Muslim
Rina Andriani
Zul Ammar
ABSTRAC
This study aimed to analyze the effect of skill, independence, and auditor
ethics on audit quality in Kuantan Singingi District Inspectorate Apparatus.
The population used in this study is are all Civil Servants (PNS) who work in
the Kuantan Singingi District Government Inspectorate. The sampling method used
in this research is by census. The data of the research were obtained from the
questionnaire (primary). This study uses a type of quantitative approach and uses a
type of causality. The analysis used is multiple linear regression analysis with t test
and coefficient of determination.
Partially result of research that is skill has a significant effect on audit
quality,this result is proven with the significant value which is less than 5%
(0,049<0,05), While ethic has no significant effect on audit quality, this result is
proven with the significant value which is greater than 5% (0.001 <0.05), While ethic
has no significant effect on audit quality, this result is proven with the significant
value which is greater than 5% (0,108>0,05). Based on determination coefficient
analysis (R2), 44,7% variable of audit quality were influenced by Expertise,
Independence and Ethics variable, and the rest 55.3% were influenced by other
factors not examined in this study.
Keywords: Skill, Independence, Ethics and Audit Quality.
BAB I
PENDAHULUAN
Keahlian (X1)
Variabel Independen
(Gambar 2.1 Model Penelitian)
2.6. Hipotesis Penelitian
H1 : Keahlian berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
H2 : Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
H3 : Etika berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti mengumpulkan data tertulis
dengan melakukan observasi langsung dan membagikan kuesioner pada lokasi
penelitian, yaitu kantor Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Kantor Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi
yang terletak di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.
Sedangkan waktu penelitian bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Agustus
2018.
3.3 Teknik Penentuan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur Inspektorat Kabupaten Kuantan
Singingi.
3.3.2 Sampel
Sampel dipilih dari para aparatur pemeriksa Inspektorat Kabupaten Kuantan
Singingi yang berjumlah 35 orang. Metode pengambilan sampel adalah sensus,
dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
3.4 Jenis & Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa nilai atau
skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam kuesioner.
3.4.2 Sumber Data
a) Data primer, data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang
dibagikan kepada responden.
b) Data sekunder, sebagai suatu penelitian empiris maka data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh melalui jurnal, buku, dan penelitian-penelitian terdahulu.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1) Penelitian Lapangan (Field Research), Operasional penyebaran kuesioner
dilakukan dengan cara mendatangi langsung Kantor Inspektorat Kabupaten
Kuantan Singingi.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu data yang dikumpulkan dari
beberapa buku dan literatur tentang auditing yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian.
3) Mengakses Website dan Situs-Situs, yaitu metode ini digunakan untuk mencari
website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan
masalah dalam penelitian.
3.6 Variabel Penelitian & Definisi Operasional
a. Variabel Dependen
1. Kualitas audit
Kualitas audit adalah sebagai probabilitas bahwa auditor akan menemukan
dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien (Angelo dalam Alim,
2007). Kualitas audit diukur dengan 8 item. Responden diminta menjawab, memilih
di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak
setuju. Masing-masing item diukur menggunakan Skala Likert. Skala Likert
menggunakan lima angka penilaian, yaitu: (1) sangat tidak setuju (STS), (2) tidak
setuju (TS), (3) tidak pasti atau netral (N), (4) setuju (S), (5) sangat setuju (SS).Di
mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti kualitas audit paling rendah, dan
seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti kualitas audit paling tinggi.
b. Variabel Independen
1. Keahlian auditor
Keahlian dalam pengauditan merupakan sebagai kompetensi yang cukup
yang secara eksplisit dapat digunakan untuk melakukan audit secara objektif (Lee
dan Stone dalam Elfarini, 2007). Diukur menggunakan 6 item. Responden diminta
menjawab, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke
jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian
diukur dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert menggunakan lima angka
penilaian, yaitu: (1) sangat tidak setuju (STS), (2) tidak setuju (TS), (3) tidak pasti
atau netral (N), (4) setuju (S), (5) sangat setuju (SS).Di mana poin 1 diberikan untuk
jawaban yang berarti kompetensi paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan
untuk jawaban yang berarti kompetensi paling tinggi.
2. Independensi auditor
Independensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi, 2002).
Diukur menggunakan 6 item.Responden diminta menjawab tentang bagaimana
persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke
jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian
diukur dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert menggunakan lima angka
penilaian, yaitu: (1) sangat tidak setuju (STS), (2) tidak setuju (TS), (3) tidak pasti
atau netral (N), (4) setuju (S), (5) sangat setuju (SS). Di mana poin 1 diberikan untuk
jawaban yang berarti independensi paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan
untuk jawaban yang berarti independensi paling tinggi.
3. Etika Auditor
Etika auditor merupakan prinsip moral yang menjadi dasar landasan bagi
setiap auditor dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Diukur
menggunakan 5 item. Responden diminta menjawab tentang bagaimana persepsi
mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban
sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian diukur
dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert menggunakan lima angka penilaian,
yaitu: (1) sangat tidak setuju (STS), (2) tidak setuju (TS), (3) tidak pasti atau netral
(N), (4) setuju (S), (5) sangat setuju (SS).Di mana poin 1 diberikan untuk jawaban
yang berarti etika paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban
yang berarti etika paling tinggi.
3.7 Analisis Data
Berisi deskripsi tentang jenis atau teknik analisis dan mekanisme
penggunaan alat analisis dalam penelitian serta alasan mengapa alat analisis
tersebut digunakan, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pengujian asumsi dari
alat analisis atau teknik analisis yang dimaksud.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dengan
mendatangi langsung lokasi pengambilan sampel, yaitu di Inspektorat Kabupaten
Kuantan Singingi yang terletak di Kompleks Perkantoran Kabupaten Kuantan
Singingi. Proses pendistribusian hingga pengumpulan data dilakukan kurang lebih
dua minggu dengan melakukan satu kali pengambilan data, yaitu dari tanggal 23
April sampai 07 Mei 2018. Saat pengembalian kuesioner, seluruhnya kembali dan
tidak terdapat kuesioner yang cacat ataupun hilang. Adapun rincian pendistribusian
kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Rincian Penyebaran Kuesioner
No. Keterangan Jumlah Kuesioner Persentase (%)
1. Distribusi Kuesioner 35 100%
2. Kuesioner Kembali 35 100%
3. Kuesioner yang cacat/tidak 0 0
dapat diolah
4. Kuesioner yang dapat diolah 35 100%
n sampel yang kembali = 35
Responden Rate = (35/35) x 100%
= 100%
Sumber : Pengolahan data, 2018
Gambar 4.2
Grafik Histogram
Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Tolerence VIF Keterangan
Keahlian (X1) 0,854 1,170 Bebas Multikolinearitas
Independensi (X2) 0,958 1,044 Bebas Multikolinearitas
Etika (X3) 0,855 1,170 Bebas Multikolinearitas
Dependent Variable: Kualitas audit
Sumber : Data Output SPSS, 2018
Pada tabel 4.9 hasil perhitungan nilai VIF pada full model menunjukkan
bahwa tidak ada nilai VIF > 10 sehingga dan mempunyai nilai tolerance lebih besar
dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa pada full model regresi tidak terdapat
masalah multikolinieritas.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.841 5.614 .862 .395
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Keahlian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, dengan
tingkat signifikan sebesar 0,049. Ini menunjukkan semakin baik tingkat keahlian
auditor dalam penugasan profesionalnya semakin baik kualitas.
2. Indepedensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, dengan
tingkat signifikan sebesar 0,001. Ini menunjukkan semakin baik tingkat
independensi auditor dalam penugasan profesionalnya semakin baik kualitas
audit.
3. Etika tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan tingkat
signifikan sebesar 0,108. Ini menunjukkan audit yang berkualitas juga dicapai jika
auditor tidak memiliki etika yang baik.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Objek penelitian Auditor/aparatur pengawas Inspektorat Kabupaten Kuantan
Singingi sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk auditor
secara keseluruhan.
2. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuesioner, sehingga masih ada
kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang tidak
cermat, tidak serius, responden yang menjawab asal-asalan dan tidak jujur, serta
pertanyaan yang kurang lengkap atau kurang dipahami oleh responden.
3. Peneliti hanya menggunakan variabel keahlian, independensi, dan etika sebagai
variabel independen (bebas). Masih terdapat variabel independen lain yang
mempengaruhi variasi variabel kualitas audit yang belum tergali pada penelitian
ini. Tambahkan variabel moderating atau intervening untuk penelitian selanjutnya.
5.3 Saran
1. Diharapkan memperluas objek penelitian dan tidak hanya di auditor/aparatur
pengawas Inspektorat Kabupaten saja, tetapi dapat dilakukan pada auditor
pemerintah di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP, Inspektorat Provinsi,
dan Kantor Akuntan Publik (KAP).
2. Perlu ditambahkan metode wawancara langsung pada masing-masing responden
dalam upaya mengumpulkan data, sehingga dapat menghindari kemungkinan
responden tidak objektif dalam mengisi kuesioner.
3. Dapat mempertimbangkan adanya variabel lain sebagai faktor-faktor yang juga
dapat mempengaruhi kualitas audit, baik berasal dari faktor internal maupun
eksternal auditor sehingga hasil dari penelitian akan lebih meluas dari penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arens, Alvin A. James L. Loebbecke. 2008. Auditing Pendekatan Terpadu.
Terjemahan Oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Dua, Edisi Indonesia, Salemba
Empat, Jakarta.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka, Jakarta.
Indriantoro, dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE, 1999.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba
Empat : Jakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
,2008. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta: Salembaempat.
Murtanto Dan Gundono. 1999. Indentifikasi Kerakteristik-Kerakteristik Keahlian Audit :
Jurnal dan Hasil Penelitian:
Alim, M. Nizarul. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas
Auditor Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional
Akuntansi X.
Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisin Pengaruh Latar Belakang Pendidikan,
Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, Dan Independensi
Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Tesis. Universitas Sumatra
Utara Medan.
Harhinto, Teguh. 2004. Pengaruh Keahlian Dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit Studi Empiris Pada Kap Di Jawa Timur. Semarang. Tesis. Maksi.
Universitas Diponegoro.
Peraturan perundang-undangan:
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007.
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Per/05/M.Pan/03/2008. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Jakarta.