Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

DENGAN ETIKA SEBAGAI VARIABEL MODERATE

Dosen Pengampu :

Oleh :

Kresnanda Naufal Saputra ( 7211418232 )

JURUSAN AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Perusahaan-perusahaan yang berdiri akan saling berkompetisi dalam


persaingan usaha yang saling meningkat ini agar terlihat baik di depan pihak
eksternal termasuk juga pesaingnya. Semua strategi dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang berkompetisi termasuk pelaporan laporan keuangan.

Dalam pelaporan laporan keuangan isi dari laporan keuangan harus


relevan dan dapat diandalkan dikarenakan laporan keuanggan merupakan
bentuk tanggung jawab manajemen untuk memberi informasi yang dapat
berguna dalam pengambilan keputusan. Pentingnya fungsi laporan keuangan
untuk memberi informasi yang berguna maka manajemen akan melakukan
berbagai hal agar laporan keuangan dari perusahaan tersebut terlihat baik dan
dapat diandalkan untuk mengambil keputusan.

Agar tidak ada hal memanipulasi data dalam laporan keuangan maka
perlu dilakukan audit yang tujuannya untuk mengevaluasi bukti mengenai
informasi yang ada. Untuk yang bertugas dalam mengaudit ialah seorang audit
independent atau akuntan publik.

Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit


sebuah laporan keuangan dan profesi yang dipercaya masyarakat cukup tinggi.
Profesi ini juga bertanggung jawab dalam keandalan laporan keuangan
perusahaan agar dapat diandalkan untuk mengambil keputusan.

Dalam menjalankan audit sebuah laporan keuangan seorang auditor


harus memilikin kompetensi dan independensi karena akan terkait dengan etika.
Akuntan wajib menjaga standar perilaku etis tertinggi kepada organisasi yg
menaunginya,profesi, masyarakat dan diri sendiri.
Dengan kpmpetensi seorang auditor yang baik akan menghasilkan
kualitas audit yang baik pula. Kualitas audit merupakan kemungkinan untuk
auditor dapat menemukan dan melaporkan salah saji material dalam suatu
laporan keuangan yang ia audit menurut Watkins et al. (2004)

I.2. Orisinalitas Penelitian


Penelitian mengenai Tax avoidance memang sudah hanyak dilakukan peneliti
sebelumnya Penelitian ini menggunakun variable yang berbeda dengan
beberapa penelitian sebelumnya, dimana variable yang digunakan yaitu
leverage dan capital intensity ratio dengan ukuran perusahaan sebagai
variable moderating. Data yang akan digunakan tentunya juga berbeda
dengan penelitian sebelumnya dan menggunakan populasi yang berbeda
juga dengan penelitian sebelumnya.

I.3. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai latar belakang masalah yang telah dibahas diatas, dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?


2. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variabel pemoderasi?
3. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variabel pemoderasi?

I.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas maka tujuan
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas
audit
2. Untuk mengetahui apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit
3. Untuk mengetahui pakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit
dengan etika auditor sebagai variabel pemoderasi

I.5. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Akademisi
Secara akademis penelitian ini bermanfaat terkait dengan mata kuliah
Metodelogi Penelitian yang diharapkan dapat memberikan pegangan dan
referensi bagi mahasiswa mengenai pengaruh kompetensi dan independensi
terhadap kualitas audit dan berguna bagi peneliti dibidang yang sama dimasa
yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini diharapkan bahwa dalam penelitian yaitu dapat
digunakan bagi manajemen perusahaan agar lebih berhati-hati dalam
pemilihan auditor dan pengambilan keputusan. Penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya tentang pengaruh kompetnesi dan independensi terhadap kualitas
audit. Sehingga dapat memberikan dorongan dan referansi untuk
dilakukannya penelitian lanjutan yang lebih baik dari penelitian-penelitian
sebelumya
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Teori Dasar (Grand Theory)


 Teori Agensi
Teori Keagenan (Agency Theory) menjelaskan adanya konflik antara manajer
selaku agen dengan pemilik selaku prinsipal. Mardiyah (2005) menjelaskan
bahwa adanya konflik kepentingan antara manajemen selaku agen dan pemilik
serta entitas lain dalam kontrak (misal kreditur) selaku prinsipal. Prinsipal ingin
mengetahui segala informasi termasuk aktifitas manajemen, yang terkait dengan
investasi atau dananya dalam perusahaan. Hal ini dilakukan dengan meminta
laporan pertanggungjawaban dari agen (manajemen). Berdasarkan laporan
tersebut, prinsipal dapat menilai kinerja manajemen. Namun yang terjadi manajer
sering melakukan tindakan dengan membuat laporan keuangannya terlihat baik,
sehingga kinerjanya dianggap baik oleh prinsipal. Agar dapat mengurangi atau
meminimalkan tindakan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dan
membuat laporan keuangan yang dibuat manajemen lebih baik (dapat
dipercaya), maka diperlukan pengujian dan dalam hal ini pengujian dapat
dilakukan oleh pihak ketiga yaitu auditor independen. Pengguna informasi
laporan keuangan akan mempertimbangkan pendapat auditor yang kredibel.
Auditor kredibel adalah auditor yang dapat memberikan informasi yang lebih baik
kepada pengguna informasi, karena dapat mengurangi asimetri informasi antara
pihak manajer dengan pihak pemilik. Dalam memahami konflik kepentingan yang
muncul antara prinsipal dan agen, maka teori keagenan membantu auditor
sebagai pihak ketiga dalam konflik tersebut.
2.2 Kajian Variabel Penelitian

Kualitas Audit
Kualitas audit adalah kemungkinan dimana auditor akan
menemukan dan melaporkan salah saji material dalam laporan keuangan
klien. Berdasarkan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) audit yang
dilaksanakan auditor dikatakan berkualitas baik, jika memenuhi ketentuan
atau standar pengauditan menurut Watkins et al (2004)

Kompetensi
Menurut Suraida (2005) kompetensi adalah keahlian profesional
yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian
profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar dan
simposium. Kompetensi auditor diukur melalui banyaknya sertifikat atau
ijazah yang dimiliki, serta jumlah atau banyaknya keikutsertaan yang
bersangkutan dalam pelatihan, seminar dan sertifikat.

Independensi
Menurut Suraida (2005) kompetensi adalah keahlian profesional
yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian
profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar dan
simposium. Kompetensi auditor diukur melalui banyaknya sertifikat atau
ijazah yang dimiliki, serta jumlah atau banyaknya keikutsertaan yang
bersangkutan dalam pelatihan, seminar dan sertifikat.

Etika Auditor
Menurut Rendy, Jullie, Ventje (2013) Etika Profesi Auditor adalah
sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi dalam bentuk
aturan khusus. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan
atau mengemban profesi tersebut, yang biasa disebut kode etik.
2.3 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti guna mencaro


perbandingan untuk menemukan inspirasi baru guna penelitian
selanjutnya disamping itu kajian pemeliti terdahulu membantu penelitian
dalam memposisikan penelitian serta menunjukan orisinalitas dari
penelitian.
Kajian yang mempunyau relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara
lain:
1. Jurnal akuntansi dari I Made Darayasa dan I Gede Supartha
Wisadha yang berjudul Etika Auditor Sebagai Moderasi Pengaruh
Kompetensi Dan Independensi Pada Kualitas Audit
2. Jurnal akuntansi dari A. A. I. Tirtamas Wisnu Wardhani dan Ida
Bagus Putra Astika yang berjudul Pengaruh Kompetensi,
Akuntabilitas dan Independensi pada Kualitas Audit dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi
3. Jurnal akuntansi dari Bondan Fajar Mariyanto yang berjudul
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
Dengan Etika Sebagai Pemoderasi
4. Jurnal akuntansi dari Agytri Wardhatul Khurun In yang berjudul
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
Dengan Etika Sebagai Pemoderasi
5.

2.4 Kerangka Teoritik


Berdasarkan tinjauan Pustaka diatas maka kerangka teoritik akan
digambarkan sebagai berikut:
KOMPETENSI

PENGALAMAN

PENGETAHUAN

KUALITAS AUDIT

INDEPENDENSI

LAMA HUBUNGAN
DENGAN KLIEN

TEKANAN DARI KLIEN

TELAAH DARI REKAN

JASA NON AUDITING


YANG DIBERIKAN KAP

ETIKA AUDITOR

2.5 Kerangka Berpikir


Disamping kerangka teoritik penelitian memiliki kerangka berpikir dalam
penelitian yang digambarkan sebagai berikut:

INDEPENDENSI KOMPETENSI

ETIKA AUDITOR
KUALITAS AUDIT

2.6 Hipotesis Penelitian


Pengaruh Kompetensi terhadap kualitas audit
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada rujukan jurnal,
diukur dengan dua indicator antara lain pengetahuan dan pengalaman.
Ketika auditor memiliki pengetahuan luas dan pengalaman yang memadai
akan menghasilkan kualitas audit yang baik. Dapat dibuat hipotesis
H1 : Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Pengaruh Independensi terhadap kualitas audit


Variabel independensi diukur dari lama hubungan klien, tekanan klien,
telaah dari rekan, dan jasa non audit yang diberikan oleh KAP. Jika
seorang auditor memiliki jiwa independensi dalam dirinya dapat
menghasilkan kualitas audit yang memadai. Dapat dibuat hipotesis
H2: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Pengaruh Kompetensi terhadap kualitas audit dengan Etika Auditor


sebagai variable pemoderasi
Etika auditor memoderasi pengaruh kompetensi pada kualitas audit
Troter (1986) dalam Saifudin (2004) mendefinisikan orang yang
berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan
pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitifdan sangat jarang atau tidak
pernah melakukan kesalahan. Audit yang berkualitas sangat penting
untuk menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggungjawabnya
kepada investor, masyarakat umum dan pemerintah serta pihak-pihak lain
yang
mengandalkan kredibilitas laporan keuangan yang telah diaudit, dengan
menegakkan etika yang tinggi (Widagdo et al. 2002). Dapat dibuat
hipotesis
H3: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variabel pemoderasi.

Pengaruh Independensi terhadap kualitas audit


Variabel independensi diukur dari lama hubungan klien, tekanan klien,
telaah dari rekan, dan jasa non audit yang diberikan oleh KAP. Hal ini
memberi ancaman kepada seorang auditor untuk melaksanakan etika
auditor dengan baik dan benar sesuai dengan kode etik yang
berlaku.Dapat dibuat hipotesis
H4: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variabel pemoderasi.
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Dasar Penelitian

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3 Variabel Penelitian


Variabel Independen
Kompetensi
Kompetensi merupakan sebuah keharusan untuk seorang auditor
dengan memiliki Pendidikan formal dibidang auditing dan akuntansi.
Kompetensi pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang
tinggi, diikuti oleh Pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional
dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman
kerja (Jusup, 2001) dalam variable ini indicator yang ada ialah
pengetahuan dan pengalaman

Independensi

3.4 Teknik Pengambilan Data


Sumber data dalam yang digunakan dalam jurnal rujukan
merupakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari responden yang menjadi sasaran penelitian. Peneliti
memperoleh data langsung dari auditor dengan menyebarkan kuisioner.
Kuisioner yang dibuat akan diberikan kepada auditor yang termasuk
dalam kriteria sampel untuk kemudian
diisi dan dikembalikan kepada peneliti. Kemudian peneliti akan mengukur
pendapatan, sikap dan persepsi tentang kejadian atau gejala sosial
menggunakan skala likert.

3.5 Teknik Analisis Data

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai