Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA TERHADAP


KUALITAS AUDIT PADA INSPEKTORAT TABANAN

Oleh :
Ni Made Nia Dwi Prapti (1633121283)

KELAS D5 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan

yang adil, transparan, bersih, serta akuntabel perlu di sikapi dengan sistematis

dan serius. Seluruh jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran lembaga

pemerintah harus memiliki komitmen bersama dalam menegakkan good

governance dan clean government. Terdapat 3 aspek yang mendukung

terciptanya pemerintahan yang baik yaitu pengawasan, pengendalian dan

pemeriksaan (audit).

Menurut De Angelo (1981) menjelaskan kualitas audit ialah sebagai

probabilitas bahwa auditor akan menemukan serta melaporkan pelanggaran

pada sistem akuntansi klien. Menurut Deis dan Giroux (1992) mendefinisikan

bahwa probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada

kompetensi teknis auditor (kemampuan) dan juga probabilitas melaporkan

pelanggaran tergantung dari independensi auditor. Dapat disimpulkan semua

definisi dari para ahli bahwa seorang auditor dalam memahami kriteria yang

digunakan serta memiliki kemampuan dan kompeten dalam menentukan jenis


dan jumlah bahan bukti untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat setelah

pengevaluasian bahan bukti.

Sampai saat ini definisi keahlian masih belum terdapat definisi

operasional yang tepat. Webster’s ninth New Collegiate Dictionary dalam

Murtanto & Gudono (1999) menjelaskan keahlian (expertise) adalah

ketrampilan dari seorang yang ahli. Ahli dapat didefinisikan sebagai seorang

yang memiliki tingkat pengetahuan serta ketrampilan yang tinggi dalam subjek

tertentu yang diperoleh dari pelatihan atau pengalaman.

Munawir (1999) mengatakan bahwa ada 3 faktor yang ditentukan

dalam kompetensi seorang auditor yaitu: pertama, pendidikan formal

ditingkat universitas. Kedua, pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang

auditing. k e t i g a , pendidikan professional yang berkelanjutan selama

menjalani karir sebagai auditor. Sikap mental independen sama pentingnya

dengan kompetensi dalam bidang praktek akuntansi dan prosedur audit yang

wajib dimiliki oleh setiap auditor. Mulyadi dan Puradiredja (1998)

mengatakan bahwa “independensi berarti sikap mental yang bebas dari

pengaruh, tidak dapat dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung juga

pada orang lain”. Independensi berarti adanya nilai kejujuran pertimbangan

yang objektif dan tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan
dan juga menyatakan pendapatnya dalam diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta atau kenyataan yang terjadi.

Selain independensi serta kompetensi yang dimiliki auditor dalam

penerapannya kualitas audit ditentukan juga oleh Etika Auditor. Randal J et al.

(2011) mendefinisikan etika secara umum adalah seperangkat prinsip-prinsip

moral dan nilai-nilai. Etika bertujuan untuk membantu manusia dalam

bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 mengatakan

bahwa Inspektorat kabupaten/kota dan inspektorat provinsi Pasal 3 dalam

melaksanakan tugas menyelenggarakan 3 fungsi yaitu: pertama, perencanaan

program pengawasan; kedua, perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

ketiga, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Dan juga telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008

bahwa inspektorat provinsi yaitu aparat pengawasan pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada gubernur. Inspektorat Provinsi

mempunyai tugas melakukan pengawasan pada pelaksanaan urusan

pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan daerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan pengawasan urusan

pemerintahan di daerah Kabupaten/ Kota.


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit secara teori

memberikan pengaruh positif pada kualitas hasil audit. Hal ini juga didukung

oleh beberapa penelitian sebelumnya. Seperti penelitian mengenai kualitas

hasil audit yang dilakukan oleh Rifka Alfiati (2017) dimana meneliti pengaruh

pengaruh etika auditor, skeptisisme profesional dan kompetensi auditor

terhadap kualitas audit pada kantor inspektorat provinsi Sumatera Barat,

dimana semua variabel yang diteliti memiliki hasil yang signifikan. Ida Bagus

Satwika Adhi Nugraha dan juga I Wayan Ramantha (2015) juga meneliti

kualitas audit dengan judul pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi dan

Pelatihan Auditor terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di bali

memiliki pengaruh yang signifikan.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan Asri

Usman, dkk (2014) yang berjudul Effect of Competence Factor, Independence

and Attitude against Professional Auditor Audit Quality Improve Performance

in Inspectorate (Inspectorate Empirical Study in South Sulawesi Province.

Secara simultan kompetensi, independensi dan sikap profesional berpengaruh

positif terhadap kualitas audit meningkatkan kinerja inspektorat di provinsi

Sulawesi selatan. secara parsial kompetensi/keahlian tidak memiliki kualitas

kesetaraan yang signifikan dalam meningkatkan kinerja Inspektorat di

Provinsi Sulawesi Selatan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Asri

Usman, dkk (2014) adalah variabelnya yaitu variabel independen (Keahlian,


Independensi, dan Etika Auditor) dan variabel dependen (Kualitas Audit).

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dilakukan di

Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian penelitian ini dilakukan di

Inspektorat Kabupaten Tabanan di Provinsi Bali.

Penelitian ini penting dilakukan karena adanya keahlian, independensi

dan etika yang dimiliki oleh auditor pada kualitas hasil adit. Hal tersebut tentu

saja akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh pejabat daerah

dalam memgambil suatu keputusan, karena inspektorat memiliki tanggung

jawab terhadap kepala daerah. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Keahlian,

Independensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit” (studi empiris di

Inspektorat Tabanan).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah

yang dapat dituangkan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Keahlian berpengaruh terhadap kualitas auditor pada Inspektorat

Tabanan?

2. Apakah Independensi berpengaruh terhadap kualitas auditor pada

Inspektorat Tabanan?
3. Apakah etika berpengaruh terhadap kualitas auditor pada Inspektorat

Tabanan?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini

bertujuan untuk membuktikan secara empiris:

a. Untuk mengetahui pengaruh keahlian terhadap kualitas auditor pada

Inspektorat Tabanan.

b. Untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas auditor pada

Inspektorat Tabanan.

c. Untuk mengetahui pengaruh etika terhadap kualitas auditor pada Inspektorat

Tabanan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan,

gambaran dan pemahaman serta wawasan yang lebih luas mengenai

pengaruh keahlian, independensi, dan etika profesi terhadap kualitas audit,

sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh serta untuk mencapai

gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi Universitas

Warmadewa.
b. Bagi Perusahaan/Subyek Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang

bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan perusahaan terhadap hasil

keahlian, independensi, dan etika terhadap kualitas auditor pada Inspektorat

Tabanan.

3. Bagi Lembaga Pendidikan (Fakultas/Universitas)

Dapat menjadikan suatu gambaran atau pemahaman dan

memperluas pengetahuan dan wawasan di lingkungan akademisi dan

dijadikan acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian di bidang

yang sama serta dapat digunakan sebagai salah satu sumber bacaan ilmiah

di perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai