Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

PENGARUH UKURAN KOMITE AUDIT, INDEPENDENSI


DEWAN KOMISARIS DAN AUDIT INTERNAL TERHADAP
FEE AUDITOR EKSTERNAL

DOSEN PEMBIMBING :
Agil Novriansa, S.E., M.Sc., Ak.

DISUSUN OLEH :
Mia Justina Sari
01031482023009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat berperan penting dalam


memberikan informasi atau keadaan perusahaan tersebut. Perusahaan memiliki
kegiatan auditing yg digunakan dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan.
maksud dari dilakukannya kegiatan tersebut adalah agar dapat melihat kualitas
dalam penyajian laporan keuangan perusahaan telah relevan dan andal sebagai
stakeholder untuk pihak ketiga dlam mengambil keputusan. Auditing adalah suatu
kegiatan pemeriksaan yg bersifat independen yang dilaporkan oleh manajemen yg
dilakukan secara kritis dan juga sistematis. oleh sebab itu, karena laporan
keuangan sebagai alat komunikasi terhadap pihak ketiga, audit sangat diperlukan
agar meminimalisir terjadinya kesalahan penyajian laporan keuangan. Proses
auditing bukan berarti menciptakan informasi yg baru dari laporan keuangan
perusahaan tetapi memberikan keandalan dari laporan keuangan manajemen
perusahaan. Auditor eksternal dibutuhkan agar menjadi pihak yg netral atau tidak
bias dari manajemen perusahaan dan memberikan keyakinan kepada stakeholder
atas laporan keuangan yg berkualitas. Laporan keuangan merupakan sebagai alat
untuk mengambil suatu keputusan bagi stakeholder oleh karena itu, opini auditor
independen akan memberikan konsekuensi dalam ekonomi dan lainnya bagi para
pemakai laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan GAAP.

Proses auditing diperlukan professional auditor, baik dari pihak


manajemen perusahaan (audit internal) ataupun auditor eksternal (dependen) dari
jasa akuntan publik. Akuntan Publik merupakan satuan yg memberikan jasa untuk
memeriksa laporan keuangan klien dengan jaminan bahwa telah dibuat atau
disusun sesuai dengan standard akuntansi keuangan. karena pemakai laporan
keuangan memerlukan data yg akurat dan terjamin. proses auditing dibagi menjadi
3 yaitu: laporan keuangan yg sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan,
melihat apakah manajemen telah mengikuti prosedur yg telah dibuat oleh pihak
berwenang dalam menjalankan suatu perusahaan, dan audit operasional untuk
melihat apakah operasional perusahaan telah dijalankan secara efektif dan efisien.
mekanisme penilaian dari kualitas informasi laporan keuangan perusahaan auditor
eksternal mempunyai peran dalam memberikan keyakinan untuk melindungi hak-
hak investor, sehingga perusahaan harus memberikan audit fee. Audit fee adalah
biaya yg dikeluarkan oleh perusahaan yg diaudit dan diterima oleh auditor sebagai
upah dalam melaksanakan tanggung jawabanya sebagai pemeriksa laporan
keuangan perusahan secara independen. audit fee ditentukan dari kesepakatan
perusahaan dan auditor berdasarkan waktu yg dibutuhkan serta jumlah staf dan
jenis audit.

Besaran fee audit ditentukan oleh beberapa macam hal antara lain, resiko
peugasan, tingkat keahlian auditor, pengalaman auditor, dan hal-hal
profesionalisme yg lainnya. Beberapa faktor yg mempengaruhi biaya audit antara
komite audit dan dewan komisaris independen. Komite audit dan komisaris
independen merupakan bagian dari tata kelola perusahaan. Dalam membentuk tata
kelola perusahaan fungsi pengawasan dibentuklah komite dibawah pengawasan
dewan komisaris. komite dalam perusahan terbagi menjadi 3, salah satunya adalah
komite audit. Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)
dewan komisaris independen sangat berperan penting agar dapat memberikan
iklim yg lebih objektif, independen, dan adil antara pemengang kepentingan
dalam laporan keuangan. sedangkan komite audit bertugas untuk mereview pada
sistem pengendalian intenal perusahaan, kualitas laporan keuangan, dan efektivias
fungsi audit internal (Indonesia, 2021). selain itu, keberadaan audit internal
menjadi salah satu faktor dalam menentukan besar kecilnya fee auditor eksternal.
audit internal berfungsi untuk melakukan penilaian yg objektif dan sebagai
konsultasi dalam meningkatkan kemapuan operasi untuk nilai tambah bagi
perusahaan.
Evaluasi yg dilakukan secara sistematis merupakan proses penilaian utnuk
meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, serta tata kelola
perusahaan. opini audit sangat mencerminkan nilai auditing dalam suatu
manajemen. kualifikasi auditor dalam memahami kriteria sangat dibutuhkan.
komite audit dapat memberikan penjelasan tentang perusahaan, bisnis, industry,
serta ruang lingkup apa saja yg diperbolehkan untuk dilakukan auditing, dan
sebagai penengah atau menjadi jembatan jika terjadi kesalahpahaman antara
auditor dan manajemen. kompleksitas perusahaan juga dibutuhkan oleh auditor
sebelum melakukan auditing, karena auditor dapat menentukan resiko bisnis yg
nantinya akan mempengaruhi fee audit yg diterima.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan membuat pernyataan terkait


audit fee, Menurut penelitian (Nurjanah & Amrozi, 2021), efektivitas komite
audit berpengaruh negatif terhadap biaya audit. Hasil penelitian ini mendukung
teori penentuan biaya audit yang menyatakan bahwa komite audit dapat
menurunkan biaya audit dikarenakan biaya audit dapat diminimalisir dengan
adanya komite audit yang efektif. sedangkan menurut hasil penelitian (Wulandari
& Nurmala, 2019), Ukuran komite audit memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap biaya audit. Perusahaan dengan ukuran komite audit yang
besar akan memilih auditor eksternal berkualitas tinggi dan membayar biaya lebih
besar bagi auditor untuk memberikan pengawasan yang lebih efektif dan lebih
baik terhadap perusahaan. sedangkan menurut hasil penelitian (Tat & Murdiawati,
2020), Variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap audit
fee. Hal ini menunjukan bahwa dewan komisaris independen yang banyak
maupun dewan komisaris independen yang sedikit di dalam perusahaan tidak
mempengaruhi besaran imbalan jasa atau audit fee yang diberikan perusahaan
kepada auditor. Menurut hasil penelitian (Tat & Murdiawati, 2020), fungsi audit
internal secara positif signifikan berpengaruh terhadap fee auditor eksternal. oleh
karena itu, audit internal hanya dimasukan sebagai pelengkap dan tidak
menggantikan fungsi dari auditor eksternal . sedangkan menurut penelitian
(Nelvia, 2019) fungsi audit internal tidak berpengaruh secara parsial terhadap fee
audit.

Adanya ketidakkonsistnan pada hasil penelitian ukuran komite audit terhadap


fee audit, independensi dewan komisaris terhadap fee audit dan audit internal
terhadap fee audit, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan tiga variabel tersebut dan dengan variabel depedennya yaitu
audit fee

1.2. Rumusan Penelitian


Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
perumusan masalah yang dapat digambarkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap fee audit
eksternal?
2. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal?
3. Apakah internal audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yg dilakukan sesuai dari penjelesan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh independensi dewan komisaris
terhadap fee audit eksternal.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran komite audit terhadap fee
audit eksternal.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh internal audit terhadap terhadap fee
audit eksternal.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yg diharapakan dapat memberikan refrensi dan
kontribusi pemikiran penulis sebagai berikut:
1. Memberikan refrensi pemikiran penulis, untuk melakukan penelitian yg lebih
lanjut mengenai independensi dewan komisaris, komite audit dan audit
internal yg mempengaruhi fee auditor eksternal
2. Memberikan informasi tambahan dalam penerapan dan faktor apa saja yg
mempengaruhi independensi dewan komisaris, komite audit, dan audit intenal
terhadap fee auditor eksternal yg harus dibebankan bagi perusahaan
3. Memberikan informasi tambahan bagi para pemakai laporan keuangan dalam
hal besar kecilnya fee audit yg harus dibayar dan diharapkan dapat
memberikan laporan keuangan yg berkualitas.
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut dalam penelitian (Sukaniasih & Tenaya, 2016), Teori Keagenan


(Agency Theory) yang pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada
tahun 1976. Teori keagenan muncul karena adanya hubungan antara agent dan
principal karena dilakukkannya suatu jasa yg kemudian memberikan wewenang
untuk pengambil keputusan kepada agent tersebut. teori keagenan adalah landasan
utama dalam setiap perusahaan. keagenan memiliki hubungan antara manajer dan
investor (principal) yg memberikan informasi yg andal dan terperinci. tetapi tidak
semua berjalan dengan semestinya karena perbedaaan kepentingan antara pihak
manajer dan investor yg berbeda. masalah keagenan muncul diakibatkan karena
perbedaan kepentingan antara agen dan principal tersebut.

2.2 Audit Fee


Audit Fee adalah besaran biaya yg dikeluarkan oleh perusahaan sebagai
imbalan atas jasa pekerjaan auditor eksternal dalam memeriksa laporan keuangan.
penugasan atribut auditor mempengaruhi besaran biaya yg diterima oleh setiap
auditor. aset perusahaan merupakan atribut klien yg berdampak besar pada biaya
audit yg dikeluarkan. dalam penelitian (Yonatan Alfino, 2020), audit fee
didasarkan dari perjanjian antara auditor dan perusahaan sesuai jangka waktu yg
dibutuhkan dalam proses audit, fasilitas, dan jumlah staf yg bekerja dalam
berjalannya proses audit tersebut. Surat Keputusan IAPI no.024/IAPI/027/2008
membuat suatu ketentuan besaran imbalan bagi auditor independen (audit fee) yg
dapat digunakan sebagai panduan untuk menjalankan praktik sebagai akuntan
publik. tarif imbalan untuk jasa para auditor harus memiliki remunerasi yg baik
dan pantas sebagaimana memperlihatkan kualifikasi dan pengalaman masing-
masing auditor. walaupun demikian, diharapkan besaran audit fee tidak
menggangu independensi auditor, sehingga audit fee harus sangat diperhatikan.
Dalam penelitian (Putri Puspita Ayu, 2016), dapat disimpulkan audit fee adalah
biaya yg dikeluarkan perusahaan dengan besaran yg berbeda-beda dalam
melaksanakan tugas audit dan dilakukannya negosisasi oleh pihak stakeholders
dan akuntan publik dalam penyelesaian jasa auditor.

2.3 Independensi Dewan Komisaris


Dalam penelitian (Putri Puspita Ayu, 2016), dapat disimpulkan bahwa
komisaris independen merupakan suatu perusahaan yg berbadan hukum perseroan
terbatas yg merupakan wakil pemegang saham yg memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi pengelolan mengenai perusahaan yg dilakukan manajemen demi
menciptakan Good Corporate Governance perusahaan dan memberikan masukan
kepada dewan direksi. Suatu kemampuan dan integritas anggota dewan komisaris
sangat dibutuhkan agar tugasnya dapat dilaksanan dengan baik dan tepat. Dalam
melakukan tugas nya anggota dewan komisaris tidak dibenarkan untuk
memanfaatkan sumber daya yg ada dalam perusahaan untuk pihak lain
berhubungan dengan independensi. Pedoman Good Corporate Governance harus
benar- benar dipatuhi agar kebijakan tercapai.
Menurut Penelitian (Nurjanah & Amrozi, 2021), dalam perusahaan di
indonesia, pengawasan dilakukan oleh dewan komisaris dengan membentuk
komite-komite untuk membantu tugasnya dalam memberi nasihat kepada dewan
direksi, salah satunya adalah komite audit. Komite-komite tersebut diperlukan
agar tercapainya Good Corporate Governance dalam perusahaan. Rapat Umum
pemegang saham (RUPS) dilaksanakan untuk mengetahui atau menetapka jumlah
dewan komisaris sesuai dengan anggaran dasar. jika tugas dewan komisaris
dilakuan dengan efektif dan baik akan berdampak dengan laporan keuangan yg
berkualitas. sehingga jika laporan keuangan sudah berkuaitas akan auditor
independen memerlukan waktu yg sedikit dalam memeriksa dan mengevaluasi
laporan keuangan perusahaan. Sedikitnya waktu yg digunakan auditor eksternal
dalam memeriksa laporan keuangan tersebut akan berdampak pada audit fee yg
akan dikeluarkan oleh perusahaan. oleh karena itu, penulis mengajukan hipotesis
sebagi berikut:
H1: independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap fee audit
eksternal.

2.4 Komite Audit


Menurut penelitian (Anandita & Wiliasti, 2020), komite audit dapat
diartikan sebagai bagian dari komisaris independen yg membantu dewan
komisaris yg memiliki tanggung jawab pengawasan internal dalam kebijakan
laporan keuangan atau akuntansi dalam perusahaan. dapat disimpulkan bahwa
komite audit membantu dewan komisaris dalam melaksanakan, mengelola sistem
laporan keuangan yg dilakukan oleh auditor independen. Komite Audit, Menurut
Peraturan Nomor IX.1.5 dalam Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-
643/BL/2012, komite audit berfungsi sebagai pengawas internal perusahaan yg
membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugas audit internal maupun
eksternal yg dilakukan oleh perusahaan dan memperkuat independensi auditor.
Menurut penelitian (Yulio, 2016), komite audit berfungsi sebagai monitoring
manajemen dan auditor eksternal perusahaan. selain itu komite audit memiliki
tanggung jawab dalam memecat, memberi kompensasi atas persekutuan kepada
auditor eksternal. oleh karena itu, komite audit mengharapkan kualitas laporan
keuangan yg baik sehingga meminimalisir resiko internal. dalam menjalankan
tugasnya komite audit harus mengawasi kinerja auditor eksternal sesuai dengan
prosedur audit yg telah menjadi standard di perusahaan. Kualitas laporan
keuangan yg baik akan mempengaruhi fee audit yg di keluarkan oleh perusahaan.
. karena komite audit bertugas sebagai pengawas dalam sistem akuntansi
perusahaan, jika jumlah dari komite audit lebih banyak maka akan meningkatkan
pengawasan komite audit terhadap laporan keuangan. komite audit yg banyak
akan meningkatkan kuliatas laporan keuangan sehingga menekan biaya terhadap
audit fee auditor eksternal. oleh karena itu, penulis mengajukan hipotesis sebagi
berikut:
H2: komite audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal
2.5 Audit Internal
Menurut penelitian (Ananda & Triyanto, 2019), audit internal adalah
konsultasi yg dilakukan secara independen dan objektif yg berguna untuk
memberikan nilai tambah serta kegiatan-kegiatan operasi dalam suatu organisasi.
audit internal berfungsi terhadap pengendalian intern dan membuat struktur
pengendalian agar lebih efektif sehingga menciptakan biaya yg minimum. selain
itu, audit internal juga berfungsi sebagai penilaian atas keefektivitasan suatu
perusahaan. fungsi audit internal sama dengan jumlah aktivitas yg dilakukan oleh
audit internal tersebut. audit internal (pemeriksaan intern) merupakan bagian dari
internal audit perusahaan yg mengawasi laporan keuangan, catatan akuntansi,
serta melihat apakah perusahaan sudah taat atau melaksanakan kebijakan
manajemen dengan benar. Tujuan dilakukannya audit internal adalah untuk
membantu semua pimpinan dalam melaksanakan untuk menganalisa,opini, serta
penilaian atas operasinal yg dilakukan manajemen. adapun tugas tugas auditor
internal antara lain memeriksa serta memberikan penilaian atas pengendalian
internal perusahaan apakah sudah efektif dengan biaya yg minimum, memberi
penilaian atas kepatuhan atas pelaksaaan kebijakan manajemen perusahaan,
menghitung dan menentukan total kekayaan atau asset perusahaan agar tidak
terjadi kerugian, melihat keandalan dan kecakapan informasi dari setiap sumber
daya dalam perusahaan, menentukan atau memberikan rekomendasi kegiatan
perusahaan agar menjadi lebih baik yg diawasi oleh komite audit. audit internal
menjadi pedoman oleh setiap perusahaan dalam mengawasi serta mengukur
tingkat efisien aktivitas yg dilakukan setiap bagian sumber daya dalam perusahaan
agar terciptanya s. jika sistem audit internal telah efektif maka laporan keuangan
setiap perusahaan akan menjadi berkualitas. sehingga berpengaruh terhadap fee
audit yg akan dikeluarkan perusahaan. oleh karena itu, penulis mengajukan
hipotesis sebagi berikut:
H3: internal audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal
2.6 Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian ini menunjukkan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
independensi dewan komisaris, komite audit dan audit internal, sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit fee. Kerangka penelitian
dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Independensi Dewan
Komisaris
(X1)

Komite Audit Fee audit


(X2) (Y)

Audit internal
(X3)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Obyek Penelitian


Objek penelitian adalah sesuatu yg dipelajari oleh peneliti dalam bentuk
apa saja dengan outuput yg bisa diperoleh suatu informasi dari hal yg dibahas
peneliti. hubunga sebab akibat seperti A menghasilkan B dan A kekuatan B
merupakan suatu objek dalam suatu penelitian. adapun objek penelitian yg
diambil oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur yg terdaftar di BEI Periode
2019-2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian verifikatif, yaitu menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.

3.2. Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
Populasi adalah obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. dapat dsimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan yg
merupakan objek berisikan variable-variable yg akan dijadikan penelitian tentang
objek yg akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yg
terdaftar di BEI periode 2019-2021 berjumlah 35 perusahaan.

3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. dengan artian sampel merupakan
pilihan dari berbagai objek yg berada dalam populasi,dimana telah melewati
seleksi yg telah ditentukan sehingga dijadikan sebagai perwakilan dari populasi.
pengambilan sampling dilakukan dengan tekik purposve sampling.
Adapun seperti pengertiannya, teknik purposive sampling adalah
pengambilan sampling dengan menggunakan kriteria atau standar yg dapat
mewakili sampel yg lain didalam populasi tersebut.
adapun kriteria yg harus diikuti dalam pemilihan sampel penelitan ini, berikut
kriteria atau standar perusahaan tersebut:
1. Seluruh perusahan yg bergerak dibidang manufaktur yg sudah terdaftar
kedalam BEI periode 2019-2021
2. Perusahaan harus melakukan publikasi atas laporan keuangan 31 desember
2019-2021 yg telah diaudit
3. Menyediakan Variabel-variabel dalam penelitian ini yg berupa data lengkap
perusahaan
4. Laporan keuangan setiap perusahaan harus menggunakan satuan mata uang
rupiah.
5. Dalam masa obeservasi , perusahaan tersebut tidak boleh keluar dari BEI

3.3. Definisi Operasional Variabel.

Menurut pengertiannya, variable adalah suatu objek atau konsep yg


bersifat observatible dan memiliki variasi nilai yg dapat ditarik kesimpulan.
Variable dependen adalah variable terikat yg yg berarti sebagai variable yg
dapat dipengaruhi oleh variable independen. dapat disimpulkan variable dependen
atau variable terikat yg nilainya bergantung terhadap nilai variable yg lainnya.
Variable Independen adalah variable yg memberi pengaruh kepada
variable dependen atau disebut sebagai variable bebas. dapat disimpulkan variable
independen adalah variable yg dipilih oleh peneliti yg faktor-faktor dapat diukur
untuk melihat suatu hubungan atas fenomena yg akan diamati. variable
independent ini dapat mempengaruhi variable dependen.

Variabel Definisi Operasional Indikator


Audit fee Audit Fee adalah
besaran biaya yg dikeluarkan
oleh perusahaan sebagai
imbalan atas jasa pekerjaan
auditor eksternal dalam
memeriksa laporan
keuangan. penugasan atribut
auditor mempengaruhi
besaran biaya yg diterima
oleh setiap auditor.
Komite audit komite audit dapat Ketentuan jumlah komite
diartikan sebagai bagian dari audit diluar komisaris,
komisaris independen yg banyaknya anggota, dan
membantu dewan komisaris anggota yg memiliki
yg memiliki tanggung jawab keahlian keuangan dan
pengawasan internal dalam akuntansi
kebijakan laporan keuangan
atau akuntansi dalam
perusahaan. dapat
disimpulkan bahwa komite
audit membantu dewan
komisaris dalam
melaksanakan, mengelola
sistem laporan keuangan yg
dilakukan oleh auditor
independen.
Independensi dewan komisaris independen Rasio Dewan Komisaris
Komisaris
merupakan suatu perusahaan Independen =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛
yg berbadan hukum
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠
perseroan terbatas yg
merupakan wakil pemegang
saham yg memiliki tanggung
jawab untuk mengawasi
pengelolan mengenai
perusahaan yg dilakukan
manajemen demi
menciptakan Good
Corporate Governance
perusahaan dan memberikan
masukan kepada dewan
direksi.
Audit Internal audit internal adalah
konsultasi yg dilakukan
secara independen dan
objektif yg berguna untuk
memberikan nilai tambah
serta kegiatan-kegiatan
operasi dalm suatu
organisasi. audit internal
berfungsi terhadap
pengendalian intern dan
membuat struktur
pengendalian agar lebih
efektif sehingga
menciptakan biaya yg
minimum. selain itu, audit
internal juga berfungsi
sebagai penilaian atas
keefektivitasan suatu
perusahaan.

3.4. Jenis dan Sumber Data


Data sekunder menjadi data yg digunakan dalam penelitian ini, yg diambi
dari laporan keuangan perusahaan yg terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Jenis
perusahaan yg diambil yaitu perusahaan yg bergerak dibidang manufaktur. Karena
data mudah diperoleh dari BEI, baiaya yg minim, dan laporan keuangan yg sudah
diaudit menjadi alas an peneliti menggunakan data sekunder dalam objek yg
diamati. Bursa Efek Indonesia bisa diakses melalui www.idx.co.id.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


penelitian ini memiliki 2 metode dalampengumpulan data yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode ini adalah dokumentasi data yg digunakan berasal dari pencarian
menggunakan data dalam format elektronik yg diambil dari Bursa Efek Indonesia
yg berupa laporan keuangan tahunan yg sudah diaudit. Setelah itu dilakukan
sampling yg telah dilakukan dengan kriteria-kriteria penelitian.

2. Metode Studi Pustaka


Metode ini dilakukan peneliti dengan memperoleh teori-teori dari
peneitian terdahulu, meneliti, mengkaji jurnal dan literature teoritis lainnya yg
memiliki kaitan dengan variable yg akan diamati.

3.6. Teknik Analisis Data


Analisis Regresi Linear Berganda meruapakan teknik analisis yg dilakukan
dalam penelitian ini. regresi linear adalah koefisien dari variable independen .
Koefisien dapat diketahui dengan suatu persamaan digunakan untuk memprediksi
nilai variable terikat. penelitian ini akan mengamati hubungan antara fee audit dan
variable bebas lainnya yaitu, independensi dewan komisaris, komite audit dan
audit internal pada perusahaan manufaktur yg terdaftar di BEI tahun 2019-2021.
berikut adalah persamaan regresi tersebut:
Fee(Y) = a + bX1+bX2+bX3+ εit
Dimana:
Y = Fee Auditor Eksternal
a = Konstanta
b = Koefisien Regrasi
X1 = Indepedensi Dewan Komisaris
X2 = Komite Audit
X3 = Audit Internal
εit = Koefisien error

3.6.1. Uji Asumsi Klasik


3.6.1.1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan karena adanya asumsi
bahwa suatu data telah terdistribusi dengan normal. tujuannya untuk mengetahui
residual pada model regresi ini normal atau tidak dalam pendistribusiannya. Uji
Kolmogorov-Smirnov > 0,05 yg memberikan asumsi bahwa normalitas variable
tersebut terpenuhi.

3.6.1.2. Uji Multikolinieritas


Ragner Frish adalah orang yg pertama kali mengemukakan tentang uji
Multikolinieritas, beliau menyatakan bahwa hubungan linier yg sempurna adaah
lebih dari satu. sehingga standar error dalam variable independen tidak dapat
ditentukan. uji ini akan menyebabkan tidak dapat ditentukannya kpefisien regresi
(tidak hingga).

3.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas


Uji Heteroskedatisitas merupakan uji asumsi yg terjadi ketidaksamaan
varians dari satu penelitian dengan penelitian yg lain. apabila terjadi suatu
perbedaan makan dapat dikatakan heteroskedatisitas begitupun sebaliknya. hasil
korelasi < 0,05 (5%) maka terjadi Heteroskedastisitas begitupun sebaliknya berarti
non heteroskedastisitas atau homokedastisitas. uji ini menggunakan uji koefisien
korelasi Rank Spearman, yg berarti absolut hasil regresi dengan seluruh variable
bebas.

3.6.1.4. Uji Autokorelasi


Uji asumsi ini merupakan uji yg akan melihat apakah ada korelasi
kesalahan pada periode sekarang atau pun yg terdahulu. adapun formula yg dpat
digunakan yaitu:
pengujian Durbin-Watson (D-W); < -2 = positif, jika diantara -2 sampai
+2=tidak ada korelasi, dan yg terakhir jika >+2= Negatif.

3.6.2. Uji Hipotesis


3.6.2.1. Uji Signifiksn Simultan (uji F)
uji asumsi ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara variable
independent dan variable dependen secara bersama sama setelah dilakukannya
model regresi. adapun persamaan yg digunakan untuk mengukur uji F ini adalah
sebagi berikut;
Fhitung= 𝑘
(1 - ) /( N - k)
ket:
F= pendekatan distribusiprofibilitas fischer
R= koefisien korelasi berganda
k= jumlah variable bebas
N= banyak sampel
selain itu, ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam uji asumsi F
antara lain; perumusan hipotesis, dan kriteria penolakan dan penerimaan dengan
kriteria berikut;
a. Fhitung lebih kecil sama dengan Fhabis maka Ho diterima dan Ha
ditolak yg menggambarkan tidak adanya pengaruh antara variable X
dan Y
b. Fhitung lebih besar sama dengan Fhabis Ho ditolak dan Ha diterima
yg menggambarakan adanya pengaruh variable X dan Y

3.6.2.2. uji signifikasi pengaruh parsial (uji T)


Untuk melihat secara individual seberap jauh variable independen
mempengaruhi variable dependen merupakan tujuan dari uji asumsi ini. dalam
mencapai asumsi tersebut ada beberapa langkah yg harus dilakukan ialah:
a. perumusan hipotesis
Ho sama dengan B1 maka, 0
Ha sama dengan B1 tidak sama dengan 0
Ho sama dengan B2 maka, 0
Ha sama dengan B2 tidak sama dengan 0
b. Menentukan daerah kritis
c. Menentukan nilai T-Hitung, dengan rumus:

t-hitung =

ket:
t-hitung = besarannya t-hitung
b = keofisien regresi
Sb = Standar error
d. menentukan daerah keputusan
e. menentukan hipotesis
Ho, diterima apabila t-hitung lebih kecil sama dengan t tabel
Ha, diterima jika t hitung lebih besar sama dengan t tabel

3.6.3. Koefisien Determinasi ( )


Asumsi ini merupakan untuk menunjukan proporsi variable yg akan
dijelaskan dengan varian keseluruhan oleh persamaan regresi.adapun rumus untuk
mencari koefisiean determinasi yaitu:
= n(a . ∑y+b1 . ∑yx1 + b2 . ∑yx2 +b3 . ∑yx3) – (∑y)2
n. ∑y2 – (∑y)2

keterangan:

kisaran nilai untuk adalah = 0 sampai 1. jika 1 bahwa 100%


mencerminkan oleh persamaan regresi atau variable. segitupun sebaliknya. =0
tidak ada total varian.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, S. S., & Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh Fungsi Audit Internal, Risiko
Perusahaan, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Fee Audit. JAF-
Journal of Accounting and Finance, 3(1), 35.
https://doi.org/10.25124/jaf.v3i1.2096
Anandita, A., & Wiliasti, A. (2020). Pengaruh Independensi Dewan Komisaris ,
Komite Audit , Dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal.
9(September), 92–97.
Indonesia, ikatan komite audit. (2021). Tentang Komite Audit.
https://www.ikai.id/tentang-komite-audit/
Nelvia, R. (2019). PENGARUH, INTERNAL AUDIT, UKURAN
PERUSAHAANDanPROFITABILITAS TERHADAP FEE AUDIT(Studi
Kasus Pada Perusahaan Properti dan Real EstateYang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2018). Africa’s potential for the ecological
intensification of agriculture, 14(3).
Nurjanah, F., & Amrozi, A. I. (2021). Effektivitas Komite Audit, Dewan
Komisaris Independen dan Biaya Audit. Universitas Islam Lamongan,
Indonesia, 31(3), 667–676.
Putri Puspita Ayu, T. S. (2016). PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS,
KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL.
JURNAL AKUNTANSI, 12(1), 1–15.
Sukaniasih, N., & Tenaya, A. (2016). Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris,
Karakteristik Komite Audit, Dan Manajemen Laba Terhadap Fee Audit. E-
Jurnal Akuntansi, 15(3), 2161–2187.
Tat, R. N. E., & Murdiawati, D. (2020). Faktor-faktor Penentu Tarif Biaya Audit
Eksternal (Audit Fee) pada Perusahaan Non-Keuangan. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 5(1), 177. https://doi.org/10.23887/jia.v5i1.24543
Wulandari, S., & Nurmala, P. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Intensitas
Rapat Komite Audit, Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Biaya Audit.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang, 7(2), 106.
https://doi.org/10.32493/jiaup.v7i2.2718
Yonatan Alfino, V. S. (2020). Analisis Pengaruh Konsentrasi Auditor,
Independensi Dewan Komisaris Dan Ukuran Komite Audit Terhadap
Penetapan Fee Audit External (Studi Empiris Pada Perusahaan Idx Bumn20
Periode 2015-2019). Journal of Chemical Information and Modeling, 9(9),
155–166.
Yulio, W. S. (2016). PENGARUH KONVERGENSI IFRS, KOMITE AUDIT,
DAN KOMPLEKSITAS PERUSAHAAN TERHADAP FEE AUDIT.
Jurnal Akuntansi Bisnis, 152(3), 28.

Anda mungkin juga menyukai