Anda di halaman 1dari 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS HASIL


PEMERIKSAAN AUDITOR SEKTOR PUBLIK

Achmad Badjuri
Universitas Stikubank Semarang
badjuria@yahoo.co.id

Abstract
The purpose of this research is to analyse the influence of independency, integrity,
professionalism, competency and compliance code of conduct on the quality of audit performed
by the auditors of Audit Board the Republic of Indonesia Representatives of Central Java
Province. The population of this research consisted of all auditors who have completed
Education and Training for Functional Position of Certified Auditors (JFP) and a minimally 2-
year experience as auditors. The primary data was collected by administering questionnaires to
the respondents and the analysis was performed employing the multiple regression model. The
result showed that integrity, professionalism and compliance with the code of conduct have a
positive and signifiant impact on the audit quality, while independency and competency do not
have a positive impact on audit quality.

Keywords: independency, integrity, professionalism, competency, compliance code of conduct,


quality of audit.

1. PENDAHULUAN tamparan keras kepada Pemerintah. Oknum


auditor semacam itu telah melakukan
Setiap profesi harus mampu membangun manipulasi terhadap kualitas hasil pemeriksaan
kepercayaan masyarakat agar kualitas jasa yang seharusnya terjaga dengan baik. Selain
profesionalnya dapat terjaga. Untuk itu secara tidak langsung oknum tersebut telah
membangun kepercayaan masyarakat maka melakukan kebohongan public berkaitan
perilaku para profesional perlu diatur agar dengan opini audit yang dihasilkan. Auditor
kualitas hasil pekerjaannya dapat pemerintah sebagai perwakilan rakyat
dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu Indonesia seharusnya melakukan audit dengan
dibutuhkan adanya standar dan aturan etika penuh independensi, integritas dan profesional.
profesi agar masyarakat dapat meyakini
kualitas pekerjaannya. Akuntan merupakan Auditor sektor publik (pemerintah)
profesi yang mulia dan sangat terhormat misalnya yang berada di instansi BPK dan
karena pekerjaannya menuntut adanya BPKP selain dituntut untuk mematuhi
pertanggungjawaban kepada publik ketentuan dan peraturan kepegawaian sebagai
(masyarakat). PNS, mereka juga dituntut untuk menaati kode
etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Pada beberapa kasus di sektor publik, (APIP) serta standar audit APIP atau standar
terdapat perilaku tidak etis yang dilakukan audit lainnya yang telah ditetapkan. Kegiatan
auditor sehingga mengganggu kepercayaan utama APIP meliputi antara lain: audit, review,
publik. Kasus jual beli opini oleh oknum pemantauan, evaluasi, dan kegiatan
auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pengawasan lainnya berupa sosialisasi,
Jabar kepada oknum pejabat Pemerintah asistensi, dan konsultansi.
Kabupaten Bekasi pada tahun 2010 merupakan
1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

Berdasarkan pasal 23E Undang-Undang 2. TINJAUAN PUSTAKA


Dasar 1945, Badan Pemeriksa Keuangan RI 2.1. Auditing
merupakan lembaga yang diberikan Auditing adalah proses sistematis untuk
kewenangan untuk memeriksa pengelolaan memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
dan tanggung jawab keuangan negara. objektif mengenai pernyataan-pernyataan
Menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
dimaksud dengan pemeriksaan adalah proses yang telah ditetapkan, serta penyampaian
identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi hasil-hasilnya kepada pemakai yang
yang dilakukan secara independen, obyektif berkepentingan (Mulyadi, 2002).
dan profesional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, 2.2. Independensi
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan Independensi berarti sikap mental yang
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
jawab keuangan negara. Undang-Undang pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.
Nomor 15 Tahun 2004 menyatakan Pemeriksa Independensi juga berarti adanya kejujuran
adalah orang yang melaksanakan tugas dalam diri auditor dalam mempertimbangkan
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab fakta dan adanya pertimbangan yang objektif
keuangan negara untuk dan atas nama BPK. tidak memihak dalam diri auditor dalam
BPK RI memiliki nilai dasar yang merumuskan dan menyatakan pendapatnya
menjadi mahkota bagi jajaran anggota BPK (Mulyadi, 2002).
dalam melaksanakan tugasnya, nilai dasar Dalam SPAP (IAI, 2001:220.1) auditor
tersebut adalah, independensi, integritas, dan diharuskan bersikap independen, artinya tidak
profesionalisme. Nilai dasar inilah yang mudah dipengaruhi oleh pihak lain terutama
menjiwai gerak dan langkah pimpinan dan auditee karena ia melaksanakan pekerjaannya
pegawai BPK. Jika nilai dasar tersebut tidak untuk kepentingan umum.
dilaksanakan maka akan dapat mengancam Terdapat tiga aspek independensi
keberhasilan tugas BPK. seorang auditor, yaitu sebagai berikut:
Selain sikap independensi, integritas dan (1) Independence in fact (independensi dalam
profesionalisme tersebut, seorang auditor juga fakta)
harus memiliki kompetensi. Kompetensi (2) Independence in appearance
memerlukan pengetahuan dan keahlian yang (independensi dalam penampilan)
diperoleh melalui pendidikan formal, (3) Independence in competence
pengalaman dan pelatihan teknis (SPAP Seksi (independensi dari sudut keahliannya)
210). Pengetahuan yang dimiliki auditor
tersebut mengenai teknik audit yang sesuai
dengan standar yang berlaku umum. Peraturan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dalam
Pernyataan Standar Pemeriksaan 01 H1:Independensi auditor berpengaruh
Pernyataan Standar Umum pertama positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
menyatakan Pemeriksa yang melaksanakan
pemeriksaan menurut Standar Pemeriksaan 2.3. Integritas
harus memelihara kompetensinya melalui Untuk memelihara dan meningkatkan
pendidikan profesional berkelanjutan. kepercayaan publik, setiap auditor harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

dengan integritas setinggi mungkin.Integritas cukup dan eksplisit dapat melakukan audit
adalah suatu elemen karakter yang mendasari secara objektif, cermat dan seksama.
timbulnya pengakuan profesional. Integritas Penelitian Alim dkk., (2007) menyatakan
merupakan kualitas yang mendasari bahwa kompetensi yang dibutuhkan dalam
kepercayaan publik dan merupakan patokan melakukan audit yaitu pengetahuan dan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji kemampuan. Auditor harus memiliki
semua keputusan yang diambilnya. Integritas pengetahuan untuk memahami entitas yang
mengharuskan seorang anggota untuk, antara diaudit, kemudian auditor harus memiliki
lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa kemampuan untuk bekerja sama dalam tim
harus mengorbankan rahasia penerima jasa, serta kemampuan dalam menganalisa
Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh permasalahan. Sehingga semakin tinggi
dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas kompetensi auditor akan semakin baik kualitas
dapat menerima kesalahan yang tidak hasil pemeriksaannya.
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, Kompetensi yang dibutuhkan dalam
tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau melakukan audit yaitu pengetahuan dan
meniadakan prinsip (Mulyadi, 2002). kemampuan. Auditor harus memiliki
pengetahuan untuk memahami entitas yang
H2: Integritas auditor berpengaruh positif diaudit, kemudian auditor harus memiliki
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. kemampuan untuk bekerja sama dalam tim
serta kemampuan dalam menganalisa
2.4. Profesionalisme permasalahan.
Profesionalisme auditor merupakan H4: Kompetensi auditor berpengaruh
merupakan sikap auditor yang melaksanakan positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
audit berpedoman pada standar yang berlaku.
Profesionalisme auditor dapat ditunjukkan
2.6. Kepatuhan Kode Etik
dengan sikap kehati-hatian dan cermat dalam
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010),
pelaksanaan audit meliputi ketelitian dalam
memeriksa kelengkapan kertas kerja, etika adalah nilai-nilai tingkah laku atau
mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan
dan menyusun laporan audit yang lengkap. digunakan oleh individu atau suatu golongan
Auditor yang memiliki sikap profesionalisme tertentu. Kode etik adalah produk kesepakatan
yang baik dan tinggi akan menyajikan hasil yang mengatur tingkah laku moral suatu
pemeriksaan secara lengkap, memadai dan kelompok tertentu dalam masyarakat untuk
sesuai dengan standar yang berlaku (Tita dkk., diberlakukan dalam suatu masa tertentu,
2012) dengan ketentuan-ketentuan tertulis yang
Menurut Peraturan Badan Pemeriksa diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
Keuangan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun anggota kelompok itu.
2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Kepercayaan masyarakat terhadap mutu
Keuangan pasal 1 menyebutkan bahwa audit akan menjadi lebih tinggi jika profesi
Profesionalisme adalah kemampuan, keahlian, auditor menerapkan standar mutu yang tinggi
dan komitmen profesi dalam menjalankan terhadap pelaksanaan auditnya. Perlu adanya
tugas. etika profesional atau kode etik audit untuk
H3: Profesionalisme auditor berpengaruh mengatur perilaku auditor dalam menjalankan
positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. tugas auditnya (Mulyadi, 2002).
H5 : Kepatuhan Kode Etik berpengaruh
2.5. Kompetensi positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Kompetensi auditor adalah auditor yang
dengan pengetahuan dan pengalamannya yang 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

Populasi dalam penelitian ini adalah KMO > 5% dan nilai signifikan Bartlett test <
pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa 5%. Berdasarkan hasil Pengujian validitas
Tengah. Sampel diambil dengan menggunakan semua variabel independen mempunyai nilai
teknik purposive sampling dengan kriteria KMO > 0,5. Hal ini mengandung arti bahwa
sampel yang digunakan dalam penelitian ini semua indikator setiap variabel tersebut adalah
yaitu telah mengikuti pendidikan dan pelatihan valid.
(diklat) Jabatan Fungsional Pemeriksa (JFP)
dan telah memiliki pengalaman selama 2 4.2. Pengujian Reliabilitas
tahun. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat
hasil cronbach alpha, jika cronbach alpha>
3.2. Jenis dan Sumber Data 0,6 maka instrumen penelitian tersebut dapat
Jenis data yang digunakan dalam dikatakan reliabel, (Ghozali, 2006).
penelitian ini, yaitu data primer. Data primer Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, nilai
merupakan sumber data penelitian yang cronbach alpha instrumen untuk semua
diperoleh secara langsung dari sumber aslinya variabel penelitian mempunyai nilai cronbach
(tidak melalui media perantara). Kuesioner alpha> 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa
yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel
kuesioner yang telah dikembangkan dan layak untuk digunakan.
sebelumnya. Data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data cross-section, 4.3. Pengujian Normalitas
dimana peneliti menggunakan data dari Berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov
pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa yang digunakan untuk menguji normalitas
Tengah dengan satu periode waktu yang sama. nilai residual, diketahui bahwa data
Sumber data penelitian ini diperoleh langsung berdistribusi normal dengan dari nilai
dari sumber yang berupa jawaban kuesioner signifikansi 0,300 > 0,05. Hal ini
dari responden. Variabel dependen kualitas menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
hasil pemeriksaan dikembangkan oleh Sukriah normal.
dkk,.(2009). Variabel independennya yaitu
independensi, integritas dan kompetensi
dikembangkan oleh Sukriah dkk,.(2009). 4.4. Pengujian Multikolinieritas
Variabel profesionalisme dikembangkan oleh Pada uji multikolinieritas, nilai VIF < 10
Wahyudi dan Aida (2006) sedangkan variabel dan nilai tolerance > 0,1 dapat disimpulkan
kepatuhan kode etik dikembangkan oleh bahwa model penelitian terbebas dari masalah
Murtanto dan Marini (2003). Dalam pengujian multikolinieritas.
ini pengukuran variabel menggunakan skala
likert 5 poin. 4.5. Pengujian Heteroskedastisitas
Pada uji heteroskedastisitas, nilai
4. PEMBAHASAN signifikansi > 0,050 maka model penelitian ini
4.1. Pengujian Validitas tidak mengalami heteroskedastisitas.
Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan penelitian analisis faktor untuk 4.6. Koefisien Determinasi (R2)
menguji apakah butir-butir pertanyaan yang Berdasarkan hasil perhitungan model
digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah summary nilai adjusted R2 82,2 %, ini berarti
faktor atau variabel (Ghozali, 2006). Dengan berarti variabel dependen dapat dijelaskan oleh
analisis ini diketahui nilai kecukupan data variabel independen sekitar 82,2% dan sisanya
dengan melihat KMO, dengan menggunakan 17,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain
analisis faktor maka item-item dalam diluar model.
penelitian ini bisa dianalisis lanjut
4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

4.7. Uji F dengan penelitian Serlinda Tita dkk., (2012)


Berdasarkan hasil uji Anova antara yang menyatakan bahwa integritas diperlukan
variabel independensi, integritas, dalam menyajikan laporan hasil pemeriksaan
profesionalisme, kompetensi dan kepatuhan secara handal dan dalam mengungkapkan
kode etik terdapat nilai F hitung sebesar kewajaran laporan keuangan yang diaudit
84,028 dengan tingkat probabilitas signifikansi
sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan 4.8.3. Profesionalisme terhadap Kualitas
bahwa model penelitian ini layak atau fit. hasil pemeriksaan
Dari hasil uji t diketahui bahwa untuk
4.8. Uji t variabel profesionalisme diperoleh sig 0,031 <
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah 0,05 dan beta 0,214 berarti secara statistik
secara individu variabel independen berpengaruh terhadap kualitas hasil
mempengaruhi variabel dependen secara pemeriksaan. Penelitian ini sejalan dengan
signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian Tita dkk., (2012) dan Satria (2012)
perhitungan dengan model regresi linear yang menunjukan hasil bahwa profesionalisme
berganda diperoleh hasil bahwa variabel auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Integritas, Profesionalisme dan Kepatuhan hasil pemeriksaan.
Kode Etik berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 4.8.4. Kompetensi terhadap Kualitas hasil
Sedangkan variabel Independensi dan pemeriksaan
Kompetensi berpengaruh positif tidak Dari hasil uji t diketahui bahwa untuk
signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. variabel kompetensi diperoleh sig 0,088 > 0,05
dan beta 0,151 berarti secara statistic
4.8.1. Independensi terhadap Kualitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
hasil pemeriksaan kualitas hasil pemeriksaan. Hasil pengujian ini
Berdasarkan dari hasil uji t diketahui sejalan dengan penelitian Samsi (2012)
bahwa untuk variabel independensi diperoleh sedangkan hasil ini tidak mendukung
sig 0,800 > 0,05 dan beta 0,017 berarti secara penelitian Alim dkk,. (2007), Sukriah dkk,.
statistik berpengaruh positif tidak signifikan (2009) dan Tjun (2012) yang menyatakan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini bahwa kompetensi berpengatuh positif
sejalan dengan Sukriah, dkk (2009), Tita dkk., terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
(2012) dan Tjun Tjun (2012) yang menyatakan
independensi tidak berpengaruh siginifikan 4.8.5. Kepatuhan kode etik terhadap
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil Kualitas hasil pemeriksaan
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Dari hasil uji t diketahui bahwa untuk
yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) dan variabel kompetensi diperoleh sig 0,000 > 0,05
Alim, dkk (2007) yang menyatakan dan beta 0,396 berarti secara statistik
independensi berpengaruh terhadap kualitas berpengaruh positif signifikan terhadap
hasil pemeriksaan. kualitas hasil pemeriksaan. Hasil pengujian ini
sejalan dengan penelitian Lubis (2009) dan
Subhan (2012) yang menyatakan bahwa Kode
4.8.2. Integritas terhadap Kualitas hasil etik pada prinsipnya merupakan sistem dari
pemeriksaan prinsip-prinsip moral yang diberlakukan dalam
Dari hasil uji t diketahui bahwa untuk suatu kelompok profesi yang ditetapkan secara
variabel integritas diperoleh sig 0,023 < 0,05 bersama.
dan beta 0,211 berarti secara statistik
berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini sejalan
5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

5. KESIMPULAN, KETERBATASAN, mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan


IMPLIKASI DAN SARAN yang menjadi komponen penting dalam
5.1. Kesimpulan melaksanakan tugas audit terutama
Penelitian ini membuktikan bahwa didalam menemukan bukti-bukti temuan
integritas, profesionalisme dan kepatuhan kode hasil pemeriksaan.
etik berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Auditor sektor DAFTAR PUSTAKA
publik harus mampu membangun integritas
dengan cara memiliki kejujuran yang tinggi, Abdolmohammadi, M. Dan A. Wright. 1987.
keberanian, sikap bijaksana dan tanggung An Examination Of The Effects Of
jawab dalam melakukan pemeriksaan. Experience And Task Complexity On
Profesionalisme merupakan sikap mental Audit Judgements. The Accountin
dalam bentuk komitmen dari para anggota Review. Januari. Page 1-13.
suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan
dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Antle, R. 1984. Auditor Independence. Journal
Auditor wajib melaksanakan tugas Of Accounting Research.
pemeriksaannya berdasarkan standar audit
yang telah ditetapkan agar kualitas hasil Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, Liliek
pemeriksaannya dapat Purwanti. 2007. “Pengaruh
dipertanggungjawabkan. Auditor yang Kompetensi dan Independensi
memiliki kepatuhan terhadap kode etik akan terhadap Kualitas hasil pemeriksaan
melaksanakan proses audit secara benar dan dengan Etika Auditor sebagai
berpengaruh terhadap kualitas hasil Variabel Moderasi”. SNA X
pemeriksaan. Sedangkan hasil penelitian ini Makassar. AUEP-08.
menunjukkan bahwa variabel Independensi
dan Kompetensi berpengaruh positif tidak Ardini, Lilis. 2010. “Pengaruh Kompetensi,
signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Independensi, Akuntabilitas dan
5.2. Keterbatasan Penelitian
Motivasi Terhadap Kualitas hasil
Keterbatasan penelitian ini adalah pemeriksaan”. Majalah Ekonomi.
1) Jumlah sampel dalam penelitian ini hanya Tahun XX, No. 3 Desember 2010.
terbatas pada auditor yang bekerja pada
BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Ayuningtyas, Harvita Yulian dan Sugeng
sehingga hasil penelitian tidak dapat Pamudji. 2012. “Pengaruh
digeneralisir untuk mewakili auditor sektor Pengalaman Kerja, Independensi,
publik pada umumnya. Obyektifitas, Integritas dan
2) Variabel yang digunakan dalam penelitian Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil
ini hanya dibatasi pada 5 variabel yaitu Audit”. Diponegoro Journal of
independensi, kepatuhan, profesionalisme, Accounting. Volume 1, Nomor 2,
kompetensi dan kepatuhan kode etik yang Tahun 2012.
memiliki kemampuan 82,2% dalam
menjelaskan kualitas hasil pemeriksaan. Budi, Sasongko. Basuki dan Hendaryatno.
Sehingga masih ada variabel lain yang 2004. Internal Auditor dan Dilema
kemungkinan dapat mempengaruhi Etika. SNA VII.
kualitas hasil pemeriksaan namun tidak
masuk dalam penelitian. Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi
5.3. Implikasi dan Saran dan Independensi Akuntan Publik:
Penelitian selanjutnya disarankan untuk Refleksi Hasil Penelitian Empiris.
menambah variabel lain yang dapat
6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, Indriantoro, M. Sc., Ak. Dr. Nur. Drs.
No. 2, November, 79 - 92. Bambang Supomo, M. Si., Ak. 2002.
Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Akuntansi & Manajemen Edisi
“Low Balling”, And Disclosure Pertama. Yogyakarta: BPFE-
Regulation. Journal Of Accounting Yogyakarta.
And Economics 3. Agustus. Page 113-
127. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005.
“Akuntansi Keperilakuan”. Jakarta:
Deis, D.R. dan G.A. Groux. 1992. Salemba Empat.
Determinant Of Audit Quality In The
Public Sector. The Accounting Kuncoro, PhD, Mudrajad. 2003. Metode Riset
Review. Juli. Page 462-479. untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Efendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh
Kompetensi, Independensi Dan Libby, R and D.M. Fredrick. 1990. Experience
Motivasi Terhadap Kualitas hasil and the ability to explain audit
pemeriksaan Aparat Inspektorat findings. Journal of Accounting
Dalam Pengawasan Keuangan Research.
Daerah. Tesis. Undip.
Mabruri, Havidz. Jaka Winarna. 2010. Analisis
Faisal, Nardiyah, M. Rizal Yahya. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
“Pengaruh Kompetensi, Independensi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan
dan Profesionalisme terhadap Pemerintah Daerah.SNA XIII.
Kualitas hasil pemeriksaan Dengan Purwokerto.
Kecerdasan Emosional sebagai
Variabel Moderasi pada Kantor Mardisar, Diani. Ria Nelly Sari. 2007.
Akuntan Publik di Indonesia”. Jurnal Pengaruh Akuntabilitas Dan
Akuntansi. Vol. 1 Tahun I Agustus Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil
2012. Kerja Auditor. SNA X. Makassar.
Fearnley, S. and Beattie, V. and Brandt, R. Mulyadi. 2002. Auditing Buku I, Edisi ke-VI,
2005. Auditor Independence and Cetakan ke-I. Jakarta: Salemba Empat.
Audit Risk: A Reconceptualisation.
Journal of International Accounting Oktavia, Reni. 2006. Pengaruh Pengalaman
Research 4(1): pp.39-71. Audit Dan Self-Efficacy Terhadap
Keputusan Auditor; Survey Pada
Ghozali, M.Com, Dr. Imam. 2006. Aplikasi Auditor Pemerintah. Laporan
Analisis Multivariate dengan Program Penelitian. Fakultas Ekonomi
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Lampung
Universitas Diponegoro.
Mansouri, Ali and Reza Pirayesh and Mahdi
Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Salehi. 2009. Audit Competence and
Pengaruh Pengalaman Auditor Audit Quality: Case in Emerging
Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Economy. International Journal of
Relevan Dalam Auditor Judgment. Business and Management.
SNA IX. Padang.

7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

Murtanto dan Marini. 2003. “Persepsi Akuntan Professional Care dan Akuntabilitas
Pria dan Akuntan Wanita serta terhadap Kualitas hasil
Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi pemeriksaan”. SNA XIII
terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Purwokerto.AUD-11.
Akuntan”. Prosiding Simposium
Nasional Akuntansi VI, Oktober, Subhan. 2012. “Pengaruh Kecermatan Profesi,
hlm.790–805. Obyektivitas, Independensi dan
Kepatuhan pada Kode Etik Terhadap
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Kualitas Hasil Pemeriksaan pada
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun Inspektorat Kab Pamekasan”.
2011 tentang Kode Etik Badan
Pemeriksa Keuangan. Jakarta: BPK Suhayati, Ely dan Siti Kurnia Rahayu. 2010.
RI. Auditing, Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntan
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2007 tentang Standar Pemeriksaan Sukriah, Ika, Akram dan Bianna Adha. 2009.
Keuangan Negara. Jakarta: BPK RI. “Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Obyektifitas, Integritas
Queena, Precilia Prima dan Abdul Rohman. dan Kompetensi Terhadap Kualitas
2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Hasil Pemeriksaan”.
Mempengaruhi Kualitas hasil
pemeriksaan Aparat Inspektorat Tita, Serlinda, Dandes Rifa dan Herawati.
Kota/Kabupaten Di Jawa Tengah”. 2012. “Pengaruh Independensi,
Diponegoro Journal of Accounting. Integritas, dan Profesionalisme
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012. Auditor Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan”. Universitas Bung
Samsi, Nur, Akhmad Ridwan dan Bambang Hatta.
Suryono. 2013. “Pengaruh
Pengalaman Kerja, Independensi dan Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet Indrawati dan
Kompetensi Terhadap Kualitas hasil Santy Setiawati. 2012. ”Pengaruh
pemeriksaan: Etika Auditor sebagai Kompetensi dan Independensi
Variabel Pemoderasi”. Jurnal Ilmu Auditor terhadap Kualitas hasil
dan Riset Akuntansi. Vol. 1 No.2 pemeriksaan”. Jurnal Akuntansi. Vol.
Maret 2013. 4 No.1 Mei 2014 hal 35-56.
Satria, Wira. 2012. “Pengaruh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15
Profesionalisme, Independensi, Tahun 2006 tentang Badan
Motivasi dan Kompleksitas Tugas Pemeriksa Keuangan. Jakarta: BPK
Terhadap Kualitas hasil pemeriksaan RI.
Aparat Inspektorat Dalam
Pengawasan Keuangan Daerah Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004
Provinsi Riau”. Fakultas Ekonomi. tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Universitas Riau. Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Jakarta: BPK RI.
Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga
Bawono. 2009. “Pengaruh
Independensi, Pengalaman, Due
8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Rakyat

Lampiran Tabel Pengujian

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2,134 2,281 -,935 ,352
INDEPENDENSI ,017 ,068 ,017 ,254 ,800
INTEGRITAS ,170 ,073 ,211 2,320 ,023
PROFESIONALISME ,157 ,071 ,214 2,197 ,031
KOMPETENSI ,149 ,087 ,151 1,724 ,088
KEPATUHAN ,360 ,089 ,396 4,027 ,000
a. Dependent Variable: KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN

Anda mungkin juga menyukai