SYAHRUL MUBIN
A1C017156
SKRIPSI
Untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Sarjana (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
Oleh:
SYAHRUL MUBIN
A1C017156
i
SKRIPSI
OLEH:
NAMA : SYAHRUL MUBIN
NIM : A1C017156
JURUSAN : AKUNTANSI
Setelah membaca naskah skripsi ini dengan seksama, maka menurut pertimbangan
kami telah memenuhi syarat untuk diuji.
Mengetahui
ii
Judul Skripsi : PENGARUH PRINSIP KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP KUALITAS LABA DENGAN CORPORATE
GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-
2020)
Nama Mahasiswa : SYAHRUL MUBIN
Nomor Mahasiswi : A1C017156
Jurusan : AKUNTANSI
Skripsi ini telah diterima sebagai kebulatan studi Program Strata (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
Mataram, ……………..2022
Dekan, Ketua Jurusan Akuntansi
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul: PENGARUH PRINSIP KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP
KUALITAS LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan
Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2020). Dan
diajukan untuk diuji pada tanggal ………2021, adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil dari pemikiran
saya sendiri, berarti gelar, dan ijazah yang diberikan oleh Universitas batal saya
terima.
SYAHRUL MUBIN
NIM: A1C017156
iv
v
KATA PENGANTAR
Allah SWT. Karena dengan limpahan Rahmat dan karuniaNya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Shalawat serta salam juga tak lupa
saya curahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya yang telah mengajarkan umat manusia tentang ilmu
pengetahuan yang baik dan benar. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua yang saya sayangi dan banggakan, Bapak Sulasih dan Ibu
Rusmini Asri atas segala perhatian, doa dan motivasi yang diberikan untuk
menyelesaikan skripsi ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada berbagai pihak
yang turut memberikan sumbangan pikiran guna penyelesaian skripsi, dan turut
Ph.D atas kesempatan, waktu, dan izin yang diberikan untuk menempuh studi
pada Program studi sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram.
atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi pada program studi
3. Ketua Jurusan Program studi sarjana (S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mataram, Ibu Baiq Anggun Hilendri L, SE., M.Si., Ak.atas
kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi pada program studi sarjana
vi
(S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.
dapat diselesaikan.
ucapkan terima kasih atas bimbingan, kritikan, saran, masukan, kesabaran dan
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Pembimbing Akademik.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
8. Seluruh keluarga besar yang saya sayangi, khususnya Ibu Bahyun, dan
saudara Ulya Habiburrahman yang telah banyak membantu dalam segala hal,
terima kasih atas pengorbanan baik materil maupun non materil, perhatian,
9. Sahabat-sahabat saya yang luar biasa yang selalu ada untuk memberikan
motivasi, semangat, doa, dan dukungan yang luar biasa selama ini. Terima
kasih untuk semua waktu dan rasa kebersamaannya semoga kita semua bisa
vii
10. Teman-teman seperjuangan saya di kampus biru ini yaitu Kelas C Akuntansi
11. Kepada grup TMK (Roy, Dedi, Pandi, Ryan, dan Novian) yang selalu ada
untuk memberikan dukungan, semangat, dan motivasi agar skripsi ini dapat
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang sangat membantu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
manfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi sumber bagi penulisan karya ilmiah
di masa mendatang.
Mataram, …………2022
Penulis
viii
PENGARUH PRINSIP KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP
KUALITAS LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN
PROPERTY PADA TAHUN 2018-2020
Syahrul Mubin
Jurusan S1 Akuntansi
syahrulmubin19@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konservatisme
akuntansi terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai
variabel pemoderasi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan dari perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 79 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
19 sampel perusahaan yang diperoleh menggunakan metode porposive sampling,
sehingga didapatkan jumlah observasi sebanyak 57 perusahaan observasi selama
tiga tahun penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan analisis regresi moderasi menggunakan aplikasi software IBM SPSS 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh
positif terhadap kualitas laba, namun kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, komposisi komisaris independen dan komite audit sebagai
mekanisme good corporate governance tidak dapat memoderasi hubungan antara
konservatisme akuntansi dengan kualitas laba. Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan bagi pihak manjemen maupun eksternal seperti kreditor dan investor
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
ix
THE EFFECT OF ACCOUNTING CONSERVATISM ON QUALITY OF
EARNINGS WITH CORPORATE GOVERNANCE AS MODERATING
VARIABELS IN REAL ESTATE AND PROPERTY COMPANIES LISTED IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE 2018-2020
SYAHRUL MUBIN
Jurusan S1 Akuntansi
syahrulmubin19@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of accounting
conservatism on quality of earnings and to examine the moderating effect of
managerial ownership, institutional ownership, independent commissioners and
audit committees as good corporate governance mechanism on the relaitionship
between accounting conservatism and quality of earnings in real estate and
property companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. This study
is an associative research with a quantitative approach that aims to determine the
relationship between two or more variables. This study uses secondary data in the
form of financial reports from real estate and property companies listed on
Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The population in this study amounted
to 79 companies. The sample use in this study found 19 samples of companies
obtained using porposive sampling method, so that the number of observations
was 57 companies observed during the three years of the study. The data
processing techniquein this study was carried out by moderated regression
analysis using IBM SPSS 25 application software. The result of this study show
that accounting conservatism has a positive effect on quality of earnings.
Managerial ownership, institutional ownership, independent commissioners and
audit commitees as moderating variables do not have a significant influence on
the relationship of accounting conservatism to quality earnings. This study used
for management and external parties such as creditors and investors as material
for consideration before making decisions
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
PRASYARAT GELAR......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
PENETAPAN TIM PENGUJI SKRIPSI..........................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................viii
ABSTRACT........................................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................11
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................12
1.4.1 Manfaat Teoritis............................................................12
1.4.2 Manfaat Praktis..............................................................12
1.4.3 Manfaat Kebijakan........................................................12
xi
2.3 Rerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis.................39
2.3.1 Rerangka Konseptual.....................................................39
2.3.2 Pengembangan Hipotesis...............................................42
2.3.2.1 Pengaruh Konservatisme Akuntansi
Terhadap Kualitas Laba..........................................42
2.3.2.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Memoderasi hubungan Konservatisme
Akuntansi dan Kualitas Laba.................................43
2.3.2.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional
Memoderasi hubungan Konservatisme
Akuntansi dan Kualitas Laba.................................44
2.3.2.4 Pengaruh Komposisi Komisaris
Independen Memoderasi hubungan
Konservatisme Akuntansi dan Kualitas Laba........45
2.3.2.5 Pengaruh Komite Audit Memoderasi
hubungan Konservatisme Akuntansi dan
Kualitas Laba..........................................................46
xii
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian............................................61
4.2 Analisis Statistik Deskriptif........................................................63
4.3 Uji Asumsi Klasik......................................................................66
4.3.1 Uji Normalitas................................................................67
4.3.2 Uji Multikolinearitas.......................................................68
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas...................................................69
4.3.4 Uji Autokorelasi.............................................................71
4.4 Pengujian Hipotesis....................................................................72
4.4.1 Moderated Regression Analysis....................................72
4.5 Uji Kelayakan Model..................................................................76
4.5.1 Koefisien Determinasi....................................................76
4.5.2 Uji Signifikan Individu (Uji Statistik t)..........................77
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian........................................................80
4.6.1 Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap
Kualitas laba...................................................................80
4.6.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap
Hubungan Konservatisme Akuntansi dan Kualitas
Laba................................................................................82
4.6.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap
Hubungan Konservatisme Akuntansi dan Kualitas
Laba................................................................................84
4.6.4 Pengaruh Komposisi Komisaris Independen
Terhadap Hubungan Konservatisme Akuntansi dan
Kualitas Laba..................................................................85
4.6.5 Pengaruh Komite Audit Terhadap Hubungan
Konservatisme Akuntansi dan Kualitas Laba.................87
BAB V PENUTUP........................................................................................89
5.1 Simpulan.....................................................................................89
5.2 Implikasi Penelitian....................................................................91
5.3 Keterbatasan dan Saran..............................................................92
xiii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Indikator Kualitas Laba Penelitian Terdahulu................................19
Tabel 2.2 Indikator Konservatisme Akuntansi Penelitian Terdahulu.............24
Tabel 2.3 Indikator Good Corporate Governance Penelitian Terdahulu........31
Tabel 3.1 Penarikan Sampel Penelitian...........................................................49
Tabel 3.2 Kriteria Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Watson)..............................57
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif...........................................................63
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas.......................................................................67
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas..............................................................68
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................70
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................71
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi.....................................................................72
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Moderasi.....................................................73
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R2).............................................................76
Tabel 4.9 Hasil Uji Parameter Individual (Uji ststistik t)...............................78
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis.....................................................80
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Peta Penelitian Terdahulu.........................................................38
Gambar 2.2 Rerangka Konseptual................................................................41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian.................102
Lampiran 2 Data Sampel Penelitian..............................................................103
Lampiran 3 Data Uji Statistik Deskriptif......................................................104
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas..................................................................105
Lampiran 5 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................105
Lampiran 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pertama.......................................106
Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kedua.........................................106
Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi...............................................................107
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Moderasi...............................................107
Lampiran 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................108
Lampiran 11 Hasil Uji Parameter Individuak (Uji Statistik t)........................108
Lampiran 12 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis........................................109
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
informasi yang penting bagi stakeholder dan pengguna informasi akuntansi baik
pihak internal yaitu manajer maupun pihak eksternal seperti kreditur, investor,
informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan sebagai faktor penting
perusahaan”. Oleh karena itu penyajian laporan keuangan harus dibuat dengan
tentang entitas pelaporan yang akan berguna bagi investor dan investor potensial
bagi entitas, debitur dan kreditur lainnya dalam pengambilan keputusan sesuai
1
2
adalah laporan laba rugi. Informasi yang terdapat didalam laporan laba rugi dapat
yang dapat memandu dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak yang
untuk menyusun laporan keuangan perusahaan terutama laporan laba rugi dengan
sebaik mungkin baik untuk kepentingan pihak internal maupun pihak eksternal.
Hal tersebut dapat memicu timbulnya konflik keagenan didalam perusahaan yang
manajemen.
principal (pemilik) kepada pihak lain (agent). Baik agent maupun principal sama-
informasi yang dimiliki, oleh karena itu agent sebagai pihak pengelola perusahaan
2016). Hal ini dapat menyebabkan rendahnya kualitas laba yang dilaporkan
3
perusahaan. Asimetri informasi dapat terjadi pada hubungan antara principal dan
informasi terjadi ketika Agent yang memiliki informasi dan akses langsung
informasi yang terbatas mengenai kondisi operasional perusahaan. Hal ini dapat
paling sering dilakukan adalah overstated laba. Overstatement dalam hal ini
sebenarnya.
kasus PT Kimia Farma pada tahun 2002, dimana laba yang dilaporkan sebesar Rp
132 miliar sedangkan laba bersih tahunan sebenarnya sebesar Rp 99.594 miliar
yang artinya overstate laba bersih yang dilakukan perusahaan sebesar Rp 32.668
miliar (Akbar 2018). Selain itu terdapat pula kasus overstate laporan laba rugi
siap bangun dengan nilai kotor Rp 732 miliar yang diakui secara akrual penuh
oleh perusahaan pada laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2016. Selain itu
auditor sehingga pendapatan perseroan pada tahun buku 2016 menjadi overstate
Kasus lainnya PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatat laba
bersih yang salah satunya ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata
Aero Terknologi. Kerja sama itu nilainya mencapai US$ 239,94 juta atau sekitar
Rp 3,48 triliun. Dana tersebut sejatinya masih bersifat piutang dengan kontrak
berlaku untuk 15 tahun ke depan, namun sudah dibukukan di tahun pertama dan
kerugian US$ 175 juta atau setara Rp 2,53 triliun. Ada selisih US$ 180 juta dari
yang disampaikan dalam laporan keuangan perseroan tahun buku 2018. Pada
2018 perseroan melaporkan untung US$ 5 juta atau setara Rp 72,5 miliar (Sandria
2021). Kemudian kasus manipulasi laporan keuangan Tiga Pilar Sejahtera Food
enam distributor dari yang sebenarnya Rp 200 miliar menjadi Rp 1,6 triliun.
keuangan perusahaan.
mengalami bad news dan tidak menaikkan laba saat perusahaan menghadapi good
news (Basu, 2009). Terdapat pro dan kontra terkait dengan konservatisme
akuntansi yang dapat dilihat dari beberapa penilian terdahulu misalnya Alfian dan
Sabeni (2013) dalam Akbar (2018) yang menyatakan bahwa penerapan prinsip
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Hal ini menunjukkan bahwa
manfaat dalam menghindari perilaku optimisme pihak manajer (agent) yang dapat
pribadi serta dapat menimbulkan kesalahan bagi pihak lain yang menggunakan
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2013),
positif antara konservatisme akuntansi terhadap kualitas laba yang berarti semakin
kualitas laba. Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel lain
tingkatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hal tersebut
perusahaan (Veronica, 2013). Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik
7
atau dikenal juga dengan sebutan good corporate governance diharapkan mampu
menjaga kualitas laporan keuangan dan mendapat penilaian yang baik oleh
investor. Unsur yang terdapat dalam mekanisme good corporate governance ini
dapat meningkatkan kualitas laba dan akan mengontrol sifat dan motivasi manajer
dalam melakukan kinerja operasional perusahaan. Oleh karena itu implikasi yang
timbul dari adanya good corporate governance yang kuat disuatu perusahaan
manfaat secara langsung dari keputusan yang diambil, selain itu menanggung
Tarjo (2008) dalam Sukirni (2012) adalah kepemilikan saham perusahaan yang
8
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
(2018) adalah anggota dewan komisaris lainnya dan merupakan pemegang saham
pengendali yang bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat
profesional yang independen kepada dewan komisaris terhadap laporan atau hal-
hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris serta mengidentifikasi
2016).
dampak dari hubungan agent dengan principal atau principal dengan principal.
profesional (Sutedi 2011). Ide dasar pengelolaan Teori keagenan memberikan cara
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan tata
saham (publik) sebagai pemilik perusahaan dan kreditor sebagai penyandang dana
efektif kepada para pemegang saham dan kreditor untuk memperoleh kembali atas
investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, serta memastikan bahwa
(GCG) memberikan jaminan kepada para pemegang saham bahwa dana yang
diinvestasikan dikelola dengan baik dan para agen bekerja sesuai dengan fungsi,
peneliti dan mendapatkan hasil yang berbeda. Hasil penelitian Akbar (2018), Wati
Sedangkan Hibatullah (2016), Putri and Fitriasari (2017), Novieyanti and Kurnia
dengan topik bahasan yang sama adalah dalam penelitian ini menggunakan objek
Pemilihan perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek
perekonomian Indonesia saat ini yang telah bergerak ke arah peningkatan yang
berkualitas akan bermanfaat bagi perusahaan yang bergerak pada bidang property
terutama pada perumahan mewah atau real estate karena akan merangsang
investor untuk berinvestasi di bidang ini, karena dengan infrastruktur yang baik
ini adalah:
sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
laba.
Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Real estate dan Property yang
keputusan bisnis.
KAJIAN PUSTAKA
kontraktual antara principal dan agent. Menurut Jensen and Meckling (1976)
mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan melakukan
antara pihak agent yakni manajemen dan principal yang merupakan pemegang
modal yang telah ditanamkan, dengan pihak agent yakni manajemen sebagai
pengalokasian hasil sesuai dengan kontrak yang telah disepakati antara principal
14
15
yang digunakan untuk mengurangi biaya keagenan (agency cost) yaitu terkait
perusahaan.
mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir
manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar
belah pihak yang sering disebut dengan konflik keagenan. Tuwentina and
variabel yang diteliti dalam penelitian ini untuk mengatasi masalah konflik
besarkan laba sehingga laba yang dihasilkan akan berkualitas baik karena sesuai
lainnya dan merupakan pemegang saham pengendali yang bebas dari hubungan
terakhir yaitu komite audit yang berfungsi untuk mengawasi proses pelaporan
oleh perusahaan, dan juga berkaitan dengan prinsip yang digunakan dalam
17
uraian keterkaitan diatas, maka variabel yang diteliti dalam penelitian ini
pihak penerima. Penyajian informasi secara lengkap, relevan, akurat serta tepat
mengenai keadaan perusahaan baik pada masa sebelumnya, masa kini, serta
masa yang akan datang. Yang menjadi dasar dari teori sinyal adalah adanya
asumsi bahwa informasi yang didapatkan oleh tiap pihak pengguna informasi
keuangan tidak sama. Dalam hal ini teori sinyal berkaitan dengan asimetri
informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar
informasi akuntansi yang akurat dan dapat diandalkan. Akan tetapi, terkadang
informasi yang disampaikan dan diterima oleh pihak luar perusahaan tidak
adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda (lebih baik)
Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan
datang”. Sinyal yang diberikan dapat berupa informasi mengenai tindakan yang
perusahaan. Sinyal tersebut juga dapat berupa promosi atau informasi lain yang
menyatakan bahwa suatu perusahaan lebih baik dari perusahaan lain (Akbar
2018).
mengambil keputusan dengan menyajikan informasi laba dan aktiva yang sesuai.
diterjemahkan sebagai sinyal yang baik (good news) atau sinyal yang buruk (bad
news). Perusahaan akan dianggap memiliki kualitas yang baik ketika perusahaan
waktu dan adanya peningkatan laba, sinyal yang diberikan oleh perusahaan
tersebut dianggap sebagai berita baik (good news). Namun perusahaan dianggap
memilki kualitas yang buruk apabila cenderung tidak tepat waktu dalam
yang diberikan oleh perusahaan tersebut dianggap sebagai berita buruk (bad
news).
Menurut Irawati (2012) kualitas laba adalah laba dalam laporan keuangan
kualitas laba, didasarkan pada hubungan laba-kas-akrual, yaitu: rasio kas operasi
20
dan estimasi hubungan akrual-kas. Ketiga, kualtas laba dapat didasarkan pada
Kualitas laba dalam penelitian ini menggunakan konstuk kualitas laba dan
pengukuran yang kedua, yakni kualitas laba yang didasarkan pada hubungan
Tabel 2.1
Variabel (Y)
Governance
(ERC)
perusahaan
Pemoderasi
Kualitas Laba
Manufaktur
Pemoderasi
(2015)
Herawati (2020)
accruals yang negatif mengindikasikan kualias laba yang tinggi. Hal ini juga
(2016), Sugianto and Sjarief (2018), Khotimah (2016), Ashma’ and Rahmawati
(2019), Naula Oktaviani, Nur, and Ratnawati (2015), Julianingsih, Yuniarta, and
Herawati (2020).
mengukur aset dan laba sebagai keuntungan, serta beban dan hutang yang
terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan, serta
yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Kemudian
mensyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui laba (good
biaya lainnya. Selanjutnya Watts (2003) dalam penelitian Tumpal Manik (2017)
angka dalam laporan keuangan untuk kepentingan manajemen. Dalam hal ini
keuangan maupun kualitas akun finansial (asset dan hutang) yang dilaporkan
pelaporan keuangan maka laba yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang
dan principal.
dapat berupa ukuran spesifik perusahaan yaitu ukuran berdasarkan nilai akrual
sesuai dengn Givoly dan Hayn (2000). Dan ukuran yang berdasarkan nilai pasar
sesuai dengan Beaver dan Ryan (2000). Selain itu konservatisme akuntansi juga
Tabel 2.2
Variabel Pemoderasi
26
Laba
Earnings Response
Coefficient
pada model Givoly dan Hayn (2000), yaitu selisih antara net income dan cash
flow from operation dibndingkan dengan total asset. Dimana apabila akrual
bernilai negatif, maka laba dapat digolongkan konservatif. Hal ini juga sesuai
keagenan atau konflik keagenan yaitu antara pemegang saham dengan pihak
Naula Oktaviani et al. (2015) menyatakan bahwa dengan adanya tata kelola
dengan baik oleh investor. Unsur dan mekanisme corporate governance ini
dapat meningkatkan kualitas laba dan akan mengontrol sifat dan motivasi
implikasi yang timbul dari adanya GCG yang kuat disuatu perusahaan diduga
dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan
dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen
yang secara aktif ikut dalam proses pengambilan keputusan pada suatu
kualitas laba.
yang bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat
perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Hal ini
Tabel 2.3
Governance independen
Kualitas Laba
Pemoderasi komisaris
independen dan
independen, Komite
Audit.
(2015) Coefficient
dasarkan pada rasio-rasio dari unsur GCG, yakni rasio kepemilikan manajerial,
audit. Hal ini juga didasarkan oleh penelitian terdahuu yang dilakukan oleh
tidak dapat dijadikan suatu variabel pemoderasi. Sama hal nya dengan
terhadap kualitas laba sehingga belum dapat digunakan oleh investor sebagai
coefficient.
terhadap kualitas laba, begitu pula dengan variabel investment opportunity set
akuntansi dan kualitas laba. Sama hal nya dengan variabel komposisi komisaris
akuntansi dan kualitas laba akrual. Variabel kualitas audit juga demikian tidak
terhadap kualitas laba, begitu pula dengan konsevatisme dengan ukuran pasar
37
kualitas laba.
antara konservatisme akuntansi dan kualitas laba. Begitu juga dengan variabel
pengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas laba. Debt to assets ratio
yang diproksikan dengan current ratio tidak memiliki pengaruh positif terhadap
laba. Structural capital juga tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laba.
kualitas laba, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai konservatisme
akuntansi maka laba yang disajikan oleh pihak manajemen dalam laporan
tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan
atau penurunan nilai dari alokasi pajak antar periode tidak akan mempengaruhi
bahwa semakin tinggi peluang atau kesempatan investasi suatu perusahaan maka
39
kesempatan untuk bertumbuh juga semakin tinggi dengan demikian laba yang
berikut:
6
Persistensi Kualitas Intellectual CSR
Laba Audit Capital
10 11
15
Konservatisme Akuntansi
1,2,3,4,5,6,7, Kualitas Laba
8,9,10,11,12
,13,14,15
Kepemilkian Manajerial
Kepemilikan Institusional
Komite Audit
40
4 4 4,12 12
Keterangan:
penelitian yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu
(pemoderasi). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba (Y).
keagenan yaitu teori yang didasari dari hubungan kontraktual anatar pihak agent
yaitu manajemen dan pihak principal yang merupakan pemegang saham, kreditor,
timbulnya konflik keagenan yang dapat merugikan pihak principal. Penelitian ini
juga menggunakan teori sinyal sebagai dasar teori untuk menejelaskan variabel
prinsip tersebut mencegah tidakan manajemen membesarkan laba dan aktiva yang
tidak overstate. Hal ini didukung oleh penelitian-peelitian terdahulu yang telah
dilakukan Veronica (2013), Tuwentina and Wirama (2014), Sugianto and Sjarief
Kepemilkian Manajerial
Kepemilikan Institusional
Komite Audit
43
cara membuat batasan bagi agent dalam melakukan praktik manipulasi laporan
informasi laba dan aktiva yang tidak overstate. Kondisi yang dapat
pihak agent yaitu manajemen dan pihak pemegang saham atau principal.
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba akrual yang berarti kualitas
laba perusahaan akan lebih tinggi secara konservatif karena lebih kecil
44
kemungkinan kinerja kini dan perkiraan masa depan dinyatakan terlalu tinggi
(overstate). Hal ini didukung oleh penelitian Tuwentina and Wirama (2014)
laba. Sejalan dengan penelitian lainnya yang dilakukan Khotimah (2016), Akbar
dirumuskan adalah:
pemegang saham dari perusahaan itu sendiri sehingga dapat dikatakan adanya
manajemen untuk bertindak sesuai dengan kepentingan bersama baik bagi pihak
sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi
manajer perusahaan.
memiliki hubungan positif. Sama hal nya dengan penelitian Naula Oktaviani et
berpengaruh terhadap kualitas laba secara positif. Berdasarkan uraian diatas dan
hipotesis :
perusahaan.
oportunistik manajemen. Hal ini didukung oleh penelitian Naula Oktaviani et al.
dirumuskan hipotesis:
merupakan pemegang saham pengendali yang bebas dari hubungan bisnis dan
perusahaan akan menunjukkan dewan komisaris yang kuat maka semakin tinggi
yang konservatif, maka dari itu laba yang dilaporkan dapat menunjukkan hasil yag
sesuai dengan keadaan sebenarnya dan sehingga laba yang dihasilkan berkualitas
baik. Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hibatullah (2016) yang
penelitian Akbar (2018) menyatakan hal yang sama yakni komposisi komisaris
dengan kualitas laba. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah dewan komisaris
independen yang terdapat dalam perusahaan masih kurang, jadi semakin tinggi
dirumuskan hipotesis:
berkepentingan didalam perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
signifikan terhadap kualitas laba dan memiliki hubungan positif. Hal ini didukung
dengan adanya penelitian oleh Putri and Fitriasari (2017) yang hasil penelitiannya
signifikan terhadap kualitas laba. Akbar (2018) menyatakan komite audit dapat
dirumuskan hipotesis:
METODE PENELITIAN
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
keuangan pada perusahaan property dan real estate terdaftar di Bursa Efek
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini perusahaan sektor property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020 sebanyak 79
perusahaan.
50
51
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel
atas dasar kesesuaian antara sampel dengan kriteria pemilihan tertentu. Kriteria
Indonesia (BEI) selama periode penelitian pada tahun 2018, 2019 dan
2020,
3. Perusahaan real estate dan property yang memiliki informasi data yang
2020.
Tabel 3.1
Penarikan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
dan 2020
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder
berupa laporan tahunan (anuual report) pada perusahaan sektor propertyes dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun pengamatan
2018-2020. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari website BEI
penelitian ini termasuk data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa
angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti. Data yang digunakan dalam
53
laporan keuangan adalah laba bersih, arus kas kegiatan operasi, penjualan,
perusahaan tidak secepatnya mengakui dan mengukur asset dan laba sebagai
keuntungan, serta beban dan hutang yang kemungkinan dapat terjadi dimasa
yang dihitung menggunakan model Givoly dan Hayn (2000) dalam (Ashma’ and
Rahmawati 2019) yaitu selisih antara net income dan cash flow dari operasi
perusahaan di bagi dengan total asset perusahan. Rumus yang digunakan untuk
Keterangan:
yang lebih tinggi. Semakin besar nilai konservatisme ditunjukkan dengan semakin
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kualitas laba dihitung dengan discretionary acrrual
laba lebih baik dibandigkan dengan model lainnya menurut Dechow (1995)
TACit=NIit −CFit
Keterangan:
TACit TACit−1
DACit= −
SALESit SALESit −1
Keterangan:
t : Periode tes
manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai
pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manjemen dengan seluruh modal
3.5.3.4.Komite Audit
seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum
regresi yang digunakan dapat digunakan sebagai dasar estimasi yang tidak biasa.
Terutama untuk data yang banyak, perlu menggunakan uji asumsi klasik untuk
lebih meyakinkan kesesuaian antara model persamaan regresi tersebut. Dalam uji
asumsi klasik yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji
3.6.2.1.Uji Normalitas
model regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Uji t dan uji F
terbukti residual tidak berdistribusi normal maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil (Ghozali 2018) . Uji normalitas dengan SPSS
antar variabel dalam model regresi (Ghozali 2018). Model regresi dapat dikatakan
baik apabila tidak terjadi korelasi antar variabel independen di dalamnya atau
cara menganalisis nilai Variance- Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance.
Apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance> 0,10 berati tidak terjadi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas jika nilai sig > 0,05”.
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini sering
ditemukan pada data runtut waktu (time-series), karena sampel atau observasi
tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui uji Durbin -
Watson (DW test) (Ghozali 2018). Berikut adalah tabel pengambilan keputusan
laba. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan untuk melihat pengaruh masing-
variabel dependen secara bersama maupun terpisah. Menurut Wijaya and Hasniar
(2016) hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh apabila variabel
moderasi secara bersama dan pengaruh apabila secara terpisah. Tujuannya adalah
berdasarkan tujuan dari penelitian ini, sehingga adapun model penelitian adalah:
Secara Bersama
Secara Berpisah
DAC = = β0 + β1Cit + ε
Keterangan:
α = Konstanta
β1 - β9 = Koefisien Regresi
KI = Kepemilikan Institusional
KA = Komite Audit
ε = error
sebesar =5%. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk ekonomi dan keuangan,
didukung.
BAB IV
Pada bab 4 akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian
Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek
data sekunder yang diperoleh dari website BEI dan website masing-masing
perusahaan yang dapat diakses oleh publik. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan perusahaan real estate dan property yang terdaftar di
Industri property dan real estate pada dasarnya merupakan dua hal
Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini
63
64
Ps 1.a:4 property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang
menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata lain, property adalah
kepemilikan.
Perusahaan property dan real estate merupakan salah satu sektor industri
dan real estate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan
Bursa Efek Indonesia selama tahun 2018 sampai 2020. Perusahaan property dan
real estate merupakan salah satu dari 12 sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jumlah keseluruhan perusahaan property dan real estate yang
sampel perusahaan yang menjadi sampel penelitian diambil data selama 3 periode
yaitu 2018-2020 sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 total
sampel.
pengambilan atau pengumpulan data sampel yang dibutuhkan untuk diteliti. Data
65
sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data untuk
Data tersebut meliputi laba bersih, arus kas operasi, jumlah saham manajerial,
dan variabel terikat kualitas laba yang diukur dengan discretionary accruals, serta
komisaris independen dan komite audit yang disajikan pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Lampiran 3
0.002544. Nilai rata-rata yang positif ini dapat diartikan bahwa rata-rata 19
konservatisme akuntansi sebesar 0.0409200 dan lebih besar dari nilai rata-
adalah tidak terdistribusi secara normal (dengan kata lain mean bukanlah
parameter yang tepat untuk mewakili semua data). Nilai terdapat nilai
0.0881 terdapat Bhuwanatala Indah Permai Tbk. (BIPP) pada tahun 2018.
8.55% dari total saham perusahaan yang beredar yang berarti nilai
dan lebih besar dari dari nilai rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat pada PT. Duta Anggada Realty Tbk (DART) pada tahun 2018
sampel saham yang dimiliki oleh pihak institusi sebesar 59,51% dari total
saham perusahaan yang beredar yang berarti pihak institusi tidak memiliki
Salsabila 2021). Standar deviasi 0.231374 dan lebih kecil dari nilai rata-
Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) sebesar 0.0933 pada tahun 2018.
40% dari total jumlah komisaris yang terdapat dalam perusahaan yang
30% dari total jumlah komisaris. Standar deviasi 0.0915320 dan lebih
kecil dari nilai rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa sebaran data
terdapat pada Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA) sebesar 0.2500 pada
68
terdapat pada Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) pada tahun 2018.
5. Nilai rata-rata komite audit pada tahun 2018-2020 adalah sebesar 3.07. Hal
perusahaan berjumlah tiga atau lebih. Standar deviasi 0.258 dan lebih kecil
Podomoroland Tbk pada tahun 2018 dan Bukit Darmo Property Tbk pada
terdapat pada Agung Podomoroland Tbk pada tahun 2018 dan Bukit
2020 adalah sebesar -0.137629. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata 19
Standar deviasi 0.6119331 dan lebih besar dari dari nilai rata-rata sehingga
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Negative -.156
Test Statistic .156
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Exact Sig. (2-tailed) .110
Sumber: Lampiran 4
tersebut dapat dilihat dari nilai exact sig. (2-tailed) adalah sebesar 0.110 yang
artinya lebih besar dari ɑ (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
tolerance dan nilai VIF. Model penelitian dikatakan tidak terjadi gejala
multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil uji
Tabel 4.3
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 Konservatisme_X1 .895 1.117
KepManajerial_Z1 .734 1.363
KepInstitusional_Z2 .881 1.135
KomIndependen_Z3 .777 1.288
KomiteAudit_Z4 .885 1.130
71
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari
adalah lebih besar dari 0,10. Kemudian untuk nilai VIF yang diperoleh dari
masing-masing variabel adalah kurang dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa
diartikan bahwa model regresi yang digunakan adalah baik karena tidak terjadi
kesamaan varian dari satu penelitian ke penelitian lain dalam model regresi.
Apabila varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
Glejser, jika koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan
(sig < 0,05) secara statistik maka data terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya.
Tabel 4.4
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant) 1.206 .864 1.396 .169
Konservatisme_X1 .399 1.477 .038 .270 .788
KepManajerial_Z1 -.458 .475 -.148 -.963 .340
KepInstitusional_Z2 -.253 .263 -.135 -.961 .341
KomIndependen_Z3 -1.616 .709 -.341 -2.279 .027
KomiteAudit_Z4 .008 .236 .005 .035 .973
a. Dependent Variable: ABSRES
Sumber: Lampiran 6
komisaris independen memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,027,
yang lebih besar dari 0,05. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perlu
variabel bebas yang berkorelasi kuat dengan residual persamaan regresi. Weighted
independen, kemudian semua variabel dibagi oleh salah satu variabel yang sudah
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.196 3.638 1.428 .159
Konservatism_X1 1.241 1.403 .121 .884 .381
KepManajerial_Z1 -.461 .476 -.153 -.969 .337
KepInstitusional_Z2 -.586 .340 -.363 -1.722 .091
KomIndepnden_Z3 -10.147 10.890 -.217 -.932 .356
KomiteAuditZ4 .111 .105 .289 1.056 .296
a. Dependent Variable: ABSRES2
Sumber: Lampiran 7
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi dari masing-
masing variable penelitian menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat diartikan bahwa seluruh sampel atau objek penelitian terbebas dari
masalah heteroskedastisitas.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Penelitian dengan data time series
harus dilakukan uji autokorelasi, hal ini dikarenakan pada data time series sering
tabel Durbin Watson (dl dan du). Model regresi dapat dikatakan terbebas dari
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .543 a
.295 .225 5.19471 1.850
a. Predictors: (Constant), KomiteAudit_Z4, Konservatism_X1,
KepManajerial_Z1, KepInstitusionalZ2, KomIndependen_Z3
b. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
Sumber: Lampiran 8
independen sebanyak 5 variabel (k=5), maka dapat diketahui dari tabel Durbin-
Watson bahwa nilai dl dan du berturut-turut adalah 1,3885 dan 1,7675. Dengan
nilai Durbin-Watson (dw) yang diperoleh sebesar 1,850, maka nilai tersebut lebih
besar dari nilai du. Sehingga jika dimasukkan ke dalam persamaan du<dw<4-du,
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tersebut terbebas dari
gejala autokorelasi.
varibel dependen. Hasil analisis regresi moderasi dapat dilihat pada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Moderasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.963 .758 -1.271 .209
Konservatism_X1 4.773 2.051 .299 2.327 .024
KepManajerial_Z1 .063 .602 .013 .104 .917
KepInstitusional_Z2 .582 .337 .232 1.726 .090
KomIndependenZ3 4.287 9.373 -.628 -1.836 .649
KomiteAudit_Z4 .124 .076 .209 1.644 .120
M1 4.136 2.477 .361 1.670 .101
M2 .619 .479 .300 1.291 .202
M3 -90.520 49.329 -.628 -1.835 .072
M4 .274 .174 .619 1.579 .120
a. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
76
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka model regresi pada penelitian ini
Keterangan:
1. Konstanta = - 0.963
Nilai intercept konstanta adalah sebesar - 0.963. hasil ini dapat diartikan
Nilai variabel moderasi 1 adalah posistif sebesar 4.136. Nilai positif ini
Nilai variabel moderasi 2 adalah posistif sebesar 0.619. Nilai positif ini
Nilai variabel moderasi 3 adalah negatif sebesar – 90.520. Nilai negatif ini
Nilai variabel moderasi 4 adalah posistif sebesar 0.274. Nilai positif ini
dengan komite audit ) bertambah satu satuan, maka akan diikuti oleh
koefisien determinasi adalah 0-1, yang mana apabila nilai tersebut mendekati 1
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi ( R2 )
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .610a
.372 .251 5.10702
a. Predictors: (Constant), M4, KepManajerial_Z1, KepInstitusional_Z2,
KomIndependenZ3, M3, M1, KomiteAuditZ4, M2, Konservatism_X1
b. Dependent Variable: KualitasLabaY
Sumber: Lampiran 10
Dari table 4.8 di atas, dapat dilihat nilai R yang diperoleh sebesar 0.610,
independen nya adalah kuat karena berada diatas 0.5. Nilai R Square didapat
Adjusted R Square yaitu 0.251. Hasil ini menjelaskan bahwa 0.251 (25.1 %) dari
yang ada.. Sedangkan sisanya 74.9 % (100% - 25.1%) dijelaskan oleh faktor-
analisis parsial (Uji T) Hasil Uji statistik t dapat dilihat pada table 4.9 berikut:
80
Tabel 4.9
Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T t tabel Sig.
1 (Constant) -.963 .758 -1.271 1.6772 .209
Konservatism_X1 4.773 2.051 .299 2.327 1.6772 .024
KepManajerial_Z1 .063 .602 .013 .104 1.6772 .917
KepInstitusional_Z2 .582 .337 .232 1.726 1.6772 .090
KomIndependenZ3 4.287 9.373 -.628 -1.836 1.6772 .649
KomiteAudit_Z4 .124 .076 .209 1.644 1.6772 .120
M1 4.136 2.477 .361 1.670 1.6772 .101
M2 .619 .479 .300 1.291 1.6772 .202
M3 -90.520 49.329 -.628 -1.835 1.6772 .072
M4 .274 .174 .619 1.579 1.6772 .120
a. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
Sumber: Lampiran11
signifikansi 0.024 atau lebih kecil dari 0.05. Kemudian nilai t hitung
yang diperoleh adalah sebesar 2.327 atau lebih besar dari t tabel yaitu
signifikansi 0.149 atau lebih besar dari 0.05. Kemudian nilai t hitung
yang diperoleh adalah sebesar 1.670 atau lebih kecil dari t tabel yaitu
signifikansi 0.202 atau lebih besar dari 0.05. Kemudian nilai t hitung
yang diperoleh adalah sebesar 1.291 atau lebih kecil dari t tabel yaitu
signifikansi 0.075 atau lebih besar dari 0.05. Kemudian nilai t hitung
yang diperoleh adalah sebesar -1.835 atau lebih kecil dari t tabel yaitu
signifikansi 0.120 atau lebih besar dari 0.05. Kemudian nilai t hitung
yang diperoleh adalah sebesar 1.579 atau lebih kecil dari t tabel yaitu
disimpulkan dari lima hipotesis, terdapat satu hipotesis yang diterima dan
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Uji hipotesis
Keteranga
Kode Hipotesis Sig n
Konservatisme akuntansi berpengaruh 0.024<0.0 Hipotesis
H1
positif terhadap kualitas laba. 5 diterima
Kepemilikan manajerial dapat
memoderasi hubungan antara 0.149>0.0 Hipotesis
H2
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Kepemilikan insstitusional dapat
memoderai hubungan antara 0.202>0.0 Hipotesis
H3
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Komposisi komisaris independen dapat
memoderasi hubungan antara 0.075>0.0 Hipotesis
H4
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Komite audit dapat memeoderasi 0.120>0.0 Hipotesis
H5 hubungan antara konservatisme 5 ditolak
akuntansi dengan kualitas laba
Sumber: Lampiran 12
accruals). Tabel 4.8 menunjukkan t hitung > t tabel (2.327 > 1.677), maka
angka < 0.05 (0.024 < 0.05), maka dapat disimpulkan konservatisme akuntansi
kualitas laba. Hasil ini didukung dengan nilai koefisien regresi konservatisme
akuntansi bernilai positif sebesar 4.773. Hal ini didukung dengan nilai rata-rata
dapat berperan dalam mengatasi konflik keagenan yang dapat terjadi didalam
overstate.
Tbk, Roda Vivatex Tbk, Summarecon Agung Tbk dan Intiland Development Tbk.
Selain itu diperkuat dengan nilai konservatisme tertinggi yang diperoleh adalah
sebesar 0.15 pada Maha Properti Indonesia Tbk tahun 2019. Ini berarti pelaporan
84
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba yang berarti kualitas laba
perusahaan akan lebih tinggi secara konservatif karena lebih kecil kemungkinan
kinerja kini dan perkiraan masa depan dinyatakan terlalu tinggi (overstate).
dan kualitas laba. Tabel 4.9 menunjukkan t hitung < t tabel (1.670 < 1.677), maka
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka > 0.05 (0.149 > 0.05). Hal ini
property dan real estate sebesar 0.085% yang masih tergolong kecil untuk ukuran
tidak memiliki pengaruh yang berarti (Santoso and Salsabila 2021). Hal ini juga
dapat dilihat pada nilai terendah kepemilikan manejerial yaitu berada pada nilai
0.0007% yang merupakan nilai yang sangat rendah sehingga diduga berpengaruh
85
terhadap hasil dari penelitian ini yang menyatakan tidak signifikan. Hasil
penelitian ini tidak mendukung temuan dari penelitian terdahulu yang dilakukan
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
4.9 menunjukkan t hitung < t tabel (1.291 < 1.677), maka kepemilikan
penelitian juga menunjukkan angka > 0.05 (0.202 > 0.05). Hal ini didukung
bahwa pihak institusi tidak memiliki kendali sepenuhnya terhadap kebijakan yang
diambil perusahaan (Santoso and Salsabila 2021). Hasil penelitian ini tidak
mendukung temuan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akbar (2018),
Tumpal Manik (2017), dan Naula Oktaviani et al. (2015) yang menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
hanya berfokus pada laba sekarang (current earning) yang artinya investor
investor untuk tidak melikuidasi saham mereka. Hal ini juga dapat disebabkan
manajemen terfokus pada hal tersebut. Walaupun manajemen memiliki atau tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
laba.
dan kualitas laba. Tabel 4.9 menunjukkan t hitung < t tabel (-1.835< 1.677), maka
ukuran kualitas laba. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka > 0.05
(0.072 > 0.05). Hal ini didukung nilai rata-rata komposisi komisaris independen
hanya berada sedikit diatas nilai minimum yang diwajibkan dalam Peraturan OJK
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akbar (2018), Novieyanti and Kurnia
(2016), dan Naula Oktaviani et al. (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan
kualitas laba.
terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham
pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat
hubungan konservatisme akuntansi dan kualitas laba yang dapat diartikan bahwa
komisaris independen tidak hanya ada dalam perusahaan untuk tujuan tertentu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Veronica (2013), Hibatullah (2016) dan Akbar (2018) yang menunjukkan bahwa
menunjukkan t hitung < t tabel (1.579< 1.677), maka komite audit tidak dapat
penelitian juga menunjukkan angka > 0.05 (0.120 > 0.05). Hal ini didukung
dengan nilai rata-rata komite audit sebesar 3.07 ini menunjukkan bahwa jumlah
komite audit di perusahaan real estate dan property berada hanya pada jumlah
penelitian ini tidak mendukung temuan dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Akbar (2018), Novieyanti and Kurnia (2016), Naula Oktaviani et al. (2015)
90
kebutuhan dari pengelolaan perusahan secara sehat, sehingga peran komite audit
yang dapat diartikan bahwa komite audit tidak hanya ada dalam perusahaan untuk
kualitas laba perusahaan. Temuan ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan
pelaporan keuangan sehingga kualitas laba yang dihasilkan menjadi lebih sesuai
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Puspitowati and Mulya (2014) yang menunjukkan bahwa komite audit tidak dapat
PENUTUP
5.1 Simpulan
variabel pemoderasi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di
sebagai berikut:
penelitian. Selain itu adanya motif lain yang menjadi alasan pihak
91
92
pribadi.
hanya berfokus pada laba sekarang (current earning) yang artinya investor
dirasa tidak lagi mampu memberikan keuntungan. Hal ini kemudian dapat
dari pengelolaan perusahan secara sehat, sehingga peran komite audit tidak
1. Implikasi Teoritis
2. Implikasi Praktis
3. Implikasi Kebijakan
akuntansi dan good corporate governace pada perusahaan real estate dan propety.
1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas dan empat variabel
2. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan real estate dan property yang
ini kemungkinan dapat memberikan hasil yang berbeda pada sektor lainnya.
yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang lebih tepat, seperti struktur
masyarakat umum.
seperti pada sektor usaha lainnya seperti sektor energi, barang baku,
Aliza, Peni, and Vanica Serly. 2020. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan
(https://market.bisnis.com/read/20190809/192/1134527/overstated-laporan-
keuangan-tahunan-ojk-kenakan-sanksi-rp56-miliar-kepada-hanson-
international-myrx).
Ashma’, Fathin Ulfatul, and Evi Rahmawati. 2019. “Pengaruh Persistensi Laba,
96
97
doi: 10.18196/rab.030246.
Asyik, Nur Fadjrih, and Nina Thaharah. 2016. “Pengaruh Mekanisme Corporate
Ayem, Sri, and Elisabeth Elen Lori. 2020. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi,
10.23887/jiah.v10i2.25438.
10.1016/S1755-3091(13)60007-6.
Akuntansi.
Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, and Amy P. Sweeney. 1995. “Detecting
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
Igustia, Dian Angraini, Dwi Fitri Puspa, and Yunilma. 2020. “Pengaruh
17(1).
Irawati, Dhian Eka. 2012. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran
Jensen, Michael C., and William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm:
Julianingsih, Desak kadek ega dewi, gede adi Yuniarta, and nyoman trisna
11(2):159–68.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2011. Intermediate
10.34209/equ.v21i2.642.
Mehta, Cyrus R., and Patel R. Nitin. 2011. “IBM SPSS Exact Tests.” 2011 1–236.
Naula Oktaviani, Rona, Emrinaldi Nur, and Vince Ratnawati. 2015. “Pengaruh
10.31258/sorot.10.1.3203.
Novari, Putu, and Putu Lestari. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti Dan Real
Novieyanti, Ira Ayu, and Kurnia. 2016. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Penman, Stephen H., and Xiao Jun Zhang. 2002. “Accounting Conservatism, the
doi: 10.2308/accr.2002.77.2.237.
Puspitowati, Nela Indah, and Anissa Amalia Mulya. 2014. “Pengaruh Ukuran
Putri, Ghea Marisya, and Pipin Fitriasari. 2017. “Pengaruh Persistensi Laba, Good
Padang.
101
Sandria, Ferry. 2021. “Deretan Skandal Lapkeu Di Pasar Saham RI, Indofarma-
(https://www.cnbcindonesia.com/market/20210726191301-17-263827/dereta
n-skandal-lapkeu-di-pasar-saham-ri-indofarma-hanson/3).
Sofian, Saudah., Siti Zaleha Abdul Rasid, and Mehri Mohammadghorban. 2011.
Alfabeta.
(https://www.suara.com/bisnis/2021/06/04/132347/manipulasi-laporan-
keuangan-2-mantan-direksi-aisa-dituntut-7-tahun-penjara?page=all).
Trilaksana, Cahya. 2009. Pengaruh Dewan Komisaris Dan Komite Audit Sebagai
5. Surakarta.
2(1):31–58.
Daerah 11(2):1–15.
104
105
Kepemilika Komposisi
Konservatis Kepemilik n Komisaris Komit
Kode me an Institusiona Independe e Kualitas
NO Perusahaan Tahun Akuntansi Manajerial l n Audit Laba
1 APLN 2018 0.034 0.001 0.760 0.500 3 -0.174
2 ASRI 2018 -0.019 0.001 0.472 0.400 3 0.012
3 BEST 2018 -0.046 0.001 0.643 0.400 3 0.212
4 BIPP 2018 -0.088 0.022 0.807 0.500 3 0.339
5 BKDP 2018 -0.056 0.088 0.381 0.333 4 0.536
6 CTRA 2018 0.008 0.001 0.470 0.429 3 -0.073
7 DART 2018 0.018 0.480 0.449 0.333 3 0.028
8 DILD 2018 0.016 0.256 0.558 0.333 3 -0.060
9 EMDE 2018 0.103 0.079 0.737 0.250 3 1.190
10 FMII 2018 -0.028 0.412 0.467 0.333 3 -0.506
11 GPRA 2018 0.025 0.001 0.853 0.333 3 0.014
12 GWSA 2018 0.048 0.001 0.795 0.333 3 -1.294
13 KIJA 2018 -0.006 0.030 0.093 0.500 3 0.136
14 MMLP 2018 0.024 0.010 0.969 0.400 3 -0.843
15 MPRO 2018 0.014 0.127 0.148 0.333 3 -2.790
16 PPRO 2018 0.025 0.001 0.900 0.500 3 0.019
17 PUDP 2018 0.060 0.053 0.596 0.333 3 -0.020
18 RDTX 2018 0.004 0.024 0.751 0.333 3 0.047
19 SMRA 2018 0.035 0.010 0.458 0.500 3 -0.019
20 APLN 2019 -0.012 0.001 0.804 0.500 4 -0.245
21 ASRI 2019 -0.031 0.001 0.465 0.400 3 -0.095
22 BEST 2019 0.006 0.001 0.643 0.400 3 0.001
23 BIPP 2019 -0.058 0.022 0.805 0.333 3 0.001
24 BKDP 2019 -0.058 0.083 0.674 0.333 4 -0.111
25 CTRA 2019 0.008 0.001 0.470 0.375 3 0.000
26 DART 2019 -0.004 0.475 0.449 0.333 3 -0.383
27 DILD 2019 0.064 0.294 0.529 0.333 3 0.257
28 EMDE 2019 0.014 0.079 0.737 0.400 3 -0.800
29 FMII 2019 -0.013 0.412 0.467 0.333 3 0.463
106
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 Konservatisme_X1 .895 1.117
KepManajerial_Z1 .734 1.363
KepInstitusional_Z2 .881 1.135
KomIndependen_Z3 .777 1.288
KomiteAudit_Z4 .885 1.130
108
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant) 1.206 .864 1.396 .169
Konservatisme_X1 .399 1.477 .038 .270 .788
KepManajerial_Z1 -.458 .475 -.148 -.963 .340
KepInstitusional_Z2 -.253 .263 -.135 -.961 .341
KomIndependen_Z3 -1.616 .709 -.341 -2.279 .027
KomiteAudit_Z4 .008 .236 .005 .035 .973
a. Dependent Variable: ABSRES
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.196 3.638 1.428 .159
Konservatism_X1 1.241 1.403 .121 .884 .381
KepManajerial_Z1 -.461 .476 -.153 -.969 .337
KepInstitusional_Z2 -.586 .340 -.363 -1.722 .091
KomIndepnden_Z3 -10.147 10.890 -.217 -.932 .356
KomiteAuditZ4 .111 .105 .289 1.056 .296
a. Dependent Variable: ABSRES2
109
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .543 a
.295 .225 5.19471 1.850
a. Predictors: (Constant), KomiteAudit_Z4, Konservatism_X1,
KepManajerial_Z1, KepInstitusionalZ2, KomIndependen_Z3
b. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.963 .758 -1.271 .209
Konservatism_X1 4.773 2.051 .299 2.327 .024
KepManajerial_Z1 .063 .602 .013 .104 .917
KepInstitusional_Z2 .582 .337 .232 1.726 .090
KomIndependenZ3 4.287 9.373 -.628 -1.836 .649
KomiteAudit_Z4 .124 .076 .209 1.644 .120
M1 4.136 2.477 .361 1.670 .101
M2 .619 .479 .300 1.291 .202
M3 -90.520 49.329 -.628 -1.835 .072
M4 .274 .174 .619 1.579 .120
a. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
110
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .610a
.372 .251 5.10702
c. Predictors: (Constant), M4, KepManajerial_Z1, KepInstitusional_Z2,
KomIndependenZ3, M3, M1, KomiteAuditZ4, M2, Konservatism_X1
d. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T t tabel Sig.
1 (Constant) -.963 .758 -1.271 1.6772 .209
Konservatism_X1 4.773 2.051 .299 2.327 1.6772 .024
KepManajerial_Z1 .063 .602 .013 .104 1.6772 .917
KepInstitusional_Z2 .582 .337 .232 1.726 1.6772 .090
KomIndependenZ3 4.287 9.373 -.628 -1.836 1.6772 .649
KomiteAudit_Z4 .124 .076 .209 1.644 1.6772 .120
M1 4.136 2.477 .361 1.670 1.6772 .101
M2 .619 .479 .300 1.291 1.6772 .202
M3 -90.520 49.329 -.628 -1.835 1.6772 .072
M4 .274 .174 .619 1.579 1.6772 .120
a. Dependent Variable: KualitasLaba_Y
111
Keteranga
Kode Hipotesis Sig n
Konservatisme akuntansi berpengaruh 0.024<0.0 Hipotesis
H1
positif terhadap kualitas laba. 5 diterima
Kepemilikan manajerial dapat
memoderasi hubungan antara 0.149>0.0 Hipotesis
H2
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Kepemilikan insstitusional dapat
memoderai hubungan antara 0.202>0.0 Hipotesis
H3
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Komposisi komisaris independen dapat
memoderasi hubungan antara 0.075>0.0 Hipotesis
H4
konservatisme akuntansi dengan 5 ditolak
kualitas laba
Komite audit dapat memeoderasi 0.120>0.0 Hipotesis
H5 hubungan antara konservatisme 5 ditolak
akuntansi dengan kualitas laba