89

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 51 4,25
4 4 2 4 2 4 4 5 5 5 4 4 47 3,92
4 4 2 4 2 4 4 5 5 4 4 4 46 3,83
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 52 4,33
4 4 4 5 4 2 5 5 5 4 5 4 51 4,25
4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 53 4,42
3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 47 3,92
4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 51 4,25
3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 51 4,25
4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 51 4,25
4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 49 4,08
4 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 49 4,08
4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 47 3,92
4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 54 4,50
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 58 4,83
4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 52 4,33
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 51 4,25
4 4 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 49 4,08
4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 50 4,17
4 4 2 4 2 4 4 5 5 5 5 5 49 4,08
4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 55 4,58
4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 53 4,42
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5,00
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59 4,92
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 58 4,83
5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 54 4,50
5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50 4,17
3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 44 3,67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4,00
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 46 3,83
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47 3,92
5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 53 4,42
4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 48 4,00
4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 48 4,00
5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 54 4,50
2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 43 3,58
5 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 40 3,33
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5,00
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 55 4,58
4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 48 4,00

VARIABEL X3
90

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 T3 R3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5

5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 4,67

5 5 2 4 4 4 2 5 2 33 3,67

2 2 5 5 4 5 5 5 5 38 4,22

5 5 3 4 4 4 3 2 3 33 3,67

3 3 5 4 4 4 5 5 5 38 4,22

5 5 4 5 5 5 4 3 4 40 4,44

4 4 4 5 5 5 4 5 4 40 4,44

4 4 5 4 4 4 5 4 5 39 4,33

5 5 5 4 4 4 5 4 5 41 4,56

5 5 3 5 5 5 3 5 3 39 4,33

3 3 2 4 4 4 2 5 2 29 3,22

2 2 5 5 5 5 5 3 5 37 4,11

5 5 4 4 4 4 4 2 4 36 4,00

4 4 3 5 4 5 3 5 3 36 3,44

3 3 3 4 4 4 3 4 3 31 3,67

4 4 3 4 5 4 3 3 3 33 4,44

5 5 5 3 5 3 5 4 5 40 4,44

5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 4,67
91

5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 4,67

5 5 4 5 5 5 4 5 4 42 4,67

4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 4,11

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 3,89

4 4 3 4 4 4 3 4 3 33 3,67

3 3 3 4 4 4 3 4 3 31 3,44

4 4 3 4 3 4 3 3 3 31 3,44

2 2 3 5 3 5 3 4 3 30 3,33

2 2 3 4 3 4 3 2 3 26 2,89

1 1 5 4 3 4 5 2 5 30 3,33

4 4 3 5 3 5 3 1 3 31 3,44

3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 3,78

4 4 4 4 3 4 4 3 2 34 3,78

4 4 4 3 4 3 4 4 4 34 3,78

4 4 4 5 4 5 4 4 4 38 4,22

4 4 4 5 4 5 4 4 4 38 4,22

4 4 4 4 2 4 4 4 4 34 3,78

4 4 5 4 2 4 5 4 5 37 4,11

5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 4,22

4 4 4 1 4 1 4 5 4 31 3,44

3 3 3 4 5 4 3 4 3 32 3,56

4 4 3 4 3 4 3 3 3 31 3,44

3 3 3 4 4 4 3 4 3 31 3,44

4 4 3 4 5 4 3 3 3 33 3,67
92

3 3 3 4 4 4 3 4 3 31 3,44

4 4 3 4 3 4 3 3 3 31 3,44

4 4 5 5 3 5 5 4 5 40 4,44

3 3 5 4 3 4 5 4 5 36 4,00

4 4 4 5 4 5 4 3 4 37 4,11

4 4 4 5 5 5 4 4 4 39 4,33

5 5 3 4 4 4 3 4 3 35 3,89

4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 4.11

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 3,89

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 3,89

4 4 5 4 2 4 5 4 5 37 4,11

5 5 4 4 5 4 4 4 4 39 4,33

5 5 5 5 5 3 4 5 5 42 4,67

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00

5 5 5 3 5 5 5 5 5 43 4,78

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00

4 5 4 4 4 5 3 5 4 38 4,22

4 5 4 4 5 4 4 3 5 38 4,22

3 3 3 4 3 4 5 4 4 33 3,67

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
5 5 4 4 4 4 3 4 4 37 4,11

4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 3,78

5 5 5 4 4 3 2 5 4 37 4,11

4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 4,11
93

4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,89

5 4 4 3 4 4 4 3 4 35 3,89

3 4 4 4 4 4 4 3 4 34 3,78

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00

5 5 5 5 4 4 4 4 4 40 4,44

4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,89
94

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 T4 R4
4 4 4 4 4 5 25 4,17
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 5 4 4 5 4 25 4,17
2 4 4 4 4 4 22 3,67
3 4 4 4 4 4 23 3,83
3 4 5 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 5 5 5 5 4 27 4,50
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
2 4 5 4 4 4 23 3,83
4 4 4 4 4 3 23 3,83
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 5 5 5 5 4 27 4,50
4 4 4 4 5 4 25 4,17
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 5 4 4 5 4 25 4,17
3 5 5 5 5 5 28 4,67
4 4 5 4 5 5 27 4,50
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 5 25 4,17
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 5 5 26 4,33
3 5 5 5 5 5 28 4,67
4 5 4 4 5 5 27 4,50
4 5 4 4 5 5 27 4,50
4 5 4 4 5 5 27 4,50
3 4 4 5 4 4 24 4,00
4 4 4 3 3 5 23 3,83
4 4 4 4 4 5 25 4,17
4 4 4 3 4 4 23 3,83
95

4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 5 5 5 5 5 28 4,67
5 4 5 5 4 4 27 4,50
4 4 4 4 4 3 23 3,83
4 3 4 4 4 3 22 3,67
5 4 4 5 5 4 27 4,50
4 4 4 4 4 5 25 4,17
5 4 5 3 4 4 25 4,17
4 3 4 4 4 4 23 3,83
4 3 3 3 4 3 20 3,33
5 5 5 4 5 4 28 4,67
5 4 4 4 5 5 27 4,50
4 3 3 4 4 4 22 3,67
3 5 5 4 5 5 27 4,50
3 5 5 3 4 5 25 4,17
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 5 5 4 4 26 4,33
3 5 5 5 5 5 28 4,67
3 5 5 5 4 5 27 4,50
3 5 5 5 5 5 28 4,67
2 5 5 4 5 5 26 4,33
4 4 4 4 5 5 26 4,33
3 4 3 4 3 4 21 3,50
4 4 3 3 3 3 20 3,33
4 4 4 4 4 4 24 4,00
3 4 4 4 4 4 23 3,83
3 4 4 4 4 4 23 3,83
2 4 4 4 4 4 22 3,67
2 4 4 4 4 4 22 3,67
3 4 4 5 4 5 25 4,17
3 4 3 4 3 4 21 3,50
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
5 5 5 5 5 5 30 5,00
5 5 5 5 5 5 30 5,00
3 4 4 5 4 5 25 4,17
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106

OUTPUT SPSS HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

2. Uji Homoskedasitas
107

3.Uji Multikolinearitas

OUTPUT SPSS HASIL UJI HIPOTESIS

1. Uji Koefisien Determinasi

2. Uji t
108

3. Uji f
109

RIWAYAT HIDUP

a. Identitas Mahasiswa

Nama : Maria Uly Agnesia

NIM : 1611000096

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Juni 1998

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Akuntansi

Alamat Rumah : Jalan Perintis V blok b no 303 Pejuang Jaya, Bekasi

Barat 17181

Nomor Telepon : 081380769732

Email : mariauly02@gmail.com

b. Pendidikan Non Formal

Nama Kursus Nama Institusi Tempat Tahun


Masuk Keluar

English Course LBPP LIA Ruko Sentra 2017 2019


Harapan Indah Niaga Blok SN,
Jalan Harapan
Indah

INTEN Prosus INTEN Harapan Indah 2014 2016


Boulevar

Mathematics Course KUMON Ruko Asia Tropis 2009 2014


110

Indonesia blok AT,


Harapan Indah

Music School Excellent Music Jalan Boulevar 2014 2018


School Hijau Raya Ruko
Sentra Niaga
Blok B2 No 23
Kota Harapan
Indah

1.5. Seminar/Pelatihan

Nama Seminar/Pelatihan Tempat Tahun


Seminar Konsentrasi Jakarta 2018

Seminar Akuntansi Jakarta 2018

Perbanas Co-operative Fair Jakarta 2018


XVII

Kopma Enterpreneur Training Jakarta 2018

Cooperative Management Bogor 2017


Training (CMT) Jakarta 2017
Latihan Alam Perbanas Bogor 2017
Institute Choir
Accounting Exhibition and Jakarta 2017
Discussion XIII
Seminar Kewirausahaan “ Jakarta 2016
How to be an Enterpreneur”
Perbanas Co-operative Fair Jakarta 2016
XVI

1.6. Pengalaman Berorganisasi

Tahun
Nama Organsisai Posisi Masuk Keluar
Badan Eksekutif Mahasiswa Mentri Dalam Negeri 2019 2020
Perbanas Institute
Koperasi Mahasiswa Koordinasi Usaha 2018 2019
111

Perbanas Institute

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta,

Anda mungkin juga menyukai